12
1618 Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT) ISBN: 978-623-7496-62-5 The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students Physical Fitness at Faculty of Sports Science, State University of Makassar MasjumiNur 1 , Andi Rizal 2 , Hezron Alhim Dos Santos 3 Universitas Negeri Makassar 1,2,3 Email: [email protected] Abstract. This study aims: (1) to obtain the amount of sports motivation of students in the Faculty of Sports Science, State University of Makassar; 2) to gain information of the students physical fitness levels in the Faculty of Sports Science, State University of Makassar; 3) to identify the impact of sports motivationon the level of students physical fitness at Faculty of Sports Science, State University of Makassar. The population of this study was all students at the Physical Education and Recreation Department, Faculty of Sports Science, State University of Makassar, with the random sampling of 35 students. This descriptive research used two variables: the independent variable is sports motivation, and the dependent variable is physical fitness. The data were collected through questionnaires and tests. The data analysis used regression statistical analysis via SPSS program. The results of the study showed that: (1) there is a high level sports motivation of students, 13 (37%) out of 35 students. 2) There is a medium level of physical fitness of students, 33 (94%) out of 35 students. 3) There is a significant impact of of sports motivation on the level of students physical fitness at Faculty of Sports Science, State University of Makassar, with the t-count of 6,002 and t-table of 2,034. Due the value of t count> from t table, it can be concluded that there is a significant effect of sports motivation on the level of students physical fitness at Faculty of Sports Science, State University of Makassar. Keywords: Sports motivation, physical fitness. PENDAHULUAN Motivasi merupakan awal timbulnya keinginan untuk berbuat dan menyenangi sesuatu. Dengan motivasi dapat mendorong munculnya rasa senang, tertarik, semangat, kesadaran, dan perhatian untuk menekuni obyek tertentu. Rangsangan atau stimulus merupakan faktor pendorong yang sangat menentukan timbulnya motivasi terhadap suatu obyek, karena rangsangan merupakan suatu peristiwa pribadi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan reaksi terhadap objek tertentu seperti aktivitas olahraga. Motivasi dalam berolahraga merupakan keinginan untuk melakukan kegiatan olahraga. Jadi motivasi berolahraga berfungsi sebagai penggerak agar mahasiswa

The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1618

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

Physical Fitness at Faculty of Sports Science, State University of

Makassar

MasjumiNur1, Andi Rizal2, Hezron Alhim Dos Santos3

Universitas Negeri Makassar1,2,3

Email: [email protected]

Abstract. This study aims: (1) to obtain the amount of sports motivation of students in the

Faculty of Sports Science, State University of Makassar; 2) to gain information of the students

physical fitness levels in the Faculty of Sports Science, State University of Makassar; 3) to

identify the impact of sports motivationon the level of students physical fitness at Faculty of

Sports Science, State University of Makassar. The population of this study was all students at

the Physical Education and Recreation Department, Faculty of Sports Science, State

University of Makassar, with the random sampling of 35 students. This descriptive research

used two variables: the independent variable is sports motivation, and the dependent

variable is physical fitness. The data were collected through questionnaires and tests. The

data analysis used regression statistical analysis via SPSS program. The results of the study

showed that: (1) there is a high level sports motivation of students, 13 (37%) out of 35

students. 2) There is a medium level of physical fitness of students, 33 (94%) out of 35

students. 3) There is a significant impact of of sports motivation on the level of students

physical fitness at Faculty of Sports Science, State University of Makassar, with the t-count of

6,002 and t-table of 2,034. Due the value of t count> from t table, it can be concluded that

there is a significant effect of sports motivation on the level of students physical fitness at

Faculty of Sports Science, State University of Makassar.

Keywords: Sports motivation, physical fitness.

PENDAHULUAN

Motivasi merupakan awal timbulnya keinginan untuk berbuat dan menyenangi

sesuatu. Dengan motivasi dapat mendorong munculnya rasa senang, tertarik,

semangat, kesadaran, dan perhatian untuk menekuni obyek tertentu. Rangsangan

atau stimulus merupakan faktor pendorong yang sangat menentukan timbulnya

motivasi terhadap suatu obyek, karena rangsangan merupakan suatu peristiwa

pribadi yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan reaksi terhadap objek

tertentu seperti aktivitas olahraga.

Motivasi dalam berolahraga merupakan keinginan untuk melakukan kegiatan

olahraga. Jadi motivasi berolahraga berfungsi sebagai penggerak agar mahasiswa

Page 2: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1619

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

berlatih, serta memberi arah kegiatan latihan samapi tujuan latihan tercapai. Tinggi

rendahnya motivasi sangat dipengaruhi oleh kondisi dan lingkungan.

Seseorang yang memiliki tingkat kesegaran jasmani tinggi akan dapat

melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar tanpa kelelahan yang berarti, serta

tubuh tetap segar ketika berhenti bekerja dan pada saat istirahat. Sebaliknya tingkat

kesegaran jasmani yang rendah akan merupakan kendala dalam pelaksanaan

pekerjaan.

Kesegaran jasmani sebagai ciri awal, pendorong dan sumber kekuatan untuk

menggerakkan perkembangan dan pertumbuhan jasmani ke arah yang lebih baik,

sehingga aspek lain dapat tercapai dengan penuh harapan. Demikian pula dalam

penerapan ke kegiatan olahraga tentunya memerlukan kesegaran yang maksimal

dalam pelaksanaannya. Apabila mahasiswa mengalami kelelahan, maka akan dapat

mempengaruhi motivasi berolahraga dengan baik. Apabila mahasiswa tidak memiliki

motivasi berolahraga yang baik, maka akan sulit meningkatkan kesegaran

jasmaninya. Apabila mahasiswa mengalami kelelahan, maka akan dapat

mempengaruhi motivasi berolahraga dengan baik, sebaliknya jika kesegaran jasmani

mahasiswa terpelihara dengan baik maka aktivitas olahraga atau proses latihan akan

lancar sehingga dapat meningkatkan prestasinya dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka diduga bahwa motivasi berolahraga

berhubungan dengan tingkat kesegaran jasmani mahasiswa. Akan tetapi dalam

kehidupan sehari-hari sering dijumpai kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan. Fakta seperti ini mendorong penulis menelaah lebih jauh dengan

melakukan penelitian ilmiah untuk mempelajari keterkaitan antara variabel yang

telah disebutkan di atas, dengan judul “Pengaruh Motivasi Berolahraga Terhadap

Tingkat Kesegaran Jasmani Mahasiswa FIK UNM Makassar”.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan kerangka acuan atau sebagai landasan teori yang

erat kaitannya dengan permasalahan penelitian ini serta diharapkan dapat menunjang

dalam merumuskan hipotesis.

Pengertian motivasi

Kata “Motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan

dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan. Motif menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk

mencari tujuan yang sangat dirasakan/mendesak.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-

kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila

ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau menggelengkan perasaan

tidak suka itu.

Page 3: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1620

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

Wiodkowakasi (Abimanyu dkk, 2000:84) menjelasakan motivasi sebagai suatu

kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan prilaku tertentu yang memberi arah

dan ketahanan terhadap tingkah laku tersebut.

Menurut Sudirman (2004:73) “Kata motif diartikan sebagi daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai

daya penggerak dari dalam subjak untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

dalam mencapai suatu tujuan”.

Selanjutnya Hamsah B (2006:1) ”motivasi adalah dorongan dasar yang

menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang

yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam

dirinya”.

Dengan demikian motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri

seseorang. Dorongan itu memaksa seseorang untuk bergerak atau bertindak,

sedangkan motivasi berprestasi adalah motivasi yang menyebabkan orang

menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.

Sedangkan menurut Sudirman (2005:85) mengemukakan fungsi motivasi

adalah sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat,

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

c. Menyeleksi perebuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.

Beberapa hal yang dapat kita gunakan untuk melihat dan mengetahui

bagaimana motivasi mahasiswa terhadap olahraga, kita bisa melihat bagaimana rasa

senangnya untuk berolahraga, dukungan orang tua, kondisi lingkungan

sarana/parasarana, masyarakat olahraga, jiwa bertanding atau komptetitifnya, dan

rasa simpatinya pada masalah olahraga.

Meningkatkan Motivasi

Sebagai mana diketahui bahwa minat dan motivasi merupakan aspek psikis

karena itu sangat sulit di nilai kualitas maupun kuantitasnya, sulitnya penilaian minat

dan motivasi akan mempengaruhi pengambilan keputusan atau konsep yang

bertujuan meningkatkan motivasi siswa.

Jusuf Adisasmita (1986: 58) memberikan penjelasan tentang cara

membangkitkan minat dan motivasi siswa, sebagai berikut:

Salah satu cara untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa tidak boleh

terlepas dari minat dan motivasi siswa itu sendiri.

Selanjutnya A. Tabrani Rusyan, Aang Tebjanastisna, dan Panji Anuraga

motivasi mengajar guru mencakup empat dimensi yaitu; 1) motivasi guru dalam

membuat perencanaan pengajaran, 2) motivasi guru dalam melakukan proses

pengajaran, 3) motivasi guru dalam melakukan penilaian pengajaran, 4) motivasi

guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa ( anie blue girl di 21.24)

Page 4: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1621

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

Motivasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan olahraga dipengaruhi oleh

banyak faktor. Motivasi tersebut bisa berasal dari motivasi intrinsik maupun motivasi

ekstrinsik. Keduanya saling berpengaruh dalam terbentuknya motivasi mahasiswa.

Olahraga

Olahraga diidentikan dengan “Sport” dalam bahasa Inggeris yang berarti

aktivitas yang dikerjakan untuk mendapatkan kesenangan atay rekreasi. Menurut

Sukintaka. (1997) Olahraga itu permainan dan aktivitas jasmani yang dilakukan

dengan penuh perjuangan melawan diri sendiri, kawan bermain dan alam untuk

mencapai kemenangan.

Selanjutnya Syarifuddin dan Mahadi (1993) mengemukakan olahraga adalah

bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang dilakukan secara intensif dengan

mengarahkan segala daya dan upaya guna meningkatkan prestasi seoptimal

mungkin dalam usaha memenangkan suatu pertandingan.

Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa olahraga

diartikan sebagai gerak badan. Olahraga mempunyai ciri permainan dan ada unsur

perjuangan dengan sendiri atau dengan orang lain dengan fair play dan sportivitas.

Menurut Suranto, H (1992) mengemukakan beberapa fungsi olahraga adalah

sebagai berikut:

a. Olahraga mempunyai fungsi biologis, misalnya untuk menjaga kesehatan,

memelihara sikap dan bentuk badan yang harmonis, memberikan kecakapan dan

ketangkasan gerak.

b. Olahraga juga mempunyai fungsi sosial, misalnya dapat dan mudah meyesuaikan

diri dengan norma-norma yang ada.

c. Olahraga juga berfungsi sebagai alat atau sarana dalam bermacam-macam

bidang usaha misalnya usaha mempertinggi ketahanan bangsa dan negara.

Usaha persahabatan dan sebagainya.

d. Dengan berolahraga maka akan mengembangkan emosi, kesegaran fisik,

keterampilan, rasa senang dan puas, menghilangkan kebosanan pada pekerjaan

rutin dan sebagainya.

Tujuan berolahraga tergantung dari pelakunya. Sebagian melakukannya untuk

kesenangan karena berolahraga memberikan kepuasan pada dirinya. Yang lain

memperoleh kepuasan karena berolahraga berarti bertemu dengan orang lain dan

terjadilah pergaulan yang menyenangkan yang sebenarnya dibutuhkan oleh setiap

manusia sebagai mahluk sosial.

Kesegaran jasmani

Kesegaran jasmani atau dalam istilah bahasa asing disebut “physical fitness”,

yang kalau diartikan menurut asal katanya berarti badan yang sehat dan bugar.

Dengan kata lain secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana

manusia merasa sehat, segar bugar secara fisik dan secara psikis (mental).

Page 5: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1622

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

Pengertian tentang kesegaran jasmani yang dikemukakan oleh para ahli

berbeda-beda, apalagi bila dikaji dari bidang studi dan sudut pandang yang

berbeda.

M. Anwar Pasau (1984:89) mengutip pendapat beberapa ahli yang terbagi

dalam tiga kelompok sudut pandang dalam pengertian kesegaran jasmani :

a. Kelompok dari ahli/Dokter kesehatan, kesegaran jasmani dirumuskan sebagai

kemampuan pemulihan (recovery) pernafasan dan peredarah darah sesudah

melakukan pekerjaan atau tugas gerak tertentu (Anderson 1961). Suatu

pernyataan bahwa system dalam tubuh dalam keadaan mampu/siap untuk

memikul kegiatan-kegiatannya secara memuaskan (Bortz, 1961). Kesegaran

jasmani tergantung pada potensi fungsional dan metabolisme (Balke 1960).

b. Pengertian dari sudut pandang para ahli fisiologis, mengemukakan bahwa

kesegaran jasmani merupakan suatu pernyataan kuantitatif dan kondisi fisik

seseorang. Suatu kemampuan untuk memikul tugas spesifik yang membutuhkan

usaha prototan dimana kecepatan dan daya tahan merupakan criteria utama.

(Consolazio, Johnson, Pecosa 1963)

c. Penegrtian dari sudut pandang para ahli olahraga, kesegaran jasmani adalah

kemampuan individu untuk mengembangkan suatu tugas atau menyelesaikan

suatu tugas sampai selesai dengan baik tanpa mengalami kelelahan yang berarti

(Browel dan Hogman 1951).

Berdasarkan pengertian kesegaran jasmani yang dikemukakan oleh para ahli

di atas, meskipun ada perbedaan dalam menjabarkannya, akan tetapi nampak bahwa

maksud dan tujuannnya adalah sama yang memberikan gamabaran sebagai

kemampuan dasar fisik atau kondisi fisik untuk melakukan beban kerja tanpa

mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan beban tugas secara

fisik. Untuk itu dapat pula dikatakan bahwa kesegara

Selanjutnya pengertian kesegaran jasmani menurut Mochamad Sajoto

(1988:43) bahwa:

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan

tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dengan

pengeluaran energi yang cukup besar guna memenuhi kebutuhan geraknya

dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila

sewaktu-waktu diperlukan.

Berkaitan dengan pengertian kesegaran jasmani, maka dapat disimpulkan

bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan dasar fisik yang esensial pada diri

individu yang harus selalu siap memikul beban intensitas yang diminta atau yang

dibebankan kepada seseorang, sehingga makin dituntut pula kemampuan fisik yang

prima atau kesegaran jasmani yang prima untuk menyelesaikannya. Dalam hal ini

kesegaran jasmani sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari baik dalam

lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.

Page 6: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1623

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

Menurut Hasman Said (1992:19) bahwa :Terdapat tiga bidang gerak yang

merupakan media pembinaan dan pemeliharaan kesegaran jasmani:

a. Unsur keolahragaan

b. Unsur kesehatan

c. Unsur rekreasi

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli di

atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kelompok komponen yang paling

memegang peranan dalam pembinaan kesegaran jasmani dengan hasil yang baik

dan pelaksanaan yang sederhana adalah dengan berolahraga, di samping unsur lain

tetap menjadi bagian yang penting.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani

Faktor pertama adalah makanan dan gizi. Makanan dan gizi ini memang

sangat mempengaruhi kesegaran jasmani seseorang, oleh karena itu makanan yang

akan dikomsumsi harus disediakan secukupnya serta mempunyai nilai gizi seimbang

karena dapat mempengaruhi dan mendukung kegiatan hidup sehari-hari.

Faktor kedua adalah tidur dan istirahat. Secara alamiah memang orang

memerlukan tidur dan istirahat sesudah melakukan suatu aktivitas atau kerja demi

untuk mendapatkan kesegaran jasmani kembali. Apabila keseharian tubuh seseorang

terlalu banyak bekerja tanpa diselingi dengan tidur dan istirahat maka dapat

mengakibatkan tubuh mengalami kelelahan yang berlebihan dan hal ini akan

memperburuk kesegaran jasmaninya. Oleh karena itu keseimbangan antara kerja,

tidur dan istirahat serta rekreasi memang perlu untuk menunjang kehidupan yang

harmonis.

Faktor ketiga adalah kebiasaan hidup sehat. Kebiasaan hidup sehat ini seperti

mandi setiap hari, membasuh tangan dan muka, sering berada di tempat terbuka,

menghirup udara segar, sering berada dibawah sinar matahari pagi, menjauhkan diri

dari kebiasaan yang tidak sehat seperti rokok, alkohol, dan narkotika yang jelas

merusak badan.

Faktor yang keempat adalah latihan dan olahraga. Jelasnya bahwa dengan

melakukan latihan olahraga secara teratur akan sangat mempengaruhi kesegaran

jasmani. Seperti contoh bahwa setiap hari makan seharga 3000 kalori dan untuk

bekerja setiap harinya tanpa latihan dan olahraga akan mempergunakan hanya 2600

kalori. Dengan demikian setiap harinya akan tersimpan 400 kalori yang akan

dijadikan lemak dalam tubuh. Bila hal ini setiap hari bertambah maka akan menjadi

gemuk, orang yang gemuk akan menjadi sasaran penyakit, terutama penyakit

jantung.

Sepanjang hidup manusia di atas bumi ini, selalu diperhadapkan kepada

berbagai masalah agar dapat mempertahankan hidup, sehingga membutuhkan

kemampuan fisik dan rohani yang sehat serta kemampuan menjalani hidup yang

baik antara hubungan dengan individu serta dengan yang maha kuasa.

Page 7: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1624

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

Hal ini dapat kita lihat bahwa setiap manusia dalam melaksanakan tugas

pekerjaannya membutuhkan kesanggupan fisik dan berpikir yang sehat. Di dalam

melaksanakan suatu kegiatan tidak kalah pentingnya yang dijadikan dasar utama

adalah manusia yang sehat fisik dan mental atau manusia yang memiliki kesegaran

jasmani yang baik. Olehnya itu perlu dikembangkan kesadaran dan rasa kepercayaan

diri sendiri akan manfaat berolahraga terhadap peningkatan kesegaran jasmani.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui keterkaitan motivasi berolahraga

dengan tingkat kesegaran jasmani mahasiswa FIK UNM Makassar. Dengan demikian

jenis penelitian ini adalah deskriptif.

Jenis dan Jumlah Peubah

Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas dua variable

yang terdiri: Variabel bebas adalah: motivasi berolahrga danVariabel terikat yaitu

tingkat kesegaran jasmani.

Definisi Operasional Peubah (variable)

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai variable penelitian

ini dikemukakan definisi dari masing-masing variable sebagai berikut:

a. Motivasi Berolahraga

Motivasi dalam penelitian ini diartikan sebagai dorongan terhadap sesuatu atau

objek dan keinginan yang merupakan faktor psikologis dalam diri mahasiswa

dalam melaksanakan kegiatan olahraga.Tes yang digunakan adalah angket.

b. Tingkat Kesegaran Jasmani

Tingkat kesegaran jasmani yang dimaksud adalah tingkat kemampuan seseorang

dalam melakukan suatu kegiatan/aktifitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang

berarti. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat

meliputi : tes lari cepat 60 meter, tes gantung siku tekuk, tes baring duduk 30

detik, tes loncat tegak, tes lari jarak jauh 1200 meter.

c. Model/Rancangan Penelitian

Bertolak dari variabel yang dikaji, maka model/ rancangan penelitian ini dapat

dipaparkan seperti berikut ini:X= Motivasi Berolahraga Y= Tingkat Kesegaran

Jasmani.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FIK UNM Makassar Jurusan

Penjaskesrek. Penelitian ilmiah tidak harus meneliti jumlah keseluruhan obyek yang

ada (populasi). Namun bisa dengan mengambil sebagian dari populasi tersebut yang

dinamakan sampel.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposiv sampling.

Dengan demikian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FIK

UNM Makassar Jurusan Penjaskesrek sebanyak 35 orang.

Page 8: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1625

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

Teknik Pengumpulan Data

Motivasi Berolahraga

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka teknik

pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: teknik

angket/kuesioner. Motivasi olahraga dipengaruhi oleh banyak faktor. Motivasi

tersebut bisa berasal dari motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Keduanya

saling berpengaruh dalam terbentuknya motivasi mahasiswa.

Tes Kesegaran Jasmani

Tingkat kesegaran jasmani yang dimaksud adalah tingkat kemampuan

seseorang dalam melakukan suatu kegiatan/aktifitas fisik tanpa mengalami

kelelahan yang berarti. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan untuk mengetahui

tingkat kesegaran jasmani untuk mahasiswa FIK UNM Makassar meliputi : tes lari

cepat 60 meter, tes gantung siku tekuk, tes baring duduk 30 detik, tes loncat tegak,

tes lari jarak jauh 1200 meter.

Teknnik Analisis Data

Setelah data penelitian ini terkumpul yakni data melalui data angket motivasi

berolahraga dan tes kesegaran jasmani, maka untuk menguji kebenaran dari

hipotesis yang diajukan, maka data tersebut perlu dianalisis dengan menggunakan

analisis statistik korelasi dengan menggunakan uji korelasi dan koefesien determinasi

untuk mengukur kontribusi atau pengaruh dengan bantuan komputer melalui

program SPSS.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dikemukakan hasil analisis data penelitian berupa

statistik deskriptif yang memberikan gambaran umum data penelitian dan statistik

inferensial yang mengemukakan hasil pengujian hipotesis dan data sebagai syarat

untuk analisis statistik selanjutnya.

Analisis deskriptif

Data variabel-variabel penelitian yang diperoleh yaitu motivasi berolahraga

dan data tingkat kesegaran jasmani pada mahasiswa FIK UNM Makassar. Data

variabel yang terkumpul, selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan prosentase.

Hasil-hasil analisis deskriptif secara lengkap terdapat dalam tabel berikut ini:

Page 9: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1626

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

Tabel 1.Rangkuman hasil analisis deskriptif data variabel-variabel penelitian

VVariabel N Min Max Mean Std. Deviation

Motivasi

Berolahraga 35 95,00 129,00 117,400 8,211

Tingkat

Kesgaran

Jasmani

35 13,00 17,00 15,343 1,027

Dari tabel 1 di atas, maka dapat dikemukakan gambaran data tiap variabel

sebagai berikut:

1. Untuk data motivasi berolahraga, diperoleh nilai minimum 95.00, nilai maximum

129.00, nilai rata-rata 117.400, nilai standar deviasi 8.211.

2. Untuk data hasil tes tingkat kesegaran jasmani, diperoleh nilai minimum 13.00,

nilai maximum 17.00, nilai rata-rata 15.343, nilai standar deviasi 1,027.

Analisis Deskriptif Persentasi frekuensi

Hasil analisis data persentasi frekuensi motivasi berolahraga dan hasil tingkat

kesegaran jasmani mahasiswa FIK UNM Makassar, dituang dalam bentuk persentase

untuk mendapatkan kategori frekuensi setiap variabel yang diperoleh.

Persentasi frekuensi klasifikasi hasil data motivasi berolahraga

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap motivasi berolahraga mahasiswa

FIK UNM Makassar, diperoleh hasil, sangat tinggi tidak ada, sebanyak 13 orang

mahasiswa (37%) dalam kategori tinggi, sebanyak 11 orang mahasiswa (31 %) dalam

kategori sedang, sebanyak 7 orang mahasiswa (20%) dalam kategori rendah,

sebanyak 10 orang mahasiswa (28%) dalam kategori rendah, sebanyak 4 orang

mahasiswa (12 %) dalam kategori sangat rendah. Secara umum motivasi berolahraga

mahasiswa FIK UNM Makassar tergolong kategori tinggi.

Persentasi frekuensi klasifikasi data hasil tes tingkat kesegaran jasmani.

Berdasarkan persentase frekuensi hasil tes tingkat kesegaran jasmani pada

mahasiswa FIK UNM Makassar, nampak bahwa dari 35 sampel mahasiswa ternyata

yang memiliki klasifikasi baik sekali dan baik tidak ada, sebanyak 33 orang (94 %)

kategori sedang, sebanyak 2 orang (6 %), klasifikasi kurang, dan kurang sekali tidak

ada. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya hasil tes tingkat

kesegaran jasmani pada mahasiswa FIK UNM Makassar dapat dikategorikan sedang.

Regresi sederhana pengaruh motivasi berolahraga terhadap tingkat kesegaran

jasmani pada mahasiswa FIK UNM Makassar

Data motivasi berolahraga diperoleh melalui hasil angket untuk data motivasi

berolahraga dan data tingkat kesegaran jasmani melalui tes di lapangan. Untuk

Page 10: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1627

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

mengetahui pengaruh antara motivasi berolahraga terhadap tingkat kesegaran

jasmani mahasiswa FIK UNM Makassar, maka dilakukan analisis regresi sederhana.

Tabel 2. Rangkuman hasil analisis regresi sederhana pengaruh motivasi berolahraga

terhadap hasil tes tingkat kesegaran jasmani mahasiswa FIK UNM Makassar

Variabel R2 t P Ket

Motivasi

Berolahraga (X)

TKJ (Y)

0,522

6,002

0,000

Signifikan

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana di atas diketahui nila t hitung

sebesar 6,002, dengan t tabel sebesar 2,034. Karena nilai t hitung > dari t tabel,

dengan demikian dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan motivasi

beroalahrag terhadap tingkat kesegaran jasmani mahasiswa FIK UNM Makassar.

Maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara

motivasi berolahraga terhadap tingkat kesegaran jasmani mahasiswa FIK UNM

Makassar.

Adapun besarnya pengaruh motivasi berolahraga terhadap tingkat kesegaran

jasmani diketahui nilai R Square sebesar 0,522. Nilai ini mengandung arti bahwa

pengaruh motivasi berolahraga terhadap tingkat kesegaran jasmani adalah sebesar

52,2 % sedangkan sisanya sebesar 47,8 % dipengaruhi oleh variabel yang lain yang

tidak diamati dalam penelitian ini.

Pembahasan

Hasil-hasil analisis hubungan antara kedua variabel bebas dengan satu

variabel terikat dalam pengujian hipotesis seperti yang telah dikemukakan di atas,

masih perlu dikaji lebih lanjut untuk memberikan interpretasi keterkaitan antara hasil

analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini

diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan

hasil penelitian yang diperoleh.

Hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima yaitu; ada pengaruh motivasi berolahraga

terhadap tingkat kesegaran jasmani mahasiswa FIK UNM Makassar.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap motivasi berolahraga mahasiswa

FIK UNM Makassar, diperoleh hasil, sangat tinggi tidak ada, sebanyak 13 orang

mahasiswa (37%) dalam kategori tinggi, sebanyak 11 orang mahasiswa (31 %) dalam

kategori sedang, sebanyak 7 orang mahasiswa (20%) dalam kategori rendah,

sebanyak 10 orang mahasiswa (28%) dalam kategori rendah, sebanyak 4 orang

mahasiswa (12 %) dalam kategori sangat rendah. Secara umum motivasi berolahraga

mahasiswa FIK UNM Makassar tergolong kategori tinggi. Hal tersebut karena fasilitas

dan sarana yang dimiliki FIK UNM Makassar cukup mendukung untuk melakukan

aktivitas olahraga disamping itu juga didukung oleh faktor motivasi intrinsik dan

ekstrinsik yang dimiliki mahasiswa itu sendiri termasuk kategori sedang.

Page 11: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1628

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

Jadi motivasi berolahraga tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi

berfungsi sebagai penggerak agar manusia berlatih, serta memberi arah kegiatan

latihan sampai tujuan latihan tercapai. Motivasi berolahraga bervariasi antara individu

yang satu dengan yang lainnya karena perbedaan kebutuhan dan keinginan.

Sedangkan tingkat kesegaran jasmani mahasiswa FIK UNM Makassar

berdasrkan hasil analisis data dapat dijelaskan dapat dijelaskan bahwa secara

keseluruhan mahasiswa FIK UNM Makassar yang mempunyai kesegaran jasmani baik

sekali dan baik tidak ada (0%), sebanyak 33 orang mahasiswa (94%) kategori sedang,

sebanyak 2 orang mahasiswa (6%) kategori kurang, sedangkan kategori kurang dan

sangat kurang tidak ada (0%). Dengan demikian secara umum tingkat kesegaran

jasmani mahasiswa FIK UNM makassar termasuk kategori sedang. Hal tersebut

berarti mahasiswa masih perlu ditingkatkan kesegaran jasmaninya. Kurangnya

Aktifitas fisik sebagai salah satu faktor mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani

mahasiswa, sebaliknya bila kemampuan melakukan aktifitas fisik itu terbuka lebar,

maka tingkat kesegaran jasmani semakin baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasannya dapat peneliti simpulkan

sebagal berikut:

1. Motivasi Berolahraga Mahasiswa FIK UNM Makassar termasuk kategori tinggi

2. Tingkat kesegaran jasmani mahasiswa FIK UNM Makassar termasuk kategori

sedang

3. Ada pengaruh yang signifikan motivasi berolahraga terhadap tingkat kesegaran

jasmani mahasiswa FIK UNM Makassar.

DAFTAR PUSTAKA

Abimayu Suli dkk 2000, Psikologi Pendidikan Materi Perkuliahan Program Diploma

PGTK dan PGSD, Penerbit Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri

Makassar.

Adi Sasmita, Yusuf 1989, Hakikat Filsafat dan Peranan Pendidikan

Jasmani,departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan

Tinggi, proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Tanpa Penerbit.

Anie Blu Girl 21.24

Hamsah B. 2006. Teori Motivasi & Pengukurannya, Analisis Di Bidang Pendidikan.

Bumi Aksara. Jakarta.

Hasman,Said. 1992. Kesegaran Jasmani Bangsa. Proyek Pendidikan Olahraga. Jakarta.

Mutohir dan lutan. 1996. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Dirjen Dikti. Jakarta.

Pasau, Anwar,M.1984. Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik (bagian 1). FPOK IKIP

Ujungpandang.

Sajoto,M. 1988 Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Depdikbud Dirjen Dikti,

Jakarta.

Page 12: The Impact of Sports Motivation on theLevel of Students

1629

Proceeding of The International Conference on Science and Advanced Technology (ICSAT)

ISBN: 978-623-7496-62-5

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Sudirman.2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Sukintaka.1997. Kajian Masa Depan Pendidikan Jasmani dan Olahraga: Arah

Perkembangan Pada Abad ke 21. Mimbar Pendidikan. Jurnal Pendidikan N0. 3

Tahun XVI. 1997. University Press IKIP Bandung.

Suranto. H. 1992. Pengetahuan Umum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Universitas Terbuka. Depdikbud. Jakarta.

Syarifuddin dan Muhadi. 1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Dirjen Dikti.

Depdikbud. Jakarta.