Teknik Budidaya Tanaman Sayuran Dan Optnya

  • Upload
    oe-jiek

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tekhnik Budiddaya Tanaman Sayur Dan OPT

Citation preview

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN DI LAHAN SEMPIT(PEKARANGAN)TEKNIK BUDIDAYA SAYUR DALAM POT

PENDAHULUAN Sayur memp. kontribusi dalam memenuhi kebutuhan gizi manusia dan dibutuhkan setiap hari Kebutuhan sayur semakin meningkat, sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk Konsumsi obat herbal meningkat :

- Obat dr bahan kimia/sintetis mahal

- Sejumlah penyakit berat tidak (belum) mampu disembuhkan dengan obat kimia

- Manfaat tinggi dengan efek samping kecil

Ketersediaan lahan untuk bertanam sayur dan toga semakin terbatas akibat persaingan dengan peruntukan lain seperti pemukiman Agar kebutuhan sayur tetap tersedia dengan lahan yang terbatas perlu teknologi menanam sayur dalam potKEUNTUNGAN BERTANAM DALAM POT

Memanfaatkan lahan yang tidak produktif

Bisa diusahakan dlm skala kecil/rumah tangga

Hemat lahan karena dapat disusun pada rak

Mudah dalam pemeliharaan, hemat pupuk

Dapat ditanam sepanjang tahun

Resiko kerusakan akibat hama penyakit kecil

Mudah menanam beberapa jenis sayur

Mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan

Sebagai usaha agribisnis yang menjanjikan keuntungan tinggi

PERSIAPAN TANAM

BENIH Benih unggul yang berkualitas (berasal dari buah tua, kering, daya kecambah > 80%, bebas dari hama penyakit) Berasal dari penangkar atau toko pertanian Sisa benih disimpan di tempat yg kering, tidak terkena cahaya matahari dan dapat digunakan untuk penanaman berikutnyaPERSEMAIANManfaat pesemaian Memudahkan perawatan benih Memberikan perlindungan terhadap bibit (panas, hujan, angin, gangguan binatang Membantu benih tumbuh lebih sehatTempat pesemaian Kotak kayu, nampan plastik, tray pembibitan, polibag Bagian bawah diberi lubang untuk mengalirkan kelebihan air Media berupa campuran tanah halus + pupuk organik (1:1) Media diayak dan disterilkan dengan Furadan 2 sendok makan/10 kg media Penyemaian Benih

Merendam benih dalam air hangat (50oC)/larutan Previcur N 2ml/l air, 1 jam Membuang biji mengambang Benih disebar pada alur yang sudah dibuat Ditutup tanah halus Di tempat yg teduh dan disiram 2 hari sekali Umur 2 minggu (berdaun 2) bibit dipindah ke polibag kecil dengan media yang sama Di tempat yg mendapatkan sinar matahari pagi Secara perlahan penyiraman dikurangi dan dipindah ke tempat yg lebih banyak sinar matahari Bibit siap tanam + 28 35 atau telah berdaun 3 4 helai. PROSES PEMBIBITAN

WADAH TANAM Pot (plastik, tanah, semen), polibag, ember bekas maupun kaleng bekas Pot plastik ringan, bersih, mudah diperoleh dan harganya relatif murah Pot tanah liat atau semen bagus untuk pertumbuhan tanaman Polibag lebih banyak digunakan krn murah dan mudah diangkut dalam jumlah banyak Ukuran pot/polibag untuk cabai, tomat dan terung lebih besar (tinggi dan diameter 30 cm); untuk sawi, bayam dan selada lebih kecil (tinggi 20 cm dan diameter 15 cm) Pot/polibag harus mempunyai lubang drainase sebanyak 4 5 lubang, pada pot terletak di bagian bawah dan pada polibag di bagian samping bawahMEDIA TANAM Campuran sekam + tanah + pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1 Pupuk kandang yang digunakan harus sudah matang Disterilkan dengan memberikan Furadan 2 sendok makan/10 kg media campur, kmdn dimasukkan dalam pot atau polibag PENANAMAN

Pilih bibit yang subur dan sehat Penanaman beserta tanahnya dengan cara menyobek polibag Buat lubang tanam di tengah media dalam pot/polibag dengan tongkat kayu Tanam bibit hingga leher akar dan padatkan media tanam di sekitar leher akar Tiap pot/polibag berisi 1 tanaman Diletakkan di tempat terbuka (pekarangan) dengan jarak antar pot/polibag 50 x 50 cm PEMELIHARAAN

1. Penyiraman. Awal tanam disiram setiap hari sampai tanaman kuat, setelah itu 2 hari sekali. Pada pertumbuhan vegetatif sebanyak 200 ml per pot/polibag, pada pembungaan dan pembuahan sebanyak 400 ml per pot/polibag 2. Penyulaman. Pada tanaman yang tumbuh tidak normal, mati atau terserang hama penyakit dengan cadangan bibit di pesemaian3. Pemasangan ajir. Seawal mungkin, dengan bambu belahan atau ranting kayu setinggi 80-100 cm. Dipasang 5 cm dari pangkal batang dan setelah tanaman setinggi 20 cm diikat pada ajir. Pengikatan diulang sesuai dengan pertumbuhan tanamanPenyiangan dan penggemburan. Mencabut rumput liar dalam pot/polibag pada umur 15 hari atau sewaktu-waktu. Penggemburan tanah bersamaan dengan pemupukan 4. Pemangkasan. Pada saat tanaman berumur 7 20 hari, pada tunas liar yang tumbuh dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama. Untuk merangsang agar tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh. 5. Pemupukan. Pupuk dasar diberikan dalam lubang tanam (saat tanam). Pupuk susulan pertama dan kedua dibenamkan dalam tanah di tengah-tengah antara batang tanaman dengan tepi pot/polibag. Pupuk cair 2 minggu sekali dengan dosis sesuai anjuran.DOSIS DAN WAKTU PEMUPUKAN

PEMUPUKANWAKTU (HARI SETELAH TANAM)JENIS PUPUK

PHONSKA (Gr/POT)ZA

(Gr/POT)

Pupuk dasarWaktu tanam10-

Susulan pertama1510-

Susulan kedua35-5

PEMANENAN

Panen pertama kali untuk setiap varietas berbeda Tomat umur 2,5 3 bulan, 10 15 kali panen per musim, 2 3 hari sekali Terung umur 3 - 4 bulan, tiap 3 - 7 hari sekali Cabai umur 70 - 80 hari, 3 4 hari sekali Waktu panen pagi atau sore hari Dipetik bersama tangkainya dengan gunting pangkas Dipilih buah yang sudah tua atau sesuai tujuanPENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

1. UU No. 12 Tahun 1992 pasal 20;

Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan system PHT

2. PP No. 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman pasal 11;

Pengendalian dilaksanakan oleh :

Perorangan atau Badan Hukum yang menguasai tanaman

Kelompok dalam masyarakat yang dibentuk untuk mengendalikan OPT

Pemerintah

BEBERAPA KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT YANG DAPAT DITERAPKAN: Pra tanam: Perencanaan ekosistem (sanitasi lahan, pola tanam) Penggunaan varietas tahan/toleran PesemaianTanam dan Pemeliharaan: Penggunaan pupuk berimbang Membasmi hama secara mekanis Pemasangan perangkap hama buatan Sanitasi, pencabutan tanaman sakit Penggunaan predator Penggunaan insektisida nabati Penggunaan insektisida selektif berdasarkan hasil pengamatan OPTORGANISME PENGGANGGU TANAMAN ( OPT ) CABE1. Kutu Daun Persik ( Myzuz Persiceae )

Kutu muda ( nimpa atau afterae ) dan dewasa ( imago atau alatae ) mempunyai antena relatif panjang, kira-kira sepanjang tubuhnya.

Nimpa dan imago mempunyai sepasang tonjolan pada ujung abdomen yang disebut kornikel. Ujung kornikel pada kutu daun persik berwarna hitam.

Tanaman inang lebih dari 400 jenis, antara lain kentang, cabai,tembakau, tomat, petsai dll.

Lamanya daur hidup 7-10 hari.

Gejala serangan :

Secara langsung tanaman yang terserang keriput, tumbuhnya kerdil, kekuningan, daun-daun terpuntir, layu lalu mati.

Secara tidak langsung : kutu daun persik merupakan vektor penting penyakit virus menggulung daun.

2. Thrip ( Thrips parvispinus Karny ) Nimpa tidak bersayap sedangkan imago bersayap seperti jumbai ( sisir bersisi dua

Warna tubuh pucat, sedangkan imago berwarna kuning sampai coklat kehitaman. Panjangtubuh 0,8-0,9 mm.

Tanaman inang bermacam-macam seperti tembakau, tomat, kopi, ubi jalar, kacang-kacangan tetapi tidak dijumpai pada gulma.

Daur hidup di dataran rendah 7 12 hari.

Gejala serangan : Daun yang terserang pada permukaan bawah daun berwarna keperak-perakan, mengeritingatau keriput.

3. Tungau Kuning ( Polyphagotarsonemus latus Banks )

Imago berkaki delapan, sedangkan nimpa berkaki enam.

Warna tubuh kuning transparan. Ukuran tubuh 0,25 mm.

Tanaman inang : lebih dari 57 jenis tanaman, antara lain cabai, tomat, karet teh, dll

Gejala serangan : daun yang terserangmenjadi berwarna tembaga, tepi daun mengeriting, tunas dan bunga gugur.

4. Ulat grayak ( Spodoptera litura F )

Sayap ngengat bagian depan berwarna coklat atau keperakan, sayap belakang berwarna keputihan dengan bercak hitam.

Larva mempunyai warna yang bervariasi, tetapi mempunyai kalung hitam pada segmen abdomen yang keempat dan sepuluh. Pada sisi lateral dan dorsal terdapat garis kuning.

Tanaman inang : tembakau, cabai, bawang merah, terung, kentang, kacang-kacangan, dll

Gejala serangan : pada daun yang ditimbulkan oleh larva yang masih kecil berupa sisa-sisa epidermis bagian atas dan tulang-tulang daun saja. Larva yang sudah besar merusak tulang daun dan buah. Serangan berta tanaman bisa gundul.

5. Lalat Buah ( Dacus sp )

Serangga dewasa mirip lalat rumah, panjang 6 8 mm

Larva berwarna putihsusu, berda dalam buah cabai. Pupa berada diatas permukaan tanah.

Tanaman inang : semua tanaman buah-buahan.

Daur hidup : 25 hari.

Gejala serangan : Buah yang terserang ditandai denganlubang titik hitam pada bagian pangkalnya, dan sebagai tempat serangga dewasa memasukkan telur. Belatung (larva) memakan daging buah dan menyebabkan terjadi infeksi oleh jasad renik lainnya, sehingga buah busuk dan jatuh.

6. Penyakit busuk buah antraknose ( Colletrotrichum capsici dan C. gloeosporioides ) Gejala awal berupa bercak berwarna coklat kehitaman pada permukaan buah, kemudianmenjadi busuk lunak. Pada bagian tengah bercak terdapat kumpulan titik hitam yang merupakan kelompok spora.

Serangan yang berat menyebabkan seluruh buah keriput dan mengering . Warna kulit buah seperti jerami padi.

Cuaca panas dan basah mempercepat perkembangan penyakit ini.

7. Penyakit bercak daun ( Cercospora capsici )

Serangan pada daun berupa bercak kecil berbentuk bulat, kering. Bercak meluas sampai garis tengahnya 0,5 mm. Pusat bercak berwarna pucat sampai putih dengan warna terpi lebih tua. Daun menguning dan gugur.

Selain daun penyakit ini menyerang juga batang , tangkai buah.

Pada musim kemarau dan pada lahan yang mempunyai drainase baik penyakit ini kurang berkembang.

Penyakit ini kadang-kadang menyerang pesemaian.

8. Penyakit layu Fusarium ( Fusarium oxysporum ).

Tanaman yang terserang menjadi layu, mulai dari daun bagian bawah. Anak tulang daun akan menguning bila infeksi berkembang, tanaman menjadi layu setelah 2 3 hari setelah infeksi. Warna jaringan akar dan batang menjadi coklat. Tempat infeksi tertutup hifa yang berwarna putih seperti kapas.

Penyebaran penyakit ( spora ) melalui angin dan air pengairan.

Penyakit ini jarang terjadi pada tanah yang kering atau yang pengairannya baik.

Inang lain : kacang panjang, kentang, tomat, mentimun dll.

9. Penyakit layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum E.F Smith ).

Gejala awal adalah tanaman menjadi layu yang dimulai dari pucuk menjalar kedaun bagian bawah sampai seluruh daun layu dan tanaman mati. Gejala pada buah : buah busuk , warna buah berubah kekuningan.

Infeksi terjadi melalui lenti sel, akan lebih cepat bila ada luka mekanis ( oleh gigitan hama dsb )

Penyakit berkembang dengan cepat pada musim hujan.

Inang lain tanaman solanaceae, jahe dan beberapa jenis gulma.

10. Penyakit virus

Bentuk dan ukuran daun sering berubah. Daun menjadi mosaik atau belang dan ukurannya lebih kecil dari yang normal.

Bila infeksi terjadi pada tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil.

Penyakit ini disebarkan oleh kutu daun persik.

Inang lain : tembakau , ketimun, kentang, tomat, gulma berdaun lebar, dll.

OPT TANAMAN KACANG PANJANG

1. Lalat Kacang ( Ophiomya phaseoli Tryon )

Serangga dewasa berupa lalat kecil ukuran 2,5 mm dan berwarna hitam

Lalat betina meletakkan telur pada daun pertama kedua tanaman muda. Telur ukurannya 0,3 mm diletakkan di dalam lubang tusukan antara epidermisatas dan bawah daun.

Larva berukuran kecil kira-kira 4 mm berwarna putih kuning kemudian kecoklatan

Larva menggerek batang melalui kulit batang sampai kepangkal batang dan berkepompong

Pupa berwarna kuning kecok;latan dan berukuran 2,5mm

Daur hidup 17 19 hari

Inang lain : semua jenis kacang-kacangan

Serangan lalat kacang ditandai oleh adanya bintik-bintik putih disekitar tulang daun yang merupakan bekas tusukan ovipositor, selain itu juga terjadi perakaran sekunder diatasa pangkal batang.

2. Kutu daun ( Aphis craccivora )

Nimpa dewasa berwarna hitam dan berkilau. Antenanya lebih pendek dari abdomen.

Sifatnya partenogenesis, yaitu telurnya berkembang menjadi anak ( nimpa ) tanpa terjadi pembuahan, kemudian dilahirkan oleh induknya.

Daur hidup : 6 -8 hari

Tanaman inang : semua kacang-kacangan, kapas-kapasan ( Malvaelae ), waluh-waluhan ( Cucurcitaceae ) dll.

Biasanya serangan pada pucuk tanaman ( bergerombol ). Tanaman yang terserang pertumbuhannya tertekan. Serangan terberat pada fase pembungaan atau pembentukan polong dapat menurunkan hasil panen. Selain itu kutu daun juga sebagai vektor virus.

3. Penggerek polong ( Maruca testulalis Gey )

Larva berwarna hitam muda dengan kepala berwarna coklat atau kehitaman. Panjang larva dapat mencapai 1,6 mm.

Larva dibentuk pada permukaan tanah.

Tanaman inang : semua jenis kacang-kacangan, pupuk hijau ( Crotalaria ), tuba Cajanus dll.

Larva muda menyenangi bunga yang sedang membuka dan memakan ovari. Larva juga makan kuncup bunga, pol;ong muda, daun pucuk, bagian tanaman yang terserang ditutupi dengan benang-benang ( jala ) halus.

4. Penyakit sapu

Nama lain : sapu setan, penyakit keriting, virus sapu kacang, virus kerdil kacang.

Penyebab penyakit, belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga karena virus.

Inang : kacang panjang, kacang jogo, kacang babi, kacang hijau.

Penularan : Virus dapat ditularkan oleh kutu daun

Gejala serangan : tanaman yang sakit, sangat terhambat pertumbuhannya, daun-daun kecil dan melengkung kebawah, dan berwarna lebih tua dari yang normal. Ruas-ruas sangat pendek dan tunas-tunas ketiak berkembang, sehingga terjadi bentuk sapu. Tanaman yang sakit dapat membentuk bunga tetapi tidak pernah membentuk polong.

5. Mosaik

Penyebab penyakit Virus yang disebut CAMV ( cowpea aphid-borne mosaik virus )

Tanaman inang : semua jenis kacang-kacangan

Penularan penyakit oleh gesekan tanaman, biji, dan kutu daun

Gejala serangan : pada daun muda terdapat gambaran mosaik yang mempunyai beberapa corak. Bagian daun yang klorotik dapat berwarna hijau muda sampai kuning bahkan kadang kadang mendekati putih. Seringkali daun menjadi tidak rata atau tampak mempunyai lekuk-lekuk hijau tua.

6. Penyakit Tepung

Penyebab penyakit adalah jamur Oidium sp atau Erysiphepolygoni

Gejala serangan ditandai oleh bercak putih, tipis, bertepung pada daun, batang dan buah. Dibagian bawah daun yang bertepung tersebut dapat berwarna coklat atau ungu.

7. Antraknose

Penyebab penyakit adalah cendawan Colletotrichum lindemuthianum atau C dematium. Gejala serangan : Pada daun atau polong terdapat bercak berwarna coklat kehitaman.

OPT TANAMAN TOMAT1. Ulat Buah Tomat ( Helicoverpa armigera Hubn )

Imago ( ngengat ) berwarna sawo kekuning-kuningan dengan bintik-bintik dan garis berwarna hitam. Ngengat jantan mudah dibedakan dengan ngengat betina karena ngengat betina mempunyai bercak berwarna pirang tua.

Terdapat variasi warna dan corak antar sesama larva. Tubuhnya berbentuk silindris

Inang : Tomat, tembakau jagung dan kapas

Daur hidup : 52 58 hari

Gejala serangan : Larva melubangi buah tomat, buah menjadi busuk dan jatuh. Kadang-kadang hama ini juga menyerang pucuk tanaman dan melubangi cabang-cabang tomat.

2. Ulat tanah ( Agrotis ipsilon Hufn )

Ngengat berwarna coklat tua dengan beberapa titik putih bergaris-garis

Larva muda membuat lubang kecil dengan jalan memakan jaringan daun . Pada siang harilarva bersembunyi dibawah permukaan tanah. Pada senja atau malam ulat ini muncul kepermukaan tanah dan memotong pangkal batang atau tangkai daun

Daur hidup 46 71 hari

Inang : sayuran muda seperti tomat, cabai, jagung, kentang, kubis dll.

Gejala serangan : ditandai adanya tanaman terpotong pada pangkal batang, akibatnya tanaman roboh dan mati

3. Kutu Kebul ( Bemisia tabaci Genn )

Serangga dewasa berwarna putihdengan sayap jernih, ditutup lapisan lilin yang bertepung. Ukuran tubuhnya berkisar antara 1 1,5 mm.

Serangga dewasa biasanya berkelompok dalam jumlah yang banyak, bila tanaman tersentuh akan berterbangan seperti kabut atau kebul putih.

Kutu kebul mengisap cairan daun dan ekskresinya menghasilkan embun jelaga. Kutu kebul ini juga sebagai vektor penyakit virus.

Inang : Tomat, tembakau, kentang, terung, mentimun, ageratum ( wedusan ) dll.

4. Penyakit busuk daun ( Phythopthora infentans Mont de Barry )

Gejala awal bercak kebasah-basahan pada bagian tepi atau tengah daun. Bercak melebar dan terbentuk daerah nekrotik yang berwarna coklat. Bercak dikelilingi oleh masa sporangium yang berwarna putih dengan latar belakang hijau kelabu.

Serangan dapat menyebar ke batang, tangkai dan buah tomat.

Berkembang dengan baik pada musim hujan dengan kelembaban sekitar kanopi lebih dari 95 % dan suhu sekitar 20 derajat C

Inang : kentang

5. Penyakit bercak kering Alternaria ( Alternaria solani Ell & Marf )

Gejala awal yaitu bercak kecil pada daun bawah. Bercak berkembang dengan diameter 15 mm. Warna bercak coklat dengan lingkaran-lingkaran konsentris ( terpusat ) Masa konidia yang berwarna kelabu sampai hitam terlihat diatas lingkaran-lingkaran konsentris tadi.

Suhu optimum perkembangan penyakit adalah 28 30 derajat C dan keadaan lembab. Pada bulan bulan dengan suhu tinggi ( Mei Agustus ) penyakit ini lebih dominan dibanding busuk daun.

Inang : kentang, terung dan cabai.

6. Penyakit layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum

Gejala awal adalah tanaman menjadi layu yang dimulai dari pucuk menjalar kedaun bagian bawah sampai seluruh daun layu dan tanaman mati. Gejala pada buah : buah busuk , warna buah berubah kekuningan.

Infeksi terjadi melalui lenti sel, akan lebih cepat bila ada luka mekanis ( oleh gigitan hama dsb ).

Bila pangkal batang dibelah terlihat pembuluh berwarna kecoklat-coklatan.

Penyakit berkembang pada musim hujan.

7. Rebah Kecambah ( Rhizoctonia solani Kuhn, atau Pythium sp )

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Rhyzoctonia solani, Pythium sp, Fusarium sp.

Gejala serangan : batang diatas permukaan tanah berair seperti memar, tanaman terkulai lalu mati. Apabila serangan tidak parah, tanaman akan sembuh batang disekitar luka mengeras dan pertumbuhan terhambat

Serangan meningkat jika kelembaban tinggi atau musim hujan.

Inang : tanaman sayuran yang biasa disemai

8. Penyakit embun tepung ( Perenospora prasitica pers. Ex. Fr )

Gejala serangan berupa bercak klorosis atau kekuningan diantara tulang daun, mirip gejala kekuranganhara, kemudian bercak berubah menjadi bercak ungu dan tekstur daun seperti kertas.

Penyakit menyebar melaluibiji yang terinfeksi dan sisa-sisa tanaman sakit dalam tanah.

9. Penyakit Virus

Virus-virus yang dibawa biji seperti virus mosaik ketimun ( CMV ) dan virus mosaik tembakau ( TMV ) dapat menginfeksi benih dipesemaian. Kedua virus ini paling umum dijumpai pada tanaman tomat.

Gejala serangan pucuk menguning bergejala mosaik dan pertumbuhan terhambat.

Penularan penyakit ini oleh kutu daun

10. Bintil akar ( Meloidogyne spp ) Gejala dapat dilihat pada akar yaitu bisul atau puru yang memanjang atau bulat pada akar utama atau akar cabang

Pada serangan berat pertumbuhan terhambat dan layu pada cuaca kering.

11. Busuk buah antraknose ( Colletotricum spp )

Gejala awal nampak seperti bercak bulat yang tenggelam. Bercak menjadi lebih besar dan bagian tengahnya gelap

Bercak bisa membesar dan buah busuk sebagai infeksi skunder.

Cuaca basah memacu perkembangan penyakit ini