11
TUGAS KELOMPOK TEORI KOMUNIKASI Dosen Sri Wahyuning Astuti, S.Pi, M.Ikom PROGRAM STUDI TEORI KOMUNIKASI ABDUL RAHMAN (44114010140) DENNY PRAMANA(44114010219) LULUT NAJWA SYARAH MAULIDA RAMOS TEGUH AFRIANSYAH DEDDY

TEORI KOMUNIKASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hhhh

Citation preview

TUGAS KELOMPOKTEORI KOMUNIKASIDosenSri Wahyuning Astuti, S.Pi, M.IkomPROGRAM STUDI TEORI KOMUNIKASI

ABDUL RAHMAN (44114010140)DENNY PRAMANA(44114010219)

LULUT NAJWA SYARAH MAULIDA

RAMOS TEGUH AFRIANSYAH DEDDYUNIVERSITAS MERCU BUANAJAKARTA2015PENDEKATAN OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF

Menurut Genre Teori-teori komunikasi dapat diuraikan diuraikan dengan pendekatan objektif dan pendekatan subjektif.Perspektif Subjektif adalah merupakan perspektif yang tidak mudah meramalkan fenomena yang terjadi karena realitas dipandang sebagai suatu proses kreatif yang memungkinkan setiap individu menciptakan apa yang diharapkan. Fenomena sosial senantiasa bersifat dinamis, bahkan bersifat Polisemik (Multimakna) sehingga realitas sosial yang terjadi seringkali dikonstruksikan oleh kelompok-kelompok tertentu, hingga menibulkan negosiasi berikutnya untuk menentukan realitas soail. dan menimbulkan pemaknaan berdasarkan pandangan individu masing-masing, sebab setiap individu mempunyai andil dalam membentuk realitasnya.Secara ontologis, paradigma kualitatif (Subjektif) berpandangan bahwa fenomena sosial, Budaya dan tingkahlaku manusia tidak cukup dengan merekam hal-hal yang tampak secara nyata, melainkan juga harus mencermati secara keseluruhan dalam totalitas konteksnya. Sebab tingkah laku (sebagai fakta) tidak dapat dilepaskan atau dipisahkan begitu saja dari setiap konteks yang melatarbelakanginya, serta tidak dapat disederhanakan ke dalam hukum-hukum tunggal yang deterministik dan bebas konteks.Perspektif Objektif adalah merupakan perspektif yang memandang bahwa perilaku manusia sangat bisa diramalkan atau diprediksi, karena pendekatan objektif memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan perilaku manusia dapat dikelompokkan kedalam bagian-bagian yang bekerja seca sistematik dan terstruktur berdasarkan pembagiannya masing-masing. Perilaku manusia dapa diorganisasikan dan rasional dalam bentuk respon terhadap realitas eksternal yang dialaminya secara tertata.Secara epistemologi, paradigma kuantitatif berpandangan bahwa sumber ilmu itu terdiri dari dua, yaitu pemikiran rasional data empiris. Karena itu, ukuran kebenaran terletak pada koherensi dan korespondensi. Koheren berarti sesuai dengan teori-teori terdahulu, serta korespondensi berarti sesuai dengan kenyataan empiris

Teori-teori komunikasi berdasarkan pendekatanObjektifadalah sebagai berikut :

1. Struktural And Functional Theories Struktur sosial dapat diukur, cermat dan dapat dibuktikan

Independent,objektif, tidak percaya subjektifitas

Strukturalisme berakar pada linguistik yang memberi penekanan pada bahasa dan sistem-sistem sosial. Bahasa alat mewakili suatu keadaan, realistis dengan kenyataan sehari-hari, harus satu makna.

Ada pengaruh antara prasangka sosial, misal :efektifitas komunikasi antaretnis

2.Cognitive and behavioral Theories Teori kognitif dan perilaku cenderung memberi perhatian pada individu

Ilmu dapat diperoleh dengan pengamatan secara cermat,dapat diukur dan bisa dibuktikan.

Mengarahkan cara orang-orang mengevaluasi aspek-aspek pesan. Komunikasi manifestasi dari perilaku,proses berfikir dan pola fikir .

Contoh: pengaruh internal dan situasional seorang penyuluh pertanian (perilaku seseorang). Pengaruh internal dari penyuluh pertanian adalah sikap dan motivasinya sedangkan pengaruh eksternal (situasional)nya adalah lingkungan dimana ia bekerja dan organisasi yang melatarbelakang pada keberhasilan komunikasi pada wilayah pertanian dimana ia bekerja.

Teori-teori komunikasi berdasarkan pendekatanSubjektifadalah sebagai berikut :

1. Interactionist Theories Memahami kehidupan sosial sebagi suatu proses interaksi.

Komunikasi sebagai perekat masyarakat

Makna bukan sesuatu yang objektif tapi diciptakan oleh orang melalui komunikasi. Makna ganda, tergantung orangnya, bukan apa yang dilihat.

Pengetahuan bersifat situasional (tergantung tempatnya,konteksnya) bukan universal.

Contoh: orang yang sedang memancing. Memancing bisa bermakna sedang bosan selain bermakna mengail ikan.

2.Interpretive Theories Pendekatan teks yang bisa diberi makna.

Tujuan interpretasi bukan menemukan hukum-hukum yang mengatur kejadian tapi mengungkapkan cara orang memahami pengalaman sendiri

Sifatnya implisit. Contoh : kata-kata Penyesuaian BBM (Bahan Bakar Minyak). Dapat bermakna bahwa BBM akan dinaikkan, berdasarkan pengalaman beberapa kali penggunaan kata-kata tersebut namun tak lama kemudian BBM akhirnya naik juga. Dalam teori ini ada simbol yang harus diinterpretasikan.

Komunikasi salah satu aspek yang dapat membantu menyelesaikan konflik atau dan masalah.

3.Critical Theories Bersifat absolut.

Banyak teoritisi kritikal memberi perhatian lebih pada konflik kepentingandan dominasi kelompok

Memfokuskan pada isu-isu tentang ketidaksetaraan dan penindasan , sering bersifat politis sehingga menimbulkan pro dan kontra,. Contohnya : isu-isu kesetaraan gender/feminisme.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan Teori-teori Komunikasi dalam Pohon Ilmu Komunikasi melalui pendekatan objektif dan pendekatan subjektif dapat diuraikan sebagai berikut :

Ilmu KomunikasiPendekatan ObjektifisPendekatanSubjektifis

Komunikasi OrganisasiStructural and Functional Theories:

organisasi adalah struktur yang teratur, orang yang terlibat didalamnya bekerja berdasarkan tugasnya (jobdesk, fungsinya masing-masing)

Bahasa yang realistis dengan kenyataan bagaimana organisasi itu berjalan.

Komunikasi dipakai sebagai alat untuk meramalkan keadaan yang sudah dipastikan saat ini karena sudah terukur dengan cermat berdasarkan perencanaanInterpretive Theories:

Individu dengan struktur lebih tinggi dapat mempertimbangkan faktor-faktor di luar persona apabila ia tidak dapat memenuhi tugas strukturnya. Misalnya : dalam sebuah perusahaan seorang sales gagal memenuhi target perusahaan tetapi usaha dan loyalitasnya lebih dari yang diminta

Komunikasi PublikCognitive and Behavioral Theories:

memperhatikan aspek psikologi sosial dan memfokuskan bagaimana orang berfikir

misalnya ; pada pameran yang bertujuan untuk menumbuhkan minat dan kesukaan/psikologi internal personaCritical Theories: karena lebih memfokuskan pada isu-isu dominasi seseorang pada seseorang yang lain atau kelompok pada kelompok yang lain.

-contohnya pada propaganda dimana sekelompok orang berusaha mempengaruhi sekelompok orang yang lain.

Komunikasi MassaStructural and FunctionalTheories:-komunikasi bekerja sesuai dengan bentuk-bentuk dan fungsi-fungsinyanya. Orang yang bekerja didalmya bertugas sesuai dengan tugas dan perannya masing-masing

-Bahasa memegang peranan penting.

-komunikasi bersifat formal dengan biaya tinggi

pada jurnalisme, bentuknya rinci dan spesifik.Contoh: editorial views,special artikel, news,kolom dan feature.

menyangkut tugas to inform, to interpret, to guide dan to entertaintInterpretive Theories :-bahasa sebagai teks yang memberi makna

-bahasa sebagai interaksi simbolik yang dapat dimaknai baik oleh semua pihak yang terlibat

-bahasa berfungsi sebagai media untuk menginterpretasi apa yang ingin disampaikan.

-ada umpan balik yang diharapkan sebagai hasil interpretasi.

-misalnya dalam kampanye, pemanfaatan pendapat umum sebagai alat penting untuk menentukan hasil pemilihan

Komunikasi Personal/insaniStructural and Functional Theories:

-cenderung memberi perhatian lebih pada individu insani

-Ada pengaruh antara prasangka social, pada komunikasi antar etnis atau komunikasi lintas budayaInteractionist Theories :-komunikasi insanisebagai proses pembentukan makna diantara dua orang atau lebih

-masyarakat tidak akan ada apabila tanpa adanya komunikasi

PERBEDAAN ANTARA PRESPEKTIF OBJEKTOF DAN SUBJEKTIFPendekatan ini disebut Obyektif atau sering disebut pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini sering dikatakan sebagai pendekatan ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya berdasarkan pandangan bahwa objek-objek, perilaku-perilaku dan peristiwa-peristiwa eksis di suatu dunia yang dapat diamati oleh pancaindra (penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan pembau), dapat dikur dan diramalkan.Pendekatan Objektif memandang bahwa kebenaran dapat ditemukan, jika seseorang dapat menyingkirkan campur tangan manusia ketika melakukan penelitian, dalam arti lain mengambil jarak dari objek yang diteliti, karena pendekatan ini lebih sistematis, terkontrol, empiris mengenai hubungan yang diasumsikan di antarafenomena alam.

Pendekatan obyektif juga cenderung menganggap manusia yang mereka amati sebagai pasif dan perubahannya disebabkan kekuatan-kekuatan sosial di luar diri mereka. Pendekatan ini juga berpendapat, hingga derajat tertentu perilaku manusia dapat diramalkan, meskipun ramalan tersebut tidak setepat ramalan perilaku alam. Dengan kata lain, hukum-hukum yang berlaku pada perilaku manusia bersifat mungkin (probabilistik). Misalnya, kalau mahasiswa lebih rajin belajar, mereka (mungkin) akan mendapatkan nilai lebih baik. Jadi apabila di pahami bahwa pendekatan objektif ini menganggap perilaku manusia dapat di bagi-bagi menjadi bagian yang independen, yang masing-masing bekerja secara sistematis.

Dalam penelitian, pendekatan objektif atau kuantitatif bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Dalam penelitian Objektif atau Kuantitatif yaitu, penelitian yang bersifat mengukur baik pengaruh maupun hubungan antar variabel. Pengaruh X terhadap Y, hubungan X dengan Y dan sebagainya.Contoh Penelitian: Pengaruh menonton Sinetron pada TV A terhadap tingkat Kecerdasar Siswa Sekolah Dasar di Kota Bandung

Prespektif Subjektif

Presfektif Subjektif atau sering disebut pendekatan kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kaasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.Pendekatan Subyektif cenderung memandang manusia yang mereka amati sebagai aktif, dinamis, serta mampu melakukan perubahan lingkungan di sekeliling mereka, karena manusia berbeda dengan benda Kennetth Burke mengatakan bahwa benda hanya bergerak dan manusia tidak hanya bergerak tetapi juga bertindak. Kaum subjektivis menjelaskan makna perilaku dengan menafsirkan apa yang orang lakukan. Interpretasi atas perilaku ini tidak bersifat kausal, dan tidak bisa dijelaskan melalui generalisasi seperti yang dilakukan kaum objektivis.Fokus perhatian kaum subjektivis adalah bagian perilaku manusia yang disebut tindakan (action), bukan sekedar gerakan tubuh, yang mencakup ucapan, bukan dengkuran; melompat bukan tejatuh; bunuh diri, bukan sekedar kematian. Jadi jelas bahwa manusia berbeda dengan hewan, tumbuhan, benda, karena manusia mempunyai pikiran, kepercayaan, keinginan, niat, maksud, dan tujuan. Semua hal itu memberi makna kepada kehidupan dan tindakan mereka, dan membuat kehidupan dan tindakan tersebut dapat dijelaskan.Menurut pandangan subjektif, realitas sosial adalah suatu kondisi yang cair dan mudah berubah melalui interaksi manusia yang dijalani sehari-hari, dan manusialah yang menciptakan struktur bukan struktur yang menentukan perilaku.Dalam penelitian, pendekatan subjektif atau kualitatif tidak akan mengukur pengaruh dan hubungan antar variabel sebagaimana dalam penelitian objektif, tetapi lebih kepada mengembangkan konsep, memberikan realitas ganda, menciptakan teori dasar (grounded theory), dan mengembangkan pemahaman. Contoh Penelitian: Strategi Komunikasi Pemasaran pada Media Online Detik.com dalam Memperoleh Iklan dari Perusahan Multinasional.Bottom of Form