93
i   STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN Tesis Diajukan oleh SITI MARIYAM 151202805 Kepada MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2016 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat

Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

 

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

Tesis

Diajukan oleh

SITI MARIYAM 151202805

Kepada

MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

2016 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

 

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S2/gelar Magister

pada Program Magister Manajemen STIE WIDYA WIWAHA

Diajukan oleh :

SITI MARIYAM 151202805

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA 2016

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

ii 

 

TESIS

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

Oleh :

SITI MARIYAM NIM : 151202805

Tesis ini telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji

Pada tanggal............................................

Dosen Penguji I

Dr. Endy Gunanto, MM

Dosen Penguji II/Pembimbing

Dra Suci Utami Wikaningtyas, MM

Dan telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Magister

Yogyakarta, .....................................................

Mengetahui,

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA

DIREKTUR

Prof. Dr. Abdul Halim, MBA, AK

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

iii 

 

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Desember 2016

SITI MARIYAM

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

iv 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini dengan tidak ada halangan apapun. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai derajat sarjana S2 pada Program Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

Selama penelitian dan penyusunan tesis ini, penulis telah banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak yang sangat besar artinya dalam penyelesaian tesis ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Bupati Pacitan dan Direktur RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti pendidikan;

2. Direktur Program Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di STIE Widya Wiwaha;

3. Bapak Drs. John Suprihanto, MM, Ph.D dan Ibu Dra. Suci Utami Wikaningtyas, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi hingga tersusunnya tesis ini;

4. Kepala Bidang Keuangan RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan yang telah memberi ijin sebagai lokasi penelitian;

5. Suami dan anak-anakku yang selalu memberikan semangat dan motivasi; 6. Bapak alm., Ibu dan mertuaku tercinta yang selalu mendoakan anak-anaknya

untuk sukses dan hidup lebih baik; 7. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah ikut

membantu penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih banyak

kekurangannya, namun demikian penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat sebagai salah satu informasi ilmiah.

Yogyakarta, Desember 2017

Penulis

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii KATA PENGANTAR........................................................................................ iv DAFTAR ISI ....................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................................. 9 C. Pertanyaan Penelitian............................................................................... 9 D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9 E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Penelitian Sejenis ................................................................................... 11 B. Strategi ................................................................................................... 11 C. Kinerja ................................................................................................... 16 D. Pendekatan Analisis SWOT .................................................................. 19 E. Kerangka Konseptual SWOT ................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan/Desain Penelitian ................................................................ 27 B. Metode Pengumpulan Data.................................................................... 27 C. Metode Analisis Data ............................................................................ 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan.............................. 31 B. Analisis SWOT Bidang Keuangan ....................................................... 46 C. Strategi Peningkatan Kinerja Berdasarkan Posisi.................................. 74

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

vi 

 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................ 77 B. Saran ...................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 80

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

vii 

 

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Transaksi Retur Pendapatan ................................................. 3 Tabel 1.2 Pengajuan dan Pelunasan Klaim BPJS .............................................. 4 Tabel 1.3 Pembayaran Obat Jatuh Tempo ......................................................... 7 Tabel 1.4 Target dan Realisasi SPM ................................................................. 8 Tabel 4.1 Jumlah Pegawai ............................................................................... 43 Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Pegawai Bidang Keuangan ............................. 44 Tabel 4.3 Jabatan Fungsional Umum Bidang Keuangan ................................ 44 Tabel 4.4 Bobot Faktor Kekuatan ................................................................... 63 Tabel 4.5 Bobot Faktor Kelemahan ................................................................ 63 Tabel 4.6 Bobot Faktor Peluang ...................................................................... 64 Tabel 4.7 Bobot Faktor Ancaman ................................................................... 64 Tabel 4.8 Nilai Faktor Kekuatan ..................................................................... 65 Tabel 4.9 Nilai Faktor Kelemahan .................................................................. 66 Tabel 4.10 Nilai Faktor Peluang ...................................................................... 69 Tabel 4.11 Nilai Faktor Ancaman ................................................................... 70 Tabel 4.12 Total Nilai Tertimbang .................................................................. 71 Tabel 4.13 Selisih Nilai Tertimbang ............................................................... 73 Tabel 4.14 Matriks Strategi Utama .................................................................. 76

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

viii 

 

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Prosentase Pengaduan Masyarakat .................................................. 3

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

ix 

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Matriks SWOT ............................................................................ 20 Gambar 2.2 Matriks Strategi Utama ................................................................ 24 Gambar 2.3 Gambaran Konseptual Matriks SWOT ....................................... 26 Gambar 3.1 Matriks SWOT ............................................................................ 30 Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSUD Kab. Pacitan ..................................... 42 Gambar 4.2 Posisi Bidang Keuangan .............................................................. 74

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Panduan Wawancara Lampiran 2. Hasil Wawancara

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

xi 

 

ABSTRAK

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BIDANG KEUANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO

KABUPATEN PACITAN

Oleh : SITI MARIYAM

Bidang Keuangan merupakan salah satu bidang di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan yang memiliki tugas dan fungsi dalam pengelolaan keuangan yaitu mengkoordinasikan penggerakan kegiatan anggaran, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan anggaran keuangan, mobilisasi, akuntansi dan verifikasi. Fungsi pengelolaan keuangan ini meliputi pencatatan transaksi baik pendapatan maupun belanja sekaligus penyajian laporan keuangan rumah sakit sesuai standar akuntansi pemerintah.

Peningkatan kinerja bidang keuangan dilakukan dengan terlebih dahulu

melakukan identifikasi factor-faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Selanjutnya faktor-faktor tersebut dikaji dengan analisis SWOT-4K untuk menentukan strategi yang paling optimal berdasarkan posisi pada kuadran berdasarkan matrik SWOT.

Dari hasil penelitian, strategi yang diambil berdasarkan faktor internal dan

ekternal yang mempengaruhi bidang keuangan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan yang berada pada kuadran II yaitu : 1. Mengajukan formasi untuk penambahan jumlah tenaga dengan kompetensi

sesuai kebutuhan. 2. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait agar kesalahan administrasi

atas kurang ketelitian petugas dapat segera diselesaikan. 3. Meningkatkan kerjasama dengan Dewan Pengawas sehingga dapat belajar

tentang pengelolaan keuangan BLUD yang lebih baik serta mengirimkan petugas keuangan yang dimiliki untuk mengikuti pelatihan.

4. Pengembangan aplikasi barang sesuai kondisi di rumah sakit sesuai peraturan yang berlaku tanpa bertentangan dengan peraturan PPK-BLUD.

5. Merencanakan pembangunan ruang gudang penyimpanan arsip keuangan sesuai kemampuan anggaran BLUD.

Dengan strategi yang baik diharapkan kinerja bidang keuangan dapat lebih

optimal untuk mendukung pencapaian kinerja rumah sakit sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kata Kunci : Strategi, kinerja, matrik SWOT

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

1

 

 

 

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan ekonomi dan dunia usaha telah menimbulkan persaingan

yang makin tajam, demikian halnya dengan industri pelayanan kesehatan

sebagai dampak dari kemajuan teknologi bidang kesehatan sehingga menuntut

pembiayaan dan investasi yang sangat mahal, sementara itu kemampuan

pemerintah dalam membiayai pelayanan kesehatan masyarakat semakin

terbatas. Oleh karena itu perlu memberikan otonomi dengan ruang gerak yang

lebih leluasa bagi rumah sakit dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber

daya. Kebijakan yang diambil oleh Pemerintah untuk mengatasi kondisi

diatas adalah dengan status Badan Layanan Umum (BLU) bagi rumah sakit.

Status ini memberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan agar rumah sakit

mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. (Depkes,

2010).

Soeroso, S (2003) menambahkan bahwa rumah sakit harus

diselenggarakan sesuai kemajuan teknologi yang memiliki konsekuensi biaya,

maka perlu diselenggarakan secara efisien dan efektif. Hal ini dikarenakan

rumah sakit adalah institusi yang padat modal (Capital Intensive), padat

teknologi (Technology Intensive), padat karya (Labor Intensive) dan padat

ketrampilan (Skill Intensive) dalam menjalankan fungsi pelayanannya.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2007 tentang

Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan yang mana Rumah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

2

 

 

 

Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan merupakan salah satu

satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten

Pacitan. Sedangkan berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2007

tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Pacitan, maka Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan

merupakan unsur pendukung penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten

Pacitan yang dipimpin oleh Direktur yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan adalah melaksanakan penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan pengobatan di Rumah Sakit.

Berdasarkan peraturan di atas, salah satu bidang yang ada di rumah

sakit untuk mendukung fungsi pelayanan pengobatan adalah bidang

keuangan. Bidang keuangan mempunyai tugas dalam pengelolaan keuangan

yaitu mengkoordinasikan penggerakan kegiatan anggaran, pemantauan dan

pengawasan pelaksanaan kegiatan anggaran keuangan, mobilisasi, akuntansi

dan verifikasi. Fungsi pengelolaan keuangan ini meliputi pencatatan transaksi

baik pendapatan maupun belanja sekaligus penyajian laporan keuangan rumah

sakit sesuai standar akuntansi pemerintah.

Bidang keuangan secara struktur organisasi memiliki 2 (dua) Seksi

yaitu Seksi Anggaran dan Seksi Akuntansi dan Verifikasi, namun dalam

pelaksanaan tugasnya memiliki kepanjangan pelaksana teknis yaitu loket

pembayaran dan tim asuransi. Data dari Seksi Informasi dan Pengaduan

menunjukkan bahwa pada tahun 2015 adanya pengaduan tentang pelayanan di

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

3

 

 

 

loket pembayaran baik mengenai petugas maupun kejelasan pembayaran

pasien terutama pasien BPJS yang naik kelas.

Grafik 1.1 Prosentase Pengaduan Masyarakat tentang Pelayanan Keuangan dibanding

Total Pengaduan Masyarakat Terhadap Rumah Sakit Tahun 2015

90 kasus

15 kasus

non keuangan keuangan

Loket pembayaran dalam penatausahaan penerimaan untuk

pengembalian kelebihan pembayaran pasien dilakukan melalui mekanisme

belanja di Seksi Anggaran. Berdasarkan data dari Seksi Anggaran jumlah

pengembalian kelebihan pembayaran pada tahun 2015 sebanyak 54 transaksi.

Jumlah pengembalian untuk setiap bulan pada tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jumlah Transaksi Pengembalian Atas Kelebihan Bayar Pasien

RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan Tahun 2015

No Bulan Jumlah 1 2 3 1. Januari 10 2. Pebruari 4 3. Maret 7 4. April 1 5. Mei 13 6. Juni 8 7. Juli 9 8. Agustus 2 9. September s/d Desember 0

Jumlah 54 Sumber : Seksi Anggaran RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan Th 2015

Sumber : Seksi Informasi dan Pengaduan RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan Th. 2015 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

4

 

 

 

Pendapatan rumah sakit selain dari pasien umum atau pasien yang

bayar langsung juga berasal dari pasien peserta asuransi BPJS. Data dari

Seksi Anggaran menunjukkan bahwa untuk pengajuan klaim BPJS rata-rata

tiap bulan belum dapat tepat waktu. Belum tepat waktu pengajuan klaim ini

artinya dalam pengajuan klaim BPJS bulan bersangkutan tidak seluruh pasien

yang berkunjung dalam bulan bersangkutan diajukan dalam 1 (satu) ajuan

klaim tetapi ada pengajuan kedua yang merupakan susulan dari pengajuan

pertama. Adanya susulan pengajuan klaim BPJS pada tahun 2015 dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.2 Pengajuan dan Pelunasan Klaim Pasien Peserta BPJS

RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan Tahun 2015

No Bulan Tagihan Pelunasan 1 2 3 4

1 JANUARI RI 1.339.612.696 1.339.612.696 RJ 369.867.900 369.867.900 OBAT 45.583.000 45.583.000 AMBULANCE 11.732.000 11.732.000 Susulan RI 294.213.080 294.213.080 Susulan RJ 22.670.500 22.670.500 Susulan OBAT 1.388.982 1.388.982 2 PEBRUARI RI 1.264.291.600 1.264.291.600 RJ 345.698.300 345.698.300 OBAT 42.602.141 42.602.141 AMBULANCE 15.957.500 15.957.500 Susulan RI 466.180.580 466.180.580 Susulan RJ 23.988.900 23.988.900 Susulan OBAT 1.117.543 1.117.543 3 MARET RI 975.232.484 975.232.484 RJ 382.912.400 382.912.400 OBAT 56.624.524 56.624.524 AMBULANCE 15.048.000 15.048.000 Susulan RI 684.634.796 684.634.796 Susulan RJ 28.931.000 28.931.000

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

5

 

 

 

 

No Bulan Tagihan Pelunasan 1 2 3 4 4 APRIL RI 1.403.470.984 1.403.470.984 RJ 370.477.100 370.477.100 OBAT 60.917.910 60.917.910 Protesa Gigi 500.000 500.000 AMBULANCE 14.805.000 14.805.000 Susulan RI 549.890.292 549.890.292 Susulan RJ 28.867.900 28.867.900 5 MEI RI 1.362.545.784 1.362.545.784 RJ 332.288.500 332.288.500 Obat Kronis 66.196.812 66.196.812 AMBULANCE 19.665.000 19.665.000 Susulan RI 466.439.000 466.439.000 Susulan RJ 17.701.100 17.701.100 6 JUNI RI 1.718.748.084 1.718.748.084 RJ 362.771.400 362.771.400 OBAT 65.936.440 65.936.440 Protesa Gigi 500.000 500.000 Susulan RI 255.125.796 255.125.796 Susulan RJ 15.354.000 15.354.000 7 JULI RI 325.555.200 325.555.200 RJ 1.254.486.084 1.254.486.084 OBAT 63.969.156 63.969.156 Protesa Gigi 500.000 500.000 Susulan RJ 15.632.700 15.632.700 Susulan RI 540.356.500 540.356.500 8 AGUSTUS RJ 375.111.700 375.111.700 RI 1.234.488.992 1.234.488.992 Obat Kronis 72.295.431 72.295.431 Susulan RJ 13.836.900 13.836.900 Susulan RI 578.728.796 578.728.796 9 SEPTEMBER RI 1.265.401.788 1.265.401.788 RJ 375.125.500 375.125.500 Protesa gigi 1.750.000 1.750.000 Obat 83.103.823 83.103.823 Susulan RI 467.604.096 467.604.096 Susulan RJ 16.399.400 16.399.400 Susulan RI 8.878.800 8.878.800

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

6

 

 

 

 

No Bulan Tagihan Pelunasan 1 2 3 4 10 OKTOBER RJ 413.482.500 413.482.500 RI 1.533.753.480 1.533.753.480 Protesa gigi 250.000 250.000 Obat 91.674.732 91.674.732 Susulan RI 418.283.796 418.283.796 Susulan RJ 8.274.800 8.274.800

11. NOPEMBER RI 1.457.617.296 1.457.617.296 RJ 403.453.600 403.453.600 Obat 94.034.385 94.034.385 Susulan RI 574.232.588 574.232.588 Susulan RJ 11.611.700 11.611.700

12. DESEMBER RI 1.565.434.380 1.565.434.380 RJ 438.088.100 438.088.100 Obat 108.967.775 108.967.775 Susulan RI 468.216.800 468.216.800 Susulan RJ 21.199.800 21.199.800

Sumber : Seksi Anggaran RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan

Pendapatan rumah sakit diutamakan digunakan untuk mencukupi biaya

operasional pelayanan dan pendukung pelayanan yang mencakup belanja

pegawai, barang/jasa dan modal. Pembagian pendapatan ke dalam pos

anggaran belanja didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12

Tahun 2013 tentang Pola Tarif Badan Layanan Umum Rumah Sakit di

Lingkungan Kementerian Kesehatan yang mana pada pasal 28 ayat (2)

menyebutkan bahwa biaya pegawai paling besar 44% dan biaya operasional

dan investasi paling kecil 56%. Belanja bahan yang termasuk ke dalam

belanja barang yang sangat penting di rumah sakit sesuai dengan tugas dan

fungsinya adalah belanja obat-obatan. Berdasarkan data dari Seksi Anggaran

bahwa pada tahun 2015 terdapat pembayaran belanja obat yang melampaui

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

7

 

 

 

jatuh tempo sesuai dengan tanggal yang tertera pada faktur penjualan. Data

pembayaran sebagaimana dimaksud pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.3 Jumlah Pembayaran Obat yang Jatuh Tempo Beradasarkan Faktur

Di RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan Tahun 2015

No Bulan Transaksi Obat

Total Tepat Waktu Setelah Jatuh

Tempo 1 2 3 4 5 1. Januari 39 10 49 2. Pebruari 3 35 38 3. Maret 2 67 69 4. April 4 50 54 5. Mei 2 68 70 6. Juni 5 76 81 7. Juli 1 39 40 8. Agustus 12 77 89 9. September 4 65 69

10. Oktober 11 71 82 11. Nopember 0 42 42 12. Desember 17 74 91

Jumlah 100 674 774 Sumber : Seksi Anggaran RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan

Dalam menjalankan fungsi penyajian laporan keuangan maka rumah

sakit berpedoman pada pernyataan nomor 13 dari Komite Standar Akuntansi

Pemerintahan. Dalam peraturan ini menyebutkan bahwa laporan operasional

mencakup pendapatan dan beban BLU diakui pada saat timbulnya kewajiban

yaitu pada saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke BLU tanpa diikuti

keluarnya kas. Berdasarkan data dari Seksi Akuntansi dan Verifikasi

menunjukkan bahwa laporan operasional yang sesuai aturan belum bisa

disediakan tiap bulan. Laporan operasional yang memuat pendapatan dan

beban secara akrual baru bisa disediakan pada akhir tahun.

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya bidang keuangan pada tahun

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

8

 

 

 

2015 didukung dengan 28 karyawan/karyawati yang sebagian besar

berpendidikan setingkat sma atau sederajat. Setiap karyawan dibidang

keuangan belum menduduki jabatan fungsional tertentu sehingga masih

merupakan jabatan fungsional umum sebagai petugas adminitrasi keuangan.

Indikator kinerja rumah sakit sebagaimana yang tertuang dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Pacitan yang

mencerminkan kinerja bidang keuangan adalah Cost Recovery Rate (CRR).

Realisasi capaian indikator ini pada tahun 2015 sebesar 79,96% atau

mengalami kenaikan apabila dibanding realisasi capaian tahun 2014 sebesar

75,96%. Sedangkan indikator kinerja bidang keuangan menurut Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit adalah:

Tabel 1.5 Target dan Realisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan Tahun 2015

No Indikator Target Realisasi 1 2 3 4 1. Ketapatan waktu penyusunan laporan

keuangan 100% 100%

2. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap

< 2 jam 34,59 menit

3. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu

100% 100%

Sumber : Bidang Pelayanan RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan Tahun 2015

Dengan melihat kondisi diatas meskipun dalam pencapaian indikator

kinerja keuangan sudah mencapai target namun masih adanya hal-hal yang

belum sesuai dengan harapan masyarakat, maka diperlukan adanya upaya

peningkatan kinerja bidang keuangan yang berada di rumah sakit dengan

strategi yang handal sehingga bisa lebih optimal. Oleh karena itu kami

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

9

 

 

 

mengambil judul penelitian ‘’STRATEGI PENINGKATAN KINERJA

BIDANG KEUANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO

KABUPATEN PACITAN‘’

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah kinerja bidang keuangan pada Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan belum optimal.

C. PERTANYAAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas,

maka didapatkan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apa sajakah faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

pada upaya peningkatan kinerja bidang keuangan pada Rumah Sakit

Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan ?

2. Berada di posisi manakah bidang keuangan pada Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan berdasarkan analisis SWOT ?

3. Bagaimana strategi peningkatan kinerja bidang keuangan pada Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan ?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengkaji

hal-hal yang terkait dengan peningkatan kinerja bidang keuangan pada Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan antar lain ;

1. Mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

10

 

 

 

ancaman pada upaya peningkatan kinerja bidang keuangan pada Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan.

2. Mengetahui posisi bidang keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Darsono Kabupaten Pacitan berdasarkan analisis SWOT.

3. Merumuskan strategi peningkatan kinerja bidang keuangan pada Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Pihak Manajemen Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan untuk evaluasi kinerja dan membantu menentukan

strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja bidang keuangan pada

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan.

2. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman dan pengembangan wawasan dalam menentukan

strategi yang efektif untuk peningkatan kinerja bidang keuangan pada

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan.

3. Bagi Kampus

Penelitian ini dapat digunakan acuan bagi peneliti lain dalam menentukan

strategi upaya peningkatan kinerja di organisasi melalui analisis SWOT.

4. Bagi ilmu pengetahuan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dibidang penelitian

sejenis dan dapat pula dikembangkan lebih lanjut.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

11

 

 

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PENELITIAN SEJENIS

Siswanto, D. (2015:46) “Strategi Peningkatan Kinerja Sumber Daya

Manusia melalui Pendidikan dan Pelatihan pada Pegawai Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Pacitan”. Dari hasil analisa faktor-faktor

lingkungan yang ada didapatkan faktor yang menonjol adalah faktor internal

yang merupakan kekuatan dan faktor eksternal yang merupakan peluang.

Hasil perhitungan selisih antara nilai tertimbang kekuatan dengan nilai

tertimbang kelemahan merupakan selisih positif dan selisih antara nilai

tertimbang peluang dan nilai tertimbang ancaman adalah selisih positif,

sehingga posisi kekuatan organisasi terletak di kuadran I yaitu pada posisi

pertumbuhan.

B. STRATEGI

1. Pengertian

Strategi adalah perencanaan lengkap atau suatu perencanaan yang

menunjukan secara spesifik pilihan mana yang harus diambil oleh seorang

pemain pada setiap kemungkinan situasi yang dihadapi. Strategi adalah

posisi yang dalam teori organisasi banyak dikaitkan dengan lingkungan

organisasi. Disamping itu, strategi adalah perspekstif yang bukan saja

mengandung kesadaran akan posisi organisasi terhadap lingkungannya,

tetapi juga bagaimana cara pandang organisasi terhadap dunia luar.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

12

 

 

 

(Soeroso,2002)

Pengertian Strategi dalam Wikipedia Bahasa Indonesia adalah

pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan

gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu

tertentu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa di dalam strategi yang baik

terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor

pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara

rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai

tujuan secara efektif.

2. Manajemen Strategi

Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen

strategis dengan cara yang berbeda-beda. Ketchen (2009) dalam Wikipedia

mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi

yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan

keunggulan kompetitif. Definisi ini menggambarkan dua elemen utama

manajemen strategis. Pertama, manajemen strategis dalam sebuah

perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan (ongoing processes):

analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan dengan

bagaimana manajemen menganalisis sasaran strategis (visi, misi, tujuan)

serta kondisi internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya,

perusahaan harus menciptakan keputusan strategis. Tindakan yang perlu

dilakukan akan mendorong manajer untuk mengalokasikan sumber daya

dan merancang organisasi untuk mengubah rencana menjadi kenyataan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

13

 

 

 

Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa

sebuah perusahaan mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer

perlu menentukan bagaimana perusahaan bisa menciptakan keunggulan

kompetitif yang tidak hanya unik dan berharga, tetapi juga sulit ditiru atau

dicari subtitusinya sehingga mampu bertahan lama. Keunggulan kompetitif

yang mampu bertahan lama biasanya didapatkan dengan melakukan

aktivitas berbeda dengan apa yang dilakukan pesaing, atau melakukan

aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda.

Lebih lanjut dijelaskan dalam Wikipedia bahwa tugas pertama

dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan

penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan

kerangka dasar organisasi dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang

hendak dijalankan oleh organisasi. Setelah itu, organisasi bersangkutan

akan melakukan pemindaian lingkungan untuk membangun keselarasan

dengan pernyataan misi yang telah dibuat.

Pembentukan strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama yaitu

melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing terhadap

lingkungan internal maupun eksternal, baik lingkungan mikro maupun

makro. Bersamaan dengan proses tersebut selanjutnya tujuan dirumuskan.

Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga

jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan

pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang

dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

14

 

 

 

lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial

maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun

strategis), dan tujuan taktis.

Lebih lanjut dijelaskan dalam Wikipedia bahwa ada tiga tingkatan

strategi dibuat dalam organisasi yang lebih besar, yakni meliputi strategi

perusahaan, bisnis, dan fungsional (atau operasional). Sementara strategi

perusahaan akan menentukan bisnis apakah yang perusahaan akan benar-

benar beroperasi di sana, strategi bisnis akan menentukan bagaimana

perusahaan akan bersaing di masing-masing bisnis yang telah dipilih. Dan

strategi tingkat operasional akan menentukan bagaimana masing-masing

bidang fungsional (seperti sumber daya manusia atau akuntansi) benar-

benar akan mendukung strategi-strategi bisnis dan korporasi. Semua

strategi ini harus berkaitan erat untuk memastikan bahwa organisasi

bergerak ke arah yang menyatu.

3. Aspek Strategi yang berkontribusi terhadap kinerja sumber daya manusia

Banyak faktor yang menyebabkan sumber daya manusia memiliki

kinerja unggul, sehingga mampu mendorong keberhasilan organisasi.

Faktor-faktor tersebut antara lain : (Sudarmanto, 2009)

a. Aspek Kompetensi

Karekteristik personal yang mencakup ; dorongan, sifat/watak, citra

diri, pengetahuan akan menentukan bagaimana perilaku orang dalam

bekerja. Perilaku yang merupakan tindakan seseorang dalam

pekerjaan juga ditentukan oleh sejauh mana ia di dukung oleh

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

15

 

 

 

ketrampilan/keahlian yang dimilikinya. Asumsinya, semakin trampil

seseorang atau semakin ahli orangda;am pekerjaan tertentu, maka

semakin mendorong penampilan kerja yang baik atau unggul

b. Aspek Budaya Organisasi

Budaya organisasi memiliki kontribusi yang menentukan dalam

membentuk perilaku pegawai. Budaya organisasi merupakan nilai,

sikap sikap yang telah diyakini pegawai, sehingga telah menjadi

perilaku pegawai dalam keseharian. Sikap sikap dan nilai nilai yang

telah mengkristal dalam organisasi akan menuntun pegawai untuk

berprilaku sesuai dengan sikap dan nilai yang di yakini. Dengan kata

lain, budaya organisasi akan mempengaruhi anggota organisasi dalam

mencapai tujuan organisasi.

c. Aspek Sistem Penghargaan

Sistem penghargaan terkait dengan cara organisasi memberikan

pengakuan dan imbalan kepada pegawai dalam rangka memjaga

keselarasan antara kebutuhan individu dengan tujuan organisasi.

Sistem penghargaan dapat mendorong perilaku pegawai atau

memberikan pengukuhan atas perilaku pegawai yang telah dilakukan.

Sistem penghargaan / imbalan dapat memberikan kontribusi penting

bagai pencapaian tujuan organisasi jika :

a. Mengintregasikan strategi dan kebijakan imbalan / perhargaan dengan

strategi utama umtuk mencapai pertumbuhan dan peningkatan kerja.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

16

 

 

 

b. Menopang nilai nilai organisasi, terutama nilai nilai yang berkaitan

inovasi, kerja sama tim, fleksibilitas, pelayanan pelanggan, dan mutu

c. Sesuai dengan budaya dan gaya manajemen organisasi sedang berlaku

atau di rencanakan.

d. Mendorong atau mendukung perilaku yang diinginkan dari semua level

karyawan dengan menunjukkan kepada karyawan mengenai jenis jenis

perilaku yang diberi penghargaan, bagaimana perilaku dijalankan dan

bagaimana harapan mereka akan terpuaskan.

e. Memberi keunggulan kompetitif yang diperlukan organisasi untuk

menarik dan mempertahankan ketrampilan yang dibutuhkan organisasi.

f. Memungkinkan organisasi mendapatkan nilai sesuai dengan nilai yang

dikeluarkan dalam praktek imbalan / penghargaan.

C. KINERJA

1. Definisi kinerja

Menurut Sudarmanto (2009), kinerja akan menjadi isu aktual dalam

organisasi karena apapun organisasinya kinerja merupakan pertanyaan

kunci terhadap efektifitas atau keberhasilan organisasi. Organisasi yang

berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang

didalamnya memiliki kinerja yang baik. Organisasi yang efektif atau

berhasil akan ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas.

Banyak organisasi yang berhasil atau efektif yang berhasil atau efektif

karena ditopang oleh kinerja sumber daya manusia. Sebaliknya, tidak

sedikit organisasi yang gagal karena faktor kinerja sumber daya manusia.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

17

 

 

 

Dengan demikian, ada kesesuaian antara keberhasilan organiasi atau

kinerja organisasi dengan kinerja individu atau sumber daya manusia.

Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik

organisasi tersebut bersifat profit oreited dan non profit oriented yang

dihasilkan selama satu periode waktu. Lebih lanjut menurut Amstrong dan

Baron (1998) menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai

tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam

perumusan skema strategis (strategi planning) suatu organisasi (dikutip

dalam Fahmi, 2013; 2).

2. Level Kinerja

Terkait dengan konsep kinerja, Rummler dan Brache (1995)

mengemukakan ada 3 (tiga) level kinerja, yaitu : (dikutip dalam

Sudarmanto, 2009 : 8)

a. Kinerja Organisasi

Merupakan pencapaian hasil pada level atau unit analisis organisasisi.

Kinerja pada level ini terkait dengan tujuan organisasi, rancangan

organisasi, dan manejemen organisasi

b. Kinerja Proses

Merupakan kinerja pada proses tahapan dalam menghasilkan produk

atau layanan. Kinerja pada level proses ini dipegaruhi oleh tujuan

proses, dan manajemen proses.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

18

 

 

 

c. Kinerja individu/pekerjaan

Merupakan pencapaian atau efektifitas pada tingkat pegawai atau

pegawai. Kinerja pada level ini dipengaruhi oleh tujuan pekerjaan,

rancangan pekerjaan, dan menejemen pekerjaan serta karakteristik

individu.

3. Dimensi Kinerja

Dimensi atau indikator kinerja merupakan aspek aspek yang menjadi

ukuran dalam menilai kinerja. Ukuran ukuran dijadikan tolok ukur dalam

menilai kinerja. John Miner (1988), mengemukakan 4 dimensi yang dapat

dijadikan sebagai tolok ukur dalam menilai kinerja, yaitu : (dikutip dalam

Sudarmanto, 2009 : 12)

a. Kualitas, yaitu tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan;

b. Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan;

c. Penggunaan waktu dalam bekerja, yaitu tingkat ketidak hadiran,

keterlambatan, waktu kerja efektif/jam kerja yang hilang;

d. Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja.

Armstrong (2003) menyatakan bahwa pengukuran kinerja

merupakan hal yang sangat penting untuk dapat memperbaiki pelaksanaan

kerja yang dapat dicapai. Menurutnya ada empat jenis ukuran kinerja,

yaitu: (dikutip dalam Sudarmanto, 2009 : 13)

a. Ukuran uang yang mencangkup pendapatan, pengeluaran, dan

pengembalian.

b. Ukuran upaya atau dampak yang mencakup pencapaian sasaran,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

19

 

 

 

penyelesaian proyek, tingkat pelayanan, serta kemampuan

mempengaruhi perilaku rekan kerja dan pelanggan.

c. Ukuran reaksi yang menunjukkan penilaian rekan kerja, pelanggan

atau pemegang pekerjaan lainnya

d. Ukuran waktu yang menunjukkan pelaksanaan kinerja dibandingkan

jadwal, batas akhir, kecepatan respon, atau jumlah pekerjaan sasaran.

4. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan

pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya,

termasuk informasi atas : efiesiensi penggunaan sumber daya dalam

menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik

barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh

pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang

diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan (Robertson,

2002).

Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang

bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu

strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial. Sistem pengukuran

kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi, karena

pengukuran kinerja dapat diperkuat dengan menetapkan reward and

punishment system (Mardiasmo, 2009).

D. PENDEKATAN ANALISIS SWOT

Di dalam menganalisis terhadap suatu masalah dapat menggunakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

20

 

 

 

berbagai macam pendekatan. Dalam tesis ini penulis menggunakan

pendekatan Matriks SWOT 4K, sesuai dengan namanya, memiliki empat

kuadran yang terbentuk oleh sumbu horizontal yang mencerminkan variabel

lingkungan internal perusahaan dan satu sumbu vertikal yang mencerminkan

lingkungan eksternal. Setengah sumbu horisotal bernilai positif merupakan

simbol kekuatan perusahaan, sedangkan setengah yang lain merupakan

sumbu bernilai negatif yang merupakan representatif kelemahan perusahaan.

Setengah sumbu vertikal bernilai positif merupakan representative peluang

bisnis, sedangkan setengah lainnya bernilai negatif merupakan simbol

ancaman bisnis (Suwarsono, 2009).

Gambar 2.1 Matriks Strengh Weakness Opportunity Threat (SWOT)

Peluang (Opportunity)

Ancaman (Threat) Sumber : Suwarsono, M., 2008:39

1. Kuadran I terbentuk oleh potongan sumbu horizontal positif (kekuatan

perusahaan) dan potongan sumbu vertikal positif (peluang bisnis).

Kekuatan (Strengh)

Kelemahan

(Weakness)

I Pertumbuhan

II Stabilisasi

IV Diversifikasi

III

Pertahanan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

21

 

 

 

Kuadran I di peroleh ketika nilai tertimbang kekuatan lebih besar dari nilai

tertimbang kelemahan perusahaan dan saat yang sama nilai tertimbang

peluang lebih besar dari pada nilai tertimbang ancaman bisnis. Dengan

kata lain kuadran I terbentuk dari dua nilai positif.

2. Kuadran II terbentuk oleh potongan sumbu vertical positif (peluang bisnis)

dan potongan sumbu horizontal negatif (kelemahan perusahaan). Kuadran

II didapat jika nilai tertimbang peluang masih lebih besar dibanding nilai

tertimbang ancaman bisnis dan saat yang sama nilai tertimbang kelemahan

lebih besar daripada kekuatan perusahaan. Posisi perusahaan di kuadran II

di bentuk oleh nilai positif dan satu nilai negatif.

3. Kuadran III terbentuk oleh potongan sumbu horizontal negatif (kelemahan

perusahaan) dan potongan sumbu vertikal negatif (ancaman bisnis).

Kuadran III diperoleh ketika nilai tertimbang kelemahan lebih besar

dibanding nilai tertimbang kekuatan perusahaan dan di saat yang sama

nilai tertimbang ancaman lebih besar daripada nilai tertimbang peluang

bisnis. Kuadran III di bentuk oleh dua nilai negatif.

4. Kuadran IV terbentuk oleh potongan sumbu vertikal negatif (ancaman

bisnis) dan potongan horizontal positif (kekuatan perusahaan). Kuadran IV

didapat jika nilai tertimbang ancaman lebih besar daripada nilai tertimbang

peluang bisnis dan saat yang sama nilai tertimbang kekuatan masih lebih

besar disbanding nilai tertimbang kelemahan perusahaan. Posisi kuadran

IV dibentuk oleh nilai negatif dan positif.

Matriks SWOT-4K dimulai dengan membuat daftar tentang kekuatan,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

22

 

 

 

kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang dihadapi oleh satu perusahaan

tertentu. Barulah kemudian pada tahapan berikutnya diikuti dengan usaha

merumuskan implikasi strategi yang harus dipilih oleh manajemen

berdasarkan posisi perusahaan dalam salah satu dari empat kuadran yang ada.

Setelah daftar indikator dari empat variabel SWOT ditemukan, semua

indikator tersebut dihitung nilai tertimbangnya secara keseluruhan setelah

sebelumnya diberikan bobot dan nilai untuk masing-masing indikator. Untuk

variabel internal, total nilai kekuatan (S) dikurangi dengan total nilai

kelemahan (W). Demikian pula untuk variabel lingkungan bisnis, total nilai

peluang (O) dikurangi total nilai ancaman (T). Kombinasi dua nilai akhir

tersebutlah yang menjadi penentu posisi perusahaan dalam salah satu empat

kuadran yang tersedia, sekaligus sebagai penentu pilihan strategi yang

dianggap pas.

Dalam kerangka konsep matriks SWOT-4K, setelah mengetahui posisi

dalam matriks SWOT selanjutnya merumuskan strategi bersaing yang

seharusnya dipilih oleh manajemen tersebut berdasarkan posisi yang dimiliki.

Penjabaran strategti berdasarkan posisi pada kuadran adalah :

a. Perusahaan yang berada pada kuadran I seyogyanya menerapkan strategi

pertumbuhan, sesuai dengan kekuatan perusahaan yang dimiliki dan

besarnya peluang bisnis yang masih tersedia. Strategi tersebut meliputi

pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi

kedepan, integrasi kebelakang, integrasi horisontal dan diversifikasi

konsentrik.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

23

 

 

 

b. Perusahaan yang berada pada kuadran II seyogyanya menerapkan strategi

stabilisasi karena perusahaan memiliki kelemahan yang cukup signifikan

pada saat sesuangguhnya masih tersedia peluang bisnis. Perusahaan belum

memiliki keunggulan bersaing yang memadai dan oleh karena itu

perusahaan tidak dapat merubah potensi pasar menjadi keunggulan kinerja

perusahaan. Manajemen berusaha mempertahankan penguasaan pasar

yang dimiliki untuk mengurangi kelemahan perusahaan. Strategi bersaing

dalam kuadran ini dapat berupa kombinasi atau alternatif dari berbagai

strategi berikut ini : mempertahankan pasar yang telah dikuasai,

pengembangan pasar dan produk dengan intensitas rendah, divestasi dan

likuidasi. Strategi pada kuadran ini juga sering disebut dengan strategi

konsolidasi.

c. Perusahaan yang berada pada kuadran III disarankan menggunakan

stratgei penyelamatan yang diperlukan untuk mempertahankan hidup

perusahaan. Oleh karena itu strategi pada kuadran ini juga sering disebut

strategi bertahan. Perusahaan perlu menyehatkan dirinya dengan

melakukan efisiensi melalui penciutan usaha dan disaat yang sama

mencoba melakukan terobosan baru melalui strategi diversifikasi, dengan

sisa-sisa kekuatan yang masih tersisa. Oleh karena itu sering juga disbut

dengan strategi penyehatan. Jika tidak lagi memungkinkan, perusahaan

terpaksa karus keluar dari pasar melalui divestasi dan likuidasi.

d. Perusahaan yang berada pada posisi kudran IV seyogyanya menggunakan

strategi diversifikasi, baik diversifikasi konsentrik maupun konglomerasi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

24

 

 

 

Perusahaan sesungguhnya memiliki keunggulan bersaing memadai, akan

tetapi pasar yang kini menjadi lahan perusahaan tidak lagi menjanjikan.

Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan terobosan dengan keunggulan

yang dimiliki untuk memasuki pasar baru dengan produk lama maupun

baru. Perusahaan tidak perlu ragu-ragu untuk meninggalkan pasar lama,

karena hanya menyisakan sedikit sekali peluang, bahkan justru

menyediakan ancaman bisnis.

Gambar 2.2 Matriks Strategi Utama

Mengurangi Kelemahan

Memaksimalkan Kekuatan Sumber : Suwarsono, M., 2008:35

E. KERANGKA KONSEPTUAL SWOT

Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan

menggeneralisasi suatu pengertian. Kerangka Teori atau Kerangka Pikir atau

Landasan Teori adalah kesimpulan dari Tinjauan Puskata yang berisi tentang

Eksternal Internal

I - Integrasi Veritkal - Diversifikasi konglomerasi

II - Penyehatan - Divestasi - Likuiditas

IV - Integrasi Horisontal - Diversifikasi Konsentrik - Patungan

III - Konsentrasi - Pengembangan pasar - Pengembangan produk

- Inovasi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

25

 

 

 

beberapa konsep teori yang dipergunakan atau berhubungan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan. Berdasarkan Kerangka Teori diatas

disusunlah Kerangka Konsep yaitu suatu bagan yang menggambarkan

hubungan antar konsep yang akan diteliti. Ada lima langkah untuk melakukan

analisis situasi perusahaan, antara lain:

1. Mengevaluasi seberapa baik strategi yang saat ini sedang bekerja. Ini

dilakukan dengan melihat kinerja strategi perusahaan dan menentukan

apakah berbagai strategi logis konsisten.

2. Melakukan analisis SWOT. Kekuatan perusahaan adalah hal yang penting

karena mereka dapat berfungsi sebagai pondasi utama untuk strategi.

Kelemahan perusahaan adalah penting karena mereka dapat mewakili

kerentanan perusahaan yang perlu untuk dikoreksi. Peluang dari luar dan

ancaman ikut bermain karena strategi yang baik bertujuan yang

menangkap peluang yang menarik dan bertahan terhadap ancaman yang

berguna bagi kesejahteraan perusahaan.

3. Mengevaluasi posisi biaya perusahaan dibandingkan terhadap pesaing

(menggunakan konsep analisis biaya strategis dan biaya kerja jika perlu).

Strategi harus selalu bertujuan menjaga biaya cukup sejalan dengan

saingan untuk memelihara kemampuan perusahaan secara menyeluruh

4. Mengakses posisi kompetitif perusahaan dan kekuatan kompetitif.

Langkah ini melihat bagaimana sebuah perusahaan saingan cocok pada

faktor penentu utama keberhasilan kompetitif. Peringkat kekuatan

kompetitif menunjukkan di mana letak sebuah perusahaan yang kuat dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

26

 

 

 

lemah; sebagai aturan, strategi bersaing sebuah perusahaan harus dibangun

di atas kekuatan kompetitif dan merupakan upaya untuk menopang daerah

kompetitif yang rentan. Sebuah perusahaan memiliki potensi terbaik untuk

serangan di daerah di mana perusahaan tersebut itu kuat dan saingan

lemah.

5. Menentukan beberapa isu strategis dan masalah perusahaan yang perlu

dibahas. Tujuan dari langkah analitis untuk mengembangkan agenda

strategi yang sempurna dengan menggunakan hasil dari kedua analisis

situasi perusahaan dan industri dan analisis kompetitif. Langkah ini

membantu manajemen menarik kesimpulan tentang kekuatan dan

kelemahan strategi dan menentukan beberapa isu pembuat strategi yang

perlu dipertimbangkan.

Gambar 2.3 Gambaran Kerangka Konseptual SWOT

Dari Gambar 2.3 diatas dapat diketahui bahwa gambaran konseptual

SWOT meliputi input, process, dan output dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Input merupakan strategi perusahaan saat ini, beserta faktor internal

(strength, weakness) faktor eksternal (opportunity, threat) yang

mempengaruhinya.

2. Process merupakan beberapa langkah analisis SWOT.

3. Output merupakan strategi baru dan solusi dari hasil analisis SWOT yang

dilakukan untuk mengembangkan potensial perusahaan lebih maju

Input Process Output

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

27

 

 

 

BAB III METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN/DESAIN PENELITIAN

Rancangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian ini sering digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah, yang mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.

B. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode

wawancara. Wawancara yaitu memperoleh data melalui tanya jawab dengan

pihak terkait sesuai yang telah ditetapkan. Informan yang akan diwawancara

dalam penelitian ini adalah :

a. Kepala bidang keuangan;

b. Kepala seksi anggaran;

c. Petugas entry tagihan pembayaran;

d. Petugas entry pendapatan;

e. Bendahara pengeluaran;

f. Bendahara penerimaan;

g. Petugas klaim asuransi;

h. Pembuat laporan keuangan.

C. METODE ANALISIS DATA

Dalam menganalisis penelitian ini mengunakan metoda SWOT-4K

terdiri dari analisis kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

28

 

 

 

(Opportunity) dan Ancaman (Threats). Langkah pokok yang digunakan untuk

menyusun matriks SWOT-4K adalah sebagai berikut :

a. Menyusun variabel lingkungan eksternal dan internal yang diperkirakan

mempengaruhi kinerja bidang keuangan. Jumlah indikator yang mewakili

yaitu antara tiga sampai dengan lima belas. Hal ini dikarenakan jika

indikator yang digunakan terlalu sedikit mengakibatkan kurang

mencerminkan veriabel yang hendak diukur. Akan tetapi jika indikator

yang digunakan terlalu banyak juga mengakibatkan tidak focus pada

permasalahnya. Indikator yang telah jelas identifikasinya dikelompokkan

ke dalam kategori sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau hambatan

bukan sekedar sebagai indikator lingkungan internal dan eksternal.

b. Memberi bobot pada masing-masing indikator dengan cara

membandingkan peran satu indikator tertentu dengan indikator yang

lainnya. Pemberian bobot lebih banyak berkaitan dengan pembanding

besar kecilnya peran antar indikator. Bobot maksimum yang diberikan

untuk setiap kategori adalah 1 atau 100 persen. Bobot maksimum tersebut

kemudian didistribusikan pada semua indikator dalam kategori tersebut

sesuai dengan derajat pengaruh masing-masing indikator.

c. Memberi penilaian terhadap besar kecilnya sumbangan dan hambatan yang

diberikan oleh masing-masing indikator terhadap pencapaian tujuan

organisasi. Penilaian ini lebih langsung menunjuk pada perbandingan

peran antar indikator, penilaian ini lebih langsung menunjuk pada

sumbangan atau hambatan yang hendak diberikan oleh masing-masing

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

29

 

 

 

indikator pada pencapaian kinerja organisasi. Perlu membedakan apakah

pengaruh yang dimiliki oleh masing-masing kategori variabel bersifat

positif atau negatif terhadap kinerja organisasi.

Penilaian pada masing-masing indikator biasanya dilakukan dengan

memberikan skor mulai dari 1 sampai dengan 5 untuk kategori variabel

kekuatan dan peluang, karena kedua kategori tersebut memiliki hubungan

positif dengan kinerja organisasi. Penilaian diberikan dengan angka -1

sampai dengan -5 untuk kategori variabel kelemahan dan ancaman karena

kedua variabel tersebut memiliki hubungan negatif dengan angka positif

akan tetapi diberlakukan sebagai pengurang ketika menentukan posisi

kuadran organisasi. Angka 1 berarti sangat tidak penting, angka 2 berarti

tidak penting, angka 3 berarti netral, angka 4 berarti setuju, dan angka 5

berarti sangat setuju.

d. Menghitung nilai tertimbang dari masing-masing indikator dalam satu

kategori variabel dan menjumlahkannya. Nilai tertimbang merupakan hasil

perkalian antara bobot dan nilai masing-masing indikator. Setelah nilai

tertimbang masing-masing indikator ditemukan, selanjutnya nilai

tertimbang tersebut dijumlahkan. Hasil akhirnya adalah total nilai

tertimbang untuk semua kategori variabel.

e. Menentukan posisi organisasi dalam salah satu kuadran dari keempat

kuadran yang dimiliki dengan matrik SWOT-4K dan sekaligus

menentukan strategi yang seyogyanya dilaksanakan berdasarkan posisi

yang dimiliki tersebut. Dihitung terlebih dahulu selisih nilai tertimbang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

30

 

 

 

antara variabel kekuatan dan kelemahan serta sekaligus nilai tertimbang

antara peluang dan ancaman. Jika selisih nilai positif, maka posisi

perusahaan berada di kuadran I, jika nilai tertimbang peluang lebih besar

dari ancaman dan saaat yang sama nilai tertimbang kekuatan lebih kecil

dari kelemahan maka perusahaan berada di kuadran II. Jika selisih kedua

nilai tersebut negatif, maka posisi perusahaan berada di kuadran III. Jika

tertimbang peluang lebih kecil dari ancaman dan di saat yang sama nilai

tertimbang kekuatan lebih besar dari pada kelemahan, maka posisi

organisasi berada di kuadran IV.

Gambar 3.1 Matriks Strengh Weakness Opportunity Threat (SWOT)

Peluang (Opportunity)

Ancaman (Threat) Sumber : Suwarsono, M., 2008:39

Kekuatan (Strengh)

Kelemahan

(Weakness)

I Pertumbuhan

II Stabilisasi

IV

Diversifikasi III

Pertahanan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

31

 

 

 

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. DARSONO KABUPATEN PACITAN. 1. Pembentukan

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi

Lembaga Teknis Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan. Sedangkan tugas

pokok dan fungsinya diatur berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 62

Tahun 2007 tentang Uraian Tugas, fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Pacitan. Rumah Sakit merupakan unsur

pendukung penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Pacitan, dipimpin

oleh Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertangung jawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 188.45/566/KPTS/408.21/

2015 tentang Penetapan Nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Pacitan, maka sejak tanggal ditetapkan yaitu 29 Juni 2015 Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Pacitan bernama Rumah Sakit Umum Daerah

dr. Darsono Kabupaten Pacitan. Pemberian nama dr. Darsono kepada

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan merupakan wujud

penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Pacitan kepada dr. Darsono yang

merupakan direktur pertama sejak rumah sakit berdiri.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

32

 

 

 

2. Tugas dan Fungsi

a. Tugas

Rumah Sakit Umum Daerah dr Darsono Kabupaten Pacitan

bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang pelayanan pengobatan di Rumah Sakit.

b. Fungsi

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan

dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas mempunyai

fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan pengobatan di

Rumah Sakit;

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

dibidang pelayanan pengobatan di Rumah Sakit;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pelayanan pengobatan

di Rumah Sakit;

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Pacitan adalah sebagai berikut :

1. Bagian Tata Usaha terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Program, Evalusi dan Pelaporan;

c. Sub Bagian Advokasi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

33

 

 

 

2. Bidang Keuangan terdiri dari :

a. Seksi Anggaran;

b. Seksi Akuntansi dan Verifikasi.

3. Bidang Pelayanan terdiri dari :

a. Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang;

b. Seksi Pelayanan Keperawatan.

4. Bidang Pengembangan terdiri dari :

a. Seksi Sumber Daya Rumah Sakit;

b. Seksi Informasi dan Pengaduan.

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAGIAN TATA USAHA

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan dibidang ketatausahaan,

umum, kepegawaian, sarana dan prasarana, program, evaluasi pelaporan

dan keadvokasian, serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan

oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan sesuai

dengan tugas dan fungsinya. Fungsi Bagian Tata Usaha adalah sebagai

berikut :

1) Merencanakan kebutuhan kegiatan urusan rumah tangga, surat

menyurat, kearsipan, perpustakaan dan keprotokolan;

2) Menyusun rencana pembinaan pegawai serta pengembangan

pengelolaan adminsitrasi kepegawaian;

3) Mengkoordinasikan penyelenggaraan dan pengelolaan keadvokasian;

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

34

 

 

 

4) Menhkoordinasikan penyusunan program kerja, pelaporan serta

melaksanakan evaluasi program kerja.

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

sebagai berikut :

a) Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas, tata

kearsipan, urusan rumah tangga, keamanan kantor dan

penyelenggaraan upacara, pertemuan, rapat dinas dan

perpustakaan;

b) Melaksanakan tugas tugas keprotokolan dan adminsitrasi

perjalanan dinas;

c) Melaksanakan analisa kebutuhan dan pengadaan serta

pengadministrasian perlengkapan kantor dan perbekalan lain serta

inventaris terhadap barang-barang;

d) Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas

barang inventaris;

e) Melaksanakan adminsitrasi kepegawaian yang meliputi

pengumpulan data kepeagawaian, buku induk pegawai, mutasi,

kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pembinaan karier,

pengurusan penghargaan dan kesejahteraan pegawai serta pensiun

pegawai;

f) Mengelola administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai,

menyusun administrasi dan evaluasi pegawai serta penyiapan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

35

 

 

 

bahan pembinaan pegawai;

g) Menyiapkan dan mengusahakan peningkatan pengetahuan,

ketrampilan dan disiplin pegawai;

h) Menginventrisir tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Tata Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai

tugas sebagai berikut :

a) Menghimpun dan menyusun rencana program kegiatan Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan;

b) Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan program terkait;

c) Melaksanakan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan program dan

anggaran di Rumah Sakit;

d) Melaksanakan pengelolaan data dan mendokumentasikan data hasil

pelaksanaan kegiatan di Rumah Sakit;

e) Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan di Rumah sakit;

f) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian

Tata Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub Bagian advokasi

Sub Bagian Advokasi mempunyai tugas sebagai berikut :

a) Melaksanakan persiapan peraturan perundang-undangan tentang

Rumah Sakit;

b) Melaksanakan perencanaan dan penyusunan peraturan perundang-

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

36

 

 

 

undangan tentang Rumah Sakit;

c) Mendokumentasikan peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan Rumah Sakit baik berasal dari dalam maupun dari

luar Rumah Sakit;

d) Sebagai rujukan konsultasi hukum di lingkup Rumah sakit;

e) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Tata

Usaha sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BIDANG PELAYANAN

Bidang Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan dibidang pelayanan medis

penunjang dan pelayanan keperawatan serta melaksanakan tugas-tugas lain

yang diberikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan

sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pelayanan mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan/program pelayanan medis

dan penunjang serta pelayanan keperawatan;

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan/program pelayanan medis

dan penunjang serta keperawatan;

c. Mengkoordinasikan penatalaksanaan pelayanan medis, pelayanan

keperawatan dan pelayanan penunjang;

d. Merumuskan dan menyusun kebijakan kegiatan pelayanan medis,

pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

37

 

 

 

1. Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang

Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang mempunyai tugas

sebagai berikut :

1) Menghimpun, mengkaji dan menyusun rencana kegiatan medis dan

penunjang. Pelayanan medis dimaksud adalah kegiatan pelayanan

di Instalasi rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, intensive care

unit, bedah sentral dan rehabiltasi medik, sedangkan pelayanan

penunjang adalah kegiatan pelayanan di instalasi laboratorium,

instalasi radiologi, instalasi pemeliharaan sarana, instalasi gizi,

Instalasi central steril supply division (CSSD), dan instalasi

pemulasaraan jenazah.

2) Melaksanakan kegiatan pelayanan medis dan penunjang;

3) Menghimpun dan merumuskan prosedur tetap pelayanan medis dan

penunjang;

4) Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan medis dan penunjang.

5) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Seksi Pelayanan Keperawatan

Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas sebagai

berikut:

1) Menyusun rencana kegiatan pelayanan keperawatan;

2) Melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan;

3) Menyusun prosedur tetap pelaksanaan pelayanan keperawatan;

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

38

 

 

 

4) Melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

pelayanan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan;

5) Melaksanakan pengelolaan terhadap peningkatan mutu dan etik

asuhan keperawatan;

6) Melaksanakan evaluasi pelaksanaan keperawatan;

7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BIDANG PENGEMBANGAN

Bidang pengembangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan di bidang Sumber

Daya Rumah Sakit, Informasi dan Pengaduan serta melaksanakan tugas

tugas lain yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Pacitan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk

melaksanakan tugasnya maka Bidang Pengembangan mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan penyiapan bahan penyusunan perencanaan

kegiatan pengembangan sumber daya rumah sakit, informasi dan

pengaduan;

b. Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan sumber daya rumah

sakit, informasi dan pengaduan;

c. Pengerahan kegiatan pengembangan sumber daya rumah sakit,

informasi dan pengaduan;

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan kegiatan pengembangan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

39

 

 

 

sumber daya rumah sakit, informasi dan pengaduan.

1. Seksi Sumber Daya Rumah Sakit

Seksi Sumber Daya Rumah Sakit mempunyai tugas sebagai

berikut :

1) Menghimpun dan mengkaji data sumber daya rumah sakit;

2) Menyusun rencana pengembangan sumber daya rumah sakit;

3) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan meningkatkan sumber

daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan;

4) Melaksanakan evaluasi terhadap sumber daya rumah sakit;

5) Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan dengan

instansi pelaksana penelitian dan pengembangan;

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pengembangan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Seksi Informasi dan Pengaduan

Seksi Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas sebagai

berikut :

1) Menyusun rencana kegiatan promosi yang berkaitan dengan

pengembangan rumah sakit;

2) Melaksanakan kegiatan promosi yang berkaitan dengan

pengembangan rumah sakit;

3) Menghimpun dan mengolah data serta menyebarluaskan informasi

kepada masyarakat;

4) Menampung pengadaan dari masyarakat dan mengkaji hasil aduan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

40

 

 

 

tersebut untuk digunakan sebagai bahan evaluasi pelayanan di

rumah sakit;

5) Melaksanakan pengelolaan rekam medis di rumah sakit;

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Pengembangan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BIDANG KEUANGAN

Bidang Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan di bidang Anggaran,

Akuntansi dan Verifikasi serta melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan

sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugasnya maka

Bidang Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan perencanaan kegiatan anggaran keuangan,

mobilisasi, akuntansi dan verifikasi;

b. Mengkoordinasi penggerakan kegiatan anggaran keuangan,

mobilisasi, akuntansi dan verifikasi;

c. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan anggaran

keuangan, mobilisasi, akuntansi dan verifikasi;

d. Penyusunan evaluasi, menggali sumber dana lain yang dapat

meningkatkan PAD dan pelaporan keuangan rumah sakit.

1. Seksi Anggaran

Seksi Anggaran mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Melakukan penyusunan perencanaan penganggaran dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

41

 

 

 

perubahannya;

2) Melaksanakan rencana penerimaan, pengeluaran dan pengendalian

anggaran;

3) Melaksanakan pencatatan pembukuan, penatausahaan administrasi

keuangan sesuai dengan transaksi penerimaan dan pengeluaran;

4) Membuat laporan pertanggungjawaban penerimaan dan

pengeluaran;

5) Melaksanakan analisa dan evaluasi belanja pengeluaran dan

dokumentasi peñatausahaan keuangan;

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Keuangan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Seksi Akuntasi dan Verifikasi

Seksi Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas sebagai

berikut :

1) Melaksanakan penyusunan akuntasi keuangan, perhitungan unit

cost dan pola tarif;

2) Melaksanakan penyusunan laporan keuangan dan verifikasi;

3) Melaksanakan analisa laporan keuangan;

4) Melaksanakan perencanaan verifikasi keuangan rumah sakit;

5) Melaksanakan penyiapan bahan informasi keuangan;

6) Melaksanakan penelitian bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran;

7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Keuangan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

42

 

 

 

3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan

Keterangan  :      Garis Komando  Garis Koordinasi 

Sumber data : Peraturan Daerah Nomor 62 Tahun 2007

DIREKTUR

BAGIAN TATA USAHA

SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAG PROGRAM,

EVALUASI DAN PELAPORAN

SUB BAG. ADVOKASI

BIDANG KEUANGAN

SEKSI AKUNTANSI & VERIFIKASI

SEKSI ANGGARAN

BIDANG PELAYANAN

SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN

SEKSI PELAYANAN MEDIS DAN

PENUNJANG

JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG PENGEMBANGAN

SEKSI INFORMASI DAN PENGADUAN

SEKSI SUMBER DAYA RUMAH SAKIT STIE

Wid

ya W

iwah

a

Jang

an P

lagi

at

Page 55: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

43

 

 

 

4. Susunan Kepegawaian

Berdasarkan data dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

menunjukkan bahwa jumlah pegawai pada tahun 2015 di Rumah Sakit

Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan sebanyak 493 orang.

Berdasarkan jenis tenaga maka pegawai rumah sakit secara rinci adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1. Jumlah Pegawai Berdasar Jenis Tenaga tahun 2015

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan

No Jenis Tenaga Jumlah (Orang) Keterangan 1 2 3 4

1 Dokter Spesialis 24

2 Dokter Umum 20 1 sebagai direktur

3 Dokter Gigi 3

4 Perawat 158

5 Perawat Gigi 2

6 Perawat Anestesi 1

7 Bidan 35

8 Analis Laboratorium 17

9 Fisioterapi 3

10 Elektro Medis 6

11 Radiografer 6

12 Sanitarian 8

13 Nutrisionis 12

14 Epidemolog 3

15 Apoteker 8

16 Asisten Apoteker 24

17 Kesehatan Masyarakat 8

18 Perekam Medis 5

19 Teknik Gigi 1

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 56: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

44

 

 

 

 

1 2 3 4 20 Non Kesehatan 149

Jumlah 493 Sumber data : Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan 2015

Jumlah pegawai yang bertugas di bidang keuangan sebanyak 28 (dua

puluh delapan) pegawai dengan 3 (tiga) pegawai menduduki jabatan struktural

dan 25 (dua puluh lima) pegawai menempati jabatan fungsional umum.

Sedangkan tingkat pendidikan dari pegawai bidang keuangan adalah :

Tabel 4.2 Jumlah Pegawai Bidang Keuangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan Tahun 2015

No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase (%) 1 2 3 4 1. SMA 17 60,71 2. D3 1 3,57 3. Sarjana (S1) 9 32,14 4. Pasca Sarjana (S2) 1 3,57

Jumlah 28 100 Sumber : Subbag Umum&Kepegawaian RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan

Sedangkan berdasarkan jenis jabatan fungsional umum sesuai aturan

kepegawaian, pegawai bidang keuangan terdiri dari :

Tabel 4.3 Jumlah Pegawai Bidang Keuangan Berdasarkan Jenis Jabatan Fungsional

Umum (JFU) RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan Tahun 2015

No Jabatan Fungsional Umum Jumlah Prosentase (%) 1 2 3 4 1. Pengadministrasi Keuangan 13 52 2. Petugas verifikasi 1 4 3. Bendahara pengeluaran 4 16 4. Bendahara penerimaan 1 4 5. Penata laporan keuangan 2 8 6. Pembuat daftar gaji 1 4 7. Pengadministrasi klaim 3 12

Jumlah 25 100 Sumber : Subbag Umum&Kepegawaian RSUD dr. Darsono Kab. Pacitan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 57: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

45

 

 

 

5. Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan berdiri

di atas lahan seluas 27.998 m2 dengan bangunan yang berdiri diatas lahan

tersebut seluas 11.951,38 m2. Sebagian besar bangunan rumah sakit

merupakan bangunan lama yang belum dilakukan rehabilitasi total

sehingga memerlukan rehabilitasi bangunan. Sedangkan berdasarkan

capaian indikator RPJM tentang kondisi ruangan, maka relaisasi indikator

% ruangan rawat inap, rawat jalan, penunjang medis dan kantor rumah

sakit dalam kondisi baik sebesar 69,57%. Hal ini menunjukkan bahwa

kondisi bangunan rumah sakit masih memerlukan perbaikan.

Sedangkan untuk kecukupan peralatan kedokteran/kesehatan

sebagai penunjang pelayanan medis, berdasarkan realisasi capaian

indikator pada tahun 2015 yaitu cakupan minimal kelayakan peralatan

pelayanan pada rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis (kondisi

baik) sebesar 85,97%. Indikator ini menilai kelayakan peralatan medis

berdasarkan kondisi fisik alat dan kalibrasi oleh badan yang berkompeten.

Bidang keuangan menempati ruangan dengan dengan ukuran 5x7

m, sedangkan untuk mendekatkan dengan pelayanan maka loket

pembayaran menempati ruangan terpisah dari bidang keuangan begitu pula

dengan petugas administrasi klaim asuransi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 58: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

46

 

 

 

B. ANALISA KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN ANCAMAN BIDANG KEUANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. DARSONO KABUPATEN PACITAN.

Konsep kinerja menurut Rummler dan Brache (1995) dalam

Sudarmanto (2009) meliputi 3 level yaitu kinerja organisasi, kinerja proses

dan kinerja individu/pekerjaan. Kinerja organisasi merupakan strategi

yang diterapkan oleh organisasi pada saat ini dengan faktor internal dan

eksternal yang dihadapi. Faktor internal ini dalam analisis SWOT

merupakan faktor kekuatan dan kelemahan organisasi. Sedangkan faktor

eksternal merupakan peluang dan ancaman yang mempengaruhi

pencapaian tujuan organisasi. Kinerja proses merupakan langkah-langkah

dalam analisis SWOT yaitu

- Mengidentifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman.

- Melakukan pembobotan atas indikator dalam setiap faktor.

- Melakukan penilaian atas indikator dalam setiap faktor.

- Melakukan pehitungan selisih nilai tertimbang atas faktor kekuatan

dengan kelemahan dan peluang dengan ancaman.

- Menentukan posisi organisasi berdasarkan hasil selisih nilai tertimbang

faktor internal dan ekternal.

Sedangkan kinerja out put merupakan strategi dan solusi baru sesuai hasil

dari analisis SWOT yang telah dilakukan untuk mengembangkan

organisasi agar lebih maju.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 59: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

47

 

 

 

1. Identifikasi Faktor-faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Dan Ancaman

Dari hasil wawancara dengan responden yang telah ditetapkan

maka diperoleh identifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman yang dihadapi Bidang Keuangan Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut :

a. Faktor Kekuatan

1) Penerapan PPK-BLUD.

Status kelembagaan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono

Kabupaten Pacitan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) yang menerapkan PPK-BLUD didasarkan pada Keputusan

Bupati Pacitan Nomor 188.45/291/ 408.21/2010 tentang Penetapan

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan sebagai Satuan

Kerja Perngkat Daerah yang Menerapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Secara Penuh.

Penerapan PPK-BLUD memberi fleksibilitas berupa keleluasaan

untuk menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat, sebagai pengecualian dari ketentuan

pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. Apabila rumah

sakit belum berstatus BLUD maka pendapatan yang diperoleh

harus disetor ke Pemerintah Daerah dan dalam penggunaannya

melalui mekanisme APBD. Status BLUD pada rumah sakit

memberi fleksibilitas pengelolaan pendapatan untuk dapat

digunakan langsung dalam mencukupi kebutuhan operasional, hal

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 60: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

48

 

 

 

ini karena pendapatan layanan tidak disetor ke kas daerah

melainkan berada di rekening kas BLUD.

2) Tersedianya aplikasi penatausahaan dan akuntansi yang memadai.

Rumah sakit sebagai SKPD yang menerapkan PPK-BLUD selain

menjalan aplikasi penatausahaan dan akuntansi sebagai bentuk

pertanggungjawaban SKPD melalui aplikasi SIPKD, juga

menjalankan aplikasi SAK/SAP untuk anggaran pendapatan BLUD

yang merupakan hasil pendapatan dari jasa layanan. Aplikasi ini

membantu pengelola keuangan BLUD untuk mempermudah

pencatatan transaksi keuangan, baik penerimaan pendapatan,

penatausahaan keuangan maupun dalam pelaporan keuangan.

3) Adanya kejelasan tugas dan fungsi dari masing-masing pegawai.

Pegawai dibidang keuangan memiliki tugas dan fungsi yang

berbeda-beda sehingga adanya tanggungjawab dari setiap pegawai

atas beban pekerjaan yang ditanganinya. Tugas dari setiap

pegawai dibidang keuangan ditetapkan dengan Keputusan

Pemimpin BLUD, yang mana untuk pengelolaan keuangan tahun

2016 ditetapkan dengan keputusan pemimpin BLUD Nomor

188/504/KEP-BLUD/408.49/2015 tentang Pengelola Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2016.

4) Adanya dukungan dari direktur

Dukungan dari direktur selaku pemimpin BLUD di Rumah Sakit

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 61: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

49

 

 

 

Umum Daerah dr. Drasono Kabupaten Pacitan tercermin dengan

diterbitkannya peraturan sebagai dasar hukum untuk teknis

pelaksanaan PPK-BLUD, baik berupa peraturan maupun keputusan

pemimpin BLUD. Dukungan ini memberi ruang gerak yang positif

bagi bidang keuangan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-

baiknya sesuai peraturan yang berlaku dan memberikan rasa aman

bagi pegawai bidang keuangan atas pengelolaan keuangan yang

dijalankannya.

5) Kerjasama dan koordinasi yang baik antar bidang dan bagian

dilingkungan Rumah Sakit.

Kerjasama dan koordinasi yang baik antar bidang/ruang/instalasi

lingkup RSUD untuk saling mendukung dalam meningkatkan

kinerja organisasi sangat diperlukan. Hal ini karena bidang

keuangan sangat terkait dengan bidang lain baik dalam pengelolaan

maupun pelaporan keuangan. Pemenuhan kebutuhan operasional

dari setiap ruang/instalasi tergantung dari ketersediaan anggaran

yang dikelola bidang keuangan. Hasil dari pengadaan yang

transaksi belanjanya dilakukan dibidang keuangan, dikelola oleh

unit pengguna. Pada akhir periode pelaporan bidang keuangan

melakukan rekonsiliasi dengan unit pengguna untuk mengetahui

stok opname persediaan maupun aset yang ada di ruangan. Tanpa

adanya koordinasi maka rekonsiliasi ini tidak akan berjalan dengan

baik, sehingga laporan keuangan tidak dapat disajikan tepat waktu.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 62: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

50

 

 

 

6) Tersedianya tenaga IT.

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Kabupaten Pacitan

mempunyai tenaga teknologi informasi sebanyak 3 (tiga) orang

yang mana dalam pembagian tugasnya terbagi kedalam tenaga

maintenance jaringan dan tenaga programer. Berdasarkan

keputusan direktur tugas tugas dari maintenance jaringan yaitu

melakukan maintenance jaringan untuk keberlangsungan dari

aplikasi yang telah dihasilkan dan dijalankan di rumah sakit yang

terdiri dari :

- Melakukan perbaikan komponen IT;

- Melakukan install perangkat IT;

- Melakukan pemeliharaan perangkat IT;

- Melakukan sambungan jaringan untuk unit-unit pelayanan

dengan billing system.

Sedangkan tugas dari tenaga programer adalah :

- Menjabarkan kebutuhan sofware billing system dari unit

pengusul ke bahasa aplikasi yang mencakup aplikasi

penatausahaan, aplikasi pelaporan akuntansi, aplikasi

renumerasi, aplikasi penjualan dan persediaan farmasi, aplikasi

persediaan, aplikasi kepegawaian dan aplikasi rekam medis

serta aplikasi lain sesuai dengan kebutuhan perkembangan

pelaporan;

- Meminimalisir kesalahan sintaks dan kesalahan logika dalam

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 63: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

51

 

 

 

membuat Program billing system;

- Memahami konsep basis data billing system;

- Mengoperasionalkan aplikasi basis data billing system;

- Melakukan pengujian aplikasi program billing system;

- Melakukan Analisis aplikasi program billing system,

Penatausahaan keuangan dan sistem akuntansi;

- Melakukan riset, desain, dokumentasi dan modifikasi aplikasi

billing system;

- Memperbaiki kerusakan software;

- Menyediakan status aplikasi yang diperlukan.

Tenaga IT yang dimiliki sangat membantu dalam hal menyediakan

aplikasi yang dapat mempermudah transaksi dari manual ke

komputerisasi. Hal ini sangat diperlukan seiring dengan perubahan

kondisi lingkungan rumah sakit yang memerlukan pengambilan

keputusan secara cepat dan tepat sesuai kebutuhan di lapangan.

b. Faktor Kelemahan

1) Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pegawai .

Rumah sakit merupakan satuan kerja perangkat daerah yang dalam

pelaksanaan tugas dan fungsinya didukung oleh tenaga dari

berbagai disiplin ilmu, yang antar disiplin ilmu ini saling

keterkaitan. Pegawai rumah sakit yang memiliki disiplin ilmu

diluar bidang kesehatan berfungsi untuk mengelola sumber daya

pelaksana dan pendukung pelayanan kesehatan. Sumber daya

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 64: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

52

 

 

 

pelaksana yang dimaksud disini adalah tenaga medis pemberi

pelayanan kesehatan langsung ke masyarakat. Sedangkan sumber

daya pendukung pelayanan kesehatan anatara lain berupa alat

medis maupun alat habis pakai penunjang pelayanan medis. Alat

habis pakai penunjang pelayanan medis mencakup obat, reagen

laboratorium, reagen radiologi, gas medis, gas lpg, bahan bakar

genset, makanan dan minuman bagi pasien, dll.

Dengan kekhususan pengelolaan keuangan BLUD yang

dikecualikan dari aturan umum, maka memerlukan tenaga yang

kompeten terutama tenaga akuntansi atau tenaga lain dengan

pelatihan pengelolaan keuangan BLUD. Meskipun bidang

keuangan dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan memiliki

tenaga akuntansi sebanyak 6 (enam) orang namun pemahaman

tentang PPK-BLUD masih perlu ditingkatkan. Pelatihan yang

pernah diikuti pegawai bidang keuangan pada tahun 2015 belum

memenuhi standar pelayanan minimal tentang pendidikan dan

pelatihan. Sesuai peraturan menteri kesehatan tentang standar

pelayanan minimal rumah sakit, menyebutkan bahwa setiap

pegawai minimal mendapatkan pendidikan dan pelatihan selama

20 jam pertahun. Pada tahun 2015 hanya ada 2 (dua) orang

pegawai bidang keuangan yang mengikuti pelatihan dan jam

pelatihannya kurang dari 20 jam.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 65: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

53

 

 

 

2) Aplikasi pengelolaan barang milik negara/daerah belum

mengakomodir kebutuhan di rumah sakit.

Pada tahun 2015 untuk pengelolaan barang milik negara/daerah

menggunakan aplikasi Sistem Manajemen Barang Daerah

(SIMBADA), yang dalam penerapannya difungsikan untuk

menghasilkan laporan semesteran dan akhir tahun. Aplikasi ini

bersifat local host dan belum mengakomodir untuk kebutuhan

pengelolaan dan pelaporan barang yang ada di rumah sakit. Dalam

aplikasi SIMBADA, belum dapat digunakan untuk melakukan

transaksi persediaan secara akrual. Pengelolaan persediaan farmasi

terutama obat sesuai aturan yang berlaku harus dilakukan secara

akrual. Hal ini dikarenakan obat merupakan barang yang harus

dalam pengawasan khusus.

3) Kurangnya jumlah SDM.

Bidang keuangan rumah sakit selain menjalankan fungsi

pengeluaran belanja juga melaksanakan fungsi pengelolaan

pendapatan. Dalam rangka menjalankan fungsi pengelolaan

pendapatan maka bidang keuangan memiliki petugas loket

pembayaran dan petugas klaim asuransi.

Petugas loket pembayaran berjumlah 8 (delapan) pegawai dengan

pembagian waktu kerja menjadi 2 (dua) shif yaitu shif pagi dan

siang. Dikarenakan keterbatasan jumlah tenaga maka untuk shif

malam dibantu oleh petugas billing malam yang merupakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 66: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

54

 

 

 

pegawai di luar bidang keuangan. Sedangkan pembagian jadwal

kerja yaitu untuk hari Senin s/d Sabtu, jumlah pegawai yang

bertugas pada shif pagi sebanyak 5 (lima) orang dan shif siang

sebanyak 1 (satu) orang. Pada hari minggu atau libur jumlah

pegawai yang bertugas pada shif pagi sebanyak 2 (dua) orang dan

shif siang 1 (satu) orang. Sedangkan petugas shif malam yang

merupakan petugas billing malam sebanyak 1 (satu) orang.

Tugas dari pegawai di loket pembayaran sesuai dengan uraian

jabatannya adalah:

a) Petugas verifikasi berkas pembayaran rawat jalan

- Menerima Berkas pembayaran dari pasien rawat jalan;

- Memverifikasi kelengkapan berkas pembayaran pasien

rawat jalan;

- Menverifikasi tindakan yang dimasukkan pelaksana dengan

billing;

- Mencetak rincian biaya pelayanan dan kwitansi;

- Menyerahkan rincian biaya pelayanan dan kwitansi ke

petugas kasir;

b) Petugas verifikasi berkas pembayaran rawat inap

- Menerima Berkas pembayaran dari pasien rawat inap;

- Memverifikasi kelengkapan berkas pembayaran pasien

rawat inap;

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 67: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

55

 

 

 

- Menverifikasi kesesuaian tindakan yang dimasukkan

pelaksana dengan billing;

- Memverifikasi kesesuaian hak jaminan dengan kelas

perawatan bagi pasien asuransi;

- Memasukkan kode diagnosa atau kode tindakan bagi pasien

BPJS untuk menentukan nilai klaim dan sharing;

- Menkomunikasikan dengan farmasi apabila ada perubahan

status pasien;

- Mengkomunikasikan dengan farmasi apabila ada entryan

obat yang meragukan jumlahnya;

- Mencetak rincian tindakan pasien dan kwitansi;

- Menyerahkan rincian tindakan dan kwitansi ke kasir.

c) Bendahara penerimaan

- Meneliti identitas dan status pasien yang tertera pada bukti

pembayaran;

- Meneliti kesesuaian kuitansi pembayaran dengan rekap

biaya perawatan baik biaya pelayanan maupun biaya

obat/farmasi;

- Mencatat dan membukukan rincian biaya pelayanan per

pasien;

- Menerima transaksi penerimaan pendapatan dari petugas

billing shift sore dan/atau malam, petugas kasir hari sabtu,

petugas kasir hari minggu dan petugas kasir hari libur;

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 68: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

56

 

 

 

- Menyetor penerimaan pendapatan fungsional yang diterima

dari petugas kasir pada rekening Kas BLUD dilengkapi

tanda bukti setoran yang sah;

- Melakukan rekonsialisasi atas penerimaan yang diterima

dengan pihak Bank;

- Membuat, menandatangani dan mengarsipkan surat tanda

setoran atas penerimaan pendapatan yang diterima;

- Membuat, menandatangani dan mengarsipkan buku

penerimaan dan penyetoran;

- Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

kepada Pemimpin BLUD;

- Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban

penerimaan kepada PPKD.

4) Kurang ketelitian petugas administrasi keuangan (petugas entry

tagihan pembayaran dan petugas penerima pembayaran pasien).

Bidang keuangan untuk mendukung kelancaran tugas dan

fungsinya menjalankan aplikasi keuangan yaitu aplikasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), aplikasi

Penatausahaan BLUD dan Aplikasi akuntansi versi SAK/SAP.

Aplikasi SIPKD digunakan untuk pengelolaan dana yang

bersumber dari APBD sekaligus sebagai sarana rekonsiliasi dengan

Pemerintah Daerah, aplikasi penatausahaan BLUD dan aplikasi

akuntansi versi SAK/SAP digunakan untuk pengelolaan dana

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 69: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

57

 

 

 

BLUD.

Laporan keuangan merupakan hasil print out dari aplikasi keuangan

yang ketepatan pelaporannya sangat tergantung dari ketelitian

petugas entry data. Ketidaktelitian dalam memilih kode rekening

pembebanan baik belanja maupun pendapatan berpengaruh

terhadap hasil laporan yang disajikan. Tingkat ketelitian ini dapat

dilihat dari adanya retur pembayaran pasien yang harus dilakukan

oleh rumah sakit.

5) Sarana ruangan bidang keuangan belum memadai

Berkas pertanggungjawaban keuangan yang masih aktif selama 3

(tiga) tahun terakhir belum mampu dikelola dengan baik, hal ini

disebabkan belum tersedianya ruang penyimpanan arsip keuangan.

Arsip keuangan sebagian masih disimpan menjadi satu ruang

dengan ruang kerja, sehingga fungsi ruang kerja juga sebagai

ruang penyimpan arsip tahun sebelumnya. Belum adanya ruang

penyimpanan arsip ini membuat ruang bidang keuangan menjadi

tidak kondusif sebagai tempat kerja.

c. Faktor Peluang

1) Pedoman teknis pengelolaan keuangan BLUD masih bersifat

umum.

Rumah sakit dalam menerapkan PPK-BLUD berpedoman pada

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 70: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

58

 

 

 

Daerah. Dalam peraturan ini tidak diatur secara teknis pengelolaan

BLUD di Daerah, sehingga daerah khususnya rumah sakit diberi

keleluasaan pengelolaan BLUD sesuai dengan kemampuan dan

karakteristik daerah tanpa melanggar peraturan diatasnya.

2) Ditetapkannya aturan penerapan PPK-BLUD.

Peraturan daerah sebagai perangkat hukum dalam penerapan dan

pengelolaan BLUD yang merupakan penjabaran dari peraturan

menteri dalam negeri telah ditetapkan baik berupa peraturan

maupun keputusan dari kepala daerah. Peraturan kepala daerah

yang telah ditetapkan meliputi peraturan tentang pengelolaan

keuangan, rekrutmen pegawai BLUD Non PNS, Jenjang nilai

pengadaan barang/jasa BLUD, pembentukan dan pelaporan dewan

pengawas, ambang batas RBA, dan remunerasi.

Selain peraturan diatas, peraturan lain yang telah ditetapkan dan

tidak kalah pentingnya adalah peraturan tentang tarif layanan.

Tarif layanan rumah sakit sudah ditetapkan yaitu Peraturan Bupati

Pacitan nomor 37 tahun 2014. Dalam peraturan tersebut terdapat

pasal yang memberi peluang pejabat pengelola BLUD sebagai

pelaksana untuk mengatur tarif layanan yang belum ada melalui

Peraturan Pemimpin BLUD yang harus diajukan untuk perubahan

Peraturan Bupati pada akhir tahun anggaran bersangkutan.

3) Adanya pembinaan dari Bagian Hukum, DPPKA dan Inspektorat.

Rumah sakit selain sebagai PPK-BLUD, juga merupakan salah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 71: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

59

 

 

 

satu SKPD lingkup pemerintah daerah yang mana dalam

pelaksanaan dan pertanggungjawaban tugas dan fungsinya

merupakan satu kesatuan dengan kinerja dari pemerintah daerah.

Adanya pembinaan dari Bagian Hukum, DPPKA dan Inspektorat

terhadap pengelolaan dan pelaporan keuangan rumah sakit sangat

membantu dalam mencarikan solusi terbaik sehingga terjadi

persepsi yang sama antara pihak rumah sakit dengan pemerintah

daerah.

4) Adanya dukungan dari eksekutif dan legeslatif.

Adanya dukungan terhadap bidang kesehatan yang termasuk

didalamnya adalah rumah sakit dari eksekutif yaitu Bupati

tercermin dari misi Kabupaten Pacitan yang merupakan misi dari

Bupati terpilih. Sedangkan dukungan dari legeslatif yaitu DPRD

tercermin dari persetujuan jumlah anggaran yang dialokasikan ke

rumah sakit dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Selain itu

wujud dukungan dari eksekutif dan legeslatif yang dapat kita lihat

adalah adanya peningkatan sarana dan prasarana pendukung

pelayanan di rumah sakit baik perbaikan dan penambahan gedung

maupun pengadaan peralatan kedokteran canggih.

5) Adanya pembinaan dan pengawasan dari Dewan Pengawas BLUD

Dewan pengawas dibentuk sebagai kepanjangan tangan dari

pemilik BLUD untuk melakukan pembinaan dan pengawasan

terhadap pelaksanaan penerapan PPK-BLUD di rumah sakit.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 72: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

60

 

 

 

Dewan pengawas terdiri dari ketua, anggota dan sekretaris yang

bukan termasuk anggota. Ketua dewan pengawas berasal dari

DPPKA, sedangkan anggotanya berasal dari SKPD yang terkait

yaitu Dinas Kesehatan dan Bappeda. Sekretaris dewan pengawas

berasal dari rumah sakit yang berperan sebagai fasilitator untuk

memperlancar tugas dewan pengawas. Dewan pengawas

bertanggungjawab langsung terhadap Bupati.

Dengan adanya pembinaan dan pengawasan dari dewan pengawas

ini, maka penerapan PPK-BLUD di rumah sakit diharapkan sesuai

aturan yang berlaku. Selain itu, peran dewan pengawas dalam

menyampaikan aspirasi pengelola rumah sakit kepada pemilik

sangat diperlukan sehingga terjalin komunikasi baik antara pemilik

dengan pengelola.

d. Faktor Ancaman

1) Pemeriksaan oleh auditor external

Salah satu syarat sebagai SKPD yang menerapkan PPK-BLUD

adalah pernyataan kesanggupan untuk diaudit oleh auditor external.

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan telah diaudit oleh

akuntan publik selama 3 tahun berturut-turut. Selama tiga tahun

opini dari akuntan publik terhadap pelaksanaan PPK-BLUD di

rumah sakit adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan

catatan. Untuk menunjang pelaksanaan PPK-BLUD agar lebih

baik maka pada tahun 2014, rumah sakit menjalankan pengelolaan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 73: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

61

 

 

 

keuangan yang mengakomodir pelaporan SAK/SAP dengan

menjalankan aplikasi secara komputerisasi.

2) Mutasi pegawai sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Daerah

Mutasi bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah

Daerah merupakan hal yang biasa, namun berdampak pada

perubahan pola kerja yang sudah menjadi rutinitas pada suatu

bidang/bagian. Pegawai yang telah memiliki keahlian dan

pemahaman lebih dibanding lainnya, yang semula diharapkan dapat

menularkan pengetahuannya kepada pegawai lain terkadang justru

mengalami mutasi ke SKPD lain. Hal ini sedikit banyak

berpengaruh terhadap rencana pengembangan kemampuan

pegawai, semula diharapkan pegawai yang terlatih ini akan menjadi

motivator pendukung dalam peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan pegawai di lingkungan kerjannya.

3) Perubahan aturan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja

SKPD Lingkup Pemerintah Daerah

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016, rumah sakit

merupakan UPT. Dinas Kesehatan namun pemberlakuannya

menunggu peraturan lebih lanjut. Perubahan status kelembagaan

rumah sakit ini akan berpengaruh terhadap mekanisme

pengambilan keputusan oleh pimpinan. Perubahan mekanisme ini

langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan dalam

pelaksanaan teknis pekerjaan di lapangan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 74: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

62

 

 

 

4) Adanya komplain terhadap pelayanan bidang keuangan

Komplain yang ditujukan ke bidang keuangan sebagian besar

mengeluhkan tentang kejelasan biaya terutama bagi pasien BPJS,

meskipun juga ada komplain terhadap kecekatan dan keramahan

petugas dalam melayani keluarga pasien pada saat melakukan

transaksi pembayaran. Semakin banyaknya komplain merupakan

salah satu indikator adanya ketimpangan dalam menjalankan

organisasi sehingga memerlukan pembenahan.

2. Pemberian bobot pada faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman

Setelah di identifikasi faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman selanjutnya dilakukan pembobotan pada setiap indikator

pada masing-masing faktor. Pembobotan ini dilakukan dengan cara

membandingkan peran satu indikator tertentu dengan indikator lainnya

terhadap pencapaian tujuan organisasi. Responden menilai tingkat

pentingnya pengaruh setiap indikator pada tiap-tiap faktor. Selanjutnya

penentuan besarnya bobot dilakukan dengan cara membagi nilai rata-rata

dari hasil penilain responden dengan nilai total rata-rata setiap indikator.

Bobot maksimal untuk setiap faktor yang merupakan penjumlahan dari

bobot setiap indikator adalah sebesar 1 atau 100 persen.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 75: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

63

 

 

 

a. Faktor Kekuatan

Tabel 4.4 Pembobotan Faktor Kekuatan Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan

No Uraian Pembobotan 1 2 3 1. Kerjasama dan koordinasi yang baik antar bidang

dan bagian dilingkungan Rumah Sakit 0,18

2. Tersedianya aplikasi penatausahaan dan akuntansi yang memadai

0,19

3. Adanya kejelasan tugas dan fungsi dari masing-masing pegawai

0,13

4. Tersedianya tenaga IT 0,14 5. Adanya dukungan dari direktur rumah sakit 0,16 6. Penerapan PPK-BLUD 0,20

b. Faktor Kelemahan

Tabel 4.5 Pembobotan Faktor Kelemahan Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan No Uraian Pembobotan

1 2 3 1. Kurangnya jumlah SDM 0,16 2. Kurang ketelitian petugas administrasi keuangan

(petugas entry pembayaran dan loket pembayaran)

0,24

3. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pegawai

0,26

4. Aplikasi pengelolaan barang milik negara/daerah belum mengakomodir kebutuhan di rumah sakit

0,20

5. Sarana ruangan bidang keuangan belum memadai 0,14

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 76: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

64

 

 

 

c. Faktor Peluang

Tabel 4.6 Pembobotan Faktor Peluang Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan No Uraian Pembobotan

1 2 3 1. Adanya dukungan dari eksekutif dan legeslatif 0,20 2. Adanya pembinaan dari DPPKA, bagian hukum

dan inspektorat 0,22

3. Ditetapkannya aturan penerapan PPK-BLUD 0,15 4. Adanya pengawasan dari Dewan Pengawas

BLUD 0,17

5. Peraturan pengelolaan keuangan BLUD masih bersifat umum

0,26

 d. Faktor Ancaman

Tabel 4.7 Pembobotan Faktor Ancaman Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan No Uraian Pembobotan

1 2 3 1. Mutasi pegawai sesuai dengan kebutuhan

Pemerintah Daerah 0,26

2. Perubahan aturan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja SKPD Lingkup Pemerintah Daerah

0,31

3. Adanya komplain terhadap pelayanan bidang keuangan

0,23

4. Pemeriksaan oleh auditor external 0,20

3. Pemberian penilaian pada faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

Setelah dilakukan pembobotan maka langkah selanjutnya adalah

memberi nilai masing-masing indikator pada setiap faktor. Pemberian

nilai ini didasarkan pada jawaban sebagian besar responden terhadap besar

kecilnya sumbangan atau hambatan dari masing-masing indikator pada

pencapaian kinerja bidang keuangan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 77: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

65

 

 

 

a. Faktor Kekuatan

Tabel 4.8 Penilaian Faktor Kekuatan Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan

No Uraian Penilaian 1 2 3 1. Kerjasama dan koordinasi yang baik antar bidang

dan bagian dilingkungan Rumah Sakit 2

2. Tersedianya aplikasi penatausahaan dan akuntansi yang memadai

3

3. Adanya kejelasan tugas dan fungsi dari masing-masing pegawai

2

4. Tersedianya tenaga IT 3 5. Adanya dukungan dari direktur rumah sakit 3 6. Penerapan PPK-BLUD 3

Indikator kerjasama dan koordinasi yang baik antar bidang dan

bagian di lingkungan Rumah Sakit dan indikator adanya kejelasan tugas

dan fungsi dari masing-masing pegawai diberi nilai 2. Responden

beranggapan bahwa indikator tersebut memberi peran langsung lebih

kecil dibanding indikator ketersediaan aplikasi penatausahaan dan

akuntansi yang memadai, ketersedian tenaga IT dan dukungan dari

direktur rumah sakit.

Responden beranggapan bahwa dengan aplikasi komputisasi

maka proses transaksi dan pelaporan keuangan menjadi lebih cepat

serta dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pencatatan maupun

penyajian laporan keuangan. Pengembangan dan pemeliharaan aplikasi

ini sangat tergantung dengan tenaga IT. Tenaga IT berfungsi untuk

menerjemahkan kebutuhan dari sistem pengelolaan keuangan ke dalam

aplikasi komputerisasi sehingga informasi tentang pengelolaan dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 78: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

66

 

 

 

pelaporan keuangan dapat tersedia tepat waktu. Informasi yang akurat

dan tepat waktu ini sangat membantu pemangku kebijakan untuk

digunakan dalam pengambilan keputusan.

Dukungan dari direktur selaku pemimpin BLUD sangat

diperlukan dalam hal penyusunan dan penerapan aturan keuangan,

pengambilan keputusan terkait pemanfaatan anggaran serta penanggung

jawaban atas pelaksanaan anggaran. Dengan adanya dukungan dari

direktur maka pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan sebaik-

baiknya sesuai aturan yang berlaku.

b. Faktor Kelemahan

Tabel 4.9 Penilaian Faktor Kelemahan Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan No Uraian Penilaian

1 2 3 1. Kurangnya jumlah SDM 3 2. Kurang ketelitian petugas administrasi keuangan

(petugas entry pembayaran dan loket pembayaran)

3

3. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pegawai

3

4. Aplikasi pengelolaan barang milik negara/daerah belum mengakomodir kebutuhan di rumah sakit

3

5. Sarana ruangan bidang keuangan belum memadai 2

Hasil wawancara tentang jumlah SDM diketahui bahwa

kekurangan jumlah tenaga ini bukan hanya diloket pembayaran, petugas

entry tagihan pembayaran dan petugas klaim asuransi tetapi juga untuk

tenaga yang menangani persediaan di gudang. Sebagian besar

responden berpendapat bahwa idealnya persediaan setiap gudang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 79: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

67

 

 

 

ditangani oleh 1 (satu) orang dan bukan merupakan tugas tambahan.

Tenaga pengelola persediaan masih mengambil dari unit dimana

gudang persediaan berada, seperti untuk tenaga pengelola jenis

persediaan laboratorium adalah tenaga analis laboratorium yang ada di

instalasi laboratorium.

Kondisi saat ini untuk petugas entry tagihan pembayaran

sebanyak 3 (tiga) orang yang melakukan transaksi entry pembayaran

sekitar 100 (seratus) transaksi perhari. Entry tagihan pembayaran ini

selain pada aplikasi penatausahaan juga pada aplikasi akuntansi.

Penggunaan dua aplikasi untuk pengelolaan keuangan BLUD ini

disebabkan karena untuk mengakomodir kebutuhan pelaporan dari

inspektorat, BPK dan auditor eksternal. Inspektorat dan BPK dalam

melakukan pemeriksaan keuangan BLUD masih mengacu pada bentuk

laporan sesuai SKPD yaitu untuk realisasi anggaran mengacu pada

laporan 2, untuk laporan belanja per periode mengacu pada laporan 7,

dst. Sedangkan kantor Akuntan Publik dalam melakukan pemeriksaan

mengacu pada standar pengelolaan BLUD.

Sedangkan untuk jumlah petugas di loket pembayaran sebagian

responden berpendapat bahwa jumlah pegawai ini masih belum

memadai seiring dengan bertambahnya jumlah pasien yang berkunjung

ke rumah sakit. Rata-rata jumlah kunjunga pasien rawat jalan perhari

sekitar 300 (tiga ratus) pasien dan pasien rawat inap yang pulang

perhari rata-rata sekitar 30 (tiga puluh) orang. Lebih lanjut responden

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 80: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

68

 

 

 

menjelaskan bahwa meskipun pada hari Senin s/d Sabtu petugas shif

pagi sebanyak 5 (lima) orang namun tugas dari tiap pegawai ini berbeda

yaitu sebagai bendahara penerimaan, kasir rawat jalan dan rawat inap,

petugas verifikasi berkas pembayaran rawat jalan, petugas verifikasi

berkas pembayaran rawat inap dan petugas administrasi kelengkapan

pasien asuransi harian. Beban kerja petugas loket pembayaran ini

bertambah dengan diberlakukannya kebijakan untuk mendekatkan

pelayanan keuangan bagi pasien VIP, yaitu disediakan loket

pembayaran di ruang VIP. Penambahan beban kerja ini tidak diimbangi

dengan penambahan jumlah tenaga sehingga karena keterbatasan

jumlah pegawai maka petugas loket pembayaran akan ke ruang VIP

apabila ada pasien yang pulang.

Idealnya, aplikasi pengelolaan barang di rumah sakit menurut

responden harus dapat menyajikan laporan secara tepat waktu tentang

informasi jumlah barang datang, barang keluar dan barang yang masih

ada digudang. Hal ini bukan hanya karena adanya aturan tentang

pengawasan lebih mengenai mutasi barang dirumah sakit (obat dan

bahan B3) namun juga disebabkan karena rumah sakit mengelola

sendiri pendapatannya untuk memenuhi operasional. Jadi apabila

persediaan menyerap anggaran berlebih dan tidak segera digunakan

(Slow Moving) akan berpengaruh pada siklus perputaran uang.

Untuk keterbatasan ruangan, responden berpendapat bahwa

ruangan bidang keuangan tidak memadai untuk jumlah tenaga yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 81: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

69

 

 

 

berjumlah sebanyak 17 (tujuh belas) orang. Ruang bidang keuangan

berukuran 6x10 m, namun berbentuk U yang mana bagian tengah

difungsikan sebagai ruang tunggu bagi pihak ketiga yang akan

melakukan penagihan pembayaran dan dibatasi oleh dinding permanen.

Keterbatasan ruang ini menyulitkan dalam pengaturan tata letak meja

dan kursi kerja setiap pegawai sehingga ada pegawai yang terpaksa

dalam menempatkan meja kerja menjadi satu dengan meja kerja

pegawai lain.

c. Faktor Peluang

Tabel 4.10 Penilaian Faktor Peluang Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan No Uraian Penilaian

1 2 3 1. Adanya dukungan dari eksekutif dan legeslatif 4 2. Adanya pembinaan dari DPPKA, bagian hukum

dan inspektorat 4

3. Ditetapkannya aturan penerapan PPK-BLUD 3 4. Adanya pengawasan dari Dewan Pengawas

BLUD 3

5. Peraturan pengelolaan keuangan BLUD masih bersifat umum

4

 Sebagian besar responden memberi nilai yang sama untuk faktor

dukungan dari eksekutif dan legeslatif, pembinaan dari DPPKA, bagian

hukum dan inspektorat serta pertauran BLUD masih bersifat umum.

Mereka beranggapan bahwa dengan besarnya sumbangan indikator

diatas akan berpengaruh langsung terhadap perwujudan pencapaian

tujuan rumah sakit yang merupakan penjabaran dari tujuan daerah.

Sedangkan indikator ditetapkannya aturan penarapan BLUD dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 82: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

70

 

 

 

adanya pengawasan dari dewan pengawas, menurut responden akan

terbentuk apabila adanya dukungan dari eksekutif dan legeslatif.

d. Faktor Ancaman

Tabel 4.11 Penilaian Faktor Ancaman Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan No Uraian Penilaian

1 2 3 1. Mutasi pegawai sesuai dengan kebutuhan

Pemerintah Daerah 2

2. Perubahan aturan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja SKPD Lingkup Pemerintah Daerah

4

3. Adanya komplain terhadap pelayanan bidang keuangan

3

4. Pemeriksaan oleh auditor external 2 Perubahan aturan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja

SKPD Lingkup Pemerintah Daerah, menurut responden merupakan

ancaman yang lebih berat dari pada indikator ancaman lainnya. Hal ini

dikarenakan dengan ditetapkannya peraturan daerah nomor 4 tahun

2016 tentang struktur organisasi dan tata kelembagaan perangkat daerah

lingkup pemerintah kabupaten pacitan yang rencananya akan

diberlakukan per 1 januari 2017, maka akan merubah tata kelola BLUD

yang sudah berjalan. Sesuai perda tersebut rumah sakit yang

sebelumnya merupakan SKPD setingkat eselon III akan berubah

menjadi UPT dari Dinas Kesehatan sehingga struktur organisasi rumah

sakit akan berubah secara total.

Perubahan struktur organisasi ini secara langsung berpengaruh

terhadap pengelolaan keuangan yaitu tentang kewenangan pengguna

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 83: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

71

 

 

 

anggaran dan keweangan lain yang sebelum perda baru, direktur

bertanggungjawab langsung kepada bupati.

4. Nilai tertimbang dari faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman

Nilai tertimbang merupakan hasil dari perkalian antara bobot dan

nilai masing-masing indikator. Setelah nilai tertimbang masing-masing

indikator ditemukan, nilai tertimbang tersebut selanjutnya di jumlahkan.

Nilai tertimbang faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

dibidang keuangan adalah :

Tabel 4.12 Total Nilai tertimbang dalam analisis SWOT Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan

No Kategori Variabel dan

Indikator Bobot Nilai

Nilai Tertimbang

1 2 3 4 5=3*4 A. Faktor Kekuatan 1. Kerjasama dan koordinasi

yang baik antar bidang dan bagian dilingkungan Rumah Sakit

0,18 2 0,36

2. Tersedianya aplikasi penatausahaan dan akuntansi yang memadai

0,19 3 0,57

3. Adanya kejelasan tugas dan fungsi dari masing-masing pegawai

0,13 2 0,26

4. Tersedianya tenaga IT 0,14 3 0,42 5. Adanya dukungan dari

direktur rumah sakit 0,16 3 0,48

6. Penerapan PPK-BLUD 0,20 3 0,60 JUMLAH 2,69

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 84: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

72

 

 

 

 

B. Faktor Kelemahan 1. Kurangnya jumlah SDM 0,16 3 0,48 2. Kurang ketelitian petugas

administrasi keuangan (petugas entry pembayaran dan loket pembayaran)

0,24 3 0,72

3. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pegawai

0,26 3 0,78

4. Aplikasi pengelolaan barang milik negara/daerah belum mengakomodir kebutuhan di rumah sakit

0,20 3 0,60

5. Sarana ruangan bidang keuangan belum memadai

0,14 2 0,28

JUMLAH 2,86 C. Faktor Peluang 1. Adanya dukungan dari

eksekutif dan legeslatif 0,20 4 0,80

2. Adanya pembinaan dari DPPKA, bagian hukum dan inspektorat

0,22 4 0,88

3. Ditetapkannya aturan penerapan PPK-BLUD

0,15 3 0,45

4. Adanya pengawasan dari Dewan Pengawas BLUD

0,17 3 0,51

5. Peraturan pengelolaan keuangan BLUD masih bersifat umum

0,26 4 1,04

JUMLAH 3,68 D. Faktor Ancaman 1. Mutasi pegawai sesuai

dengan kebutuhan Pemerintah Daerah

0,26 2 0,52

2. Perubahan aturan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja SKPD Lingkup Pemerintah Daerah

0,31 4 1,24

3. Adanya komplain terhadap pelayanan bidang keuangan

0,23 3 0,69

4. Pemeriksaan oleh auditor external

0,20 2 0,40

JUMLAH 2,85

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 85: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

73

 

 

 

5. Menentukan posisi dalam salah satu kuadran dari keempat kuadrat matriks SWOT.

Setelah diketahui nilai tertimbang dan total nilai tertimbang,

langkah selanjutnya adalah menentukan posisi organisasi dalam kuadran

dari ke empat kuadran yang dimiliki menurut matriks SWOT. Penentuan

letak organisasi ini sekaligus menentukan strategi bersaing yang

seyogyanya diaksanakan berdasarkan posisi yang dimiliki tersebut. Dari

tabel nilai tertimbang dibawah ini diketahui bahwa nilai tertimbang

kekuatan lebih besar daripada kelemahan dan nilai tertimbang peluang

lebih besar daripada ancaman. Secara sekilas dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.13 Selisih Nilai tertimbang Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan

FAKTOR-FAKTOR SELISIH

NILAI TERTIMBANG 1 2

Nilai Tertimbang Kekuatan Organisasi NIlai Terimbang Kelemahan Organisasi

2,69 2,86

Selisih Negatif -0,17

Nilai Tertimbang Peluang Organisasi Nilai Tertimbang Ancaman Organisasi

3,68 2,85

Selisih Positif 0,83

Dari gambaran perhitungan tabel diatas diketahui bahwa selisih

antara nilai tertimbang kekuatan organisasi dengan nilai tertimbang

kelemahan organisasi adalah selisih negatif yakni -0,17. Sedangkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 86: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

74

 

 

 

perhitungan nilai tertimbang peluang organisasi dengan nilai tertimbang

ancaman organisasi adalah selisih positif yakni 0,83. Hal ini

menunujukkan selisih kedua nilai tersebut negatif, maka posisi berada

pada kuadran II yang seyogyanya menggunakan strategi stabilisasi. Posisi

organisasi dapat digambarkan dalam gambar sebagai berikut :

Gambar 4.2 Posisi Bidang Keuangan dalam Matriks SWOT-4K

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan

Peluang

1,5

1

Kelemahan kekuatan

0,17

Ancaman

C. STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BERDASARKAN POSISI

Dalam kerangka konsep matriks SWOT dapat dirumuskan empat

macam strategi bersaing yang seharusnya dipilih oleh organisasi berdasarkan

posisi organisasi yang dimiliki. Dari hasil selisih nilai tertimbang antara

kekuatan dengan kelemahan dan selisih nilai peluang dengan ancaman diatas,

Posisi Bidang Keuangan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 87: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

75

 

 

 

diketahui posisi bidang keuangan berada di kuadran II. Berdasarkan

Suwarsono (2008), posisi pada kuadran II ini berarti bahwa di satu sisi

organisasi sesungguhnya memiliki peluang bisnis yang besar akan tetapi

disisi lain organisasi tidak sepenuhnya mampu memanfaatkan peluang bisnis

tersebut karena tingginya kelemahan yang dimiliki.

Pada situasi ini bidang keuangan seyogyanya mengimplementasikan

strategi stabilisasi atau strategi mempertahankan diri. Dengan keterbatasan

kemampuan yang ada, bidang keuangan selayaknya berusaha terlebih dahulu

mengurangi kelemahan yang dimiliki dengan berusaha mempertahankan

kinerja organisasi yang telah dicapai. Matriks interaksi kekuatan dan

peluang Bidang Keuangan sebagai berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 88: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

76

 

 

 

Tabel 4.14 Matriks Strategi Utama Bidang Keuangan

RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan

 

 

 

 

 

 

Faktor Kelemahan

1. Kurangnya jumlah SDM 2. Kurang ketelitian petugas administrasi

keuangan (petugas entry pembayaran dan loket pembayaran)

3. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pegawai

4. Aplikasi pengelolaan barang milik Negara / daerah belum mengakomodir kebutuhan di rumah sakit

5. Sarana ruangan bidang keuangan belum memadai

Faktor Peluang

1. Adanya dukungan dari eksekutif dan legeslatif

2. Adanya pembinaan dari DPPKA, bagian hukum dan inspektorat

3. Adanya pengawasan dari

Dewan Pengawas BLUD

4. Peraturan pengelolaan keuangan BLUD masih bersifat umum

5. Ditetapkannya aturan penerapan PPK-BLUD

S trategi Stabilisasi

1. Mengajukan formasi untuk penambahan

jumlah tenaga dengan kompetensi sesuai kebutuhan.

2. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait agar kesalahan administrasi atas kurang ketelitian petugas dapat segera diselesaikan.

3. Meningkatkan kerjasama dengan Dewan Pengawas sehingga dapat belajar tentang pengelolaan keuangan BLUD yang lebih baik serta mengirimkan petugas keuangan yang dimiliki untuk mengikuti pelatihan.

4. Pengembangan aplikasi barang sesuai kondisi di rumah sakit sesuai peraturan yang berlaku tanpa bertentangan dengan peraturan PPK-BLUD..

5. Merencanakan pembangunan ruang gudang penyimpanan arsip keuangan sesuai kemampuan anggaran BLUD.

Kelemahan

Peluang 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 89: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

77

 

 

 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil wawancara dengan responden yang berperan dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Keuangan RSUD dr. Darsono

Kabupaten Pacitan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam

peningkatan kinerja Bidang Keuangan RSUD dr. Darsono Kabupaten

Pacitan adalah :

a. Faktor kekuatan mencakup : Penerapan PPK-BLUD, Tersedianya

aplikasi penatausahaan dan akuntansi yang memadai, Adanya

kejelasan tugas dan fungsi dari masing-masing pegawai, Tersedianya

tenaga IT, Adanya dukungan dari direktur rumah sakit, Kerjasama dan

koordinasi yang baik antar bidang dan bagian dilingkungan Rumah

Sakit.

b. Faktor kelemahan mencakup : Kurangnya jumlah SDM, Kurang

ketelitian petugas administrasi keuangan (petugas entry pembayaran

dan loket pembayaran), Sarana ruangan bidang keuangan belum

memadai, Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pegawai dan

Aplikasi pengelolaan barang milik Negara/daerah belum

mengakomodir kebutuhan di rumah sakit

c. Faktor peluang mencakup : Adanya dukungan dari eksekutif dan

legeslatif, Adanya pembinaan dari DPPKA, bagian hukum dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 90: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

78

 

 

 

inspektorat, Ditetapkannya aturan penerapan PPK-BLUD, Adanya

pengawasan dari Dewan Pengawas BLUD, Peraturan pengelolaan

keuangan BLUD masih bersifat umum.

d. Faktor ancaman mencakup : Mutasi pegawai sesuai dengan kebutuhan

Pemerintah Daerah, Perubahan aturan tentang Struktur Organisasi dan

Tata Kerja SKPD Lingkup Pemerintah Daerah, Adanya komplain

terhadap pelayanan bidang keuangan dan Pemeriksaan oleh auditor

external

2. Dari hasil analisis perhitungan selisih nilai tertimbang kekuatan dengan

nilai tertimbang kelemahan didapatkan hasil selisih negatif. Sedangkan

dari hasil analisis perhitungan selisih nilai tertimbang peluang dengan nilai

tertimbang ancaman didapatkan hasil selisih positif. Hal ini berarti posisi

bidang keuangan pada matriks SWOT berada pada kuadran II;

3. Berdasarkan posisi pada kuadran II matriks SWOT maka strategi yang

seyogyanya dilakukan oleh Bidang Keuangan adalah strategi stablisasi.

Strategi stabilisasi yaitu manajemen Rumah Sakit diharapkan mampu

meminimalisasi kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang tersedia

agar tidak menjadi penghambat/penghalang dalam pencapaian kinerja

organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

B. SARAN

Saran yang dapat kami sampaikan dari hasil analisis permasalahan

tersebut diatas adalah sebagai berikut :

1. Manajemen dapat menerapkan strategi yang baik untuk meningkatkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 91: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

79

 

 

 

kinerja bidang keuangan melalui :

a. Mengajukan formasi untuk penambahan jumlah tenaga dengan

kompetensi sesuai kebutuhan.

b. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait agar kesalahan

administrasi atas kurang ketelitian petugas dapat segera diselesaikan.

c. Meningkatkan kerjasama dengan Dewan Pengawas sehingga dapat

belajar tentang pengelolaan keuangan BLUD yang lebih baik serta

mengirimkan petugas keuangan yang dimiliki untuk mengikuti

pelatihan.

d. Pengembangan aplikasi barang sesuai kondisi di rumah sakit sesuai

peraturan yang berlaku tanpa bertentangan dengan peraturan PPK-

BLUD..

e. Merencanakan pembangunan ruang gudang penyimpanan arsip

keuangan sesuai kemampuan anggaran BLUD.

2. Manajemen sebaiknya memanfaatkan teknologi informasi dengan baik,

sehingga pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah dapat

dilakukan secara tepat dan cepat.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 92: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

80

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Republik Indonesia, No 80 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Kepegawaian.

Undang-undang Republik Indonesia, No 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Pokok-pokok Kepegawaian.

Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2014 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.  

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/

2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan, Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pacitan.

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan, Nomor 62 tahun 2007 tentang Uraian

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

Sugiyono, (2006), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cet. 1, Bandung: Alfabeta

Siswanto, D., (2015), “Strategi Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia

melalui Pendidikan Dan Pelathan pada Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan’’ Tesis Program Magister tak diterbitkan, STIE Wiwaha Yogyakarta

Soeroso, S., (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit: suatu

Pendekatan Sistem, Cet. 1, Jakarta: EGC

Sudarmanto (2009), Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sutrisno, E., (2010), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Kencana

Pradana Media Group.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 93: Tesis Wiwaha Plagiat STIE Widya Janganeprint.stieww.ac.id/477/1/151202805 SITI MARIYAM.pdf · 2018. 10. 4. · BIDANG KEUANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

81

Robertson, Gordon. (2002). “Review Kinerja”. Lokakarya Review Kinerja BPKP dan Executive Education.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi : Yogyakarta.

Suwarsono, M., (2008), Matriks&Skenario dalam Startegi, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi

Ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/analisis_swot_kelompok_4.docx

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at