24
112 JURNAL ILMIAH PROFESI PENDIDIKAN Volume: 2 No.1 Januari - Juni 2017 ISSN: 2502-7067 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN AIKMEL KABUPATEN LOMBOK TIMUR Helmi Astuti 1 , Joni Rokhmat 2 , Sudirman 3 [email protected] [email protected] [email protected] Kata kunci: Lingkungan Kerja, Motivasi Berprestasi, Kinerja Guru, Madrasah Ibtidaiyah

sudirmanmtr@gmail - Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

112

JURNAL ILMIAH PROFESI PENDIDIKANVolume: 2 No.1 Januari - Juni 2017 ISSN: 2502-7067

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASITERHADAP KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN

AIKMEL KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Helmi Astuti1, Joni Rokhmat2, Sudirman3

[email protected]@gmail.com

[email protected]

Kata kunci: Lingkungan Kerja, Motivasi Berprestasi, Kinerja Guru, MadrasahIbtidaiyah

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

113

Key Word: Working Area, Achievement Motivation, Teacher’s Performance, IslamicElementary School

PENDAHULUANUndang-Undang Nomor 14 tahun

2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1butir 1 menyatakan bahwa “guru adalahpendidik profesional dengan tugas utamamendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai, danmengevaluasi peserta didik padapendidikan anak usia dini, pendidikandasar, dan pendidikan menengah”.Kemudian pasal 8 menyatakan bahwa,“Guru profesional harus memilikikualifikasi akademik minimum sarjanaatau diploma empat, menguasaikompetensi guru (pedagogik, profesional,sosial dan kepribadian), memilikisertifikat pendidik, sehat jasmani danrohani, serta memiliki kemampuan untukmewujudkan tujuan pendidikannasional”. Dalam hal ini sangat jelastuntutan profesionalitas guru.Profesionalitas yang dimilikinya akan

meningkatkan kinerja yang dimiliki olehseorang guru.

Uraian di atas menunjukkan bahwaguru merupakan salah satu unsur dibidang kependidikan yang berperansecara aktif dan menempatkankedudukannya sebagai tenaga profesionaluntuk dapat meningkatkan mutupendidikan di Indonesia. Dalam prosesbelajar-mengajar, guru ikut berperandalam usaha pembentukan sumber dayamanusia yang potensial di bidangpendidikan. Oleh karena itu, guru harusmemiliki kemampuan khusus dalambidang pendidikan dan pengajaran. Gurumerupakan suatu profesi, yang berartisuatu jabatan yang memerlukan keahliankhusus dan tidak dapat dilakukan olehsembarang orang di luar bidangpendidikan. Namun kenyataanmenunjukkan bahwa mutu pendidikan diIndonesia masih terus bermasalah.

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

112

Betapapun pemerintah telahberupaya meningkatkan mutu pendidikanmelalui pemberian pelatihan kepadaguru-guru, peningkatan penghasilan,pengadaan sarana dan prasarana bahkanjuga telah diberikan beasiswa pendidikanuntuk peningkatan jenjang pendidikan,namun belum memberikan pengaruhyang signifikan terhadap peningkatanmutu pendidikan. Kinerja guru yangdiharapkan dapat mendongkrak kualitasdan relevansi pendidikan, dalamimplementasinya di lapangan masih dipandang rendah. Hal ini dikarenakanbanyaknya faktor yangmempengaruhinya dan saling berkaitandiantaranya disebabkan oleh guru yangkurang berkualitas, sarana dan prasaranasekolah yang kurang memadai dan tidakmerata di seluruh Indonesia, lingkungankerja sekolah kurang memadai, sekolahyang kurang memperhatikan tingkatkebutuhan pengguna, anggaranpendidikan yang kurang tepat sasaran,dan timbulnya berbagai masalah sosialkemasyarakatan, dan manajemen sekolahyang belum optimal.

Berdasarkan hasil wawancaradengan H. Sahudin, S.Ag, M.Pdi selakuKepala bidang Pendidikan Agama IslamKemenag Lotim mengungkapkan bahwafaktor penyebab rendahnya kualitas guruantara lain sebagai berikut: (1).Perbedaan dalam latar belakangpendidikan dan tingkat jabatan, (2).Sikap acuh/tidak peduli, misalnyakurangnya persiapan bahan ajar jugamerupakan sikap acuh pendidik terhadapperkembangan pengetahuan sisiwa (3).Gaji guru, dengan gaji yang rendah, gurutidak memiliki motivasi mengajar yangmemadai dalam melaksanakan tugas dankewajibannya yang berat. Dampaknyadapat kita lihat dari rendanhya mutupendidikan (4). Gagap adaptasi, gurutidak mampu menyesuaikan diri dengansiswa-siswanya.

Kinerja guru sangat menentukanterhadap kualitas pendidikan karenakinerja yang baik akan mendorong(mempercepat) tercapainya tujuanpendidikan Nasional. Sejalan dengan haltersebut, Wibowo (2010) menjelaskankinerja diartikan dengan: (1) sesuatuyang dicapai, (2) prestasi yangdiperlihatkan, dan (3) kemampuanbekerja. Kaitan dengan penelitian ini, artidari kinerja adalah prestasi yangdiperlihatkan oleh seseorang. Secaraterminologis, kinerja adalah ukuranseberapa baik orang melakukanpekerjaannya. Jadi, kinerja adalahtentang melakukan pekerjaan dan hasilyang dicapai dari pekerjaan tersebut.

Suastha (2006: 54) menjelaskan: (1)Kinerja merujuk pada penyelesaiantugas-tugas yang diberikan kepadakaryawan, (2). ”The accomplishment ofgoals is succesfull performance”, artinyatujuan atas pencapaian keberhasilankerja, (3) Kinerja berkaitan denganperilaku yang dikaitkan dengan misiorganisasi, (4) Kinerja merujuk padahasil perilaku. Kinerja juga dilihat dariaspek non fisik, seperti kesetiaan,disiplin, kerjasama, inisiatif,kepemimpinan, dan sebagainya, dan (5)Kinerja merupakan fungsi darikemampuan dan motivasi: “Performance= ability * Motivation”

Gibson (dalam Supardi, 2013:31)ada tiga kelompok perilaku kinerja yaituvariabel individu, variabel organisasi,dan variabel psikologis. Variabelindividu dikelompokkan pada subvariabel kemampuan dan keterampilan,latar belakang dan demografis. Subvariabel kemampuan dan keterampilanmerupakan faktor utama yangmempengaruhi perilaku dan kinerja,variabel kemampuan dan keterampilanmerupakan kompetensi kerja yangdimiliki seseorang. Terdapat lima jeniskompetensi menurut Gibson, yaitu: (1)Knowledge, adalah ilmu yang dimiliki

114

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

113

individu dalam bidang pekerjaan tau areatertentu, (2) Skill, adalah kemampuanuntuk unjuk kinerja fisik ataupun mental,(3) Self concep, adalah sikap individu,nilai-nilai yang dianut dan citra diri, (4)Traits, adalah karakteristik fisik danrespons yang konsisten atas situasi atauinformasi tertentu, (5) Motives, adalah,pemekiran atau niat dasar konstan danmendorong individu untuk bertindak atauberperilaku tertentu.

Berdasarkan pemaparan para ahlitersebut tentang kinerja guru khususnyadi MI di Kecamatan Aikmel dapatditingkatkan apabila komponen-komponen yang mempengaruhinya dapatdiidentifikasi dan dioptimalkan untukpencapaian tujuan pembelajaran.Berdasarkan hasil penelitian lebih lanjut,peneliti dapat menyimpulkan bahwayang mempengaruhi kinerja guru adalah:(1) kedisiplinan guru, (2) lingkungansekolah (lingkungan kerja), (3) motivasiberprestasi, (4) sebagian guru belummenguasai materi, metode, dan strategipembelajaran, (5) tidak menguasaiteknologi, (6) tidak menekuni profesinyasecara utuh, dan (7) kemungkinandisebabkan oleh adanya perguruan tinggiswasta sebagai pencetak guru yanglulusannya asal jadi tanpamempehitungkan outputnya kelak dilapangan.

Keinginan guru untuk bekerjadengan baik di sekolah memberikanpencapaian hasil kerja yang maksimal.Pada beberapa Madrsah Ibtidaiyah diKecamatan Aikmel, peneliti menemukankenyataan bahwa guru sering terlambatmasuk ruang kelas karena sibuk denganaktivitasnya yang tidak berhubungandengan kegiatan proses pembelajaran.Pendapat di atas hendaknya dijadikanpelajaran dan bahan renungan bagi guru,untuk terus belajar dan melakukanperbaikan kinerjanya. Ukuran kinerjaguru terlihat dari tanggung jawab dalammenjalankan amanah, profesi yang

diembannya. Sikap ini akan dibarengidengan rasa tanggung jawas guru dalammelaksanakan tugas. Sehingga kinerjaguru dari waktu ke waktu akanmeningkat.

Guru pada prinsipnya memilikipotensi yang cukup tinggi untukberkreasi dan aktif guna meningkatkankinerja tidak selalu berkembang secarawajar dan lancar. Walaupun guru bukansatu-satunya faktor penentu keberhasilanpendidikan tetapi kualifikasi sebagaicermin kualitas tenaga pengajarmemberikan andil sangat besar padakualitas pendidikan yang menjaditanggung jawabnya. Kualitas guru ataukinerja yang rendah juga dipengaruhioleh lingkungan kerja dan motivasiberprestasi guru.

Lingkungan kerja yang sejuk danharmonis akan memberikan gairah daninspirasi dalam bekerja. Hal ini didukungoleh hasil prasurvey peneliti padaDesember 2015, ditemukan bahwa paraguru bekerja selain untuk mengharapkanimbalan baik material maupun nonmaterial, para guru juga menginginkanlingkungan kerja yang sesuai denganharapan mereka seperti fasilitas yangstandar dan lengkap, ada keterbukaan disekolah, terdapat perhatian, dukungan,penghargaan, pendapatan yang yanglayak dan adil. Lingkungan kerja kerjayang dimaksudkan yakni adanyalingkungan kerja baik secara fisikmaupun dari lingkungan kerja non fisik.

Pertama Lingkungan kerja fisikadalah tempat kerja karyawan melakukanaktivitasnya. Lingkungan kerja fisikmempengaruhi semangat kerja dan emosipara karyawan. Menurut Robbins (2008)menyatakan bahwa “faktor-faktorlingkungan kerja fisik adalah: suhu,kebisingan, penerangan, dan mutu udara.Suhu adalah variabel dimana terdapatperbedaan individual yang besar. Dengandemikian untuk memaksimalkanproduktivitas, adalah penting bahwa guru

115

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

114

bekerja di suatu lingkungan dimana suhudiatur sedemikian rupa sehingga beradadiantara rentang kerja yang dapatditerima setiap individu. Kebisinganmenunjukkan bahwa suara-suara yangkonstan atau dapat diramalkan padaumumnya tidak menyebabkan penurunankinerja, sebaliknya efek dari suara-suarayang tidak dapat diramalkan memberikandampak negatif dan menganggukonsentrasi guru.

Kedua Lingkungan kerja non fisikadalah semua keadaan yang terjadi yangberkaitan dengan hubungan kerja, baikhubungan dengan atasan maupunhubungan antara sesama rekan kerja,ataupun hubungan dengan bawahan.Lingkungan kerja non fisik ini jugamerupakan kelompok lingkungan kerjayang tidak bisa diabaikan (Sedarmayanti,2001:22).

Secara garis besar lingkungansekolah sangatlah berpengaruh terhadapsebuah proses pembelajaran bagi anakdidik, karena bagaimanapun lingkungansekitar yang dengan sengaja digunakansebagai alat dalam proses pendidikan.Pada dasarnya lingkungan mencakup:(1). Tempat (lingkungan fisik); keadaaaniklim, keadaan tanah, keadaan alam, (2)Kebudayaan (lingkungan budaya);dengan warisan budaya tertentu bahasa,seni, ekonomi, ilmu pengetahuan,pandangan hidup, keagamaan, dan (3)Kelompok hidup bersama (lingkungansosial atau masyarakat); keluarga,kelompok bermain, desa, perkumpulan(Rahmawati, 2014).

Hal ini sejalan dengan pendapatSedarmayanti (dalam Rustini, 2015:36)menjelaskan bahwa lingkungan kerjaadalah semua keadaan berbentuk fisikyang terdapat di sekitar tempat kerjayang dapat mempengaruhi karyawanbaik secara langsung maupun secaratidak langsung. Beberapa faktor yangyang dapat mempengaruhi terbentuknyasuatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan

dengan kemampuan karyawan, yaitu: (1)Penerangan/cahaya di tempat kerja, (2)Temperatur di tempat kerja, (3)Kelembaban di tempat kerja, (4)Sirkulasi udara di tempat kerja, (5)Kebisingan di tempat kerja, (6) Getaranmekanis di tempat kerja, (7) Bau-bauandi tempat kerja, (8) Tata warna di tempatkerja, (9) Dekorasi di tempat kerja, dan(10) Musik di tempat kerja.

Beberapa faktor yang yang dapatmempengaruhi terbentuknya suatukondisi lingkungan kerja dikaitkandengan kemampuan seseorang, yaitu : (1)penerangan/cahaya di tempat kerja, (2)temperatur di tempat kerja, (3)kelembaban di tempat kerja, (3) sirkulasiudara di tempat kerja, (4) kebisingan ditempat kerja, (5) getaran mekanis ditempat kerja, (6) bau-bauan di tempatkerja, (7) tata warna di tempat kerja, (8)tata ruang/dekorasi di tempat kerja, (9)musik di tempat kerja, (10) keamanan ditempat kerja, (11) kebersihan.

Penciptaan iklim yang berorientasipada prestasi dan mementingkan pekerjadapat memperlancar pencapaian hasilyang diinginkan. Dengan demikianjelaslah bahwa keberhasilan pendidikanyang terutama adalah faktor guru sebagaitenaga pendidik yang profesional. Salahsatu hal yang patut dipertimbangkanadalah bagaimana upaya untukmeningkatkan kualitas guru adalahdengan cara menyiapkan fasilitas yangmemadai dan lingkungan kerjanya yangnyaman. Dengan kinerja guru yangmeningkat maka guru akan berusahauntuk meningkatkan profesi dan mutunyadengan demikian diharapkankeberhasilan pendidikan akan tercapai.

Faktor lain yang dapat berpengaruhterhadap kinerja adalah motivasiberprestasi. Hal ini didasarkan atasasumsi bahwa bekerja tanpa motivasiakan cepat bosan, karena tidak adanyaunsur pendorong agar semangat kerjatetap stabil. Motivasi merupakan

116

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

115

komoditi yang sangat diperlukan olehsemua orang termasuk guru. Motivasidiperlukan untuk menjalankankehidupan, memimpin sekelompok orangdan mencapai tujuan organisasi. Motivasiberprestasi merupakan dorongan yangtumbuh dan berkembang dari dalam diriguru untuk melakukan pekerjaan sebaikmungkin sehingga tujuan akan tercapai.Motivasi berprestasi bisa terjadi jika gurumempunyai kebanggaan akankeberhasilan. Padahal tugas mengajaradalah tugas yang membanggakan danpenuh tantangan, sehingga guru-guruseharusnya mempunyai motivasiberprestasi.

Menurut Robbins (2015:127), katamotivasi berasal dari kata Latin“Movere” yang berarti dorongan ataudaya penggerak. Selanjutnya diserapdalam bahasa Inggris motivation berartipemberian motif, penimbulan motif atauhal yang menimbulkan dorongan ataukeadaan yang menimbulkan dorongan.Motivasi juga berarti proses yangmenjelaskan mengenai kekuatan, arah,dan ketekunan seseorang dalam upayauntuk mencapai tujuan. Jadi motivasiadalah usaha menuju setiap tujuan. Lebih

lanjut, tujuan pemberian motivasimenurut Hasibuan (1996:72) antara lain:(1) mendorong gairah dan semangat kerjabawahan, (2) meningkatkan moral dankepuasan kerja karyawan; (3)meningkatkan produktivitas kerja; (4)mempertahankan loyalitas dan kestabilankaryawan; (5) meningkatkan disiplin danmenurunkan tingkatan abseni karyawan;(6) menciptakan hubungan kerja yangbaik; (7) meningkatkan kreativitas danpartisipasi karyawan; (8) meningkatkankesejahteraan karyawan; (9)mempertinggi rasa tanggung jawabkaryawan terhadap tugas-tugasnya.

Berdasarkan uraian di atas dapatdisimpulkan bahwa lingkungan kerjayang baik dan motivasi berprestasi dariguru merupakan faktor pendorong yangdapat meningkatkan kinerja guru.Dengan kata lain lingkungan kerja danmotivasi berprestasi dari guruberpengaruh terhadap kinerja guru. Halinilah yang mendorong penulis tertarikuntuk melakukan penelitian tentang:”Pengaruh Lingkungan Kerja danMotivasi Berprestasi terhadap KinerjaGuru Madrasah Ibtidaiyah di KecamatanAikmel Kabupaten Lombok Timur”.

METODE PENELITIANTempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan padaMadrasah Ibtidaiyah di KecamatanAikmel Kabupaten Lombok Timur padatahun pelajaran 2016/2017. MadrasahIbtidaiyah di Kecamatan Aikmelberjumlah 20 Madrasah. Penelitian inidirencanakan pada bulan Juli sampaibulan Agustus 2016.

Pendekatan dan Jenis PenelitianPenelitian ini menggunakan

pendekatan ex post facto dengan metodekuantitatif. Metode kuantitatif adalahpendekatan yang mementingkan adanyavariabel-variabel sebagai obyekpenelitian dan varibel-variabel tersebut

harus didefinisikan secaraoperasionalisasi variabel masing-masingdan pemahaman dari luar. Sehubungan,dengan tujuan penelitian yang telahdiungkapkan sebelumnya yaitu untukmeneliti pengaruh lingkungan kerjaterhadap kinerja, pengaruh motivasiberprestasi terhadap kinerja danpengaruh lingkungan kerja dan motivasiberprestasi terhadap kinerja, makapeneliti menggunakan jenis penelitianexplanatory (penjelasan).

Populasi dan Sampel PenelitianPeneliti menggunakan populasi

terjangkau, di mana populasi ini adalahguru-guru pada 6 Madarasah Ibtidaiyahyang dipilih dari 20 Madrasah Ibtidaiyah

117

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

116

di Kecamatan Aikmel, yaitu dua sekolahberakreditasi A, dua sekolahberakreditasi B, dan dua sekolahberakreditasi C.

Teknik pengambilan sampel yaitusecara quota sampling (penarikan sampelsecara jatah). Teknik sampling inidilakukan dengan atas dasar jumlah ataujatah yang telah ditentukan peneliti.Sampel dalam penelitian ini terdiri atas60 dari 130 orang guru di MadrasahIbtidaiyah di Kecamatan Aikmel yangtelah ditentukan. Dari 60 orang yangdijadikan sampel dalam penelitian ini,diharapkan akan memperoleh informasi

yang berarti untuk menerangkan danmemberikan penilaian terhadap ketigavariabel yang akan diteliti tersebut.

Rancangan PenelitianPenelitian ini mencakup tiga buah

variabel yang dibedakan menjadi duavariabel bebas dan satu variabel terikat.Yang termasuk variabel bebas dalampenelitian ini adalah Lingkungan Kerja(X ) dan Motivasi Berprestasi (X2),sedangkan variabel terikatnya adalahKinerja Guru (Y) (Gambar 3.1).

ry1Ry12

ry2

Gambar 1. Rancangan Penelitian

Keterangan:X1 = Lingkungan kerjaX2 = Motivasi berprestasiY = Kinerja guru

Instrumen PenelitianAlat pengumpulan data (instrumen)

yang digunakan dalam penelitian iniadalah kuesioner atau daftarpertanyaan/pernyataan yangdipergunakan untuk mendapatkan datapenelitian ini antara lain memanfaatkandaftar pertanyaan yang sudah standar dantersedia, juga daftarpertanyaan/pernyataan yang dirancangsendiri atas bantuan dosen pembimbing.Butir-butir pertanyaan atau pernyataandalam kuesioner dikembangkanberdasarkan atas konsep teori yang

relevan dengan masing-masing variabelpenelitian. Data yang ingin diperolehdalam penelitian ini adalah data tentangpengaruh variabel bebas terhadapvariabel terikat atau pengaruh lingkungankerja dan motivasi berprestasi terhadapkinerja guru madrasah ibtidaiyah seKecamatan Aikmel.

Adapun langkah-langkah dan teknikyang digunakan dalam pengumpulan dataini adalah sebagai berikut:1) Untuk data lingkungan kerja diperoleh

dari pendapat atau persepsi guru

X2

Yr12

118

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

117

madrasah tentang lingkungan kerja(ruang kelas) tempat proses belajarmengajar berlangsung yang dijaringmelalui pengisian kuesioner.

2) Untuk data motivasi berprestasidiperoleh dari pendapat atau persepsiguru madrasah tentang motivasiberprestasi guru yang dijaring melaluipengisian kuesioner.

3) Untuk data kinerja guru madrasahdiperoleh dari pendapat atau penilaianguru dan dilengkapi oleh penilaianKepala Madrasah tentang bagaimanakinerja masing-masing guru madrasahibtidaiyah yang menjadi sampel.

Teknik Analisis DataAnalisis data adalah kegiatan yang

bertujuan untuk menyederhanakan datake dalam bentuk yang lebih mudahdibaca dan diinterpretasikan. Dalamproses ini statistik dipergunakan untukmenyederhanakan data. Analisis datayang digunakan dalam penelitian iniadalah analisis statistik deskriptif, ujihipotesis dilakukan meliputi uji prasyaratyakni normalitas, homogenitas,multicollinearitas, danheteroskedastisitas, dan untuk analisisinfersial yang dilakukan yakni uji regresilinear sederhana dan uji regresi linearganda dengan kriteria pengujian jika sig.< 0,05 maka ada hubungan yangsignifikan (Ha diterima), sebaliknya jikanilai sig. > 0,05 maka tidak ada

hubungan yang signifikan (Ho diterima).Untuk mengetahui besaran pengaruhdilakukan interpretasi R2 model regresiberganda adalah perlu. Dalam uji statistikmasih diperlukan untuk mengetahuibesarnya koefisien determinasi (R2)guna mengukur seberapa jauhkemampuan model dalam menerangkanvariasi variabel terikat.

Hasil Penelitian dan PembahasanDeskripsi Data

Deskripsi data hasil penelitianmencakup penyebaran data padaresponden guru Madrasah Ibtidaiyah diKecamatan Aikmel. Variabel yangdiukur yaitu kinerja guru, lingkungankerja, dan motivasi berprestasi. Penilaianini didasarkan pada total jawabanresponden pada tiap indikator variabelpenelitian. Lebih lanjut hasil perhitungantersebut akan digunakan untukmendeskripsikan respon subjek terhadapvariabel penelitian. Deskripsi data dalampenelitian ini meliputi mean, median,standar deviasi, nilai terendah, nilaitertinggi, varian, rentang nilai, tarafkesalahan, modus, kurtosis, dan positifskewness. Data dalam penelitian inidiolah dengan menggunakan metodestatistik deskriptif. Metode statistikdeskriptif lebih berhubungan denganpengumpulan dan peringkasan data, sertapenyajian hasil peringkasan tersebut.Uraian hasil perhitungan deskriptifdijelaskan sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif Penelitian Penyebaran AngketVariabel Max Min X SDKinerja Guru 97 65 79.01 6.55Lingkungan Kerja 96 52 70.22 7.26Motivasi Berprestasi 83 47 68.72 6.68

Berdasarakan data tabel 1, variabelkinerja guru diperoleh nilai maksimalyakni 97 dan nilai minimal yakni 65 padarata-rata 79,01 dengan standar deviasiatau simpangan baku berada pada kisaran

6,55. Untuk melihat kategori kinerja gurudari 60 responden yakni 46 orang atau76,67% berada pada kotegori tinggi,sedangkan untuk kategori rendah yakni14 orang atau 23,33% dari 60 responden.

119

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

89

Adapun bentuk data histogram variabel kinerja guru sebagai berikut:

Gambar 1. Histogram Variabel Kinerja Guru

Tabel 1, variabel lingkungan kerjadiperoleh nilai maksimal yakni 96 dannilai minimal yakni 52 pada rata-rata70,22 dengan standar diviasi atausimpangan baku berada pada kisaran7,26. Untuk melihat kategori lingkungan

kerja dari 60 responden, 7 orang atau11,67% berada pada kategori tinggisedangkan pada kategori rendah yakni 53orang atau 88,33%. Adapun bentuk datahistogram variabel lingkungan kerjasebagai berikut:

Gambar 2. Histogram Variabel Lingkungan Kerja

Tabel 1, variabel motivasiberprestasi diperoleh nilai maksimalyakni 83 dan nilai minimal yakni 47 padarata-rata 68,72 dengan standar deviasiatau simpangan baku berada pada kisaran

6,68. Untuk melihat kategori motivasiberprestasi dari 60 responden, 5 orangatau 8,33% berada pada kategori tinggisedangkan pada kategori rendah yakni 54orang atau 90%, adapun untuk kategori

120

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

89

sangat rendah yakni 1 orang atau 1,67%.Adapun bentuk data histogram variabel

motivasi berprestasi sebagai berikut:

Gambar 3. Histogram Variabel Motivasi Berprestasi

Uji PersyaratanTujuan awal dari penelitian ini yaitu

menganalisi hipotesa tentang adatidaknya pengaruh terkait denganvariabel bebas lingkungan kerja (X ) danmotivasi berprestasi (X ) denganvariabel terikat kinerja guru (Y).Hipotesis tersebut dilakukan terhadapresponden guru Madrasah Ibtidaiyah diKecamatan Aikmel. Dalam hal ini, ujistatistik yang digunakan adalah ujiregresi dan untuk memenuhi asumsi dataterdiri dari normal, bersifat homogen,multicollinearitas, dan tidak bersifatheterogenesitas.

Sebelum melakukan uji hipotesis,akan dilakukan uji asumsi klasik yaitu ujinormalitas dan uji homogenitas atau ujilinieritas. Hasil uji asumsi klasik dapatdilihat di bawah ini.

Uji NormalitasUji asumsi ini bertujuan untuk

mengetahui apakah data yang diperolehdari penelitian di lapangan mempunyaidistribusi normal. Penelitian ini

menggunakan uji Kolmogorov Smirnovuntuk menguji distribusi data. Jikatingkat signifikan (sig.) dari ujiKolmogorov Smirnov lebih dari 0.05maka data tersebut dikatakanberdistribusi normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas, terlihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed)menggunakan uji One-SampleKolmogorov-Smirnov Test pada variabelkinerja guru diperoleh nilai 0.078,variabel motivasi berprestasi 0,709, danvariabel lingkungan kerja 0,526. Sesuaidengan hasil uji normalitas ke tigavariabel pada aras signifikan 0,05%,dapat dikatakan ke tiga variabel tersebutberdistribusi normal. Selain mengujinormalitas tiap-tiap variabel, dilihat padaUnstandardized Residual diperoleh nilai0,583, hal ini menunjukkan secarakeseluruhan data tersebut berdistribusinormal pada aras signifikan 0,05%.Adapun grafik histogram uji normalitasvariabel kinerja lingkungan dan motivasiberprestasi terhadap kinerja guru sebagaiberikut.

121

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

120

Gambar 4. Distribusi Data Normalitas

Adapun diagram normalitas variabel Y pada regression Standardized Residual sebagaiberikut:

Gambar 5. Histogram Data Normalitas

Uji HomogenitasUji homogenitas digunakan untuk

mengetahui keseragaman data respondendengan cara membandingkan varianterbesar dengan varian terkecil antaravariabel lingkungan kerja (X ), variabelmotivasi kerja (X ) dengan kinerja guru(Y). adapun rumus yang digunakan yaknif = dengan ketentuanjika f lebih kecil dibanding

f maka data tersebut homogen,namun jika f lebih besar dibandingdengan f maka data tersebutheterogen. Adapun untuk mengujihomogenitas ketiga variabel tersebutyakni variabel lingkungan kerja terhadapvariabel kinerja guru dan variabelmotivasi berprestasi dengan kinerja gurudapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2. Uji Homogenitas Varian Variabel Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru

122

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

121

VariabelLingkungan

Kerja X Variabel KinerjaGuru Y

Varian 52,74 42,96N 60 60

f = Varian lingkungan kerjaVarian Kinerja Guru = 52.7442.96 = 1.227Berdasarkan hasil perhitungan di

atas, di ketahui f 1.227 pada arassignifikan 0.05% dengan derajat bebaspembilang (db) n-1= 60-1=59 danpenyebut (db) n-1=60-1=59 sehinggadiperoleh f 1,52. Dengan demikianf 1.227< f 1.52, berdasarkan ujisignifikan tersebut dapat dikatakan

bahwa data variabel lingkungan kerjaterhadap kinerja guru bersifat homogen.Data tersebut dikatakan homogendikarenakan f lebih kecil dari fsehingga data tersebut dikatakanhomogin. Dengan kata lain, semakinkecil koefisien varian maka data tersebutsemakin homogen.

Tabel 3. Uji Homogenitas Varian Variabel Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja GuruVariabelMotivasi

Berprestasi X Variabel KinerjaGuru Y

Varian 44,68 42,96N 60 60

f = Varian motivasi berprestasiVarian Kinerja Guru = 44,6842.96 = 1,040Berdasarkan hasil perhitungan di

atas, diketahui f 1.040 pada arassignifikan 0.05% dengan derajat bebaspembilang (db) n-1= 60-1=59 danpenyebut (db) n-1=60-1=59 sehinggadiperoleh f 1,52. Dengan demikianf 1.040< f 1.52, berdasarkan ujisignifikan tersebut dapat dikatakanbahwa data variabel motivasi berprestasiterhadap kinerja guru bersifat homogen.Data tersebut dikatakan homogendikarenakan f lebih kecil dari fsehingga data tersebut dikatakanhomogen. Dengan kata lain, semakin

kecil koefisien varian maka data tersebutsemakin homogen.

Uji MulticollinearitasUji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresiditemukan adanya korelasi antar variabelbebas. Model regresi yang baikseharusnya tidak terjadi di antara variabelbebas. Dalam penelitian ini gejalamultikolinearitas dilihat dari nilaitolerance dan Variance Inflation Factor(VIF). Adapun uji multikolinearitasmenggunakan program SPSS sebagaiberikut.

123

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

122

Tabel 4. Uji Multicollinearitas

Berdasarkan pada tabel 4.10diketahui nilai VIF sebesar 1.097 dannilai tolerance sebesar 0,912. Dengandemikian, pada hasil analisis tolerancedan VIF lebih kecil dari 5, inimenunjukkan bahwa tidak terdapatMulticollinearity pada variabellingkungan kerja yang berkorelasisempurna atau mendekati sempurnadengan variabel motivasi kerja.

Uji HeteroskedastisitasUntuk mendeteksi ada atau tidak

heteroskedastisitas dapat digunakan uji

rank corelation spearman, yaitu denganmengkorelasikan antara variabel bebasdengan absolut residual. Bila signifikansihasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%),maka tidak terjadi heteroskedastisitas.Diketahui nilai Unstandardized ResidualAbsolut yakni 0,100 pada aras signifikan0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidakterjadi heteroskedastisitas antara variabelbebas lingkungan kerja dan motivasiberprestasi pada absolute residualdisebabkan 0,100>0,05. Diagram gambarUnstandardized Residual Absolutditampilkan sebagai berikut.

Gambar 6. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian HipotesisBerdasarkan hasil uji prasyarat

data yang telah dilakukan yakni ujinormalitas, homogenitas,multicollinearitas, dan heteroskedasititas.Diperoleh hasil uji normalitas yaknidiperoleh hasil unstandardised residual0,583>0,05 yang menunjukkan dataresponden bersdistribusi normal; hasil ujihomogenitas menunjukkan bahwa f

dari tiap-tiap koefisiensi varian lebihkecil dari f =1,52 sehingga datatersebut bersifat homogen; hasil ujimulticollinearitas, diperoleh nilai VIF1,097 dan tolerance 0,912 lebih besardari 0,05 sehingga data tersebut terdapatmulticollinearisitas; dan ujiheteroskedasititas menunjukkan hasilabsolute residual 0,100>0,05 yang

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Sig.

CollinearityStatistics

BStd.Error

Tolerance VIF

1 (Constant) 30.421 8.643 .001

LingkunganKerja .289 .100 .006 .912 1.097

MotivasiBerprestasi .412 .109 .000 .912 1.097

a. Dependent Variable: Kinerja Guru

124

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

123

berarti data tersebut tidak terdapatheteroskedastisitas.

Hasil keempat uji tersebutmenyatakan bahwa data memenuhisyarat untuk diuji dengan regresi linearsederhana dan regresi linear ganda. Ujilinear sederhana adalah untuk mengujihipotesis nomer 1 dan 2 sedangkan ujiregresi linear ganda digunakan untukmenguji hipotesis nomer 3. Adapunpengujian hipotesis sebagai berikut.1. Pengaruh lingkungan kerja (X )

terhadap kinerja guru (Y)

Hipotesis pertama yang diajukandalam penelitian ini menyatakan bahwaada pengaruh lingkungan kerja (X )terhadap kinerja guru (Y). untukmengetahui pengaruh lingkungan kerjaterhadap kinerja guru, telah dilakukanpengujian hipotesis uji regresi sederhanamelalui alat bantu Program SPSS.adapun hasil uji hipotesis denganmenggunakan program SPSS sebagaiberikut.

Tabel 5. Signifikansi Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja GuruANOVAb

ModelSum of

Squares DfMean

Square F Sig.

1 Regression 501.885 1 501.88 14.318 .000a

Residual 2033.098 58 35.053

Total 2534.983 59

a. Predictors: (Constant),Lingkungan Kerjab. Dependent Variable: KinerjaGuru

Tabel 5. menjelaskan apakah adapengaruh yang signifikan antaralingkungan kerja terhadap kinerja guru.Berdasarkan output pada tabel tersebut,terlihat bahwa f = 14.318 denganaras signifikan atau probalitas

0.000<0.05, maka model regresi dapatdipakai untuk memprediksi variabelkinerja guru. Selanjutnya untukmengetahui persamaan regresi atau nilaicoefficients variabel lingkungan kerjaterhadap kinerja guru sebagai berikut:

Tabel 6. Persamaan Regresi Variabel Lingkungan Kerja terhadap Kinerja GuruCoefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.BStd.Error Beta

1 (Constant) 50.819 7.491 6.784 .000

LingkunganKerja .402 .106 .445 3.784 .000

a. Dependent Variable:Kinerja Guru

Tabel 6. menjelaskan pada kolom B(constant) adalah 50,815, sedangkan nilai

variabel lingkungan kerja 0,402 sehinggapersamaan regresinya Y= a + bX

125

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

125

(50,815 + 0,402). Koefisien b dinamakankoefisien arah regresi yang menyatakanperubahan rerata variabel kinerja guru(Y) untuk setiap perubahan variabellingkungan kerja (X) sebesar satu satuan.Perubahan ini merupakan pertambahanjika b ditandai dengan nilai positif danakan mengalami penurunan jika bditandai dengan nilai negatif.Berdasarkan nilai constant sebesar50,815 dan nilai variabel lingkungankerja sebesar 0,402, artinya adapeningkatan yang positif antara variabel

lingkungan kerja terhadap kinerja guru.Lebih lanjut, selain menguji persamaanregresi sederhana pada output di atas,diketahui nilai t = 3,784 dengannilai signifikansi 0,000<0,05, maka Hditolah dan H diterima. Dengandemikian, dapat dikatakan bahwa adapengaruh yang signifikan variabellingkungan kerja terhadap kinerja guru.Lebih lanjut, untuk mengetahui pengaruhlingkungan kerja terhadap kinerja gurumelalui nilai R sebagai berikut.

Tabel 7. Model Summary Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja GuruModel Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .445a .198 .184 5.921a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja

Tabel 7. menjelaskan besarnya nilaikorelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar0,445 dan dijelaskan besarnya persentasepengaruh variabel lingkungan kerjaterhadap variabel kinerja guru yangdisebut koefisien determinasi yangmerupakan hasil dari penguadratan R.Berdasarkan output tersebut diperolehkoefisien determinasi (R2) sebesar 0.198yang mengandung pengertian bahwapengaruh variabel lingkungan kerjaterhadap kinerja guru adalah sebesar19,8% sedangkan sisanya dipengaruhioleh variabel lain.

2. Pengaruh Motivasi Berprestasi (X )terhadap Kinerja Guru (Y)

Hipotesis kedua yang diajukandalam penelitian ini menyatakan bahwaada pengaruh motivasi berprestasi (X )terhadap kinerja guru (Y). Untukmengetahui pengaruh motivasiberprestasi terhadap kinerja guru, telahdilakukan pengujian hipotesis ujiregresi sederhana melalui alat bantuProgram SPSS. Adapun hasil ujishipotesis t-tes dengan menggunakanprogram SPSS sebagai berikut.

Tabel 8. Signifikansi Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja GuruANOVAb

ModelSum ofSquares Df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 673.314 1 673.314 20.977 .000a

Residual 1861.669 58 32.098

Total 2534.983 59

a. Predictors: (Constant), MotivasiBerprestasi

126

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

125

ANOVAb

ModelSum ofSquares Df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 673.314 1 673.314 20.977 .000a

Residual 1861.669 58 32.098

Total 2534.983 59

b. Dependent Variable: KinerjaGuru

Tabel 8. menjelaskan apakah adapengaruh yang signifikan antara motivasiberprestasi terhadap kinerja guru.Berdasarkan output pada tabel tersebut,terlihat bahwa f = 20,977 denganaras signifikan atau probalitas

0.000<0.05, maka model regresi dapatdipakai untuk memprediksi variabelkinerja guru. Selanjutnya untukmengetahui persamaan regresi atau nilaicoefficients variabel motivasi berprestasiterhadap kinerja guru sebagai berikut:

Tabel 9. Persamaan Regresi Variabel Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.BStd.Error Beta

1 (Constant) 44.288 7.618 5.814 .000

MotivasiBerprestasi .505 .110 .515 4.580 .000

a. Dependent Variable:Kinerja Guru

Tabel 9. menjelaskan pada kolom B(constant) adalah 44,288, sedangkan nilaivariabel lingkungan kerja 0,505 sehinggapersamaan regresinya Y= a + bX(44,288 + 0,505). Berdasarkan nilaiconstant sebesar 44,288 dan nilaivariabel motivasi berprestasi sebesar0,505, artinya ada peningkatan yangpositif antara variabel motivasiberprestasi terhadap kinerja guru. Lebihlanjut, selain menguji persamaan regresi

sederhana pada output di atas, diketahuinilai t = 4,580 dengan nilaisignifikansi 0,000<0,05, maka H ditolahdan H diterima. Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa ada pengaruh yangsignifikan variabel lingkungan kerjaterhadap kinerja guru. Lebih lanjut, untukmengetahui pengaruh motivasiberprestasi terhadap kinerja guru melaluinilai R sebagai berikut.

127

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

126

Tabel 10. Model Summary Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja GuruModel Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .515a .266 .253 5.665a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja

Tabel 10 menjelaskan besarnya nilaikorelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar0,515 dan dijelaskan besarnya persentasepengaruh variabel motivasi berprestasiterhadap variabel kinerja guru yangdisebut koefisien determinasi yangmerupakan hasil dari penguadratan R.Berdasarkan output tersebut diperolehkoefisien determinasi (R2) sebesar 0.266yang mengandung pengertian bahwapengaruh variabel motivasi berprestasiterhadap kinerja guru adalah sebesar26.6% sedangkan sisanya dipengaruhioleh variabel lain.

3. Pengaruh Lingkungan Kerja (X ) danMotivasi Berprestasi (X ) terhadapKinerja Guru (Y)

Hipotesis ketiga yang diajukandalam penelitian ini menyatakan bahwaada pengaruh lingkungan kerja (X ) danmotivasai berprestasi (X ) secarabersama-sama terhadap kinerja guru (Y).untuk mengetahui pengaruh variabel Xdan X secara bersama-sama terhadapvariabel Y, telah dilakuakan pengujianhipotesis uji regerisi linieritas gandadengan menggunakan program SPSSmaupun dalam bentuk manual. Adapunhasil uji hipotesis dengan menggunakanprogram SPSS sebagai berikut.

Untuk mengetahui secara signifikanringkasan tingkat hubungan yangmempengaruhi variabel dan Xterhadap varibel Y. dapat dilihat padatabel berikut.

Tabel 11. Uji Signifikansi Linieritas Ganda Pengaruh Lingkungan Kerja (X ) dan MotivasiBerprestasi (X ) terhadap Kinerja Guru (Y)

ANOVAb

ModelSum of

Squares dfMean

Square F Sig.

1 Regression 909.951 2 454.97 15.959 .000a

Residual 1625.032 57 28.509

Total 2534.983 59

a. Predictors: (Constant), Motivasi Berprestasi,Lingkungan Kerjab. Dependent Variable:Kinerja Guru

Berdasarkan tabel 11. di atasmengindikasikan bahwa secara statistiksangat signifikan dengan nilaif 15,959 untuk derajat kebebasan dbpembilang=m, db penyebut= n-m-1= 60-2-1=57 sehingga diperoleh f 3,16pada aras signifikan 0,05% maka dengan

ketentuan pengujian hipotesisf 15,959 > f 3,16, diterimadan ditolak. Dengan demikian bahwaada pengaruh yang signifikan antaralingkungan kerja dan motivasiberprestasi secara bersama terhadap

128

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

127

kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Aikmel.

Tabel 12 Persamaan Regresi antar VariabelCoefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.BStd.Error Beta

1 (Constant) 30.421 8.643 3.520 .001

LingkunganKerja .289 .100 .320 2.881 .006

MotivasiBerprestasi .412 .109 .420 3.783 .000

a. Dependent Variable:Kinerja Guru

Diketahui nilai constant pada tabelvariabel kinerja guru pada tabel 12. yakniterdapat nilai positif yang menunjukkanadanya pengaruh dari variabel danvariabel , di mana nilai constan yangdiperoleh yakni 30,421 pada arassignifikan 0,05 > 0,001. Dengan katalain, adanya persamaan regresi ataupengaruh koefisien yang positif dariketiga variabel tersebut. Hal ini diketahuiberdasarkan koefisien regresi padavariabel mengalami peningkatansebesar 0,289 atau 28,9%. Hal inimenunjukkan koefisien nilai positifantara lingkungan kerja (X ) dengan

kinerja guru (Y). Selanjutnya padavariabel X juga mengalami peningkatansebesar 0,412 atau 41,2% antara motivasiberprestasi (X ) dengan kinerja guru (Y).Berdasarkan hasil tersebut, dapatdikatakan bahwa koefesien keduavariabel antara variabel X dan Xmemiliki peran yang dapat meningkatkankerja guru (Y) di Madrasah IbtidaiyahKecamatan Aikmel. Lebih lanjut, untukmengetahui pengaruh lingkungan kerjadan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja guru melalui nilaiR sebagai berikut.

Tabel 13. Model Summary Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi terhadap KinerjaGuru

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .599a .359 .336 5.339a. Predictors: (Constant), Motivasi Berprestasi,Lingkungan Kerjab. Dependent Variable: KinerjaGuru

129

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

128

Berdasarkan pada tabel 4.19diketahui nilai Pearson Correlation (R) =0,599 yang berarti tingkat hubungan ataupengaruh variabel lingkungan kerja danmotivasi berprestasi terhadap kinerjaguru berapada pada kategori “cukup”dengan determinasi kontribusi pengaruhlingkungan kerja dan motivasiberprestasi terhadap kinerja guruMadrasah Ibtidaiyah di KecamatanAikmel berada pada kisaran R Square0,359 atau 35,9%.

Pembahasan Hasil PenelitianKinerja pada dasarnya merupakan

kerja dari seorang individu untukmencapai hasi-hasil tertentu. Dalam halini, kinerja seorang atau individu seorangguru dalam menentukan terhadapkualitas pendidikan karena kinerja yangbaik akan mendorong (mempercepat)tercapainya tujuan pendidikan Nasional.Kinerja guru khususnya di MadrasahIbtidaiyah di Kecamatan Aikmel dapatditingkatkan apabila komponen-komponen yang mempengaruhinya dapatdiidentifikasi dan dioptimalkan untukpencapaian tujuan pembelajaran. Untukmencapai kinerja yang diharapkan dalammeningkat kualitas pembelajarantentunya terdapat beberapa faktor sebagaipendongkrak dalam meningkatkankualitas kinerja terutama pada seorangguru. Komponen atau faktor yang dirasasbagai bagian untuk meningkatkankinerja guru yakni faktor lingkungankerja dan dan motivasi berprestasi.

Sehubungan dengan hal tersebut,berdasarkan penyebaran kuesionerlingkungan kerja dan motivasiberprestasi terhadap kinerj guru padaresponden atau guru Madrasah Ibtidaiyahdi Kecamatan Aikmel. Diperoleh hasilpenelitian yang diuji denganmenggunakan statistik deskriptif,normalitas, homogenitas,multicollinearity, heteroskedastisitas,

parsial (Uji-t), dan persamaan regresilinieritas ganda.

Pada variabel lingkungan kerjarerata yang diperoleh dari 60 respondensebesar 70.216 dengan nilai tertinggi 96dan nilai terendah 52, sedangkan padavariabel motivasi berprestasi diperolehrerata dari 60 responden 68.716 dengannilai tertinggi 83 dan nilai terendah 47.Berdasarkan rerata yang diperoleh padakedua variabel bebas tersebut, variabellingkungan kerja lebih mendominasidaripada variabel motivasi berprestasidisebabkan nilai rerata variabellingkungan kerja 70,216 lebih besardaripada nilai rerata variabel motivasiberprestasi yakni 68,716. Lebih lanjut,untuk variabel kinerja guru diperolehrarata dari 60 responden sebesar 79.016dengan nilai tertinggi 97 dan nilaiterendah 65. Rerata yang diperolehvariabel kinerja guru 79,016 lebih besardari kedua variabel bebas, hal inimembuktikan bahwa adanya peningkatankinerja guru yang disebabkan oleh keduavariabel bebas tersebut.

Untuk membuktikan data tersebut,telah dilakukan uji normalitas data, dimana diperoleh hasil pada variabelkinerja guru sebesar 0.078, variabelmotivasi berprestasi 0,709, dan variabellingkungan kerja 0,526 pada arassignifikan 5% atau 0,05, dapat dikatakantiap-tiap variabel tersebut berdistribusinormal. Selain menguji normalitas tiap-tiap variabel, secara keseluruhanUnstandardized Residual diperoleh nilai0,583, ini menunjukkan secarakeseluruhan data tersebut berdistribusinormal pada aras signifikan 5%(0,583>0,05). Begitu juga pada ujihomogenitas, yakni mengujikeseragaman data ketiga variabeltersebut dengan membandingkan varianterbesar dengan varian terkecil sehinggadiperoleh f 1.227 pada arassignifikan 0.05% dengan derajat bebaspembilang (db) n-1= 60-1=59 dan

130

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

129

penyebut (db) n-1=60-1=59 sehinggadiperoleh f 1,52 (f 1.227 <f 1.52) ini mebuktikan ketiga variabeltersebut homogen. Selain dari ujinormalitas dan homogenitas, untukmembuktikan kesahihan data tersebut,dilakukan juga uji multicollinearits nilaiVIF sebesar 1.097 dan nilai tolerancesebesar 0,912 pada aras signifikan 5%atau 0,05, serta uji heteroskedastisitasnilai Unstandardized Residual Absolutyakni 0,100 pada aras signifikan 0,05(0,100>0,05). Berdasarkan hasil analisisdata tersebut dapat dinyatakan ketigavariabel tersebut sudah layak.

Untuk memenuhi hipotesis bahwaada pengaruh lingkungan kerja danmotivasi berprestasi terhadap kinerjaguru Madrasah Ibtidaiya di KecamatanAikmel. Hipotesis pertama bahwa f= 14.318 dengan aras signifikan atauprobalitas 0.000<0.05, maka modelregresi dapat dipakai untuk memprediksivariabel kinerja guru. Untuk mengetahuipersamaan regresi variabel lingkungankerja terhadap kinerja guru yaknidiperoleh nilai constant sebesar 50,815dan nilai variabel lingkungan kerjasebesar 0,402, artinya ada peningkatanyang positif antara variabel lingkungankerja terhadap kinerja guru. Lebih lanjut,selain menguji persamaan regresisederhana pada output di atas, diketahuinilai t = 3,784 dengan nilaisignifikansi 0,000<0,05, maka H ditolahdan H diterima. Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa ada pengaruh yangsignifikan variabel lingkungan kerjaterhadap kinerja guru. Adapun besarhubungan atau pengaruh diperoleh nilaiKoefisiensi (R) 0,445 dengan determinasiR 0,198 atau 19,8%. Dengan demikianhipotesis pertama terpenuhi yakni adapengaruh lingkungan kerja terhadapkinerja guru Madrasah Ibtidaiyah diKecamatan Aikmel.

Selanjutnya, Hipotesis kedua bahwaf = 20,977 dengan aras signifikanatau probalitas 0.000<0.05, maka modelregresi dapat dipakai untuk memprediksivariabel kinerja guru. Untuk mengetahuipersamaan regresi variabel motivasiberprestasi terhadap kinerja guru yaknidiperoleh nilai constant sebesar 44,288dan nilai variabel motivasi berprestasisebesar 0,505, artinya ada peningkatanyang positif antara variabel motivasiberprestasi terhadap kinerja guru. Lebihlanjut, selain menguji persamaan regresisederhana pada output di atas, diketahuinilai t = 4,580 dengan nilaisignifikansi 0,000<0,05, maka H ditolahdan H diterima. Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa ada pengaruh yangsignifikan variabel motivasi berprestasiterhadap kinerja guru. Adapun besarhubungan atau pengaruh diperoleh nilaiKoefisiensi (R) 0,515 dengan determinasiR 0.266 atau 26,6%

Hipotesis ketiga yang diajukan yakniada atau tidak pengaruh lingkungan kerjadan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja guru MadrasahIbtidaiyah di Kecamatan Aikmel. Hasilhipotesis ketiga yang diajukan pada arassignifikan 0,5% diperoleh f 15,959> f 3,16, maka diterima danditolak. Selain uji F, dilihat persamaanregresi yang diperoleh yakni nilaiconstan 30,421 pada aras signifikan 0,05> 0,001. Koefisien regresi pada variabel

mengalami peningkatan sebesar 0,289atau 28,9% dan variabel X jugamengalami peningkatan sebesar 0,412atau 41,2%. Adapun untuk mengetahuibesar hubungan atau pengaruhlingkungan kerja dan motivasi secarabersama-sama terhadap kinerja guru,diperoleh Pearson Correlation (R) =0,599 yang berarti tingkat hubungan ataupengaruh variabel lingkungan kerja danmotivasi berprestasi terhadap kinerjaguru berapada pada kategori “cukup”

131

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

130

dengan determinasi kontribusi beradapada kisaran R Square 0,359 atau 35,9%.

Sesuai dengan cakupan hasiltersebut, dapat dikatakan bahwa untukmeningkatkan kinerja guru dibutuhkanfaktor-faktor pendukung dalammeningkatakan kualitas guru dalammengembangkan pembelajaran disekolah terutama pada MadarasahIbtidaiyah di Kecamatan Aikmel. Upaya

yang perlu dilakukan yaknimemanfaatkan sebaik mungkinlingkungan kerja dan motivasi prestasiyang dimiliki sebagai upaya dalammengefisienkan kinerja dalammelaksanakan proses pembelajaran.Kinerja baik seorang guru sangatdibutuhkan oleh pihak sekolah. Semakinbaik kinerja guru maka semakin baikpula hasil yang diperoleh.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil analisis danpembahasan pada bab IV, dapatdisimpulkan sebagai berikut.1. Ada pengaruh yang signifikan

lingkungan kerja terhadap kinerjaguru Madrasah Ibtidaiyah diKecamatan Aikmel yakni t =3,784 dengan nilai signifikansi0,000<0,05, maka H ditolah dan Hditerima. Besar hubungan ataupengaruh interpretasi (R) 0,445dengan determinasi R 0,198 atau19,8%.

2. Ada pengaruh yang signifikanmotivasi berprestasi terhadap kinerjaguru Madrasah Ibtidaiyah diKecamatan Aikmel yakni t =4,580 dengan nilai signifikansi0,000<0,05, maka H ditolah dan Hditerima. Besar hubungan ataupengaruh interpretasi (R) 0,515dengan determinasi R 0,266 atau26,6%.

3. Ada pengaruh yang signifikanlingkungan kerja dan motivasiberprestasi secara bersama-samaterhadap kinerja guru MadrasahIbtidaiyah di Kecamatan Aikmelyakni f 15,959 > f 3,16, maka

diterima dan ditolak. Besarhubungan atau pengaruh berada padakategori “cukup” mengacu padainterpretasi (R) 0,599 dengandeterminasi R 0,359 atau 35,9%.

Saran

Berdasarkan pembahasan,kesimpulan, dan implikasi di atas makadapat diberikan beberapa saran sebagaiberikut :

1. Saran bagi GuruSesuai dengan pembahasan

memberikan informasi bahwa peranlingkungan kerja dan motivasiberprestasi Madrasah Ibtidaiyah diKecamatan Aikmel mempunyai pengaruhyang cukup terhadap Kinerja Guru yaknisebesar 35,9%. Ini membuktikansemakin baik lingkungan kerja danmotivasi berprestasi guru semakin baikpula kinerja guru. Dari pernyataantersebut Guru hendaknya selalumeningkatkan kedisplinan dan rasatanggung jawab. Seorang guruhendaknya memanfaatkan lingkungankerja dengan baik, dapat mudahberkomunikasi dengan teman sejawatdan mengikuti organisasikemasyarakatan guna menunjangpeningkatan kinerja guru. Demikian juga,motivasi berprestasi guru, semakin tinggimotivasi breprestasi guru untukmelaksanakan kewajibannya makasemakin tinggi pula kinerja guru padasekolah tersebut.

2. Saran untuk penelitian selanjutnyaPenelitian ini memberikan informasi

bahwa faktor Lingkungan Kerja dan

132

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

131

Motivasi Berprestasi Guru mempunyaipengaruh terhadap Kinerja Guru sebesar35,9%. Untuk itu perlu adanya penelitianlebih lanjut tentang faktor-faktor yangmempengaruhi Kinerja Guru, karenaKinerja Guru tidak hanya dipengaruhi

oleh lingkungan kerja dan motivasiberprestasi tetapi masih banyak faktorlain yang turut mempengaruhinya, sepertikecerdasan emosional guru,kepemimpinan kepala sekolah, sertifikasiguru, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2003. Hubungan Gaya

Kepimpinan dan Motivasi DiKalangan Guru-Guru SekolahMenengah Zon A Di BahagianKuching, Sarawak, diakses dari; http://www.Webcasmy.com,diakses tanggal 10 Juni 2003.

Arikunto, S. 2005. ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Arikunto. S. 2000. ManajemenPenelitian. Jakarta: PT RinekaCipta.

Arsyad, A.2000. Media Pengajaran.Rajawali Pers. Jakarta.

Darmawan, I.M.Y., 2011. PengaruhKompensasi dan LingkunganKerja Non Fisik terhadapDisiplin dan Kinerja KaryawanHotel Nikki Denpasar. Tesis.Universitas Udayana. TidakDiterbitkan.

Djamarah, dan Aswan Zain. 2002.Strategi Belajar Mengajar. RinekaCipta Jakarta.

Djamarah, S.J. 2000. Prestasi Belajardan Kompetensi Guru. UsahaNasional: Surabaya.

Fatah, N. 2004. Konsep ManajemenBerbasis Sekolah (MBS) danDewan Sekolah. Pustaka BaniQuraisy. Bandung.

Fattah, N. 2000. Landasan ManajemenPendidikan. PT RemajaRosdakarya. Bandung

Gibson, James L., John M. Ivancevichdan James H. Donelly, Jr. 1991.Organizations: Behaviour,Structure, Processes.

Homewood, III: Richard D.Irwin.

Hamalik, O. 2002. Psikologi BelajarMengajar. Sinar Baru. Bandung.

Hasibuan, S.P. Melayu. 1996.Manajemen Dasar Pengertiandan Masalah. Jakarta: GunungAgung.

Hasibuan, S.P. Melayu. 2001.Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Hersey, Paul, Keneth H. Blanchard,Dewey E. Johnson. 1996.Management of OrganizationalBehaviour. New Jersey: PrenticeHall.

Ibrahim dan Syaodih. 1996.Perencanaan Pengajaran.Rineka Cipta. Jakarta.

Ikhwari, 2014. Pengaruh KepemimpinanKepala Sekolah,IklimKerjasama, KomunikasiInterpersonal dan DisiplinKerja terhadap Kinerja GuruSMPN Se-Kabupaten PasamanBarat. Tesis. Pascasarjana.Universitas Negeri Padang.Tidak Diterbitkan.

Iskandar, Ambarita, dan Sowiyah (2014).Pengaruh KecerdasanEmosional dan MotivasiBerprestasi terhadap KinerjaGuru Yayasan PendidikanPanjang Lampung (YPPL) diBandar Lampung Tahun 2014.Jurnal online FKIP Unila.(https://www.google.co.id/?gws_rd. diakses Tanggal 15 Mei2016).

Lembaga Administrasi Negara. 2007.Manajemen Perkantoran: Diklat

133

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

132

Teknis Administrasi Umum.LAN Jakarta.

Mangkuprawira, Sjafri. 2010. Bisnis,Manajemen, dan Sumber DayaManusia. IPB Press, Bogor.

Mathis, Robert L, and John H. Jackson.2000. Human ResourceManagement , New York South-Western College Publishing.

Moekijat. 1989. ManajemenKepegawaian. Alumni.Bandung.

Ningsih, Y. Hubungan Iklim Sekolah,Beban Tugas, MotivasiBerprestasi dan Kepuasan KerjaGuru dengan Kinerja GuruSekolah Dasar Negeri di KotaMojokerto. Desertasi. Tidakdipublikasi.

Nitisemito, A. S. 2002. ManajemenPersonalia. Edisi Revisi.Ghalia, Jakarta.

Nurgiantoro. 1992. Kinerja Pegawai.Gramedia. Jakarta

Pareek, Udai. 1989. Perilaku Organisasi.Jakarta: Karya Unipress.

Permansari, R. 2013. Pengaruh Motivasidan lingkungan Kerja terhadapKinerja PT. Anugrah RaharjoSemarang.

Putra, C.A.A., Yudana, M., danNatajaya, N. 2013. HubunganMotivasi Berprestasi, PrilakuKepemimpinan Kepala Sekolahdan Etos Kerja dengan KinerjaGuru di SMAN 1Kubutambahan. e-JournalProgram PascasarjanaUniversitas Pendidikan GaneshaProgram Studi AdministrasiPendidikan (Volume 4 Tahun2013).

Rabideau, S.T. 2005. Effect ofAchievement Motivation onBehavior.http://www.personalityresearch.org/papers/rabideau.html. Diakses, 26 mei 2016.

Rahmawati E. 2014, PengaruhLingkungan Sekolah terhadapMotivasi Belajar Siswa KelasVIII3 SMP Muhammadiyah 22Pamulang, Jurnal Fakultas lmuTarhiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Ralahulu, E.M. 2014. Pengaruh Motivasidan Lingkungan Kerja Perawatterhadap Kinerja Perawat diRumah Sakit PKUMuhammadiyah Yogyakarta.Tesis. Program Pascasarjana.UM Yogyakarya. Tidakdipublikasi

Riyanto, Y. 2007. Metodologi PenelitianPendidikan. Surabaya: SIC.

Robbins, P.S. 2015. Perilaku Organisasi,Terjemahan, Edisi 16 BahasaIndonesia. Salemba empat,Jakarta.

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta . Jakarta.Rustini, N.K.A., 2015. Pengaruh

Kompensasi dan Lingkungan Kerjapada Komitmen Organisasi danImplikasinya Pada KinerjaPengelola Anggaran. Tesis.Program Pascasarjana. UniversitasUdayana. Denpasar.

Sardiman, AM. 2004. Insteraksi danMotivasi Belajar mengajar,Pedoman Bagi Calon Guru.Rajawali Press. Jakarta:

Sedarmayanti. 2001. Sumber DayaManusia dan ProduktivitasKerja. Mandar Maju, Bandung.

Siagian, S.P., 2008. Manajemen SumberDaya Manusia. Bumi Aksara.Jakarta.

Suastha, Nyoman. T., 2006. EvaluasiKinerja dan Sistem ManajemenSDM. UIEU, Jakarta.

Sudarmanto. 2014. Kinerja danPengembangan KompetensiSDM. Yogyakarta: Puatakapelajar

134

Helmi Astuti, Joni Rokhmat, Sudirman

133

Sugiyono. 2007. Metode PenelitianAdministrasi. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Pengaruh PendidikanPelatihan, Motivasi Kerja, danLingkungan Kerja terhadapKinerja Guru. JurnalManajemen SumberdayaManusia Vol. 5 No. 1 Juni2011: 1 – 10.

Suharsaputra. 2013. AdministrasiPendidikan. Bandung : PTRefika Aditama.

Supardi, 2013. Kinerja Guru.Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Suparno. 2007. Pengaruh MotivasiKerja dan KepemimpinanSituasional Kepala Sekolahterhadap Kinerja Guru SMPNegeri di Kecamatan PemalangKabupaten Pemalang.

Suryadarma, Daniel. 2011. The Qualityof Education in Indonesia:Weighed, Measured, and FoundWanting, Australian NationalUniversity, Presented at ForumKajian Pembangunan SeminarSeries , SMERU ResearchInstitute, Jakarta, 18 May 2011.

Tartib (2015) dalam penelitiannya yangberjudul Pengaruh LingkunganKerja dan Kepuasan Kerjaterhadap Kinerja Guru padaSMP Pasundan 6 Bandung danSMK Pasundan 3Bandung.(www.google.co.id/?gws_rd diakses tanggal 15 Mei2016).

Wahjosumidjo. 1984. Kepemimpinan danMotivasi. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Wahjosumidjo. 2001. Kepala sekolah :Tinjauan teoritis danpermasalahannya. Jakarta :Rajawali Perss.

Waworuntu, J. 2011. Hubungan AntaraMotivasi Berprestasi danKinerja Profesional GuruTeknologi SMK Negeri 2Manado. Jurnal Elektromatika.Prodi Pendidikan TeknikElektro Unima, Vol. 1(1), Maret2011.

Wibowo. 2010. Manajemen KinerjaEdisi Ketiga. Rajawali Pers,Jakarta.

William B. Werther Jr, and Keith Davis2003. Human Resources andPersonal Management.McGraw Hill, inc. New York.

Winardi. 1971. Organisasi PerkantoranModern. Bandung: Alumni.

Wiyono, G. 2011. Merancang PenelitianBisnis dengan Alat AnalisisSPSS 12 & SmartPLS 2.0. UPPSTIM YKPN. Yogyakarta.

Wursanto, Ignasius. 2009. Dasar-DasarIlmu Organisasi.Edisi dua.Andi Offset. Yogyakarta.

Yamin, S. dan Kurniawan, H., 2014.SPSS Complete: Teknik AnalisisStatistik Terlengkap denganSofware SPSS. Salemba Ifotek.Jakarta.

135