14
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014 123 Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas , Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN LEATHER PRODUCTS AND LEATHER ARTICLES AS SUPPORT FOR IMPLEMENTATION ECOLABEL Ike Setyorini* dan Rihastiwi Setiyamurti Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian RI *E-mail: [email protected] ABSTRACT The objective is to review the readiness of the testing laboratories in the determination of free formaldehyde in the products of finished leather and leather articles in order to support industry to applicate ecolabel. Formaldehyde is one of the tanner ingredient that is widely used in the leather tanning industry because it provides resistance properties to washing, hydrophilic, resistant to boiling water, resistant to sunlight, smooth and has a flat white color so when done coloring gives bright colors . Formaldehyde is a hazardous material that is restricted in its use so that the products of finished leather and leather goods included in any of the parameters ecolabel. Determination of free formaldehyde levels in the products of finished leather and leather articles can be carried out in a laboratory test method ISO / TS 17226:2003. While SNI for determination of free formaldehyde in the finished leather and leather goods are not yet available. Keywords: Formaldehyde, tanning, leather and leather articles, ecolabel

STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

123 Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti

STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN LEATHER PRODUCTS AND LEATHER ARTICLES AS SUPPORT FOR IMPLEMENTATION

ECOLABEL

Ike Setyorini* dan Rihastiwi Setiyamurti

Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian RI

*E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The objective is to review the readiness of the testing laboratories in the

determination of free formaldehyde in the products of finished leather and leather

articles in order to support industry to applicate ecolabel. Formaldehyde is one of the

tanner ingredient that is widely used in the leather tanning industry because it

provides resistance properties to washing, hydrophilic, resistant to boiling water,

resistant to sunlight, smooth and has a flat white color so when done coloring gives

bright colors . Formaldehyde is a hazardous material that is restricted in its use so

that the products of finished leather and leather goods included in any of the

parameters ecolabel. Determination of free formaldehyde levels in the products of

finished leather and leather articles can be carried out in a laboratory test method

ISO / TS 17226:2003. While SNI for determination of free formaldehyde in the

finished leather and leather goods are not yet available.

Keywords: Formaldehyde, tanning, leather and leather articles, ecolabel

Page 2: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti 124

KAJIAN PENENTUAN KADAR FORMALDEHIDA BEBAS DALAM PRODUK KULIT JADI DAN BARANG KULIT DALAM RANGKA DUKUNGAN TERHADAP

PENERAPAN EKOLABEL

Ike Setyorini* dan Rihastiwi Setiyamurti

Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian RI

*E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji kesiapan laboratorium pengujian

dalam penentuan kadar Formaldehida bebas dalam produk kulit jadi dan barang kulit

dalam rangka mendukung kesiapan produsen terhadap penerapan ekolabel.

Formaldehida merupakan salah satu bahan penyamak kulit yang banyak dipakai di

industri penyamakan kulit karena memberikan sifat-sifat tahan terhadap pencucian,

hidrofilik, tahan terhadap air mendidih, tahan terhadap sinar matahari, halus dan

memiliki warna yang putih rata sehingga ketika dilakukan pewarnaan memberikan

warna yang cerah. Formaldehida merupakan bahan berbahaya yang dalam

penggunaannya dibatasi sehingga dalam produk kulit jadi dan barang kulit termasuk

dalam salah satu parameter ekolabel. Penentuan kadar Formaldehida bebas dalam

produk kulit jadi dan barang kulit dapat dilakukan di laboratorium pengujian dengan

metode ISO/TS 17226:2003. Sedangkan SNI untuk penentuan kadar Formaldehida

bebas dalam kulit jadi dan barang kulit belum tersedia.

Kata kunci : Formaldehida, penyamakan, kulit dan barang kulit, ekolabel

Page 3: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

125 Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti

PENDAHULUAN

Barang kulit merupakan salah satu produk yang banyak diminati sebagai

pelengkap gaya hidup manusia. Berbagai macam barang yang terbuat dari kulit

yaitu jaket, jok mobil/sofa, sepatu, sabuk, tas, sarung tangan, dompet, dll dikonsumsi

dengan harga dan kualitas yang bervariasi. Bahan kulit adalah bahan yang tahan

lama dan fleksibel, diciptakan oleh industri penyamakan kulit (sapi, domba, kambing,

kerbau, dll) yang mengolah kulit mentah menjadi kulit jadi sebagai bahan baku

pembuatan barang kulit. Industri penyamakan kulit di Indonesia tersebar di DKI

Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, dan Sulawesi Selatan

memenuhi kebutuhan ekspor sebesar 60 % dari total produksi. Dari data

perdagangan ekspor, pada tahun 2010 nilai ekspor untuk komoditi kulit, barang kulit

dan alas kaki bernilai US $ 1254,0 juta sedangkan pada tahun 2011 bernilai US $

1254,0 juta US $1691,2 juta yang menunjukkan kenaikan sebesar 34,86 %

(Pusdatin Kemenperin, 2012).

Penyamakan kulit bertujuan untuk mengubah kulit mentah yang mudah rusak

oleh aktivItas mikroorganisme, kimia, atau fisika menjadi kulit tersamak yang lebih

tahan terhadap pengaruh-pengaruh tersebut. Proses penyamakan kulit dapat

dilakukan dengan beberapa macam bahan penyamak disesuaikan dengan sifat-sifat

kulit jadi yang diinginkan misalnya dengan bahan penyamak nabati (mahoni, gambir),

bahan penyamak mineral (krom), bahan penyamak kombinasi krom-nabati, bahan

penyamak minyak, bahan penyamak aldehid, dan bahan penyamak sintetis.

Formaldehida merupakan salah satu jenis bahan penyamak aldehid yang

menghasilkan kulit jadi dengan sifat-sifat tahan terhadap pencucian, hidrofilik, tahan

terhadap air mendidih, tahan terhadap sinar matahari, halus dan memiliki warna

yang putih rata sehingga ketika dilakukan pewarnaan memberikan warna yang

cerah. (Woodroffe, 1949). Karena sifat-sifatnya ini Formaldehida masih banyak

digunakan sebagai bahan penyamak pada industri penyamakan kulit.

Formaldehida adalah senyawa kimia yang mempunyai gugus aldehid paling

sederhana dan mempunyai kemampuan untuk bereaksi dengan bahan organik yang

mempunyai satu gugus H aktif di mana ikatan terjadi karena pelepasan ion Hidrogen

dari gugus amino (NH3+), reaksinya adalah:

Page 4: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti 126

HNHRNHR 23 (1)

Reaksi yang terjadi antara Formaldehida dengan protein kulit akan membentuk

turunan methylol dengan reaksi sebagai berikut:

OHCHNHROCHNHR 222 (2)

Reaksi ini akan terus berlangsung dengan grup amino yang lain membentuk reaksi

kondensasi yaitu:

OHRNHCHNHRRNHNHR 212122 (3)

Dalam penyamakan, reaksi ini membentuk ikatan silang (cross linking) dengan

protein kulit untuk menjaga keseimbangan dengan zat penyamak. Reaksi

penyamakan aldehid berlangsung cepat dan terjadi antara pH 6-8 (Thornstensen,

1976)

Formaldehida juga dapat bereaksi dengan gugus sufidril yang terdapat dalam

struktur rambut yang dalam penyamakan kulit bulu berperan sebagai pengikat

rambut pada kulit, dengan reaksi sebagai berikut:

2322222 )( COOHCNHCHSCHOCHCHSSCHR (4)

(O’flaherty, 1957)

Formaldehida yang telah bereaksi dengan protein kulit telah hilang sifat

racunnya. Akan tetapi akan berbahaya apabila terdapat Formaldehida bebas yang

tidak bereaksi dalam kulit hasil penyamakan. Sisa Formaldehida bebas (yang tidak

bereaksi) hampir selalu ada dan sulit dikendalikan. Selain itu pekerja industri

penyamakan kulit yang selalu bekerja dengan formalin dianjurkan untuk selalu

menggunakan kacamata, penutup hidung, dan sarung tangan saat bekerja.

Sifat berbahaya dari Formaldehida disebabkan oleh karakteristik senyawa

Formaldehida tersebut. Formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan

yang sering ditemukan. dalam udara bebas Formaldehida berada dalam wujud gas,

tetapi bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan

merk dagang 'formalin' atau 'formol' ). Dalam air, Formaldehida mengalami

polimerisasi dan sedikit sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO. Umumnya,

larutan ini mengandung beberapa persen metanol untuk membatasi polimerisasinya.

Formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa,

yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, tenggorokan serasa terbakar, serta

Page 5: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

127 Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti

kegerahan. Di dalam tubuh, Formaldehida bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh

protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal.

Oleh karena itu dalam produk kulit jadi dan barang kulit, Formaldehida

merupakan salah satu parameter yang diperhatikan sebagai salah satu dari daftar

zat kimia yang dibatasi (restricted chemical substance lists) dalam industri

penyamakan kulit. Salah satunya adalah penerapan standar ekolabel sebagai

perlindungan konsumen, pelaku usaha dan masyarakat untuk keselamatan,

kesehatan maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup. Beberapa tanda ekolabel

yang terlihat di pasar Eropa untuk produk kulit jadi dan barang kulit yang menempel

langsung dengan kulit seperti pakaian, sepatu adalah Blue angel, Oeko-Tex100, SG

Label, dan PFI Label. Sedangkan Jepang dengan ”Ecomark”, Taiwan dengan

”Green mark”, Singapore dan Thailand dengan ”Green label”, serta Indonesia

dengan nama ”Ramah lingkungan”. Hingga saat ini lebih dari 20 negara menerapkan

standar ekolabel. Tanda ekolabel yang dicantumkan dalam produk

menginformasikan bahwa parameter yang disebutkan dalam standar ekolabel sudah

diuji dan memenuhi persyaratan mutunya. Untuk beberapa produsen alas kaki merk

internasional bahkan mensyaratkan sendiri penggunaan zat kimia yang dibatasi

termasuk Formaldehida. Beberapa industri otomotif dunia juga mensyaratkan batas

Formaldehida emisi ke udara kabin yang berasal dari kulit jok otomotif.

BSN telah menetapkan 10 (sepuluh) SNI kriteria ekolabel pada produk, salah

satunya adalah SNI 19-7188.3.1-2006 Kriteria ekolabel - Bagian 3: Kategori produk

kulit - Seksi 1: Kulit jadi. Kriteria ini berlaku untuk jenis kulit boks dan kulit glace

kambing/domba yang digunakan untuk atasan sepatu, kulit jaket dari kulit sapi dan

kulit domba/kambing, kulit sarung tangan dan kulit jok. Kriteria ini mencakup definisi,

persyaratan kriteria, nilai ambang batas dan metode uji/verifikasi, pengambilan

contoh serta persyaratan umum dan metode uji/verifikasi. Sedangkan SNI 19-

7188.3.2-2006 Kriteria ekolabel - Bagian 3: Kategori produk kulit - Seksi 2: Sepatu

kasual. Kriteria ini berlaku untuk produk sepatu kasual dengan bagian atas dari kulit

dan sol luar dari kulit, plastik atau karet. Kriteria ini mencakup definisi, persyaratan

kriteria, nilai ambang batas dan metode uji/verifikasi, pengambilan contoh serta

persyaratan umum dan metode uji/verifikasi.

Page 6: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti 128

Pada SNI 19-7188.3.1-2006 Kriteria ekolabel - Bagian 3: Kategori produk kulit

- Seksi 1: Kulit jadi disebutkan kriteria, persyaratan ambang batas dan metode

uji/verifikasi parameter uji ekolabel sebagai berikut:

Tabel 1. Persyaratan Ambang Batas dan Metode Uji/Verifikasi Parameter Uji Ekolabel Kulit Jadi

No Jenis Persyaratan/ambang

batas Metode uji/verifikasi

1. Cr (VI) ≤ 3 ppm DIN 53314:1996

2. Pentaklorofenol (PCP) ≤ 5 ppm ISO 17070:2006

3. Formaldehida bebas ≤ 200 ppm ISO/TS 17226:2003

4. Zat warna Azo ≤ 30 ppm DIN. 53316:1997

5. Logam berat (As, Cd dan Pb) ≤ 100 ppm (masing-

masing logam) CEN TC 309 WI

065 -4.3

6. Tetra-Klorofenol (TCP) ≤ 5 ppm ISO 17070:2006

Pada SNI 19-7188.3.2-2006 Kriteria ekolabel - Bagian 3: Kategori produk kulit

- Seksi 2: Sepatu kasual disebutkan bahwa parameter Formaldehida bebas

dipersyaratkan pada komponen utama yaitu kulit atasan dan lapis bagian atas

sepatu yang berbahan kulit maupun tekstil. Sedangkan komponen sol dalam dan sol

luar yang berbahan kulit parameter Formaldehida bebas tidak dipersyaratkan.

Berikut ini adalah kriteria, persyaratan ambang batas dan metode uji/verifikasi

parameter uji ekolabel untuk komponen utama sepatu kasual:

Dengan penerapan ekolabel produk kulit jadi dan barang kulit secara

internasional, mendorong produsen kulit jadi dan barang kulit di Indonesia untuk

memenuhi persyaratan tersebut agar diterima dalam perdagangan internasional.

Industri penyamakan kulit harus melakukan proses penyamakan kulit berdasarkan

pada produksi bersih. Di samping itu juga diperlukan kemampuan laboratorium

pengujian untuk menguji parameter ekolabel kulit jadi dan barang kulit dalam rangka

mendukung program tersebut. Pengujian di laboratorium untuk Formaldehida bebas

dalam kulit jadi dan barang kulit menggunakan metode uji ISO/TS 17226:2003

Leather -- Chemical determination of formaldehyde content dan DIN 53315:1996

Page 7: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

129 Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti

Bestimung des Formaldehyd-Gehaltes in Leder, adapun emisi Formaldehida ke

udara menggunakan metode uji ISO/TS 17226-3. Sedangkan Standar Nasional

Indonesia (SNI) untuk penentuan Formaldehida dalam kulit jadi dan produk kulit

belum tersedia.

Tabel 2. Persyaratan Ambang Batas dan Metode Uji/Verifikasi Parameter Uji Ekolabel Atasan Sepatu dari Kulit dan Lapis Bagian Atas Sepatu Berbahan Kulit

No Jenis Persyaratan/ambang batas Metode uji/verifikasi

1. Pentaklorofenol (PCP) ≤ 5 ppm ISO 17070:2006

2. Formaldehida bebas ≤ 200 ppm ISO/TS 17226:2003

3. Cr (VI) ≤ 3 ppm DIN 53314:1996

4. Zat warna Azo ≤ 30 ppm DIN. 53316:1997

5. Logam berat (As,Cd, Pb)

≤ 100 ppm (masing-masing logam)

CEN TC 309 WI 065 -4.3

6. Tetra-Klorofenol (TCP) ≤ 5 ppm ISO 17070:2006

Tabel 3. Persyaratan Ambang Batas dan Metode Uji/Verifikasi Parameter Uji Ekolabel Lapis Bagian Atas Sepatu Berbahan Tekstil

No Jenis Persyaratan/ambang batas Metode uji/verifikasi

1. Pentaklorofenol (PCP) ≤ 0,05 ppm ISO 17070:2006

2. Formaldehyde bebas ≤ 75 ppm ISO/TS 17226:2003

3. Zat warna Azo Tidak mengandung zat warna azo

yang tereduksi menghasilkan senyawa amina grup MAK IIIA1 dan IIIA2

§ 35-LMBG-82.02-3

4. Logam berat (As,Cd,Pb)

- As 1,0 mg/kg

- Cd 0,1 mg/kg

- Pb 1,0 mg/kg

CEN TC 309 WI 065-4.3

Page 8: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti 130

TUJUAN

Tujuan penulisan ini adalah untuk:

1. Mengkaji kesiapan laboratorium pengujian dalam penentuan kadar formaldehida

dalam kulit jadi dan barang kulit

2. Mengkaji kesiapan industri kulit dalam memenuhi standar kandungan

formaldehida bebas sesuai persyaratan ekolabel

BAHAN DAN METODE

Peralatan

a. Spektrofotometer UV VIS-1601 PC

b. Alat penyaring vacum

c. Penangas air dengan pengaduk , suhu antara 40± 0,5ºC.

d. Thermometer dengan ketelitian 0,1ºC , ukuran skala 0 - 100ºC.

e. Peralatan gelas laboratorium

f. Timbangan analitis

Bahan-Bahan Kimia

a. Larutan Stok Formaldehida

b. Larutan kerja Formaldehida (6 µg/ml)

c. Larutan Iodin 0,05 M

d. Larutan NaOH 2 M

e. Larutan H2SO4 1,5 M

f. Larutan Sodium Tio sulfat 0,1 M

Metode

Kajian ini dilakukan melalui studi literatur, studi metode uji penentuan

kadar Formaldehida bebas dalam kulit jadi dan barang kulit, pengujian dan

analisis hasil uji kadar Formaldehida bebas dalam kulit jadi dan barang kulit di

laboratorium uji Balai Besar Kulit Karet dan Plastik, serta informasi lain yang

relevan.

Page 9: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

131 Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan kadar Formaldehida bebas dalam kulit di laboratorium

pengujian didasarkan pada metode uji (m.u) yang disusun dengan menggunakan

acuan normatif sebagai berikut:

1. DIN 53315 ; 1996, Bestimung des Formaldehyd – Gehaltes in Leder

2. ISO/TS 17226: 2003, Leather – Chemical Tests – Determination of

formaldehyde content

3. SNI. 06-0642-1989 “ Cara Pengambilan Contoh “

4. SNI. 06-0643-1989 “ Cara Menyiapkan Contoh Uji Kulit Untuk Pengujian

Fisis dan Kimiawi “

Kadar Formaldehida bebas dalam kulit adalah jumlah Formaldehida bebas

yang terdapat dalam kulit yang didapat dengan cara hidrolisa sebagian, dengan

prinsip kerja kulit di potong kecil-kecil, diekstraksi dengan air suling pada suhu

40 ºC , disaring, kemudian hasil saringan di tambah Acetylaceton ( cairan

berwarna kuning dari 3,5 Diacetil – 1,4 dihidrotoluidin ). Senyawa ini kemudian

dideteksi secara fotometris dengan Spektrofotometer pada panjang gelombang

412 nm. Nilai kadar Formaldehida bebas pada hasil absorbsi tersebut

didapatkan dari sebuah kalibrasi yang sesuai.

Berikut ini adalah kurva larutan standar Formaldehida yang dibuat oleh

laboratorium untuk penentuan kadar Formaldehida bebas dalam salah satu

contoh kulit tersamak dengan pewarnaan.

Dari Gambar 1 terlihat bahwa koefisien korelasi hampir mendekati 1 yang

artinya variabel absorbansi dan konsentrasi Formaldehida pada kurva standar

mempunyai korelasi positif dan hubungan yang hampir linear sempurna. Hal ini

berarti kurva standar dapat dipakai sebagai dasar penentuan kadar

Formaldehida dalam sampel kulit.

Pengujian kadar Formaldehida bebas dalam contoh kulit dilakukan

dengan beberapa kali ulangan untuk melihat ripitabilitasnya dengan data

sebagai berikut:

Page 10: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti 132

Koefisien korelasi (R2) = 0,9995

Gambar 1. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Formaldehida

Tabel 4. Data Uji Contoh Kulit dalam Berbagai Ulangan

No. Ep0 Ep Ee Konsentrasi terbaca, ppm

Kadar Formaldehida, ppm

1 0.003216 0.89940 0.008377 0.887807 44.4126

2 0.003216 0.90300 0.008377 0.891407 44.5926

3 0.003216 0.90240 0.008377 0.890807 44.5626

4 0.003216 0.90460 0.008377 0.893007 44.6727

5 0.003216 0.90258 0.008377 0.890987 44.5716

6 0.003216 0.90240 0.008377 0.887807 44.4126

7 0.003216 0.90540 0.008377 0.893807 44.7127

8 0.003216 0.89940 0.008377 0.887807 44.4126

9 0.003216 0.89990 0.008377 0.888307 44.4376

10 0.003216 0.90150 0.008377 0.889907 44.5176

11 0.003216 0.89947 0.008377 0.887877 44.4161

12 0.003216 0.90350 0.008377 0.891907 44.6177

13 0.003216 0.90252 0.008377 0.890927 44.5686

rata-rata = 44.5313

Sd = 0.10515

Kurva larutan standar Formaldehid

y = 1.3185x + 0.0521

R 2 = 0.999

0.0 0.5

1.0 1.5 2.0

2.5 3.0 3.5

4.0 4.5

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0

Konsentrasi, ppm

A B S O R B A N

S I

Page 11: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

133 Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti

Keterangan:

Epo adalah absorbansi blanko

Ep adalah absorbansi larutan contoh setelah reaksi dengan acetyl aceton dikurangi

absorbansi blanko

Ee adalah absorbansi contoh uji (warna asli)

Dari Tabel 4 didapatkan standar deviasi (Sd) dari berbagai ulangan hasil uji

sampel kulit sebesar 0,1 yang menunjukkan data-data hasil uji tersebut berada di

sekitar rata-rata hitungnya yaitu 44,53 ppm. Hal ini berarti ripitabilitas pengujian

dengan metode uji ini dapat dipertanggungjawabkan.

Tabel 5 adalah data hasil uji banding penentuan kadar Formaldehida bebas

dalam kulit jadi yang dilakukan oleh 3 analis.

Tabel 5. Data Uji Banding Penentuan Kadar Formaldehid Bebas dalam Kulit

Kode Epo Ep Ee Konsentrasi terbaca, ppm

Kadar Formaldehida, ppm

A.1.1

A.1.2

A.1.3

0.003216 0.8994 0.007280 0.888904 44.4674

0.003216 0.90300 0.009748 0.890036 44.5241

0.003216 0.9024 0.008103 0.891081 44.5763

rata-rata = 44.5226

A.2.1

A.2.2

A.2.3

0.003216 0.9024 0.007280 0.888904 44.4674

0.003216 0.90540 0.009748 0.892436 44.6441

0.003216 0.89940 0.008103 0.888081 44.4263

rata-rata = 44.5126

A.3.1

A.3.2

A.3.3

0.003216 0.89947 0.007280 0.888974 44.4709

0.003216 0.90350 0.009748 0.890536 44.5491

0.003216 0.90252 0.008103 0.891201 44.5823

rata-rata = 44.5341

Data uji banding dianalisis dengan metode z-score berdasarkan persamaan

paxxz /)( dimana xa adalah nilai yang ditetapkan dan p adalah standar deviasi

untuk uji banding. Z-score dimaksudkan untuk menjadikan hasil uji dari masing-

Page 12: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti 134

masing peserta dapat diperbandingkan. Hasil penilaian Z-score dapat dilihat pada

Gambar 2

Gambar 2. Nilai Z-Score Uji Banding Antar Personel Penentuan Kadar Formaldehida Bebas dalam Kulit

Keterangan:

- Nilai Z-Score antara – 2 dan + 2 dikategorikan memuaskan

- Nilai Z-Score antara + 2 dan + 3 serta antara –2 dan –3 dikategorikan

meragukan

- Nilai Z-Score > + 3 dan < -3 dikategorikan outlier.

Dari Gambar 2. dapat dilihat bahwa masing-masing analis mempunyai nilai Z-

score yang terletak antara – 2 dan + 2 dengan kategori memuaskan. Hal ini berarti

laboratorium mempunyai sumber daya manusia yang kompeten dalam melakukan

pengujian kadar Formaldehida bebas dalam kulit.

Berikut ini adalah hasil uji kadar Formaldehida bebas dalam kulit yang diujikan

oleh produsen penyamakan kulit dalam kurun waktu tahun 2010-2013 untuk

kepentingan ekspor.

Tabel 6. Data Uji Kadar Formaldehida Bebas Kulit Jadi Tahun 2010

No. Jenis kulit Kadar Formaldehida Bebas (ppm)

1. Nubuck 9,15

2. Nubuck Beige 10,48

3. Old Finish Brown Leather 10,38

Page 13: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

135 Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti

Tabel 7. Data Uji Kadar Formaldehida Bebas Kulit Jadi Tahun 2011

No. Jenis kulit Kadar Formaldehida Bebas (ppm)

1. Goat Cabretta Snow White 30,22

2. Sheep Cabretta Snow White 63,5

3. Goat Batting Glove Black Semi < 9

4. Goat Batting Glove Kangooro < 9

5. Sheep Batting Formaline 183,5

6. Cow Leather (Nubuk) 20,65

7. Sheep Batting Glove 10,9

8. Sheep Nappa Snow White < 9

9. Sheep Nappa Cream 10,80

Tabel 8. Data Uji Kadar Formaldehida Bebas Kulit Jadi Tahun 2012

No. Jenis kulit Kadar Formaldehida Bebas (ppm)

1. Sheep Snow White 34,8

2. Sheep Skin Sno 195,2

3. Sheep Cabretta Snow White < 9

4. Sheep Cabretta Snow White < 9

5. Sheep Skin Suede White < 9

6. Sheep Skin Suede Cream < 9

7. Goat Cabretta Snow White < 9

8. Sheep Cabretta Snow White 12,2

Dari Tabel 6, 7, dan 8 dapat dilihat bahwa hasil uji dari semua contoh kulit

yang diujikan memenuhi persyaratan ekolabel untuk parameter kadar Formaldehida

bebasnya. Produsen kulit jadi Indonesia mempunyai kesempatan yang luas untuk

bersaing di pasar internasional yang memenuhi persyaratan ekolabel khususnya

Formaldehida bebas dalam kulit

Page 14: STUDY OF DETERMINATION OF FREE FORMALDEHYDE IN …

Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-3 Yogyakarta, 29 Oktober 2014

Kajian Penentuan Kadar Formaldehida Bebas …, Ike Setyorini dan Rihastiwi Setiyomurti 136

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Laboratorium memiliki kemampuan untuk melakukan pengujian kadar

Formaldehida bebas dalam produk kulit jadi dan barang kulit

2. Perlu disusun SNI untuk penentuan kadar Formaldehida bebas dalam kulit

jadi dan barang kulit guna mendukung penerapan SNI Ekolabel Kulit.

Saran

Penyusunan SNI untuk penentuan kadar Formaldehida bebas dalam kulit jadi

dan produk kulit sebaiknya dilakukan adopsi identik berdasarkan ISO/TS 17226:

2008, Leather – Chemical Tests – Determination of formaldehyde content dalam

rangka harmonisasi standar.

DAFTAR PUSTAKA

Pusdatin Kementerian Perindustrian, 2012. Data Ekspor Kulit, Barang Kulit dan

Sepatu/Alas Kaki

Woodroffe, 1949. Standard Handbook of Industrial Leathers; The National Trade

Press Ltd; London

O'Flaherty, F. et al., 1957. The Chemistry and Technology of Leather; New York

BSN, 2006. SNI 19-7188.3.1-2006, Kriteria ekolabel –Bagian 3: Kategori produk kulit

–Seksi 1: Kulit jadi

BSN, 2006. SNI 19-7188.3.2-2006, Kriteria ekolabel –Bagian 3: Kategori produk kulit

– Seksi 2: Sepatu Kasual; Badan Standardisasi Nasional

ISO, 2003. ISO/TS 17226:2003, Leather -- Chemical Determination of

Formaldehyde Content

Swartz, M.E., Krull, I.S., 1996. Analytical Methods Development and Validation;

Marcell Dekker Inc.; New York