18
TABLET MODIFIED RELEASE JURNAL : EVALUATION OF DRUG RELEASE KINETICS FROM IBUPROFEN MATRIX TABLETS USING HPMC DISUSUN OLEH : Rahmi Kania Soraya (G1F011035) Kharis Mustofa (G1F011043) Najah (G1F011075)

Tablet Modified Release

Embed Size (px)

Citation preview

TABLET MODIFIED RELEASE JURNAL : EVALUATION OF DRUG RELEASE KINETICS FROM IBUPROFEN MATRIX TABLETS USING HPMC

TABLET MODIFIED RELEASEJURNAL : EVALUATION OF DRUG RELEASE KINETICS FROM IBUPROFEN MATRIX TABLETS USING HPMCDISUSUN OLEH :Rahmi Kania Soraya(G1F011035)Kharis Mustofa(G1F011043)Najah(G1F011075)

Tablet Modified ReleaseTablet dengan pelepasan dimodifikasi adalah sediaan berupa tablet salut atau tablet tanpa salut mengandung eksipien khusus atau tablet yang dibuat dengan prosedur khusus secara terpisah atau bersama sama. Tablet ini didesain dengan tujuan memodifikasi kecepatan atau tempat pelepasan zat aktif (Anonim, 2000).

Sistem pemberian dengan pelepasan yang dimodifikasi dapat dibagi dalam empat kategori, yaitu :

Pelepasan tertunda (delayed release)Pelepasan kontinu (sustained release)Bersasaran tempat khusus (site-spesific targeting)Bersasaran reseptor (receptor targeting)

KEUNTUNGAN SEDIAAN DENGAN PELEPASAN TERKENDALI

Pengobatan berkesinambungan, sehingga dengan demikian dapat dihindari pemakaian pada malam hari dan mengurangi frekuensi pemakaian obat.Mengurangi fluktuasi kadar obat dalam darah.Pengurangan atau penekanan efek samping. Efektifitas tinggi karena kadar efektif dalam darah bertahan lama.Obat yang diabsorpsi dengan proses penjenuhan (misalnya tiamin) akan diabsorpsi lebih efektif.

Kerugian pemberian sediaan dengan aksi diperlama yang tidak dapat diabaikan adalah : Resiko terjadinya penumpukan bila laju peniadaan lambat dan obat harus selalu bekerja selama 24 jam.Kesulitan pengeluaran obat dengan cepat bila terjadi toksisitas gawat atau alergi.Dapatnya pengulangan dan keteraturan efek farmakologi tergantung pada laju pengosongan lambung.Sering terjadi perubahan skema pelepasan zat aktif bila obat tidak seluruhnya ditelan melainkan dipecah, digerus atau dikunyah, dengan resiko terjadi over dosis, pelepasan tidak pada tempatnya dan sangat berbahaya terutama bila obat sangat aktif dan selanjutnya terjadi keadaan kurang dosis.Menaikkan kemungkinan first pass effect

SUSTAINED RELEASE

Tablet lepas lambat merupakan bentuk sediaan yang dirancang untuk melepaskan obatnya ke dalam tubuh secara perlahan lahan atau bertahap, sehingga pelepasannya lebih lama dan memperpanjang aksi obat. Pelepasan obat dari sediaan lepas lambat, idealnya terlepas secara konstan dari awal sampai akhir atau mengikuti model kinetika orde nol.

MEKANISME PELEPASAN OBAT DALAM SEDIAAN LEPAS LAMBAT

DifusiDisolusi Osmosis Proses Erosi

FAKTOR FISIKA-KIMIA YANG MEMPENGARUHI DESAIN BENTUK SEDIAAN LEPAS LAMBAT

Ukuran dosisIonisasi, pKa dan kelarutanKoefisien partisiStabilitasUkuran dosisIonisasi, pKa dan kelarutanKoefisien partisiStabilitas

METODE FORMULASI SEDIAAN LEPAS LAMBAT

Sistem monolitik atau matrikMatrik koloid hidrofilikMatrik lipid atau polimer tidak larutSistem terkontrol membran atau reservoir

SISTEM MATRIKS

Sistem matriks merupakan system yang paling sederhana dan sering digunakan dalam pembuatan tablet lepas lambat. Bahan aktif didispersikan secara homogeny di dalam pembawa tidak larut air bersifat lilin / wax dan hidrofilik yang dikempa. Sistem ini mampu mengembang, diikuti oleh erosi bentuk gel dan terdisolusi dalam media air Matrik adalah zat pembawa padat inert yang didalamnya obat tercampur secara merata. Zat pembawa ini umumnya dapat memperpanjang laju pelepasan obat. Obat berada dalam persen yang lebih kecil dari matriks sehingga matriks dapat memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap air dan obat kemudian berdifusi keluar secara lambat. Sebagian besar bahan matriks tidak larut dalam air meskipun ada beberapa bahan yang dapat mengembang secara lambat dalam air. Jenis matriks dari pelepasan obat dapat dibentuk menjadi suatu tablet atau butir-butir kecil bergantung pada komposisi formula

Matriks digolongkan menjadi 3 karakterMatriks tidak larut, inert (HidrofobikMatriks jenis ini telah digunakan sebagai dasar untuk banyak formulasi di pasaran.Matriks tidak larut, terkikisMatriks jenis ini mengontrol pelepasan obat melalui difusi pori dan erosi.Matriks hidrofilikSistem ini mampu mengembang dan diikuti oleh erosi dari bentuk gel sehingga obat dapat terdisolusi dalam media air.

PELEPASAN OBAT DARI MATRIKS

Mekanisme pelepasan obat secara sistem matriks terjadi secara difusi dan disolusi. Pada proses difusi, umumnya terjadi tanpa melalui proses pengembangan dan erosi dari matriks, jadi obat keluar dengan cara migrasi dari zat aktif yang bergantung dari sifat dari obat tersebut. Sedangkan, pada mekanisme secara disolusi, matrik mengalami proses pelarutan atau terlarut dalam medium atau terjadi proses erosi, yang diikuti pelarutan zat aktif sehingga zat aktif dapat terlepas atau keluar dari pembawa.

EVALUATION OF DRUG RELEASE KINETICS FROM IBUPROFEN MATRIX TABLETS USING HPMCIbuprofen merupakan turunan phenylpropionic acid yang digunakan sebagai terapi pertama NSAID untuk pengobatan rheumatoid arthritis and chronic arthropathies dengan dosis yang cukup besar (Dollery, 1999). Untuk meningkatkan kepatuhan pasien, meningkatkan bioavailabilitas, mengurangi jumalah obat yang dikonsumsi, mengurangi fluktuasi obat, maka peneliti ingin membuat tablet ibuprofen sediaan lepas lambat.Tablet sediaan lepas lambat dalam jurnal ini dibuat mengunakan sistem matriks. Polimer matriks yang digunakan yaitu Hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) yang merupakan matriks hidrofilik.

Tablet ibuprofen ini dibuat dengan metode kempa langsung. Formulasi sediaan tablet lepas lambat Ibuprofen yang dibuat yaitu Ibuprofen (800 mg) sebagai zat aktif, HPMC sebagai polimer matriks, Avicel PH-101 sebagai pengisi, dan Magnesium Stearat sebagai lubricant (pelincir). Kemudian dilakukan uji sifat fisik tablet seperti uji keseragaman bobot, ketebalan, kekerasan, dan kerapuhan. Kandungan obat juga dianalisis menggunakan HPLC dan dilakukan uji disolusi.

Pelepasan obat terkontrol dengan menggunakan sistem matriks dan polimer hidrofilik, mengikuti 3 tahap. Tahap pertama adalah penetrasi medium disolusi dalam matriks tablet (hidrasi). Tahap ke dua adalah pengembangan dengan matriks disolusi atau erosi. Dan tahap ke tiga adalah transport obat terlarut baik melalui matriks terhidrasi atau dari bagian-bagian tablet terkikis, ke medium disolusiUntuk menganalisis data pelepasan in vitro, berbagai model kinetik digunakan untuk menggambarkan kinetika pelepasan obat. Laju orde nol menggambarkan kecepatan pelepasan obat tidak tergantung pada konsentrasi (Hadjiioannou et al .,1993). Laju orde pertama menggambarkan kecepatan pelepasan obat tergantung pada konsentrasi (Bourne, 2002). Higuchi (1963) menggambarkan pelepasan obat dari matriks merupakan akar kuadrat dari waktu berdasarkan difusi Fickian. Hixson-Crowell menggambarkan pelepasan obat dimana terdapat perubahan luas permukaan dan diameter tablet (Hixson and Crowell, 1931).

Model kinetika Korsmeyer et al (1983) menggunakan data pelepasan obat 60 % pertama yang kemudian dicocokkan dengan model KorsmeyerPeppas :

Linearitas terbaik yaitu persamaan Higuchi dengan nilai r2 = 0.9994 yang mengindikasikan bahwa pelepasan obat dari matriks karena akar kuadrat dari waktu berdasarkan difusi Fickian.

Terimakasih