Upload
deschika
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Tesis Analisis penghitungan kerugian keuangan negara
1/9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam mengungkap terjadinya
tindak pidana korupsi sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang No. 31
Tahun 1999 tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsi yang kemudian
direisi menjadi Undang-Undang No. !" Tahun !""1 adalah dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara. Undang-Undang tentang
perbendaharaan Negara No. 1 Tahun !""# pada pasal 1 ayat !! menyatakan
bah$a% kerugian Negara&'aerah adalah kekurangan uang% surat berharga% dan
barang% yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan mela$an
hukum. Pada dasarnya kerugian negara terjadi jika prestasi yang diterima oleh
negara lebih ke(il dari uang yang dibayarkan oleh negara. 'alam Undang-Undang
No. 1) Tahun !""* tentang +adan Pemeriksa Keuangan ,+PK pada pasal 1 ayat
1) menyatakan juga bah$a% Kerugian Negara&'aerah adalah kekurangan uang%
surat berharga% dan barang% yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat
perbuatan mela$an hukum baik sengaja maupun lalai. Untuk mengetahui adanya
kerugian keuangan negara maka harus dilakukan audit inestigasi. Tujuan dari
sebuah audit inestagasi atau audit dalam rangka perhitungan kerugian keuangan
negara ,PKKN adalah untuk menentukan adanya penyimpangan dan kerugian
yang ditimbulkan dari penyimpangan tersebut.
1
8/18/2019 Tesis Analisis penghitungan kerugian keuangan negara
2/9
2
+adan Pemeriksa Keuangan ,+PK adalah lembaga negara yang bertugas
untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung ja$ab keuangan negara. Pada pasal
1" ayat 1 UU No. 1) Tahun !""* tentang +adan Pemeriksa Keuangan
menjelaskan bah$a% +PK ber$enang menilai dan&atau menetapkan jumlah
kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan mela$an hukum baik sengaja
maupun lalai yang dilakukan oleh bendahara% pengelola +UN&+U'% dan
lembaga atau badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara.
Tetapi ada badan lain yang juga dapat menghitung kerugian negara% yaitu +adan
Penga$as Keuangan dan Pembangunan ,+PKP. Ke$enangan +PKP sebelumnya
diatur dalam Keputusan Presiden No. 1"3 Tahun !""1 tentang Kedudukan% Tugas%
/ungsi% Ke$enangan% Susunan 0rganisasi dan Tata Kerja embaga Pemerintah
Non 'epartemen. 'alam Keputusan Presiden tersebut tidak men(antumkan
ke$enang +PKP dalam menghitung kerugian keungan negara. Pada akhirnya
ke$enangan +PKP ini mendapatkan titik terang yaitu dalam Peraturan Pemerintah
2epublik ndonesia No. *" Tahun !""4 tentang Sistem Pengendalian ntern
Pemerintah. 'alam peraturan tersebut dijelaskan mengenai +PKP melakukan
penga$asan intern melalui kegiatan audit% khususnya audit inestigati5 atau audit
dengan tujuan tertentu yang ranahnya kemudian berujung pada perhitungan
kerugian negara. Kemudian diperkuat oleh ahkamah Konstitusi dengan
mengakui ke$enangan +PKP dalam melakukan audit inestigasi melalui Putusan
ahkamah Konstitusi Nomor6 31&PUU-7&!"1! tanggal !3 0ktober !"1! yang
menguatkan ke$enangan +PKP untuk melakukan audit inestigasi berdasarkan
Keppres 1"3 tahun !""1 dan PP No *" Tahun !""4. +PKP dan +PK masing-
8/18/2019 Tesis Analisis penghitungan kerugian keuangan negara
3/9
3
masing memiliki ke$enangan untuk melakukan audit inestigasi dan
menghitungan kerugian keuangan negara berdasarkan peraturan.
'asar pemeriksaan keuangan yang digunakan oleh +PKP dan +PK untuk
digunaan pada audit inestigati5 yang tujuannya untuk dapat menghitung
kerugian keuangan negara yaitu Standar Pemeriksaan Keuangan Negara ,SPKN.
+erdasarkan Peraturan +adan Pemeriksa Keuangan 2epublik ndonesia No. 1
Tahun !""8 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara% pada pasal * yang
menyatakan bah$a SPKN ini berlaku bagi +PK% juga pasal 8 menyatakan bah$a
parat Penga$as nternal Pemerintah ,PP% satuan penga$as intern maupun
pihak lainnya dapat menggunakan SPKN sebagai a(uan dalam menyusun stadar
penga$asan sesuai dengan kedudukan% tugas% dan 5ungsinya. +PKP merupakan
salah satu bagian dari PP itu sendiri. 'engan kata lain% antara +PKP dan +PK
mempunyai standar pemeriksaan keuangan yang sama dalam menghitung
kerugian keuangan negara.
'alam melaksanakan tugasnya +PK dan +PKP sering diminta oleh tim
penyidik kejaksaan tinggi untuk melakukan audit inestigati5 yang pada akhirnya
akan menghitung indikasi kerugian negara. Undang-Undang 2epublik ndonesia
No. 4 Tahun 1941 tentang :ukum (ara Pidana dijelaskan pada pasal 1 ayat 1
menyebutkan bah$a penyidik adalah pejabat polisi negara 2epublik ndonesia
atau pejabat pega$ai sipil tertentu yang diberi $e$enang khusus oleh undang-
undang untuk melakukan penyidikan. Pada undang-undang yang sama khususnya
pasal 1 ayatnya yang ke !4 menjelaskan bah$a keterangan ahli adalah keterangan
yang diberikan oleh seseorang yang memiliki kehalian khusus tentang hal yang
8/18/2019 Tesis Analisis penghitungan kerugian keuangan negara
4/9
4
diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan
pemeriksaan. dapun ke$enangan kejaksaan untuk melakukan penyidikan
disebutkan Undang-Undang Nomor 1* Tahun !""# tentang Kejaksaan 2epublik
ndonesia. Sehingga selain pihak kepolisian% kejaksaan pun dapat melakukan
penyidikan terhadap tindak pidana tertentu. kan tetapi dalam undang-undang
tentang kejaksaan tersebut tidak dijelaskan se(ara jelas mengenai keterangan ahli
untuk dipakai sebagai dasar kejaksaan melakukan pemilihan antara +PK atau
+PKP yang akan melakukan audit inestigati5. 0leh karena itu keterangan ahli
lebih menga(u pada Undang-Undang 2epublik ndonesia No. 4 Tahun 1941
tentang :ukum (ara Pidana. ebih jelas lagi dijelaskan ke$enangan tim
penyidik kejaksaan yang menga(u pada Undang-Undang 2epublik ndonesia No.
4 Tahun 1941 tentang :ukum (ara Pidana dijelaskan bah$a ke$enangan
penyidik salah satunya adalah mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam
hubungannya dengan pemeriksaan perkara. Tetapi tidak dijelaskan se(ara rin(i
dalam hal terjadi tindakan korupsi terkait siapa yang berhak menghitung kerugian
keuangan negara.
Terlepas dari Undang-Undang dan peraturan yang telah dijabarkan dari
beberapa paragra5 di atas% ditemukan adanya beberapa kasus korupsi di
Kabupaten&Kota Proinsi 'aerah stime$a ;ogyakarta ,'; yang melibatkan
+PK dan +PKP dalam menghitung kerugian keuangan negara berdasarkan
permintaan dari tim penyidik Kejaksaan Tinggi Negeri ,Kejati. da sebuah
kejanggalan yang penulis temukan dari perhitungan kerugian keuangan negara
yang dilakukan oleh +PK dan +PKP per$akilan ;ogyakarta% dan juga siapa yang
8/18/2019 Tesis Analisis penghitungan kerugian keuangan negara
5/9
5
menghitung kerugian keuangan negara berdasarkan permintaan dari tim penyidik
kejati. Kejanggalan yang pertama ada pada kasus korupsi biaya operasional
kendaraan ,+0K yang menjerat nama Poer$anto
8/18/2019 Tesis Analisis penghitungan kerugian keuangan negara
6/9
6
penyidik memanggil +PK untuk melakukan hal yang serupa seperti pada kasus
korupsi +0K.
Sesuai dengan penjelasan latar belakang di atas% maka penulis hendak
menganalisis perbedaan perhitungan kerugian negara dan pemanggilan +PK dan
+PK per$akilan '..; oleh tim penyidik kejaksaan untuk melakukan audit
inestigati5.
1.2. Rumusan Permasalahan
2umusan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. danya perbedaan perhitungan kerugian keuangan negara oleh +PK
dan +PKP.
!. Ketidakjelasan pertimbangan dari tim penyidik kejati dalam hal
kepada siapa akan meminta bantuan untuk melakukan audit
inestigasi terkait dengan menghitung indikasi kerugian keuangan
negara.
1.3. Pertanyaan Penelitian
+erdasarkan rumusan permasalahan diatas % penulis mengemukakan
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. +agaimana perhitungan kerugian negara dari +PK dan +PKP.
!. +agaiamana dasar penentuan dari tim penyidik kejati dalam memilih
antara +PK dan +PKP dalam menghitung kerugian keuangan negara.
1.. !u"uan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. emahami perhitungan kerugian negara yang dilakukan oleh +PK
dan +PKP
8/18/2019 Tesis Analisis penghitungan kerugian keuangan negara
7/9
7
!. engindenti5ikasi 5aktor apa saja yang menjadi dasar pertimbangan
tim penyidik kejati dalam memilih siapa yang akan melakukan audit
inestigati5 untuk menghitung kerugian keuangan negara.
1.#. Pr$%$sisi A&al Penelitian
;in ,!"1# mengemukakan bah$a penulis harus mengajukan proposisi
a$al dalam penelitian studi kasus berdasarkan teori yang ada dengan tujuan
mengarahkan peneliti kearah yang tepat. Penulis mengajukan proposisi yang
pertama bah$a adanya perbedaan perhitungan kerugian keuangan negara karena
antara +PK dan +PKP menggunakan standar dan metode yang berbeda dalam
menghitung indikasi kerugian keuangan negara. Proposisi yang kedua yaitu% tim
penyidik kejaksaan memilih +PK atau +PKP sesuai dengan pertimbangan
pro5esionalnya. 'alam hal ketika pemanggilan kepada +PKP untuk penghitungan
kerugian negara dan hasilnya tidak ditemukan indikasi kerugian keuangan negara%
maka dengan pertimbangan pro5esional kejaksaan akan melihat kebutuhan
penyidikan apakah perlu untuk memanggil +PK untuk pemeriksaan lebih lanjut.
8/18/2019 Tesis Analisis penghitungan kerugian keuangan negara
8/9
8
1.'. M$ti(asi Penelitian
=agasan penelitian ini bera$al dari keterusikan penulis atas
permasalahan ke$enangan +PKP dalam menghitung kerugian negara yang pada
akhirnya disahkan dalam Putusan ahkamah Konstitusi Nomor6 31&PUU-7&!"1!
tanggal !3 0ktober !"1! yang menguatkan ke$enangan +PKP untuk melakukan
audit inestigasi berdasarkan Keppres 1"3 tahun !""1 dan PP No *" Tahun !""4.
'ampak dari hal tersebut se(ara tidak langsung seperti ada dualisme dalam
perhitungan kerugian negara antara +PK dan +PKP. danya perbedaan
perhitungan oleh +PK dan +PKP yang ditemukan pada beberapa kasus serta
dalam hal seperti apa +PK maupun +PKP dipanggil oleh tim penyidik untuk
melakukan audit inestigati5% membuat penulis sangat antusias untuk mengangkat
permasalahan ini menjadi topik penelitian.
1.). *$ntri+usi Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi baik dalam
hal praktis dan akademis sebagai berikut.
1. Kontribusi Praktis
Penulis berharap penelitian ini dapat meberikan kontribusi pemikiran
dan pengetahuan bagi auditor atau akuntan yang akan menjadi
keterangan ahli dalam sebuah kasus korupsi.!. Kontribusi kademis
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi se(ara
akademis berupa landasan bagi penelitian-penelitian selanjutnya untuk
meneliti permasalahan perbedaan perhitungan kerugian keuanan
negara atau bahkan mengembangkan ke ranah objek penelitian yang
lebih luas.
8/18/2019 Tesis Analisis penghitungan kerugian keuangan negara
9/9
nalisis Penghitungan Kerugian Keuangan Negara dan Dasar Pertimbangan Kejaksaan Memilih e
Menjelaskan tentang Pr"#"sisi A$al Penelit
Membandingkan Pr"#"rsisi A$al dengan temuan dari %asil &a$
Pema#aran (emuan %asil dan Analisis Data Menggunakan )
,im#ulan %asil Penelitian
-
1.,. Pr$ses Penelitiandapun proses penelitian dilaksanakan sesuai langkah-langkah pada
=ambar 1 sebagai berikut.
-am+ar 1. !aha%an Penelitian