The Dynamics of Parental Involvement

in Terms of School Governance in Primary Education Level in Rural Schools,

Lebak Regency-Banten

Istikomah, M.Hum“Parenting Education’s Strategy

through Evidence Based”

Pendahuluan❑Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kraetif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 3).

❑Dalam rangka mewujudkan tujuan penyelenggaran pendidikansebagaimana dituangkan dalam Permendikbud 30/2017, makapenyelenggaraan program pendidikan harus melibatkan peran sertaorang tua peserta didik dalam tata kelola sekolah, berdasarkan hasilmusyawarah baik dalam pelaksanaan maupun waktunya.

Why we need this research? (1)Beberapa penelitian tentang pengembangan model keterlibatan orang tua dalampendidikan serta bagaimana keterlibatan tersebut berpengaruh terhadap hasilbelajar siswa telah menjadi topik yang menarik bagi para peneliti, terutamamereka yang berfokus pada hasil belajar-mengajar. Ada keyakinan yang kuat diantara para pendukung keterlibatan orang tua dalam pendidikan bahwadukungan dari orang tua adalah cara paling signifikan untuk meningkatkan hasilakademik di sekolah

(lihat Hoover-Dempsey, KV, Walker, JM, Sandler, HM, Whetsel, D. , Hijau, CL, Wilkins, AS, & Closson, K., 2005).

……Namun, belum ada studi besar yang tersedia yang secara khusus membahaspengalaman orang tua dalam tata kelola sekolah di pedesaan. …..

Why we need this research? (2)❑ 13,31 % Anak Indonesia Hidup Dalam Belenggu

Kemiskinan. 9,77 % adalah Anak-Anak di Pedesaan

❑ 7 dari 10 Anak Miskin Berasal dari Rumah Tangga yang Kepala Rumah Tangganya Hanya Berpendidikan Tamat SD Ke Bawah

❑ 1 dari 4 Anak Tinggal di Rumah Tangga yang ART nya Lebihdari 7 Orang

❑ Sekitar 15,9% Anak di Indonesia Mengalami Deprivasi. Anak yang Tinggal di Desa Lebih Rentan MengalamiKekurangan Secara Multidimensi. 1 dari 4 Anak yang Hidupdi Desa Menderita Deprivasi Dalam Beberapa DimensiKehidupan Mereka Secara Simultan.

Sumber: Analisis Kemiskinan Anak Dan Deprivasi Hak-Hak Anak Indonesia, BPS 2017 & http://smeru.or.id/en/content/2013-update-multidimensional-child-poverty-indonesia

More problematically

❑ Dari sekian banyak masalah, potren pendidikan di provinsi Banten banyak mendapatsorotan publik. Pada 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata mencatat rata-rata lama sekolah di Banten baru mencapai 8,37 tahun. Rata-rata lama sekolah juga berbeda ditiap daerah. Di bagian selatan di Lebak hanya 6,19 tahun.

❑ Kasus pendidikan yang ditamatkan dengan komposisi paling besar hanya sebataslulusan < SD yaitu sebesar 43,28% dari total kelulusan dan SD Sederajat yaitu sebesar41,47% dari total kelulusan.

❑ 3 dari 10 siswa bertaruh nyawa karena sekolah rusak. Akibatnya, penggunaan ruangkelas dilakukan bergantian dan menjadikan belajar tidak kondusif.

❑ Faktor inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa tingkat IPM Kabupaten Lebakjika dibandingkan dengan wilayah lain di Propinsi Banten masih rendah.

Definition of Parental Involvement

ESEA Definition of Parental

Involvement

01

02

03

parents play an integral role in assisting their child’s learning

parents are full partners in decision-making about their child’s education

parents are encouraged to be actively involved in their child’s education at school

(ESEA Section 1118 & Wisconsin Title I Guidelines)

Conceptualizing Parental Involvement in School Governance (1)❑ Istilah “keterlibatan orang tua” mencakup beberapa bentuk partisipasi orang tua

dalam pendidikan. Hubungan ini menyiratkan berbagi informasi, tanggung jawab, keterampilan, pengambilan keputusan dan akuntabilitas (Wolfendale 1989). Keterlibatan orang tua dalam artikel ini mengacu pada partisipasi orang tua padatingkat tata kelola sekolah di sekolah pedesaan.

❑ Filosofi yang mendasari makalah ini adalah teori pendidikan yang demokratis. Teori pendidikan yang demokratis berkaitan dengan proses "demokratisasi ganda", demokratisasi yang disinkronkan baik dari pendidikan dan masyarakat. Sebaliknya, tanpa sistem pendidikan yang lebih demokratis, perkembangan kewarganegaraanyang demokratis tidak mungkin terjadi. Ada sejumlah literatur internasional dankomparatif tentang pendidikan demokrasi, yang mencakup banyak argumen yang mendukungnya, antara lain; John Dewey (1916 ), Davies dan Kirkpatrick (2000), Davies (2002), Davies et al. (2002), Harber (2004), Murphy (2006), sebagai contoh.

Conceptualizing Parental Involvement in School Governance (2)❑ Sekolah demokratis adalah sekolah yang memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk

berpartisipasi dalam musyawarah yang berhubungan dengan tata kelola sekolah, di manamereka dipersiapkan untuk hidup dalam demokrasi melalui akuisisi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang sesuai. Dalam artikel ini, keterampilan, nilai-nilai, danperilaku ini diperoleh melalui keterlibatan aktif orang tua secara demokratis dalam tata kelolasekolah. Hal ini menyiratkan bahwa dalam Komite Sekolah, orang tua seperti stakeholders lainnya memiliki peran penting dalam tata kelola sekolah ( Martin dan Holt 2002).

❑ Dalam makalah ini teori demokrasi pendidikan dengan tata kelola sekolah yang demokratis dimana peran orang tua dalam kerangka tata kelola sekolah sangat diperlukan. Pembentukandan pemberdayaan Komite Sekolah di sekolah-sekolah pedesaan di Lebak-Bantenmeningkatkan peran orang tua dalam kegiatan tata kelola sekolah.

Problem Statement

Tata kelola yang terdesentralisasi dalam sistem sekolah mengharuskan orang tuamemainkan peran vital dalam hal tata kelola sekolah. Namun, ada banyak variabelyang dapat menghambat keterlibatan orang tua secara positif – konstruktif dalamtata kelola sekolah, seperti latar belakang pendidikan orang tua, kondisi sosialekonomi mereka dan tidak adanya program pengembangan kapasitas untuk orangtua yang terlibat dalam program sekolah. Masalah yang menjadi perhatian utamadalam makalah ini adalah apa pengalaman dan persepsi orang tua dalam tatakelola sekolah pedesaan di Lebak, Banten?

METODOLOGIUntuk mengatasi masalah penelitian, dilakukan studi literatur dan investigasi empiris berdasarkan desain penelitian kuantitatif.

Populasi dan Pengambilan SampelPeneliti menggunakan metode pengambilan sampel acak sederhana untuk memilih 15 orang tua yang aktifdalam komite sekolah di masing-masing wilayah pedesaan di Kabupaten Lebak sebagai responden.

Instrumen PenelitianKuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian. Formatnya adalah : (1) informasi biografi dan umum; (2) pengalaman orang tua dalam tata kelola sekolah pedesaan; (3) pengetahuan orang tua tentang peraturandan kebijakan tata kelola sekolah; (4) orang tua diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapidalam tata kelola sekolah.

Pengolahan dataSetelah semua kuesioner diterima, data diolah dengan menggunakan software SPSS kemudian dianalisis.

RESULTS AND DISCUSSION

RECOMMENDATIONS

Sebagai kesimpulan, orang tua membuat saran tentang apa yang dapat dilakukan untukmeningkatkan partisipasi mereka dalam tata kelola sekolah, yang meliputi, antara lain,peningkatan kemampuan literasi dengan menghadiri kelas-kelas literasi untuk semua orangtua yang berpartisipasi dalam tata kelola sekolah serta menghadiri lokakarya pelatihantentang tata kelola sekolah. Lebih lanjut direkomendasikan bahwa tata kelola sekolah harusdirancang ulang untuk membentuk pola baru kolaborasi dan pemberdayaan kepala sekolah,guru dan orang tua.

Thanks You