Upload
malabaris-malaya-umar-siddiq
View
246
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
1/100
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU PEJUANG
SUBUH KARYA HADI E. HALIM
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I.)
Oleh:
AHMAD RIAN LISANDI
NIM : 1110051000076
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
2/100
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
3/100
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
4/100
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 30 Agustus 2014
Ahmad Rian Lisandi
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
5/100
i
ABSTRAK
Ahmad Rian Lisandi
1110051000076
Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Buku Pejuang Subuh Karya Hadi E. Halim
Dakwah harus dikemas dengan berbagai sarana, tidak hanya dengan carabertatap muka. Agar dakwah tidak terbatas ruang dan waktu. Berdakwah dapat
dilakukan melalui media tulis atau sering juga disebut dengan dakwah bil qalamyaitu
sarana dan metode dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada madumelalui
media cetak salah satunya dengan buku.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaanya adalah apa isi pesan
dakwah yang terkandung dalam buku Pejuang Subuh? Dan apa saja pesan dakwah
yang paling dominan dalam buku Pejuang Subuh?Di dalam penelitian skripsi ini, penulis mengkategorikan isi pesan dakwah
untuk mengetahui pesan dakwah dalam buku tersebut. Ketegorinya ialah, Pesan
Akidah, Pesan Akhlak, dan Pesan Syariah. kemudian dikembangkan dan dilakukan
penjurian terhadap tiga kategori tersebut.Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi yakni
tehnik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi dalam buku
Pejuang Subuh. Dalam melakukan analisis isi penulis menggunakan metodebagaimana melihat isi komunikasi secara kualitatif, dan bagaimana penulis memaknai
isi komunikasi, membaca simbol-simbol serta memaknai interaksi simbolik yang
terjadi dalam komunikasi, sehingga dapat menggambarkan secara luas tentang isi dari
buku Pejuang Subuh.Teori yang digunakan dalam skripsi ini yaitu teori R. Holsty, adalah suatu
metode analisis isi pesan suatu cara yang sistematis yang menjadi petunjuk untuk
mengamati dan menganalisa pesan tertentu yang dapat disampaikan olehkomunikator. Sedangkan yang kualitatif di mana pendekatan ini menggunakan
seperangkat tema sebagai pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dan mencoba
menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu sumber media dan
cenderung untuk meneliti masalah yang tidak mencangkup jumlah atau kuantitasIsi yang terkandung di dalam buku Pejuang Subuh ini adalah pesan yang
mengandung pesan akidah, Pesan akhlak, dan pesan syariah, dan pesan yang lebih
menonjol dalam buku ini adalah pesan Syariah dengan sub kategori ibadah dan
muamalah. Pesan-pesan di dalamnya cenderung membahas pesan syariah. Haltersebut dikarenakan berkaitan dengan orang-orang yang ingin melakukan ibadah
shalat subuhnya dengan berjamaah. Berdakwah tidak hanya dilakukan dengan cara
bertatap muka antara dai dan madu, tetapi juga berdakwah juga dapatmemanfaatkan media yang ada sebagai penunjang dari dakwah itu sendiri salah
satunya adalah dengan menggunakan buku, karena buku merupakan media dakwah
yang cukup efektif.
Keyword: Dakwah, Pesan, Analisis, dan Buku
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
6/100
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahi Rabbil aalamin, Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan petunjuk dan pertolongannya kepada penulis, sehingga terselesaikannya
skripsi ini.
Tak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW serta para sahabatnya yang telah membawa kebaikan kepada
umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Pada kesempatan yang baik ini pula, penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan serta
dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:
1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Dr.Suparto. M.Ed, M.A, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
Drs. Jumroni, M. Si, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan,
dan Dr. H. Sunandar, M.A selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Rachmat Baihaki, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
dan Fita Faturokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan skripsi
3. Ade Rina Farida, M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan inspirasinya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
7/100
iii
5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan
pelayanan peminjaman buku-buku untuk digunakan dalam penulisan skripsi
ini.
6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda M. Bakri Ishak dan Ibunda Zainab.
Terima kasih atas doa dan pengorbanan, serat semangat yang selalu diberikan
untuk penulis. Serta dukungan moril, materil dan juga tenaga serta doa dari
seluruh keluarga.
7.
Hadi E. Halim sebagai penulis sekaligus founder dari Pejuang Subuh yang
telah banyak meluangkan waktu untuk penulis.
8. Adila Puji Lestari terimakasih karena telah banyak membantu dalam
menyusunan skripsi ini
9. Seluruh teman-teman KPI C angkatan 2010, yang telah banyak membantu
dalam skripsi ini.
10.Seluruh teman-teman KKN Yellow yang telah banyak memberikan semangat
dan kenangan.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
8/100
iv
Dengan berbagai macam kekurangan dalam penulisan penelitian ini, mudah-
mudahan bermanfaat bagi semuanya khususnya bagi penulis. Akhirnya tiada satu
ucapan melainkan ucapan terima kasih penulis kepada suluruh para Dosen yang telah
memberikan ilmunya semoga ilmu tersebut menjadi ilmu yang bermanfaat dan
barokah.
Tangerang, 30 Agustus 2014
Penulis
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
9/100
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................... 4
C.Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................... 4D. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 5
E. Metodologi Penelitian ................................................................... 6
F.Sistematika Penulisan ..................................................................... 10
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Analisis Isi .................................................................. 11
B. Metode Analisis Isi ....................................................................... 12
C.Pengertian Dakwah ........................................................................ 16D. Unsur-unsur Dakwah .................................................................... 18
E. Tujuan Dakwah ............................................................................. 19
F. Pesan Dakwah ............................................................................... 20G. Tulisan Sebagai Media Dakwah ................................................... 29
BAB III DESKRIPSI BUKU PEJUANG SUBUHA.Biografi Pendiri dan Penulis Buku Pejuang Subuh ....................... 34
B. Gambaran Umum Buku Pejuang Subuh ....................................... 34
C. Prolog Pejuang Subuh ................................................................... 39
BAB IV PESAN DAKWAH DALAM BUKU PEJUANG SUBUH
A. Pesan DakwahYang Terkandung Dalam Buku Pejuang Subuh .. 43
B. Pesan DakwahYang Paling Dominan Dalam Buku Pejuang Subuh 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 67
B. Saran-Saran .................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
10/100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat media komunikasi
semakin berkembang, media dan strategi dalam berdakwah juga mengalami
kemajuan. Berdakwah saat ini, tidak harus dengan cara bertatap muka langsung
melainkan dakwah dapat dilakukan melalui tulisan dengan cara memanfaatkan
media komunikasi sebagai mediator dalam penyampaian pesan moral yang baik.
Kegiatan dakwah tidak hanya dilakukan dengan cara melalui lisan saja,
dakwah juga dapat disampaikan melalui tulisan, seperti surat kabar, koran,
maupun buku-buku cerita, cerpen, novel, dan lain-lain.
Dakwah melalui media tulis atau sering kita sebut dengan dakwah bil
qalamyaitu sarana dan metode dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada
madu melalui media-media cetak baik koran, majalah, buku-buku atau berupa
tulisan dan artikel lainnya, pengertian dakwah bil qalam itu sendiri menurut
Jalaluddin Rahmat dalam Islam Aktual adalah menyampaikan dakwah melalui
media cetak (tulisan).
1
Kegiatan dakwah merupakan suatu aktivitas yang mulia, dimana setiap
Muslim dapat melakukan amar maruf nahi munkar sehingga tujuan dakwah
yakni agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat dapat tercapai. Para pelaku
dakwah harus mampu memanfaatkan media massa untuk berdakwah. Salah
1Jalaluddin Rahmat, Islam Aktual, (Bandung: Mizan, 1998), h.172
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
11/100
2
satunya dengan menggunakan metode dakwah bil qalam melalui media cetak
dengan cara persuasi dengan argumentasi yang baik melalui tulisan. Dai dapat
berdakwah dengan baik secara tersirat maupun terang-terangan.
Objek utama dakwah adalah manusia, semua pernyataan, perintah dan
larangan yang ada didalamnya berisikan pesan dakwah yang ditujukan kepada
seluruh manusia, yang dalam fitrahnya memiliki potensi yang dapat diarahkan dan
diwujudkan dalam tindakan nyata.2
Menurut Toto Tasmara yang dikutip oleh Onong Uchjana pesan dakwah
adalah semua pernyataan yang bersumber, amanat yang harus dilakukan atau
disampaikan oleh komunikator, atau juga dapat berupa lambang. Lambang yang
dimaksud adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara
langsung menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah jelas karena
bahasalah yang paling mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang
lain.3
Menurut Nabila Lubis, seorang sastrawan termasuk khalifah Allah dalam
bidang bahasa dan sastra yang mempunyai tanggung jawab dan kewajiban seperti
khalifah Allah pada bidang-bidang yang lain dan harus bergerak dalam
melaksanakan amanat Allah mengajak umat utnuk menuju ke jalan yang benar
dan menjauhi larangan-Nya yaitu amar maruf nahi munkar.4
2Murtadha Mutahhari, Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan Agama, (Bandung; CV
Pustaka Setia, 2002), Cet, Ke-1, h. 1233 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Toeri dan Praktik, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1994), Cet, Ke-8, h. 184
Nabila Lubis, Naskah, Teks dan Media Penelitian Fologi, (Jakarta : Penerbit YayasanMedia Alo Indonesia, 2001), Cet. Ke-2, h.12
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
12/100
3
Buku merupakan sarana untuk berbagi ilmu dari satu individu ke individu
lainnya, buku juga berperan besar bagi dunia pendidikan, selain itu buku juga
mengandung informasi-informasi yang dapat menambah wawasan, bisa juga
sebagai hiburan, menggugah emosi dan membentuk serta mengubah cara berpikir
seseorang. Bagi mereka yang memiliki antusias besar dalam membaca buku dapat
memberikan efek yang positif dan memberikan banyak pengetahuan.
Buku dapat melatih daya berpikir, karena semakin banyak membaca
semakin menambah kosakata. Membaca buku membuat yang tadinya tidak
mengerti menjadi mengerti ilmu pengetahuan. Dengan hadirnya intenet tidak
membuat buku begitu saja ditinggalkan, walau bagaimanapun buku masih
berperan penting dalam dunia pendidikan.
Maka dari itu di tengah maraknya perkembangan zaman dakwah tidak
hanya dilakukan dengan cara bertatap muka melainkan dengan menggunakan
buku, karena buku merupakan media dakwah yang sangat efektif untuk digunakan
mengajarkan nilai-nilai Islam kepada pembacanya. Disini dai berperan penting
untuk mengemas pesan-pesan dakwahnya ke dalam tulisan secara kreatif dan
inovatif.
Buku Pejuang Subuh merupakan sebuah buku yang diangkat dari kisah
nyata orang-orang yang berjuang untuk dapat melakukan shalat Subuh berjamaah
di masjid dan meninggalkan nikmatnya tidur di kasur yang empuk untuk
meramaikan shalat Subuh berjamaah sebagai salah satu pilar kebangkitan Islam.
Buku ini banyak menceritakan keistimewaan dari shalat Subuh dan memberikan
fakta ilmiah tentang shalat Subuh. Yang menarik dari buku ini adalah ceritanya
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
13/100
4
merupakan kisah nyata yang dialami oleh orang-orang yang sedang istiqamah
berjuang mengerjakan shalat Subuh berjamaah dan memperoleh keberkahan, apa
yang ditulis dalam buku ini sering dialami oleh banyak orang baik laki-laki
maupun perempuan.
Untuk itu dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisis isi pesan yang
terkandung dalam buku Pejuang Subuh karya Hadi E. Halim, yang mengandung
nilai dakwah serta memberi pengetahuan bagi para pembacanya melalui karya
tulis yang berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Buku Pejuang Subuh
Karya Hadi E. Halim
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Pembatasan dalam penelitian lebih memfokuskan pada pesan dakwah
yaitu pesan Akidah, Akhlak, dan Syariah. Yang diambil dari enam sub judul yang
terdapat dalam buku Pejuang Subuh. Berdasarkan pembatasan masalah di atas
maka yang jadi permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1.
Apa saja pesan dakwah yang terkandung dalam buku Pejuang Subuh?
2.
Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam buku Pejuang Subuh?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan seperti di
atas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian, yaitu:
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
14/100
5
a.
Memperoleh gambaran tentang pesan dakwah yang terkandung dalam
buku Pejuang Subuh.
b. Memperoleh gambaran tentang pesan dakwah yang dominan dalam
buku Pejuang Subuh.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif
pada khasanah keilmuan dalam bidang dakwah melalui media cetak,
khususnya pada penelitian analisis isi pesan dakwah melalui buku.
b.
Secara Praktis
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan khususnya
bagi aktivis dakwah supaya menjadikan media cetak sebagai media dalam
menyampaikan pesan-pesan dakwah secara optimal melalui pesan yang
menarik agar mencapai tujuan pesan yang disampaikan.
D. Tinjauan Pustaka
1.
Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Buku Pengantin Al-Quran Kalung
Permata Buat Anak-anakku karya M. Quraish Sihab yang ditulis oleh
Fatmawati Ali 2012. Skripsi ini membahas tentang pesan dakwah
(akidah, syariah dan akhlak) dalam buku tersebut. Penelitian ini
menggunakan metode analisis isi yang bertujuan untuk mengamati
dan menganalisa pesan-pesan dakwah yang ada di dalam buku
tersebut.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
15/100
6
2.
Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Buku Menabur Pesan Ilahi Karya
M. Quraish Shihab yang ditulis oleh Sukriah 2008 yang membahas
tentang pesan dakwah (akidah, syariah dan akhlak) dalam buku
tersebut. Metode penelitian ini menggunakan desain kuantitatif
dengan menggunakan penjurian.
3. Semiotika konteks visual dalam buku How To Master Your Habits
karya Felix Y. Siauw yang ditulis oleh Maria Safitri 2014 yang
meneliti sistem penandaan yang ada dalam buku tersebut. Metode
yang digunakan kualitatif dengan teknik semiotika analitik.
Perbedaan skripsi yang saya tulis dengan skripsi di atas saya
menggunakan penjurian hanya sebagai penguat data bukan untuk hasil dari
penjurian tersebut. Persamaannya menggunakan metode kualitatif dengan
menggunakan teknik analisis isi.
E. Metodologi Penelitian
1. Metodologi Penelititan
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis isi
(content analysis) yang bersifat kualitatif. Metode ini seringkali dipakai
untuk mengkaji pesan-pesan dalam media di mana menitik beratkan pada
penelitian kepustakaan yang akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang:
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
16/100
7
gaya bahasa, kecenderungan isi, tata tulis, layout, ilustrasi dan
sebagainya.5
Metode analisis isi digunakan untuk telaah isi dari suatu dokumen,
dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah buku Pejuang Subuh.
Krippendorf mengemukakan kajian isi adalah teknik penelitian yang
dimanfaatkan menarik kesimpulan yang dapat ditiru dan sahih data atas
dasar konteksnya, sedangkan R. Holsty memberikan definisi bahwa kajian
isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan
melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara
objektif dan sistematis.6 Selanjutnya unsur konteks sebuah penelitian
dengan metode analisis isi haruslah memperhatikan konteks dari data yang
dianalisis.
2.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah buku Pejuang Subuh
dan sebagai objek penelitiannya adalah pesan-pesan dakwah yang terdapat
dalam buku Pejuang Subuh.
3. Tahap Penelitian
Proses penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu:
a. Pengumpulan Data
Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini sebagai berikut :
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi II,
(Jakarta: Rhineka Cipta, 1998), h.106
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1999), cet,Ke-1, h. 13
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
17/100
8
1.
Obeservasi
Secara luas yaitu observasi atau pengamatan berarti setiap
kegiatan untuk melakukan pengukuran. Observasi atau pengamatan
diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan
indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-
pertanyaan.7Observasi dilakukan dengan membaca dan mengamati
setiap paragraf dalam buku Pejuang Subuh.
2.
Dokumentasi
yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa buku-buku
penelitian, buku dakwah, buku komunikasi, serta data tentang buku
yang didapat dari internet.
3. Wawancara
yaitu mendapatkan informasi dari responden ataupun
narasumber dengan cara face to face atau melalui media
perantara. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada
Hadi E. Halim sebagaifounder@PejuangSubuh.
b. Pengolahan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap,
data dikelompokan berdasarkan kategori, antara lain akidah,
akhlah, dan syariah. Data dideskripsikan dan disesuaikan dengan
Al Quran dan As Shunnah.
7
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian BidangKesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya,(Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995), cet. Ke-1, h.69
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
18/100
9
c. Teknik Analisis Data
Pada tahapan analisis data, peneliti menampilkan pesan dakwah
berdasakan kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari akidah,
syariah, dan akhlak. Kemudian dibuat kontruksi kategori,
merupakan semacam alat yang digunakan untuk mengupas
permasalahan dalam penelitian. Kategori yang dibuat berfungsi
memilih isi pesan yang tersurat menjadi gambaran berupa data
yang dapat dianalisa untuk menjawab permasalahan yang diajukan,
yang terbagi dalam tiga kategori yakni akidah, akhlak, dan syariah.
Dan sub kategori akidah meliputi: Iman kepada Allah, Iman
kepada Malaikat, Iman kepada Kitab Allah, Iman kepada Rasul,
Iman kepada Hari Akhir, Iman kepada Qadha dan Qadhar. Untuk
akhlak meliputi : Akhlak Kepada Allah, Akhlak Kepada Manusia,
dan Akhlak Kepada Lingkungan. Sedangkan pada syariah meliputi
: Ibadah dan muamalah.
d. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan yang digunakan mengacu pada buku
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
yang disusun oleh tim penulis Hamid Nasuhi, dkk, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, (Ciputat: CeQDA, 2007).
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
19/100
10
F. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi ini lebih sistematis, maka penulisan skripsi ini
disusun :
BAB I Pendahuluan penulis akan memaparkan tentang Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian,
Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Teori penulis akan mencoba memaparkan tentang Analisis Isi,
Pengertian Pesan, Pengertian Dakwah, Unsur-unsur Dakwah, Dakwah Melalui
Tulisan, Pengertian Aqidah, Pengertian Akhlak, Pengertian Syariah, Pengertian
Buku dan jenis-jenisnya.
BAB III Gambaran Umum penulis melukiskan tentang kehidupan Hadi E. Halim
(@PejuangSubuh), karya Hadi E. Halim, dan ringkasan cerita Pejuang Subuh.
BAB IV Pesan Dakwah Dalam Buku Pejuang Subuh ini berisi tentang Analisis isi
pesan dakwah dalam Buku Pejuang Subuh. Dan pesan yang paling dominan
dalam buku Pejuang Subuh
BAB V Penutup ini penulis menguraikan tentang kesimpulan isi pesan dakwah
dalam buku Pejuang Subuh dan berisikan saran-saran sebagai masukan bagi para
pembaca buku.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
20/100
11
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Analisis Isi
Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi
pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik, dan relevan
secara sosiologis. Uraian dalam analisisnya boleh saja menggunakan tata cara
pengukuran kuantitatif atau kualitatif, atau bahkan keduanya sekaligus.1
Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi
yang disampaikan dalam bentuk lambang. Tidak hanya itu analisis isi juga dapat
digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti surat kabar,
buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato, surat, teater bahkan novel dan lain
sebagainya.2
Selain itu dalam menganalisis isi, yang digunakan untuk memperoleh
keterangan dari isi komunikasi yang apabila disampaikan dalam bentuk lambang
tersebut maka unit analisis yang digunakan adalah materi dakwah yang berisi
tentang pesan aqidah, akhlak, dan syariah (ibadah dan muamalah).
Teknik penelitian yang digunakan dalam analisis isi yaitu untuk
mendapatkan gambaran isi pesan komunikasi yang diuraikan menggunakan tata
cara pengukuran kualitatif atau kuantitatif. Analisis isi menurut R. Holsty, adalah
suatu metode analisis isi pesan suatu cara yang sistematis yang menjadi petunjuk
untuk mengamati dan menganalisa pesan tertentu yang dapat disampaikan oleh
1 Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa (Jakarta: Pusat Penelitian
Universitas Terbuka, 2002) cet, ke-3, h.32.2
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung PT. Rosdakarya, 2002),Cet. Ke-2, h. 89
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
21/100
12
komunikator. Sedangkan yang kualitatif dimana pendekatan ini menggunakan
seperangkat tema sebagai pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dan
mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu
sumber media dan cenderung untuk meneliti masalah yang tidak mencakup
jumlah atau kuantitas.3
Jika komunikasi itu adalah antara teks (bahan bacaan) dengan
pembacanya, maka yang diperlukan disini tidak lagi hanya proses kognitif dalam
arti umum, tetapi mencakup proses analisis untuk mencapai tujuan penelitian.4
Adapun lima tujuan analisis isi, antara lain: (1) menggambarkan isi
komunikasi, (2) menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan, (3)
membandingkan isi media dengan dunia nyata, (4) melalui image suatu
kelompok tertentu dan masyarakat, (5) menciptakan titik awal terhadap studi efek
media.5
B. Metode Analisis Isi
Sebagaimana halnya dengan metode-metode penelitian lainnya, maka
untuk melaksanakan penelitian berdasarkan content analysis juga mengenai
langkah-langkah atau tahapan tertentu. Menurut Hadari Nawawi, prosedur analisis
ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
6
1.
Menyeleksi teks yang akan diselidiki dengan memperhatikan:
3 R. Holsty et.al, Content Analisis dalam Handbook of Social Psycology Edited By
Darder Kindzay & Billiot Aronson, (Cambridge Massactusset Addision Wesley, 1969), h. 589-6004 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,
2001) Cet, Ke-1, h. 725 Andi Bulaeng,Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Penerbit
Andi Offset, 2004), h.1716
Sujono dan Abdurrahman, Metode Penelitian: Suatu Pemikiran Dan Penerapan,(Jakarta: PT. Rincka Cipta, 2005), h. 16-17
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
22/100
13
a. Menghubungi pihak yang berweanang untuk menetapkan keyakinan
bahwa analisis isi terhadap suatu buku teks akan berguna.
b.
Mengadakan observasi untuk mengetahui keluasan pemakaian buku
tersebut.
c. Menetapkan standar isi buku dalam bidang tersebut dari segi teoris dan
kegunaan praktisnya.
d. Menyusun item-item yang spesifik tentang isi dan bahasa yang akan
diselidiki sebagai alat pengukur data. Untuk itu diperlukan keahlian
dalam bahasa yang digunakan akan analisa.
2. Melaksanakan penelitian sebagai berikut:
a. Menetapkan cara yang akan ditempuh, apakah dilakukan pada
kesuluruhan isi buku, bab per bab, pasal demi pasal, memisahkan
ilustrasi dengan teks dan sebagainya.
b.
Melakukan pengukuran terhadap teks secara kualitatif dan kuantitatif,
misalnya tentang banyak paragraf didalam suatu topik, jumlah ide
didalam setiap paragraf atau topik, ketepatan menempatkan ilustrasi
tertulis dan gambar serta kejelasan penyampaian suatu ide dan lain-lain.
c. Membandingkan hasil pengukuran berdasarkan standar yang telah
ditetapkan melalui item-item spesifik yang telah disusun.
3.
Mengetengahkan kesimpulan sebagai hasil analisa kuantitatif dengan
mempergunakan perhitungan statistik yang relevan sebagaimana
interprestasi isi buku, baik secara keseluruhan maupun bagian demi
bagian.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
23/100
14
Menurut Henry Subiyakto, penelitian dengan metode analisa isi dapat
dilakukan dengan beberapa keadaan, antara lain7:
a.
Membandingkan pesan dari sumber yang sama dalam kurun waktu
tertentu yang berbeda, dengan maksud melihat kecenderungan isi.
b. Membandingkan pesan dari sumber yang sama dalam situasi yang
berbeda, dengan maksud melihat pengaruh situasi terhadap isi pesan.
c. Meneliti pengaruh ciri-ciri khalayak sasaran terhadap isi dan gaya
komunikasi.
d. Membandingkan pesan dari sumber yang sama dalam situasi atau
sasaran khalayak yang berbeda.
e. Membandingkan pesan dari suatu sumber-sumber yang berbeda.
f. Membandingkan isi pesan yang dihasilkan oleh sumber-sumber tertentu
dengan perilaku sumber tersebut untuk mengetahui nilai, sikap motif
atau tindakan dari sumber yang bersangkutan.
g. Membandingkan antara isi pesan yang ada pada satu atau lebih yang
ada dengan keadaan masyarakat pada waktu pesan itu disampaikan.
h. Membandingkan pesan yang disampaikan sumber tertentu dengan
pesan yang diterima oleh sasaran.
i.
Membandingkan pesan yang disampaikan sumber tertentu, dengan
perilaku yang dilakukan oleh sasaran.
Metode analisa isi, walaupun dalam banyak hal terdapat banyak persamaan
dengan metode tafsir, perbedaannya cukup signifikan. Pertama, metode tafsir
lebih bercorak teologis, dalam arti secara apriori, para musafir meyakini
7
Henry Subiyakto, Analisis Isi Media Metode Dan Pemanfaatannya, (Dalam BurhanBungin, Metode Penelitian), h. 133-134
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
24/100
15
kebenaran isi pesan yang disampaikan juga sumber pesan, sedangkan analisa
justru berangkat dari keraguan atau ketidak tahuan.
Kedua, tafsir lebih khusus lebih dipakai untuk menjelaskan isi kitab suci
atau paling tidak yang berkaitan dengan kitab suci, sedangkan analisa isi tidak
sebatas pada kitab suci. Ketiga, metode tafsir lahir dari tradisi keagamaan
sedangkan analisa isi dari tradisi ilmiah. Keempat, metode tafsir lebih bersifat
kualitatif, sedangkan analisa isi lebih bersifat kuantitatif. Kelima, tafsir dapat
menjangkau hal-hal yang tersirat, sedangkan anlisa isi memfokuskan hal-hal yang
tersurat.
Sejalan dengan kemajuan teknologi, selain secara manual kini telah
tersedia komputer untuk mempermudah proses penelitian analisa isi, yang dapat
terdiri atas 2 macam, yaitu perhitungan kata-kata, dan kamus yang dapat
ditandai yang sering disebut General Inquirer Program. Analisa isi tidak dapat
diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisa isi dapat dipergunakan jika
memiliki syarat berikut.
a. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang
terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah)
b. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang
menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data
tersebut.
c.
Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-
bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi
tersebut bersifat sangat khas atau spesifik.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
25/100
16
C. Pengertian Dakwah
Secara estimologis, dakwah berasal dari bahsa Arab, yaitu daa, yadu,
dawatan yang diartikan sebagai mengajak atau menyeru, memanggil, seruan,
permohonan, dan permintaan. Istilah ini sering diberi arti yang sama dengan
istilah-istilah tabligh, amar maruf dan nahi munkar, mauidzoh hasanah, tabsyir,
indzhar, tarbiyah, talim, dan khotbah. Pada tataran praktik dakwah harus
mengandung dan melibatkan tiga unsur, yaitu: penyampaian pesan, informasi
yang disampaikan, dan penerima pesan. Namun dakwah mengandung pengertian
yang lebih luas dari istilah-istilah tersebut, karena istilah dakwah mengandung
makna sebagai aktivitas menyampaikan ajaran Islam, menyuruh berbuat baik dan
mencegah perbuatan mungkar, serta memberikan kabar gembira dan peringatan
bagi manusia.8
Sedangkan secara terminologi, istilah dakwah sangat beragam definisinya.
Banyak tokoh yang telah mendefinisikan kata tersebut:
1.
Menurut M. Quraisy Shihab dakwah diartikan sebagai seruan atau
ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik
dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.
2. Suparta dan Hefni menyatakan dakwah adalah Kegiatan yang
bertujuan untuk memancing dan mengharapkan potensi fitri manusia
agar eksistensi mereka punya makna di hadapan Tuhan dan sejarah.
3. Menurut Toto Tasmara Dakwah merupakan suatu proses penyampaian
(tabligh) atas pesan-pesan tertentu, berupa ajakan atau seruan dengan
tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.
8
M. Munir, Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,( Jakarta : Kencana Prenada MediaGroup,2009), Cet. Ke-2, hal. 17.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
26/100
17
4. Menurut Abdurrosyda Sholeh Dakwah berarti proses aktivitas, yaitu
proses untuk mengubah suatu kondisi kepada kondisi lain yang lebih
baik dan dilakukan secara sadar, sengaja dan berencana.
5. Menurut Didin Hafidhuddin Dakwah merupakan suatu proses yang
berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk
mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah secara
bertahap menuju perikehidupan yang Islami.9
Dari semua pengertian para ahli di atas pada dasarnya mereka
mempunyai tujuan-tujuan yang sama meskipun terdapat perbedaan
dalam redaksionalnya dan dapat ditarik kesimpulan dakwah yaitu
menyampaikan dan memanggil serta mengajak manusia ke jalan Allah
SWT untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangannya-
Nya dalam mencapai kehidupan di dunia dan di akhirat (amar maruf
nahi munkar)
Dari definisi-definisi tersebut, meskipun terdapat perbedaan dalam
perumusan, tetapi apabila diperbandingkan satu sama lain, dapatlah diambil
kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
a.
Dakwah adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang bersifat menyeru
atau mengajak kepada orang lain untuk mengamalkan ajaran
Islam.
b. Dakwah adalah suatu proses penyampaian ajaran agama Islam dari
seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara sadar dan
sengaja.
9
Siti Uswatun Khazanah, Berdakwah Dengan Jalan Debat,( Purwokerto : STAINPurwokerto Press, 2007), cet ke 1, h.25-26
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
27/100
18
c. Dakwah adalah suatu aktivitas yang pelaksanaanya bisa dilakukan
dengan berbagai cara atau metode.
d.
Dakwah adalah kegiatan yang direncanakan dengan tujuan mencari
kebahagiaan hidup dengan dasar keridhaan Allah.
e. Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk
mengubah pandangan hidup, sikap batin dan perilaku umat yang
tidak sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan
syariat untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat.10
D. Unsur-unsur Dakwah
a. Dai adalah orang yang menyampaikan dakwah, artinya yang
dengan sengaja dengan menyampaikan mengajak orang lain
individual maupun bersifat kelompok ke jalan Allah, yakni sesuai
Al-Quran dan hadist.
b. Maduatau objek dakwah adalah isim mafuldari kata daaberarti
orang yang diajak, atau yang dikenakan perbuatan dakwah. Madu
adalah objek sekaligus subjek dakwah.
c.
Materi dakwah atau disebut juga dengan isi pesan dakwah yaitu
segala sesuatu yang dsampaikan oleh dai kepada madu yang
sesuai dengan Al-Quran dan hadist.
10
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009),Cet, Ke-2. h. 21.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
28/100
19
E. Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
penyampaian dakwah. Tujuan dakwah dirumuskan kepada suatu tindakan dalam
pelaksanaan dakwah. Hakekat dari tujuan dakwah adalah mempertemukan
kembali fitrah manusia dengan agama agar menyadarkan manusia supaya
mengakui kebenaran Islam dan mau mengamalkan ajaran Islam.11
Tujuan utama dakwah menurut Abdul Rosyad Saleh adalah nilai atau
hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan tindakan
dakwah. Untuk mencapai tujuan inilah maka rencana dan
tindakan dakwah
harus ditunjukkan dan diarahkan.12
Tujuan dakwah ada dua macam yaitu tujuan jangka pendek dan jangka
panjang. Tujuan jangka pendeknya adalah agar manusia mematuhi ajaran Allah
dan Rasul-Nya dalam kehidupan keseharian. Sedangkan jangka panjang adalah
untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia, dan tercapainya individu yang
baik (khoiru al-fardiyah), keluarga yang sakinah/harmonis (khairu al-Usrah),
komunitas yang tangguh(khairu al-jamaah), masyarakat madani/civil society
(khairu al-Ummah) dan pada akhirnya akan membentuk bangsa yang sejahtera
dan maju (khairu al-baldah) atau dalam istilah yang disebut dalam Al-Quran
yaitu :Baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.
Jadi tujuan dakwah adalah mempertemukan kembali fitrah manusia
dengan agama atau menyadarkan manusia supaya mengikuti kebenaran Islam dan
mau mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi orang baik.
11 Nurul Baddruttamamam, Dakwah Kolaboratif Tarmidzi Taher, (Jakarta: Grafindo,
2005), h. 3512
Abd. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam , (Jakarta: PT. Bulan Bintang,
1986), hlm.21
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
29/100
20
F. Pesan Dakwah
1. Pengertian Pesan
Pesan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti suruh,
perintah, nasihat, harus disampaikan kepada orang lain.13
Sedangkan menurut Onong Uchyana Effendi, pesan adalah seperangkat
lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.14
Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat, pesan terbagi menjadi dua yaitu
pesan linguistik (verbal) dan pesan ekstralinguistik (nonverbal). Adapun pesan
linguistik adalah pesan melalui bahasa, sehingga pesan diartikan sebagai alat
yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan-gagasan. Sedangkan
pesan ekstralinguistk (nonverbal) adalah pesan yang dilakukan melalui gerak
tubuh, suara, penggunaan ruang personal dan sosial, penciuman, sensitivitas kulit,
dan artifaktual.15
Pesan dalam Islam ialah nasehat, permintaan, amanah yang harus
disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pesan dakwah adalah semua
pernyataan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah baik secara tertulis
maupun bentuk pesan-pesan (risalah).16
Sedangkan yang dimaksud pesan-pesan dakwah itu sendiri sebagaimana
yang digariskan di dalam Al-quran adalah merupakan pernyataan maupun pesan
(risalah) Al-quran dan As-sunnah yang diyakini telah mencakup keseluruhan
aspek dari setiap tindakan dan segala urusan manusia di dunia. Tidak ada satu
13 Wjs Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,
2005),Edisi Ke-3, h.88314
Onong Uchyana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja
Rosdakrya, 2003), Cet. Ke-17, h. 1815
Jalalddin Rakhmat,Retorika Modern : Sebuah Kerangka Teori dan Praktek Berpidato,
(Bandung : Akademia, 1982).16
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), cet. Ke-1,h.43
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
30/100
21
bagian pun dari aktivitas muslim yang terlepas dari sorotan dan cakupan Al-quran
dan as-sunnah ini.17
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pesan-pesan atau materi-materi
dakwah harus sampai kepada madu atau objek dakwah, adapun pesan dakwah
menurut Wardi Bachtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah,
pesan-pesan dakwah yang bersumber dari al-Quran dan as-sunah dapat
dikategorisasikan menjadi pesan aqidah, pesan akhak dan pesan syariah.18, berikut
penjabaran tentang pesan dakwah :
1. Aqidah
Aqidah menurut bahasa berasal dari kata aqada, yaqidu, aqdan atau
aqidatanyang artinya mengikatkan. Bentuk jama dari aqidah adalah aqaidyang
berarti simpulan atau ikatan iman. Dari kata itu muncul pula kata Itiqad yang
berarti tashdiq atau kepercayaan.19 Sedangkan Aqidah secara etimologis berarti
ikatan atau sangkutan. Secara praktis, aqidah berarti kepercayaan, keyakinan, atau
iman.20Secara terminologis, menurut Hasbi dan telah di kutip oleh Hassan Saleh
adalah keyakinan akan kebenaran sesuatu, yang terhujam dalam lubuk hati
seseorang, sehingga mengikat kehidupannya baik dalam sikap, ucapan dan
tindakannya.
Dalam menghayati ajaran Islam, maka aqidah menduduki tempat yang
paling pokok. Ibarat bangunan gedung ia merupakan pondasi, bila pondasinya
rapuh maka kondisi gedung itupun akan mudah roboh, ia akan mudah terkena
17 Hafizh Dasuki. Dkk., Al-quraan dan Terjemahannya, (Bandung : Gema Risalah
Press), h. 4318
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1997), h. 33-3419
Abudin Natta,Alquran dan Hadits, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), h. 29.20
E. Hassan Saleh, Study Islam Diperguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ danPengembangan Wawasan, (Jakarta: Penerbit ISTN,2000), Cet. Ke-2, h.55
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
31/100
22
goncangan angin dari kanan dan kiri. Ayat yang berkaitan dengan akidah atau
keimanan telah termaktub dalam surat An-Nisa ayat 136:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-
Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafirkepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.21
Akidah dalam Islam adalah bersifat Itiqad bathiniyah yang
mencangkupmasalah-masalah yang erat hubungannya dengan iman.22
a) Iman kepada Allah
Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya.Sedangkan
percaya berarti pengakuan terhadap adanya sesuatu yang bersifat ghaib,
atau sesuatu itu benar.23
Iman kepada Alah berarti menyakini bahwa Allah adalah satu-satunya
tempat mengabdi, menghambakan diri, serta mengadu (tauhid al-ibadah),
dan Allah sebagai satu-satunya pembuat peraturan yang sempurna (tauhid
al-tasyri).
b)Iman kepada Malaikat-Nya
21 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan terjemahannya, (Surabaya:
Penerbit Cv. Jaya Sakti, 1989), H. 10022
Asmuni Syukir,Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 6023
Abdullah bin Abdul Aziz Al-jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai Al-QuranAs-sunnah dan Pemahaman Salafush Shalih,(Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007) cet. Ke-1, h.8
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
32/100
23
Iman kepada malaikat adalah mayakini malaikat adalah makhluk Allah
yang diciptakan dari nur (cahaya) dan bahwa malaikat adalah makhluk
yang paling taat dan tidak sekalipun berbuat maksiat.
c) Iman kepada Kitab-Kitab-Nya
Pengertian kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini bahwa kitab Allah
itu benar datang dari Allah SWT kepada para nabi atau rasul yang berisi
wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
d)Iman kepada Rasul-Rasul-Nya
Yang dimaksud iman kepada Rasul adalah percaya dengan sepenuh hati
bahwa Rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT untuk
menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat
manusia agar menjadi pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di
dunia dan akhirat.
e)
Iman kepada Hari Akhir
Yang dimaksud dengan hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati
bahwa Allah telah menetapkan hari akhir sebagai tanda akhir dari
kehidupan di dunia dan awal dari kehidupan di akhirat. Karena itu,
manusia janganlah lengah, lupa diri ataupun terpesona dengan kehidupan
di dunia yang sifatnya hanya sementara.
f)
Iman kepada Qadha dan Qadhar
Iman kepada Qadha dan Qadhar artinya percaya dan yakin dengan
sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu bagi
semua makhluk hidup.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
33/100
24
2. Syariah
Syariah dalam Islam berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam
rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan
antara manusia dengan Tuhan dan mengatur pergaulan hidup antar sesama
manusia.24 Ketetapan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan
disebut ibadah dan ketetapan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan
sesama disebut muamalah.
Keyakinan merupakan dasar dari pada syariah. Dan syariah adalah hasil
dari kepercayaan, sebab, perundang-undangan tanpa keimanan bagaikan bangunan
yang tidak bertumpuan dan keimanan dengan atidak disertai syariah untuk
melaksanakannya, hanyalah akan merupakan teori, ajakan, yang tiada berdaya dan
berhasil. Oleh karena itu, dalam Islam kita temukan suatu hubungan yang erat
anatar iman dan syariah yang mengatur segala tingkah laku, dan barang siapa
menolak hal itu, maka mereka tidak dapat dianggap orang muslim. Allah SWT
brfirman dalam surat Al-Jaatsiyah ayat 17-18:
Artinya: Dan kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan
yang nyata tentang urusan (agama); maka mereka tidak berselisih
melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan. Karena
kedengkian memutuskan anatara mereka pada hari kiamat terhadap apa
yang mereka selalu berselisih padanya. Kemudian kami jadikan kamu
24Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas,1983), h.61
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
34/100
25
berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka
ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikut hawa nafsu orang-orang yang
tidak mengetahui.25
a.
Ibadah
Ibadah (dalam arti sempit) seperti, thaharah, shalat, zakat, puasa, haji
bila mampu. Ibadah secara umum memiliki arti mengikuti segala hal yang
di cintai Allah dan di ridhoi-Nya, baik perkataan maupun perbuatan lahir
dan batin. 26
Dalam Islam, ibadahlah yang memberikan latihan rohani yang
diperlukan manusia. Semua ibadah yang ada di dalam Islam seperti shalat,
puasa, zakat, dan haji, bertujuan untuk membuat ruh manusia agar
senantiasa tidak lupa kepada Allah SWT, bahkan senantiasa dekat dengan-
Nya.Karena tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada-
Nya.
Allah berfirman dalam surat adz-dzariyaat ayat 59:
Artinya: dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.27
b. Muamalah
Kata muamalah berasal dari fiil madhi amala yang berarti bergaul
dengannya, berurusan (dagang). Sedangkan muamalah adalah ketetapan
Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, dan dengan
lingkungannya (alam sekitar)nya. Muamalah berarti aturan-aturan (hukum)
Allah yang mengatur hubungan manusia dengan sesama dan lingkungan
25Departemen Agama Replubik Indonesia,Al-Quran dan Terjemahannya,h.500
26Abdullah bin Abdul Aziz Al-jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai Al-Quran
As-sunnah dan Pemahaman Salafush Shalih,(Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007) cet. Ke-1, h.4127Departemen Agama Republik Indonesia,Al-Quran dan Terjemahannya, h.523
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
35/100
26
sekitarnya.Kaitannya dengan hubungan antar sesama manusia, maka
dalam muamalah ini mengatur hal-hal yang berkaitan dengan masalah
ekonomi, politik, sosial, hukum, dan kebudayaan.
28
3. Akhlak
Akhlak secara etimologis berarti tingkah laku atau perbuatan. Dan secara
terminologis akhlak adalah tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan
alam sekitarnya.
Ada pula yang mengartikan secara bahasa akhlak (etimologi): perkataan,
jamak dalam bahasa arab dari kata khluk.Khulkdalam kamus Al-Munjid berarti
budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Di dalam Dairatul Maarif
dikatakan akhlak adalah sifat-sifat manusia yang terdidik.29
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang
dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.
Sifat itu dapat lahir dalam perbuatan baik, disebut akhlak yang mulia, atau
perbuatan buruk, disebut akhlak tercela, sesuai pembinaanya. Sebagaimana firman
Allah pada Q.S. Al- Ahzah: 21
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Akhlak terbagi dalam tiga kategori:
28Hendi Suhendi,Fiqqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007) edisi 1-3, h. 2
29
Asmaran As,Pengantar Studi Akhlak,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1992), cet.Ke-1, h. 1
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
36/100
27
a. Menurut Drs. Mahyuddin, dalam bukunya Kuliah Akhlak Tasawuf,
Akhlak kepada Allah itu meliputi antara lain:
(1) Bertaubat, yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang
pernah dilakukannya dan berusaha menjauhinya, serta melakukan
perbuatan baik.
(2) Bersabar, yaitu suatu sikap yang betah atau dapat menahan diri
pada kesulitan yang dihadapinya, tetapi tidak berarti sabar itu
menyerah tanpa upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang
dihadapi.
(3) Bersyukur, yaitu suatu sikap yang selalu ingin memanfaatkan
dengan sebaik-baiknya, nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
(4) Bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah
berbuat semaksimal mungkin, untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkannya.
(5) Ikhlas, yaitu sikap menjauhkan diri dari riya, ketika mengerjakan
amal baik.
(6) Raja, yaitu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang
disenangi dari Allah. Setelah melakukan hal-hal yang menyebabkan
terjadinya sesuatu yang diharapkan.
(7) Bersikap takut, yaitu suatu sikap jiwa yang sedang menunggu
sesuatu yang tidak disenangi dari Allah.30
b.
Sedangkan akhlak kepada sesama manusia berkaitan dengan perlakuan
seseorang terhadap sesama manusia. Tidak melakukan hal-hal negatif,
30Abuddin Nata,Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), h. 9-10
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
37/100
28
seperti membunuh, menyakiti badan atau mengambil harta yang bukan
miliknya tanpa alasan yang benar, kemudian jika bertemu
mengucapkan salam, dan ucapan yang baik, tidak berprasangka buruk,
saling memaafkan, mendoakan, saling membantu dan lain-lain.31
c. Akhlak kepada lingkungan meliputi akhlak terhadap hewan, tumbuh-
tumbuhan atau benda-benda tidak bernyawa lainnya. Hal ini dapat
dicontohkan misalnya, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah
sebelum matang, memetik bunga sebelum mekar, menebang pohon
yang menimbulkan kemudharatan dan lain sebagainya. Akhlak yang
dikehendaki oleh Islam adalah menjaga kelestarian dan keselarasan
dengan alam.32
G. Tulisan Sebagai Media Dakwah
Berdakwah menggunakan sarana media cetak memerlukan bakat
mengarang karena media cetak merupakan sarana komunkasi tulisan. Dalam
Islam, faktor tulis dan menulis ini merupakan media awal yang sama usianya
dengan media tatap muka.33
Berdakwah tidak harus berceramah secara langsung. Dakwah bisa
menggunakan berbagai sarana. Di zaman modern seperti sekarang ini, dakwah
harus dikemas dengan berbagai sarana, agar dakwah dapat berlangsung lebih
efektif. Yang penting inti dakwah adalah mengajak manusia ke jalan Tuhan.
31Abuddin Nata,Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996),h. 151
32Abuddin Nata,Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), h. 159
33
Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press,1999), Cet, Ke-1, h. 128
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
38/100
29
Menyampaikan informasi massal kepada masyarakat dan menuntut
gerakan dakwah harus mampu memanfaatkan hasil sains, teknologi dan informasi
modern untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu memperluas jangkauan pengaruh
dakwah. Menulis merupakan tradisi ulama dan intelektual Muslim. Tradisi ini
merupakan konsekuensi logis dan dorongan Islam yang sangat menekankan arti
pentingnya penguasaan ilmu dalam kehidupan.
Dakwah yang dilakukan melalui sebuah tulisan seperti buku dapat
dilakukan dengan menyisipkan nilai-nilai Islam didalamnya. Semua itu
diharapkan dakwah yang berupa nasihat ajakan untuk kemaslahatan umat bisa
sampai kepada seluruh lapisan golongan masyarakat yang memiliki latar belakang
ekonomi dan pendidikan yang berbeda-beda.
Berdakwah melalui tulisan adalah salah satu metode dakwah Rasulullah
SAW. Hal ini pernah dilakukan dengan mengirim surat kepada sejumlah penguasa
Arab saat itu, atau yang mungkin lagi karena pesan pertama Al-Quran adalah
membaca, tentu perintah membaca ini erat kaitannya dengan perintah menulis.34
Tulisan sebagai media dakwah yang salah satunya dengan melalui buku
memang telah mulai menjadi alternatif rujukan umat. Sehingga menjadikan buku
sebagai sarana dakwah, tausiyah, maupun koreksi dan kritik terhadap sesama
muslim, merupakan jalan yang layak untuk ditempuh. Asalkan semuanya
berangkat dari niat yang mulia dan untuk tujuan yang mulia pula, yaitu menuju
pencerahan, menggapai kebenaran, dan tentu saja menghindarkan umat dari
penyimpangan dan kesesatan sebagai inti dari dakwah.35
34Asep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, (Bandung: Mujahid, 2004), h.5
35
Badiatul Muchlisin, Berdakwah Dengan Menulis Buku, (Bandung: Media Qalbu,2004), Cet ke-1, h. 44
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
39/100
30
Dakwah menggunakan media massa cetak, seperti surat kabar, majalah,
buletin, brosur, tabloid, dan lain-lain untuk menyebarkan pikiran-pikiran dan
prinsip-prinsip dakwah bil qalam kepada semua tingkatan manusia.
Terdapat beberapa jenis tulisan yang dipilih oleh penulis dakwah, sehingga
seseorang yang akan berdakwah melalui tulisan dapat memilih jenis tulisan yang
sesuai dengan penguasaan, minat dan bahan yang akan ditulisnya. Adapun jenis-
jenis tulisan dakwah itu diantaranya adalah:
1.Artikel
Artikel adalah tulisan yang berisi fakta, masalah yang ada di tengah
masyarakat, ulasan atau kritik terhadapnya disertai gagasan atau pendirian
subjektif yang disertai argumentasi berdasarkan teori keilmuan dan bukti dapat
berupa statistik yang mendukung pendirian.
Disini letaknya kesempatan pribadi untuk bisa menuliskan buah pikirannya
dalam mencermati perkembangan kehidupan di sekelilingnya. Gagasan yang
mengembalikan persoalan ke arah terciptanya rahma li al-alamin merupakan
sumbangan yang berharga bagi pemecahan persoalan yang ada di masyarakat
tersebut.
2. Kolom
Istilah kolom sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu columsyang berarti
suatu jenis artikel yang khas, unik dan lebih memiliki daya tarik diantara artikel-
artikel lain di media massa dan lebih personal.
Tulisan pendapat isinya hanya pendapat saja, tidak ada angka yang
statistik dan bukti pengalaman pada waktu lampau yang mendukung pendapat itu,
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
40/100
31
satu-satunya pendukung hanyalah argumentasi berdasarkan penalaran menurut
pandangan subjektif dari penulis sendiri.
3.
Resensi Buku
Tentu saja bagi masyarakat kalangan intelektual penulisan dakwah melalui
resensi buku berjasa sebagai perantara antara penulis dan pembaca. Dengan
resensi itu pembaca dengan cepat dapat mengakui kekuatan dan kelemahan buku
yang baru terbit. Jika ia tertarik, dapat segera membelinya.
4. Feature
Feature adalah tulisan reatif yang dirancang untuk memberikan informasi
tentang kejadian, situasi atau aspek kehidupan seseorang, sambil menghibur.
Feature dapat dikatakan tulisan yang lebih ringan dibandingkan atikel opini.
Kekhasannya terletak pada unsur menghibur (gaya penulisannya) dan boleh
subjektif (cara penuturannya).36
5.
Buku
Dalam kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, buku dalam bahasa latin disebut
liber, kitab, buku, kitab-kitab agama, risalah, karangan, Belanda (Boek), Inggris
(book), yaitu suatu alat komunikasi yang dapat terlihat dalam bentuk lembaran-
lembaran yang dijilid dan berisi tulisan tangan atau cetakan.37 Sedang menurut
Drs. Bambang Marjianto, buku adalah bundelan, lembaran kertas yang berjilid.
38
Dapat didefinisikan, buku adalah sekumpulan informasi atau bacaan yang disusun
dalam satu jilid atau bundel cetakan.
36Asep Kusnawan,Berdakwah Lewat Tulisan , (Bandung: Mujahid Press, 2004) Cet. Ke-
1, h. 128-149.37
Komarudin, dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.
3438
Bambang Marjianto, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang,1999), h. 52
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
41/100
32
Menulis buku hampir mirip dengan tulisan lain, hanya buku lebih fokus
dan mendalam sehingga lebih tebal halamannya. Berbeda dengan artikel, kolom
yang tentu lebih pendek, sebuah buku biasanya yang membahas satu tema utuh
dan mendalam, misalnya,Kiat Menulis di Media Massa, Kiat Berternak Lele, Kiat
Belajar di Perguruan Tinggi, Pengantar Ilmu Sastra, Pengantar Ilmu Politikdan
sejenisnya.39
Media cetak merupakan media massa tertua konon sampai akhir abad ke-
19, pertama kali hadir media cetak Jtampil dengan bentuk yang sederhana yang di
cetak dengan tinta hitam. Tetapi sekarang mengalami kemajuan pesat sehingga
tidak aneh jika media cetak itu semakin canggih denganfull colour.
Ketika radio dan televisi secara berturut-turut muncul sebagai media
massa, kelompok pesimistis meramalkan akan suramnya masa depan media
pembukuan. Termasuk media cetak lainnya, buku akan bergeser oleh
pembangunan media informasi elektronik. Kecenderungan masyarakat berubah
perlahan dengan semakin kuatnya efek media elektronik. Akan tetapi buku tetap
survive, dan bahkan merupakan media yang amat penting dalam kehidupan
manusia. Buku menawarkan informasi penting tentang ilmu pengetahuan. Buku
menjadi teman yang paling dekat bagi para penggemarnya.40
Dewasa ini, hampir setiap minggu bahkan setiap hari ada buku baru
diterbitkan. Hampir setiap hari pula ada informasi baru yang siap menjadi bahan
rujukan bagi masyarakat. Jika tanpa adanya tahap pertimbangan dari para
39 Didik Komaidi, Aku Bisa Menulis; Panduan Praktis Menulis Kreatif Lengkap,
(Yogyakarta: Sabda Media, 2007), Cet ke-1, h. 222-22340
Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik, (Jakarta: LogosWacana Ilmu, 1999), h. 93-94
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
42/100
33
pengemban dakwah, maka akan lahir buku yang apapun isinya akan menjadi
rujukan masyarakat.
Pemanfaatan buku sebagai media dakwah dapat dilakukan sebagai bentuk
sarana upaya memberi pemahaman yang mampu memberikan perubahan bagi
para pembacanya. Oleh karena itu, telah banyak diakui bahwa dakwah melalui
buku merupakan salah satu bentuk media yang cukup efektif. Dengan dakwah
melalui buku, seorang dai berarti telah menyediakan sumber bacaan bagi umat
dan bangsa untuk mempelajari diin al-Islam. Tidak saja itu, pembaca juga dapat
mengkaji suatu tuntutan ajaran-ajaran Islam yang tersaji pada buku-buku itu.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
43/100
34
BAB III
DESKRIPSI BUKU PEJUANG SUBUH
A. Biografi Pendiri dan Penulis Buku Pejuang Subuh
Dilahirkan dengan nama Hadi Emanuel Halim, pria yang akrab dipanggil
Didot ini adalah seorang mualaf pada tahun 1997 silam. Terlahir dari keluarga
yang broken home, sejak usia balita ikut ayahnya yang seorang Kristen dan
dibesarkan oleh neneknya dengan pendidikan Katolik yang kuat. Pendidikan sejak
TK sampai SMP di sekolah Katolik Santa Maria, lalu dilanjutkan ke SMA
Gonzaga dan akhirnya mengenyam pendidikan di Universitas Tarumanegara
jurusan ekonomi akuntansi. Menikah pada tahun 2011 dan telah dikaruniai
seorang putra yang menggemaskan. Kegiatan sehari-hari menulis dan mengurus
komunitas Pejuang Subuh sambil berdagang dan juga mengajar senam yoga. Saat
ini dia sibuk sebagai seorang penulis buku dan membantu kakaknya bekerja
sebagai pengatur audio di dunia pertelevisian dan dalam waktu dekat dia akan
membuka sebuah usaha bersama istrinya.1
B.
Gambaran Umum Buku Pejuang Subuh
Buku yang diluncurkan oleh Hadi E. Halim diharapkan bisa memotivasi
umat Islam lainnya untuk terbiasa shalat Subuh. Awalnya pengunjung tetap klub
malam, kini berubah menjadi pasukan dibarisan terdepan jamaah shalat Subuh.
1 Hasil wawancara dengan Hadi E. Halim pada hari senin 14 juli 2014, pukul 12.00-
14.00, di studio Sepat
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
44/100
35
Itulah salah satu cerita yang terdapat dalam buku Pejuang Subuh yang
diluncurkan Ahad, 2 Februari 2014, di Masjid Baitul Ilm, Diknas, Jakarta.
Buku itu memuat kumpulan kisah nyata orang-orang yang istiqomah
berjuang mengerjakan shalat Subuh berjamaah dan memperoleh keajaiban. Buku
yang diluncurkan oleh komunitas akun Twitter@PejuangSubuh diharapkan bisa
memotivasi umat Islam lainnya untuk terbiasa shalat Subuh di masjid.
Para pemilik kisah nyata itu sendiri yang menuliskan ceritanya. Buku yang
diterbitkan Wahyu Qalbu itu bisa didapatkan di berbagai toko buku di Indonesia.
Kami percaya, sulit bangun Subuh hanyalah masalah kebiasaan saja. Esensi
gerakan ini ingin membentuk kebiasaan itu bersama-sama. Kalau belum terbiasa
awalnya memang harus dipaksakan, lama-lama akan jadi mudah bangun Subuh,
jelas Hadi E. Salim, pendiri @Pejuang Subuh.
Ia menyadari, pembiasaan ini bukanlah hal mudah, ditengah jalan pasti ada
saja halangan. Komunitas yang memiliki motto Istiqomah Sampai Khusnul
Khotimah ini. dijadikan wadah untuk saling menguatkan shalat Subuh
berjamaah. Menurut Didot, panggilan akrab Hadi E. Halim, diperlukan setahun
mengumpulkan kisah-kisah itu.
Didot kerap menjalani shalat Subuh di berbagai masjid. Selain dari curhat
teman-teman di Twitter, saya juga tanya-tanya, kira-kira di antara mereka ada
nggak yang punya cerita hijrah melalui shalat Subuh, ulas mualaf yang
terinspirasi dengan amalan 40 hari berturut-turut shalat Subuh berjamaah.
Satu kelompok terdiri dari 10 orang anggota dengan satu administrator.
Rekapitulasi data shalat Subuh akan dilaporkan pada pihak pengurus @Pejuang
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
45/100
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
46/100
37
Tujuan dari buku ini adalah menggerakkan pemuda-pemuda untuk ikut
meramaikan shalat Subuh berjamaah. Karena para pemuda resah dengan kondisi
masjid di waktu Subuh yang hanya diisi oleh mereka yang usianya sudah tidak
muda lagi (kebanyakan kakek-kakek). Mereka ingin membantu dan memotivasi
para pemuda yang masih sulit bangun Subuh agar mampu mencapai segala
kemuliaan dan keberkahaan shalat Subuh. Tidak hanya itu buku Pejuang Subuh
juga mempunyai Visi: Shalat Subuh di masjid-masjid di Indonesia bisa seramai
Shalat Jumat dan Misi : Menjadi penggerak untuk kebangkitan Islam di Indonesia
melalui shalat Subuh berjamaah.
Manfaat menjadi anggota komunitas Pejuang Subuh adalah bisa saling
menyemangati untuk bersama-sama lebih giat beribadah (fastabiqul khairat),
selain itu bisa mendapat ilmu dengan ikut kajian yang diadakan, mendapatkan
banyak teman baru dan bahkan ada juga yang telah menemukan jodohnya di
dalam komunitas ini.
Selain itu program-program yang dijelaskan dalam buku Pejuang Subuh
juga membuat kita tetap istiqomah berada dalam lingkungan yang baik sehingga
terus terpacu dan terjaga untuk tetap dalam kebaikan, karena terkadang iman bisa
naik turun sehingga diperlukan komunitas dan teman-teman yang salingsupport.
Respon masyarakat cukup baik dengan adanya buku Pejuang Subuh ini,
terutama kalangan anak muda, ini dapat terlihat dari sejak didirikan 2012 lalu,
jumlah follower di Twitter telah mencapai lebih dari 125 ribu. Selain itu acara-
acara yang diadakan cukup ramai dihadiri oleh pemuda-pemudi. Dan untuk
menjadi anggota Pejuang Subuh tidak pakai syarat tetapi langsung praktek shalat
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
47/100
38
Subuh 40 hari di masjid tanpa terputus. Bentuk komunitas Pejuang Subuh saat ini
masih belum terikat dan berbadan hukum, Rencana ke depannya komunitas akan
membentuk yayasan.
Yang terpenting untuk kami adalah mampu mencetak banyak Mujahid dan
Mujahidah Subuh yang baru, karena itu adalah tujuan dari dibentuknya gerakan
ini, sehingga program pencetakan Mujahid baru adalah jantung dari gerakan ini,
semoga kami dapat mencetak lebih banyak mujahid dan mujahidah subuh yang
baru ke depannya.
Lokasi untuk pengajian rutin bulanan komunitas ini yaitu di masjid Baitul
Ilmi, komplek DikNas Gatot Subroto (samping Balai Kartini), setiap ahad pertama
tiap bulan jam 8-12. Dan untuk Subuh berjamaah diadakan minggu ketiga di
masjid al Azhar Pusat Kebayoran. 3. Untuk sumber dana kegiatan, Pejuang Subuh
mengandalkan infaq dan sedekah dari anggota serta berjualan kaos dan buku
Pejuang Subuh serta merchandiselainnya.
Hadi E. Halim juga berpesan kepada generasi muda khususnya yang
belum menjadi Pejuang Subuh untuk segera bergabung menjadi Pejuang Subuh,
yaitu pemuda Islam yang berani memperjuangkan Subuh berjamaah di masjid,
karena sangat merugi jika masih belum shalat Subuh di masjid, selain setiap
langkah menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat, shalat Subuh sendiri
juga memiliki begitu banyak keberkahan jika dilihat dari sisi kesehatan.
Istiqomahkan dulu diri kita,lalu kita ajak dan bantu yang lain supaya bisa
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
48/100
39
istiqomah juga. Islam akan bangkit kembali, apakah anda ikut berjuang atau
hanya cukup jadi penonton?.3
C. Prolog Pejuang subuh
Pernah melihat masjid pada waktu Subuh? Saya yakin bagi yang sudah
pernah, tidak akan kaget lagi dengan jamaah masjid shalat subuh yang mayoritas
adalah pria berusia sepuh alias kakek-kakek.
Kalaupun ada anak mudanya hanya sedikit sekali, paling 1-2 orang.
Cobalah, bagi anda yang belum pernah shalat Subuh di masjid, sesekali liat
fenomena unik ini di masjid terdekat di rumah anda. Hanya sedikit sekali masjid
di bumi Indonesia ini yang ramai ketika waktu shalat Subuh tiba.
Buat yang pria, silakan lihat sendiri bagaimana kondisi yang menyedihkan
ini di masjid terdekat dari rumah kita. Jangan lupa, sekalian tunaikan shalat Subuh
di masjid anda, supaya pemuda di masjid sedikit bertambah dengan kehadiran
anda di sana.
Buat yang wanita pun boleh sesekali mengintip, kira-kira pria mana saja di
daerah rumah anda yang rajin shalat Subuhnya (wanita tidak terlarang shalat di
masjid dan juga bukan suatu anjuran, hukumnya hanya mubah atau boleh). Bagi
wanita yang ingin mencari jodoh yang shalih dan tidak munafik, dapat mencari
jodoh di waktu Subuh.
3 Hasil wawancara dengan Hadi E. Halim pada hari senin 14 juli 2014, pukul 12.00-
14.00, di studio Sepat
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
49/100
40
Masalah shalat Subuh ini bukan urusan sepele, bahkan ini adalah perkara
yang jadi garis pembeda antara orang munafik dan yang tidak, seperti sabda Rasul
dari Abu Hurairah RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang
munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka
mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya
sekalipun dengan merangkak.
(HR. Al-Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Dalam dunia kerja, jika anda ingin mencari partner bekerja, carilah yang
jujur dan tidak munafik, yang rajin, yang konsisten, dan tentu yang shaleh. Anda
bisa cari orang-orang model seperti ini di masjid pada waktu Subuh. Dan bagi
yang wanita, jika ingin cari suami yang shaleh dan tidak pemalas, bisa dilihat
pada waktu Subuh, apakah dia rajin atau tidak mengerjakannya. Sebab, shalat
Subuh ini perkara wajib, yang jika kita tinggalkan akan mendatangkan murka
Allah SWT, berbeda dengan shalat tahajud dan dhuha yang bersifat sunah atau
dianjurkan.
Masih banyak yang belum tahu keutamaan shalat Subuh berjamaah,
seperti berpahala bagaikan shalat sepanjang malam dan shalat Isya berjamaah pun
bagaikan shalat setengah malam. Luar biasa bukan keutamaan kedua shalat wajib
ini? Tapi sayang masih banyak yang belum melakukannya. Nabi Muhammad
SAW bersabda:
Barang siapa shalat Isya bejamaah, maka seakan-akan dia melakukan
qiyamul lail tengah malam dan barang siapa shalat Subuh berjamaah
makan seakan-akan dia melakukan shalat sepanjang malam. (HR.
Muslim)
Gerakan Pejuang Subuh ini kami mulai sebagai sebuah jawaban. Sebab,
agar masjid menjadi ramai dengan orang yang shalat Subuh berjamaah, maka
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
50/100
41
harus ada sekelompok manusia yang berusaha istiqamah, lalu menyebarkan
kebaikan tersebut kepada manusia-manusia lainnya. Jika yang sudah shalat Subuh
berjamaah di masjid tetapi saat ini masih juga belum istiqamah, maka sulit sekali
tentunya masjid bisa terisi ramai. Sebab, mungkin kelompok yang satu sedang
shalat, namun kelompok yang lainnya justru sedang tidur.
Dan bisa jadi ketika kelompok yang sebelumnya sedang tidur, lalu mulai
mencoba shalat Subuh berjamaah dan kelompok yang sudah shalat justru malah
ketiduran, atau kesiangan bangunnya. Demikian ini bisa terjadi karena semua
kelompok tidak ada yang istiqamah, inilah pentingnya kita istiqamah, sesuai
gerakan ini : ISTIQAMAH SAMPAI KHUSNUL KHATIMAH.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
51/100
42
BAB IV
PESAN DAKWAH DALAM BUKU PEJUANG SUBUH
Analisis tentang isi pesan dakwah dalam buku Pejuang Subuh,
menggunakan pedoman tiga kategori yakni:
Kategori Pesan
No KATEGORI SUB KATEGORI
1 Pesan Akidah Iman Kepada Allah
Iman Kepada Malaikat Allah
Iman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Hari Akhir
Iman Kepada Qdha dan Qadhar
2 Pesan Akhlak Akhlak Kepada Allah
Akhlak Kepada Manusia
Akhlak Kepada Lingkungan
3 Pesan Syariah Ibadah
Muamalah
Untuk menguatkan data tentang pesan dakwah yang terkandung dalam
buku Pejuang Subuh, penulis mengadakan pengujian kepada tiga orang ahli yang
dianggap kredibel, yang terdiri dari: Ahmad Ratomi Zain.S.Hi. lulusan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Pengacara), Muchtarom
S.Pdi. M.Pdi. Lulusan S1 Universitas Lantabour dan S2 Sekolah Tinggi
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
52/100
43
Management IMMI, Feni Sulasmi. S.Pd. Lulusan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta (Guru) Adapun hasil dari penjurian ini tidak dimaksudkan
untuk diuji secara statistik kuantitatif melainkan hanya sebagai penguat data.
A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Buku Pejuang Subuh
Pesan dakwah yang terkandung dalam buku Pejuang Subuh, dapat terlihat
dalam kalimat atau dialog kemudian di analisis secara detail, dari 18 sub judul
dalam buku Pejuang Subuh, peneliti hanya mengambil 6 sub judul dan telah
dianalisis oleh tiga orang ahli yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah pesan dakwah dalam buku Pejuang Subuh:
1.Pesan Akidah
Pesan dakwah yang mengandung kategori Akidah diantaranya adalah:
a. Iman kepada Allah
Adapunparagraf atau dialog dalam buku yang mengandung iman kepada
Allah dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:
Jangan terlalu dipikirkan, Nu, yang ente lakukan itu ibadah,
serahkan saja pada Allah, rezeki pasti datang. Nggak usah terlalu
dipikirkan bagaimana ke depannya. Allah sudah merencanakan
dengan indah (KEMBALI MENYUSURI JALAN MU. P. 17)
Alhamdulillah, saya merasa lega mendengar nasihat itu dan semakin
mantap untuk melangkah. Namun bukan berarti saya juga hanya
berleha-leha, tapi saya juga tetap terus ikhtiar dan tawakal.
Akhirnya, dengan mantap saya mempersiapkan dan menentukan
tanggal pernikahan KEMBALI MENYUSURI JALAN MU. P. 18)
Dari dua dialog di atas serahkan saja pada Allah dan tapi saya juga
tetap terus ikhtiar dan tawakal merupakan ungkapan dari seorang teman
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
53/100
44
Januar yang menyuruh Januar untuk menyerahkan permasalahan yang
dihadapinya hanya kepada Allah, karena Allah tidak akan memberikan cobaan
diluar batas kemampuan manusia dan kita hanya bisa memasrahkan semuanya
kepada Allah yang maha berkehendak. Tetapi dibalik itu semua Januar pun harus
tetap ikhtiar dan tawakal serta percaya akan rezeki dan pertolongan dari Allah.
Ikhtiar dan tawakal serta percaya akan rezeki dan pertolongan dari Allah SWT.
Sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 214 :
Yang artinya :
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (denganbermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,
S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. Mereka sepakat bahwa
kedua dialog tersebut mengandung pesan iman kepada Allah.1
Namun sayang, terkadang kita sering lalai, bahkan lupa siapa
sebenarnya yang menghidupi diri kita ! Allah SWT yang maha
pemurah yang menurunkan rezeki pada setiap paginya (Shalat
Subuh Kalahkan Obat Racikan Dokter. P. 2)
1Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
54/100
45
Kalimat di atas Ali Hamzah menjelaskan bahwa kita kadang terlena akan
kehidupan di dunia sehingga kita lupa siapa yang menghidupi kita dan siapa yang
memberikan rezeki kepada kita disetiap waktu kalau bukan Allah SWT. Dapat
diambil hikmah bahwa kita sebagai umat manusia sudah sepatutnya kita untuk
mengimani Allah SWT, seperti terkandung di dalam Al-Quran surat Ali Imran
ayat 37 :
Yang artinya :
Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa
hisab.
Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,
S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. Mereka sepakat bahwa
dialog tersebut mengandung pesan iman kepada Allah.2
Padahal sebelumnya, saya selalu merasakan badan sempoyongan
dan kepala pusing. Lalu, perut juga kerap terasa mual seperti ibu
hamil yang mau melahirkan, meskipun saya belum pernah
merasakan hamil, hehe tapi memang seperti itu rasanya. Mungkin ini
efek karena saya kurang tidur. Seandainya waktu itu ada kamera
seperti di acara uji nyali di TV, saya sudah melambaikan tangan dan
berteriak, Saya menyerah..., tolong..., tolong...!!! Tapi saya yakin
Allah maha melihat perjuangan itu, dan memberikan kekuatan untuk
berjalan dan berjuang untuk terus melangkah. (Shalat Subuh
Kalahkan Obat Racikan Dokter. P. 11)
2Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
55/100
46
Tidak hanya di situ, hening dan damainya subuh seperti mampu
membuat syaraf-syaraf otak saya seakan longgar, seakan ide mengalir
bagai arus banjir yang teramat deras. Atas izin Allah pula, setelah
rasa sakit yang saya derita menghilang, Allah gantikan dengan usaha
yang kini saya buka.(Shalat Subuh Kalahkan Obat Racikan Dokter.
P. 12)
Dua Kalimat di atas Allah maha melihat perjuangan itu, dan
memberikan kekuatan untuk berjalan dan berjuang untuk terus melangkah
Ali memberikan keterangan bahwa penyakit yang di derita begitu sakit ia rasakan,
Ali hanya berserah diri kepada Allah SWT atas penyakit yang di deritanya karena
hanya Allah yang mampu menolong hamba-Nya yang sedang dalam kesulitan,
dan Ali yakin Allah Maha Melihat perjuangan hamba-Nya, penyakit yang selama
ini di derita menghilang. Dan kalimat Atas izin Allah pula, setelah rasa sakit
yang saya derita menghilang, Allah gantikan dengan usaha yang kini saya
buka. Menunjukan bahwa dibalik cobaan yang Allah berikanmaka disaat itulah
Allah SWT melimpahkan keberkahan pada diri kita. Dan tidaklah Allah SWT
menciptakan sebuah musibah yang sia-sia. Dapat diambil hikmah serahkan semua
yang terjadi kepada Allah, karena Allah tahu yang terbaik untuk umat manusia
seperti terkandung didalam Al-Quran surat At-Taghaabun ayat 11 :
Yang artinya :
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
56/100
47
Tidak ada sesuatumusibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin
Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,
S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. Mereka sepakat bahwa
kedua dialog tersebut mengandung pesan iman kepada Allah.3
Ada satu ayat yang saya pegang, Jika seoarang hamba datang
kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendatanginya sehasta. Jika
mereka mendatangi-Ku dengan berjalan, maka aku akan
mendatanginnya dengan berlar i.
( Mendatangi Mu dengan Berari P. 4 )
Kalimat di atas menunjukan bahwa Ahmad Sukri berpegang teguh pada
satu ayat yang membuatnya semakin terpacu untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT
Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,
S.Hi, dan Muchtarom S.Pdi. M.Pdi. Mereka sepakat bahwa dialog tersebut
mengandung pesan iman kepada Allah.4
b. Iman Kepada Rasul Allah
Adapun paragraf atau dialog dalam buku yang mengandung iman kepada
Allah dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:
Jadi, mukmin yang baik itu bukan yang paling banyak jumlah
rakaat duhanya, sering tahajudnya, atau paling sering shaumnya, dan
lain-lain. Tapi mukmin yang paling baik adalah yang santun budi
3
Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.4Ahmad Ratomi Zain, dan Muchtarom.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
57/100
48
pekertinya. Lihatlah Rasulullah SAW, betapa santun dan mulianya
akhlak beliau.(Mendatangi Mu dengan Berlari. P 20)
Dari kalimat di atas Lihatlah Rasulullah SAW, betapa santun dan
mulianya akhlak beliau. menjelaskan bahwa kita sebagai mukmin yang baik
haruslah memiliki budi pekerti yang baik karena akan terasa sia-sia apabila kita
beribadah tetapi akhlak dan perbuatan kita tidak baik kepada orang lain. Maka
dari itu kita haruslah mentauladani perangai Rasulullah SAW karena beliaulah
makhluk yang memiliki sifat dan akhlak yang mulia dihadapan Allah SWT.
Sebagaimana Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 21 :
Yang artinya :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,
S.Hi, dan Muchtarom S.Pdi. M.Pdi. mereka sepakat bahwa dialog atau paragraf
dalam buku tersebut mengandung pesan iman kepada Rasul Allah.5
c. Iman kepada hari akhir
Adapun paragraf atau dialog dalam buku yang mengandung iman kepada
hari akhir dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:
Semoga Allah pertemukan kita kembali di Surga-Nya dalam
keadaan terbaik, dalam keadaan Allah ridha pada kita, dan kita pun
ridha pada-Nya (Hijrah P. 27 . Iman Kepada Hari Akhir)
5Ahmad Ratomi Zain, dan Muchtarom.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
58/100
49
Kalimat di atas Semoga Allah pertemukan kita kembali diSurga-Nya
dalam keadaan terbaik. Menunjukan bentuk kepercayaan Hadi akan
datangnya kematian dan hari kiamat yang kelak akan menghancurkan alam
semesta ini sehingga tidak ada lagi kehidupan di dunia ini, tidak ada satu
tempatpun yang bisa dijadikan sebagai tembat untuk menyelamatkan diri
dan hanya keridhaan Allah lah yang dapat membuat kita masuk kedalam
surga. Seperti yang terkandung dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 7
Yang artinya :
dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak adakeraguan padanya;
dan bahwasannya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur
Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,
S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. mereka sepakat bahwa
dialog atau paragraf dalam buku tersebut mengandung pesan iman kepada Hari
akhir.6
d. Iman Kepada Qadha dan Qadhar
Adapun paragraf atau dialog dalam buku yang mengandung iman kepada
Qadha dan Qadhar dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:
Dan benar saja, doa saya terkabul, rezeki itu datang tiga minggu
sebelum akad nikah; saya mendapat kerjaan yang lebih baik.
Ternyata Allah memang sudah merencanakannya dengan indah.
( Kembali Menyusuri Jalan Mu P. 19.)
Kalimat di atas menunjukan Januar mendapatkan jawaban dari semua
permasalahan yang dihadapinya dengan bersabar, ikhtiar dan tawakal maka Allah
memberikan jalan keluar yang tidak terduga olehnya, Januar yang tadinya merasa
6Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
59/100
50
bimbang karena belum mendapatkan pekerjaan yang bagus dan belum punya
cukup dana untuk pernikahannya namun ia mendapatkan pekrjaan yang lebih baik
tiga minggu sebelum akad nikahnya. Sebagaimana dalam HR. Ahmad, Tirmizi,
Ibnu Majah, Ibn Mubarak, Hakim Musnadasy-Syihab. Sanadnya disahihkan oleh
Ahmad Syakri dan Al-Albani yang berbunyi:
Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan
sebenarnya, niscaya kalian diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-
burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang
sore hari dalam keadaan kenyang. (HR. Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah,
Ibn Mubarak, Hakim Musnadasy-Syihab)
Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,
S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. mereka sepakat bahwa
dialog atau paragraf dalam buku tersebut mengandung pesan iman kepada Kitab
Allah.7
2. Pesan Akhlak
Pesan dakwah yang mengandung kategori Akhlak diantaranya adalah:
a.
Akhlak Kepada Allah
Adapun paragraf atau dialog dalam buku yang mengandung akhlak kepada
Allah dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:
Dari sini pula saya mulai menyadari semua kekeliruan yang telah
saya lakukan selama ini. Ego dan kesombongan yang tanpa sadar
telah melekat pada diri saya, berangsur mulai luluh. Saya pun
tertunduk dan malu pada Allah atas semua dosan yang saya pernah
lakukan. Alhamdulillah, ini titik balik saya mulai kembali mengenal
7Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.
7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk
60/100
51
Allah, dan kembali menyusuri jalan yang diridhai-Nya dari awal
lagi. (Kembali Menyusuri Jalan Mu. P.12 )
Kalimat di atas Saya pun tertunduk dan malu pada Allah atas semua
dosan yang saya pernah lakukan.menunjukan penyesalan Januar kepada Allah
atas semua dosa yang pernah dilakukannya, ia lupa dengan Allah SWT sehingga
ia merasa ego dan sombong ia merasa hidupnya tidak ada yang mengawasi
sehingga ia bisa bebas untuk melakukan apapun , dan pada akhirnya ia diberi
cobaan oleh Allah SWT yang membuat ia sadar akan kebesaran Allah, Januar pun
mulai tertunduk dan malu pada Allah atas semua dosa yang ia lakukan dan ia
mulai kembali mengenal Allah. Yang dapat diambil hikmahnya adalah kita
sebagai manusia tidak boleh sombong harus selalu ingat kepada Allah
sesungguhnya Allah tidak pernah meninggalkan kita tetapi kita lah yang
meninggalkan Allah.
Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,
S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. mereka sepakat bahwa
dialog atau paragraf dalam buku tersebut mengandung pesan akhlak kepada
Allah.8
Jangan pernah takut riya dalam beribadah, ini masalah kita dengan
Allah secara langsung. Niatkan dalam hati, apa-apa yang kita
kerjakan adalah karena Allah. (Mendatangi MuDengan Berlari. P.
19)
8Ahmad Ratomi Zain, Muc