Upload
nofaliasari
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
1/10
Teori tentang obat uji
Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman,berkaitan dengan ancaman
kerusakan jaringan. Rasa nyeri dalam kebanyakan halhanya merupakan suatu gejala yang berfungsi
sebagai isyarat bahaya tentangadanya gangguan di jaringan seperti peradangan, rematik, encok
atau kejang otot (Tjay dan Rahardja, 2007.
Reseptor nyeri (nociceptor merupakan ujung saraf bebas, yang tersebar di kulit, otot,
tulang, dan sendi. !mpuls nyeri disalurkan ke susunan saraf pusat melalui dua jaras, yaitu
jaras nyeri cepat dengan neurotransmiternya glutamat dan jaras nyeri lambat dengan
neurotransmiternya substansi " (#anong, 200$.
%emua senya&a nyeri (mediator nyeri seperti histamine, bradikin, leukotriendan
prostaglandin merangsang reseptor nyeri (nociceptor di ujung'ujung saraf bebas di kulit,
mukosa serta jaringan lain dan demikian menimbulkan antara lain reaksiradang dan kejang'
kejang. Nociceptor ini juga terdapat di seluruh jaringan dan organtubuh, terkecuali di %%".
ari tempat ini rangsangan disalurkan ke otak melalui jaringan lebat dari tajuk'tajuk neuron
dengan sangat banyak sinaps )ia sumsum' belakang, sumsum'lanjutan dan otak'tengah. ari
thalamus impuls kemudian diteruskan ke pusat nyeri di otak besar, dimana impuls dirasakan
sebagai nyeri (Tjay dan Rahardja, 2007.
Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala yang berfungsi
melindungi tubuh. Nyeri harus dianggap sebagai isyarat bahaya tentang adanya ganguan di
jaringan, seperti peradangan, infeksi jasad renik, atau kejang otot. Nyeri yang disebabkan
oleh rangsangan mekanis, kimia&i atau fisis dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan.
Rangsangan tersebut memicu pelepasan *at'*at tertentu yang disebut mediator nyeri.
+ediator nyeri antara lain dapat mengakibatkan reaksi radang dan kejang'kejang yang
mengakti)asi reseptor nyeri di ujung saraf bebas di kulit, mukosa dan jaringan lain.
Nocireseptor ini terdapat diseluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali di %%". ari sini
rangsangan di salurkan ke otak melalui jaringan lebat dari tajuk'tajuk neuron dengan amat
benyak sinaps )ia sumsumtulang belakang, sumsum lanjutan, dan otak tengah. ari thalamus
impuls kemudian diteruskan ke pusat nyeri di otak besar, dimana impuls dirasakan sebagai
nyeri (Tjay dan Rahardja, 2007.
i. penggolongan bat
bat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita.
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
2/10
-erdasarkan aksinya, obat'abat analgetik dibagi menjadi 2 golongan yaitu
a. /nalgesik Nonopioid"erifer ( Non-Opioid Analgesics)
%ecara farmakologis praktis dibedakan atas kelompok salisilat (asetosal, diflunisal dan
non salisilat. %ebagian besar sediaan1sediaan golongan non salisilat ternmasuk deri)at asam
arilalkanoat ( #ilang, 200 ).
%emua analgetik non'opiod (kecuali asetaminofen merupakan obat anti peradangan
nonsteroid(N%/!. %eperti golongan salisilat seperti aspirin, golongan para amino fenol
seperti paracetamol, dan golongan lainnya seperti ibuprofen, asam mefenamat,
naproksennapro3en.
%ecara kimia&i, analgetika perifer dapat dibagi dalam beberapa kelompok (Tjay dan
Rahardja, 2007, yaitua. "aracetamol
b. %alisilat /setoal, %alisilamid, dan -enorilat
c. "enghambat prostaglandin (N%/!4s !buprofen (/rthrifen, dan 5ain'5an
d. eri)at' deri)at antranilat +efenaminat, /sam Niflumat #lafenin, 6loktafenin
e. eri)at' deri)at pira*olinon /minofena*on (6ena*on, "ropifena*on, +etami*ol
!sopropilaminofena*on, an +etami*ole
f. 5ainnya -en*idamin (Tantum
b. /nalgesik pioid/nalgesik Narkotika
/nalgetik narkotik merupakan turunan opium yang berasal dari tumbuhan
Papaver somniferum mengandung sekitar 20 jenis alkaloid diantaranya morfin, kodein,
tebain, dan papa)erin atau dari senya&a sintetik. /nalgesik ini digunakan untuk
meredakan nyeri sedang sampai hebat dan nyeri yang bersumber dariorgan )iseral.
"enggunaan berulang dan tidak sesuai aturan dapatmenimbulkan toleransi dan
ketergantungan. Toleransi adalah penurunan efek, sehingga untuk mendapatkan efek
seperti semula perlu peningkatandosis. arena dapat menimbulkan ketergantungan.
bat golongan ini penggunaannya dia&asi secara ketat
dan hanya nyeri yang tidak dapat diredakan dengan obat analgetik dan
antipiretik ("riyanto,2008.
/da $ golongan obat ini yaitu
. bat yang berasal dari opium'morfin,
2. %enya&a semisintetik morfin, dan
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
3/10
$. %enya&a sintetik yang berefek seperti morfin.
lasifikasi bat #olongan pioid -erdasarkan Rumus -angunnya
%truktur dasar /gonis kuat/gonis lemah'
sedang
9ampuran agonis'
antagonis/ntagonis
6enantren +orfin
:idromorfin
ksimorfon
odein
ksikodon
:idrokodon
Nalbufin
-uprenorfin
Nalorfin
Nalokson
Naltrekson
6enilheptilami
n
+etadon "ropoksifen
6enilpiperidin +eperidin
6entanil
ifenoksilat
+orfinan 5e)orfanol -utorfanol
-en*omorfan "enta*osin
ii. 6armakokinetika obat (/+;
a. Analgesik Nonopioid/Perifer ( Non-Opioid Analgesics)
6armakokinetik antalgin
6ase farmakokinetik adalah perjalanan antalgin mulai titik masuk ke dalam
badan hingga mencapai tempat aksinya. /ntalgin mengalami proses /+; yaitu
absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi yang berjalan secara simultan
langsung atau tidak langsung melintasi sel membrane (Anief, 1990). "ada pemberian secara oral senya&a diserap cepat dan sempurna dalam saluran
cerna. Terdapat
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
4/10
Caktu paruh eliminasinya untuk golongan deri)at arylalkanot sekitar 2'B jam,
sementara &aktu paruh indometasin sangat berpariasi diantara indi)idu yang
menggunakannya, sedangkan piroksikam mempunyai &aktu paruh paling panjang
(DB jam (!ilang, "010).
b. Analgesik Opioid/Analgesik Narkotika
+ekanisme kerja utamanya ialah dalam menghambat en*im
sikloogsigenase dalam pembentukan prostaglandin yang dikaitkan dengan kerja
analgesiknya dan efek sampingnya. ebanyakan analgesik /!N% diduga
bekerja diperifer . ;fek analgesiknya telah kelihatan dalam &aktu satu jam
setelah pemberian per'oral. %ementara efek antiinflamasi /!N% telah tampak
dalam &aktu satu'dua minggu pemberian, sedangkan efek maksimalnya timbul
berpariasi dari 'D minggu. (Anief, 1990)..
#olongan opioid pada umumnya tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi
dapat menembus kulit yang luka. +orfin juga dapat menembus mukosa. +orfin
dapat diabsorsi usus, tetapi efek analgesik setelah pemberian oral jauh lebih
rendah daripada efek analgesik yang timbul setelah pemberian parenteral dengan
dosis yang sama. +orfin dapat mele&ati sa&ar uri dan mempengaharui janin.
;kresi morfin terutama melalui ginjal. %ebagian kecil morfin bebas ditemukan
dalam tinja dan keringat (!ilang, "010).
iii. %truktur bat
a. /ntalgin (6! edisi !>
Rumus bangun
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
5/10
Rumus %truktur 9$:
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
6/10
pada daerah yang terluka dengan demikian mengurangi pembentukan mediator
nyeri . +ekanismenya tidak berbeda dengan N%/! dan 9I'2 inhibitors. ;fek
samping yang paling umum dari golongan obat ini adalah gangguan lambung
usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal serta reaksi alergi di kulit. ;fek
samping biasanya disebabkan oleh penggunaan dalam jangka &aktu lama dan
dosis besar ( +utschler, ;. AAA ).
bat'obat ini bekerja melalui 2 cara
. +empengaruhi sistem prostaglandin, yaitu suatu sistem yang
bertanggungja&ab terhadap timbulnya rasa nyeri.
2. +engurangi peradangan, pembengkakan dan iritasi yang seringkali terjadi di
sekitarluka dan memperburuk rasa nyeri.
/ntalgin termasuk deri)at metan sulfonat dari amidopyrin yang mudah larut
dalam air dan cepat diserap ke dalam tubuh. -ekerja secara sentral di otak dalam
menghilangkan nyeri, menurunkan demam dan menyembuhkan rheumatik. /ntalgin
mempengaruhi hipotalamus dalam menurunkan sensitifitas reseptor rasa sakit dan
thermostat yang mengatur suhu tubuh (#u$manto, 19%&).
%ebagai analgetika, obat ini hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas
rendah sampai sedang, misalnya sakit kepala dan juga efektif terhadap nyeri yang
berkaitan dengan inflamasi. ;fek analgetiknya jauh lebih lemah dari efek analgetik
opiat, obat ini tidak menimbulkan ketagihan (adiksi dan efek samping sentral yang
merugikan. %ebagai antipiretik, obat ini akan menurunkan suhu badan hanya pada
keadaan demam. erja analgetik antalgin lebih besar dibandingkan dengan kerja
antipiretik yang dimilikinya. %edangkan efek antiinflamasinya sangat lemah
(!anis'ara,19%1).
b. /nalgesik pioid/nalgesik Narkotika
;fek morfin terjadi pada susunan syaraf pusat dan organ yang mengandung otot
polos. ;fek morfin pada system syaraf pusat mempunyai dua sifat yaitu depresi
dan stimulasi. igolongkan depresi yaitu analgesia, sedasi, perubahan emosi,
hipo)entilasi al)eolar. %timulasi termasuk stimulasi parasimpatis, miosis, mual
muntah, hiper aktif reflek spinal, kon)ulsi dan sekresi hormone anti diuretika
(/:.
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
7/10
%ebagai analgetik, opioid bekerja secara sentral pada reseptor 1 reseptor
opioid yang diketahui ada D reseptor, yaitu
. Reseptor +u
+orfin bekerja secara agonis pada reseptor ini. %timulasi pada reseptor ini akan
menimbulkan analgesia, rasa segar, euphoria dan depresi respirasi.
2. Reseptor appa
%timulasi reseptor ini menimbulkan analgesia, sedasi dan anesthesia. +orfin
bekerja pada reseptor ini.
$. Reseptor %igma
%timulasi reseptor ini menimbulkan perasaan disforia, halusinasi, pupil
medriasis, dan stimulasi respirasi.
D. Reseptor elta
"ada manusia peran reseptor ini belum diketahui dengan jelas. iduga
memperkuat reseptor +u.
). ;%,Toksisitas bat
a. /nalgesik Nonopioid"erifer ( Non-Opioid Analgesics)
• /ntalgin
;fek samping yang paling umum dari golongan obat ini adalah gangguan
lambung usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal serta reaksi alergi di
kulit. ;fek samping biasanya disebabkan oleh penggunaan dalam jangka
&aktu lama dan dosis besar.
;fek samping lain yang mungkin terjadi ialah urtikaria, leukopenia,
trombopenia. Terutama pada pasien usia lanjut terjadi retensi Na dan air
dengan edema. "ada kelebihan dosis, terjadi hipotensi, nafas terengah'engah,
torus otot meninggi, rahang menutup, kehilangan kesadaran dan serangankramkejang cerebral (Widodo, 199).
b. /nalgesik pioid/nalgesik Narkotika
+orfin dan opiod lainnya menimbulkan sejumlah besar efek samping yang
tidak diinginkan, yaitu
• %uspresi %%", misalnya sedasi, menekan pernafasan dan batuk, miosis,
hipotermia, dan perubahan suasana ji&a (mood . /kibatnya stimulasi
langsung dari 9TJ (emo *rigger +one timbul mual dan muntah.
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
8/10
• %aluran cerna +otilitas berkurang (ostipasi *rigger +one, kontraksi
sfingter kandung empedu ($oli$ atu-empedu
• %aluran Krogenital retensi'urin (karena naiknya tonus dari sfinger
kandung kemih, motilitas uterus berkurang (&aktu persalinan
diperpanjang
• %aluran nafas ronc$ontri$si, pernafasan menjadi lebih dangkal dan
frekuensinya turun.
• %istem sirkulasi >asodilatasi, ipertensi, dan radcardia
• :istamin'liberator urticaria dan gatal'gatal, karena menstimulasi
pelepasan histamin.
• ebiasaan dengan resiko adiksi pada penggunaan lama. -ila terapi
dihentikan dapat terjadi gejala abstinensi.
• ehamilan dan laktasi opioid dapat melintasi placenta, tetapi boleh
digunakan sampai beberapa &aktu sebelum persalinan. -ila diminum
terus , *at ini dapat merusak janin akibat deprsi pernafasan dan
memperlambar persalinan (Tjay dan Rahardja, 2007.
)i. !ndikasi klinis obat
/ntalgin merupakan obat analgetik'antipiretik dan antiinflamasi. /nalgesik adalah
obat untuk menghilangkan rasa nyeri dengan cara meningkatkan nilai ambang nyeri
di sistem syaraf pusat tanpa menekan kesadaran, sedangkan antipiretik merupakan
obat yang menurunkan suhu tubuh yang tinggi. Ladi analgetik'antipiretik adalah obat
yang mengurangi rasa nyeri dan serentak menurunkan suhu tubuh yang tinggi.
%edangkan antiinflamasi adalah mengatasi inflamasi atau peradangan (*a dan
/irana, "00).
+orfin dan opioid lain terutama diidentifikasikan untuk meredakan atau
menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan analgesik non'opioid.
5ebih hebat nyerinya makin besar dosis yang diperlukan. +orfin sering diperlukan
untuk nyeri yang menyertai !nfark miokard, Neoplasma, olik renal atau kolik empedu, klusi akut pembuluh darah perifer, pulmonal atau koroner, "erikarditis
akut, pleuritis dan pneumotorak spontan , Nyeri akibat trauma misalnya luka bakar,
fraktur dan nyeri pasca bedah. odein adalah /lkaloida candu yang memiliki khasiat
yang sama dengan induknya, tetapi lebih lemah, misalnya efek analgesiknya
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
9/10
Nama Dagang Pabrik
/ntalgin -erlico -erlico +ulia 6arma
/ntrain !nterbat
/ntalgin %oho %oho
• 9odein fosfatodein fosfat (generik tablet 0 mg, B mg, 20 mg
"roduksi kimi farma
/6T/R "K%T//
#anis&ara, %ulistia # (;d, AAB, arma$ologi dan *erapi, ;disi !>. -alai "enerbit 6alkultas
edokteran Kni)ersitas !ndonesia, Lakarta.
#anong, C. 6. 200$. 2u$u Aar isiologi /edo$teran. ;disi 22, Lakarta;#9
#ilang. 200. Analgesi$ non-opioid atau N3A456OA4N3 .
+utschler, ;. AAA. 5inami$a Oat . -andung !T-
"riyanto, 2008, 6armakoterapi dan Terminologi +edis, hal D$'BB 5eskonfi, epok.
8/17/2019 Teori Tentang Obat Uji Analgesik
10/10
Tamsuri, /. 2007. /onsep dan Pentatala$sanaan Neri. Lakarta ;#9.
Tjay,Tan :oan dan . Rahardja, 2007, Oat-oat Penting , "T #ramedia, Lakarta.