Upload
tristan-rokhmawan
View
242
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
asesmen sastra
Citation preview
ASESMEN SASTRA
DIAH EKA SARI (120211538583)TRISTAN ROKHMAWAN(120211538588)JEPRIDIN (120211538602)
TEKNIK DAN ALAT
KERANGKA BERPIKIR
ASESMEN SASTRA
ASESMEN SASTRA
ALAT TES KEMAHIRAN MEMBACA SASTRA
ALAT TES KEMAHIRAN MENYIMAK SASTRA
ALAT TES KEMAHIRAN BERBICARA SASTRA
ALAT TES KESASTRAAN
TAKSONOMI MOODY
TAKSONOMI BLOOMPENDEKATAN DALAM TES SASTRA
PENILAIAN DALAM PENGAJARAN SASTRA
TUJUAN, BAHAN, DAN PENILAIAN DALAM MENGAJARAN SASTRA
PENDAHULUAN
ALAT TES KEMAHIRAN MENULIS SASTRA
LAN
DASA
NPE
ND
EKAT
ANAL
AT
Pengajaran sastra disekolah tidak berdiri sendiri sebagai sebuah mata pelajaran yang mandiri,melainkan “hanya” menjadi bagian
mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
seorang guru bahasa Indonesia juga berarti guru apresiasi sastra. Ia bertugas mengukur hasil belajar bahasa dan sastra siswa yang menjadi asuhannya.
PENDAHULUAN
Untuk memahami sastra dengan baik, disamping penguasaan kode bahasa juga diperlukan pengetahuan tentang kode sastra dan kode budaya.
Idealnya terjadi kaitan yang erat antara pengajaran bahasa dengan pengajaran sastra yang bersifat saling mengisi dan menunjang.
PENDAHULUAN
TUJUAN, BAHAN DAN PENILAIAN DALAM PENGAJARAN SASTRA
Bahan pengajaran dijabarkan berdasarkan tujuan, tujuan itu sendiri dimungkinkan tercapai jika ditunjang oleh bahan yang sesuai.
Kadar ketercapaian tujuan atau tingkat penguasaan bahan akan diketahui melalui kegiatan penilaian, sedang penilaian akan ada artinya jika dalam kaitannya dengan tujuan dan bahan yang telah diajarkan.
tujuan pengajaran sastra secara umum ditekankan. Atau demi terwujudnya kemampuan siswa untuk mengapresiasi sastra secara memadai. Tujuan tersebut walau bersifat umum, paling tidak telah memberi arah terhadap tujuan-tujuan yang lebih khusus dan operasional.
Pemilihan bahan pengajaran, dan juga bahan untuk diteskan, harus menopang tercapainya tujuan, membimbing dan meningkatkan kemampuan mengapresiasi sastra siswa.
Secara garis besar bahan pengajaran sastra dapat dibedakan ke dalam dua golongan: a.Bahan apresiasi tak langsung b.Bahan apresiasi langsung.
Bahan apresiasi yang bersifat tak langsung menyarankan pada bahan pengajaran yang bersifat teoritis dan sejarah, tepatnya: teori sastra dan sejarah sastra, atau pengetahuan tentang sastra.
Pengajaran apresiasi bersifat langsung menyarankan pada pengertian bahwa siswa langsung dihadapkan pada berbagai jenis karya sastra.
PENILAIAN DALAM PENGAJARAN SASTRA
Penilaian dalam hal ini dapat berfungsi ganda :(1) mengungkap kemampuan apresiasi sastra
siswa.(2) menunjang ketercapaian tujuan pengajaran
apresiasi sastra siswa.
Pemilihan bahan yang akan diujikan dan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa hendaknya di sesuaikan dengan tingkat pengembangan kejiwaan dan kognitif siswa. Ada dua macam tingkatan tes kesastraan berdasarkan dua pendekatan yang berbeda. yang pertama adalah tingkatan tes kesastraan berdasarkan taksonomis bloom seperti halnya tes kebahasaan, sedangkan yang kedua adalah tingkatan tes kesastraan berdasarkan pengkategorian moody dengan modifikasi seperlunya. (Nurgiantoro,1987.53-55)
Pendekatan Taksonomis Bloom
dalam Tes Kesastraan
Cognitive Domain, Affective Domain , Psychomotor Domain
Taksonomis BloomCognitive Domain Menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.Affective Domain Menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.Psychomotor Domai Menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik,berenang, dan mengoperasikan mesin
Cognitive Domain, Affective Domain , Psychomotor Domain
Penilaian Ranah KognitifHasil belajar sastra yang bersifat kognitif lebih banyak berhubungan dengan kemampuan dan proses berpikir.
Model taksonomi Bloom
• Tes kesastraan tingkat ingatan• Tes kesastraan tingkat
pemahaman• Tes kesastraan tingkat
penerapan• Tes kesastraan tingkat analisis• Tes kesastraan tingkat sintesis• Tes kesastraan tingkat penilaian
1. TES KESASTRAAN TINGKAT INGATAN
Tes ini sekedar mengungkap kembali: Konsep Fakta Definisi Deskripsi nama pengarang nama angkatan,
dan sebagai macamnya
Contoh TesApa yang dimaksud dengan alur?Sebutkan pembagian angkatan kesusastraan versi HB Jasin.Siapa pelopor angkatan ‘45”?KeteranganTes dapat juga dilakukan dengan menggunakan tes pilihan ganda
2. TES KESASTRAAN TINGKAT PEMAHAMAN
HakekatTes ini menghendaki subjek didik mampu: membedakan memahami menjelaskan memahami hubungan
konsep dan lain-lain yang sifatnya sekedar mengingatkan
Contoh Tes• Buatlah ringkasan novel.• Jelaskan perbedaan soneta
dan pantun. • Jelaskan apa yang dimaksud
dengan gurindamketeranganPada tes kesastraan tingkat pemahaman ini dapat juga menggunakan tes yang berbentuk pilihan ganda
3. TES KESASTRAAN TINGKAT PENERAPAN
Tes ini menuntut subjek didik menerapkan pengetahuan teoritik ke dalam kegiatan praktis yang konkret.Mengubah MemodifikasiMendemontrasikanMengoperasikan dan
Menerapkan sesuatu hal.
Contoh Tes• Ubalah wacana dari novel
Belenggu di atas dalam bentuk dialog.
• Tunjukkan gaya bahasa dari kedua kutipan tersebut.
KeteranganMenerapkan pengetahuan bersastra, misal menulis parafrase atas puisi atau menulis drama atas cerpen
4. Tes Kesastraan Tingkat AnalisisMembaca dan memahami dari karya sastra tertentu yang diharapkan mampu melakukan kerja analisis terhadap karya sastra yang telah ditentukan.
• Identifikasi dan analisis terhadap unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra
• Analisis terhadap unsur bentuk dan isi; membedakan, menyeleksi, memilih, dan merinci lebih lanjut unsur-unsur karya sastra
Contoh bentuk tes
• Jelaskan bagaimana alur dalam novel layar terkembang.
• Bagaimana perwatakan yang dibangun pengarang cerpen Karna karya bakdi Sumanto?
• Jelaskan efektivitas bunyi yang digunakan dalam sajak Karta Iya Bilang Mboten karya Darmanto Jatman.
Keterangan.Tes dalam bentuk pilihan ganda dapat juga digunakan
5. TES KESASTRAAN TINGKAT SINTESIS
Tes ini menuntut subjek didik mengkategorikan, menghububungkan, mengkombinasikan dan meramalkan hal-hal yang berkenaan dengan unsur-unsur karya sastra.
Contoh tes:• Jelaskan bahwa antara tokoh
Hasan dalam Atheis dan hanafi dalam salah asuhan mempunyai persamaan.
• Mengapa Maria dimatikan dan justru Tuti yang dikawinkan dengan Yusuf dalam Layar Terkembang.
Keterangantes dalam bentuk subjek lebih cocok dari pada tes dalam bentuk objektif
puisi, cerpen, atau novel
gaya, tema, alur, latar, dll
6. Tes Kesastraan Tingkat Penilaian
Tingkatan ini menuntut subjek didik cermat mengevaluasi karya sastra, memberikan komentar dan estetika. Misalkan: ketepatan diksi ketepatan alur dan
sebagainyaKemampuan evaulatif juga terkait dengan perbandingan antar karya sastra.
• Jelaskan unsur-unsur kebaruan yang terdapat dalam novel telegram.
• Mengapa puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri tak dapat disamakan dengan puisi Rendra?
Penilaian ranah afektif
• Ranah afektif berhubungan dengan masalah sikap, pandangan dan nilai-nilai yang diyakini seseorang (Nurgiyantoro, 1988:297).
aproach tendency.avoidence tendency
Menerimahmenolak
a) menyatakan suka terhadap bacaan dan pengajaran sastra model apapun; b) merasa memiliki bacaan, pentas, dan aspek sastra lainnya dibanding materi lain; c) ikut aktif dan terlibat dalam diskusi; d) menjawab pertanyaan dengan leluasa, gembira, penuh antusias; e) terdorong untuk bertanya, menyeleseikan tugas, tertarik, dan sering mengunjungi even sastra
Lanjutan....
Mengukur sikap dengan menggunakan beberapa tes penilain
Nurgiyantoro (1988:297-299)
Prosedur nominasi
Jawaban singkat
“ya” dan “tidak”
Skala Likert
1. Skala Likert
Dilakukan dengan menyediakan skala jawaban terhadap suatu pernyataan yang diberikan:• Sangat setuju• Setuju• Agak setuju• Tidak setuju• Sangat tidak setuju
Setiap siwa diwajibkan membuat rangkuman sebuah novel atau kumpulan cerpen sebulan sekali
Sebaiknya dilakukan kegiatan diskusi berbagai hal tentang kesastraan minimal dua minggu sekali
2. Jawaban singkat “ya” dan “tidak”
• Pengukuran jawaban singkat “ya” dan “tidak” dilakukan dengan menyediakan pernyataan-pernyataan yang menuntut jawaban dengan “ya” dan “tidak” oleh siswa.
• saya membaca buku-buku sastra sekedar untuk mengisi waktu luang
• Sayamenyediakanwaktu secara khusus untuk membaca buku-buku karya sastra
3. Prosedur Nominasi
Pengukuran dengan prosedur nominasi dapat dilakukan dengan menyuruh siswa menyebutkan:• Judul-judul buku• Nama pengarang• Tema cerita• Pengalaman, dan lain-lain yang paling
disukainya.
Sebutkan lima orang sastrawan terpenting dewasa ini yakni?
Pertanyaan lanjutan
Pada bulan April yang akan datang, diadakan ceramah kesastraan di IKIP oleh salah seorang tokoh sastra yang dikenal. Rencana saya adalah:• Mengikuti kegiatan ceramah karena hal itu penting
artinya untuk dapat mengikuti perkembangan kehidupan sastra Indonesia dewasa ini
• Mengikuti kegiatan ceramah karena ada sangkut pautnya dengan salah satu mata kuliah yang sedang ditempuh.
• Mengikuti kegiatan ceramah karena pasti akan diwajibkan oleh ketua jurusa.
• Mengikuti kegiatan ceramah sekedar untuk menampakkan diri agar kelihatan aktif di mata kawan atau dosen.
• Meninggalkan kegiatan di IKIP mumpung ada kesempatan dan dapat untuk melakukan kegiatan lain yang lebih penting
Tidak disertai dengan alasan
PENILAIAN RANAH PSIKOMOTORIK
• Kemamapuan psikomotorik dapat dipahami sebagai kemampuan melakukan aktifitas tertentu sesuai dengan kompetensi pelajaran (Endraswara, 2005:244).
• Nurgiyantoro (1988:299), memberikan contoh yakni: tugas berdeklamasi, membaca puisi, cerpen, drama, dan dramatisasi. Aspek yang dinilai dari contoh tersebut antara lain: pemahaman, penghayatan, intonasi, ekspresi, dan kewajaran.
Lanjutan....
• Penilaian unjuk kerja kesastraan siswa sebagai hasil pembelajaran juga dilakukan lewat keempat kemampuan berbahasa:
1) Menyimak2) Membaca3) Berbicara4) Menulis
Endraswara (2005: 245-247)
Taksonomi Versi Moody (Nurgiyantoro, 2001:308-314)
BLOOM (1956)• MENGINGAT• MEMAHAMI• MENERAPKAN• MENGANALISIS• MENSINTESISKAN• MENILAI
MOODY (1979)• MERUMUSKAN
INFORMASI• MERUMUSKAN KONSEP• MERUMUSKAN
PERSPEKTIF• MERUMUSKAN
APRESIASI
PERSPEKTIF
MENGHUBUNGKAN UNSUR-UNSUR SASTRA
ARTI DAN MANFAAT KARYA SASTRA
KESESUAIAN SASTRA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL
KEMUNGKINAN TERJADINA DALAM KENYATAAN YANG LAIN
BERTIPIKAL DENGAN BENTUK KEHIDUPAN TERTENTU
APAKAH CERITA DAN UNSUR-UNSURNYA BERSIFAT TIPIKAL
DAN LAEN LAEN
KESIMPULAN / MAKNA / AMANAT YANG DAPAT DIAMBIL TERKAIT KEHIDUPAN
SEMIOTIKA
APRESIASI
MENGINGAT INFORMASI & PENGETAHUAN SASTRA BAHASA
STANDAR
BAHASA SASTRA
CITRA
DIKSI
RETORIKAGAYA
BAHASA
METAFORA
MAJAS
RETORIKAGARIS
INTERPRETASI
ALAT TES KEMAHIRAN BERBICARA SASTRA
TUGAS BERBICARA OTENTIK
BENTUK TUGAS KOMPETENSI BERBICARA
BERDISKUSI DAN BERDEBAT
WAWANCARA
BERCERITA
GAMBAR CERITA
BERBICARA BERDASARKAN RANGSANG SUARA VISUAL DAN SUARA
GAMBAR OBJEK
BERBICARA BERDASARKAN RANGSANG SUARA
BERBICARA BERDASARKAN GAMBAR
BERPIDATO
ALAT TES KEMAHIRAN MENYIMAK SASTRA
BAHAN SIMAKANPEMILIHAN BAHAN SIMAKAN
TINGKAT KESULITAN
ISI DAN CAKUPAN
JENIS
BENTUK TES MENYIMAK SASTRA
Contoh Bentuk dan Skenario Tes Menyimak Sastra
NON-STRUCTURED
STUCTURED
LISTENING RECALL WITH ESSAY
LISTENING RECALL WITH CLOZE TEST
DIKTE-JAWABAN SINGKAT
DIKTE-PILIHAN GANDA
1
2
3
1.Bentuk dan langkah-langkaha. Siswa mendengarkan pembacaan karya sastra atau
menyimak pertunjukan karya sastrab. Siswa diberi tugas berupa pertanyaa-pertanyaan lisan (dikte)
dengan jawaban tertulis yang berbentuk pilihan ganda dalam lembar kerjanya
2.Ketentuan tes menyimaka. Pertanyaan (dikte) diberikan sesuai dengan isi simakanb. Pilihan jawaban diberikan sesuai dengan isi simakan, tidak
multiinterpretatif, dan bersifat ingatanc. Ketepatan jawaban sesuai dengan pilihan
DIKTE-PILIHAN GANDA
DIKTE-JAWABAN SINGKAT
1.Bentuk dan langkah-langkaha. Siswa mendengarkan pembacaan karya sastra atau menyimak
pertunjukan karya sastrab. Siswa diberi tugas berupa pertanyaa-pertanyaan lisan dan diminta
untuk menjawab dalam bentuk jawaban singkat dalam lembar kerja2.Ketentuan tes menyimak
a. Pertanyaan (dikte) diberikan sesuai dengan isi simakanb. Jawaban singkat dapat bersifat multiinterpretatif pada jawaban
yang bersifat normatifc. Ketepatan jawaban disesuaikan dengan isi simakan dan dapat
bersifat multiinterpretatif
LISTENING RECALL WITH CLOZE TEST
1.Bentuk dan langkah-langkaha. Siswa mendengarkan rekaman audio atau pembacaan karya sastra
(puisi, cerpen, drama)b. Sambil mendengarkan, siswa menghadapi teks yang sama yang
telah dirumpangkan beberapa kata didalamnya untuk selanjutnya diperbaiki sesuai dengan apa yang didengarkannya
c. Siswa mengisi bagian-bagian rumpang (terhapus atau ditulis salah) sesuai dengan pembacaan sastra yang didengarnya
2.Ketentuan tes menyimaka. Lembar kerja berisi teks yang sama dengan teks yang disimakb. Teks dirumpangkan dengan menghilangkan, memberikan opsi
jawaban, atau memberikan antonim atas kata yang dirumpangkan pada hitungan setiap kata ke-N
c. Siswa mengisi kata-kata yang rumpang sesuai dengan hasil menyimaknya dan jawaban bersifat tunggal dan objektif
LISTENING RECALL WITH ESSAY1.Bentuk dan langkah-langkah
a. Siswa mendengarkan pembacaan karya sastra atau menyimak pertunjukan karya sastra.
b. Siswa diberi tugas membuat essay atau tulisan singkat yang berisi beberapa tingkatan kognitif terstruktur seperti : penjelasan unsur-unsur intrinsik dan hubungan-hubungannya dalam karya sastra (C1,2,3,4), melakukan nalisis ekstrinsik (C4), membandingkannya dengan karya sastra lain yang pernah diketahui (C5), dan memberikan penilaian atas karya sastra.
2.Ketentuan tes menyimaka. Siswa menulis sebuah karangan terkait hasil simakan sesuai dengan
ketentuan konten (isi karangan) yang telah ditetapkan dalam lembar tugas
b. Setiap ketentuan konten menjadi acuan siswa dalam menyusun karangan (essay)
c. Penilaian ditetapkan berdasarkan pemenuhan setiap ketentuan yang disertai dengan beberapa deskriptor sebagai pedoman skor penilaian
STUCTURED
LISTENING RECALL WITH ESSAY1.Bentuk dan langkah-langkah
a.Siswa mendengarkan pembacaan karya sastra atau menyimak pertunjukan karya sastra
b.Siswa diberi tugas membuat essay atau tulisan bebas atas karya yang telah disimaknya
2.Ketentuan tes menyimaka. Siswa menulis sebuah karangan terkait hasil simakan dengan
bebasb.Konten tulisan siswa diharapkan untuk sesuai dengan urutan
tingkat kompetensi pemahaman sastra yang telah dipahaminya (dimulai dari unsur intrinsik hingga ekstrinsik)
c. Penilaian ditetapkan berdasarkan pemenuhan setiap unsur analisis intrinsik dan kedalaman analisis ekstrinsik yang dikerjakan siswa
NON STUCTURED
Contoh Bentuk dan Skenario Tes Menyimak Sastra
1. Siswa menyimak teks hikayat yang dibacakan melalui rekaman atau langsung oleh guru.
2. Sekaligus dengan menyimak, siswa mengerjakan soal cloze test berupa teks rumpang.
3. Setelah mengerjakan cloze test, siswa diminta melakukan analisis intrinsik dengan tes esai terstruktur.
• Memberi analisis intrinsik TETOALTAR (Tema, Tokoh, Alur, dan Latar).• Memberi analisis hubungan antar tokoh, antara tema dan tokoh, dan antara alur dan
latar.4. Siswa melakukan analisis unsur ekstrinsik dengan tes esai bebas denganmemilih
salah satu bentuk unsur ekstrinsik (misal : agama, kepercayaan, dan adat-istiadat) dan menghubungkannya dengan realita disekitarnya.
• Memberi analisis ekstrinsik dengan menghubungkan antara isi karya sastra dengan konten sosial diluar karya sastra seperti budaya, norma, adat, agama, dan lain sebagainya.
• Memberikan penilaian tertentu atas karya sastra dari segi gaya bahasa, amanat, isi, keunggulan, kelebihan dan lain sebagainya.
Jenis Membaca
• Membaca Sastra literalTes tingkatan ingatan dan Pemahaman
• Membaca sasra kritisTes kesastraan tingkat pemahaman, analisis, dan penilaian.
• Membaca sastra kreatifkesastraan tingkat penerapan,tes kesastraan tingkat analisis,tes kesastraan tingkat sintesis, tes kesastraan tingkat penilaian
Bentuk-bentuk Tes Membaca Sastra
• Literal-Pilihan gandaa. Bentuk dan langkah-langkah
• Siswa diberi tugas untuk memahami isi wacana karya sasra• Siswa diberi tugas berupa pertanyaa-pertanyaan tulisan
dengan jawaban tertulis yang berbentuk pilihan ganda dalam lembar kerjanya
b. Ketentuan tes membaca• Pertanyaan (tulisan) diberikan sesuai dengan isi wacana• Pilihan jawaban diberikan sesuai dengan isi wacana, dan
bersifat ingatan dan pemahaman• Ketepatan jawaban sesuai dengan pilihan
Kritis - Jawaban singkatBENTUK DAN LANGKAH-
LANGKAH
• Siswa memahami isi bacaan dari wacana karya sastra
• Siswa diberi tugas berupa untuk menilai isi karya sastra yang di baca berupa unsur intrinsik dan ekstrinsik dari karya sastra yang di baca
KETENTUAN TES MEMBACA
• Pertanyaan membaca diberikan sesuai dengan isi wacana
• Jawaban singkat dapat bersifat multiinterpretatif pada jawaban yang bersifat normatif
• Ketepatan jawaban disesuaikan dengan isi simakan dan dapat bersifat multiinterpretatif
Kreatif-Tranferinformasi
Kreatif-Tranferinformasi• Siswa memaham isi bacaan karya
sastra• Siswa diberi tugas
mengungkapkan kembali hasil bacaan dalam bentuk yang berbeda (misalnya mengubah cerpen dalam bentukdrama, mengubah puisi dalam bentuk praferase atau membuat resensi drama)
KETENTUAN TES MEMBACA• Kesesuaian isi dari hasil transfer
dengan bahan bacaan
Membaca pemahaman dengan essay(Essay terstruktur)
– Bentuk dan langkah-langkah• Siswa membaca wacana karya sastra • Siswa diberi tugas membuat essay atau tulisan singkat yang berisi beberapa
tingkatan kognitif terstruktur seperti : penjelasan unsur-unsur intrinsik dan hubungan-hubungannya dalam karya sastra (C1,2,3,4), melakukan nalisis ekstrinsik (C4), membandingkannya dengan karya sastra lain yang pernah diketahui (C5), dan memberikan penilaian atas karya sastra.
– Ketentuan tes membaca• Siswa membaca sebuah karangan terkait hasil bacaan yang sesuai dengan
ketentuan konten (isi karangan) yang telah ditetapkan dalam lembar tugas• Setiap ketentuan konten menjadi acuan siswa dalam menyusun karangan
(essay)• Penilaian ditetapkan berdasarkan pemenuhan setiap ketentuan yang disertai
dengan beberapa deskriptor sebagai pedoman skor penilaian
ESSAY TAK-TERSTRUKTUR
Bentuk dan langkah-langkah
• Siswa membaca wacana dari karya sastra
• Siswa diberi tugas membuat essay atau tulisan bebas atas karya yang telah dibaca
Ketentuan tes membaca• Siswa menulis sebuah karangan
terkait hasil bahanbacaan dengan bebas
• Konten tulisan siswa diharapkan untuk sesuai dengan urutan tingkat kompetensi pemahaman sastra yang telah dipahaminya (dimulai dari unsur intrinsik hingga ekstrinsik)
• Penilaian ditetapkan berdasarkan pemenuhan setiap unsur analisis intrinsik dan kedalaman analisis ekstrinsik yang dikerjakan siswa
Contoh Bentuk dan Skenario Tes Menyimak Sastra
• Siswa membaca pemahaman dari teks hikayat • Pada tahapan membaca literar siswa mengerjakan tugas dapat berupa pilihan ganda dan
esaiy terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dari wacana tersebut.• Pada tahapan membaca secara kritis siswa diberi tugas untuk menilai unsur-unsur instrinsik
dan ektrinsik dari karya sastra• Pada tahapan membaca secara kreatif siswa diberi tugas untuk melakukan perubahan atau
memparaferasekan karya sastra yang dibaca dalam bentuk yang berbeda • Siswa diminta melakukan analisis intrinsik dengan tes esai terstruktur.
– Memberi analisis intrinsik TETOALTAR (Tema, Tokoh, Alur, dan Latar).– Memberi analisis hubungan antar tokoh, antara tema dan tokoh, dan antara alur dan latar.
• Selanjutnya siswa melakukan analisis unsur ekstrinsik dengan tes esai bebas dengan memilih salah satu bentuk unsur ekstrinsik (misal : agama, kepercayaan, dan adat-istiadat) dan menghubungkannya dengan realita disekitarnya.– Memberi analisis ekstrinsik dengan menghubungkan antara isi karya sastra dengan konten sosial
diluar karya sastra seperti budaya, norma, adat, agama, dan lain sebagainya.– Memberikan penilaian tertentu atas karya sastra dari segi gaya bahasa, amanat, isi, keunggulan,
kelebihan dan lain sebagainya.
ALAT TES KEMAHIRAN MENULIS SASTRA
KEMAHIRAN MENULIS SASTRA MELIBATKAN ADANYA PENDEKATAN SISTEM DAN PERFORMANSI DALAM
PENILAIANNYA
Asesmem menulis pada pendekatan sistem Asesmen menulis pada pendekatan performansi
Fokus pada kemampuan menggunakan kata dan kelimat secara tepat (ketepatan)
Fokus pada berbagai keterampilan menulis dengan menggunakan kata dan kalimat sesuai konteks (kesesuaian dengan ragam dan konteks)
Format tes objektif maupun esai Tes produk / hasil kerja
Bentuk tugas menulis cenderung pada bentuk paragraf atau karangan
Bentuk tugas menulis mencakup berbagai jenis wacana sesuai konteks komunikasi
Perintah menulis secara umum Menggunakan berbagai rangsang kontekstual secara umum
Fokus pada hasil menulis Fokus pada hasil dan proses
Aspek kebahasaan menjadi fokus yang akan diukur
Mencakup kompetensi kebahasaan, kewacanaan, sosiolinguistik, dan strategi
MENULIS TAK-LANGSUNG
KEGIATAN
FOKUS
•Siswa disuruh untuk melengkapi teks yang sudah disiapkan dalam bentuk puisi•Siswa disuruh memperbaiki tulisan yang sudah disiapkan yang sesuai dengan struktur penulisan
•menguji penguasaan struktur bahasa (kata sampai wacana)•menguji penguasaan kaida penulisan mulai dari ejaan, tanda baca, hingga struktur wacana
tes menulis dengan teks yang sudah disiapkan
MENULIS TAK-LANGSUNG
MODEL
FOKUS
•Essay ( tes yang ditulis langsung oleh siswa)Esai tes menugasi siswa untuk menulis essay bebas dengan tema tertentu•Control writing (siswa menulis secara tercontrol)Control writing, seperti halnya tes esai, menugasi siswa untuk menulis. Namun dalam hal ini, siswa menulis berdasarkan soal berupa perintah menulis•Resuming / meringkas ( siswa membuat ringkasan dalam penulisan)Resuming / meringkas menugasi siwa untuk menulis berdasarkan acuan wacana yang akan diringkas
•Menilai kemampuan menulis dengan model analitisTes dilakukan dengan menganalisis hasil kerja siswa. Tes dikerjakan dengan menilai menggunakan rubrik kemahiran menulis (yaitu mampu menulis dengan bahasa yang baik dan berbobot isi).•Menilai kemampuan menulis dengan penilaian impressi umum (tanggapan umum)Tes dilakukan dengan menilai tulisan siswa berdasarkan impressi (tanggapan) subjektif asesor sebagai penentu.