Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
11
TATA LETAK PERALATAN DAPUR DI RESTORAN CHEZ MAMA
PANGANDARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh ujian akhir
Program Diploma III
Oleh :
JESSICA HALIM
201319570
JURUSAN HOSPITALITI
PROGAM STUDI
MANAJEMEN TATA BOGA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA
BANDUNG
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Bandung, .............................. 2016 Bandung, .............................. 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Moch. Nurrochman, S.Sos.,M.Pd R. Sondjana Ali Suganda,S.Sos., MM.
NIP.19630302 1995 03 1 001 NIP.19720322 200502 1 001
Bandung,............................2016
Menyetujui:
Kepala Bagian Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan
Drs. Alexander M. Reyaan, MM
NIP. 19630915 198603 1 001
Bandung,……………………... 2016
Mengesahkan:
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Dr. Anang Sutono, MM Par., CHE
NIP. 19650911 199203 1 001
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Jessica Halim
Tempat,Tanggal Lahir : Bandung, 4 July 1995
NIM : 201319570
Jurusan : Hospitaliti
Program Studi : Manajemen Tata Boga
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir/Proyek Akhir yang saya buat merupakan hasil karya dan
penelitian saya sendiri.
2. Tugas Akhir/Proyek Akhir ini murni dari gagasan, rumusan dan penelitian
saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dari Tim Pembimbing.
3. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang
telah ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali secara tertulis
dengan jelas tertera sebagai acuan dalam naskah dengan yang disebutkan
nama pengarang di dalam daftar pustaka.
4. Surat pernyataan ini saya buat dengan sungguh-sungguh dan apabila
dikemudian hari terjadi penyimpangan atau ketidakbenaran dalam pernyataan
ini, maka saya sendiri bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan
gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, dan sanksi lain yang sesuai
dengan peraturan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini serta peraturan-
peraturan lainnya.
5. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung,...................2016
Jessica Halim
NIM. 201319570
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir yang berjudul “ TATA LETAK PERALATAN DI CHEZ MAMA
CILACAP PANGANDARAN” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyusun tugas akhir ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
akademik dalam Program Diploma III Jurusan Hospitaliti, Program Studi
Manajemen Tata Boga di Sekolah Pariwisata Bandung.
Dalam penyusunan Tugas Akhir, penulis menyadari adanya kekurangan yang
jauh dari sempurna, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan penulis. Namun penulis
berusaha dengan semaksimal mungkin untuk memberikan manfaat bagi penulis
khususnya bagi para pembaca melewati Tugas Akhir ini.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini dengan dukungan moril maupun
material. Oleh karena itu, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan YME yang telah memberikan berkat dan karuniaNya kepada penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik serta kedua orang tua
yang selalu menuntun dan mendoakan penulis dalam segala halauan masalah
maupun dalam proses pembuatan tugas akhir yang menjadikan penulis
sebagai sosok anak yang tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
2. Bapak Dr. Anang Sutono,MM. Par., CHE , selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
3. Bapak Drs. Alexander M. Reyaan, MM. selaku Kepala Bagian Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan.
4. Ibu Ni Gusti Made Kerti Utami, BA., MM. Par., CHE , selaku Ketua Jurusan
Manajemen Perhotelan.
5. Bapak Mochamad Nurrochman, S.Sos., M.Pd selaku Ketua Program Studi
Manajemen Tata Boga Bandung dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia untuk meluangkan waktu dalam membimbing dalam penyusunan
Tugas Akhir ini.
6. Bapak R. Sondjana Ali Suganda, S.sos., MM. selaku pembimbing II yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam
penyusunan Tugas Akhir.
7. Ibu Rooslina selaku owner di Chez Mama Cilacap Pangandaran yang telah
bersedia memberikan informasi tentang lokasi usaha dan bersedia
meluangkan waktunya dalam penelitian untuk Tugas Akhir ini.
8. Kepada rekan-rekan penulis yang telah mendukung dan memberikan
doa,saran dan bantuan dalam menyusun Tugas Akhir penulis sehingga dapat
menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu.
9. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan membantu penulis dalam proses
menyusun Tugas Akhir yang penulis tidak dapat menyebutkannya dengan
satu persatu.
Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih dan permintaan
maaf sedalam-dalamnya jika terdapat kesalahan dalam penulisan Tugas Akhir
ini karena penulis masih mempunyai banyak kekurangan. Penulis panjatkan
do’a kepada Tuhan YME untuk berkat dan balasan atas kebaikan semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini.
Bandung, Juli 2016
Jessica Halim
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
D. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ................... 6
E. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 10
BAB II TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Singkat Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran...11
B. Fasilitas Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran .............14
C. Struktur Organisasi Restoran Chez Mama Cilacap
Pangandaran.............................................................................17
D. Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Restoran Chez Mama
Cilacap......................................................................................20
E. Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Kerja Karyawan
Dapur Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran.................24
F. Tinjauan Kondisi Dapur Chez Mama Cilacap Pangandaran....25
G. Tinjauan Tingkat Efisiensi Kerja Karyawan di Dapur Chez Mama
Cilacap Pangandaran ....................................................37
BAB III ANALISIS PERMASALAHAN
A. Analisis Seputar Kondisi Area Dapur di Restoran Chez Mama
Cilacap Pangandaran................................................................41
B. Analisis Mengenai Tingkat Efisiensi Kerja Karyawan di Dapur
Chez Mama Cilacap Pangandaran...........................................45
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................47
B. Saran ........................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................53
LAMPIRAN..........................................................................................................55
BIODATA.............................................................................................................60
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Latarbelakang Pengalaman Karyawan ..................................................... 25
2. Data Hasil Tanggapan Karyawan Mengenai Kondisi Area Dapur di
Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran ............................................. 36
3. Data Hasil Tanggapan Karyawan Mengenai Tata Letak Peralatan
Dapur di Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran ........................... 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Struktur Organisasi Restoran Chez Mama Cilacap .................................. 19
2. Denah Dapur Restoran Chez Mama Cilacap ............................................. 29
3. Saran Denah Dapur Restoran Chez Mama Cilacap .................................. 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Surat Pernyataan Lokasi Usaha ................................................................. 55
2. Rangkuman Wawancara ............................................................................ 56
3. Kuesioner Mengenai Tata Letak Peralatan Untuk Karyawan
Restoran Chez Mama Cilacap ..................................................................... 57
4. Kuesioner Mengenai Kondisi Area Dapur Untuk Karyawan
Restoran Chez Mama Cilacap ..................................................................... 59
5. Foto Bukti ..................................................................................................... 61
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berjalan waktu, banyak restoran berkembang pesat di berbagai
belahan dunia. Berdasarkan situs berita Tribun kota Jawa Barat pada tanggal 2
bulan Oktober tahun 2013 melampirkan bahwa realisasi penerimaan Pajak
Restoran sebesar Rp 85.646.245.632. Dapat dipahami dari data tersebut bahwa
banyaknya restoran yang tumbuh khususnya di daerah Jawa Barat sangat
berkembang pesat. Tentunya banyak restoran dapat kita temui diberbagai kota
besar maupun kota kecil, salah satunya dapat kita temukan di Pangandaran. Tidak
sedikit pengunjung yang datang mengunjungi salah satu destinasi pariwisata yang
tidak asing ini dikalangan wisatawan dalam negeri dan luar negeri. Menurut berita
yang diulas oleh Koran Pikiran Rakyat pada tanggal 4 bulan Januari tahun 2014,
jumlah wisatawan yang mengunjungi Pangandaran pada tahun 2013 meningkat
sejumlah 11,05% dari tahun sebelumnya. Total wisatawan tahun 2013 mencapai
1.552.153 orang. Dari data tersebut kita dapat mengetahui bahwa wisatawan yang
mengunjungi Pangandaran terus meningkat.
Wisatawan yang datang ke Pangandaran sangat banyak peminatnya, dan
salah satu kebutuhan wisatawan bukan hanya mengunjungi tempat wisata
melainkan memenuhi kebutuhan jasmani dan mengisi energi salah satunya adalah
makan. Restoran telah menjadi alternatif bagi wisatawan yang mengunjungi
destinasi pariwisata ini untuk mengisi perut kosong dan juga tempat peristirahatan
sementara sambil mengisi ulang energi.
Menurut Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 12
Tahun 2004 disebutkan bahwa: “Usaha Rumah Makan adalah usaha penyediaan
makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk,
penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah
dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.” Restoran pun terbagi
menjadi beberapa jenis menurut pelayanan dan jenis makanannya. Seperti yang
disebutkan oleh Walker di dalam bukunya (2001;23) yaitu: “Some restaurant
periodicals classify restaurants broadly into quick service, family, casual, dinner
house and fine dining”.
Salah satu restoran atau rumah makan yang sudah disebutkan oleh Walker
adalah restoran keluarga atau yang disebut family restaurant. Disebut sebagai
restoran keluarga dikarenakan restoran tersebut memiliki konsep yang sederhana
namun nyaman, juga menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang
tidak terlalu mahal/ terjangkau dan tamu yang berkunjung biasanya keluarga
ataupun rombongan/kelompok. Restoran keluarga juga menyediakan makanan
berkualitas bagi pengunjung agar tamu merasa puas atas makanan tersebut bahkan
pelayanannya pun berkualitas. Makanan yang berkualitas tersebut berasal dari
dapur yang berkualitas juga.
Dapur adalah sarana yang penting untuk menghasilkan makanan yang
berkualitas dan dalam jangka waktu yang pantas. Dapur merupakan pusat
pengolahan makanan utama di restoran. Seperti yang dilanturkan oleh Katsigris di
dalam bukunya (1999;54) yaitu: “We view the kitchen as the “heart” of the
house...Kitchen placement will affect the quality of the food.” Di dapur staff akan
membuat makanan berkualitas tersebut menggunakan peralatan yang cukup dan
dalam kondisi yang baik. Apabila dapur ,staff ,dan peralatan kurang memadai
akan menghasilkan makanan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen. Dapur
yang kurang berkualitas bisa dilihat dari berbagai aspek. Salah satunya dilihat dari
penataan letak peralatannya. Tata letak peralatan yang baik di dalam dapur adalah
bagian yang penting yang harus diaplikasikan oleh setiap restoran. Seperti yang
disebutkan Ninemeier dalam jurnal Fahmawati (2002;3) yang menyebutkan
bahwa:
A food service facility’s design and layout have a great impact on its appeal
to guest and employees. If facilities are poorly designed,guests will be
inconvinienced and may receive slow service. Production employees will loss time
in extra walking and extra motions when preparing foods; service employees may
have to walk farther between food pickup areas and guest tables.
Penulis dapat memahami bahwa desain dan layout fasilitas dapur dan service
mempunyai pengaruh yang besar kepada tamu dan juga karyawan yang bekerja di
dapur/restoran tersebut, apabila desain dan layout dapur dibentuk dengan tidak
baik,maka ini sangatlah berpengaruh bagi tamu maupun karyawan yang bekerja di
area tersebut. Tamu akan menerima pelayanan yang lambat dan karyawan akan
kehilangan waktu karena jarak yang cukup jauh ketika menyiapkan makanan dan
pelayan harus berjalan lebih jauh untuk mengambil pesanan menuju meja tamu.
Masalah yang akan timbul bukan hanya keterlambatan penyajian makanan bahkan
seperti penerimaan makanan yang terlampau lama sampai pada konsumen dengan
suhu makanan yang disajikan tidak sesuai (serve hot or serve cold).
Dalam hal masalah bagi karyawan yang bekerja di dapur, tata letak
peralatan dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan para karyawan yang
bekerja. Seperti yang disebutkan oleh Khan di dalam jurnal Fahmawati (2002;4),
yaitu: “Improperly located equipment will be continous sources of inefficient and
even hazard.” Bisa dipahami bahwa penempatan peralatan yang tidak benar akan
menyebabkan masalah yang berkelanjutan atau bahkan bahaya. Hal tersebut akan
membuat karyawan bekerja dalam ketidak nyamanan dan merasa tidak aman.
Berdasarkan hasil pengamatan oleh penulis di dapur Restoran Chez Mama
Cilacap di Pangandaran, penulis menduga bahwa ada beberapa faktor yang
menimbulkan permasalahan seperti penyajian makanan kepada tamu yang lambat
dan tamu harus menunggu makanan tersebut dalam jangka waktu yang lama. Dari
beberapa faktor yang mempengaruhi permasalahan tersebut penulis tertarik untuk
membahas keadaan dapur Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran yang
meliputi tata letak peralatan dapur (equipment/utensils) yang dapat menghambat
dan memperlambat keluarnya makanan kepada tamu. Dilihat dari Guest Comment
yang ada di Restoran Chez Mama Cilacap, tanggapan tamu mengenai lama waktu
makanan datang sekitar 20 menit sampai 30 menit dari saat memesan makanan.
Dan adanya komplain tamu dikarenakan makanan yang lama datang. Penulis juga
datang sebagai tamu untuk mengetahui lamanya datang makanan sebanyak 3 kali
di waktu yang berbeda. Dua diantaranya didapatkan waktu 30 menit sampai 40
menit dari saat memesan sampai makanan datang ke meja.
Penulis menduga bahwa tata letak peralatan didalam dapur Restoran Chez
Mama Cilacap adalah faktor yang membuat lambatnya keluar makanan untuk
disajikan kepada tamu. Tata letak peralatan yang tidak tersusun dengan baik akan
menimbulkan masalah-masalah seperti komplain tamu bahkan komplain dari
karyawan yang bekerja karena tidak nyamannya bekerja dalam kondisi tata letak
peralatan dapur yang ada. Hal ini perlu diperhatikan oleh para staff dan
khususnya pimpinan dapur. Karena hal tersebut dapat merugikan pekerja maupun
pihak restoran sendiri.
Berdasarkan dengan uraian di atas maka penulis menetapkan judul untuk
penelitian ini melalui Tugas Akhir yaitu:
“ TATA LETAK PERALATAN DAPUR DI CHEZ MAMA CILACAP
PANGANDARAN”
Melalui judul di atas, penulis akan lebih fokus untuk membahas seputar tata
letak peralatan dapur di Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran,dan pengaruh
tata letak peralatan tersebut dengan permasalahan lamanya waktu makanan yang
disajikan kepada tamu yang datang memesan.
B. Identifikasi Masalah
Penulis mendapat kutipan dari Brichfield di dalam bukunya (2003;111)
yaitu:
“When work areas are logically arranged according to the principles of good
design and the equipment is carefully selected to meet the specific criteria of the
operation, the space will yield a high level of efficiency and employee
productivity.”
Ketika area kerja secara logis diatur sesuai prinsip desain yang baik dan
peralatan dipilih secara hati-hati untuk memenuhi kriteria operasi, ruang area
dapur akan menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi dan produktivitas
karyawan. Sebaliknya, jika tata letak peralatan di dapur yang kurang efisien akan
menimbulkan masalah untuk staff maupun konsumen secara tidak langsung.
Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasikan permasalahan-
permasalahan di Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran yakni:
1. Bagaimana kondisi area dapur Chez Mama Cilacap Pangandaran?
2. Bagaimana tingkat efisiensi kerja karyawan di dapur Chez Mama Cilacap
Pangandaran
C. Tujuan Penelitian
Adanya tujuan formal dan tujuan operasional sebagaimana maksud penulis
menulis Tugas Akhir ini yaitu:
1. Tujuan Formal
Tujuan formal dari penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat penulis dalam menyelesaikan jenjang Program Diploma III,
Jurusan Management Perhotelan, dengan Program Studi Management Tata
Boga di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
2. Tujuan Operasional
Tujuan operasional dari penelitian ini adalah:
a. Penulis ingin mengetahui mengenai kondisi area dapur yang melingkupi
tata letak peralatan dapur secara mendalam dan lebih luas di dapur
Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran.
b. Penulis ingin mengetahui secara mendalam dan lebih terperinci
mengenai tingkat efisiensi kerja karyawan yang ada di dapur Restoran
Chez Mama Cilacap Pangandaran.
D. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.
1. Metode penelitian
Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif dapat dipahami sebagai prosedur pemecahan masalah
dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian berupa
orang, lembaga atau masyarakat yang berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau apa adanya. Menurut Sugiyono (2005;21) dilanturkan bahwa metode
deskriptif merupakan metode yang biasa digunakan untuk menganalisa atau
menggambarkan suatu keadaan dan hasil penelitian tetapi tidak dianjurkan
untuk membuat kesimpulan yang terlalu luas. Penulis memakai metode
penelitian deskriptif untuk bertujuan menganalisa dan mengungkapkan
masalah yang terjadi di dapur Chez Mama Cilacap Pangandaran.
Penulis mendeskriptifkan mengenai kondisi faktual yang ada di
Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran. Penulis meneliti kondisi dapur
lokasi usaha dan didapatkan beberapa masalah mengenai tata letak peralatan
yang berdampak pada keterlambatan makanan yang disajikan untuk tamu.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:
a. Observasi
Penulis melakukan tinjauan langsung ke lokasi usaha untuk
mendapatkan data yang diperlukan.Penulis meninjau dapur lokasi usaha
dan memperhatikan alur kerja karyawan pada saat operasional berjalan.
Penulis melihat adanya beberapa masalah seperti penempatan peralatan
dapur yang tidak memenuhi standar. Namun tidak adanya kesadaran para
staff tentang hal tersebut. Penulis juga melihat keadaan dapur di Chez
Mama Cilacap Pangandaran. Terdapat beberapa peralatan yang
ditempatkan bukan pada tempatnya. Seperti penempatan panci-panci
yang ditaruh bukan pada tempatnya/rak penyimpanan peralatan.Lantai
yang licin dikarenakan jarangnya dibersihkan dan dikarenakan oleh
ketidak pekaan karyawan terhadap lantai yang licin oleh air ataupun
minyak . Area dapur yang sangat luas tetapi penempatan peralatan besar
yang jauh dari tempat pelayan mengambil makanan. Hal tersebut tidak
diperhatikan staff dan kepala dapur. Observasi sangat penting dalam
penelitian, seperti yang dikatakan oleh Cahyono dalam buku Metodologi
Riset Bisnis (1996;39) bahwa “ Observasi adalah cara pengambilan data
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut melalui pencatatan secara cermat dan sistematis.”
b. Wawancara
Penulis melaksanakan wawancara di Chez Mama Cilacap
Pangandaran. Penulis melakukan wawancara tatap muka secara langsung
dengan owner Chez Mama Cilacap Pangandaran untuk mendapatkan
informasi seputar dapur Chez Mama Cilacap Pangandaran. Penulis
menanyakan beberapa hal seperti latarbelakang karyawan, sejarah dari
lokasi usaha, serta operasional kerja yang ada di dapur. Owner restoran
yang di wawancarai memberi informasi tentang hal-hal seputar dapur dan
menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh penulis. Dari
wawancara tersebut penulis mendapatkan informasi yang dibutuhkan
untuk penelitian mengenai kondisi dapur yang melingkupi tata letak
peralatan dapur di Chez Mama Cilacap Pangandaran. Penulis mengetahui
dari wawancara tersebut bagaimana kondisi tata letak peralatan dapur dan
juga efisiensi kerja karyawan selama operasional. Pemilik restoran
menjawab dengan rinci mengenai seluk beluk dapur dan mengapa
pemilik tersebut menata peralatan dapur seperti sekarang. Pemilik
restoran juga memberi tahu bahwa adanya masalah keterlambatan
makanan dikarenakan kurangnya penataan peralatan didapur. Menurut
Bambang Tri Cahyono dalam bukunya yang berjudul Metodologi Riset
Bisnis (1996;40), yaitu: “ Wawancara merupakan proses interaksi dan
komunikasi untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil tatap muka dengan menggunakan
panduan wawancara”. Metode ini penulis gunakan karena metode
wawancara sangat efektif dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan
untuk penelitian.
c. Kuesioner
Penulis membuat dan memberikan kuesioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan seputar dapur Chez Mama Cilacap pada karyawan untuk
mendapatkan informasi dan data yang diperlukan pada bulan Mei 2016.
Penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan secara fisik dalam bentuk
kertas kepada karyawan sejumlah 6 orang/ keseluruhan karyawan yang
bekerja di Restoran Chez Mama Cilacap. Kuesioner tersebut berisi
tentang jarak antara ruangan, jarak antara peralatan dapur, waktu yang
dibutuhkan untuk bekerja dalam kondisi dapur yang ada, dan masalah-
masalah terkaitnya penataan peralatan dapur. Selembaran kuesioner
tersebut dibagikan dihari yang sama dengan terlaksananya wawancara
dengan owner. Karyawan mengembalikan selembaran kuesioner tersebut
dua hari dari hari pemberian kuesioner. Dari selembaran kuesioner yang
telah terisi, penulis mendapatkan data dan informasi tentang dapur dan
operasional dari pihak karyawan. Ditemukan beberapa jawaban yang
mencerminkan bahwa karyawan tidak memperhatikan betul tata letak
peralatan dapur disekitarnya dan owner membangun ruangan dapur
sesuai dengan apa yang diberitahu oleh dinas yang ada di daerah
Pangandaran . Maka dari itu, owner mengaplikasikan apa yang telah
disarankan oleh pihak dinas tersebut. Menurut Kusumah (2011;78)
menyatakan kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan
kepada subjek yang diteliti untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan peneliti.
d. Studi Kepustakaan
Penulis melakukan studi kepustakaan untuk menambah informasi
dan data melalui buku-buku dan literatur lainnya. Dan sebagai alat untuk
membantu penulis untuk melakukan penelitian yang menyangkut
masalah yang terjadi di lokasi usaha.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penulis menggunakan di Restoran Chez Mama Cilacap di Jalan
Kidang Pananjung nomor 197 Pangandaran 46396,Jawa Barat ,Indonesia
sebagai lokasi usaha untuk penelitian Tugas Akhir.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk penelitian dan
pengumpulan data adalah empat bulan dari bulan Februari 2016 sampai
dengan Mei 2016.
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Sejarah Singkat Restoran Chez Mama Cilacap di Pangandaran
Restoran Chez Mama Cilacap merupakan salah satu restoran keluarga yang
sudah cukup dikenal banyak orang dikarenakan sudah berdiri 44 tahun lamanya.
Restoran Chez Mama Cilacap ini didirikan oleh Alm. Ibu Laewati dari tahun
1972 di Jalan Kidang Pananjung no. 192 Pangandaran, Jawa Barat. Rumah
makan Chez Mama Cilacap dahulu dinamakan Rumah Makan Cilacap,
dikarenakan Alm. Ibu Laewati adalah berketurunan dari keluarga yang berasal
dari Cilacap Jawa Tengah. Pada tahun 1972 banyak masyarakat umum yang
belum terlalu mengetahui keberadaan destinasi pariwisata di Pangandaran, maka
dari itu Restoran Chez Mama Cilacap ini hanya beroperasi pada hari sabtu dan
minggu saja. Pada tanggal 23 Desember 1980 pendiri dari rumah makan Cilacap,
Alm. Ibu Laewati meninggal. Setelah meninggalnya Alm. Ibu Laewati rumah
makan Cilacap tidak beroprasi dalam kurun waktu yang lumayan lama. Setelah
itu rumah makan ini beroperasi kembali dan dilanjutkan oleh generasi kedua
yaitu oleh keluarga dari Alm. Bapak Happy Efendi,yang merupakan adik dari
Alm. Laewati.
Pada tahun 1981 banyak wisatawan terutama turis dari mancanegara mulai
banyak mendatangi destinasi yang ada di Pangandaran. Terutama pada bulan
maret sampai september. Dalam tahun ini Pangandaran menerima banyak
keuntungan dari kedatangan wisatawan dalam negeri dan luar negeri.
Dikarenakan banyaknya wisatawan,ini merupakan keuntungan berupa banyak
tamu yang berdatangan ke rumah makan Cilacap. Dari tamu yang datang, Alm.
Bapak Happy Efendy merencanakan membuka rumah makan bukan hanya sabtu
minggu melainkan setiap harinya. Namun belum sepenuhnya di tahun ini rumah
makan Cilacap dapat buka setiap harinya dikarenakan Alm. Bapak Happy
mempunyai urusan lain.
Ibu Rooslina merupakan putri tunggal dari keluarga Alm.Bapak Happy
Efendi. Ibu Rooslina ini yang membantu saat operasional di rumah makan
Cilacap. Pada tanggal 23 Maret 1984, Ibu Rooslina menikah dengan Bapak
Michel. Bapak Michel merupakan seorang yang berkebangsaan prancis yang
sudah tinggal lama di Indonesia. Nama rumah makan Chez Mama Cilacap ada
setelah banyaknya turis asing yang berasal dari Prancis datang untuk berkunjung.
Chez Mama Cilacap di ambil dari bahasa prancis yang dapat diartikan sebagai
“Rumah dari Mama Cilacap”.Setelah meninggalnya Alm. Bapak Efendi pada
tahun 1991, keluarga dari Bapak Michel dan Ibu Rooslina membuka rumah
makan Chez Mama Cilacap dengan konsep yang baru di Jln. Kidang Pananjung
no.197 Pangandaran. Di alamat yang baru ini, Restoran Chez Mama Cilacap buka
setiap harinya. Pada tahun 1993 Alm.Ibu Hendrawati meninggal dan Restoran
Chez Mama Cilacap akhirnya dilanjutkan oleh generasi ketiga yaitu Ibu Rooslina.
Ibu Rooslina memberitahukan bahwa pada tahun 1990an adalah tahun
dimana daerah Pangandaran kedatangan banyak sekali wisatawan dalam negeri
dan wisatawan dari mancanegara. Namun setelah terjadinya krisis moneter pada
tahun 1998 wisatawan yang datang ke Pangandaran mengalami penurunan yang
sangat drastis pada saat itu. Pendapatan dari Restoran Chez Mama Cilacap juga
ikut menurun dikarenakan krisis tersebut. Oleh sebab itu Bapak Michel dan Ibu
Rooslina memutuskan untuk membuka sebuah toko kelontongan yang menjual
sembako dan barang-barang lainnya yang dibagun pada tahun 2000. Bapak
Michel mengatakan bahwa jumlah wisatawan dalam negeri maupun wisatawan
asing yang datang ke Pangandaran untuk berwisata menjadi sangat menurun dan
tidak stabil karena banyaknya peristiwa dan bencana seperti travel warning, bom
yang terjadi di Bali, tsunami Aceh yang menggemparkan dunia, bencana gedung
WTC, bom yang terjadi di Jakarta dan musibah lainnya.
Terutama pada tahun 2006, Pangandaran tertimpa musibah bencana alam
yaitu Tsunami yang memberikan sejumlah dampak kepada sektor pariwisata
yang ada. Bapak Michel dan Ibu Rooslina mengatakan butuh waktu yang lama
untuk Pangandaran menjadi pulih kembali seperti semula karena bencana
tersebut. Pangandaran baru benar-benar pulih dari sisi pembangunan sektor
pariwisata dan wisatawan yang datang pada tahun 2010. Banyak para wisatawan
dalam negeri maupun wisatawan mancanegara yang kembali datang untuk
berwisata dan di tahun ini juga banyak bermunculan hotel, restoran dan tempat
wisata baru.
Restoran Chez Mama Cilacap tetap bertahan dari bencana tersebut hingga
kini dan beroperasional setiap harinya. Bahkan Restoran Chez Mama Cilacap
sudah mempunyai pelanggan tetap yang datang saat berwisata ke Pangandaran.
Adapun visi dan misi Restoran Chez Mama Cilacap yaitu:
1. Visi Restoran Chez Mama Cilacap :
Restoran Chez Mama Cilacap adalah salah satu usaha yang bergerak
dibidang jasa boga yang menyediakan makanan yang disuguhkan untuk
tamu dan mempunyai tempat yang nyaman dan mempunyai fasilitas yang
disediakan untuk tamu. Restoran Chez Mama Cilacap ingin menjadikan
restorannya tersebut menjadi tempat singgah saat tamu lelah dan
membutuhkan asupan makanan yang nikmat dan lezat.
2. Misi Restoran Chez Mama Cilacap :
Restoran Chez Mama Cilacap mempunyai komitmen yaitu:
a) Memberikan makanan yang lezat untuk kepuasan pelanggan.
b) Memberikan fasilitas dan tempat yang ramah dan nyaman.
c) Melayani dengan senyuman dan kualitas yang terbaik.
B. Fasilitas Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran
Selain bertempat di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh
pengunjung, Restoran Chez Mama Cilacap menyediakan dan mempunyai
fasilitas-fasilitas yang disuguhkan untuk tamu yang datang. Fasilitas-fasilitas ini
diadakan untuk menunjang dan untuk kepuasan tamu. Fasilitas ini antara lain :
1. Dapur dari Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran
Dapur Restoran mempunyai beberapa bagian di dalamnya yaitu:
a. Main Kitchen
Dapur utama Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran adalah bagian
dapur yang memproduksi makanan-makanan utama dan sup yang sudah
tertera di menu. Selain makanan utama dan sup, dapur utama juga
membuat snack. Dapur utama mempunyai peralatan besar dan kecil yang
ada disana seperti chinese stove , meja untuk persiapan bahan makanan,
frezzer, kulkas , exhaust, stockpot besar, rak untuk menyimpan sayur-
sayuran, rak penyimpanan beras dan bahan kering lainnya.
b. Other Section
Bagian dapur ini adalah bagian dapur utama tetapi dibatasi oleh dinding.
Dapat disebut sebagai cold kitchen yang menyiapkan makanan pembuka
dan makanan penutup. Tetapi di ruangan ini tidak terdapat alat pendingin
ruangan. Dan terdapat kompor di dalam ruangan ini.
c. Butchering Section
Bagian dapur ini khusus untuk menyiapkan bahan makanan seperti daging
ayam, daging sapi bahkan seafood yang masih mentah untuk diberikan ke
dapur utama untuk di olah.
d. Tempat BBQ yang berada di depan restoran
Tempat BBQ ini adalah salah satu tempat yang terbuka dan menjadi daya
tarik untuk konsumen yang ingin melihat proses pembakaran khususnya
seafood atau daging sapi dan dapat memilih langsung khususnya seafood
yang diinginkan konsumen. Dibagian ini juga terdapat beberapa tempat
menampung seafood yang disuguhkan segar oleh restoran.
2. Kapasitas tempat duduk tamu
Restoran Chez Mama mempunyai kapasitas tempat duduk tamu yang
cukup menampung 110 tamu dalam satu waktu. Ruangan yang ada dibagi
menjadi dua bagian yaitu indoor dan outdoor. Ruangan indoor terdapat 62
kursi yang mempunyai meja berukuran besar yang dapat menampung 5-8
orang dalam 1 meja. Ruangan outdoor terdapat 48 kursi yang dapat
menapung 4-8 orang dalam 1 meja.
3. Wi-fi gratis (Hotspot)
Pada jaman ini, orang-orang sudah menggunakan teknologi telepon
genggam yang memakai internet. Tidak mau ketinggalan, restoran ini
menyediakan fasilitas lebih up to date untuk memberikan suatu kepuasan
lebih untuk tamu yang ingin memakai internet secara gratis. Tamu tidak
perlu membayar, dan hanya menanyakan password untuk memakai fasilitas
tersebut.
4. Toilet dan wastafel khusus tamu
Restoran Chez Mama Cilacap mempunyai 2 toilet untuk tamu dan 2
wastafel yang berada dekat dengan toilet dan kasir. Keadaan toilet dan
wastafel dibersihkan secara berkala agar tetap bersih dan nyaman saat
dipakai oleh tamu dan menunjang kepuasan tamu yang memakai fasilitas
tersebut.
5. Mushola
Selain fasilitas yang sudah disebutkan, adanya mushola sangat
dibutuhkan oleh pengunjung umat muslim untuk melakukan kegiatan sholat.
Mushola ini selalu dibersihkan berkala oleh karyawan di restoran agar
menjaga kebersihan dan kenyamanan tamu yang ingin memakai fasilitas ini.
Mushola ini berkapasitas untuk 6 sampai 7 orang dalam satu waktu di dalam
satu ruangan.
6. Tempat Parkir yang memadai untuk tamu
Tempat parkir yang disediakan oleh Restoran Chez Mama dapat
menampung cukup banyak mobil yaitu sejumlah 7 sampai 8 mobil tamu.
Tempat parkir tersebut terletak di depan restoran dan disamping restoran.
7. Fasilitas extra yaitu Toko Kelontong
Toko kelontong yang berada tepat disebelah kanan Restoran Chez
Mama Cilacap ini juga adalah sebuah fasilitas yang disediakan untuk tamu.
Tamu dapat dengan mudah membeli keperluan yang dibutuhkan dan tidak
perlu jauh untuk membelinya. Hanya dengan berjalan sekitar 5 langkah
untuk mencapai toko kelontong tersebut.
C. Struktur Organisasi Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran
Di suatu perusahaan terdapat bagian penting yaitu organisasi, adapun
organisasi kecil dan besar yang sama pengaruhnya bagi suatu perusahaan dan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Organisasi didirikan untuk kepentingan
umum perusahaan untuk menjalankan tujuan yang sudah ditetapkan oleh pemilik.
Organisasi merupakan suatu bagian terpenting yang tidak dapat dilewatkan dan
dilupakan oleh perusahaan. Dikarenakan organisasi adalah badan yang
membangun dan menjalankan perusahaan menjadi maju dan berkembang. Dalam
organisasi tentu terdapat struktur yang menunjang pangkat dan kewenangan serta
tanggung jawab yang tergambar distruktur tersebut. Seperti yang dilanturkan oleh
Komarrudin dalam bukunya (1995;105), “Struktur organisasi adalah serangkaian
hubungan individu-individu didalam suatu kelompok, kemudian struktur tersebut
dilukiskan dalam bagan organisasi atau diagram yang memperlihatkan garis-garis
besar hubungan tersebut menurut fungsi-fungsi di dalam usaha, arus,
tanggungjawab dan wewenang.”
Dengan adanya struktur organisasi, setiap pekerja yang bekerja dapat
melihat siapa dan apa kewenangan yang didapatnya, serta struktur organisasi
menjadi pedoman pekerja di perusahaan tersebut. Selain itu, struktur juga
menggambarkan pekerjaan yang dilakukan pekerja. Tiap-tiap pekerjaan yang
dikerjakan semuanya membuahkan hasil baik untuk perusahaan menjadi
berkembang ataupun sebaliknya. Setiap orang di organisasi tersebut guna
mencapai kesejahteraan dan kesuksesan membutuhkan komunikasi yang baik
antar organisasi. Dilanturkan oleh Tohari didalam bukunya (2002;39) bahwa
struktur organisasi merupakan rumusan peran dan hubungan peran,
pengalokasian aktivitas guna mensyahkan sub-unit , distribusi antara jabatan-
jabatan administrative serta jaringan kerja komunikasi formal guna mencapai
pembagian tenaga yang efisien serta efektivitas koordinasi aktivitas anggotanya.
Apabila pembagian tenega kerja efisien akan menimbulkan hasil baik bagi
perusahaan juga bagi karyawan yang bekerja.
Restoran Chez Mama Cilacap juga mempunyai struktur organiasi yang tidak
terlalu kompleks dikarenakan Restoran Chez Mama Cilacap mempunyai sedikit
karyawan didalamnya dan karyawan yang sering berganti. Namun pada periode
ini Restoran Chez Mama Cilacap mempunyai struktur organisasi berikut nama
karyawannya yang tetap. Struktur organisasi ini bersifat tetap sebagaimana owner
dari Restoran Chez Mama Cilacap menentukannya. Apabila ada penambahan
karyawan maupun pengurangan, struktur organisasi ini tetap berjalan sesuai yang
diberikan. Restoran Chez Mama Cilacap mempunyai 1 Chef de Partie, 1
supervisor waiter dan 1 supervisor bar berikut kasir, 3 orang bartender, 1 demi
chef, 5 pelayan, 4 tukang masak dan 2 dishwaher. Berikut ini adalah gambar
struktur organisasi yang ada di Restoran Chez Mama Cilacap pada periode tahun
2014-sekarang:
GAMBAR 1
STRUKTUR ORGANISASI
RESTORAN CHEZ MAMA CILACAP
OWNER
ROOSLINA
COOK
MUYADI
ETI
RAHMAT
EKO
SUPERVISER
BAR
MINAH
CDP
YULIANTO
SUPERVISOR
WAITER
SANDI
KASIR
MINAH
BARTENDER
HENGKI
NURHALIMAH
KARTINI
DEMI CHEF
SUMIATI
WAITER-ESS
ANDRI
DODI
DARSONO
SULAIMAN
ADIT
DISHWAHER
RASIDI
IAN
D. Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Restoran Chez Mama Cilacap
Setelah membahas struktur organisasi dan karyawan yang bekerja di
Restoran Chez Mama Cilacap, tak lupa penulis menjabarkan apa saja tugas dan
tanggung jawab setiap jabatan karyawan yang ada di restoran tersebut. Dapat
dilihat dibawah ini:
1. Owner
Merupakan pemegang restoran tunggal serta kepemilikan penuh atas
Restoran Chez Mama Cilacap. Owner juga sebagai pengelola tertinggi
Restoran Chez Mama Cilacap.
2. Supervisor Bar dan kasir
Bertanggung jawab atas:
a) Mengelola keluar masuknya uang serta transaksi konsumen.
b) Membuat beverage cost.
c) Persiapan bahan minuman.
d) Mendata bahan minuman, pembelian dan penerimaan bahan minuman.
e) Membuat laporan keuangan tiap harinya.
f) Memberi arahan setiap paginya kepada bartender.
g) Mengontrol karyawan bar dan membuat daftar job descriptions.
h) Kehilangan bahan dan barang di ruang lingkup bar dan kasir.
i) Kebersihan area bar.
j) Membuat schedule karyawan bar tiap bulannya.
3. Bartender
Bertanggung jawab atas:
a) Pembuatan minuman yang dipesan oleh tamu.
b) Mendata bahan minuman yang habis dan membuat catatan bahan yang
habis lalu diberikan kepada supervisor bar.
c) Kebersihan area dan peralatan di bar.
4. Supervisor waiter and waitress
Bertanggung jawab atas:
a) Operasional service dan memberikan arahan setiap pagi kepada waiter
dan waitress.
b) Komplain tamu yang berlangsung saat operasional.
c) Mengontrol waiter-waitress yang sedang bekerja dan memberikan tugas
serta tanggung jawab.
d) Kebersihan area dan piring, sendok,garpu dan lainnya serta kebersihan
area restoran.
5. Waiter – waitress
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a) Menyiapkan peralatan dan restoran sebelum operasional berjalan.
b) Mengecek kebersihan peralatan dan area restoran.
c) Melayani tamu dengan sopan santun dan tata krama yang baik.
d) Menyiapkan segala sesuatu yang tamu butuhkan.
e) Menyampaikan komplain atau masalah yang terjadi saat operasional
kepada supervisor.
f) Membersihkan meja dan mengangkat piring yang kotor saat tamu sudah
selesai.
g) Mengucapkan terimakasih dan selamat datang saat tamu datang dan
pergi.
6. Chef de Partie
Dikarenakan tidak adanya executive chef di restoran ini, maka Chef de
Partie mengambil alih tugas dan tanggung jawab executive chef. Tugas dan
tanggung jawabnya antara lain:
a) Bertanggung jawab atas area dapur serta kebersihannya.
b) Mengontrol dan mengawasi cook saat operasional.
c) Membuat data bahan makanan tiap harinya dan memberikan laporan
tersebut kepada owner.
d) Memberi arahan tiap harinya kepada staff dapur dan staff service.
e) Ikut serta dalam operasional dikarenakan kurangnya staff.
f) Bertanggung jawab atas peralatan dapur apabila ada kerusakan.
7. Demi chef
a) Membantu Chef de Partie mengawasi operasional.
b) Membuat laporan barang atau peralatan yang rusak.
c) Membantu operasional dapur.
d) Menerima bahan makanan yang datang.
e) Menyiapkan semua bahan makanan sebelum operasional berjalan.
8. Cook
a) Membantu proses pemasakan dengan demi chef.
b) Menyiapkan peralatan yang akan dipakai.
c) Menjaga dan membershikan area dan peralatan dapur.
d) Membantu menyiapkan bahan makanan sebelum operasional berjalan.
e) Membantu menjaga dan menyimpan bahan makanan dengan baik.
f) Mengikuti arahan yang diberikan oleh Chef de Partie.
9. Dishwasher
Dishwasher adalah bagian penting dalam operasional dikarenakan karyawan
bagian ini lah yang menjaga peralatan dapur serta piring dan peralatan
lainnya tetap bersih dan dalam keadaan baik untuk digunakan. Namun
adapun tugas dan tanggung jawab berikut ini:
a) Menjaga kebersihan peralatan dapur dan peralatan makan.
b) Menjaga kebersihan area dapur dan area dishwash.
c) Bertanggung jawab atas kelengkapan peralatan dapur dan makan.
d) Menempatkan peralatan di tempatnya dengan baik dan benar.
e) Bertanggung jawab atas semua sampah dan barang yang tidak dapat
digunakan lagi.
Demikian tugas dan tanggung jawab setiap jabatan yang ada di Restoran
Chez Mama Cilacap. Tugas dan tanggung jawab sangat penting dalam
operasional dan organisasi. Apabila tugas dan tanggung jawab dijalankan
dengan baik maka operasional akan lancar dan menghasilkan keuntungan dan
kepuasan bagi karyawan, owner dan tamu. Namun jika ada tugas yang tidak
dijalankan dengan baik, maka akan berdampak buruk bagi karyawan maupun
owner dan tamu restoran. Organisasi dan tugas/tanggung jawab sudah menjadi
satu kesatuan dalam sebuah perusahaan/restoran.
E. Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Kerja Karyawan Dapur
Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran
Karyawan yang bekerja di Restoran Chez Mama Cilacap mempunyai latar
belakang yang berbeda-beda. Pendidikan karyawan satu dengan lainnya pun
berbeda, tidak dapat kita lihat sebelah mata. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh
karyawan restoran pun berbeda. Kita ketahui bahwa pengalaman kerja dan
pendidikan adalah suatu hal yang penting bagi perusahaan untuk menunjang
tumbuh kembangnya restoran menjadi lancar dan maju. Namun keterbatasan
karyawan yang bekerja dan latarbelakang yang terbatas juga, timbul pekerja-
pekerja yang tidak mempunyai pengalaman kerja maupun pendidikan yang
tinggi, dan hanya mengandalkan diri dan raga untuk bekerja. Khususnya
karyawan yang melamar maupun yang owner rekrut mempunyai latar belakang
pendidikan yang sedikit minim dan pengalaman kerja yang kurang. Ada
beberapa karyawan yang sudah bekerja di restoran lebih dari 3 tahun, dan ada
juga karyawan yang baru bekerja namun dibawah umur seharusnya. Owner
merekrut karyawan tersebut dikarenakan kurangnya karyawan yang bekerja
direstoran saat hari libur yang mendatangkan banyak pesanan yang membuat
karyawan menjadi kewalahan. Karyawan yang bekerja di restoran juga
mengalami pergantian karyawan yang cukup sering dikarenakan alasan pribadi
yang membuat pemilik Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran sulit untuk
mencari pengganti karyawan untuk restoran.
Penulis menjabarkan melalui tabel dibawah ini, latarbelakang
pengalaman kerja dan pendidikan terakhir karyawan yang bekerja di Restoran
Chez Mama Cilacap yang tercatat oleh owner.
Tabel 1
Latar Belakang Pengalaman Kerja Serta Pendidikan Terakhir
Karyawan Restoran Chez Mama Cilacap
Jabatan-karyawan Pendidikan terakhir Pengalaman Kerja
Chef de Partie SMA 25 tahun
Demi Chef SMA 17 tahun
Cook 1 SMP 8 tahun
Cook 2 SMA 5 tahun
Cook 3 SMP 4 tahun
Cook 4 SD 1 tahun
Supervisor bar SMA 25 Tahun
Supervisor waiter-ess SMA 25 Tahun
Waiter-waitress SMP-SMA 2-3 tahun
Bartender SMP-SMA 2 tahun
Dishwasher SD 5 tahun
F. Tinjauan Kondisi Dapur Chez Mama Cilacap Pangandaran
Telah kita ketahui, bahwa dapur adalah pusat pembuatan makanan dari
menyimpan bahan makanan, persiapan bahan makanan, proses pembuatan bahan
makanan, dan tempat asal dari makanan berkualitas yang akan disajikan
dihasilkan. Semua akan baik hasilnya disebabkan oleh beberapa faktor di dapur.
Selain kemampuan juru masak, pengetahuan karyawan, dan kepekaan karyawan
di dapur mengenai dapur dan makanan, kondisi area dapur yang melingkupi
desain dan layout merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah restoran.
Seperti yang dilantunkan oleh Katsigris (1999;54) yaitu : “ A poorly designed
kitchen can make food preparation and service more difficult than it should be.”
Dapat dipahami bahwa apabila desain dapur kurang baik dapat menimbulkan
kesusahan terhadap persiapan makanan dan juga pelayanan dari seharusnya.
Setelah desain dan layout yang harus diaplikasikan ke dapur,kondisi luas
dapur juga memberi pengaruh bagi peralatan besar maupun kecil yang akan ditata
di area tersebut. Seperti yang dilantunkan oleh Brichfield (2003;60) bahwa:
Efficient and effective designs should:
- Be flexible and modular
- Show simplicity
- Create an efficient flow of materials and personnel
- Facilitate ease of sanitation
- Create ease of supervision
- Use space efficiently
Seperti yang disebutkan diatas, salah satunya adalah menggunakan ruang
seefisien mungkin. Hal ini bertujuan agar kegiatan operasional di dapur dapat
berjalan dengan efisien dan efektif dan dapat menghasilkan makanan yang
berkualitas. Memakai ruang yang ada dan menyusun peralatan dengan benar akan
mempermudah karyawan dalam bekerja dan menimbulkan efek yang baik untuk
tamu. Seperti menerima makanan dengan waktu yang wajar dengan kurangnya
keterlambatan pelayanan makanan yang terlalu lama.
Kondisi luas dapur dapat dilihat dari luas tempat persiapan dan
pengolahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan, tempat penyimpanan
peralatan dan tempat pencucian peralatan. Luas dapur sangat berpengaruh bagi
operasional kerja karyawan dan keefektifan pemanfaatan ruangan, karena apabila
luas dapur tidak dirancang sesuai dengan kebutuhan,maka akan ada ruangan yang
tidak terpakai atau dapat dikatakan kerugian untuk pemilik. Menurut
Possector.com mengatakan bahwa: “ The general rule is that for every seat in the
restaurant is necessary to provide at least 5 square feet of kitchen space. This
means that in the restaurant with 60 seats restaurant kitchen sshould take an
areaof 300 square feet.” Dapat dipahami bahwa apabila restaurant mempunyai
kapasitas tempat duduk 60, maka area dapur harus seluas 27,87m2.
Pengaruh luas dapur juga berdampak pada peralatan yang akan ditata
diruangan tersebut. Selain itu berdampak pada proses kegiatan operasional
karena karyawan yang bekerja dibagian dapur harus memerlukan waktu yang
lebih lama untuk mengambil bahan makananan, mengambil perlengkapan atau
peralatan memasak, atau proses sosialisasi antar karyawan dalam memberikan
informasi. Seperti yang kita ketahui, peralatan mempunyai dua jenis yaitu
peralatan besar (equipment) dan peralatan kecil (utensils). Peralatan ini
disediakan untuk membantu kegiatan proses persiapan, produksi, dan finishing
para karyawan dapur. Peralatan-peralatan tersebut dikelompokan menjadi dua
seperti yang disebutkan oleh buku Peralatan Dapur Sekolah Tinggi Pariwisata
Bandung (tanpa tahun;9) bahwa:
pengelompokan peralatan dapur dibagi sebagai berikut:
1. Kitchen Utensils, yaitu peralatan dapur yang kecil dan umumnya
dapat/mudah dipindah-pindahkan.
Kitchen utensils, dibagi menjadi:
a. Cooking Utensils seperti pans, pots,sautoir , frying pan ,roasting
pan ,spatula dan baking tray.
b. Cutting Utennsils yaitu pisau,cleaver/kapak ,saw/gergaji dan alat
potong lainnya.
c. Auxiliary / aditional Utensils seperti colander,milk jug,strainer
,container dan tray.
2. Kitchen Equipment , yaitu peralatan besar dan berat, sulit untuk
dipindah-pindahkan dan memerlukan instalasi khusus.
Kitchen equipment dikelompokan menjadi:
a. Large Kitchen Equipment seperti meja kerja, oven , stoves, sinks,
fish fryers, boiler,dan steamer.
b. Mechanical Equipments, misalnya meat slicer, potato peeler,
blender,grinder, chopper, dan dough machine.
c. Chilling/frezzing equipment seperti chiller/refrigerator, frezzer dan
ice machine.”
Di dapur Restoran Chez Mama Cilacap terdapat juga peralatan besar
(equipment) dan peralatan kecilnya (utensils). Peralatan-peralatan yang dipakai
masih sederhana adanya. Kondisi luas dapur Restoran Chez Mama Cilacap juga
termasuk mempunyai ruang yang sangat luas. Hal tersebut dikarenakan, pemilik
merancangnya sesuai dengan keinginan Dinas Pariwisata Jawa Barat yang
berteman dekat dengan pemilik restoran. Namun dengan keadaan ruang yang
terlalu luas, penataan peralatan besar maupun pemilahan seksi ruangan menjadi
kurang efektif dan terdapat ruangan yang jarang terpakai untuk kebutuhan dapur.
Penempatan ruangan untuk preparation area dan finishing area juga adalah
bagian penting untuk operasional kerja. Seperti yang disebutkan oleh Baraban
didalam bukunya (2001;56) yaitu: “The display kitchen usually split into two
spaces: the finishing kitchen in the front of the house and the storage and
preparation areas in the back of the house.” Dapat dipahami bahwa bagian
dapur biasanya di bagi menjadi dua bagian yaitu finishing area ditempatkan
dibagian depan dapur dan ruang penyimpanan juga ruang pengolahan bahan
makanan ditempatkan dibagian belakang dapur. Dihalaman selanjutnya penulis
akan memberikan gambar denah mengenai dapur yang dimiliki oleh Restoran
Chez Mama Cilacap beserta keterangan bagian-bagian area dapur dan
equipmentnya :
150 cm 500 cm 500 cm 300 cm
31
30 17
35
19
4
5
3
1 2
34
36
10 8
14
18
23
26
9
150 cm 350 cm 242 cm 228 cm 300 cm
GAMBAR 2
LAYOUT LUAS DAPUR DI RESTORAN CHEZ MAMA CILACAP
PANGANDARAN
182 c
m
30
0 c
m
285 c
m
450 c
m
28
5 c
m
450
cm
3
00 c
m
6
7
11
12
13
15
16
20
22
21
24
25
29
28
27
32
33
Keterangan dari gambar 2 :
1. Freezer 1
Freezer ini untuk menyimpan dan membuat es
2. Freezer 2
Freezer ini untuk menyimpan bahan makanan meat item dan seafood.
3. Chiller reach-in
Chiller ini digunakan untuk menyimpan sayur dan keperluan bahan makanan
di larder dan finishing section
4. Table working 1
Table working ini digunakan untuk preparation dan finishing produk dari
larder dan finishing section. Di table working ini terdapat sebuah sink yang
sudah tidak terpakai. Sink ini digunakan sebagai tempat penyimpanan
peralatan dapur di section ini.
5. Table working 2
Table working ini terdapat satu medium stove dan dua small stove. Diujung
table ini digunakan sebagai tempat penyimpanan bumbu untuk proses
produksi makanan.
6. Gudang 1
Gudang ini awalnya akan dibuat oleh pemilik rumah makan Chez Mama
Cilacap Pangandaran sebagai persiapan untuk chiller walk-in.Namun
dikarenakan pada pembangunan rumah makan pada tahun 1992 peralatan
untuk mebuat chiller walk-in terlalu mahal maka tempat ini digunakan
sebagai gudang penyimpanan forniture rumah makan yang tidak terpakai.
7. Gudang 2
Gudang ini digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan dapur dan
peralatan untuk event.
8. Table working 3
Table working ini digunakan untuk menyimpan pesanan makanan yang akan
dibungkus. Terdapat plastik, kertas nasi dan kresek untuk membungkus.
9. Table working 4
table working ini digunakan oleh karyawan dapur sebagai tempat menaruh
bahan makanan yang akan di proses dan makanan yang akan disajikan. Di
bawah table working sebelah kanan terdapat cutleries berupa plate untuk
makanan. Di atas table working ini juga terdapat sebuah rak yang diletakan
bumbu untuk proses memasak. Di bagian bawah kiri table working terdapat
jerigen yang berisi saus sambal dan tomat.
10. Table wokring 5
Table working ini digunakan untuk preparation bahan makanan berupa
sayuran.
11. Table working 6
Table working ini terdapat tempat untuk sayuran yang akan di potong sebagai
bahan makanan yang selanjutnya akan di proses. Terdapat pula small square
plate yang berbahan plastik untuk menaruh bahan makanan yang sudah
dipotong.
12. Small Chiller
Chiller ini sudah tidak dapat digunakan lagi karena sudah rusak. Kondisi dari
chiller ini sangat berkarat dan sudah tidak layak untuk di simpan. Awalnya
chiller ini digunakan sebagai tempat penyimpanan sayuran.
13. Table working 7
Table working ini digunakan untuk menyimpan bahan makanan yang kering
seperti tepung, gula, berbagai macam mie kering, terasi, dll. Table ini juga
digunakan sebagai tempat pembuatan side dishes seperti sambal, tempat
untuk memotong side dishes seperti mentimun untuk nasi goreng, dll.
14. Table working 8
Di atas table working ini terdapat rak yang mempunyai tinggi 150 cm dan
lebar 40 cm. Rak ini digunakan untuk meletakan sayuran yang berukuran
besar dan berjumlah banyak yang tidak bisa dimasukan ke dalam chiller,
seperti kangkung, kol, dll.
15. Rak 1
Rak ini digunakan untuk menyimpan herbs seperti daun salam, sereh, kunyit,
dll.
16. Table 1
Meja ini digunakan untuk menaruh peralatan dapur yang terbuat dari bambu
untuk mengayak nasi. Di bawah meja ini digunakan untk menyimpan
kentang.
17. Table 2
Meja ini digunakan karyawan untuk makan siang atau malam pada saat
break. Namun meja ini juga digunakan sebagai table preparation untuk
mempersiapkan bahan makanan sayur, nasi, atau untuk menempatkan bahan
makanan yang baru datang serta pengecekan barang.
18. BBQ Griller
Tempat ini awalnya digunakan untuk membakar bahan makanan berupa
seafood. Namun karena BBQ griller sudah dipindahkan ke outside yang
tujuannya untuk menarik perhatian tamu maka tempat ini hanya digunakan
untuk menyimpan arang sebagai bahan untuk membakar bahan makanan.
19. Sink
Sink ini digunakan untuk membersihkan bahan makanan sebelum bahan
makanan tersebut di letakan ditempatnya masing-masing.
20. Gudang 3
Gudang ini dipergunakan untuk menyimpan bahan makanan berupa beras,
tepung, dan gula.
21. Stove
Stove ini digunakan karyawan dapur untuk memasak nasi.
22. Gudang 4
Gudang ini digunakan untuk menaruh bahan makan untuk dapur seperti
minyak, bumbu berbahan botol kaca, garam, merica, dll.
23. Table working 9
Table working ini digunakan untuk finishing produk makanan yang digoreng
atau direbus. Digunakan sebagai finishing soup juga.
24. Rak 2
Rak ini digunakan sebagai tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan
makananan yang bersih dan siap untuk digunakan.
25. Rak 3
Rak ini digunakan sebagai tempat untuk meletakan cutleries berupa sendok,
garpu, piring, dan mangkuk yang telah digunakan oleh tamu.
26. Sumur
Ini merupakan tempat untuk menampung air yang digunakan karyawan dapur
khususnya dishwasher.
27. Dishwasher
Table ini terdapat 3 sink untuk membersihkan peralatan dan perlengkapan
dapur beserta cutleries rumah makan.
28. Rak 4
Rak ini digunakan untuk menaruh cutleries yang sudah dibersihkan
29. Table 3
Table ini digunakan untuk menaruh peralatan dan perlengkapan rumah makan
yang terbuat dari plastik atau bambu.
30. Table 4
Meja ini digunakan untuk menyimpan bahan makanan berupa meat item yang
nantinya akan diolah.
31. Table working 11
Table working ini digunakan untuk mempersiapkan dan memotong bahan
makanan berupa meat item dan dilengkapi dengan sebuah sink yang
digunakan untuk mencuci bahan makanan yang sudah siap untuk diolah.
32. Ice box 1
Ice box ini digunakan oleh pemilik rumah makan sebagi sempat untuk
menyimpan bahan makanan berupa kepiting hidup berjenis soka atau kepiting
bakau.
33. Ice box 2
Ice box ini digunakan pemilik rumah makan untuk menaruh kelapa muda.
34. Table 5
Meja ini digunakan untuk menaruh hot plate yang digunakan untuk a la carte
dan baskom yang digunakan untuk tampat meniriskan bahan makanan yang
digoreng dan direbus.
35. Main stove
Jumlah stove ini ada lima. Dua diantaranya digunakan untuk mengolah
makanan inti, satu untuk chicken stock dan dua lagi digunakan untuk
menggoreng atau merebus.
36. Table 6
Table ini digunakan untuk meletakan bumbu untuk mengolah makanan dan
terdapat satu sink yang kerannya diberi selang untuk membersihkan pan yang
kotor.
Dapat dilihat dari denah dapur restoran tersebut bahwa luas area dapur
restoran melebihi luas yang ideal untuk jumlah kapasitas 110 tamu. Selain itu
juga terdapat peralatan besar yaitu chiller rich-in dan kaki kompor yang tidak
terpakai namun masih ditata diarea dapur tersebut. Penataan kompor terbagi
menjadi dua area oleh pemilik restoran, kompor utama untuk mengolah makanan
berada di nomor 35 dan kompor untuk memasak nasi dan air matang untuk
memasak berada di nomor 21. Penempatan kompor yang berjarak cukup jauh ini
berdampak pada operasional saat pengolahan makanan yang menggunakan nasi
ataupun air matang, yang mengharuskan karyawan mengambil waktu lebih dan
berjalan lebih untuk mengambil bahan tersebut ke area pengolahan inti di kompor
area nomor 35.
Tidak terdapat meja perantara untuk pelayan mengambil makanan yang
sudah siap untuk disajikan. Maka pelayan harus memasuki area dapur untuk
mengambil makanan tersebut untuk diberikan kepada tamu. Didapatkan area
butchering/ tempat untuk membersihkan dan menyimpan daging maupun seafood
yang belum diolah berada di dekat pintu antara restoran dengan dapur (area
nomor 32). Dan yang terakhir adalah penempatan peralatan di atas sink
dikarenakan rak yang kurang memadai. Sink tersebut tidak digunakan lagi karena
sudah menjadi tempat peletakkan peralatan yang akan dipakai. Penempatan
ember untuk membersihkan panci sehabis memasak diletakkan di gang antara
meja kerja nomor 9 dengan area kompor nomor 35 yang kadang kali menjadi
akibat kecelakaan kecil seperti senggolan atau terbentur ember tersebut. Selain
ember, juga terdapat troli yang diletakkan didepan pintu masuk area dapur yang
kadangkali terjadi sandungan. Namun karyawan tidak menanggapi dan
membiarkannya tertata disana.
Penulis ingin mengetahui mengenai kondisi dapur melalui tanggapan
karyawan yang bekerja didapur restoran agar dapat mengetahui lebih dalam lagi
bagaimana seluk beluk dapur restoran yang menyebabkan masalah keterlambatan
penyajian makanan tersebut. Berikut adalah tabel tanggapan karyawan mengenai
kondisi area dapur yang ada saat ini:
TABEL 2
TANGGAPAN KARYAWAN MENGENAI KONDISI AREA DAPUR
RESTORAN CHEZ MAMACILACAP
(N=6)
NO
PERNYATAAN
BAIK CUKUP KURANG JUMLAH
F % F % F % F %
1. Area utama pengolahan
makanan dekat dengan
area lainnya
0 0% 2 33,3% 4 66,7% 6 100
%
2. Area dapur yang ada
sudah baik untuk
dicapai dalam waktu
singkat
0 0% 2
33,3%
4 66,7% 6 100
%
LANJUTAN TABEL 2
3.
Area dapur
menunjukkan tempat
yang mudah dipahami
untuk operasional kerja
1 16,7
%
0 0% 5 83,3% 6 100
%
4. Penataan peralatan yang
ada membuat alur kerja
yang baik (tidak
mengulangi alur yang
sama saat mengerjakan
satu proses
pemasakan/pembuatan
makanan)
1 16,7
%
1 16,7
%
4 66,7
%
6 100
%
5. Area dapur dan
peralatannya mudah
untuk dibersihkan
0 0% 1 16,7
%
5 83,3
%
6 100
%
6. Area dapur yang ada
mudah untuk diawasi
secara langsung
0 0% 3 50% 3 50% 6 100
%
7. Semua area dipakai
untuk keguanaannya
masing-masing
(isi kolom kurang
apabila terdapat area
yang tidak digunakan
secara maksimal)
1 16,7
%
2 33,3
%
3 50% 6 100
%
Sumber: Karyawan Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran
Dari data diatas, penulis mendapatkan informasi yang lebih terperinci serta
lebih mendalam mengenai kondisi area dapur yang diperoleh langsung dari
karyawan yang bekerja di area dapur tersebut. Dilihat di tabel diatas, dapat
diketahui bahwa adanya beberapa masalah mengenai kondisi area dapur yang ada
pada saat ini.
G. Tinjauan Tingkat Efisiensi Kerja Karyawan di Dapur Chez Mama Cilacap
Pangandaran
Kepuasan tamu terhadap cepatnya pelayanan dan makanan yang datang
dapat dilihat dari dapur. Kondisi dapur mempengaruhi banyak faktor, salah
satunya adalah tingkat efisiensi kerja karyawan yang memberi dampak untuk
cepatnya makanan yang akan disajikan kepada tamu. Kamus Besar Bahasa
Indonesia mengatakan bahwa efisiensi adalah ketepatan cara (usaha, kerja) dalam
menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang waktu dan biaya). Seperti yang
disebutkan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia, tingkat efisiensi mencakup 2
faktor. Efisiensi mencakup waktu yang dipakai untuk melakukan pekerjaan dan
kecepatan karyawan dalam melakukan pekerjaan. Semakin cepat karyawan
bekerja maka waktu yang digunakan juga minim atau dapat dikatakan maksimal.
Dapat diketahui kecepatan karyawan bekerja melalui kemampuan karyawan
tersebut maupun disebabkan oleh faktor tata letak peralatannya. Maka dari itu,
penulis mendapatkan informasi tentang kemampuan kinerja karyawan dari
wawancara dengan pemilik Restoran Chez Mama Cilacap.
Penulis mendapatkan informasi dari wawancara tatap muka dengan
pemilik restoran mengenai kemampuan kinerja karyawan yang bekerja di dapur.
Penulis menanyakan berapa banyaknya karyawan yang bekerja di bagian dapur,
dan penulis mendapatkan jawaban dari pemilik restoran bahwa karyawan dapur
berjumlah 6 orang, diantaranya satu kepala dapur, satu asisten kepala dapur dan
empat orang cook. Penulis juga menanyakan berapa orang yang bekerja sudah
lebih dari 3 tahun di restoran, terdapat dua orang yang sudah bekerja selama lebih
dari 3 tahun. Selain karyawan yang bekerja, penulis juga menanyakan beberapa
hal mengenai kemampuan orang yang bekerja di dapur ,namun pemilik memberi
tahu bahwa tidak ada masalah dengan kemampuan memasak karyawannya, akan
tetapi pemilik menyadari bahwa dalam keadaan sibuk ada beberapa karyawan
yang belum lama bekerja direstoran ataupun yang sudah lama bekerja mengalami
kendala yang disebabkan oleh jarak penempatan bahan makanan atau peralatan
yang cukup jauh yang mengakibatkan karyawan bekerja dalam extra waktu dan
berjalan. Selain mewawancarai pemilik untuk mengetahui kemampuan karyawan
yang bekerja, penulis juga tak melewatkan informasi yang berasal dari karyawan
dapur itu sendiri. Penulis memberikan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan
mengenai hambatan selama operasional yang berhubungan dengan tata letak
peralatan maupun jarak yang membuat karyawan bekerja kurang efisien. Berikut
adalah tanggapan yang didapat dari karyawan yang bekerja di dapur Restoran
Chez Mama Cilacap Pangandaran.
TABEL 3
TANGGAPAN KARYAWAN MENGENAI TATA LETAK
PERALATAN DI DAPUR RESTORAN CHEZ MAMA
(N=6)
NO
.
PERNYATAAN
BAIK CUKUP KURANG JUMLAH
F % F % F % F %
1. Jarak antara
working table dan
kompor
6 100% 0 0% 0 0% 6 100
%
2. Jarak antara tempat
penyimpanan
peralatan dengan
tempat pengolahan
makanan
1 16,7% 1 16,7% 4 66,67% 6 100
%
3. Jarak tempat rak
penyimpanan
bahan dengan area
pengolahan
makanan
1 16,7
%
0 0% 5 83,33
%
6 100
%
4. Waktu yang
dibutuhkan untuk
mengambil alat
masak saat kondisi
sibuk
1 16,7
%
1 16,67
%
4 66,67
%
6 100
%
5. Waktu untuk
mengambil bahan
makanan
1 16,7
%
0 0% 5 83,33
%
6 100
%
LANJUTAN TABEL 3
6. Sering terjadi
senggolan/
tersandung karena
tata letak peralatan
0 0% 3 50% 3 50% 6 100
%
7. Penataan peralatan
masak (peralatan
besar dan peralatan
kecil)
1 16,7
%
2 33,33
%
3 50% 6 100
%
Sumber: Karyawan Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran
Dari hasil tanggapan karyawan diatas, penulis mendapatkan informasi yang
lebih terperinci dan lebih mendalam mengenai jarak dan waktu yang diperlukkan saat
operasional yang menyebabkan adanya keterlambatan. Dapat dilihat sangat jelas
bahwa adanya masalah yang dialami oleh karyawan.
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN
Isi dari dalam bab ini, penulis akan menguraikan mengenai tinjauan-tinjauan
yang dipaparkan oleh penulis dalam bab sebelumnya dan penulis akan menganalisa
tinjauan-tinjauan tersebut dalam bab ini sesuai dengan teori-teori yang ada dalam
BAB II dan BAB I. Pembahasan dalam bab ini mencakup analisis mengenai kondisi
area dapur di Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran, tinjauan kefektifan kerja
karyawan di dapur Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran, dan analisis
mengenai kecepatan pelayanan makanan di Restoran Chez Mama Cilacap.
A. Analisis Seputar Kondisi Area Dapur di Restoran Chez Mama Cilacap
Pangandaran
Kondisi keseluruhan dapur merupakan hal yang penting bagi operasional
serta karyawan yang bekerja didalam dapur tersebut. Berjalannya operasional
dengan baik adalah sebuah harapan dari seluruh pemilik restoran/perusahaan.
Namun, baiknya operasional tidaklah mudah karena banyak aspek yang harus
diperhatikan oleh pemilik maupun karyawan yang bekerja. Desain dan layout
merupakan hal yang penting bagi operasional dapur. Seperti teori yang
dikemukakan dalam Bab II bahwa, apabila desain dan layout dapur kurang baik
akan berdampak buruk bagi persiapan pengolahan makanan bahkan pelayanan
makanan terhadap tamu. Faktor lainnya yang mempengaruhi penataan letak
khususnya peralatan adalah luas dapur sendiri. Luas dapur juga mempengaruhi
penataan peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan menu yang ditawarkan.
Penggunaan ruang yang baik untuk penataan peralatan juga penting untuk
kegiatan operasional di dapur agar berjalan dengan efisien dan efektif guna
menghasilkan makanan yang berkualitas. Memakai ruang yang ada dan
menyusun peralatan dengan benar akan mempermudah karyawan dalam bekerja
dan menimbulkan efek yang baik untuk tamu.
Di dapur Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran mempunyai luas dapur
105,835 m2
untuk melayani tamu sebanyak 110 orang dalam satu waktu,
sedangkan untuk 60 orang tamu membutuhkan area dapur seluas 27,87 m2
. Maka
yang dibutuhkan oleh Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran adalah 51,095
m2. Luas dapur Restoran Chez Mama Cilacap melebihi luas sekitar 54,74 m
2
yang menyebabkan terjadinya beberapa area dapur yang tidak digunakan dengan
maksimal. Penataan letak peralatan juga terpengaruh oleh luas dapur yang
melebihi batas yang menyebabkan penataan peralatan yang tidak terstruktur.
Terdapat beberapa kompor yang berada di ruang persiapan makanan dan
beberapa kompor lainnya yang berada di antara ruang persiapan makanan dan
penyimpanan bahan makan. Kompor yang berada diantara 2 ruang tersebut
digunakan untuk memasak air dan nasi untuk kebutuhan proses pemasakan.
Dapat dilihat di Gambar 2 (Gambar Dapur) halaman 29, apabila juru masak
membutuhkan air matang untuk mengolah makanan, juru masak tersebut harus
menuju kompor yang berada di antara 2 ruang tersebut lalu memasak di kompor
nomor 35 arah meja nomor 9. Hal ini membutuhkan extra waktu untuk bergerak
dan berjalan selama operasional.
Ruang penyimpanan peralatan juga didapatkan suatu masalah yaitu, susunan
penyimpanan peralatan masak yang tidak tersimpan dengan baik yang akan
menyebabkan kerusakan pada peralatan tersebut. Penyimpanan alat-alat masak
diletakan di atas sink menumpuk keatas. Di ruangan penyimpanan tersebut
memiliki dua buah rak untuk menyimpan peralatan,namun rak tersebut tidak
memadai untuk menyimpan keseluruhan alat masak. Maka dari itu, sink tersebut
yang tidak terpakai digunakan oleh karyawan untuk menaruh peralatan didalam
sink tersebut. Dan didapatkan beberapa peralatan besar seperti chiller rich in dan
kaki kompor yang sudah tidak terpakai lagi namun masih ditata diruang dapur
tersebut.
Seperti yang kita tahu, bagian dapur dibagi menjadi dua bagian yaitu area
preaparation dan area finishing. Letak area persiapan pengolahan makanan
berada di bagian belakang dapur dan area finising yaitu berada di bagian depan
dapur. Namun di dapur Restoran Chez Mama Cilacap, tempat butchering berada
di bagian depan dapur, sedangkan area finishing untuk makanan utama dan sup
terdapat ditengah area dapur Restoran Chez Mama Cilacap. Tidak terdapat meja
perantara untuk mengambil makanan dari dapur ke pelayan, yang menyebabkan
pelayan harus memasuki ruangan dapur untuk mengambil makanan tersebut
keluar. Selain ruangan yang tidak sesuai, didapatkan beberapa benda seperti
ember untuk air yang berfungsi untuk membersihkan panci sehabis memasak dan
troli untuk mengambil barang-barang kebutuhan dapur yang diletakan bukan
pada tempatnya. Ember tersebut diletakan oleh karyawan di gang di antara meja
nomor 9 dan meja nomor 36 yang menyebabkan kesulitan bahkan terjadinya
senggolan dengan ember tersebut saat melewati area tersebut. Sedangkan letak
troli diletakkan di depan pintu masuk dapur yang menghambat karyawan dan
menimbulkan kecelakaan seperti tersenggol atau tersandung. Penempatan
peralatan tersebut tidak ditanggapi oleh karyawan dikarenakan sudah terbiasa
dengan keadaan tersebut, namun ada beberapa karyawan yang merasa terganggu
dengan penataan dan penempatan peralatan serta letak alat-alat yang diletakkan
di area yang bukan tempatnya. Pemilik juga membiarkan kondisi area dapur
walaupun menyadari kesalahan-kesalahan yang ada di dapur.
Penulis juga memberikan kuesioner kepada karyawan mengenai kondisi area
dapur restoran yang ada saat ini. Penulis melakukan kuesioner ini untuk
mendapatkan informasi lebih dalam dan terperinci tentang dapur melalui
tanggapan yang bersumber dari karyawan yang bekerja di restoran itu sendiri.
Tanggapan tersebut diantaranya adalah mengenai area utama pengolahan makanan
yang dekat dengan area lainnya, mengenai area dapur yang ada saat ini sudah baik
untuk dicapai dalam waktu singkat, mengenai area dapur menunjukkan tempat
yang mudah dipahami untuk operasional kerja, mengenai penataan peralatan yang
ada membuat alur kerja yang baik (tidak mengulangi alur yang sama saat
mengerjakan satu proses pemasakan/ pembuatan makanan), mengenai area dapur
dan peralatannya yang mudah untuk dibersihkan, mengenai area dapur yang ada
mudah diawasi secara langsung, dan terakhir mengenai semua area dipakai untuk
kegunaannya masing-masing atau terdapat area yang tidak digunakan dengan
maksimal. Dari keseluruhan pernyataan yang penulis berikan kepada karyawan
yang bersangkutan dengan kondisi area dapur restoran, didapatkan informasi
mengenai masalah-masalah kondisi area dapur tersebut.
Masalah-masalah ini mencakup area utama pengolahan makanan yang
berjauhan dengan area lainnya yang mengakibatkan karyawan harus memerlukan
extra waktu untuk mencapai area lain yang ada didapur, area dapur belum cukup
baik apabila dicapai dalam waktu singkat dikarenakan area yang terlalu luas, area
dapur belum menunjukkan tempat yang mudah dipahami oleh karyawan untuk
operasional kerja karena pembagian area seksi yang belum terstruktur dengan
benar. Selain itu, beberapa penataan peralatan yang ada di area dapur yang ditata
belum sesuai dengan menu yang disuguhkan yang menyebabkan alur kerja
menjadi kurang baik, seperti mengulangi alur yang sama disaat mengerjakan suatu
produk makanan. Hal ini membuat dampak yang kurang baik bagi pelayanan
penyajian makanan kepada tamu. Area dapur yang mudah dibersihkan juga
menjadi salah satu pertanyaan dalam selebaran kuesioner yang diberikan untuk
karyawan. Penulis mengetahui dari tanggapan karyawan mengenai masalah area
dapur yang cukup sulit untuk dibersihkan, karena peralatan yang masih sederhana
dan menggunakan kayu, dan peralatan yang sudah lama umurnya yang sulit
apabila dibersihkan. Area dapur restoran cukup sulit untuk diawasi karena area
dapur yang luas dan terbagi dalam beberapa sekat tembok yang memerlukan
pengawasan langsung ke area-area tersebut. Masalah yang terakhir adalah
penggunaan ruangan yang tidak maksimal. Karyawan beranggapan bahwa
terdapat area yang tidak digunakan dengan maksimal dan adanya area yang jarang
digunakan bahkan tidak digunakan untuk keperluan dapur.
B. Analisis Mengenai Tingkat Efisiensi Kerja Karyawan di Dapur Chez Mama
Cilacap Pangandaran
Menghasilkan makanan yang baik serta pelayanan yang baik dan cepat
tergantung dengan kemampuan juru masak serta tata letak peralatannya. Efisiensi
memcakup kecepatan bekerja dalam waktu yang seminimal mungkin dan
pergerakan yang seminimal mungkin. Kecepatan dalam bekerja terpengaruh oleh
ketepatan penataan letak peralatan yang dipakai oleh juru masak untuk mengolah
suatu makanan. Apabila juru masak harus berjalan extra untuk mengambil
sesuatu atau menuju ke suatu tempat, maka pergerakan yang dihasilkan juga
extra. Dapat dikatakan bahwa extra waktu untuk melakukan sesuatu pekerjaan
tidaklah efisien dan berdampak bagi pelayan dan juga tamu yang dilayani.
Dari hasil wawancara dengan pemilik restoran penulis memahami bahwa
kemampuan juru masak yang bekerja didapatkan dari pengalaman bekerja yang
umum dan juru masak yang bekerja merupakan orang awam. Penulis juga
mendapatkan bahwa pemilik menyadari bahwa penataan peralatan yang kurang
baik yang menjadi hambatan bagi karyawan yang baru bekerja maupun yang
sudah lama bekerja dalam mengolah makanan yang dipesan oleh tamu. Namun
tak ada reaksi yang nyata untuk mengubah tata letak peralatan di dapur oleh
pemilik restoran. Penulis menanyakan beberapa hal mengenai perombakan tata
letak peralatan dapur, tetapi pemilik hanya merencanakan namun tidak
dilaksanakan. Penulis juga memberi kuesioner kepada karyawan dapur mengenai
kondisi dapur dan penataan peralatan yang menjadi hambatan saat operasional.
Dari kuesioner tersebut, penulis mendapatkan informasi yang lebih rinci dan
lebih luas mengenai masalah yang berhubungan dengan tingkat efisiensi kerja
karyawan dapur.
Dari wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada pemilik dan
karyawan yang bekerja di restoran, penulis mendapatkan bahwa tata letak, jarak
antar ruang dan peralatan masih belum ideal yang berdampak bagi efisiensi kerja
karyawan. Dibutuhkan waktu yang lebih dan gerakan/berjalan lebih dalam proses
pengolahan makanan maupun persiapan bahan makanan, yang menyebabkan
keterlambatan pelayanan untuk tamu.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan pengamatan dan aktivitas mengumpulkan data-data yang
dijalani oleh penulis yang telah dituangkan di Bab II dan penulis telah menganalisa
permasalahan yang berada di tempat lokasi usaha yang bersangkutan dengan
membandingkan situasi faktual yang terdapat di lokasi usaha dengan teori-teori yang
sudah dicantumkan pada Bab III. Penulis akan memberikan kesimpulan serta saran di
Bab IV ini mengenai tata letak dapur kepada pihak Restoran Chez Mama Cilacap
sebagai alternatif solusi bagi pihak restoran. Semoga saran tersebut dapat
memberikan yang terbaik untuk lokasi usaha yang bersangkutan.
A. Kesimpulan
1. Tentang Kondisi Area Dapur di Restoran Chez Mama Cilacap
Pangandaran
Melalui hasil analisis yang telah dilakukan oleh penulis mengenai kondisi
area dapur yang dimiliki oleh Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran,
penulis menyimpulkan bahwa dengan luas dapur yang melebihi standar,
penyusunan area seksi dapur seperti preparation dan finishing belum sesuai
yang dikarenakan penggunaan ruangan yang tidak maksimal. Tidak terdapat
area untuk meja perantara pelayan untuk mengambil makanan yang sudah
siap untuk disajikan. Penyimpanan peralatan dapur yang belum disusun
dengan baik pada tempatnya dan disusun keatas yang dapat menyebabkan
kerusakan, hal tersebut dikarenakan rak penyimpanan peralatan yang kurang
memadai maka karyawan menyimpan peralatan tersebut di dalam sink. Selain
itu, penataan kompor yang berada di antara dua ruangan, penempatan troli di
depan pintu dan ember yang berada di antara meja kerja dan kompor.
Sehingga permasalahan yang ada sekarang ini menimbulkan gangguan saat
beroperasi yang membutuhkan extra gerak dan waktu dan masalah lainnya
yang menimbulkan kecelakaan.
Terdapat peralatan yang tidak terpakai lagi namun masih berada di ruang
dapur dan masih tertata disana dan juga ruangan yang tidak dipakai
semaksimal mungkin bahkan ada ruangan yang jarang digunakkan untuk
kebutuhan dapur.
2. Tentang Tingkat Efisiensi Kerja Karyawan di Dapur Restoran Chez
Mama Cilacap Pangandaran
Melalui hasil analisis, wawancara dan kuesioner yang diberikan penulis
oleh pihak Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran, dapat disimpulkan
bahwa tingkat efisiensi kerja karyawan-karyawan dapur Restoran Chez
Mama Cilacap belum maksimal. Dikarenakan oleh tata letak peralatan yang
belum terstruktur dengan baik, karyawan dapur memerlukan extra bergerak
yang juga memerlukan extra waktu untuk bekerja. Pemilik restoran
menyadari akan tata letak peralatan dapur di restora yang masih kurang dan
karyawan pun merasakan ketidaknyamanan bekerja dikarenakan harus
berjalan agak jauh untuk mengambil peralatan maupun bahan makanan.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang dilakukan oleh penulis di atas,
maka disini penulis mencoba untuk memberikan saran kepada lokasi usaha
yang bersangkutan yang dapat menjadi pertimbangan bagi pihak lokasi usaha
tersebut agar berdampak baik bagi dapur dan juga operasional serta karyawna
yang bekerja di Restoran Chez Mama Cilacap Pangandaran. Saran-saran yang
penulis berikan adalah:
1. Mengenai kondisi area dapur Restoran Chez Mama Cilacap:
- Pemilik Restoran Chez Mama Cilacap melakukan susunan ulang
penataan peralatan serta pembagian ruangan untuk preparation,
finishing maupun ruang penyimpanan bahan makanan agar
memberi dampak yang baik bagi karyawan yang bekerja.
- Menyusun ulang peralatan yang masih dipakai dengan peralatan
yang sudah tidak terpakai lagi agar dapat di tata ulang dengan
sedemikian mungkin untuk menunjang operasional kerja
karyawan.
- Penyimpanan ember maupun troli yang mengganggu operasional
dapat diletakkan di ruangan atau area yang tidak mengganggunya
operasional agar meminimalisir kecelakaan yang akan terjadi.
- Menempatkan kompor dalam satu area saja akan memudahkan
karyawan dalam memproses pengolahan makanan yang efisien
dna tidak memerlukan waktu dan gerak yang lebih yang
menimbulkan lamanya waktu pengolahan.
- Dibutuhkan rak penyimpanan peralatan yang lebih besar/ lebih
dari yang dipunyai sekarang agar dapat menata peralatan yang
dibutuhkan tersebut dengan baik tanpa merusak peralatan tersebut.
- Membuat meja perantara untuk makanan utama maupun sup serta
makanan lainnya diantara ruang dapur dan restoran, tempat
pelayan mengambil makanan tersebut untuk tamu. Hal ini akan
memudahkan pelayan untuk mengambil makanan tersebut tanpa
harus masuk ke area dapur.
2. Mengenai tingkat efisiensi kerja karyawan:
- Menggunakan ruangan didapur semaksimal mungkin, apabila ada
ruangan yang tidak digunakan, ruangan tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai penyimpanan peralatan maupun barang-
barang kebutuhan dapur lainnya agar menunjang operasional kerja
karyawan.
- Menyusun ulang peralatan juga memberi dampak yang baik bagi
karyawan dalam bekerja dalam waktu yang minim dan gerak yang
tidak berlebihan.
KETERANGAN SARAN DAPUR
1. Area butchering. Kulkas untuk menyimpan bahan makanan.
2. Meja untuk membersihkan daging atau seafood.
3. Meja untuk memotong atau butcher daging atau seafood.
4. Area cold dishes. Meja untuk persiapan bahan makanan untuk makanan
pembuka maupun dessert.
5. Meja finishing dan untuk perantara pelayan mengambil makanan.
6. Kompor untuk mengolah makanan pembuka.
7. Sink diganti menjadi rak untuk menyimpan peralatan.
8. Kompor untuk memasak air matang.
9. Kompor untuk memasak nasi.
10. Ember untuk membersihkan peralatan sesudah memasak.
DAFTAR PUSTAKA
A. Khan, Mahmood. (1987). Food Service Operation. New York: A.V.I. Publishing
Company,Inc.
Brichfield, John. (2001). Design and Layout of Foodservice Facilities Second
Edition. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.
Baraban, Regina S. (2001). Succesful Restaurant Design. Canada : John Wiley &
Sons,Inc.
http://jabar.tribunnews.com/2013/10/02/realisasi-pajak-kota-bandung-capai-83-
persen
http://www.pikiran-rakyat.com/wisata/2014/01/04/264832/pengunjung-pangandaran-
meningkat-1105-persen
http://www.hukumpedia.com/anggaran/antara-kereta-gerbong-rumah-makan-dan-
restoran
http://kbbi.web.id/efisiensi
https://idtesis.com /metode-deskriptif/
http://www.konsistensi.com/2013/04/angket-sebagai-teknik-pengumpulan -
data.html?m=1
Katsigris, Costas. (1999). Design and Equipment for Restaurants and Foodservice.
Canada : John Wiley & Sons, Inc.
Komarrudin. (1995). Manajemen Organisasi.
.
Ninemeier, Jack D. (2002) . Dalam Jurnal Tata Letak Peralatan Dapur di Hotel
Keraton Bandung. Bandung.
Tricahyono, Bambang. (1996). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : IPWI.
Tohari, Ahmad. (2012). Manajemen Sumber daya Manusia dalam Kitchen Layout
di Hotel Akmani Jakarta. Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
Walker, John R. (2001) The Restaurant Third Edition. Canada : John Wiley &
Sons, Inc.
LAMPIRAN 1
SURAT PERNYATAAN Lokasi Usaha – Tugas Akhir
Diberitahukan melalui surat ini bahwa :
Nama Perusahaan/Restaurant/ Hotel : Chez Mama Cilacap Pangandaran
Alamat : Jalan Kidang Pananjung no. 197 Pangandaran
46396
Menyatakan bahwa memperbolehkan tempat usaha yang bersangkutan untuk diteliti
sebagai lokasi usaha untuk Tugas Akhir mahasiswa/mahasiswi :
Nama : JESSICA HALIM
NIM : 201319570
Nama Universitas : SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
Jabatan /Semester : SEMESTER 6 – MANAJEMEN TATA BOGA
Demikian surat pernyataan secara sah dan diberikan izin oleh pihak perusahaan
kepada mahasiswa/mahasiswi yang bersangkutan.
Bandung, __________2016
( ________________ )
LAMPIRAN 2
RANGKUMAN WAWANCARA MENGENAI KEMAMPUAN KARYAWAN
DAPUR KEPADA PEMILIK RESTORAN
1. Berapa jumlah karyawan dapur di Restoran Chez Mama Cilacap?
2. Berapa orang yang sudah bekerja lebih dari 3 tahun?.
3. Apakah cook sering mengambil alih untuk memasak pesanan?
4. Apakah kemampuan karyawan yang bekerja sudah sesuai dengan keinginan
Pemilik Restoran Chez Mama Cilacap?
5. Dalam masalah kecepatan dalam memasak, apakah masih didapatkan
karyawan yang terhambat dalam proses memasak dikarenakan
kemampuannya?
LAMPIRAN 3
KUISIONER MENGENAI TATA LETAK PERALATAN DAPUR
PERTANYAAN YA CUKUP TIDAK
Apakah jarak antara meja dengan kompor sudah baik?
Apakah jarak antara penyimpanan bahan makanan dengan area pengolahan bahan makanan terlalu jauh?
Apakah jarak antara penyimpanan peralatan dengan area pengolahan bahan makanan sudah baik?
Apakah sering terjadi kecelakaan seperti tersenggol, jatuh, tersikut ketika bekerja? (dikarenakan apa)__________________
Apakah waktu yang dibutuhkan untuk mengambil alat masak sudah baik? (dalam kondisi sibuk)
Apakah penataan peralatan dapur sudah baik? (misalnya : penempatan panci dengan panci lainnya menjadi satu, penempatan laddle-laddle dalam satu rak)
Apakah waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bahan makanan sudah baik?
Apakah letak meja untuk mempersiapkan makanan dekat dengan tempat pengambilan makanan oleh pelayan?
Apakah staff di kitchen mendapat banyak komplain dari pelanggan dikarenakan makanan yang telat datang? Apakah masalahnya terkait dengan operasional kerja yang tidak maksimal dikarenakan ruang yang sempit / ruang yang terlalu luas? (lingkari salah satu) -masalah lainnya tulis dibawah ini:
Kolom diisi dengan tanda di jawaban yang sesuai.
Terimakasih atas kesediaanya.
LAMPIRAN 4
KUESIONER MENGENAI KONDISI AREA DAPUR
PERTANYAAN YA CUKUP TIDAK
Area utama pengolahan makanan dekat dengan area lainnya
Area dapur yang ada sudah baik untuk dicapai dalam waktu singkat
Area dapur menunjukkan tempat yang mudah dipahami untuk operasional kerja
Penataan peralatan yang ada membuat alur kerja yang baik (tidak mengulangi alur yang sama saat mengerjakan satu proses pemasakan/pembuatan makanan)
Area dapur dan peralatannya mudah untuk dibersihkan
Area dapur yang ada mudah untuk diawasi secara langsung
Semua area dipakai untuk keguanaannya masing-masing (isi kolom kurang apabila terdapat area yang tidak digunakan secara maksimal)
LAMPIRAN 5
BIODATA
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Jessica Halim
2. NIM : 201319570
3. Jurusan : Hospitaliti
4. Program Studi : Manajemen Tata Boga
5. Tempat,Tanggal lahir : Bandung, 4 July 1995
6. Agama : Buddha
7. Alamat Tinggal : Komplek Ciwastra Indah Blok H No. 4
8. Nama Ayah : Halim Santoso
9. Pekerjaan : Wirausaha
10. Nama Ibu : Eliwati
11. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah/Univ. Kota Tahun Lulus Keterangan
SD Kalam Kudus Bandung 2007 Lulus
Smp Kalam Kudus Bandung 2010 Lulus
SMA KalamKudus Bandung 2013 Lulus
STP Bandung Bandung -
C. Pengalaman Kerja
Nama
Perusahaan
Kota Jabatan Tahun Keterangan
Padma Resort
Legian
Bali Trainee 2014 Sertifikat
LAMPIRAN 6
FOTO BUKTI