19

Click here to load reader

TANIN 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metabolit sekunder dalam tanaman

Citation preview

TANIN

TANIN

1. KIMIA DAN PENYEBARANNYATANIN TERDAPAT PADA: Tumbuhan berpembuluh kayu, dalam angiospermae khusus dalam jaringan kayu, seperti daun, buah yang belum matang, batang dan kulit kayu.

TANIN DAPAT BEREAKSI DENGAN: Protein membentuk kopolimer yang tidak larut dalam air.

TANIN DALAM INDUSTRI: Mengubah kulit hewan mentah menjadi kulit siap pakai.

TANIN DALAM TUMBUHAN: Letaknya terpisah dari protein dan enzim sitoplasma, bila jaringan rusak maka reaksi penyamakan dapat terjadi. Fungsi Tanin dalam tumbuhan sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan. -2. PENGGOLONGAN TANINSecara kimia terdapat 2 jenis utama Tanin: a. Tanin terkondensasi: terdapat dalam Paku-pakuan dan Gimnospermae serta tersebar dalam angiospermae terutama pada jenis tumbuhan berkayu. b. Tanin terhidrolisis: penyebarannya terbatas pada tumbuhan berkeping dua. Kedua jenis Tanin ini dijumpai bersamaan dalam tumbuhan yang sama yaitu Quercus.TANIN TERKONDENSASITanin terkondensasi atau Flavolan, secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal (galokatekin) membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi.Nama lain : Proantosianidin, Prodelfinidin, Propelargonidin.Pencirian mencakup: identifikasi antosianidin atau antosianidin yang dibebaskan.TANIN TERHIDROLISISTerdiri atas : Galotanin dan Elagitanin.Yang paling sederhana ialah: depsida galoilglikosa.Senyawa inti berupa glukosa yang dikelilingi 5 gugus ester galoil atau lebih.Elagitanin bila dihidrolisis menghasilkan asam elagat.

IDENTIFIKASI TANINa. Tanin terkondensasi: Proantosianidin dapat dideteksi langsung dalam jaringan tumbuhan hijau, dengan mencelupkannya ke dalam HCl 2M mendidih selama setengah jam, terbentuk warna merah yang dapat diekstraksi dengan amil atau butil alkohol. Teridentifikasi pelargonidin, sianidin, atau delfinidin.

IDENTIFIKASI TANINJaringan tumbuhan segar diekstraksi dengan metanol 50-80%.Hanya mengekstraksi sebagian tanin saja, karena bagian tanin lainnya akan terikat pada polimer lain di dalam sel.Jaringan tumbuhan kering, hasil tanin mungkin agak berkurang karena terjadi pelekatan tanin pada tempatnya di dalam sel.Tanin dapat dideteksi dengan sinar UV berupa bercak lembayung yang bereaksi positif dengan pereaksi fenol baku.

IDENTIFIKASI TANINb. Tanin terhidrolisis Deteksi pendahuluan dalam daun dan jaringan lain setelah hidrolisis asam ialah dengan mengidentifikasi asam galat dan atau asam elagat dalam ekstrak eter atau etil asetat yang dipekatkan.Dengan sinar UV, asam elagat berupa bercak ungu yang menjadi gelap bila diuapi NH3.IDENTIFIKASI TANINEkstraksi skala besar paling baik dilakukan dengan aseton-air untuk mencegah hidrolisis ikatan ester dalam tanin.Elagitanin memberikan warna khas dengan asam nitrit (lar.NaNO2 10% ditambah asam asetat).terbentuk warna merah cerah yang kian lama berubah menjadi biru indigo.Isolasi tanin terhidrolisis menggunakan KCKT telah berhasil dilakukan.TANIN TOTALPerkiraan kuantitatif tanin dalam suatu jaringan tumbuhan tidak akan teliti, bila kita tidak menyadari bahwa adanya fenol lain dapat mengganggu. Dalam praktek sukar sekali mengekstraksi keseluruhan tanin, terutama tanin terkondensasi.SIFAT TANINDalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat.Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloidMerupakan senyawa kompleks dalam bentuk campuran polifenol, tidak dapat mengkristal.Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigenMengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim proteolitik.SIMPLISIA YANG MENGANDUNG TANINPsidii Folium (Daun Jambu biji). Tanaman asal: Psidium guayava. Suku: Myrtaceae. Isi: Psidii tanin, minyak atsiri, m.lemak, damar dan garam mineral.Kegunaan: anti diare, adstrigen.Granati Fructus Cortex, tanaman asal: Punica granatum, suku: Punicaceae. Isi: alkaloid cair isopeleterina dan pelleterina, alkaloid metal peleterina dan metal iso peleterina, tanin, Co-oksalat dan pati. Kegunaan: sebagai adstrigensia, taenisida (obat cacing pita).SIMPLISIA YANG MENGANDUNG TANINSappan Lignum (Kayu Secang). Tanaman asal: Caesalpinia sappan.Suku:Caesalpiniaceae. Isi: asam tanat, asam galat, dan zat merah sappan. Kegunaan: adstrigensia, obat penyakit dalam.Murrayae Folium (Daun Kemuning). Tanaman asal: Murraya paniculata. Suku: Rutaceae. Isi: Murayin, minyak atsiri, damar, tanin. Kegunaan: sebagai antigonorea dalam bentuk dekokta.SIMPLISIA YANG MENGANDUNG TANINPolyanti Folium (Daun Salam). Tanaman asal: Eugonia polyantha. Suku: Myrtaceae. Isi: Tanin, minyak atsiri. Kegunaan: Adstrigensia, menurunkan kadar gula darah, bumbu masak.Arecae Semen (Biji Pinang). Tanaman asal: Areca catechu. Suku: Palmae. Isi: Tanin, alkaloid arekolin. Kegunaan: antelmentik cacing pita.

17SIMPLISIA YANG MENGANDUNG TANINCatechu (Gambir). Tanaman asal: Vurcaria gambir. Suku: Rubiaceae. Isi: asam katekutanat, pirokatekol (katekin) dan merah kateku, gambir, floresin dan uarcein. Kegunaan: adstrigensia, penyamakan kulit dan pewarna.Caemferia angustifolia Rhizoma (Kunci pepet). Tanaman asal: Caemferia angustifolia. Suku: Zingiberaceae. Isi: minyak atsiri, damar, tanin, pati dan mineral.SIMPLISIA YANG MENGANDUNG TANINCassiae Folium ( Daun Ketepeng). Tanaman asal: Cassia alata. Suku: Leguminoceae. Isi: zat samak, zat pahit. Kegunaan: obat demam, adstrigensia.