Upload
vananh
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TESIS
KARAKTERISTIK PUTUSAN MEDIATOR
DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA
NAMA : BELMAN TAMBUNAN NIM : 12108078
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU HUKUMUNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2010
TESIS
KARAKTERISTIK PUTUSAN MEDIATOR
DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA
NAMA : BELMAN TAMBUNAN NIM : 12108078
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU HUKUMUNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2010
i
KARAKTERISTIK PUTUSAN MEDIATOR
DALAM PENYELESAIAN SENGKETA
TESISUntuk memperoleh Gelar Magister
Dalam Program Studi Magister Ilmu HukumPada Program Pascasarjana Universitas Narotama
Oleh :BELMAN TAMBUNAN
NIM : 12108078
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU HUKUMUNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2010
ii
TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL ....................
OLEH :Pembimbing
Prof Dr. Agus Yudha Hernoko SH. MH.
Mengetahui,Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Universitas Narotama
Dr. M.L. Souhoka, SH. MS.
iii
Dipertahankan di depan sidang Tim Penguji Program Pascasarjana Universitas Narotama Surabaya dan dinyatakan diterima untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Magister Hukum pada Tanggal 15 Oktober 2010
TIM PENGUJI
1. Ketua : Prof Dr. Agus Yudha Hernoko SH. MH.
2. Anggota : Tutik Retnowati, SH. MH.
3. Anggota : Djarot Pribadi, SH. MH.
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Untaian Syukur tiada hingga kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
berkat Pertolongan serta izin-NYA semata maka tesis dengan judul
“Karakteristik Putusan Mediator Dalam Penyelesaian Sengketa
Perdata “ ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Mediasi merupakan
suatu budaya yang telah mengakar dalam tata kehidupan masyarakat Indonesia
sehingga bentuk revitalisasi mediasi serta revitalisasi peran mediator dalam
putusannya pada penyelesaian sengketa perdata menjadi elemen yang begitu
penting serta tidak dapat dipisahkan secara parsial satu dan lainnya.
Tesis ini merupakan analisis sekaligus evaluasi sederhana terhadap
implementasi mediasi khususnya di Pengadilan Negeri Surabaya sehingga
sangat disadari masih jauh dari kesempurnaan. Demi kesempurnaan itu sendiri,
saran yang konstruktif senantiasa diharapkan.
Ucapan Terima Kasih yang tak terhingga dihaturkan kepada :
1. Bapak R. Djoko Soemadijo, SH. M.Hum selaku Rektor Universitas
Narotama Surabaya ;
2. Dr.M.L. Souhoka, SH. MS sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu
Hukum Universitas Narotama Surabaya ;
3. Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, SH. MH. selaku Pembimbing sekaligus
penguji yang telah mengarahkan, membimbing serta memberikan waktunya
demi kesempurnaan tesis ini
v
4. Ibu Tutik Retnowati, SH. MH selaku penguji yang telah memberikan
banyak masukan dalam ujian sehingga tesis ini menjadi lebih baik ;
5. Bapak Djarot Pribadi, SH. MH selaku penguji yang sedemikian banyak
memberikan entry point bagi kesempurnaan tesis ini ;
6. Bapak Heru Pramono, SH. MHum, selaku Ketua Pengadilan Negeri
Surabaya yang begitu besar memberikan support serta spirit bagi
pengembangan akademis serta self upgrading sehingga memacu
terselesaikannya tesis ini dengan baik;
7. Terima Kasih tercurah kepada Istriku tercinta Esther Sitorus yang
senantiasa menjadi sumber inspirasi dan motivator yang tabah, terima kasih
atas doa tulusnya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik dan
lancar ;
8. Anak - anakku terkasih Zevanya Tambunan, David Tambunan, serta
Mario Jonathan Tambunan, terima kasih atas support, cinta dan doanya yang
senantiasa mengiringi perjalanan dalam menuntut ilmu ;
9. Segenap teman – teman keluarga besar Pengadilan Negeri Surabaya yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah menjadi lingkungan
pengabdian , persembahan profesionalitas dan totalitasku yang sesungguhnya
Semoga Tesis ini bermanfaat bagi dunia civitas akademika, serta
perbaikan sistem hukum di Indonesia di masa yang akan datang.
Surabaya, Oktober 2010
Penulis
vi
RINGKASAN
Latar belakang sosiologis yang dimiliki masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang cinta akan perdamaian merupakan dimensi konstruktif yang perlu ditumbuh kembangkan. Implementasi mediasi di Pengadilan telah dilaksanakan sejak tahun 2003 lalu dengan pengaturan yang tegas dalam Peraturan Mahkamah Agung dan disempurnakan dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008. Proses mediasi dipandang sebagai cara penyelesaian sengketa yang lebih cepat dan murah dibandingkan dengan proses litigasi sehingga perlu memperhatikan beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas mediasi. Semua dianalisis dengan menggunakan metode yuridis normatif berlandaskan pada hukum acara perdata yang berlaku. Tesis ini diperkuat dengan landasan teori yang dipakai sebagai acuan pengembangan penulisan yang berkaitan dengan karakteristik putusan mediator dalam penyelesaian sengketa perdata di pengadilan tingkat pertama.
Peran mediator sebatas fasilitator saja, karena pihak-pihak yang berperkaralah yang akan berunding untuk menemukan penyelesaian perkara win-win solution. Fungsi mediator adalah Sebagai katalisator (mendorong suasana yang kondusif), Sebagai pendidik (memahami kehendak, aspirasi, prosedur kerja, dan kendala usaha para pihak), sebagai penerjemah (harus berusaha menyampaikan dan merumuskan usulan pihak yang satu kepada pihak yang lain), sebagai nara sumber (mendaya gunakan informasi), sebagai penyandang berita jelek (para pihak dapat emosional), sebagai agen realitas (terus terang dijelaskan bahwa sasarannya tidak mungkin dicapai melalui suatu proses perundingan) serta sebagai kambing hitam ( pihak yang dipersalahkan).
Karakteristik Putusan Mediator yakni : mediasi bersifat sukarela, kehadiran para prinsupal sebagai elemen utama, proses sederhana, bersifat tertutup, bersifat menjadi penengah dalam sengketa.
Secara umum kita ingin proses mediasi dapat berhasil dengan baik,hal tersebut ditentukan oleh berbagai variabel yang mendukung yakni para pihak, mediator serta kuasa hukumnya yang biasanya advokat. Jangan sampai pelaksanaan mediasi gagal karena kepentingan kuasa hukumnya yang membuat sengketa semakin sulit. Berdasarkan akurasi data di Pengadilan Negeri Surabaya bahwa minimnya keberhasilan mediasi disebabkan oleh ketidakhadiran para prinsipal yang diwakili oleh kuasa hukumnya, sehingga tidak tercipta prinsip resiprositas demi kepentingan perdamaian antara mereka.
Kata Kunci :
Mediasi Alternatif Penyelesaian SengketaMediator Karakteristik Putusan Mediator
viiABSTRACT
Proprietary Sociologies background Indonesian society as society that loves peace will constitute constructive dimension that needs to be grown develops. Mediation implementation at Justice was performed since year 2003 then with explicit arrangement deep by Supreme Court regulation which is called by PERMA and perfected by Number Supreme Court regulation 1 Year 2008. Mediation process viewed as by faster dispute solution and cheap as compared to process of litigation through the court so needs to notice many characteristic that becomes mediation individuality. All analyzed by use of normative judicial formality method bases on prevailing Civil Formal Procedure .This thesis is bastioned with Basic Theoretical that is used as basis of inscriptive development that gets bearing with characteristic mediator's verdict in civil dispute working out at first grade justice.
The role of mediator is only as facilitator, because parties that will conferred to find how to be in win win solution. mediator's function is that of catalyst ( pushing atmosphere that sustainable ), As educator (understanding the will, aspiration, working procedure, and the parties’ problem ), as translator (shall try to pass on and formulates the basic need of each party), as the main source (energy to utilize information), as a regulator of bad news (the parties can emotional), as agent of reality (honestly been worded that its target may not thru reach a consultation process) and as fall guy( whom is blamed by the party ).
The characteristic of mediator award are : voluntary mediation, , present The present of principal as the main element , simple process, get enclosed character, get character as mediator in dispute. In common we want the process of mediation can successful with every consideration, that thing is prescribed by various supportive variable namely the parties, mediator and its law power that usually advocate. we don’t want the process of mediation to be fail because of absence from the principal, and it all caused by bad attitude from their advocate . Based on the accuracy data in Surabaya' s State Court that the failure of mediation due to principal absence which represented by its lawyer so there isn’t reciprocity principle which can give them more advantage . Key word : Mediation Alternative Dispute ResolutionMediator Characteristic of Mediator Awards
viiiDAFTAR ISI
Halaman sampul depanHalaman sampul dalam...................................................................................iHalaman prasyarat gelar.................................................................................iiHalaman persetujuan.....................................................................................iiiHalaman penetapan panitia penguji...............................................................ivHalaman ucapan terima kasih.........................................................................vHalaman ringkasan.......................................................................................viiHalaman abstract.........................................................................................viiiHalaman daftar Isi.........................................................................................ixHalaman peraturan Perundang – undangan...................................................xiDaftar lampiran.............................................................................................xiiDaftar singkatan..........................................................................................xiii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 9
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 9
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................. 9
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................ 9
1.4 Manfaat Penelitia................................................................. 10
1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................ 10
1.4.2 Manfaat Praktis........................................................... 10
1.5 Tinjauan Pustaka.................................................................. 10
1.5.1. Pengertian Mediasi & Mediator................................. 10
1.5.2. Unsur – Unsur Mediasi ............................................ 16
1.5.3 Penyelesaian Sengketa.............................................. 18
1.6 Metode Penelitian................................................................. 22
1.6.1 Pendekatan Masalah..................................................... 24
1.6.2 Sumber Bahan Hukum................................................ 24
1.6.3 Prosedur Pengumpulan Serta Pengolahan Bahan
Hukum........................................................................ 26
1.6.4 Analisis Bahan Hukum ................................................ 26
1.6.5 Sistematika Penulisan ................................................. 26
BAB II FUNGSI DAN PERAN MEDIATOR DALAM PROSES MEDIASI
PADA PENYELESAIAN PERKARA PERDATA
DI PENGADILAN TINGKAT PERTAMA ............................ 28
2.1 Fungsi dan Peran Mediator ................................... 28
2.2 Proses Mediasi Pada Penyelesaian Perkara Perdata di
Pengadilan Tingkat Pertama ................................... 40
2.3 Alur Mediasi .......................................................... 48
BAB III KARAKTERISTIK PUTUSAN MEDIATOR SERTA
KEKUATAN MENGIKATNYA. ................................... 57
3.1 Konsekuensi Yuridis Keberhasilan serta
Kegagalan Mediasi .............................................. 57
3.2 Sifat Putusan Mediator Berkekuatan Hukum Tetap,
Final dan Mengikat .................................................. 68
BAB IV PENUTUP .......................................................................... 74
1. Kesimpulan ..................................................................... 74
2. Saran ............................................................................... 75
89
DAFTAR PUSTAKA
ix
x
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN
UUD :
Undang – Undang Dasar 1945
UNDANG - UNDANG :
Het Herzienne Indonesich Reglement ( HIR ) Stb. 1941 No. 44
Undang – Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Undang – Undang Perlindungan Konsumen L.N. No. 42 Tahun 1999
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, 2004
PERATURAN MAHKAMAH AGUNG :
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2003, Mahkamah Agung Republik Indonesia, 2003
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008, Mahkamah Agung Republik Indonesia, 2008
xiDAFTAR LAMPIRAN
1. Alur Prosedur Mediasi di Pengadilan Tingkat Pertama2. Alur Prosedur Mediasi di Tingkat Banding 3. Alur Prosedur Mediasi di Tingkat Kasasi4. Alur Prosedur Mediasi di Tingkat Peninjauan Kembali ( PK )
xiiDAFTAR SINGKATAN
PERMA : Peraturan Mahkamah AgungHIR : Het Herziene Indonesische ReglementRBg : Recht Reglement Buitengewsten
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Aspandi Ali, Menggugat Sistem Hukum Peradilan Indonesia Yang Penuh Ketidakpastian, Lutfansah Mediatama & Lekshi, Surabaya, 2002
Head John W., Pengantar Umum Hukum Ekonomi, Proyek ELIPS, Jakarta, 1997
Husein M. dan A. Supriyani dalam Emirzon Joni , Alternatif PenyelesaianSengketa di Luar Pengadilan ( Negosiasi, Mediasi, Konsilisasi dan Arbitrase), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000
Muhammad Abdulkadir, Hukum Acara Perdata Indonesia, Alumni Bandung, Bandung, 2000
Margono Suyud, ADR (Alternative Dispute Resolution) Arbitrase (Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum), Ghalia Indonesia, Jakarta, 2000
Mertokusumo Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 2006
Sudirman, Antonius , Hati Nurani Hakim dan Putusannya, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002
Subekti R., &,R. Tirtosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 1985
Usman Rachmadi, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan , Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003
B. Perundang - Undangan
Het Herzienne Indonesich Reglement ( HIR ) Stb. 1941 No. 44
Undang – Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Undang – Undang Perlindungan Konsumen L.N. No. 42 Tahun 1999
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, 2004
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2003, Mahkamah Agung Republik Indonesia, 2003
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008, Mahkamah Agung Republik Indonesia, 2008
C. Makalah
Mahkamah Agung RI, Pelatihan Mediator Dalam Rangka Pelaksanaan PERMA No. 2 Tahun 2003 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Surabaya, 20-24 Januari 2004, Bekerjasama dengan , IICT, The Asia Foundation & Usaid
M. Amin, Tahapan Mediasi, Disampaikan Pada Pelatihan Sertifikasi Mediasi Hakim PTA / PA Seluruh Indonesia Di Megamendung
Mediasi Sebagai Alternative Penyelesaian Sengketa, MAPPI – FH-UI, 2006
Rutinsih Maherawati, Mediasi “ The Appropriate Tool Of Complicated Dispute “ Bahan Ajar Aspek Hukum Dalam Ekonomi Pada STIE ABI Surabaya, 2009
D. Internet
Arie, Mediasi Solusi Alternatif Sengketa Di Pengadilan, www.google.com 16 Mei 2006
Abdul Halim, Kontekstual Mediasi Dalam Perdamaian, Diakses dari www.badilag. net, 2009.
E. Kamus
John M Echols dan Hassan Shadili, , Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, 2000
xiii