14
EFEK UKURAN SPREADER TERHADAP KEGAGALAN KEBOCORAN MIKRO YANG DIISI DENGAN TEKNIK PEMADATAN LATERAL DINGIN (CLC) (Effect of spreader size on microleakage of roots filled with cold lateral compaction technique) Tugba Turk, Beyser Piskin, Hasan Orucoglu, dan Berdan Aydin ABSTRAK Tujuan: Untuk mengevaluasi efek dari ukuran spreader pada kebocoran apikal gigi insisivus rahang atas. Bahan dan Metode: Jumlah total terdiri dari 75 gigi manusia permanen tanpa karies dan tanpa fraktur atau keretakan yang digunakan dalam penelitian ini. Setelah menghilangkan mahkota dari cementoenamel junction dan standarisasi panjang akar, spesimen secara acak dibagi menjadi lima kelompok/grup: Kelompok 1 - Akar tidak dilakukan instrumentasi. Kelompok 2 - saluran akar dilebarkan menggunakan teknik step-back hingga file ukuran 40 dan diisi dengan pemadatan lateral dingin (CLC) dari gutta percha (GP). Kelompok 3 - Selama prosedur pengisian,spreader yang pertama kali digunakan adalah ukuran 40. Kelompok 4 – Spreader yang pertama kali digunakan adalah ukuran 35. Kelompok 5- Spreader awal yang digunakan pertama kali adalah ukuran 25. Jumlah kebocoran melalui saluran akar yang diisi dievaluasi menggunakan model filtrasi cairan secara terkomputerisasi. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney (p <0,05). Hasil: terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antarkelompok (p <0,05). Sementara pada kelompok tanpa instrumentasi (Grup 1) tidak memiliki kebocoran, sedangkan pada kelompok dengan instrumentasi tapi tidak dilakukan pengisian akar (Grup 2) memperlihatkan nilai kebocoran tertinggi. Tidak ada perbedaan antara kelompok 3 dan 4. Kelompok 5

Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

EFEK UKURAN SPREADER TERHADAP KEGAGALAN KEBOCORAN MIKRO YANG DIISI DENGAN TEKNIK PEMADATAN LATERAL

DINGIN (CLC)(Effect of spreader size on microleakage of roots filled with cold lateral compaction

technique)Tugba Turk, Beyser Piskin, Hasan Orucoglu, dan Berdan Aydin

ABSTRAKTujuan: Untuk mengevaluasi efek dari ukuran spreader pada kebocoran apikal gigi insisivus rahang atas. Bahan dan Metode: Jumlah total terdiri dari 75 gigi manusia permanen tanpa karies dan tanpa fraktur atau keretakan yang digunakan dalam penelitian ini. Setelah menghilangkan mahkota dari cementoenamel junction dan standarisasi panjang akar, spesimen secara acak dibagi menjadi lima kelompok/grup: Kelompok 1 - Akar tidak dilakukan instrumentasi. Kelompok 2 - saluran akar dilebarkan menggunakan teknik step-back hingga file ukuran 40 dan diisi dengan pemadatan lateral dingin (CLC) dari gutta percha (GP). Kelompok 3 - Selama prosedur pengisian,spreader yang pertama kali digunakan adalah ukuran 40. Kelompok 4 – Spreader yang pertama kali digunakan adalah ukuran 35. Kelompok 5- Spreader awal yang digunakan pertama kali adalah ukuran 25. Jumlah kebocoran melalui saluran akar yang diisi dievaluasi menggunakan model filtrasi cairan secara terkomputerisasi. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney (p <0,05).Hasil: terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antarkelompok (p <0,05). Sementara pada kelompok tanpa instrumentasi (Grup 1) tidak memiliki kebocoran, sedangkan pada kelompok dengan instrumentasi tapi tidak dilakukan pengisian akar (Grup 2) memperlihatkan nilai kebocoran tertinggi. Tidak ada perbedaan antara kelompok 3 dan 4. Kelompok 5 menunjukkan secara signifikan kebocoran yang lebih sedikit dari kelompok 3 dan 4. Kesimpulan: ukuran Spreader yang digunakan selama pemadatan lateral dingin dari gutta percha tampaknya menjadi faktor yang penting pada kebocoran apikal akar gigi. Penggunaan spreader dengan ukuran yang lebih kecil selama pemadatan lateral dingin mungkin dapat memperlihatkan keberhasilan kebocoran yang lebih kecil.

Kata kunci: pemadatan lateral dingin, kebocoran mikro, obturasi, pengisian saluran akar, spreader

Page 2: Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

PENDAHULUAN

Kualitas pengisian tiga dimensi saluran akar adalah faktor penting untuk

keberhasilan jangka panjang dari perawatan endodontik. Walaupun sekarang

inovasi teknologi yang lebih baru dalam ilmu endodontologi, teknik kompaksi

lateral dingin telah diterima secara universal dan secara luas digunakan sebagai

standar perbandingan dengan teknik lainnya.

Dasar dari teknik pemadatan lateral dingin, dijelaskan pada tahun 1930, adalah

dimulai dengan master cone Gutta percha, yang dipadatkan dengan spreader

untuk membuat ruang untuk cone Gutta percha. Selama prosedur untuk

penambahan gutta percha aksesori, spreader logam ditempatkan ke akar saluran

berulang kali untuk memadatkan gutta percha kearah lateral. Banyaknya gutta

percha dapat ditempatkan ketika menggunakan spreader yang sesuai dengan

ukuran gutta percha; hal tersebut menunjukkan bahwa hingga 80% ruang saluran

akar bisa digunakan menggunakan menggunakan metode ini. Menurut Jerome

dkk, kompatibilitas dari spreader dan cone Gutta percha aksesori yang digunakan

di pemadatan lateral dingin memperlihatkan faktor yang penting untuk membuat

pengisian yang kuat. Selain itu, diketahui bahwa pengisian apikal adalah lebih

baik jika spreader ditempatkan lebih dekat dengan apeks.

walaupun teknik pengisian pemadatan lateral dingin diterima untuk teknik pengisi

secara universal, masih tidak ada konsensus pada pemilihan ukuran spreader yang

digunakan. Pada tahun 2008, Piskin dkk. Menyatakan bahwa ukuran spreader

mempengaruhi resistensi mekanik dari akar yang telah diisi dengan pemadatan

lateral dingin. Temuan ini menuntun kita untuk memikirkan ukuran spreader

mungkin merupakan faktor yang penting untuk meminimalkan kebocoran apikal.

Lebih lanjut, efek ukuran spreader pada kebocoran mikro belum diselidiki/

diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ukuran spreader

stainless steel pada kebocoran apikal oleh teknik filtrasi cairan yang

terkomputerisasi.

Page 3: Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

BAHAN DAN METODE

Persiapan sampel

Tujuh puluh lima gigi insisivus rahang atas diekstraksi karena alasan periodontal

digunakan dalam penelitian ini. Inform consent diperoleh dari semua pasien

berdasarkan protokol yang disetujui oleh Komite Etika Universitas. Gigi disimpan

pada cairan timol 0,1% pada suhu 4° C. Permukaan spesimen dikuret dan

diperbesar 20 kali menggunakan sebuah stereo mikroskop untuk memeriksa setiap

retak, karies akar, apeks yang terbuka atau resorpsi akar. Radiografi digunakan

untuk menentukan jumlah saluran akar dan morfologi saluran akar yang

abnormal. Gigi dengan retak, obliterasi pulpa, morfologi saluran yang kompleks,

apeks yang terbuka tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Persiapan saluran dan

pengisian akar dilakukan oleh endodontist yang sama.

Dilakukan pengambilan mahkota di cementoenamel junction menggunakan bur

diamond (Komet, Gebr Brasseler, Lemgo, Jerman) dengan memisahkan panjang

akar pada 13 mm untuk semua sampel. Akar dengan saluran akar dengan ukuran

file 25 (Dentsply Maillefer, Ballaigues, Swiss) pada panjang kerja dimasukkan

dalam penelitian ini. Sampel diinstrumentasi, dan akar diisi atau diobturasi seperti

yang dijelaskan sebelumnya oleh Piskin dkk. Spesimen secara acak dibagi ke

dalam kelompok sebagai berikut:

Kelompok 1

Akar spesimen (n = 15) tidak dilakukan diinstrumentasi atau tidak ditumpat.

Kelompok 2

Akar spesimen (n = 15) diinstrumentasi dengan teknik step-back. Panjang kerja

dikontrol menggunakan file ukuran 10 (Mani, Tokyo, Jepang). Pelebaran saluran

akar dimulai menggunakan Hedstrom file ukuran 25 (Dentsply Maillefer) sesuai

panjang kerja. Preparasi saluran akar awal diselesaikan menggunakan instrumen

yang lebih besar untuk mendapatkan ukuran master apikal file 40 untuk semua

spesimen. Larutan Sodium hipoklorit (Sigma-Aldrich, St Louis,MO) (2,5%, 2

Page 4: Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

mL) digunakan untuk irigasi antara instrumen. Teknik step-back dimulai dengan

file ukuran 45 dan diselesaikan dengan H-file dengan ukuran 5 kali lebih besar,

ukuran 70. Irigasi akhir dilakukan dengan 2,5 ml 2,5% NaOCl, dan 2,5 mL 5%

ethylenediaminetetraacetic (Sigma-Aldrich). Gigi disimpan pada temperature 4° C

dengan kelembaban 100% hingga sampai uji kebocoran dilakukan. Spesimen di

Grup 2 disimpan tanpa pengisian saluran akar (hanya dilakukan preparasi)

Kelompok 3

Akar (n = 15) dipersiapkan seperti yang dijelaskan di atas. kompaksi lateral dingin

dilakukan sebagai berikut: Master apikal cone (ukuran 40) ditempatkan sesuai

panjang kerja. Sebelum pengisian saluran akar, sebuah spreader stainless steel

ukuran 40 (Thomas Endo, Bourges Cedex, Perancis) ditandai dengan stopper

silikon dengan panjang 1 mm lebih pendek dari panjang kerja dan dilakukan

pemeriksaan di saluran akar. Sealer (Diaket, 3M, ESPE, Seefeld, Jerman)

diaplikasikan pada dinding saluran menggunakan master apikal cone. Setelah

menempatkan master apikal cone, spreader ukuran 40 dimasukkan ke dalam

ruang saluran akar dengan 1 mm lebih pendek dari panjang kerja di mana

spreader didiamkan selama 10 detik; selanjutnya, ukuran 35 dilapisi dengan

sealer dan ditempatkan ke dalam ruang yang ditinggalkan oleh spreader. Setelah

menggunakan spreader ukuran 40, pemadatan dilanjutkan menggunakan spreader

ukuran 25, dan hanya cone aksesori ukuran 20 ditempatkan di ruang yang

ditinggalkan oleh spreader ukuran 25 sampai spreader tidak bisa masuk lebih dari

2 mm.

Gutta percha cone yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari batch

yang sama dari perusahaan yang sama (DiaDentGroup International Inc, Chongju

Kota, Korea). Kelebihan dari gutta percha telah dihilangkan dari kavitas koronal

di cementoenamel junction dengan instrumen yang dipanaskan (Hu-Friedy,

Leimen, Jerman). Akar tidak direstorasi hingga koronal.

Page 5: Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

Kelompok 4

Akar (n = 15) disiapkan dan diisi seperti pada grup 3, kecuali spreader yang

pertama kali digunakan adalah ukuran 35. Setelah menempatkan master apikal

cone sesuai panjang kerja, spreader ukuran 35 dimasukkan ke saluran akar seperti

yang dijelaskan di Grup 3, dan gutta percha ukuran 30 diinsersikan pada space

yang dibuat.

Kelompok 5

Akar (n = 15) yang telah disiapkan dan diisi seperti di Grup 3, kecuali spreader

yang pertama kali digunakan adalah ukuran 25. Setelah menempatkan master

apikal cone ke panjang kerja, sebuah spreader ukuran 25 dimasukkan ke dalam

saluran akar, dan gutta percha ukuran 20 ditempatkan pada space yang tersedia

oleh spreader.

Tiga lapisan varnish kuku diaplikasikan pada akar. Berikutnya, sampel siap untuk

analisis kebocoran apikal. Akar gigi ditutupi oleh polish kuku (Maybelline, NY,

USA) 3 kali, termasuk apeks akar di Grup 1 yang berfungsi sebagai kontrol

negatif.

Spesimen Grup 2, tidak diisi dan tidak ditutupi dengan varnish kuku, yang

berfungsi sebagai kontrol positif. Sisa dari spesimen dilapisi juga dengan tiga

lapisan dari varnish kuku, tetapi tidak termasuk kavitas koronal dan foramen

apikal. Spesimen disimpan pada temperatur 37 ° C dan kelembaban 100% selama

7 hari.

Evaluasi kebocoran apikal

Sampel ditempatkan pada sistem komputerisasi yang dirancang untuk pengukuran

microleakage apikal dengan meteran transport larutan seperti dijelaskan

sebelumnya, dan uji dibantu dilengkapi dengan software PC yang kompatibel

(Fluid Filtration'03, Konya, Turkiye). Sebuah tekanan tangki bertekanan (1,2 atm)

digunakan untuk menerapkan 120 kPa dari O2 kesisi apikal gigi melalui regulator

Page 6: Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

tekanan udara digital (SUNX Sensor, Des Moines, USA). Software secara

otomatis mengukur gerakan cairan dimasing-masing sampel setiap 2 menit untuk

waktu 8 menit. Masing-masing spesimen diuji empat kali, dan kuantitas

kebocoran dinyatakan sebagai kPa / min.

Analisis statistik

Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan software Stat View4.57

(Abacus Concepts Inc, NC, USA). Hasil dianalisis menggunakan tes Kruskal-

Wallis dan Mann-Whitney U-test dengan koreksi Bonferroni (p <0,05).

HASIL

Spesimen kontrol positif mengalami kebocoran lebih besar secara signifikan

dibandingkan spesimen dari kelompok eksperimental (P <0,05). Rerata pengukuran

microleakage dan kesalahan standar deviasi bila dalam kPa / menit pada 1,2 atm

ditampilkan pada Tabel 1 untuk semua kelompok. Kelompok 5 (spreader ukuran

25) menunjukkan jumlah microleakage yang paling sedikit antara kelompok

eksperimen (p<0,05). Kelompok 3 menunjukkan kebocoran yang lebih besar

dibandingkan dengan kelompok 4, namun tidak ada perbedaan signifikan secara

statistik (p>0,05).

Tabel 1: Rata-rata Kebocoran{kPa/min}

Kelompok Rata-rata Kebocoran x 10-6

{kPa/min}

SDx10-6

K1: KontrolNegatif Tidakadakebocoran

K2: KontrolPositif 48,75b 0,725

K3: Spreader pertamaukuran 40 4, 422c 1,729

K4: Spreader pertamaukuran 35 3,632c 1,020

K5: Spreader pertamaukuran 25 2,244d 1,235

Page 7: Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

DISKUSI

Dalam penelitian ini, efek pemilihan spreader pada kemampuan sealing dari

pengisian akar dinilai dengan teknik filtrasi larutan komputerisasi dan perbedaan

signifikan yang diamati antara kelompok. Teknik filtrasi larutan komputerisasi

yang memiliki pengaturan tekanan udara digital dan kontrol terkomputerisasi

adalah model yang lebih maju dibandingkan dari Teknik filtrasi cairan

konvensional, model yang lebih maju ini digunakan untuk mengevaluasi

kebocoran apikal di banyak penelitian. metode filtrat cairan Komputerisasi

memiliki beberapa keunggulan dibandingkan tes kebocoran konvensional; oleh

karena itu, sampel tidak terpengaruh dari prosedur, tes pengukuran dapat diulang

berulang kali.

Penelitian sebelumnya mengevaluasi efek dari pemilihan spreader pada ketahanan

mekanik gigi memperlihatkan bahwa ukuran spreader sangat penting untuk

mengurangi kekuatan aplikasi gaya yang diterapkan dan spreader dengan ukuran

yang lebih besar mengurangi resistensi ketahanan mekanik gigi. Di sisi lain,

menggunakan spreader ukuran 25 tidak mempengaruhi sifat mekanik dari gigi.

Dalam penelitian ini, metode pengisian saluran akar dan seleksi ukuran spreader

sesuai dengan penelitian oleh Piskin dkk. Sepertinya hasil yang menguntungkan

terlihat dengan spreader ukuran 25 yang mengakibatkan hanya sedikit jumlah

kebocoran mikro antara kelompok eksperimental.

Penggunaan ukuran spreader yang lebih kecil dari ukuran master apical cone akan

mengendalikan penetrasi yang lebih dalam dari gutta percha aksesori cone.

Akibatnya, penetrasi lebih dalam dari gutta percha aksesori cone dapat

mengurangi rasio sealer gutta percha. Telah diketahui bahwa memaksimalkan

volume gutta percha di akar ruang saluran akar memberikan kemampuan sealing

yang lebih baik;karena, sealer saluran akar tidak kedap terhadap kebocoran.

Meskipun demikian, dilaporkan bahwa persentase gutta percha di pengisian

saluran akar tergantung jumlah dan kedalaman gutta percha aksesori cone yang

ditempatkan di saluran akar. Dengan demikian, cone aksesori harus ditempatkan

Page 8: Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

di ruang saluran akar sedalam mungkin. Pengisian saluran akar pada gigi dengan

tiga saluran akar mungkin memiliki jumlah sealer yang lebih besar jika jumlah

gutta percha cone yang ditempatkan tidak mencukupi dan tidak masuk sampai

kedalam yang tepat. Dalam penelitian ini, menggunakan spreader dengan ukuran

yang lebih kecil meningkatkan kemampuan pengisian akar dari pengisian saluran

akar. Grup 4 yang menggunakan spreader ukuran 35 menunjukkan nilai

kebocoran yang lebih rendah dibandingkan dengan sampel dari Grup 3 di mana

ukuran yang digunakan adalah spreader 40. Di sisi lain, pemilihan tiga ukuran

spreader yang lebih kecil (ukuran 25) menunjukkan kemampuan pengisian/

sealing apikal yang terbaik.

Dalam studi sebelumnya, dilakukan penelitian kedalaman penetrasi spreader

terhadap jumlah microleakage apikal;K- file ukuran 35 sebagai master apical file

dan spreader ukuran 25 digunakan selama kompaksi. Perbedaan yang signifikan

dalam kebocoran apikal diamati antara kelompok ketika spreader ukuran 25

digunakan untuk penetrasi baik sesuai panjang kerja atau lebih pendek 1 mm

panjang kerja. Dalam penelitian ini, cone selalu satu ukuran lebih kecil

dimasukkan ke ruang yang dibuat oleh spreader untuk menempatkan gutta percha

aksesori cone lebih dalam. Selain dari penetrasi spreader, keretakan pada dentin

dapat menghasilkan lebih banyak kebocoran. Hal ini menunjukkan bahwa

menggunakan spreader dengan ukuran yang lebih besar dapat menghasilkan

keretakan di dentin akar. Di Grup 3 dan 4, nilai-nilai kebocoran yang lebih tinggi

mungkin disebabkan dengan pembentukan retak yang lebih tinggi.

Saat ini, banyak bahan pengisian saluran akar dan teknik telah diperkenalkan,

kompaksi lateral yang masih merupakan standar utama digunakan untuk

dibandingkan dengan kemampuan teknik baru; namun, tidak ada konsensus

tentang pemilihan ukuran spreader dan gutta percha aksesori cone. Hal ini

diketahui bahwa penggunaan spreader dengan kekuatan yang berlebihan atau

besar dapat menyebabkan fraktur akar vertikal. Fraktur akar yang tidak lengkap

dapat terjadi selama kompaksi lateral dingin yang akan meyebabkan fraktur gigi

Page 9: Terjemahan Jurnal (Efek ukuran Spreader terhadap kegagalan KebocoranMikro yang diisi dengan teknik Kompaksi Lateral Dingin (cold lateral compaction [CLC]).docx

selama prosedur restoratif atau tekanan oklusal selama pengunyahan/ mastikasi.

Namun demikian, klinisi dapat memanfaatkan kinerja sealing yang lebih baik saat

menggunakan teknik modifikasi yang lebih aman terhadap kemungkinan fraktur.

KESIMPULAN

Menurut hasil penelitian ini, spreader ukuran 25 dapat direkomendasikan pada

seluruh teknik pemadatan lateral gutta percha untuk meminimalkan kebocoran.