Upload
lamhuong
View
269
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
R-Pepres Rencana Induk Nasional 2017 -2045 Seminar Nasional Kesiapan Sumber Daya Manusia Indonesia di Era Disrupsi dan Globalisasi, UNPAD, 4 September 2018
Ditjen Risbang
Youtube
@djrisbang
@djrisbang
lapor.go.id
Pengaduan
risbang.ristekdikti.go.id
Ditjen Risbang
Website
TANTANGAN RISET DI ERA DISRUPSI
DAN GLOBALISASI
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan PengembanganKEMENRISTEK DIKTI
Muhammad Dimyati
Megatrends (1982), oleh John Naisbitt dan Patricia Aburdance : meramalkan bahwanegara-negara industri akan mengalami 10 macam perubahan yaitu :
1. Masyarakat industri ke masyarakat informasi.
2. Teknologi paksa (tenaga) ke High Technology
3. Ekonomi nasional ke ekonomi dunia (global ekonomi)
4. Jangka pendek ke jangka panjang
5. Sentralisasi ke desentralisasi
6. Bantuan lembaga (institusional) ke bantuan diri sendiri
7. Demokrasi representatif ke demokrasi partisaipatif
8. Sistem hierarki ke jaringan kerja sama (network)
9. Perubahan dari wilayah utara ke selatan
10. Memilih salah satu ke banyak pilihan
Megatrends (1990), oleh John Naisbitt dan Patricia
Aburdance : kembali mengemukakan pendapatnya
bahwa ada 10 macam perubahan di era global :
1. Abad biologi
2. Bangunnya sosialisme pasar bebas
3. Cara hidup global dan nasionalisme budaya
4. Dasarwarsa kepemimpinan wanita
5. Kebangkitan agama dan milenium baru
6. Kebangkitan (renaisans) dalam kesenian
7. Kemenangan (kejayaan) individu
8. Pertumbuhan ekonomi dunia (boom ekonomi global)
9. Berkembangnya wilayah Pasifik
10. Privatisasi atau swatanisasi atas negara
kesejahteraan
Pendapatan Negara
PELUANG GLOBALISASI
Pengusaha
Kecil Terancam
TANTANGAN GLOBALISASI
Perkembangan Iptek, transportasi dan
komunikasi
Bid. ekonomi
Bid. Ekonomi
Bid. Politik
Bid. Sosbud
Bid. sosial
Bid. Yang lebih spesifik
keuangan dan pemilikan modal
pasar dan strategi ekonomi
Iptek, budaya, peraturan/UU. Politik
Internasional, persepsi dan sosial
budaya internasional termasuk
pendidikan.
PROSPEK DAN ASPEK-ASPEK GLOBALISASI
Adanya evolusi dalam sistem komunikasi dan transportasi global.
Meningkatnya intensitas interaksi antara masy. Yang menciptakan budaya global sebagai paduan dari budaya lokal, regional, dan rasional yang beragam.
Munculnya sistem internasional yang mengikis batas tradisi politik internasional dan politik nasional.
GEJALA ATAU PENOMENA PROSES GLOBALISASI (1)
Meningkatnya dampak aktivitas manusia terhadap
ekosistem bumi.
Meningkatnya kesadaran global yang menumbuh-
kan kesadaran akan kedudukan manusia di bumi
sebagai anggota dari sesama manusia dan makhluk
lainnya sebagai penduduk bumi dalam sistem
global.
GEJALA ATAU PENOMENA PROSES GLOBALISASI (2)
PENINGKATAN DAYA SAING
DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DAN BANGSA
9
ESCAPING FROM MIDDLE INCOME ECONOMY TRAP
IMPROVING COMPETITIVENESS INDEX
FULFILLING PEOPLE EXPECTATION
(ROLE OF UNIVERSITY)
IMPROVINGUNIVERSITY
COMPETITIVENESS
INNOVATION DRIVEN ECONOMY
BOOSTING INNOVATION
AGENT OF ECONOMIC
DEVELOPMENT
INCREASINGINTERNATIONAL
PUBLICATION
CONTRIBUTING TO DEV OF SCI. & TECH
EMPAT PILAR PERUBAHAN
1800 1900 2000 now
Penemuan MesinUap mendorongmunculnya kapaluap, kereta api, dll
Penemuan listrik danassembly line yang meningkatkanproduksi barang
Inovasi teknologiinformasi, komersialiasipersonal computer, dll.
Revolusi Industri ke-4
Kegiatan manufakturterintegrasi melaluipenggunaanteknologi wireless dan big data secaramasifFase periode Revolusi Industri membutuhkan masa yang
semakin singkat dari waktu ke waktu
10
LINI MASA TAHAP-TAHAP REVOLUSI INDUSTRI
Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
Smart Manufacturing Smart City
e-Education e-Government
Online Health ServicesCloud Collaborative
Sharing economy
Marketplace
Smart AppliancesSaat ini berbagai macamkebutuhan manusia telah banyakmenerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahanainteraksi dan transaksi
5
REVOLUSI INDUSTRI KE-4
Era Baru Industrilisasi DigitalAncaman:- Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar
pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusiadengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
- Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department of Labor report).
Peluang:- Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga
2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton
dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif(540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
8
DAMPAK DUNIA DIGITAL DAN REVOLUSI INDUSTRI KE-4
Sumber: The Future of Jobs Report, World Economic Forum, definisi skill berdasarkan O*NET Content Model, US Department of Labor & Bureau of Labor Statistics
Complex Problem SolvingKemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belumdiketahui solusinya di dalam dunia nyata.
SkillsScale of Skill
Demand in 2020
(Share of jobs requiring skills family as part of their core skill set, %)
Social SkillKemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional intelligence
Process SkillKemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, danmonitoring self and the others
System SkillKemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusandengan pertimbangan cost-benefit serta kemampuan untukmengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan
Cognitive AbilitiesSkill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility, Creativity, Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning, danVisualization .
14
SKILL DI INDUSTRI MASA DEPAN (1)
Sumber: idem
(Change in demand for core work-related skills, 2015-2020, all industries)
1) Cognitive Abilities2) System Skills 3) Complex Problem
Solving 4) Content Skills5) Process Skills
Merupakan 5 skills yang pertumbuhanpermintaannya akanpaling tinggi berdasarkanbeberapa sektor industri, di mana sebelumnyasektor tersebut tidakbanyak membutuhkannya
15
SKILL DI INDUSTRI MASA DEPAN (2)
TRIGGER(INSENTIF)
Potensi Nasional (Litbang, SDA, SDM dll)
Menjadi pendorong kekuatan
ekonomi nasional.Inovasi
•Masyarakat•BUMD/BUMN•Investor
•PT•LPNK•Lemlit
•KEUANGAN, BAPENAS•SEKTOR•RISTEKDIKTI•Perindustrian dll
Industri
academia
PENGIKAT(Kebijakan Nasional)
KESAMAAN LANGKAH(INSENTIF)
KERANGKA SISTEM INOVASI NASIONAL
Initial mapping - country readiness
7.0
5.5
4.5
3.5
ASEAN Benchmark All Others Production
6
Indonesia
India China
Mexico
Drivers of
Production High Potential Entrants Global Leaders
8.0
7.5 Singapore
6.5 Japan6.0 Malaysia Korea, Rep.
5.0
4.0 Best-fit line Vietnam Thailand
3.0 Philippines
2.5
2.0 Cambodia1.5
1.0
0.5 Followers Legacy Champions0.0
1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0 8.5 9.0
Structure of
Preliminary
Based on the preliminary 4IR Country Readiness Evaluation, Indonesia is considered as one of the high potential entrants
KESIAPAN NEGARA NEGARA DI DUNIA DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Indonesia
Mexico
Global competitiveness
2016/2017
ranking comparison
2017/2018RankingCountryRanking
5 places
51 51
-
60 55
5 placesVietnam
8Source: World Economic Forum, A.T. Kearney
41 36
Key insights
• Indonesia‟s position in the ranking is drivenmainly by its large market size (9th) and arelatively robustmacroeconomic environment (26th)
• Indonesia is one of the top innovatorsamong the emerging economics
• Indonesia‟s infrastructure index is
improving in the past 5 years thanks
to improved overall infrastructure quality,increased mobile-cellular telephonesubscriptions, improved mobility (indicated byavailable airline seats)
• Further advancements are needed in labormarket efficiency elements
e.g. limited women representation,
limited wage determination flexibility
Non-Exhaustive
Indonesia
In 2017: Indonesia successfully improved its rank in the latest Global Competitiveness Index
PENINGKATAN DAYA SAING GLOBAL INDONESIA
Visi
Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuaniptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa
Misi
- Meningkatkan relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas
- Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkannilai tambah produk inovasi; dan
- Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangkareformasi birokrasi
18
VISI DAN MISI KEMRISTEKDIKTI 2015-2019
19
INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS KEMRISTEKDIKTI 2015-2019
KEMRISTEKDIKTI
INDEKS PENDIDIKAN
TINGGI
INDEKS INOVASI
INDEKS REFORMASI BIROKRASI
1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi2. Jumlah mahasiswa yang berwirausaha3. Persentase Lulusan bersertifikasi kompetensi dan profesi4. Persentase prodi terakreditasi minimal B5. Persentase lulusan pendidikan tinggi yang langsung
bekerja6. Persentase Perguruan Tinggi yang Menerapkan
SNDIKTI7. Jumlah Mahasiswa Berprestasi8. Persentase Mahasiswa yang Lulus PPG9. Jumlah Perguruan Tinggi masuk Top 500 dunia10.Jumlah PT berakreditasi A (Unggul)11.Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang Mature12.Jumlah Pusat Unggulan Iptek13.Persentase Dosen Berkualifikasi S314.Jumlah SDM yang meningkat karir dan kompetensinya15.Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya16.Jumlah revitalisasi sarpras PTN17.Jumlah publikasi internasional18.Jumlah KI yang didaftarkan19.Jumlah prototipe R & D20.Jumlah prototype industri21.Jumlah Produk Inovasi
1. Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang Mature
2. Jumlah Pusat UnggulanIptek
3. Persentase SDM LitbangBerkualifikasi S3
4. Jumlah publikasiinternasional
5. Jumlah HKI yang didaftarkan
6. Jumlah prototipe R & D7. Jumlah prototipe industri8. Jumlah Produk Inovasi
KEBIJAKAN Meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi
STR
ATE
GI Meningkatkan angka partisipasi kasar serta jumlah mahasiswa yang berwirausaha, lulusan bersertifikat
kompetensi, prodi terakreditasi unggul, mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional, lulusan yang langsung bekarja, LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik, calon
pendidik mengikuti profesi guru
No Indikator ProgramTarget
2015 2016 2019
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi 26,86% 28.16% 32.56%
2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 2.000 2.500 4.000
3 Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi 55% 60% 75%
4 Jumlah Prodi terakreditasi unggul 10.800 12.000 15.000
5 Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional 380 390 420
6 Prosentase lulusan yang langsung bekerja 50% 60% 90%
7 Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik 17 46 46
8 Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru 4.458 5.458 12.000
PROGRAM Penguatan Pembelajaran dan Kemahasiswaan
KEBIAJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, INDIKATOR, DAN TARGET (1)
KEBIJAKAN Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi dan Lembaga Litbang
STR
ATE
GI • Meningkatkan jumlah perguruan tinggi masuk dalam ranking 500 top dunia, perguruan tinggi
berakreditasi A• Mengembangkan jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun, Taman Sains dan Teknologi yang
mature, Pusat Unggulan Iptek
No Indikator ProgramTarget
2015 2016 2019
1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia 2 3 5
2 Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul) 29 39 194
3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun 77 100 100
4
Jumal Taman dan Teknologi yang mature
(menghasilkan teknologi yang siap untuk diterapkan dalam lingkungan sesungguhnya (Taman Sains),
menghasilkan usaha baru secara berkesinambungan (Taman Tekno), melaksanakan riset berkesinambungan,
menghasilkan perusahaan pemula dan mampu menarik industri (N-TST)
6 14 58
5 Pusat Unggulan Iptek 12 15 30
PROGRAM Penguatan Kelembagaan
KEBIAJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, INDIKATOR, DAN TARGET (2)
KEBIJAKAN Meningkatkan Sumber Daya Litbang dan Pendidikan Tinggi yang berkualitas
STR
ATE
GI • Meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi S3, jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya,
jumlah pendidik yang mengikuti sertifikasi dosen• Meningkatkan jumlah SDM litbang berkualifikasi master dan doktor, jumlah SDM Iptek yang
meningkat kompetensinya, jumlah sarpras Iptek dan Dikti yang direvitalisasi
No Indikator ProgramTarget
2015 2016 2019
1 Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 23.500 28.000 41.500
2 Jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya 2.000 2.000 2.000
3 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen 8.000 10.000 10.000
4 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor 3.350 3.700 5.450
5 Jumlah SDM iptek yang meningkat kompetensinya 95 161 205
6 Jumlah Sarpras Lemlitbang dan PTN yang direvitalisasi 126 142 153
PROGRAM Penguatan Sumber Daya
KEBIAJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, INDIKATOR, DAN TARGET (3)
KEBIJAKAN Meningkatkan produktivitas penelitian dan pengembanganST
RA
TEG
I
Meningkatkan jumlah HKI didaftarkan, publikasi internasional dan prototipe hasil litbang
No Indikator ProgramTarget
2015 2016 2019
1 Jumlah HKI yang didaftarkan 1.580 1.735 2.305
2 Jumlah publikasi internasional 5.008 6.229 12.089
3Jumlah prototipe R & D
TRL s.d 6
50 75 100
4 Jumlah prototipe laik industriTRL 7 5 20 35
PROGRAM Penguatan Riset dan Pengembangan
KEBIAJAKAN, STRATEGI, PROGRAM, INDIKATOR, DAN TARGET (4)
24
Penguatan Riset dan Pengembangan dikelola secara holistik dan integratif sebagai sebuah sistem yang “beroperasi” berdasarkan Rencana Induk Riset Nasional dan Prioritas Riset Nasional yang terarah secarafokus, konsisten serta berkelanjutan untuk mendukung penciptaan nilai tambah menuju penguatan daya
saing dan kemandirian bangsa.
PENDEKATAN KESISTEMAN PENINGKATAN RELEVANSI DAN PRODUKTIVITAS IPTEK UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL
Dukungan Manajemen
Sistem Riset dan Pengembangan Iptek
Riset dan Pengabdian Masyarakat
PengelolaamKekayaan
Intelektual
Penciptaan Nilai Tambah dan produktifitas
Ekonomi, Publikdan Akademik
untuk peningkatandaya saing
bangsa
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan
SekretariatDirektorat Jenderal
DirektoratSistem Riset dan Pengembangan
DirektoratPengembangan
Teknologi Industri
DirektoratRiset dan Pengabdian
Masyarakat
DirektoratPengelolaan Kekayaan
Intelektual
Pengem-bangan
TeknologiIndustri
RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2017 – 2045 (PERPRES 38/2018)
SASARAN
1. Meningkatnya kapasitas Riset Nasional yang mencakup kuantitasdan kualitas Sumber Daya lptek
2. Meningkatnya relevansi dan produktivitas Riset serta peranPemangku Kepentingan dalam kegiatan Riset’
3. Meningkatnya kontribusi Riset terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
VISIIndonesia Berdaya Saing dan Berdaulat Berbasis Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
MISI
1. menciptakan masyarakat Indonesia yang inovatif berbasisilmu pengetahuan dan teknologi; dan
2. menciptakan keunggulan kompetitif bangsa secara global
TUJUAN
1. meningkatkan literasi ilmu pengetahuan dan teknologi;
2. meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan sinergi RisetNasional;
3. memajukan perekonomian nasional berbasis ilmupengetahuan dan teknologi.
Keterangan:
RT-SDA : Riset Terapan BerbasisSumber Daya Alam
RM-SDA: Riset Maju BerbasisSumber Daya Alam
RTM : Riset TerapanManufaktur
RMM : Riset Maju ManufakturRTT : Riset Teknolog TinggiRRT : Riset Rintisan Terdepan
BIDANG RISET
Pangan
Energi
Kesehatan
Trans portasi
Produkrekayasa
keteknikan
Pertahanandan
keamanan
Kemaritiman
Sosialhumani
ora
KELOMPOK MAKRO RISET
Fokus Riset
Tema
Topik
(1) Kemandirian Pangan, (2) Penciptaan dan Pemanfaatan
Energi Baru dan Terbarukan, (3) Pengembangan Teknologi
Kesehatan dan Obat, (4) Pengembangan Teknologi dan
Manajemen Transportasi, (5) Teknologi Informasi dan
Komunikasi, (6) Pengembangan Teknologi
Pertahanan dan Keamanan, (7) Material Maju, (8) Kemaritiman, (9) Manajemen Penanggulangan
Kebencanaan, dan(10) Sosial Humaniora - Seni Budaya -
Pendidikan
PRIORITAS RISET NASIONAL 2017-2019
Pendidikan berbasis kompetensi: Mahasiswa Indonesia memiliki berbagai kemampuan dan kecakapan yang berbeda. Teknologi membantu mahasiswa memilih program akademik yang sesuai untuk.
The Internet of Things: akan mendorong komunikasi di antara para mahasiswa, dosen, tutor, dll, serta meningkatkan konektivitas di antara fasilitas pendidikan, yaitu peralatan penelitian, peralatan, mesin, perpustakaan, pusat-pusatpenelitian akses terbuka
Virtual/Augmented Reality: akan menciptakan lingkungan bagi mahasiswa Indonesia untuk dapat bekerja melalui sistem virtual, hususnya untuk praktikum rumit yang berurusan dengan bahan berbahaya
Artificial Intelligence (AI): platform pembelajaran online. Penerapan AI akan membantu mahasiswa Indonesia untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan dibutuhkan
DISRUPTIV TEKNOLOGI DI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI
Disrupsi Inovasi di Pendidikan Tinggi
DISRUPSI INOVASI DI PENDIDIKAN TINGGI
… from Stethoscope to Augmented Reality
Technology Continues to Evolve…
Manual to Smart Automation…
Intensive Manual labour to Robots and Cobots…
Courtesy: Re-imagining Manufacturing, CII, Santhanam MD Saint Gobain India
Global transformation on Industrial Revolution 4.0
Biological
Physical Digital
Fusion 4.0
Smart Production
Edutech
HomeAutomation
Smart Retail
Connected Mobility
Medtech
Smart Decision
Courtesy: www.weforum.org 2016 - the-fourth-industrial-revolution-what-it-means-and-how-to-respond
Smart Logistics
9 Technology Pillars – Industry 4.0
TECHNOLOGICAL ADVANCEMENT
Industry 4.0: Why we need it?
Cost Complexity
Customer Competition
Personalize Fast, Cheap, Quality Total Customer Satisfaction
Digitalization Increase competitiveness Globalization
Eliminate waste & losses Eliminate hidden cost Cost reduction
Sub-Nano technology Cyber Physical System Exponential technologies
INDUSTRI 4.0: MENGAPA?
Industry 4.0: Key Challenges
Skill
KnowledgeExpertise
Attitude
o Teknologi baru yang muncul (Augmented reality, Cyber Security, IoT, Big Data Analytics, dll.)o Peran dan tanggung jawab multi disiplin untuk mendukung revolusi baru.o Kurangnya keahlian lokal untuk membuat program pelatihan baru.o Kembangkan sikap dan polapikir ‘I LOVE TECHNOLOGY’.o Kurangnya konten lokal untuk perangkat keras dan perangkat lunak sistem.
o Kebijakan tentang industri 4.0 terkait penelitian dan pengembangan, keamanan sistem terpadu, kondisi kerangka hukum, pekerjaan, pelatihan dan pendidikan lebih lanjut.
o Transfer teknologi dan ketrampilan baru industri 4.0 dari luar negeri sebagai bagian dari aplikasi status perintis.
o Kerangka kerja dan panel review industri 4.0 tingkat nasional.o Digitalisasi dalam teknologi manufaktur membutuhkan insentif baru.
o Menggabungkan sistem, teknik, mesin lama dan baru, protokol dengan protokol yang kompleks akan menjadi rumit
o Infrastruktur TI tradisional yang menyatu dengan integrasi sistem IIoT yang baru akan membutuhkan tenaga kerja yang sangat besar.
PEM
ERIN
TAH
IND
UST
RI
PENDIDIKAN & PELATIHAN
KEBIJAKAN
FRAGMENTED LAYOUT
INDUSTRI 4.0: TANTANGAN UTAMA (1)
Industry 4.0: Key Challenges
BIG DATA
IND
UST
Ri
CORPORATE (CULTURE, FINANCIAL, STRUCTURE)
o Pengamanan dan perlindungan data dari seangan hackers and perusak sistem.o Sektor manufaktur lebih rentan terhadap serangan dengan intekonektivitas cyber
physical system.o Memerlukan lebih banyak white hacker untuk mengembangkan system keamanan
saat perusak teus menari celah.
o Diperlukan lebih banyak data scientist, lebih banyak statistician dengan latarbelakang operasional
o Big data analytics dari sumber data industry yang lebih kompleks, bukan lagi data yang ditransformasikan ke dalam format terstruktur
o Industri 4.0 adalah tentang mentransformasikan organisasi menuju budayabaru dan teknologi sebagai cara untuk maju. Manajemen puncak harusmendukungnya terlebih dahulu sebelum yang lain mengikuti.
o Perlu kerangka kerja yang lebih sistematik untuk mempermudah rencanapencapaian.
DATA SECURITY & PRIVACY
INDUSTRI 4.0: TANTANGAN UTAMA (2)
Ditjen Risbang
Youtube
@djrisbang
@djrisbang
lapor.go.id
Pengaduan
risbang.ristekdikti.go.id
Ditjen Risbang
Website
Terima kasih
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan PengembanganKEMENRIS TEK DI KTI