survei dan statistik kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan masyarakat

Citation preview

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    1/24

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1.

    Latar Belakang Masalah

    Data yang didapatkan pada penelitian memiliki tujuan dan manfaat tertentu.

    Cara ilmiah untuk mendapatkan data dapat dilakukan dengan metode penelitian.

    Hal tersebut berarti penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu

    rasional, empiris dan sistematis. Rasional memiliki arti kegiatan penelitian itu

    dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran

    manusia. Empiris memiliki arti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh

    indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-carayang digunakan. Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu

    menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

    Setiap penelitian mempunyai tujuan dan manfaat tertentu. Secara umum

    tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan

    pengembangan. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara

    umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk

    memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

    1.2. Strukturisasi

    Jenis Penelitian

    Desain Penelitian

    Populasi dan Sampel

    Pengambilan Sampel Pengukuran Jumlah Sampel

    Metode Penyimpulan Data

    Data yang diperoleh

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    2/24

    23

    1.3. Batasan Topik

    1.

    Manfaat Penelitian

    2. Jenis dan Desain Penelitian

    3. Cara Pengambilan Sampel

    4.

    Cara Pengukuran Jumlah Sampel

    5. Jenis Hipotesis

    6. Jenis Data

    7.

    Skala Pengukuran

    8. Metode Pengambilan Data

    9. Cara Analisis Data

    10.

    Penyajian Data

    Analisis Data

    Penyajian Data

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    3/24

    23

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Manfaat Penelitian

    Terdapat dua manfaat penelitian, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat

    praktis. Manfaat teoritis terkait dengan pengembangan teori, penemuan teori baru

    ataupun konsep baru. Manfaat praktis akan berhubungan dengan manfaat hasil

    penelitian terhadap aplikasi di lapangan atau di masyarakat sesuai dengan hasil

    penelitian, termasuk manfaatnya untuk memberikan atau pertimbangan dalam

    pembuatan kebijakan atau program kesehatan.1

    Selain memiliki manfaat, penelitian juga memiliki tujuan. Tujuan daripenelitian ada dua bagian, pertama adalah tujuan umum dan yang kedua adalah

    tujuan khusus. Tujuan umum biasanya terdiri dari beberapa tujuan khusus. Contoh

    tujuan umum adalah: untuk menguji faktor-faktor yang berhubungan dengan

    kejadian hipertensi. Contoh tujuan khusus adalah: (1) untuk mengidentifikasi

    faktor aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi, (2) untuk mengidentifikasi

    faktor makanan terhadap kejadian hipertensi, dan (3) untuk mengidentifikasi

    faktor stres terhadap kejadian hipertensi.1

    2.2. Jenis dan Desain Penelitian

    Secara umum, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian non

    eksperimental dan penelitian eksperimental.2

    A. Penelitian Non-Eksperimental

    1. Penelitian Deskriptif

    Penelitian deskriptif ini hanya mempelajari tentang frekuensi danpenyebaran suatu masalah kesehatan/penyakit, tanpa perlu mencari jawaban

    terhadap faktor penyebab yang mempengaruhi frekuensi, penyebaran dan

    munculnya masslah kesehatan tersebut. (who, when dan where). Terdapat

    beberapa jenis desain penelitian deskriptif, yaitu:2

    a. Desain Penelitian Studi Kasus

    Studi kasus merupakan desain penelitian yang mencakup pengkajian satu

    unit penelitian secara intensif. Contoh satu klien, kelompok, komunitas dan

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    4/24

    23

    institusi. Meskipun jumlah subjek cenderung sedikit namun jumlah variabel yang

    diteliti sangat luas.

    b.

    Desain Penelitian Survei

    Survei adalah suatu desain yang digunakan untuk menyediakan informasi

    yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel

    dalam suatu populasi.

    2.

    Penelitian Korelasional (Hubungan/Sosiasi)

    Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel. Penelitian ini dapat

    menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang

    ada.

    Skema Penelitian Deskriptif Korelasional

    a. Cross Sectional (Hubungan dan Asosiasi)

    Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu

    pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali

    pada satu saat.

    3.

    Penelitian Komparatif

    Jenis penelitian ini mempunyai makna yang hampir sama dengan yang

    dilakukan dalam epidemiologi, yang dikenal dengan istilah kohort dan kasus

    kontrol.

    a. Kohort

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi non-eksperimental

    yang mengkaji antara variabel independen (faktor resiko) dan variabel dependen

    (efek/kejadian penyakit).

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    5/24

    23

    Skema Rancangan Penelitian Kohort

    b.

    Kasus Kontrol (Case Control)

    Jenis penelitian ini melakukan pengukuran pada variabel dependen terlebih

    dahulu (efek, misalnya assam brokial) sedangkan variabel independen ditelusuri

    secara retrospektif untuk menentukan ada tidaknya faktor (variabel independen)

    yang berperan, misalnya minum susu buatan.

    Skema Rancangan Penelitian Kasus Kontrol

    B. Penelitian Eksperimental

    Penelitian eksperimental adalah suatu penelitian yang digunakan untuk

    mencari sebab-akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan

    manipulasi terhadap variabel bebas. Eksperimental merupakan penelitian yang

    memberikan pengujian hipotesis yang paling tertata dan cermat, sedangkan pada

    penelitian kohort atau kasus kontrol hanya sampai pada tingkat dugaan kuat

    dengan landasan teori atau telaah logis yang dilakukan peneliti. Akan tetapi, studi

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    6/24

    23

    ini pada umumnya mahal dan pelaksanaannya rumit, sehingga penggunaanya

    terbatas.

    Berikut ini adalah ciri dari penelitian eksperimental:1

    Manipulation

    Pada penelitian eksperimental, peneliti melakukan beberapa manipulasi

    terhadap participant. Pengenalan terhadap beberapa hal manipulasi tersebut

    merupakan variabel bebas. Peneliti memanipulasi variabel bebas dengan

    melakukan perlakuan ke beberapa subjek dan dengan memisahkannya dari

    yang lain. Selanjutnya dilakukan observasi terhadap efek yang terjadi pada

    variabel terikat.

    Control

    Kontrol yang dimaksud disini adalah melakukan kelompok kontrol dalam

    percobaan. Kelompok kontrol mengacu pada kelompok subjek penelitian yang

    hasilnya dapat dilihat pada variabel terikat yang digunakan untuk mengevaluasi

    hasil dari kelompok percobaan pada variabel terikat yang sama.

    Randomization

    Dikenal juga dengan random assignment yang menempatkan subjek pada

    kelompok secara acak. Acak pada dasarnya berarti bahwa setiap subjek

    memiliki peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sebuah kelompok. Jika

    subjek ditempatkan secara acak maka berarti no systematic bisa di dalam

    kelompok tersebut.

    1. Penelitian Eksperimen Semu (Quasy-Experiment)

    Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat

    dengan cara melibatkan kelompok kontrol selain kelompok eksperimental. Akan

    tetapi, pemilihan kedua kelompok ini tidak menggunakan teknik acak. Rancangan

    ini biasanya menggunakan kelompok subjek yang telah terbentuk secara wajar

    (teknik rumpun), sehingga sejak awal bisa saja kedua kelompok subjek telah

    memiliki karakteristik yang berbeda. Apabila pada pasca-test ternyata kedua

    kelompok itu berbeda, mungkin perbedaannya bukan disebabkan oleh perlakuan

    tetapi karena sejak awal kelompok awal sudah berbeda.

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    7/24

    23

    2. Eksperimental Sungguhan (True-Experiment)

    Ciri penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab-akibat dengan

    cara melibatkan kelompok kontrol selain kelompok eksperimental yang dipilih

    dengan menggunakan teknik acak. Pada kelompok perlakuan dilakukan suatu

    intervensi tertentu kemudian kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi.

    Penelitian ini biasanya dilakukan pada binatang percobaan. Misalnya, peneliti

    ingin meneliti pengaruh pemberian obat A terhadap penyembuhan penyakit pada

    kelompok perlakuan yang telah diberi bakteri penyakit tertentu. Kemudian

    dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberi bakteri penyakit tertentu,

    tetapi tidak diberikan obat jenis A (hanya plasebo).2

    a.

    DesainPretest-Posttest Control Group.

    Pada desain ini terdapat dua kelompok sampel (perlakuan dan kelompok

    kontrol) yang dipilih secara acak. Kedua kelompok tersebut sama-sama dilakukan

    pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan. Namun hanya kelompok perlakuan

    yang diberikan perlakuan.

    b. DesainPosttest-Only Control Group.

    Pada desain ini terdapat dua kelompok sampel (perlakuan dan kelompok

    kontrol) yang dipilih secara acak. Kedua kelompok tersebut sama-sama dilakukan

    pengukuran tetapi hanya sesudah perlakuan. Namun hanya kelompok perlakuan

    yang diberikan perlakuan.1

    2.3. Cara Pengambilan Sampel

    Cara pengampilan sampel disebut juga teknik sampling. Untuk menentukan

    sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling

    yang digunakan. Tekniksamplingterdiri dari:

    1. Probability Sampling

    Probability samplingadalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

    peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

    anggota sampel. Teknik ini meliputi:

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    8/24

    23

    a. Simple Random Sampling

    Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari

    populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

    populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

    b. Proportionate Stratified Random Sampling

    Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak

    homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai

    pegawai dari latar belakang pendidikan berstrata, maka populasi pegawai itu

    berstrata. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.

    c. Disproportionate Stratified Random Sampling

    Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi

    berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu

    mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang

    SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu

    diambil semuanya sebagai sampel. Karena kedua kelompok ini terlalu kecil bila

    dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP.

    d. Cluster Sampling (Area Sampling)

    Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek

    yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara,

    propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan

    sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang

    telah ditetapkan.

    2. Nonprobability Sampling

    Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidakmemberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

    dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi :

    a. Sampling Sistematis

    Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan

    dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi

    yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu

    nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    9/24

    23

    nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya

    kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah

    nomor 1,5,10,15,20 dan seterusnya sampai 100.

    b.

    Sampling Kuota

    Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang

    mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai

    contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap

    pelayanan masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dlam urusan Izin

    Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Jika

    pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian

    dipanang belum selesai karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.

    c. Sampling Insidental

    Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

    yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat

    digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

    sebagai sumber data.

    d. Sampling Purposive

    Sampling purposiveadalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

    tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka

    sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang

    kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang

    ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau

    penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

    e. SamplingJenuh

    Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggotapopulasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi

    relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat

    generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah

    sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

    f. Snowball Sampling

    Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

    jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    10/24

    23

    lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu

    atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap

    terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang

    lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.

    Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.3

    2.4. Cara Pengukuran Jumlah Sampel

    Jenis Pertanyaan

    Penelitian

    Skala Pengukuran Variabel

    Kategorik Numerik

    Deskriptif

    Analitik Tidak Berpasangan ()

    Analitik Berpasangan () ()

    Analitik Korelatif { ( )[ ]}

    Keterangan:4

    Z = deviat baku alfa

    P = proporsi kategori variabel yang diteliti

    Q = 1P

    d = presisi

    S = simpang baku variabel yang diteliti

    Z = deviat baku beta

    = besarnya diskordan (ketidaksesuaian)

    X1X2 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna

    r = korelasi minimal yang dianggap bermakna

    2.5. Jenis Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau masalah penelitian

    atau penjelasan sementara untuk menerangkan fenomena yang diamati atau suatu

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    11/24

    23

    pertanyaan tentang hubungan yang diharapkan terjadi antara dua variabel atau

    lebih yang memungkinkan untuk dibuktikan secara empirik atau perlu diuji

    kebenaran atas jawaban pertanyaan tersebut.5

    Ciri pokok suatu hipotesis adalah:5

    Merupakan kalimat pernyataan.

    Harus dibangun dari ilmu pengetahuan yang relevan.

    Menyatakan hubungan dua variabel atau lebih.

    Merupakan jawaban sementara atas permasalahan atau pertanyaan yang

    diajukan.

    Memungkinkan pembuktian secara empirik atau memungkinkan untuk diuji

    sehingga hipotesis harus mengandung variabel-variabel yang dapat diukur

    atau dapat dibandingkan.

    Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian, yaitu :

    1. Hipotesis kerja/Hipotesis alternatif (Ha)

    Hipotesis alternatif menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y.

    atau adanya perbedaan antara kedua kelompok. Rumusan hipotesis alternatif:

    a.

    Jika . maka ..Contoh: Jika orang banyak makan, maka berat badannya akan naik.

    b. Ada perbedaan antara . dan .

    Contoh: Ada perbedaan antara penduduk kota dan penduduk desa dalam

    cara berpakaian.

    c. Ada pengaruh ..terhadap..

    Contoh: Ada pengaruh makanan terhadap berat badan.

    2.

    Hipotesis nol (Ho)/ null hypotheses)

    Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai

    dalam penelitian yang bersifat statistic, yaitu diuji dengan perhitungan statistik.

    Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak

    adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Pemberian nama hipotesis nol

    atau hipotesis nihil dapat dimengerti dengan mudah karena tidak ada peredaan

    antara dua variabel. Dengan kata lain, selisih variabel pertama dengan variabel

    kedua adalah nol atau nihil. Rumusan hipotesis nol :

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    12/24

    23

    a. Tidak ada perbedaan ...dengan ..

    Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dan mahasiswa

    tingkat II dalam disiplin kuliah.

    b.

    Tidak ada pengaruh . terhadap

    Contoh: Tidak ada pengaruh jarak dari rumah ke kampus terhadap

    kerajinan mengikuti perkuliahan.

    Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi Ho, agar

    peneliti tidak mempunyai prasangka. Jadi peneliti diharapkan jujur, tidak

    terpengaruh penyataan Ha. Kemudian dikembangkan lagi ke Ha pada rumusan

    akhir pengetesan hipotesis.

    6

    2.6. Jenis Data

    2.6.1.Data Kualitatif

    Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk

    angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan

    data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang

    telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif

    adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.7

    a.

    Data Ordinal

    Data ordinal adalah data statistik yang diurutkan dari yang paling rendah

    sampai jenjang paling tinggi atau sebaliknya. Ciri-ciri data ordinal adalah:

    Dalam bentuk kategori.

    Posisi data tidak setara/bertingkat.

    Tidak dapat dilakukan operasi matematika.

    Contoh data ordinal adalah : Data statistik tentang kepuasan menggunakan

    suatu produk (1 = sangat puas, 2 = puas, 3 = cukup puas, 4 = tidak puas, dan 5 =

    sangat tidak puas).8

    b.

    Data Nominal

    Data nominal dapat disebut juga data diskrit atau data kategorik, yaitu data

    statistik yang cara penyusunannya diklasifikasikan dalam beberapa kategori saling

    lepas dan tuntas, masing-masing kategori ini mempunyai kedudukan yang setara.

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    13/24

    23

    Data nominal termasuk data yang memiliki tingkat yang paling rendah

    dibandingkan dengan jenis data statistik lain.

    Contoh data nominal adalah: Data dari variabel jenis agama (Islam = 1,

    Kristen = 2, Katholik = 3, Hindu = 4, Budha = 5, dan Khong Hu Cu = 6).8

    2.6.2.Data Kuantitatif

    Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai

    dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan

    teknik perhitungan matematika atau statistika.7

    a. Data Rasio

    Data rasiomerupakan jenis data statistik yang menempati posisi tertinggidibandingkan dengan jenis data yang lain. Ciri-ciri data rasioadalah:

    Data diperoleh dari pengukuran

    Dapat diketahui selisihnya

    Menggunakan titik 0 (nol) mutlak atau absolute

    Data dapat dibandingkan.

    Contoh data rasio: data statistik tentang penghasilan (A =

    Rp5.000.000,00/bulan, B = Rp3.000.000,00/bulan, dan C =Rp2.000.000,00/bulan)8

    b. Data Interval

    Data interval adalah jenis data statistik yang mempunyai jarak yang sama di

    antara hal-hal yang sedang dibahas. Ciri-ciri data interval adalah:

    Satuan ukurannya mempunyai skala yang sama

    Antar kategori dapat diketahui selisihnya

    Menggunakan titik 0 (nol) tidak mutlak (arbitrari) Data tidak dapat dibandingkan.

    Contoh data interval: data tentang suhu udara (Kota A = 16C, Kota B =

    21C, Kota C = -10C, dan Kota D = 0C)8

    2.7. Skala Pengukuran

    Skala pengukuran data terdiri dari :

    1. Kategorikal

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    14/24

    23

    a. Skala nominal

    Hasil ukur hanya berupa kategori

    Menegaskan perbedaan yang setara

    Tidak terlihat peningkatan perbedaan

    Contoh : jenis kelamin (laki-laki, perempuan), pekerjaan (pegawai, petani,

    pedagang, dll), golongan darah (golongan darah A,B,O,AB)

    b. Skala ordinal

    Skala variabel yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

    Variabel beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat dan jabatan

    Contoh : baik-sedang-buruk, SD-SMP-SMA

    2. Numerik

    a. Skala interval

    Jarak atau interval dapat dibandigkan

    Jarak atau perbedaan antara lain pengamatan yang satu dengan nilai

    pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti

    Tidak memiliki angka nol mutlak (angka nol tetap ada nilainya)

    Contoh : temperatur/suhu badan (0C dan 0F)

    b. Skala rasio

    Skala yang di samping batas intervalnya jelas, juga variasi nilainya

    mempunyai batas yang tegas dan mulak

    Mempunyai nilai nol absolut (angka nol ada nilainya)

    Contoh : tinggi badan (cm), berat badan (kg), denyut nadi.8

    2.8.

    Metode Pengambilan DataUntuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan

    metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode yang telah kita

    kenal, antara lain :

    1. Pengamatan (Observasi)

    Pengamatan (observasi) merupakan metode pengumpulan data dimana

    peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.

    Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengar,

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    15/24

    23

    merasakan yang kemudian dicatat seobjektif mungkin. Peranan pengamat dapat

    dibedakan berdasarkan hubungan partisipatifnya dengan kelompok yang

    diamatinya, yaitu :

    a.

    Partisipan Penuh

    Menyamakan diri dengan orang yang diteliti. Dengan demikian pengamat

    dapat merasakan dan menghayati apa yang diamati oleh responden. Tidak jarang

    seorang pengawat tinggal bersama dengan kelompok masyarakat yang diamatinya

    dalam waktu yang cukup lama sehingga ia dianggap sebagai bagian dari

    masyarakat yang bersangkutan.

    b. Partisipan Sebagai Pengamat

    Masing-masing pihak, baik pengamat maupun yang diamati, menyadari

    peranannya. Peneliti sebagai pengamat membatasi diri dalam berpartisipasi

    sebagai pengamat dan responden menyadari bahwa dirinya adalah objek

    pengamatan. Oleh karena itu, pengamat membatasi aktivitasnya dalam kelompok

    responden.

    c. Pengamat Sebagai Partisipan

    Peniliti hanya berpartisipasi sepanjang yang dibutuhkan dalam penelitian.

    d.

    Pengamat Sempurna (Complete observer)

    Peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang diamati. Ia

    mempunyai jarak dengan responden yang diamatinya.

    Proses pengamatan terdiri dari :

    Persiapan termasuk latihan (training)

    Memasuki lingkungan penelitian

    Memulai interaksi

    Pengamatan dan pencatatan

    Menyelesaikan tugas lapangan

    2. Survei

    Survei adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan instrument

    untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Ciri-cirinya adalah:

    a. Dipakai pada sampel yang mewakili populasi, khususnya probabilistic

    sampling.

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    16/24

    23

    b. Tanggapan (respons) didapatkan secara langsung dari responden.

    c. Karena biasanya survei dipakai pada sampel yang mewakili populasi,

    maka metode itu lebih disukai jika ingin ditarik kesimpulan dari sampel.

    Penggunaan survei melibatkan banyak responden dan mencakup area

    yang lebih luas dibandingkan dengan metode lainnya.

    d.

    Survei dilaksanakan dalam situasi yang alamiah. Biasanya responden

    dikunjungi di kantor atau di rumah untuk dimintai informasi. Responden

    tidak perlu direpotkan dengan keharusan untuk menghadiri acara tertentu.

    Pada dasarnya survei terdiri atas wawancara dan kuesioner. Wawancara

    biasanya dilakukan dalam hubungan langsung atau bentuk tatap muka antarapewawancara dan responden, mengajukan pertanyaan, meminta tanggapan dan

    melaporkan tanggapan itu secara tertulis. Bentuk yang paling umum dari

    kuesioner adalah kuesioner tertulis yang dikirim langsung kepada responden. Di

    dalamnya terdapat pedoman untuk membimbing responden memberikan

    tanggapannya.

    Keuntungan dari kuesioner terutama pada kebakuan dan biayanya yang

    rendah, sedangkan keuntungan wawancara terletak pada fleksibilitasnya dan

    tingkat ketergantungan pada responden. Untuk menentukan tipe survei yang

    dipergunakan wawancara atau kuesioner, faktor ekonomi mungkin merupakan

    faktor yang menentukan. Tetapi, jika faktor ekonomi tidak dipertimbangkan,

    pemilih pada umumnya tergantung pada :

    a. Sifat respons

    Jika diharapkan respons yang tinggi, misalnya 80%, wawancara lebih baik

    dari pada kuesioner. Jika kita ingin mengetahui aspirasi seseorang, maka di

    samping pertanyaannya secara verbal, dapat juga diketahui dari ekspresinya ketika

    berbicara. Dengan demikian wawancara lebih baik daripada kuesioner. Di pihak

    lain, jika tingkat respons lebih rendah daripada 65%, maka kuesioner lebih baik.

    b. Kepekaan pertanyaan

    Jika informasi yang diinginkan sangat berhubungan dengan fakta yang

    diketahui oleh publik, seperti seks dan kegiatan yang dianggap normal dalam

    masyarakat tertentu, maka lebih baik kuesioner karena responden tidak akan

    merasa ditekan.

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    17/24

    23

    3.

    Wawancara

    Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung atara peneliti dan

    responden, komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan

    tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang

    melengkapi kata-kata secara verbal. Oleh karena itu, wawancara tidak hanya

    menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan,

    pengalaman, emosi, motif yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan.

    Disinilah terletak keunggulan metode wawancara.

    Keunggulan wawancara sebagai alat penelitian adalah sebagai berikut :

    a.

    Wawancara dapat dilaksanakan kepada setiap individu tanpa dibatasi olehfaktor usia individu maupun kemampuan membaca.

    b. Data dapat diperoleh dapat langsung diketahui objektivitasnya karena

    dilaksanakan secara tatap muka.

    c. Wawancara dapat dilaksanakan langsung kepada responden yang diduga

    sampai sumber data (dibandingkan kuesioner yang mempunyai

    kemungkinan diisi oleh orang lain)

    d. Wawancara dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil

    yang diperoleh baik melalui observasi terhadap objek manusia maupun

    bukan manusia, juga hasil yang diperoleh melalui kuesioner.

    e. Pelaksanaan wawancara dapat lebih fleksibel dan dinamis karena

    dilaksanakan dengan hubungan langsung, sehingga memungkinkan

    diberikannya penjelasan kepada responden bila suatu pertanyaan kurang

    dapat dimengerti.

    Kelemahan wawancara, yaitu :

    a.

    Oleh karena wawancara biasanya dilakukan secara perseorangan, maka

    pelaksanaannya menuntut banyak waktu, tenaga dan biaya, terutama bila

    ukuran sampel cukup besar.

    b. Faktor bahasa, baik dari pewawancara maupun responden sangat

    mempengaruhi hasil atau data yang diperoleh.

    c.

    Wawancara menuntut kerelaan dan kesediaan responden untuk menerima

    secara baik dan bekerja sama dengan pewawancara.

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    18/24

    23

    d. Wawancara menuntut penyesuaian diri secara emosional atau mental-

    psikis antara pewawancara dan responden.

    e.

    Hasil wawancara banyak tergantung pada kemampuan pewawancara

    dalam menggali, mencatat dan menafsirkan setiap jawaban.

    Terdapat beberapa macam wawancara, yaitu :

    a. Wawancara terstruktur (Structured interview)

    Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila

    peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa

    yang akan diperoleh. Oleh karean itu dalam melakukan wawancara, pengumpul

    data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis

    yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini

    setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.

    Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan

    beberapa pewawancara sebagai pengumpul data. Supaya setiap pewawancara

    memepunyai keterampilan yang sama, maka diperlukan training kepada calon

    pewawancara.

    b.

    Wawancara semiterstruktur (Semistructured interview)

    Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview,

    dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara

    terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan

    permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta

    pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu

    mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

    c.

    Wawancara tidak berstruktur (Unstructured interview)Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti

    tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

    dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan

    hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    19/24

    23

    4. Kuesioner

    Sebagian besar penelitian umunya menggunakan kuesioner sebagai

    metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner memang mempunyai

    banyak kebaikan sebagai instrument pengumpul data.

    Keunggulan kuesioner :

    a.

    Kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah

    besar responden yang menjadi sampel

    b. Dalam menjawab pertanyaan melalui kuesioner, responden dapat lebih

    leluasa karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara

    peneliti dan responden

    c.

    Setiap jawaban dapat dipikirkan masak-masak terlebih dahulu, karena

    tidak terikat oleh cepatnya waktu yang diberikan kepada responden untuk

    menjawab pertanyaan sebagaimana dalam wawancara

    d.

    Data yang dikumpulkan dapat lebih mudah dianalisis karena pertanyaan

    yang diajukan kepada setiap responden sama

    Kelemahan kuesioner :

    a. Pemakaian kuesioner terbatas pada pengumpulan pendapat atau fakta

    yang diketahui responden, yang tidak dapaat diperoleh dengan jalan lain

    b. Kuesioner sukat untuk kembali

    c.

    Ada kemungkinan kuesioner diisi oleh orang lain.9

    2.9. Analisa Data

    Analisis data dalam penelitian dapat menggunakan statistik. Terdapat dua

    macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu

    statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistikparametris dan statistik nonparametris.

    1. Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

    dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

    sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk

    umum atau generalisasi. Penelitian yang digunakan pada populasi (tanpa diambil

    sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    20/24

    23

    bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan

    statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila

    peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat

    kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila

    peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik

    analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.

    2. Statistik Inferensial

    Statistik inferensial sering juga disebut statistik induktif atau statistik

    probabilitas merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data

    sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok

    digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan

    sampel dari populasi itu dilakukan secara random.

    Statistik ini disebut statistik probabilitas karena kesimpulan diberlakukan

    untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang

    (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk

    populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang

    dinyatakan dalam bentuk persentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf

    kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka taraf kepercayaan 99%.

    Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.

    Pengujian taraf signifikansi dari hasil analisis yang digunakan.

    a. Statistik Parametris dan Nonparametris

    Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui

    statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik,

    pengujian parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji

    hipotesis statistik. Oleh karena itu, penelitian yang berhipotesis statistik adalahpenelitian yang menggunakan sampel. Dalam statistik hipotesis yang diuji adalah

    hipotesis nol, karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara pameter populasi

    dan statistik (data yang diperoleh dari sampel).

    Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi

    dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhi

    banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis hatus

    berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu testmengharuskan

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    21/24

    23

    data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus

    terpenuhi asumsi linieritas. Statistik nonparametris tidak meuntut terpenuhi

    banyak sumsi, Smisalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi

    normal. Oleh karena itu, statistik nonparametris sring disebut distribution free

    (bebas distribusi). Statistik parametris mempunyai kekuatan yang lebih daripada

    statistik nonparametris, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.

    Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang

    dianalisis. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data

    interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk

    menganalisis data nominal dan ordinal.3

    2.10. Penyajian Data

    Cara penyajian data penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk. Pada

    umumnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu penyajian data dalam bentuk teks

    (tekstular), penyajian dalam bentuk tabel dan penyajian dalam bentuk grafik.

    Penyajian secara tekstular biasanya digunakan untuk penelitian atau data

    kualitatif, penyajian dengan tabel digunakan untuk data yang sudah

    diklasifikasikan dan ditabulasi. Bila data yang akan diperlihatkan atau

    dibandingkan secara kuantitatif, maka disajikan dalam bentuk grafik.10

    1. Bentuk Tekstular

    Penyajian secara tekstular adalah penyajian data hasil penelitian dalam

    bentuk kalimat. Misalnya: penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai

    lebih tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman.

    2.

    Bentuk Tabel

    Penyajian data dalam bentuk tabel adalah suatu penyajian yang sistematik

    dari data numerik, yang tersusun dalam kolom atau jajaran. Berdasarkan

    penggunaannya, tabel dalam statistik dibedakan menjadi dua, yaitu tabel umum

    dan tabel khusus. Tabel umum adalah suatu tabel yang berisi seluruh data atau

    variabel penelitian. Cirinya adalah berisi keterangan aneka ragam tentang subjek

    yang sama atau berisi semua variabel yang diteliti, berisi keterangan yang mudah

    dipakai untuk rujukan, dan nilai yang dimasukkan adalah nilai asli dan belum

    dibulatkan. Tabel khusus merupakan penjabaran atau bagian dari tabel umum. Ciri

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    22/24

    23

    utamanya adalah angka-angka dapat dibulatkan dan hanya berisi beberapa

    variabel saja.

    3.

    Bentuk Grafik

    Penyajian data dalam bentuk grafik adalah suatu penyajian data dalam

    bentuk visual melalui bentuk grafik, gambar, atau diagram. Ketentuan umum

    untuk membuat grafik, diagram, atau gambar data antara lain:

    Judul grafik, diagram, gambar atau skema harus jelas dan tepat. Judul

    terletak di atas tengah gambar atau grafik, dan menggambarkan ciri data,

    tempat dan tahun data tersebut diperoleh.

    Garis horizontal maupun garis vertikal sebagai koordinat harus di atas agar

    garis kurva tampak jelas.

    Skala pada grafik atau gambar harus ada catatan tentang satuan yang

    dipakai, misalnya tahun, hari, dan sebagainya.

    Apabila data dari grafik atau gambar tersebut diambil dari sumber lain,

    maka sumber tersebut harus ditulis di bawah kiri grafik atau gambar

    tersebut.10

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    23/24

    23

    BAB III

    KESIMPULAN

    Terdapat dua jenis penelitian, yaitu penelitian non-eksperimental dan

    penelitian eksperimental. Penelitian non-eksperimental terdiri dari

    penelitian deskriptif dengan desain cross sectional, desain kohort dan

    desain case control. Sedangkan penelitian eksperimental terdiri dari

    penelitian eksperimen semu (quasy-experiment)dan rancangan penelitian

    eksperimen sungguhan (true-experiment) dengan desain pretest-posttest

    control groupdan desainposttest-only control group.

    Teknik pengambilan sampel terdiri dari probability sampling dan non-

    probability sampling. Probability sampling terdiri dari simple random

    sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate

    stratified random sampling dan area (cluster) sampling. Sedangkan non-

    probability sampling terdiri dari sampling sisitematis, sampling kuota,

    sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball

    sampling.

    Metode pengambilan data terbagi menjadi beberapa cara, meliputipengamatan (observasi), survei, wawancara dan kuesioner.

    Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau masalah

    penelitian atau penjelasan sementara untuk menerangkan fenomena yang

    diamati atau suatu pertanyaan tentang hubungan yang diharapkan terjadi

    antara dua variabel atau lebih yang memungkinkan untuk dibuktikan

    secara empirik atau perlu diuji kebenaran atas jawaban pertanyaan

    tersebut. Hipotesis dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipotesis alternatif (Ha)

    dan hipotesis nol (Ho). Hipotesis alternatif (Ha) menyatakan adanya

    hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara dua

    kelompok. Hipotesis nol (Ho) menyatakan tidak adanya perbedaan antara

    dua variabel atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

  • 5/19/2018 survei dan statistik kesehatan

    24/24

    23

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Swarjana, IK.Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. ANDI. 2012

    2. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan

    Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi 2.

    Jakarta. Salemba Medika. 2008

    3. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta.

    Alfabeta. 2007

    4.

    Dahlan S. Besar Sampel dengan Pengambilan Sampel dalam Penelitian

    Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta. Salemba Medika. 2010

    5. Budiharto. Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu

    Kesehatan Gigi. Jakarta. EGC. 2008

    6. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta.

    Rineka Cipta. 2010

    7.

    Budiharto, E.Pengantar Epidemiologi. Jakarta. EGC. 2003

    8. Hartono. SPSS 16.0 Analisis Data Statistik dan Penelitian. Yogyakarta:

    Pustaka Pelajar. 2010

    9.

    Gulo, W.Metodologi Penelitian. Jakarta. Grasindo. 2000

    10.Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. Rineka Cipta.

    2007