27

Click here to load reader

tgas alat berat

  • Upload
    afriy06

  • View
    29

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cool

Citation preview

Page 1: tgas alat berat

MAKALAH ALAT BERAT DAN

SPESIFIKASINYA

Oleh:

AFRIYANTI PUSPITA SARI

1102380/2011

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Page 2: tgas alat berat

BAB I

PENDAHULUAN

Alat berat adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam

melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat berat yang

kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa

kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang

telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu

sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah

dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di

gunakan dalam pekerjaan konstruksi,. Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut

antaranya : bulldozer, alat pengangkut seperti loader, alat gali atau excavator, motor

grader, dan alat pengangkut jarak jauh seperti dump truck. Disini akan diberikan juga

contoh perhitungan prodktivitas untuk setiap jenis alat yang akan dibahas.

Page 3: tgas alat berat

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Bulldozer

Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track

shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi.

Bisa digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur

meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan banyak lagi.

Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun.

Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat

keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau dengan blasting (peledakan

dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah

yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang

rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100

meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong

dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan

produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya

antara lain: bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow,

disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-laiin.

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai

penggerak utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal

ini perlengkapannya attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah

nama jenis dari dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan

untuk mendorong ke samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.

Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:

         Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,

         Pembukaan jalan baru,

Page 4: tgas alat berat

         Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,

         Membantu mengisi material pada scraper,

         Menyebarkan material,

         Mengisi kembali saluran,

1.     Blade

Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat

distel sedemikian rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal

berbagai macam blade yang dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:

  Universal Blade (U-Blade)

Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat

disisi blade untuk efektifitas produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer

membawa/mendorong muatan lebih banyak karena kehilangan muatan

yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh. Umumnya bulldozer

jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land

reclamation), stock pile work, dan sebagainya.

  Straight Blade (S-Blade)

Straight blade cocok digunakan untuk semua jenis lapangan,

blade ini juga merupakan modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah

dan balade ini juga dapat menghandel material dengan mudah.

  Angling Blade (A-Blade)

Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini

juga dapat dibuat untuk:

a.       Pembuangan ke samping (side casting)

b.      Pembukaan jalan (pioneering roads)

c.       Menggali saluran (cutting ditches)

d.      Pekerjaan lain yang sesuai.

  Chusion Blade (C-Blade)

Page 5: tgas alat berat

Chusion blade dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber

cushion) yang berfungsi untuk meredam tumbukan. Selain digunakan

untuk push-loading, juga digunakan untuk pemeliharaan jalan dan

pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini memungkinkan

untuk meningkatkan kmampuan maneuver.

2.      Produktivitas Dozer

Produktifitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor

dan jarak tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang

dipindahkan dalam 1 siklus dan dalam 1 jam pegoperasian.

a.      Kapasitas Blade

Kapasitas blade dapat dicari dari data pada table atau melalui

perhitungan. Rumus dari kapasitas blade (dalam lcm) adalah:

Nilai W = 1,5 sampai 1,67 (satuan dalam meter) untuk sudut α antara

30-33º.

b.      Waktu Siklus

Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m)

pertama dari jarak tempuh. Pada saat kembali, blade dalam keadaan kosong.

Waktu angkut dan kembali bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi

kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu siklus juga ditentukan

oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time) yang merupakan waktu yang

dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan.

FT pada umumnya berkisar antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang diperlukan

oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah:

CT= FT + HT + RT

c.       Produktivitas

Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan

memakai rumus:

Contoh soal:

Page 6: tgas alat berat

Hitung produktivitas bulldozer yang digunakan untuk memindahkan pasir

kering sejauh 60 m dengan menggunakan S-Blade yang berdimensi 3,36 m

panjang dan tinggi 1,256 m. Diperkirakan kecepatan dozer adalah 3 km/jam

dan kecepatan kembali 4 km/jam dengan waktu tetap 0,3 menit.waktu operasi

60 menit.

Jawab:

Waktu siklus: CT = 2,1 + 0,3 = 2,4 menit

Produktivitas

d. Spesifiakasi Bulldozer Komatsu D65 (contoh)

• Model enggine : komatsu SAA6D114E-3

• Jumlah Silinder : 6 Cyl

• Tenaga : Net 153 KW 205 HP

• Rated RPM : 1950 RPM

• Undercarriage

– Jumlah Track Roller : 8 Un tiap sisi

– Jumlah Shoe : 45 Un tiap sisi

– Lebar shoe : 915 mm

– Ground contact area : 60115 cm 2

– Ground pressure area : 29.8 Kpa atau 4.32 Psi

Pelumasan dan bahan bakar (contoh)

• Bahan bakar : 514 lt (full tanki)

• Oil mesin : 28 lt

• Oil final drive : 27 lt

• Oil transmisi : 48 lt

• Oil hidrolik : 55 lt

• Grease : untuk under carriage dan nipple

Page 7: tgas alat berat

B.    Loader

Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau

ban. Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang

mirip dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat

pada saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted

terdiri atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya

dipakai untuk menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan

penuh.

Bucket digunakan untuk mmenggali, memuat tanah atau material yang

granular, mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada

suatu ketinggian pada dump truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada

loader dapat berupa general purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan

multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3.

Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3.

Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement,

dengan syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu

Page 8: tgas alat berat

juga dapat digunakan untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya

pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Loader

juga dapat digunakan untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk

dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant.

1.     Aplikasi Loader

Fungsi loader adalah yang paling umum adalah untuk memuat

material kedalam alat pengangkut. Pada  area yang datar alat pengangkut

dapat diletakkan didekat loader sehingga gerakan loader akan lebih mudah.

Terdapat 3 metode pemuatan material dari kedalam truck yaitu I shape

loading, V shape loading, dan pass loading.

Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh

power shovel atau front shovel, namun karena kapasitas loader makin besar

maka penggunaan loader menjadi lebih seriing. Fungsi lain dari loader adalah

untuk menggali basement dan fondasi dengan lebar yang sama dengan lebar

bucket.

2.     Produktivitas Loader

Factor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan

produktivitas loader adalah sebagai berikut:

a.       Kondisi material,

b.      Tipe bucket dan kapasitasnya,

c.       Area untuk pergerakan loader,

d.      Waktu siklus loader ,

e.       Waktu efisien loader.

Tabel 2.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)

Material Factor

Material seragam atau campuran 0,95-1,00

Batu kerikil 0,85-0,90

Page 9: tgas alat berat

Batu hasil peledakan (baik) 0,80-0,95

Batuan hasil bebatuan (rata-rata) 0,75-0,90

Batuan hasill peldakan (buruk) 0,60-0,75

Batuan berlumpur 1,00-1,20

Lanau basah 1,00-1,10

Material berbeton 0,85-0,95

Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel

waktu yang tergantung pada beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis

material yang diangkut. Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar

ditentukan berdasarkan tempat atau kemana material ditempatkan. Selain itu

diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.

Tabel 2.2 Waktu muat (menit)

Material LT

Berbutir seragam 0,03-0,05

Berbutir campuran dan basah 0,03-0,06

Lanau basah 0,03-0,07

Tanah atau kerikil 0,04-0,20

Material berbeton 0,05-0,20

Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan

grafik yang berbeda utnuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk

menghitung produktivitas adalah:

Table 2.3 Faktor penambahan dan penguranga untuk CT (menit)

Uraian Factor

Kondisi tanah:

  Berbutir campuran

  Diameter < 3 mm

  Diameter 3-20 mm

+0,02

+0,02

−0,02

Page 10: tgas alat berat

  Diameter 20-150 mm

  Diameter 150 >

  Kondisi tanah asli/lepas

0

+0,03

+0,04

Timbunan

Tinbunan dengan tinggi > 3 m

Tinbunan dengan tinggi < 3 m

Pembongkaran dari truck

0

+0,01

+0,02

Lain-lain

Pengoperasian tetap

Pengoperasian tidak tetap

Target sedikit

Target berresiko

−0,04

+0,04

+0,04

+0,05

Tabel 2.4 waktu buang (menit)

Pemuatan DT

Ditmpah di atas tanah

Dimuat ke dalam truck

±0,10

0,04-0,07

Contoh soal:

Sebuah loader digunakan untuk memindahkan material dari timbunan setinggi ±3 m

ke dalam truck. Material merupakan material seragam dengan rata-rata berdiameter

kurang dari 3,5 mm. loader mempunyai kapasitas 1,20 lcm (loader 910F) dengan

jarak tempuh rata-rata 50 m. waktu berputar adalah 1 menit dan efisiensi kerja alat

adalah 50/60 menit perjam engan pengoperasian tetap.

Dari table 2.1 BBF adalah 1

Dari table 2.2 LT = 0,05 menit

Dari table 2,3 faktor koreksi waktu siklus = 0,02 + 0 − 0,04 menit

Dari table 2.4 DT = 0,5 menit

Page 11: tgas alat berat

Dari grafik di lampiran pada buku “Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi karangan

Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc. hal 158.” HT dan RT = 2×0,25 menit CT = 0,05

+ 0,02 + 0 – 0,04 + 0,05 + 0,5 = 0,58 menit

C.  Excavator (Alat Gali)

Yang termasuk didalam alat gali adalah antaranya backhoe, power

shovel, atau juga dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe

dan power shovel juga disebut alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan

secara hidrolis. Alat-alat penggali ini mempunyai as diantara alat penggeraknya

dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar

walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak. Bagian-bagian utama dari

Excavator antara lain:

· Bagian atas yang dapat berputar (Revolving unit)

· Bagian bawah untuk berpindah tempat (Travelling unit)

· Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai dengan

jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.

Bagian-bagian tambahan yang penting diketahui adalah: Crane, Shovel,

BackHoe, Dragline, dan Clam shell. Bagian bawah Excavator ada yang

menggunakan roda rantai (Crawler truck) ada yang dipasang di atas truck

(mounted truck).

Unit Operasional Excavator

1. Operasional kerja menggunakan sistem hidrolik

2. Pergerakan arm bucket dan perputaran body kabin (swing) dapat

dikontrol melalui dua tuas utama yang ada di kanan-kiri sheat operator

dalam kabin

3. Travelling dikontrol oleh dua tuas yang dilengkapi dengan dua pedal

didepan sheat operator

4. Penyetelan operasi mesin ( RPM) dapat melalui display panel di depa

sheat operator

Page 12: tgas alat berat

Spesifikasi Excavator Komatsu tipe PC 200 (contoh)

• Model Engine : komatsu SAA6D107E-1

• Horse power : 110 Kw 148 HP (net)

• Rated RPM : 2000 rpm

• Main pump : untuk Boom, arm, bucket, swing dan travel

• Max oil flow : 439 Lt/ menit

• Steering control : dua lever ( tuas ) yang dilengkapi pedal

• Max travel speed : 5.5 Km/ jam

• Kapasitas Bucket : 0,5 – 1,2 M3

Modul Teknik Pemeriksaan Barang Alat Besar

| DTSS Teknik Pemeriksaan 28

Pelumasan dan bahan bakar (contoh)

• Tanki solar : 400 lt (full tanki)

• Oli mesin : 23 lt

• Final drive : 3.3 lt tiap sisi

• Swing drive : 6.6 lt

Page 13: tgas alat berat

• Oli hidrolik : 135 lt

• Greasing : Under carriage, swing, arm, bucket

Pembagian Excavator :

• Alat kendali attachment

– Hydraulic Controlled

– Cable Controlled

• Roda

– Roda Rantai

– Roda Karet

1.     Alat Penggali Hidrolis

Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya

menggunakan tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Excavating

operation paling efisien adalah menggunakan metode heel and toe (ujung dan

pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Power shovel

dan backhoe adalah alat berat yang termasuk dalam alat penggali hidrolis

yang dipasangkan bucket di depannya, dimana backhoe menggali material

yang berada dibawah permukaan tempat alat tersebut berada, sedangkan front

shovel menggali material dipermukaan tempat alat tersebut berada.

a.      Front Shovel

Front shovel adalah alat yang digunakan untuk menggali material

dipermukaan tempat alat tersebut berada. Kapasitas bucket tergantung dari

jenis material. Oleh sebab itu ada factor koreksi didalam menentukan

kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut dikalikan dengan kapasitas

bucket (heaped capacity).

Gambar 2.3 Front shovel

Tabel 2.5 Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali

Material BFF (%)

Tanah dan tanah organic 80-110

Page 14: tgas alat berat

Pasir dan kerikil 90-100

Lempung keras 65-95

Lempung basah 50-90

Batuan dengan peledakan buruk 40-70

Batuan dengan peledakan baik 70-90

Prouktivitas fromt shovel tergantung pada jenis material, ketinggian

penggalian, sudut putaran, besar alat angkut, dan lain-lain. Pengaruh ketinggian

dan sudut putaran juga merupakan factor yang mempengaruhi produktivitas front

shovel. Dari itu factor tersebut diberikan dalam table berikut:

Tabel 2.6 Faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran

Persentase

kedalaman

optimumu

Sudut putaran

45º 60º 75º 90º 120º 150º 180º

40 0,93 0,89 0,85 0,80 0,72 0,65 0,59

60 1,10 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66

80 1,22 1,12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,69

100 1,26 1,16 1,07 1,00 0,88 0,79 0,71

120 1,20 1,11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,70

140 1,12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66

160 1,03 0,96 0,90 0,85 0,75 0,67 0,62

b.      Backhoe

Backhoe biasanya digunakan untuk pekerjaan galian pada

saluran,terowongan, atau basement. Backhoe sama dengan front shovel

dimana material mempengaruhi produktivitas. Penentuan waktu siklus

backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumusnya:

 

Page 15: tgas alat berat

Tabel  2.7 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)

Jenis MaterialUkuran Alat

< 0,76 m3 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3

Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40

Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50

Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60

Tabel 2.8 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar

Kedalaman

penggalian

(% dari maks)

Sudut Putar (º)

45 60 75 90 120 180

30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95

50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91

70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83

90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75

2.     Dragline

Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang

letaknya lebih tinggi dari pemukaan tempat alat tersebut berada dengan

jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya.alat dasar dari dragline

adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom dari dragline

sama seperti crane akan tetapi lebiih panjang dari boom alat gali lainnya.

3.     Clamshell

Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas

seperti pasir, kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material

secara vertical. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai

berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material,

Page 16: tgas alat berat

sedangkan bucket berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket

berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali

material.

Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan, oleh sebab

itu maka persamaan untuk clamshell adalah pada umumnya waktu siklus

clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan pengalaman.

D.  Motor Grader

Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam

kegunaan. Untuk keprluan perataan tanah, digunakan grader, disamping untuk

membentuk permukaan yang dikehendaki. Grader juga dapat digunakan untuk

mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal. Pada umumnya

grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan dengan kemampuannya

bergerak, juga sering digunakan dalam proyeklapangan terbang.

Dalam pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang

disebut moldboard yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentu permukaan.

Sebagaimana diketahui motor grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai

dalam berbagai variasi pekerjaan konstruksi (grading). Kemampuan ini akibat

gerakan-gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap blade dan roda-roda ban.

Keserbagunaan ini diperbesar dengan perlengkapan-perlengkapan lainnya,

seperti:

  Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang di bagian depan

blade dan dapat dikendalikan secara tersendiri.

  Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)

  Elevating grader unit (alat pengatur grading)

Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada

proyek jalan, sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas

motor grader adalah luas area per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan utnuk

menyelesaikan pekerjaan jalan dihitung melalui rumus:

Page 17: tgas alat berat

N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan

bolak-balik pada suatu tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N

tergantung pada kondisi permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk

permukaan seperti apa yang diinginkan. Lruas (km) adalah panjang ruas yang

ditempuh oleh motor grader untuk melakukan 1 pass dan Vrata-rata (km/jam)

adalah kecepatan rata-rata motor grader sepanjang 1 ruas. Rumus yang digunakan

untuk menghitung produktivitas adalah:

Prod          = 1000vWE

 (m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi kerja)

E.   Dump Truck

Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan

material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya

diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri.

Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan dalam 2

golongan yaitu:

  On high way dump truck muatannya < 20 m3

  Off high way dump truck muatanya > 20 m3

1.     Pemilihan Truck

Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya

(loader), jika perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader

ini akan banyak menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan

dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck

adalah sebagai berikut:

a.      Truck Kecil

Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:

  Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya

  Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat

  Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana

Page 18: tgas alat berat

  Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah

  Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan

bermaslah terhadap total produksi.

Sedangkan kerugiannya adalah:

  Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama

waktu pemuatan (loading)

  Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak

  Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga

pemeliharaan.

b.      Truck Besar

Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adlah:

  Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar

lebih sedikit

  Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit

  Cocok untuk angkutan jarak jauh

  Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit.

Kerugiannya adalah:

  Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat

akibat berat truck yang besar

  Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar

  Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk

jumlah yang relative kecil)

  Maintenance lebih sulit dilaksanakan.

2.     Produktivitas

Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu

siklus truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu

Page 19: tgas alat berat

pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali dan waktu antri. Rumus yang

dipakai untuk menghitung produktivitas truck adalah:

Factor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai

berikut:

a.       Waktu muat, tergantung pada:

  Ukuran dan jenis alat pemuat

  Jenis dan kondisi material yang dimuat

  Kapasitas alat angkut

  Kemampuan operator alat muat dan alat angkut

b.      Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:

  Jarak tempuh alat angkut

  Kondisi jalan yang dilalui

c.       Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:

  Jenis dan kondisi material

  Cara pembongkaran material

  Jenis alat pengangkutan

d.      Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu

pengangkutan.

e.       Waktu antri tergantung pada

  Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat

  Kemampuan alat angkut untuk berputar.