38
.).',r,f-) '&."t, r \ sl i.;. " f,4, \.1 "r ia l_ t{ 'i?

&.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

.).',r,f-)

'&."t,r \ sl i.;." f,4,

\.1"r ia

l_t{'i?

Page 2: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang'Undang Nomor-z8.Tahun 201'4 tentang Hak Cipta' sF

bagaimana yang tuurt aiuto' a* ii'iJau"iir"a""g-una*g Nomor 19 Tahun 2002' bahwa:

(4) serisp orang yang memenur urNu N;:t";"*il; ,eniara paling lama 10 (sepuluh)

llff ffi*J;f,:lffi illTffi H;ffi 'fi;:'6osoo'i"^pi'*iu"*piut'r

" truttPanPasalll3r- *-r-r^'Lrt sata'qparan hak ekonomi seba8aimana

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan!"]1111T-T ru..r. I(omersial tlipitlana"' li^it oa a-J"* Pasal 9 avat (1) huruf i unttik P"yryu*

dengan pialana pe^i-" ,"*;;;;;; t'"tol t"rtoo au"tatau pidana den'Ia paling banyak

fpf-Oo.OOo.oOo,- tseratus iuta rupiah)

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanPa Yin-I:ncieta

atau Pemegang HaI

cipta melalilkan p'"",'*ili* "u"nomi PenciPta sebagaimana dimaksud dalam Pasal

9 avat (1)huruf c,huruf u' i*;i;;;""huruf huntukpenggrmaan secara Komersial

rlinidana dengan pio""' p"it-i"I" pJriltl"^" itt*o t*un dan/atau pidana denda paling

i"l"rJ*r*i.*0.000,- (lima ratus iuta rupiah)'

(3) setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin lencipta

atau pemegant Hak

cipta melakukan P"'"t""'"id* "o"nomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal

9 ayat (1)huruf a, htru'o' i'*il'"il"at*huruiguntukrenggunaansecaraxomersial

dinidana dengan ptu*";;il;il;tl"*" ul"**l tahun dan/atau pidana denda pa-

ilti*v* *r' tit'0'000 000'- (satu miliar rupiah)'

(4) setisp orans vang memenuhi unsy'"Yt'1111,1:"::i::tr# llHlili::}ffi

Strategi

Penanganan

Anak ADHD

Dr. Marlina, $.Pd., M.Si.

Grahita l(usumastmi, M.Pd.

Page 3: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

STRATEGI PENANGANAN ANAK ADHD

Edisi Pertama

CoPYright @ 2019

lsBN 978"623"218'361'214 x 20,5 cmxii, 220 hlm

Cetakan ke-1, November 2019

Kencana. 2Ot9-1152

PenulisDr. Marlina, S'Pd , M Si'

Grahita Kusumastuti, M'Pd'

Desain SamPullrfan Fahmi

Tata Letak

Wanda & Euis

PenerbitPRENADAMEDIA GROUP

(Dlvisi Kencana)

Jl lntrrlrta Raya No. 23 Rawamangun 'Jakafia73220

lrlpr (o2i) 478'64657 Faks: (o21) 475'41'34

o lnail: Pmg@Prenadamedia com

www.Prenadamedia com

INDONESIA

t

tlllar.tll tlt.lllullp t€htSian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun'

l.rflaltth rlrlllall crra ponggunaan mesin {otokopi' tanpa izin sah dari penerbit'

Kata Pengantar

Alhamdulillaahirohbil'anlomm, tiada kata yang lebih indah selainpuji syukur ke hadirat Allah subhanaahuwata'alfl.,yang senantiasamelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada setiap detak napaskehidupan penulis dan keluarga. Selawat beriring salam kepadaJunjungan Besar Nabi Muhammad saw., yang telah menjadikanIslam bercahaya sebagai rahmatan lil'alaamin.

Ada tiga faktor yang mendorong penulis menyusun buku ini.Pertarna,sebagai wujud',kegundahan,, penulis terhadap minimnyabuku sumber di bidang pendidikan anak berkebutuhan khusus,khususnya tentang ADHD dan sejenisnya. ,,Kegundahan,, ini se_makin terasa manakala di masyarakat semakin banyak ditemukananak-anak ADHD yang membutuhkan layanan yang tepat dan se_suai. untuk dapat memberikan layanan kebutuhan khusus merekasangat dibutuhkan adanya crsessmenf agar pelayanan yang diberi_kan sesuai dengan kebutuhan mereka. Faktor yerrrgkeduq adalahsemenjak penulis mengajarkan matakuliah pengantar assessrr,nt,assessment anak berkebutuhan khusus, pendidikan anak dengangangguad emosi dan perilaku, anak dentan ADHD, semakin dira-sa betapa pentingnya langkah-langkah dan instrumen assessmentyang digunakan untuk menjawab tantangan layanan pendidikankhususnya bagi anak-anak ADHD. Adapun faktor ketiga,yakni ke_gundahan dari faktor satu dan keinginan dari faktor dua tersebut

Page 4: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

STMTF.GI P}:NANGANAN ANAK ADHD

"diJawab" oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual' Di-

,aktor"t Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan' Kementeri-

an Rlset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam bentuk tawaran

hibah penulisan buku ajar' Kesempatan ini penulis manfaatkah

dengan sebaik-baiknYa'

Berdasarkan tiga motif yang mendasari penulisan buku ini' ma-

ka secara tersirat buku ini masih sanSat jauh dari sempurna' Hal

ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis sendiri'

keterbatasan bekal pengetahuan yang seharusnya menjadi lan-

dasan kewenangan. Niat utama penulis adalah untuk sharing pe-

ngetahuan dan pengalaman dengan pembaca' Memang' buku ini

disusun tanpa pretensi keahlian, hanya latar belakang pendidikan

di bidang pendidikan luar biasa dan psikologi disertai keinginan

untuk menyumbangkan buah pemikiran guna pengembangan ilmu

p"rrg"tuh";. oleh karena itu, penulis sangat menghargai dan

mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang memberikan

t<ritit< aan saran bagi perbaikan buku ini di masa mendatang'

Buku ini penulis susun dengan sistematika yaitu: Bagian Satu

terdiri dari Bab I dan Bab II. Bab I tentang ADHD menguraikan ten-

tang pengettian, faktor penyebab, gejala-gejala dan karakteristik'

tipe-tipe ADHD, prevalensi, perkembangan dan hambatan yang

ditimbulkan gangguan ADHD serta karakteristik yang menyertai

perilaku nnHO. Bab II assesfitentanak ADHD menguraikan peng-

ertian assessment, pendekatan DSM dalaili crsessment ADHD' dan

komponen cssessment ADHD' Bab III intervensi anak ADHD' berisi

tentang bentuk-bentuk intervensi (berbasis guru dan orangtua)'

Bab IV guru dan pembelajaran ADHD, berisi uraian tentang profil

guru, siategi p.*b"lu1u'an, menyikapi karakteristik ADHD dalam

iembelajaran- Bab V membahas tentang teknik modifikasi perila-

Lr, y*g berisi tentang pengertian, macam-macam' dan cara penS-

guo;an setiap jenis modiRt<asi perilaku' Buku ini juga dilengkapi

i"ng* glosarium yang berisi tentang penjelasan teknis tentang

istilah-istilah khusus yang digunakan dalam buku ini'

vl

I

Kata Pengantar I

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga apa yang tersaji da-lam buku ini memberi manfaat bagi pembaca. Aamiin.

Padang, Januari 2019

Penulis,

Dr. Marlina, S.Pd.,M.Si.

vil

Page 5: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

Daftar Isi

ITATAPENGANTAR

BAB 1 APAITUADIID? 1

A. PengertianADHD.......... ................2

B. Fahtor Penyebab ADHD.......... .............................3

C. Jenis dan Karahteristih, ADHD........... ...............9

E. PrerralensiADHD.......... ...,....,......22

F. Karahteristih yang Merryertai ADHD.. ..........e7

G. Kaitan ADHD dengan Gargguan Kognitif............................ 30H. Kaitan ADHD dengan Rendahnya Prestasi Akademik,......31I. Kaitan ADHD dengan Masalah Keterampilan Ah,ademih, 31

J. Hubungan Timbal Balih, antara ADHD dan KesulitanBelajar.......... ............ 33

ASSESSMENTANAI(DENGA.I{ADHD 35Pengertian AssessmentProsedur Assessmentt'ehnilr Assessrnent

Komponen .Assessraent ADHD ...........63

BAB 2

A.B.

c.D.

E.

35

39

52

Instrumen Assessrncnt....... .......79

Page 6: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

II

I smetecr PENANGANAN ANAKADHD

BAB 3 INTER\ruNSIADHD 93

A. PengertianlntervensiADHD"""" """""""""'94

B. Jenis-jenis Intervensi ADHD""""" """"""""" 99

C. Kebutuhan Pembelaj aran Anah'-anah A'DHD " """" """" "'125

BA3 4 GURU DAN PEMBE Af{AKADHD T"

A. InterahsiGurudanAnak""' ""'-B. Profil Guru Anah ADHD """""' 131

C. Pendehatan Pembelajaran """"136

D. Pelibatan0rangtua""' """"""""149

E. Menyih'api Karahteristih Penyerta Anah ADHD """"""" 151

BAB 5 TEKNIKMODIFIKASIPERILAKU 161

A. Prinsip Dasar Teori Perilahu""" """"""""""162

B. Cara Menganatisis Perilahu "":::'C. Cara Memodifihasi Peritak'u Anak """""""""""""""""""'155

D. Menjaga Hubungan 8aih""""""""' """"""""'tl4

E. Teknih Modifik'asi Perilahu""""";""""""""""'-"""""""""174

DAFTARPUSTAIG

GLOSARTUM

TENTANG PENULIS

209

215

279

Daftar Tabel & Gambar

TASEL

Tabel 1.1 Keterkaitan Karahteristih ADHD denganGangguan Lain............. ...........1S

Tabel1.2

Tabel1.3

Tabel1.4

Tabel1.5

Tabel1.6

Tabe11.7

Tabel1.8

Tabel1.9

Tabel1.1O

Tabel1.11

Tabel1.12

Tabel1.13

Tabel2.1

Tabel2.aJTabel2.3Tabel2.4Tabel'2.5

Penelitian Prevalensi Kesulitan Belajar padaAnak denganADHD.Penelitian tentang Prevalensi ADHD pada Anah,Berh,esulitan Belajar .............46

Karahteristih Disorganisasi................. ....,..,,,,.,................ Az

Masalah Sosial

Perilahu Agresif

..........82

..........83

Gargguan Memori ........................... 29

Berpihir Obsesif Persisten............. ............a9Tidah Konsisten................ ............................29

Instrumen Shala Ratirg Prestasi Ahademik ADHD...BOKuesioney Situasi Seholah....... ......81

Shala Rating ADI{D..............

Shala Rating Gejala ADHDCehlis Diagnostih ADIID dan Bentuh Treatment........ 84

Page 7: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I ,**O, PENANCANAN ANAKADHD

Tcr Perhembang,an PersePsi Visual

(Frostig, Lefever, & Whittlesey, 1996) """""""" """" ""' 89

Iri Tes Mempelajari Bak'at Detroit

6;; & Leland,1e67).......-"" """"""""""'8eStratedi Intenrensi Berbasis Keluarga

i"gi eit.n dengan Inatentif"""""""'i"""""-""""""""' 1oa

Strate$ Intenrensi Berbasis Keluarga

;.dt Al* dengan Disorganisasi """""""""""""""""" 1o3

Strategi Intenrensi Berbasis Keluarga

U"gi A;rh dengan Impulsif """ """""""" 1o4

Strate$ Intenrensi Berbasis Keluarga

;A il* dengan Hiperah'tif"' """""""" 1o4

Urutan Ahtivitas Latihan Keterampilan Sosial """"" 11O

Gambaran Umum tJle Attention Training Games"""118

Garis Besav Rancangan, Implementasi dan

Evalr,rasi Interrrensi Masalah Perilaku dan

Masalah Belajar...'......."""-"""""':" """"" 13o

Contoh Masalah Peritaku dan Cara Menanganinya"'173

Perencanaan Perilahu dengan Menyeimbanghan

Peng€Unaan Penguatan Positif dan Hukuman"" """"777

Modeling Perilaku """""""' 188

Cara Model Berperilahu yang Lebih Sesuai """""""" 189

Tabcl2,6

Tabel2.7

Tabel3.1

Tabel3.2

Tabel3.3

Tabel3.4

Tabe13.5

Ta.be13.6

Tabel4.1

Tabel5.1

Tabel5.2

Tabel5.3Tabe15.4

GAI\,IBAR

Garnbar 1.1

Gambar 2.1

Keterhaitan arrtara ADHD dan Kesulitan Belajar"""34

Tahap Asesmen anal'ADHD' """""""""'43

xil

L

APA ITU ADHD?

TUJUA}I PEMBET.A"IARAITI:

Setelah mengkaji dan mendiskusikan materi tentang kon-sep ADHD, mahasiswa dapat:1. Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian

ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi ADHD, dan ka-rakteristik ADHD.

2. Menjelask4n kaitan ADHD dengan gangguan kognitif, ren-dahnya prestasi akademik, keterampilan akademik sertahubungan ADHD dengan kesulitan belajar.

RUAI{G I.trNGKIIP:

1. Pengertian ADHD2. Jenis dan lkrakteristik ADHD3. Tipe-tipe ADHD4. Prevalensi ADHD5. Karakteristik yang Menyertai ADHD6. Kaitan ADHD dengan Gangguan Kognitif7. Kaitan ADHD dengan Rendahnya prestasi Akademik8. Kaitan ADHD dengan Masalah Keterampilan Akademik9. Hubungan Timbal Balik antara ADHD dan Kesulitan Bel-

qiar

Page 8: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

J ,,**,", PENANGANAN ANAK ADHD

d.e.

Menekankan pada perilaku yang lebih sesuai.Menyusun aktivitas bermain yang terdiri dari aktivitasseharusnya terjadi kemudian menghadapi perilaku yangsesuai.

t60

5

TEKNIK MODIFIKASI PERILAKU

nlruAlrryryryAe4{i$etelah mengkaii *dn petdiskusikan mat91i tentang qlll

ae+ pernbelaiaran anak An! p, mahasiswa {apa1:

2, Me$elaskan cara meoganalisis perilaku.

3. Menjelaskan cara memodifikasi perilaku.

4. Mgnjelaskan cA.u mei{"Ii" hubungan baik untuk anak de'

ngan ADFID.

5. Menjelqrkaa: darl mengimplementasrk4l telnit m1$,fl$,-

' si bagi anak ADIID.

NUAI{G ITNGIfiIP:

1. Prinsip Dasar Teori Perilaku.

3. Cara MemodlfiIrErl Ferilaku Anak.

4. Menjaga Hub fait.5. Teknik Modifikasi Perilaku.

Page 9: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I. STRATECI PENANGANAN ANAKADHD

Salah satu bentuk penanganan anak dengan ADHD adalahdengan modifikasi perilaku. Ketika guru memiliki anak dengankebutuhan khusus di kelas, sangat perlu melakukan identifikasiawal masalah perilaku yang mereka hadapi. Guru juga perlu me_ngelola pembelajaran serta masalah emosi dan perilaku anak de_ngan ADHD di kelas, untuk membantu mereka beradaptasi dengankehidupan sekolah dan belajar dengan lebih mudah. Untuk me-nangani masalah ini secara efektif, guru harus memahamidan teknik modifikasi perilaku. Bab ini akan menjelaskan teoririlaku dasar, cara menganalisis perilaku, cara mengubah perilakanak-anak, dan cara memodifikasi perilaku.

A. PRINSIP DASAR TEORI PERITAKU

Perilaku sering juga disebut dengan aktivitas, responsreaksi. Walaupun perilaku manusia itu kompleks dan sangatvariasi pada setiap individu, n:rmun pola perilaku tersebutdiidentifikasi. Secara sederhana, ketika sebuah perilakuperilaku yang diinginkan atau yang tidak diinginkan) diikutirespons positif dan menggembirakan (seperti pujian ataupeluang untuk mengulangi perilaku tersebut akan meningkat.murq jika sebuah perilaku diikuti oleh respons negatif (sepertitik atau celaan), atau bahkan tidak ada respons, peluangmengulangi perilaku tersebut di masa yang akan datang akankurang.

/--\ n-krHsH i":ffi,tr*l itr_**lU*-n

W$-ttlSebagai contoh, ketika seorang anak lakiJaki mengambil

siatlf untuk menjawab pertanyaan, terlepas dari jawabannya

162 r63

I

BAB 5 . Teknik Modifikasi Peritaku I

kah benar atau salah, guru memberikan respons positif dengan

memujinya. Di masa waktu yang datang, peluang anak lakiJakitersebut akan meningkat untuk menjawab pertanyaan secara aktiflagi. Sebaliknya jika guru menunjukkan ketidaksetujuan di de-

pan umum terhadap jawaban yang salah dari anak laki-laki itu,kemungkinan anak itu menjawab pertanyaan secara aktif di masa

depan akan berkurang.

B. CARA MENGAI{AI.ISIS PERILAKU

l. Memcrhcmri lVlotivcrsi dcm Fungsi DibcilikPerilcdru

Motivasi dibalik perilaku yang ditampilkan seorang anak re-

latif sederhana, antara lain:

a. Untuk memperoleh apa yang mereka suk4 misalnya pujian,perhatian, hadiah materi dan kegiatan menarik lainnya.

b. Untuk menghindari hal-hal yang tidak mereka sukai, misalnyacelaan, pengabaian, hukuman dan kegiatan yang mereka ben-

ci.Mampu memahami motif dibalik perilaku anak membantu gu-

ru menentukan metode yang digtrnakan untuk memodifikasi peri-

laku mereka. Ini juga akan memungkinkan para guru memprediksinrctode mana yang akan lebih efektif untuk dilakukan.

2. Mengcrrotisis Anteseden dcrr Konsekuensi dcriPerilaku

Biasanya ada anteseden dan konsekuensi terhadap suatu pe-

rilaku. Anteseden mengacu pada peristiwa yang teiadi segera se-

lrclum terjadinya suafi.r perilaku. Hal itu (bisajadi orang, latar atau

kcjadian) mungkin merupakan faktor pemicu perilaku tersebut.

Konsekuerisi merujuk pada peristiwa yang muncul tepat setelah

lcrjadinya suatu perilaku, misalnya, anak mendapat hadiah ataukchilangan hak tertentu.

Anteseden dan konsekuensi merupakan faktor penting yang

mcmengaruhi apakah suatu perilaku akan terjadi. Jika kita dapat

Page 10: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

J ,.**,o, PENANGANAN ANAK ADHD BAB s . Tekntk Modifikast Perilah I

sepenuhnya memahami anteseden dan konsekuensi dari suatu pe-rilaku, kita akan memiliki petunjuk penting untuk mengubah pe-rilaku tersebut. Metode analisis perilaku ini disebut Analisis peii-laku ABC.

Misalny4 ketika guru mengajukan pertanyaan, seorangselalu mencoba untuk menjawab pertanyaan tanpatangannya. Sang guru mencoba mengabaikannya, tetapi anakberteriak dan berteriak. Agar tidak mengganggu kelas, gurumembiarkannya untuk menjawab. Mari kita coba meanteseden dan konsekuensi dari perilaku masalah ini.

Anak tidak Anak berteriak- Gurumengangkat teriak di kelas membiarkan

tangannya untuk anak itumenjawab menjawabpertanyaan agar ia tidak

dan guru berteriak-teriakmengabaikannya di kelas

Dalam contoh ini, ditemukan kesimpulan bahwa setiap"guru mengabaikan anak", anak cenderung untuk "berteriakberteriak" unftrk mendapatkan perhatian guru. Selain itu, ,,

pada akhirnya membiarkan anak menjawab pertanyaan agarmengganggu kelas", yang semakin memperkuat perilakuanak yaitu berteriak dan berteriak. Oleh karena itu, untuk

atasi masalah ini, guru dapat mencoba untuk:

a. MengubahAntesedennyaTetapkan aturan bahwa sebelum menjawab pertanyaan harus

mengangkat tanga terlebih dahulu.

b. MengubahKonsekuensinyaJika anak itu berteriak dan berteriak, jangan biarkan dia

menjawab pertanyaan itu. Sebaliknya, gunakan strategi ma-

najemen di bagian selanjutnya untuk mengurangi anak yang

tidak diinginkan tingkah laku. Jika anak mematuhi aturan dan

mengangkat tangannya sebelum menjawab pertanyaan, puji-

lah dan dorong dia untuk memperkuat perilaku yang diingin-kan anak.

C. CARA MEMODTFIKASI PERTI.AIru AI{AI{

Metode yang disebutkan di bawah ini dapat secara efektif

mengubah perilaku anak-anak. Ketika berurusan dengan masalah

perilaku anak-anak, kita cenderung memfokuskan pada cara me-

ngurangi perilaku yang tidak diinginkan dan mengabaikan cara

mendorong perilaku yang diinginkan. Faktanya, keduanya sama

pentingnya. Ketika anak-anak lebih sering berperilaku baik, maka

akan lebih sedikit waktu dan kesempatan bagi mereka untuk ber-

perilaku buruk. Oleh karena itu, para guru harus mencoba meng-

gunakan metode-metode tersebut secara saling melengkapi dan

fleksibel ketika mereka merujuk pada strategi yang dijelaskan di

bawah ini.

l. Ccncr Mengubctt Anteseden

Seperti disebutkan di atas, anteseden merujuk pada peristi-

wa yang terjadi tepat sebelum perilaku. Sebagai contoh, apakah

anak lebih cenderung menunjukkan perilaku seperti itu di kelas-

kelas tertentti (kapan biasanya itu terjadi)? Mengetahui petunjuk

tentang anteseden memungkinkan kita untuk menerapkan metode

berikut untuk mengubah anteseden sehingga masalah perilaku da-

pat dihindari.

. Kapan biasanya perilaku ituterjadi?

. Di mana biasanya perilakuitu terjadi?

. Siapa saJa yang ada di sana?

. Apa yang terjadi?

. Apa yang orang lainkatakan/akukan?

' Apa yang dikatakanldilakukan anak itu?

r Apayangterjadi?, Apa yang orang lain katakany'

lakukan?. Apa yang bisa didapat anak ',i

itu dari itu?. Apa yang bisa dilakulGn si ,:

anak untuk menghindari?

tu r65

Page 11: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

II

I srnqrect PENANGANAN ANAKADHD

f.

Agar anak-aaak memiliki perilaku yang diinginkan, kitarus membuat terlebih dahulu aturan yang lebih baikAturan tersebut yaitu:a. Jumlah yang sesuai.

Anak-anak ADHD mudah lupa dengan aturan yangbanyak. Maksimal 3-4 aturan.

b. Masuk akal dan mudah diikuti.Aturan yang ditetapkan sesuai dengan usia dananak-anak, dan anak-anak harus dapat melaksanakannya.

c. Dapat diimplementasikan dengan mudah.Aturan tersebut harus sesuai dengan batasan tujuan,keadaan sehingga mudah untuk diterapkan.Guru harus berikap adil dengan aturan.Semua anak harus mengikuti aturan.Setelah menetapkan aturan, semua guru harusnya secara konsisten.

Gunakan istilah-istilah positif.Aturan harus memberikan arahan pada anak untukkan perilaku-perilaku yang diinginkan dan menghentikan pe-rilaku yang tidak diinginkan tanpa mengajari mereka perilakuyang dapat diterima. Jika anak-anak belum belajar apa yangharus mereka lakukan, segera mereka akan melakukan perila-ku yang tidak diinginkan lagi. Karena itu, ketika menetapkanaturan, pernyataan negatif harus diubah menjadi yang positif.Contohnya sebagai berikut.

Setelah aturan dibuat bantuanzinstrulisi harus digunakan se-

bagai pengingat ketika anak-anak tidak segera mengikutinya. Saatmemberi konfirmasi/instruksi:

a. Berbicaralah dengan singkat seperti "Angkat tanganmu sebe-

Pernyataan Negatif

Diubah Menjadi

Pernyataan Positif

"Jangan berteriak!""jangan lari!"

"Jangan merebut mainan anaklain!"

'Tetap diam atau bicaralahdengan pelan."

"Berjalanlah dengan pelan.""Berbagi mainan dengan

temanmu."

t66 167

I

BAB 5 . Teknik Modifikasi Perilaku I

lum menjawab." Hindari berbicara terlalu panjang.b. Jangan ajukan pertanyaan kepada anak-anak seperti "Apa-

kah tidak apa-apa ..." atau "Apakah Anda ..." karena itu akanmemberi anak-anak kesempatan untuk mengatakan "tidak".

Bagan berikut ini menjelaskan tentang tahapan memberikanperintah.

Berjalanlah ke arah anak dan panggil namanya

Menunduklah ke dekat anak, lihatlah dia, dapatkan perhatiannya

Berikan instruksi singkat, langsung, jelas.untuk memberi tahu anakapa yang harus dilakukan

Sediakan anak waktu 5 hingga 10 detik untuk bekerja sama

iika anak maubekerja sama

beri dla reward/penghargaan

Jika anak menolakuntuk bekerja

sama, ulangi lagiperintah

Anak-anak ADHD juga harus diberikan penawaran yang ter-batas, agar perilaku yang tidak diinginkan tersebut tidak ber-tambah.

a. Pada umumnya anak-anak lebih patuh dan kooperatif ketikaditawari hak untuk memilih.

b. Memberi anak pilihan terbatas agar dapat menghindarkanmereka dari kemarahan karena bersikeras mendapatkan apayang mereka inginkan.Misalnya, biarkan anak memilih camilan dari tiga pilihan,atari satu kegiatan dari dua pilihan.

Page 12: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

STMTEGI PENANGANAN ANAK ADHD

segera setelah melihat seorang anak akan berperilaku tidak

diinginkan, cobalah mengalihkan perhatiannya dan menuntunnya

untuk terlibat dalam kegiatan lain. Metode ini sangat cocok untuk

anak lecil. Misalnya, jika dua anak akan memperebutkan mainan,

guru dapat mengeluarkan dua mainan menarik lainnya

mengalihkan perhatian mereka. Guru juga dapat membimbing

mereka untuk bertukar mainan dan belajar untuk saling berbagi.'

Ketika anak-anak tidak melakukan apa-apa, mereka akan

derung berperilaku buruk karena merasa bosan' Guru bisa

atur beberapa kegiatan menarik dan melibatkan anak agar

dar dari kelakuan buruk yang timbul dari kebosanan'

ketika anak-anak berbaris di koridor menunggu untuk

tangan, guru dapat mengarahkan mereka untuk bernyanyi

melanflmkan sajak dengan gerakan.

2. Ccrcr Mengubotr Konsekuensi

Konsekuensi merujuk pada peristiwa yang terjadi setelah

rilaku terjadi. Seperti yang disebutkan sebelumnya sifat

terhadap perilaku (positif/negatifl akan memperkuat atau

rangi kemungkinan tedangnya perilaku. Karenanya, untuk

promosikan perilaku baik anak-anak, respons positif harus d

kan untuk mendorong mereka. Sebaliknya, respons negatif

digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan'

Berikut pmghargaan secaro' verbal. Pernghargaan verbal

sebut dapat beruPa:

a.

b.

Pujian umum, seperti: "Bagus", "Bagus sekali".

Pujian deskriptif, seperti: "Terima kasih telah membantu

menyingkirkan kraYon, Firman- "

Gunakan pujian deskriptif untuk memberi tahu anak-anak

yang telah mereka lakukan dengan baik. Hindari

komentar meremehkan dengan pujian, seperti "Saya tidak

dari bahwa Firman tahu cara berbaris. Sekarang ini anak

baik". Perhatikan bahwa kalimat yang sama berisi pujian "

ngetahui cara berbaris" serta mengejek yang menyiratkan

berpikir bahwa ia bisa berbaris di masa lalu'" Kalimat

t68

I

BAB 5 . Teknik Modifikasi Perilaku I

akan membingungkan anfi membuatnya sulit baginya untuk me-mahami apakah guru itu memuji atau menyalahkannya. Jangantakut bahwa anak akan "dimanjakan oleh pujian". Hanya jikaguru memuji anak itu bahkan setelah dia melakukan kesalahan,maka anak tersebut akan dimanjakan. Ketika anak berperilakubaik, mereka harus dipuji. Bahkanjika seorang anak gagal untukmencapai, dia harus dipuji dan didorong atas usahanya.

Memberi perhatian pada perilaku yang diinginkan akan menja-dikan anak-anak terhindar dari perilaku yang tidak diinginkanuntuk mencari perhatian. Perhatian positif termasuk tersenyumpada anak-anak, mengedipkan mata pada mereka, mengawasi me-reka dalam kegiatan, memberi mereka acungan jempol menepukpundak mereka dengan lembut atau menyentuh kepala mereka,dan lain-lain. Perhatikan apakah anak-anak suka atau menerimadorongan semacam itu.

Berkanr*vard.. Hadiah yang dapat diberikan pada anak-anakdengan ADHD dapat dilakukan dengan:

a. Kegiatan yang menarik, seperti mengendarai sepeda roda tiga,bermain dengan alat-alat mainan.

b. Imbalan materi, seperti alat tulis, stiker.c. Saat memberikan hadiah, beri tahu anak apa yang telah dila-

kukannya untuk mendapatkan hadiah.d. Setiap anak memiliki preferensi yang berbeda. Apa yang me-

narik bagi satu anak mungkin tidak diinginkan oleh anak lain.Karena itu, ketika memberikan hadiah, berhati-hatilah denganpreferensi anak.

e. Jangan khawatir bahwa anak-anak akan bergantung pada

hadiah untuk berperilaku atau menjadi materialistis saat kitamemberi mereka hadiah. Pengakuan positif membantu anak-anak memahami apa yang telah mereka lakukan dengan baikdan secara bertahap membangun perilaku positif dan kebia-saan di tlalamnya.

f. Ketika perilaku yang baik menjadi kebiasaan, guru mungkinsecara bertahap mengurangi frekuensi penghargaan (tetapimasih dapat mendorong anak-anak dengan pujian verbal).

169

Page 13: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

STRA| EGI PENANGANAN ANAK ADHD

Ketika seorang anak berperilaku baik, tempelkan stempel atau

stiker didaftar hadiah perilaku. Ketika sejumlah stiker tercapai,

anak itu dapat memiliki hadiah, seperti kegiatan yang menarik

atau hadiah materi untuk mendorong perilaku yang diinginkan'

Adapun tahapan dalam memberikan hadiah dilakukan sebagai

berikut.

a. Persiapkan bagan penghargaan perilaku di depan danjelaskan

fungsinya kepada anak.

b. Diskusikan dengan anak tentang perilaku sasaran dan gan-

jaran serta cara melakukannya, dapatkan hadiahnya, tuliskan

pada bagan.

c. Setiap kali anak mencapai perilaku target, letakkan stempel

atau stiker di atas bagan dan pujilah dia.

d. Ketika perangko atau stiker mencapai angka tertentu, berikan

e. Perilaku sasaran harus dituliskan secara singkat, jelas, konkret

dan positif, misalnya, "Angkat tangan sebelum menjawab per-

tanyaan".f. Pada tahap awal, jangan menetapkan target terlalu tinggi'

g. Mempermudah anak mendapatkan hadiah (seperti menda-

patkan stiker untuk mencapai perilaku target tiga kali) untuk

membiarkan anak memiliki rasa prestasi.

h. Kemudian perlahan tingkatkan taraf kesulitan misalnya men-

dapatkan stiker untuk melakukan perilaku target setiap lifira

kali.i. Ketika anak berperilaku tidak pantas, jangan menghukum'

nya dengan melepas prangko pada anak karena hal itu akan

menyebabkan anak tidak lagi memercayai sistem pengharga'

an perilaku.j. Guru harus menggunakan metode berikut untuk

perilaku yang tidak diinginkan di sekolah.

Mengrangi peritolu yang, tidak diingturkon. Ketika anak

berperilaku buruk, jangan berikan perhatian pada mereka, baik

tanggapan verbal atau nonverbal. Misatny4 jangan'melihat me"

reka atau berbicara dengan mereka. Pengabaian terencana sangat

BAB5' TeknikModifikasiPentatu I

efektif untuk masalah perilaku yang relatif ringan dan mencari

perhatian, seperti membuat sensasi untuk diperhatikan' atau me-

ierrget. Pada awalnya, anak mungkin tidak mengerti mengapa

,rrui"t u diabaikan dan akan mencari perhatian kita dengan meng-

intensifkan perilakunya. Hanya dengan bertahan untuk mengabai-

kan perilakunya, guru akan mendapatkan temuan metode yang

efektif. Dengan metode pengabaian, sampai anak menghentikan

ferilaku tuirt nya. .lika ada perubahan, berikan mereka penghar-

,"*{#ff*;ak berperiraku tidak pantas, kerora per,aku ber-

masalah tersebut dengan memilih sebuah konsekuensi yang sesuai

dengan situasi- Konseiuensinya akan melibatkan perampasan hak

istimewa mereka (seperti mengambil objek yang menyefalt<a1

masalah atau mengeluarkan anak dari kegiatan yang dia lakukan)'

Misalnya, jika anak-anak berkelahi karena mainan' ambil mainan

t* T',il";oJ;"ni**", tindakan berbahava saat bermain'

minta dia untuk berhenti bermain selama 15 menit' Segera am-

bil tindakan' Jelaskan secara singkat kepada anak mengapa ke-

giatan itu harus dihentikan, seperti, "Kamu tidak membagikan

irainanmu, dan sekarang itu harus diambil 10 menit' "Ingatlah

untuk menepati janji Anda' Saat waktr'rnya habis' biarkT T'kmelanjutkan aktivitas. Setelah aktivitas dilanjutkan' perlihatkan

kepada anak apa yang harus dia lakukan sebagai gantinya' misal'

nyu, "Siluk* bergiUran bermain dengan mainan' masing-masing

selama beberaPa menit"'Jika ingin mengunakan quiet time' Jelaskan kepada anak de-

ngan jelas perilaku ilurut apa yang telah dia lakukan untuk me'

nempatkanny a di quiet ttme' nnisatnya' "Kamu terus berbicara di

kelas. Sekarang Anda harus pergi ke quiettime selama 5 menit'"

Bawa anak ke sudut quiettime,minta dia duduk diam untuk

jangka waktu tertentu (1 menit unttrk anak berusia dua tahun' dan

2 menit untuk anak usia dua hingga lima tahun)' Jangan berdebat

dengan anak. Jangan memperhatikan anak selama waktu sunyi'

Jika anak tetap diam dalam waktu yang ditentukan, pujilah dia

dan biarkan dia kembali beraktivitas' Jika anak tidak bisa diam'

t70t7t

Page 14: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

I srnerEcr PENANGANANANAKADHD

pertimbangkan untuk menggunakan teknik time-out.Jika ingin mengunakan teknik time our. Jika anak menunjuk-

kan perilaku yang lebih serius, seperti menghancurkan benda ataumenyakiti orang, atau menolak untuk diam selama periode waktutenang, guru dapat menggunakan teknik time aut. Pendekatannyahampir sama dengan quiet time. Perbedaannya adalah teknik tnneout melibatkan membawa anak menjauh dari kegiatan yang dialakukan ke kamar yang terpisah lainnya.

Oleh karena itu, ruangan time out harus dikondisikan sedemi-kian rupa, seperti:

a. Aman, dari benda-benda yang berbahaya;b. Membosankan, tanpa benda-benda yang menarik;c. Cukup terang dan berventilasi baik.d. Pertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan anak.

f. Gangguan dari kegiatan lain yang terjadi di sekitar anak.g. Jika anak dapat bisa diam dalam waktu yang ditentukan,

biarkan anak kembali ke kegiatan.

l.

Jika anak mengamuk atau tidak diam, mulailah menghitungwaktu mulai dari saat anak bisa diam.Istirahat adalah strategi yang lebih serius, dan oleh karena itusebaiknya tidak sering digunakan.Beberapa anak ADHD mungkin time out sangat efektif untukmenurunkan perilaku yang tidak diinginkan. Di sisi lain,beberapa anak mungkin time ouf tidak berpengaruh apa-apaterhadap perilaku mereka.Dalam keadaan seperti itu, batas waktu sebaiknya tidak di-gunakan dan guru harus mempertimbangkan menggunakanmetode lain untuk menangani masalah perilaku anak.

Tabel di halaman berikut mencantumkan beberapa contoh ymenggambarkan langkah-langkah dalam menangani anak-anakdengan kelakuan buruk (usia kira-kira 3 tahun).

j.

k.

172. 173

BAB 5 . Teknik Modifikast Perttah I

TABET 5.1, CONTOH MASALAH PERITAKU DAN CARA MENANGANINYA

Tahapan StratetlContoh:

Tldak MauBerbagl Mainan

Contoh:Tidak Mengikuti

Perintah

contoh: Memu*ulAnak Lain

Beritahu anakapa yang harusdihentikan danapa yang harusdilakukan sebagaigantinya

"Firman,silahkan gantian

mainannya.Sekaranggilirannya lkhsan"

"Amel, tolongdimasukkan mainandan kembali ke

tempat duduk Anda

kerja"

"Furqan, letakkantanganmu. (amu

tidak bolehmemukul Fajri"

Beri anak waktuuntuk bekerjasama

Tunggu selama 5

dBtikTunggu selama 5

detikTunggu selama 5

detik

Hargai anak ataskerja samanya

"Terima kasih atas

kerja samanya"

'Terima kasih telahmengikuti perintah"

"Kamu anakyanB ganteng

dan mampumengontrol dirimusendiri"

Jika anakmenolakuntuk bekerjasama, lakukankonsekuensi danberi tahu anakmengapa

Berikankonsekuensilogis "Kamu tidakberbagi, Kamu

harus berhentibermain mainanselama 3 menit"

(Masih tidak mau

bekerja sama

setelah mengulangiperintah) "Kamutidak lakukan apayang saya katakan.Kamu sekarangharus pergi ke ruang

time ouf selama 2menit "

"Kamu masihmemukul Fajri.

Sekarang pergilah

ke ruang time outselama 3 menit''

Jika waktuhabis, lanjutkanaktivitas

"Waktu telahhabis. Kamu

sekarang dapatbermain denganmainan lagi. lngatuntuk bergilirandan memberimainan ke anak

berikutnya"

"Waktu tirne orttelah habis. sekarangkembali ke kelasmu

dan kerjakan tugas".

"Waktu timeoutsudah habis'Kamu dapatmeninggalkanruang time out dankembali ke temPatdudukmu"

Jika masalahterjadi berulang,gunakan strategicadangan ''

"Kamu tidakberbagi. Kali

ini kamu harusberhenti bermainmalnan selama 4menit"

"Kamu masih belummelakukannyatugas kelas. Kamu

sekarang harus pergi

ke ruang time outselama 2 menit"

"Kamu masihmemukul Fajrl.Kamu sekarangharus pergi ke

ruangtlme outselama 3 menit"

Page 15: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

I srnntecr PENANGANAN ANAK ADHD

Jika anak masihmenolak bekerjasama, gunakan

strategi cadanganlain

"Kamu macihhelum bekerjasama. Kamu haruspergi ke ruangfirne out selama 2menit"

"Kamu masih belumbekerja sama.Sekarang ikuti saya

ke ruang fime outselama 3 menif

"Kamu masihbelum bekerjasama. Sekarangikuti aku untukkembali ke ruangtirne out selama.4menit"

D. MENJAGA HUBT'NGAI{ BAIK

Metode yang disebutkan di atassecara efektif dapat mendorongkeinginan anak untuk berperilaku baik dan mengurangi perilakuyang tidak pantas. Apakah anak-anak ADHD bisa menerima teknikmodifikasi perilaku yang diberikan, semuanya tergantung pada

hubungan mereka dengan kita. Guru dapat menggunakan metode'berikut untuk membangun hubungan yang baik dengan anak-anaksehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. .)

Bar*olnurrrikasi Lebih Banyok dutgut Anok-onok ADHD. Bicara-lah lebih banyak dengan anak-anak untuk memahami bagaimanqmereka berpikir dan merasakan. Tunjukkan minat terhadap apayang mereka katakan. Dengarkan mereka dengan penuh perhatian

dan pertahankan kontak mata dengan mereka. Berikanyang sesuai dari waktu ke waktu, seperti mengangguk atau me:'nanggapi kata-kata mereka seperti menggunakan "hmm", "oh";"begitu", dan lain.

BerikotPerhatian. Perhatikan apa yang disukai anak-anak danapa yang mereka lakukan sehingga mereka merasa Anda peduli danmenghargai mereka. Gunakan bahasa tubuh untuk menunjukkanbahwa Anda peduli pada mereka, seperti menyentuh kepala der,

ngan lembut dan memegang tangan anak. Cobalah bersikap adildan perlakukan setiap anak secara adil.

l. Reinlorcement

Reinforcement adalah merupakan suatu strategi kegiatan yangmembuat perilaku tertentu berpeluang untuk terjadi atau seba-

liknya (berpeluang untuk tidak terjadi lagi) pada masa yang akan

174t75

I

BAB 5 ' Teknik Modifikasi Perilaku '

datang. Burden (2003), menjelaskan reinforcement adalah sebagai

suatu kejadian atau konsekuen yang meningkatkan atau kemung-

kinan suatu yang segera mengikuti perilaku tersebut' Soemanto

(1998) berpendapat, bahwa pemberian reinforcement (penguatan)

adalah suatu respons positif maupun negatif dari guru kepada sis-

wanya yang telah melakukan suatu perilaku tertentu. Pemberian

penSuatan (reinforcement) berhrjuan agar siswa melakukan atau

tidak melakukan suatu Perilaku.Posilive Reinforcement atau penguatan positif (Miltenberger'

2011), merupakan stimulus yang disajikan atau yang muncul

setelah perilaku disebut penguat positif. Dalam penguatan negatif,

stimulus yang dihapus atau dihindari setelah perilaku ini disebut

stimulus aversif. Perbedaan yang penting adalah bahwa dalam

penguatan positif, respons menghasilkan stimulus (penSuat positi0'

sedangkan pada penguatan negatif, respons menghilangkan atau

mencegah terjadinYa rangsangan.

<r. Jenis"ienis Reinforcement

Menrrrut Nunna Yuli (2012) reinforcement dibagi menjadi

dua, reinforcement positi f dan reinf or c ernent negaif . Reinforc(,ncttt

positif dan negatif adalah proses yang memperkuat perilaku yaitu'

mereka meningkatkan probabilitas bahwa perilaku tersebut akan

terjadi di masa depan. Penguatan positif dan negatif dibedakan

oleh sifat konsekuensi yang mengikuti perilaku'

1) ReinforcementPositifTerjadinya perilaku diikuti dengan penambahan stimulus (pe-

nguao atau peningkatan intensitas stimulus, yang menghasil-

kanpenguatanperilaku.Bentuk-bennrkreinforcantmtpositifdapat berupa hadiah (permen, kado, makanan, dan lain-lain)'

perilaku (sen1rum, menganggukkan kepala untuk menyetujui'

bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan

(nilai & Juara 1, dan sebagainYa).

2) ReinforcementNegatifTerjadinyaperilakudiikutidenganpenghapusanstimulus(sti-mulus aversifl atau penurunan intensitas stimulus, yang menS-

Page 16: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

J sTRITEcIPENANCANANANAKADHD

hasilkan penguatan perilaku. Bentuk-bentuk reinforcanent

negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan,

memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku ti-dak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa, dan

lain-lain).

Terdapat tiga jenis penguatan yang dapat digunakan untuk

memodifi kasi perilaku, yaitu:

Prifiwy reinforcer atat unconditbn reinforcer, yaitu penguatan

yang langsung dapat dinikmati misalnya makanan dan mi-

numan.Secondary rei4forcer atau conditioned reinforcer. Pada urrtlm:nya tingkah laku manusia berhubungan dengan ini, misal'

nya uang, senyuman, pujian, mendali, pin, hadiah, dan ke'hormatan.Contingency reinforcemerq yaitu tingkah laku tidak men

nangkan dipakai sebagai syarat agar anak melakukan

laku menyenangkan, misalnya kerjakan dahulu PR baru

ton TV. Penguatan ini sangat efektif dalam modifikasi

laku.

b. Lcurgk<rtr-lcrrgkcrtr Penggnrnacm Reinlorcement

LangkahJangkah pemberian penguatan sebagai berikut:

1". Mengumpulkan informasi tentang permasalahan melalui

lisis ABCI Antecedent (pencetus perilaku).t Behaviar (perilaku yang dipermasalahkan; frekuensi, i

sitas, dan durasi).. Consequence (akibat yang diperoleh dari perilaku terse

2. Memilih perilaku target yang ingin ditingkatkan'

3. Menetapkan data awal (baseline) perilaku awal.

4. Menentukan penguatan yang bermakna.

5. Menetapkan jadwal pemberian penguatan.

6. Penerapan reinforcanent positive.

176 177

I

BAB 5 . Teknik Modifikasi perilaku J

Untuk menggambarkan pengaruh penguatan positif dan hu-kuman tersebut, berikut diberikan ilustrasi tentang perencanaanperilaku yang menyeimbangkan antara penguatan positif dan hu-kuman.

TABEI 5.2 PERENCANAAN PERILAKU DENGAN MENYEIMBANGKANPENGGUNAAN PENGUATAN POSITIF DAN HUKUMAN

Perilaku Hukuman Alternatif Hadiah

Berkelahi KehilanBan semua hakdalam satu hari.

Bekerja atau bermain secarabersama. Diizinkan menetapsetengah jam lebih lambat.

Memaki Kehilangan aktivitasyang disenangi (misalnyabersepeda) dalam satuhari.

Mencatat pembicaraan yang baikselama bekerja ketika anak akanmemaki, setiap 3 tanda diberihadiah khusus, miralnya makanankesukaan.

Berbicara tidaksopan

Tidak menonton filmkesayangan di televisi.

Mencetat pembicaraan yang baikkepada orangtua atau orang lain.setiap 5 tanda mendapat satugorne kesayangan.

Gagal dalammelakukan tugas

Harus melakukan tugasekstra (ditambah satutugas asli) yang dilakukanhari itu juga.

Memberi hadiah jika anakmelakukan tugas.

Marah yangmeledak-ledakdan berteriak(temper tantrum)jika menyatakantidak.

Mengabaikan perilakutemper tantrum, jika sudahketerlaluan, ditunda semuahaknya selama satu jam.

Memberi hadiah ketika anakpatuh dengan permintaanpertama, catat setelah S tanda,kemudian beri hadiah spesial.

2. Teknik Shcrping

Shqtng merupakan suatu prosedur yang dapat digunakanuntuk membentuk suatu perilaku yang belum pernah ditampilkanoleh individu di dalam modifikasi perilaku (Martin, et aL,2OlOclalam Gepry OlvinaFaz,2015). Di dalam shqaq pembentukanpcrilaku baru dilakukan dengan cara membedkan reinforce padasctiap tahapan perilaku sehingga semakin lama semakin mendekatitarget perilaku yang diinginkan (Martin et o1., 201.0 dalam GerryOlvina Faz, 2015).

Page 17: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

J ,,**,o, PENANGANAN ANAKADHD

Melalui teknik shqqlmg dengan menerapkan positive reinforcamentpada situasi yang dibuat bertahap dari yang termudah hinggatersulit, membuat partisipan terbiasa memunculkan perilaku yangdiinginkan.

o. Unsur-unsur Teknik Shcrping

Teknik shqurg melibatlan empat unsur, yaitu:1) Topografi

Mengacu pada bentuk mengenai ruang atau bentuk responskhusus, misalkan gerak-gerakan khusus yang ditimbulkan.

2) AmountJumlah waktu,zjarak dari perilaku khusus yang dimaksud ada-lah frekuensi atau durasi. Frekuensi dari sebuah perilaku ada-tah jumlah hal yang diberikan dalam suatu periode, sedangkandurasi dari sebuah respons adalah panjang waktu dari sebuahrespons terakhir.

3) Ldtency

Waktu yang timbul antara stimulus yang ditimbulkan dengan,memulai responsnya atau secara umum disebut dengan waktdreaksi. Sebagai contoh, dalam sebuah acara kuis, waktu antarasebuah pertanyaan yang diajukan sampai dengan tombol beldipencet oleh peserta kuis.

4) Intensily

Kekuatan dari sebuah respons yang ditujukan adalah s+buah akibat secara fisik dari sebuah respons terhadap ling-kungannya. Sebagai contoh, mengajari seorang yang pemaluyang hampir tidak pernah berbicara dengan cara berbicarasecara keras dan lebih keras lagi sampai dia dapat berbicaradalam volume yang normal.

b. Ccnc Menggrturcrkcm Telnik Shoping

Tentukan perilaku yang ingin dihitangkan atau dikurangi.Contoh: Anak suka berteriak di kelas secara tiba-tiba tanpaalasan tertentuPerilaku yang diharapkan.

1..

2.

t78 t79

BAB 5 . Teknik Modifikari P"rtf.f., I

Contoh: Anak mampu belajar dengan tenang tanpa berteriak.3. Apabila perilaku tersebut muncul pada anak, maka anak ter-

sebut akan diberikan hukuman seperti: anak akan diberikanjam tambahan pelajaran setelah pulang sekolah atau pulang10 menit lebih lambat dari teman-temannya.

4. Apabila perilaku berteriak tersebut tidak muncul selama 10menit maka anak akan akan diberikan rentard.seperti membe-

rikan mainan yang disukainya.5. Waktu yang ditentukan berbeda-beda atau ditingkatkan sam-

pai jam pulang sekolah.

Contoh:r Jika perilaku tidak muncul selama L0 menit maka anak

tersebut akan diberi r*vard.r Jika perilaku tidak muncul selama 15 menit maka anak

akan diberikan reword.

6. Jadi waktu yang diberikan tersebut harus ditingkat}an 5 me-

nit agar perilaku tersebut dapat berkurang dengan cepat.

3. Teknik Esccrpe

Escqe adalah modifikasi perilaku yang melarikan diri, meng-

alihkan, atau mengarahkan subjek pada perilaku yang disukai un-tuk menghindari perilaku yang mengganggu.

c.

d.

e.

f.

g-

Escape dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

Minta subjek untuk memilih satu stimulus yang disukai.Jika subjek mengikuti aturan, pada akhir sesi subjek akan me-

nerima stimulus pilihan subjek.

Jika subjek tidak mengikuti aturan, diberi tahu bahwa subjekakan mendapatkan kesempatan lain di sesi berikutnya.Guru memperhatikan perilaku anak.

Guru awalnya mengabaikan perilaku yang mengganggu sub-jek (setidaknya 30 detik).Jika drereka menggangSu selama lebih dari 2 menit, para guru

dilatih untuk mengarahkan anak ke aktivitas lain.Kemudian ingatkan mereka tentang imbalan.

a.

b.

Page 18: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

I srnATecr PENANGANAN ANAKADHD

4. Teknik Prompting

cI. Pengerticrn Promptlng

Prompting adalah sarana untuk mendorong individu dengan

rangsangan tambahan (meminta) untuk melakukan perilaku yang

diinginkan. Prompting seperti isyarat atau dukungan untuk men-

dorong perilaku yang tidak diinginkan terjadi. Dengan kata lain,prompt adalah antesedm yang disediakan ketika Anteseden biasa

tidak efektif.. Prompting sering dikategorikan dari yang palingmengganggu hingga yang paling tidak mengganggu. Jenis petun-juk (dari yang paling menggangSu hingga yang paling tidak meng-ganggu), deskripsi, dan contohnya adalah sebagai berikut.

b. Tef,nik Promp$ng

Bantuan fisik penuh.

Guru menggunakan dukungan "tangan-tangan" trntuk mern-

bantu anak dalam menyelesaikan tugas (misalnya, ketikamengajar anak untuk mengambil cangkir, guru mengambil ta-ngan anak dan membimbingnya untuk mengambilnya).Bantuan fisik parsial.

Guru memberikan bantuan fisik parsial untuk membantu anak

menyelesaikan tugas (misalnya ketika mengajar anak unmengambil cangkir, 8uru memandu tangan anak ke cangkirdengan mengetuk sikunya).

3) Model penuh.

Guru memberikan model perilaku yang diinginkan (misal-

nya, ketika mengajar anak bagaimana bertepuk tangan, guru,

bertepuk tangan sambil mengatakan kepada si anak untukbertepuk tangan).

4) Model parsial.Model guru hanya bagian dari perilaku yang diinginkan (mi-

salnya, ketika mengajar anak bagaimana bertepuk tanganiguru meletakkan tangannya di depan dirinf sendiri, tetapitidak benar-benar bertepuk tangan).

1)

2)

t80 t8t

s)

6)

7)

8)

e)

I

BAB 5 . Teknik Modifikasi Perilaku I

Bimbingan verbal penuh.

Guru secara verbal membuat model perilaku yang diinginkan(misalnya, ketika mengajar anak untuk secara elspres mem-beri label "mobil," guru bertanyq "Apa itu? Katakan mobil.").Model verbal parsial.

Guru secara verbal memodelkan hanya sebagian dari peri-lal<u yang diinginkan (misalnya, ketika mengajar anak untuksecara ekspres memberi label "mobil," guru bertanya, "Apaitu? Katakan mo_").GesnralpromptGuru menggunakan isyarat fisik untuk mendorong perila-ku yang diinginkan (misalnya, ketika mengajarkan fungsisuatu objek, guru tersebut berkata, "Apa yang Anda minumbersama?" Sambil memegang tangannya ke mulutnya mem-bentuknya seperti cangkir).Pronptpositional.Guru menempatkan item target di lokasi yang lebih dekatdengan anak (misalny4 ketika mengajar anak untuk memberilabel "mainan," guru menempatkan mainan yang paling dekatdengan anak).Teknik Tim*delay at:iu pronqt-dew.Prosedur pembelajaran ini terbukti efektif. Ketika mengajartugas baru, waktu penundaan digunakan untuk mentransferkontrol stimulus daripronpt kontrol kepronryt alami denganmenempatkan berbagai jumlah waktu antara prompt kontroldan prompt alami. Mengingat perbedaan waktu tunda yangberbeda, strategi waktu tunda dikategorikan ke dalam kons-

tan penundaan waktu (CTD) dan waktu tunda progresif (PTD).

CTD menunjukkan bahwa ada standar pentrndaan waktu,sedangkan PTD memiliki penundaan kelulusan. Prosedur stra-tegi waktu tunda dimulai dengan uji tunda nol-detik (0-s),

yang berrarti pron1q7t kontrol disajikan dengan tugas iristruksipada saat yang sama tanpa penundaan di antaranya. Secara

bertahap, untuk memudar pronpt, waktu tunda meningkatar'ftara pronpt alami (arah tugas) dan mengendalikan prompt

Page 19: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

I srRerect PENANGANANANAKADHD

c. Ccra Melc&scsrclcsr

1. Identifikasi prontpt yang paling instruksif. Pilih pronptdiperlukan agar respons benar terjadi.

2. Berikan penguatan diferensial. Setelah respons yang

berikan penSuatan sesuai dan setara dengan tingkatdirian kinerja,/kemampuan.

3. Fade prompt Setelah anak menguasai suatusecara bertahap bergerak cepat atau ganti dengan promptpaling tidak mengganggu.

5. Teknik Fadingc. Pengerticrr

FadW adalah teknik untuk secara bertahap membentukrilaku yang diinginkan dengan memberikan stimulus awalstimulus yang mampu menampilkan respons yang diinginkanterus-menerus kepada individu, dan kemudian stimulusbertahap dihapus. Dengan menggunakan proses ini,individu mampu menanggapi lingkungan yang sebenarnyamemberikan stimulus awal. Teknik fading digunakan untuknurunkan frekuensi perilaku tidak sabar saat menunggubermain congklak dan menimbulkan perilaku lain. Tekningmerupakan suatu teknik yang melibatkan prompting darr

reinforcanentFadW adalah pembelajaran dengan proses yang

terus-menerus untuk mencapai tahap yang diinginkan (Milten,ger, 2008). Berdasarkan uraian di atas, proses belajar seni

diperlukan dalam proses dan dilakukan secera bertahap.pulannya, teknik fadW bisa memengaruhi proses belajarmeningkatkan keterampilan seni (menggambar dengan pensil).

r82 t83

I

BAB 5 . Teknik Modifikasi Perilaku I

b. Ccua Melqkscnrqkcsr

Teknik fadw kali ini dapat dicontohkan pada permainancongklak.

Interfensi/odrng diberikan ketika permainan congklak berlang-sung. Pada saat membei rwvard selalu disertai dengan penjelasan

mengenai alasan pemberian rsvvard" tersebut. Reword diberikanberupa makanan sesuai dengan kegemaran partisipan. Pemilihanreward makanan disesuaikan dengan usia partisipan yang memi-liki minat pada makanan dibandingkan dengan partisipan yangberusia lebih besar.

Selama proses permainan congklak berlangsung observerakan mencatat frekuensi perilaku tidak sabar menunggu giliranyang muncul pada partisipan. Partisipan akan diarahkan sec:rabertahap menuju perilaku yang diharapkan dengan pemberianprompting, ketika perilaku yang diharapkan muncul partisipanakan langsung diberikan reward.

Pemberian pronpting pada awal interfensi dengan tingkatanyang paling kuat pengaruhny4 kemudian secara bertahap tingkatanprompting akan diturunkan hingga subjek mampu memunculkanperilaku yang diharapkan secara mendiri. Pemberian intervensi inidilakukan selama permainan congklak berlangsung.

6. Token Economy Systems

c. Pengerticur

Token ekonomi merupakan suatu usaha yang dilakukan untukmeningkatkan atau mengurangi perilaku yang diinginkan denganmenggunakan token atau koin. Seseorang akan mendapatkantoken atau koin setelah menampilkan perilaku yang disenangi,sebaliknya jika seseorang itu menampilkan perilaku yang tidakdisenangi maka ia akan dikenakan penggurangan poin. Tokenini akan dikumpulkan dan dalam waktu dekat akan ditukarkandengan hadiah. Tujuan utama dalam menggunakan token ekonomiadalah untuk meningkatkan sifat-sifat yang disukai dan untukmengurangi sifat-sifat yang tidak disukai.

Page 20: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

1 ,,**,",,ENANCANAN ANAK ADHD

Sumbel: https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fecdn'teacherspayteachers.com.

b. Ccrq lvlelckscmuLcrt

1. Kenali jenis perilaku yang akan diubah melalui token ekono-

mi.2. Memulai token.

r Pilih jenis token yang akan diterapkan. Pilih token yang

mudah untuk dihitung dan tak mudah dikecoh,r Pilih penguat hadiah yang akan digunakan,r Hitung berapa token untuk suatu token misalnya mem-

bersihkan kamar akan mendapat 2 poin,r Tentukan berapa harga untuk penukaran token misalnya

10 token bisa ditukarkan dengan 2 jam bermain,r Buatlah bank token yang digunakan untuk mengumpul-

kan token,r Sepakati waktu untuk menukarkan token.

184t8s

BAB 5 ' Teknik Modifikasi Peritatu I

7. Teknik Modeling

ct. Pengerticm Modeling

Rumiani, dkk. (2014) menyatakan bahwa teknik modeling

adalah proses individu mengamati seorang model dan kemudian

diperkuat untuk mencontoh tingkah laku sang model' Anak akan

memperhatikan suatu model, kemudian anak diberikan sebuah

penguatan (rewar\. Penguatan yang diberikan diiringi dengan

menontoh tingkah laku model. Dari beberapa pemaparan di atas,

dapat disimpulkan bahwa teknik modeling adalah proses pem-

fentukan perilaku baik menambah, mengurangi, mengubah, dan

memperbaiki perilaku dengan mengamati seorang model (tokoh)

berdasarkan respons anak yang melibatkan cara kerja otak se-

hingga dapat membentuk periiaku baru'

Menurut Perry dan Furukawa (dalam Mandala, 2013: 03)

mendefinisikan modelling adalah sebagai proses belajar melalui

observasi di mana tingkah laku dari seoranS individu, atau kelom-

pok, sebagai model, berperan sebagai rangsangan bagi pikiran-

pit ir* sikap-sikap atau tingkah laku sebagai bagian dari individu

yang lain yang menSobservasi model yang ditampilkan' Artinya'

dengan menerapkan teknik ini setiap anak memiliki kesempatan

untuk belajar dalam mengUbah tingkah lakunya terutama disiplin

anak di sekolah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan

melihat atau meniru model yang teladan yang ada didekatnya'

MenurutGantinaKomalasari(2011)mengatakanteknikmo-deling merupakan belajar melalui observasi dengan menambahkan

atau mengurangi tingkah laku yang teramati, menggeneralisir

berbagai pengamatan sekaligus melibatkan proses kognitif' Pe-

nokohon (modew) adalah istilah yang menunjukkan terjadinya

prosesbelajarmelaluipenSamatan(observatianallearn@)terha-dap orang tain dan perubahan terjadi melalui peniruan'

b. Jenis'ienls Telrnll Modetlng

Menurut Komalasari (2011) mengatakan terdapat beberapa

macarn-mac an model@, antara la i n:

Page 21: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

5 srnRtecr PENANGANAN ANAKADHD

Penokohan nyata ([ive modeD seperti: terapis, guru anggotayang dikagumi oleh keluarganya dijadikan model oleh konseli.Penokohan simbolik (symbolicmodeting) seperti: tokoh yang dilihat melalu film, vidio atau media lainPenokohan ganda (multiple moileD seperti: terjadi dalam ke-lompok seorang anggota mengubah sikap dan mempelajari.si.kap setelah mengamati anggota lain bersikap.

Adapun menurut Rochayatun Dwi Astuti (2015), ada tiga tipe-tipe modelingyaitu:

1. Moileling tingkah laku baru yang dilakukan melalui observasiterhadap tingkah laku yang diterima secara sosial individumemperoleh tingkah laku baru. Moileling mengubah tingkahlaku lama yaitu dengan meniru tingkah laku model yang tidakditerima sosial akan tingkah laku model yang diterima sosiatr

akan tingkah model itu diganjar atau dihukum.2. Moileling simbolik yaitu madeling melalui film dan televisi

yang menyajikan contoh tingkah laku, berpotensi sebagaisumber model tingkah laku.

3. Model kondisioning banyak yang dipakai untuk mempelaja,ri respons emosional yang mendapat penguatan, munculpons emosional yang sama dan ditujukan ke objek yang adadidekatnya saat ia mengamati model.

c. Ccrclvlelqkscrrckcrr

Menurut Komalasari, Wahyuni, & Karsih, (2011) ada beberap*langkah pelalrsanaan teknik madeling yutu:1. A: Antecedent, pencetus perilaku (apa penyebab peserta

tersebut melakukan perilaku agresif di se,kolah, misalnya:kelahi, memukul, menyerang dan melawan).

2. B= Belwviar, perilaku yang dipermasalahkan (peserta

yang melakukan perilaku agresif secara fisik dan verbal di se.

kolah).3. C= Conseqrcnce, akibat (peserta didik

ruangan bimbingan koseling dan akanbimbingan dan akan diberi sanksi).

r86

akan dipanggil

BAB 5 . Teknik Modifika.t P".,f*, I

Adapun menurut Astuti (2015), adapun pelaksanaan teknik

modcling;

L. Tahap pertama, sebuah perencanaan tindakan pencatatan da-

ta pribadi peserta didik secara terperinci, seperti menanyakan

nama lengkap, alamat tempat tinggal-

2. Tahap kedua, diagnosis atau metode yang dilakukan oleh kon-

selor untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pada pe-

serta didik secara pribadi, kelompok dalam penentuan penye-

bab permasalahan yang terkait dengan perilaku agresif, suatu

proses menganalisis penyebab suatu masalah yang dihadapi

perilaku peserta didik.3. prognosis langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melatih

yang akan dilakukan untuk melatih peserta didik dalam pe-

nyelesaian permasalahan yang dihadapi.

4. Konseling atau teqfitent adalah proses prosedur penerapan

yang telah ditetapkan dalam prognosis, dan evaluasi melaku-

kan tahap penilaian aspek-aspek atau indikator yang sudah

ditentukan. Melalui evaluasi ini dapat mengetahui bagaimana

tingkah laku siswa telah diberi tindakan.

5. Tahap selanjutnya, refleksi adalah mengingat kembali suatu

tindakan yang seperti dicatat dan diobservasi hasil evaluasi

tersebut akan ditindaklanjuti untuk menentukan rancangan

yang akan diberikan atau diterapkan selanjutnya'

Adiputra & Saputra, (2015) juga menambahkan tahap-tahapan

teknik modeling sebagai berikut:

1. Tahap pertama adalah proses memperhatikan' Pada proses

ini anak akan memperhatikan model yang sangat menarik da-

ripada model yang interpersonalnya rendah. Anak akan mem-

perhatikan karakteristik model, sifat, kegiatan dan apa pun

yang dapat diamati oleh anak.

2. Tahap "|<edua,

adalah proses retensi. Pada proses ini, anak

akan iierepresentasikan dengan imajinatif dan verbal' Anak

akan meniru perilaku model pada kesempatan lain' Respons

anak dan tutur katanya akan mengggambarkan apa saja yang

sudirh anak pahami dari perilaku model-

1.

2.

ditangani oleh

t87

Page 22: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

Tabel berikut merupakan latihan menuliskan pernyataan se-bagai model perilaku. Gambarkan perilaku yang dijadikan modeltersebut dengan perinci sehingga anak dapat dilatih menunjukkanperilaku sesuai dengan perilaku model tersebut.

1,*.", PENANGANANANAKADHD

Tahap ketig4 proses reproduksi motorik. pada tahap ini, anakmelakukan tindakan sebagai bentuk peniruan perilaku. Halyang terlibat pada tahap ini adalah organisasi respons kognitif,inisiasi respons, pemantauan respons, dan penyempurnaanrespons. Setelah anak memperhatikan model anak akan mela-kukan tindakan sebagai perilaku baru.Tahap keempag memberikan motivasi. pada tahap ini, anakakan diberikan motivasi atau penguatan jika anak melakukanperilaku seperti perilaku model.

Berikut contohdel suatu perilaku.

bagaimana orang di sekitar anak menjadi mo-

TABET 5.3 MODETING PERII.AKU

No. Perilaku yang Diinginkan Bagaimana Model perilaku

Tersebut1. Menjaga tugas

2. Duduk dengan tenang

3 Sabar menunggu giliran

4. Bermain dengan kooperatif

5. Mengajukan pertanyaan pada orangdewasa

6. Berbagi mainan

7. Mengantisipasi frustrasi

8. Sopan santun

9. Meminta sesuatu dengan cara yang sesuai

10. lvlengacungkan tangan untuk menjawab

t88 r89

BAB 5 . Teknik Modifika.i P".if*, J

TABEI 5,4 CARA MODET BERPERILAKU YANG TEBIH SESUAI

No.Perllaku yrng

DllnglnksnBagaimana Model Perilaku Tersebut

1. Menjaga tugas Melakukan pekerjaan sampai selesai

2. Duduk dengantenang

Duduk tanpa berbicara

3. Sabar menunggugiliran

Bergantian mainan dengah anak lain setelahmenggunakannya (10-15 menit)

4. Bermain dengankooperatif

Bermain dengan seorang anak dengan peraturan anak

lain mengamati

5. Mengajukanpertanyaan pada

orang dewasa

Meminta anak "Baiklah, saya harus menunjukkanpadamu bagaimana kamu mengajukan pertanyaanpadaku."

6. Berbagi mainan "Baiklah, setelah beberapa menit saya akanmembolehkan kamu bermain dengan mainan ini."Bergantian mainan dengan anak.

7. Mengantisipasifrustfa$i

Menjelaskan, "Jika saya bersalah melakukan sesuatu,saya akan beristirahat sebentar atau saya akanmengambil napas dalam-dalam sebelum melakukannyalagi."

8. Sopen santun Ucapkan "terima kasih, silahkan" jika diberi ataumenginginkan sesuatu, dan ucapkan "Ya, Pak atau Ya

Bu", jika menjawab pertanyaan.

9. Meminta sesuatudengan cara yangseguai

Demonstrasikan pertanyaan, "Bolehkah saya memintakuemu sedikit''bukan dengan cara "Saya ingin mintakuemu!"

10. Mengacungkantangan untukmenjawab

Tuhjukkan bagaimana anak dapat menjawab pertanyaanguru atau memberikan jawaban dengan mengacungkantangan, dengan menyatakan, "Boleh saya menjawab,Pak/lbu?"

8. Teknik Time Out

cr. Pengerticrr

Time outmerupakan suatu cara menghilangkan sihrasi negatifpada anak dengan memberikan waktu kepadanya agar bisa ber-

pikir lebih tenang mengenai apa yang telah dilakukannya. Pende-

katan ini rrierupakan alat yang tepat unutk anak-anak berusia 18

bulan sampai 10 tahun. Cara ini bisa digunakan untuk mengenda-

likan perilaku-perilaku seperti marah-marah, meledek-ledek, ataumelempar-lempar barang (Martin, 2008).

Page 23: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I. STRATECI PENANCANANANAXADHD

Dalam penerapan time out orangtua memegang peran utamasebagai terapis di rumah, sehingga keberhasilan orangtua dalammembentuk perilaku anak ADHD yang lebih positif akan me.mengaruhi keberhasilan anak dalam terapi dan aspek kehidupanlainnya. Oleh karena itu, program sederhana modifikasi perilakuanak ADHD akan dilaksanakan oleh orangtua dan keluarga,dimulai dari sosialisasi program pada anak, pelaksanaan, dan eva-luasi, sehingga orangtua dapat memahami kondisi anak ADHDyang sebenarnya, dan anak akan memiliki kualitas dan kuantitaskomunikasi yang lebih baik dengan keluarganya (Martin, 2O1g).

Modifikasi perilaku merupakan pola penanganan yang palingefektif dengan pendekatan positif dan dapat menghindari anakdari perasan frustrasi, marah, dan berkecil hati menjadi suatu pe-rasaan yang penuh percaya diri (Sudarwanto, 2018).

Terapi modifikasi perilaku dapat membantu mengatasi proble-ma ADHD pada anak. Beberapa hasil penelitian dalam fungsisehari-hari pada anak-anak ADHD yang dapat dicapai dalam mo;difikasi perilaku adalah yang pertama kepatuhan mengikuti perin-tah, pengendalian perilaku hiperaktivitas, peningkatan disipli4,perbaikan prestasi akademik, kemandirian dan tanggung jawab,perbaikan hubungan dengan anggota keluarga dan relasi sosial.

Time outdapat didefinisikan sebagai cara menghilangkansituasi negatif seorang anak dan memberikan waktu kepadanyabisa berpikir lebih tentang mengenai apa yang telah dilebih ke pada suatu bentuk modifikasi perilaku yangdigunakan untuk mengatur perilaku destruktif. Caraperilaku dapat melalui pemberian reinforcemenf (penguat)setelah anak melakukan suatu perilaku yang spesifik danditetapkan sebelumnya maupun pemindahan (seseorang) dariang yang mendapatkan pengukuh atau reinforcemmtkepadayang agaknya tidak mendapatakan reinf,orcementuntuk batas wa*tu tertentu. ,l

r90 t9t

BAB 5 . Teknik Modifika.i P".ifan I

Sumber: https:/lwww.gootle.co.idlimgres?imgurl=http%34%2F%2F3,bp.blogspot.com.

b. Ccra Melc*scnrcrl(m

Menurut Spiegler & Guewemont (2003) mengemukakan bah-wa ada enam faktor pendukung keberhasilan prosedur pelaksana-

an time out yaitu:

1. Klien atau anak sebaiknya diberikan penjelasan mengenai pe-

rilaku spesifik atau target yang akan diberikan ame out serta

durasinya.2. Durasi time out sebaiknya pendek atau ringkas.3. Sebaiknya tidak ada penguat ataureinforcement selama proses

time out berlangsung.

4. Time out sebaiknya diakhiri sesuai dengan durasi waktu yangditetapkan.

5. Time out sebaiknya diakhiri hanya setelah anak berkelakuanpositif.

6. Time out sebaiknya tidak mengizinkan klien menghindari si-

tuasi yang tidak mereka sukai, termasuk tanggung jawab.

Adapun tahap-tahap pelaksanaan tahapan penelitian meliputitahapan persiapan dan tahap pela}sanaan dengan perincian lang-

kah sebagai berikut:1) Tahap Persiapan

Page 24: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

I srnarecr pENANGANAN ANAKADHD

2)

9.

192 WL t93

Tahap ini merupakan tahapan yang berisi persiapan yangdilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Langkah-langkahpada tahap ini adalah orientasi penelitian, persiapan penyu-sunan alat ukur dan modul time out pencarian subjek pene-litian dan melakukan assessmentpada orangtua subjek.Tahap PelaksanaanPada bagian ini berisi langkah-langkah yang ditempuh sela-ma proses penelitian. Adapun langkahnya adalah memben-frik rqpon kepada orangtua sebjek penelitian dan keluarg4penjelasan lebih detail kepada orangtua dan anggota keluargalain tentang teknis penerapan modul nme. Setelah pengam-bilan data dilakukan skoring atau penilian untuk kondisi pe-rilaku subjek sebelum maupun setelah perlakuan, langkahberikutnya adalah proses analisis dan interpretasi data.

Teknik .&ssertive Trcining (Latihcrr Asertif)

tr. Pengerticrr

Menurut Corey (2013), latihan asertif merupakan penerapantingkah laku untuk membantu individu atau kelompok dalammengembangkan hubungan langsung dalam situasi-situasi inter-personal. Red4 dkk. (Nursalim, 2013) latihan asertif merupakansuatu teknik khusus terapi pendekatan perilaku. Bruno (Nursalim,2013), menyatakan latihan asertif merupakan salah satu teknikmodifikasi perilaku yang telah diklasifikasi sebagai varian daripsikologi perlaku.

Hounston (Nursalim, 2013) mengemukakan bahwa latihanasertif merupakan suatu program belajar untuk mengajar manusiamengekspresikan perasaan dan pikirannya secara jujur dan tidakmembuat orang lain menjadi terancam. Zatrow (Nursalim, 20L3)latihan asertif dirancang untuk membimbing manusia menyatakan,merasa, dan bertindak pada asumsi bahwa mereka memiliki hakuntuk menjadi dirinya sendiri dan untuk mengekspresikan pera-saan secara bebas. Menurut Willis (2011) salah satu hal yang dapatdibantu dengan latihan asertif adalah mereka yang merasakantidak punya hak untuk menyatakan pendapat.

BAB 5 . Teknik Modifikast P"rtfah I

Menurut Mashudi (2OL2) perilaku asertif mempakan perilaku

dalam hubungan antarpribadi yang menyangkut ekspresi emosi,

perasaan, pikiran, serta keinginan dan kebutuhan secara terbuka,

tepat, dan jujur, tanpa perasaan cemas atau tegang terhadap orang

lain tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain.

Menurut Sunardi (201"0), inti dari perilaku asertif adalah ke-

jujuran, yaitu cara hidup atau bentuk komunikasi yang berlan-

daskan kejujuran dari hati yang paling dalam sebagai bentuk

penghargaan pada orang lain, dengan cara-cara yang positif trn-

tuk mengekspresikan diri tanpa menghina, melukai, mencerca,

menyinggung, atau menyakiti perasaan orang lain, mampu me-

ngontrol perasaan diri sendiri tanpa rasa takut dan marah'

Jakuwboski & Lange (dalam Nursalim, 2013) mendefinisikan

perilaku asertif sebagai perilaku yang dapat membela kepentingan

pribadi, mengekspresikan perasaan dan pikiran baik positif mau-

pun negatif secara jujur dan langsung tanpa mengurangi hak-hak

atau kepentingan orang lain.

Page 25: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

I srnetEct pENANCANAN ANAXADHD

10. Teknik Aversion Thercpy

cr. Pengerticn

Terapi aversion adalah beutuk pengobatan psikologis dlpasien yang terkena stimulus menjadi sasaran beberapaketidaknyamanan. Teknik ini dimaksudkan untukkepekaan klien agar mengamati respons pada stimulus yantsenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut. Stimulustidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikanbersamaan dengan munculnya perilaku yang tidakkemunculannya. Teknik ini digunakan untuk menghilangkutbiasaan buruk. Teknik ini dimaksudkan untuk meningkatkanpekaan konseli agar mengganti respons pada stimulus yangnanginya dengan kebalikan stimulus tersebut.

Jadi arcrsion therapy ini membantu menurunkanyang tidak diinginkan tetapi terus dilakukan. Therqy inirikan stimulus yang membuat cemas atau penolakan padatingkah laku maladaptif yang dilakukan konseli. Teknik inirapkan untuk mengatasi gangguan perilaku.

Tujuan Aversion therapy yaitu membantu konselirespons yang lama yang merusak diri dan memperolehbaru dan mempertahankannya. Jadi dapat dikatakan tekntkbertujuan untuk menghukum perilaku negatif untuk dapatperkuat perilaku positif.

Teknik aversi digunakan untuk meredakan gangguan-behwioral spesifik yang melibatkan pengasosiasian tingkahsimtomatik dengan suatu stimulus yang menyakitkan sampaikah laku yang tidak diinginkan terhambat kemunculannya.

I l. Teknik Flooding

c. Pengerticrr

Fboding (pembanjiran) merupakan teknik modifikasiberdasarkan prinsip teori yang dikemukakan oleh B.F.FTooding adalah membanjiri anak dengan situasi ataukecemasan atau tingkah laku tidak dikehendaki, sampai anak

194 t95

I

BAB 5 . Teknik Modifikasi Perilaku I

Irirhwa yang dicemaskan tidak tdadi. Flaoding harus dilakukan

hilti-hati karena mungkin akan teriadi reaksi emosi sangat ting-

6i. Floodingsesuai untuk menangani kasus fobia' Tujuannya untuk

rucnurunkan tingkat rasa takut yang ditimbulkan, dengan meng-

gunakan stimulus yang dikondisikan (condition stimulw) yang di-

ruunculkan secara berulang-ulang sehingga terjadi penurunan,

I ir npa memberi penguatan (reinforcanent).

FLOODING:

A momentary emotion that can gobble

up all the space in Yout head just

like a computer virus can gobble uP

all of the space on a hard drive'

ADDitudemag.com

iumber: https;/lwww.gooBle'co.id/imgres?imSurl=https%3A%2F%2Fi'pinimg com'

b. Ccnq Melcks€Erclkcrr

Menurut Komalasari, (2011) terdapat dua cara melakukan

pcmbanjiran yang dijadikan alternatif bagi konselor dalam mene-

rapkanflooding:I ) Invivo

Guru mencoba membawa anak hadir pada situasi atau sti-

mulus yang menimbulkan rasa takut dengan segera selama

terapir berlangsung, dilakukan selama 1 jarn atau lebih se-

tiap sesinya, disertai pencegahan terhadap perilaku untuk

menghindari atau lari dari situasi tersebut. Pada kasus-kasus

dqngan tingkat rasa takut yang sangat tinggi, flooding dapat

Page 26: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I. STRAI"ECI PENANGANAN ANAX ADHD

dilalcukan secara bertahap. Misal takut akan ketinggian, di_mulai dengan mengajak anak melihat ke jendela dari ruanglantai L, lantai 2, sampai ke lantai 10.

2) Imagery

Stimulus yang menakutkan bisa dihadirkan juga denganmembayangk?n, gufr akan membuat gambaran situasi yangsemakin meningkatkan rasa takut dan semakin mencemaskan.Pengalaman anak membayangkan tanpa disertai akibat yangdahsyat dapat menurunkan tingkat rasa takutnya, dan ia,akan siap menghadapi situasi sebenarnya. Tetapi berdasar_kan pendapat ahli, proses mengaLami langsung lebih efektif.Teknik ini basa digunakan untuk kasus-kasus fobi4 obsesif, i

psikotik. Teknikfoodnrg dikembangkan oleh Stampfl (dalam ;,

Komalasari et al., 2oll) dengan nama terapi implosif. Lang_kah-langkah terapi implosif adalah:

a. Pencarian stimulus yang memicu gejala.b. Menaksir bagaimana gejala-gejala berkaitan dan bagai_

mana gejala-gejala membentuk perilaku konseli.Meminta konseli membayangkan sejelas-jelasnya apayang dijabarkan tanpa disertai celaan atas kepantasan si"tuasi yang dihadapi.Bergerak semakin dekat kepada ketakutan paling kuatyang dialami konseli, dan meminta konseli untuk memba_yangkan apa yang paling ingin dihindarinya.

e. Mengulang prosedur tersebut sampai kecemasan tidak

12. Teknik Extinctionq. Pengerticrr

Modifikasi perilak, adalah aprikasi yang sistematis dari tek-nik dan prinsip-prinsip belajar untuk memperbaiki perilaku ma-.nusia dengan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan danmeningkatkan perilaku yang diinginkan (Martin & pear, 2007;pa-palia & Feldman, 201.4).

Inten/ensi yang digunakan adalah modifikasi perilaku dengan

|96 t97

I

BAB 5 . Teknik Modifikasi Perilaku I

metode xtinction yang merupakan strategi untuk mengubah atau

menurunkan perilaku yang tidak diharapkan dengan menghilang-

kan hubungan sebab akibat dari suahr sdmulus dengan respons,

di mana respons yang muncul merupakan bentuk perilaku yang

tidak diharapkan terhadap suatu stimulus tertentu (Martin & Pear,

2OO7).

Reinforcement

Extinction

tr->tr >xSumber: https://w.google.co.idlimgres?imgurl=http'63A%2F%2F3.bp-blogspot.com.

Dalam Martin & Pear (2007); Utari & Marlina (2018) disebut-

kan bahwa ada beberapa faktor yang harus diperhatikan berkaitan

dengan keefektifan metode actinctior4 antara lain:

1. Mengontrol pengSunaan penguatan (reinforcement) terhadap

perilaku yang akan diturunkan.Kombinasikan pengabaian perilaku (extinctian) dangan pe-

nguatan positif @osrdve reinforcanenr) untuk perilaku-perilaku

alternatif.Kondisi saat dimunculkan exrurction perlu dipertimbangkan

dengan tujuan: (a) meminimalkan pengaruh reb{orcanert dariorang lain yang mungkin dapat meningkatkan munculnya pe-

rilaku yang tidak diharapkan, (b) memaksimalkan keberha-

silan modifikasi perilaku melalui program ini.Mefnbuat attran main (rules) dalam bentuk instruksi. Standar

aturan main disepakati bersama, antara terapis dan klien-

Pengaruh extinction dapat menjadi cepat setelah continuow

reinforcemefi-

4.

Page 27: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I ,r**ro, 'ENANGANAN

ANAKADHD

Perilaku dapat menjadi lebih buruk sebelum mencapai ke arahyang lebih baik.ktirrction dapat menimbulkan agresi yang dapat mengham-bat jalannya program. Agresi dapat menurun jika exinctiondiaplikasikan sebagai intervensi bersama dengNr positive rein-f orc ement tntuk perubahan peri laku.Perilaku yang diubah akan muncul kembali setelah beberapasaat, namun dalam frekuensi yang lebih sedikit dibandingkandengan frekuensi sebelum intervensi. Bila hal ini terjadi, riakadisarankan untuk kembali melakukan program actinction.

b. Ccrq Melcrtrscar,crEcrr

Persiapan Pelaksanaan.1)

Adapun persiapan sebelum pelaksanaan teknik modifikasiperilaku pada subjek dilakukan, peneliti melakukan bebera.-

2)

pa langkah awal yaitu: menjelaskan kepada orangtua subjekmengenai gambaran psikologis subjek; meminta izin untultmelakukan proses terapi kepada orangtua dan subjek terkaitdengan keluhan yang disampaikan oleh ibu; menjelaskan tuju.an pelalaanaan terapi kepada ibu subjek; memberikan kete.rang:rn tentang waktu, tempat dan program pelahsanaan tera-pi kepada ibu subjek.Pelalsanaan.Adapun teknik yang digunakan untuk melatih perilaku me-ngompol subjek adalah dengan menggunakan teknik extiltd,aon. Dalam upaya mengurangi perilaku mengompolnla tek,nik exinction disertai dengan pemberian reinforcanant nesatif(yaitu bila subjek mengompol maka ia diwajibkan ;*kmengangkat alas tempat tidur yang terkena air seninya) danakan diberikan token apabila ia tidak mengompol. prograr4modifikasi perilaku dilaksanakan selama lima minggu,nantinya akan disesuaikan kembali sesuai denganbangan perilaku. Adapun bacfuq reinforcrs yangpada program ini disesuaikan dengan kesukaan subjek

t98

akan diberikan pada hari terakhir setiap minggu setelah

199

I

BAB 5 . Teknik Modiftkasi Perilalo-r I

hitungan jumlah keseluruhan token yang diperoleh dalamsetiap minggunya. Selain itu, dalam upaya memaksimalkanhasil dari modifikasi perilaku ini, peneliti memberikan bebe-rapa aturan yang akan diterapkan selama terapi berlangsung.

13. Teknik TTtought Stopping

cr. Pengertiorr

Teknik thousht stopp@ merupakan salah satu contoh dariteknik psikoterapi kognitif behayior yang dapat digunakan untukmembantu seseorang dalam mengubah proses berpikirnya (yani,2Ot7).

Thougfit stopp@ merupakan suatu bentuk latihan atau tera-pi dengan melihat hubungan antara pikiran yang disadari danyang tidak disadari. Sejalan dengan konsep itu, O'donohue danFisher datam (Ifufah, Purwandari, & Asyanti, 2018) menyata-kan bahwa thought storying adalah teknik yang digunakan untukmenghilangkan pikiran-pikiran yang tidak produktif dan meng-ubahnya menjadi lebih adaptif. Teknik rtDught stapp@ didesainuntuk menurunkan frekuensi dan durasi gangguan pikiran yangtems-menerus memikirkan hal-hal negatif dengan cara meng-interupsinya dan mengganti pikiran yang menyenangkan (Tajiri,2016).

Ankrom dalam Nasution (2011) menjelaskan bahwa terapithouStt stopping atau disebut juga dengan istilah menghentikanpikiran merupakan teknik efektif dan cepat membantu mengha-dapi pikiran yang membuat stres di mana sering kali menyertaiserangan panik, kecemasan, dan agorqhobia. Teknik dtought snp-prng mampu meningkatkan harga diri, menurunkan kecemasan,depresi, rasa sakit, dan stres yang dialami oleh individu (target).

Kelebihan thought stuWing adalah mudah dikelola atau di-aplikasikan, biasanya mudah dimengerti dan siap digunakan olehklien dalem pengaturan sikap diri sendiri.

Page 28: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

J ,,**,o, PENANGANAN ANAKADHD

*Swre*trng,m$sff,*!,"{l"t

!ilw#ffiwTLt*u.r q i-rtu

*ur*tr {rnc! r-*. fiHf5, rs h* srffsr# ,,rlll€ trr$ught ttlat yfru flre ,r{lvrftu' 1,*ka5 *

d#ep LlreffIhe$ *$ y(}L} b{i}c[}tfis* t?!or&cBy?$ctsl;l& $r th€ rft$ught sep*nx*e f,:*:n"l

ll,{1rlrse.l{.

Arooa,trr #rrdgparentf?e:s.isl. any urg€s U) jud{re y{}rfisBlt f6r

Ur$ughts lrtlu are lravi*g- l\s(spa [h$u$l.Eftitor wtra{ rhsy arc, *.*l iry **t io .t*"".ii,*

y&{*rs,E{f tdr. liavrrig ltr*nt.

Obser\reC1hg$&re }rfiilr ff!fr.sta'rrn t trre ttreruqht ,i",

lhd! rrrBnierlt. Whrit er!.l'r}ti(}rr$. rltr y::u is$[?\6,ri&[ tl$dily srln$jrti(}n$ *{t i y&u f4r*}l?tt$iliclz whfft tri$gefi?d ).ou tfl tldlre r*1*

di${{:{,nfr rtn$uuht"

lFqnxlpeeeivbLook.at {fir! higficr p{c.ture? f}(}6.g lhts

rh(,ught $€rv€ my highcr pr,lrI1oss? If r}otg{$rfly rst{sase jt, 4rnd r6{6rcus oo yt uf firoe

b. ftrjucrr Teknik Thought Stopping

Viilebeck dalam Kafah, purwandari, & Asyanti (201g) menya_takan bahwa terapi thought stopping merupakan salah satu terapikognitif yang bertujuan untuk melatih individu agar dapatmengon_trol pikiran negatif yang tidak produktif dan menyebabkan emosinegatif dengan menghentikan pikiran negatif dan menggantinyadengan pikiran positif.

Menurut Donald dalam Nasution (2011) tujuan terapi thoughtstapp@ membantu klien mengatasi kecemasan yang menganggu,membantu klien mengatasi pikiran yang mengancam atau mem-buat stres yang sering muncul, membantu klien mengatasi pikiranobsesif dan fobia.

200 20t

I

BAB 5 . Teknik Modifikasi Perilaku J

c. Ccsq Melqkscmqkcrr

Pelaksanaan terapi thought stopping berbeda dan bervariasi

baik pada sesi dan teknik pelaksanaannya. Tehnik thoughtstopping

dilakukan dengan cara menekan atau membatasi munculnya

pikiran negatif yang sewaktu-waktu muncul dalam diri individu(Yani,2O17). Latihan rlnught stopping dapat dilakukan berulang-

ulang secara mandiri dan otomatis tanpa kehadiran konseli dalam

situasi kehidupan sehari-hari.Secara garis besar, teknik thought stoppillg terdiri dari empat

tahapan yaitu berhenti berpikir yang diarahkan oleh konselor,

berhenti berpikir yang diarahkan oleh klien, pergantian kepada

pikiran-pikiran yang asertif dan positif, pekerjaan rumah dan

tindak lanjut (Yani, 2017).Menurut Spiegler & Guevremont, teknik dtought stopptng me-

libatlian dua tahap yaitu pertmu, menginterupsi gangguan pi-

kiran, dan keduaialah fokus pada pikiran adaptif (Tajiri, 201'6).

1". Pada fase pertama, ketika gangguan pikiran negatif terja-

di, klien dapat mengatakan "Stop!". Kata diucapkan dengan

tajam, menyentak, seakan terdapat peringatan bahaya yang

mendekat. Pada awalnya klien mengatakan "Stopl" dengan

suara keras, setelah mereka melakukan ini secara konsisten,

kemudian mereka mengubah perkataan "Stopl" tersebut seca-

ra sunyi (silendy) pada dirinya sendiri.2. Walaupun "Stopl" hanya sebentar menghilangkan pikiran-

pikiran yang kacau tersebut, namun pikiran-pikiran itu tanpak

kembali dengan cepat jika klien tidak mulai berpikir tentang

sesuatu yang lain. Maka pada fase kedua, dengan serta mer-

ta setelah mengatakan "Stopl", klien fokus pada pikiran yang

telah disiapkan yang kompeten dengan gangguan pikiran yang

berarti pikiran tersebut harus membahagiakan klien.

Kafah,, et al., (2018) menyatakan bahwa teknik thought stop-

pmg dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan selama 3 minggu.

Setiap pertemuannya memiliki durasi 90-L00 menit. Sesi pertama

yaituthoughtsnppingwihme,sesikeduayaiturtrcughtstoppfuwiillyowself dan sesi ketiga thought snppingwith yow heart.

W

Page 29: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

Lr**r", PENANGANAN ANAK ADHD

1. Sesi pertama adalah pemberian materi mengenai hubungan

antara pikiran, perasaan dan perilaku serta materi tentangpikiran negatif sehingga klien memahami bahwa pikiran negatifdapat menyebabkan perasaan yang tidak menyenangkan dan

menimbulkan perilaku yang tidak produktif. Kemudian klientersebut diminta untuk melakukan identifikasi pikiran dengan

mengisi lembar penugasan yang diberikan oleh pelaksana tek-

nik.2. Sesi kedua ialah identifikasi pikiran negatifdilakukan berda-

sarkan penugasan rumah kemudian melakukan role play

therqy ilnught stoppingwidt yowself. Role play ini dilakukandengan instruksi "STOP" dari masing-masing klien.

3. Sesiketigaidentifikasipikirannegatifdilakukandenganmetodediskusi sehingga klien tersebut dapat mendapatkan alternatifpikiran positif dari konseli dan kemudian menuliskannya dibuku penugasan. Role plry tlvrqy houStt stWWwithyowhecrt dilakukan dengan instrulsi yang dimunculkan dalam

hati masing-masing individu.

Berdasarkan penjelasan mengenai langkah-langkah pelaksanaan

teknik dtousht stopping, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

empat sesi dalam pelaksanaan teknik ini, yaitu:1) Sesi 1

Pada awal pelaksanaan perlu dilakukan identifikasi pikiranyang membuat cemas. Pada sesi ini, klien memulai dengan

memonitor pikiran yang mengganggu dan mencemaskan yang

dialaminya, kemudian menuliskan pikiran tersebut dan pilihsalah satu yang akan diatasi.

2) Sesi 2

Membuat pernyataan positif dan penuh keyakinan di sebelah

pikiran yang membuat cemas-

3) Sesi 3

Ulangi lalu ganti. Instruksikan klien menutup mata dan pi-

kirkan tentang pikiran yang membuat cemas.

4) Sesi 4Membuat keputusan penting.

202203

I

BAB 5 ' Teknik Modifikasi Perilaku o

Pada setiap akhir pertemuan subjek diberikan Penugasan ru-

mah, pemberian penugasan membantu subjek untuk mengingat

kembali terapi ttror.rght stopping yang diberikan sehingga subjek

dapat melakukan recoll mengenai terapi thor4ftt stopping yang

telah diberikan oleh terapis pada waktu yang telah ditentukan'

Pada penugasan rumah, klien diminta untuk menuliskan peng-

alamannya setelah melakukan tlnught stopping'

15. Teknik Chcining

a. Pengerticm

Behwiar chaining adalah teknik modifikasi perilaku yang me-

libatkan stimutus dan respons yang berurutan secara sistematis,

di mana resPons terakhir diikuti oleh pemberian penguatan/

reinforce. Dalam behavior chainingini, target perilaku akan dibagi

ke dalam beberapa tahap sehingga anak tidak perlu menguasai satu

keterampilan dalam satu waktu (Martin & Pear, 2OO7)' Menurut

(silmina & Djuwita, 2018). Behaioral chainingmerupakan teknik

modifikasi perilaku yang dapat digunakan untuk membentuk ke-

terampilan yang cukup kompleks untuk dipelajari, yang terdiri

dari urutan-urutan/langkah-langkah seperti keterampilan mera-

wat diri, misalnya keterampilan mafun, berpakaian, dantoileting.

Behwiar choinw terdiri dari tiga, yadwbockwtil chainttg

foruuitclwining,dantowLtaskprxentatian'Ketigametodebeho--ior chainingmemiliki fungsi dan penerapan yang berbeda-beda.

Dalam total-task praentation anak mendapatkan penguatan setelah

selesai melakukan seluruh tahap yang harus dilakukan (Martin

& Pear, 2OO7). Dalam forward- chaining, anak diminta untuk me-

nyelesaikan tahap demi tahap secara berurutan, setelah anak ber-

hasil menyelesaikan satu tahap, anak mendapatkan penguatan'-Metode ini akan sangat menolong anak dengan yang memiliki

kesulital untuk mempelajari hal secara umum' Metode baclcwud

chaining'saigatsesuai untuk dilakukan pada anak yang memiliki

batas toleransi terhadap frustasi yang rendah, dan memiliki sef-

r.r;teemyang buruk.Dalam baclanril chaining, anak diminta unflrk melakukan tu-

Page 30: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I

I srRRrect pENANGANAN ANAKADHD

gas dimulai dari tahapan yang paling akhir. Tahap-tahap sebelum-nya dilakukan oleh pengasuh. Anak yang berhasil menyelesaikansatu tahap berhak mendapat penguatan (Case-Smith, dalam Lee,et aL, 2009). Metode forward danbaclcwud. chailnng memberikanhasil yang efektif bagi perkembangan kemampuan anak dengandisabilitas intelektual. Keduanya memiliki efektivitas yang lebihtinggi daripada metode totol-tnskpresentation (Watters; Watters &Scott, dalam Lee, et aL,20O9).

I 5. Teknik Desensitisosi

cr. Pengerticrr Desensitisqsi

Desensitisasi merupakan salah satu teknik paling luas dalammodifikasi perilaku. Desensitisasi digunakan untuk menghapustingkah laku yang diperkuat secara negatif, dengan menyertakan

b. Prosedur Desensitisasi

Corey membagi prosedur desensitisasi sebagai berikut:1. Pertama analisis tingkah laku atas stimulus-stimulus yang bia-

sa membangkitkan kecemasan dalam suatu wilayah tertentuseperti penolakan, rasa iri.

2. Kedua latihan relalsasi.3. Membuat keadaan klien santai dengan mata tertutup.

Densensitization

ffi\'.-/'

FatigueAnticipation Frenzy tDlD it !!

Sumber htpsllwww.google.co.id,/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.healthyplace.com

204205

BABS' TeknikModifikasiPeruam I

t6. Teknik ResPonse Cost

o. Pengertlcrt

Rxponsecost merupakan istilah yang digunakan untuk menS-

hilangkan penguatan untuk perilaku yang tidak diinginkan atau

**g-g*ggr. nutu* hal analisis penerapan perilakunya yaitu be-

*pu trrto*an negatif. Penerapannya yaitu dengan menghapus

,"rr"* (item yang disukai anak, atau berupa akses ke bentuk pe-

nguatan), ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan bahwa

plrifrf." anak tersebut akan muncul lagi' Ini sering digunakan de-

ngao ekonomi token dan paling baik digunakan ketika seorang

siswa memahami imPlikasinYa'

Ketika response cost diperkenalkan, siswa dapat kehilangan

token karena adanya perilaku yang tidak pantas' Untuk itu' perlu

dijelaskan kepada siswa bahwa dia dapat kehilangan token jika

,n"trt rt * perilaku yang tidak pantas' Dalam teknik response cost

kita harus selalu mengevaluasi efektivitas pelaksanaannya. Apakah

itu benar-benar mengurangi jumlah perilaku yang tidak pantas?

Atau apakah itu hanya mendorong perilaku yang tidak pantas'

atau mlngubah perilaku buruk? Jika fungsinya tidak sesuai maka

hentikan response cost-

Response cost efektif digunakan adalah untuk siswa dengan

ADHD. Sering kali mereka gagal dalam jadwal penguatan kelas

karena mereka tidak pernah cukup mendapatkan poin yang cukup

untuk mendapatkan hadiah atau pengakuan yang datang dengan

mendapatkan poin. Ketika siswa mulai dengan semua poin mereka'

mereka akan bekerja keras untuk mempertahankannya' Penelitian

telah menunjukkan ini dapat menjadi reglmqn penguatan kuat

untuk siswa dengan cacat perilaku ini'

b. Ketebihcnr dcnr Kekurorgcnr Teknik Response Cost

Kelebihan:

1. redta Anda memiliki kejelasan nyata tentang perilaku di ma-

na seorang siswa dapat kehilangan poin' token' atau akses ke

penguat, kemungkinan Anda akan melihat sangat sedikit pe-

Page 31: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

a

3.

J ,r**r", ,ENANGANAN ANAK ADI-{I)

rilaku tersebut. Pada saat yang sama, Anda memperkuat pe_rilaku yang diinginkan.Program response cost mudal dikelola.Ketika siswa memiliki perilaku yang mengganggu teman-te_mannya dari belajar, menciptakan bahaya bagi dirinya sendi_ri atau orang lain response cost dapat memberikan hukumancepat tanpa benar-benar menerapkan permusuhan.

Kekurangan:

Jika rasio penguatan positif tidak sebanding, setidaknya 3banding 1, siswa Anda mungkin tidak akan pernah keluar darilubang. Itu hanya akan menghukum, dan tidak pernah benar_benar bertahan.

Jika response cost tidak diterapkan secara konsisten dengancara non-emosional, itu akan menjadi sumber atau perten_tangan dan pertumpahan darah antara siswa dan staf atausiswa dan guru.Jika itu membangun ketergantungan pada hukuman, itu akanmenjadi kontra-produktif. Memperkuat perilaku penggantianmasih merupakan cara paling efektif untukmengubah perilakuyang tidak diinginkan.

,:.,*te' * *n{& ..;/} J&

Sumber: httpsr//www.google.co.id,/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww,thouBhtco.com

206

I

BAB 5 . Icknrk Modifikasi Perilaku J

c. Ccuq Melckscmqkcm

t. Perkenalkan kepada anak apa ituresponse cost,

2. Komunikasikan bagaimana pelaksanaannya,

3. Analisis perilaku anak,

4. Berikan pengurangan poin, token atau denda jika anak mela-

kukar perilaku yang tidak pantas,

5. Evalusipelaksanaan.

17. Teknik Satiction

<r. Pengerticrt

Teknik satiation adalah memberikan barang kesukaan anak

secara terus-meRerus sehingga anak itu bosan. Cara ini dilakukandengan beberapa sesi, 8 jam sebelumnya anak dibatasi dalam

memegang benda-benda sekitarnya. Sesi berikutnya anak hanya

boleh menyentuh benda selama 5 menit. Anak akan diberikanbenda itu setiap sesi terus-menerus sehingga muncul perilaku pe-

nolakan.

Faodi|y bekvirr with the

SotkrtionPrirciple

Jl tue&a ltltb tukwr&, ful tl wr-ket

1.

2.

ii.ffii:

1,W..

*tffiffiffi

effit*ffi\r&ffi

Sumber: https://www

ffi

ii:

.Eoogle.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fi.pinimE.com

207

Page 32: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I. STRATEGI PENANCANAN ANAK ADHD

Dalam penelitian Scalzo (2016) ia melakukan eksperimen de-ngan memberikan benda yang paling disukai oleh anak, yaitu ipad.Namun, dalam iPad tersebut anak hanya bisa dapat mengaksessatu aplikasi, dan dilakukan terus-menerus selama eksperimen ini.

Dalam teknik ini, peneliti tidak memiiki interaksi dengananak saat dia bermain dengan salah satu aplikasi di ipad. setelahperilaku penolakan item pertama dan kedua, maka ipad akan di-berikan lagi dan anak diberikan stimulus *Kamu bisa bermain de-ngan ini" ketika anak menolak, maka peneliti mengambil kembaliiPad tersebut.

iPad digunakan sebagai penguat selama sesi instruksional, me-munculkan satu perilaku yang menolak aplikasi yang diberikan inidapat menurunkan perilaku menantang dengan menghilangkannilai iPad secara keseuruhan.

18. Teknik Exhcnrstion

G. Pengerticrr

Teknik achutstion terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi mela-wan stres dan energi yang diperlukan untuk mempertahankanadaptasi menipis. Saat stres yang berkelanjutan menguras energitubuh, meningkatkan kerentanan terhadap masalah fisik dan padaakhirnya akan memunculkan penyakit.

b. Ccrc Melqkscrrcrlcrr

Pelaksanaan teknik achntstion dilakukan dengan beberapalangkah berikut:

1) Prinq appraisolPrimary qpraisal merupakan proses penentuan makna darisuatu peristiwa yang dialami individu. peristiwa tersebut da_pat dipersepsikan positif, netral, atau negatifoleh individu.

2) Secondary qpraisalSecondary qpraisal merupakan penilaian mengenai kemam-puan individu melakukan coptng, beserta sumber daya yangdimilikiny4 dan apakah individu cukup mampu menghadapihan\ threat, dan chaLlatge dalam peristiwa yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (1999). Pendidikan bagi Siswa Berkerulitan Bel'

ajor. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan

'Kebudayaan dan PT Rineka CiPta.

Adiputra, S. & Saputra, W. (2015). TeoriDosorKonseling' Lampung:

Aura Publishing.Alonzo, B. (1996). ldentification and Education of Swdent with

Attention Defieit Hyperastive Disorilers: Prarcnting schaol Faihte.

New Mexico: State University at New Mexico.

American Association on Intellectual and Deveiopmental Disa-

bilities. (2010). Professionals working to support individuals

with intellectual and developmental disabilities. Retrieved July

5, 201" 0, fr om http:,7www.aamr.orglcontent-1 04' cfm'

American Psychiatric Association. (201 3). Diagnostir and Shtistical

Marunl of Menut Disordss. Fifth Edition-DsM V' Washington

DC: American Psychiatric Association.

Anastopoulos, A., Guevremon! D', Shelton, T', & DuPaul, G'

(Lggz). parenting stress among families of children with atten-

tion deficit hyperactivity disorder. Joumal of Abnormal child.

P sy cholagt, 20, 503'520.,Baker, H., & Leland, B. (L967). Detoit Te;* of Leanring Aptitudc'

the Bobbs-Merrill Co.Inc.

Barkley, R. A., DuPaul, G. J., & McMurray, M. B' (1990)' A com-

prehensive evaluation of attention deficit disorder with and

without hyperactivity. Journal of Conillting ond Clinbal Psy-

chologr, (58), 77 5-7 89.

Page 33: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

I. STRATEG] PENANGANAN ANAKADHD

Biederman, I. (1987). Recognition_by_components. a theory of hu-man image understanding. psychological Raiew, g+(i), ttS_147.

Center for Disease Control and prevention (CDC). (2012). BodyMass Index: Considerations for practitioners.

Corey, G. (2013). Teori dut prakdk Konseting dan psikoterqr- Ban_dung: pT Refika Aditama.

D'Alonzo, B. (1992). parent involvement in special education.Joumal for Special Educators, -I g, 5_13.

DuPaul, J., & stoner, G. (1994). No TitleAttention Deficit Hy-peractive Disorders: classroom Intervention strategies. schootPsychologylnternational,. In The Leoning Ohabtei Chnd fng_land (pp. BS-94). England: Harvard University press.

Farnham-Diggory, S. (1992). Coffive procases in Education_ 2nded. New York Harper Collins.

Fergusson, D., Horwood, L., & LynskeS M. (1993). The effectsof conduct disorder and attention deficit in middle childhoodon offending and scholastic ability at age 13. Journat of ChitdPsychobgr md p sychia*y, and Allieit Disciplincs, g 4, ggg_gl 6.

Flick, G. (1998). ADD/ADHD Behattior-Change Resor_rce l(ir. NewYork The Center For Applied Research in Education.

Frostig, M., Lefever, W., & Whittlesey, J. (1996). DaetopmenulT,,t of visual perceptian. calif: consurting psychorogists, press.

Hatiningsih, N. (2013). play therapy untuk meningkatkan konsen-trasi pada anak attention deficit hyperactive disorder (ADHD).Jumal nmiah psikolagi Terqtan, 2}OL426T.

Hinshaw. (2000). Excecutive Functions In Girls with and withoutChildhood ADHD.

Huang, c- (2006). Gender Ratios of Administrative prevalence andIncidence of Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD)Across The Lifespan: A Nationwide population-Based Study inTaiwan. psychiary Research, (244), gg2_SgZ.

Kafah, S., Purwandari, 8., & Asyanti, S. (201g). penganh TerqiThouglt Stopping ura* Menwnkan Sr:rs p ada lbu yutg Uemdi*iAnak CerebralpcLlr. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.

Komalasari, G., Wahyuni, E., & I&rsih. (2011). Teori dwt Teknik

2t02il

Konseling. Jakarta: PT Indeks.Komalasari, K. (2011). Pembelajaran KonteksuaL Konsq danApl|

kasd. Bandung: PT Refika Aditama.Lerner, J. !\l' (1988). LeffitW Disobihties: Theoria, Diagnosis, and

Teac@Staregies. New Jersey: Houghton Mifflin Company.Magniq E., & Maurs, C. (2077). Attention-deficiffiyperactivity di-

sorder during adulthood. Rarue Neurologique, 173(7-8), 506*51 5. https://doi.orgl1"0. 1016/j.newol.201 7.07.008

Marlina. (2015). Asesmen Anak Brkebutuhan l(husus (Pendekaun

Psikoedukasbnal). Padang: UNP Press.

Marlina. (2077). Developing Peer-Mediated Social Skills Inter-vention Model for Children with Special Needs. ln IntemationalConfrerce on Edttcation (pp. 1 031-1 040).

Martin, G., & Pear, J. (2007). Behaior Modificuion: Whatltls andHdw Oo It New Jersey: Pearson Education, Inc.

Mashudi, F. (2012). Psikolagi Konseling. Yogyakarta: IRCiSoD.McGee, R., & Share, D. (1988). Attention deficit disorder-hyper-

activitya nd academic failure: Which comes first and whatshould be treated. Journal of American Acadenty of Child. ondAdolcs c ent P sy cliaty, 2 7 (31,8-325).

Mcloughlin, J.A., & [,ewis, R. B. (1981). AssessrrgSpecialsatden*Stategies and.Procedwa. USA: Merril Publishing Company.

Mcloughlin, J. A., & [,ewis, R. B. (1986). Assessrgspecialsafien*(2nd Ed.). USA: Merril Publishing Company.

Mcloughlin, J., & Lewis, R. (1981). Assessrng Special Srudents.

Columbus Ohio: Charles E. Merrill Publishing Co.Mercer, C., & Mercer, A. (1989). Teaching studena with learning

problans. (3rd ed). Columbus Ohio: Merril.NIMH, N. I. M. H. (2000). Major Depression Among Adult. Jownal

Description. Retrieved kom http:/ /www.nimh.nih.gov/health,/statistics,/prevalence/maj or-depression-among-adults. shtml

Nulsalim,l M. (2013). Stategi Interyensi dan Konseling. Jakarta:Indeks.

Osman, B.B. (2002). Lanah Beloju dan ADHD: Panduan HidupKeluuga ilon Belajar Bersafin Jakarta: Grasindo.

Papalia, E., & Feldman, R. (2014). MenyelmniPerkembangonManu-

Page 34: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

J ,,**,o, PENANGANAN ANAK ADHD

, sia' @eriarce HmanDevelopment Jakarta: Salemba Humanika.Paternotte, A. & Buitelaar, J. (2010). ADHD Attention Defrcit Hy-

peractive Disorder. Jakarta: Kencana-prenadaMedia Group.Quay, & Werry. (1986). psychopatological Disorder of ChiMhood.

United States of.Rusiana, E. (2013). pendekatan Sensori Integrasi Untuk Memi-

nimalisasi Perilaku Hiperaktif pada Anak Autis. Jurnal pendi-dikan ltusus.

Rusmawati, D., & Dewi, E. (2011). pengaruh terapi musik dangerak terhadap penurunan kesulitan perilaku siswa sekolahdasar. Jwnal pSikobgi IINDIP, t(g), Tg*gZ.

santrock, J. (2002). ps*ologi pendidikon. Jakarta: Kencana-prena-daMedia Group.

silmina, A. A., & Djuwita, E. (2019). penerapan Modifikasi perila-ku untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kaos Berlenganpada Anak dengan Disabilitas rntelektuar Tingkat serat. iu-manitos,2, L-'1,4.

Smith, M. & Smith, K. . (2000). Believe in Inclusion, But...: regulareducation early childhood teachers' perceptions of successfrrlinclusion. Jorrnal of Raearchin chilirhood. Eifucation, r.4, r6'J,-180.

Spiegler, M., & Guewemont, D. (2003). Contemporary BehaviorTherqy. USA: Thompson Wodsworrh.

Sunardi. (2010). Konsep Dasar Modifikasi psitnku. Bandung.sunardi, & sunaryo. (2007). Inarvensi Dini Anak Be*ebunhan

Khusus. Jakarta: Depdiknas.Tajiri, H. (2016). Kendali Diri perilaku Seksual dan pengem-

bangannya Melalui Konseling pada Siswa Madrasah Aliyah diKabupaten Bandung. cendekia: Jwnal Kqendid*an don Kema-syarakaw4 I 4(1 ), 93-1 09.

Taylor, E. (1992). Anak Hiperaktif Ttmanan Bagi OrWEn (tcrje_mahsn Alex Tri Konjono). Jakarta: Gramedia pustaka Utama.

Taylor, R. (2000). Axessment of Excqtional snitmts: Educationarard Psychological procedwa. Florida Atlantic university: Anynand Bacon.

utari, D.P. & Marlina. (2018). Mengurangi perilaku Hiperaktif pa-

212 2r3

PaftarPustata I

da Anak Tunagrahita Ringan Melalui Teknik Extinction. Jurnfll

P errclitian P endidikan l(husus, 2(6), 7 -L3.Weiss, L., & Hectman, L' (1993). Hyperactive Children Grown Up:

ADHDtnChildre,Adolescenh,and"Adulthood,2ndEdition'NewYork Guilford Press.

Westwood, P. (1995). Commonserue Methods for Children with

Special Needs. New York Routledge.

westwood, p. (2 004). Leoming and. Learning Dffiulties : A H andb o ok

for Teachers. victoria: Australian council for Educational Re-

search Press.

Willis, S.S. (2011). KorcelingKeluarga. Bandung: CV Alfabeta'

Page 35: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

Anakberkebutuhankhusus

ADHD

Assessment

Assessmenf

berbasis sekolah

GLOSARruM

Anak yang yang dalam Proses tumbuh

kembangnya memiliki gangguan atau

hambatan atau masalah dalam hal

fisik, motorik, emosi, sosial, perilaku

yang berbeda dengan teman seusianya

sehingga memerlukan layanan pendidikan

dan pembelajaran khusus

Attention D eficit otd Hyperactiv e Disorder'

Proses pengumpulan informasi yang

menyeluruh tentang kondisi anak, untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan

anak yang berguna sebagai pertimbangan

pembuatan keputusan laYanan

pendidikan yang tepalAssasmant yang dilakukan di lingkung-

an pendidikan formal, yang melibatkan

semua komponen yang terlibat dalam

aktivitas pendidikan di sekolah'

Page 36: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

T ,,**,", PENANGANAN ANAK ADHI)

Belajar

Gangguan proses

auditoriGangguan proses

visualIdentifikasi

Intervensiberbaris kelas

Kepekaan angka

Proses perubahan di dalam kepribadianmanusia dan perubahan tersebutditampakkan dalam bentuk peningkatankualitas dan kuantitas tingkah lakuseperti peningkatan kecakapan,pengetahuan, sikap, kebiasaan,pemahaman, keterampilan, daya pikir,dan kemampuan yang lain.Gangguan dalam membedakan bunyibahasa.

Gangguan dalam menginterpretasikaninformasi visual.Proses penjaringan anak yang didugamengalami kebutuhan khusus.Intervensi yang dilakukan di lembagaformal sekolah dengan melibatkan guru,kepala sekolah, konselor sekolah, ahlipsikologi pendidikan, pegawai sekolahdan anak.Kelancaran dan fleksibilitas anak denganangka, peka terhadap apa artinya angka-angka kemampuan untuk melakukanmental aritrnatika dan membuatperbandingan. Anak-anak yang memilikikepekaan angka yang baik akan memiliki"rasa" pada matematika. Anak-anakdengan jumlah yang baik rasa memiliki"/eel" untuk matematika. Mereka dapatmelihat pola pada angka dan menguasaikonsep-konsep seperti lebih besar dari,kurang dari, dan sama dengan.

216 217

Kesulitan belajar

Matematika

Pendekatan

integratif

Pendekatan

keterampilanproses

Pendekatan

komunikatif

I

Glosarium tl

Gangguan yang ditunjukkan dengan

adanya kesulitan di bidang akademik,

di mana hasil belajar yang ditunjukkan

tidak sesuai dengan kemampuan yang

sebenarnya dimiliki.Salah satu keteramPilan akademik

yang mengkaji pembuatan hubungan,

keteraturan, struktur atau skema

organisasi yang berhubungan dengan

ruang, waktu, berat, massa, isi, geomeffi

dan angka.Pendekatan pembelajaran bahasa yang

menekankan keterpaduan empat aspek

keterampilan berbahasa (menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis).

Misalnya: menceritakan pengalaman yang

menarik, menuliskan suatu peristiwa

sederhana, membaca bacaan kemudian

membuat ikhtisar, dan meringkas cerita

yang didengar.Pendekatan pembelajaran bahasa yang

memfokuskan pada hal mengamati,

mengklasifikasi, menginterpretasi, dan

mengomunikasikan. Dilakukan dengan

cara melaporkan hasil kunjungan,

menyusun laporan pengamatan, membuat

iklan, dan menyusun kalimat acak

menjadi paragraf Padu.Pendekatan pembelaj aran bahasa

yang memfokuskan pada keterampilan

mengimplementasikan fungsi bahasa.

Misalnya, mendeskripsikan suatu benda,

menulis sura! dan membuat iklan.

Page 37: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

1 ,,**,", PENANGANAN ANAKADHD

Pendekatan

konstruktivisme

Pendekatan

tematik

Pengetahuan

deklaratif

Pengetahuanprosedural

Pendekatan pembelajaran yangmemandang anak sebagai subjekpembelaJaran bukan sebagai objekpembelaJaran. Guru berperan sebagaimotivator dan fasilitator di dalammembangkitkan potensi siswa dalammembangun/men gkonstruksi gagasan/idemasing-masing di dalam pembelajaran.Menekankan tema pembelajaran sebagaipayung dalam pembelajaran. Misalnyamenulis pengalaman dalam bentuk puisi,dan menyustrn naskah sambutan.Pengetahuan yang bisa dideklarasikan,meliputi definisi dan fakta ilmu,kebanyakan dalam bentuk pemyataan, .

term, deskripsi atau data.Pengetahuan tentang tahapanmengerjakan sesuatu. Meliputi aturanatau serangkaian langkah yang dapatdigunakan untuk mencapai sebuah tujuantertentu.

2t8

TENTANG PENULIS

Dr. Marlina, S.Pd., M.Si., merupakan dosen Pen-

didikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan Uni-

versitas Negeri Padang. Lahir di Ujung Tanah,2

September 1969, saat ini menjadi Ketua Jurusan

Prodi PLB FIP UNP. Telah menempuh pendidikan

S-1 di IKIP Yogyakarta Jurusan Pendidikan Luar Bi-

asa lulus tahun 1995, lalu penulis melanjutkan pendidikan s-2 di

Jurusan Psikologi Pendidikan Universitas Gajah Mada Yogyakarta

dan lulus tahun 2004. Pada tahun 2013, penulis menamatkan pen-

didikan s-3 Psikologi Pendidikan di universitas Negeri Malang.

Ketiga jenjang pendidikan tersebut diselesaikan dengan predi-

katCumLaude.sebelummenulisbukuPanduanPelnksarnanMo-det panbetajtan Berdifererciosi di sekotahlnftlusr/ ini, penulis telah

menulis buku, menerbitkan buku dengan judul Garguon Penw-

satan Perhatian dan Hiproktivins pada' Anal'q Asesnrcn Anak Be*e-

buathan Klursus (Penilckatan Psikoedukosional); Asamen Ka ulitan

Beloi s dan StdrzSi P anbelnl4i aran Anok dengan ADHD'

Page 38: &.t,repository.unp.ac.id/26759/1/2019 November Buku Strategi...Meqjelaskan konsep ADHD yang meliputi pengertian ADHD, faktor penyebab ADHD, prevalensi dan ka-rakteristik ADHD. 2

1 ,.*,", PENANGANAN ANAK ADHD

Grahita Kusumastuti, M.Pd., lahir di Tangerangtanggal 27 Agustus 1992 dan besar di Kota yogya-

karta. Menyelesaikan Studi Sarjana dan Magister diJurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas SebelasMaret Surakarta. Saat ini menjadi dosen di JurusanPendidikan Luar Bias4 Fakultas Ilmu pendidikan,

Universitas Negeri Padang. Pembaca dapat mengirimkan kritikdan sarannya ke e-mail [email protected]

220