27
TASAWUF PONDASI MANAJEMEN KUALITAS PENDIDIKAN MODERN : SEBUAH BUKTI KECERDASAN JIWA DAN PENCAPAIAN KUALITAS SISTEM PENDIDIKAN Abstraksi Paper ini akan mencoba mendiskusikan dan merumuskan keterkaitan dua topik istilah bagian keilmuan yang terus menjadi bahan diskusi yang tidak pernah ada habisnya karena menarik untuk didiskusikan, yaitu tasawuf dan manajemen mutu. Tasawuf secara makna memiliki sebuah rangkaian konsep hidup yang bertujuan tertinggi adalah mendekatkan diri kepada Allah 1 , sedangkan manajemen kualitas adalah sebuah konsep yang 1 Syekh M. Hisyam Kabbani, Ensiklopeda Aqidah Ahlusunnah : Tasawuf dan Ihsan (antivirus kebatilan dan kezhaliman), Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2007, 37. Baca juga Al Quran Surat Al-Fathir ayat 18 yang yaitu : “Dan siapa yang membersihkan dirinya, sesungguhnya itu untuk kepentingan dirinya sendiri; dan hanya Allahlah tujuan (semua) perjalanan”.

Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

TASAWUF PONDASI MANAJEMEN KUALITAS PENDIDIKAN

MODERN : SEBUAH BUKTI KECERDASAN JIWA DAN

PENCAPAIAN KUALITAS SISTEM PENDIDIKAN

Abstraksi

Paper ini akan mencoba mendiskusikan dan merumuskan keterkaitan dua topik istilah bagian

keilmuan yang terus menjadi bahan diskusi yang tidak pernah ada habisnya karena menarik

untuk didiskusikan, yaitu tasawuf dan manajemen mutu. Tasawuf secara makna memiliki

sebuah rangkaian konsep hidup yang bertujuan tertinggi adalah mendekatkan diri kepada

Allah1, sedangkan manajemen kualitas adalah sebuah konsep yang bermakna untuk mencapai

tingkatan tertinggi dihati konsumen dalam memberikan produk yang dalam standar keinginan

konsumen dengan tujuan ingin mendapatkan posisi yang terdekat di hati konsumen yang pada

akhirnya akan menjadi pilihan konsumen dalam membeli produk tersebut2.

1Syekh M. Hisyam Kabbani, Ensiklopeda Aqidah Ahlusunnah : Tasawuf dan Ihsan (antivirus kebatilan

dan kezhaliman), Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2007, 37. Baca juga Al Quran Surat Al-Fathir ayat 18 yang

yaitu : “Dan siapa yang membersihkan dirinya, sesungguhnya itu untuk kepentingan dirinya sendiri; dan hanya

Allahlah tujuan (semua) perjalanan”.

2 Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan : “Menjual” Mutu

Pendidikan dengan Pendekatanh Quality Control bagi Pelaku Lembaga Pendidikan, Jogjakarta: IRCiSoD,

2010, 116 -118.

Page 2: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

Kedua istilah tersebut secara tipologi mempunyai kesamaan yaitu merupakan sebuah konsep

yang tersusun secara teratur (memiliki tahapan) dan mempunyai standar-standar penilaian

tahapan dalam mencapaui tujuan. Tasawuf berbasis kepada teologi sebagai prinsip

keilmuaanya pada Allah sebagai tujuan tercapainya kesuksesan proses bertasawuf, sedangkan

kualitas merupakan kerangka disiplin ilmu yang orientasinya didasari atas prinsip ekonomi

yang berkembangnya mengikuti perkembangan zaman mengikuti era industrialisasi di Eropa

yang mempunyai motif tujuan adalah mencapai daya saing agar mampu mencapai penjualan.

Penulis berargumen walaupun kedua disiplin ilmu tersebut memiliki perbedaan secara prinsip

namun dalam tatanan praktis kedua disiplin ilmu tersebut bisa saling menguatkan(substitusi)

dalam mencapai tujuan manajemen mutu pendidikan. Yaitu tasawuf merupakan tahapan

kualitas jiwa dan hati sedangkan manajemen kualitas pendidikan merupakan langkah sukses

mengelola pendidikan melalui metode dan sistem standar pengelolaan pendidikan.

Pendahuluan

Perdebatan dan bentuk Tasawuf

Istilah tasawuf dan sejarah pembentukan keilmuaanya masih menjadi perdebatan

pertama kelompok yang berpendapat diawali pada abad ke 2 Hijriyah yang populerkan oleh

Yunasril Ali berpendapat bahwa tasawuf di awal abad ke 2 Hijriah mulai berkembang melalui

tokoh-tokohnya yaitu: Junun al Misri, Al Haris Al Munasisbi, dan Junad Al Bagdadi melalui

dengan gerakan zuhud3, pada masa awal istilah tasawuf belum digunakan dan masih

merupakan istilah yang belum dikenal namun istilah untuk menyatakan keilmuaan tasawuf

3 Yunasri Ali, Kuliah Pemikiran Islam : Sejarah Tasawuf, Jakarta : Sekolah Pasca Sarjana Universitas

Islam Negeri (UIN) Jakarta, di samapaikan pada diskusi kelas pada tanggal 16 April 2012.

Page 3: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

itu adalah berwujud prilaku masyarakat yang menjadi gerakan yang bersifat zuhud. Jadi bisa

dikatakan bahwa istilah tasawuf itu merupakan pengembangan dari makna zuhud yang

menjadi fenomena di masyarakat arab pada awal Islam berkembang dan pasca peninggalan

Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.

Namun pernyataan tersebut diatas ditentang oleh kelompok konservatif yang

menyatakan bahwa teori tentang belum adanya istilah tasawuf sebelum abad ke 3 Hijriyah

adalah pemutarbalikan ilmu pengetahuan dan fakta sejarah, kelompok ini menyajikan

pendekatan melalui disiplin ilmu bahasa dan sastra arab yang menyatakan bahwa para ahli

linguistik dan sastra arab sepakat bahwa kata tasawuf sudah dikenal jauh sebelum Islam

datang, namun pemakaian istilah tasawuf oleh kalangan sufi sudah muncul pada masa

kodefikasi ilmu-ilmu Islam4.

Dari kedua perdebatan tersebut disepakati bahwa istilah taswauf menjadi perdebatan

khususnya tentang kapan lahirnya pada perdebatan tersebut terdapat konsensus (mereka

sepakat) bahwa ilmu tasawuf itu sudah mulai diterapkan oleh para sufi dengan konsep zuhud

belum utuh secara keilmuaan, populernya konsep zuhud oleh para sufi di latar belakangi oleh

beberapa faktor penyebab yang membuat semakin berkembangnya gerakan ini yaitu: pertama

ayat Al-Quran yang memiliki makna bahwa dunia ini merupakan hanya permainan,

kehidupan yang fana, dan seterusnya, kedua kondisi sosial.

Yunasri Ali Menjelaskan tentang makna zuhud kedalam tiga sikap umat manusia

menghadapi kehidupan duniawi dan cara membangun hubungan dengan Allah SWT,

pandangan yang pertama, kelompok yang berpandangan tentang zuhud yaitu mengambi jarak

dengan dunia, kelompok ini terkesan ekstrim meyikapi kehidupan dunia dan tegas dalam

menyikapi kehidupan duniannya seperti dalam penerapan amaliahnya sufi menarik diri dari

4 Muhamad ZakiIbrahim, Tasawuf Hitam Putih, Tiga Serangkai, 8. diakses dari Google.Books.Com

pada tanggal 22 Juni 2012.

Page 4: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

keramaian dunia dan cenderung menjauhi kehidupan dunia tokoh yang menjadi pengaruh

pada kelompok ini adalah Abu Dzar Al-Gifari beliau juga merupakan Bapak Sosialis dalam

Islam,

Kelompok kedua mengatakan bahwa orang sudah muak dengan kekayaan dan

kehidupan dunia akibat permasalahan-permasalah kehidupan bermasyarakat, bernegara serta

kehidupan keduniaanya yang sudah tidak lagi adanya rasa dan prinsip keadalian,

kemaslahatan, dan nilai-nilai Islam yang dijadikan pedoman hidup umat Islam. Akibat

terdapatnya permasalahan sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, kepemimpinan yang

tidak layak, kejahatan kemanusian, dan lain sebagainya menyebabkan mereka berpandangan

untuk tidak terlalu bersemangat dengan kehidupan dunia yang akan dicari dan dijalaninya

(sudah bosan berat karena banyak permasalahan manusia).

Kelompok ketiga kelompok yang berpandangan bahwa situasi pribadi dan jiwa

seorang sufi yang sudah tidak terpengaruh oleh kehidupan dunia dan dalam praktiknya

mereka tidak sayang untuk mengorbankan harta dan berjuang dijalan agama tampa ada

keraguan dan kekhawatiran bahkan apalagi sayang terhadap harta yang dimilikinya untuk

mengeluarkan uang dalam kepentingan agama Allah SWT.

Teori Tasawuf

Pengertian tasawuf banyak dimensinya sehingga maknanya akan berbeda tetapi sama

dengan tujuan, tasawuf menurut Muhammad Hisyam Kabbanitasawuf memandang tasawuf

itu sebagai penerapan ajaran agama namun bukan suatu kekuatan yang bermuatan politik dan

kekuasaan sehingga beliau mengakatakan dengan tegas dikutif dari Republika online yaitu

Page 5: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

tasawuf bukan gerakan. Tetapi, tasawuf adalah aktualisasi agama5. Pandangan beliau ingin

menyatakan bahwa tasawuf dalam pelaksanaaanya bukan dilakukan secara berkelompok

untuk kepentingan mencapai suatu posisi dengan kekuatan kelompok yang dimilikinya,

namun justru sebaliknya kelompok tersebut ditekankan bahwa bertasawuf itu adalah

orientasinya sudah bukan mencari kehidupan dunia tetapi mencapi pribadi yang benar dalam

beribadah agar menjadi manusia yang mulia dan mencapai posisi terdekat disisi Allah SWT.

Untuk bisa mencapai posisi manusia yang mulia (ihsan) menurut Muhammad Hisyam

Kabbanitasawuf lebih lanjut menyatakan bahwa Ihsan yang dimaksud sesuai dengan tegas

dalam sebuah hadis, seorang sufi dalam melaksanakan amal ibadahnya selalu merasa bahwa

Allah seolah-olah melihat semua amal ibadah kita sehingga konsep pengawasan Allah itu

akan menjadikan manusia tersebut dapat beribadah dengan khusu dan penuh dengan

kesungguhan, yang bila penulis analogikan dalam kehidupan nyata adalah seperti contoh

seorang siswa yang sedang ujian palajaran yang amat dia sukai akan berakibat siswa tersebut

dalam ujian akan serius dan sungguh-sunggu dan khusu ketika mengerjakan soal dengan

keyakinan dan harapan untuk mendapatkan nilai bagus agar mendapatkan nilai yang terbaik

dan mendapatkan posisi yang dekat dengan guru mata pelajaran yang di favoritkannya.

Pengumuman ujian untuk Siswa tersebut ternyata sudah keluar dan nilai-nilai semua

murid sudah dipasang pada papan pengumuman dan disampaikan oleh guru kepada para

murid, para sudah tidak sabar khususnya si anak ini untuk menerima dan mengetahui hasil

ujiaannya. sikap seperti ini adalah sikap pribadi seseorang yang sangat dan selalu ingin

mendapati hasil yang terbaik dan sudah tidak sabar untuk mengetahui apakah sang kholik

(guru) yang di favoritkannya untuk menjadi siswa terbaik dan berada dekat dengannya.

5 Muhammad Hisyam Kabbanitasawuf, Tasawauf adalah Zikir, Republika Online Rabu 13 Juni 2012.

Diakses pada tanggal 20 Juni 2012.

Page 6: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

Contoh tersebut diatas merupakan manisfestasi seorang siswa yang mempunyai

kesadaran untuk mencapai kualitas diri yang terbaik dalam mencapai posisi terdekat dengan

gurunya, begitu halnya dengan sufi yang dalam kegiatannya selalu ingin mencapai posisi

puncaknya pada dunia fana yang merupakan kondisi pribadi sufi yang sudah berada dalam

dunia yang fana ( berada dekat sekali dengan Allah SWT).

Konstruksi Manajemen Kualitas

Banyak sekali definisi dari kualitas namun secara umum konsep kualitas merupakan

suatu rangkaian proses perjalan yang ditempuh pengelola pendidikan dalam usaha untuk

memuaskan pelanggan6, sehingga kualitas seperti telah diungkapkan pada pendahuluan yaitu

merupakan keilmuan yang berorientasi pada ilmu ekonomi dan fokus yang menjadi tujuan

adalah produk yang dihasilkan mampu menjadi pilihan ketika konsumen ingin membelinya.

Contoh penerapan kualitas pada bidang pendidikan ( kajian antara kualitas pendidikan

dan masalah sosial ekonomi), globalisasi merupakan pola zaman yang terbuka dan bebas

( kemajuan ilmu pengetahuan dengan perkembangan yang sangat luar bisa pada bidang

informasi dan teknologi) seperti sekarang ini, berdampak terhadap sistem pendidikan yang

sudah mulai bergeser orientasinya dari untuk kebutuhan pengembangan pengetahuan dengan

orientasi keilmuan sekarang bergeser menjadi ilmu pendidikan harus menunjang kebutuhan

dunia industri hal ini bermanfaat karena alasan meningkatkan potensi pasar tenaga kerja

Indonesia dengan tujuan untuk mengurangi pengagguran, sehingga denga demikian

lembaga-lembaga pendidikan terus-menerus berlomba dan memperbaiki diri dalam

6 Konsep Kualitas yang di ungkapkan merupakan pandangan dari Total Quality Manajement (TQM)

yang di prakarsai oleh W. Edward Deming, baca Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era

Otonomi Pendidikan : “Menjual” Mutu Pendidikan dengan Pendekatanh Quality Control bagi Pelaku Lembaga

Pendidikan, Jogjakarta: IRCiSoD, 2010, 116 -118 ``

Page 7: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

mempersiapkan peserta didik agar memenuhi standar kriteria kompetensi yang dibutuhkan

oleh dunia kerja7.

Jadi dengan begitu bahwa kualitas itu adalah rangkaian usaha untuk menjawab suatu

permasalahan yang menjadi realitas kehidupan seperti masalah penganguran dan pekerjaan

yang dilakukan oleh anak dibawah umur, sehingga pemerintah indonesia membangun

7 Pernyataan dirangkum dari laporan UNICEF tahun 2012 Angela Kearney tentang memahami pekerjaan

yang lakukan oleh anak di bawah umur dan remaja di Indonesia yang dikutif dari bisnis Indonesia, Anggela

menyatakan bahwa dampak bekerja karena kurangnya kemampuan keahlian dan umur usia anak berpengaruh

isu kesehatan, keselamatan, dan masa depan. Anak tersebut terpaksa menggadaikan masa depan sia-sia akibat

tekanan kemiskinan," ungkap Peter van Rooij, Direktur ILO di Indonesia. Pada kesempatan ini, Rooij

mengapresiasi upaya Indonesia dalam mengurangi pekerja anak. Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir,

Indonesia merupakan salah satu negara yang paling dinamis dalam upaya mengurangi pekerja anak. Upaya

tersebut, a.l. dengan menetapkan landasan hukum yang komprehensif dan menyusun rencana aksi nasional

penghapusan pekerja anak dan pekerjaan yang membahayakan anak untuk periode 2002 sampai dengan 2022.

Akan tetapi, lanjutnya, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan terkait pekerja anak, a.l. tingkat

kemiskinan yang masih cukup tinggi, infrastruktur pendidikan di daerah yang belum memadai, serta kapasitas

dan komitmen daerah yang dinilai Rooij masih rendah.

Dalam laporan yang digagas ILO bersama Bank Dunia, Unicef, dan Bappenas itu, terungkap bahwa

sektor pertanian adalah sektor yang paling banyak merekrut pekerja anak di Indonesia, yakni mencapai 58% dari

total pekerja anak. Selain itu, sektor jasa dan sektor manufaktur mengekor di posisi selanjutnya. Dengan 1/3 dari

anak-anak yang bekerja di sektor jasa atau 216.000 anak menjadi pekerja rumah tangga.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Armida S. Alisjahbana menuturkan penyebab

utama anak bekerja adalah kemiskinan. Akibatnya, terjadi peningkatan angka anak putus sekolah yang bergerak

linier dengan peningkatan pekerja anak. "Ini harus ada program yang affirmative dan targeted untuk

menurunkan kemiskinan dan menyediakan pendidikan bagi anak dari keluarga miskin, seperti PKH (program

keluarga harapan) dan BSM (beasiswa siswa miskin)," ujarnya. Pasalnya, saat ini, kegiatan ekonomi di

Indonesia masih didominasi oleh pekerja yang lulus SD atau kurang dari itu. Angkanya mencapai 54,2 juta dari

109,7 juta pekerja."Kalau ini tidak dibenahi, pada 2025 masih ada sekitar 48 juta pekerja low educated dan

periode 'bonus demografi' tidak dapat dioptimalkan," ujarnya.

Page 8: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

kebijakan dengan menambahkan satu program keahlian khusus pada tingkatan pendidikan

atas yang dinamakan SMK ( sekolah menengah kejuruan)8 pada dan menjadikan ukuran

kesuksesan dari sebuah negara sehingga bangsa Indonesia berusaha keras untuk mengurangai

angka pengangguran dan meningkatkan standar rata lulusan sekolah pada penduduk

Indonesia serta harapan hidup masyarakat yang merupakan dasar peringkat Indeks

Pembagunan Manusia (IPM=HDI, Human Development Index)9.

Indek Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menjadi isu dan perbincangan yang

penting kshususnya pada dunia pendidikan yang menjadi bagian penting karena berfungsi

Periode 'bonus demografi' yang dimaksud Armida adalah saat dimana lebih banyak tenaga kerja usia

produktif untuk meningkatkan produktivitas nasional yang diperkirakan terjadi pada 2020-2030.

Armida menambahkan, selain kebijakan dan program pemerintah, peran serta seluruh pemangku kepentingan

seperti swasta, BUMN, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga kajian juga sangat penting untuk

memecahkan persoalan pekerja anak di Indonesia, infromasi diakses dari www.bisnis.com pada tanggal 23 Juni

2012, Pekerja anak dapat dikurangi dengan pendidikan.

8 Azharindo Soffian, Peranan SMK Klaster Teknik Terhadap Kelahiran Industri Kecil, menyatakan

dalam artikel pada harian surat kabar online http://palembang.tribunnews.com/ yang di akses pada tanggal 23

Juni 2012, tentang program SMK sebagai solusi dan pengganti dari sistem pendidikan atas yang kurang

memiliki daya saing dan keunggulan keahlian, yaitu

“Depdiknas pusat telah membuat program kota Vokasi, dimana daerah kota atau kabupaten yang dapat

membuat perbandingan antara SMK dengan SMA adalah 60:40 akan dapat bantuan Rp.4 Milyar/tahun. Dari

program ini terlihat betapa seriusnya Depdiknas pusat dalam mengatasi pengangguran. Dari SMK inilah salah

satu harapan pemerintah untuk dapat mengatasi pengangguran. Dengan banyaknya jumlah tamatan dari SMK,

pemerintah dalam hal ini Depdiknas berharap banyaknya masalah pengangguran akan dapat diatasi, akan lahir

entrepreneur sehingga dapat membuka dan menyerap tenaga kerja”.

9 Katalog BPS NO : 4102002 , Indek Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2006 - 2007, dengan jelas

disebutkan perkembangan pembangunan manusia Indonesia untuk 2006-2007 untuk ketiga faktor dasar yaitu

pendapatan, lulusan pendidikan dan pengangguran, Jakarta, Badan Pusat Statistik, 2007.

Page 9: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

sebagai agen perubahan umat manusia 10, sehingga banyak sekali harapan perubahan nasib

masyarakat atau bahkan lebih luas lagi suatu generasi dapat dicapai dengan cara yang peling

tepat adalah melalui perubahan tahapan kemampuan pendidikan, tahapan kemampuan

pendidikan tentu akan sangat berpengaruh terhadap nasib ekonominya contoh anak lulusan

sekolah dasar jika dia bekerja pada sektor formal tentu hanya akan mampu menempati posisi

sebagai level manajemen bawah, namun lain halnya jika seorang ,lulusan sarjana tentu

memiliki peluang lebih besar untuk bisa menempati posisi pekerjaan dilevel manajemen atas.

Posisi pekerjaan pada sektor informal berdampat kepada stsatus sosialnya, contoh nya

jika Pekerjaan pada level manajemen bawah biasanya dipanggil dengan istilah anak buah

atau kuli sedangkan untuk pekerjaan pada level manajemen atas biasanya di panggil bos.

contoh status sosial tersebut bukan hanya berdampak kepada panggilan tentu juga reward

gaji atas pekerjaan yang dilakukannya, sehingga kemungkinan sangat kecil anak buah

memiliki gaji lebih besar dari bos, sehingga dengan demikian tingkat kesejahteraan anak

buah pasti dibawah para bos.

Perbandingan tingkat pendidikan juga bisa banyak digunakan para ahli-ahli

pendidikan bangsa ini yang selalu membandingkan pendidikan Indonesia dengan pendidIkan

bangsa lain seperti Malaysia, contoh yang sering digunakan adalah pendekatan sejarah yang

menyatakan bahwa di era abad 20 akhir banyak para pelajar dari Negara Malaysia yang

menuntut ilmu kekampus-kampus di Nusantara untuk berbagai disiplin ilmu bahkan Malaysia

10 Rama Prabu, Catatan Buku : Menelusuri Lorong-lorong Buku karya Sigit Susanto, diakses dari

www.Kompas .com pada tanggal 24 Juni 2012. Lebih jauh A. Malik Padjar, kelas isu-isu pendidikan

kontemporer, menyatakan bahwa pendidikan bagi masyarakat yang memiliki kesadarankan perubahan

kehidupan yang lebih baik lagi sudah menjadi seperti kewajiaban karena menurut Malik Padjar pendidikan

sudah dinggap sebagai investasi, makna investasi berarti sangat hubungannya dengan ilmu ekonomi yang berarti

mengeluarkan suatu aset berharga untuk disimpan atau dibelanjakan dengan harapan mempunyai nilai tambah

(memiliki keuntungan), pernyataan disampaikan pada 3 Nopember 2012.

Page 10: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

juga ‘mengimpor’ tenaga-tenaga pendidik dari Indonesia untuk menjadi pengajar di lembaga

pendidikan dan pelatihan-pelatihan bahkan menjadi pembicara-pembicara ilmiah. Pada

zaman penulis merasa bangga terhadap kenyataan yang membuktikan bahwa tingkat

keilmuan dan kemajuan sumber daya manusia Indonesia diakui unggul (berkualitas) dan

bahkan mereka meniru untuk diterapkan dinegaranya sebagai wujud dari proses pembelajaran

yang akan mentranfer pengetahua.

Namun sayang proses yang membanggakan tersebut tindak dijadikan pelajaran

bangsa Indonesia kalau ternyata Malaysia sedang melakukan agenda perubahan generasi

yang besar yaitu mereka mengeluarkan banyak uang dan lain sebagainya untuk mengirim

putra-putri untuk belajar di negara Indonesia dan meminta kembali ketika lulus untuk bekerja

keras membangun negaranya, sehingga kurang dari 30 tahun proses investasi pendidikan

sudah memberikan hasil sehingga dalam beberapa tahun terakhir banyak kampus-kampus

dari Negara Malaysia mengikuti pameran-pameran pendidikan yang di jadikan ajang

mempertemukan antara calon mahasiswa dengan pihak lembaga pendidikan.

Berdasarkan data tahun 2010 KBRI di Malaysia yang dikutif dari vivanews.com

menyatakan bahwa jumlah mahasiswa Indonesia untuk tingkat S1, S2, dan S3 berjumlah

15.000 (lima belas ribu) mahasiswa yang belajar di berbagai universitas baik negeri maupun

swasta11. Namun demikian menurut dia walaupun berada di Malaysia kecintaan terhadap

bangsa dan tanah airnya tetap melekat dan ini dibuktikan dengan pernyataan akan

mengerahkan mahasiswa dan pekerja Indonesia untuk menyaksikan langsung laga final AFF

Suzuki 2010 Cup di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, cukup besar. Mahasiswa Indonesia yang

belajar di Malaysia tidak ketinggalan untuk ikut 'memerahkan' Stadion Bukit Jalil demi

mendukung Timnas Indonesia.

11 Ramdhan Muhaimin, Mahasiswa Indonesia akan Memerahkan Stadion Bukit Jalil, data diakses dari

www.vivanews.com pada tanggal 23 Juni 2012.

Page 11: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

Jadi dengan demikian peranan pendidikan yang berkualitas merupakan solusi

terdepan untuk memajukan kehidupan bangsa dan menyingkirkan penyakit bangsa melalui

mengentasan kemiskinan, kebodohan, pengangguran serta angka kriminal yang menurun

sehingga dengan begitu kualitas pendidikan adalah solusi yang jelas untuk menjadikan

bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terhormat.

Bersyukur Cermin Kualitas Jiwa dan Pribadi Manusia

Pada tahap ini penulis akan melakukan pendalaman dari kotek tasawuf untuk

kesuksesan manajemen mutu pendidikan, yaitu melalui menguraikan sikap bersyukur untuk

mengelola pendidikan berkualitas dengan teori mutu di peroleh dengan perbaikan terus

menerus.

Kata bersyukur menurut Khalid Abu Syadi merupakan ungkapan dan pengendalian

diri manusia atas segala kenyataa hidup yang dialami sebab dia berpandangan jika manusia

tidak pernah merasa berterimakasih dan memuji Allah sebagai Zat yang memberikan segala

hal yang ada pada diri manusia, maka nanti jika dihari akhir manusia yang demikian akan

menyesali kehidupannya selama didunia akibat tidak bisa bersikap atas segala nikmat dan

cobaan yang diterimanya.12 Makna istilah syukur banyak asfek yang di jadikan pedoman

12 Khalid Abu Syadi, Seri Penyegaran Iman : Indahnhya Bersyukur, Jakarta, Gema Insani, 2004, 44.

Dalam surah Fathir ayat 3 Allah berfirman:

ض� ر�� األ� و� اء� م� الس� م�ن� ك�م� ق� ز� ي�ر� الله� غ�ي�ر� �ال�ق خ� م�ن� ه�ل� ع�ل�ي�ك�م� الله� ن�ع�م�ت� ا و� ك�ر� اذ� الن�اس� ا ي+ه�

� أ ي�ا

ك�و�ن� ت�ؤ�ف� ن�ىأ� ف� و� ه� إ�ال� �ل�ه� إ ال�

Artinya:

Page 12: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

dalam menganalisisnya untuk mendapatkan pemahaman yang terbuka dan luas seperti para

ulama muslim seperti Khalid yang memaknai syukur dalam pandanga teologis dan bersifat

betuk perenungan dan mengingatkan manusia tas segala bentuk nikmat dan cobaan yang

diberikan Allah SWT.

Pandangan bersyukur bagi kalangan umum diluar muslim seperti diungkapkan oleh

jacob utama dalam bukunya, yang melihat bersyukur itu merupakan suatu gambaran kondisi

yang ada kekurangan bukan dalam kondisi ideal namun berani melangkah maju dan pantang

menyerah untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya13. Sehingga makna bersyukur

itu adalah ingat dan bertanggunga jawab untuk terus berkarya pantang menyerah, sehingga

mencapai kesuksesan.

Aplikasi kata syukur banyak muncul dan sering di dengan seperti dikutif dari

vivanews.com, Menko Polhukam Djoko Suyanto, yang merasa geram dengan hasil penelitian

dari LSM The Fund for Peace hingga menyatakan Indonesia sebagai negara gagal. Beliau

membalik bertanya dan mempertanyakan kriteria indikator “negara gagal” dan kemudian

beliau membantah dengan meberikan Fakta dan alasan keberhasilan, dan kata bersyukur yang

diungkapkan untuk mengekpresikan situasi tersebut adalah ” Yang cuma mengeluh dan

sinikal itu mestinya bersyukur dengan keadaan riil yang ada dan bersama-sama memperbaiki

apa yang kurang, karena mereka sebenarnya telah melupakan nikmat yang telah

dirasakannya,"14.

Hai Manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat

memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain dia; Maka Mengapakah kamu

berpaling (dari ketauhidan).

13 Jacob Utama, bersyukur dan Menggugat Diri, Jakarta: Kompas Media Nusantara,2009, 273.

14 Luhur Hertanto, Menko Polhukam, Indikator Negara Gagal seperti apa, diakses dari detiknews.com

terbitan tanggal 21/06/2012, diakses pada tanggal 23 Juni 2012. Bantahan yang disampaikan oleh

Page 13: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

Jadi memang bersyukur itu mengandung aspek manfaat mengingatkan, penyemangat

dan asfek introsefeksi diri ( mau melihat kekurangan dan mau memperbaiki diri). Asfek

manfaat yang seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Dahlan El-Madary akan melahirkan

kekuatan yang luar biasa dalam hidupnya, dan dapat membentuk sumber daya manusia yang

arif lagi bijaksana serta menjadi syifa ul-linnas (sebagai penawar bagi manusia), yang

kekuatan itu tidak mesti dimiliki oleh benda-benda lain Sifat syukur dapat memotivasi

seseorang dalam memperoleh keberhasilan baik di dunia maupun di akhirat, Mengapa? Sebab

dengan mengedepankan sifat syukur, seseorang akan punya sportivitas, profesionalitas yang

proporsional dan pada akhirnya akan melahirkan sifat solidaritas/kesetiakawanan amal shalih

dan akhlak yang mulia. 15 Sehingga dengan demikian bersyukur akan membuat pribadi

manusia akan lebih berkualiatas yang terwujud dalam prilaku keseharian, sedangakan dalam

bidang pekerjaan dengan bersyukur segala tantangan dapat dihadapi dan terus maju untuk

pantang menyerah.

Bersyukur Kunci Sukses Manajemen Kualitas Modern

Menkopolhukam bersifat bukti keberhasilan pemerintah dalam bidang ekonomi yang tahan terhadap krisis,

Catatan ekonomi Indonesia di tengah krisis ekonomi Eropa dan AS sejak 2008 lalu yang dampaknya telah

menghantam berbagai negara, terhitung sangat baik. Indonesia memiliki cadangan devisa yang besarnya lebih

dari US$ 115 dengan pertumbuhan ekonomi nasional stabil pada 6,5% di saat negara lain merosot hingga

negatif.

Pemerintahan juga berjalan dengan baik, mulai dari presiden hingga bupati dan walikota. Demokrasi tumbuh

sangat baik yang ditandai dengan tidak ada hambatan bagi media massa melakukan check and balance dan

kebebasan penuh kepada warga negara menyampai pendapatnya.

15 Ibnu Dahlan El-Madary, Konsep Syukur dalam Kajian Tasawuf, data diakses dari

www.tribunnews.com, 12 Januari 2011, pada tanggal 23 Juni 2012.

Page 14: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

Konsep Kualitas dengan prinsip terus memperbaikid diri denganterus menerus

ternyata bisa dikatakan merupakan prilkau tasawuf yang tertuang dalam istilah bersyukur

jadi hemat penulis para manajer yang memakai pendekatan Total Qualitas Manajemen sudah

harus melihat bahwa ruh perbaikan diri dalam prinsip kerjanya untuk memenuhi standar

proses penilaian kerja dan produknya adalah terdapat pada diri manusianya, yaitu terutama

manajer atau pimpinan yang bertuga buntuk membuat konsep tentang kualitas kemudian

diturunkan konsep tersebut kedalam praktek kerja dan budaya kerja yang lebih meerapkan

ajaran tasawuf.

Ajaran tasawuf dalam bersyukur dalam dunia kerja terdapat kedalam 3 asfek yaitu16 :

1. Mengetahui semua nikmat yang Allah berikan, seperti nikmat Iman, Islam dan

ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya sehingga benar-benar menjadikan Allah

sebagai pelindung dan senantiasa hadir dalam hatinya, dengan meyakini bahwa

kesuksesan dan segala bentuk kemewahan semua berasal dari Allah, kita hanya di

beri pinjaman sementara di dunia.

Dalam mengejar jaminan dan produk berkualitas termasuk didalamnya proses

berkualitas para stake holder harus memperhatikan nilai spiritual dan harus

menyakini nilai tersebut sebagai kekuatan yang mampu mewujudkan cita-cita

kualitas yang harapkan. Jadi peranan untuk memberikan hasil yang terbaik pertama-

tama bukan untuk kepentingan penjualan produk tetapib sebagai bukti manusia yang

bertaqwa dengan bekerja secara sungguh-sungguh.

16 Ibnu Dahlan El-Madary, Konsep Syukur dalam Kajian Tasawuf, data diakses dari

www.tribunnews.com, 12 Januari 2011, pada tanggal 23 Juni 2012.

Page 15: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

2. Mengungkapkan rasa syukurnya dalam bentuk puji-pujian seperti alhamdulillah,

asy-Syukrulillah atau ucapan lainnya yang mempunyai arti yang sama.

Dalam pelaksanaan kerja harus memuat standar operasi prosedur (SOP) yang

mencantumkan diktum setiap bahwa setiap pekerja dalam kondisi apapun harus

mengingat Allah dengan begitu tingkat kehati-hatian dan faktor eror akan berkurang.

3. Nikmat Allah yang ada, bukan untuk dirasakan sendiri melainkan untuk berbagi

dengan orang lain, seperti sedekah, infaq dan menolong fakir  miskin, itu semua kita

lakukan supaya kita selamat dari ujian dan amanah yang kita hadapi di dunia

sehingga kelak harta, tahta dan kekayaan kita menjadi penolong besok pada hari

penghitungan amal di yaum mahsyar nanti.

Dan puncak dari pencapaian kualitas adalah nilai sosial dan dakwahnya, yaitu

setiap ilmu pengetahuan dan keberhasilan yang telah dicapai harus di sampaikan dan

diajarkan agar setiap orang dimuka bumi ini mempunyai kesempatan menjadi

manusia yang berkualitas dan beruntung.

kesimpulan

Bersyukur merupakan kunci sukses para manajer (kepala sekolah ) untuk usaha untuk

mencapai pendidikan yang kualitas yang memakai prinsip TQM sebagi model manajemen

mutu modern, yaitu diawali dengan membangun kulaitas pribadi dan jiwa yang bagus sesuai

ajaran agama, dan pribadi tersebut harus mempunyai usaha untuk terus meperbaiki diri

melalui hati dan jiwa yang selalu bersyukur.

Page 16: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

Tahapan sufi dalam membangun kualitas pendidikan melalui 3 tahapan proses teologi

yang mampu menjadi katalis negatif dalam diri manusia untuk mencapai posisi kualitas

produk dan berdampak juga tercapinya kualitas diri yaitu melalui:

1. Dalam mengejar jaminan dan produk berkualitas termasuk didalamnya proses

berkualitas para stake holder harus memperhatikan nilai spiritual dan harus menyakini

nilai tersebut sebagai kekuatan yang mampu mewujudkan cita-cita kualitas yang

harapkan. Jadi peranan untuk memberikan hasil yang terbaik pertama-tama bukan

untuk kepentingan penjualan produk tetapib sebagai bukti manusia yang bertaqwa

dengan bekerja secara sungguh-sungguh.

2. Dalam pelaksanaan kerja harus memuat standar operasi prosedur (SOP) yang

mencantumkan diktum setiap bahwa setiap pekerja dalam kondisi apapun harus

mengingat Allah dengan begitu tingkat kehati-hatian dan faktor eror akan berkurang.

3. Dan puncak dari pencapaian kualitas adalah nilai sosial dan dakwahnya, yaitu setiap

ilmu pengetahuan dan keberhasilan yang telah dicapai harus di sampaikan dan

diajarkan agar setiap orang dimuka bumi ini mempunyai kesempatan menjadi

manusia yang berkualitas dan beruntung.

Page 17: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

Daftar Pustaka

Abdul Aziz Dahlan, Pemikiran Falsafi dalam Islam,Jakarta : Dajmbatan, 2003.

Ahmad Syafi’i Mufid , Kasus-kasus Aliran / Paham Keagamaan Aktual di Indonesia,

Departemen Agama RI : Peneiliti Badan Litbang dan Diklat Puslitbang kehidupan

Keagamaan, 2009.

A.Malik Fadjar, Visi Pembaharuan Pendidikan, Jakarta : Lembaga Pengembangan

Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia.

Jacob Utama, bersyukur dan Menggugat Diri, Jakarta: Kompas Media Nusantara,2009.

Khalid Abu Syadi, Seri Penyegaran Iman : Indahnhya Bersyukur, Jakarta, Gema Insani, 2004

Muhamad ZakiIbrahim, Tasawuf Hitam Putih, Tiga Serangkai, 8. diakses dari

Google.Books.Com

Jaludin & Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Kalam Mulia, 1987.

Page 18: Tasawuf Pondasi Manajemen Kualitas Pendidikan

Tim Peneiliti Badan Litbang dan Diklat Puslitbang kehidupan Keagamaan, Paham-paham

Keagamaan Liberal Pada Masyarakat Perkotaan, Departemen Agama RI, 2007.

Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan :

“Menjual” Mutu Pendidikan dengan Pendekatanh Quality Control bagi Pelaku

Lembaga Pendidikan, Jogjakarta: IRCiSoD, 2010