Upload
gama-saytama-imzers-oment
View
259
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TEORI AKUNTANSI sept14
Citation preview
TEORI AKUNTANSILiteratur Standard Akuntansi Keuangan, 2007, IAI Suwardjono, 2005, “Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, BPFE Yogyakarta Wolk, Tearney & Dodd, 2000,” Accounting Theory A Concept and Institutional Approach, South-Western College Publishing Belkaoui, 2000, “Accounting Theory, Penerbit Salemba Empat
PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI
TEORI,
Menurut Belkaoui (2000):
Merupakan sekumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan
suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan menjelaskan hubungan
antar variabel yang ada dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi
fenomena tersebut.
Menurut Suwardjono (2005:19)
Teori diartikan tidak lebih dari peraturan, ketentuan, tata tertib, tata cara, atau
pedoman tentang bagaimana mengerjakan sesuatu yang ideal (bersifat normatif)
Teori sering diartikan sebagai kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan
secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena
atau fakta
PENGERTIAN AKUNTANSI
Menurut terminologi AICPA dalam Belkaoui (2000:66)
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi
dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan
dalam bentuk satuan uang, dan pengintepretasian hasil proses tersebut.
Menurut Suwardjono(2005) bahwa akuntansi proses pengidentifikasian,
pengesahan, pengukuran, pengakuan, pemgklasifikasian, penggabungan,
1
peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar (bahan olah akuntansi ) yang
terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu
unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang
relevan bagi pihak yang berkepentingan
Pada perkembangan saat ini, akuntansi didefinisi dengan konsep informasi
(Belkaoui (2000:66)):
Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang
diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik,
dalam membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang ada
PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI
Menurut Hendriksen (1982) teori akuntansi didefinikan sebagai …… “penalaran
logis dalam bentuk seperangkat prinsip yang luas yang (1) memberikan rerangka
acuan umum yang dapat digunakan untuk menilai praktik akuntansi, dan (2)
memberi arah pengembangan prosedur dan praktik yang baru.
Menurut Wattz & Zimmerman (1986) mengemukakan tujuan dari teori akuntansi
adalah untuk menjelaskan (explain) dan memprediksi (predict) praktik akuntansi
Teori Akuntansi
Adalah kesatuan yang koheren mengenai prinsip-prinsip yang logis dengan
maksud untuk:
• Menyajikan pengertian yang lebih baik mengenai keberadaan praktik-praktik
akuntansi kepada para praktisi, investor, manajer dan sebagainya.
• Menyajikan rerangka konseptual untuk mengevaluasi keberadaan praktik-praktik
akuntansi
• Sebagai pedoman dalam pengembangan praktik-praktik serta prosedur baru.
• Menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang diamati sekarang.
• Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik (Suwardjono,2005:2)
2
Menurut Kusnadi, dkk (2001, 6):
Teori Akuntansi merupakan pengetahuan yang terorganisir secara sistematis
dalam bidang akuntansi, khususnya suatu sistem asumsi yang diakui
kebenarannya dan aturan prosedur yang digunakan untuk menganalisa,
meramalkan atau jika tidak, dapat digunakan untuk menjelaskan sifat atau
perilaku dari sekumpulan fenomena (gejala) akuntansi.
Teori akuntansi dapat dibedakan atas dasar sasaran bahasan dan pemahaman
(level utama teori akuntansi) ditinjau dari:
Sematik
Sintaktik
Pragmatik
Teori Akuntansi Sematik
Menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas
(kegiatan perusahaan) ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi (elemen statemen
keuangan) sehingga orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa
harus secara langsung menyaksikan kegiatan tersebut.
Teori ini banyak membahas pendefinisian makna elemen (objek),
pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai bahan pendefinisian dan
penentuan rupiah (pengukuran) elemen sebagi salah satu atribut.
Misal:
Pendefinisian aset
Laba bersih (net income)
Teori Akuntansi Sintatik
Adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-masalah tentang
bagaimana kegitan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara sematik
dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen
keuangan
3
Simbol-simbol tersebut (aset, utang, pendapatan dan lainnya) harus berkaitan
secara logis sehingga informasi sematik dapat dikandung dalam statemen keuangan
Untuk memberi penjelasan dan penelaran tentang apa yang harus dilaporkan,
siapa melaporkan, kapan dilaporkan, dan bagaimana melaporkannya
Teori Akuntansi Pragmatik
Membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi
Membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan pengujian
kebermanfaatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan eksternal
maupun manajerial.
Pendekatan-Pendekatan dalam Penyusunan Teori Akuntansi
Pendekatan Deduktif
- Adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum yang
disepakati (disebut premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi)
- Pernyataan umum yang disepakati dan menjadi basis penalaran dapat berasal
dari teori, prinsip, konsep, doktrin, atau norma yang dianggap benar, baik, atau
relevan dalam kaitannya dengan tujuan penyimpulan dan situasi khusus yang
dibahas
- Digunakan untuk memberi penjelasan dan dukungan terhadap kelayakan suatu
pernyataan akuntansi, misal: akuntansi menyajikan aset sebesar kos historis
karena akuntansi menganut konsep kontinuitas usaha.
Pendekatan Induktif
Merupakan kebalikan dari penalaran deduktif, yaitu berawal dari suatu
pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum
yang merupakan generalisasi (perampatan) dari keadaan khusus tersebut.
Pernyatan-pernyataan umum tersebut biasanya berasal dari hipotesis yang
diajukan dan diuji oleh penelitian empiris. Bila bukti empiris konsisten dengan
4
atau mendukung generalisasi tersebut maka dapat dikatakan bahwa
generalisasi tersebut menjadi teori yang valid dan mempunyai daya prediksi
yang tinggi
PIHAK INTERNAL DAN EKSTERNAL PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI
Pemakai laporan keuangan meliputi:
Para investor dan calon investor
Kreditur
Pemasok
Pelanggan
Pemerintah
Karyawan dan masyarakat
Pemegang saham
5
PIHAK INTERNAL DAN EKSTERNAL
Pengguna Internal
Pengguna Eksternal
Perusahaan
PEMBUAT KEPUTUSAN DAN GOALS
Manajemen
KrediturBank
Investor
•Setting Goals•Evaluasi kinerja•Tindakan Perbaikan
•Meminjamkan dananya•Evaluasi kemampuan membayar
•Invest dan ke perusahaan
6
STRUKTUR TEORI AKUNTANSIBelkaoui (2000:170)
Tujuan Pelaporan Keuangan
Postulat Akuntansi Konsep Teoritis Akuntansi
Prinsip Akuntansi
Teknik Akuntansi
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut SFAC No. 1 (1978) menjelaskan bahwa tujuan pertama pelaporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang bermanfaat kepada investor, kreditur, dan pemakai
lainnya baik yang sekarang maupun yang potensial dalam pembuatan investasi, kredit,
dan keputusan sejenis secara rasional.
Menurut APB Statement No. 4.
Tujuan tersebut dibagi sebagai berikut:
Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Tujuan Kualitatif
Tujuan Khusus
Menyajikan secara wajar dan sesuai prisip akuntansi berterima umum, posisi keuangan,
hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan
Tujuan Umum
a. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomi dan
kewajiban suatu usaha bisnis dengan tujuan untuk:
7
Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
Menunjukkan pendanaan dan investasi
Mengevaluasi kemampuan perusahaan memnuhi komitmen
Menunjukkan basis sumber daya untuk pertumbuhan
b. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya
bersih sebagai hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan yang menghasilkan profit
dengan tujuan untuk:
Menunjukkan tingkat kembalian dividen harapan bagi investor
Menujukkan kemampuan operasi untuk membayar pajak dan menghasilkan
dana untuk ekspansi
Menyediakan informasi bagi manajmen untuk perencanaan dan pengendalian
Menunjukkan profitabilitas jangka panjang
c. Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi
earnings potensial perusahaan
d. Menyediakan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan sumber daya
ekonomi dan kewajiban
e. Mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pemakai
Tujuan Kualitatif
Merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi pemakai.
Laporan keuangan harus:
Dapat Dipahami
Relevan
Dapat Diuji/Keandalan
Dapat dibandingkan
Tepat Waktu
Netral
Kelengkapan
8
DAPAT DIPAHAMI
Kemudahan untuk dapat segera dipahami oleh pemakai
Pemakai juga diharapkan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
bisnis, ekonomi, dan akuntansi
RELEVAN
Laporan keuangan harus relevan (pengaruh ekonomi) dalam proses
pengambilan keputusan (memberi nilai feedback dan tepat waktu)
Informasi posisi keuangan dan kinerja dapat digunakan memprediksi kondisi
masa depan, misal pembayaran upah dan bunga bank
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitas, misal struktur dan
jumlah persediaan
Informasi harus akurat. Misal net fixed asset
Informasi bebas dari kesalahan, kelalaian, atau bias (objektif)
Laporan keuangan memberi informasi mengenai peristiwa ekonomi yang
sebenarnya. Misal: jumlah persediaan
Seharusnya pemakai mempunyai kesimpulan yang sama dengan menggunakan
data yang sama
KEANDALAN
Harus bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material
Penyaji harus tulus dan jujur (faitful) dalam menyajikan informasi secara wajar
(dapat diverifikasi). Misal: sengketa hukum yang nilainya material
Informasi disajikan secara netral untuk umum bukan kebutuhan pihak tertentu
Pertimbangan sehat yang berarti kehati-hatian. Misal: piutang tak tertagih
Informasi diungkapkan secara lengkap. Misal: penjualan aset tapi kontrak
asuransi tetap dibayar
9
DAPAT DIPERBANDINGKAN
Dapat membuat trend antar perusahaan
Perlu menyajikan informasi periode sebelumnya
Memberikan informasi kebijakan akuntansi yang digunakan
Konsisten, penggunaan format dan kebijakan akuntansi yang konsisten (untuk
perbandingan), karena kebijakan akuntansi yang berbeda menghasilkan informasi
kondisi ekonomi yang berbeda.
Tepat Waktu
Bahwa laporan keuangan dibuat secara tepat waktu agar informasi keuangan
dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukannya
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai
dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk
menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut
Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak
bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu.
Kelengkapan
Informasi yang disajikan dalam lopran keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya
Kendala Informasi Akuntansi yang Relevan dan Andal
Tepat Waktu
Penundaan dapat mengurangi relevansi keputusan. Misal: jumlah persediaan
untuk keputusan membeli, penentuan bonus
Keseimbangan biaya dan manfaat
Manfaat dari laporan keuangan seharusnya lebih besar dari biayanya. Manfaat
harus dilihat dari skala yang lebih besar.
10
POSTULAT AKUNTANSI
Adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma berterima umum
berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, menggambarkan
lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan hukum tempat akuntansi beroperasi, terdiri
atas:
- Postulat Entitas
- Postulat Kelangsungan Usaha
- Postulat Unit Pengukur
- Postulat Periode Akuntansi
Entity Postulate
Akuntansi mengukur hasil operasi dari suatu entitas, yang terpisah dan berbeda
dari pemilik entitas. Bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang
terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain
Going Concern Postulate
Bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan proyek,
komitmen dan aktivitas yang sedang berjalan
Unit-Measure Postulate
Pengukur umum yang dipilih dalam akuntansi adalah unit moneter
Accounting Period Postulate
Bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam
kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik
11
KONSEP TEORITIK AKUNTANSI
Adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, juga
berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, yang
menggambarkan sifat entitas akuntansi yang beroperasi dalam ekonomi bebas yang
dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi atas kekayaan, yang terdiri atas:
Teori Proprietari/Kepemilikan
Tujuan utama adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih
pemilik dengan persamaan akuntansi:
Aset – Hutang = Ekuitas Pemilik
Teori Entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda
dari pihak yang menyediakan modal pada entitas. Secara sederhana, unit bisnis
bukan pemilik, merupakan pusat kepentingan akuntansi. Unit bisnis memiliki sumber
daya perusahaan dan bertanggung jawab terhadap pemilik maupun kreditur.
Menurut teori ini, persamaan akuntansinya:
Aset = Ekuitas
Aset = Hutang + Ekuitas Pemegang Saham
Teori Dana
Teori dana memandang unit bisnis terdiri atas sumber ekonomi (dana) serta
kewajiban dan restriksi terkait mengenai penggunaan sumber dana. Persamaan
akuntansinya:
Aset = Restriksi Dana
12
PRINSIP AKUNTANSI
Adalah aturan dan keputusan umum yang diturunkan baik dari tujuan dan
konsep teoritis akuntansi yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi, yang
terdiri atas:
Prinsip Kos
Prinsip Pendapatan
Prinsip Penandingan
Prinsip Objektivitas
Prinsip Konsistensi
Prinsip Pengungkapan penuh
Prinsip Kehati-hatian
Prinsip Materialitas
Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas
Prinsip Kos
Menurut prinsip kos, kos pemerolehan atau kos historis merupakan dasar
penilaian yang memadai untuk mengetahui pemerolehan semua barang dan jasa,
expense, kos, dan ekuitas
Kos menunjukkan harga pertukaran atau imbalan moneter yang diberikan untuk
memperoleh barang dan jasa.
Prinsip Pendapatan (Revenue)
Revenue diintepretasikan sebagai:
Aliran kas masuk aset bersih yang berasal dari penjualan barang atau jasa
Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan
Revenue diukur dalam pengertian nilai pertukaran produk atau jasa dalam sebuah
transaksi yang lugas
13
Pengakuan revenue yaitu pada :
Saat terjadinya penjualan
Saat penyelesaian produksi
Saat penerimaan pembayaran
Selama masa produksi
Prinsip Penandingan (Macthing Concept)
Prinsip penandingan menyatakan bahwa expense harus diakui pada periode
yang sama dengan revenue.
Hubungan antara revenue dan expenses tergantung pada satu dari empat
kriteria sebagai berikut:
Penandingan langsung kos yang telah terpakai dengan revenue (contoh:CGS
ditandingkan dengan penjualan terkait)
Penandingan langsung kos yang telah terpakai dengan periodenya (contoh: gaji
direktur)
Alokasi kos selama periode yang mendapatkan manfaat (contoh: depresiasi)
Menjadikan expenses semua kos lain dalam periode terjadinya, kecuali jika
dapat ditunjukkan bahwa masih memiliki manfaat di masa mendatang
(contoh:expenses advertensi)
Prinsip Obyektivitas
Kegunaan informasi keuangan tergantung pada tingkat reliabilitas prosedur
pengukuran yang digunakan.
Prinsip Konsistensi
Prinsip konsistensi menyatakan bahwa peristiwa ekonomi yang serupa
seharusnya dicatat dan dilaporkan secara konsisten dari periode ke periode.
Prinsip ini berimplikasi bahwa prosedur akuntansi yang sama diterapkan dalam
item yang serupa sepanjang waktu.
Penerapan prinsip konsistensi membuat laporan keuangan lebih komparabel dan
lebih berguna.
14
Prinsip konsistensi tidak menghalangi perusahaan mengubah prosedur
akuntnasi ketika hal tersebut dapat dibenarkan dengan perubahan keadaan, atau
jika prosedur alternatif lebih baik.
Prinsip Pengungkapan Penuh
Tipe pengungkapan:
Penuh (full)
“penuh” merujuk pada penyajian informasi yang lengkap dan komprehensif
Wajar (fair)
“wajar” menunjukkan batasan etis yang meminta perlakuan adil bagi pengguna
Cukup (adequate)
“cukup” berkonotasi dengan serangkaian informasi minimum yang harus
diungkapkan
Prinsip Konservatisme
Prinsip konservatisme merupakan prinsip pengecualian atau modifikasi dalam
artian bahwa prinsip tersebut bertindak sebagai batasan untuk penyajian data
akuntansi yang relevan dan reliabel.
Prinsip konservatisme menyatakan bahwa ketika memilih diantara dua atau lebih
teknik akuntnasi yang dapat diterima, maka preferensinya adalah memilih yang
paling kecil dampaknya terhadap ekuitas pemegang saham
Secara lebih spesifik, prinsip ini menunjukkan bahwa lebih disukai melaporkan
nilai terendah untuk aset dan revenue dan nilai tertinggi untuk utang dan expenses
Prinsip Materialitas
Prinsip ini menyatakan bahwa transaksi dan peristiwa yang tidak memiliki
dampak ekonomi signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling tepat, apakah
transaksi dan peristiwa tersebut sesuai dengan PABU atau tidak, dan tidak perlu
diungkapkan.
Prinsip Keseragaman dan Komparabilitas
15
Prinsip konsistensi mengacu pada penggunaan prosedur yang sama untuk item-
item yang terkait dengan perusahaan tertentu antar waktu,
Prinsip keseragaman merujuk pada penggunaan prosedur yang sama oleh
perusahaan yang berbeda, tujuan yang diinginkan adalah mencapai komparabillitas
laporan keuangan dengan mengurangi keanekaragaman yang tercipta karena
penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
TEKNIK AKUNTANSI
Adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akuntansi untuk memperlakukan
transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi
16
TUJUAN DAN PERANAN SAK
Penyusunan laporan keuangan didasarkan pada Pernyataan Standard Akuntansi
Keuangan
Auditor dalam memberikan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum
Para pemakai (users) dalam menafsirkan laporan keuangan
17
ACCOUNTING PROSESS
Menurut Baridwan (1997:50)
Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar
Buku Pembantu
LaporanKeuangan
LAPORAN KEUANGAN
Merupakan hasil akhir dari proses akuntansi
Menunjukkan kinerja perusahaan
Memberi gambaran kondisi keuangan perusahaan
Laporan keuangan terdiri atas:
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
1. Neraca (Balanced Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan informasi mengenai posisi keuangan
perusahaan pada saat tertentu
Bentuk neraca ada 2 yaitu:
Bentuk T (Skontro)
Bentuk Laporan (Stafel)
18
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai
kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode
tertentu. Bentuk laporan laba rugi ada 2:
Single Step
Multiple Step
3. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Stockholder’s Equity)
Merupakan suatu laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan ekuitas
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statements)
Suatu laporan yang menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan
alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-
sumber kas dan penggunaannya. Ada 3 aktivitas, yaitu:
Aktivitas Operasi
Aktivitas Investasi
Aktivitas Pendanaan
5. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statements)
Suatu laporan yang berisi mengenai informasi perusahaan tentang:
Gambaran Umum Perusahaan
Kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan
Penjelasan pos-pos neraca dan laporan laba rugi
ELEMEN-ELEMEN LAPORAN KEUANGAN
Aktiva
Hutang
Ekuitas
Pendapatan
Biaya
19
a. AKTIVA
Memberikan manfaat ekonomi dalam kegiatan usaha perusahaan
Dihubungkan menurut hak milik
Dalam bentuk berwujud atau tidak berwujud
KELOMPOK AKTIVA:
AKTIVA LANCAR
AKTIVA TETAP
AKTIVA LANCAR
Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam waktu
silkus operasi normal
Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek yang akan
direalisasikan dalam siklus akuntansi
Kas dan setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi
Terdiri atas:
Kas dan Bank
Investasi Jangka pendek
Piutang
Persediaan
Persekot Biaya
AKTIVA TETAP
Kriteria dalam Aktiva Tetap:
Dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan
Mempunyai masa manfaat > 1 tahun
Tidak untuk dijual kembali
Digunakan untuk kegiatan perusahaan
Nilainya material
20
b. KEWAJIBAN
Perusahaan mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi baik dengan
pembayaran, penyerahan aset, atau pemberian jasa
Kewajiban dapat timbul dari transaksi sebelumnya. Misal: bunga pinjaman
Kewajiban dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kewajiban lancer dan kewajiban
jangka panjang
Hutang Lancar dan Hutang Jangka Panjang
Hutang lancar dapat diklasifikasikan:
Diperkirakan dapat direalisasikan dalam siklus normal operasi
Jatuh tempo dalam waktu satu tahun (hutang bunga, hutang pajak,)
Hutang jangka Panjang diklasifikasikan:
Kewajiban pembayaran lebih dari satu tahun
Perjanjian pembayaran dengan dana jangka panjang.
HUTANG LANCAR
Terdiri atas:
Hutang Dagang
Hutang Pajak
Hutang Gaji dan Upah
Hutang Biaya
Pendapatan Diterima Dimuka
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang Bank < 1 tahun
Hutang Obligasi
Ekuitas
Merupakan hak residu (aktiva dikurangi hutang) bagi pemilik perusahaan
21
Ditunjukkan oleh penyetoran modal ke dalam perusahaan
Laba perusahaan menjadi hak pemilik
TEORI AKUNTANSI: Dari Pendekatan Normatif ke Positif
TEORI NORMATIF.
Menurut Watts and Zimmerman (1986: 4) dalam Budiarto dan Murtanto (1999:164)
menjelaskan bahwa teori normatif adalah
“……. Accounting theorists became much more concerned with prescribing how
firm should report …; the became more normative-concerned with what should
be done. Very little concern was exhibited for the empirical validity of the
hypothesis on which the normative prescriptions rested.
Dari pengertian diatas, teori normatif berusaha menjelaskan informasi apa yang
seharusnya dikomunikasikan kepada para pemakai informasi akuntansi dan bagaimana
informasi tersebut akan disajikan. Jadi teori normatif berusaha menjelaskan apa yang
seharusnya dilakukan oleh akuntan dalam proses penyajian informasi keuangan
kepada para pemakai dan bukan menjelaskan tentang apakah informasi keuangan itu
atau mengapa hal tersebut terjadi.
TEORI POSITIF.
Tujuan pendekatan teori positif berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan
bagaimana informasi keuangan disajikan serta dikomunikasikan kepada para pemakai
informasi akuntansi atau dengan kata lain pendekatan teori positif bukanlah untuk
memberikan anjuran mengenai bagaimana praktik akuntansi seharusnya, tetapi untuk
menjelaskan mengapa praktik akuntansi mencapai bentuk sepaerti keadaannya
sekarang. Selain itu pendekatan teori positif sangat menekankan pentingnya penelitian
empiris untuk menguji apakah teori akuntansi yang telah dikemukakan dalam banyak
literatur teori akuntansi dapat menjelaskan praktik akuntansi yang berlaku.
Teori normatif mulai dipertanyakan kembali relevansinya terutama pada
pertengahan tahun 1960-an dengan munculnya hipotesis pasar modal yang efisien
(Efficient Market Hypothesis) yang berpengaruh besar pada berbagai penelitian
akuntansi, mulai muncul gagasan yang berlawanan dengan konsep teori normatif, yang
22
menyatakan bahwa pasar modal tidak menyesatkan secara sistematis oleh metode
atau teknik akuntansi tertentu. Dalam perkembangannya, penelitian akuntansi di pasar
modal sangat mengikuti pandangan dari pendekatan teori positif. Penelitian empiris
yang menguji kebenaran suatu teori sangat ditekankan. Menurut pandangan teori
positif, teori yang bertahan adalah teori yang telah diuji secara empiris dan yang dapat
menjelaskan kenyataan yang ada di pasar modal.
THE EFFICIENT MARKETS HYPOTHESIS
Pasar efisien (Efficient market Hypothesis/ EMH) menurut Jensen (1978) adalah “ A
market is efficient with respect to information set θ, if it imposible to make
economic profits by trading on the basis of information set θ.
Pengujian EMH biasanya dikelompokkan menjadi 3 kategori. Setiap kategori
mencerminkan biaya informasi set θ, yang digunakan untuk menguji efisiensi pasar.
Ketiga kategori tersebut yaitu:
a. Uji Bentuk Lemah (Weak Form Test)
Dalam uji ini informasi hanya berisi harga sekuritas dan/atau volume perdagangan
yang lalu. Data tersebut siap tersedia untuk masyarakat dengan harga sangat
rendah, sehingga tidak ada abnormal rate of return.
b. Uji Semi Kuat (Semistrong Form Test)
Dalam uji ini informasi berisi informasi yang dipublikasikan pada saat itu. Data
tersebut juga siap tersedia dengan harga rendah, sehingga tidak ada abnormal rate
of return.
c. Uji Bentuk Kuat (Strong Form Test)
Dalam uji ini semua informasi diketahui semua orang pada saat itu juga.
23
PERKEMBANGAN PENELITIAN-PENELITIAN DI BIDANG AKUNTANSI
Dimulai pada akhir tahun 1970
Banyak penelitian yang berkaitan dengan:
1. Historical Cost
Kritik terhadap Historical Cost bahwa HC adalah bias dan tidak relevan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Historical Cost masih mempunyai daya penjelas
dan prediksi yang baik.
2. Selisih Kurs
Tahun 1980 – Akhir 1989
Timbul penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan
Tahun 1990 – 2000
Kritik terhadap earnings, karena banyak permainan metode akuntansi dalam laporan
keuangan dianggap earning tidak berkualitas. Timbul yang disebut dengan INCOME
SMOOTHING
Tahun 2000
Penelitian-penelitian yang membahas tentang apakah informasi akuntansi keuangan
mempengaruhi nilai pasar sesungguhnya? Atau memberikan nilai pasar
sesungguhnya.
24