Upload
vokien
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
455
TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH
RADIOAKTIF PADAT SECARA INSENERASI DAN
KOMPAKSI TAHUN 2012
Sayogo Supriantoro, Bung Tomo
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif – BATAN
ABSTRAK
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT SECARA
INSENERASI DAN KOMPAKSI. Telah dilakukan kegiatan pengolahan limbah radioaktif padat
secara kompaksi sebanyak 165 drum 100 liter pada tahun 2012. Limbah padat terkompaksi berisi
kertas, filter, botol kaca dan logam lunak berjumlah 101 buah drum 100 liter. Limbah padat
terkompaksi dilakukan proses reduksi volume kedalam 20 buah drum 200 liter. Limbah radioaktif
padat yang tidak dapat dikompaksi berjumlah 64 buah drum 100 liter dan dilakukan pengolahan
dengan imobilisasi langsung dalam drum 200 liter. Drum 200 liter yang telah berisi limbah
radioaktif kemudian pada sela-selanya diisi dengan batu koral berdiameter 2,5 cm. Limbah dalam
drum 200 liter diletakkan diatas meja getar sambil dilakukan proses immobilisasi dengan adonan
semen hingga drum 200 liter terisi penuh dengan adonan semen. Pengolahan limbah dilakukan
dengan proses insenerasi. Proses insenerasi adalah proses reduksi volume yang dilakukan melalui
proses pembakaran. Pada proses insenerasi untuk pembakaran limbah diperlukan suhu sampai 400 0C. Limbah yang dibakar adalah limbah simulasi dengan jumlah 4 buah karton, waktu pembakaran
masing – masing limbah adalah 16, menit. Abu hasil pembakaran diolah dengan cara sementasi
dalam drum 100 liter. Unit insenerator dapat berfungsi dengan baik dan mampu untuk mengolah
limbah radioaktif yang sesungguhnya sehingga dapat melakukan proses pengolahan limbah secara
insenerasi.
Kata kunci : limbah radioaktif padat, insenerasi, kompaksi
ABSTRACT
SOLID RADIOAKCTIVE WASTE TREATMENT PROCESS USING
INCENERATOR AND COMPACTION METHODE IN YEAR 2012. Solid radioactive waste
treatment using compaction technique has been applied to the amount of 165 drums of 100 liters
during 2012. Compacted solid waste contains paper, filter, glass bottles and numbered 101 pieces
of soft metal drums of 100 liters. Compacted solid waste volum reduction process is carried out
into 20 pieces of 200-liter drums. Solid radioactive waste that can not be compaction amount to 64
100 liter drums and processing by direct immobilization in 200 liter drums. 200 liter drums which
have contained radioactive waste later on between them is filled with coral diameter of 2.5 cm.
Waste in 200 liter drums placed on a vibrating table while immobilization process is carried out
with a mixture of cement up to 200 liter drum filled with cement paste. On the development of
waste treatment is done with the incineration process. Incineration process is the process of
volume reduction is done through the process of combustion. In the process of incineration for
waste combustion temperatures up to 400 0C required. Waste is waste that is burned simulation
with four pieces of cardboard waste as waste simulation are burnerd into incinerator. The Time
consumed for process burning of each waste simulation is 16,5 minutes. Ash from the combustion
processed by cementation in a 100 liter drum. Incinerator unit to function properly and be able to
process radioactive waste so that it can perform the actual processing of waste incineration.
Keywords: solid radioactive waste, incineration, compaction
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
456
PENDAHULUAN
Keselamatan operasional suatu fasilitas nuklir sangat ditentukan oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pengelolaan limbah radioaktif yang
ditimbulkan oleh fasilitas nuklir tersebut. Limbah radioaktif tersebut harus
dikelola secara baik agar tidak membahayakan bagi manusia dan lingkungan.
Sebelum diolah limbah tersebut harus dikarakterisasi terlebih dahulu. Untuk
limbah padat karakterisasi yang dilakukan meliputi jenis dan aktivitas
radionuklida, paparan radiasi, sifat fisika dan kimia serta jenis senyawa kimianya.
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) – BATAN bertugas untuk mengelola
limbah radioaktif yang berasal dari instansi pengguna zat radioaktif di Indonesia.
Limbah radioaktif padat berupa material terkontaminasi dikelompokkan menjadi
limbah radioaktif padat terbakar, limbah radioaktif padat tak terbakar
terkompaksi, dan limbah radioaktif tak terbakar tak terkompaksi. Limbah
radioaktif padat berupa material terkontaminasi yang ditimbulkan dari kegiatan
pemanfaatan teknologi nuklir sangat beragam jenis dan laju paparan radiasinya.
Kegiatan preparasi terhadap limbah radioaktif padat ini semestinya sudah dimulai
dari instansi penimbul limbah dengan pemilahan limbah tersebut berdasarkan
sifat-sifat fisiknya seperti terbakar, terkompaksi, tak terbakar dan tak terkompaksi.
Sebelum dilakukan proses pengolahan di PTLR, limbah ini disimpan terlebih
dahulu di gudang limbah untuk meluruhkan aktivitas radionuklida yang memiliki
waktu paro (t½) pendek. Limbah yang telah meluruh aktivitasnya dipisahkan
berdasarkan sifat fisiknya, kemudian ditempatkan dalam wadah yang sesuai
dengan proses pengolahan, diukur laju paparan radiasi terkini, diberi penomoran
(identifikasi) dan akhirnya dilakukan pengolahan sesuai dengan sifat fisik limbah
tersebut [1]
.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang, PTLR telah melakukan
kondisioning limbah yang berasal dari pusat – pusat lain di lingkungan BATAN.
Kondisioning limbah padat aktivitas rendah tak terkompaksi (limbah yang tidak
bisa direduksi volumenya) dilakukan dengan imobilisasi menggunakan matrik
semen. PTLR merupakan instansi yang bertugas untuk mengolah limbah
radioaktif yang berasal dari seluruh instansi pengguna zat radioaktif di Indonesia.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengungkung limbah tak terkompaksi dengan
cara sementasi dan mengurangi laju dosis paparan yang ditimbulkan. Setelah
limbah disementasi akan terjadi pengurangan kuantitas radiasi pada saat radiasi
menembus materi semen akibat interaksi antara radiasi dengan materi tersebut.
Proses pengolahan dilakukan dengan wadah drum 100 liter kemudian
dimasukkan ke dalam drum 200 liter. Drum 200 liter yang sudah berisi limbah,
kemudian pada sela – sela antara pada drum 200 liter diisi batu koral yang
mempunyai diameter 2,5 cm kemudian di getar pada meja getar dan diimobilisasi
dengan adonan semen. Pada bagian atas dari drum 200 liter diberi palang anti
dispersal dan kemudian diberi pengunci agar limbah yang ada didalam drum tidak
naik pada saat diisi dengan adonan semen[2]
.
Pengembangan dalam pengolahan limbah radioaktif padat adalah dengan
melakukan reduksi volume limbah radioaktif padat dengan cara insenerasi.
Sebelum dilakukan pengolahan limbah secara sesungguhnya maka dilakukan
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
457
dengan melakukan dengan limbah simulasi. Proses pembakaran yang dilakukan
dimaksudkan untuk memanasi ruang reflaktori sampai suhu mencapai 400 oC,
kemudian baru dilakukan proses pembakaran limbah. Jenis limbah yang dibakar
adalah limbah padat yang tidak terkontaminasi zat radioaktif (limbah simulasi)
sebanyak 4 box karton. Proses insenerasi dari mulai proses pemanasan awal,
proses pendinginan dan proses pendinginan. Waktu yang diperlukan proses
insenerasi adalah 96 jam secara terus menerus. Dari proses insenerasi dihasilkan
abu hasil pembakaran, selanjutnya abu diolah dengan cara sementasi dalam drum
100 liter. Dari pertimbangan teknis, untuk melakukan pengembangan pengolahan
limbah radioaktif yang dilakukan dengan cara insenerasi perlu dilakukan uji coba
terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena sistim operasi dan sarana pendukung
operasi unit insenerasi harus benar – benar siap. Untuk pengembangan proses
pengolahan limbah radioaktif padat yang sesungguhnya akan dilakukan pada
kegiatan berikutnya, setelah uji coba peralatan sistim insenerasi berhasil dengan
baik sesuai dengan standard operasi yang diijinkan [3]
.
TATA KERJA
Bahan yang digunakan:
Drum 200 liter : 84 buah, limbah yang sudah dipreparasi dalam drum 100
liter berjumlah 165 drum, ring fleksibel 20 buah, Batu koral φ 5 cm 0,5 m3, batu
koral φ 2,5 cm: 5 m3, pasir 2 m
3, Semen 185 zak @ 40 kg, additive tricosal, Air,
cat Pylox 5 kaleng, limbah simulasi berjumlah 4 buah karton.
Alat yang digunakan:
Unit Kompaksi dengan gaya tekan 600 kN, Unit Insenerasi, Crane
kapasitas 2 ton, Crane kapasitas 1 ton, hand lift kapasitas 1ton, unit pembuat
semen slurry, unit meja getar, sendok semen, tang, kawat pengikat, palu, palang
anti dispersal, tool set mekanik dan tool set elektrik.
METODE
Langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan sejumlah 84 drum
berkapasitas 200 liter dan kemudian dilakukan penomoran. Untuk proses reduksi
volume dengan mesin kompaktor, drum 200 liter diberi ring flexible pada bagian
dasar drum dan batu koral berdiameter 5 cm. Drum 200 liter diletakkan pada lori
dan dimasukkan kedalam alat kompaksi. Jaket kompaksi diturunkan dan
dimasukkan kedalam drum 200 liter. Limbah dalam drum 100 liter diumpankan
kedalam alat kompaksi, proses reduksi volume dilakukan dengan menurunkan
piston kompaksi untuk menekan drum 100 liter yang telah diisi limbah radioaktif
padat dengan kuat tekan 600 kN. Piston kompaksi dinaikkan untuk
mengkompaksi drum 100 liter berikutnya, sampai drum 200 liter penuh. Indikator
untuk ketinggian drum yang dikompaksi dilihat pada mistar penunjukan. Setelah
penuh drum 200 liter ini, selanjutnya dikeluarkan dari alat kompaksi dengan
melalui lorry yang ada.
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
458
Langkah berikutnya adalah pengisian koral pada celah drum 200 liter dan
drum 100 liter dengan menggunakan koral φ 2,5 cm, palang anti dispersal
dipasang pada drum 200 liter dan dikunci. Pembuatan semen slurry dilakukan di
ruang mixer, tangki mixer diisi air sebanyak 45 liter dan motor mixer dihidupkan.
Campuran semen dan pasir diturunkan secara perlahan, bertahap agar didapatkan
tingkat pengadukan yang baik, homogen dan siap dialirkan ke drum 200 liter
melalui pompa perilstatik. Drum 200 liter tersebut diletakkan diatas meja getar,
sungkup dipasang diatasnya untuk menghindari berhamburnya debu radioaktif.
Meja getar dioperasikan, pompa perilstatik dengan debit 0,8m3/jam dioperasikan.
Adonan semen slurry akan mengalir dan mengisi seluruh rongga dan celah-celah
antara drum 100 liter dan 200 liter hingga penuh. Setelah penuh drum tersebut
dipindahkan dengan menggunakan crane, kemudian dilakukan proses imobilisasi
pada drum-drum 200 liter berikutnya. Jumlah drum 200 liter yang diolah
sebanyak 84 buah. [4]
.
Dalam pengembangan pengolahan limbah radioaktif padat secara
insenerasi dilakukan pengolahan limbah padat tidak mengandung radioaktif atau
limbah simulasi. Material yang dibakar berjumlah 4 karton box karton yang
berisi limbah simulasi. Alat insenerasi dioperasikan sampai suhu pembakaran 400 0C, kemudian limbah diumpankan ke dalam tungku untuk dibakar, data limbah
simulasi seperti diberikan pada Tabel 1[5]
:
Tabel 1. Data limbah simulasi
No. Karton Box Jenis Limbah Berat (Kg)
1 Kertas, Plastik 2,3
2 Kertas merang, plastik 2,4
3 Kertas, kardus, plastik 1,5
4 Kertas 3,7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Telah dilakukan pengolahan limbah radioaktif padat aktivitas rendah
dengan alat kompaksi sebanyak 101 drum 100 liter dikompaksi kedalam 20 drum
200 liter. Pemilahan material limbah pada proses reduksi volume sangat
diperlukan untuk mendapat nilai ekonomis yang tinggi. Pengolahan limbah
radioaktif padat aktivitas rendah dilakukan menggunakan kompaktor dengan
gaya tekan maksimum 600 kN. Karena gaya tekan dari alat adalah tetap sehingga
untuk mendapat faktor reduksi yang besar perlu dilakukan pemilahan dari material
limbah. Material limbah yang mempunyai faktor reduksi volume besar adalah
jenis material yang mempunyai densitas kecil yaitu kertas, kaleng, jerigen dan
karpet. Limbah yang direduksi volume langsung ditempatkan dalam drum 200
liter. Ketinggian drum 200 liter adalah 88,1 cm dan diameter 57,1 cm. Ketinggian
maksimum limbah yang dikompaksi dalam drum 200 liter adalah 60 cm, karena
bagian dasar drum harus diberi batu dengan diameter 5 cm dan pada sisi atas
harus diberi pengunci. Massa dan jenis limbah dalam drum 100 liter yang
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
459
diterima dari penimbul limbah sangat bervariasi antara 9,40 kg sampai 68,3 kg,
sehingga akan diperoleh faktor reduksi volume berbeda.
Untuk mendapatkan jumlah maksimum limbah yang dikompaksi dalam
drum 200 liter sangat diperlukan pemilahan dalam melakukan proses kompaksi.
Massa limbah yang sama tetapi jenis limbah berbeda akan dihasilkan reduksi
volume yang berbeda. Jenis limbah kertas pada umumnya mempunyai faktor
reduksi volume yang cukup besar, sebagai contoh jenis limbah kertas dalam drum
100 liter massa drum antara 9 kg s/d 12 kg, ketinggian drum 68 cm setelah
dikompaksi dengan gaya tekan 600 kN menjadi 5 cm s/d 6 cm (reduksi volume
antara 91, 2% – 92,6%). Jenis limbah yang bermassa besar seperti, gelas, logam
dan keramik, mempunyai faktor reduksi volume kecil. Massa limbah antara 35
kg s/d 50 kg dalam drum 100 liter setelah direduksi menjadi 18 cm s/d 19 cm
(faktor reduksi volume antara 72 % s/d 73,5 %). Pada Gambar 1. ditunjukkan
bahwa reduksi volume paling besar adalah pada drum 200 liter No. 874, yaitu
mencapai 87,69 %. Jumlah limbah yang dikompaksi 7 buah drum, dengan massa
bervariasi antara 13,2 kg sampai 27 kg. Reduksi volume yang paling kecil terjadi
pada drum nomor 870 dan 873. Jumlah limbah yang dikompaksi masing-masing 3
buah, besar reduksi volume mencapai 74,14 %, hal ini disebabkan massa limbah
kompaksi yang besar dan jenis limbah mengandung karet, keramik, kaca dan
kaleng sehingga faktor reduksi volume kecil. Proses reduksi volume limbah
radioaktif dalam drum 100 liter menggunakan kompaktor telah direduksi
volumenya, dari 101 drum 100 liter dikompaksi dalam 20 drum 200 liter. Secara
keseluruhan faktor reduksi volume rata-rata 83,79 %.
Pengolahan dengan immobilisasi secara langsung sebanyak 64 drum 100
liter dilakukan immobilisasi kedalam 64 drum 200 liter, dengan penomoran 888 –
951. Data proses pengolahan ini, yaitu dosis paparan sebelum diolah antara 1,5
µSv/jam – 550 µSv/jam dan setelah diolah (dilakukan sementasi) menunjukkan
0,38 µSv/jam – 480 µSv/jam. Kondisioning limbah radioaktif padat
takterkompaksi dilakukan dengan cara imobilisasi menggunakan matriks semen.
Limbah yang diolah berasal dari pusat – pusat di lingkungan BATAN. Jenis
limbah berupa tanah, blok semen, sludge, padatan dan resin, kandungan limbah
adalah material padatan yang terkontaminasi zat radioaktif antara lain Co60
, Cs137
,
Eu152
, Cs134
, Ba133
, Yb169
, Ir92
, U, Th, dan SR. Limbah dikemas/ dimasukkan
dalam drum 100 liter kemudian ditutup rapat dan dikunci. Satu drum 100 liter
ditampung dalam satu unit drum 200 liter, sehingga dalam hal ini pengolahan
tidak tidak bersifat mereduksi. Pengolahan limbah seperti ini akan menambah
volume ruang dalam penyimpannya akan tetapi limbah lebih selamat dan aman
dalam ruang penyimpanan. Hasil olah limbah sebanyak 64 drum 100 liter
dikondisioning dalam 64 drum 200 liter.
Adonan semen yang digunakan untuk imobilisasi dibuat berdasarkan
standar IAEA. Komposisi adonan satu liter semen slurry terdiri dari 1,313 kg
semen; 0,328 kg pasir; 0,437 liter air; 0,029 liter aditif. Volume semen slurry
yang dibutuhkan pada tiap – tiap drum 200 liter kurang lebih 57 liter. Kebutuhan
semen slurry untuk tiap – tiap drum hampir sama, karena volume ruang drum
yang diisi masing - masing adalah sama. Perbedaan volume diperoleh jika butiran
– butiran batu koral mempunyai ukuran yang berbeda, lebih besar atau lebih
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
460
kecil. Jenis batu yang digunakan bukan jenis batu cor pada umumnya, tetapi jenis
batu bulat dengan diameter kurang lebih 2,5 cm. Untuk mendapatkan ukuran
butiran batu yang sama tidaklah mudah, sehingga kebutuhan semen slurry untuk
setiap drumnya seringkali tidak sama. Semakin besar ukuran batu koral maka
akan diperoleh rongga yang lebih besar sehingga akan dibutuhkan semen slurry
semakin banyak. Jumlah volume slurry semen yang digunakan untuk imobilisasi
64 drum adalah 3.656 liter.
Pada pembakaran limbah simulasi sebanyak 4 karton box, proses untuk
menaikkan suhu refraktori sampai 400 oC memerlukan waktu 26 jam. Hal ini
disebabkan pada saat suhu mencapai 160 oC terjadi kerusakan pada sistim burner
dan untuk memperbaiki burner diperlukan pendinginan sampai 12 jam. Setelah
perbaikan dilanjutkan operasi insenerasi sampai mencapai suhu 400 oC kemudian
baru dilakukan pembakaran limbah simulasi berjumlah 4 buah karton. Lama
waktu pembakaran yang diperlukan adalah 65 menit. Kemudian burner dimatikan
dan langsung dilakukan pendinginan selama 14 jam untuk mencapai suhu ruang
refraktori mencapai 90 oC. Abu hasil insenerasi diolah dengan proses sementasi
abu dalam drum 100 liter. Proses yang dilakukan menunjukkan bahwa Unit
Insenerasi PTLR dapat berfungsi untuk mengolah limbah radioaktif padat dan
dapat beroperasi secara optimal.
KESIMPULAN
Telah dilakukan kegiatan pengolahan limbah radioaktif padat secara
kompaksi dan insenerasi. Dari kegiatan pengolahan secara kompaksi diolah
limbah sebanyak 101 drum 100 liter. Proses kompaksi adalah proses reduksi
volume yaitu untuk mengurangi volume limbah. Secara keseluruhan diperoleh
faktor reduksi volume rata-rata 83,79 %. Limbah yang berupa sludge, pasir, tanah
dan bongkahan semen sebanyak 64 drum 100 liter, diolah langsung dengan cara
imobilisasi dalam drum 200 liter. Paparan sebelum diolah antara 1,5 µSv/jam –
550 µSv/jam dan setelah diolah (dilakukan sementasi) menunjukkan 0,38 µSv/jam
– 480 µSv/jam (lampiran 1 ). Pada pengolahan limbah radioaktif padat yang
dilakukan dengan cara insenerasi, digunakan limbah simulasi. Hal ini
dimaksudkan untuk mempersiapkan kondisi teknis peralatan yang akan
digunakan, sebelum pengolahan limbah yang sesungguhnya. Dari kegiatan ini
dapat disimpulkan bahwa unit insenerasi sudah siap digunakan untuk mengolah
limbah radioaktif sehingga proses reduksi volume bisa lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Wasito, “Pengolahan Limbah Radioaktif Padat”, Diklat Pengelolaan
Limbah Radioaktif Padat PTPLR Tahun 1998.
[2]. Anonim, “Anonim Prosedur Tetap Unit Kompaksi”’
PLR/6/Com/II/001/06/2006.
[3]. Anonim, “Prosedur Tetap Unit Insenerasi”, PLR/6/INC/II/001/04/2006
[4]. Anonim, “Prosedur Tetap Proses imobilisasi”, PLR/6/Com/II/002/06/2006
[5]. Anonim,” Log Book Pengoperasian sistim insenerasi,” tahun 2012
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
461
Lampiran 1. Data-data pengolahan limbah radioaktif padat dengan proses Kompaksi Dan imobilisasi.
NO. DRUM 200 L
TANGGAL PENGOLAHAN PAPARAN (µSv/jam)
NO. DRUM 100 L & ASAL LIMBAH KOMPAKSI IMMOBILISASI
SEBELUM PENGOLAHAN
SETELAH PENGOLAHAN
KONTAK KONTAK JARAK
1 M
868 19 – 4 – 2012 30 – 4 – 2012 28,3 15,9 0,12 1623 (PTLR)
1624,1627,1626 (PTNBR) 1628,1631 (BATEK)
869 19 – 4 – 2012 30 – 4 – 2012 208 102 4,10 1613,1617,1618 (PTNBR)
1636,1638 (PRR) 1634 (PTLR ex BATEK)
870 19 – 4 – 2012 30 – 4 – 2012 25,3 8,16 0,88 1621 (PTLR ex PTNBR)
1606, 1609 (PTNBR) 1608 (PTLR)
871 19 – 4 – 2012 30 – 4 – 2012 15,1 4,61 1,08
1620,1702 (PTAPB) 1622 (PTNBR) 1639 (PRR)
1630 (BATEK) 1629 (PTLR ex BATEK)
872 23 – 4 – 2012 30 – 4 – 2012 40,5 13,2 3,2
1616,1615 (PTAPB) 1633 (BATEK)
1635 (PTLR ex PRR) 1637 (PRR)
873 23 – 4 – 2012 1 – 5 – 2012 15,5 0,62 0,46 1614 (PTAPB) 1619 (PTLR ex PTAPB) 1632 (BATEK)
874 23 – 4 – 2012 1 – 5 – 2012 30,1 5,6 1,7 1647,1643 (PRR) 1640 (PTLR) 1648,1625,1658 (PTNBR) ,1645 (BATEK)
875 23 – 4 – 2012 1 – 5 – 2012 10,1 1,02 0,8 1641,1644,1646 (PRR) 1642
(PTBN) 1653 (PTNBR)
876 24 – 4 – 2012 1 – 5 – 2012 2,5 0,48 0,4 1663,1664,1667 (PTAPB)
1660 (PTNBR)
877 24 – 4 – 2012 3 – 5 – 2012 6,9 3,57 0,78 1655,1659 (PTNBR)
1650 (PRR) 1666 (PTLR)
878 24 – 4 – 2012 3 – 5 – 2012 13 7,22 1,16 1649 (PRR) 1665 (BATEK) 1669 (PTAPB) 1651,1662
(PTLR)
879 24 – 4 – 2012 3 – 5 – 2012 16,8 7,4 1,9 1680,1652 (PTLR) 1661
(PTNBR) 1674,1679,1677 (PTAPB)
880 25 – 4 – 2012 3 – 5 – 2012 2,5 0,43 0,35 1668,1670 (PTLR) 1654
(PTNBR) 1675 (PTAPB) 1686 (PRR)
881 25 – 4 – 2012 7 – 5 – 2012 13,5 8,32 1,65 1672 (PTLR) 1683,1681 (PRR) 1676,1678,1673
(PTAPB)
882 25 – 4 – 2012 7 – 5 – 2012 15,5 11,2 4,35 1701 (P2RR) 1689 (PTAPB)
1688 (PTLR) 1682,1687 (PRR)
883 25 – 4 – 2012 7 – 5 – 2012 95,8 30,1 2,39 1698 (PTAPB) 1697 (PTLR ex PTNBR) 1657,1656,1695
(PTNBR)
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
462
884 26 – 4 – 2012 7 – 5 – 2012 14,5 8,1 1,7 1671 (PTLR) 1709 (PTAPB)
1684,1685,1690 (PRR)
885 26 – 4 – 2012 9 – 5 – 2012 15,5 6,2 1,8 1700,1694 (PTLR) 1692
(PTNBR) 1699,1696 (PTLR ex PTNBR)
886 26 – 4 – 2012 9 – 5 – 2012 4,13 3,2 1,4 1703 (PRR) 1691 (PTLR) 1704,1706,1707 (PTAPB)
887 26 – 4 – 2012 9 – 5 – 2012 7,36 3,9 1,28 1710,1693 (PTLR) 1711
(PTLR ex PTKMR) 1708,1705 (PTAPB)
888 - 30 – 4 – 2012 17 16 2,4 1733 (PTNBR/PRR)
889 - 30 – 4 – 2012 36,5 8,1 3,2 1730 (PTLR ex TASUMA)
890 - 30 – 4 – 2012 100 0,53 0,4 1734 (PTLR ex PTNBR)
891 - 30 – 4 – 2012 8,04 0,98 0,6 1735 (PTNBR)
892 - 1 – 5 – 2012 2,7 1,3 0,9 1739 (PTNBR)
893 - 1 – 5 – 2012 300 90,2 18,3 1759 (BATEK)
894 - 1 – 5 – 2012 41 0,58 0,4 1760 (PTAPB)
895 - 1 – 5 – 2012 550 480 25 1757 (BATEK)
896 - 2 – 5 – 2012 15,3 0,8 0,65 1731 (BATEK/PTNBR)
897 - 2 – 5 – 2012 8,7 2,35 1,42 1732 (PTBN)
898 - 2 – 5 – 2012 2,5 0,6 0,34 1736 (PTLR ex PTNBR)
899 - 2 – 5 – 2012 1,01 0,82 0,66 1729 (PTNBR)
900 - 3 – 5 – 2012 2,6 1,02 0,7 1738 (PTNBR)
901 - 3 – 5 – 2012 2,5 1,87 0,68 1741 (PPGN)
902 - 3 – 5 – 2012 7,8 1,67 0,9 1740 (PTNBR)
903 - 3 – 5 – 2012 400 4,8 2,5 1737 (PTNBR)
904 - 7 – 5 – 2012 7,14 3,65 1,04 1767 (PTNBR)
905 - 7 – 5 – 2012 5,5 2,4 0,85 1765 (PPGN)
906 - 7 – 5 – 2012 6,9 1,47 0,68 1763 (PTNBR)
907 - 7 – 5 – 2012 3,5 2,5 0,79 1764 (PTNBR)
908 - 8 – 5 – 2012 7,1 1,38 0,85 1766 (PTNBR)
909 - 8 – 5 – 2012 6 0,65 0,47 1746 (PTNBR)
910 - 8 – 5 – 2012 280 7,9 3,9 1758 (BATEK)
911 - 8 – 5 – 2012 6 0,9 0,65 1748 (PTNBR)
912 - 9 – 5 – 2012 22,5 11,6 3,1 1742 (PTLR ex TASUMA)
913 - 9 – 5 – 2012 7,2 0,53 0,22 1749 (PTNBR)
914 - 9 – 5 – 2012 1,5 1,46 0,9 1747 (PTNBR)
915 - 9 – 5 – 2012 2,7 0,53 0,42 1750 (PTNBR)
916 - 10 – 5 – 2012 2 1,84 0,9 1770 (PTAPB)
917 - 10 – 5 – 2012 26,5 8,79 3,1 1768 (PTLR ex TASUMA)
918 - 10 – 5 – 2012 130 7,41 3,5 1774 (PTLR)
919 - 10 – 5 – 2012 7 1,6 0,7 1773 (PTNBR)
920 - 14 – 5 – 2012 51,6 1,72 0,9 1772 (PTNBR)
921 - 14 – 5 – 2012 4,2 1,25 0,8 1769 (PPNY)
922 - 14 – 5 – 2012 137 19,4 7,2 1771 (PTNBR)
923 - 14 – 5 – 2012 50,2 5,5 1,8 1775 (PTLR ex TASUMA)
924 - 14 – 5 – 2012 3,52 0,48 0,4 1719 (PTNBR)
925 - 14 – 5 – 2012 42 10,7 3,1 1716 (PTNBR)
926 - 14 – 5 – 2012 3,13 0,76 0,58 1720 (PTNBR)
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
463
927 - 15 – 5 – 2012 27,2 4,9 5,1 1718 (PTNBR)
928 - 15 – 5 – 2012 6,2 4,15 1,29 1714 (PTAPB)
929 - 15 – 5 – 2012 2,93 0,79 0,32 1717 (PTNBR)
930 - 15 – 5 – 2012 7,8 2,65 0,67 1715 (PTAPB)
931 - 15 – 5 – 2012 6 2,05 0,69 1713 (PTAPB)
932 - 15 – 5 – 2012 1,98 0,42 0,35 1728 (PTNBR)
933 - 15 – 5 – 2012 3,72 2,38 0,86 1726 (PTNBR)
934 - 16 – 5 – 2012 2,05 0,48 0,3 1725 (PTNBR)
935 - 16 – 5 – 2012 1,92 0,76 0,45 1727 (PTNBR)
936 - 16 – 5 – 2012 6 0,69 0,34 1721 (PTNBR)
937 - 16 – 5 – 2012 4,68 0,45 0,34 1724 (PTNBR)
938 - 16 – 5 – 2012 3,05 0,79 0,32 1723 (PTNBR)
939 - 16 – 5 – 2012 75 37,3 2,12 1712 (PTAPB)
940 - 21 – 5 – 2012 5,6 1,98 0,57 1762 (PTNBR)
941 - 21 – 5 – 2012 7 3,2 1,0 1745 (PTNBR)
942 - 21 – 5 – 2012 6 0,76 0,35 1744 (PTNBR)
943 - 21 – 5 – 2012 200,5 13,5 2,78 1743 (PTLR)
944 - 21 – 5 – 2012 25 2,32 0,72 1753 (PTNBR)
945 - 21 – 5 – 2012 4 2,3 0,9 1751 (PTNBR)
946 - 22 – 5 – 2012 10 1,8 0,61 1752 (PTNBR)
947 - 22 – 5 – 2012 6 0,38 0,34 1754 (PTNBR)
948 - 22 – 5 – 2012 8 3,29 0,97 1722 (PTNBR)
949 - 22 – 5 – 2012 20 0,43 0,37 1761 (PTLR ex BATEK)
950 - 22 – 5 – 2012 9 0,21 0,18 1755 (PTNBR)
951 - 22 – 5 – 2012 20 0,5 0,35 1756 (PTNBR)
Tabel. 2. Data-data kenaikan suhu pembakaran saat proses Insenerasi.
No. Hari/Tanggal Jam Suhu
TT 81003 ( 0C)
Burner 1 Burner 2
1. Senin / 22 Okt 2012 22.00 60 ON ON
24.00 100 ON ON
2. Selasa / 23 Okt 2012 02.00 140 ON ON
04.00 160 ON ON
06.00 150 OFF OFF Burner bermasalah (OFF) Ada perbaikan Burner
18.00 140 ON ON
20.00 200 ON ON
22.00 240 ON ON
3. Rabu / 24 Okt 2012 00.00 260 ON ON
02.00 265 ON ON
04.00 270 ON ON
06.00 280 ON ON
08.00 320 ON ON
10.00 380 ON ON
11.00 400 ON ON Jam 11.50, Umpan limbah
box 1 masuk
Rabo / 24 Okt 2012 12.00 400 ON ON Jam 12.10, Umpan limbah
box 2 masuk
Jam 12.18, Umpan limbah
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
464
PROSES PENDINGINAN
box 3 masuk
Jam 12.28, Umpan limbah box 4 masuk
Jam 12.55, Burner 1 dan Burner 2 :
OFF
14.00 360 OFF OFF Proses Pendinginan
16.00 320 OFF OFF Fan C81002 A/B : ON
18.00 290 OFF OFF Fan C81008 A/B : ON
20.00 260 OFF OFF Fan C81003 A/B: ON
22.00 240 OFF OFF Fan C81004 A/B : ON
4. Kamis / 25 Okt. 2012 00.00 200 OFF OFF Pompa P8109A/B : ON
02.00 195 OFF OFF
04.00 190 OFF OFF
06.00 165 OFF OFF
08.00 150 OFF OFF
10.00 140 OFF OFF
12.00 130 OFF OFF
14.00 120 OFF OFF
16.00 110 OFF OFF
18.00 100 OFF OFF
20.00 90 OFF OFF
22.00 85 OFF OFF Proses Insenerasi selesai
(shutdown)
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
465
Lampiran 2. Gambar proses Insenerasi dan Kompaksi Preparasi Pra sementasi Proses Kompaksi
Panel Kontrol Unit Insenerasi Proses Sementasi
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012 ISSN 0852-2979
466