131
TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA SALATIGA Oleh: As’ad Abdullah NIM. 12010160042 Tesis ini diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

TESIS

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM

KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) MENGGUNAKAN

MODEL CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA SALATIGA

Oleh:

As’ad Abdullah

NIM. 12010160042

Tesis ini diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2020

Page 2: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

i

TESIS

Page 3: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

ii

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

PROGRAM PASCASARJANA Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Pulutan, Sidorejo, Salatiga 50716, Telp. (0298) 6031364

Website: http://www.ppsiainsalatiga.ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

Page 4: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Page 5: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

iv

MOTTO

ل الله له به طريقا إلى الجنة ومن سلك طريقا ي لتمس فيه علما سه

“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan

baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Page 6: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

v

ABSTRAK

Abdullah, As’ad. 2020. Evaluasi Penyelenggaraan Program Kerohaniaan Islam

(Rohis) Menggunakan Model CIPP di SMK Negeri di Wilayah Kota

Salatiga. Tesis Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Pasca

Sarjana. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. H.

Miftahuddin, M.Ag.

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan penyelenggaraan program

Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan menggunakan model

evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan melalui 1) Wawancara, 2) Observasi dan; 3) Studi

Dokumentasi, yang divalidasi menggunakan teknik triangulasi sumber dan

metode.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa evaluasi konteks pelaksanaan

program Spiritualitas Islam (Rohis) di SMK 1 Salatiga, SMK N 2 Salatiga dan

SMK 3 Salatiga telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan analisis kebutuhan.

Mengenai Masukan Evaluasi menyatakan bahwa dalam melaksanakan program

agama Islam (Rohis) masih belum berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan

adanya kesenjangan antara rencana yang disiapkan, yaitu tidak adanya keputusan

tentang struktur organisasi sekolah. Dasar penyelenggaraan Rohis juga belum ada,

yaitu di SMKN 1 Salatiga dan SMKN 2 Salatiga. Proses dalam penelitian ini,

ketiga sekolah telah dilaksanakan dengan baik, ini dapat ditunjukkan melalui

program berkelanjutan dari kegiatan organisasi Kerohaniaan Islam. Dalam

evaluasi Produk, pelaksanaan program Rohis juga telah berjalan dengan baik, hal

tersebut ditunjukkan dengan prestasi yang dihasilkan oleh organisasi Kerohanian

Islam.

Berdasarkan hal di atas, dapat dinyatakan bahwa pada evaluasi Context

telah berjalan dengan baik, evaluasi Input pada penelitian ini masih belum

berjalan sesuai dengan yang diharapkan, pada evaluasi Process telah berjalan

dengan baik dan penyelenggaraan program Kerohaniaan Islam telah berjalan

dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat diambil keputusan

terhadap penyelenggaraan program Kerohaniaan Islam (Rohis) lebih mengarah

pada keputusan Incremental, yakni kebijakan untuk melanjutkan program dengan

melalui perbaikan.

Kata Kunci: Kerohanian Islam (Rohis), Evaluasi Program, Model CIPP.

Page 7: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

vi

ABSTRACT

Abdullah, As'ad. 2020. The Evaluation of the Islamic Spirituality Program

(Rohis) Implementation by Using the CIPP Model at SMKN level in

Salatiga. Thesis. Islamic Education Department (PAI). Post Graduate.

State Institute for Islamic Studies (IAIN) Salatiga. Counselor: Dr. H.

Miftahuddin, M.Ag.

This study aims to describe the implementation of Islamic religiousness program

(Rohis) at SMKN level in Salatiga. The type of research used is descriptive

qualitative, using the CIPP evaluation model (Context, Input, Process, Product).

Data collection techniques in this research are conducted through 1) Interview, 2)

Observation and; 3) Documentation Study, which are validated source

triangulation techniques and methods.

The results of this study stated that the Context evaluation of the Islamic

Spirituality program (Rohis) implementation at SMKN 1 Salatiga, SMKN 2

Salatiga and SMK 3 Salatiga had been going well and was in accordance with the

needs analysis. In Input, the evaluation stated that in implementing the program of

Islamic spirituality (Rohis) was still not going well, it was proved by the gap

between the plan that was prepared, namely the absence of a decree on the

organizational structure of the school. The basis for organizing the Rohis also did

not exist yet, namely at SMKN 1 Salatiga and SMKN 2 Salatiga. The process in

this study, three schools above had been implemented properly, this could be

demonstrated through an ongoing program of activities of the Rohis organization.

In evaluating the Products, the implementation of the Rohis program had also

been going well, this was indicated by the achievements generated by the Rohis

organization.

From the explanation above, it could be stated that the Context evaluation

had been going well, the Input evaluation in this study had not been proceeding as

expected, the Process evaluation had run well and the implementation of the

Islamic Spirituality program had been going well. Based on these results, it could

be taken a decision on the implementation of Islamic religiousness program

(Rohis) was more directed at incremental decisions, namely the policy to continue

the program through improvement.

Keywords: Islamic Spirituality (Rohis), Evaluation Program, CIPP Model.

Page 8: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

vii

PRAKATA

Segala puji kita limpahkan kepada Ilahi Rabbi, Allah SWT atas nikmat

Islam, iman dan ihsan yang telah diberikan. Sholawat salam kita sanjungkan

kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kami termasuk hamba yang mendapatkan

bagian kebaikanmu dan kelak akan mendapatkan syafa’atnya. Amin.

Sebuah kewajiban dan keharusan yang harus dilaksanakan untuk

melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada

Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, maka dengan

segala daya dan upaya penulis menyelesaikan karya ilmiah dalam bentuk tesis

dengan judul “Evaluasi Penyelenggaraan Program Kerohanian Islam (Rohis)

Menggunakan Model CIPP di SMK Negeri Se-Kota Salatiga.”

Dengan terselesaikaannya penyusunan tesis ini, penulis menyampaikan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, bapak Prof. Dr. H.

Zakiyuddin, M.Ag

2. Direktur Program Pascasarjana IAIN Salatiga bapak Prof. Phil. Asfa

Widiyanto, MA

3. Bapak Dr. Ruwandi MA. selaku Kaprogdi Program Pascasarjana PAI IAIN

Salatiga.

4. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag, selaku pembimbing tesis yang sangat baik dan

ikhas memberikan waktu serta ilmunya dari awal pembuatan sampai tesis ini

bisa selesai.

Page 9: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

viii

Page 10: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

ix

DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN EMBIMBING ........................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS ..................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

ABSTRACT .......................................................................................................... vi

PRAKATA ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian .................................................................................... 8

1. Pembatasan Masalah........................................................................... 8

2. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

C. Signifikansi Penelitian .......................................................................... 9

1. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9

2. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9

a. Secara Teoretis ............................................................................... 9

b. Secara Praksis .............................................................................. 10

D. Kajian Pustaka .................................................................................... 10

E. Motodologi Penelitian ......................................................................... 20

1. Jenis/Metode Penelitian .................................................................... 20

2. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 21

3. Subjek dan Waktu Penelitian ............................................................ 21

Page 11: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

x

4. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 21

5. Metode Keabsahan Data ................................................................... 22

6. Teknik Analisis Data ........................................................................ 22

F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 23

BAB II KERANGKA TEORI EVALUASI PENYELENGGARAAN

PROGRAM KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) MENGGUNAKAN MODEL

CIPP ..................................................................................................................... 24

A. Pendidikan Agama Islam ................................................................... 24

B. Program Kegiatan Rohis .................................................................... 27

C. Landasan Hukum Program Rohis ..................................................... 29

D. Evaluasi Program ................................................................................ 31

E. Model Evaluasi Program .................................................................... 33

F. Evaluasi Model CIPP (Context, Input, Proces, and Product) ........... 37

1. Evaluasi Konteks (Context Evaluation) ........................................... 38

2. Evaluasi Masukan (Input Evaluation) .............................................. 39

3. Evaluasi Proses (Process Evaluation) .............................................. 39

4. Evaluasi Hasil (Product Evaluation) ................................................ 40

G. Evaluasi Program Rohis ..................................................................... 42

BAB III PAPARAN DATA EVALUASI PENYELENGGARAAN

PROGRAM KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) MENGGUNAKAN MODEL

CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA SALATIGA ............................................ 44

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Gambaran Rohis ........... 44

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................. 44

a. SMK 1 Negeri Salatiga ................................................................ 44

b. SMK 2 Negeri Salatiga ................................................................ 45

c. SMK 3 Negeri Salatiga ................................................................ 46

2. Gambaran Rohis ............................................................................... 47

a. SMK Negeri 1 Salatiga ................................................................ 47

b. SMK Negeri 2 Salatiga ................................................................ 48

Page 12: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

xi

c. SMK 3 Negeri Salatiga ................................................................ 48

B. Evaluasi Penyelenggaraan Program Kerohanian Islam (Rohis)

Menggunakan Model CIPP di SMK Negeri se-Kota Salatiga ........ 49

1. Hasil Evaluasi Context Penyelenggaraan Program Rohis ................ 49

2. Hasil Evaluasi Input Penyelenggaraan Program Rohis .................... 53

3. Hasil Evaluasi Process Penyelenggaraan Program Rohis ................ 56

4. Hasil Evaluasi Product Penyelenggaraan Program Rohis ................ 58

BAB IV ANALISIS DATA EVALUASI PENYELENGGARAAN

PROGRAM KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) MENGGUNAKAN MODEL

CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA SALATIGA ............................................ 61

A. Evaluasi Program Rohis Berdasarkan Aspek Konteks, Input,

Proses dan Produk .............................................................................. 61

B. Kebijakan Tindak Lanjut dalam Penyelenggaraan Program Rohis

.............................................................................................................. 66

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 68

A. Kesimpulan .......................................................................................... 68

B. Saran ..................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

xii

DAFTAR GAMBAR

.

Gambar 1.1 Model Evaluasi Konteks, Input, Proses, dan Produk (CIPP) ........... 35

Page 14: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Aspek Evaluasi Context dalam Penylenggaraan program Rohis ......... 50

Tabel 3.2 Aspek Evaluasi Input dalam Penylenggaraan Program Rohis Tahun

2019 ...................................................................................................... 54

Tabel 3.3 Pelaksanaan Kegiatan Rohis ................................................................ 57

Tabel 3.4 Tentang Hasil Produk Kegiatan Rohis ................................................. 59

Page 15: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Pedoman Wawancara

Hasil Wawancara (Verbatim)

Struktur Organisasi

Surat Izin Penelitan

Surat Keterangan Penelitian

Dokumentasi

Dokumentasi Lembar Konsultasi

Biografi Penulis

Page 16: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era sekarang ini permasalahan yang melanda kehidupan manusia

dewasa semakin banyak, bahkan sampai terjadi krisis moral, merosotnya nilai-

nilai dan norma-norma dalam kehidupan masyarakat yang membawa dampak

negatif. Kemrosotan moral tersebut tidak hanya mempengaruhi orang dewasa,

tetapi juga siswa menengah atas yang menjadi generasi harapan untuk

meneruskan cita-cita bangsa Indonesia.

Berdasarkan permasalah di atas, maka sekolah sebagai lembaga

pendidikan formal mempunyai tugas yang sangat berat. Lembaga pendidikan

sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas

dan siap terjun di masyarakat sesuai kemampuan mereka untuk memperbaiki

tatanan kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar yang dilakukan baik secara

pribadi maupun secara institusional, dalam rangka memberikan sebuah

wawasan baik berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Dalam

konteks dunia pendidikan upaya yang dapat dilakukan dalam mentrasfer

pengetahuan dapat diwujudkan baik melalui pendidikan formal, non formal

maupun informal. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

Page 17: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

2

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.1

Merujuk pada undang-undang tersebut, nampaknya jelas bahwa

pendidikan dimaknai sebagai sebuah usaha yang dilakukan guna

mengembangkan sebuah potensi diri yang ada pada seseorang. Di dalam

konteks dunia pendidikan, sekolah merupakan satuan pendidikan yang oleh

pemerintah diberi sebuah kewenangan untuk menyelenggarakan sebuah proses

pendidikan. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah diharapkan mampu

mewujudkan kegiatan pembelajaran, dimana kegiatan pembelajaran yang

dapat dilaksanakan oleh sekolah diantaranya melalui kegiatan kokurikuler,

ekstrakurikuler dan intrakurikuler. Melalui penyelenggaraan ketiga kegiatan

tersebut, kokurikuler, ekstrakurikuler dan intrakurikuler diharapkan dapat

memberikan peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.

Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan untuk mengembangkan

potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Secara tidak langsung bahwa tujuan tersebut mengarah pada peningkatan

mutu pendidikan bagi peserta didik, baik pada aspek pengetahuan, sikap

maupun keterampilan. Upaya peningkatan mutu pendidikan diwujudkan

dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan pada ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga ranah dimensi tersebut, nampaknya

1Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta:

PT Armas Duta Jaya, 2004.

Page 18: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

3

diperoleh melalui kegiatan pembelajaran, baik di sekolah maupun di

masyarakat. Belajar juga dimaknai sebagai proses untuk memperoleh

pengetahuan. Selain itu belajar juga dipahami sebagai sebuah proses yang

memungkinkan organisme untuk merubah tingkah lakunya dengan cepat dan

sedikit banyak bersifat secara permanen. Nampaknya dalam konsep pendapat

di atas hakikat belajar lebih dimaknai dalam konteks perilaku.2 Selain itu,

belajar juga didasarkan pada empat pilar yakni 1). Learning how to know; 2).

Learning to do; 3). Learning how to live together; 4). Learning to be.

Merujuk pada pendapat-pendapat di atas, dalam konteks dunia pendidikan

seyogyanya tidak dapat terlepas pada komponen pembelajaran. Konsep belajar

selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia pendidikan.3

Salah satu upaya yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah maupun

masyarakat melalui jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.

Sekolah menengah kejuruan merupakan jalur pendidikan formal yang dibuat

oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Pada jenjang pendidikan menengah, SMK sebagai pendidikan menengah

kejuruan diharapkan mampu untuk berkontribusi dalm menghasilkan lulusan

yang mempunyai keterampilan dan juga berakhlak mulia. Dalam kurikulum

2013 sekolah diharapkan dapat menanamkan perilaku sikap spiritual dan sikap

sosial kepada peserta didik. Upaya untuk penanaman perilaku tersebut, salah

satunya juga tidak terlepas dari sikap yang baik, santun serta memiliki akhlak

2Umbu Tagela, Model Belajar Mengajar, Salatiga: Widya Sari Press, 2011, 24. 3Prasetyo & Sumardjono Pm, Belajar dan Pembelajaran, Salatiga: Widya Sari Press,

2010, 36.

Page 19: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

4

yang baik. Upaya penanaman perilaku sikap sosial maupun spiritual yang baik

salah satunya dapat dilakukan melalui pendidikan agama.

Kemudian yang perlu kita ketahui, bahwa Pendidikan Agama Islam di

tingkat SMA dan SMK yang diberikan melalui pembelajaran intrakurikuler

dan ekstrakurikuler diorientasikan untuk membentuk peserta didik yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab, sebagaimana dijelaskan pada Tujuan Pendidikan

Nasional sesuai Pasal 3 UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun

2003.4

Untuk membentuk manusia paripurna atau insan kamil (jujur, adil,

berbudi pekerti luhur, saling menghargai, disiplin, dan harmonis, baik secara

personal, maupun sosial), dapat dilakukan melalui peningkatan secara terpadu

antara kecerdasan spiritual, kecerdasan sosial, kecerdasan pikiran, dan

kecerdasan emosional. Jika ke empat potensi kecerdasan ini dapat

dimaksimalkan, maka terwujudlah profil manusia paripurna (insan kamil).

Pendidikan Agama Islam sarat dengan nilai-nilai yang harus

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Penyelenggaraan Penddikan Agama

Islam di tingkat SMA/SMK harus mampu menyeimbangkan tiga ranah, yaitu

sikap (afektif), pengetahun (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik).

Ketiga ranah tersebut merupakan bagian yang saling berkaitan dan tidak bisa

dipisahkan.

4Kementerian Agama RI, Panduan Ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS): Sekolah

Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Jakarta: Derektorat Jendral

Pendidikan Islam, 2015, 5.

Page 20: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

5

Pendidikan Agama Islam sebagai pembelajaran intrakurikuler di

tingkat SMA/SMK mencakup materi; Al-Qur’an, Aqidah, Akhlaq, Fiqih, dan

Sejarah Peradaban Islam. Materi-materi tersebut memerlukan penjabaran yang

luas dan komprehensif serta dibutuhan metodologi penyampaian yang menarik

dan menyenangan, sehingga peserata didik dapat mengikuti pembelajaran

dengan hasil maksimal.5

Selain itu bentuk usaha yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan

sikap keberagamaan siswa adalah dengan memberikan wadah kerohanian

Islam. Ekstrakurikuler Rohis merupakan salah satu dari ekstrakurikuler yang

menjadi suatu kegiatan yang berbasiskan agama. Dalam kegiatan

ekstrakurikuler ini terdapat program-program yang diusahakan dapat

menciptakan dan mambangun sikap keberagamaan siswa diantaranya adalah

pengajian, bakti sosial, pesantran kilat, peringatan hari besar Islam (PHBI),

seni banca Al-Qur’an, praktik pengamalan ibadah dan kreasi remaja muslim

(krem). Bahkan menurut Muhaimin, diperlukan pula kerjasama yang harmonis

dan interaktif diantara para warga sekolah dan para tenaga kependidikan yang

ada di dalamnya. Dengan adanya kerjasam seluruh komponen di sekolah,

diharapkan akan melahirkan suatu budaya sekolah yang kuat dan bermutu.6

5Ibid..., 5. 6Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah

dan Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2009, 59.

Page 21: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

6

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota Salatiga

merupakan sekolah negeri yang telah menyelanggarakan program kegiatan

Kerohanian Islam (Rohis) pada satuan pendidikan tersebut. Hal tersebut

sebagai upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan peserta didik pada aspek afektif. Adapun di Kota Salatiga terdapat

tiga sekolah menengah kejuruan negeri yakni SMK Negeri 1 Salatiga, SMK

Negeri 2 Salatiga dan SMK Negeri 3 Salatiga. Dalam kaitannya dengan

program kegiatan Rohis, bahwa ketiga sekolah tersebut SMK Negeri 1

Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga dan SMK Negeri 3 Salatiga telah

menyelenggarakan program kegiatan Rohis, sebagai bagian dari program kerja

wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Namun demikian, penyelenggaraan program Kerohanian Islam

(Rohis) tidak dapat terlepas dari kendala atau hambatan yang dialami oleh

sekolah dalam menyelenggarakan program tersebut. Secara umum bahwa

kendala atau hambatan yang dialami sekolah dalam menyelenggarakan

kegiatan tersebut, mencakup pembiayaan maupun dari segi sumber daya

manusia. Penyelenggraan kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) di SMK Negeri

di Kota Salatiga, sejauh ini secara material didukung dengan dana bantuan

dari pemerintah pusat maupun lembaga sekolah itu sendiri.

Penyelenggaraan kegiatan Kerohanian Islam di SMK Negeri se-Kota

Salatiga tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia, baik dari segi

pendidik maupun peserta didik dan masyarakat, sehingga memiliki mutu atau

kualitas yang baik guna mencapai hasil sesuai dengan yang diharapakan.

Page 22: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

7

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dalam

penyelenggaraan program Rohis di SMK Negeri Kota Salatiga seyogyanya

terus dilakukan baik di SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 maupun di SMK Negeri

3 Salatiga. Namun demikian untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan

program Rohis tersebut, maka perlunya evaluasi pada penyelenggaraan

program Rohis di SMK Kota Salatiga. Hal tersebut, menjadi sebuah indikator

atau tolak ukur bahwa sejauh mana penyelenggaraan program Kerohanian

Islam (Rohis) dapat berjalan dengan baik.

Merujuk pada uraian latar belakang di atas, tentang pentingnya

kegiatan evaluasi yang perlu dilakukan terhadap penyelenggaraan program

Kerohanian Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga sebagai sebuah

upaya untuk meningkatan kualitas pendidikan pada Sekolah Menengah

Kejuruan, serta kualitas dalam penyelenggaraan program Kerohanian Islam

(Rohis). Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian

perencaan, pelaksanaan, sampai dengan hasil yang diperoleh dalam

penyelenggraan program Rohis di SMK Negeri Kota Salatiga. Wujud nyata

dalam rangka melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan program Rohis

dapat dilakukan melalui sebuah studi penelitian. Oleh karena itu, guna

memperoleh hasil dari evaluasi terhadap penyelenggaraan program Rohis di

SMK Negeri Kota Salatiga, sebagai dasar pertimbangan dalam meningkatakan

kualitas penyelenggarana program, maka dilakukan studi penelitian tentang

Evaluasi Penyelenggaraan Program Kerohanian Islam (Rohis)

Menggunakan Model CIPP di SMK Negeri se-Kota Salatiga.

Page 23: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

8

B. Fokus Penelitian

1. Pembatasan Masalah

Supaya dapat dikaji dan dijawab secara mendalam, maka dalam

penelitian ini, peneliti membatasi pada: kegiatan Rohis, penggunaan model

evaluasi CIPP, dan penelitian pada peserta dan pembina Rohis di sekolah.

Adapun erat kaitannya masalah dalam penelitian ini adalah tentang

evaluasi terhadap penyelenggaraan program Kerohanian Islam (Rohis) di

SMK Negeri se-Kota Salatiga yang menggunakan model evaluasi CIPP.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkah pada latar belakang di atas, maka dapat dituliskan

beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah evaluasi konteks dalam penyelenggaraan program

Kerohanian Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga?

b. Bagaimanakah evaluasi input (masukan) dalam penyelenggaraan

program Kerohanian Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga?

c. Bagaimanakah evaluasi proses dalam penyelenggaraan program

Kerohanian Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga?

d. Bagiamakah evaluasi produk (hasil) dalam penyelenggaraan program

Kerohanian Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga?

Page 24: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

9

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka

dapat dapat dijabarkan tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengevaluasi konteks dalam penyelenggaraan program Kerohanian

Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga

b. Mengevaluasi input (masukan) dalam penyelenggaraan program

Kerohanian Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga

c. Mengevaluasi proses dalam penyelenggaraan program Kerohanian

Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga

d. Mengevaluasi produk (hasil) dalam penyelenggaraan program

Kerohanian Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini, terkait dengan evaluasi

penyelenggaraan program ekstrakurikuler Rohis di SMK Negeri se-Kota

Salatiga sebagai berikut:

a. Secara Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk

menambah referensi pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya

mengenai evaluasi program Rohis. Disamping itu hasil penelitian ini

juga diharapakan dapat memberikan bahan untuk penelitian ilmiah

selanjutnya.

Page 25: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

10

b. Secara Praksis

Secara praksis, hasil penelitian ini mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini digunakan sebagai data ilmiah, dalam

rangka memberikan kebijakan tindak lanjut penyelenggaraan

program Rohis di SMK Negeri se-Salatiga.

2) Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data ilmiah

dalam rangka meningkatkan kualitas dalam penyelenggaraan

program Rohis.

D. Kajian Pustaka

Penelitian terkait dengan evaluasi penyelenggaraan program organiasi

Kerohanian Islam (Rohis) berupaya untuk mengetahui sejauh mana

penyelenggaraan program tersebut dapat berjalan dengan baik. Perspektif yang

dikaji dalam penelitian meliputi empat aspek dalam evaluasi model CIPP

(Context, Input, Process dan Product). Melalui keempat tahapan model

evaluasi tersebut, diharapkan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari

konteks bahasan dalam penelitin. Selain itu, untuk lebih lebih memperkuat dan

melihat kekhsusan pokok kajian, juga dilakukan penelusuran dengan

menggunakan sumber pustaka lainya atau hasil penelitian yang relevan dan

memberikan penguatan sekaligus pembanding bagi penelitian yang dilakukan.

Page 26: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

11

Tujuan dari penggunaan hasil penelitian yang relevan atau kajian

pustaka lainnya dimaksudkan supaya fokus penelitian ini tidak hasil

pengulangan atas penelitian-penelitian sebelumnya, melainkan untuk mencari

sisi lain yang signifikan serta ke khususan pokok bahasan yang diteliti.

Melalui penelusuran pustaka diharapkan bermanfaat untuk membangun

kerangka teoritik yang mendasari kerangka pemikiran penelitian ini.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan terkait dengan hasil penelitian lainya

telah ditemukan antara lain sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh I Putu Wisna Ariawan, Dewa Bagus

Sanjaya & Dewa Gede Hendra Diviyana, yang mengkaji tentang beberapa

komponen CIPP implementasi Praktik Pengajaran (PPLReal) siswa

pendidikan pada tahun 2015 efektif. Namun, ada beberapa masalah yang perlu

diperbaiki, termasuk persyaratan bahwa harus dipenuhi oleh guru yang

membimbing mengenai status mereka, dan memperbaiki peraturan untuk

pelaksanaan pengajaran praktik (PPL Real).7 Persamaan penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh I Putu Wisna Ariawan, Dewa Bagus Sanjaya &

Dewa Gede Hendra Diviyana adalah bentuk penggunaan evaluasi dengan

model evaluasi CIPP. Namun perbadaannya yaitu dalam penelitian yang

terdahulu lebih mengarah pada pembelajaran yang bersifat intrakurikuler,

sedangkan dalam penelitian ini membahas program yang bersifat

ekstrakurikuler yaitu Rohis.

7I Putu Wisna Ariawan, Dewa Bagus Sanjaya & Dewa Gede Hendra Divayana, “An

Evaluation of the Implementation of Practice Teaching Program for Prospective Teachers at

Ganesha University of Education Based on CIPPForward Chaining”, (IJARAI) International

Journal of Advanced Research in Artificial Intelligence, Vol. 5, No.2, 2016, 1-5.

Page 27: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

12

Penelitan terdahulu yang selanjutnya yaitu dari Feni Kurnia, Dadan

Rosana dan Supahar, yang melakukan penelitian tentang pengembangan

instrumen evaluasi yang dibangun menggunakan model CIPP dalam

penerapan portofolio dalam pembelajaran sains dengan metode penelitian dan

pengembangan (R & D).8 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Feni Kurnia, Dadan Rosana dan Supahar adalah bentuk

penerapan evaluasi dengan model evaluasi CIPP. Namun perbadaannya yaitu

dalam penelitian yang terdahulu menggunakan metode R & D, sedangkan

dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.

Penelitian berikutnya yaitu dilakukan oleh Jati Aurum Asfaroh, Dadan

Rosana dan Supahar yang juga melakukan penelitian dengan metode yang

sama yaitu metode penelitian dan pengembangan (R & D) namun dengan

variabel yang berbeda yaitu tentang pengembangan instrumen evaluasi yang

dibangun oleh model CIPP pada pelaksanaan penilaian kinerja dalam

pembelajaran sains. Instrumen evaluasi model CIPP kategori yang valid, dan

dapat diandalkan.9 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

oleh Jati Aurum Asfaroh, Dadan Rosana dan Supahar adalah bentuk

penerapan evaluasi dengan model evaluasi CIPP. Namun perbadaannya yaitu

dalam penelitian yang terdahulu menggunakan metode R & D, sedangkan

dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif.

8Feni Kurnia, Dadan Rosana & Supahar, “Developing Instruments using CIPP Evaluation

Model in the Implementation of Portfolio Assessment in Science Learning, International Journal

of Environmental & Science Education, Vol. 12, No. 8, 2017 1989-1998. 9Jati Aurum Asfaroh, Dadan Rosana & Supahar, “Development of CIPP Model of

Evaluation Instrument on the Implementation of Project Assessment in Science Learning”,

International Journal of Environmental & Science Education, Vol. 12, No. 9, 2017: 1999-2010.

Page 28: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

13

Penelitian yang lain diungkapkan oleh Mina D. Singh tentang

pentingnya program pendidikan keperawatan melakukan evaluasi program

untuk mengatasi persyaratan akuntabilitas dan informasi untuk perencanaan

dan membimbing penyampaian program yaitu dengan model evaluasi CIPP.10

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Mina D.

Singh adalah penggunaan evaluasi yaitu dengan model evaluasi CIPP. Namun

perbadaannya yaitu dalam penelitian yang terdahulu lebih menekankan pada

bidang keperawatan, sedangkan dalam penelitian ini mengkaji dalam lingkup

kegiatan Rohis.

Penelitan lain yaitu dari Fatin Nur Aqmar Ishak dan Ridzwan Che’

Rus tentang evaluasi program My Kampung My Future (MKMF) berdasarkan

model evaluasi CIPP (Konteks, Input, Proses dan Produk) yang dilakukan

sebagai upaya untuk memastikan efektivitas dan kelancarannya di masa

depan. Program MKMF bertujuan untuk mengurangi persentase pengangguran

di kalangan kaum muda yang juga merupakan sumber daya manusia yang

paling dibutuhkan dalam memajukan perekonomian negara.11 Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatin Nur Aqmar Ishak

dan Ridzwan Che’ Rus adalah bentuk penerapan evaluasi dengan model

evaluasi CIPP. Namun perbadaannya yaitu dalam penelitian yang terdahulu

10Mina D. Singh, 2004, “Evaluation Framework for Nursing Education Programs:

Application of the CIPP Model”, International Journal of Nursing Education Scholarship, Vol. 1,

Iss. 1, Art. 13, 1-16. 11Fatin Nur Aqmar Ishak & Ridzwan Che’ Rus, “Evaluation of My Kampung My Future

Program Effectiveness Based on CIPP Model”, International Journal of Academic Research in

Business and Social Sciences, Vol. 7, No. 10, ISSN: 2222-6990, 2017, 662-666.

Page 29: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

14

lebih menekankan sektor pertanian atau kebutuhan pangan, sedangkan dalam

penelitian ini mengkaji dalam lingkup kegiatan Rohis yang sifatnya religius.

Penelitan yang selanjutnya yaitu dari Allan Setyoko, Billy Tunas dan

Widodo Sunaryo. Dalam penelitian tersebut berisi tentang penerapan model

evaluasi CIPP untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) Islam swasta di kota Jambi,

Indonesia.12 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

Allan Setyoko, Billy Tunas dan Widodo Sunaryo adalah bentuk penerapan

evaluasi dengan model evaluasi CIPP. Namun perbadaannya yaitu dalam

penelitian yang terdahulu lebih menekankan pada analisis alokasi dana BOS

sedangkan dalam penelitian ini mengkaji tentang program kegiatan Rohis.

Penilian berikutnya yaitu dari I Made Sundayana. Dalam penelitian

tersebut mengkaji tentang implementasi model CIPP dengan bantuan

komputer untuk program evaluasi penanggulangan HIV / AIDS di Bali yang

diperoleh penghitungan yang lebih akurat dan cepat dibandingkan dengan cara

penghitungan konvensional.13 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh I Made Sundayana adalah bentuk penerapan evaluasi dengan

model evaluasi CIPP. Namun perbadaannya yaitu dalam penelitian yang

terdahulu menggunakan bantuan komputer sedangkan dalam penelitian ini

sifatnya konvensional.

12Allan Setyoko, Billy Tunas & Widodo Sunaryo, “Evaluation of School Operational

Assistance by using CIPP Model in Indonesia Private Islamic Elementary School”, International

Journal of Managerial Studies and Research (IJMSR), Vol. 4, Issue 3, 2016, 44-49. 13I Made Sundayana, “Implementation of Computer Assisted CIPP Model for Evaluation

Program of HIV/AIDS Countermeasures in Bali”, International Journal of Advanced Research in

Artificial Intelligence (IJARAI), Vol. 4, No.11, 2015, 27-29.

Page 30: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

15

Penelitian beikutnya yaitu dari Norazilawati Abdullah, dkk yang

meneliti tentang efektivitas (SBA) dalam subjek sains antara guru sains

menengah menggunakan Model CIPP. Isi dari penelitian tersebut bahwa

tingkat konteks, input dan produk SBA masih moderat, namun prosesnya

tinggi. Ini menunjukkan bahwa implementasi SBA masih dapat dibangun atau

ditingkatkan.14 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

oleh Norazilawati Abdullah, dkk adalah bentuk penerapan evaluasi dengan

model evaluasi CIPP. Namun perbadaannya yaitu dalam penelitian yang

terdahulu menggunakan mengkaji tentang Penilaian Berbasis Sekolah (SBA),

sedangkan dalam penelitan ini mengkaji kegiatan Rohis.

Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ihwan Mahmudi,

menjelaskan sebatas ruang lingkup pemahaman dari evaluasi CIPP. Model ini

diungkapkan bahwa lebih lengkap karena mencakup evaluasi formatif dan

sumatif, yang dapat dipraktikkan dalam rangka pengambilan keputusan (peran

formatif) dan penyajian informasi mengenai akuntabilitas (peran sumatif).

Namun ada juga beberapa kelemahannya, yaitu (1) karena terfokus pada

informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan dan stafnya, evaluator

boleh jadi tidak responsif terhadap masalah-masalah atau isu-isu yang

signifikan; (2) hasil evaluasi ditujukan kepada para pemimpin tingkat atas,

sehingga model ini bisa jadi tidak adil dan tidak demokratis; dan (3) model

CIPP kompleks dan memerlukan banyak dana, waktu, dan sumber daya

14Norazilawati Abdullah, at all, “The evaluation and effectiveness of school based

assessment among science teachers in Malaysia using CIPP Model”, International Journal of

Advanced and Applied Sciences, 3(11), 2016, 1-7.

Page 31: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

16

lainnya.15 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ihwan Mahmudi adalah membahas model evaluasi CIPP. Namun

perbadaannya yaitu dalam penelitian yang terdahulu lebih mengarah pada

pembahasan model evaluasi CIPP, sedangkan dalam penelitian ini membahas

praktik evaluasi CIPP, yakni yang dilakukan pada program Rohis.

Relevansinya adalah bentuk praktik evaluasi yang dilakukan dengan model

evaluasi CIPP.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Muyana, memberikan penjelasan

tentang solusi guru BK untuk memberikan layanan informasi melalui evaluasi

model CIPP. Melalui model context, input, process, product (CIPP) ini,

evaluasi layanan informasi dapat dilakukan secara komprehensif.16 Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Siti Muyana adalah memuat

penggunaan model evaluasi CIPP. Namun perbedaannya yaitu penelitian

terdahulu lebih menekankan pada cara penggunaan model evaluasi CIPP,

sedangkan untuk penelitian ini lebih mengarah pada praktik yang sudah

dilaksanakan dengan model evaluasi CIPP. Relevansinya adalah hasil evaluasi

yang dilakukan dengan model evaluasi CIPP untuk memberikan informasi

kepada pembaca.

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Yoga Budi Bhakti,

mengungkapkan hasil penelitiannya yaitu bentuk analisis dengan model CIPP

pada pembelajaran IPA di SMP IT Raudlatul Jannah yang cukup efisien jika

15Ihwan Mahmudi, “CIPP: Suatu Model Evaluasi Program Pendidikan”, Jurnal At-Ta’dib,

Vol. 6, No. 1, 2011, 111-125. 16Siti Muyana, “Context Input Process Product (CIPP): Model Evaluasi Layanan

Informasi”, Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017, 342-347.

Page 32: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

17

dilihat dari aspek persyaratan pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan

pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas dinyatakan cukup efektif dengan

beberapa kekurangan yaitu pengelolaan waktu pembelajaran yang kurang

maksimal, dan aspek pelaksanaan penilaian proses juga belum terlihat berjalan

dengan lancar dan tepat pada sasaran.17 Persamaan penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh Yoga Budi Bhakti adalah memuat penggunaan

model evaluasi CIPP. Namun perbedaannya yaitu penelitian terdahulu lebih

menekankan satu lingkup sekolah, sedangkan untuk penelitian ini dilakukan

untuk beberapa sekolah, sehingga dapat mencari letak perbedaan dan

kekurangan dari tiap-tiap sekolah. Relevansinya adalah bentuk praktik

penggunaan model evaluasi CIPP dalam lingkup pendidikan baik kegiatan

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

Penelitian yang selanjutnya yaitu dilakukan oleh Subar Junanto dan

Nur Arini Asmaul Khusna. Hasilnya yaitu menilai tentang program

pembelajaran yang sifatnya intrakurikuler, berupa evaluasi pembelajaran di

sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) inklusif dengan menggunakan

model CIPP.18 Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh

Subar Junanto dan Nur Arini Asmaul Khusna adalah memuat penggunaan

model evaluasi CIPP. Namun perbedaannya yaitu penelitian terdahulu lebih

menekankan satu lingkup sekolah dalam proses pembelajaran, sedangkan

untuk penelitian ini dilakukan untuk beberapa sekolah serta sifatnya

17Yoga Budi Bhakti, “Evaluasi Program Model CIPP pada Proses Pembelajaran IPA”,

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah, Vol. 1, No. 2, 2017, 75-82. 18Subar Junanto & Nur Arini Asmaul Kusna, “Evaluasi Program Pembelajaran di PAUD

Inklusi dengan Model Context, Input, Process, and Product (CIPP)”, INKLUSI: Journal of

Disability Studies, Vol. V, No. 2, 2018, 179-194.

Page 33: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

18

ekstrakurikuler. Relevansinya adalah penggunaan model evaluasi CIPP dalam

lingkup pendidikan baik kegiatan proses pembelajaran (intrakurikuler)

maupun ekstrakurikuler.

Penelitian berikutnya yaitu dari Nova Indah Wijayanti, Rita Yulianti,

dan Bagus Wijaya tantang Evaluasi Program Pendidikan dengan Model CIPP

di Perpustakaan Fakultas Teknik UGM.19 Penelitian tersebut memiliki

kesimpuan bahwa untuk mengetahui keberhasilan program di perpus yaitu

dengan menggunakan model evaluasi CIPP. Perbedaanya dengan peneltian ini

adalah, penelitian terdahulu lebih fokus pada pelaksanaan pengelolaan perpus,

sedangkan untuk yang sekarang lebih kepada program sekolah yang sifatnya

ekstrakurikuler. Relevansinya adalah penggunaan model evaluasi CIPP dalam

lingkup pendidikan.

Penelitian Siti Robi’ah tentang efektifitas kegiatan ekstrakurikuler

Rohis dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada Pendidikan Agama

Islam di SMK Al Huda Jati Agung Lampung Selatan.20 Adapun hasil

penelitian menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Rohis yang ada di

SMK Al-Huda Jati Agung Lampung Selatan, dapat memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar peserta didik, khususnya pada pelajaran Pendidikan

Agama Islam. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler Rohis, tidak hanya

meningkatkan hasil belajara peserta didik, tetapi juga menambah pengetahuan

19Nova Indah Wijayanti, Rita Yulianti & Bagus Wijaya, “Evaluasi Program Pendidikan

Pemakai Dengan Model CIPP di Perpustakaan Fakultas Teknik UGM”, Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu

Perpustakaan dan Informasi, Vol. 3, No. 1, 2019, 38-65. 20Siti Robi’ah, Efektifitas Kegiatan Ekstrakurikuler Rohis dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Peserta Didik pada Pendidikan Agama Islam di SMK Al Huda Jati Agung Lampung

Selatan, Lampung: Jurusan Pendidikan Agama Islam, IAIN Raden Intan Lampung, 2016, 15.

Page 34: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

19

di bidang Pendidikan Agama Islam dalam pengamalan ibadah dan kehidupan

sehari-hari. Merujuk pada uraian hasil penelitian tersebut dapat dipahami

bahwa adanya relevansi dan manfaat yang positif terkait dengan

penyelenggaraan program Rohis. Penelitin tersebut memberikan sebuah

gambaran bahwa melalui penyelenggaraan program Rohis, seyogyanya dapat

lebih memberikan dampak yang positif baik bagi peserta didik maupun

sekolah.

Penelitian Viki Amalia Fijanata dengan judul Evaluasi Program

Kerohanian Islam (Rohis) Siswa SMK Negeri 1 Purwokerto.21 Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Rohis Siswa SMK N 1

Purwokerto telah terselenggara dengan baik dalam menjalankan keseluruhan

program yang direncanakan. Dari kedua dimensi tersebut, dimensi proses

dalam kategori sangat baik dan dimensi hasil/produk berada dalam kategori

baik. Secara khusus bahwa hasil penelitin ini memberikan gambaran

penyelenggaraan program Rohis dapat berjalan dengan baik. Namun demikian

bahwa dalam penelitian ini hanya terdapat dua aspek kajian pembahasan yakni

aspek proses dan produk, sehingga belum mengulas pada aspek input konteks

dan inputnya. Oleh karena itu, satu ciri pembeda antara penelitian yang

dilakukan di SMK Negeri 1 Purwokerto dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah pada aspek model evaluasinya. Dalam penelitian ini akan

lebih luas terhadap kajian yang akan dievaluasi.

21Viki Amalia Fijanata, Evaluasi Program Kerohanian Islam (Rohis) Siswa SMK Negeri

1 Purwokerto, Purwokerto: Jurusan Manajemen Pendidikan Islam IAIN Purwokerto, 2017, 14.

Page 35: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

20

Selain penelitian yang dilakukan oleh Siti Robi’ah dan Viki Amalia

Fijanata terkait dengan penyelenggaraan program Kerohanian Islam, juga

terdapat hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Siraj Aldin Hanif dengan

judul Evaluasi Program Keakhwatan Kerohanian Islam di MAN 3 Sleman

Yogyakarta.22 Penelitian tersebut dilakukan guna mengukur dan menilai

pelaksanaan program keakhwatan Kerohanian Islam. Adapun hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa hasil pada program keakhwatan kerohanian

Islam di MAN 3 Sleman Yogyakarta dari aspek produk program menunjukkan

cukup, sedangkan dari aspek konteks, input, dan proses semuanya

menunjukkan baik.

E. Motodologi Penelitian

1. Jenis/Metode Penelitian

Evaluasi terhadap penyelenggaraan program Kerohanian Islam

(Rohis) merupakan jenis penelitian deskriptif evaluatif, dimana dalam

penelitian ini berupaya untuk memperoleh informasi-informasi terhadap

penyelenggaraan program Kerohanian Islam (Rohis) di SMK Negeri se-

Kota Salatiga. Komponen yang merupakan ruang lingkup dalam kegiatan

evaluasi ini mencakup Context, Input, Process dan Product, yang

digunakan sebagai indikator dalam mengevaluasi program tersebut.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Dalam konsep penelitian kualitatif berupaya untuk memandang

22Siraj Aldin Hanif, Evaluasi Program Keakhwatan Kerohanian Islam di MAN 3 Sleman

Yogyakarta, Yogyakarta: Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiah Yogyakarta (UMY),

2018, 10.

Page 36: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

21

realitas dalam penyelenggaraan program Kerohanian Islam (Rohis)

sebagai sesuatu yang kompleks, melalui pengumpulan data dalam

implementasi penyelenggaraan program.23

2. Pendekatan Penelitian

Kegiatan evaluasi terhadap penyelenggaraan program Kerohanian

Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga, dilaksanakan dengan

menggunakan model eavaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product)

hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana

ketercapaian penyelenggaraan program Kerohanian Islam (Rohis) di SMK

Negeri se-Kota Salatiga.

3. Subjek dan Waktu Penelitian

Subjek uji coba pada penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Waka

Kesiswaan, Guru Agama Islam, pengurus Rohis, peserta didik dan

pengawas Pendidikan Agama Islam SMK Negeri se-Kota Salatiga. Waktu

pelaksanaan penelitian mulai bulan Desember 2019 sampai selesai.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian evaluasi terhadap penyelenggaraan program

Kerohanian Islam (ROHIS) di SMK Negeri. Penelitian ini merupakan

penelitian evaluatif deskriptif dengan pendekatan kualitatif, adapun

prosedur pengumpulan data dilakukan melalui cara sebagai berikut: a)

Wawancara b) Obesrvasi c) Studi Dokumentasi.

23Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2011, 24.

Page 37: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

22

5. Metode Keabsahan Data

Metode uji keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan setelah

dilakukan pengumpulan data pada lokasi penelitian melalui wawancara,

observasi maupun studi dokumentasi. Uji keabsahan data yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan

trianggulasi metode. Dalam penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan

dengan cara mengkroscek hasil wawancara terhadap Kepala Sekolah,

Waka Kesiswaan, Guru Agama Islam dengan peserta didik dan pengawas

Pendidikan Agama Islam. Hasil wawancara yang dilakukan terhadap

Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, Guru Agama Islam yang nantinya akan

dilakukan validasi dengan hasil wawancara terhadap peserta didik dan

pengawas Pendidikan Agama Islam dalam melakukan peniliaan terhadap

Program Rohani Islam.

Kedua, menggunakan trianggulasi metode. Untuk mendapatkan

data yang absah dengan trianggulasi metode, peneliti menggunakan

pengecekan derajat kepercayaan kepada sumber data dengan metode yang

sama, yaitu metode wawancara dan observasi. Metode wawancara ini

dilakukan dengan Pembina Rohis dan Anggota Rohis. Sedangakan metode

observasinya yaitu dengan mengamati pelaksanaan program dari Rohis.

6. Teknik Analisis Data

Adapun beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan

analisis data dalam penelitian ini meliputi a). Koleksi data, b). Reduksi

Data, c). Display Data, d). Verifikasi/ Kesimpulan data.

Page 38: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

23

F. Sistematika Penulisan

Bab pertama, memuat latar belakang masalah, fokus penelitian

(pembatasan masalah dan rumusan masalah), signifikansi penelitian (tujuan

penelitian dan manfaat penelitian), kajian pustaka, motodologi penelitian,

serta teknik analisis data, dan sitematika penulisan.

Pada bab dua, memuat tentang kerangka teori yang berisi tentang

pendalaman materi pendidikan agama Islam, program kegiatan Rohis,

landasan hukum pelaksanaan Rohis, evaluasi program, model evaluasi

program, evaluasi model CIPP, serta evaluasi program Rohis.

Bab ketiga berisi tentang paparan hasil data lapangan, yang memuat

gambaran umum lokasi penelitian dan gambaran Rohis tiap sekolah yaitu di

SMK Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, dan SMK Negeri 3 Salatiga.

Selain itu juga memuat hasil data tentang evaluasi context, evaluasi input,

evaluasi process, dan evaluasi product dalam penyelenggaraan program

Rohis.

Bab keempat berisi tentang analisis data yang telah diperoleh, antara

lain memuat pembahasan evaluasi program Rohis berdasarkan aspek konteks,

input, proses dan produk, dengan disesuikan teori yang mendukung.

Kamudian juga memuat kebijakan tindak lanjut dalam penyelenggaraan

program Rohis.

Adapun dalam bab kelima berisi kesimpulan dari analisis atau

pembahasan mengenai evaluasi program Rohis berdasarkan aspek konteks,

input, proses dan produk. Kamudian berisi juga saran.

Page 39: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

24

BAB II

KERANGKA TEORI

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN ISLAM

(ROHIS) MENGGUNAKAN MODEL CIPP

A. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia, dan berlangsung sepanjang hayat, yang dilaksanakan di

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan

merupakan tanggug jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan

pemerintah. Pendidikan dalam proses mencapai tujuannya perlu dikelola

dalam suatu sistem terpadu dan serasi. Pendidikan berasal dari kata

“pedagogi” yang berarti pendidikan dan kata “pedagogia” yang berarti ilmu

pendidikan yang berasal dari bahasa Yunani. Pedagogia terdiri dari dua kata

yaitu “Paedos” dan “Agoge” yang berarti “saya membimbing, memimpin

anak”.24 Berdasarkan rumusan di atas dapat diambil suatu pengertian,

pendidikan ini harus mampu membimbing, mendidik dan mengajarkan

terhadap murid baik mengenai jasmani maupun rohaninya agar jasmani dan

rohani, berkembang dan tumbuh secara selaras.

Menurut Zuhairini bahwa pendidikan agama ialah usaha-usaha secara

sistematis dan pragmatis untuk membantu anak didik agar mereka hidup

sesuai dengan ajaran agama. Sementara menurut Zakiah pendidikan agama

Islam sebagai berikut: Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam,

yaitu bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai

24Samrin, “Pendidikan Agama Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia’’

Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 8 No. 1, 2015, 103.

Page 40: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

25

ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam

yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama

Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan

kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.25

Sedangkan Pendidikan Agama Islam menurut Arifin Muzayyin:

Tujuan pendidikan keagamaan adalah untuk mempersiapkan peserta didik

agar dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan

khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan. Seiring dengan

perkembangan waktu, maka pendidikan agama semakin menjadi perhatian

dengan pengertian bahwa pendidikan agama semakin dibutuhkan oleh setiap

manusia terutama mereka yang masih duduk di bangku sekolah. Pendidikan

Islam memiliki tiga tahapan kegiatan yaitu: (1) Tilawah; membacakan ayat

Allah, (2) Tazkiyah; mensucikan jiwa, (3) Ta’limul kitab wa sunnah;

mengajarkan al kitab dan al hikmah. Pendidikan agama dapat merubah

masyarakat jahiliyah menjadi umat yang baik. Pendidikan Islam mempunyai

ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan

apa yang telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang diperolehnya dan

agar tetap pada rel syariah. Hasil dari pendidikan Islam akan membentuk jiwa

yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak beramal.

Pendidikan Islam terpadu dalam pendidikan ruhiyah, fikriyah dan amaliyah

(aktivitas). Nilai Islam yang ditanamkan pada individu membutuhkan tahapan-

tahapan selanjutnya dan dikembangkan pada pemberdayaan di segala sektor

25Solikodin Djaelani, “Peran Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan masyarakat”

Jurnal Ilmiah WIDYA, Vol. 1, No.2, 2013, 101.

Page 41: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

26

kehidupan manusia. Potensi yang dikembangkan kemudian diarahkan pada

merealisasikan potensi dalam berbagai kehidupan. Pendidikan yang diajarkan

Allah SWT melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al-Qur’an sebagai rujukan

dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar

dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja, maka kehidupan mereka akan selamat

di dunia dan akhirat. Hasil ilmu yang diperolehnya adalah kenikmatan yang

besar, yaitu berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan dan persatuan.26

Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam; tinjauan isi/materi isi

atau materi tidak terlepas dari konsep kurikulum. Muhaimin melihat makna

yang terkandung dalam definisi kurikulum dalam sistem pendidikan nasional

adalah terdapat dua pemahaman yang berbeda dalam memandang arti

kurikulum, pertama, kurikulum yang menekankan aspek isi, di mana

masyarakat dianggap bersifat statis, yang menentukan aspek dalam

pembelajaran adalah para pendidik. Kedua, kurikulum yang menekankan pada

proses dan pengalaman yang sudah tentu melibatkan anak didik. Sehingga

tidak muncul anggapan bahwa tidak ada kurikulum standar, yang ada

hanyalah kurikulum minimal yang dalam implementasinya dikembangkan

bersama peserta didik. Menurut Ashan yang dikutip oleh E. Mulyasa,

menyatakan: tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum

yang berbasis kompetensi, yaitu penetapan kompetensi yang akan dicapai,

pengembangan strategi untuk mencapai kompetensi, dan evaluasi. Kompetensi

yang ingin dicapai merupakan pernyataan (goal statement) yang hendak

26Ibid..., 102.

Page 42: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

27

diperoleh peserta didik, menggambarkan hasil belajar (learning outcomes)

pada aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap.27 Strategi mencapai

kompetensi adalah upaya untuk membantu peserta didik dalam menguasai

kompetensi yang ditetapkan, misalnya: membaca, menulis, mendengarkan,

berkreasi, dan mengobservasi, sampai terbentuk suatu kompetensi. Sedangkan

evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap pencapaian kompetensi bagi

setiap peserta didik. Inti dari pembahasan kurikulum di atas adalah mengenai

pengetahuan yang didapat, penerapan dari pengetahuan tersebut dan aspek

nilai. Semua aspek ini bila ditinjau dari pandangan pendidikan agama Islam

saling mendukung dan tidak terdapat kontradiktif dimana kurikulum

pendidikan nasional bertujuan menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan penalaran yang baik (mau

belajar, ingin tahu, kreatif dan bertanggung jawab).

B. Program Kegiatan Rohis

Kata Rohani Islam (Rohis) terdiri dari dua kata, yaitu ’’Rohani’’ dan

‘’Islami’’. Masing-masing kata mempunyai makna sebagai berikut: Kata

rohani menurut kamus istilah agama, mempunyai beberapa pengertian, yaitu:

jiwa, hati, nafsu dan mencerminkan sikap mental seseorang yang berdampak

pada perilaku positif maupun negatif. Islam berasal dari bahasa Arab; salima

dan aslama artinya: selamat, patuh, tunduk, dan berserah diri pada Allah Swt.

Rohis yang dimaksud dalam buku ini adalah ekstrakurikuler Rohani Islam

27Abdul Rahman, “Pendidikan Agam Islam dan Pendidikan Islam Tinjauan Epistemologi

dan Isi Materi” JURNAL EKSIS, Vol.8, No.1, 2012, 2056-2057.

Page 43: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

28

(Rohis) sebagai sub organisasi dari organisasi siswa intra sekolah (OSIS) di

SMA/SMK, sebagai kegiatan ekstrakulikuler yang merupakan kegiatan

pendukung dari mata pelajaran pendidikan agama Islam, bagian integral dari

kurikulum 2013.28

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan pada satuan pendidikan memiliki

fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir. Fungsi

pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk

mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat,

pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan

karakter dan pelatihan kepemimpinan. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan

ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa

tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman

sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai

sosial. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam

suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang

proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat

menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih

menarik bagi peserta didik. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan

ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik

melalui pengembangan kapasitas.

28Dirjen PAIS & Depdiknas, Buku Pedoman Rohis, Jakarta: Kemenag & Kemendiknas,

(2015): 9-10.

Page 44: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

29

Adapun tujuan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan adalah tujuan

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah kegiatan

ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotor peserta didik.29 Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat

mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan

pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

C. Landasan Hukum Program Rohis

Dasar panduan kegiatan ekstrakurikuler Rohis SMA/SMK antara

lain:30

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan

Pendidikana Keagamaan.

4. Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 16 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.

5. Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 211 Tahun 2011 tentang

Panduan Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam pada

Sekolah.

29Ruhama, “Pengaruh Ekstrakurikuler keagamaan Terhadap Sikap dan Peserta didik”

Islamic Education Journal, Vol. 1, No. 2, 2018, 27. 30Kementerian Agama RI. Panduan Ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS): Sekolah

Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Jakarta: Derektorat Jendral

Pendidikan Islam, 2015, 6-7.

Page 45: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

30

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasioal

Pendidikan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan

Dasar dan Pendidikan Menengah.

8. Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.

11. Peraturan Dirjen Pendididkan Islam No. Dj.I/12A Tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Kegiatan Ekstra Kurikuler Pendidikan Agama Islam

(PAI) pada Sekolah.

Page 46: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

31

D. Evaluasi Program

Pembahasan tentang evaluasi, semestinya dimulai dari pengertian

evaluasi itu sendiri. Pendapat tentang evaluasi tentu akan bermacam-macam

tergantung dari paradigma masing-masing ahli. Menurut Djaali dan Muljono,

evaluasi adalah proses penilaian sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang

telah ditetapkan, yang diteruskan dengan pengembalian keputusan atas objek

yang dievaluasi.31 Menurut Rose & Nyre evaluasi merupakan sebuah proses

yang dilakukan oleh sekelompok ahli yang profesional terhadap suatu

program guna menentukan tindakan berikutnya. Pernyataan di atas dapat

dipahami bahwa konteks evaluasi dalam hal ini meliputi suatu pertimbangan

terhadap suatu progam untuk menentukan tindakan berikutnya.32

Senada dengan pendapat Rose & Nyre, Sufflebeam & Shinkield

berpendapat bahwa evaluasi adalah pengumpulan dan analisis informasi yang

berkualitas bagi pengambil keputusan.33 Kedua pendapat tersebut sama-sama

memberikan pandangan bahwa evaluasi dilakukan oleh para ahli profesional/

pakar yang melakukan evaluasi terhadap suatu program, guna mengambil

sebuah keputusan tentang tindak lanjut dari program tersebut. Secara teoritis

evaluasi program mempunyai enam ciri, yaitu pertalian menyeluruh, konsep-

konsep inti, hipotesis-hipotesis teruji mengenai bagaimana prosedur evaluasi

yang menghasilkan hasil yang diharapkan, prosedur yang dapat diterapkan,

31Djaali & Pudji Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: Grasindo,

2004, 1. 32Clare Rose & Glenn F. Nyre, The Practice of Evaluation, Princetion: Education Testing

Service, 1977, 37. 33Stufflebeam. L. Daniel, Shinkfield. J Anthony, Evaluation Theory, Models &

Applications, San Francisco: Jossey Bass, 2007, 68.

Page 47: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

32

persyaratan etika, dan kerangka umum untuk mengarahkan praktik evaluasi

program dan melaksanakan penelitian mengenai evaluasi program.

Melalui enam ciri tersebut, penyelenggaraan evaluasi program dapat

terlaksana sesuai dengan tujuan evaluasi tersebut. Menurut Arikunto dan

Safruddin, evaluasi dilakukan salah satunya bertujuan untuk memperbaiki dan

memberikan keputusan terhadap suatu program evaluasi yang bertujuan untuk

memperbaiki suatu program sering dikenal dengan model evaluasi formatif.34

Menurut Sukardi, evaluasi ini formatif diperlukan apabila akan melakukan

program-program perbaikan bagi siswa yang memerlukannya. Hal yang perlu

digaris bawahi bahwa dalam konteks evaluasi formatif ini lebih untuk

melakukan suatu perbaikan terhadap suatu program yang sudah dirancang.35

Lebih lanjut disampaiakan bahwa evaluasi formatif merupakan satu

rangkaian dengan evaluasi sumatif, merupakan sebuah model evaluasi yang

dilakukan untuk mengumpulkan informasi, guna menentukan keputusan.

Berbeda dengan evaluasi formatif, evaluasi sumatif lebih fokus pada

pengambilan suatu keputusan terhadap suatu program melalui informasi-

informasi yang telah dikumpulkan. Menurut Arikunto, terdapat poin penting

dalam evaluasi program yakni pembahasan rangkaian kegiatan untuk melihat

ketercapaian program melalui evaluasi dan tindak lanjut keputusan terhadap

34Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan:

Pedoman Teoretis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008,

27. 35Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara.

2008, 57.

Page 48: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

33

program tersebut.36 Melalui pendapat tersebut dapat dipahami, bahwa hasil

akhir dari evaluasi program adalah pemberian keputusan tindak lanjut

terhadap suatu program. Selain dilihat dari segi aspek tujuan evaluasi,

dilakukannya evaluasi program dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan

terhadap tindak lanjut bagi suatu program.

Melalui beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan

informasi terhadap suatu obyek atau program, guna mengambil suatu

keputusan berikutnya. Sedangkan dengan adanya evaluasi dapat bertujuan

untuk memperbaiki suatu program, serta melalui evaluasi akan bermanfaat

terhadap keputusan tindak lanjut terhadap suatu program yang sedang atau

sudah dilaksanakan.37 Keterkaitan evaluasi program layanan kelas akselerasi

dalam penelitian ini, berupaya untuk mengumpulkan informasi guna

melaksanakan perbaikan. Pelaksanaan penelitian evaluasi ini lebih mengarah

pada tujuan evaluasi formatif dan dalam rangka memberikan keputusan

terhadap tindak lanjut program akselerasi.

E. Model Evaluasi Program

Keberhasilan kegiatan evaluasi terhadap suatu program tidak dapat

terlepas dengan model evaluasi yang digunakan dalam pelaksanaannya. Salah

satu tujuan adanya model evaluasi, yakni untuk mempermudah dalam

36Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012,

2549. 37Suharsimi Arikunto, Cepi Safruddin & Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan:

Pedoman Teoretis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan., 29.

Page 49: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

34

mengumpulkan data-data/informasi berkaitan dengan program yang akan

dievaluasi. Menurut Arikunto, terdapat beberapa model evaluasi yang dapat

digunakan dalam melakukan kegiatan evaluasi terhadap suatu program

sebagai berikut: 1.Goal Oriented Evaluation Model, 2. Formatif-Sumatif

Evaliuation Model, 3. Countinace Evaluation Model, 4. CSE-UCLA

Evaluation Model, dan 5. CIPP Evaluation Model. Model evaluasi ini

dikembangkan oleh Stufflebeam dkk pada tahun 1967.38 Model evaluasi CIPP

melakukan tindakan evaluasi yang mencakup empat sasaran evaluasi yakni

konteks, input, proses dan produk.

Evaluasi terhadap program akselerasi, pada dasarnya membutuhkan

jenis model yang cocok untuk melakukan kegiatan evaluasi tersebut. Dilihat

dari beberapa substansinya bahwa evaluasi ini juga berupaya untuk melihat

hal yang melatar belakangi penyelenggaraan program, desain perencanaan

program, pelaksanaan program dan produk yang dihasilkan dari program

tersebut. Selain dilihat dari keempat substansi tersebut, yang pada akhirnya

evaluasi ini akan memberikan rekomendasi terhadap keberadan program.

Apabila dilihat dari beberapa substansi yang ada, maka tidak semua model

evaluasi cocok untuk digunakan sebagai model evaluasi program terebut.

Dari kelima model evaluasi yang ada, terdapat salah satu model

evaluasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Model evaluasi CIPP

merupakan salah satu model yang cocok digunakan untuk melakukan evaluasi

terhadap program akselerasi. Selain memberikan rekomendasi hasil evaluasi

38Ibid…, 29.

Page 50: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

35

terhadap program, model ini juga berupaya untuk mengetahui dan

mengumpulkan informasi mengenai hal-hal yang melatar belakangi

penyelenggaraan program (konteks), perencanaan program (input),

pelaksanaan program (proses) dan hasil dari program tersebut (produk).

Melalui beberapa hal tersebut, maka evaluasi terhadap program Kerohanian

Islam (Rohis) SMK Negeri se-Kota Salatiga dilakukan dengan menggunakan

model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Fokus penilaian

evaluasi dengan menggunakan model CIPP memang lebih menekankan pada

empat komponen utama dalam evaluasi.

Menurut Arikunto & Abdul Jabar (2009) apabila kegiatan evaluasi

menggunakan model CIPP maka analisis program harus berdasarkan pada

komponen-komponen tersebut (CIPP). Adapun bentuk model evaluasi CIPP,

sebagai berikut:

Model Evaluasi CIPP

Gambar 1.1 Model Evaluasi Konteks, Input, Proses, dan Produk (CIPP)

Melalui beberapa pendapat tersebut, dapat dipahami bahawa kegiatan

evaluasi dengan model CIPP baik menurut Stufflebeam maupun Arikunto

harus menganalisis program berdasarkan komponen-komponennya. Dalam

penelitian ini model evaluasi yang dipilih adalah model evaluasi CIPP. Hal ini

Page 51: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

36

dikarenakan bahwa komponen-komponen dalam penyelenggaraan program

layanan kelas akselerasi dapat dianalisis menggunakan model CIPP. Pendapat

yang sama dengan pernyataan Stufflebeam dan Arikunto tentang substansi

komponen CIPP juga dijelaskan bahwa evaluasi konteks berupaya

mengidentifikasi dan menilai kebutuhan-kebutuhan yang mendasari

disusunnya suatu pogram, evaluasi masukan mengidentifikasi dan menilai

program, SDM, sarpras, pembiayaan, prosedur kerja, perencanaan, pada

evaluasi proses menilai tentang wujud program, pelaksana, waktu pelaksanaan

dan anggaran, evaluasi product berupaya menilai tentang hasil dan

ketercapaian program tersebut.39

Berdasarkan uraian pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

analisis dalam penyelenggaraan program Rohis dapat dinilai dari konteks,

input, proses dan produk. Penyelenggaraan evaluasi dengan model CIPP, pada

dasarnya memiliki empat pengaturan keputusan yaitu Homeostatic,

Incremental, Neomobilistic dan Metamorphic. Lebih lanjut Rose & Nyre

menjelaskan bahwa keputusan Homeostatic merupakan keputusan yang

ditujukan untuk mempertahankan status quo.40 Keputusan Incremental

merupakan keputusan yang diambil guna melakukan perbaikan-perbaikan

terhadap suatu program. Keputusan Neomobilistic keputusan yang diambil

guna memecahkan permasalahan yang signifikan. Sedangkan keputusan

Metamorphic keputusan yang diambil untuk melakukan perubahan yang

menyeluruh terhadap suatu program. Pengaturan keempat keputusan tersebut

39Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi, Jakarta: Rajawali Pers.

2012, 79. 40Clare Rose & Glenn F. Nyre, The Practice of Evaluation., 45.

Page 52: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

37

menjadi kunci terhadap keberadaan tindak lanjut suatu program. Melalui

penggunakan model CIPP maka akan dapat diketahui hasil evaluasi program

tersebut masuk dalam keputusan Homeostatic, Incremental, Neomobilistic

atau Metamorphic. Pelaksanan evaluas dengan model CIPP, memberikan

fokus evaluasi terhadap empat komponen yaitu Context, Input, Process dan

Product yang merupakan satu rangkaian keutuhan.

Melalui pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa dalam

pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan model CIPP, evaluator

dimungkinkan hanya menggunakan satu atau dua dari komponen CIPP. Oleh

karena itu pendapat Stufflebeam di atas akan dijadikan acuan dalam evaluasi

program Kerohanian Islam di SMK Negeri se-Kota Salatiga. Kegiatan

evaluasi dengan model CIPP yang dilaksanakan terhadap program Kerohanian

Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga.

F. Evaluasi Model CIPP (Context, Input, Proces, and Product)

Model evaluasi CIPP merupakan model yang sudah banyak dikenal

dan diterapkan oleh para evaluator. Konsep evaluasi model ini pertama kali

dikenalkan oleh Stufflebeam pada tahun 1965 sebagai hasil usahanya

mengevaluasi ESEA (the Elementary and Secoundary Education Act).41

Menurut Madaus, Scriven, Stufflebeam,42 tujuan penting dari evaluasi model

ini adalah untuk memperbaiki, mereka mengatakan “the CIPP approach is

41Stufflebeam D. L. & A. J. Shinkfield, Systematic Evaluation, Boston: Kluwer Nijhof

Publishing, 1985: 153. 42G. F Madaus, M. S. Scriven, & D. L. Stufflebeam, Evaluation Models, Viewpoints on

Educational and Human Services Evaluation, Boston: Kluwer-Nijhoff Publishing, 1993: 118.

Page 53: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

38

based on the view that the most important purpose of evaluation is not to

prove but to improve”. Evaluasi model Stufflebeam terdiri dari empat dimensi,

yaitu: Context, Input, Process, dan Product. Dari beberapa dimensi tersebut,

kemudian model evalauasinya diberi nama CIPP. Serangkaian kegiatan

tersebut merupakan sasaran evaluasi, yaitu komponen dan proses sebuah

program kegiatan.

1. Evaluasi Konteks (Context Evaluation)

Makna evaluasi konteks sudah banyak diungkapkan oleh para ahli

evaluasi, diantaranya adalah Sax, Stufflebeam dan Shinkfield. Menurut

Sax menjelaskan bahwa evaluasi konteks adalah sebagai berikut: “Context

evaluation is the delineation and specification of project’s environment, its

unment needs, the population and sample of individuals to be served, and

the project objectives. Context evaluation provides a rationale for

justifying a particular type of program intervention”.43 Inti kutipan

tersebut yaitu evaluasi konteks adalah kegiatan pengumpulan informasi

untuk menentukan tujuan, mendefinisikan lingkungan yang relevan.

Selain pengertian di atas, evaluasi konteks juga dijelaskan oleh

Stufflebeam & Shinkfield.44 Ia memberikan pemahaman dalam bahasanya

bahwa evaluasi konteks adalah: “To assess the object’s overall status, to

identify its deficiencies, to identify the strengths at hand that could be used

to remedy the deficiencies, to diagnose problems whose solution would

improve the object’s well-being, and, in general, to characterize the

43G. Sax, Principles of Educational and Psychological Measurement and Evaluation,

(2nd ed.), California: Wandsworth Publishing Company, 1980: 595. 44Stufflebeam D. L. & A. J. Shinkfield, Systematic Evaluation., 169-172.

Page 54: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

39

program’s environment. A context evaluation also is aimed at examining

whether existing goals and priorities are attuned to the needs of whoever

is supposed to be served.”

Inti dari kutipan Stufflebeam dan Shinkfield di atas dapat dipahami

bahwa evaluasi konteks berusaha mengevaluasi status objek secara

keseluruhan, mengidentifikasi kekurangan, kekuatan, mendiagnosa

problem, dan memberikan solusinya, menguji apakah tujuan dan prioritas

disesuaikan dengan kebutuhan yang akan dilakasanakan.

2. Evaluasi Masukan (Input Evaluation)

Menurut Stufflebeam dan Shinkfield orinetasi utama evaluasi input

adalah menentukan cara bagaimana tujuan program dicapai.45 Evaluasi

masukan dapat membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-

sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi

untuk mencapai tujuan, bagaiman prosedur kerja untuk mencapainya.

Komponen evaluasi masukan meliputi: (a) sumber dan manusia, (b) sarana

dan peralatan pendukung, (c) dana/anggaran, dan (d) berbagai prosedur

dan aturan yang diperlakukan.

3. Evaluasi Proses (Process Evaluation)

Evaluasi proses menurut Stufflebeam dan Shinkfield memiliki

esensi bahwa: evaluasi tersebut mengecek pelaksanaan sesuatu

rencana/program. Tujuannya adalah untuk memberikan feedback bagi

manajer dan staf tentang seberapa aktivitas program yang berjalan sesuai

45Ibid..., 169-172.

Page 55: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

40

dengan jadwal, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia secara

efisien, memberikan bimbingan untuk memodifikasi rencana agar sesuai

dengan yang dibutuhkan, mengevaluasi secara berkala sebarapa besar yang

terlibat dalam aktifitas program dapat menerima dan melaksanakan peran

atau tugasnya.46 Senada dengan Stufflebeam dan Shinkfield, Worthen dan

Sanders,47 menjelaskan bahwa evaluasi proses menekankan pada tiga

tujuan, yaitu (1) do detect or predict in procedural design or its

implementation during implementation stage, (2) to provide information

for programmed decisions, and (3) to maintain a record of the procedure

as it occurs.

Evaluasi proses digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi

rancangan prosedur atau rancangan implementasi selama tahap

implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program, dan

sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi. Evaluasi proses

meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukan dan diterapkan dalam

praktik pelaksanaan program.

4. Evaluasi Hasil (Product Evaluation)

Evaluasi hasil menurut Stufflebeam & Shinkfield mempunyai

tujuan untuk mengukur, menafsirkan, dan menetapkan pencapaian hasil

dari suatu program, memastikan seberapa besar program telah memenuhi

kebutuhan suatu kelompok program yang dilayani.48

46Ibid..., 169-173. 47B.R. Worthen & J. R. Shanders, Educational Evaluation: Theory and Practice, Ohio:

Charles A. Jones Publishing Company, 1981: 137. 48Stufflebeam D. L. & A. J. Shinkfield, Systematic Evaluation., 176.

Page 56: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

41

Sedangkan menurut Sax, fungsi evaluasi adalah “… to make

decision regarding continuation, termination, or modification, for

program”.49 Jadi, dari ungkapan tersebut dapat kita pahami bahwa fungsi

evaluasi hasil adalah membantu untuk membuat keputusan yang

berkenaan dengan kelanjutan, akhir dan modifikasi program, apa hasil

yang telah dicapai, serta apa yang dilakukan setelah program itu berjalan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat kita ketahui bahwa

evaluasi produk merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengukur

keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Data yang

dihasilkan akan sangat menentukan apakah program akan diteruskan,

dimodifikasi atau dihentikan. Model CIPP saat ini disempurnakan dengan

satu komponen O, yakni singkatan dari outcome, sehingga menjadi model

CIPPO. Bila model CIPP berhenti pada mengukur output, sedangkan

CIPPO sampai pada implementasi output.

Dibandingkan dengan model-model evaluasi yang lain, model

CIPP memiliki kelebihan antara lain: lebih komprehensif, karena objek

evaluasi tidak hanya pada hasil semata, tetapi mencapai konteks, masukan

(input), proses, maupun hasil. Selain memiliki kelebihan, model CIPP juga

memiliki keterbatasan, antara lain dengan penerapan model ini dalam

bidang program pembalajaran di kelas perlu disesuaikan atau modifikasi

agar dapat terlaksana dengan baik. Sebab untuk mengukur konteks,

49G. Sax, Principles of Educational and Psychological Measurement and Evaluation.,

598.

Page 57: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

42

masukan maupun hasil dalam arti yang luas banyak melibatkan pihak,

membutuhkan dana yang banyak dan waktu yang lama.

G. Evaluasi Program Rohis

Evaluasi kegiatan Rohis SMA/SMK masuk dalam kegiatan evaluasi

program, dan memiliki hubungan dengan kegiatan pembelajaran PAI di kelas.

Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan

sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program yang telah direncanakan.

Untuk menentukan keteracapaian target program, yang dijadikan tolok ukur

adalah tujuan yang sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan kegiatan.

Secara khusus evaluasi program Rohis mempunyai tujuan, antara

lain:50

1. Mengetahui tingkat kemajuan peserta didik setelah mengikuti program-

program Rohis. Hal ini dapat dilihat dari aspek pengetahuan keagamaan

dan perilaku keseharian.

2. Mendiagnosis hambatan dan kesulitan-kesulitan peserta didik dalam

mengikuti kegiatan dan program Rohis.

3. Memberikan pertimbangan dalam menentukan prestasi peserta didik di

sekolah seperti menyusun ranking di kelas, menentukan peserta didik

teladan, menentukan kenaikan kelas dan menentukan kelulusan peserta

didik di sekolah dan lain-lain.

50Kementerian Agama RI. Panduan Ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS): Sekolah

Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).,: 29-30.

Page 58: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

43

4. Mengetahui kesesuaian kurikulum dan materi dengan kebutuhan peserta

didik dalam upaya meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.

5. Mengetahui bahwa kurikulum PAI sesuai dengan Rohis dalam upaya

pembentukan akhlak mulia peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

6. Mengatahui metode dan pendekatan dalam menyampaikan materi

pembelajaran dalam realisasi program Rohis.

7. Mengetahui ketersediaan alat atau media yang digunakan dalam kegiatan

Rohis.

Namun secara garis besar, evaluasi dilakukan dengan berpedoman

pada beberapa hal, yaitu:51

1. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektifitas kegiatan Rohis dan hasil

yang telah dicapai yang terkait dengan perubahan sikap peserta didik.

2. Hasil evaluasi tidak berbentuk nilai atau skor, tapi bersifat penilaian

kualitatif dan dicantumkan dalam laporan hasil belajar.

3. Bentuk evaluasi dapat dilihat dari frekuensi perilaku yang dapat

dikategorikan sebagai berikut:

Sangat baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)

Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)

Cukup : apabila memperoleh skor 2,40 – 2,79 (60 – 69)

Kurang : apabila memperoleh skor kurangdari 2,40 (Kurang dari

60%).

51Ibid...,: 30-31.

Page 59: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

44

BAB III

PAPARAN DATA

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN ISLAM

(ROHIS) MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA

SALATIGA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Gambaran Rohis

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. SMK 1 Negeri Salatiga

SMK Negeri 1 Salatiga terletak di jalan Nakula Sadewa 1,

Dukuh, Kecamatan Sedomukti, Kota Salatiga dengan luas tanah

keseluruhan ± 18.000 m2 dan terakreditasi A. Sekolah ini merupakan

sekolah milik pemerintah dan dibentuk panitia pendiri SMEA

Persiapan Negeri yang diketahui oleh Bapak Wali Kota Madya

Salatiga (Bp. Letkol S. Soegiman pada waktu itu), dan di dukung oleh

bapak-bapak Muspida. Dengan ijin atau persetujuan kepala kantor

perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa

Tengah No.IDPE/435/D/67, tanggal 17 Januari 1967, maka berdirilah

SMEA Yang berstatus persiapan di Salatiga dengan berjalanya waktu

sampai saat ini bersetatus menjadi SMK Negeri 1 Salatiga Visi dari

sekolah ini yaitu menjadi wahana pendidikan vokasi yang ungul dan

kreatif untuk mencetak sumber daya manusia yang berbudi pekerti

luhur, kompeten, kompetitif dan peduli terhadap lingkungan

terwujudnya lembaga diklat yang tamatnya beriman, bertaqwa,

professional, mampu bersaing di era global serta memiliki jiwa

nasionalisme yang kuat dan berwawasan lingkungan. Sedangkan

Page 60: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

45

misinya adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik,

mendidik peserta didik yang unggul dan kreatif dan inovatif menjadi

warga negara yang bertanggungjawab dan berkarakter, mendidik

peserta didik, mampu menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan

pengetahuan, lingkungan dan seni, mendidik dan melatih peserta didik

memiliki keterampilan sesuai kompetensi keahliannya, menumbuhkan

jiwa dan semangat wirausaha sesuai dengan bidangnya yang peduli

terhadap lingkungan, membekali peserta didik dengan ilmu

pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk

melanjutkan pendidikan.

SMK Negeri 1 Salatiga memiliki 6 program keahlian yaitu

akuntansi, adm perkantoran, pemasaran, tata kecantikan, tata boga dan

tata busana. Jumlah keseluruhan siswa pada tahun pelajaran 2019/2020

sebanyak 1.367 yang terbagi kedalam 41 rombel dengan guru

berjumlah 82 orang. 52

b. SMK 2 Negeri Salatiga

SMK Negeri 2 Salatiga terletak di jalan Parikesit, Dukuh, Kec.

Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah dengan luas tanah 66.587 m2

yang bersetatus akreditasi A. Visi dari sekolah ini menjadi sekolah

dengan budaya industri untuk menyiapkan tamatan berakhlak mulia

dan siap bersaing di era global, Misi menyiapakan tamatan yang

bermoral dan masuk kerja, memiliki tamatan yang memiliki budaya

52Profil Sekolah yang diambil dari Tata Usaha SMK Negeri 1 Salatiga pada tanggal 16

Februari 2020.

Page 61: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

46

industri sebagai bagian dari karakter bangsa, menyiapkan tamatan

mampu menerapkan jiwa kewirausahaan, menyelenggarakan sekolah

bersih indah dengan wawasan lingkungan sebagai cermin budya

industri, menyenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat

kecil yang teratur, menyelenggarakan sekolah berdasarkan basis data

dan sistem informasi sesuai era industri 4.0.

Jumlah guru pada tahun pelajaran 2019/2020 sebanyak 148

orang yang terdiri dari 1 kepala sekolah, adaptif 34, normatif 25, BK 7,

bangunan 26, elektro 22, otomotif, 14 permesinan 11, TI 9.53

Sedangkan siswa keseluruhan berjumlah 1.944 terdiri dari Bisnis

Konstruksi dan Properti 212, Desain Pemodelan dan Informasi

Bangunan 210, Konstruksi Gedung dan Sanitasi Perawatan 176,

Elektronika Audio Video 205, Elektronika Industri 317, Kendaraan

Ringan 310, Bodi Otomotif 102, Teknik komputer dan jarinagan 211.

c. SMK 3 Negeri Salatiga

SMK Negeri 3 Salatiga terletak di jalan Ja'far

Shodiq, Tingkir 50741 Kota Salatiga Jawa tengah dengan luas tanah

keseluruhan ± 40.000 m2 dan terakreditasi A. SMK Negeri 3

Salatiga adalah sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) yang

berdiri di Kota Salatiga pada tanggal 21 Mei 2007 atas persetujuan

pemerintah Kota Salatiga. Pada awalnya bernama SMK Negeri

1 Tingkir tapi pada tanggal 20 Juli 2007 resmi berganti nama

53Profil Sekolah yang diambil dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Salatiga pada tanggal 20

Februari 2020.

Page 62: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

47

menjadi SMK Negeri 3 Salatiga. Merupakan sekolah menengah

kejuruan berstatus negeri termuda di Kota Salatiga. Sekolah ini juga

pernah menjadi salah satu sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional) meskipun RSBI sendiri telah dihapus oleh Mahkamah

Konstitusi secara nasional pada tanggal 8 Januari 2013.

SMK Negeri 3 Salatiga memiliki 6 program keahlian yaitu

akuntansi, adm perkantoran, pemasaran, tata kecantikan, tata boga dan

tata busana. Jumlah keseluruhan siswa pada tahun pelajaran

2019/2020,54 sebanyak 1.367 yang terbagi kedalam 41 rombel dengan

guru berjumlah 82 orang.

2. Gambaran Rohis

a. SMK Negeri 1 Salatiga

Organisasi Rohis SMK N 1 Salatiga, adalah salah satu wadah

kegiatan ekstrakurikuler siswa dan siswi yang beragama Islam.

Organisasi di tingkat kesiswaan ini berdiri pada tahun 1968 yang

diprakarsai oleh guru pendidikan agama Islam dan didukung secara

penuh oleh kepala sekolah.

Tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah untuk

menanamkan kemantapan akidah, keagungan akhlak, dan kedalam

spiritual kepada peserta didik agar kelak mereka disamping memiliki

prestasi yang baik pula di bidang imtek, khususnya keagungan akhlak.

Keanggotaan Rohis SMK N 1 Salatiga yaitu seluruh peserta didik

54Profil Sekolah yang diambil dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Salatiga pada tanggal 18

Februari 2020.

Page 63: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

48

muslim dan dikelola oleh siswa yang sebelumnya telah dipilih melalui

musyawarah.

Berikut nama-nama pengurus Rohis di SMK N 1 Salatiga (Terlampir):

b. SMK Negeri 2 Salatiga

Rohis SMK N 2 Salatiga merupakan sebuah organisasi yang

didirikan dengan tujuan memumpuk jiwa religiusistas anak,

menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan rasa kepedulian sosial terhadap

realitas atau masalah di era sekarang yang berkembang, baik

dilingkungan sekolah maupun di masyarakat.

Anggota yang ada dalam organisasi Rohis ini adalah seluruh

peserta didik muslim di SMK N 2 Salatiga. Untuk pembina dari

organisasi ini yakni guru pendidikan agama Islam di sekolah itu.

Organisasi ini dikelola oleh siswa-siswi SMK N 2 Salatiga dengan

arahan dari pembina Rohis. Untuk masuk masuk keorganisasi tersebut

yakni mereka mengajukan sendiri, dan nanti akan diberikan arahan

oleh pembina Rohis tersebut.

Berikut nama-nama pengurus Rohis di SMK N 2 Salatiga (Terlampir):

c. SMK 3 Negeri Salatiga

Organisasi Rohis SMK N 3 Salatiga didirikan pada hari Jum’at

Kliwon 18 Jumadil 1432 H, dengan maksud supaya siswa yang ada di

sekolah dapat senantiasa mendekatkan diri kepada Allah taat

beribadah, dan memiliki akhlakul karimah terhadap Allah dan sosial.

Selain itu organisasi ini juga mempunyai tujuan untuk meningkatkan

Page 64: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

49

pengetahuan, keterampilan, kamampuan serta pengalaman dalam

manajemen pengelolaan organisasi Rohis.

Keanggotaan Rohis di sekolah ini adalah seluruh peserta didik

di SMK N 3 Salatiga itu. Adapun pembinanya adalah seluruh guru

pendidikan agama Islam dan Kepala Sekolah SMK N 3 Salatiga itu.

Organisasi ini dikelola oleh anggota Rohis dan diberikan arahan oleh

pembina Rohis.

Berikut nama-nama pengurus Rohis di SMK N 3 Salatiga

(terlampir):

B. Evaluasi Penyelenggaraan Program Kerohanian Islam (Rohis)

Menggunakan Model CIPP di SMK Negeri se-Kota Salatiga

1. Hasil Evaluasi Context Penyelenggaraan Program Rohis

Hasil penelitian pada evaluasi Context penyelenggaraan program

Rohis di SMK Negeri se-Kota Salatiga ini dapat dideskripsikan

berdasarkan pada instrumen penelitian yang meliputi empat hal sebagai

berikut; (1) perlunya memfasilitasi kegiatan keagamaan terhadap peserta

didik, (2) perlunya penyusunan program kegiatan oleh Rohis, (3) bentuk

program yang dibutuhkan terhadap pengembangan kegiatan sekolah, (4).

tujuan pengembangan kegiatan Rohis. Keempat hal tersebut menjadi

indikator dalam penyelenggaraan program Rohis di SMK Negeri se-Kota

Salatiga yang meliputi SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3

Page 65: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

50

khususnya pada aspek evaluasi konteks dapat dilihat pada tabel 3.1

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Aspek Evaluasi Context dalam Penylenggaraan program Rohis

No

Latar Belakang

SMKN 1 SMKN 2 SMKN 3

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 Perlunya memfasilitasi

kegiatan keagamaan

terhadap peserta didik

V V V

2 Perlunya penyusunan

program kegiatan oleh

Rohis

V V V

3 Terdapat bentuk

program yang di

butuhkan terhadap

pengembangan kegiatan

sekolah

V V V

4 Tujuan pengembangan

kegiatan Rohis

V V V

Sumber: Data kegiatan sekolah, 2019.

Latar belakang terhadap perlunya menyelenggarakan program

kegiatan keagamaan menjadi sesuatu hal yang sangat penting bagi SMK

Negeri se-Kota Salatiga. Berdasarkan pada tabel 3.1 di atas, dapat

dijelaskan bahwa baik di SMK Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga

dan SMK Negeri 3 Salatiga secara umum memiliki latar belakang yang

sama yakni membutuhkan program kegiatan keagamaan. Hal tersebut

Nampak dalam point pertama pada tabel 3.1 bahwa ketiga sekolah SMK

tersebut membutuhkan program yang memfasilitasi kegiatan keagamaan

terhadap peserta didik.

Page 66: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

51

Kegiatan yang mengandung unsur keagamaan sangat diperlukan

bagi perkembangan peserta didik, guna meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan peserta didik. Hal tersebut juga disampaikan oleh Pembina

Rohis akan pentingnya kegiatan keagamaan di SMK Negeri 1 Salatiga

sebagai berikut:

“Sekolah perlu mengambangkan dan menyelenggarakan kegiatan

yang mengandung unsur-unsur religiusitas, dalam rangka

meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.”55

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pembina Rohis tersebut,

dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan Rohis di SMK Negeri 1

Salatiga bertujuan untuk memberikan layanan kegiatan keagamaan bagi

peserta didik. Layanan yang dimaksud dalam hal ini adalah berupa

kegiatan-kegiatan yang mengandung unsur agama Islam. Hal senada

tentang perlunya memfasilitasi kegiatan keagamaan terhadap peserta didik,

juga disampaikan oleh Pembina Rohis SMK Negeri 2 Salatiga sebagai

berikut:

“Pada prinsipnya sekolah sangat memerlukan kegiatan keagamaan

bagi peserta didik, meningkatkan keimanan dan ketakwaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.”56

Pendapat di atas memberikan sebuah penjelasan bahwa upaya

sekolah untuk memfasilitasi kegiatan keagamaan terhadap peserta didik

diwujudkan melalui program-program kegiatan yang disusun oleh

pengurus Rohis. Sebagai salah satu organisasi dalam lingkungan sekolah,

55Wawancara dengan Pembina Rohis SMKN 1 Salatiga, 5 Maret 2020. 56Wawancara dengan Pembina Rohis SMKN 2 dan SMKN 3 Salatiga, 6 Maret 2020.

Page 67: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

52

Rohis perlu mewujudkan program-program keagamaan yang bertujuan

untuk memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan keagamaan di Sekolah

Menengah Kejuruan.

Kegiatan-kegiatan yang menjadi fokus untuk organisasi Rohis,

tentunya merupakan sebuah kegiatan-kegiatan keagamaan, dimana

dijelaskan pada point ketiga pada tabel 3.1 bahwa terdapat bentuk program

yang dibutuhkan terhadap pengembangan kegiatan sekolah. Adapun wujud

bentuk program yang direncanakan oleh pengurus Rohis tentunya dalam

setiap kegiatan sangat bermacam-macam yang berbeda antara SMKN 1,

SMKN 2 dan SMKN 3. Hal tersebut senada disampaikan oleh pengurus

Rohis di SMKN 1, SMKN 2 dan SMKN 3 Salatiga dalam hal wujud

program yang menjadi program kerja sebagai berikut:

“Bentuk kegiatan yang diupayakan oleh pengurus Rohis, guna

memfasilitasi kegiatan keagamaan bagi peserta didik cukup

beraneka ragam, mulai dari kajian, rebana sampai dengan

kegiatan hari besar kagamaan.”57

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dijelaskan bahwa

bentuk program yang dibutuhkan terhadap pengembangan kegiatan

sekolah di sekolah cukup beraneka ragam. Namun demikian bahwa

perencanaan dan penyelenggaraan program Rohis memiliki tujuan

pengembangan kegiatan Rohis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi

peserta didik di SMK Negeri Kota Salatiga. Merujuk pada hasil temuan di

atas, dapat dijelaskan bahwa pada aspek evaluasi Context pada

penyelenggaraan program Rohis secara umum di ketiga SMK Negeri Kota

57Wawancara dengan pengurus Rohis SMKN 1, SMKN 2 dan SMKN 3.

Page 68: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

53

Salatiga, telah didasarkan akan kebutuhan yang perlu untuk dipenuhi,

yakni dalam rangka memberikan pelayanan melalui kegaiatan keagaman

khususnya agama Islam bagi peserta didik di SMK Negeri di Kota

Salatiga.

2. Hasil Evaluasi Input Penyelenggaraan Program Rohis

Hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan program Rohis di SMK

Negeri se-Kota Salatiga, selain berdasarkan pada aspek evaluasi konteks

juga mencakup aspek evaluasi input. Aspek evaluasi input berupaya

memperoleh data hasil penelitian yang mencakup perencanaan program

kerja yang dibuat guna melaksanaan program kegiatan keagamaan di SMK

Negeri se-Kota Salatiga. Hasil pengumpulan data penelitian pada aspek

evaluasi input dilihat dari tiga komponen yakni; (1) dasar hukum

penyelenggaraan program, (2) program kerja tahunan kegiatan Rohis, (3)

sumber dana penyelenggaraan kegiatan Rohis. Ketiga aspek hal tersebut

menjadi indikator dalam penyelenggaraan program Rohis di SMK Negeri

se-Kota Salatiga yang meliputi SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 dan SMK

Negeri 3 khususnya pada aspek evaluasi input dapat dilihat pada tabel 3.2

sebagai berikut:

Page 69: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

54

Tabel 3.2

Aspek Evaluasi Input dalam Penylenggaraan Program Rohis Tahun 2019

No

Latar Belakang

SMK N 1 SMKN 2 SMKN 3

Ada Belum Ada Belum Ada Belum

1 Dasar hukum

penyelenggaraan

program

V V V

2 Program kerja

tahunan kegiatan

Rohis

V V V

3 Sumber dana

penyelenggaraan

kegiatan Rohis

V V V

Sumber: Data kegiatan sekolah, diadopsi melalui Skala Gutman.

Evaluasi konteks dalam penyelenggaraan program Rohis

dideskripsikan berdasarkan, ketiga aspek pada tabel 3.2 di atas.

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa belum sepenuhnya

dalam ketiga aspek tersebut dapat terpenuhi khususnya dalam

penyelenggaraan program Rohis. Pada point pertama tentang dasar hukum

penyelenggaraan program, masih terdapat sekolah yang belum memiliki

kelengkapan khususnya yang berkaitan dengan administrasi. Dalam aspek

dasar hukum penyelenggaraan program baik di SMKN 1 Salatiga dan

SMKN 2 Salatiga, masih belum terpenuhi secara lengkap tentang surat

keputusan kepengurusan organisasi Rohis. Hal tersebut nampak dalam

hasil pengumpulan data yang melalui studi dokumentasi tentang susunan

kepengurusan Rohis yang belum teradministrasikan secara baik dan rapi

oleh pengurus Rohis maupun oleh pembina.

Page 70: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

55

Sedangkan untuk SMKN 3 Salatiga secara dasar hukum

penyelenggaraan program, telah mampu mendokumentasikan secara

administrasi baik oleh pengurus maupun oleh pembina Rohis, berkaitan

dengan surat keputusan tentang dasar hukum penyelenggaraan program

Rohis. Pada aspek point yang kedua, tentang program kerja tahunan

kegiatan Rohis, dapat dijelaskan bahwa secara umum organisasi Rohis di

SMK Negeri se-Kota Salatiga telah mampu untuk menyusun program

kegiatan yang menjadi tujuan utama organisasi Rohis. Namun demikian

bahwa dengan adanya perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Rohis yang

diselenggarakan oleh Rohis selama satu tahun, secara administrasi masih

mengalami kelemahan, khususnya dalam penyusunan program

perencanaan.

Pada aspek yang ketiga bahwa penyelenggaraan program Rohis

secara umum memerlukan pembiayaan dalam mendukung peleksanaan

program tersebut. Sumber pendanaan sesuai yang tercantum dalam tabel

3.2 bahwa pendanaan terhadap kegiatan Rohis telah terpenuhi. Sejauh ini,

sekolah sebagai satuan pendidikan yang bertanggung jawab atas

terselenggaraanya program Rohis menjadi sumber utama dalam pendanaan

program Rohis. Hal senada juga disampaikan oleh pembina Rohis baik di

SMK N 1, SMK N 2 dan SMK N 3 melalui hasil wawancara sebagai

berikut:

Page 71: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

56

“Sumber pendanaan dalam penyelenggaraan program Rohis

berasal dari internal sekolah baik melalaui Biaya Operasional

Sekolah (BOS) maupun infaq.”58

Berdasarkan hasil wawancara di atas, nampaknya dalam

pengelolaan organisasi Rohis, secara umum tidak mengalami kendala

dalam hal pembiaayaan penyelenggaraan program kegiatan. Berdasarkan

pada hasil temuan lapangan baik melalui studi dokumentasi maupun

wawancara, dapat jelaskan bahwa pada aspek evaluasi input

penyelenggaraan program Rohis, masih belum sesuai dengan aspek-aspek

perencanaan pada evaluasi konteks. Hal tersebut ditunjukkan dengan

adanya beberapa sekolah yang masih mengalami kendala dalam kegiatan

administrasi kegiatan Rohis.

3. Hasil Evaluasi Process Penyelenggaraan Program Rohis

Hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan program Rohis di SMK

Negeri se-Kota Salatiga, selain berdasarkan pada aspek evaluasi konteks

dan input juga mencakup aspek evaluasi proses. Aspek evaluasi proses

berupaya memperoleh data hasil penelitian yang meliputi pelaksanaan

program kegiatan keagamaan di SMK Negeri se-Kota Salatiga.

Ketercapaian dalam pelaksanaan evaluasi proses, seyogyanya merujuk

pada hasil evaluasi input. Dimana dalam evaluasi proses merupakan wujud

dari implementasi perencanaan dalam penyusunan program kegiatan

Rohis. Program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pengurus Rohis

meliputi kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler rebana, kegiatan kajian,

58Wawancara dengan Pembina Rohis, 5 Maret 2020.

Page 72: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

57

peringatan hari-hari besar agama Islam. Secara umum bahwa program

kegiatan Rohis yang telah terselenggara dapat dilihat melalui tabel 3.3

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pelaksanaan Kegiatan Rohis

No

Kegiatan

SMK N 1 SMK N 2 SMK N 3

Terlaksana Belum Terlaksana Belum Terlaksana Belum

1 Kajian

rutin

V V V

2 Ekstra

Rebana

V V V

3 Kegiatan

PHBI

V V V

4 Majelis

Doa

V V V

5 Asmaul

Husna

V V V

6 Kegiatan

lomba

V V V

Sumber: data primer diolah, 2019 adopsi skala Guttman

Berdasarkan pada tabel 3.3 di atas tentang pelaksanaan kegiatan

Rohis di SMK negeri se-Kota Salatiga, dapat dijelaskan bahwa dari data

yang diperoleh organisasi Rohis telah mampu menyelenggaraan kegiatan

keagamaan dengan baik. Hal tersebut nampak dalam tabel 3.3 bahwa

dalam rangka memberikan fasilitasi terhadap kegiatan keagamaan di

sekolah, Rohis telah memiliki peran yang cukup besar. Hal tersebut senada

disampaikan oleh pengurus Rohis di SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3

melalui hasil wawancara sebagai berikut:

Page 73: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

58

“Rohis memili tanggung jawab yang cukup besar dalam

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan di sekolah,

sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terhadap peserta

didik.”59

Merujuk hasil wawancara tersebut, dapat dijelaskan bahwa dalam

aspek evaluasi proses penyelenggaraan kegiatan Rohis telah mampu

terlaksana dengan baik. Adapun pembuktiannya yaitu berupa proposal

kegaiatan dan laporan pertanggung jawaban kegiatan telah tersususn

dengan baik. Namun demikian bahwa dalam aspek evaluasi proses ini,

ditemukan gap permasalahan atau kesenjangan antara yang seharusnya

dengan fakta yang terjadi. Dimana hal tersebut cukup nampak antara

adanya pelaksnaan kegiatan program Rohis dengan tidak tersususnnya

secara administrasi program kerja selama satu tahun. Temuan penelitian

ini menjadi cukup menarik, karena di satu sisi bahwa kegiatan telah

terlaksana dengan baik, namun secara administrasi perencanaan

penyusunan kegiatan tersebut kurang tertata dengan baik.

4. Hasil Evaluasi Product Penyelenggaraan Program Rohis

Aspek evaluasi yang terakhir pada penyelenggaraan program Rohis

adalah evaluasi produk. Dimana dalam pengumpulan data penelitian ini,

lebih mengarah pada produk yang dihasilkan oleh Rohis dalam

menyelenggarakan kegiatan keagamaan di sekolah. Ketercapaian

penyelenggaraan program Rohis nampaknya dapat dilihat melalui prestasi

yang diperoleh Rohis baik di SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 dan SMK

59Wawancara dengan pengurus Rohis SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3, tanggal 7 Maret

2020.

Page 74: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

59

Negeri 3 Salatiga. Secara khusus terkait dengan produk yang dihasilkan

oleh Rohis dapat dilihat melalui tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Tentang Hasil Produk Kegiatan Rohis

No

Kegiatan

SMK N 1 SMK N 2 SMK N 3

Terlaksana Belum Terlaksana Belum Terlaksana Belum

1 Juara

lomba

V V V

2 Membaca

Al-Qur’an

V V V

3 Sholat

berjamaah

V V V

4 Infaq

rutin

V V V

5 Terpenuhi

sikap

spiritual

V V V

Sumber: data primer diolah, 2019 adopsi dengan skala Guttman

Berdasarkan tabel 3.4 di atas, tentang hasil produk

penyelenggaraan kegiatan Rohis, dapat dijelaskan bahwa secara umum

penyelenggaraan kegiatan Rohis di tiga sekolah SMK Negeri di Kota

Salatiga telah mampu menghasilkan produk dengan baik. Hal tersebut

Nampak dari beberapa prestasi yang dihasilkan oleh pengurus Rohis di

SMK Negeri se-Kota Salatiga. Dari ketiga SMK Negeri di Kota Salatiga,

semuanya telah memiliki prestasi berupa juara lomba baik juara loma

tilawatil Qur’an, juara lomba rebana dan beberapa lomba lainnya di

tingkat Kota Salatiga dan Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut senada

disampaikan oleh pembinana Rohis di SMK Negeri 1 Salatiga, tentang

Page 75: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

60

prestasi yang diperoleh oleh Rohis SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 dan

SMK Negeri 3 Salatiga sebagi berikut:

“Setiap tahun Rohis selalu memiliki prestasi pada perlombaan

yang dikuti, baik di tingkat Kota maupun Provinsi.”60

Pencapaian prestasi yang diperoleh organisasi Rohis diajang

perlombaan memberikan sebuah penilaian tersendiri bahwa sejauh ini

telah terdapat produk yang dihasilkan oleh Rohis sebagai organisasi yang

memiliki tugas untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik.

Sedangkan pada komponen yang lainnya bahwa melalui penyelenggaraan

kegiatan kajian dan mengaji akan mampu meningkatkan jumlah peserta

didik yang mampu untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan lancar.

Selain itu, baik di SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3

Salatiga melalui kegiatan Rohis, telah mampu untuk melaksanakan

kegiatan sholat berjamaah dan inqak rutin sebagai sebuah produk dari

kegiatan Rohis. Dengan demikain, berdasarkan hasil temuan penelitian,

dapat ditarik kesimpulan sementara yakni berdasarkan hasil penelitin yang

menyatakan bahwa dalam aspek evaluasi produk, penyelenggaraan

program Rohis di SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3

Salatiga telah terlaksana dengan baik dengan menghasilkan sebuah produk

berupa prestasi.

60Wawancara dengan Pembina Rohis SMK Negeri 1 Salatiga, 7 Maret 2020.

Page 76: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

61

BAB IV

ANALISIS DATA

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN ISLAM

(ROHIS) MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA

SALATIGA

Evaluasi terhadap penyelenggaraan program Kerohanian Islam (Rohis)

dengan model CIPP di SMK Negeri se-Kota Salatiga, dilakukan analisis dan

pembahasan melalui empat tahapan yakni evaluasi konteks, input, proses dan

produk. Selain itu juga dibutuhkan tindak lanjut penyelenggaraan program

kegiatan Rohis di SMK Negeri se-Kota Salatiga, sebagai upaya untuk menentukan

arah kebijakan terhadap penyelenggaraan program Rohis yang akan datang.

A. Evaluasi Program Rohis Berdasarkan Aspek Konteks, Input, Proses dan

Produk

Evaluasi dalam penyelenggaraan program kegiatan Kerohanian Islam

(Rohis) di SMK se-Kota Salatiga tidak dapat terlepas dari latar belakang dan

tujuan dari pentingnya pemberian layanan kepada peserta didik melalui

kegiatan keagamaan. Aspek konteks dan input dalam penyelenggaraan

program Rohis, meliputi analisis kebutuhan pada aspek konteks dan

penyusunan rencana program pada aspek input.

Merujuk pada hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pada aspek

evaluasi Context penyelenggaraan program Rohis secara umum di ketiga

SMK Negeri Kota Salatiga, telah didasarkan akan kebutuhan yang perlu untuk

dipenuhi, yakni dalam rangka memberikan pelayanan melalui kegiatan

keagaman khususnya agama Islam bagi peserta didik di SMK Negeri di Kota

Salatiga. Hal tersebut, ditunjukkan melalui keempat aspek yang meliputi; (1)

Page 77: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

62

perlunya memfasilitasi kegiatan keagamaan terhadap peserta didik, (2)

perlunya penyusunan program kegiatan oleh Rohis, (3) bentuk program yang

dibutuhkan, serta (4) tujuan pengembangan kegiatan Rohis. Dari point-point

aspek tersebut secara umum telah terpenuhi unsur-unsur evaluasi konteks

dalam penyelenggaraan program Rohis. Hal ini menunjukkan bahwa pada

tahapan evaluasi konteks telah terlaksana sesuai dengan tujaun dari program

Rohis. Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian V.A. Fijanata dalam

rangka memfasilitasi peserta didik perlu penyelenggaraan program Rohis yang

memiliki tujuan yang jelas, sesuai dengan layanan yang akan diberikan.61

Analisis pada aspek konteks telah memberikan sebuah gambaran bahwa

evaluasi konteks yang dilakukan terhadap program Rohis di SMK Negeri se-

Kota Salatiga sudah terlaksana. Merujuk pada hal tersebut, bahwa aspek

konteks evaluasi pada program Rohis, memberikan suatu indikasi bahwa

terdapat upaya untuk memberikan layanan dan peningkatan penguasaan

pengetahuan di bidang keagamaan. Seperti halnya yang diungkapkan oleh

Zakiah bahwa aspek evaluasi konteks yaitu untuk mempersiapkan peserta

didik agar dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan

pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan.62

Analisis pembahasan evaluasi program Rohis, pada tahap yang kedua

adalah evaluasi input. Tahapan aspek evaluasi input ini, berupaya melihat

program Rohis dari segi penyusunan perencanaan program Rohis. Temuan

61V.A. Fijanata, Evaluasi Program Rohis Siswa SMKN 1 Purwokerto, Purwokerto: IAIN

Purwokerto, 2017. 62Solikodin Djaelani, “Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga dan masyarakat”.,

101.

Page 78: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

63

hasil penelitian ini menyatakan bahwa dalam penyelenggaraan program Rohis

di SMK Negeri se-Kota Salatiga, yang meliputi SMK Negeri 1, SMK Negeri 2

dan SMK Negeri 3 Salatiga. Hasil temuan data menyatakan bahwa pada

aspek input, terdapat kesenjangan atau gap antara perencanaan dengan

pelaksanaan program yang disusun. Secara khusus pada penyelenggaraan

program Rohis masih terdapat temuan yang kurang sesuai, diantaranya masih

belum adanya surat keputusan mengenai susunan kepengurusan Rohis sesuai

dengan surat keputusan Kepala Sekolah tentang organisasi Rohis. Hasil

tersebut, memberikan sebuah indikasi, bahwa secara administrasi program

Rohis di SMK se-Kota Salatiga, masih terdapat kekuarangan-kekurangan pada

program.

Dalam aspek evaluasi ini, pada sajian tabel hasil penelitian masih

terdapat beberapa kendala, khususnya persiapan secara administrasi terhadap

penyelenggaraan program Rohis. Permasalahan yang cukup signifikan dalam

program ini terdapat dalam dasar hukum kepengurusan program Rohis. Dalam

temuan penelitian dapat disampaikan bahwa terdapat dua sekolah yang masih

belum terpenuhi dalam surat keputusan tentang struktur organisasi

kepengurusan Rohis. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa dalam

aspek input, pada program Rohis masih khusunya pada perencanaan program

jangka panjang masih belum baik. Hal tersebut secara tidak langsung

seharusnya akan mempengaruhi kualitas dalam pelaksanaan program Rohis.

Hasil temuan tersebut berbeda dengan hasil penelitian dari S.A Hanif yang

menyatakan bahwa dengan perencanaan yang baik dalam pengelolaan

Page 79: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

64

program Rohis, maka akan memperoleh hasil yang baik pula.63 Merujuk pada

hasil penelitian dan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

evaluasi program Rohis pada aspek input secara umum masih kurang. Hal

tersebut dapat ditunjukkan melalui belum adanya surat keputusan struktur

organisasi kepengurusan Rohis.

Evaluasi pada aspek proses pelaksanaan program berupaya melihat

pada proses pelaksanaan program kegiatan Rohis. Dalam aspek evaluasi

proses, dapat dijelaskan bahwa temuan dalam penelitian ini menunjukkan

kegiatan keagamaan yang telah dilaksanakan oleh pengurus Rohis baik di

SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 dan SMK Negeri 3 telah mampu berjalan

dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan jenis-jenis kegiatan yang telah

terlaksanak dengan baik dan lancar. Berdasarkan pada tabel 3.3. pada hasil

penelitian, terdapat beberapa jenis kegiatan yang telah terlaksana, mulai dari

kajian rutin, esktra rebana, kegiatan PHBI, majelis do’a, membaca asmaul

husna sampai dengan kegiatan lomba keagamaan. Hal tersebut menunjukkan

bahwa pelaksanaan kegiatan Rohis benar-benar telah terlaksana dengan baik.

Nampaknya hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian S.A Hanif

bahwa proses pelaksanaan kegiatan Rohis, melalui kegiatan-kegiatan yang

positif, akan mamapu memberikan hasil yang baik.64 Merujuk dari temuan

hasil hasil penlitian tersebut, nampaknya terdapat hasil yang baik dalam

proses pelaksanaan kegiatan Rohis di SMK Negeri se-Kota Salatiga.

63S.A.Hanif. Evaluasi Program Keakhwatan Kerohanian Islam di MAN 3 Sleman

Yogyakarta, Yogyakarta: UMY, 2018, 93. 64Ibid…, 97-98.

Page 80: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

65

Berdasarkan hasil temuan dan penlitian lain, dapat disimpulkan bahwa pada

aspek evaluasi proses penyelenggaraan program Rohis telah terlaksana baik.

Komponen yang terakhir dalam evaluasi program Rohis adalah

evaluasi apada aspek produk. Evaluasi dalam hal ini berupaya untuk

mengetahui produk yang dihasilkan dalam penyelenggaraan program Rohis

yang ada di SMK Negeri se-Kota Salatiga. Pada hasil evaluasi ini,

berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum organisasi

Rohis di SMK Negeri se-Kota Salatiga telah memberikan hasil produk terkait

dengan penyelenggaraan program Rohis. Lebih lanjut lagi bahwa hasil produk

tersebut meliputi prestasi juara lomba, peningkatan kemampuan peserta didik

dalam membaca Al-Qur’an, terselenggaranya program sholat berjamaah dan

infaq rutin. Hasil temuan penelitian ini membeikan sebuah indikasi yang

positif, bahwa penyelenggaraan program Rohis telah memberikan sebuah

dampak yang positif bagi peserta didik, melalui produk-produk berupa hasil

prestasi yang membanggakan bagi sekolah. Hasil temuan penelitian tersebut,

memiliki relevansi dengan hasil penelitian dari Siti Robi’ah kegiatan Rohis

yang ada di SMK Al-Huda Jati Agung Lampung Selatan, dapat memberikan

pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dan prestasi dari organiasi

Rohis.65 Hasil penelitian relevan tersebut cukup mendukung terhadap

penelitian program Rohis di SMK Negeri se-Kota Salatiga. Berdasarkan pada

temuan penelitian dan hasil penelitian yang relevan, maka dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa penyelenggaraan program Rohis pada aspek evaluasi

65Siti Robi’ah, Efektifitas Kegiatan Ekstrakurikuler Rohis dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Peserta Didik pada Pendidikan Agama Islam di SMK Al Huda Jati Agung Lampung

Selatan, Lampung: Jurusan Pendidikan Agama Islam, IAIN Raden Intan Lampung, 2016: 15.

Page 81: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

66

produk telah terlaksana dengan baik. Hal tersebut dapat ditunjukkan melalui

prestasi-prestasi yang dihasilkan oleh organisasi Rohis, meliputi prestasi juara

lomba, peningkatan kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an,

terselenggaranya program sholat berjamaah dan infaq rutin.

B. Kebijakan Tindak Lanjut dalam Penyelenggaraan Program Rohis

Kebijakan terhadap tindak lanjut penyelenggaraan program kegiatan

Rohis di SMK Negeri se-Kota Salatiga, berupaya untuk menentukan arah

kebijakan terhadap penyelenggaraan program Rohis. Dalam evaluasi, proses

kebijakan tindak lanjut program didasarkan pada hasil evaluasi pada aspek

konteks, input, proses dan produk dari penyelenggaraan program.

Pada aspek konteks dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil dan

pembahasan penelitian menyatakan penyelenggaraan program Rohis di SMK

Negeri se-Kota Salatiga termasuk kategori baik, hasil tersebut berdasarkan

hasil analisis kebutuhan. Hasil evaluasi aspek input pada penyelenggaraan

program ini masih termasuk kategori kurang, sehingga perlu diperbaiki. Hal

tersebut ditunjukkan dengan masih belum adanya surat keputusan tentang

kepengurusan organisasi Rohis.

Pada aspek proses bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

penyelenggaraan program Rohis telah terlaksana dengan baik, hal tersebut

ditunjukkan dengan telah terlaksananya program kegiatan Rohis dengan baik.

Sedangkan pada aspek produk, penyelenggaraan program Rohis telah

terlaksana dengan baik, hal tersebut ditunjukkan dengan hasil prestasi.

Page 82: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

67

Menurut Rose & Nyre bahwa penyelenggaraan evaluasi dengan model

CIPP, pada dasarnya memiliki empat pengaturan keputusan yaitu

Homeostatic, Incremental, Neomobilistic dan Metamorphic.66 Lebih lanjut

Rose & Nyre menjelaskan bahwa keputusan homeostatic merupakan

keputusan yang ditujukan untuk mempertahankan status quo.67 Keputusan

Incremental merupakan keputusan yang diambil guna melakukan perbaikan-

perbaikan terhadap suatu program. Keputusan Neomobilistic keputusan yang

diambil guna memecahkan permasalahan yang signifikan. Sedangkan

keputusan Metamorphic keputusan yang diambil untuk melakukan perubahan

yang menyeluruh terhadap suatu program. Pengaturan keempat keputusan

tersebut menjadi kunci terhadap keberadaan tindak lanjut suatu program.

Berdasarkan hasil temuan-temuan penelitian dan pembahasan di atas, bahwa

evaluasi pada penyelenggaraan program Rohis menunjukkan beberapa aspek

komponen program yang telah terlaksana dengan baik. Namun demikian

masih terdapat beberapa aspek yang belum berjalan dengan baik khusunya

pada aspek evaluasi input. Merujuk pada pendapat Rose & Nyre tentang

kategori tidak lanjut kebijakan evaluasi pada penyelenggaraan program Rohis

di SMK Negeri se-Kota Salatiga keputusan tentang keberlanjutan

penyelenggaraan program Rohis ini lebih pada keputusan Incremental dimana

keputusan diambil guna melakukan perbaikan-perbaikan terhadap suatu

program. Dengan demikian bahwa penyelenggaraan program Rohis masih

perlu dilanjutkan dengan melalui perbaikan-perbaikan.

66Clare Rose & Glenn F. Nyre, The Practice of Evaluation., 45. 67Ibid…, 45.

Page 83: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti pada bab IV,

maka dalam hal ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Evaluasi Context dalam penyelenggaraan Program Kerohanian Islam

(Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga.

Merujuk pada hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pada aspek

evaluasi konteks penyelenggaraan program Rohis secara umum di ketiga

SMK Negeri Kota Salatiga, telah terlaksana dengan didasarkan pada

kebutuhan yang perlu untuk dipenuhi, yakni dalam rangka memberikan

pelayanan melalui kegiatan keagaman khususnya agama Islam bagi

peserta didik di SMK Negeri di Kota Salatiga. Hal ini menunjukkan bahwa

tahapan evaluasi konteks telah terlaksana sesuai dengan tujuan dari

program Rohis.

2. Evaluasi Input dalam penyelenggaraan Program Program Kerohanian

Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga.

Analisis pembahasan pada evaluasi program Rohis, pada tahap

yang kedua adalah evaluasi input. Hasil temuan data menyatakan bahwa

pada aspek input, terdapat kesenjangan atau gap antara perencanaan

dengan pelaksanaan program yang disusun. Secara khusus pada

penyelenggaraan program Rohis masih terdapat temuan yang kurang

sesuai, diantara masih belum adanya surat keputusan mengenai susunan

Page 84: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

69

kepengurusan Rohis sesuai dengan surat keputusan kepala sekolah tentang

organisasi Rohis. Hasil tersebut, memberikan sebuah indikasi, bahwa

secara administrasi program Rohis di SMK se-Kota Salatiga, masih

terdapat kekuarangan-kekurangan pada program.

3. Evaluasi Proses dalam penyelenggaraan Program Program Kerohanian

Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga.

Kemudian pada aspek evaluasi proses pada penyelenggaraan

program Rohis telah terlaksana dengan baik, yakni dapat terlihat dari

beberapa kegiatan yang telah terlaksana, mulai dari kajian rutin, esktra

rebana, kegiatan PHBI, majelis doa, asmaul husna sampai dengan kegiatan

lomba keagamaan.

4. Evaluasi Product dalam penyelenggaraan Program Program Kerohanian

Islam (Rohis) di SMK Negeri se-Kota Salatiga.

Komponen yang terakhir dalam evaluasi ini adalah evaluasi pada

aspek produk. Hasil evaluasi ini, menunjukkan bahwa secara umum

organisasi Rohis di SMK Negeri se-Kota Salatiga telah memberikan hasil

produk, yang meliputi prestasi juara lomba, peningkatan kemampuan

peserta didik dalam membaca Al-Qur’an, terselenggaranya program sholat

berjama’ah dan infaq rutin. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa program

Rohis telah memberikan dampak yang positif bagi peserta didik, melalui

produk-produk berupa hasil prestasi yang membanggakan bagi sekolah.

Page 85: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

70

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian di atas, maka dapat penulis

kemukakan saran, kepada:

1. Untuk pengurus Rohis supaya bisa lebih baik lagi dalam melaksanakan

kegiatan yang telah diprogramkan. Selain itu, dalam penelitian ini

pengurus perlu ditindak lanjuti penyelenggaraan program kegiatan Rohis

di SMK Negeri se-Kota Salatiga yakni pada aspek input pada

penyelenggaraan program yang masih termasuk kategori kurang, sehingga

perlu diperbaiki. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih belum adanya

surat keputusan tentang kepengurusan organisasi Rohis.

2. Bagi pengawas PAI tingat Kota Salatiga dan guru PAI supaya lebih giat

memberikan arahan, pengawasan, maupun bimbingan kepada pengurus

Rohis dalam penyelenggaran program kerja yang diadakan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat dilaksanakan dengan model yang

lain, serta mencantumkan berbagai teori yang baru mengenai model yang

akan diteliti.

Page 86: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

71

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Norazilawati, at all. 2016. The evaluation and effectiveness of school

based assessment among science teachers in Malaysia using CIPP Model.

International Journal of Advanced and Applied Sciences, 3(11): 1-7.

Ariawan, I Putu Wisna, Dewa Bagus Sanjaya & Dewa Gede Hendra Divayana.

2016. An Evaluation of the Implementation of Practice Teaching Program

for Prospective Teachers at Ganesha University of Education Based on

CIPPForward Chaining. (IJARAI) International Journal of Advanced

Research in Artificial Intelligence, Vol. 5, No.2: 1-5.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Asfaroh, Jati Aurum, Dadan Rosana & Supahar. 2017. Development of CIPP

Model of Evaluation Instrument on the Implementation of Project

Assessment in Science Learning. International Journal of Environmental

& Science Education, Vol. 12, No. 9, 1999-2010.

Bhakti, Yoga Budi. 2017. Evaluasi Program Model CIPP pada Proses

Pembelajaran IPA. JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset

Ilmiah, Vol. 1, No. 2: 75-82.

Daniel, Stufflebeam. L. & Shinkfield. J Anthony. 2007. Evaluation Theory,

Models & Applications. San Francisco: Jossey Bass.

Darojat & Wahyudhiana M. 2015. Model Evaluasi Program Pendidikan.

Islamadina, Vol. XV, No. 1:1-28.

Dirjen PAIS & Depdiknas. 2015. Buku Pedoman Rohis. Jakarta: Kemenag &

Kemendiknas.

Djaali & Pudji Muljono. 2004. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:

Grasindo.

Djaelani, Solikodin. 2013. Peran Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan

Masyarakat. Jurnal Ilmiah WIDYA, Vol. 1 No. 2.

Fijanata, Viki Amalia. 2017. Evaluasi Program Kerohanian Islam (Rohis) Siswa

SMK Negeri 1 Purwokerto. Purwokerto: Jurusan Manajemen Pendidikan

Islam IAIN Purwokerto.

Hanif, Siraj Aldin. 2018. Evaluasi Program Keakhwatan Kerohanian Islam di

MAN 3 Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Agama Islam,

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Page 87: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

72

Ishak, Fatin Nur Aqmar & Ridzwan Che’ Rus. 2017. Evaluation of My Kampung

My Future Program Effectiveness Based on CIPP Model. International

Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 7,

No. 10, ISSN: 2222-6990: 662-666.

Junanto, Subar & Nur Arini Asmaul Kusna. 2018. Evaluasi Program

Pembelajaran di PAUD Inklusi dengan Model Context, Input, Process, and

Product (CIPP), INKLUSI: Journal of Disability Studies, Vol. V, No. 2:

179-194.

Kementerian Agama RI. 2015. Panduan Ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS):

Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Jakarta: Derektorat Jendral Pendidikan Islam.

Kurnia, Feni, Dadan Rosana & Supahar. 2017. Developing Instruments using

CIPP Evaluation Model in the Implementation of Portfolio Assessment in

Science Learning. International Journal of Environmental & Science

Education, Vol. 12, No. 8: 1989-1998.

Madaus, G. F., M. S. Scriven, & D. L. Stufflebeam. 1993. Evaluation Models,

Viewpoints on Educational and Human Services Evaluation. Boston:

Kluwer-Nijhoff Publishing.

Mahmudi, Ihwan. 2011. CIPP: Suatu Model Evaluasi Program Pendidikan. Jurnal

At-Ta’dib, Vol. 6, No. 1: 111-125.

Muhaimin. 2009. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,

Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Muyana, Siti. 2017. Context Input Process Product (CIPP): Model Evaluasi

Layanan Informasi. Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1,

No. 1: 342-347.

Prasetyo & Sumardjono Pm. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Salatiga: Widya

Sari Press.

Rahman, Abdul. 2012. Pendidikan Agma Islam dan Pendidikan Islam Tijauan

Epistemologi dan Isi Materi. JURNAL EKSIS, Vol. 8 No. 1: 2001-2181.

Robi’ah, Siti. 2016. Efektifitas Kegiatan Ekstrakurikuler Rohis dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pendidikan Agama Islam

di SMK Al Huda Jati Agung Lampung Selatan. Lampung: Jurusan

Pendidikan Agama Islam, IAIN Raden Intan Lampung.

Page 88: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

73

Rose, Clare & Glenn F. Nyre. 1977. The Practice of Evaluation. Princetion:

Education Testing Service.

Ruhama. 2018. Pengaruh Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap Sikap dan

Peserta didik. Islamic Education Journal, Vol. 1 No. 2.

Samrin. 2015. Pendidikan Agama Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di

Indonesia. Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 8 No. 1.

Sax, G. 1980. Principles of Educational and Psychological Measurement and

Evaluation, (2nd ed.). California: Wandsworth Publishing Company.

Setyoko, Allan, Billy Tunas & Widodo Sunaryo. 2016. Evaluation of School

Operational Assistance by using CIPP Model in Indonesia Private Islamic

Elementary School. International Journal of Managerial Studies and

Research (IJMSR), Vol. 4, Issue 3: 44-49.

Singh, Mina D. 2004. Evaluation Framework for Nursing Education Programs:

Application of the CIPP Model. International Journal of Nursing

Education Scholarship, Vol. 1, Iss. 1, Art. 13: 1-16.

Stufflebeam, D.L., & A.J. Shinfield. 1985. Systematic Evaluation. Boston: Kluwer

Nijhof Publishing.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto, C. Safruddin & Abdul Jabar. 2009. Evaluasi Program

Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sundayana, I Made. 2015. Implementation of Computer Assisted CIPP Model for

Evaluation Program of HIV/AIDS Countermeasures in Bali. International

Journal of Advanced Research in Artificial Intelligence (IJARAI), Vol. 4,

No.11, 27-29.

Tagela, Umbu. 2011. Model Belajar Mengajar. Salatiga: Widya Sari Press.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Wijayanti, Nova Indah, Rita Yulianti & Bagus Wijaya. 2019. Evaluasi Program

Pendidikan Pemakai dengan Model CIPP di Perpustakaan Fakultas

Page 89: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

74

Teknik UGM. Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol.

3, No. 1: 38-65.

Wirawan. 2012. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Worthen, B.R., & J.R. Shanders. 1981. Educational Evaluation: Theory and

Practice. Ohio: Charles A. Jones Publishing Company.

Page 90: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 91: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

EVALUASI PENYELENGGARAAN

PROGRAM KEROHANIAAN ISLAM( ROHIS) MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA SALATIGA

Aspek Tipe Keputusan Indikator Jenis Pertanyaan Wawancara Observasi Dokumentasi

Context

Evaluation

Keputusan yang

terencana

Apa yang harus

dilakukan

1. Apakah Rohis perlu memfasilitasi kegiatan

keagamaan peserta didik?

2. Apakah Rohis perlu menyusun program

kegiatan keagamaan?

3. Bentuk program Rohis seperti apakah yang

dapat membantu mengembangkan kegiatan

keagamaan di sekolah?

4. Tujuan seperti apa yang akan dicapai Rohis

dalam mengembangkan kegiatan

keagamaan di sekolah?

Pembin Rohis dan

Pengurus Rohis

Input

Evaluation

Program yang

terstruktur

Bagaimana kita

melaksanakannya

1. Apakah yang menjadi dasar hukum dalam

penyelenggaraan program kegiatan yang

Rohis?

2. Program-program seperti apakah yang

menjadi agenda kegiatan Rohis?

3. Berasal dari manakah sumber pendanaan

dalam kegiatan Rohis?

Pembin Rohis dan

Pengurus Rohis

Program

kerja Rohis,

Process

Evaluation

Keputusan

implementasi

Apakah yang

dilaksanakan

1. Bagaimanah ketercapaian dalam

penyelenggaraan Rohis sesuai dengan

Pembin Rohis dan

Pengurus Rohis,

Obserevasi

kegiatan

Page 92: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

sesuai rencana rencana yang telah disusun?

2. Apakah terdapat Standar Prosedur

Operasional dalam penyelenggaraan

kegiatan Rohis?

3. Bagaimanah wujud dalam pelaporan

administrasi keuangan oleh pengurus Rohis?

4. Bagaiamanakah wujud partisipasi peserta

didik dalam mendukung program kegiatan

Rohis?

5. Apakah terdapat kendala atau permasalahan

dalam pelaksanaan kegiatan Rohis?

6. Apakah pelaksanaan program Rohis sesuai

dengan rencana yang telah di susun?

7. Apakah yang terlibat dalam pelaksanaan

program Rohis mampu menangani kegiatan

selama program berjalan?

8. Apakah sarana dan prasaran yang

disediakan dimanfaatkan secara maksimal?

peserta didik, Guru

PAI

Rohis

Product

Evaluation

Keputusan yang

telah disusun

ulang

Apakah berhasil 1. Apakah program Rohis yang direncanakan

telah tercapai?

2. Apakah program yang disusun oleh Rohis

sesuai yang di rencanakan?

3. Bagaimanakah dampak atau manfaat

kegiatan Rohis bagi peserta didik?

4. Apakah terdapat prestasi yang dihasilkan

oleh kegiatan program Rohis?

5. Apakah kegiatan Rohis telah dapat

memenuhi kebutuhan sikap spiritual atau

rohani peserta didik?

Pembin Rohis dan

Pengurus Rohis,

peserta didik, Guru

PAI

Laporan

kegiatan

Rohis

Sumber: Stufflebeam, dalam Arikunto, 2014, 45-48

Page 93: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

HASIL WAWANCARA (VERBATIM)

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN ISLAM (ROHIS)

MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA SALATIGA

Nama : TR, UM dan AL (SMK Negeri 1 Salatiga)

Pekerjaan : Guru

Hari/tanggal wawancara : Kamis, 5 Maret 2020

Posisi Narasumber : Pembina dan Pengurus Rohis

No. PERSON DESKRIPSI INDIKATOR

1. Pewawancara Melihat situasi di era sekarang, apakah Rohis perlu

memfasilitasi kegiatan keagamaan peserta didik?

Apa yang harus

dilakukan?

Subjek “Ini sangat perlu sekali, tapi dengan catatan harus

dibimbing oleh guru-guru agama. Selain guru-guru

agama, itu tidak diperkenankan. Karena kalau

kapasitas guru agama, insyaallah itu sudah mumpuni.

Maka kegiatan Rohis akan menjadi lebih baik. Karena

selama ini, yang terindikasi paham radikalisme itu

adalah Rohis yang dibimbing bukan dari guru agama.”

2. Pewawancara Untuk menjadikan sebagai arahan, apakah Rohis perlu

menyusun program kegiatan keagamaan?

Subjek “Rohis perlu dan itu sudah ada petunjuk dari

Direktorat PAIS di Jakarta yang sudah dilaunching

beberapa tahun yang lalu. Terakhir ada di tahun 2019

kalau nggak salah.”

3. Pewawancara Lalu bagaimanakah bentuk program Rohis yang dapat

membantu mengembangkan kegiatan keagamaan di

sekolah?

Subjek “Bentuk program Rohis ada bermacam-macam, yakni

bisa indoor atau outdoor. Kalau indoornya bisa

semacam kajian an-nisa setiap Jum’at bagi mereka yang

sedang libur, yang tidak libur mereka bisa mengikuti

kegiatan Jum’atan, kemudian Jum’at bersih, kemudian

Jum’at religi untuk meningkatan ketakwaan diimulai

dari shalat dhuha, kemudian dzikir dan tahlil kirim do’a

kepada ahli waris, dan peringatan-peringatan PHBI itu

akan dihandle oleh adik-adik kita termasuk di dalmnya

adalah infaq rutin setiap hari.”

“Untuk di SMK 1 sendiri sini, Senin sampai Kamis

digunakan untuk pembangunan masjid. Alhamdulillah

Page 94: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

ini tinggal tempat wudhu, dan kanopi yang banguan

utama sudah selesai. Jadi disana nanti kita dapat

ketemukan program harian, mingguan, bulanan dan

tahunan ada semua.”

“Kemudian outdoornya biasa kita menggunakan whith

game atau tadabbur alam bagi para pengurus dan

sebagian anggota Rohis. Karena kalau semua ikut

biaya terlalu besar, padahal pembina Rohisnya hanya

ada dua orang, sehingga diambil pengurus dan

beberapa anggota perwakilan kelas yang diajak untuk

acara outdoor di luar.”

4. Pewawancara Dalam pelaksanaan program Rohis itu, tentu

mempunyai harapan yang ingin dicapai. Tujuan seperti

apa yang akan dicapai Rohis dalam mengembangkan

kegiatan keagamaan di sekolah?

Subjek “Tujuannya mereka agar terbiasa mengamalkan ajaran

agama, terutama jama’ah sholat 5 waktu. Sehingga

disini itu kalau ketika ada waktu sholat dzuhur dan

ashar anak-anak diwajibkan untuk melaksanakan

shalat berjamaah. Setelah mereka mengerjakan shalat

ashar, baru mereka diperbolehkan pulang.”

5. Pewawancara Pelaksanaan program Rohis tentu membutuhkan

landasan untuk memperkuat pelaksanaan program

tersebut. Apakah yang menjadi dasar hukum dalam

penyelenggaraan program kegiatan yang Rohis?

Bagaimana kita

melaksanakannya?

Subjek “Dasar hukum yang digunakan untuk

menyelenggarakan program Rohis itu jelas, yakni

program dari kesiswaan bidang 1 atau sekbid 1 seksi

kerohanian Islam, ada seksi kerohanian Kristen. Disini

ada seksi kedua itu. Kalau kerohanian Kristen dipandu

oleh mereka-mereka yang beragama Kristen, tidak

harus guru agamanya, tapi guru agamanya juga harus

terlibat.”

“Tapi untuk yang beragama Islam tentang SK ini kan

tentang keputusan yang sudah diumumkan dari Kepala

sekolah tiap ajaran tahun baru. Sehingga kita

kegiatannya luas, disamping itu kan juga ada arahan

juga dari pusat yakni melalui derektorat PAIS.”

6. Pewawancara Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tentu perlu

melakukan berbagai usaha. Program-program seperti

apakah yang menjadi agenda kegiatan Rohis?

Subjek “Program yang diadakan untuk kegiatan Rohis di SMK

1 ini adalah untuk kegiatan harian itu berupa do’a

pagi. Jadi anak-anak mulai pukul setengah 7 itu

langsung masuk ke masjid untuk sholat duha, kemudian

asmaul husna, dan jam 7 baru masuk ke kelas.

Page 95: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Kemudian mereka berdoa’a bersama-sama di masing-

masing kelas, sama asmual husna bagi mereka yang

tidak ke masjid. Karena kalau ke masjid itu kan

kadang-kadang anak-anak datang terlambat mereka

tidak ikut, tapi mayoritas mereka rumahnya jauh, ya

paling separo yang bisa ikut di masjid.”

7. Pewawancara Pelaksanaan program Rohis tentu membutuhkan dana

operasionalnya. Berasal dari manakah sumber

pendanaan dalam kegiatan Rohis?

Subjek “Nah untuk sumber pendanaan untuk kegiatan Rohis

untuk sebelum 2020 itu disubsisdi dari sekolah yakni

dari dana uang komite, dan karena sekarang tidak ada

uang komite akhirnya sekarang kita tidak dapat

menganggarkan itu, sehingga kita lewat dana infaq

setiap hari Jum’at itu rata-rata sekitar 800 rb sampai

dengan 1. Jt. Dari kelas 10 sampai dengan kelas 12

setiap jum’at.”

8. Pewawancara Setelah pelaksanaan program tersebut, tentu kita butuh

memahami ketercapaian. Bagaimanah ketercapaian

dalam penyelenggaraan Rohis sesuai dengan rencana

yang telah disusun?

Apakah yang

dilaksanakan

sesuai rencana?

Subjek “Untuk pencapaian yang telah kami lakukan menurut

pengamatan saya yakni itu dapat dikatakan hampir

90%. Jadi mayoritas anak-anak itu dapat

melaksanakannya. Kalau misalnya tidak bisa

menyelenggarakan kegiatan peringatan-peringatan itu

karena faktor eksternal bukan internal, misalnya waktu

yang tidak memungkinkan karena berkaitan dengan

jadwal pembelajaran juga. Sehingga kami

memanfaatkan waktu untuk peningkatan keimanan dan

ketakwaan lewat kerjasama antara sekolah, orang tua

dan masyarakat yang biasa disebut dengan

mentoring.”

9. Pewawancara Tentang ukuran ketercapaian tujuan, apakah terdapat

standar prosedur operasional dalam penyelenggaraan

kegiatan Rohis?

Subjek “Untuk standar prosedur operasional dalam

penyelenggaraan tentu ada. Jadi setiap kali kegiatan

standarnya harus mengajukan proposal terlebih

dahulu, dan siapapun yang akan menjadi pemateri

harus atas rekomendasi dari pembina Rohis (pembina

SKI-nya). Karena apa, dikhawatirkan mereka akan

terkapar atau terindikasi paham-paham yang tidak baik

di sekolah. Karena itu, sangat rentang sekali untuk usia

mereka itu butuh bimbingan dari hari ke hari, tidak

hanya sesaat saja.”

Page 96: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

10. Pewawancara Setelah pelaksanaan kegiatan Rohis, tentu butuh hasil

kegiatan yang silaksanakan. Bagaimanah wujud dalam

pelaporan administrasi keuangan oleh pengurus Rohis?

Subjek “Wujudnya setiap habis kegiatan, kemudian langsung

membuat laporan kegiatan, kepadanya kepada kepala

sekolah, dan itu biasanya rangkap 3 untuk akreditasi,

yakni untuk kepala sekolah satu, untuk kesiswaan satu,

dan untuk arsip satu. Sehingga terdokumentasi setiap

kali kegiatan, dari proposal, pas kegiatan, laporan

kigiatan, evaluasi, itu termasuk dokumentasinya ada

semua.”

11. Pewawancara Untuk dalam kegiatan Rohis yakni ada peserta

pembina, dan beberapa lainnya. Bagaiamanakah wujud

partisipasi peserta didik dalam mendukung program

kegiatan Rohis?

Subjek “Mereka ini, karena dikaitkan dengan pembelajaran

agama, maka merka mau tidak mau harus ikut. Kecuali

kalau pas perwakilan tadi, dan kalau acaranya untuk

semua berarti semua harus ikut.”

12. Pewawancara Ketika proses kegiatan Rohis berjalan, apakah terdapat

kendala atau permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan

Rohis?

Subjek “Untuk kendala ada sedikit. Tapi itu tadi pada awal

karena situasi belum pernah menghadapi situasi cewek

dengan menghadapi cowok itu beda. Contoh kongkrit

ketika Jum’atan, mereka alasan tidak ikut Jum’atan

hanya gara-gara tidak membawa rukuh, tapi mereka

mengaku libur. Setelah dicek ternyata mereka tidak

membawa rukuh. Ini artinya apa, kejujuran masih bisa

dipermainkan. Tapi itu tidak semuanya, hanya

beberapa anak yang bisanya seperti itu.”

13. Pewawancara Tindak lanjut tentu kita perlukan untuk dapat lebih

maksimal nantinya. Apakah pelaksanaan program

Rohis sesuai dengan rencana yang telah disusun?

Subjek “Alhamdulillah, selama saya mengajar disini dan

mememgang pembina Rohis disini selalu sesuai dengan

rencana yang di tetapkan. Karena ketika saya cuti

sekalipun seperti tahun kemarin saya berangkat haji,

saya serahkan kepada teman-teman juga jalan yaitu

berupa peringatan hari besar yakni hari Raya Idul

Adha dan kurban itu juga berjalan sukses. Karena saya

disini itu sebagai koordinator, sehingga saya

memanfaatkan teman-temen dan juga osis untuk ikut

serta dalam kegiatan tersebut.”

Page 97: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

14. Pewawancara Dari beberapa kegiatan yang dilakukan, apakah yang

terlibat dalam pelaksanaan program Rohis mampu

menangani kegiatan selama program berjalan?

Subjek “Iya mereka memang di ujung tombaknya. Jadi kami

hanya memberikan instruksi ini, ini, dan ini gitu aja.

Terus mereka menjalankannya sesuai dengan petunjuk

dan arahan dari kami. Sehingga mereka betul-betul

melaksanakan. Tapi ada juga program yang

merupakan inisiatif mereka, contoh ekskul rebana.

Dulu memang pernah ada, terus fakum, karena tidak

ada pelatih, akhirnya kemarin ada usulan untuk rebana

juga. Akhirnya mereka cari pelatih dan sudah latihan

normal kembali seperti dulu. Yakni rebana klasik bukan

rebana yang modern.”

15. Pewawancara Untuk mendukung kegiatan Rohis dalam pencapaian

tujuan tentu membutuhkan sarana dan prasarana yang

memadai. Apakah sarana dan prasaran yang disediakan

dimanfaatkan secara maksimal?

Subjek “Alhamdulillah, karena ita sudah mempunyai sarana

dan prasarana yang memadahi, dari mulai masjidnya

yang sudah memenuhi persyaratan, kemudian buku-

buku keagamaannya juga lengkap, sehingga anak-anak

bisa termotivasi untuk ikut serta dalam kegiatan

Rohis.”

16. Pewawancara Keberhasilan program yang direncanakan tentu perlu

kita ketahui. Apakah program Rohis yang direncanakan

telah tercapai?

Apakah berhasil?

Subjek “Iya alhamdulillah program Rohis bisa tercapai,

miskipun ada sedikit kendala ya itu tadi tidak begitu

berat, yakni kita dapat ketahui bahwa usia remaja ini

merupakan usia dimana mereka perlu dapat sentuhan-

sentuhan dengan kelembutan dan kasih saying.

Sehingga apabila dikerasi sedikit mereka akan

memberontak. Nah makannya kami kadang-akadang

ada waktunya colke (melepaskan) dan ada waktunya

untuk kita gondeli (awasi). Sehingga nanti tidak terlalu

lepas atau liar anak.”

17. Pewawancara Kesesuaian program tentu akan berdampak terhadap

hasil yang diinginkan. Apakah program yang disusun

oleh Rohis sesuai yang direncanakan?

Subjek “Program yang direncanakan oleh Rohis mulai awal

sampai akhir, alhamdulillah sesuai. Karena setiap

pergantian tahun kan mereka merencanakan, nanti

bulan ini kegiatannya ini, nanti bulan ini kegiatannya

ini, dan reorganisasi juga direncanakan sebelum

Page 98: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

kakak-kakak kelas 12 ujian.”

18. Pewawancara Peserta didik setelah ikut serta dalam kegiatan Rohis

tentu diharapkan memiliki perubahan. Bagaimanakah

dampak atau manfaat kegiatan Rohis bagi peserta

didik?

Subjek “Dampaknya luar biasa, mereka menjadi leih religius,

kemudian mereka bisa menjalanan perintah agama

sesuai yang diajarkan oleh para gurunya, sehingga

mereka betul-betul bisa mencermati dan memahami

ajaran agama dengan seksama.”

19. Pewawancara Selama ini, apakah program dari terdapat prestasi yang

dihasilkan oleh kegiatan program Rohis?

Subjek “Untuk prestasi Rohis, kita sering pernah juara 1 tartil

tingkat kota ataupun tingkat provinsi, kemudian pernah

juara pawai ta’aruf. Kemudian kita selalu

berpartisispasi di tingkat provinsi dalam lomba kreasi

berbusana muslim. Tahun kemarin alhamdulillah kita

juara harapan satu, tapi dulu pernah juara 3 di tingkat

nasional yakni tahun 2010 kalau nggak salah.

20. Pewawancara Perubahan yang paling penting dari peserta didik adalah

sikap spiritualnya. Apakah kegiatan Rohis telah dapat

memenuhi kebutuhan sikap spiritual atau rohani peserta

didik?

Subjek “Sebagian besar sudah, kalau toh ada yang belum ya

itu tadi hanya beberapa anak atau siswa yang butuh

sentuhan-sentuhan spesifik, jadi tidak bisa

disamaratakan dengan anak-anak kebanyakan. Contoh

misalnya anak laki-laiki, dari 1400 siswa kami yaitu

hanya 49. Dan mereka kebanyakan hanya ingin cari

perhatian, sehingga kadang-kadang dilepas, kadang-

kadang dimonitor. Sehingga sebetulnya ingin

memperlihatkan jatidirinya, tapi mereka juga ingin

diperhatikan. Itu terutama yang laki-laki. Kalau yang

perempuan moyoritas manut-manut (nurut).”

Page 99: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

VERBATIM WAWANCARA

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN ISLAM (ROHIS)

MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA SALATIGA

Nama : AY, HR dan ASY (SMK Negeri 2 Salatiga)

Pekerjaan : Guru

Hari/tanggal wawancara : Jum’at, 6 Maret 2020

Posisi Narasumber : Pembina dan Pengurus Rohis

No. PERSON DESKRIPSI INDIKATOR

1. Pewawancara Melihat situasi di era sekarang, apakah Rohis perlu

memfasilitasi kegiatan keagamaan peserta didik?

Apa yang harus

dilakukan?

Subjek “Pada prinsipnya, Rohis itu merupakan penyelenggara

kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah ini. Kalau

untuk fasilitas, misalnya untuk kegiatan Jum’atan iya

tentu Rohis yang menyiapkan, mereka yang adzan,

kemudian mereka yang mengelola kotak amal.”

2. Pewawancara Untuk menjadikan sebagai arahan, apakah Rohis perlu

menyusun program kegiatan keagamaan?

Subjek “Ya perlu, setiap tahun kan ada. Kita bikin program

kerja, paling umum itu PHBI (Peringatan Hari Besar

Islam). Terus ada iqro’ club kalau disini, ada rebana,

ada TQ dan ada sebagainya.”

3. Pewawancara Lalu bagaimanakah bentuk program Rohis yang dapat

membantu mengembangkan kegiatan keagamaan di

sekolah?

Subjek “Bentuk kegiatan Rohis yaitu, katakanlah ada kajian,

terus ada rebana, ada TQ, dan ada juga iqro’ club

yakni membantu teman-teman sesama siswa yang

belum bisa baca Al-Qur’an, yang dilaksanakan setiap

hari sehabis pulang sekolah, nanti ada kajian iqro’.”

4. Pewawancara Dalam pelaksanaan program Rohis itu, tentu

mempunyai harapan yang ingin dicapai. Tujuan seperti

apa yang akan dicapai Rohis dalam mengembangkan

kegiatan keagamaan di sekolah?

Subjek “Tujuannya yaitu yang pertama program berjalan

dengan lancar, yang kedua yaitu tujuan utamanya

adalah sebagai sarana mengembangkan diri, dan juga

sebagai sarana lebih untuk mendapatkan ilmu-ilmu

keagamaan.”

Page 100: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

5. Pewawancara Pelaksanaan program Rohis tentu membutuhkan

landasan untuk memperkuat pelaksanaan program

tersebut. Apakah yang menjadi dasar hukum dalam

penyelenggaraan program kegiatan yang Rohis?

Bagaimana kita

melaksanakannya?

Subjek “Dasar hukum kalau ditempat kita itu ada namanya

musyawarah Rohis ya, atau mubes katakanlah itu

sebagai dasar penyelenggaraan kegiatan Rohis,

sehingga nanti kegiatan tersebut dapat dianggarkan

oleh sekolah. Kalau untuk SK dari Kemenag kita belum

dapat, sehingga belum tahu adanya ha-hal tersebut.”

6. Pewawancara Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tentu perlu

melakukan berbagai usaha. Program-program seperti

apakah yang menjadi agenda kegiatan Rohis?

Subjek “Yang saat ini sudah berjalan yaitu PHBI. Katakanlah

kemarin ada peringatan Maulid Nabi, sebentar lagi ada

Isra’ Mi’raj, dan ada Idul Adha. Nah, itu contoh yang

tahunan.”

“Kalau untuk yang bulanan, nggak ada sih.”

“Kalau yang mingguan itu kita seminggu sekali kita

ada kajian, terus ada iqro’ club itu setiap hari, latihan

rebana setiap Selasa, latihan TQ setiap Rabu.”

7. Pewawancara Pelaksanaan program Rohis tentu membutuhkan dana

operasionalnya. Berasal dari manakah sumber

pendanaan dalam kegiatan Rohis?

Subjek “Sumber utama pendanaan program Rohis itu berasal

dari sekolah berupa BOS. Kalau uang infaq itu kita

masukkan ke sekolahan, yang sementara ini untuk

pembangunan masjid prioritasnya sekarang. Karena

kalau infaq kita enggak, kalau infaq disini dikelola oleh

sekolahan. Sehingga dananyapun diambilkan dari

sekolah kalau seumpama ada event-event.”

8. Pewawancara Setelah pelaksanaan program tersebut, tentu kita butuh

memahami ketercapaian. Bagaimanah ketercapaian

dalam penyelenggaraan Rohis sesuai dengan rencana

yang telah disusun?

Apakah yang

dilaksanakan

sesuai rencana?

Subjek Ya, kalau untuk ketercapaian mungkin sekitar 80%.

9. Pewawancara Tentang ukuran ketercapaian tujuan, apakah terdapat

standar prosedur operasional dalam penyelenggaraan

kegiatan Rohis?

Page 101: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Subjek “Kalau untuk standar secara tertulis sih ndak ada,

adanya ya tidak tertulis. Yakni meliputi; mulai dari

pengajuan proposal, pembentukan panitia, terus

pelaksanaan, terus evaluasi. Adanya itu, tapi itu ya

nggak tertulis. Cuma itu tadi yang dilakukan.”

10. Pewawancara Setelah pelaksanaan kegiatan Rohis, tentu butuh hasil

kegiatan yang silaksanakan. Bagaimanah wujud dalam

pelaporan administrasi keuangan oleh pengurus Rohis?

Subjek “Wujudnya ya ada laporan tertulisnya, yakni

bendahara yang pegang keuangan itu.”

11. Pewawancara Untuk dalam kegiatan Rohis yakni ada peserta

pembina, dan beberapa lainnya. Bagaiamanakah wujud

partisipasi peserta didik dalam mendukung program

kegiatan Rohis?

Subjek “Intinya, kalau ada kegiatan umum itu yang harus

dilakukan oleh semua siswa dan ada juga kegiatan

khusus yang hanya diikuti oleh anggota-anggota Rohis

saja.”

“Contohnya kalau umum itukan PHBI, semua harus

ikut. Kalau yang umum seumpama memadahi tentu mau

nggak mau mereka akan ikut.”

“Sedangkan kelau kegiatan-kegiatan khusus seperti

tadi; kajian, iqro’ club, terus TQ, terus rebana, itu ya

naik turun katakanlah, dan itu nggak pasti naik

turunnya. Kadang pada berangkat, kadang pada nggak

berangkat.”

12. Pewawancara Ketika proses kegiatan Rohis berjalan, apakah terdapat

kendala atau permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan

Rohis?

Subjek “Ya kendala banyak, karena kegiatan kita bersifat

ekstra jadi nggak mengikat. Dan karena nggak

mengikat itu, kadangkala ya nggak disiplin. Misalnya

saat kajian yang datang sedikit, mislanya separo,

sehingga dapat dikatakan pasang surut.”

13. Pewawancara Tindak lanjut tentu kita perlukan untuk dapat lebih

maksimal nantinya. Apakah pelaksanaan program

Rohis sesuai dengan rencana yang telah disusun?

Subjek “Ya sesuai, memang ketika kita memprogramkan itu

berharap kita bisa kerjakan. Jadi kita sesuaikan.”

Page 102: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

14. Pewawancara Dari beberapa kegiatan yang dilakukan, apakah yang

terlibat dalam pelaksanaan program Rohis mampu

menangani kegiatan selama program berjalan?

Subjek “Pada prinsipnya ya mampu. Dan kadangkala kita

memakai pihak ketiga terus ada PPL. Nah pas kemarin

ketika kita mengadakan pelatihan outbound gabungan

untuk SKI se-Kota Salatiga, kita pinjem dari LDK IAIN

Salatiga.”

15. Pewawancara Untuk mendukung kegiatan Rohis dalam pencapaian

tujuan tentu membutuhkan sarana dan prasarana yang

memadai. Apakah sarana dan prasaran yang disediakan

dimanfaatkan secara maksimal?

Subjek “Ya dimanfaatkan, tapi belum maksimal sekali. Karena

masalahnya ya tadi itu, kadang mereka berangkat ndak.

Tapi secara pasti sarana prasarana juga dimanfaatkan

dengan baik.”

16. Pewawancara Keberhasilan program yang direncanakan tentu perlu

kita ketahui. Apakah program Rohis yang direncanakan

telah tercapai?

Apakah berhasil?

Subjek “Ya sekitar 80% tadi program Rohis dapat

tercacapai.”

17. Pewawancara Kesesuaian program tentu akan berdampak terhadap

hasil yang diinginkan. Apakah program yang disusun

oleh Rohis sesuai yang direncanakan?

Subjek “Iya, sesuai dengan yang direncanakan. Karena

program kita tidak banyak, kalau tahunan itu ada PHBI

(Peringatan Hari Besar Islam), kemudian bulanan itu

nggak ada, dan yang setiap mingguan itu, ya tiap

Selasa latihan rebana, Rabu kajian, terus Rabu agak

sore TQ, ya udah gitu aja, dan Jum’at persiapan sholat

Jum’at.”

18. Pewawancara Peserta didik setelah ikut serta dalam kegiatan Rohis

tentu diharapkan memiliki perubahan. Bagaimanakah

dampak atau manfaat kegiatan Rohis bagi peserta

didik?

Subjek “Sejauh pengamatan saya, katakanlah mereka di awal

itu belum bisa muqoddimah atau pidato, itu kami

programkan kita kasih teks, kemudian mereka saya

suruh menghafalkan, jadi setiap anak itu dimanapun

mereka berada anak-anak anggota SKI itu, ketika ada

rapat itu setidaknya mampu untuk membuka dan

menutup. Itu contohnya yang simpel.”

“Kemudian untuk kegiatan keislaman yang lain juga

Page 103: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

mungkin berbeda, antara anak SKI dengan anak

anggota organisasi lain. Sehingga anak-anak SKI itu

juga membawa karakter masing-masing, yakni kalau

anak SKI itu utamanya mereka supaya lebih bisa

menahan diri.”

19. Pewawancara Selama ini, apakah program dari terdapat prestasi yang

dihasilkan oleh kegiatan program Rohis?

Subjek “Prestasi kalau tahun ini itu kemarin terakhir kita ikut

lomba karnaval kita dapat juara 3. Rebana, TQ, itu ya

sekitar 2 tahun lalu kita banyak meraih. Tapi sekarang

belum lagi. Ya terakhir itu kita mewakili Kota Salatiga

untuk ke provinsi itu kita lomba TQ putra dan putri di

Donohudan.”

20. Pewawancara Perubahan yang paling penting dari peserta didik adalah

sikap spiritualnya. Apakah kegiatan Rohis telah dapat

memenuhi kebutuhan sikap spiritual atau rohani peserta

didik?

Subjek “Ya belum sepenuhnya, tapi ya diharapkan bisa

mencapai itu. Kurang lebih ya 80% tadi, sehingga

masih banyak juga kegiatan yang belum terlaksana,

sehingga belum dikatakan maksimal ini.”

Page 104: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

VERBATIM WAWANCARA

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN ISLAM (ROHIS)

MENGGUNAKAN MODEL CIPP DI SMK NEGERI SE-KOTA SALATIGA

Nama : DL, KMC, dan AN (SMK Negeri 3 Salatiga).

Pekerjaan : Guru

Hari/tanggal wawancara : Jum’at, 6 Maret 2020

Posisi Narasumber : Pembina dan Pengurus Rohis

No. PERSON DESKRIPSI INDIKATOR

1. Pewawancara Melihat situasi di era sekarang, apakah Rohis perlu

memfasilitasi kegiatan keagamaan peserta didik?

Apa yang harus

dilakukan?

Subjek “Untuk kegiatan Rohis dalam rangka memfasilitasi

kegiatan-kegiatan keagamaan di SMK itu sangat

penting. Misalnya yang pertama, untuk waktu pagi kita

membaca asmul husna secara masal dari 39 kelas di

SMK N 3 Salatiga ini. Setiap pagi itu dikoordinir oleh

Rohis yang sudah kita buatkan jadwal untuk membaca

asmaul husna tiap pagi, mulai dari kelas 10 sampai

dengan kelas 12.”

“Jadi dengan hal itu dapat membagun karakter

religius. Ini juga merupakan amanah dari komite, dan

kebetulan komitenya dari pimpinan Pondok Pesantren

Sunan Giri. Selain itu daerah sini yakni Kalibening

adalah daerah yang dikelilingi oleh pondok pesantren,

oleh sebab itu membaca asmaul husna ini insyaallah

dapat membangun karakter siswa-siswi di SMK N 3

Salatiga ini.”

2. Pewawancara Untuk menjadikan sebagai arahan, apakah Rohis perlu

menyusun program kegiatan keagamaan?

Subjek “Kalau Rohis itukan untuk kegiatan keagamaan, selain

itu di tingkat Osis kan ada sendiri. Biasanya yang rutin

tahunan itu peringatan hari besar dan pawai ta’aruf,

kemudian istighosah tiap tahun untuk kelas 12. Itu

memang bagian dari program kerja Rohis, ya termasuk

peringatan hari-hari besar Islam itu.”

“Untuk kegiatan Rohis, ada yang minggu-an yakni

pertemuan rutinan, dan ada juga yang harian seperti

membaca asmaul husna, dan ada juga shalat duha.”

Page 105: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

3. Pewawancara Lalu bagaimanakah bentuk program Rohis yang dapat

membantu mengembangkan kegiatan keagamaan di

sekolah?

Subjek “Bentuk program dari Rohis yang dapat membantu

pengembangan keagamaan di sekolah ini yakni seperti

tadi, ada kegiatan rutin pagi seperti membaca asmaul

husna, dan ada juga pertemuan rutian tiap hari Sabtu

untuk pengembangan wawasan keagamaan dan

keterampilan. Karena dalam kegiatan rutin itu kan

mulai dari pembawa acara dari anak-anak, kemudian

yang mengisi materi atau kultum dan yang mimpin

tahlil dan do’a itu juga dari anak-anak. Termasuk juga

sholawatan, dan anak SKI juga ikut kegiatan ini. Jadi

kegiatannya seperti pengajian itu. Jadwal

pelaksananyapun juga diputer, sehingga siswa dapat

belajar dari tugas-tugas tersebut.”

4. Pewawancara Dalam pelaksanaan program Rohis itu, tentu

mempunyai harapan yang ingin dicapai. Tujuan seperti

apa yang akan dicapai Rohis dalam mengembangkan

kegiatan keagamaan di sekolah?

Subjek “Tujuan yang akan dicapai oleh Rohis dalam

mengambangkan keagamaan di sekolah ini adalah

bagaimana di sekolah umum khususnya di Sekolah

SMK N 3 Salatiga ini memang pembelajaran agama di

sekolah ini juga kurang. Nah melalui program ini anak-

anak dapat mengambangkan kegiatan religi dan

ketrampilan di pendidikan agama Islam itu.”

“Contoh keterampilannya adalah bisa khutbah,

keterampilan mereka untuk bisa menjadi pembawa

acara, dan lain-lain. Itukan keterampilan yang sangat

dibutuhkan dalam masyarakat. Kemudan qiro’ah,

sholawatan rebana yang merupakan bagian dari

kegiatan SKI.”

“Dan untuk pengenalan tokoh-tokoh agama Islam itu

kita juga ada program tahunan yaitu anak-anak kita

ajak untuk silaturrahim, ke beberapa tokoh-tokoh Islam

yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Jadi hal

itu diharapkan anak-anak dapat kenal tokoh-tokoh

ulama’ dan tokoh-tokoh yang memajukan agama Islam

di daerah kita.”

5. Pewawancara Pelaksanaan program Rohis tentu membutuhkan

landasan untuk memperkuat pelaksanaan program

tersebut. Apakah yang menjadi dasar hukum dalam

penyelenggaraan program kegiatan yang Rohis?

Bagaimana kita

melaksanakannya?

Page 106: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Subjek “Yang menjadi dasar hukum penyelenggaran Rohis di

sekolah ini adalah ada dari buku panduan dari

Kementrian Agama. Jadi memang kegiatan SKI atau

Rohis itu banyak sekali, yaitu tadi ada salah satunya

wisata rohani, ada qiro’ah, ada sholawatan, ada juga

rebana. Saya agak lupa nama bukunya, itu dari

Kementrian Agama.”

6. Pewawancara Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tentu perlu

melakukan berbagai usaha. Program-program seperti

apakah yang menjadi agenda kegiatan Rohis?

Subjek “Untuk agenda kegiatan program Rohis ini, yang

pertama ya yang tadi ada harian, ada mingguan, ada

bulanan, dan ada yang tahunan.”

“Kalau bulanan itukan sifatnya pertemuan anggota

Rohis tingkat kota. Kalau yang tahunan ya contohnya

kita pengenalan tokoh-tokoh Islam atau dengan istilah

wisata rohani.”

7. Pewawancara Pelaksanaan program Rohis tentu membutuhkan dana

operasionalnya. Berasal dari manakah sumber

pendanaan dalam kegiatan Rohis?

Subjek “Sumber pendanaan organisasi Rohis ini adalah ada

yang dari sekolah, contohnya untuk kegiatan PHBI.

Selain itu contohnya khataman Al-Qur’an itu sebelum 6

bulan test, itu anak-anak Rohis mengadakan khataman

Al-Qur’an dan uangnya itu dari iuran dan bahkan dari

sekolahan itu tidak ada, karena anak-anak biasa iuran

sendiri untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Anak-anak

punya inisiatif sendiri dan itu diwariskan oleh kakak-

kakak kelas kepada adik-adiknya sampai sekarang. Jadi

kalau mau ujian semester ganjil ataupun genap

diadakan khataman Al-Qur’an, kalau dihitung 2 kali

dalam setahun. Khusus anak Rohis itu. Jadi sumber

dananya itu dari iuran para siswa sendiri yakni tiap

Sabtu sebesar Rp. 2.000, 00. Dan kalau infaq itu disini

untuk kegiatan sosial, untuk jenguk temannya yang

sakit, kemudian misal ada kematian dari anggota

keluarga siswa.”

8. Pewawancara Setelah pelaksanaan program tersebut, tentu kita butuh

memahami ketercapaian. Bagaimanah ketercapaian

dalam penyelenggaraan Rohis sesuai dengan rencana

yang telah disusun?

Apakah yang

dilaksanakan

sesuai rencana?

Subjek “Ketercapaian dari program-program itu, insyaallah

ya sekitar 70% dari yang direncanakan. Cuma

sekarang yang rada mengalami hambatan itu untuk

kegiatan qiro’ahnya, karena yang banyak ikut kegiatan

qiro’ahnya ini kan dari kelas 11, tapi karena banyak

Page 107: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

yang PKL jadi dapat dikatakan vakum sementara.”

9. Pewawancara Tentang ukuran ketercapaian tujuan, apakah terdapat

standar prosedur operasional dalam penyelenggaraan

kegiatan Rohis?

Subjek “Untuk standar penyelenggaran Rohis ini yaitu dari

buku panduan yang diberikan oleh Kemenag. Ya, jadi

dalam pelaksanaannya juga ada prosedurnya.”

10. Pewawancara Setelah pelaksanaan kegiatan Rohis, tentu butuh hasil

kegiatan yang silaksanakan. Bagaimanah wujud dalam

pelaporan administrasi keuangan oleh pengurus Rohis?

Subjek “Untuk wujud pelaporan, kita setiap kegiatan itu ada

laporan pertanggung jawaban dari sekolah. Misalnya

kayak yang kemarin, kita ketempatan kegiatan SKI

untuk tingkat SMA-SMK Kota Salatiga, itu sifatnya ya

biasa kayak kegiatan rutin tiap hari Sabtu itu. Dan

yang ini kan dari 22 sekolah SMA dan SMK. Dan

setelah selesai kegiatan ya mereka harus membuat

laporan, mulai dari daftar hadir, isi kegiatannya apa,

dan juga harus melampirkan foto dukumentasi. Begitu

juga kegiatan-kegiatan lain ya juga seperti itu.

Pokoknya batas satu minggu setelah pelaksanaan harus

mengumpulkan loporan kegiatan tersebut.”

11. Pewawancara Untuk dalam kegiatan Rohis yakni ada peserta

pembina, dan beberapa lainnya. Bagaiamanakah wujud

partisipasi peserta didik dalam mendukung program

kegiatan Rohis?

Subjek “Kalau yang anggota SKI sendiri ya alhamdulillah,

mereka antusias. Dan kalau yang selain siswa SKI,

misal ada pengajian umum untuk semua siswa, berarti

semua juga harus ikut, walaupun itu programnya dari

SKI. Setiap siswa harus ikut berpartisipasi, seperti

acara Maulid Nabi yang kemarin. Itukan salah satu

kegiatan yang diadakan anak-anak SKI.”

12. Pewawancara Ketika proses kegiatan Rohis berjalan, apakah terdapat

kendala atau permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan

Rohis?

Subjek “Ya kendalanya pasti ada. Yang pertama, yakni dari

masalah pendanaan tidak adanya SPP (bebas SPP) itu

tentunya akan berdampak pada kegiatan-kegiatan

Rohis tersebut, karena kemarin ketika siswa masih

diwajibkan untuk membayar, dan kegiatan siswa

diambilkan dari dana SPP tersebut.”

Page 108: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

“Kalau itu tidak masuk dalam rencana program, itu

tidak akan disetujui nantinya. Misalanya begini, tahun

ini kita tidak mengagendakan acara perinagatan Isra’

Mi’raj, nah kemudian kita akan mengajukan acara

Isra’ Mi’raj ya tidak bisa.”

“Kedua yakni berasal dari faktor anak itu sendiri.

Kalau misalnya mereka itu lagi banyak tugas, ya

mereka untuk kegiatan mingguan kadang tidak banyak

yang hadir. Jadi kendala semacam itu kalau secara

psikologis.”

13. Pewawancara Tindak lanjut tentu kita perlukan untuk dapat lebih

maksimal nantinya. Apakah pelaksanaan program

Rohis sesuai dengan rencana yang telah disusun?

Subjek “Ya sebagian besar itu bisa dilaksanakan sesuai

dengan program. Kita itu kan merencanakan program

bukan tahunan tapi tiga tahun, yakni masuk dalam

program tiga tahunan. Kenapa tidak satu tahun sekali,

karena kita diminta oleh pihak kesiswaan untuk

membuat program itu 3 tahun, yakni kaitannya dengan

pendanaan tadi. Tapi tidak semua yang kita ajukan itu

disetujui oleh sekolah.”

“Seperti yang kemarin rencana ikut lomba rebana, itu

kan bagian dari kegiatan SKI tiap tahunan dan kita

pasti dapat undangan untuk ikut lomba itu dari UNES,

ataupun UNDIP. Dan kerana sekarang faktor

pendanaan itu rada dikurangi.”

14. Pewawancara Dari beberapa kegiatan yang dilakukan, apakah yang

terlibat dalam pelaksanaan program Rohis mampu

menangani kegiatan selama program berjalan?

Subjek “Ya biasanya kita kan dibantu oleh anak-anak osis

untuk teknis, kayak acara istighosah maka mereka juga

mengadakan kerjasama dengan anak-anak osis.”

15. Pewawancara Untuk mendukung kegiatan Rohis dalam pencapaian

tujuan tentu membutuhkan sarana dan prasarana yang

memadai. Apakah sarana dan prasaran yang disediakan

dimanfaatkan secara maksimal?

Subjek “Kalau untuk fasilitas, untuk pusat pelaksanaannya

biasanya kami tempatkan di masjid. Dan kalau untuk

misalnya pengajian yang sifatnya besar, kami biasanya

melaksanakan di lapangan. Sehingga dapat dikatakan

kami memanfaatkan fasilitas secara maksimal yang ada

di sekolah ini.”

Page 109: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

“Selain itu juga ada ruangan untuk penyimpanan

barang-barang SKI. Kemudian alat-alat rebana juga

difasilitasi oleh sekolah.”

16. Pewawancara Keberhasilan program yang direncanakan tentu perlu

kita ketahui. Apakah program Rohis yang direncanakan

telah tercapai?

Apakah berhasil?

Subjek “Ya tadi, untuk program Rohis kalau saya amati yakni

sekitar 70% sudah dapat kami tercapai.”

17. Pewawancara Kesesuaian program tentu akan berdampak terhadap

hasil yang diinginkan. Apakah program yang disusun

oleh Rohis sesuai yang direncanakan?

Subjek “Iya, jadi untuk kegiatannya kami upayakan untuk

direncanakan terlebih dahulu jauh-jauh hari, dan tidak

bisa kami rencanakan secara tiba-tiba dan mendadak.

Sehingga sekiatar 3 tahun kita sudah merencanakan

program. Dan untuk anggota yang baru, maka dapat

melanjutkan program-program yang telah disusun baik

yang sudah terlaksana ataupun yang belum terlaksana

nantinya.

“Sehingga kalau yang sifatnya insendental itu tidak

bisa, sehingga kegiatan yang berjalan nantinya harus

ada perencanaan sebelumnya terlebih dahulu.”

18. Pewawancara Peserta didik setelah ikut serta dalam kegiatan Rohis

tentu diharapkan memiliki perubahan. Bagaimanakah

dampak atau manfaat kegiatan Rohis bagi peserta

didik?

Subjek “Manfaatnya untuk anak-anak tentu sangat besar

melalui program Rohis ini, terkait kemampuan mereka

untuk bersosialisasi dengan sesama temannya dengan

masyarakat tentunya juga sangat berbeda. Sehingga

dampaknya apabila mereka di masyarakat mereka lebih

siap, karena mereka sudah terbisa ditempa melalui

kegiatan-kegiatan yang ada di oraganisasi Rohis ini.

Sehingga dapat dikatakan sangat bermanfaat sekali

terutama dalam bidang keagamaan tentu dapat

menambah wawasan yang dimiliki oleh anak itu

sendiri.”

19. Pewawancara Selama ini, apakah program dari terdapat prestasi yang

dihasilkan oleh kegiatan program Rohis?

Page 110: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Subjek “Untuk prestasi, ya mungkin ada beberapa seperti

juara 3 rebana.”

20. Pewawancara Perubahan yang paling penting dari peserta didik adalah

sikap spiritualnya. Apakah kegiatan Rohis telah dapat

memenuhi kebutuhan sikap spiritual atau rohani peserta

didik?

Subjek “Untuk sikap spiritual anak-anak yang ikut Rohis ini,

insyaallah lebih terjamin khususnya dalam ketaatan

menjalankan apa yang diperintahkan dalam agama

untuk beribadah. Karena mereka minimalnya sholat

duhanya, kemudian sholat jama’ah baik sholat duhur

ataupun sholat asharnya. Dan dia minimal jadi

leadernya atau jadi contoh ke teman-temannya.”

“Kemudian bisa membaca Al-Qur’an dengan baik,

terutama kelas 12.”

“Selain itu anak-anak juga kami ajari untuk berjualan

roti, sehingga dapat membimbing anak-anak untuk

mempunyai jiwa wiraswasta/wirausaha.”

Page 111: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

STRUKTUR ORGANISASI

SKI SMKN 1 SALATIGA

Ketua I : Anita Tri Handayani

Ketua II : Vanesa Ayu Mevita

Wakil I : Naura Atika Cahya

Wakil II : Shinta Wahyu Cahyani

Sekretaris I : Maharani

Sekretaris II : Riska

Bendahara I : Ensa

Bendahara II : Zaenal

Page 112: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

STRUKTUR ORGANISASI

SKI BAITURRAHIM SMKN 2 SALATIGA

2019/2020

Ketua I : Almas Diqya W.

Ketua II : Aisyah Salsabila

Wakil I : Riza Matholiul U.

Wakil II : Lailatul Afifah

Sekretaris I : Maharani

Sekretaris II : Riska

Bendahara I : Ahmad Husain F.

Bendahara II : Zulfanisa A.

Bendahara III : Ahmad Hassan F.

Sie. Bidang Rebana

Ketua : Akbar F.

Wakil : Ayu Eka

Bendahara : Arius H.

Sie. Bidang TQ

Ketua : Adam Fikriawan

Wakil : Michrisatul A.

Bendahara : Farid N.

Sie. Bidang Sosial dan Kemsyarakatan

Ketua : Dias Anggriawan

Wakil : Dita Ayu

Bendahara : Reni Oktavia

Page 113: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Sie. Bidang Dakwah

Ketua : Hendra Surya K.

Wakil : Evi Rahayu

Sie. Bidang Mading

Ketua : Aissya Lily Anjani

Wakil : Mutiara Zafira

Sie. Bidang Perlengakapan

1. Adam

2. Dita Ayu

3. Royan Slara

4. Bima Prasetyo

Page 114: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

STRUKTUR ORGANISASI

SKI SMKN 3 SALATIGA

2019/2020

Ketua : Chumaidi Zain

Wakil : Ahmad Saifudin

Sekretaris I : Kamalia Fatin M.

Sekretaris II : Mila Minul

Bendahara I : Fauzia Mila T.

Bendahara II : Sahilvina Khaisana

Sie. Bidang Rebana

Ketua : Akbar F.

Wakil : Ayu Eka

Bendahara : Arius H.

Koordiantor Asmaul Husna

Ketua : Indra Ahmad NF.

Wakil : Rian Anwar

Koordiantor Rebana

Ketua : Firman

Wakil : Zainul Bahri

Koordiantor Humas

Ketua : Tegar Darmawan

Wakil : Dini Andreiyani

Page 115: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Koordiantor MTQ

Ketua : Randia Cahyamamanta

Wakil : Azhar

Koordiantor Rutinan

Ketua : Arifah

Wakil : Inayah

Seksi Perlengkapan

Ketua : Nurbana

Wakil : Harfin Wong Agung.

Page 116: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis
Page 117: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis
Page 118: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis
Page 119: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis
Page 120: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

DOKUMENTASI

1. SMK Negeri 1 Salatiga

Wawancara dengan pembina Rohis

Wawancarra dengan pengurus Rohis

Page 121: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Anggota Rohis SMK N 1 Salatiga

Kegiatan sholat dhuha

Page 122: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Istighosah bersama

Tartil Al-Qur’an

Page 123: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Kegiatan wisata religi

2. SMK Negeri 2 Salatiga

Wawancara dengan pembina

Page 124: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Wawancara dengan anggota Rohis

Kegiatan kajian

Page 125: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Kegiatan kajian

3. SMK Negeri 3 Salatiga

Wawancara dengan pembina Rohis

Page 126: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Wawancara dengan anggota Rohis

Kegiatan kajian

Page 127: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Praktik ceramah

Kajian rutinan

Page 128: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Latihan rebana

Kegiatan istighosah dan do’a bersama

Page 129: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

Beberapa peserta Rohis

Page 130: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis
Page 131: TESIS EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM KEROHANIAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8236/2... · Kerohaniaan Islam (Rohis) tingkat SMK Negeri di wilayah Kota Salatiga. Jenis

BIOGRAFI PENULIS

Nama : As’ad Abdullah

NIM : 12010160042

Fakultas/Jurusan : FTIK/PAI

Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Rembang/12 Juli 1991

Alamat : Dsn. Ngemplak RT 04/RW 06, Ds. Sedan, Kec. Sedan,

Kab. Rembang

Nama Ayah : Suwarno

Nama Ibu : Ni’mah

Agama : Islam

Pendidikan : RA Riyadhotut Tholabah Lulus Tahun 1998

MI Riyadhotut Tholabah II Lulus Tahun 2004

MTs Riyadhotut Tholabah Lulus Tahun 2007

MA Riyadhotut Tholabah Lulus Tahun 2010

S-1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Lulus

Tahun 2015