Teori Supply Chain Managament

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)2.1.1 Pengertian Manajemen Rantai PasokSupply Chainmerupakan suatu rantai pasok yang menghubungkan berbagai organisasi yang mempunyai tujuan sama, dimana mereka saling bekerjasama dalampengadaan dan penyaluran barang pasokan. Keuntungan Supply Chaindidapat dari meminimasi biaya manajemen disepanjang rantai aliran.Manajemeninisangatbergantungantaralainpadakompleksitasproduk yangdihasilkanolehperusahaan, jumlahpemasokyangada, danketersediaan bahanbakuitusendiri [ZejiandanWeiwei, 2003,hal:27]. Dalammenjalankan bisnisnya perusahaan harus memperhatikan panjang dari rantai pasok tersebut dan banyaknya pemasok serta konsumen pada masing-masing level.Manajemen Rantai Pasok adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai pasok melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan.[Watanabe,2001,hal:8]SedangkanmenurutDr.Richardaus Eko Indrajit manajemen rantai pasok adalah satu set pendekatan yang digunakan untuk secara efisien mengintegrasikan pemasok,manufacturer,warehouse, danretailers, sehingga barangdagangan diproduksi dandidistribusikandalamjumlahyangtepat, kelokasi yangtepat, pada waktu yang tepat, dalam rangka meminimasi biaya dengan tidak mengurangi kebutuhan terhadap tingkat layanan yang diinginkan. 2.1.2 Komponen-komponen Utama dalam Manajemen Rantai Pasok.Manajemen rantai pasok dipandang sebagai suatu bagian terintegrasi yang menghubungkan bagian hulu (upstream) dan hilir (downstream) dalamsuatu proses yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi tuntutan pelanggan. Integrasi harus dicapai untuk seluruh mata rantai yang terlibat dalam pengadaan barang, mulai dari hulu (pemasok) sampai ke hilir (konsumen). Oleh karena itu manajemen rantai pasok lebih fokus kepada pengaturan aliran barang antar perusahaan yang terkait,sampai barang dalam bentuk produk jadi diterima oleh end user (pengguna yang sebenarnya).Ada beberapa pemain utama dalamSupply chainyang terdiri dari pemasok,manufacturer,distribution,retail outlets, dancustomer, sebagaimana dijelaskan berikut ini [Indrajit, Djokopranoto,2002,hal:6]. Chain 1: PemasokJaringanbermuladari sini, yangmerupakansumber yangmenyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan mulai. Bahan pertama ini bisa dalambentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, bahan dagangan, subassemblies, suku cadang, dan sebagainya.Chain 1-2: Pemasok > Manufacturer Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer atau plants atau assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, mengasembling, merakit, mengkonversikan, ataupun menyelesaikan barang (finishing). Hubungandengan mata rantai pertama ini sudahmempunyai potensi untukmelakukanpenghematan. Misalnya, inventori bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang berada di pihak pemasok, manufacturer, dan tempat transit merupakan target untuk penghematan ini. Tidak jarang penghematan sebesar 40%-60%, bahkan lebih, dapat diperoleh dari inventory carrying cost di mata rantai ini. Dengan menggunakan konsep pemasok partnering misalnya, penghematan ini dapat diperoleh.Chain 1-2-3: Pemasok > Manufacturer > DistributionBarang sudah jadi yang dihasilkan olehmanufacturersudah harus disalurkankepadapelanggan.Walaupun tersedia banyak cara untuk penyaluran barangkepelanggan, yangumumadalahmelalui distributor danini biasanya ditempuh oleh sebagian besarsupply chain. Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam jumlah besar, dan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil kepada retailers atau pengecer.6Chain 1-2-3-4: Pemasok > Manufacturer > Distribution > Retail OutletPedagangbesarbiasanya mempunyaifasilitasgudangsendiriatau dapat jugamenyewadari pihaklain. Gudangini bergunadalammenyimpanbarang sebelumdisalurkanlagi kepihakpengecer. Disini terdapat kesempatanuntuk melakukan penghematan dalambentukjumlahinventoriesdanbiaya gudang, dengancaramelakukandesainkembali pola-polapengirimanbarangbaikdari gudang manufacturer maupun ke toko pengecer. Chain1-2-3-4-5:Pemasok>Manufacturer>Distribution>Retail Outlet > CustomersDari rak-raknya, para pengecer ini menawarkan barangnya langsung kepada para pelanggan atau pembeli atau pengguna barang tersebut. Yang termasukoutletsadalah toko, warung, tokoserba ada, pasar swalayan, toko koperasi, mal, dansebagainya. Mata rantaisupplybarubenar-benar berhenti apabilabarangsampai padaenduser(pemakai yangsebenarnya).Berikut ini ditampilkan keterkaitan pemain-pemain utama dalam supply chainpada Gambar 2.1.Supplier NetworkMaterial flowsInformation flowsEnterpriseDistributiveNetworkEnd CustomerFlows of Informations, Product, Services, Funds and KnowledgeRelationship ManagementResource Base (Capacity, Information, Core Competencies, Financial)Source: Monezka and Trent (2002)Gambar 2.1 Relationship Management in Supply Chain(Manajemen hubungan dalam rantai pasokan) Logistics SourcingOperations72.2 Manajemen Rantai Pasok yang Efektif2.2.1 Keunggulan Kompetitif Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong setiap perusahaanuntukmencari terobosanbarudalamkegiatanperusahaan. Hal ini bertujuanuntukmeminimasi pemborosan biaya dalam setiap lini kegiatan yang terlibat sehingga efektifitas dan efisiensi dalamperusahaan dapat terwujud. Efektifitas dan efisiensi dalam setiap kegiatan memungkinkan perusahaan untuk dapat berkompetisi denganparapesaingnyamelalui beberapakeunggulanyang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu jalan untuk mencapai keunggulan kompetitif ini adalah melalui penerapan manajemen rantai pasok.Keunggulan kompetitif dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam hal berikut:1. Mampu membedakan dirinya dimata konsumen dibandingkan dengan para pesaingnya (value advantage).Untuk mendapatkan value advantage, perusahaan harus mampu membedakan produknyadenganprodukparapesaingnyasehinggamempunyai nilai lebih dalam pandangan konsumen. Dalam membeli suatu produk konsumen cenderung untuk lebih memperhatikan keuntungan yang didapat dari produk tersebut. Oleh karenanya, jika perusahaan tidak dapat memberikan nilai lebih padaprodukyangditawarkan, makaproduktersebut akanmenjadi barang komoditas biasa dimana pembelian yang dilakukan oleh konsumen akan terpusatpadaharga yang murah.Contohnya:reliability,after sales service,responsiveness dan lain sebagainya. 2. Memperoleh laba tinggi dengan biaya yang rendah (productivity atau costadvantage)Dengan kenaikan permintaan terhadap produk, maka biaya produksi per satuan produk akan mengalami penurunan.Productivity advantage diperoleh tidak hanya dengan kenaikan volume produksi tetapi dapat juga dicapai salah satunya melalui penurunan biaya logistik. Contohnya:asset turn over,partnership, capacity utilization, dan lain sebagainya. 8Sebagaimana telah diuraikan diatas, maka salah satu cara mencapai keunggulan kompetitifadalah denganmelakukan hubunganpartnershipdengan organisasi upstream(pemasok). Pemasok merupakan titik awal yang menentukan kelancaranaktivitasperusahaan, baikituyangberhubungandenganpengadaan barang, produksi,delivery, dan aktivitas lainnya yang terkait. Kesalahan dalam memilih pemasok akan berdampak khususnya kepada pengadaan barang.2.2.2 Strategic PartnershipSemakin ketatnya kompetisi menyebabkan banyak perusahaan untuk mulai berfikir kearah mengintegrasikan kegiatannya dengan pemasok demi mencapai tujuan perusahaan.Strategic Partnershipmerupakan kerjasama antara dua perusahaan yang lebih berorientasi pada tujuan, dalamjangka panjang, dengan berusaha meminimasi resiko secara besama-sama sehingga dapat memperoleh keuntungan yang telah ditetapkan. AdapunkeuntungandariStrategicPartnershiptersebut adalahsebagai berikut [Indrajit,Djokopranoto,2002,hal:69]:1. Menambah nilai produk Partnershipdenganperusahaanunggul dapat menambahnilai padaproduk yang dipasarkan seperti mempersingkat waktu distribusi produk, pemesanan, reparasi dan sejenisnya. 2. Memperbaiki akses pasarHal ini dapat dicapai dengan pemasangan iklan bersama, penggunaan jaringan mitra kerja dan sebagainya.3. Memperkuat operasiPartnershipdenganmitrayangsesuai dapat menggabungkansumber daya masing-masing, meningkatkan effisiensi, pemberdayaan fasilitas dan sebagainya. 4. Menambah kemampuan teknologiKemampuan dan pengalaman mitra maupun research and developmentmitra dapat merupakanresearchanddevelopmentbersamasehinggakemampuan teknologi sendiri dapat ditingkatkan.95. Memperlancar pertumbuhanBanyak kesempatan bertumbuh hanya terbuka bagi perusahaan besar dan berpengalaman. Dengan kemitraan, sumber daya dapat digabungkan sehingga mampu menghilangkan halangan untuk tumbuh.6. Menambah keterampilan organisasiKemitraan memberikan kesempatan luar biasa untuk belajar dari sesama mitra usaha maupun belajar secara bersama.7. Membangun kekuatan finanasialDengan kemitraan, keuntungan dapat bertambah dan banyak jenis biaya dapat dipikul bersamasehinggamenambahkemampuankeuanganmasing-masing maupun bersama-sama.Dengan memperhatikan keuntungan-keuntungan yang dapat diberikan olehStrategicPartnershipmaka integrasi perusahaankehulusangat penting dilakukan. Integrasi dalam supplychainmeliputi integrasi prosesdalamartian kerjasama yang erat antara pembeli dan pemasok, pengembangan produk secara bersama, mengembangkan sistem yang sama, dan saling berbagi informasi.Hal inidapat dicapai denganbaikantaralainmelalui cara-carasebagai berikut [Indrajit,Djokopranoto, 2002,hal:74]:1. Rasionalisasi pemasokDengan jumlah pemasok yang lebih sedikit, perusahaan dan pemasoknya akan mampu menjalin kerjasama yang lebih erat. Kerjasama lebih dititik beratkan pada sistem. 2. Program pengembangan pemasoka. Fungsi pembelian model lama lebih ditekankan pada membeli barang dengan harga semurah-murahnya sehingga proses pembelian cenderung dengan melakukan tender, mengadu satu pemasok dengan pemasok yang lain dan sejenisnya.b. Pendekatan baru adalah pengembangan kerjasama antara perusahaandanpemasokdalammeningkatkanmutubarangyangdibeli dan memperbaiki biaya.c. Titikberat hubunganialahpadapengembangandanpembinaan pemasok untuk kepentingan kedua belah pihak.103. Pengikutsertaan pemasok dalam desain sejak awalBanyakinovasi baruyangdapat diciptakanlewat kerjasamaini, danjuga terdapat peluangpenawaranhargayanglebihmurah. Mendesainbersama-sama dengan pemasok makin menguntungkan daripada pendekatan lama, yaitu melakukan desain sendiri.4. Sistem informasi terpadua. Denganteknologi ini pemasokmampumengeloladanmengatur aliranataupasokanbarangkedalampabrikberdasarkanpemberitahuan terlebih dahulu mengenai jadual produksi.b. Dalamsistemyangsudahmaju, tidakdiperlukanlagipurchase order, nota pengiriman, nota tagihan dan sejenisnya, tetapi hanya sepenggal informasi yangdijadikandasarmengirimbarangsecaratepat waktu dan yang memicu pembayaran pada pemasok.2.2.3 Penerapan Teknologi InformasiManajemen rantai pasok tidak terlepas dari penerapan teknologi informasi dalamsetiapprosesbisnisdisepanjangrantaisupply. Secaraumumpenerapan teknologi informasi dalammanajemen rantai pasok dapat dilihat dalamdua persfektif besar yaitu sebagai berikut [Indrajit,Djokopranoto, 2002,hal:140]:1. Persfektif teknisTerdapat dua fungsi yang harus dipenuhi oleh teknologi informasi yaitu:a. Fungsi penciptaanTeknologi informasi harus mampu menjadi medium yang mampu mengubah fakta-fakta dan kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaankedalamformat datakuantitatif. Adaduacaraumumyang biasadigunakanyaitu secara manual dan otomatis. Cara manual dengan melibatkanuseruntuk melakukan dataentry, misalnya catatan pengeluaran, keluhan konsumen dll. Cara otomatis jika melibatkan penggunaan berbagai teknologi sebagai alat untuk merekam data, misalnya barcode untuk kode barang. 11b. Fungsi penyebaranTerhadap entiti-entiti fakta, informasi, data dan lain sebagainya, teknologi informasi memiliki fungsi seperti:1. Gathering: Teknologi informasi harus mempunyai fasilitas-fasilitas untuk mengumpulkan dan menyimpan entiti-entiti tersebut.2. Organising : Teknologi informasi harus memiliki mekanisme baku dalammengorganisasikan penyimpanan entiti-entiti tersebut dalam media penyimpanan.3. Selecting : Teknologi informasi harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian dan pemilihan4. Synthesizing : Teknologi informasi harus mampu mengintegrasikan beberapaentiti menjadi satukesatuansehinggamemudahkandalam pengambilan keputusan.5. Distributing: Teknologi informasi harus dapat menyalurkan berbagai entiti tersebut kepihak-pihak yang membutuhkan.6. Persfektif ManajerialTerdapat empat peranan yang diharapkan dari penerapan teknologi informasi ini yaitu:a. Meminimasi resikoPada umumnya resiko berasal dari berbagai ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspekeksternal lainnnya yang berada diluar kontrol perusahaan. Contohnya adalah jadual pasokan barang yang tidak tepat waktu, jumlah permintaanyangtidakmenentu, dll. Hal ini dapat diantisipasi melalui penerapan teknologi informasi dengan tersedianya berbagai aplikasi perangkatlunak, sehingga dapatmeminimasiresikoyangakan dihadapi oleh perusahaan.b. Mengurangi biayaTeknologi informasi sebagai katalisator dapat mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan yang akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengeliminasi proses, simplifikasi proses, integrasi proses, dan otomatisasi proses. 12c. Menambah valuePeranan teknologi informasi disini adalah dalam menciptakan valuebagi pelangganperusahaan, denganmenghasilkanprodukyangmurah, lebih baik, lebih cepat (cheaper, better, faster) dan berkualitas.d. Penggunaan teknologi internetPerkembangan teknologi internet, mampu menciptakan arena bersaing barubagi perusahaanyaitudiduniamaya. Berbagai konsepe-business sepertie-commerce,e-procurement,e-customers, dan lain sebagainya merupakan cara baru memandang mekanisme bisnis dalam era globalisasi informasi.2.3 Klasifikasi Barang PersediaanBarang persediaan dapat dibagi atas beberapa jenis atau klasifikasi yaitu [Indrajit, Djokopranoto,2003,hal:8]:1. Bahan baku (raw materials)Bahanmentahyangbelumdiolah, yangakandiolahmenjadi barangjadi, sebagai hasil utama dari perusahaan yang bersangkutan.2. Barang setengah jadi (semi finished products)Hasil olahan bahan mentah sebelum menjadi barang jadi, yang sebagian akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi, dan sebagian kadang-kadang dijual seperti apa adanya untuk menjadi bahan baku perusahaan lain.3. Barang jadi (finished products)Barangyangsudahselesai diproduksi ataudiolah, yangmerupakanhasil utama perusahaan yang bersangkutan dan siap untuk dipasarkan/dijual.4. Barang umum dan suku cadang (general materials and spare part)Segala jenis barang atau suku cadang yang digunakan untuk operasi menjalankan perusahaan/pabrik dan untuk memelihara peralatan yang digunakan. Seringkali barang persediaan jenis ini disebut juga barang pemeliharaan, perbaikan, danoperasi atauMROmaterials(maintenance,repair, and operation).135. Barang untuk proyek (work in progress)Barang-barangyangditumpukmenunggupemasangandalamsuatuproyek baru.6. Barang dagangan (commodities)Barangyangdibeli, sudahmerupakanbarangjadi dandisimpandigudang menunggu penjualan kembali dengan keuntungan tertentu.2.4 Manajemen Pembelian Sejumlahahli mendefenisikanpembeliankedalambeberapaaspekyang berbeda-beda. Hakansson (1982) mendefenisikan pembelian sebagai aktivitas yang berkaitan dengan pengamanan sumber daya material yang masuk, komponen danperalatan kedalamsebuah bisnis. Menurut Heiritz (1986) pembelian adalah pengadaan material yang berkualitas, dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat,denganhargayangtepatdan darisumberyang tepat.Van Weele(1994) mendefinisikanpembeliansebagai kegiatandalampengadaanbarangdanjasa yang dibutuhkan dalammenjalankan, memelihara, dan mengelola aktivitas-aktivitas utama dan pendukung perusahaan.VanWeele(1994)menyebutkanadaenamaktivitasdasaryangterlibat didalamproses pembelianyaitu: Penetapanspesifikasi, pemilihan, pembuatan kontrak, pemesanan, pengiriman, danevaluasi. Pembelianmemegangperanan pentingdalamsebuahperusahaan, karenapembelianmerupakanbagianyang paling potensial menimbulkan biaya. Penelitian yang dilakukan oleh Monczka and Trent (2002) memperlihatkan bahwa kebanyakan perusahaan menghabiskan 55% dari total pendapatannya dalam pengadaan barang dan jasa.Pembelianmemberikanpengaruhyangbesarterhadapkualitas. Kualitas produkakhirsangatbergantungpadakualitasbahanbakudankomponenyang digunakan dalam proses produksi. 2.4.1 Fungsi dan Proses PembelianFungsi pembelian merupakantugas yangdilakukan olehsuatubagian dalamperusahaanyangbertanggungjawabatas pembelian. Proses pembelian adalah tindakan yang dilakukan secara berurutan dalamkegiatan pembelian barang dan jasa. 14Adapunfungsi danproses pembelianmeliputi [Indrajit, Djokopranoto, 2005,hal:22-27]:1. Pengenalan kebutuhanTugasnya adalah mendeteksi apakah suatu kebutuhan barang atau jasa sudah timbul dan apakah perlu dibeli atau tidak. Pengenalan ini dapat berasal dari permintaan pemakai barang atau dari hasil perhitungan sendiri. 2. Penentuan kebutuhanPenentuan kebutuhan termasuk menentukan jumlah yang perlu dibeli, kapan barangyangperludibeli tersebut harusdatangdandimanabarangtersebut diperlukan.3. Pemilihan sumber pembelianPemilihansumber pembeliandapat berupasumber dalamnegri/luar negri, membeli atau menyewa, dengan cara tender atau tidak, dan sebagainya. Pemilihan sumber juga menyangkut pemilihan antara membeli langsung kepabrik, atau melalui distributor, pengecer, agen, pemasok biasa, dan sebagainya. Pemilihan sumber juga mencakup dislokasi barang dari satu gudang ke gudang lainnya, dan tidak selalu harus membeli. Pemilihan sumber ini sangat pentingkarenadapat menentukanapakahharganyacukupwajar, apakah waktu penyerahannya dapat dipercaya, dan apakah mutunya terjamin.4. Penentuan hargaDalam proses penentuan harga dengan cara tender tercakup aktivitas membuat estimasi harga pembelian, melaksanakan penilaian atas penawaran-penawaran yang masuk, dan mengusulkan atau menentukan pemenang tender. Cara tender bukansatu-satunyacarauntukmendapatkanhargadansyarat-syarat pembelian yang paling baik.5. Penempatan pesananPenempatan pesanan dilakukan dalam bentuk pengeluaran surat pesanan, atau pembuatan kontrak pembelian. 6. Penindaklanjutan pesananSurat pesananyangsudahdikeluarkanperluditindaklanjuti dengancermat, agar rekanan pemasok betul-betul memenuhi kewajibannya, khususnya dalam ketepatan waktu pengiriman barang.157. Pengangkutan barangPengangkutan barang dari tempat pemasok ke gudang pembeli dapat dibebankankepadapemasok, ataujugadapat diserahkanpadapihakketiga yaitu forwarding agent.8. Pencatatan pembelianPencatatan pembelian meliputi pencatatan tindakan-tindakan dan penyimpanan dokumen-dokumen pembelian. 9. Pemeliharaan hubungan dengan pemasokRelasi utama para pembeli adalah para pemasok atau rekanan penjual barang atau jasa. Dalam pendekatan manajemen pembelian yang termutakhir, hubungan pembeli-penjual tidak lagi dianggap sebagai hubungan antara pihak-pihak yang berlawanan kepentingannya, tetapi sebagai mitra kerja atau partneryang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama dan yang berupaya saling menguntungkan.10. Pembinaan pemasokFungsi pembinaan pemasok meliputi hal yang lebih bersifat pembinaan termasuk evaluasi pemasok. Dari waktu ke waktu perlu dilakukan penilaian atau evaluasi terhadap kinerja pemasok dengan kriteria tertentu. Bila kinerja pemasok ternyata dibawah standar yang ditentukan, perlu dilakukan langkah-langkah tindak lanjut. Langkah tindak lanjut ini dapat berupa penghentian jasa pemasok, pemberian kesempatan untukmemperbaiki diri, ataupemberian latihan dan pembinaan tertentu.11. Pengendalian mutuMutu barang yang dibeli perlu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, dan fungsi pembelian bertanggung jawab untuk meyakinkan hal ini.12. Analisis nilaiAnalisis nilai adalah kegiatan melakukan analisis atas kebutuhan dan spesifikasi barang yang dibeli, dalam arti apakah ada cara yang lebih baik lagi untuk memenuhi kebutuhan dan spesifikasi barang demi kepentingan perusahaan.162.4.2 Perubahan dalam Prinsip PembelianPersaingan yang semakin ketat menuntut para pengelola bisnis untuk menciptakan keunggulan kompetitif dalamhal pengadaan barang dan jasa. Pendekatan lama dari prinsip pembelian tidak dapat dipertahankan lagi. Pergeseranprinsip-prinsippembelian mengarah kepadapengertian mutu,harga, sumber pembelian, cara-cara dan pengertian waktu. Perubahan-perubahan dalam prinsip pembelian tersebut adalah [Indrajit,Djokopranoto, 2005,hal:45-51]:1. Mutu dan harga merupakan faktor utama penentuan pembelianSecara tradisional, pembelian ditentukan terutama oleh faktor harga saja. Denganadanya perubahan prinsip tersebut maka disadari bahwa jaminan penyerahan,penyerahan yang tepat, keandalan pemasok, jasa purnajual, dan mutu barang merupakan hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelian.2. Yang terpenting adalah biaya siklus hidupBanyakkeputusanpembelianmasihberdasarkanatashargapembeliansaja dan kurang memperhitungkan biaya-biaya lain yang terkait. Strategi pembelian harus juga memperhitungkan biaya-biaya lainnya seperti biaya pemeliharaan, biayakeseluruhanuntukmendapatkanmutupekerjaanyang sama, biaya operasi dan biaya tersembunyi seperti barang yang cepat rusak. 3. Mutu diartikan secara lebih luasPadamasalalu, mutusuatubarangdikaitkandengankesesuaianspesifikasi barang. Sekarang pengertian mutu lebih terfokus pada kebutuhan dan permintaanpasardankonsumen, danterkait denganbanyakelemenseperti estetika, ukuran, pengepakan, waktu dan tempat penyerahan, kepastian penyerahan, keawetanpenggunaan, desain, kesederhanaan, dankemampuan memenuhi tugas peruntukan. 4. Mutu mengantisipasi dan melampaui harapan konsumenKomitmen danperhatianutama perusahaanadalahmutuyangmelampaui harapan konsumen atas hasil pabrik perusahaan tersebut. 175. Mutu diukur dengan berbagai caraBeberapawaktuyanglalu, ukuranmutusuatubarangadalahberapayang ditolak atau berapa yang diterima rusak. Jasa diukur secara subjektif, sejauh mana rekanan pemasok memberikan layanan dan bantuan dengan baik setiap kali diminta. Karena persoalan mutu menyangkut banyak bagian dari organisasi suatuperusahaan, mutubarangsekarangdiukurdarikeseluruhan keadaan barang itu sendiri. 6. Pengendalian mutu: pencegahan vs inspeksiSalahsatupotensi besar untukmengurangi biaya adalahlangkah-langkah untuk tetap menjaga mutu barang. Perusahaan di Amerika Serikat menghabiskan 15%-30% untuk inspeksi mutu, sedangkan perusahaan Jepang menghabiskan 5%-10% untuk pencegahan kerusakan.7. Manajemen MutuSalahsatuelemenfundamental dari manajemenpengendalianmutuadalah komitmenyangterusmenerusuntukmengadakanperbaikan. Perbaikanini termasuk perbaikan rekanan pemasok. 8. Jaminan mutu berarti tanpa kerusakanRekanan pemasok sekarang diharapkan menyerahkan barang pasokannya tanpa kerusakan sama sekali.9. Rekanan sebagai mitra usahaKemitraan jangka panjang dengan kerjasamawin-winterbukti lebih baik daripada hubungan jangka pendek atas dasar hubungan win-lose.10. Pembinaan rekanan yang terus menerusRekanan pemasok secara intensif dan ekstensif dimonitor dan dievaluasi sebelumdiputuskanmenjadimitra usaha. Dansetelahmenjadimitra usaha, terus menerus dibina dan diajak meningkatkan mutu barang dan pelayanannya.11. Sistem penyerahan tepat waktuPembelian dengan sistem tepat waktu dimaksudkan untuk mengurangi persediaan dan penumpukan barang digudang.182.5 Manajemen Mutu Terpadu pada Pembelian dan Pemasok2.5.1 Konsep Mutu TerpaduMututerpaduadalahserangkaianfilosofi yangdigunakanoleh sistem manajemen untuk dapat mengarahkan pencapaian sasaran organisasi secara efisienuntukmemastikankepuasanpelanggandanmemaksimalkannilai bagi stakeholder. Mutu terpadu adalah terpadu dalamtiga hal yaitu [Fernandez, 1996,hal:18]:1. Mutu terpadu mencakup setiap prosesProses yang dimaksud disini bukan hanya proses produksi, tetapi juga meliputi semua proses mulai dari perancangan, konstruksi, litbang, akunting, pemasaran, pemeliharaandansetiapfungsi lainyangharus terlibat dalam perbaikan mutu.2. Mutu terpadu dalam setiap pekerjaanSetiappekerjaanyangdilakukandiusahakansesuai denganprosedur yang telahditetapkandansedapat mungkinuntukmeminimasi kesalahandalam pekerjaan tersebut. 3. Mutu terpadu dalam setiap orangSetiap orang bertanggung jawab terhadap mutu kerjanya dan terhadap kerja kelompoknya.Didalam mutu terpadu juga tercakup prinsip pengendalian sebagai bagian dari usaha untuk mencapai tujuan perusahaan melalui perbaikan yang berkesinambunganPlan, Do, Check, Act(PDCAatau rencanakan, kerjakan, periksa, dan ambil tindakan). Gambar 2.2 menguraikan siklus pengendalian. 19AD CP1.Definisikan Sistem (gambar bagan aliran)2.Analisis situasi yang ada3.Ananlisis penyebab (akar masalah)4.Coba teori perbaikan7.Rencanakan perbaikan berikutnya yang berkesinambungan6.Bakukan perbaikan4.Periksa & pelajari hasilnyaGambar 2.2Bagan P-D-C-A [Fernandez,1996,hal:22]2.5.2 Manajemen Mutu Terpadu Pada PemasokSalah satu cara terbaik untuk melukiskan sistem manajemen mutu terpadu adalahseperti yangdikembangkanolehPenghargaanMutuNasional Malcolm Baldrigedi Amerika Serikat. Sistem ini diilustrasikan pada gambar 2.3. Seperti yangdigambarkan, penggerakmenentukandanmengatur arahberbagai sistem yang kegiatannya kearah tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sehingga dapat diukur dengan ukuran tertentu. SistemManajemen MutuProsesPengembangandan ManajemenSumber DayaManusiaPerencanaan MutuStrategisInformasi danAnalisisPenggerakKepemimpinanEksekutif SeniorFokus danKepuasanPelangganHasil-hasil Mutudan Operasional Kepuasanpelanggan Kepuasanpelanggan relatifterhadap pesaing Bagian pasarTujuan Mutu produk &layanan Mutu &produktivitasintenal Mutu pemasokTujuanGambar 2.3Sistem Mutu Terpadu [Fernandez,1996,hal:54]20Pada ilustrasi diatas, diperlihatkan bagaimana hubungan, masukan, hasil-hasil, dan umpan balik pemasok diintegrasikan kedalam empat dari tujuh kategori yaitu:1. Manajemen Mutu ProsesKecakapan pemasok saat ini dan keperluan organisasi dimasa depan dianggap sebagai bagian yang sangat penting dari kriteria tersebut. Ini mencakup penentuanseberapabaik pemasok memenuhi persyaratan organisasi saat ini dan potensinya untuk memenuhi persyaratan dimasa depan.2. Perencanaan Mutu StrategisDalam kategori ini, kriteria penghargaan menentukan kebutuhan untuk mempertimbangkan kecakapan pemasok dalam pengembangan rencana bisnisnya.3. Informasi dan AnalisisKriteriaberupadatamengenai kinerja pemasok sebagai bagian dari lingkup danmanajemenmutu dan kinerja serta informasi.Secara khusus, organisasi harus menerangkan bagaimana data dikumpulkan dan digunakan untuk memperbaiki produk atau layanan yang diberikan atau bagaimana data digunakan dalam proses seleksi.4. Hasil-hasil mutu dan operasionalDari hasil-hasil mutu pemasok, kriteria penghargaan memerlukan pemantauan dan pelaporan serta perbaikan mutu yang terkait dengan pemasok. Kriteria ini membutuhkanpelacakanterhadapcirri-ciri mutuyangpalingpentingdan perbaikan mutu terpadu dari pemasok, baik melalui perbaikan yang dilakukan untukprodukdanlayanan yang diberikan pada organisasi oleh pemasoknya atau melalui perbaikan yang diperoleh dari proses seleksi yang lebih baik.Perusahaan mencari pemasok yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Persyaratanini disebut jugasebagai karakteristikmutudari produk ataulayananyangdiberikanolehpemasok.Karakteristikmutuinidapat dibagi atas [Fernandez, 1996,hal:76]:211. MutuMutuadalahaspekfungsional dari produkataulayanan. Apakahfungsinya telahdilakukandenganbenar?, apakahtelahtampakbenar?, apakahterasa baik?, apakah ini dapat menyelesaikan apa yang diinginkan oleh perusahaan?.2. BiayaBiaya adalah aspek nilai dari produk atau layanan. Apakah yang dibeli perusahaanbernilai?, apakahbiayanya pantas?, apakahmutuprodukatau layanannya sebanding dengan yang ada dipasaran dari segi fungsi dan keandalannya?, apakah ini termasuk dalam aggaran?, apakah ini meminimalkansiklus hidupkeseluruhanataubiayapemilikanprodukatau layanan yang dibeli?.3. KeamananKemanan adalah salah satu karakteristik yang paling penting dari produk atau layanan. Kalau suatu produk atau layanan akan semakin menghadapkan pelangganpadafaktor-faktor resiko potensial tertentu,termasuk tetapi tidak terbatashanyapadakeamanan karyawan saja,maka mereka mungkin harus mempertimbangkanmodifikasi, baikpadarancangandanproses pemasok, atau pada proses dan produk perusahaan pelanggan. 4. PenyerahanPenyerahanadalahmasalahketepatanwaktudanlokasi ataulogistikdari produkataulayanan. Kalaupelangganmembutuhkanbesok, tetapi barang tidak dapat diserahkan sebelum dua bulan, maka mereka perlu memperbarui syarat penyerahannya atau bekerja dengan pemasok untuk memperbaiki jadual penyerahan.2.5.3 Aliran Manajemen Mutu Terpadu Pembelian/PemasokPengembangansistempembelianberorientasi padamututerpaduharus diikuti dengan pengintegrasian data untuk memberikan informasi dan umpan balik bagi kedua belah pihak. Pada gambar 2.4 diperlihatkan bagaimana aliran manajemen mutu terpadu dalampembelian/pemasok melalui langkah-langkah yang terstruktur sehingga apa yang menjadi sasaran dan tujuan perusahaan dapat tercapai. 22PenghubungUmpan BalikPerbaikanRencana Mutu Strategis Perusahaan (DenganMasukan dari Manajemen Pemasok)Prioritaskan ProsesPrioritaskan KomoditiPrioritaskan Produk & LayananPrioritaskan PemasokPromosikan QI Pada PemasokBantu Pemasok pada Proyek QIPemasok Mendemonstrasikan QI danMendapat SertifikatBerikan Umpan Balik KinerjaTata Hubungan Pelanggan-PemasokGambar 2.4Aliran Manajemen Mutu Pembelian/Pemasok [Fernandez,1996,hal:64]Langkah pertama dimulai pada subsitempenghubung dimana disini dikembangkan suatu rencana mutu strategis perusahaan berdasarkan masukan dari pemasok.Kemudian,proses yang mendapat prioritas tertinggi harus ditentukan. Setelah itu komoditi yang mendapat prioritas tertinggi dan kemudian produk serta layanan yang juga mendapat prioritas tertinggi. Ini mengaitkan upaya dalam bidang mutu pembelian/pemasok dengansasaran keseluruhan dari organisasi. Langkah terakhir dalam subsistem penghubung adalah pemilihan pemasok untuk memberikan produk dan layanan yang berprioritas tinggi ini.Subsistemyangkeduaadalahperbaikan, maksudnyaadalahbagaimana bekerja dengan pemasok terpilih untuk meningkatkan kesadarannya atas perbaikan mutu dan proses sesuai dengan permintaan pelanggan, sehingga pemasok dapat memperbaiki mutu produk dan layanan mereka secara keseluruhan terhadap perusahaan. Subsistemini juga membantu pemasok mendapatkan sertifikasi.Subsistemberikutnyamencakuppemberianumpanbalikdalambentuk informasi danhasil-hasilnyakepadapemasokmengenai kinerjanya. Ini adalah 23cara yang sangat efektif untuk membantu menciptakan tata hubungan pelanggan-pemasok yang diperlukan untuk ukeberhasilan jangka panjang dari system manajemen. Tatahubunganpelanggan-pemasokini dibangunpadasaat proses terus berlanjut, berdasarkan rasa saling percaya dan tujuan bersama.2.6 Evaluasi Kinerja Pemasok Persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk memiliki keunggulankompetitif agar dapat bersaingdenganperusahaanlain. Dalambersaing, perusahaanharusdapat memanfaatkanberbagai peluangyang ditawarkan dari perkembangan teknologi bisnis sekarang ini. Salah satunya adalah denganmelakukankemitraandenganpihaklainuntukmendukungkemampuan internalnya. Kemitraan dapat diwujudkan melalui pembentukan suatu rantai suplai antara pemasok dan perusahaan. Efisiensi dari suatu rantai suplai ditentukan oleh kinerja dan kualitas anggota-anggota didalamnya. Oleh karena itu, evaluasi kinerja pemasok menjadi salah satu bagian yang penting dari konsep manajemen rantai pasok. 2.6.1 Evaluasi Kinerja Pengiriman Pemasok Evaluasi kinerja pemasokdapat dilakukan melalui atribut pengiriman. Nilai kinerja pengiriman dihitung dengan menggunakan indeksprocess incapability(Cpp). Indeksketidakmampuanproses(process incapabilityindex) dikenalkan oleh Greenwich and Jahr-Scaffrath (1995). Adapun keuntungan menggunakan indeks ini adalah karena:1. Cppmenyediakan informasi yang lebih mengenai proses termasuk informasi mengenai ketidakakuratan (inaccuracy) dan ketidakpresisian (impresision) proses.2. Adanya informasi ini dapat membantu pemasok memperbaiki kinerjanya.3. Cppmemasukkanaspekcenteringartinya Cppmempertimbangkan nilai target (T) yang telah ditentukan.Langkah-langkah perhitungan evaluasi kinerja pengiriman pemasok adalah sebagai berikut:241. Perhitungan nilai indeks process incapability (Cpp) acuanPerhitungan nilai Cpp acuan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:1. Menetapkan nilai process capability Cp, Cpk, dan sebaran proses. Cp merupakan indeks kapabilitas yang hanya membuat suatu perbandingan langsung dari toleransi alamiah proses terhadap persyaratan perekayasaan.a. Syarat de facto Cp =1.33b. Jika Cp1, maka proses diakatakan tidak mampuc. Semakin besar nilai Cp, maka kemampuan proses semakin baikd. Nilai Cp tidak berubah dengan berubahnya titik tengah prosesCpkmerupakanindeks kapabilitas yangdigunakanjikarata-rataproses tidak berada pada titik tengah spesifikasi. d. Syarat de facto Cpk =1e. Cpk Cpf. Cpk1 ,mengindikasikanbahwaprosesmenghasilkanposesyang tidak sesuai dengan spesifikasig. Jika Cpk= 0, berarti rata-rata proses sama dengan salah satu limit spesifikasih. Jika Cpk 0, berarti rata-rata proses berada diluar spesifikasiSemakin besar nilai Cpk,maka akan semakin sedikit produk yang berada diluar batas spesifikasi.Berikut ini beberapa nilaiprocess capability Cp, Cpk dan sebaran prosesnya. 256LSL USL0XCpCpk= 1.33= 1.33Process Centered6LSL USL0XCpCpk= 1.33= 1.00Process Off Centered1Case I = 686) ( LSL USL= 1.336LSL USL0XCpCpk= 1.00= 1.006LSL USL0XCpCpk= 1.00= 0.67Case 2 == 1.00( ) 666 LSL USL 6LSL USL0XCpCpk= 0.67= 0.676LSL USL0XCpCpk= 0.67= 0.33Case 3 == 1.00( ) 646 LSL USLNilai process capability Cp dan Cpk didefinisikan sebagai: 6LSL USLCp= 3d(2.1)( )2LSL USLd(2.2)Cpk =3T d (2.3)262. Transformasikan nilai process capability Cp dan Cpk UntukmentransformasikannilaicapabilityprocessCpdanCpkkedalam indeks Cppmaka didefinisikan parameter baru yaitu danyang dirumuskan dalam persamaan berikut:dT (2.3) d (2.4)Nilai indeks Cpp acuan didefinisikan sebagai:( )2 29 + x Cpp ]]]]

,`

.|+ ,`

.| 2 29d dTx (2.5)2. Perhitungan nilai indeks process incapability (Cpp) aktualPerhitungan nilai Cpp aktual dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:1. Penentuan batas atas dan batas bawah spesifikasi proses Dalammenentukanbatasatasdanbawahspesifikasi suatuprosesdapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:a. Hitung rata-rata nilai targetRata-rata nilai target didefinisikan sebagai:[ ][ ]nTj ij i T,, (2.6)b. Hitung simpangan baku nilai targetSimpangan baku nilai target didefinisikan sebagai:[ ][ ] [ ]( )12, ,, nTj i T j ij i T(2.7)c. Hitung target rata-rata keseluruhan dari rata-rata nilai targetTarget rata-rata keseluruhan didefinisikan sebagai:[ ][ ]nTj i Tj i,, (2.8)d. Hitung simpangan baku target rata-rata keseluruhanSimpangan baku target rata-rata keseluruhan didefinisikan sebagai:[ ][ ] [ ]( )12, ,, nTj i T j ij i T(2.9)27e. Hitung batas atas dan batas bawah spesifikasi prosesBatas atas dan batas atas spesifikasi proses didefinisikan sebagai:[ ] T iT USL 3 + (2.10) [ ] T iT LSL 3 (2.11)2. Perhitungan nilai Process Incapability Index (Cpp) Aktual 1. Hitung nilai tengah toleransi Nilai tengah toleransi didefinisikan sebagai:[ ][ ] [ ]( )2,i ij iLSL USLd (2.12)[ ][ ] [ ] [ ]6 3,,i i j ij iLSL USL dD (2.13)2. Hitung nilai rata-rata prosesNilai rata-rata proses didefinisikan sebagai:[ ][ ]nXj ij i x,, (2.14)3. Hitung simpangan baku prosesSimpangan baku proses didefinisikan sebagai:[ ][ ] [ ]( )12, ,, nXj i j ij i x(2.15)4. Hitung nilai Cpp Aktual Nilai Cpp Aktual didefinisikan sebagai:

[ ][ ] [ ][ ][ ][ ]2,,2,, ,,

,`

.|+

,`

.| j ij i xj ij i j i xj i ppD DTC (2.16)Sukupertamadari Cppdisebut denganindeksCia(inaccuracyindex) yang menerangkan tentang seberapa besar perbedaan antara rata-rata proses dengan nilai target yang ditentukan. Sedangkan suku kedua disebut dengan Cip (impresision index) yang menerangkan variansi proses.Cia = 2

,`

.| DT (2.17)Cip =2

,`

.|D(2.18)28Kedua indeks ini dapat digunakan sebagai arahan untuk melakukan perbaikan kualitas suatu proses.Dimana:T =Rata-rata nilai target waktu pengirimanT = Simpangan baku nilai target waktu pengirimanT = Target rata-rata keseluruhan waktu pengiriman yang ditetapkan perusahaan T=Simpangan baku target rata-rata keseluruhan waktu pengiriman yang ditetapkan perusahaan USL=Batas atastoleransiketerlambatan atau terlalucepatnya pengiriman yang ditentukan olehperusahaan manufakturUSL =Batas bawah toleransi keterlambatan atau terlalu cepatnya pengiriman yang ditentukan olehperusahaan manufakturd= Nilai tengah toleransi waktu pengiriman produk x= Rata-rataketerlambatan atau terlalu cepatnya pengiriman produk olehpemasok x=Simpanganbakuketerlambatanatauterlalucepatnyapengiriman produk olehpemasoki = 1,2,....,n : jumlah pemasok potensialj = 1,2: indek kinerja pengiriman yang terlalu cepat atau terlambatn=Jumlah data 2.6.2 Evaluasi Penawaran Harga Pemasok Untuk menjelaskan hubungan antara harga produk yang ditawarkan oleh pemasok dengan budget yang dialokasikan oleh perusahaan manufaktur digunakan indeks harga (Chen,et.al.,2004). Langkah-langkah dalammenghitung nilai indeks harga produk adalah sebagai berikut:1. Hitung dana yang akan dialokasikan perusahaan untuk pembelian produkDana dihitung dari rata-rata harga per unit produkRata-rata harga per unit didefinisikan sebagai:29[ ][ ]nPPii00 (2.20)2. Hitung harga rata-rata per unit produk yang ditawarkan pemasok Rata-rata harga per unit tiap produk didefinisikan sebagai:[ ][ ]nPPii (2.21)3. Hitung indeks harga produkIndeks harga produk didefinisikan sebagai:[ ][ ] [ ][ ] ii ii pPP PI00(2.24)dimana:pI=Indeks harga produkP =Harga rata-rata keseluruhan produk yang ditawarkan oleh pemasok0P

=Dana yang dialokasikan oleh perusahaan manufaktur untuk pembelian produkn=Jumlah data hargaJika Ip = 0, artinya harga produk yang ditawarkan pemasok sama dengan budget yang dialokasikan oleh perusahaan manufaktur. Jika Ip> 0 berarti harga yang ditawarkan lebih besar daripada budget yang dialokasikan, sedangkan jika Ip < 0 berarti harga yang ditawarkan lebih kecil daripada budget yang dialokasikan. Informasi harga ini dapat meningkatkan efisiensi ketika memilih pemasok (Chen,et.al.,2004).30