Upload
momon-miaw
View
98
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tb ppt
Citation preview
TUBERKULOSIS PADA ANAK
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : An. A Usia : 2 tahun 9 bulan Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat rumah: Jln Pancawarga III no 21C TTL/Umur : Jakarta, 5 Mei 2009 Masuk RS : 25 Januari 2013
ORANG TUAAyah Ibu
Nama : Tn. M
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Alamat : Jalan Pancawarga III no 21C Pekerjaan : Karyawan Penghasilan :Rp 2.000.000,-
Nama : Ny. K
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Jalan Pancawarga III no 21C
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
ANAMNESIS
Alloanamnesa dengan ibu kandung pasien :
Tanggal : 25 Januari 2013Pukul : 02.00 WIB
Keluhan UtamaMuntah lebih dari 10 kali sejak 1 hari smrs
Keluhan TambahanDemam, Batuk berdahak
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2 hari smrs demam dan batuk
Demam tinggi timbul mendadak, batuk berdahak teru menerus
Dibawa ke dokter di klinik 24 jam, diberi obat, keadaan tidak mbaik
Batuk semakin sering, os mering muntah terutama setelah batuk
Os muntah > 10x, os segera dibawa orang tua ke Rumah Sakit
RIWAYAT PENYAKIT DAHULUPenyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi - Difteria - Jantung -
Cacingan - Diare - Ginjal -
Demam
berdarah
- Kejang - Darah -
Demam
Tifoid
- Kecelakaa
n
- Radang
Paru
2 tahun
Otitis - Morbili - Tuberculos
is
-
Parotitis - Operasi - Batuk,
pilek
10 bulan
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINANKehamilan Morbiditas
Kehamilan
Tidak sakit selama
hamil
Perawatan
Antenatal
Kontrol ke Bidan
teratur
Kelahiran Tempat kelahiran Rumah sakit
Penolong
Persalinan
Dokter
Cara Persalinan Operasi SC atas
indikasi kembar,
panggul sempit
Masa Gestasi 9 bulan
RIWAYAT PERKEMBANGANPertumbuhan
Gigi
10 bulan Normal : 5-9 bulan
Merangkak 6 bulan Normal : 3-4 bulan
Duduk 6 bulan Normal : 6 bulan
Berdiri 12 bulan Normal : 9-12 bulan
Berjalan 12 bulan Normal : 9-12 bulan
Berbicara 16 bulan Normal : 12-18 bulan
RIWAYAT MAKANANUmur
(bulan)
ASI/PASI Buah/
Biskuit
Bubur
Susu
Nasi Tim
0-2 - - -
2-4 PASI - - -
4-6 PASI + + -
6-8 PASI + + -
8-10 V PASI + + +
10-12 V PASI + + +
Makanan diatas umur 1 tahun
Jenis Makanan Frekuensi dan
Jumlah
Nasi / Pengganti 2 x / hari 3 sendok
makan
Sayur 2 x / hari
Telur 1 x / hari
Ikan 2 x / minggu
Susu formula 12 botol / hari (±
1500 cc)
RIWAYAT IMUNISASIVaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG 0 bulan - - - - -
DPT/DT 2 bulan 4
bulan
6 bulan - - -
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan - - -
Campak 9 bulan - - - - -
Hepatitis
B
0 bulan 1 bulan 6 bulan - - -
MMR - - - - - -
TIPA - - - - - -
RIWAYAT KELUARGANo (Umur) Jenis
Kelamin
Mati Lahir
Mati
Abortus Kesehat
an
1 7 hari Perempuan + - - -
2 7 hari Perempuan + - - -
3 8 tahun Perempuan - - - Sehat
4 2 tahun Perempuan - - - Sakit
5 2 tahun Perempuan - - - Sakit (os)
RIWAYAT PERNIKAHANAyah Ibu
Nama Tn. M Ny. K
Perkawinan ke 1 1
Umur saat menikah 27 24
Pendidikan terakhir D3 SMA
Agama Islam Islam
Suku bangsa Betawi Betawi
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Penyakit Asthma Tidak ada
RIWAYAT KELUARGA PASIEN Ayah pasien menderita Asthma. Ibu
pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti asthma, TBC, hipertensi, diabetes melitus, hepatitis, anemia atau penyakit kelainan darah lainnya.
Riwayat Anggota Keluarga Lain yang Serumah : kakak perempuan pasien dan saudara kembarnya menderita penyakit seperti pasien.
Kakak perempuan pasien pernah menjalani pengobatan TB selama 6 bulan.
RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN
Perumahan : Menyewa, pasien tinggal bersama kedua orang tuanya, 2 saudara perempuannya
Keadaan rumah : Rumah 1 Lantai dengan 2 kamar. Lantai dari ubin, tembok dari batu bata. Terdapat 2 buah jendela yang jarang dibuka, jika dibuka ruangan kurang terang.Terdapat satu buah kamar mandi. Kamar mandi dipakai bersama dengan sumber air dari PAM.
Daerah/lingkungan : Tinggal di daerah pemukiman yang padat. Rumah jauh dari tempat pembuangan sampah. Sampah diambil setiap hari.
Kesimpulan : Keadaan rumah dan lingkungan kurang baik. Ventilasi dan cahaya matahari yang masuk kurang. Lingkungan sekitar padat dan rumah berimpitan
KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Sikap pasien : Kurang kooperatif
Tanda-tanda Vital
Nadi : 112x/menit
Pernafasan : 30kali/menit, teratur
Suhu : 38°C di aksilla
Data Antropometri
BB : 9,9 kg
TB : 86 cm Lingkar Kepala
: 48 cm
Status gizi (NCHS)
BB/U = 76% (Gizi Kurang)
TB/U = 93% (Tinggi baik)
BB/TB = 82% (Gizi Kurang)
Kesan: Gizi kurang
KepalaLingkar kepala : 48 cm
(Normosefali )
RambutRambut berwarna hitam, tipis, distribusi merata,
tidak mudah dicabut.
WajahBentuk simetris
Mata
Mata :Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil
bulat isokor, keluar air mata saat menangis, oedem
palpebra (-), ptosis(-), RCL +/+, RCTL +/+, kornea
jernih, mata tidak tampak cekung.
TelingaNormotia, sekret -/-, sekret -/-
HidungTidak tampak deviasi septum, sekret-/- bening
kental, nafas cuping hidung (-).
MulutBibir tidak kering, mukosa kemerahan, sianosis
(-), gusi bengkak/berdarah (-), lidah bersih.
LeherTeraba pembesaran KGB supraklavikular,
cervical posterior.
Thorax
Inspeksi
- Bentuk thorax simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada
pernapasan tertinggal, pernapasan abdomino-thorakal
- Retraksi sela iga (-)
- Pembesaran KGB aksila (-)
- Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
- Gerak napas simetris
- Vocal fremitus simetris pada kedua lapang paru
- Teraba ictus cordis pada ICS V, 1 cm medial linea midclavicula
sinistra
Perkusi
- Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi
- Suara napas vesikular
- Suara napas tambahan : Ronki basah halus +/+ di kedua
lapang paru, Wheezing -/-
- Bunyi jantung 1-II reguler, punctum maksimum
Abdomen
Inspeksi : datar, simetris, oedem (-)
Palpasi : supel, hepar lien ttm, turgor kulit baik
Perkusi : timpani di seluruh regio abdomen
Auskultasi : bising usus (+) 3x/menit
Genitalia
Jenis kelamin perempuan, tanda radang (-), sekret (-)
Anggota Gerak
Ekstremitas Atas
Inspeksi : bergerak aktif, akral sianosis (-), anemis (-), oedem
(-)
Palpasi : normotonus, akral hangat, turgot kulit baik, oedem
(-)
Ekstremitas Bawah
Inspeksi : bergerak aktif, sianosis (-), anemis (-), oedem (-)
Palpasi : normotonus, akral hangat, turgor kulit baik, oedem
(-)
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil satuan Nilai Normal
Leukosit 12,7 (↑) ribu/µl 5 – 10
Eritrosit 4,9 juta/µl 4,6 – 5,5
Hb 13,3 g/dl 11 – 16
Ht 41 % 40 – 48
Trombosit 302 ribu/µ 150 – 400
LED 60(↑) mm/jam 0 – 10
HITUNG JENIS
Basofil
Eosinofil
Batang
Segment
Limfosit
Monosit
1
1
2
70 (↑)
20
6
%
%
%
%
%
%
0 – 1
1 – 3
2 – 6
32 – 52
< 30
2 – 8
KIMIA KLINIK
GDS68 mg/dL 33- 111
Natrium (Na) 145 mmol/L 135- 155
Kalium (K) 4,2 mmol/L 3,6- 5,5
Klorida (Cl) 108 mmol/L 98- 109
Pemeriksaan Lab 26/1/13
Foto Ro. Thoraks : Terdapat sedikit peningkatan corakan bronkovaskuler pada hemithoraks kanan kiri. Infiltrat pada daerah perihilus kanan kiri. Jantung dalam batas normal. Kesan: bronkopneumonia
RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD Budi Asih diantar oleh orang tuanya dengan keluhan muntah lebih dari 10 kali sejak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Muntah tiap kali makan, muntah terutama ketika batuk. Batuk berdahak namun sulit untuk dikeluarkan. Warna dahak yang sempat dapat dikeluarkan berwarna putih kental. Batuk terus menerus sejak 2 hari smrs. Nafsu makan pasien menurun, tetapi masih mau minum.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi pasien tampak sakit sedang, dengan gizi kurang, suhu : 38 nadi : 112x/menit, RR : 30x/menit. Di leher di dapatkan pembesaran KGB cervical posterior dan supraklavikular. Terdapat ronchi basah halus (+/+).
Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan peningkatan leukosit, LED, neutrofil segmen, limfosit.Pada foto rontgen thorax terdapat sedikit peningkatan corakan bronkovaskuler pada hemithoraks kanan kiri. Infiltrat pada daerah perihilus kanan kiri.
DIAGNOSIS BANDINGTB paru
BronchopneumoniaISPA
Gizi kurang
DIAGNOSIS KERJATB paru
ISPAGizi kurang
Non MedikamentosaTirah baringObservasi tanda- tanda vitalKompres bila perlu.
MedikamentosaIVFD RL 3B 3cc/kgbb/jam Amino ped 125 cc/ 24 jamInj. Ampicilin 4x250mg Inj. Dexa 3x 1,5 mgVometa syr 2x 1cth PCT
3x1 cthPuyer 3x1 (Ambroxol 5 mg + Salbutamol 0,5 mg + Teofilin 20 mg) Inhalasi 2x1 P/S NaCl 0,9 5cc + ventolin ½ tube + bisolvon 9 tetes OAT INH 1x100 mg + RIF 1x 135 mg + PZA 2x 100 mgEdukasiPenanganan TB paru harus disertai edukasi pada pasien dan keluarganya.Pengobatan tidak boleh putus dan harus selalu teraturKontrol rutin tiap bulan untuk memantau penyakit.Nutrisi harus adekuat, tinggi kalori dan tinggi protein
PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam Ad Fungsionam : ad bonam Ad Sanationam : dubia ad bonam
S
26/1/2013
-Demam +
-Batuk berdahak +
-Mual, Muntah 2x
-tidak mau makan
- BAB 1x
konsistensi lunak
berwarna coklat
O
KU : TSS/CM
Suhu : 37,6 C
RR: 24x/menit
Nadi : 110x/menit
Kepala : normocephali
Mata : CA-/-, SI -/-,
Hidung : NCH -/-,
Leher : KGB
supraklavikular teraba
membesar
Paru : Suara nafas
vesikuler, rh+/+, wh-
Jantung : BJ I-II
regular, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : supel,
datar, BU + 3x/menit,
hepar lien ttm,
timpani
Extremitas : akral
hangat (+)
A
Brochopneumon
ia
TSK TB Paru
ISPA
Gizi kurang,
intake sulit
P
-IVFD KaEn 3B
3cc/kgBB/jam
-Inj. Ampisillin
4x250mg
-PCT 3x1 cth
-Vometa syr 3x1
cth
-Inhalasi 2x NaCl,
Ventolin,Bisolvon
-Rencana foto
Thorax ap lateral
27/1/2013
Batuk berdahak +
Muntah -
Demam sudah turun
Makan sedikit
-Hasil foto thorak
didapatkan kesan
brnkopneumonia,
hilus membesar
-menghitung skor TB:
-Kontak dg pasien
TB= 3
-Keadaan gizi = 2
-Uji tuberculin = 0
-Demam = 0
-Batuk = 0
-Pembesaran KGB= 1
-Pembengkakan
tulang/ sendi= 0
Foto thorax = 1
Total= 7
KU : TSS/CM
Suhu : 37,1 C
RR: 24x/menit
Nadi : 100x/menit
Kepala :
normocephali
Mata : /-, SI -/-,
Hidung : NCH -/-,
secret -/-
Leher : KGB
supraklavikular
teraba membesar
Paru : Suara nafas
vesikuler, rh-, wh-
Jantung : BJ I-II
regular, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : supel,
datar, BU +
3x/menit, hepar lien
tidak teraba
membesar, timpani
Extremitas : akral
hangat (+)
TSK TB Paru
ISPA
Intake sulit
-IVFD KaEn 3B
3cc/kgBB/jam
- Aminofusin 125
cc/24 jam
-Inj. Ampisillin
4x250mg
-Inj. Dexa 3x1,5mg
-PCT 3x1 cth
-Inhalasi 2x NaCl,
Ventolin,Bisolvon
28/1/2013
Batuk berdahak
warna putih kental
Makan sedikit
Sudah tidak
demam
KU : TSS/CM
Suhu : 37 C
RR: 30x/menit
Nadi : 100x/menit
Kepala :
normocephali
Mata : /-, SI -/-,
Hidung : NCH -/-,
secret -/-
Leher : KGB
supraklavikular
teraba membesar
Paru : Suara nafas
vesikuler, rh-, wh-
Jantung : BJ I-II
regular, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen : supel,
datar, BU +
3x/menit, hepar
lien tidak teraba
membesar, timpani
Extremitas : akral
hangat (+)
TB Paru
Intake sulit
-IVFD KaEn 1B
3cc/kgBB/jam
- Aminofusin 125
cc/24 jam
-Inj. Ampisillin
4x250mg
-Inj. Dexa 3x1,5mg
-PCT 3x1 cth
-Puyer 3x1
bungkus Ambroxol
5 mg + Salbutamol
0,5 mg + Teofilin
20 mg
-Inhalasi
2x1 P/S NaCl 0,9
5cc + ventolin ½
tube + bisolvon 9
tetes
-INH 1x100 mg
-RIF 1x 135 mg
-PZA 2x 100 mg
29/2/2013
-Batuk berdahak
sudah berkurang
-Masih sulit makan
KU : TSS/CM
Suhu : 36,9 C
RR: 28x/menit
Nadi : 100x/menit
Kepala :
normocephali
Mata : /-, SI -/-,
Hidung : NCH -/-
Leher : KGB
supraklavikular
teraba membesar
Paru : Suara nafas
vesikuler, rh-, wh-
Jantung : BJ I-II
regular, murmur
(-), gallop (-)
Abdomen : supel,
datar, BU +
3x/menit, timpani
Extremitas : akral
hangat (+)
TB Paru
Gizi kurang
-Puyer 3x1
bungkus Ambroxol
5 mg + Salbutamol
0,5 mg + Teofilin
20 mg
-Inhalasi
2x1 P/S NaCl 0,9
5cc + ventolin ½
tube + bisolvon 9
tetes
-INH 1x100 mg
-RIF 1x 135 mg
-PZA 2x 100 mg
TUBERCULOSIS PADA ANAK
DEFINISI Tuberkulosis adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex
M. tuberculosis bersifat tahan asam, berbentuk batang lurus/sedikit melengkung, tidak berspora, tidak berkapsul, dengan lebar 0,3-0,6 µm, panjang 1-4 µm.
EPIDEMIOLOGI Menurut WHO, Indonesia
menduduki peringkat ketiga dalam jumlah kasus baru TB, setelah India dan Cina.
Menurut perkiraan WHO pada tahun 1999 jumlah kasus TB baru di Indonesia adalah 250.000 orang per tahun dan menyebabkan kematian sekitar 140,000 orang/tahun.
FAKTOR RISIKOFAKTOR RISIKO
INFEKSI TB
Terpajan dengan orang dewasa dengan TB aktif
Faktor lingkungan yang kurang sehat terutama sirkulasi udara yang tidak baik
FAKTOR RISIKO SAKIT TB
Usia <5 tahun Malnutrisi Imunokompromai
s Diabetes melitus Virulensi
M.tuberculosis
KUMAN MATI
Uji tuberkulin (+)
PATOGENESIS TUBERKULOSIS
Inhalasi Mycobacterium tuberculosis
Fagositosis oleh makrofag alveolus paru
KUMAN HIDUP
Berkembang biak
Pembentukan fokus primerPenyebaran limfogen dan hematogen
KOMPLEKS PRIMERTerbentuk imunitas seluler
spesifik
SAKIT TB INFEKSI TBImunitas turun
Imunitas optimalKomplikasi kompleks primer
Komplikasi penyebaran hematogen
Komplikasi penyebaran limfogen
SembuhMeninggal Sakit TB
Imunitas turun >> reaktivasi
Masa inkubasi(2-12 minggu)
PERJALANAN ALAMIAH TB
PERBEDAAN TB ANAK DAN DEWASA
• TBC anak lokasinya pada setiap bagian paru, sedangkan pada dewasa di daerah apeks dan infra klavikuler.
• Terjadi pembesaran kelenjar limfe regional sedangkan pada dewasa tanpa pembesaran kelenjar limfe regional
• Penyembuhan dengan perkapuran sedangkan pada dewasa dengan fibrosis
• Lebih banyak terjadi penyebaran hematogen, pada dewasa jarang.
MANIFESTASI KLINIS Manifestasi klinis sistemik Manifestasi spesifik organ/lokal
MANIFESTASI KLINIS SISTEMIK Demam lama (> 2 minggu), yang dapat
disertai dengan keringat malam. Demam umumnya tidak tinggi dan tanpa sebab
yang jelas Batuk lama > 3 minggu BB turun tanpa sebab yang jelas Nafsu makan tidak ada dengan gagal tumbuh
dan BB tidak naik dengan adekuat Lesu atau malaise Diare persisten yang tidak sembuh dengan
pengobatan baku diare.
FREKUENSI GEJALA DAN TANDA TB PARU SESUAI KELOMPOK UMUR
KELOMPOK USIA BAYI ANAK AKIL BALIK
GEJALA
Demam Sering Jarang Sering
Keringat Malam Sangat jarang Sangat jarang Jarang
Batuk Sering Sering Sering
Batuk Produktif Sangat jarang Sangat jarang Sering
Hemoptisis Tidak pernah Sangat jarang Sangat jarang
Dispnu Sering Sangat jarang Sangat jarang
TANDA
Ronkhi basah Sering Jarang Sangat jarang
Mengi Sering Jarang Jarang
Fremitus Sangat jarang Sangat jarang Jarang
Perkusi pekak Sangat jarang Sangat jarang Jarang
MANIFESTASI KLINIS SPESIFIK ORGAN Kelenjar limfe superficialis (terbanyak di regio colli)
= multiple, tidak nyeri tekan, unilateral, tidak hangat saat perabaan, mudah digerakkan
Susunan saraf pusat= meningitis TB, tuberkuloma otak
Sistem skeletal- tulang punggung (spondilitis) : gibbus
- tulang panggul (koksitis) : pincang- tulang lutut (gonitis) : pincang, bengkak
Kulit : skrofuloderma Mata : konjungtivitis fliktenularis, tuberkel koroid Organ-organ lainnya : peritonitis TB, TB ginjal, dll.
PEMERIKSAAN PENUNJANGA. Uji tuberkulinB. Pemeriksaan radiologiC. Mikrobiologi
UJI TUBERKULIN
Uji tuberkulin cara Mantoux dilakukan dengan menyuntikkan 0,1 ml PPD RT-23 2TU atau PPD S 5TU, intrakutan, pada volar lengan bawah 48-72 jam kemudian dibaca.
Disuntik pada orang yang terinfeksi TB indurasi di lokasi suntikan (vasodilatasi lokal, edema, endapan fibrin, akumulasi sel-sel inflamasi di daerah suntikan).Diameter indurasi,
(-) = d : 0-4mm(+) = d : 5-9mm (meragukan)
(+) = d>10mmbila telah diimunisasi BCG (+) = d :10-
14mm
komponen protein kuman TB yang mempunyai sifat antigenik yang kuat
Uji tuberkulin positif dapat dijumpai pada :a. Infeksi TB alamiah
- infeksi TB tanpa sakit TB (infeksi TB laten)
- Infeksi TB dan sakit TB- TB yang telah sembuh
b. Imunisasi BCGc. Infeksi mikobakterium atipik
Uji tuberkulin negatif dapat dijumpai pada :a. Tidak ada infeksi TBb. Dalam masa inkubasi infeksi TBc. Anergi (penekanan pada sistem imun tubuh oleh berbagai keadaan sehingga tubuh tidak memberikan respon terhadap tubekulin)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI Foto toraks posisi AP dan lateral Gambarannya tidak khas dan tidak dapat
digunakan secara tunggal untuk diagnosis TB pada anak.
Gambaran sugestif : Pembesaran kelenjar hilus dan paratrakea dengan atau
tanpa infiltrat Konsolidasi segmental/lobar Milier Kalsifikasi dengan infiltrat Atelektasis Efusi pleura Tuberkuloma
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS Terdiri dari 2 macam yaitu
pemeriksaan mikroskopis apusan langsungpemeriksaan biakan kuman M. tuberculosis
(GOLD STANDARD) Bilas lambung (gastric lavage) 3 hari berturut-
turut, minimal 2 hari
Pembacaan hasil biakan M,tuberculosis memerlukan waktu sekitar 6-8 minggu
PENEGAKAN DIAGNOSIS WHO, membuat kriteria diagnosis TB pada anak :a. Dicurigai tuberkulosis 1. Anak sakit dengan riwayat kontak pasien tuberkulosis
dengan diagnosis pasti 2. Anak dengan :
Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak atau batuk rejan
BB menurun, batuk dan mengi yang tidak membaik dengan pengobatan antibiotika untuk penyakit pernapasan
Pembesaran kelenjar superficial yang tidak sakit
b. Mungkin tuberkulosis Uji tuberkulin positif (>10mm) Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis Pemeriksaan histologis biopsi sugestif TB Respon baik pada pengobatan OAT
c. Pasti tuberkulosis Ditemukan basil tuberkulosis pada pemeriksaan langsung atau biakan Identifikasi Mycobacterium tuberculosis pada karakteristik biakan
SISTEM SKORING TB Untuk memudahkan diagnosis, IDAI
merekomendasikan diagnosis TB anak dengan menggunakan sistem skoring
Anak didiagnosis TB jika = jumlah skor > 6dengan catatan :
Diagnosis dengan sistem skoring ditetapkan oleh dokter Bila dijumpai keadaan milier atau skrofuloderma, langsung
didiagnosis TB BB dinilai saat pasien pertama datang Demam dan batuk tidak memberi respon terhadap terapi
baku Foto toraks bukan alat diagnosis utama pada TB anak Gambaran sugestif TB : pembesaran kelenjar hilus atau
paratrakeal; tuberkuloma; atelektasis; kalsifikasi
Parameter 0 1 2 3
Kontak dengan pasien TB Tidak jelas
Laporan dengan keluarga, kontak
dengan pasien BTA (-) atau tidak tahu atai BTA tak jelas
Kontak dengan pasien BTA (+)
Uji Tuberkulin (-) (+) >10 mm atau > 5 mm pada keadaan
imunosupresi
Berat badan/keadaan gizi Gizi kurang :BB/TB < 90%, BB/U <80%
Gizi buruk : BB/TB < 70%BB/U < 60%
Demam tanpa sebab yang jelas
> 2 minggu
Batuk kronis > 3 minggu
Pembesaran KGBcolli, axilla, inguinal
> 1 cm, jumlah > 1, tidak nyeri
Pembengkakan tulang’sendi panggul, lutut
Ada pembengkak
an
Foto Thoraks Normal/tak jelas
Sugestif TB
PENATALAKSANAANSKOR > 6
Beri OAT selama 2 bulan dan dievaluasi
Respon (-)Teruskan terapi TB
sambil mencari penyebabnya
Respon (+)Terapi Tb diteruskan
PENATALAKSANAAN Pengobatan TB dibagi dalam 2 tahap yaitu:
A. Tahap awal/intensif = 2 bulan pertama = 3 macam obat (Rifampisin, Pirazinamid, Isoniazid)
B. Tahap lanjutan= 4 bulan berikutnya= 2 macam obat(Rifampisin, Isoniazid)
DOSIS OAT
OAT DOSIS DOSIS MAKSIMAL
EFEK SAMPING
Isoniazid 5-15 mg/kgBB/hari
300 mg/hari Hepatitis, neuritis perifer, hipersensitivitas
Rifampisin 10-20 mg/kgBB/hari
600 mg/hari Gastrointestinal, Rx.kulit, Hepatitis, cairan tubuh berwarna orange kemerahan
Pirazinamid 15-30 mg/kgBB/hari
2000 mg/hari Toksisitas GIT dan hati
Etambutol 15-20 mg/kgBB/hari
1250 mg/hari Neuritis optik, buta warna merah-hijau
Streptomisin 15-40 mg/kgBB/hari
1000 mg/hari Ototoksik, neurotoksik
FIXED DOSE COMBINATION…
Dosis kombinasi pada Tuberkulosis anak
Berat badan (kg) 2 bulanRHZ(75/50/150mg)
4 bulanRH(75/50mg)
5-9 1 tablet 1 tablet
10-14 2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet 3 tablet
20-32 4 tablet 4 tablet
Bila BB<5 kg sebaiknya dirujuk ke RSObat tidak boleh diberikan setengah dosis tabletPerhitungan pemberian tablet di atas sudah memperhatikan kesesuaian dosis per kgBB
PENGOBATAN PROFILAKSIS UNTUK ANAK Apabila anak balita sehat, tinggal serumah
dengan pasien TB paru dengan BTA positif, mendapatkan skor < 5 pada evaluasi sistem skoring, maka pada balita tersebut perlu diberikan := ISONIAZID dosis 5-10 mg/kgBB/hari selama 6 bulan.
Bila anak tersebut belum imunisasi BCG, maka imunisasi diberi setelah pengobatan profilaksis selesai.
IMUNISASI BCG PADA ANAK Imunisasi diberikan sebelum usia 2 bulan,
secara intrakutan di daerah insersi otot deltoid kanan, dengan dosis : 0,05 ml untuk bayi 0,10 ml untuk anak Bila BCG diberikan pada anak usia > 3 bulan sebaiknya
lakukan uji tuberkulin terlebih dahulu
Manfaatnya antara 0-80%, efektif terutama untuk mencegah TB milier meningitis TB, spondilitis TB pada anak.