12
Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG) Volume 3 No 2 September 2021 ISSN: 2721-2033 558 SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH Wiwi Filman Ningsih 1 *, Ida Chairanna Mahirawatie 2 , I.G.A. Kusuma Astuti N.P. 3 123 Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya * [email protected] ABSTRAK Masalah : Kesehatan gigi dan mulut pada anak merupakan faktor yang harus diperhatikan sedini mungkin, karena kerusakan gigi pada usia anak dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi pada usia selanjutnya. Pada usia 5-6 tahun prevalensi gigi karies masih sangat tinggi yakni 93%, artinya hanya 7% anak Indonesia yang bebas karies gigi. Tujuan : untuk menjelaskan pengetahuan dan sikap ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah. Metode : jenis penelitian ini adalah systematic literature review. Pencarian artikel dilakukan tahun 2015-2020 pada database Garuda, Google Scholar dan Research Gate dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Hasil : berdasarkan hasil literature review pada delapan artikel menunjukan pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah dalam kategori baik dan anak memiliki status kesehatan gigi yang baik dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan kurang dan status kesehatan gigi anak buruk. Sikap ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah dalam kategori baik memiliki anak dengan status kesehatan gigi yang baik, sedangkan ibu yang memiliki sikap kurang memiliki anak dengan status kesehatan gigi yang kurang baik. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Ibu, Karies Gigi ABSTRACT Key word: Knowledge, Attitude, Mother, Dental Caries Problem: Dental and oral health in children is a factor that must be considered as early as possible, because tooth decay at a child's age can affect tooth growth at a later age. At the age of 5-6 years, the prevalence of dental caries is still very high, namely 93%, meaning that only 7% of Indonesian children are free of dental caries. Objective: to explain the knowledge and attitudes of mothers about dental and oral health with the incidence of dental caries in pre-school children. Methods: this type of research is a systematic literature review. Article searches were conducted in 2015-2020 on the Garuda, Google Scholar and Research Gate databases in Indonesian or English. Results: based on the results

SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi (JIKG)

Volume 3 No 2 September 2021

ISSN: 2721-2033

558

SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN

SIKAP IBU TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT

DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK PRA

SEKOLAH

Wiwi Filman Ningsih1*, Ida Chairanna Mahirawatie2, I.G.A. Kusuma Astuti N.P.3 123Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

*[email protected]

ABSTRAK

Masalah : Kesehatan gigi dan mulut pada anak merupakan faktor

yang harus diperhatikan sedini mungkin, karena kerusakan gigi

pada usia anak dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi pada

usia selanjutnya. Pada usia 5-6 tahun prevalensi gigi karies masih

sangat tinggi yakni 93%, artinya hanya 7% anak Indonesia yang

bebas karies gigi. Tujuan : untuk menjelaskan pengetahuan dan

sikap ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian

karies gigi pada anak pra sekolah. Metode : jenis penelitian ini

adalah systematic literature review. Pencarian artikel dilakukan

tahun 2015-2020 pada database Garuda, Google Scholar dan

Research Gate dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Hasil

: berdasarkan hasil literature review pada delapan artikel

menunjukan pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut

dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah dalam

kategori baik dan anak memiliki status kesehatan gigi yang baik

dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan kurang

dan status kesehatan gigi anak buruk. Sikap ibu tentang

kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak

pra sekolah dalam kategori baik memiliki anak dengan status

kesehatan gigi yang baik, sedangkan ibu yang memiliki sikap

kurang memiliki anak dengan status kesehatan gigi yang kurang

baik.

Kata kunci:

Pengetahuan, Sikap, Ibu,

Karies Gigi

ABSTRACT

Key word:

Knowledge, Attitude, Mother,

Dental Caries

Problem: Dental and oral health in children is a factor that must

be considered as early as possible, because tooth decay at a child's

age can affect tooth growth at a later age. At the age of 5-6 years,

the prevalence of dental caries is still very high, namely 93%,

meaning that only 7% of Indonesian children are free of dental

caries. Objective: to explain the knowledge and attitudes of

mothers about dental and oral health with the incidence of dental

caries in pre-school children. Methods: this type of research is a

systematic literature review. Article searches were conducted in

2015-2020 on the Garuda, Google Scholar and Research Gate

databases in Indonesian or English. Results: based on the results

Page 2: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

559

of a literature review in eight articles, knowledge about dental

and oral health with the incidence of dental caries in preschool

children was in the good category and children had good dental

health status compared to mothers who had less knowledge and

poor child health status. Mothers' attitudes about dental and oral

health with the incidence of dental caries in preschool children in

the good category have children with good dental health status,

while mothers who have less attitudes have children with poor

dental health status.

PENDAHULUAN

Kesehatan gigi dan mulut pada anak merupakan faktor yang harus diperhatikan

sedini mungkin, karena kerusakan gigi pada usia anak dapat memengaruhi pertumbuhan

gigi pada usia selanjutnya. Kesehatan gigi dan mulut untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan yaitu dalam membentuk peningkatan kesehatan gigi,

pencegahan dan pengobatan penyakit gigi serta pemulihan kesehatan gigi secara terpadu,

terintegrasi dan berkesinambungan (Oktarina et al., 2016).

Karies gigi masih merupakan masalah utama kesehatan mulut. Perawatan gigi yang

kurang baik atau tidak adekuat menyebabkan masalah yang paling umum dari seluruh

masalah kesehatan gigi pada masa kanak-kanak. Penyakit gigi masih sering diabaikan

oleh banyak orang tua, mereka menganggap kerusakan gigi merupakan hal yang biasa

terjadi pada anak (Sari et al., 2017).

Kesehatan gigi dan mulut Riskedas 2018 mencatat proporsi masalah gigi dan mulut

sebesar 57,6% dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%.

Berdasarkan kelompok umur, proporsi terbesar dengan masalah gigi dan mulut adalah

kelompok umur 5-9 tahun sebesar 67,3% dan yang mendapatkan perawatan oleh tenaga

medis gigi sebesar 14,6%.

Proporsi terendah dengan masalah gigi dan mulut adalah umur 3-4 tahun sebesar

41,1% dan yang mendapatkan perawatan oleh tenaga medis gigi sebesar 4,3%. Hasil Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah

gigi dan mulut di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit sebesar 45,3%

(KEMENKES, 2018).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian karies gigi pada anak TK Nurul

Kamka Binjai Timur tahun 2019 mayoritas anak mengalami karies berat yaitu 60%,

sedangkan anak yang mengalami karies sedang yaitu 33,3%, dan yang mengalami karies

ringan sebanyak adalah 6,7% (Sinaga et al., 2020).

Hasil penelitian yang dilakukan di TK Panca Marga Kecamatan Tanete Riattang Barat

Kabupaten Bone. Rata-rata usia pada penelitian ini adalah 5-6 tahun. Sampel yang

mengalami karies gigi mencapai 41 (Empat Puluh Satu) orang (82%) dan yang tidak

mengalami karies gigi hanya mencapai 9 (Sembilan) orang (18%) ketika dilakukan

pemeriksaan secara klinik (Angki et al., 2020).

Hasil observasi menggunakan lembar odontogram yang dilakukan oleh dokter gigi

pada tanggal 29 April 2016 di TK Dharma Wanita Singonegaran I Kota Kediri

menunjukkan bahwa mayoritas anak memiliki status gigi karies, dengan jumlah anak

dengan gigi karies sebesar 64 anak (91%) dan 6 anak (9%) bebas karies (Sari et al., 2017).

Page 3: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

560

Pada usia 5-6 tahun prevalensi gigi karies masih sangat tinggi yakni 93%, artinya

hanya 7% anak Indonesia yang bebas karies gigi. Dampaknya diperkirakan tingginya

gangguan pengunyahan yang berkontribusi pada hambatan asupan gizi dan gangguan

maloklusi gigi. Target FDI dan WHO anak usia 5-6 tahun setidaknya 50% bebas dari

karies gigi (KEMENKES, 2018).

Karies gigi merupakan penyakit yang terdapat pada jaringan keras gigi yaitu email,

dentin dan sementum yang mengalami proses kronis regresif. Karies gigi terjadi karena

adanya proses interaksi antara bakteri pada permukaan gigi. Komponen karbohidrat

yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan

asam asetat,kondisi asam seperti ini sangat disukai oleh bakteri kariogenik yang berada di

rongga mulut dikenal dengan nama Streptococcus Mutans (SM) (Sari et al., 2017). Karies

Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang multifaktorial artinya adalah karies

dapat terjadi apabila terdapat faktor penyebab yang saling berhubunganya dan

mendukung, yaitu host (gigi dan saliva), mikroorganisme, substrat, dan waktu

(Casamassimo, 2013 dalam Pudyasari et al., 2017).

Penyebab karies yaitu bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Bakteri speifik

inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui

proses fermentasi. Asam terus diproduksi oleh bakteri dan akhirnya merusak sruktur gigi

sedikit demi sedikit. Kemudian plak dan bakteri mulai bekerja 20 menit setelah makan

(Pratiwi, 2007 dalam Nisita, 2016).

Proses ini ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi dan rusaknya

bahan organik akibat terganggunya keseimbangan email dan sekelilingnya, menyebabkan

terjadinya invasi bakteri yang dapat berkembang ke jaringan periapeks sehingga dapat

membentuk mineral disebut dengan karang gigi yang meningkatkan resiko karies gigi

dan menimbulkan rasa sakit dan nyeri (Sugeng 2008 dalam Sari et al., 2017).

Karies gigi dapat disebabkan oleh beberapa faktor pencetus. Faktor yang

menyebabkan terjadinya karies gigi yaitu host (saliva dan gigi), mikroorganisme, substrat,

sebagai faktor tambahan yaitu waktu (Sari et al., 2017).

Banyak faktor yang dapat menimbulkan karies gigi pada anak, diantaranya adalah

faktor didalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya karies gigi,

antara lain struktur gigi, morfologi gigi, susunan gigi geligi dirahang, derajat keasaman

saliva, kebersihan mulut yang berhubungan dengan frekuensi dan kebiasaan menggosok

gigi. Selain itu, terdapat faktor luar sebagai faktor predisposisi dan penghambat yang

berhubungan tidak langsung dengan terjadinya karies gigi antara lain, pengetahuan,

sikap, dan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi seperti kebiasaan menggosok

gigi (Rehena et al., 2020).

Pengetahuan orang tua terutama seorang ibu terhadap bagaimana menjaga

kesehatan gigi dan mulut sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang

mendukung kebersihan gigi dan mulut anak, sehingga kesehatan gigi dan mulut anak

baik. Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi akan sangat menentukan status kesehatan

gigi anaknya kelak. Seorang ibu melakukan peran penting dalam keluarganya, baik

sebagai seorang istri maupun sebagai seorang ibu dari anak-anaknya. Figur pertama yang

dikenal anak begitu dia lahir adalah ibu, oleh karena itu perilaku dan kebiasaan ibu dapat

dicontoh oleh anak. Pengetahuan saja tidak cukup, perlu diikuti dengan sikap dan

tindakan yang tepat (Gultom, 2009 dalam Keumala, 2018).

Page 4: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

561

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis perlu melakukan penulusuran artikel ilmiah

terkait pengetahuan dan sikap ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian

karies gigi pada anak.

METODE

Rangkuman menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai pengetahuan dan

sikap ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak.

Protokol dan evaluasi literature review akan menggunakan PRISMA checklist untuk

menyeleksi studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan literature review.

Pencarian artikel dilakukan selama satu bulan yaitu bulan September – Oktober 2020.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data sekunder

yang didapat berupa artikel jurnal berputasi baik nasional maupun internasional dengan

tema yang sudah ditentukan. Artikel didapatkan dari tiga academic database yaitu Garuda,

Google Scholar dan Research Gate. Jumlah artikel minimal yang direncanakan adalah 5

artikel, yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui publikasi di tiga database dan

menggunakan kata kunci yang telah ditentukan, penulis mendapatkan 111 artikel yang

sesuai dengan kata kunci tersebut. Berdasarkan sumbernya, 111 artikel yang telah

didapatkan, dapat dikelompkkan sebagai berikut:

1. Garuda : 13 artikel

2. Google Scholar : 80 artikel

3. Research Gate : 18 artikel

Hasil pencarian yang sudah didapatkan kemudian diskrining duplikasi dan

ditemukan 6 Artikel yang sama, sehingga dikeluarkan dan tersisa 105 artikel. Penulis

kemudian melakukan skrining berdasarkan judul (n=54), abstrak (n=28) dan full text (n=8)

yang disesuaikan dengan tema literature review. Hasil seleksi artikel studi dapat

digambarkan dalam Diagram Flow dibawah ini :

Delapan artikel yang memenuhi kriteria inklusi terbagi menjadi tiga sub pembahasan

berdasarkan topik literature review yaitu pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan

mulut dengan kejadian karies gigi pada anak (2 artikel), sikap ibu tentang kesehatan gigi

dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak (2 artikel) dan studi keduanya (4

artikel). Sebagian besar artikel menggunakan cross sectional study design (6 artikel) dan

selebihnya menggunakan descriptive study design (2 artikel). Jumlah rata-rata responden

lebih dari tiga puluh secara keseluruhan. Seluruh studi dengan kualitas tinggi. Studi yang

sesuai dengan tinjauan sistematis rata-rata dilakuan di Indonesia dengan enam studi

(Fadlilah, 2019), (Afrinis et al., 2020), (Yosa et al., 2018), (Perdani, 2018), (Utami et al., 2018),

(Oktarina et al., 2016), satu studi di India (Nabi et al., 2019) dan satu studi di Iran (Azimi et

al., 2018).

Page 5: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

562

Tabel 1 Rangkuman Hasil Pencarian Literature

Authors

and Years

Journal Vol.

(No.)

Tittle Method (study

design, sample,

variable,

instrument,

analysis)

Summary of Result Database

(Fadlilah,

2019)

Journal of

Oral Health

Care, 7(1)

Hubungan

Tingkat

Pengetahuan

Orang Tua

Tentang

Kesehatan Gigi

Dengan

Terjadinya

Karies Pada

Anak

Prasekolah Di

TK Aisyiyah

Bustanul

Athfal

D : cross

sectional

S : 64 orang

ibu dan 64

anak

V :

pengetahuan

orang tua

tentang

kesehatan gigi

dengan

terjadinya

karies pada

anak

prasekolah

I : kuesioner

A : spearman

rank

Tingkat

pengetahuan ibu

tentang kesehatan

gigi dalam kategori

baik. Hal ini

menunjukan ada

hubungan tingkat

pengetahuan ibu

dengan kejadian

karies gigi pada

anak prasekolah

Google

Scholar

(Afrinis et

al., 2020)

Jurnal Obsesi

: Jurnal

Pendidikan

Anak Usia

Dini, 5(1)

Analisis Faktor

Yang

Berhubungan

Dengan

Kejadian

Karies Gigi

Anak Usia Dini

D : cross

sectional

S : 98 anak

dan 98 ibu

V :

pengetahuan

ibu, kebiasaan

menggosok

gigi dan

kebiasaan

konsumsi

makanan

manis dengan

kejadian

karies gigi

anak usia dini

I : kuesioner

dan observasi

A : chi-square

Hasil penelitian

didapatkan

sebagian besar

pengetahuan ibu

kurang. Terdapat

hubungan

signifikan antara

pengetahuan ibu

tentang kesehatan

gigi dan mulut,

kebiasaan

menggosok gigi dan

kebiasaan konsumsi

makanan manis

dengan kejadian

karies gigi

Google

Scholar

(Yosa et

al., 2018)

Jurnal Analis

Kesehatan,

7(2)

Hubungan

Sikap Dan

Perilaku Orang

Tua Dalam

Pemberian

Minuman

D : cross

sectional

S : 71 siswa/i

dan orang tua

V : sikap dan

perilaku

Hasil penelitian

menunjukan sikap

ibu negatif.

Terdapat hubungan

sikap dan perilaku

orang tua terhadap

Google

Scholar

Page 6: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

563

Menggunakan

Botol Susu

Terhadap

Terjadinya

Karies Botol

Pada Siswa TK

Al-Alzhar 2

Bandar

Lampung

orang tua

terhadap

kejadian

karies botol

pada siswa/i

TK

I : kuesioner

A : chi-square

terjadinya karies

botol pada anak

(Perdani,

2018)

MID-Z

Jurnal, 01(1)

Sikap Ibu

Tentang

Pencegahan

Gigi Karies

Pada Anak

Prasekolah Di

TK Al-Qodiri

Kabupaten

Jember

D : deskriptif

pendekatan

survei

S : 32 siswa

dan 32 ibu

V : sikap ibu

tentang

pencegahan

gigi karies

pada anak

prasekolah

I : kuesioner

A : analisis

data

Sikap ibu tentang

pencegahan gigi

karies pada anak

pra sekolah adalah

negatif

Google

Scholar

(Azimi et

al., 2018)

Journal of

Oral Health

& Preventive

Dentistry,

16(3)

Relationship

Between

Mothers'

Knowledge

and Attitude

Towards the

Importance of

Oral Health

and Dental

Status of their

Young

Children

D : cross

sectional

S : 153 2- to 6-

year old

children and

their mothers

V : mothers

knowledge,

attitude and

dental caries

status and

their young

children’s

caries status

I :

questionnaire

A : spearman’s

correlation

The mean (SD)

scores for mothers’s

knowledge and

attitude were 31.5

(4.1) and 24.5 (3.2).

There was a

statistically

significant inverse

correlation between

caries and

knowledge/attitude

scores knowledge

Research

Gate

(Nabi et

al., 2019)

Journal of

Clinical

Dentistry,

XIII

To Evaluate

Knowledge

Attitude And

Practice Of The

Mother For

Their Child's

Oral Health

And Dental

Care In The

D : cross

sectional

S : 150 parents

were selected

who visited

the sub

district

hospital in

Seer, Kashmir

Most of the parents

were lacking dental

knowledge, though

most of them

showed positive

attitude but few

were following the

dental practices

Research

Gate

Page 7: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

564

Population for their

child’s dental

treatment.

Children in 2

to 12 year age

group were

included

V : evaluate

parents’

knowledge,

attitude and

practice for

their child’s

dental health

I :

questionnaire

A :

demography

(Utami et

al., 2018)

Jurnal

Kesehatan

Aeromedika,

IV (2)

Pengetahuan

Dan Sikap Ibu

Tentang

Kesehatan Gigi

Dan Mulut

Pada Anak TK

Al- Qolam

Ciumbuleuit

D : deskriptif

kuantitatif

S : 60

responden

V :

pengetahuan

dan sikap ibu

tentang

Kesehatan

gigi dan

mulut anak

TK

I : kuesioner

A : analisi

data univariat

Pengetahuan ibu

cukup baik namun

sikap ibu

unfavorable

Google

Scholar

(Oktarina

et al.,

2016)

Buletin

Penelitian

Sistem

Kesehatan,

19(4)

Korelasi Faktor

Ibu Dengan

Status

Kesehatan Gigi

Dan Mulut

Anak Taman

Kanak-Kanak

Di Kelurahan

Kemayoran

Kecamatan

Krembangan,

Kota Surabaya

D : cross

sectional

S : 73 ibu dan

73 anak

V :

pengetahuan,

sikap dan

tindakan ibu

tentang

pemeliharaan

kesehatan gigi

dan mulut

dengan status

kesehatan gigi

dan mulut

anaknya

I : kuesioner

Pengetahuan ibu

mengenai

pemeliharaan

kesehatan gigi dan

mulut cukup baik,

pengetahuan ibu

memiliki korelasi

lemah terhadap

status pemeliharaan

kesehatan gigi dan

mulut. Sedangkan

sikap ibu mengenai

pemeliharaan

kesehatan gigi dan

mulut kurang, sikap

ibu berkorelasi

dengan status

Google

Scholar

Page 8: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

565

A : spearman’s

correlation

kesehatan gigi dan

mulut anaknya

Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Kejadian Karies Gigi

pada Anak Pra Sekolah

Tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dalam kategori baik yaitu sebanyak

32 orang (50,0%). Mayoritas responden mengalami karies (71,9%). Ha diterima dengan p

value=0,023, koefisien korelasi=0,285. Ada hubungan tingkat pengetahuan orang tua

tentang kesehatan gigi dengan terjadinya karies pada anak pra sekolah dengan keeratan

sedang di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta

(Fadlilah, 2019).

Diketahui bahwa dari 52 ibu yang berpengetahuan kurang tentang kesehatan gigi

dan mulut, terdapat 14 ibu (26,9%) yang anaknya tidak mengalami karies gigi. Sedangkan

dari 46 ibu yang berpengetahuan baik tentang kesehatan gigi dan mulut, terdapat 19 ibu

(41,3%) yang anaknya mengalami karies gigi. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p =

0,00 3 (p < 0,05), sehingga ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang

kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi. Ibu yang memiliki pengetahuan

kurang tentang kesehatan gigi dan mulut cenderung anaknya mengalami karies gigi,

sedangkan ibu dengan pengetahuan baik, anaknya cenderung tidak mengalami karies

gigi (Afrinis et al., 2020).

Pada penelitian Fadlilah (2019) tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi

dalam kategori baik dan status kesehatan gigi anak baik. Tingkat pengetahuan ibu cukup,

tetapi anak masih mengalami karies gigi, sedangkan ibu yang memiliki tingkat

pengetahuan kurang seluruh anaknya mengalami karies gigi.

Pada penelitian Afrinis et al., (2020) didapatkan sebagian besar pengetahuan ibu

kurang tentang kebersihan gigi dan mulut, kebiasaan anak menggosok gigi tidak baik,

anak terbiasa mengkonsumsi makanan manis dan sebagian besar anak mengalami karies

gigi.

Ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang kesehatan gigi dan mulut cenderung

anaknya mengalami karies gigi, sedangkan ibu dengan pengetahuan baik, anaknya

cenderung tidak mengalami karies gigi (Afrinis et al., 2020).

Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi sangat penting karena merupakan faktor

yang penting dalam memberikan pengaruh pada kesehatan dan penyakit gigi anak

(Jayanti, 2012 dalam Afrinis et al., 2020). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh El Fithriyah & Herryawan (2018) terdapat hubungan yang signifikan

antara tingkat pengetahuan ibu mengenai kebersihan gigi dan mulut dengan kejadian

karies pada anak usia pra sekolah di kota Cimahi (Fithriyah & Herryawan, 2018)

Pengetahuan merupakan suatu usaha manusia untuk mengetahui, memahami dan

mampu untuk mengungkapkan semua yang dipikirkan baik itu berupa pendapat,

jawaban lisan maupun tertulis. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah hasil tahu orang

tua tentang kesehatan gigi. Pengetahuan adalah hasil tahu orang tua bagaimana cara

untuk melakukan perawatan gigi, kapan waktu untuk melakukan pemeriksaan gigi.

Dalam hal ini pengetahuan orang tua dikategorikan menjadi tiga yaitu pengetahuan baik,

cukup, dan kurang (Fadlilah, 2019).

Page 9: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

566

Orang tua terutama ibu harus memiliki pengetahuan dan kesadaran yang baik dalam

menjaga kesehatan gigi anak. Anak-anak yang orang tuanya memiliki pengetahuan

rendah tentang kebersihan mulut yang benar beresiko mengalami karies gigi lebih tinggi

dibandingkan anak-anak yang orang tuanya memiliki pengetahuan lebih baik (Mahat et

al., 2017 dalam Afrinis et al., 2020).

Rendahnya pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh

tingkat pendidikan karena tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi kemampuan

orang tersebut dalam menerima dan merespon terhadap informasi. Semakin baik tingkat

pendidikan seseorang, maka kemampuan untuk memahami dan merespon suatu

informasi menjadi pengetahuan semakin baik. Responden yang pengetahuan baik tentang

kesehatan gigi dan mulut tetapi anaknya menderita karies gigi disebabkan karena orang

tua responden yang sibuk bekerja sehingga tidak bisa memantau makanan yang

dikonsumsi anak di sekolah dan dirumah, serta kebiasaan anak yang suka mengkonsumsi

makanan manis (Afrinis et al., 2020).

Sikap Ibu Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak

Pra Sekolah

Pada penelitian Yosa et al., (2018) diperoleh data orang tua memiliki sikap negatif

46,5%. Hasil uji statistik sikap orang tua terhadap karies botol pada anak, didapatkan nilai

p = 0,034 (p < 0,05), sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

sikap orang tua terhadap karies botol pada anak.

Sikap memiliki korelasi (r = 0,272) signifikan dengan pemeliharaan kesehatan gigi

dan mulut anak di TK Kelurahan Kemayoran. Sebanyak 33,3% ibu yang memiliki sikap

baik dibandingkan 10,8% ibu yang memiliki sikap kurang dengan status kesehatan gigi

dan mulut anak yang baik. Hal itu sebagaimana lebih separuh (54,8%) ibu adalah sangat

setuju anaknya harus menyikat gigi 2 kali sehari dan 69,9% menyatakan sangat setuju

anaknya menyikat gigi sebelum tidur. Mayoritas (63,0%) ibu sangat setuju bahwa

menyikat gigi merupakan salah satu pencegahan penyakit gigi dan separuh ibu setuju,

anaknya tidak diberi makanan dan minuman manis di luar jam makan atau saat

menidurkan tetapi, masih ada (43,8%) ibu yang tidak setuju bahwa gigi karies/berlubang

tidak sembuh tanpa perawatan/ditambal (atau dapat sembuh tanpa perawatan/ditambal)

(Oktarina et al., 2016).

Sikap ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dalam kategori baik

memiliki anak dengan status kesehatan gigi yang baik, sedangkan ibu yang memiliki

sikap kurang memiliki anak dengan status kesehatan gigi kurang baik (Oktarina et al.,

2016).

Berdasarkan hasil penelitian Utami et al., (2018) mengenai sikap ibu tentang

kesehatan gigi dan mulut pada anak TK Al-Qolam Ciumbuleuit menunjukan bahwa

sikap afektif responden yang unfavorable atau tidak setuju. Bila dianalisa dari pernyataan

pada kuesioner didapatkan dari jawaban responden adanya bahwa pertumbuhan gigi

pada anak sudah biasa terjadi kerusakan gigi seperti karies sehingga menyebabkan

komponen afektif yang kurang sesuai contohnya gigi berlubang, tidak rutin

memeriksakan gigi ke dokter. Hal tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari tanpa

mengetahui resikonya.

Page 10: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

567

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak melibatkan interaksi langsung anak dan

ibu karena kesehatan gigi anak tidak lepas dari sikap ibu sebagai orang yang paling dekat

dengan anak (Yosa et al, 2018).

Pendidikan akan meningkatkan informasi dan mempengaruhi perkembangan sikap

seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Sukmadinata, 2003 dalam

Oktarina et al., 2016).

Menurut Notoatmodjo (2018) sikap adalah kesiapan individu untuk bertindak sesuai

perasaan dan pikirannya berdasarkan nilai-nilai yang diyakini. Sehingga sikap dapat

dipelajari, tidak dibawa sejak lahir, tidak menetap maka dapat berubah. Sikap merupakan

reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Kejadian

Karies Gigi pada Anak Pra Sekolah

Secara umum berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi

dan mulut pada anak TK Al-Qolam Ciumbuleuit diperoleh kategori cukup baik (38%),

namun sikap ibu tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak TK Al-Qolam Ciumbuleuit

unfavoreble (kurang baik) sebesar (53%) (Utami et al., 2018).

Pengetahuan ibu tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut tidak berkorelasi (r

= 0,174) dengan status kesehatan gigi dan mulut anaknya usia 4–7 tahun di TK Kelurahan

Kemayoran, p = 0,007, sedangkan sikap ibu, relatif lebih banyak 37 (50,7%) ibu yang

memiliki sikap kurang dibandingkan dengan 36 (49,3%) ibu yang memiliki sikap baik

terhadap cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak yang berusia sekolah TK

(Oktarina et al., 2016).

Pada penelitian Azimi et al., (2018) skor rata-rata pengetahuan dan sikap ibu adalah

31,5 (4.1) dan 24.5 (3.2) terdapat korelasi yang signifikan secara statistik anatara karies

dengan skor pengetahuan dan sikap.

Pengetahuan ibu mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak TK di

Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya baik dan anak memiliki

status kesehatan gigi yang baik dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan

kurang dan status kesehatan gigi anak buruk. Sikap ibu dalam pemeliharaan kesehatan

gigi dan mulut anak dalam kategori baik memiliki anak dengan status kesehatan gigi

yang baik, sedangkan ibu yang memiliki sikap kurang memiliki anak dengan status

kesehatan gigi kurang baik (Oktarina et al., 2016).

Pada penelitian Azimi et al., (2018) menunjukan bahwa pengetahuan dan sikap ibu

tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak terdapat korelasi yang signifikan antara

pengetahuan dan sikap ibu dengan terjadinya karies gigi pada anak.

Menurut teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2018) perilaku seseorang

dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor predisposisi (presdisposing factors) terdiri dari

dari pengetahuan dan sikap. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors) berisi peran

guru, petugas kesehatan, serta peran pendukung (enabling factors) berisi sarana dan

prasarana. Ketiga faktor tersebut mempengaruhi satu sama lain sehingga mendorong

atau memperkuat terjadinya perilaku. Salah satu faktor predisposisi (predisposing factors)

yaitu pengetahuan dan sikap ibu sangat berpengaruh dalam proses pembentukan

perilaku anak.

Page 11: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

568

Pengetahuan ibu sangat penting dalam mendasari terbentuknya sikap dan perilaku

anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Ibu yang memiliki pengetahuan dan sikap

yang kurang tentang kesehatan gigi dan mulut akan meningkatkan terjadinya karies gigi

pada anak sehingga pengetahuan dan sikap ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dapat

menentukan status kesehatan gigi dan mulut pada anak (Keumala, 2018).

Menurut penelitian Perdani (2018) menunjukan bahwa sebagian besar responden

berumur 31-46 tahun termasuk umur tersebut dapat dimungkinkan pengetahuannya

kurang karena ibu mungkin pertama kali mempunyai anak atau bisa dikatakan

pengalaman ibu yang didapatkan terbatas, ibu belum banyak mendapat informasi

tentang karies gigi sehingga menyebabkan sikap ibu kurang, sehingga kesesuaian antara

faktor umur dan pengalaman jika umur ibu semakin dewasa maka pengalaman ibu

semakin banyak, begitu sebaliknya jika umur ibu kurang maka pengalaman ibu terbatas.

Sikap dipengeruhi oleh pengetahuan seseorang, faktor pengetahuan dan sikap ibu

tentang karies gigi pada anak TK adalah umur, pendidikan, sumber informasi dan paritas

atau jumlah anak

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil review dari delapan artikel mengenai pengetahuan dan sikap ibu

tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak dapat

disimpulkan bahwa : 1) Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dengan

kejadian karies gigi pada anak pra sekolah dalam kategori baik dan anak memiliki status

kesehatan gigi yang baik dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan kurang

dan status kesehatan gigi anak buruk. 2) Sikap ibu tentang kesehatan gigi dan mulut

dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah dalam kategori baik memiliki anak

dengan status kesehatan gigi yang baik, sedangkan ibu yang memiliki sikap kurang

memiliki anak dengan status kesehatan gigi kurang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Afrinis, N., Indrawati, I., & Farizah, N. (2020). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan

Kejadian Karies Gigi Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,

5(1), 763. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.668

Azimi, S., Taheri, J. B., Tennant, M., Kruger, E., Molaei, H., & Ghorbani, Z. (2018).

Relationship between mothers’ knowledge and attitude towards the importance of

oral health and dental status of their young children. Oral Health & Preventive

Dentistry, 16(3), 265–270. https://doi.org/10.3290/j.ohpd.a40760

Fadlilah, S. (2019). Hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi

dengan terjadinya karies pada anak prasekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal. Oral

Health Care, 7(1), 32–39.

Johnny Angki, S., Anak, P., Tahun, U., & Tk, D. I. (2020). Hubungan Lamanya Pemberian

Susu Formula Dengan Tingkat Keparahan. 19(1), 20–27.

Kesehatan, K. K. B. P. dan P. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia, 1–100. https://doi.org/1 Desember 2013

Page 12: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU …

Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index

569

Keumala, C. R. (2018). HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU

DENGAN TERJADINYA RAMPAN KARIES DI TK ABA COT BAK’U KECAMATAN

LEMBAH SABIL KABUPATEN ACEH BARAT DAYA. 4002.

Nabi, S., Shah, F. A., & Ahmed, T. (2019). To evaluate knowledge attitude and practice of the

parents for their Child ’ s oral health and dental care in the population. XIII(24–29).

https://doi.org/10.33882/ClinicalDent.13.25XXX

Nisita, A. A. (2016). Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Tingkat Keparahan

Karies Gigi di SDN 3 KRACAK KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN

BANYUMAS. 12–36.

Notoatmodjo. (2018). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Oktarina, O., Tumaji, T., & Roosihermiatie, B. (2016). Korelasi Faktor Ibu Dengan Status

Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Taman Kanak-Kanak Di Kelurahan Kemayoran

Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 19(4),

226–235. https://doi.org/10.22435/hsr.v19i4.6815.227-235

Perdani, A. P. N. (2018). SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN GIGI KARIES PADA

ANAK PRA SEKOLAH DI TK AL-QODIRI KABUPATEN JEMBER. MID-Z, 01(1).

Pudyasari, R. S., Susanto, H. S., Hestiningsih, R., & Udiyono, A. (2017). GAMBARAN

PRAKTIK ANAK DALAM PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN

EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) PADA ANAK PRASEKOLAH DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS BANDARHARJO, SEMARANG UTARA, KOTA SEMARANG.

Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Rehena, Z., Kalay, M., & Ivakdalam, L. M. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Kebiasaan

Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi pada Siswa SD Negeri 5 Waai Kabupaten

Maluku Tengah. 2, 1–5.

Sari, A. D., Fazrin, I., & Saputro, H. (2017). Pemberian Motivasi Orang Tua Dalam

Menggosok Gigi Pada Anak Usia Prasekolah Terhadap Timbulnya Karies Gigi.

Journal Of Nursing Practice, 1(1), 33–39. https://doi.org/10.30994/jnp.v1i1.20

Sinaga, T. R., , Elsarika Damanik, C. R. E., Sihaloho, S., Mei, A., & Juli, P. (2020). Hubungan

Peran Orang Tua Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Pra Sekolah Di Taman Kanak-

Kanak (TK) Nurul Kamka, Kecamatan Binjai Timur. 2, 152–159.

Utami, D. S., Anggraeni, D., & Haryanto, E. (2018). PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU

TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK TK AL- QOLAM

CIUMBULEUIT. Kesehatan Aeromedika, IV(2), 15–21.

Yosa, A., & Simbolon, B. H. (2018). Hubungan Sikap dan Perilaku Orangtua Dalam

Pemberian Minuman Menggunakan Botol Susu Terhadap Terjadinya Karies Botol

Pada Siswa Tk Al-Azhar 2 Bandar Lampung. Analisis Kesehatan, 7(1), 731–736.