56
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH OLEH GIJANTO GIJANTO

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

  • Upload
    ninon

  • View
    97

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO. Deskripsi singkat. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAHTEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

OLEHOLEH

GIJANTOGIJANTO

Page 2: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Deskripsi singkatDeskripsi singkat Mata Diklat ini bertujuan untuk memberikan Mata Diklat ini bertujuan untuk memberikan

gambaran kepada khususnya perserta Diklat gambaran kepada khususnya perserta Diklat bagaimana cara membuat dan menyusun karya bagaimana cara membuat dan menyusun karya ilmiah, laporan, makalah dan sejenisnya yang ilmiah, laporan, makalah dan sejenisnya yang sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan karya ilmiah, mulai dari penetapan/pemilihan karya ilmiah, mulai dari penetapan/pemilihan topik, dasar teori, pemecahan masalah atau topik, dasar teori, pemecahan masalah atau pembahasan sampai dengan penyelesaiannya.pembahasan sampai dengan penyelesaiannya.

Page 3: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Tujuan pembelajaran umum (TPU)Tujuan pembelajaran umum (TPU)

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami peserta diharapkan mampu memahami tentang teknik-teknik penulisan karya tentang teknik-teknik penulisan karya ilmiah dengan berbagai aspeknya, mulai ilmiah dengan berbagai aspeknya, mulai dari menentukan topik, kajian teori, dari menentukan topik, kajian teori, metode, pembahasan, teknik penulisan, metode, pembahasan, teknik penulisan, sampai dengan penggunaan bahasanya.sampai dengan penggunaan bahasanya.

Page 4: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Tujuan pembelajaran khusus (TPK)Tujuan pembelajaran khusus (TPK)

Setelah mengikuti pembelajaran ini, Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:peserta diharapkan dapat:

Menjelaskan pengertian Teknik penulisan Menjelaskan pengertian Teknik penulisan karya ilmiah.karya ilmiah.

Menjelaskan langkah-langkah penulisan karya Menjelaskan langkah-langkah penulisan karya ilmiah.ilmiah.

Menjelaskan pengembangan karya ilmiah.Menjelaskan pengembangan karya ilmiah. Menjelaskan format dan tata tulis karya Menjelaskan format dan tata tulis karya

ilmiah.ilmiah. Menjelaskan bahasa karya ilmiahMenjelaskan bahasa karya ilmiah

Page 5: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

MENGAPA TIDAK MENULISMENGAPA TIDAK MENULIS

Belum dikuasainya kemampuan memilih masalah yang Belum dikuasainya kemampuan memilih masalah yang layak untuk ditulis.layak untuk ditulis.

Belum dikuasainya kemampuan membatasi masalah Belum dikuasainya kemampuan membatasi masalah yang akan ditulis.yang akan ditulis.

Belum dikuasainya kemampuan mengembangkan Belum dikuasainya kemampuan mengembangkan masalah secara terurai.masalah secara terurai.

Kesulitan menemukan bacaan atau referensi yang Kesulitan menemukan bacaan atau referensi yang relevan dengan masalah yang akan ditulis.relevan dengan masalah yang akan ditulis.

Belum dimilikinya kebiasaan mengungkapkan Belum dimilikinya kebiasaan mengungkapkan gagasan secara sistematis mempergunakan bahasa gagasan secara sistematis mempergunakan bahasa tulis.tulis.

Page 6: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

APA KARYA ILMIAH ITU ?APA KARYA ILMIAH ITU ?

Karya ilmiah adalah suatu karya tulis Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang yang memuatmemuat dan dan mengkaji mengkaji masalah masalah tertentu dengan menggunakan tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah-kaidah keilmuan kaidah keilmuan

(Prayitno, dkk, 2000:12)(Prayitno, dkk, 2000:12)

Page 7: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Kaidah-kaidah keilmuan:

• Pembahasannya menggunakan metode ilmiah

• Menggunakan bahasa baku• Menggunakan tata tulis ilmiah• Menggunakan prinsip-prinsip keilmuan

(obyektif, logis, empiris, sistematik, lugas, jelas, kebenarannya dpt diuji, dan konsisten)

Page 8: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Dasar pertimbangan menulis :

• Ada nilai kegunaan

• Ada nilai kebaruan (belum pernah dibahas)

• Ada daya tarik untuk diteliti

• Bahan bacaan/referensi terpenuhi

Page 9: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

BAGAImanA TULISAN SUPAYA ILMIAHBAGAImanA TULISAN SUPAYA ILMIAH

Suatu tulisan supaya ilmiah di Suatu tulisan supaya ilmiah di samping harus mempunyai samping harus mempunyai acuanacuan juga harus bersifat juga harus bersifat obyektif obyektif (berdasarkan logika bukan (berdasarkan logika bukan perasaan, berdasarkan kenyataan / perasaan, berdasarkan kenyataan / realitas bukan rekaan). realitas bukan rekaan). Widarso (1992: 37)Widarso (1992: 37)

Page 10: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Menulis merupakan suatu proses. Oleh karena itu Menulis merupakan suatu proses. Oleh karena itu merupakan satu proses, maka harus mengalami:merupakan satu proses, maka harus mengalami:

Tahap prakarsaTahap prakarsa (perencanaan, (perencanaan, pengumpulan bahan, penentuan pengumpulan bahan, penentuan opik),opik),

Tahap pelanjutanTahap pelanjutan (penelitian, (penelitian, konsultasi, penulisan)konsultasi, penulisan)

Tahap revisiTahap revisi (koreksi dan perbaikan) (koreksi dan perbaikan) Tahap pengakhiranTahap pengakhiran (kesimpulan) (kesimpulan)

Page 11: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

JENIS KARYA TULIS ILMIAH :JENIS KARYA TULIS ILMIAH :

LAPORAN LENGKAP / MONOGRAF:karya tulis yang berupa hasil penelitian ilmiah, pengembangan atau evaluasi yang disajikan dengan menggunakan kerangka isi, aturan dan format tertentu.(hasil penelitian, skripsi, tesis, desertasi)

LAPORAN RINGKAS (SUMMARY REPORT):penulisan kembali artikel yang sudah pernah diterbitkan dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah difahami dan tidak terlalu teknis.

Page 12: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Laporan untuk adminisrator dan pengambilan Laporan untuk adminisrator dan pengambilan keputusankeputusan::Tulisan yang berisi penjelasan dan diagnosa thd Tulisan yang berisi penjelasan dan diagnosa thd masalah-masalah yang diperlukan, dalam laporan ini masalah-masalah yang diperlukan, dalam laporan ini berisi a.l.:berisi a.l.:

- akivitas penelitian- akivitas penelitian- keterangan ttg hasil kegiatan- keterangan ttg hasil kegiatan- akurasi hasil kajian dibandingkan dengan - akurasi hasil kajian dibandingkan dengan

keperluankeperluan- efisiensi kegiatan hubungannya dengan tenaga, - efisiensi kegiatan hubungannya dengan tenaga, biaya, dan waktu biaya, dan waktu- kelemahan-kelamahan dan - kelemahan-kelamahan dan

carapenanggulangannyacarapenanggulangannya- pengaruh program thd kondisi, sikap, dan - pengaruh program thd kondisi, sikap, dan

perilaku perilaku masyarakat. masyarakat.

Page 13: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

TULISAN ILMIAHTULISAN ILMIAHadalah merupakan ringkasan dari pada laporan lengkap adalah merupakan ringkasan dari pada laporan lengkap atau monograf yang dipadatkan.atau monograf yang dipadatkan.

BUKU ILMIAHBUKU ILMIAHbuku pelajaranbuku pelajaranmodulmoduldiktatdiktatkarya terjemahan / sadurankarya terjemahan / saduran

Page 14: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

MakalahMakalahFormat makalahFormat makalah - halaman sampulhalaman sampul- Daftar isiDaftar isi- Daftar tabel (jika ada)Daftar tabel (jika ada)- Pendahuluan:Pendahuluan:

- latar belakang masalah- latar belakang masalah- masalah- masalah- tujuan penulisan- tujuan penulisan

- Isi makalahIsi makalah- …..- …..- …..- …..- …..- …..

- Penutup:Penutup:- kesimpulan- kesimpulan- saran- saran

- Daftar pustaka- Daftar pustaka

Page 15: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

PENGARUH MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM TERHADAP SIKAP SISWA

(studi kasus siswa SDN I Yogyakarta)

Disusun oleh

IdaNIP. 150888999

Disampaikan pada seminar peningkatan guruSD/MI se DIY di YogyakartaTanggal : 5 Desember 2006

DEPARTEMEN AGAMAKOTA MADYA YOGYAKARTA

2006

Page 16: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

1616

Judul (Ruang Lingkup)

Topik

Sub Topik

TopikTopik TopikTopik

Sub TopikSub Topik

Sub TopikSub Topik

Sub Topik

Sub Topik

Sub TopikSub Topik

Sub TopikSub Topik

Sub Topik

Sub Topik

Sub Topik

Sub Topik

Page 17: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

17

Menulis KTI Sesuai Topik- Sub topik

Judul Perlu Dirubah/Tidak

Kerangka Karya atau Ragangan (Outline)

Page 18: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

JudulJudul Dapat ditulis terlebih dahulu untuk Dapat ditulis terlebih dahulu untuk

membatasi pembahasanmembatasi pembahasan Dapat ditulis setelah pembahasan, Dapat ditulis setelah pembahasan,

agar relevan dengan yang dibahasagar relevan dengan yang dibahas Bisa besar luas Bisa besar luas ( big is the best )( big is the best ) Bisa rinci justru lebih luas Bisa rinci justru lebih luas ( small is ( small is

beautiful)beautiful) Singkat, jelas, tepat, ada daya pikat, Singkat, jelas, tepat, ada daya pikat,

dan sesuai dengan isidan sesuai dengan isi Berkisar Berkisar 5-155-15 kata kata

Page 19: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

1919

CONTOH JUDUL Kuantitatif :Pengaruh Mata Pelajaran PPKn Terhadap Sikap Siswa

(studi kasus siswa SDN I Yogyakarta)

HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDULABSTRAKKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangB. Identifikasi MasalahC. Rumusan MasalahD. Tujuan PenelitianE. Hipotesa Penelitian (Jika Ada)F. Kegunaan PenelitianG. AsumsiH. Ruang Lingkup dan Keterbatasan

PenelitianI. Definisi Istilah atau Definisi

OperasionalH.

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Kajian TeoriB. Kerangka BerpikirC. Hipotesis

Page 20: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

2020

Bab III METODE PENELITIAN

A. Rancangan PenelitianB. Populasi Dan SampelC. Instrumen PenelitianD. Pengumpulan DataE. Teknik Analisis Data

Bab IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi DataB. Pengujian Hipotesis

Bab V PEMBAHASAN

A. ………………….B. ………………….C. ………………….

Bab VI KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI

A. KesimpulanB. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 21: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

2121

Kaidah Umum Dan Kaidah Khusus

Kaidah Umum = Penulisan KTI mengandung normatif penulisan KTI pada umumnya.

Kaidah Khusus= Normatif dan Administratif yang ditentukan oleh instansi tertentu, utk keperluan instansi tsbt.

1.Bagian Awal: Halaman Judul, Lembar Pengesahan, Abstak, Prakata, Daftar Isi, Daftar Tabel, dan Daftar gambar/grafik.

2. Bagian Batang Tubuh:

a.Bagian Pendahuluan =

Page 22: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

2222

1) Latar Belakang: a) Mengemukakan hal yg melatar belakangi penelitian, seperti: Masalah (kesenjangan) antara rencana (yg diinginkan) dgn keadaan yg ada (realistis) atau kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.

d) Kespesifikan topik yg diteliti: Apakah teorinya saja ttg sesuatu, simpulan seminar, hasil diskusi, pengamatan/ pengalaman pribadi yg akan diteliti.

c)Tingkat kebaruan topik yg akan diangkat/ diteliti: Belum pernah diteliti org atau melanjutkan penelitian seseorang.

b) Motif yg mendorong penelitian/ pengkajian/ Masalah yg mendoronng diadakan penelitia/pengkajian.

CONTOH JUDUL:PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN CILACAP

Page 23: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

23

2) Identifikasi Masalah : a) Merupakan kegiatan mencari sebanyak-banyaknya masalah yg

jawabannya dpt diperoleh dari penelitian itu. b) Masalah-masalah yg ditentukan itu bertumpu pada masalah pokok yg

dikemukakan dlm latar belakang. c) Masalah- masalah yg ditemukan itu dituliskan dlm bentuk kalimat

tanya. (Masalah yg dpt diidentifikasi adalah sebagai berikut: - Apakah setiap WI memiliki program kerja? - Apakah setiap WI bekerja sesuai dgn program kerja itu?, dst).

d) Masalah yg di identifikasi: (1) Berhubungan dgn variabel-variabel penelitian/ kajian. (2) Berkaitan dgn pola hubungan antar variabel. (3) Berkaitan dgn asumsi peneliti ttg masalah tersebut.

Page 24: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

3) Perumusan Masalah : a) Masalah yg dirumuskan harus Konsisten dgn masalah

yg dikemukakan dgn uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah;

b) Rumusan masalah itu merupakan pertanyaan- pertanyaan yg lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup permasalahan yg akan dicari jawabannya dlm penelitian.

c) Rumusan masalah itu memperlihatkan variabel-variabel yg diteliti, hubungan antar variabel, dan subjek penelitian. (Konsep teori atau variabel yg dibahas dan mencakup kontelasi permasalahan).

Page 25: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

• Merumuskan masalah :Cara sederhana yang dapat dilakukan untuk merumuskan masalah adalah dengan mengubah rumusan kalimat dalam topik khusus menjadi kalimat tanya baik dengan menggunakan kata tanya ataupun cukup dengan menggunakan partikel kah.Contoh :Bagaimanakah aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Agama Islam

Page 26: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

catatancatatan• Apabila memang hanya mengandung satu pokok

persoalan yang harus dipecahkan, penulis segera dapat melangkah ke langkah berikutnya, yaitu menyusun kerangka karangan.

• Sebaliknya, apabila di dalam rumusan masalah itu ternyata mengandung lebih dari satu persoalan yang harus dipecahkan, sebaiknya dirumuskan sub-masalahnya, agar dalam penulusuran teori maupun pembahasan masalah tidak ada gagasan yang terlupakan atau tumpang-tindih.

Page 27: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

27

5) Tujuan Penelitian/Penulisan KTI

4) Kegunaan Penelitian

a) Menuliskan Kegunaan Penelitian atau pentingnya penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

b) Dibedakan antara kegunaan penelitian bersifat teoritis dan yang bersifat praktis.

c) Tergantung tujuan penelitia, bisa kegunaannya untuk guru, siswa, masyarakat atau lingkungan.

Merumuskan tujuan yg ingin dicapai melalui penelitian/penulisan KTI, baik bagi pengembangan ilmu maupun penerapannya, berdasarkan:a) Isi dan rumusan tujuan penelitian/penulisan mengacu kepada isi dan rumusan masalahb) Tujuan dituliskan dlm bentuk kalimat pernyataan.c) Mengungkapkan sasaran yg hendak dicapai dalam penelitan.

Page 28: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

6) Definisi Istilah atau Definisi Operasional

a) Memberikan penegasan terhadap Istilah-Istilah yg berhubungan dgn konsep- konsep pokok yg terdapat atau definisi operasionl Variabel dlm KTI.

b) Definisi operasionl Variabel dlm KTI, adalah pemahaman tentang variabel-variabel yang tercantum dlm KTI.

Page 29: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

catatancatatan• Apabila memang hanya mengandung satu pokok

persoalan yang harus dipecahkan, penulis segera dapat melangkah ke langkah berikutnya, yaitu menyusun kerangka karangan.

• Sebaliknya, apabila di dalam rumusan masalah itu ternyata mengandung lebih dari satu persoalan yang harus dipecahkan, sebaiknya dirumuskan sub-masalahnya, agar dalam penulusuran teori maupun pembahasan masalah tidak ada gagasan yang terlupakan atau tumpang-tindih.

Page 30: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Contoh:Topik khusus

DAMPAK MATA PELAJARAN PPKN

TERHADAP SIKAP SISWA

(studi kasus siswa SDN I Yogyakarta)

Makna pembelajaran Agama Islam Aktivitas siswa Faktor pendukung dan faktor penghambat Perubahan perilaku siswa Penilaian para guru

Page 31: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

PENGEMBANGAN PENDAHULUANPENGEMBANGAN PENDAHULUANYG HRS DIPERHATIKAN DLM PENDAHULUAN :YG HRS DIPERHATIKAN DLM PENDAHULUAN :

Pendahuluan harus meliputi Pendahuluan harus meliputi latar belakang masalah, rumusan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penulisan.masalah dan tujuan penulisan.

Semua unsur pendahuluan tidak perlu disusun dalam bentuk Semua unsur pendahuluan tidak perlu disusun dalam bentuk sub-judul sendiri-sendiri, tetapi cukup diawali dengan sub-judul sendiri-sendiri, tetapi cukup diawali dengan paragraf paragraf barubaru..

Harapan-harapan yang ditulis dalam pendahuluan hendaknya Harapan-harapan yang ditulis dalam pendahuluan hendaknya bertolak pada konsep-konsep teori yang kebenarannya telah bertolak pada konsep-konsep teori yang kebenarannya telah diuji dan diterima masyarakat. diuji dan diterima masyarakat. Oleh karena itu sumber-sumber Oleh karena itu sumber-sumber referensinya harus ditunjuk secara jelas.referensinya harus ditunjuk secara jelas.

Kenyataan-kenyataan yang ditulis dalam pendahuluan harus Kenyataan-kenyataan yang ditulis dalam pendahuluan harus bertolak dari fakta-fakta yang diperoleh dari bertolak dari fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan atau pengamatan atau bukti-bukti hasil penelitian para ahli.bukti-bukti hasil penelitian para ahli.

Fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan harus disertai Fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan harus disertai dengan argumentasi sebagai dasar rasionalisasi bahwa fakta dengan argumentasi sebagai dasar rasionalisasi bahwa fakta tersebut memang tersebut memang benar-benar ada.benar-benar ada.

Fakta berdasarkan hasil penelitian harus Fakta berdasarkan hasil penelitian harus dikemukakandikemukakan secara secara konkret dan disertai sumber referensinya secara jelas pula. konkret dan disertai sumber referensinya secara jelas pula.

Page 32: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

DAMPAK MATA PELAJARAN PPKN TERHADAP SIKAP SISWADAMPAK MATA PELAJARAN PPKN TERHADAP SIKAP SISWA( Studi Kasus siswa SDN I Yogyakarta )( Studi Kasus siswa SDN I Yogyakarta )

Pendahuluan :Pendahuluan :Latar belakang masalah Latar belakang masalah - Alasan apa perlunya melihat dampak dari pemebalajaran - Alasan apa perlunya melihat dampak dari pemebalajaran PPKNPPKN- Konsep harapan apa yang diperlukan dalam pendidikan (hrs. - Konsep harapan apa yang diperlukan dalam pendidikan (hrs. merujuk referensi) merujuk referensi) - Kenyataan yang ada pada saat sebelum mengikuti mata - Kenyataan yang ada pada saat sebelum mengikuti mata pelajaran pelajaran PPKNPPKNRumusan masalahRumusan masalah- Bagaimanakah proses pembelajan PPKN di SDN I Yogyakarta- Bagaimanakah proses pembelajan PPKN di SDN I Yogyakarta- apakah faktor pendukung dan penghambah proses - apakah faktor pendukung dan penghambah proses pembelajaran pembelajaran mata pelajaran PPKN di SDN I Yogyakartamata pelajaran PPKN di SDN I Yogyakarta- Adakah perubahan sikap siswa setelah mengikuti mata - Adakah perubahan sikap siswa setelah mengikuti mata pelajaran pelajaran PPKN di SDN I YogyakartaPPKN di SDN I YogyakartaTujuan Tujuan - Mengetahui proses pembelajan PPKN di SDN I Yogyakarta- Mengetahui proses pembelajan PPKN di SDN I Yogyakarta- Mengetahui faktor pendukung dan penghambah proses - Mengetahui faktor pendukung dan penghambah proses pembelajaran mata pelajaran PPKN di SDN I Yogyakartapembelajaran mata pelajaran PPKN di SDN I Yogyakarta- Mengetahui perubahan sikap siswa setelah mengikuti mata - Mengetahui perubahan sikap siswa setelah mengikuti mata pelajaran PPKN di SDN I Yogyakartapelajaran PPKN di SDN I Yogyakarta

Page 33: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

DAMPAK MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM TERHADAP SIKAP SISWADAMPAK MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM TERHADAP SIKAP SISWA

( Studi Kasus siswa SDN I Yogyakarta )( Studi Kasus siswa SDN I Yogyakarta )

Pendahuluan Pendahuluan Kebutuhan akan pendidikan bagi anak adalah merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk mengembangkan dirinya dimasa-masa yang akan datang, sebab dalam proses pendidikan akan terjadi suatu bimbingan untuk mengembangkan potensi dirinya. Menurut Ibnu Sina yang dikutip oleh Ardi Widodo (2003), dinyatakan bahwa pada dasarnya pendidikan menekankan pada peningkatan kecerdasan, karakteristik, dan bakat-bakat yang dimiliki anak, serta memeliharanya dalam rangka menentukan pilihan yang disenangi untuk masa yang akan datang. Bertitik tolak pada pemikiran Ibnu Sina tersebut, pendidikan yang diperlukan anak didik adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan kecerdasan, keterampilan, watak, dan pengembangan bakat. Pembentukan watak siswa tidak dapat dilakukan hanya dengan mengikuti atau mempelajari teori ilmu watak atau ilmu sikap melalui buku, tetapi harus ada proses bimbingan yang begitu baik dan benar, sebab watak/sikap menyangkut pribadi seseorang. Seperti halnya yang terjadi di SDN I Yogyakarta, yang letak lokasi sekolahnya berada di tengah-tengah kota yang penduduknya sangat heterogen, sedikit banyak akan mempengaruhi sikap dan perilaku kehidupan siswa MIN tersebut. Sebagian dari siswa terutama yang berasal dari daerah perkotaan menunjukan gejala-gejala kenakalan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari para guru. Mata pelajaran Agama Islam, disamping mata pelajaran Agama diharapkan dapat ikut andil dalam membentuk pribadi siswa menjadi lebih baik. Kenyataan seperti itulah yang sangat menarik untuk diteliti, terutama dari segi dampak sikap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran Agama Islam, disamping faktor pendukung dan faktor penghambatnya.

Page 34: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Isi tulisan (biasanya terdiri Bab)Isi tulisan (biasanya terdiri Bab)

Contoh :Contoh :I.I. Makna pembelajaran Agama IslamMakna pembelajaran Agama IslamII.II. Aktivitas siswaAktivitas siswaIII.III. Faktor pendukung dan faktor Faktor pendukung dan faktor

penghambatpenghambatIV.IV. Perubahan perilaku siswaPerubahan perilaku siswaV.V. Penilaian para guruPenilaian para guru

Page 35: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

PENGEMBANGAN STUDI KEPUSTAKAANPENGEMBANGAN STUDI KEPUSTAKAAN

Studi kepustakaan merupakan jalan yang Studi kepustakaan merupakan jalan yang akan dilewati oleh penulis untuk akan dilewati oleh penulis untuk membangun kerangka berpikir (dasar membangun kerangka berpikir (dasar teori). teori).

Kerangka berpikir akan dimanfaatkan oleh Kerangka berpikir akan dimanfaatkan oleh penulis karya ilmiah sebagai pisau analisis penulis karya ilmiah sebagai pisau analisis masalah masalah

Page 36: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

CONTOH STUDI KEPUSTAKAANCONTOH STUDI KEPUSTAKAAN Membaca pemahaman pada dasarnya adalah Membaca pemahaman pada dasarnya adalah

proses rekonstruksi pesan yang terdapat dalam proses rekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks (Smith, 1973). Proses rekonstruksi pesan teks (Smith, 1973). Proses rekonstruksi pesan merupakan proses interaktif, berlapis-lapis dan merupakan proses interaktif, berlapis-lapis dan proses pengujian hipotesis. Ahli lain mengatakan proses pengujian hipotesis. Ahli lain mengatakan bahwa membaca pemahaman adalah pemahaman bahwa membaca pemahaman adalah pemahaman arti dalam suatu bahasa melalui tulisan atau arti dalam suatu bahasa melalui tulisan atau bacaan (Lado, 1964… dst).bacaan (Lado, 1964… dst).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman merupakan kegiatan memahami isi bacaan baik merupakan kegiatan memahami isi bacaan baik isi secara tersurat maupun tersirat dengan cara isi secara tersurat maupun tersirat dengan cara mengolah informasi dan merekonstruksi isi atau mengolah informasi dan merekonstruksi isi atau pesan yang terkandung dalam bacaan dengan pesan yang terkandung dalam bacaan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan secara tujuan untuk mendapatkan pengetahuan secara umum (Pranowo, 1990).umum (Pranowo, 1990).

Page 37: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Berdasarkan kajian kepustakaan di atas kemudian disusun kerangka berpikir sebagai berikut :

• Membaca pemahaman merupakan kegiatan memahami isi bacaan baik isi secara tersurat maupun tersirat dengan cara mengolah informasi dan merekonstruksi isi atau pesan yang terkandung dalam bacaan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan secara umum.

• Aspek-aspek membaca pemahaman yang dapat diajarkan kepada siswa ditaksonomikan menjadi (a) pemahaman arti kata dan ungkapan, (b) kemampuan menyimpulkan gagasan dan menangkap pikiran utama paragraf, serta kemampuan menangkap isi tersurat dan tersirat, (c) kemampuan menduga pesan bacaan, dan (d) kemampuan menilai bacaan.

• Pengajaran membaca pemahaman perlu memperhatikan aspek pendekatan, metode, dan teknik pengajaran.

Page 38: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

PENGEMBANGAN PEMBAHASAN MASALAHPENGEMBANGAN PEMBAHASAN MASALAH

Pengembangan pembahasan masalah lebih banyak Pengembangan pembahasan masalah lebih banyak unsur kreativitas penulisnyaunsur kreativitas penulisnya. Oleh karena itu kekayaan . Oleh karena itu kekayaan pengetahuan, kekayaan kosakata, idiom, kemahiran pengetahuan, kekayaan kosakata, idiom, kemahiran merangkai kalimat merupakan hal penting dalam merangkai kalimat merupakan hal penting dalam mengembangkan bagian ini.mengembangkan bagian ini.

Pengembangan kerangka pembahasan Pengembangan kerangka pembahasan menjadi bab menjadi bab pembahasanpembahasan dalam suatu karya ilmiah, tidak boleh dalam suatu karya ilmiah, tidak boleh terlepas dari kerangka berpikir yang telah disusun terlepas dari kerangka berpikir yang telah disusun dengan maksud agar tidak ada masalah yang terbahas dengan maksud agar tidak ada masalah yang terbahas dua kali dan atau lupa tidak dibahas.dua kali dan atau lupa tidak dibahas.

Suatu penulisan harus selalu Suatu penulisan harus selalu dikendalikan oleh kerangka dikendalikan oleh kerangka karangankarangan, untuk menghindari pembelokan pembahasan., untuk menghindari pembelokan pembahasan.

Page 39: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

PENGEMBANGAN PENUTUPPENGEMBANGAN PENUTUPDIISI : KESIMPULANDIISI : KESIMPULAN

Kesimpulan pada dasarnya Kesimpulan pada dasarnya mengemukakan pokok-pokok pikiran hasil mengemukakan pokok-pokok pikiran hasil pembahasan yang berkaitan dengan butir-pembahasan yang berkaitan dengan butir-butir rumusan masalah. Satu prinsip yang butir rumusan masalah. Satu prinsip yang harus diikuti oleh seorang penulis dalam harus diikuti oleh seorang penulis dalam menulis kesimpulan yaitu bahwa isi menulis kesimpulan yaitu bahwa isi kesimpulan harus dapat kesimpulan harus dapat ditemukan dalam ditemukan dalam bagian sebelumnyabagian sebelumnya, tidak boleh ada , tidak boleh ada pikiran baru.pikiran baru.

Page 40: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

DALAM MEMBUAT RANGKUMIN HRS MEMPERHATIKAN :

• Jangan membiarkan gagasan dan pikiran Saudara mewarnai rangkuman.

• Jangan menambah contoh dari pihak Saudara.

• Jangan mendiskusikan gagasan yang terdapat dalam kutipan itu.

• Jangan memberikan informasi tambahan.• Jangan mengubah keseimbangan dan

penekanan dalam argumentasi yang disajikan.

Page 41: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

FORMAT– Sistem Angka Romawi-Arab.I.

I. ……………………………………………………………1). …………………………………………………….2). ……………………………………………………..

2. …………………………………………………………….1). ……………………………………………………..2). …………………………………………………….

3. ……………………………………………………………..1). …………………………………………………….2). ……………………………………………………..

dst..

Page 42: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Sistem angka dan hurufI………………………………………………………………..

A……………………………………………………………1. …………………………………………………….2. ……………………………………………………..

B. ………………………………………………………….1. ……………………………………………………..2. …………………………………………………..

II………………………………………………………………A……………………………………………………………

1. …………………………………………………….2. ……………………………………………………..

B. ………………………………………………………….1. …………………………………………………DST

Page 43: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Sistem angka-angka1.…………………………………………………………………

1.1…………………………………………………………….1.1.1………………………………………………….1.1.2………………………………………………….

1.2…………………………………………………………….1.2.1………………………………………………….1.2.2………………………………………………….

2.…………………………………………………………………2.1…………………………………………………………….

2.1.1………………………………………………….2.1.2………………………………………………….

2.2…………………………………………………………….2.2.1………………………………………………….2.2.2………………………………………………….

3.0……………………………………………………………dst……

Page 44: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Cara menulis kutipanCara menulis kutipan

• Kutipan langsung adalah:Kutipan pendapat orang lain dalam suatu karya ilmiah.Diambil persis seperti aslinya.Bertujuan untuk mempertahankan keaslian informasi.Biasanya yang dikutip seperti rumus-rumus, bunyi peraturan pemerintah, pasal-pasal dalam undang-undang, anggaran dasar, peribahasa, sanjak dll.

• Kutipan langsung pendek, misal :Gijanto (2002: 88) menyimpulkan “ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan prestasi kerja PNS di PTN Yogyakarta”

Page 45: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Kutipan langsung panjang:Kutipan langsung panjang:

lebih dari tiga baris atau lebih dari 40 kata.lebih dari tiga baris atau lebih dari 40 kata. ditulis dalam alinea tersendiri.ditulis dalam alinea tersendiri. terpisah dari tubuh karangan yang terpisah dari tubuh karangan yang

mendahului.mendahului. diketik dengan jarak 1 spasi / spasi tunggal.diketik dengan jarak 1 spasi / spasi tunggal. diketik dengan permulaan paragraf baru.diketik dengan permulaan paragraf baru.

Page 46: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Contoh Kutipan langsung panjang:Contoh Kutipan langsung panjang:

Tujuan pendidikan agama Islam yang dikemukakan Tujuan pendidikan agama Islam yang dikemukakan

para ahli pendidikan Islam diantaranya adalah:para ahli pendidikan Islam diantaranya adalah:

a) Abdurrahman Shaleha) Abdurrahman ShalehTujuan pendidikan agama Islam ialah memberikan Tujuan pendidikan agama Islam ialah memberikan

bantuan kepada manusia yang belum dewasa. Supaya bantuan kepada manusia yang belum dewasa. Supaya cakap menyelesaikan tugas hidupnya yang diridhoi cakap menyelesaikan tugas hidupnya yang diridhoi Allah. Sehingga terjalinlah suatu kebahagiaan dunia dan Allah. Sehingga terjalinlah suatu kebahagiaan dunia dan akhirat atas kuasanya sendiri.(akhirat atas kuasanya sendiri.(Abdurrahman Shaleh, 2000: 22))

Page 47: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

KUTIPAN TIDAK LANGSUNGKUTIPAN TIDAK LANGSUNG Kutipan tidak langsung ditulis tanpa Kutipan tidak langsung ditulis tanpa

tanda kutip dan terpadu dalam tubuh tanda kutip dan terpadu dalam tubuh karangan. Nama pengarang bahan karangan. Nama pengarang bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam kutipan dapat disebut terpadu dalam tubuh karangan, sedangkan nomor tubuh karangan, sedangkan nomor halaman tidak harus disebutkan, halaman tidak harus disebutkan, misalnya:misalnya:

Armi (1992: Armi (1992: 1414) tidak menduga ) tidak menduga bahwa mahasiswa eksata lebih baik bahwa mahasiswa eksata lebih baik daripada mahasiswa bahasa dalam hal daripada mahasiswa bahasa dalam hal kemampuan menulis karya ilmiah.kemampuan menulis karya ilmiah.

Page 48: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

MENGUTIP SANJAKMENGUTIP SANJAK

Sanjak dikutip sebagaimana cara mengutip kutipan Sanjak dikutip sebagaimana cara mengutip kutipan biasa.biasa.

Sanjak yang tidak lebih dari tiga baris ditulis dalam Sanjak yang tidak lebih dari tiga baris ditulis dalam kalimat dengan diberi tanda petik “………”kalimat dengan diberi tanda petik “………”

Apabila lebih dari satu baris, tiap-tiap barisnya Apabila lebih dari satu baris, tiap-tiap barisnya dipisahkan dengan tanda garis miring (/)dipisahkan dengan tanda garis miring (/)

Sanjak yang lebih dari tiga baris, dikutip seperti Sanjak yang lebih dari tiga baris, dikutip seperti kutipan langsung panjang, ditempatkan di tengah-kutipan langsung panjang, ditempatkan di tengah-tengah halaman, simetri kiri-kanan tanpa diberi tengah halaman, simetri kiri-kanan tanpa diberi tanda kutip.tanda kutip.

Page 49: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

CONTOH MENGUTIP UCAPANMengutip ucapan secara langsung• Prof. Dr. Soeparno menyatakan dalam pidato

pengukuhannya sebagai Guru Besar Madya, bahwa ”… hendaknya para pejabat atau birokrat dapat dijadikan teladan dalam pemakaian bahasa Indonesia termasuk dalam hal penggunaan istilah-istilah asing”….

Mengutip ucapan secara tidak langsung• Dalam masyarakat yang paternalistik seperti masyarakat

kita para pejabat sangat diharapkan untuk ikut berperan dalam pembicaraan bahasa Indonesia seperti dikatakan oleh Soeparno bahwa ”… hendaknya para pejabat atau birokrat dapat dijadikan teladan dalam pemakaian bahasa Indonesia” (Soeparno, 1995). …

Page 50: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

DAFTAR PUSTAKAContoh :

• Al-Gazali (1982), Ihya Ulumuddin. Ibnu Batutah (pen.). Semarang: Menara Kudus.

• Hasan, MZ (1990). karakteristik penelitian kualitatif, dalam Aminuddin (ed.). Pengembangan penelitian kualitatif dalam bidang bahasa dan sastra (h. 24-25). Malang: IKIP.

• Sartono, Edy (1999). 13 Nopember. Menyiasati program MPMBS 1999 di MIN Yogyakarta. Bernas, h. 5

• Sudijono, Anas (1994). Metodologi reseach. Jakarta :Gramedia.• Sunarto, (1999). Pelayanan Perpustakaan Perguruan Tinggi.

Makalah disajikan dalam seminar Perpustakaan. IPI Yogyakarta. Yogyakarta, 1-2 September 1999.

• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (1990). Jakarta: Rinekacipta.

Page 51: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Catatan dlm menulis daftar pustaka Nama penulis disusun secara alphabetis.Nama penulis disusun secara alphabetis. Huruf pertama dan baris pertama masing-masing sumber Huruf pertama dan baris pertama masing-masing sumber

kepustakaan diketik tepat pada garis tepi kiri, dan untuk kepustakaan diketik tepat pada garis tepi kiri, dan untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi lima sampai baris-baris berikutnya digunakan indensi lima sampai delapan ketuka huruf.delapan ketuka huruf.

Tiap-tiap sumber kepustakaan ditulis dengan jarak Tiap-tiap sumber kepustakaan ditulis dengan jarak baris baris satu spasi.satu spasi.

Jarak antara tiap-tiap sumber kepustakaan adalah dua Jarak antara tiap-tiap sumber kepustakaan adalah dua spasi.spasi.

Jika penulis menulis lebih dari satu judul/karya, nama Jika penulis menulis lebih dari satu judul/karya, nama penulis untuk karya yang kedua dan seterusnya diganti penulis untuk karya yang kedua dan seterusnya diganti dengan garis tak terputus sebanyak tujuh ketukan tepat dari dengan garis tak terputus sebanyak tujuh ketukan tepat dari sebelah kiri.sebelah kiri.

Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut.Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut.

Page 52: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahasa karangan ilmiah:

• Hindari pernyataan yang absolud, contoh: masalah ini belum pernah dibahas para ahli. Seharusnya: pembahasan masalah ini dapat menjadi sumbangan pemikiran karena masih jarang dibahas para ahli.

• Hindari pernyataan yang bersifat ragu-ragu, contoh : besar kecilnya minat baca nampaknya banyak ditentukan oleh lingkungan.Seharusnya:besar kecilnya minat baca ditentukan oleh lingkungan

Page 53: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Hindari istilah asing yg telah ada padanannya dlm bhs Indonesia.Hindari istilah asing yg telah ada padanannya dlm bhs Indonesia. contoh : contoh : - gulma lebih singkat d.p. tumbuhan pengganggu- gulma lebih singkat d.p. tumbuhan pengganggu

- urine lebih baik konotasinya d.p. air seni - urine lebih baik konotasinya d.p. air seni - pengekspor lebih pas d.p. eksportir, dsb. - pengekspor lebih pas d.p. eksportir, dsb.

Gunakan kalimat yg pendek, efektif dan jelas difahami.Gunakan kalimat yg pendek, efektif dan jelas difahami.Contoh : Contoh :

shalat fardlu itu akan sesuai dengan ketentuan hukum Islam shalat fardlu itu akan sesuai dengan ketentuan hukum Islam apabila dikerjakan tepat pada waktunya, dan akan lebih besar apabila dikerjakan tepat pada waktunya, dan akan lebih besar pahalanya jika dilakukan secara berjamaah.pahalanya jika dilakukan secara berjamaah.Kalimat tersebut akan lebih mudah difahami jika dipecah menjadi:Kalimat tersebut akan lebih mudah difahami jika dipecah menjadi:

- menurut hukum Islam, shalat fardlu yang benar jika dikerjakan - menurut hukum Islam, shalat fardlu yang benar jika dikerjakan tepat pada waktunya.tepat pada waktunya.

- shalat fardlu jika dikerjakan secara berjamaah akan - shalat fardlu jika dikerjakan secara berjamaah akan mendapatkan pahala yang lebih besar.mendapatkan pahala yang lebih besar.

Page 54: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Hindari kalimat yg tdk efektif , contoh :Hindari kalimat yg tdk efektif , contoh :dalam permainan bahasa bertujuan memperoleh dalam permainan bahasa bertujuan memperoleh

kegembiraan dan keterampilan tertentukegembiraan dan keterampilan tertentuseharusnya:seharusnya:

permainan bahasa bertujuan memperoleh permainan bahasa bertujuan memperoleh kegembiraan kegembiraan dan keterampilan tertentudan keterampilan tertentu

Perhatikan penulisan kata secara benar :Perhatikan penulisan kata secara benar :salahsalah benarbenartekhniktekhnik teknikteknikhakekathakekat hakikathakikatnasehatnasehat nasihat, dsbnasihat, dsb

Page 55: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

Format ModulFormat Modul

halaman sampulhalaman sampul halaman judulhalaman judul halaman pengesahanhalaman pengesahan Kata pengantarKata pengantar Daftar isiDaftar isi Daftar tabelDaftar tabel BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalahA. Latar belakang masalahB. Deskripsi singkatB. Deskripsi singkatC. Relevansi manfaatC. Relevansi manfaatD. TPU dan TPKD. TPU dan TPKE. Petunjuk penggunaanE. Petunjuk penggunaan

BAB II MATERI 1BAB II MATERI 1A. KompetensiA. KompetensiB. Uraian materiB. Uraian materiC. RangkuMINC. RangkuMIND. Latihan-latihanD. Latihan-latihanE. Tes formatifE. Tes formatif

BAB III MATERI 2BAB III MATERI 2A – E –sda-A – E –sda-

BAB IV MATERIBAB IV MATERI …dan selanjunya… …dan selanjunya…A – E –sda-A – E –sda-

BAB … PENUTUPBAB … PENUTUPA. Kalimat penutupA. Kalimat penutupB. Kunci jawaban tes formatifB. Kunci jawaban tes formatif

DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA LAMPIRANLAMPIRAN

Page 56: TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH OLEH GIJANTO

PENYEBAB DITOLAKNYA KARYA TULIS KITA :

1. Tidak asli2. Tidak ada pengesahan3. Tidak konsisten; tgl, tempat, atau isi4. Kadaluwarsa5. Sistematika tidak sesuai dng pedoman6. Permasalahan diluar kompetensinya7. Tidak jelas KTI nya (ttg apa?)8. Tidak mengikuti alur berpikir ilmiah9. Masalah tidak terkait dengan kegiatan penulis10. Kajian teori pustaka tidak sesuai11. Metodologi tidak ssuai dengan kaidah penelitian12. Analisis data tidak tepat13. Instrumen tidak sesuai dengan variabel14. Penyajian data tidak lengkap15. Isi tiap2 bab tidak konsisten dan seimbang16. Simpulan tidak sesuai alur bab lain