5
WRAP UP TEXTBOOK READING THIRST IN CRITICALLY III PATIENTS: FROM PHYSIOLOGY TO SENSATION Kelompok : A 11 Ketua : Bilgis Biladi (NPM: 1102013059) Sekertaris : Chyntia Monica (NPM: 1102013062) Anggota : Bayu Hernawan Rahmat (NPM: 1102013059) Betari Texania Harsa (NPM: 1102013058) Camelia F musa’ad (NPM: 1102013061) Cindy Julia Amanda (NPM: 1102013063) Cintya Ristimawarni (NPM: 1102013064) Inna Nurrohmatul Karima (NPM:1102013135) Intan Purnama Sari (NPM: 1102013138) Indrayanti (NPM: 1102012126)

Textbook Reading

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wrap up

Citation preview

Page 1: Textbook Reading

WRAP UP TEXTBOOK READINGTHIRST IN CRITICALLY III PATIENTS: FROM

PHYSIOLOGY TO SENSATION

Kelompok : A 11Ketua : Bilgis Biladi (NPM: 1102013059)Sekertaris : Chyntia Monica (NPM: 1102013062)Anggota : Bayu Hernawan Rahmat (NPM: 1102013059)

Betari Texania Harsa (NPM: 1102013058) Camelia F musa’ad (NPM: 1102013061) Cindy Julia Amanda (NPM: 1102013063) Cintya Ristimawarni (NPM: 1102013064) Inna Nurrohmatul Karima (NPM:1102013135) Intan Purnama Sari (NPM: 1102013138) Indrayanti (NPM: 1102012126)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI

JL. LETJEND SUPRAPTO, CEMPAKA PUTIHJAKARTA 10510

TELP. 62.21.4244574 FAX. 62.21.4244574

Page 2: Textbook Reading

Mekanisme sederhana haus adalah ketika adanya kenaikan di osmolaritas plasma. Osmolaritas yang berubah ini menyebabkan ginjal mengeluarkan Vasopresin yang akan merujuk ke ADH. Hormon Anti Diuretik ini lah yang melakukan penyerapan lebih pada tubulus, tetapi jika cairan yang diserap terlalu sedikit atau gagal menyerap sama sekali, barulah otak merangsang saraf haus yang mengharuskan kita untuk segera minum. Karena system saraf, sinyal-sinyal ion yang mengatur regulasi air, dan elektrolit-elektrolit di dalam cairan tubuh harus segera diseimbangkan jumlah agar fungsi nya maksimal.

Tetapi rasa haus itu sendiri juga menyebabkan terjadi berkurangnya volume cairan di ICF maupun ECF (yang nantinya terhubung pada Hypovolemic Thirst).

Fungsi Penting dari Air dan Rasa Haus

Haus, secara simple di artikan oleh para awam adalah keinginan tubuh akan air karena mengalami kekurangan. Tetapi, studi membuktikan bukan hanya itu yang menyebabkan haus itu sendiri. Sangat banyak presepsi-presepsi lain seperti kondisi patologis pada pasien-pasien ber penyakit tertendtu, kebiasaan-kebiasaan, mulut yang kering (xerostomia), atau pun saat kita mengkonsumsi makanan.

Mengapa bisa demikian? Karena terdapat hubungan dari sinyal-sinyal saraf, hormone, dan aferen yang saling terkoneksi satu sama lain untuk menjaga kestabilan cairan tubuh.

Osmotic thirst

Osmotic Thirst adalah respon aktif yang akan menaikan tonisitas pada saat mekanisme kompensasi pada ginjal (mengurangi pengeluaran urin) gagal menyediakan air yang berguna untuk menaikan osmolaritas serum dan menyeimbangkan keseimbangan cairan. Nilai normal osmolaritas plasma adalah 275-295 mOsm/kgBB.

Mekanisme nya adalah, saat ICF kekurangan 1-2% volume cairan di dalamnya dan terjadi peningkatan osmolaritas dan tekanan osmotik. Jika hal-hal ini telah terjadi, osmoreseptor aktif mengeluarkan vasopressin yang akan menghasilkan ADH untuk reabsorbsi yang lebih banyak di dalam tubulus ginjal. Sehingga air dan sodium bisa terjaga keseimbangannya.

Factor utama Osmotic Thirst adalah Natrium, karena disini Natrium lah yang menyediakan tekanan osmotic untuk menyeimbangkan antara solute dan solvent pada ICF.

Tekanan osmotic ini penting saat terjadi water loss untuk sirkulasi solute (volume air di dalam ICF pindah keluar, ke konsontrasi yang lebih tinggi sehingga didalam terjadi ketidakseimbangan antara solute dan solvent)

Nilai normal Natrium adalah 135-145 mEQ/L. jika lebih dari 145, pasien akan merujuk mengalami hypernatremia, yang bisa disebabkan oleh kekurangan konsumsi air atau mekanisme haus yang bermasalah.

1

Page 3: Textbook Reading

Perubahan flktuasi dari tekanan osmotic ini terjadi karena adanya sensor yang mendekteksi sinyal osmotik dari hipotalamus, di dinding ke anterior ventrikel ke-3 hipotalamus yang mempunyai sedikit blood –brain barrier.

Hypovolemic Thirst

Hypovolemic thirst terjadi terutama karena adanya difisit volume yang signifikan dari cairan di Ekstraseluler, tepatnya pada cairan pada plasma dan kenaikan plasma tonisitas ekstraseluler. Sehingga ginjal mengeluarkan hormone angiostinogen dan renin yang akan menstimulus paru-paru untuk mengeluarkan angisotensin II agar aldosterone dapat bekerja. Jika ini sudah terpenuhi, ADH mengalami kenaikan dan arteri mengalami vasokontriksi yang berguna untuk mereabsorbsi air lebih banya di tubulus. Akibatnya, air dan elektrolit (Na+) akan terpenuhi jumlah dan volumenya.

Terdapat perbedaan yang signifikan dari Hypovolemic dan Osmotic Thirst dalam hal kesensitifitasan. Jika terdapat perubahan yang sedikit saja pada volume plasma dan

2

Page 4: Textbook Reading

osmolaritas, sebanyak 1-3%, stimulus haus langsung terangsang. Tetapi butuh 10% perubahan bagi Hypovolemic untuk memerintah saraf-saraf agar bekerja menyeimbangkan kadar air dan elektrolit. Mengapa ini terjadi? karena Hypovolemic terasosiasi dengan ECF yang dapat senantiasa mengandalkan ICF jika terdapat kekurangan yang tidak signifikan. Hal ini cukup menguntungkan untuk mencegah terjadi nya overadjustment pada volume dan tekanan darah.

Bila terjadi gangguan pada hypovolemic thirst, akan merujuk pada penyakit hypervolemic hyponatremia yang membutuhkan vasopressin antagonis untuk menanggulanginya.

3