Tetanus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tetanus

Citation preview

Laboratorium Ilmu BedahTutorial KlinikFakultas Kedokteran UmumUniversitas Mulawarman

TETANUS

Disusun oleh:Danu Kusuma WardhaniListiyono Wahid RM. Farlyzhar YusufHarry HamyasaEndang Yulia AngrainiSapta Rahayuning RatriChristi Angelia Arung Labi

Pembimbing:dr. Naidjullah Budi Setiawan, Sp.BS

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan KlinikLaboratorium Ilmu BedahFK Universitas Mulawarman/SMF Bedah RSUD A Wahab SjahranieSamarinda2013BAB IPENDAHULUANTetanus adalah penyakit akut, dan sangat fatal, yang disebabkan endotoksin dari bakteri Clostridium tetani. Ciri khas penyakit ini adalah kaku seluruh tubuh dan kejang spasme dari otot skeletal. Kekakuan otot awalnya terjadi pada rahang dan leher, kemudian ke seluruh tubuh. Toksin bakteri ini menyerang pada persarafan tubuh, dan menghambat saraf inhibisi.Proteksi yang efektif memberikan perlindungan 90 95% pada seseorang yang secara penuh sudah tervaksinasi. Berjalannya waktu, proteksi pada tetanus mengalami penurunan sejak 50% populasi umur 20 tahun, dan 70% populasi umur 70 tahun tidak menerima booster vaksin tetanus selama 10 tahun, dan memungkinkan tidak terlindungi, sehingga imunitas didapat pada tubuh tidak ada. Tetanus disebut juga dengan seven day disease, dan pada tahun 1890, diketemukan toksin seperti strychnine, kemudian dikenal dengan tetanospasmin, yang diisolasi dari tanah anaerob yang mengandung bakteri. Imunisasi dengan mengaktivasi derivate tersebutmenghasilkan pencegahan dari tetanus. Toksin tetanospamin menyebar dari saraf perifer secara ascending bermigrasi secara sentripental atau secara retrogard mencapai CNS. Penjalaran terjadi didalam axis silinder dari sarung parineural. Teori baru berpendapat bahwa toksin juga menyebar secara luas melalui darah (hematogen) dan jaringan/ system lympathic Dunia internasional, menjelaskan bahwa terjadi penurunan kasus tetanus secara dramatis baru baru ini, merujuk pada improvisasi vaksinasi tetanus. Data terbaru WHO menjelaskan ada penurunan lebih 30.000 kasus pada tahun 2002 menjadi 10.000 kasus terlapor pada tahun 2010.

TUJUANMengingat tingginya mortalitas dan morbiditas yang disebabkan oleh tetanus, maka kami menyusun laporan kasus ini dengan tujuan memberikan informasi lebih lanjut mengenai penegakan diagnosis, penatalaksanaan, serta prognosis dari tetanus yang disajikan dalam bentuk laporan kasus.

BAB IIILAPORAN KASUS

III.1 STATUS PASIEN MRS: 14 Agustus 2013 Waktu Pemeriksaan: Kamis, 29 Agustus 2013 Bangsal : Cempaka Identitas : Nama : Tn. A Usia: 60 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Perkerjaan: Pegawai swasta Alamat: Jl. Kamboja RT 12 Palaran Status: Menikah Agama: Islam Suku: Jawa Timur

III.2 ANAMNESA Keluhan UtamaTidak bisa membuka mulut TelaahPasien mulai merasakan tidak bisa membuka mulutnya sejak tanggal 29 Juli 2013 disertai dengan sulit menelan. Sebelumnya, tanggal 15 Juli 2013 pasien kejatuhan kayu. Dari kejadian tersebut pasien mendapatkan luka pada tungkai bawah kanan. Luka tersebut merupakan luka terbuka, dengan dasar jaringan otot berukuran 8 x 8 cm. Keadaan ini menyebabkan pasien pergi ke Puskesmas Palaran. Saat di Puskesmas luka pasien dibersihkan dan dijahit sebanyak 13 jahitan. Tanggal 20 Juli 2013, namun jahitan luka pasien di tungkai bawah kanan mulai terbuka karena kurang baik dalam perawatannya dan saat itu pasien mulai mengalami demam akan tetapi dengan minum obat penurun demam, demam masih sering muncul sekitar 10 hari. Pasien tidak pernah kontrol ke puskesmas, hanya membersihkan luka sendiri di rumah dengan menggunakan obat antiseptik. Pasien tidak pernah mengalami kejang, namun sejak muncul demam tersebut pasien mulai merasakan nyeri pada paha kanan, dan tidak nafsu makan. Pasien juga mengeluhkan kaku pada daerah dada dan perut sehingga pasien sulit bernapas sejak tanggal 11 Agustus 2013.

Riwayat Penyakit Dahulu: 1. Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.2. Riwayat Alergi Obat Amoxilin (+)3. Riwayat Diabetes Mellitus (-), Hipertensi (-), Jantung (-)4. Riwayat Imunisasi Tetanus tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga:1. Tidak ada ada riwayat keluarga yang mengalami hal serupa

1. Kepala dan Leher Kepala: Anemis (-/-), ikterik (-/-), pupil isokor (+) 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, sianosis (-), trismus (+), risus sardonicus (-) Leher: Deviasi trachea (-), pembesaran kelenjar getah bening (-), kaku kuduk (-)

2. Thoraks : Inspeksi: Bentuk normal, pergerakan simetris Palpasi: Fremitus vokal teraba kiri=kanan Perkusi: Sonor kiri=kanan Auskultasi: Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), whezzing (-/-), S1 S2 tunggal, reguler.

3. Abdomen Inspeksi: flat, distensi (-), opistotonus (-) Palpasi: Soefl, Nyeri tekan (-), organomegali (-), massa (-), rigiditas abdomen (-), defans muskuler (-) Perkusi: timpani Auskultasi : Bising usus (+), metalic sound (-).

4. Ekstremitas: Akral hangat, oedem (-/-), CRT < 2 detik, luka terbuka pada tungkai bawah kanan

5. Status LokalisLuka terbuka pada tungkai bawah kanan, berukuran 8x8 cm, dengan dasar luka berupa jaringan otot, disekeliling luka terdapat jaringan mati dan teraba panas, serta tidak ditemukan krepitasi.

III.4 PEMERIKSAAN LABORATORIUM14 Agustus 201327 Agustus 2013

Leukosit7.200

HB11,3

Hct35,7%

Platelet372.000

GDS118

Albumin2,9

Ureum62,2

Kreatinin1,1

Natrium140147

Kalium4,94,2

Klorin111111

Troponin CKMB58

III.5 DIAGNOSIS Tetanus

III.6 PENATALAKSANAAN Diet Bubur Saring 6 x 200cc Debridemant luka Dizepam infus 0,4cc/jam (syringe pump) Ceftriaxone 2 x 1 gr IV Metronidazole 3 x 1 Ranitidin 2 x 1 IV Natrium Diclofenak 2 x 50 mg Paracetamol 3 x 1 Ketoconazole tab 3 x 1 IVFD RL 20 tpmFollow Up di ruangan15/8/2013

S : mulut sulit dibukaO : CM, TD : 120/80 mmHg, N : 82 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 22 kali/menit, T : 36,5, trismus (+) lebar buka mulut sekitar 1 cmStatus lokalis :I:Luka terbuka pada tungkai bawah kanan, berukuran 8x8 cm, dengan dasar luka berupa jaringan otot, disekeliling luka terdapat jaringan mati P: teraba panas, serta tidak ditemukan krepitasi.A : TetanusKonsul bedah Pro debridement Ceftriaxone 2x1 gr IVDiazepam 3 x 5 mg tab

19/8/2013

S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, mual (+) O : CM, TD : 110/60 mmHg, N : 60 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 24 kali/menit, T : 37,0, trismus (+), risus sardonikus (-), defans muskuler (+) Lebar buka mulut : 1cmI:Luka terbuka pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (+) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (+).

A : Post debridemen dorsum pedis dextra ec tetanus ec vulnus laceratum hari IIDiet bubur saring 6 x 200 ccPasang NGTIVFD RL 20 tpmCeftriaxone 1 gr/12 jam IVDiazepam 0,4 cc/jam syringe pumpRanitidin 2 x 50 mg IV

20/8/2013S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, sariawan (+)O : CM, TD : 120/90 mmHg, N : 100 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 24 kali/menit, T : 37,0, trismus (+) 3 cm, defans muskuler (-)I:Luka terbuka pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (-) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (+).A : Post debridemen dorsum pedis dextra ec tetanus ec vulnus laceratum hari IIIDiet bubur saring 6 x 200 ccIVFD RL 20 tpmCeftriaxone 1 gr/12 jam IVDiazepam 0,4 cc/jam syringe pumpRanitidin 2 x 50 mg IVNatrium Diclofenak 2x50 mgMetronidazole 500 mg/8 jam IVGanti Verban tiap hari

21/8/2013S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, sariawan (+), demam (+)O : CM, TD : 130/90 mmHg, N : 100 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 24 kali/menit, T : 38,5, trismus (+) 3 cm, defans muskuler (-)Status lokalis :I:Luka terbuka pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (-) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (+).

A : Post debridemen dorsum pedis dextra ec tetanus ec vulnus laceratum hari IVDiet bubur saring 6 x 200 ccIVFD RL 20 tpmCeftriaxone 1 gr/12 jam IVDiazepam 0,4 cc/jam syringe pumpMetronidazole 500 mg/8 jam IVRanitidin 50 mg/ 12 jam IVNatrium Diclofenak 2x50 mgMetronidazole 500 mg/8 jam IVGanti Verban tiap hari

22/8/2013S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, sariawan (+), demam (+)O : CM, TD : 140/90 mmHg, N : 100 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 20 kali/menit, T : 38,6, trismus (+) 3 cm, defans muskuler (-), edem Status lokalis :I:Luka terbuka pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (-) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (+).

A : Post debridemen dorsum pedis dextra ec tetanus ec vulnus laceratum hari VDiet bubur saring 6 x 200 ccIVFD RL 20 tpmCeftriaxone 1 gr/12 jam IVMetronidazole 500 mg/8 jam IVDiazepam 0,4 cc/jam syringe pumpRanitidin 2 x 50 mg IVNatrium Diclofenak 2x50 mgParacetamol 3x500 mgKenalog Ganti Verban tiap hari

23/8/2013S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, sariawan (+), demam (+)O : CM, TD : 120/70 mmHg, N : 80 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 28 kali/menit, T : 38,6, trismus (+) 3 cm, defans muskuler (-), edem Status lokalis :I:Luka terbuka agak basah pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (-) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (+).

A : Post debridemen dorsum pedis sinistra ec tetanus ec vulnus laceratum hari VIDiet bubur saring 6 x 200 ccIVFD RL 20 tpmCeftriaxone 1 gr/12 jam IVMetronidazole 500 mg/8 jam IVDiazepam 0,2 cc/jam syringe pumpRanitidin 2 x 50 mg IVNatrium Diclofenak 2x50 mgParacetamol 4x500 mgKenalog Ganti Verban tiap hari

24/8/2013S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, sariawan (+), demam (+)O : CM, TD : 120/70 mmHg, N : 80 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 28 kali/menit, T : 38,6, trismus (+) 3 cm, defans muskuler (-), edem Status lokalis :I:Luka terbuka agak basah pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (-) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (+).

A : Post debridemen dorsum pedis dextra ec tetanus ec vulnus laceratum hari VIIDiet bubur saring 6 x 200 ccIVFD RL 20 tpmCeftriaxone 1 gr/12 jam IVMetronidazole 500 mg/8 jam IVDiazepam 0,2 cc/jam syringe pumpRanitidin 2 x 50 mg IVNatrium Diclofenak 2x50 mgParacetamol 4x500 mgKenalog Ganti Verban tiap hariPro debridemant ke-2 tanggal 24/8/2013 pukul 22.00

26/8/2013S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, nyeri dan panas di mata, nyeri pada paha belakangO : CM, TD : 120/70 mmHg, N : 80 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 28 kali/menit, T : 38,6, trismus (+) 3 cm, defans muskuler (-), edem Status lokalis :I:Luka terbuka agak basah pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (-) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (+).

A : Post debridemen dorsum pedis dextra ec tetanus ec vulnus laceratum hari IIDiet bubur saring 6 x 200 ccIVFD RL 20 tpmCeftriaxone 1 gr/12 jam IVMetronidazole 500 mg/8 jam IVDiazepam 0,2 cc/jam syringe pumpRanitidin 2 x 50 mg IVNatrium Diclofenak 2x50 mgParacetamol 4x500 mgKetokonazole 2x1 tabTetagam 1000 UI / IMGanti Verban tiap hari

27/8/2013S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, sariawan (+), bengkak di tangan, nyeri di pahaO : CM, TD : 120/70 mmHg, N : 80 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 28 kali/menit, T : 38,6, trismus (+) 3 cm, defans muskuler (-), edem Status lokalis :I:Luka terbuka agak kering pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (-) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (+).

A : Post debridemen dorsum pedis dextra ec tetanus ec vulnus laceratum hari IIIDiet bubur saring 6 x 200 ccIVFD RL 20 tpmCeftriaxone 1 gr/12 jam IVDiazepam tab 3x1Ranitidin tab 2 x 1Natrium Diclofenak 2x50 mgParacetamol 4x500 mgKetokonazole 2x1 tabGanti Verban tiap hari

28/8/2013S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, sariawan (+), bengkak di kedua tangan, nyeri di paha kiriO : CM, TD : 130/80 mmHg, N : 70 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 20 kali/menit, T : 38,6, trismus (+) 3 cm, defans muskuler (-), edem Status lokalis :I:Luka terbuka agak kering pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (-) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (+).

A : Post debridemen dorsum pedis dextra ec tetanus ec vulnus laceratum hari IV

Diet bubur saring 6 x 200 ccIVFD RL 20 tpmDiazepam tab 3x1Ciprofloksacin tab 2x1Ranitidine tab 2x1Natrium Diclofenak 2x50 mgParacetamol 4x500 mgKetokonazole 2x1 tabGanti Verban tiap hari

29/8/2013S : mulut kaku dan air ludah menetes (hipersalivasi), sulit makan, sariawan (+), bengkak di kedua lengan dan kakiO : CM, TD : 130/80 mmHg, N : 84 kali/menit reguler dan kuat angkat, RR : 20 kali/menit, T : 38,6, trismus (+) 3 cm, defans muskuler (-), edem Status lokalis :I:Luka terbuka kering pada tungkai bawah kanan post debridement, rembesan darah (-) Pus(-) P: teraba panas, nyeri tekan (berkurang).

A : Post debridemen dorsum pedis dextra ec tetanus ec vulnus laceratum hari VDiet bubur saring 6 x 200 ccIVFD RL 20 tpmDiazepam tab 3x1Ciprofloksacin tab 2x1Ranitidine tab 2x1Natrium Diclofenak 2x50 mgParacetamol 4x500 mgKetokonazole 2x1 tabGanti Verban tiap hari