25
FILOSOFI PATRICIA BENNER TUGAS NURSING THEORIS DISUSUN OLEH : KELOMPOK III 1. Marliyana ( 215113010) 2. Nuniek ( 215113003) 3. Sri Yekti Widadi ( 215113002) 4. Ketut Suryani ( 215113013) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-2)

Teori Patricia Benner-2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

patricia benner

Citation preview

FILOSOFI PATRICIA BENNER

TUGAS NURSING THEORIS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

1. Marliyana

( 215113010)

2. Nuniek

( 215113003)

3. Sri Yekti Widadi ( 215113002)

4. Ketut Suryani ( 215113013)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-2)

STIKES JENDRAL AHMAD YANI

CIMAHI

2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya makalah ini dapat selesai pada waktunya. Makalah tentang filosofi keperawatan menurut Patricia Benner disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Nursing Theory yang bertujuan untuk memahami tentang filosofi keperawatan. Penulis juga menyampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini, khususnya pada dosen mata ajar Nursing Theory, staf perpustakaan dan teman-teman STIKES Jendral Ahmad Yani Cimahi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi teman-teman yang membaca. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang bisa membangun demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah.

Cimahi, Oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISIKATAPENGANTAR

iiDAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

1A. Latar Belakang

1B. Tujuan

2C. Manfaat

2BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3A. Sejarah Patricia Benner.............................................................................. 3B. Filosofi Patricia Benner

4BAB III APLIKASI PELAYANAN KEPERAWATAN ............................. 9BAB V KESIMPULAN 12DAFTAR PUSTAKA 13BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar-dasar pengetahuan dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan filosofi memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai sistem keyakinan dan sistem kepercayaan. Setiap filosofi individu akan dikembangkan dan akan mempengaruhi perilaku dan sikap individu tersebut. Sesorang akan mengembangkan filososfinya melalui belajar dari hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan lingkungan.

Filosofi keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan dan bertindak dalam melaksanakan praktik keperawatan pada klien dalam rentang sehat dan sakit.Filosofi Keperawatan Patricia Benner merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik dan moral yang terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku da tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yang membutuhkan.

Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal dari nilai etik bermula dari suatu seni, kemudian menjadi suatu ilmu dan selanjutnya berkembang menjadi suatu profesi keperawatan. Profesi keperawatan tidak terlepas dari sains keperawatan untuk terus mengembangkan disiplin keilmuannya. Sains keperawatan merupakan ilmu yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan respon manusia terhadap lingkungannya (Linberg, Hunter, Kruszewski, 1994). Salah satu ahli filosofi yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah patricia Benner Dalam teori Caring merupakan esensi utama dalam keperawatan. caring merupakan hal yang utama karena dengan caring memungkinkan untuk saling memberi dan menerima bantuan. Caring merupakan inti dari keperawatan, dimana caring disusun oleh banyak hal yang memungkinkan untuk terus menerus berhubungan. Hubungan yang terus menerus ini memungkinkan untuk terjadinya hubungan yang saling menguntungkan. Keperawatan memandang praktek caring memiliki ilmu yang didasari oleh moral ddan etik serta tanggung jawab.

Berdasarkan hal tersebut kelompok akan membahas tentang Filosofi keperawatan menurut Patricia Benner serta aplikasinya dalam pelayanan keperawatan.B. TujuanTujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami tentang Riwayat Hidup Patricia Benner2. Memahami filosofi yang dikemukakan oleh Patricia Benner 3. Memahami tentang paradigma keperawatan menurut Patricia Benner

4. Memaami tentang domain NCP dari patricia Benner

5. Memahami Aplikasi filosofi menurut Patricia Benner dalam Tatanan Pelayanan keperawatan C. Manfaat

Penulis berharap dalam penulisan makalah ini :

1. Mengetahui Riwayat Hidup Patricia Benner

2. Mengetahui filosofi yang dikemukakan oleh Patricia Benner

3. Mengetahui Aplikasi filosofi menurut Patricia Benner dalam Tatanan Pelayanan keperawatan

BAB II

KONSEP TEORI

A. Sejarah dan Latar Belakang dari Teori Patricia BennerPatricia Benner dilahirkan di Hampton Virginia USA, pada tanggal 10 Mei 1955.Patricia Benner adalah Profesor di Departemen Fisiologis Keperawatan di Sekolah Keperawatan di University of California , San Francisco . Dr Benner menerima gelar sarjana di bidang keperawatan dari Pasadena College, gelar master dalam keperawatan bedah medis dari University of California , San Francisco, dan Ph.D.. Dr Benner adalah penulis sembilan buku dan diterjemahkan dalam delapan bahasa, termasuk Dari Novice untuk Ahli , yang berjudul American Journal of Nursing Book of the Year untuk pendidikan keperawatan dan penelitian keperawatan tahun 1984 , dan The Primacy of Caring , ditulis bersama dengan Judith Wrubel , bernama Kitab Tahun tahun 1990 , juga dalam dua kategori . Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam delapan bahasa . Buku-bukunya terbaru adalah: Fenomenologi Interpretasi : Perwujudan , Caring dan Etika dalam Kesehatan dan Penyakit , dan The Crisis Care , dengan Susan Phillips , baik yang diterbitkan pada tahun 1994 , Keahlian dalam Praktek Keperawatan : Caring , Penghakiman Klinis , dan Etika , dengan Christine Tanner dan Catherine Chesla , juga bernama Book of the Year pada tahun 1996 , dan pengasuhan , dengan Suzanne Gordon dan Nel Noddings , juga diterbitkan pada tahun 1996 . Yang akan diterbitkan pada bulan Desember 1998, adalah Kebijaksanaan Klinis dan Intervensi dalam Perawatan Kritis.Dr Benner adalah peneliti yang tercatat secara internasional dan dosen pada pendidikan kesehatan. Karyanya memiliki pengaruh luas pada keperawatan baik di Amerika Serikat dan internasional , misalnya dalam menyediakan dasar untuk undang-undang baru dan desain untuk praktek keperawatan dan pendidikan bagi tiga negara di Australia . Dia baru-baru terpilih sebagai rekan kehormatan dari Royal College of Nursing . Karyanya memiliki pengaruh dalam keperawatan di bidang praktek klinis dan etikaklinis. Ia telah menjadi staf perawat di bidang medis - bedah , ruang gawat darurat , perawatan koroner , unit perawatan intensif dan perawatan di rumah . Saat ini , penelitiannya meliputi studi tentang praktik keperawatan di unit perawatan intensif dan etika keperawatan.B. Filosofi keperawatan Patricia Benner

Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yang membutuhkan.Teori filosofis keperawatan merupakan kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan sebagai pandangan sistematis atas penomena dengan merancang hubungan-hubungan khusus diantara konsep- konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan atau pengendalian fenomena. Paradigma keperawatan menurut Patricia Benner : meliputi keperawatan, manusia, lingkungan dan kesehatan.

1. Keperawatan

Menggambarkan sebagai suatu hubungan caring dan kondisi yang memungkinkan adanya hubungan dan perhatian. Keperawatan dasar dirancang untuk memungkinkan memberi bantuan dan menerima bantuan. Keperawatan dipandang sebagai ilmu praktik keperawatan yang didukung oleh adanya aspek moral dan etik perawatan dan serta tanggung jawab. Benner memahami praktik keperaawatan sebagai perawatan dan proses belajar dari pengalaman hidup sehat, sakit dan penyakit yang menggambarkan antara tiga dimensi tersebut.

2. Manusia

Menurut Benner menggunakan fenomena untuk menjelaskan tentang orang, yang mana ,mereka digambarkan sebagai sesorang yang mampu menilai dirinya sendiri. Sesorang juga memiliki kemampuan untuk merefleksikan dirinya dan juga tidak mampu merefleksikan dirinya tentang kesulitan yang dihadapi didunia. Menurut Benner manusia mempunyai empat peran utama yaitu :

a. Peran situasi

b. Peran tubuh

c. Peran kepribadian

d. Peran selalu menyesuaikan diri3. Kesehatan Fokusnya pada pengalaman hidup sehat dan sakit. Sehat didefinisikan sebagai apa yang dapat dinilai, sedangkan kesejahteraan adalah pengalaman mausia selama masa sehat sedangkan penyakit adalah apa yang dinilai pada tingkat fisik.

4. Lingkungan Benner menggunakan istilah situasi dari pada lingkungan sosial dengan definisi dan kebermaknaan sosial. Mereka menggunakn istilah situasi yang memiliki makna yang didefiniskan oleh orang yang berinteraksi, memamknai dan memahami situasi. Meurut individu situasi itu dibatasi oleh cara individu.Falsafah keperawatan menurut Patricia BennerKepedulian (caring) adalah inti dari keperawatan. Mengedepankan tentang apa ; kemampuan berhubungan dan kepedulian yang menghasilkan bantuan yang berkualitas. Benner menjelaskan seara sistematis lima tahap penguasaan keterampilan praktek Novice( pemula), Advance Beginner (pemula lanjut), competent (kompeten), proficient (pengusai), dan expert (ahli).Teori From Novice To Expert yang dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari Model Dreyfus yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap peran dan perkembangan profesi meliputi: Novice, Advance Beginner, competent, proficient, dan expert.

1. NoviceSeseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya.Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan dan irrelevan.Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika ditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar dengannya.2. AdvanceBeginnerAdvance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Advance beginner mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Kecuali atribut dan ciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang didasarkan pada pengakuan dalam konteks situasi.

Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan perspektif lebih luas.

Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian terhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan dan responnya. Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lenih besar untuk melakukan manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.

3. CompetentMenyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain, advance beginner akan menjadi competent. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperkenalkan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan. Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karena pengajar harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang memerlukan perhatianyangdapatdiabaikan.4. ProficientPerawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.5. ExpertBenner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari situasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.

Perubahan kualitatif pada pada expert adalah mengetahui pasien yang berarti mengetahui tipe pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada perawat expert adalah:

a. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis

b. Mewujudkan proses know-how

c. Melihat gambaran yang luas

d. Melihat yang tidak diharapkan

.

BAB IIIPEMBAHASAN APLIKASI KASUS PATRICIA BENNERDomain peran perawat helping role

Rosa 22 tahun, masuk RS karena melahirkan, belum menikah, pasangannya orang meksiko dan keluarganya hanya bicara spanyol,. Setelah melahirkan Rosa koma, terdapat perlemakan di hati diintubas dan diberi ventilator dan dihemodialisa. Hasil EEG menunjukkan aktifitas gelombang otak minimal, menurut dokter Rosa dipertimbangkan sebagai kandidat untuk menerima tranplantasi hati, tapi karena kegagalan multiorgan akhirnya tidak dilanjutkan, karena tidak bisa diselamatkan. Keluarganya disarankan organ rosa di donasikan.

Berlawanan dengan prognosis dokter yang tidak ada harapan para perawat merasakan ada kemungkinan sembuh dalam situasi ekstrem ini. Dan mereka berusaha menempatkan tubuh rosa dalam keadaan terbaik untuk sembuh, contohnya menyediakan lingkungan yang disukung oleh suara dan sentuhan, misalnya mereka berbicara dalam bahasa spanyol dan menempatkan bayinya di dadanya dimana dia bisa mendengar dan meraakan bayinya. Mereka menyediakan perawatan yang berkelanjutan (memberikan makanan NGT, melaksanakan gerakan pasif ROM), perawatan BAB, perawatan mulut dan kulit, melaksanakan perubahan posisi yang sering), menginformasikan keadaan bayi kepada Rosa dalam bahasa spanyol, sementara hatinya menyembuhkan dirinya sendiri, perawat melibatkan ayah bayi dalam perawatan berkelanjutan.

Perawat mendokumentasikan foto Rosa dan bayinya pada saat keluar rumah sakit dan foto satu lagi pada saat sehat ditempelkan di ruang rawat.

PEMBAHASAN

Perawatan Pada Pasien Rosa dengan pendekatan Benner

Domain

Sebagai penolong, perspektif yang menyeluruh memandang dari situasi Rosa secara berbeda dari obyektif klinikal para dokter yang memandang Rosa sebagai kumpulan organ yang mungkin menarik untuk beberapa spesialis.

Perawat mengetahui Rosa masih muda, sehat sebelum kejadian ini, perawat harus caring, mengetahui bahwa hormonal stress tidak ada harapan dapat mengetahui patofisiologi penyakit, perawat tidak menyerah demikian juga keluarga. Mereka tidak pernah jauh dari Rumah sakit, kekuatan doa dalam mempengaruhi hubungan pada akhir-akhir ini mempengaruhi.

Dua aspek yang mempengaruhi hubungan yang kolaboratif antara Rosa dan para perawatnya.

1. Rosa koma dan tidak dapat berkomunikasi pada perawatnya.

2. Kebanyakan para perawat hanya berbicara bahasa inggris.

Para perawat menyadari Rosa mungkin bisa mendengar sehingga mereka berbicara pada saat sedang merawatnya, jika penerjemah tidak ada mereka berbicara dengan bahasa inggris berharap nada bicaranya bisa menyampaikan perasaan dan kekhawatiran mereka.

Para perawat melaporkan ketika Rosa sadar dia mengenal para perawat dari suaranya.

Domain peran perawat sebagai pengajar. Perawat melaporkan bahwa mereka menjelaskan apa yang dilakukan pada saat mereka secara terus menerus, dan menceritaan keluarganya untuk meningkatkan sebanyak mungkin.

Domain diagnose dan monitoring

Mengerti kebutuhan perawatan dan pengalaman dalam penyakit Rosa sangat penting dalam mengantisipasi kebutuhan perawatannya. Dan memahami diagnose Fatty liver.Domain monitoring intervensi

Dalam usaha menormalisasi situasi, perawat membawa bayi Rosa dan menempatkannya di dadanya, mendekati dokter OB, Neurologi, Renal, GI sampai salah satu spesialis setuju untuk memberikan perintah konsultasi nutrisi sehingga Rossa dapat diberikan makanan melalui selang. Pada akhirnya dokter memberikan persetujuan ini karena perawat yang gigih meminta. Mereka (para dokter) beralasan, bila ini membuat para perawat merasa lebih baik mereka bisa member makan Rosa, karena mereka merasa ini tidak akan membuat Rosa lebih sakit.

Domain kompetensi organisasi dan peran kerja.

Membangun dan mempertahankan team therapeutic untuk menyediakan terapi optimum merupakan kompetensi yang penting disini. Group yang merawat Rosa terdiri dari 8 orang perawat OB yang sebelumnya berpartisipasi dalam training critical care, yang mempersiapkan mereka untuk merawat wanita resiko tinggi dalam persalinan. Sebagai perawat OB, para perawat mengetahui bahwa tidak mendengar suara bayinya dapat membuat Rosa mengira bahwa bayinya meninggal, keputusan untuk memberi makan Rosa melalui pipa diambil berdasarkan pengalaman mereka merawat critical care unit dan mereka mengetahui TPN (Total Parenteral Nutrition) dan memberikan makan hepatic A.

Domain monitoring dan memastikan kualitas tindakan perawatan.

Group perawat OB yang terlatih mempunyai hubungan langsung kepada perawat critical care yang pernah menjadi rekan mereka sebelumnya, sehingga menyediakan sistem cadangan untuk perawatan yang siap sedia. Kombinasi dari pengetahuan dan keahlian obstetric dan critical care memungkinkan mereka melakukan perawatan yang optimal. Mereka melakukan penyesuaian dalam rencana perawatan sehingga lebih baik dari yang direkomendasikan para dokter. Misalnya membawa bayi kepada ibunya dan meneydiakan support nutrisi.

BAB IV

KESIMPULAN

1. Dalam tatanan pelayanan teori ini memberikan pemahaman profesi tentang apa artinya menjadi seorang ahli, Patricia memperkenalkan konsep bahwa perawat ahli mengembangkan keterampilan dan pemahaman tentang perawatan pasien dari waktu ke waktu melalui pendidikan dasar serta banyaknya pengalaman.2. Seorang perawat diberi tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan tingkatan kompetensi yang dimilikinya (jenjang karir perawat).3. di tatanan pelayanan pengembangan karir klinik bisa di terapkan sesuai dengan tahapan jenjang karir DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry.2009. Fundamental of Nursing edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Tomay & Alligood. Nursing Theory Utilization & Application third edition. Mosby. 2006

Wirda U. From Novice to Expert : Exellence and Power in Clinical Nursing Practice Patricia Benner. Http://WWW.Benner Role Play.Com. Diakses 30 Oktober 2013.