Upload
dhea-prast-prasanti
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Esai singkat, sebagai tugas PPSM Organik 2014
Citation preview
TANAH SURGA KATANYA
Indonesia, di sana 250 juta orang hidup. Indonesia ialah Negara yang penuh akan
keindahan. Tidak ada yang bisa menampik kenyataan ini. Semua tahu, Indonesia benar-benar
sangat luar biasa. Ya, Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang luar biasa
banyaknya. Lautnya saja dua pertiga dari daratannya. Luas laut Indonesia adalah sekitar kurang
lebih 3 juta km2. Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Garis pantai
terpanjang setelah Kanada. Panjangnya sekitar 104 ribu km. Selain lautnya yang luas dan garis
pantainya yang panjang, ternyata Indonesia juga memiliki jumlah pulau terbanyak. Pulau-pulau
yang sambung menyambung menjadi satu mulai dari Sabang hingga ke Merauke. Dengan
melihat fakta tersebut seharusnya perairan Indonesia dapat dimanfaatkan oleh nelayan yang
tersebar di seluruh pelosok negeri. Tetapi, realita yang terjadi adalah nelayan di seluruh
Indonesia masih tetap tergolong tidak sejahtera dengan pendapatan rata-rata 30.000 / hari.
Apakah ini sebanding dengan luasnya perairan Indonesia?
Posisi Indonesia yang strategis yakni berada dalam jalur persilangan dunia, membuat
Indonesia mempunyai potensi yang sungguh sangat besar. Memang kalau dipelajari dari sejarah
sejak sebelum dan sesudah berdirinya Republik Indonesia ini, Indonesia memang telah pernah
dijajah oleh suku - suku bangsa di antaranya Belanda, Jepang, Portugis, Spanyol, bahkan
kelihatan dengan nyata sekarang di kawasan industri kita ini masih dijajah oleh mereka. Mereka
sangat tergiur dengan kekayaan Indonesia. Mereka benar-benar menjajah Indonesia demi bisa
mengeruk segala potensi-potensi alam. Tak hanya itu sumber daya manusianya pun dipekerjakan
murah. Merekalah yang siap dan sanggup untuk melemparkan kail dan menyebar jala untuk
menangkap ikan yang ada didalamnya, sedangkan masyarakat Indonesia yang mempunyai
Negara yang kaya raya ini hanya bisa menjadi alat bagi kepentingan mereka?
Melihat segala potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia, tak bisa kita pungkiri
Indonesia memang kaya. Tetapi, bagaiman jika kondisi alam yang kita punua ini hanya
tergeletak tak terarah tanpa dimanfaatkan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini
dimanfaatkan oleh investor asing yang menjadi pelaku utama dalam mengekploitasi sumber daya
alam yang ada di negeri ini. Hal tersebut yang memperburuk kondisi pemanfaatan sumber daya
alam yang ada di Indonesia. Keterpurukan nelayan di negeri kaya sumber daya laut ini salah
satunya disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ketinggalan jauh dibanding
SDM negara-negara tetangga yang cukup mumpuni untuk menghadapi persaingan global.
Sebenarnya, perikanan memberikan lapangan kerja yang tak kecil.
Berbagai potensi yang dimiliki Indonesia yang sangat besar tersebut sanggupkah
pemerintah bersama rakyat mengelolanya menjadi suatu kekuatan besar. Mungkin itu adalah
pertanyaan menggelitik yang seharusnya dapat kita jawab. Masalah sanggup atu tidak itu
sebenarnya tergantung yang mengelola.
Apa yang terpikirkan oleh Anda mengenai perikanan? Ya, tentu periakanan berkaitan erat
dengan nelayan. Seorang yang bekerja pagi hingga petang di lautan, menyebar jaring-jaringnya
untuk menangkap ikan. lalu, hal apa lagi yang ada di benak Anda mengenai nelayan? Nelayan itu
hitam, kumal, dan miskin. Melihat ironi-ironi yang ada. Bahwa Indonesia belum bisa
mempersembahkan hal terbaik dalam sector perikanan dan kelautan. Apa yang bisa kita perbuat?
Bagaimana mahasiswa berperan di dalamnya? Dunia mahasiswa saat ini hanyalah berkutat
dengan kegiatan kuliah , praktikum, nongkrong dan lain sebagainya. Kegiatan keorganisasian
bukanlah menjadi prioritas utama. Alasan sibuk, tidak ada waktu menjadi hal lumrah. Mahasiswa
sekarang ini seakan tidak pernah berinteraksi dengan masyarakat. Padahal mahasiswa dikenal
sebagai kaum intelektual yang diharapkan masyarakat sebagai pencerah dari segala
permasalahan yang ada.
Mahasiswa perikanan belum tentu pernah berinteraksi dengan masyarakat pesisir dan
nelayan. Nelayan seakan semakin terlupakan oleh kemajuan zaman. Tengok saja kehidupan
mereka yang jauh dari kata sejahtera. Menurut data BPS masyarakat pesisir dan nelayan
termasuk dalam kalangan termiskin di tanah air. Nelayan indonesia terhimpit permasalahan
sosial,ekonomi dan teknologi. Disinilah peran mahasiswa dibutuhkan sebagai “agent of change”.
Mahasiswa perikanan sebagai sumberdaya manusia terdidik alangkah lebih mulia memberikan
pengetahuan di bangku kuliah dalam bentuk pelatihan, pendampingan maupun penyuluhan.
Selama ini, tidak dapat dipungkiri rendahnya kualitas SDM berpengaruh terhadap kesejahteraan.
Nelayan memang tidak mungkin dipaksa untuk mengenyam pendidikan formal seperti
mahasiswa. Keterampilan praktis seperti penggunaan alat tangkap ramah lingkungan,
penanganan hasil tangkapan, pengolahan hasil perikanan, maupun kegiatan budidaya bisa kita
lakukan dalam menjalankan peran sebagai mahasiswa. Selain itu, anak-anak nelayan menjadi
investasi masa depan bangsa sudah patut untuk diperhatikan. Melalui kepedulian kita untuk
memberikan edukasi, permainan, maupun bantuan alat tulis sekolah perlahan akan meningkatkan
semangat belajar mereka.
Saat ini tidak hanya peran pemerintah yang dibutuhkan dalam memajukan sektor perikanan, kita
sebagai generasi penerus mempunyai kewajiban untuk ikut berperan aktif. Pemerintah tidak akan
mampu bekerja sendiri. Bukan lagi saatnya kita untuk berdemo yang tidak jelas arah, saatnya
kita terjun ke masyarakat. Terkadang demo mengkritisi kebijakan pemerintah,menyuarakan
kepentingan rakyat penting untum dilakukan. Tetapi karya nyata kita di masyarakat yang lebih
dinanti. Sekarang tinggal bagaimana pilihan kita. Tetap diam atau bertindak.
Potensi perikanan yang mencapai 82 millar U$D yang dimiliki negara ini, jika dikelola
dengan baik, bertanggung jawab dan berkelanjutan akan mampu menjadi tulang punggung
perekonomian nasional. Dengan membuat regulasi yang tepat dan berpihak kepada para pelaku
usaha kecil (nelayan dan pembudidaya) akan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain
adanya peluang usaha maka, perikanan akan mampu memberikan lapangan kerja yang besar
sehingga dapat mengentaskan pengangguran dan kemiskinan.
Pemerintah Indonesia seharusnya memiliki wacana lebih jauh dalam hal pembuatan
kebijakan yang bersentuhan langsung dengan nelayan. Pemerintah Indonesia harus membuat
kebijakan yang mengakar rumput agar tidak menimbulkan masalah baru. Kebijakan mengakar
rumput ini harus disertai dengan pengkajian lebih dalam masalah yang dihadapi nelayan dan apa
sebenarnya solusi yang diperlukan. Di sini mahasiswa memiliki peran mendampingi nelayan
agar kondisinya bisa lebih baik. Diperluka upaya mengaktifkan dan mengoptimalkan koperasi
nelayan atau organisasi-organisasi semacamnya yang bisa menguatkan dan memberdayakan
nelayan. Perikanan Indonesia memerlukan perbaikan dalam berbagai hal. Perbaikan tersebut
terutama dalam hal sumber daya manusia dan kebijakan-kebijakan pemerintah harus efisien.
Dengan sumber daya alam terutama hasil laut dan potensi budidaya ikan darat yang bagus, tentu
dapat menjadi harapan bagi Indonesia lebih baik. Sikap optimis dan gairah pembangunan sektor-
sektor potensial seperti sektor perikanan yang berkelanjutan harus senantiasa dipupuk agar
potensi besar yang dimiliki Indonesia tidak hilang begitu saja.
Menghadapi kerja apapun, maka sangat diperlukan kesungguhan dan ketangguhan dalam
mengaturannya, semua itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Peluang dan tantangan
perlu diperhatikan sehingga mudah untuk mencari solusinya. Upaya pembangunan sarana dan
prasarana sektor perikanan yang telah dilakukan oleh pemerintah perlu dijaga dan dioptimalkan
penggunaannya oleh pemerintah. Mengoptimalkan nya perlu melibatkan para ahli perikanan
hingga aset tersebut perlu berkelanjutan sehingga kedepan mampu memberikan input positif bagi
masyarakat, pendapatan ekonomi daerah dan peningkatan ekonomi khususnya bagi masyarakat
nelayan dan petani ikan.
Melakukan optimalisasi peran sektor perikanan dan kelautan sebagai ujung tombak
pembangunan ekonomi di Indonesia ini perlu dilakukan dengan lebih serius terutama dalam
melakukan pembinaan sumberdaya manusia yakni para nelayan dan petani ikan sebagai ujung
tombak sektor perikanan. Memperhatikan kondisi pendidikan anak-anak petani dan nelayan
pesisir yang ada di wilayah-wilayah di Indonesia merupakan tanggung jawab pemerintah yang
ini kedepan akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kemampuan sumberdaya manusia di
wilayah persisir.
Upaya dapat dilakukan dengan membentuk sejumlah kelompok kerja serta memberikan
pelatihan-pelatihan khusus dan arahan yang dapat membangkitkan semangat dan membuka
pikiran mereka untuk dapat menciptakan lapangan kerja yang dapat menunjang perekonomian,
sehingga isu-isu kemiskinan yang melanda dikalangan petani ikan dan nelayan laut dapat
teratasi. Selain itu perlua adanya perhatian pemerintah kepada anak-anak petani dan nelayan,
dengan memberikan beasiswa pendidikan bagi mereka. Dengan itu peningkatan kemampuan dan
mutu sumberdaya manusia diwilayah pesisir ini kedepan dapat berdampak pada peningkatan etos
kerja dan diharapkan dapat mampu meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat.
Dalam sebuah lagu karya Koesplus, katanya Indonesia itu bukan lautan hanya kolam
susu. Ini sedikit menggambarkan bahwa betapa kaya, subur, luas dan indahnya lautan dan
daratan Indonesia, kalau dikelola, dijaga dan dimanfaatkan dengan baik dan benar dapat
digunakan untuk mensejahterakan seluruh tumpah darah Indonesia. Itulah mungkin hanyalan
Koesplus saat itu dan mungkin juga harapan saya saat ini.
Kail dan Jala Cukup Menghidupi, Tiada badai tiada topan yang ditemui, Ikan dan udang
menghampiri dirimu. Bait – bait ini tidak kalah maknanya dari pepatah dan nasehat bijak yang
sering kita dengar disekitar kita bahwa “lebih baik memberikan kail dan jala dari pada ikannya”.
Makna dari Kail dan jala yang tersirat dalam bait lagu ini adalah ilmu dan pengetahuan. Seorang
yang mempunya ilmu dan pengetahuan tidak akan menemui badai didalam kehidupannya,
apalagi hidup dalam Negara Indonesia yang kaya raya “gemah ripah loh jinawi ini, dan bahkan
justru “ikan dan udang (rezeki)” akan menghampiri.
"Orang” bilang tanah ini tanah surga, Orang yang dimaksud disini ada kemungkinan
bangsa Belanda, Jepang, Portugis, Spanyol, Amerika, Korea atau Taiwan, dsb. Memang kalau
dipelajari dari sejarah sejak sebelum dan sesudah berdirinya Republik Indonesia ini, "Indonesia"
memang telah pernah dijajah oleh suku - suku bangsa yang tersebut diatas, bahkan kelihatan
dengan nyata sekarang di kawasan industri kita masih dijajah oleh mereka, karena merekalah
yang siap dan sanggup untuk melemparkan kail dan menyebar jala untuk menangkap ikan yang
ada didalamnya, sedangkan masyarakat Indonesia yang mempunyai Negara yang kaya raya ini
hanya bisa menjadi alat dan perlengkapan dari kepentingan mereka, dan malah untuk menarik
perhatian kedatangan mereka untuk berinvestasi / menanamkan modalnya di Indonesia, kita
menggunakan istilahburuh/tenaga kerja murah. Ayo kita berjuang untuk perikanan Indonesia,
untuk Indonesia lebih baik!