Upload
akhir
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam Sistem Kesehatan Nasional pembangunan kesehatan
merupakan salah satu upaya Pembangunan Nasional yang diarahkan
dalam rangka tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan
upaya pengembangan dan peningkatan pelayanan kesehatan di berbagai
jenis dan jenjang pelayanan sehingga terwujud pelayanan kesehatan yang
efisien, bermutu dan terjangkau.
Salah satu komponen penting dalam upaya kesehatan adalah
pembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan pengawasan tersebut
dilakukan secara berjenjang melalui standarisasi, sertifikasi, lisensi dan
penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan
profesi dan masyarakat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1277 tahun 2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI disebutkan
bahwa Departemen Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan
sebagian tugas pemerintah di bidang kesehatan dimana Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis, penyusunan norma, standar, pedoman,
kriteria (NSPK) bimbingan teknis di bidang pelayanan medik
1
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
2/28
Berdasarkan hal tersebut di atas maka kementerian kesehatan dalam
hal ini Direktorat Jenderal Pelayanan Medik merasa perlu untuk
menyusun standar teknik gigi di sarana kesehatan. Dalam buku ini
disusun Standar Pelayanan Teknik Gigi di sarana Kesehatan dengan
memperhatikan Kebijakan dan Strategi Desentralisasi di Bidang Kesehatan
serta Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
B.Dasar Hukum
1.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3821).
2.Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4431).
3.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5063).
4.Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4090).
5.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741).
6.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008 tentang
tunjangan jabatan fungsional Fisioterapis, Refraksionis Optisien,
2
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
3/28
Terapis Wicara, Okupasi Terapis, Ortotis Prostetis, Teknisi Transfusi
Darah, dan Teknisi Gigi.
7.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/PER/XI/2005
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;
8.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
9.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
06/M.Pan/4/2007 tentang Jabatan Fungsional teknisi Gigi dan Angka
Kreditnya.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
372/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Teknik Gigi.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
131/Menkes/SK/II/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1796/Menkes/Per/VIII/ 2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
C.Tujuan
1. Tujuan umum :
Terselenggaranya pelayanan teknik gigi yang bermutu, aman, sesuai standar
dan kebutuhan masyarakat.
2. Tujuan khusus :
a.Sebagai acuan bagi teknisi gigi dalam pelaksanaan pelayanan teknik
gigi.
b.Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pengembangan
pelayanan teknik Gigi.
3
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
4/28
c.Sebagai acuan dalam melaksanakan bimbingan teknis (technical
supervision) pelayanan Teknik Gigi.
d.Sebagai acuan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi
pelayanan Teknik Gigi.
D.Sasaran
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi:
1. Kementerian Kesehatan RI.
2. Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Pelaksana Pelayanan Teknik Gigi di Laboratorium Teknik Gigi.
5. Pendidikan Teknik Gigi.
6. Profesi Teknik Gigi (PTGI).
E.Ruang Lingkup Pelayanan Teknik Gigi.
Ruang lingkup pelayanan Teknik Gigi meliputi :
1.Tujuan
2.Jenis Pelayanan
3.Administrasi dan Manajemen4.Tatalaksana Pelayanan
5.Monitoring dan Evaluasi
6.Pengembangan Pelayanan
4
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
5/28
BAB II
DEFINISI DAN TUJUAN PELAYANAN TEKNIK GIGI
A.Definisi
1.Laboratorium Teknik Gigi adalah sarana pelayanan tempat teknisi gigi
melakukan pekerjaan profesinya.
2.Teknisi Gigi adalah seseorang yang telah mengikuti dan menyalesaikan
pendidikan akademik, dan pendidikan profesi dalam bidang teknik gigi sesuai
5
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
6/28
dengan peraturan yang berlaku, mempunyai tugas, tanggung jawab dan
wewenang dalam bidang pelayanan teknik gigi baik di masyarakat, individu
atau rumah sakit.
3.Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disebut STR adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang diregistrasi
setelah memiliki sertifikat kompetensi.
4.Laboratorium Teknik Gigi Dasar adalah laboratorium teknik gigi yang
mengerjakan gigi tiruan lepasan akrilik, gigi tiruan cekat akrilik dan alat
ortodonsi lepasan.
5.Laboratorium Teknik Gigi Menengah adalah laboratorium teknik gigi yang
mengerjakan gigi tiruan lepasan akrilik, gigi tiruan cekat akrilik, alat
ortodonsi lepasan, gigi tiruan kerangka logam, gigi tiruan kombinasi logam
dan protesa maksilo fasial.
6.Laboratorium Teknik Gigi Lanjutan adalah laboratorium teknik gigi yang
mengerjakan gigi tiruan lepasan akrilik, gigi tiruan cekat akrilik, alat
ortodonsi lepasan, gigi tiruan kerangka logam, gigi tiruan kombinasi
(precision attachment),prothesa maxilo facial, gigi tiruan cekat porselen, gigi
tiruan cekat porselen denganimplant.
B.Tujuan Pelayanan Teknik Gigi.
Pelayanan teknik gigi bertujuan untuk menunjang pelayanan yang
dilakukan oleh dokter gigi dalam melakukan pekerjaan teknik gigi.
BAB III
ADMINISTRASI MANAJEMEN
A.Struktur Organisasi Laboratorium.
6
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
7/28
*Struktur bagian pelaksana dapat disesuaikan dengan kondisi SDM dan
fasilitas yang ada.
B.Tugas Dan Fungsi.
1.Pimpinan.
Pimpinan laboratorium teknik gigi bertugas bertanggungjawab atas
semua kegiatan laboratorium.
2.Administrasi.
Tenaga administrasi bertugas melaksanakan kegiatan pencatatan dan
pelaporan kegiatan laboratorium.
3.Bagian pelaksana.
Tenaga teknik gigi yang bertugas melaksanakan pelayanan
laboratorium teknik gigi yang meliputi bidang perencanaan,
pembuatan dan penilaian gigi tiruan lepasan, gigi tiruan cekat, alat
ortodonsia lepasan danprothesa maxilo facial.
C.Ketenagaan dan Kompetensi.
1. Standar Ketenagaan.
Jenis tenaga laboratorium dibedakan atas :
7
Kepala Laboratorium
Administrasi
*Bagian Pelaksana
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
8/28
a.Pimpinan.
Pimpinan laboratorium teknik gigi minimal berpendidikan D3 teknik
gigi dengan pengalaman minimal 3 tahun.
b.Teknisigigi minimal berpendidikan SPTG/D1.
c.Tenaga non teknik (administrasi).
Tenaga administrasi disesuaikan dengan kebutuhan laboratorium
dengan pendidikan minimal SLTA.
2. Standar Kompetensi.
Standar kompetensi pelayanan teknik gigi telah diatur pada Kepmenkes
No. 372/Menkes/SK/III/2007. Yang tercakup dalam standar
kompetensi teknik gigi :a.Jenis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL).
1)GTSL akrilikhotcuring.
2)GTSL kombinasi akrilik dan kerangka logam.
3)GTSLflexi denture.
b.Gigi tiruan lengkap lepasan (GTLL).
1)GTLL Akrilik.
2)GTLL kombinasi akrilik dan kerangka logam.
c.Jenis gigi tiruan cekat ( GTC)/crown&bridgework(C & B).
1) GTC akrilik.
2) GTC metal.
a) Crown all metal.
b)Inlay/uplaymetal.
3)GTC kombinasi logam dan akrilik.
4)GTClight cure.
5)GTC porselen/porcelainfused to metal/PFM.
a)C & B PFM.
8
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
9/28
b)Inlay/uplayPFM.
6)GTC porselen penuh/all porcelain.
7)GTC denganabutment implant.
d.Kombinasi GTSL dan GTC.
1)Precision attachment.
2)Tellescop crown & bridge.
e.Alat orthodonti lepasan.
1)Retainer.
2)Aktivator.
f.Prothesamaxillo facial.
1)Obturator.
2)Feeding plate.
3)Prothesa mata danokulofasial.
g.Reparasi gigi tiruan.
1)Reparasi gigi tiruan patah.
2)Reparasi tambah gigi.
3)Reparasi ganti klamer.
4)Rebasing.
5)Relining.
9
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
10/28
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN TEKNIK GIGI
A.Jenis Pelayanan Teknik Gigi.
Pelayanan teknik gigi terdiri dari :
1. Layanan laboratorium dasar.
2. Layanan laboratorium menengah.
3. Layanan laboratorium lanjutan.
B.Alur Pelayanan.
Adapun alur pelayanan teknik gigi adalah:
1. Menerima dan memahami SPK yang diterima dari dokter gigi
atau klinik gigi.
2. Melakukan pencatatan instruksi kerja yang ada di SPK.
3. Mempersiapkan alat, bahan, model kerja yang dibutuhkan sesuai
dengan SPK.
4. Melakukan pembuatan protesa.
5. Evaluasi hasil akhir.
10
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
11/28
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kerja.
7. Mengirim kembali kepada dokter gigi atau klinik gigi.
C.Uraian Pelayanan
Layanan Laboratorium Dasar
No
.
Jenis Pelayanan Alat-alat Bahan-bahan Kualifikasi
ketenagaan
1
2
3
4
5
6
Gigi tiruan lepasan
akrilik.
Gigi tiruan lepasan
kombinasi akrilik
dan kerangka
logam.
Gigi tiruan cekat
akrilik.
Gigi tiruan cekat
akrilik kombinasi
metal.
Obturator.
Ortodonsi lepasan
(retainer dan
aktivator).
- Electrom
otor+
handpiece
- Mesin
poles
- Kompor
+ panci
rebus
- Macam-
macam tang
teknik gigi
-Acrylic
mixing vessel
+ spatula utk
mengaduk
acrylic Bowl
+ spatula
-Lampu
spiritus
- Wax
carver/lecron
- Base
plate wax
- Self
curing acrylic
- Heat
curing acrylic
Pinkdan
macam-
macam
warnacrown
- Kawat
klamer
penampang
0.6, 0.7, 0.8
- Expansi
screw
- Macam-
macam set
gigi akrilik
- Macam-
macam bur
- Minima
l D1/SPTG
- Lulus
Uji
kompetensi
tingkat
dasar
11
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
12/28
- Wax
knife
- Base
former
- Hand
Presskecil
dan besar
- Kuvet
besar,
sedang dan
kecil
- Okludat
or
- Artikula
tor
- Chip
blower
- Shade
guide
- Trimmer
- Tang
gips
- Palu
kecil
untuk
akrilik,
logam
- Macam-
macamfelt
cone
-Macam-
macam
cotton wheel
danbrush
wheel
- Mandrill
, amplas
- Bahan-
bahan
polishing.
- Pumice
dancryte
- Polishin
g paste
untuk logam
- Gips
- Stone
gips
- Vaseline
-Spirtus
- Gas
elpiji /
minyak
12
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
13/28
tanah
Layanan Laboratorium Menengah
No. Jenis Pelayanan Alat-alat Bahan-bahan Kualifikasi
ketenagaan
1
2
3
Layanan
Laboratorium
Dasar.
Gigi tiruan
kerangka logam.
Gigi tiruan cekat
logam.
Electromotor+
handpiece
Mesin poles
Bowl+
spatula
Lampu
spiritus
Wax
carver/lecronWax knife
Base former
Kuvet utk
logam
- besar
- sedang
- kecil
Okludator
Chip blower
Casting ring
untuk
mahkota &
jembatan
besar, sedang
dan kecil
Casting
Macam-
macam bur
untuk logam
Macam-
macamfelt
cone
Macam-
macamcotton
wheeldanbrush wheel
Mandrill,
amplas
Bahan-bahan
polishing.
- Pumice
dancryte
- Polishi
ng paste
untuk
logam
Gips
Stone gips
Vaseline
Spirtus
Gas elpiji
D3 dan lulus
uji kompetensi
tingkat
menengah
13
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
14/28
machine
Preheating
Furnace
Sandblaster
Hydrocoloid
Machine
Elektro poles
High speed
grinder
Surveyor
Trimmer
Palu kecil
Oksigen
Inlay wax
Wax paterns
Wax wire
( sprue wax )
Investment
material
Macam-
macam
bahan logam
untuk
mahkota dan
jembatan.
Larutan
elektrolit
Cold
hardener
Layanan Laboratorium Lanjutan
No
.
Jenis Pelayanan Alat-alat Bahan-bahan Kualifikasi
ketenagaan
1
2
Layanan
Laboratorium
Menengah.
Gigi tiruan cekat
porselen :All
porcelain,porcelain
fuesed to metal,
Electromotor+
handpiece
Bowl+ spatula
Lampu
spiritus/gas
burner
Wax
carver/lecron
Macam-
macam bur
untuk
porcelaindan
logam
Bahan
Polishing
paste
D3 dan lulus
uji
kompetensi
tingkat
lanjutan
14
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
15/28
kombinasi. Wax knife
Base former
Okludator
Artikulator
Shade guide
Casting ring
untuk mahkota
& jembatan
besar, sedang
dan kecil
Casting
machine
Preheating
Furnace
Sandblaster
High speed
grinder
Surveyor
Mikromotor
Trimmer
Vibrator
Deeping wax
Dielock/ pindex
system
Casting ring
berbagai
ukuran
Sprue former
Gips
Stonegips
Vaseline
Spirtus
Gas elpiji
Oksigen
Inlay wax
Wax wire/
wax sprue
Investment
material
Macam-
macam bahan
logam untuk
mahkota dan
jembatan.
Die separator
Die hardener
Die spacer
Wetting agent
Non asbestos
liner
Larutan
elektrolit
Cold hardener
Alumunium
oxide
Glass beat
Bahan
15
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
16/28
berbagai
ukuran
Crucibleuntuk
mahkota &
jembatan
berbagai
ukuran
Vacuum mixing
machine
Ultrasonic
cleaner
Porcelain
furnace
Drying oven
Cold hardener
bath
Milling machine
Caliper wax
Caliper metal
Cleamp
berbagai
ukuran
Tang gips
Palu kecil
porselen 1 set
3 Prothesamata dan
okulo fasial,
prothesahidung,
wajah, telinga
Electromotor+
handpiece
Mesin poles
Kompor + panci
rebus
Macam-
macamsilicon
Macam-
macam
pewarna
D3 dan lulus
uji
kompetensi
tingkat
lanjutan
16
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
17/28
Macam-macam
tang teknik gigi
Acrylic mixing
vessel+ spatula
utk mengaduk
Bowl+ spatula
Lampu spiritus
Wax
carver/lecron
Wax knife
Base former
Hand Press
- kecil
- besar
Kuvet
- besar
- sedang
- kecil
Okludator
Artikulator
Chip blower
Shade guide
Casting ring
untuk mahkota
& jembatan
-besar
- sedang
- kecil
Casting
Base plate
wax
Self curing
acrylic
Heat curing
acrylicdgn
macam-
macam warna
crown
Macam-
macam bur
untuk akrilik
Macam-
macamfelt
cone
Macam-
macamcotton
wheeldan
brush wheel
Mandril,
amplas
Bahan-bahan
polishing.
- Pumice
dancryte
Gips
Stonegips
Vaseline
17
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
18/28
machine
Preheating
Furnace
Sandblaster
Hydrocoloid
Machine
Elektro poles
High speed
grinder
Surveyor
Mikromotor
Trimmer
Tang gips
Palu kecil
Spirtus
Gas elpiji /
minyak tanah
D.Kesehatan dan Keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja pelayanan teknik gigi mencakup :
1. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
laboratorium
a.Kepala laboratorium adalah penanggung jawab tertinggi atas
kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium teknik gigi.
b.Setiap kecelakaan harus dicatat dan dilaporkan kepada kepala
laboratorium teknik gigi.
c.Setiap petugas laboratorium teknik gigi harus mendapatkan
pemeriksaan kesehatan secara berkala.
2.Praktek Laboratorium yang benar
18
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
19/28
Setiap petugas laboratorium harus mengerti dan melaksanakan
upaya pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi. Pencegahan
tersebut dilakukan dengan cara:
a.Memperhatikan proses dan disain perlengkapan yang sesuai untuk
fungsi dan keamanan. Disain tempat dan alat kerja akan
mempengaruhi kenyamanan, keamanan dan produktifitas dalam
bekerja, contoh :
1)Posisi duduk pada saat membuat klamer, menekuk kawat,
menggerinda, melakukan sand blasting, melakukan pemolesan,
dan lain-lain.
2)Posisi saat melakukan pengepresan, saat mengangkat handpress
dan kuvet, saat mengangkat panci, dan lain-lain.
b. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Ada beberapa jenis alat pelindung diri yang mutlak digunakan
oleh tenaga kerja pada waktu melakukan pekerjaan dan saat
menghadapi potensi bahaya karena pekerjaanya. Alat pelindung
terdiri dari :
1)Alat Pelindung Mata dan Muka, yaitu : kaca mata
(Spectacles/Goggles) dan pelindung muka (Face Shield).
2)Alat pelindung pendengaran, yaitu : sumbat telinga (ear plug)dan
tutup telinga (ear muff )
3)Pelindung Pernafasan (Respirator)
4)Pelindung Tangan, yaitu : sarung tangan biasa (gloves),sarung
tangan tahan panas
5)Pakaian pelindung untuk melindungi tubuh dari kotoran, debu,
bahaya percikan bahan kimia, radiasi, panas, bunga api maupun
api yaitu apron.
19
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
20/28
c. Pemahaman atas keadaan darurat
1)Semua petugas laboratorium harus mengenal setiap kecelakaan
yang dapat terjadi, dan memiliki pengetahuan dan keterampilan
untuk mengatasinya.
2)Tersedianya fasilitas peralatan laboratorium teknik gigi untuk
keamanan kerja serta alat pemadam api ringan (APAR).
d. Pengelolaan Limbah
Limbah padat/sampah adalah sebuah buangan yang berbentuk
padat termasuk buangan yang berasal dari kegiatan perkantoran.
1)Setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat sampah yang
kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian dalamnya serta dilengkapidengan penutup.
2)Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat yang
terpisah.
3)Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang
memenuhi syarat.
4)Membersihkan ruang dan lingkungan perkantoran minimal 2
(dua) kali sehari.
5)Mengumpulkan sampah kering dan basah pada tempat yang
berlainan dengan menggunakan kantong plastik warna hitam.
6)Mengamankan limbah padat sisa kegiatan perkantoran.
3.Bahaya Potensial Di Laboratorium Teknik Kesehatan Gigi.
Bahaya potensial di Laboratorium Teknik Kesehatan Gigi dibagi
menjadi lima perantara diantaranya:Chemical agent, Physical agent,
Biological agent, Psycological agent, Ergonomical agent/Mecanical
agent.
20
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
21/28
a.Chemical agent.
Bahan kimia yang berpotensi menimbulkan bahaya di
Laboratorium Teknik Kesehatan Gigi adalah:
1)Gypsum: Kalsium sulfat hemihidrat (CaSO4)2H2O.
2)Acrylic(polimer dan monomer):Methyl metacrylate.
3)Ceramic:Feldspar(K2OAl2O3.6SiO2), Silica (SiO2), Alumina
(Al2O3).
4)Logam: NiCr, CoCr, Orden (CuAl), Silveralloy, Paladium (Pd),
Titanium (TiAlV), Berilium (Be), Platinum (Pt), Cuprum (Cu),
Argentum (Ag), dan lain-lain.
5)Wax: Parafin (Ceresin), Getah karet/getah resin (resin alami).
6)Bahan tanam:Fosfat bonded investmen(NH4MgPO4.6H2O),
Silica bonded investmen(SiCOH)4+4C2H5OH).
7)Bahan abrasive: Al2O3(alumina Oksida), Kapur/calcium
carbonat(CaCO2), Silica dari alumina, Besi, cobalt,
magnesium, dan lain-lain.
8)Cairan electrolit (H2SO4),ethylen glycol.
9)Asap dariburn outmanual.
b.Physical agent.
Meliputi debu, kebisingan, getaran,kelembaban udara,pencahayaan
danradiasi.
c.Biological agent.
Meliputi : bakteri, jamur dan mikroorganisme lain yang dibutuhkan
atau dihasilkan dari bahan baku, proses produksi dan proses
penyimpanan hasil produksi.
21
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
22/28
d.Psycological agent.
Meliputi: tanggung jawab pekerjaan terhadap orang lain, beban kerja,
ketrampilan, dan lain-lain. Contoh: perasaan was-was saat
menunggu hasil setelah proses praktikum, dan lain-lain.
e.Ergonomical agent.
Ergonomi dapat mengurangi beban kerja. Dengan evaluasi fisiologis,
psikologis atau cara-cara tak langsung, beban kerja dapat diukur
dan dinjurkan modifikasi yang sesuai antara kapasitas kerja dengan
beban kerja dan beban tambahan. Tujuan utamanya adalah untuk
menjamin kesehatan kerja dan meningkatkan produktivitas. Contoh :
Disain tempat kerja: gambaran dasar untuk kenyamanan,
produktifitas dan keamanan.
22
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
23/28
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
A.Evaluasi dan Pengendalian Mutu.
Prosedur dan mekanisme dalam evaluasi perlu dilakukan untuk
meningkatkan mutu pelayanan, penerapan etika, administrasi, kepatuhan
hukum dan kepuasan pelanggan, baik bagi setiap anggota pelaksana.
Data evaluasi merupakan umpan balik dalam upaya peningkatan mutu.
Kriteria:
1. Adanya mekanisme evaluasi tertulis terhadap proses,
hasil pelayanan dan prestasi pelaksana.
Pengertian mekanisme evaluasi meliputi :
a. Perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
b. Dilaksanakan secara transparan dan disosialisasikan terlebih
dulu kepada seluruh tenaga terkait.
c. Kaidah evaluasi berdasarkan standar yang telah ditetapkan secara
teratur dan berkala.
d. Evaluasi dilakukan terhadap sumber daya manusia, manjemen,
administrasi, keuangan serta sarana prasarana.
2. Adanya mekanisme tertulis untuk memberikan
penghargaan kepada tenaga pelaksana untuk meningkatakan prestasi
kerja.
Pengertian, pemberian penghargaan berdasarkan :
a. Data hasil evaluasi yang standar dan obyektif.
b. Dilakukan oleh tim penilai yang dibentuk khusus dan bersifatnetral.
c. Dilakukan secara teratur dan berkala.
23
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
24/28
d. Prestasi kerja dievaluasi secara objektif dengan pengumpulan
data dari berbagai sumber.
3. Adanya rencana tertulis untuk mengembangkan mutu
pelayanan berdasarkan data evaluasi
Pengertian :
a. Data hasil evaluasi didapatkan dengan menggunakan instrumen
yang valid, relevan dan objektif.
b. Data hasil evaluasi digunakan untuk menyusun rencana
pengembangan mutu pelayanan.
c. Rencana pengembangan mutu pelayanan disusun secara rinci
sampai dengan komponen biayanya.
B. Pencatatan
1.Pencatatan input
Pencatatan kegiatan dilakukan dengan bantuan buku registrasi untuk
masing-masing kegiatan, diantaranya :
a.Penomoran.
b.Tanggal penerimaan.
c.Nama Konsumen.
d.Jenis pekerjaan.
e.Tanggal Selesai.
f.Keterangan.
g.Administrasi Keuangan.
2.Pencatatan proses.
a. Standar Opersional Prosedur pekerjaan laboratorium teknik gigi.
b. Penggunaan bahan-bahan.
24
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
25/28
c. Quality Control.
3.Pencatatanoutput.
a. Jumlah pekerjaan yang dihasilkan.
b. Kemampuan menghasilkan pekerjaan protesa.
c. Tersedianya informasifeedbackdari konsumen mengenai
hasil pekerjaan.
d. Adanya pelaporan bulanan, tribulan, dan tahunan.
e. Pencatatan prestasi kerja sesuai dengan ketentuan dan
perhitungan angka kredit jabatan fungsional yang berlaku sehingga
dapat menaikkan kepangkatan.
4.Pencatatanoutcome.
Hasil pekerjaan teknik gigi yang memberikan kepuasan bagi :
a.Konsumen.
b.Pengelola Laboratorium.
c.Teknik Gigi.
C. Pelaporan
Hasil pekerjaan pelayanan teknik gigi dilaporkan oleh teknisi gigi
kepada kepala laboratorium.
25
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
26/28
BAB VI
PENGEMBANGAN PELAYANAN TEKNIK GIGI
A. Ketenagaan
Ketenagaan pelayanan teknik gigi diharapkan mampu ditingkatkan
melalui pendidikan DIV atau S1 yang merupakan program pendidikan
keahlian bidang keteknikan gigi yang dilandasi ilmu pengetahuan dan
teknologi keteknikan gigi. Sehingga dengan pengembangan ketenagaan ini
maka pelayanan teknik gigi.
1.Menguasai dan dapat melaksanakan Manajemen Laboratorium Teknik
Gigi.
2.Memiliki keterampilan dalam melakukan pekerjaan rehabilitasi gigi,
mukosa mulut dan memelihara serta memperbaiki peralatan teknik
gigi.
3.Memiliki kemampuan bekerjasama dengan profesi lain dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien.
4.Memiliki kemampuan mengembangkan diri dalam mengikuti kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
5.Mampu memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan yang
berkaitan dengan pekerjaan keteknisian gigi, pemeliharaan dan
perbaikan alat alat teknik gigi.
6.Merencanakan peralatan sesuai dengan fungsi dan spesifikasi unit
laboratorium teknik gigi.
7.Menilai tingkat efektifitas dan efesiensi peralatan dan prasarana
laboratorium teknik gigi.
8.Melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan IPTEK bidang
keteknisian gigi.
26
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
27/28
9.Melakukan penelitian dan penerapan metode baru yang berkaitan
dengan sistem keteknisian gigi.
B. Sarana, Prasarana dan Peralatan.
Sarana, prasarana dan peralatan dalam pengembangan pelayanan
teknik gigi disesuaikan dengan standar profesi teknik gigi (Kepmenkes No.
372/MENKES/SKIII/2007).
27
7/25/2019 Teknik Gigi Edit August 12
28/28
BAB VII
PENUTUP
Standar pelayanan teknik gigi ini disusun dan dikembangkan untuk
dijadikan pedoman pelayanan laboratorium teknik gigi disarana kesehatan
dan laboratorium mandiri, mulai tahap rekrutmen, pembinaan,
pengembangan karir tenaga teknik gigi.