Upload
ade-ilham-khaled
View
7
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penelitian
Citation preview
Proses pemisahan Emas dari konsentrat
Cara memisahkan konsentrat yang di dalamnya ada kandungan Emas, Perak, Tembaga
dll. Konsentrat ini wujudnya seperti pasir.
Proses ini memakai 3 jenis furnace.
(1) Smelting Furnace,
(2) Slag cleaning Furnace,
(3) Converting Furnace, lalu masuk ke pembentuk anoda Cu (diesbut anoda furnace)
lalu dicetak bentuknya batangan anoda Cu.
Proses pertama :
(1) Smelting Furnace, konsetrat yang dihasilkan oleh temen kita di freeport akan
dilebur, disini sudah ditambahkan flux SiO2 dan dihembus udara (biasanya udara bebas
dengan kompresor diatur oksigennya 60%). Tujuannya untuk mengoksidasi unsur
pengotor utama berupa Fe (oksidasi jadi FeO, Fe3O4) dan mulai kurangi sulfur dalam
konsentrat (jadi SO2), lalu masuk furnace no (2)
(2) Slag Cleaning, sesuai namanya disini leburan Cu (masih dibilang Matte) kerena
Sulfur masih banyak akan dipisahkan dengan terak/slag yang terbentuk dari proses (1).
disini pakai Electric arc furnace, jadi matte yang lebih berat akan dibawah lalu
terak/slag akan mengapung diatas sambil terus dipanaskan, disini metal/slag sudah
terpisah. Lanjut ke proses (3) untuk menghilangkan Sulfur.
(3) Converting Furnace, disini matte diblowing udara lagi ces + pakai flux batukapur
(CaCO3), disini tujuan utamanya untuk mengoksidasi Sulfur, memakai kapur untuk
menjaga komposisi slag (biar tidak kental, Fe3O4 solid tidak bisa diblowing).
Setelah dari no.(3) Sulfur sudah low (0.8%) disebut cooper blister (bukan lagi matte).
lalu dilanjut ke Furnace untuk cetak anoda Cu blister (sebab perlu elektrowining untuk
tahap selanjutnya), dibeberapa proses ada tambahan proses pemurnian untuk
dioksidasikan S sampai "light". Setelah dicetak jadi anoda, Cu anoda akan benar-benar
dimurnikan (pengotor S, Au, Ag, Pt, Co, Ni) masih ada dan harus dielektrowining.
Katodanya biasanya steel. Pakai larutan CuSulfat + Asam Sulfat + air, jangan lupa arus
harus searah, disini metal akan dipisahkan dengan perbedaan sifat kemurniannya
(berdasarkan nilai E nol-nya) makanya perlu memakai voltase DC yang tepat, biasanya
Cu di (+)0.34V. Nah disini Cu di anode akan larut dilarutan lalu akan menempel di
katoda (puritynya bisa mencapai 99%); nah disini baru dibagi antara Cu dan logam yang
lebih mulia (Platina, Au, Ag). karena lebih mulia mereka tidak ikut larut, tetapi biasanya
membentuk endapan (disebut slime), slime biasanya tidak ikut menempel di katoda
(karena tidak larut). Selanjutnya slime ini yang harus diolah lagi. Slime harus dilebur
lagi, lalu ++ flux lagi, borax biasanya untuk ikat pengotor. Setelah cair digunakan
metode Klorifikasi, dimana akan dipisahkan antara pengotor dengan logam mulia AgCl,
AuCl, dll.
Bagaimana memisahkannya ?, masuk lagi ke elektrowining cell dimana tegangannya
diatur untuk memisahkan logam mulia didalamnya, lalu dilebur lagi untuk mendapatkan
purity sampai Au 99.99 %.
Proses Pengolahan Emas dengan Sianida
Sianidasi Emas (juga dikenal sebagai proses sianida atau proses MacArthur-Forrest)
adalah teknik metalurgi untuk mengekstraksi emas dari bijih kadar rendah dengan
mengubah emas ke kompleks koordinasi yang larut dalam air. Ini adalah proses yang
paling umum digunakan untuk ekstraksi emas. Produksi reagen untuk pengolahan
mineral untuk memulihkan emas, tembaga, seng dan perak mewakili sekitar 13% dari
konsumsi sianida secara global, dengan 87% sisa sianida yang digunakan dalam proses
industri lainnya seperti plastik, perekat, dan pestisida. Karena sifat yang sangat
beracun dari sianida, proses ini kontroversial dan penggunaannya dilarang di sejumlah
negara dan wilayah.
Pada tahun 1783 Carl Wilhelm Scheele menemukan bahwa emas dilarutkan dalam
larutan mengandung air dari sianida. Ia sebelumnya menemukan garam sianida.
Melalui karya Bagration (1844), Elsner (1846), dan Faraday (1847), dipastikan bahwa
setiap atom emas membutuhkan dua sianida, yaitu stoikiometri senyawa larut. Sianida
tidak diterapkan untuk ekstraksi bijih emas sampai 1887, ketika Proses MacArthur-
Forrest dikembangkan di Glasgow, Skotlandia oleh John Stewart MacArthur, didanai
oleh saudara Dr Robert dan Dr William Forrest. Pada tahun 1896 Bodländer
dikonfirmasi oksigen yang diperlukan, sesuatu yang diragukan oleh MacArthur, dan
menemukan bahwa hidrogen peroksida dibentuk sebagai perantara.
Reaksi kimia untuk pelepasan emas, "Persamaan Elsner", berikut:
4 Au + 8 NaCN + O2 + 2 H2O → 4 Na [Au (CN) 2] + 4 NaOH
Dalam proses redoks, oksigen menghilangkan empat elektron dari emas bersamaan
dengan transfer proton (H +) dari air.
Berikut cara kerja pengolahan Emas dengan Sianida :
Cara Kerja
1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga
menjadi tepung (mesh + 200).
2. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan H2O (2/3 dari
bahan).
3. Tambahkan Tohor (Kapur) hingga pH mencapai 10,2 – 10,5 dan kemudian tambahkan
Nitrate (PbNO3) 0,05 %.
4. Tambahkan Sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga pH
larutan (10 – 11) dengan (T = 85°C).
5. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga
(t= 48h), kemudian di saring.
6. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi Bullion atau gunakan. (metode 1)
7. Metode Merill Crow (dengan penambahan Zink Anode / Zink Dass), saring lalu
dimurnikan / dibakar hingga menjadi Bullion. (metode 2)
8. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan Asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m),
kemudian di bilas dengan H2O selama (t = 2j) pada (T = 80°C – 90°C).
9. Lakukan proses Pretreatment dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda
(NaOH) 3 % selama (t =15 – 20m) pada (T = 90°C – 100°C).
10. Lakukan proses Recycle Elution dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan Soda
3 % selama (t = 2.5 j) pada (T = 110°C – 120°C).
11. Lakukan proses Water Elution dengan menggunakan larutan H2O pada (T = 110°C
–
120°C) selama (t = 1.45j).
12. Lakukan proses Cooling.
13. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (V = 3) dan (A = 50) selama
(t = 3.5j). (metode 3)
PROSES PEMURNIAN (DARI BULLION)
Dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1. Metode Cepat
Secara Hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan HNO3 kemudian
tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut
dalam larutan HNO3 selanjutnya saring aja dan dibakar.
2. Metode Lambat
Secara Hidrometallurgy plus Electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan
H2SO4 dan masukkan plat Tembaga dalam larutan kemudian masukkan Bullion ke
dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses Hidrolisis dimana Perak akan larut
dan menempel pada plat Tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas)
sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masing -
masing, jadi deh logam murni.
Ada pula proses pengolahan emas dengan perendaman, berikut caranya:
BAHAN
Ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton
FORMULA KIMIA
1. NaCn = 40 kg
2. H2O2 = 5 liter
3. Kostik Soda/ Soda Api = 5 kg
4. Ag NO3 =100 gram
5. Epox Cl = 1 liter
6. Lead Acetate = 0.25 liter (cair)/ 1 ons (serbuk)
7. Zinc dass/ zinc koil = 15 kg
8. H2O (air) = 20.000 liter
PROSES PERENDAMAN
Pecobaan di Bak I (Bak Kimia)
1. NaCn dilarutkan dalam H2O (air) ukur pada PH 7
2. Tambahkan costik soda (+ 3 kg) untuk mendapatkan PH 11-12
3. Tambahkan H2O2, Ag NO3, Epox Cl diaduk hingga larut, dijaga pada PH 11-12
Percobaan di Bak II (Bak Lumpur)
1. Ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton dimasukkan ke
dalam bak.
2. Larutan kimia dari Bak I disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke
Bak II untuk merendam lumpur ore selama 48 jam.
3. Setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke Bak I dan diamkan selama 24 jam,
dijaga pada PH 11-12. Apabila PH kurang untuk menaikkannya ditambah costic soda
secukupnya.
4. Dipompa lagi ke Bak II, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke Bak I dengan
melalui Bak Penyadapan/ Penangkapan yang diisi dengan Zinc dass/ zinc koil untuk
mengikat/ menangkap logam Au dan Ag (emas dan perak) dari larutan air kaya
5. Lakukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai Zinc dass/ zinc koil hancur seperti pasir
selama 5 – 10 hari
6. Zinc dass/ zinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam
wadah untuk diperas dengan kain famatex
7. Untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc dass atau kotoran lain gunakan 200 ml
H2SO4 dan 3 liter air panas
8. Setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion