Tentang Power Supply Unit

Embed Size (px)

Citation preview

Tentang Power Supply UnitPosted Aug.10, 2010 under Komputer

Power supply unit atau disingkat PSU adalah komponen komputer yang memasok listrik ke komponen lain dalam komputer. Lebih khusus, power supply unit biasanya dirancang untuk mengkonversi arus linstrik bolak-balik (AC 220-240V) menjadi arus listrik DC tegangan rendah untuk dapat dikonsumsi oleh komponen internal komputer. Beberapa pasokan listrik memiliki tombol untuk mengubah antara 230 V dan 115 V. Model lainnya memiliki sensor otomatis untuk beralih tegangan input secara otomatis, atau dapat menerima tegangan antara batas-batas tertentu. Pasokan daya komputer yang paling umum digunakan saat ini adalah bentuk ATX (Advanced Technology Extended). Hal ini memungkinkan pasokan daya yang dapat saling berbeda bagi berbagai komponen di dalam komputer. ATX juga dirancang untuk menghidupkan dan mematikan menggunakan sinyal dari motherboard, dan memberikan dukungan untuk fungsifungsi modern seperti modus stand by yang tersedia di banyak komputer. Spesifikasi terbaru dari PSU ATX standar sampai pada awal 2010 adalah versi 2.xx. Pasokan listrik Komputer dinilai berdasarkan daya keluaran maksimum. Rentang daya yang tipikal adalah dari 300 W sampai 500 W untuk sistem komputer rumah biasa. Dengan tuntutan kebutuhan pasar maka Power supply yang digunakan oleh kebanyakan para gamer saat ini mulai dari 450 W sampai 1400 W. Sementara untuk server bisa menggunakan power supplu unit dengan daya hingga 2 kW. Peringkat kekuatan power supply PC tidak bersertifikat resmi hanya sesuai dengan klaim masing-masing produsen. Artinya jika mereka menulis 500W maka belum pasti bahwa dayanya memang konstan 500W, bisa jauh lebih rendah. Oleh karena itu ketika membeli power supply unit belilah yang bersertifikat resmi, artinya tidak diragukan daya dan stabilitasnya. Efisiensi Power Suply Unit Pasokan listrik Komputer umumnya sekitar 70-75% efisien. Itu berarti agar power supply 75% efisien untuk menghasilkan output 75 W DC akan memerlukan 100 W input AC dan menghilangkan sisanya 25 W berupa panas. Pasokan listrik yang berkualitas tinggi dapat lebih dari 80% efisien; PSU yang efisien energi lebih sedikit membuang energi menjadi panas, dan membutuhkan aliran udara kurang dingin, dan sebagai hasilnya akan lebih tenang. Konon kabarnya pasokan listrik Server Google lebih dari 90% efisien, pada 2 server HP pasokan listriknya telah mencapai efisiensi 94%. Standar PSUs yang dijual workstation server memiliki efisiensi sekitar 90%, pada tahun 2010. Sangat penting untuk menyesuaikan kapasitas power supply dengan kebutuhan daya komputer. Efisiensi energi pasokan listrik akan turun secara signifikan pada beban rendah.

Umumnya efisiensi puncak beban sekitar 50-75%. Kurva bervariasi dari satu model ke model lain. Sebagai aturan praktis untuk pasokan listrik standar biasanya tepat untuk membeli power supply yaitu bahwa konsumsi yang dihitung dari komputer seseorang adalah sekitar 60% dari kapasitas nilai pasokan yang disediakan. Artinya konsumsi maksimum yang dihitung dari komputer tidak melebihi peringkat kapasitas pasokan. Harap diperhatikan bahwa produsen sering membuat power supply untuk tujuan tertentu yang biasanya disertakan dalam keterangan pembelian. Power suply server biasanya beda dengan power suply gamer dan ini biasanya ada dalam keterangan saran produsen. Jika anda ingin mendapat penjelasan lain mengenai power supply unit silakan ambil Panduan Merakit Komputer yang ada di sidebar.

Tips Memilih Power Supply Yang Benar

Kebanyakan pengguna pc lebih mementingkan penggunaan processor, video card, ram, ataupun komponen lainnya yang digunakan pada sistemnya. Semua ingin menggunakan komponen trafo transformer yang berkualitas, namun untuk psu sering terlupakan. Psu yang menjadi penyuplai tenaga untuk semua komponen pc juga sangat penting untuk diperhatikan. Power supply atau trafo transformator sering dianggap menjadi bagian yang remeh dalam pemilihan komponen pc. Buktinya bisa ditanyakan langsung kepada penjual pc rakitan. Tidak jarang seseorang menginginkan pc yang hebat, dengan pilihan processor terkini, motherboard terhebat, dual video card, ram gigabyte, dengan harddisk kapasitas ekstra tercepat. Semua dari merk ternama. Namun untuk pembelian trafo transformer, hanya sekadar mengandalkan yang tersedia dari pc case. Atau mengetahui beban maksimal yang dapat ditangani. Bahkan untuk membeli sebuah transformator transformer seharga kisaran us$100 terkadang sudah menjadi pertimbangan sendiri. Padahal bagian terpenting yang menyuplai daya pada sistem anda, mengambil peranan sangat penting. Kami ajak anda untuk mengenalnya lebih dekat dan menjelajahi power supply (transformator). Semua ini mungkin berubah, setelah membaca pembahasan kali ini. Apakah power supply itu? Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion sendiri terdiri dari tiga macam: ac/dc power supply, dc/dc converter, dan dc/ac inverter. Power supply (transformator) untuk pc sering juga disebut sebagai psu (power supply unit). Psu termasuk power conversion ac/dc. Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak-balik (ac) yang tersedia dari aliran listrik (di indonesia, pln). Menjadi arus listrik searah (dc) yang dibutuhkan oleh komponen pada pc.power supply diharapkan dapat melakukan fungsi-fungsi berikut ini:

Rectification: konversi input listrik ac menjadi dc. Voltage trafo transformator: memberikan keluaran tegangan/voltage dc yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Filtering: menghasilkan arus listrik dc yang lebih bersih, bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain.

Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperature kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input. Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input. Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal ini terjadi.

Idealnya, sebuah transformator transformer dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya, juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efi siensi 100%

Tips Memilih Power Supply yang Tepat Untuk Komputer Anda ARTIKELHardwareInfo & TipsKebanyakan pengguna PC lebih mementingkan penggunaan processor, video card, RAM, ataupun komponen lainnya yang digunakan pada sistemnya. Semua ingin menggunakan komponen yang berkualitas, namun untuk PSU sering terlupakan. PSU yang menjadi penyuplai tenaga untuk semua komponen PC juga sangat penting untuk diperhatikan. Power supply sering dianggap menjadi bagian yang remeh dalam pemilihan komponen PC. Buktinya bisa ditanyakan langsung kepada penjual PC rakitan. Tidak jarang seseorang menginginkan PC yang hebat, dengan pilihan processor terkini, motherboard terhebat, dual video card, RAM gigabyte, dengan harddisk kapasitas ekstra tercepat. Semua dari merk ternama. Namun untuk pembelian power supply, hanya sekadar mengandalkan yang tersedia dari PC case. Atau mengetahui beban maksimal yang dapat ditangani. Bahkan untuk membeli sebuah power supply seharga kisaran US$100 terkadang sudah menjadi pertimbangan sendiri. Padahal bagian terpenting yang menyuplai daya pada sistem Anda, mengambil peranan sangat penting. Kami ajak Anda untuk mengenalnya lebih dekat dan menjelajahi power supply. Semua ini mungkin berubah, setelah membaca pembahasan kali ini. Apakah Power Supply Itu? Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion sendiri terdiri dari tiga macam: AC/DC Power Supply, DC/DC Converter, dan DC/AC Inverter. Power supply untuk PC sering juga disebut sebagai PSU (power supply unit). PSU termasuk power conversion AC/DC. Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak-balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik (di Indonesia, PLN). Menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen pada PC.Power supply diharapkan dapat melakukan fungsifungsi berikut ini:

Rectification: konversi input listrik AC menjadi DC. Voltage Transformation: memberikan keluaran tegangan/voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Filtering: menghasilkan arus listrik DC yang lebih bersih, bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain. Regulation: mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperature kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input. Isolation: memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input. Protection: mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal ini terjadi.

Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya, juga suhu kerja, dengan tingkat konversi efi siensi 100%. Konversi AC ke DC Untuk konversi dari listrik AC ke DC, ada dua metode yang mungkin digunakan. Pertama dengan linear power supply. Ini adalah rangkaian AC ke DC yang sangat sederhana. Setelah listrik AC dari line input di-stepdown oleh transformer, kemudian dijadikan DC secara sederhana dengan rangkaian empat diode penyearah. Komponen tambahan lain adalah kapasitor untuk meratakan tegangan. Tambahan komponen yang mungkin disertakan adalah linear regulation, yang bertugas menjaga tegangan sesuai yang diinginkan, meski daya output yang dibutuhkan bertambah. Linear power supply dapat Anda temukan pada DC power adapter sederhana. Ia memungkinkan untuk diproduksi dengan ongkos yang minimum. Kelemahan utamanya pada tingkat power conversion dengan efisiensi yang rendah. Berikutnya adalah dibutuhkannya ukuran transformer yang besar, untuk daya ampere yang besar. Tingkat efi siensi konversi yang rendah (sekitar 50%), juga menyebabkannya mengeluarkan panas yang besar saat beroperasi. Switching Power Supply Power supply untuk PC membutuhkan daya besar, dengan tingkat panas yang minim dan tegangan yang lebih terjaga. Linear power supply tidak cocok untuk hal ini. Maka digunakan metode switching power supply. Jauh lebih kompleks, tapi menawarkan tingkat efisiensi dan daya lebih besar. Kelebihan utama pada kemampuan mengendalikan tegangan output agar tetap terjaga. Pulse Width Modulation (PWM) adalah sinyal utama yang memberikan perintah, untuk mengendalikan tegangan, sekiranya terjadi perubahan beban pada output. Ia dapat bekerja dalam selang waktu singkat, hanya dalam hitungan microsecond. Secara sederhana, apa yang terjadi pada power supply adalah sebagai berikut. Input listrik AC 220V via rectifi er (diubah ke DC), filter (membersihkan dari noise sumber listrik AC). Dimungkinkan juga ditambah dengan rangkaian PFC (power factor correction). Sejumlah kapasitor berkapasitas besar juga digunakan untuk lebih meratakan tegangan.

Rangkaian kapasitor ini juga dihubungkan dengan fi eld-effect transistor (biasanya oleh MOSFET). Metal-oxide semiconductor fi eld-effect transistor (MOSFET) terhubung secara serial dengan sisi input transformer berfungsi sebagai on-off switch. Ia akan mengomunikasikan (feedback) sekiranya terjadi perubahan daya yang dibutuhkan, berupa sinyal PWM. Contohnya adalah sebagai berikut, sewaktu jalur 12V DC membutuhkan arus daya 6A saat PC dengan load normal. Saat bekerja full load, meningkat hingga 8A, ini akan menyebabkan tegangan output power supply turun. Feedback dikirim ke sirkuit PWM dengan adanya perubahan tegangan tersebut, yang akan membuat MOSFET berubah state menjadi on, dan menyampaikan pada sisi input transformer. Hasil akhirnya, dalam waktu singkat, tegangan output akan kembali normal (DC 12V). Switching power supply memiliki frekuensi antara 30 kHz-150 kHz (bahkan lebih tinggi lagi). Selang waktu untuk mengembalikan ke tegangan yang diinginkan tidak akan lebih dari 33 microsecond. Sedangkan dengan linear power supply, menggunakan frekuensi yang sama dari line AC input (50 Hz untuk Indonesia). Dengan Upgrade Power Supply, Apakah Menambah Beban Daya dan Tagihan Listrik? Banyak pengguna PC yang salah kaprah dalam melakukan perkiraan perhitungan daya listrik yang digunakan. Khususnya untuk hubungannya dengan power supply. Perlu digaris bawahi di sini adalah power supply tugasnya adalah menyediakan catudaya yang dibutuhkan oleh system. Artinya, jika power supply yang digunakan memiliki supply daya 550 W, sedangkan komponen dalam system hanya membutuhkan catuan daya 350 W, maka daya yang dibutuhkan power supply hanya 350 W (dikalikan power factor). Menggunakan power supply dengan kemampuan suplai daya yang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan daya sangat disarankan. Power supply yang bekerja (jauh) di bawah suplai daya maksimal dapat bekerja lebih maksimal, tanpa harus mengeluarkan panas yang berlebihan. Untuk masalah daya yang dibutuhkan akan sangat berpengaruh dengan power factor. Makin rendah power factor, tingkat efi siensi dari power supply juga semakin rendah. Artinya akan butuh makin banyak input daya untuk menghasilkan daya yang sama, dibandingkan power supply yang memiliki power factor yang lebih baik. Karena dalam proses konversi AC ke DC menjadi lebih efektif, dan makin sedikit daya yang terbuang menjadi panas. Menggunakan power supply dengan tingkat efisiensi yang baik, jelas dapat mengurangi pengeluaran. (PCMedia)

Ko

Tes Kerusakan Power Supply Unit

http://agussale.com/tentang-power-supply-unit

Artikel ini adalah lanjutan dari Prosedur Perbaikan Komputer Yang Mati Total dimana salah satu bagian yang bertanggung jawab terhadap supply daya adalah unit ini. Pengujian atau tes kerusakan power supply merupakan langkah penting karena sering terjadi bahwa power supply dianggap rusak tanpa melakukan tes sebelumnya. Jika dintinjau dari segi fisik, bagian yang paling sering rusak pada unit ini adalah resistor, transistor daya dan elco. Power supply dikenal juga sebagai Catu Daya dan PSU. Kesulitan utama dalam memahami bahwa power supply rusak adalah tidak ada pesan apa-apa pada monitor mengenai kerusakannya. Restart ulang komputer tidak akan pernah menyelesaikan masalah jika unit ini rusak. Hanya satu tandanya yaitu komputer mati total. Tetapi ingat bahwa komputer mati total penyebabnya bukan satu-satunya pada power supply, masih banyak penyebab lain.

Dalam pengalaman saya, penyebab pertama kerusakan catu daya ini karena usia komputer yang sudah tua. Untuk menguji kerusakan power supply Anda dapat melakukannya sendiri. Ada 3 cara tes PSU yang biasa saya gunakan; 1. secara manual menggunakan multimeter 2. menggunakan power supply tester untuk melakukan tes PSU otomatis.

3. Tes manual dengan menghubungkan ujung kabel output tertentu. Ketiga metode ini sama-sama efektif untuk pengujian power supply sehingga yang mana yang Anda pilih benar-benar terserah pada Anda. Namun ada pengecualian bahwa nomor 1 dan 2 menggunakan alat bantu yang harus dibeli sedangkan nomor 3 alat bantunya tidak dibeli, cukup kabel kecil sepanjang 10-15 cm. Cara nomor 3 inilah yang akan kita bahas kali ini. Langkah-langkahnya; 1. 2. 3. 4. Lepaskan kabel listrik PSU dari stop kontak. Lepaskan kabel output PSU dari Mainboard. Pasang kembali kabel listik (AC) PSU sehingga dalam PSU terdapat aliran listrik. Siapkan kabel penghubung sepanjang 10-15 centimeter yang kedua ujungnya dikupas. 5. Pegang kabel out utama dari PSU, lalu hubungkan ujung kabel WARNA HIJAU dengan HITAM (yang penting hitam) dari salah satu kabel itu. Ingat! Yang jadi titik tolak logika adalah menghubungkan ujung kabel HIJAU dengan kabel lain. Sebenarnya boleh juga antara hijau dan merah, hijau dan kuning, yang penting salah satunya adalah HIJAU. Lihat caranya pada gambar dibawah ini.

6. Jika pada langkah 5 diatas kipas PSU bergerak/jalan maka PSU masih baik. Jika tidak jalan maka PSU rusak. Itu saja, sangat simpel caranya. SANGAT PENTING ! : Hati-hati ketika menguji power supply, karena disini Anda menguji secara manual. Metode di atas melibatkan pasokan listrik tegangan tinggi, jika Anda tidak sangat berhati-hati Anda bisa menyetrum diri sendiri dan / atau merusak PSU Anda. Saya tidak mengatakan ini untuk menakut-nakuti Anda, tetapi prinsip ketelitian dan kehati-hatian sangat penting dalam bekerja.mputer hidup tetapi tidak menampilkan apapun di layar monitor (monitor dalam keadaan baik)

htthttphttp://agussale.com/tentang-power-supply-unit://agussale.com/tentang-power-supplyunitp://agussale.com/tentang-power-supply-unitMemory mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja suatu komputer, bila komputer tidak menampilkan apa-apa bisa karena memory, atau komputer sering restart bisa juga karena memory. http://agussale.com/tentang-power-supply-unitSolusi: Coba ganti dengan memory lain. Dalam banyak kasus, hal ini berhasil. b. Power Supply Bila Komputer sering restart, bisa juga dikarenakan Power Supply. Solusi: Bila anda mempunyai keahlian dalam bidang elektronika dan/atau anda bisa mengukur tegangan pada kabel-kabel output power supply, silahkan anda coba dan memperbaiki power supply tersebut. Bila tidak, coba ganti dengan power supply lain, sebaiknya dengan yang baru. Sesuai pengalaman, komputer tidak lagi restart. c. Processor Panas yang berlebihan dapat membuat komputer restart atau shutdown dengan sendiri. Heat sink (plat pendingin) yang menempel pada IC Processor perlu ditambahin pasta. Solusi: Beli pasta processor di toko komputer lalu tambahkan pasta pada heat sink yang menempel pada IC Processor. Hati-hati dalam mengerjakan ini, jangan sampai processor anda jadi korban. Sesuai pengalaman saya di warnet, hal ini berhasil dan komputer tidak lagi restart. Sangat disarankan agar anda menambahkan kipas pada casing komputer untuk membuang panas dan membuat dingin hardware dalam komputer anda. d. Hardware lain yang tidak cocok/tidak compatible Bisa juga dikarenakan ada hardware yang dipasang yang tidak compatible dengan hardware lainnya. Solusi: Cabut/ganti hardware tersebut, bila anda bisa masuk windows cobalah lihat di "Device Manager", disana akan terlihat semua hardware yang terpasang pada komputer. Bagi pengguna windows XP, untuk masuk ke Device Manager caranya: klik kanan my computer - Properties Hardware - Device Manager. 2. Software Komputer, yaitu : Disebabkan oleh VIRUS (kemungkinan besar), bisa juga dikarenakan software yang tidak cocok dengan hardware yang dipasang pada komputer. Untuk menangkal virus gunakanlah software yang bisa membekukan system anda, seperti Deepfreeze, Norton goback, dan lain-lain.