16
Cuk Ananta Wijaya, Teori Pembentukan Konsep ... TEORI' PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT OBJEKTIVISME AYNRAND The Theory ofConcept FortIUItion lI&Conling to Ayn ObjeetiJ¥m Philosophy Cuk Ananta Wijaya ABSTRACT The concept formation is one of· the most fundamental problems of epistemology. It includes 'How do we acquire the concepts that we have?', 'How do we come by the ideas we have? ' The study wants to describe and analysis Rand's theory ofconcept formation. Rand's theory of concept formation is based on the axiomatic assumtions- existence, identiy, and consciousness. Epistemologically, the concept formation is an metaphysically, it is an integration. Definition involved in the process of concept formation. Defining of a concept use of any other concepts. When concepts are integrated into a wider one, the new concept includes all the characteristics of its constituent units; and when a concept is subdivided into na"ower ones, its distinguishing characteristic is taken as their "Conceptual Common Denominator". As a theory, Rand's concept theory is, consistently and coherently, built upon some basic assumptions.. The weakness of the theory is laid upon the assumptions as a whole, namely, the believe oftruth as an absolute and unchangeable thing. I. PENGANTAR Pengetahuan itu diungkapkan dalam bentuk proposisi, misalnya: "Saya tabu bahwil saya sedang membaca .Jumal Filsafaf', "Saya tabu bahwa 2 ditambah 2 itu sama dengan 4".Sebelumseseorang dapat mengerti proposisi, pertama-tama dia hams memiliki konsep. Orang tidak dapat mengetahui apa yang dimaksudkan dengan kalimat "Es mencair" sebelmn orang memiliki konsep es dan meneair. Mengetahui sesuatu mengimplikasikan Set; ke-30, Oktober 1999 bahwa seseorang, paling tidak, telah mengerti malma kata yang diungkapkan. Namun untuk mengetahui malma kata itu orangharus memiliki konsep (Hospers, 1967: 101 ). Salah satu persoalan fundamental yang menjadi pokok kajian epistemologi adalahberkaitan dengan bagaimana pengetahuan itu dapat terbentuk. Proses terjadinya pengetahuan, sejauh ini, telah banyak dibahas oleh para filsuf; secara tradisional ada dna aliraJl besar pemikiran yang pen<Japa1:llya berbeda, bahkan satu

TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk Ananta Wijaya, Teori Pembentukan Konsep ...

TEORI' PEMBENTUKAN KONSEPMENURUT FILSAFAT OBJEKTIVISME

AYNRAND

The Theory ofConcept FortIUItion lI&Conling to Ayn RR.ntl~

ObjeetiJ¥m Philosophy

Cuk Ananta Wijaya

ABSTRACT

The concept formation is one of· the most fundamental problems ofepistemology. It includes 'How do we acquire the concepts that we have?', 'How dowe come by the ideas we have? ' The study wants to describe and analysis Rand'stheory ofconcept formation.

Rand's theory of concept formation is based on the axiomatic assumtions­existence, identiy, and consciousness. Epistemologically, the concept formation is anabstract~on; metaphysically, it is an integration.

Definition involved in the process ofconcept formation. Defining ofa conceptuse ofany other concepts. When concepts are integrated into a wider one, the newconcept includes all the characteristics ofits constituent units; and when a concept issubdivided into na"ower ones, its distinguishing characteristic is taken as their"Conceptual Common Denominator".

As a theory, Rand's concept theory is, consistently and coherently, built uponsome basic assumptions..The weakness ofthe theory is laid upon the assumptions as awhole, namely, the believe oftruth as an absolute and unchangeable thing.

I. PENGANTAR

Pengetahuan itu diungkapkan dalambentuk proposisi, misalnya: "Saya tabubahwil saya sedang membaca .JumalFilsafaf', "Saya tabu bahwa 2 ditambah2 itu sama dengan 4".Sebelumseseorangdapat mengerti proposisi, pertama-tamadia hams memiliki konsep. Orang tidakdapat mengetahui apa yang dimaksudkandengan kalimat "Es mencair" sebelmnorang memiliki konsep es dan meneair.Mengetahui sesuatu mengimplikasikan

_7.~."'T"'7 Set; ke-30, Oktober 1999

bahwa seseorang, paling tidak, telahmengerti malma kata yang diungkapkan.Namun untuk mengetahui malma kata ituorangharus memiliki konsep (Hospers,1967: 101). Salah satu persoalanfundamental yang menjadi pokok kajianepistemologi adalahberkaitan denganbagaimana pengetahuan itu dapatterbentuk. Proses terjadinya pengetahuan,sejauh ini, telah banyak dibahas oleh parafilsuf; secara tradisional ada dna aliraJlbesar pemikiran yang pen<Japa1:llyaberbeda, bahkan ~tagonistis. satu

Page 2: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk Ananta Wijay~ Teori Pembentukan Konsep .,.

pihak, empirisismesangat menekankan,. peran pengalaman dan indera sebagaiwahana utama bagi terbentuknyapengetahuan; di lain pihak, ~onalismehanya memberi. tempat kepada rasiosebagai sarana terbentuknya ide ataukonsep. Di samping.kedua aliranpemikiran terseb~ terdapat_aliran· jalantengah yang berupaya mendamaikanempirisisme dan rasionalisme, yaitukritisisme Kantian, berpendapat bahwakonsep itu terjadi bukan karena empiriatau rasio melulu, melainkan kedua­duanya ikut~ karena dalamkenyataannyamanusia mampu memilikipengetah.uan, baik yang bersifatanalitikmaupun sintetik, baik. yang a posteriorimaupun yang· a priori. Sebenamya, disamping empirisisme, rasionalisme, dankritisisme terdapat aliran filsafat lainyang secara khusus membahas bagaimanapengetah~ yang berupa konsep. ituterjadi. Aliran filsafat inipemah populerdi .Amerika pada dekade enampuluhandan tujuhpuluhan, kendati gaungnyakurang begitu terasa di Indonesia;bahkancenderung tidak banyak dikenal, baikoleh kalangan pemerhatifilsafa! maupunoleh orang awatn. Sekalipun demikian,orang .. yang suka membaca katya sastera:asing, ,barang kali, tidak .....•. pegituasingdengan .pencetus dan tokoh aIiran. filsafatini, karena karya dan. buah pikirannyalebihbanyak diungkapkanmelalui ceritafibi daripada lewat tu1isan atau risalahfilosofis. Miran filsafat ini adalah yangmenyebut diri dengan FilsafatObjektivisme dengan tokohnya AynRand.

n. CARA PENELITIANA. Bahan Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuahtkajian pustaka atas buab pemikiran Ayn~

Rand; khUstlsnya yang berbicara tentanglteori pembenmkan konsep. Adapunjbahan utama yang dikaji di sini adalah.1buku Introduction to ObjectivistiEpiStemology (1919); di sampinglbcrbagai katya Ayn Rand yang lain ~maupun berbagai tulisan filsafat yangbicara t~tang bahan yang berdekatandengan objek material penelitian.

B. Jalan PenelitianB~agai langkah yang secara

operasional ditempuh dalam penelitianini di antaranya adalah: pengumpulandata yang berupa berbagaibahan.· yangbcrbicara tentang konsep,. terutama yangberkaitan dengan pembentukankonsep,dan secara khusus tulisan Ayn.Rand yangberhubungan dengan pokok kajian yang·relevan.

Setelah semua bahan terkumpul;kemudian diadakan pembacaan .gunamenemukan aIur pemikiran, baik yangberkaitan dengan latar belakang jamanmaupun suasana kehidupan riil yangberpengaruh terhadap buahpemikiransang filsuf. Kemudian dieari berbagaisubstansi berkaitan dengan pandangansang filsuf tentang filsafat padaUIJ1umnya, khususnya yang berkaitandengan persoaIan tentang pembentukankonsep.

c. AnaUsis BasilBerbagai bahan yang telah dihimpun

dan diperikankemudian diberi penafsiransecara sistematik: yaitu dengan caramenunjukkanke~ .kelebihan,dankekurangannya dibandingkan dengan·pemikiran yang lain. Sejauh·· mungkin

Jumal Filsafat, Seri Agustus 2000

Page 3: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk Ananta Wtjaya, Teori Pembentukan Konsep...

agar penafsiran dapatsecara objektif dan seadildengan tanpa mengabaikan

dan tujuan penelitian inimencari sosok dan gambaran

ten1:an~ bagaimana konsep itu terbentuksebl82~mn;ana yang diperikan oleh aliran

Objektivisme.

BASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Latar BeJakang FilsafatObjektivisme

Untuk memahami suatu jaman atausuatu bang~ kita hams mengertifilsafatnya, dan untuk mengertifilsafatnya, diri kita sampai tingkatantertentu hams menjadi filsuf (Russell,1984: 14). Pemikiran tidak berkembangdalam ruang kosong. Filsafat, sampai. atan tertentu meneenninkan jiwa,

eita-cita, dan tujuan dari suatu periodesejarah tertentu (Mayer, 1951:2). Antaralingkungan tempat hidup manusia denganfilsafatnya terdapat saling pengaruh. Oisatu p~ lingkungan ternpat filsufmenjalani hidup menentukan eorak,warna, dan nuansa· filsafatnya; namon,· dilain pihak, filsafat·yang merupakan buahpikiran filsuf sangat menentukan bagilingkungannya. Oi dalam pemikiranfilsafat, secara implisit tercerminberbagai persoalan y;ang sed;ang· dihadapioleh .masyarakat, karena secara tidakterelakkan filsuf mestiambil bagiandalam kehidupan kemasyarakatan.Konflik sosial, kekuatan politik danekonomi sampai· tingkatan tertentu tumtmempengaruhi pemikiran filsuf

Ayn Rand, meskipun· dilahirkan .. diRussia, ia adalah orang Amerika. Iamenjadi orang Amerika karena

Jurnal Filsajat, Seri ke-31, Agustus 2000

pilihannya sendiri. Ia memilih tinggal diAmerika, karena menurut dia,Amerikalah satu-satunya negeri yangmenawarkan kebebasan. Amerika, dalamarti tertentu, identik deng811 kebebasan:bebas untuk hidup, bebas untuk berpikir,d;an bebas untuk mengungkapkanpendapat; jauh berbeda dengan negeriasalnya pada waktu itu. Lebih dari itu,bagi Ayn Rand, Amerika sebagai satu­satunya negeri y;ang dibangun sesuaidengan premis moral yang ia yakinikebenarannya.

B. Objektivisme Identik denganFilsafat Ayn Rand

Metlurut Ayn R;and, manusiamemerlukan filsafat, baik ia menyadarikebutuhannya ini ataupun tidak. Karenamanusia membutuhkan adanya kerangkaaeuan, pandangan menyeluruh mengenaieksistensi, tidak 80al meskipun hanyabersifat elementer. Manusia jugamembutuhkan pembenar dan peneguhbagi· tindakannya. Dan hanya filsafatyang. mampu ·memenuhi kebutuhan ito.Oengankata ·lain, manusia memerlukankodefilsafati tentang nilai untukdijadikan pedom;an bagi segalatindakannya (Rand, ·1961: 18).

Jawaban Ayn Rand, untuk keperluanitu adalah filsafat yang objekti( yangsesuai untukhidup di bumi ini. Tidak lainadalahFilsafat Objektivisme, yangmerupakan buah pikirannya. Istilah"Objektivisme" mengacu kepada filsafatAynRand.

C. Teori Konsep Objektivisme1. Conk·· dan dasar ontologis filsdttobjektivisme

Filsafat Ayn Rand

Page 4: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

dikategorikan sebagai filsafat realismetradisional atau esensialisme (O'Neill,1972: 83) atau common sense realism(Brennan, 1953: 115). Realismemendasarkan ~ajarannya pada berbagaiprinsip mutlak tertentn.. Secara umum,prinsip mutlak yang dianut oleh filsafatrealisme adalah sebagai berikut: a).Manusia mempersepsi objek fisik secaralangsung. b).Objek ini adanya tidaktergantung pada diri orang yangmempersepsi dan menempati posisitertentu di dalam ruang. e). eiri khasobjek ini seperti apa adanya sebagaimanaorang mempersepsinya (Brenn~ 1953:115).

Ayn Rand menganut prinsip mutlaktertentu, diyakini bahwa makna a priori(kebenaran) yang melekat pada dunia itusungguh-sunggub ada. Hakikat dasarseluruh pengetahuan manusiamensyaratkan adanya makna a priori ini.Bagi dia, pengetahuan tentang realitasasali atau kebenaran dasar tidak aposteriori dan juga tidak relatif:melainkan adalah a priori dan objektif ,sebagai kepastian yang mendahului sertamemberi dasar bagi pengetahuan itusendiri (O'Neill, 1972: 85). Kebenarandasar tertentu adalah jelas dalam dirinyasendiri. Semua manusia mengenalikebenaran .ini, karena pengenalan ataskebenaranyang demilcian itu adalahimplisit· di dalam manusia sebagaimanusia. Manusia, menurut Ayn Rand,tidak hanya rasional secara potensial,melainkan manusia adalah rasional perdefinisi.

Konsep "yang ada" (implisit) inimengalami tiga tahap perkembangan didalam pikiran manusia. Pertama,kesadaran anak terhadap objek, terhadap

sesuatu yang mewakili konsep entitasimplisit. KOOna, kesadaran terhadapkhusus, yang dapat dikenali dandibedakan dengan hal lainnyaberdasarkan atas kemampuanperseptualnya-yang mewakili konsepentitas implisit. Ketiga, pemahamanterhadap hubungan yang terjadi di antaraberbagai entitas, dengan memabamipersamaan dan perbedaannya Pada tahapperkembangan yang ketiga ini diperlukantransformasi konsep entitas implisitmenjadi konsep unit imlisit.

Menurut teori konsep objektivisme,semua konsep (keeuali konsepaksiomatik), proposisi dan pemikirandidasarkan pada konsep aksiomatik.Konsep aksiomatik merupakan dasar darisemua pengetahuan manusia. Konsepaksiomatik ini memiliki ciri· khas jelasdalam dirinya sendiri, dan menunjukkankebenaran yang fundamental. Konsepaksiomatik merupakan identifikasi faktaprimer realitas; tidak dapat dianalisis,dalam artidireduksi menjadi fakta yanglain ataupun dipecah menjadi banyakbagian. Konsep aksiomatik implisitadanya dalam semua fakta. danpengetahuan, dipersepsi seeara langsung;dan tidak memerlukan adanyapembuktian maupun penjelasan,melainkan mendasari semua bukti danpenjelasan.

Menurut Ayn Rand, manusiamemiliki tiga konsep aksiomatik, yaitu:eksistensi, identitas, dan kesadaran(Rand, 1979: 73). Orang dapatmempelajari apa yang ada dan bagaimanakesadaran berfungsi, namun orang tidakdapat membuktikan eksistensi seperti apaadanya. Eksistensi, identitas,. dankesadaran memerlukan identifikasi

Agustus 2000

Page 5: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk Ananta Wijaya, Teori Pembentukan Konsep ...

Ketiga-tiganya dipersepsidialami secara .langsung, namunamai secara konseptual. Implisit di

keadaan sadar, dati penginderaanpertama bingga persep pertama sampaikepada keselurqlum konsep. Untukmengidentifikasikannya merupakankebutuhan epistemologi~ kebutuhan inidapat dipenuhi hanya pada tahapperkembangan konseptual yang telahmajn, bila pengetahuan yang diperoleh

memadai, pemahaman sadarsepenuhnya dapat dicapai hanya melaluiproses abstrakasi.

Eksistensi dan identitas bukanmerupakan atribut dati yang •melainkan merupakan yang ada itosendiri. Sedangkan, kesadaran bukanmerupakan atribut dati keadaan sadartertentu, melainkan merupakan keadaansadar itu sendiri. Secara epistemologis,pembentukan konsep aksiomatikmerupakan --aktivitas abstraksi; sedangkansecara metaflSis merupakan aktivitaspengintegrasian (Rand, 1979:74).Sebagai aktivitas abstraksi _dalam artianbahwa, konsep aksiomatik merupakanhasil pemusatan selektif kepada danisolasi mental terhadap dasar metafisis.Sebagai aktivitas pengintegrasian, karenakonsep aksiomatik itu menyatukan danmencakup seluruh pengalaman.

Kesadaran konseptual adalah satu­satunya kesadaran yang mampumengintegrasikan masa lampau, kini, danyang akan datang. Sensasi- hanyamerupakan kesadaran masakini, tidakdapat memproyeksikan masadepan.Dengan konsep aksiotnatik, manusiamemabami dan menguasai kontinuitaswaktu dengan membawanya masuk kedalam kesadaran dan pengetahuan:

Jumal Filsafat, Seri ke-31, Agustus 2000

perbedaan eksistensi dengankesadaran,. atltara sub dan objek. Danlebih konsep aksiomatikmerupakan bagi objektivitas(Rand, 1979:

Konsep aksiomatik. menunjukkanpengintegrasian semua ada, tidakmemiliki Sebutan Penamaan UmumKonseptual (Conceptual CommonDenominator) dengan sesuatu yang lain(Rand, 1979: Rand, 1979:Eksistensi, identitas, dan kesadaran sarnasekali tidak memiliki kebalikan, kecualikekosongan. Misalnya, noneksistensiseperti apa - adanya hanya merupakankekosongan, bukan merupakan sesuatu,kekosongan. total.

2. Peranan detinisi dalampembentukan konsep

Ayn Rand berpendapat bahwa,setiap konsep, kecuali yang mengacukepad8. sensasi dan yang bersifataksiomatik, dapat didefinisikan dandikomunikasikan. Sekalipun demikian, iatidak berpendapat bahwa 'memilikikonsep X' berarti hams dapatmemberikan definisi terhadap "x".Dalam teori konsep Ayn Rand, tujuandefinisi adalah untuk - membedalqm.sebuah konsep dengan konsep yanglainny~ sehingga perbedaan unit yangdimiliki oleh sebuah konsep dengan yangada lainnya dapat dijaga

Definisi merupakan pemyataan yangmengidentifikasikan bakikat unit yangtergolong ke dalam sebuah konsep (Rand,1979: 52). Definisi tidak senantiasamenyatakan makna kata,. karena katatidak lebih dati sekedar simbolaudiovisual yang dipakai untukmenggambarkan konsep. Kata tidak

Page 6: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk Ananta Wijaya, leori Pembentukan Konsep ...

bennakna lain daripada konsep yangdisimbolkannya, sedangkan maImasebuah konsep terkandung di dalam unit­unitnya Konsep bukan merupakan kata,namun konseplah yang orang definisikanmelalui penspesifikasian acuannya

Definisi sebuah konsep dirumuskandengan menggunakan konsep yang I.ini memungkinkan manusia bukan hanyauntuk mengidentifikasikan danmempertahankan konsep, melainkan jugauntuk menentukan hubungan,~ danmengintegrasikan pengetahuannya.Definisi mempertahankan orde logisinterdependensi hirarkis konsep, dalamarti menjaga langkah-Iangkah dari prosespembentukannya dan hubWlgannyadengan dasarnya dalam realitasperseptual. Definisi tidakmempertahankan orde kronologis, dalamarti tidak menjaga kelangsungan urutanwaktu terjadinya konsep.

Konsep yang mengacu kepadasensasi atau aksioma metafisis tidakdapat didefinisikan secara verbal, danhanya dapat didefinisikan secara ostensif: .yaitu dengan cara menunjuk padaacuannya secara langsung. Sensasi tidakdapat didefinisikanseeara verbal, karenamempakan baban pertama·· kesadaran dantidakdapat dikomunikasikan denganbahanyangberasal darinyaSedan.gkankonsep aksiomatik, tidak dapatdidefinisikan karena merupakanidentifikasi berbagai .primer yang .tidakdapat direduksi.

Prinsip definisiPrinsip definisi adalah

mengkhususkan eiri khas pembeda unit,menlUljukkan kategori dati yang ada yangmembuatnya berbeda. eiri lilias pembeda

unit menjadi diferensia bagi definisikonsep; sedangkan yang ada yangmemiliki Sebutan Persamaan DmumKonseptual sebagai genusnya (Rand,1979: 54).

Contoh definisiAyn Rand mencontohkan definisi

meja, alat rumah tangga, permukaannyadatar dan rata, memiliki kaki penopang,dimaksudkan untuk meletakkan bendalain yang lebih kecil (Rand, 1979, Ibid.,).Bentuk yang khas, permukaan datar danrata serta berpenopang berlaku sebagaidiferensi~ yang membedakan mejadengan en'titas lain yang memiliki genusyang sarna ·sebagai alat rumah tangga.Definisi bukan merupakan pemerian

Definisi bukan merupakan pemerian,dalam arti bahwa definisi itu merupakanpemyataan tidak langsung, nam.un tidakmenyebutsemua em khas dari satu unitkonsep yangdidefinisikan (Rand, 1979:56-8). Karena jika definisimeneantumkan semua em khas justrutidak menjelaskan konsep yangdidefinisikan. Defmisi yang memadaiadalah yang menunjukkan hakikat unit,yaitu eiri khas hakiki, yang tanpa hakikatini unit tidak menjadi ada sebagaimanaadanya.

Semua definisi adalab kontekstualDefinisi itu bersifat kontekstual

dalam arti definisi yang satu tidakbertentangan dengan definisi yang I.masing-masing valid sesuai dengankonteksnya Babkan, menurut Ayn Rand,definisi primitif ·pun tidak· bertentangandengan definisi yang lebih maju. Yangdisebutkan terakhir semata-matamerupakan perluasan dari yang

Juma/ Fllsafat, ~'eri ke-3J, Agustus 2000

Page 7: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk

~be~JumlDya(Rand, 1979: Ibid.,).

menentukan definisi yang validseeara objektif

semua definisi dapatuuu;p......~o,rikan sebagai definisi yang valid

objekti( karena tidak semuanyakriteria validitas objekti(

pada fakta realitas. Namun,definisi valid secara objekti( akan

semua orang. Validitas objektifditentukan atas dasar konteks

pengetahuan yang dapatdigunakan manusia pada subjek yang'l"'Ald."an dengan unit-unit konsep tertentu

1979: 60).

Malma yang pasti dari konseptentapat dalam definisinya yang benar

Makna yang pasti dari konsep yangdigunakan terdapat di dalamdefinisinya

benar. Untuk mengetahuinya, orangdapat melacak kembali langkah

atau prosedur logis yang diperlukanmembentuk konsep tersebut, serta

hams dapat ditunjukkan pulahubungannya dengan realitas perseptual j

Seandainya terjadi keraguan terhadapatau definisi konsep, metode

klarifikasi yang terbaik adalah mencariacuanny~ yaitu dengan bertanya kepada

sendiri: Fakta realitas apa yangpada konsep ini? Apa yang

membedakannya dengan konsep yang(Rand, 1979:67).

3. Proses Pembe:n.tukan KonsepKonsep merupakan integrasimental

atas d-qa unit atau Iebib yang diisolasikanmenUTUt eiri khas dan yang disatukan

definisi yang khas (Rand, ]979:Maksud utama konsep danb~

Filsajat, Seri ke-31, Agustus

menurut Ayn Rand, adalah' untukmemberi manusia sistem penggoloDgandan pengorganisasian kogniti( '. yangmemungkinkannya untuk memperoleh,pengetahuan dengan skala yang tidakterbatas. Konsep dan bahasa ada1ah alatbagi manusia untuk memelihara tertibdalam pikirannya dan yangmemungkinkannya untuk berpikir (Rand,1979: 92).

Di dalam pembentukan konsep, unityang terlibat adalah salah satu aspekrealitas, dapat berupa entitas, sifat,

. aktivitas, kualitas, dan hubungan; dapatjuga bempa konsep yang terbentuk Iebihawal. Aktivitas yang terlibat adalab.proses abstraksi, yaitu fokus mentalselektif yang mengbilangkan ataumemisabkan aspek tertentu reaJitas dati 'yang Iain-lainnya Misalnya,pengisolasian sifat tertentu yang diilikioleh entitas, atau aktivitas tertentu yangdilakukan entitas.

Penyatuan, di sini, mengandungmakna integrasi, yaitu pemaduan unitmenjadi satu kesatuan, sesuatu yangtunggal, entitas mental barn yangkemudian digunakan sebagai unit tunggalpemikiran. Unit ini dapat dipecahmenjadi komponen manakala diperlukan.

Bahasa, dalam kaitannya denganpembentukan konsep, memiliki fungsipsiko-epistemologis (Rand, 1979:12).Artinya, bahasa memasukkan konsep kedalam padanan mental dari yang konkrit.Bahasa membuat jumlab yang banyakyang diintegrasikan oleh sebuah konsepmenjadi yang konkrit-yang tunggal,bersifat khusus dan perseptual, yangmembedakannya dengan semua yangkonkrit lainnya.

Proses pembentukan konsep tidak

Page 8: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

lengkap hingga unit penyusunnyadiintegrasikan ke dalam satu unit mentaltunggal dengan menggunakan kata yangkhusus (Rand, 1979: 24). Belajarberbieara ad~ belajar memahamimakn&, pema.1:la.Inan acuan kata, memahijenis dari yang ada. yang diacu kata didalam realitas. Mempelajari katamerupakan akselerator bagiperkembangan kognitit: namun aktivitasini bukan merupakan pengganti bagiproses pembentukan.konsep.

Konsep yang sederhana dan primer,konsep yang rumit, serta konsep derivatifdipelajari oleh anak secara bersamaan. Initergantung pada inisiatif menta1nya,karena di dalam konsep tidak terdapatparticular order atau mutan tertentuyang harns dilewati, urutan yang .satumenyaratkan yang sebelumnya danmenjadi syarat bagi urutan berikutnya.Perkembangan konseptual anak yangindependen dan penuh bam mulai setelahdimilikinya perbendaharaan kata yangmemadai, ··yang memungkinkannya untukmembentuk kalimat. Atan dengan katalain,' perkembangan konseptual yangindependen dan penuh dapat terjadisetelah anak mampu berpikir.

a. Proses pembentukan kODsep yangsederhanasecara epistemologis

Ayn Rand,dalam kaitannya denganpenjelasan .tentang terbentuknya konsepyang sederhana, memberikan contohbagaimana terbentuknya konsep"panjang". Namun, ia jugamengingatkan bahwa konsep "panjang"ini seeara kronologi~ bukan merupakankonsep pertama yang dimengerti olehanak. Dia menulis."If a child considers a match, a pencil

186

and a stick, he observes that lengthattribute they have in common, butspecific length differ. The differenceone of measurement. In order tothe concept H length ", the child's mindretains the attribute and omitsparticular measurements. Or,precisely, ifthe process were identified inwords, it would consist of the following:"Length must exist in some quantity, butmay exist in any quantity. 1 shall identifyas "length" that attribute ofany existentpossessing it which can be quantitativelyrelated to a unit of length, withoutspecifying the quantity" (Rand, 1979:13).

Menurut Ayn Rand, sekalipun anaktidak berpikir dengan kata seperti itu,karena ia memang belum memilikipengetahuan tentang kata. Namun, sepertiitulah hakikat proses yang dilakukanpikirannya yang tanpakata. Dan itulahprinsip yang diikuti oleh pikirannyamanakala ia· sedang memahami konsep"panjang" dengan mengamati tiga buahobjek, ia memakainya untukmengidentifikasikan atribut panjang padahal·· .yang lain, misalnya: benang, pita,jalan, dan ikat pinggang. Prinsip yangsarna juga berlaku bagi prosespembentukan konsep tentang entitas,misalnya "meja" (Rand, 1979: 14).

Kata yang pertama dipelajari anak,adalah yangmengacu kepada objekvisual, ia juga mempertahankankonsepnya yang awal secara visual.Bentuk visual kata itudireduksi menjadiberbagai· esensial yang membedakan jenispartikular entitas dengan segala jenisentitas yang lainnya Sebagai contoh,gambaran universal yang dimiliki olehseorang anak tentang manusia berbentuk

JumaZ FiZsajat, Sen ke-31, Agustus 2000

Page 9: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

CukAnanta W~aya, Teori Pe1llI!eI;ltukanKonsep...

untuk kepala, ernpat tongkat untukdan tangan. Gambaran seperti i~

__r'Io"l"lrll'1T Ayn Rand, merupakan catatanproses abstraksi dan

pembentukan keDsep dalam transisipikiran dari tingkat perseptual menujuperbendaharaan kata yang sepenuhnyapada tingkat konseptual.

Di dalam pembentukan konsep,unsur kesamaan merupakan hal yangterpenting. Kesamaan dalam konteks ini,adalah hubungan antara dna yang ada8tau lebih yang memiliki em khas yangsarna, namun dalam ukuran maupuntingkat yang berbeda. Sedangkanpengukuran, dalam pembentukan konsepmeIakukan peran diferensiasi danintegrasi.

Konsep tidak dapat dibentuk seeararandom, karena semua konsep dibentukdengan pembedaan dua· yang ada atauIebih dengan yang ada lainnya Semuaperbedaan konseptual dibuat· dalamkaitannya dengan eiri khas yangsepadan, yaitu em khas· yang memilikisatu unit ukuran umum. Konsep tidakdapat dibentuk dengan membedakanobjek panjang dengan objek yangberwama hijau (Rand, 1979: 16).

Di dalam proses· pembentukankonsep, orang mengamati bahwa bentukitu merupakan satu em Imas yangsepadan dari objek tertentu. Orang tidakhams mengukur semua bentuk yangterlibat, bahkan tidak periu untukmengetahui bagaimana mengukumya, iasemata-mata hams mengamatikesamaannya. Kesamaan dipahami secaraperseptual; manusia tidak dan tidak hamsmenyadari kenyataan bahwapembentukan .konsep itu melibatkanmasalah pengukuran.

Jumal Fllsafat, Seri ke-31, Agustus 2000

Ciri khas yang sepadan meJunalkanunsur yang hakiki dikonsep. IniPersamaan Umumem khas yangsatu unitmenggunakanny~ manusiamembedakan dua yang ada ataudengan·yang ada lainnya.

Proses pembentukan konsepmenyiratkan bahwa, konsepterbentuk sangat awal adalah .konseptentang entitas, karena entitaslah sebagaisatu-satunya yang ada untuk yangpertama kalinya. Atribut, tidak dapat adamelalui dirinya sendiri, semata-matamerupakan eiri khas entitas. Demikianjuga aktivitas, tidak terjadi melaluidirinya sendiri, mal~an adanyatergantung pada entitas, yaitu entitas yangmelakukan aktivitas.

1). Proses pembentukan konsep yangrumit

Di satu pihak, konsep dapatdiintegrasikan bersama konsep lainsehingga terbentuk sebuah konsep. dengancakupan makna yang Iebih Iuas. Di lainpihak, sebuah konsep dapat juga dipeeahmenjadi berbagai konsep yang memilikieakupan makna yang lebih sempit. Prosespengintegrasian dan pemecahan konsepini oleh Ayn Rand diistilahkan denganabstraksi atas abstraksi. Sebuah konsepdapat dikatakan rumit atau tidakditentukan oleh prses terbentuknyakonsep tersebut. Dengan mengikutiproses· dan sesuai dengan fakta kognitiLkonsep yang terbentuk Iebih awaldiintegrasikan menjadi konsep yang IebihIuas atau dipecab menjadi berbagaikonsep yang Iebih sempit (Rand, 1979:

Page 10: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Teari Pembentulam

"meja belajar", "meja tamu". Maknakonsep yang diturunkan dari konsep"meja" lebih sempit daripada konsep"meja" ito sendiri.

Sebagaimana pengintegrasiankonsep, pemecahan konsep menjadikonsep yang lebih sempit juga adadalilnya (Rand, 1979: 27)."When a concept is subdivided intona"ower ones, its distinguishingcharacteristic is taken as their"Conceptual Common Denominator"-and is given a narrower range ofspecified measurements or is combinedwith an additional characteristic (s), toform the individual distiilguishingcharacteristic ofthe new concepts. "Menurut Ayn Rand, bagaimanapun juga,prinsip pembentukan konsep tetaplahsarna: eiri khas pembeda konsep sebagai"Sebutan Persaaan Dmwn Konseptual"dari bagian yang lebih kecil, dandipertahankan tetapi dikualifikasikandengan penambahan ciri khas yang lainguna membentukciri khas·pembeda bagikonsep bam.

Konsep "manusia", misalnya, dapatdibagi menjadi sub-kategori yang banyaksekali, sesuai dengan berbagai aspek atauatribut (Rand, 1979: 33). Misa1ny~

konsep Hanak", "remaja", "pemuda","orang dewasa". Konsep "manusia" jugadapat dipeeah atas dasar em khas yangkhusus, misalnya atas dasarketurunannya: Caucasian, Negro,Melayu, Mongolian. Atas dasarkebangsaannya: Indonesia, Amerika,Jepang. Atas dasar akktivitasprofesionalnya: filsuf, dokter, insinyur,seniman. Atas dasar hubungankekeluargaan: ayah, ibu, anak, sandara.Atas dasar hubungan ekonomis: penjual,

a). Proses pengintegrasian konsepMenmut Ayn Rand, ada semacam

datil tertentu di dalam prosespengintegrasian konsep yangmenghasilkan s9>uab konsep barn dengancakupan makria yang lebih luas. Daliltersebut adalah sebagai berikut (Rand,1979: 30).

"When concepts are integrated intoa wider one, the new concept includes allthe characteristic ofits constituent units;but their distinguishing characteristicsare regarded as omiUed measurements,and one of their common characteristicsdetermines the distinguishingcharacteristic of the new concept: theone representing their "ConceptualCommon Denominator" with theexistents from which they are beingdifferentiated".

Tahap pertama pengintegrasiankonsep menjadi konsep yang lebih luasmasih sangat sederhana, karooa konseptersebut masih mengacu kepada yangkonkrit perseptuaI.· Dalaql proses ini,masing-masing konsep berlaku sebagaiunit, yang secara epistemologis seolah­olah· masing-masing sebagai satu konkritmental tunggal. Sedangkan secarametafisis, atau dalamrealitas, masing­masing berlaku untuk sejumlah konkrityang tidak terbatas dengan jenis tertentu.b). Pemecahan konsep menjadi konsepyang lebihsempit

Konsep tentang "meja", misalnya,diintegrasikan bersama dengan

K6I1LSeD lainakan melahirkan konsep barn,konsep tentang "alat rumah tangga".

konsep "meja", jika dipecah,lebih

Jumal Filsajat, Seri ke-31, Agustus 2000

Page 11: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Culc.Ananta Wljaya, Teori Pembentukan Konsep ...

.··nerJ[1t>e.I1~ buruh, majikan.

Dua aspek kognitif dalam abstraksiDidalam abstraksi terdapat dua

aspek kognitif. ~alam arti, aspekpeInahaman dalam pembentukan konsep,di satu pihak; dan terjadinya prosesidentifikasi di dalam kesadaran manusia

saat melakukan abstraksi, di lainDna aspek kognitif tersebut dapat

·.dtU1rat.K~m sebagaiberikut (Rand, 1979:33-

Pembentukan konsep yang Iebib Iuasmemerlukan Iebih banyak pengetahuandaripada yang diperlukan oleh salah satukonsep penyusunnya Misalnya, konsepfthewan" memerlukan Iebib banyakpengetahuan daripada konsep "manusia",.untuk dapat memahami konsep "hewan"diperlukan adanya pengetahuan tentangmanusia dan spesies lainnya. Memahamisebuah konsep berarti memahami prosespembentukan konsep, atau paling tidak,memahami berbagai unit yang tergolongdi dalamnya. .Integrasi yang Iebih Iuasdalam rangka membentuk konsep denganmakna y~g Iebih luasmemerlukan Iebihbanyak pengetahuan. Misalnya,· konsep"ayab" memerlukanpengetahuan yangIebih luas daripada konsep "manusia",karena untuk dapat· memahami konsep"ayah" selain memerlukan pengetahuantentang manusia juga ·membutubkanpengetahuan tentang reproduksi danhubungan kekeluargaan.(2). Pembentukan konsep memeberikansarana identifikasi bagi· manusia,. bukanhanya terhadap yang konkrit yangmemiliki jenis itu yang mungkin akanditemukandi masa depan. Prosesidentifikasi konseptualini dipelajarisebagaimana orang belajar herbicara,. dan

Jurnal Filsajat, Seri ke-31, Agustus 2000

menjadi otomatis dalam kasus mengenaiyang ada·· yang terdapat di dalamkesadanm perseptual. Sedangkanpengetahuan tentang apakah sesuatu yangkonkrit itu tergolong ke dalam konseptertentu tidak datang secara otomatis,melainkan diperlukan adanya usabakognitif bam. J~ proses pembentukankonsep dan penerapan konsepmengandung pola yang hakiki dati duametode untuk mengerti yangfundamental: induksi dan deduksi.Proses pengamatan terhadap fakta realitasdan pengintegrasiannya, pada hakikatnyamerupakM proses induksi. Sedangkanproses penggolongM hal yang bam kedalam konsep yang telah diketahui, padabakikatnya, merupakan proses deduksi.

d). Konsep-konsep hasH introspeksiMenurut Ayn Rand, kesadaran

manusia, tepatnya proses kesadaranmanusia, memiliki dua arab aeuan.Pertama, denganekstrospeksi manusiadapat memahami yang ada di Iuar dirinya(external world). Kedua, denganintrospeksi manusia dapat memahamiaktivitas psikologis y~g terjadi dalampsikisnya sendiri. Sekalipun demikian,ekstrospeksi mendahului introspeksi.Setiap fenomena kesadaran diderivasikandati kesadaran manusia akan dunialahiriah. Introspeksi atau prosespemahaman aktivitas psikologisnyasendiri, dapat berlangsung hanya jikad.engan memperhatikan yang ada padadunia lahiriah. Karena, hanyadalamkaitannya dengan dunia labiriab herbagaiaktivitas kesadaran dapat dialami,dipahami, didefinisikan, maupundikomunikasikan. . Kegiatan merasa,berpikir, dapat berlangsung

Page 12: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

CukAnanta

padabahwa makna a yangmelekat pada dunia ada~

Pengetahuan tentang ataukebenaran dasar bersifat prioridan objekti( merupakan 1r~\aC"i.... on yangmendahului serta bagipengetahuan itu sendiri.

Manusia konsepaksiomatik. Konsep implisitdi dalam semua faIda dan pengetahuan.Konsep aksiomatik ini adalah: eksistensi,identitas, dan kesadaran. halmerupakan konstanta kesaclslfan manUSladan berlaku seD~~mtef!f8tlor 1()2llltlt.

Setiap II<I.'T'I'~~'

duniakarena ada

Page 13: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk Ananta Wijaya, Teori Pembentukan Konsep ...

.. ,.............~__ aksiomatik, dapat didefinisikandikomunikasikan. Definisi bertujuan

membedakan konsep yang satudengan konsep ~~ lain. Definisimerupakan pefuyataan yangmengidentifikasikan hakikat unit yangtergolong dalam sebuah konsep. Definisi

merupakan pemerian. Semuaadalah bersifat ~ontekstual.

Definisi yang valid adalah yang mengacukepada fakta realitas. Kepastian maknasebuah konsep terletak di dalamdefinisinya yang booar.

Konsep merupakan integrasi mentalatas dua unit atau lebih yang diisolasikanmenurut eiri khas dan disatukan dengandefinisi yang khas pula. Dengandimiliknya konsep, manusia menjadimungkin untuk mendapatkanpengetahuan yang hampir-hampir tidakterbatas. Selain itu, konsep dan bahasamerupakan alat yang dimiliki· olehmanusia untuk memelihara tertib dalarnpikirannya dan yang memungkinkannyauntuk berpikir. Bahasa berperanmemasukkan konsep ke dalam padananmental dari yang konkrit. Pembentukankonsep memungkinkan manusia untukmengidentifikasikan yang konkrit yangmemiliki jenis sarna yang mungkinditemukan di masa depan.

Konsep dapat terbentuk melaluiekstrospeksi maupun introspeksi. Konsepyang mengacu kepada dunia lahiriahterbentuk seeara ekstrospekti( sedangkanyang mengacu kepada dunia batiniahterbentuk seeara introspektif.Pembentukan konsep introspektifmengikuti proses yang sarna seperti padapembentukan konsep ekstrospek.tit:Konsep yang mengacu kepada kesadaranmerupakan integrasi mental atas dua hal

Filsafat, SeTi ke-31,.Agustus 2000

atau Iebih proses psikologis yangmemiliki khas pembeda yang sarna,dengan partkular dan ukuran intensitasaksi yang dihilangkan.

B. Evaluasi1. Jawaban Ayn Rand terhadap TigaPersoalan Fundamentala. Hubungan antara abstraksi denganyang konkrit

Objektivisme mengajarkan bahwarealitas itu objektit: jelas dalam dirinyasendiri. Secara metafisis, realitas sebagaisatu-satunya otoritas, dalam arti bahwauntuk dapat membentuk pengetahuanyang valid dan benar, orang hamsmemiliki konsep yang mengacu kepadarealitas-yang objektif Sebuah konsepdapat dibentuk setelah manusiamengalami sensasi yang bersifat otomatisyang tersimpan dan diintegrasikan olehotak. Kemudian sejumlah sensasiterhimpun membentuk seblJ.ah persep,yang merupakan the givien, jelas dalamdirinya sendiri. Setelah terbentuk persep,kesadaran mengadakan proses abstraksidan menghasilkan konsep.

Konsep, dengan demikian,merupakan hasil dari pengalaman, hasildari penginderaan ke luar (ekstrospeksi)jika itu berhubungan dengan objek fisik,maupun pengintegrasian ke dalam(introspeksi) yang mengaeu kepadakesadarannya sendiri. Konsep merupakanabstraksi atau universalia, sedangkansegala sesuatu yang dipersepsi manusiaadalah objek (fisik maupun mental) yangbersifat partikular dan konkrit.

Dengan demikian, dalam kaitannyadengan pembentukan konsep, abstraksidapat berlangsung dalam kesadaranmanusia setelah terjadi penginderaan

Page 14: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk·J\ftanta Wijaya, Teor; PembentukanKonsep ...

yang mengaeu kepada objek konkrit,individual. Karena, konsep merupakanabstraksi atau universalia, makamengandung isi partikularia, dalam artisebuab konsep rnerupakan padananmental dari yang konkrit yang dapatdikenakan kepada konkrit tunggalmaupun Jarnak. Lebih dari itu, konsepberlaku mengatasi waktu, dalam artisebuah konsep berlaku untuk yangkonkrit yang sudah, sedang, maupunyang akan ada asalkan yang konkrittersebut memiliki eiri khas pembeda yangsarna, yang membuat yang konkritsebagai dirinya sendiri.

B. Konsep mengacu kepada realitasobjektif

Realitas yang paling objektif adalahyang· mengaeu kepada prasyarat yangmemungkinkan dibangunnyapengetahuan manusia Dalam hal ini, AynRand menunjukkan adanya tiga konsepaksiomatik-yang ada, kesadaran, danidentitas. Setiap pengetahuan manusiamengasumsikan tiga hal ini.

Objektivitas tidak hanya berkaitandengan ·fakta, melainkan juga berkaitandengan nilai. Filsafat Objektivismemengajarkan bahwa nilai ito· bersifatfaktual, objektit: dalam arti .nilaisekaligus meropakan falda, nilai dapatdapat mengada karena ada fakta.

Filsafat Objektivisme tidakmenerima segala hal yang bersifatdikototnis,< dalamarti menolaksegalapandangan .. yang. mengatakan ·bahwarealitas ito bersifat dna, ·yangmasing­masing merupakan· dua hal yang berbedasecara mutlak. Menurut Objektivisme,realitas dan atau kebenaran itu adalahsatu, tidak terbagi dan utah.

Setiap pengetahuan itu jelas dalaD!dirinya sendiri. Segala sesuatu adalartdirinya sendiri, setiap individu adalallidentitas. Realitas tidak berbeda dengqpenampakan, realitas adalah sebagaiman4yang tampak. Setiap realitas adalah 4.priori, mendahului pengetahuan, dailadanya tidak tergantung pada yanamengetabui. Realitas ada secara objekti~

ada sebagaimana adanya, memilikipengetahuan tidak lain yakni mengenalirealitas objektif Memiliki konsep berartimengenali realitas objektif

c. Konsep mengacu kepada sesuatuyang riiI

Konsep terbentuk seeara volitionaldan tidak secara arbitrer. Konsep adalahintegrasi mental dati dua unit atan lebihyang memiliki ciri khas pembeda yangsarna, dengan ukuran partikulamya yangdihilangkan. Konsep dibentuk denganmengisolasikan dua yang ada atan lebihdengan mendasarkan pada eirikhasnyayang berbeda. Yang ada merupakansesuatu yang riil, objektif Dengandemikian, konsep mengacu kepadasesuatu yang· riil, yang tidak lain adalahrealitas objektif

Dari tiga persoalan yang dijawabAyn Rand, dapatlah disimpulkan bahwaFlsfafat Objektivisme tidak lainmerupakan sebuab ttFilsafat RealismeNair', yang bercirikan memutlakkanrealitas. Realitas tidak hanya evidenmelainkan bersifat self-evident, adanyatidak tergantung pada apakah rea1itas itudipersepsi ataupun tidak. Refleksifilosofis yang dilakukan Ayn Randberangkat dati asumsi yang bernuansakanrealisme naif, sehingga kesimpuIannyapun, tidak dapat dihindarkan bennuara

Jumal Filsafat, Seri ke-31, Agustus 2000

Page 15: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk Ananta Teori Pembentukan

dapat dikatakan mengetahui objeksejauhia berpartisipasi di dalam objek tersebut.Ada sebagai titik tolak, pengetahuan yangpaling, jelas dan sekaligus paling ~ur.

Dalam arti tertentu, Teori KonsepEksistensialis dapat dikatakan bersifatontologis.

SeIsin kedua teori konsep tersebut, masih' banyak teori konsep yang"lain, ",eli

antaranya: T~ri Konsep Entitas danDisposisional (Health, dalam Edwards,1967: 178-9). Teori Entitasmengidentifikasikan konsep dengan,entitasindividual yang memiliki jenistertentu. Sedangkan Teori Disposisionalmetiyatakan ,bahwa konsep itu padahakikatnya merupakan kebiasaan ataukemampuan untuk menggunakan katasecara baik, atau hasil dati responbersyarat, ,atau karena pengenalan, ataukarena pembentukan kes~ atau jugakarena pengenalan diskursif terhadapuniversalia in rebus.

Pada hakikatnya, teon konsep AynRand, dapat dikategorikan sebagai teorlentitas, karena menurut Ayn, Rand,konsep itu merupakan entitas mental.

Teori konsep Ayn Rand yangbercorak realis lebih progresif jikadibandingkan dengan Teori konsep realisyang pada umumnya dianut oleh parafilsuf di'jaman Skolastik (Coffey, dalamNagel & Brandt, 1965: 271). Teorikonsep skolastik berpendapat bahwaobjek pemikiran itu bersifat abstrak,disebabkan oleh sifat intelek yang[material atau spiritual. Sedangkanmenurut Ayn Rand, ,objek pemikiran itubersifat objektif: faktual.

ke arab realisme naif.Kritik dapat diajukan kepada asumsimendasari filsafat realismenaif: di

antaranya adalah: ",~;bukankah manusiamempersepsi ,tergantung pada organpemersep~ya? Bila indera dalamkondisi yangberbeda-beda t~tu ~an

melahirkan konsepsi yang berbedapulayangmenjadi jaminan bahwa realitas

sarna dengan penampakan?Penyamaan fenomena, dengan noumena(menurut bahasanya Kant) hanya akanmelabirkan pemahaman yang superjisiaiterhadap realitas sebagai satukeseluruhan.

2. Kelebihan dan Kelemahan TeoriKonsep Objektivismea. Kelebihannya

Sebagai sebuah teori, Teori KonsepObjektivisme dibangun denganmendasarkan diri pada asumsi dasartertentu. Ayn Rand, secara koheren dankonsisten berusaha untuk tetap berpegangpada prinsip dasar yang melandasiteorinya dalam rangka mengembangkanargumennya. Sampai tingkatan tertentu,teon Ayn Rand Iebih bersifatepistemolgis, terutatna jika dibandingkandengan teori konsep Eksistensialis.

Teori Konsep Eksistensialismenyatakan bahwa apa yang dimengertimemaksakandirinya kepadaku, dalamdan meialui pengertianku iaterinteriorisasikan, terasimilasikan, dantetap dalam sebuah ekspresi (Luijpen,1960: 121). Dan yang sangat menarik,Eksistensialisme sepenuhnya menyadarico-eksistensi antara subjek yangmengetahui dan objek yang diketahui.Subjek tanpa dunia tidakbermakna, danobjek tanpa subjek tak terpahami. Subjek

B. KelemahannyaKelemahan teon konsep

ke-31, Agustus 2000

Page 16: TEORI'PEMBENTUKAN KONSEP MENURUT FILSAFAT …

Cuk Ananta Wijaya, Teori Pembentukan Konsep '"

objektivisme terutama terletak di dalamasumsi dasar sistem filsafat Ayn Randsecara keseluruhan, yaitu adanyakeyakinan terhadap kebenaran yangmutlak dan ti!lak dapat berubab. Padamulanya, ia di'liadapkan dengan kesulitanuntuk menentukan dasar metafisis baginaturalisme materialistisnya. Dalamusahanya· untuk melawan mistikisme, iaberhentipada satu posisi yang hanyamemberi dua kemungkinan--jalansolipsisme atau mistikisme.

Denganmendukung solipsisme­yakni, sikap bahwa semua pengetahuanitu adalah hipotetis, basil dari kesadaranpribadi-yang tidak dapat dipikirkan. AynRand tinggal bersama sebuah tautologi: Aadalah A. Penga1aman objektif yanglangsung dan tanpa antara yangmerupakan sumber satu-satunyakebenaran dasar. Manusia tidakmempelajari kebenaran metafisis dalamarti yang biasa mengenai dunia, karenakebenaran yang dipelajari senantiasaakan bersifat relatif. Pemahamanpradasar, yang implisit, terhadapkebenaran sebagai kebenaran merupakansatu aspek bagi manusia sebagai manusia.

Meskipun Ayn Randingin kembalikepada Aristoteles, namun dalamkenyataanya, ia lebih dekat dengan Platodalam hal persepsi tentang kebenaranesensial sebagai satu proses identiftkasi.Bagi Plato, kebenaran dasar adalahbersifat bawaan dan dengan demikiantidak bersifat relatif dan dapat digunakansebagai •... kriteria siap pakai dalammenafsitkan realitas. Dalam arti ini baikRand mauplln Plato, berpegang baItwakebenaran (eksistensi) adalah apa yangsesuai dengan Kebenaran (esensi), apayang "terpatri" dalam citra (imaji).

194

DAFTAR PUSTAKABrennan, Joseph Gerard, 1953,

Meaning of Philosophy, HarperBrothers, New York. ....•~

Edwards, Paul, ed., 1967 n.tEncyc~opedia of Philosoph;' vol2jMacmillan &.Free Press, New York./J

Hospers, John, 1967, An Introduction t4Philosophical Analysis, 2nd ed., .~

Prentice-Hall International, Inc.~

London.Luijpen, William A., 1960, Existential

Phenomenology, Duquesne StudiesiDuquesne University Press, Pittsburg.

Mayer, Frederick, 1951, History ojModem Philosophy, American Book:Company, New York.

Nagel, Ernest & Brandt, Richard B., (ed).,1965, Meaning and Knowledge., Brace& World Inc, New York.

Nauman, S1. Elino, 1974, Dictionary ojAmerican Philosophy, A Littlefield,Adam & Co, New Jersey.

O'Neill, William F., 1972, An Analysis ojAyn Rand Philosophy,Littlefield, Adam and Co. Totowa.

Rand, Ayn , 1957, Atlas Shrugged,Random House, Inc., New York.

___.-;;J' 1961, For the NewIntellectual, The New AmericanLibrary, New York.

____, 1979, Introduction toObjectivist Epistemology, The NewAmerican Library, New York.

Russell, Bertrand, 1984, A History ojWestern Philosophy,Counterpoint,London.

Yoakov, Juliette, 1986, Fiction Catalog,1led, The H.H. Wilson Company,New York.

Encyclopedia Britanica,1982, Helen Hemingway Benton,Publisher, Chicago.

Jurna/ Fi/safat, Seri ke-31, Agustus 2000