Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
The Rising of Economic Leaders 2 I
II The Rising of Economic Leaders 2
The Rising of Economic Leaders 2
Menuju Indonesia Lebih baik
“Inilah Saatnya Kebangkitan Bangsa Indonesia Dengan
Menemukan dan Mencetak Lebih Banyak Pemimpin Ekonomi“
Gendro Salim
The Rising of Economic Leaders 2 III
Daftar Isi
Bangkitnya Pemimpin Ekonomi Bangsa
BAGIAN 2. INTERMEDIATE ECONOMIC LEADERS a. Menguji kesiapan Kepemimpinan Anda
- Uji Peduli Tingkat Kepemimpinan - Tahapan Transformasi Kepemimpinan
- Skala Dampak Ekonomi yang telah anda lakukan
- Mengasah Kepekaan Indera seorang Pemimpin
b. Sikap dan Pandangan yang dibutuhkan untuk menjadi
Pemimpin Ekonomi Bangsa
- Nasionalisme - Penyelarasan Arah tujuan secara vertikal dan horizontal
- Peningkatan Kompetensi
- Wawasan terhadap ekonomi Global
c. Merubah Masalah dan Resiko menjadi Peluang
- Mengubah sudut pandang - Resiko ekonomi Mikro dan Makro
- Resiko Sosial
- Resiko Geo Politik
- Resiko Teknologi
- Resiko Lingkungan
d. Mengukur Tingkat Kepemimpinan anda
- 5 Tingkat Kepemimpinan - Tes Skor Kepemimpinan
- Tes Kepekaan panca indera pemimpin
IV The Rising of Economic Leaders 2
BANGKITNYA PEMIMPIN EKONOMI BANGSA
Pada buku kedua, edisi “The Rising of Economic Leaders”. Saya
akan mengajak pembaca, untuk melihat semua data secara
internal maupun eksternal, dari dalam diri kita sampai dengan
apa yang sedang terjadi dan telah terjadi pada bangsa kita, dan
beberapa data di dunia ini. Ibarat kata seorang pilot, pemimpin
ekonomi berkewajiban melihat dari sudut pandang terluas,
dengan data yang lengkap.
Sehingga kepedulian yang nantinya akan diberikan, lebih tepat
sasaran, Efektif dan efisien. Mampu memahami semua tombol
yang ada di kokpit, akan memastikan pesawat yang dikendalikan,
dapat beroperasi sebaik-baiknya. Pemimpin ekonomi tidak akan
mengambil posisi sebagai penumpang. Walau terkadang, posisi
yang diduduki lebih sering pada tempat duduk penumpang. Pada
sudut ini, anda tidak akan mampu mengambil keputusan, untuk
dapat lebih peduli atau tidak.
Seiring dengan sudut pandang yang lebih sempit, data yang
lebih sedikit. Membuat anda akan sungkan dan enggan untuk
mengambil sebuah peran dan tanggung jawab dalam menjadi
seorang pemimpin, apalaig seorang pemimpin ekonomi bangsa.
Namun sebelumnya, saya akan mengajak anda mengukur
kecukupan tingkat kepemimpinan kita. Apakah sudah siap,
anda akan mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih
The Rising of Economic Leaders 2 V
berat ini ? Seluruh alat yang pernah saya pakai dan telah saya
baca, akan saya lampirkan di akhir buku ini. Jawablah semua
pertanyaan yang ada dibuku ini. Perjalanan seorang pemimpin
ekonomi bukan perjalanan biasa. Perjalanan ini akan membuat
anda kelelahan, kebingungan, kegalauan, bahkan beberapa
pengorbanan waktu, kesenangan, sampai waktu untuk keluarga
akan menjadi semakin mewah untuk bisa didapatkan.
Data-data yang saya tampilkan di buku lanjutan ini, bukan
semata hasil riset saya. Sudah banyak data yang disediakan
diberbagai macam media, akan memperkaya khasanah anda
sebagai seorang pemimpin ekonomi bangsa. Darisana, anda
hanya perlu mengambil keputusan, apa langkah awal anda untuk
dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi
bangsa di negeri ini. Ingat, keputusan kecil anda, seberapapun
kecilnya akan turut menyumbang pembangunan ini.
Semakin banyak orang yang mengathui dan sadar akan
pentingnya menjadi bagian dari penjagaan bumi, pembangunan
bangsa yang lebih tertata, akan membuat Bumi ini dapat hiudp
lebih lama lagi. Sekali lagi, buku ini masih jauh dari sebuah
kesempurnaan , butuh kepedulian yang tinggi untuk dapat
mengaplikasikannya, memperbaikinya, untuk membuat bangsa
ini lebih kaya dalam pengetahuan Pemimpin ekonomi ini. Terima
kasih kepada semua orang yang telah menyumbangkan data,
informasi, masukkan bahkan tantangan, sehingga buku ini dapat
tampil lebih sederhana. Sehingga dapat lebih menginspirasi
banyak orang.
VI The Rising of Economic Leaders 2
Semoga buku lanjutan ini dapat membantu mencetak lebih
banyak pemimpin ekonomi bangsa terbaik di regional, Amin.
Jakarta, 14 Juni 2016
Salam Berkelimpahan,
Gendro Salim
The Rising of Economic Leaders 2 1
Bagian 2
Intermediate Economic Leaders
2 The Rising of Economic Leaders 2
B
2. Intermediate Economic
Leader “People not plan to Fail, They are Fail to Plan “
A. Menguji Kesiapan Kepemimpinan anda
angkitnya Pemimpin Ekonomi bangsa di bagian 2 ini,
saya akan memulainya dengan mengukur kesiapan
kepemimpinan anda. Termasuk golongan kepemimpinan
yang mana diri anda ?
The Rising of Economic Leaders 2 3
Model pertama, Orang yang memang dilahirkan untuk menjadi
pemimpin. Orang ini seperti :Nabi Muhammad SAW, Yesus
Kristus, Buddha Gautama, Mother Theresa, Mahatma Gandhi,
Martin Luther King, Nelson Mandela, Bung Karno. Mereka
sepertinya memang diutus kedunia ini, untuk menginspirasi kita,
untuk dijadikan role model di dunianya masing-masing.
Model kedua, orang yang lahir dilingkungan keluarga pemimpin.
Dengan mereka melihat, mendengar dan merasakan lebih banyak
dari lingkungan mereka, tentang apa itu kepemimpinan. Jelas
rasanya bahwa mereka akan lebih mudah menjadi pemimpin.
Setelah pemimpin model pertama
Model ketiga, adalah manusia yang berjuang keras untuk
dapat mengetahui, memahami dan mempraktekkan apa itu
kepemimpinan. Dengan sedikitnya model yang ada dilingkunga
n tempat mereka berada, mereka harus membaca lebih
banyak buku, mengikuti banyak seminar, menonton film film
kepemimpinan. Dan pada saat berorganisasi, mereka masih
menjadi tipe pengikut yang luar biasa, yang nantinya menjadi
cikal bakal pemimpin juga
Model keempat, model ini adalah model yang tidak peduli
dengan apa itu kepemimpinan, Mereka tahu tentang
kepemimpinan, namun mereka enggan mengambil peran, dengan
beribu macam alasan. Bagi mereka, menjadi pemimpin itu adalah
repot ! Takut dikomplain oleh banyak orang, lebih mementingkan
4 The Rising of Economic Leaders 2
kepentingan pribadi dan keluarga, dibandingkan kepentingan
yang lebih luas. Berapa persentase masing masing model di
dunia ini ? Jawaban pasti ini masih belum ada data pastinya.
Namun saya yakin model keempat adalah tipe yang mendominasi
dimanapun Negara di dunia ini, dan model pertama adalah
model yang langka ditemukan di dunia ini.
Uji Peduli Tingkat Kepemimpinan Pola yang terjadi selama 2 dekade, dalam memunculkan
kepemimpinan ini, ternyata tidak terjadi dengan sendirinya.
Bilamana ditelusuri, pembentukkan ini sudah terjadi dari
keluarga, terutama dorongan Ibu yang memberikan pekerjaan
yang tidak biasa dijalankan oleh seorang anak berumur 8
tahun. Betapa ibu telah mengajarkan tanggung jawab terhadap
kehidupan ini. Semenjak SD kelas 4, saya telah didorong untuk
mendapatkan uang jajan dari membantu jualan krupuk, es
mambo, menjaga toko kelontong paman, bahkna membantu
teman kampung untuk menyemir sepatu.
Praktis Uang jajan yang saya peroleh sampai pendidikan yang
saya selesaikan, adalah hasil dari usaha sendiri. Pada kegiatan
ekstra kurikuler, hampir semua kegiatan, seperti Pramuka,
PMR ( Palang Merah Remaja ), Paduan Suara, Paskibraka,
Panitia Ospek ( Orientasi Sekolah ), Penataran P4, Aktif dalam
organisasi Kepemimpinan di Sekolah, Menjadi ketua Kerohanian
di tempat ibadah, Pembaca UUD 45 dan masih banyak kegiatan
olah raga yang telah saya ikuti dimasa itu. Tidak sadar, telah
The Rising of Economic Leaders 2 5
membentuk sebuah Kepedulian yang tinggi. Dan kepedulian
inilah, yang membuat keraguan untuk turut serta dalam sebuah
tanggung jawab saya terkikis. Dari evaluasi ini, saya sadar, Model
kepemimpinan saya adalah model ketiga, perjuangan untuk
mendapatkan sebuah tempat yang dicapai sekarang, adalah bukan
pemberian dari orang lain. Belajar dan praktek, dapat merubah
kepedulian seseorang agar tumbuh besar dalam mengambil
perannya, dalam mengabdi kepada nusa dan bangsa.
Dengan bertambahnya kepedulian inipun, secara tidak sengaja
akan membangun tingkat pengaruh anda sebagai seorang
pemimpin. Pernahkah anda mendengar kalimat ini, “didalam
sebuah kekuatan yang besar, mengandung tanggung jawab yang
besar pula. Jadi tanggung jawab yang diberikan oleh lingkungan
dan keluarga kepada saya, juga menghasilkan sebuah pengaruh
yang tidak kecil dalam masyarakat.
Tahapan Transformasi Kepemimpinan Bagaimana kita dapat mengemban sebuah tanggung jawab yang
besar dari awalnya, jikalau belum pernah mengemban tanggung
jawab yang kecil. Coba bayangkan, bagaimana memunculkan
kepedulian kita terhadap bangsa ini, wong tanggung jawab
sebagai anak saja, tidak digubris. Sebagai orang tua, kita punya
tanggung jawab untuk membangun keluarga yang harmonis,
antara suami dan istri. Terhadap orang tua kedua belah pihak.
Tanggung jawab membesarkan anak. Dengna segala kesibukan,
anak menjadi sebuah kegalauan besar bagi orang tua masa
6 The Rising of Economic Leaders 2
kini. Mereka memprioritaskan perhatian kepada anak dengan
cara-cara yang salah. Apa yang terjadi bilamana seorang anak,
mendapatkan perhatian yang ekstra dari orang tuanya. Semua
kebutuhan terpenuhi, sekolah mewah mudah didapatkan, mainan
selalu diberikan, antar jemput oleh orang tuanya, minimal
dengan supir ataupun suster. Fasilitas rumah, kendaraan, gadget
yang selalu ada pada saat dibutuhkan. Sabtu minggu merupakan
waktu untuk dihabiskan dengan keluarga, entah kerumah orang
tua, pusat belanja ( mall ), berlibur keluar kota atau luar negeri,
dan semua itu, sedemikian mudah didapatkan oleh seorang anak.
Apakah kepedulian mereka akan lebih besar, dibandingkan
dengan seorang anak yang harus berjuang, berjalan kaki
sepanjang 10 km untuk menuju sekolahnya, dan belum lagi
pulang sekolah, harus membantu orang tuanya untuk semua
urusannya. Coba kita lihat berita berita yang ada, anak-anak
diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor, sampai mobil,
padahal usia mereka masih jauh dari standar yang ditetapkan
oleh pemerintah. Tanpa pengamanan, kepatuhan berlalu lintas,
sembrono berkendara.
Bayangkan apa yang terjadi dengan bangsa ini, bilamana sebagai
seorang tua yang tugasnya mendidik anaknya, tidak dijalankan
sebagaimana mestinya ? Apa yang tejadi dengan masa depan
negara ini ? Jadi sepertinya terlalu besar kita mengatakan, tugas
dan tanggun jawab ini akan diwariskan kepada mereka, tanpa
sebuah ujian yang harus mereka lewati satu demi satu, dari
hal yang paling kecil, sampai yang lebih besar, tidak pernah
The Rising of Economic Leaders 2 7
diberikan, karena polap pikir yang salah dalam mendidik anak.
Ingat perhatian yang lebih yang diberikan kepada anak, tidak
menjamin kehidupan mereka dikedepan hari. Percuma rasa-
rasanya, negara RI ini mendapatkan keuntungan dari Demografi,
dimana usia produktifitas penduduknya sedang mencapai
tahapan yang sangat besar jumlahnya. Bilamana generasi penerus
ini hanyalah generasi yang cengeng, generasi yang lembek,
generasi yang tidak mandiri.
Ingatlah, menjadi seorang pemimpin Ekonomi untuk bangsa
ini, dapat anda mulai dengan menjadi orang tua yang tahu
benar, bagaimana seharusnya mendidik anak yang berguna
bagi keluarga berikutnya, bagi nusa dan bangsa, bahkan bagi
bumi pertiwi ini. Menjadi pemimpin berikutnya adalah dengan
mengambil peran dalam organisasi yang lebih besar daripada
keluarga. Biasanya organisasi ini, banyak berbentuk sebagai
organisasi sosial. Dimasa sekolah, kehidupan sosial sampai pada
lingkungan pekerjaan kita.
Tanggung jawab ini, adalah tempat kita berlatih untuk
mendapatkan pengaruh yang lebih besar nantinya. Dengan
bertambahnya tingkat kepedulian kita pada tahapan, tahapan
berikutnya, akan sangat mengasah kepedulian kita. Dan
dengan semakin tinggi, semakin bertambah tingkat kepedulian
kita, bonus yang tercapai, adalah sebuah pengaruh. Pengaruh
itulah, yang nantinya dapat diperoleh. Dengan semakin
bertambahnya pengaruh anda, semakin banyak pula, orang-
orang yang akan mengikuti anda. Semakin banyak orang-orang
8 The Rising of Economic Leaders 2
yang akan membantu mewujudkan kepedulian anda. Ketika
saya melatih klien-klien selama lebih dari 10 tahun ini, dalam
membantu mereka menjadi pemimpin yang lebih efektif,
didalam perusahaan mereka, atau pemimpin yang menjalankan
perusahaannya. Saya mendapatkan sebuah pola, semakin banyak
anda berlatih meningkatkan kepedulian anda, semakin besar pula
organisasi maupun perusahaan anda.
Coba anda bayangkan, kepedulian anda terhadap pelanggan
anda, mengakibatkan kesetiaan mereka terhadap perusahaan.
Kepedulian anda kepada pekerja anda, membuat mereka
bekerja tanpa hitung-hitungan. Kepedulian anda kepada seluruh
pemangku kepentingan lainnya, seperti membayar iuran tepat
waktu, membantu lingkungan setempat dengan dana-dana sosial,
membuat perusahan anda dijaga oleh lingkungan anda pula.
Dan sebaliknya, semakin minim kepedulian anda kepada semua
pemangku kepentingan, dan mengatakan, toh itu adalah hak saya
sebagai pemilik perusahaan.
Telah membuat pudarnya pengaruh mereka sebagai seorang
pemimpin disebuah tempat yang lebih kecil, dibandingkan
dengan tugas dan tanggung jawab yang dapat mereka emban,
sebagai pemimpin ekonomi bangsa. Mengeluhnya mereka,
terhadap karyawan, pelanggan, pemerintahan, adalah potret
dari ketidak peduliannya sendiri. Jadi dapatkah kita berharap
mendapatkan sebuah pengaruh, tanpa membangun sebuah
kepedulian yang lebih tinggi ?
The Rising of Economic Leaders 2 9
Untuk membantu Anda mendapatkan ide awal apa tingkat
kesadaran kepemimpinan, mari kita lanjutkan membaca halaman
berikut ini.
Diplomat
Untuk orang pada tahap Diplomat itu adalah orang lain yang
menentukan apa yang berharga, tidak diri sendiri. Diplomat akan
berperilaku sehingga cocok untuk kerja dan kelompok-kelompok
sosial, memenuhi standar orang lain, berperilaku dengan benar,
dan menjaga wajah dan status. Diplomat oleh karena itu dapat
bijaksana, setia, hormat, tetapi juga mungkin merasa sulit
untuk menangani konflik, memberi atau menerima kritik atau
mengambil keputusan yang tidak populer.
Diplomat yang berfokus pada:
- Menjawab pertanyaan “Apakah saya miliki ?”
- Motivasi: untuk menghindari konflik dan diterima
- Plihan Etis: akan sangat dipengaruhi oleh pandangan keluarga
dan orang-orang yang angka penting di tempat kerja
- Mengembangkan tingkat tinggi kontrol diri dan kemampuan
seperti bunglon untuk mengambil norma-norma dan standar
kelompok mana mereka berasal
- Menyediakan lingkungan kerja yang mendukung di mana
konflik dihindari.
10 The Rising of Economic Leaders 2
Ahli
Para ahli melihat pandangan orang lain sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi tindakan mereka sendiri daripada
hampir satu-satunya hal. Yang penting adalah menemukan satu
jawaban ‘benar’ untuk masalah di tangan. Sedangkan diplomat
mengidentifikasi dengan apa yang membuat mereka sama
seperti orang lain dalam kelompok, ahli lebih tertarik pada apa
keterampilan yang unik mereka telah yang memungkinkan
mereka untuk berdiri keluar dari grup - tetapi mereka masih
mendefinisikan diri mereka dalam hal kelompok.
Ahli ini berfokus pada:
- Menjawab pertanyaan “Siapakah aku?”
- Motivasi: untuk mengidentifikasi keterampilan yang unik dan
kemampuan, dan untuk berdiri keluar
- Pilihan Etis: absolutis: hanya satu tampilan adalah mungkin
pada masalah etika yang diberikan
- Mengembangkan keterampilan instrumental yang diperlukan
untuk dapat datang dengan ‘jawaban yang benar’. Ada sedikit
minat dalam menggunakan keterampilan interpersonal
- Mencari untuk memimpin melalui mengendalikan dunia
di sekitar saya melalui kualitas kemampuan pengetahuan,
kecerdasan dan ahli saya
The Rising of Economic Leaders 2 11
Achiever
Ketertarikan Achiever ini melampaui kemampuan unik mereka
terhadap bagaimana menggunakan keterampilan ini untuk
mencapai tujuan yang akan membantu organisasi menjadi sukses.
Berprestasi yang tertarik dalam pandangan orang lain, bekerja
secara efektif dengan mereka, dan dalam mencapai hasilnya.
tujuan mereka secara keseluruhan dan kerangka etika, seperti
yang dari Diplomat dan Ahli, ditentukan oleh organisasi mana
mereka berasal. Artinya, kewenangan yang membimbing mereka
sebagian besar eksternal.
The Achiever berfokus pada:
- Menjawab pertanyaan “Apakah saya sukses?”
- Motivasi: untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan
untuk menjadi sukses
- Pilihan Etis: berdasarkan apa hukum dan otoritas katakan
adalah benar. Mengembangkan high-end keterampilan
instrumental dan keterampilan interpersonal inti terutama di
sekitar memunculkan kerjasama yang agak terisolasi.
- Mengelola orang secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan kerja
Individualis
Tahap Individualis adalah tahap pertama dari Pengembangan
Kepemimpinan pasca-konvensional. Orang pada tahap ini
kurang tertarik menjadi komponen yang sangat efektif dan
12 The Rising of Economic Leaders 2
produktif organisasi dan lebih dalam menemukan apa kontribusi
tertentu mereka mungkin dapat membuat. Tahap ini melibatkan
eksplorasi siapa mereka, apa hadiah khusus dan unik mereka dan
juga pengakuan keterbatasan mereka. Transisi pribadi kunci yang
mereka buat adalah dalam menggerakkan sumber otoritas dalam
kehidupan mereka dari menjadi eksternal ke internal - itu adalah
pergeseran kunci ini yang membuat ini awal dari sebuah fase
baru dalam perjalanan kepemimpinan.
Individualis berfokus pada:
- Menjawab pertanyaan “Siapakah aku benar-benar?”
- Motivasi: diri mengaktualisasikan dan mengekspresikan diri
- Pilihan Etis: Relativistic: banyak pandangan yang mungkin pada
masalah etika diberikan - dan semua sama-sama penting
- Mengembangkan kemampuan interpersonal high-end termasuk
kemampuan untuk menampilkan dan berbagi emosi dengan
tepat, mengidentifikasi perasaan saya sendiri dan orang lain
secara akurat, kemarahan negara obyektif, menegaskan senilai
lain, proyek imajinasi saya ke dunia lain ini, mengatasi konflik,
dan tetap tenang pada saat stres dan kecemasan
- A demokratis, fasilitatif, tim-berorientasi, empati dan gaya
orang-fokus kepemimpinan
Kolaborator
Sebagai Individualist menjadi lebih jelas tentang siapa mereka
dan apa kualitas yang unik dan keterampilan, mereka akan
cenderung menjadi agak bosan dengan eksplorasi pribadi lebih
The Rising of Economic Leaders 2 13
lanjut dan minat mereka akan mulai berubah ke arah apa yang
bisa mereka lakukan dengan tingkat baru pengetahuan diri
mereka telah mendapatkan. Dan, seperti Ahli mengalihkan
perhatian mereka ke dunia untuk menemukan cara untuk
menggunakan keterampilan mereka dan melangkah ke fase
Achiever, sehingga Individualist terlihat keluar ke dunia untuk
menemukan cara-cara menggunakan hadiah mereka dan
keunikan dan langkah-langkah ke Kolaborator tahap.
The Kolaborator berfokus pada:
- Menjawab pertanyaan: Apa yang bisa kita berkontribusi
bersama-sama untuk membuat perbedaan?
- Motivasi: untuk menemukan makna
- Pilihan Etis: berdasarkan hati nurani pribadi dan seperangkat
nilai-nilai yang kita jelas berkomitmen dan yang kita dapat
mengartikulasikan
- Mengembangkan kemampuan Imaginal termasuk kemampuan
membuat nilai-nilai kita sadar, masuk akal dari data yang
semakin kompleks dan mensintesis menjadi pola baru,
membayangkan kemungkinan-kemungkinan baru yang
sebelumnya tidak ada, mengintegrasikan kepribadian kita,
mengekspresikan emosi kita produktif dan tanpa rasa takut
- Menyadari hadiah kami dan berusaha untuk menemukan cara
untuk mengintegrasikan mereka dengan kebutuhan organisasi
dan masyarakat
14 The Rising of Economic Leaders 2
Melayani
Keterampilan Imaginal yang Kolaborator ini mengembangkan
dan memperluas, dan menjadi semakin terintegrasi dengan
keterampilan interpersonal mereka, pergeseran kesadaran terjadi
dan perspektif sistem muncul. Pada Hamba ini pemimpin tahap
bertindak untuk mempromosikan kualitas hidup internasional
dengan mempengaruhi perubahan positif relatif terhadap
kesetaraan, resolusi konflik, teknologi kreatif, dan ekologi.
Mereka membentuk hubungan yang saling menguntungkan
dengan karyawan, pelanggan, pemasok, masyarakat, dan
masyarakat yang lebih luas. Pemimpin di level ini memastikan
bahwa mereka menyeimbangkan waktu mereka memberikan
pelayanan dengan waktu yang disisihkan untuk keintiman dan
kesendirian. Mereka sering terlibat dengan beberapa organisasi,
baik untuk memaksimalkan efektivitas dan untuk memperkaya
perspektif global mereka.
Pelayan ini berfokus pada:
- Menjawab pertanyaan: Apa planet ini?
- Motivasi: untuk melayani
- Pilihan Etis: diinformasikan oleh kesadaran akan hak-hak
semua manusia
- Membangun Sistem keterampilan termasuk kemampuan untuk:
The Rising of Economic Leaders 2 15
- melihat semua bagian dari sistem yang berkaitan
dengan keseluruhan,
- rencana dan perubahan desain dalam sistem - lembaga,
masyarakat dan badan-badan pengetahuan untuk
memaksimalkan pertumbuhan bagian-bagian individu,
- membedakan antara, pribadi interpersonal dan sistem
kebutuhan,
- menetapkan prioritas kreatif dalam menghadapi tekanan
internal dan eksternal, dan
- berbicara dengan jelas dan dipahami oleh orang-orang dari
tingkat yang berbeda pendidikan, budaya dan lapisan
masyarakat.
- Mengakui peran mereka, dan peran organisasi mereka, dalam
menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi kemanusiaan
dan planet
Tipe mana yang lebih cocok untuk anda mulai ? Diplomat, Ahli,
Achiever, Individualis, Kolaborator ?
Skala Dampak Ekonomi yang telah anda
lakukan
Dari kesemua kuestioner dan tulisan diatas, coba jawab beberapa
pertantaan dibawah ini :
1. Sudah seberapa siapkah, tingkat kepemimpinan anda untuk
menjadi seorang pemimpin ekonomi yang akan membawa
dampak pada perubahan ekonomi bangsa ini ?
16 The Rising of Economic Leaders 2
2. Perubahan apa yang akan anda lakukan pertama kalinya ?
3. Apa saja peran kepemimpinan yang selama ini telah anda
lakukan pada keluarga, lingkungan, organisasi dimana anda
berada selama ini ?
4. Apakah anda hanya menjalankan pekerjaan semata karena
tugas dan tanggung jawab yang diberikan ?
5. Atau anda hanya sebagai seorang pekerja yang menerima upah
bulanan ?
6. Apakah anda seorang pengusaha yang mengejar target demi
target yang telah ditetapkan setiap tahunnya, dengan kenaikan
persentase sesuai dengan tren data masa lalu anda ?
7. Atau juga, anda hanya seorang pegawai negeri yang
menginginkan kepastian pensiun setelah mengabdi disebuah
institusi ?
8. Apakah anda tidak tahu, untuk apa semua yang anda lakukan
selama ini ?
The Rising of Economic Leaders 2 17
Mengasah Kepekaan Indera seorang Pemimpin Bagaimana seorang pemimpin dapat meningkatkan
kepeduliannya, kalau kelima indera yang sudah diberikan oleh
Tuhan, tidak pernah dioptimalkan ? Sederhananya begini, apakah
anda yakin sudah memakai kelima indera anda dengan maksimal
? Bilamana skor tertinggi 10, terendah 1.
Untuk Visual :
- Coba anda beri waktu 10 detik untuk melihat sekeliling anda ? - Kemudian Tutup Mata anda.
- Sebutkan benda apa yang tadi anda perhatikan, yang berwarna
merah ?
- Ada berapa banyak jumlah bangku diruangan itu ?
Untuk Auditori :
- Berapa banyak suara yang dapat anda sebutkan sekarang ? - Mengapa anda dapat menyebutkan sebanyak itu, pada saat
diminta ?
- Apakah berita, pembicaraan sekitar, dan gosip yang dengar,
dapat anda rubah menjadi sebuah peluang ?
Untuk Kinestetik :
- Dapatkah anda merasakan badan anda sedang bertumpu
kepada sebuah benda ?
- Apakah udara yang menerpa dibadan anda, dapat anda rasakan
sekarang ?
- Berapa suhu badan anda sekarang ?
- Apakah jantung anda sedang berdetak normal, lamban atau
bahkan sedang cepat ?
18 The Rising of Economic Leaders 2
Dalam semua pelatihan yang pernah diikuti dan diberikan,
banyak peserta bahkan saya sendiri, sadar bila indera yang telah
diberikan kepada kita ini, belumlah dipakai secara maksimal.
Berlatihlah lebih sering, lebih banyak dalam semua kondisi
dan situasi. Latih kepekaan kelima indera anda, sehingga upaya
menimbulkan kepedulian ini, akan semakin tinggi.
Karena lingkungan tempat kita berada, terkadang hanya
memaksakan kita untuk memakai salah satunya dengan lebih
baik. Dan kenyataannya, manusia punya kecendrungan untuk
hanya memakai indera tertentu saja.Jadi bagaimana cara melatih
kepekaan ini ? Pertama, anda harus tahu, mana kelima indera
yang paling sering anda gunakan ? berikut ciri-ciri dari orang-
orang yang lebih memiliki kecendrungan dalam pemakaian
inderanya.
VISUAL
Orang yang preferensinya menggunakan mata dalam
berkomunikasi, akan memfokuskan dirinya pada penampilan,
warna, bentuk, dan lebih sering mendongakkan kepala keatas
seolah olah sedang membayangkan sesuatu.
Berikut ciri ciri orang visual :
1. Cenderung Berbicara Cepat
2. Suara tinggi diatas ( sopran / tenor )
3. Berfikir Sangat Cepat
4. Cenderung Mengangkat Kepala / Mendongak
5. Bernafas dengan Paru-paru Bagian Atas
The Rising of Economic Leaders 2 19
6. Berdiri Tegak, dan Selalu Condong Ke Depan Saat Duduk
7. Berjalan sangat cepat
8. Lebih mementingkan penampilan dibandingkan kenyamanan
9. Berusaha untuk menonjol di setiap acara
AUDITORI
Orang ini akan lebih memfokuskan diri dalam preferensinya
menggunakan telinga dalam berkomunikasi, dia suka mendengar
pendapat dari orang lain, mendengar lagu, memperhatikan
pembicaraan dengan memfokuskan telinganya dan
memposisikannya kepada lawan bicara.
Berikut ciri ciri orang Auditori :
1. Suka berbicara dengan berayun
2. Artikulasinya jelas
3. Suka membunyikan suara suara yang dikatakannya
4. Menaruh tangannya pada dagu, telinga
5. Bernafas dengan Paru-paru diafragma, ditengah tengah
6. Lebih mementingkan komentar orang lain, dalam penampilan
sehari hari
KINESTETIK
Pernah berurusan dengan orang yang sensitif ? Orang ini
menggunakan perasaannya dalam berkomunikasi. Dan memiliki
kecendrungan untuk bersentuhan satu sama lainnya. Model
orang ini tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan kata
20 The Rising of Economic Leaders 2
kata. Dia lebih memilih untuk diam dan tidak memperhatikan
kalibrasi dalam berkomunikasi.
Berikut ciri ciri orang Kinestetik :
1. Dalam berbicara suka bergumam (ehm…)
2. Tangan suka terlipat
3. Duduk bersender
4. Berjalan dengan lenggang dan gemulai
5. Bernafas dengan paru paru kebawah
6. Suaranya lebih berat ( bass )
Dalam lampiran buku ini, anda akan menemukan salah satu
bentuk tes Indera. Cobalah dan dengan anda mengetahui
kelebihan anda, anda dapat memaksimalkan diri anda, untuk
memperhatikan dengan indera yang sudah dipreferensikan. Juga
agar dapat melatih indera yang ternyata masih sangat minim
digunakan.
The Rising of Economic Leaders 2 21
A
B. Sikap dan Pandangan yang dibutuhkan untuk menjadi Pemimpin Ekonomi Bangsa
nda pernah mendengar level energi yang terdapat pada
energi manusia ? Dimanakah level energi anda ? Apakah
anda mampu mempertahankan level energi atas ? Atau
hanya above avarage ? Yang penting tidak di level energi bawah.
Karena tidak ada pemimpin didunia ini yang memelihara energi
bawahnya. Semakin tinggi level energi atas anda, maka segala
sikap dan perilaku yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin,
akan memudahkan dia memimpin dan melayani semua
pengikutnya.
Dengan segala cobaan, tantangan, godaan duniawi, pemimpin
yang memiliki energi atas yang cukup besar, akan mampu
melewatinya satu persatu. Pertanyaannya, apakah mudah
memiliki bahkan mempertahankan energi atas manusia,
tanpa sebuah hasrat untuk mencapai sebuah tujuan yang telah
diyakini ? Atau malah, anda masih belum memiliki tujuan yang
menginspirasi anda, untuk anda kejar ? Karena tanpa sebuah
tujuan yang jelas, arah yang tepat, rasanya memiliki energi yang
atas akan sangat sulit dicapai, apalagi mempertahankannya.
22 The Rising of Economic Leaders 2
Coba lihat ilustrasi gambar dibawah :
Kuncinya adalah Mimpi !
Kuncinya adalah tahu mengapa anda mengerjakannya !
Kuncinya adalah anda tahu mengapa anda diciptakan didunia
ini. Masalahnya, berapa manusia yang secara jelas mengetahui
2 kunci itu ? Tanyakanlah terus menerus, setiap harinya kedua
pertanyaan itu, sampai anda mendapatkan kejelasan.
The Rising of Economic Leaders 2 23
Dengan semakin jelas anda mendapatkan jawaban itu, anda akan
dengan mudah mendapatkan dan mempertahankan energi atas
tersebut.
Dan bukan sekedar energi atas saja, perjalanan untuk menjadi
seorang pemimpin saja begitu beratnya saya coba. Belum lagi
perjalanan kedepan menjadi seorang pemimpin ekonomi.
Kompleksnya hidup, cobaan, tantangan, rintangan akan datang
menghadang. Dan itulah arti kesuksesan sebenarnya.
Asal, anda mampu melewati satu persatu nya tanpa kehilangan
antusias dalam menjalankannya. Apakah anda akan terus
melakukan pelayanan ini, sampai dipenghujung hidup anda
? Yakinkah anda, semua ini akan mudah ? Kalau saja semua
itu semudah yang akan dijalankan, saya rasa itu bukan sebuah
24 The Rising of Economic Leaders 2
perjalanan. Dan mengutip John C Maxwell, “ sukses itu adalah
sebuah perjalanan, bukan sebuah tujuan “. Maka mulailah
mencari perjalanan anda, dan terus mencari perjalanan-
perjalanan luar biasa, yang akan meninggalkan manfaat dan
berkat bagi umat manusia dibangsa, negara dan bumi pertiwi ini !
Saya sudah memulai perjalanan saya, sudahkah anda memulainya
? Dan mari kita melakukan perjalanan panjang ini bersama-sama.
Setiap kali, saya bertemu dengan anak bangsa yang memiliki
tujuan sama, kok level energinya sama, getaran yang sama,
obrolan yang sama, dan waktu terlewat begitu cepat, tanpa
mencurigai satu dengan lainnya, tanpa memiliki ketakutan
berbagi, tanpa memiliki kebencian terhadap apa yang tidak
kita sukai. Kira kira, itu ucapan seorang mentor yang juga
berpengaruh dalam hidup saya, bapak Rudy Soraya. Carilah
sebuah perjalanan yang dapat memberi arti untuk umat manusia
yang belum mampu menikmati apa yang seharusnya mereka
nikmati.
Masih banyak anak anak dibangsa ini yang belum bersekolah,
makan makanan yang layak, memakai sandang yang sederhana
saja, belum tentu mereka dapatkan. Pertikaian keluarga,
perebutan harta, kesehatan yang baik. Asal anda perhatikan,
tanpa memiliki apa yang sudah Kita miliki, mereka tetap
tersenyum menggali dan mengais makanan sisa yang dapat
mereka dapatkan dimalam hari, setelah sebuah rumah makan
tutup. Berjalan dengan bersiul kesekolah yang jaraknya kadang
lebih dari 10km jauhnya, setiap hari. Masih banyak yang butuh
The Rising of Economic Leaders 2 25
pelayanan kita kepada mereka. Jadilah pemimpin ekonomi
yang baik yang dapat mengubah bangsa ini sekaligus anda
telah menanamkan amal yang saya percaya akan sangat berarti
di akhirat nanti. Karena kesemua yang kita perbuat nantinya,
tidak akan dapat anda bawa untuk anda pertanggungjawabkan
kepada Tuhan masing masing. Yang Kita tinggalkan adalah
sebuah Legacy, sebuah karya yang apakah dapat memberi sebuah
dampak positif bagi bangsa, negara dan rakyatnya.
Nasionalisme Saya rasa bung Karno berhasil meninggalkan karya yang berhasil
yang belakangan ini mendapatkan penghargaan tinggi dari
pemerintahan, yakni Pancasila. Masih ingatkah anda, dulu
ada P4 ? Pedoman Pengamalan dan Penghayatan Pancasila.
Apakah sebagai warga negara anda paham dan menghayati
Pancasila secara mendalam ? Apalagi seluruh abdi bangsa
yang mengabdikan dirinya di pemerintahan ini ? Kok rasa-
rasanya hal ini sudah pudar. Lebih dari sekadar mengikuti
upacara, menghafalnya. Kita butuh terobosan lebih dari sekadar
memperingatinya. Coba kita kupas sedikit,
Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk
26 The Rising of Economic Leaders 2
agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-
beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada
orang lain.
sudah jelas menyiratkan arti toleransi beragama, bahwa negara
ini menjunjung tinggi bangsa yang beragama. Dan tidak
disebutkan agama tertentu. Jadi, apakah bangsa ini masih
memiliki toleransi yang tinggi dalam menghormati sesama
agamanya ? Dan bukan saling menunjukkan kehebatan,
kebenaran, kepiawaiannya. Toleransi lah yang membuat bangsa
ini tetap bersatu teguh selama 71 tahun.
Sila kedua : kemanusiaan yang adil dan beradab.
1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
The Rising of Economic Leaders 2 27
Setelah menaruh Tuhan pada prinsip paling atas, maka manusia
ditempatkan ditempat kedua, apa arti sesungguhnya ? Masih
terjadinya tawuran, perang, pelecehan, pembunuhan yang
menyebabkan penuhnya penjara kita, sesak dan semakin tidak
terkendali belakangan ini. Dan semakin berat tanggung jawab
yang harus diemban oleh para aparat yang mengurus lapas ini.
Tanpa mental yang kuat, hati yang bersih dan tidak ternoda oleh
sogokan, seharusnya mereka bahagia bilamana melihat binaan
mereka, dapat kembali kejalan yang benar. Beradabkah kita, bila
melihat krininalitas yang seharusnya mendapatkan pembinaan,
malah mendapatkan tempat yang mewah didalam lapas, bahkan
seorang pengedar narkoba, menjalankan operasinya dari dalam
lapas dengan omset terbesar di Asia.
Hemm..hal ini pun perlu perhatian yang besar dari pemerintah.
Petugas lapas bukan sekadar penjaga pintu, pemberi hukuman
bagi yang tidak tertib. Mereka juga manusia yang perlu
diperlakukan secara adil dan beradab. Belum lagi pada aktifitas
sehari-harinya, masih banyak kekurang sadaran tertib berlalu
lintas, memakai fasilitas publik, saling menghormati sesama
pemakainya. Tidak heran pak Jokowi berteriak keras mengenai
Revolusi Mental ini.
28 The Rising of Economic Leaders 2
Pada Sila ketiga :persatuan Indonesia,
1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Pada tanggal 7 Juni 2016, saya membaca sebuah surat kabar,
“Jokowi Sukses Stabilkan Politik”, bergabungnya partai PKB,
Nasdem, Hanura, Golkar, PAN, dan PPP membuat negara
ini semakin Kokoh kelihatannya. Dengan mengantongi kursi
386, rasanya pemerintah ini, akan meraih kesuksesan yang
lebih tinggi. Bukan berarti sila ketiga mengenai Persatuan
Indonesia telah selesai dikawal, masih banyak ketidak setujuan,
pertengkaran antar golongan, suku dan ras di negeri ini. Mari
kita pikirkan bersama, dengan semua yang Kita kerjakan sehari
hari, rasanya akan ada gebrakan dan terobosan baru untuk
mempersatukan bangsa ini semakin kokoh dan kuat.
Pada Sila Keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, :
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
The Rising of Economic Leaders 2 29
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat
kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan.
Jadi rasanya bangsa ini tidak akan mampu berdiri sendiri, sama
halnya seperti kehidupan lainnya. Tata kelola negara ini dibuat
sedemikian rupa untuk berbangsa dan bernegara. Negara ini
tidak aman dijalankan perorangan, negara ini harus dijalankan
dengan tatanan yang tepat. Memang terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaannya, namun bukanlah merubahnya menjadi kekuatan
kelompok tertentu saja.
Sila terakhir atau yang kelima, Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia :
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-
royong.
2. Bersikap adil.
30 The Rising of Economic Leaders 2
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan
umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.
Bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan, sendiri. Jadi
tidak adil rasanya membiarkan pak Jokowi dan kabinetnya
bekerja sendiri untuk meraih sebuah keadilan yg merata ini.
Butuh seluruh segenap bangsa ini untuk bersatu dan bergerak
bersama sama dalam realisasinya. Sungguh luar biasa Pancasila
ini. Pancasila benar benar Sakti, bilamana semua bangsa
memahaminya, menghayatinya dan mengamalkannya.
Terima kasih Pak Soekarno.Jadi apa yang dapat membuat semua
warga negara di Republik Indonesia ini dapat menumbuhkan
semangat Nasionalisme ini ? Selain Pancasila ? Semua kegiatan
pekerjaan, berorganisasi, kegiatan sosial, berkarya, bahkan
berkeluarga, dapat menumbuhkan Nasionalisme ini dari sabang
sampai merauke.
The Rising of Economic Leaders 2 31
Penyelarasan Arah tujuan secara vertikal dan horizontal
Berapa sering mobil anda di Spooring ? Apa yang akan terjadi
dengan ban mobil anda, bila tidak pernah diselaraskan ? Kondisi
ban akan habis tidak merata, setir akan buang ke kanan atau kiri,
bahkan akan resiko patah as roda. Lalu berapa sering Negara ini,
menyelaraskan arahnya dengan rakyatnya ? Apakah ini adalah
tugas pemerintah ?
Adakah wadah yang benar-benar diketahui oleh masyrakat untuk
dapat menyelaraskan dirinya sesuai dengan arah dan tujuan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah ? Informasi yang diberikan
melalui segala media, dalam mengabarkan seluruh aktifitas dan
kegiatan pemerintah, entah diketahui oleh rakyatnya maupun
tidak, rasanya tidak akan efektif dalam menyelaraskan tujuan
pemerintahannya. Atau keengganan rakyatnya dalam hal ini,
32 The Rising of Economic Leaders 2
dikarenakan birokrasi yang dibuat sedemikian rumitnya dizaman
orde baru, dan menyisakannya sampai sekarang. Atau pula ada
beberapa banyak oknum yang menyembunyikan informasi
informasi penting untuk diketahui rakyat. Degan kebebasan pers
yang sedemikian terbukannya, kok kelihatannya ngak mungkin
pemerintah ini sanggup menyembunyikannya lagi. Jadi saya
yakin harus ada terobosan lainnya untuk penyelarasan ini.
Coba resapkan hal dibawah ini,
1. Apakah arah perusahaan yang dibuat oleh swasta, berjalan
selaras secara horizontal dan vertikal dengan arahnya
pemerintah ?
2. Apakah arah perusahaan mengedepankan pembangunan yang
sedang dicanangkan, bahkan telah dijalankan oleh pemerintah?
3. Apakah orang-orang di dalam perusahaan, juga berjalan searah
dengan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan dan sejalan
dengan arah pemerintah ?
4. Apakah prioritas yang ditempatkan, benar benar
mengedepankan arah yang diinginkan oleh pemerintah ?
5. Berapa jumlah sesungguhnya pembayar pajak yang baik di
Negara ini ?
6. Berapa perusahaan yang mengikuti aturan yang ditetapkan
oleh pemerintah ?
The Rising of Economic Leaders 2 33
7. Berapa persen masyarakat yang mendukung program
pemerintahnya ?
8. Dilihat dari pola kedisplinan berkendara saja, berapa
masyarakat yang berjalan dengan sesukanya, bahkan tanpa
mematuhi semua peraturan yang ditetapkan ?
9. Apakah anda masih percaya bahwa pemerintah sekarang
benar-benar memperjuangkan rakyatnya, bukan golongan
tertentu saja ?
Sungguh ironis yang terjadi, bila segala jajaran pemerintah
bekerja dipemerintahan, karena janji pensiunan yang akan
didapatkan pada saat memasuki usia pensiun. Padahal bekerja
di pemerintahan berarti mengabdi untuk bangsa dan Negara.
Berapa tinggi prioritas yang mereka berikan untuk Negara,
pada saat dibutuhkan keluarga ? Apakah mereka tidak akan
memberikan alasan keluarga, kesehatan, agama dan lainnya,
bilamana dibutuhkan Negara ?
Saya pernah berbincang-bincang dengan beberapa teman di
tentara. Mereka mengatakan, pendidikan dan doktrin mengenai
Jiwa Korsa ? Semangat yang tertanam untuk pengabdian bangsa
ini, patut dicontoh oleh seluruh jajaran, tanpa terkecuali. Itu
mungkin alasan di Negara lain, rakyatnya yang memasuki usia
tertentu diwajibkan untuk mengikuti pendidikan militer. Hal
ini juga perlu perhatian khusus dari kita semua yang mencintai
bangsa dan Negara ini. Mari kita pikirkan, bagaimana cara
34 The Rising of Economic Leaders 2
menjaga kesatuan dan persatuan Republik Indonesia ini, agar
tidak jatuh pada tangan lain yang mementingkan kepentingan
perorangan, golongan untuk keuntungan mereka semata. Kalau
bukan kita yang menjaganya, lalu siapa yang akan menjaganya ?
Peningkatan Kompetensi Rendahnya keinginan membaca di Negara kita, seperti tanda
bahwa bangsa ini, tidak mengakui pendidikan akan menjadikan
mereka menjadi warga Negara dan bangsa yang lebih baik.
Coba perhatikan, sebuah perangkat komputer tidak akan
berguna, tanpa aplikasi yang diunduh didalamnya. Sama
dengan halnya seorang manusia, tidak akan ada peningkatan
kompetensi, bilamana sangat sedikit aplikasi yang dipelajari dan
di install ke dalam otak manusianya. Kebalikannya, banyak
pendidik justru menaruh prioritas dalam membaca dan meriset
sebanyak-banyaknya, namun banyak yang tidak aplikatif dalam
pelaksanaannya.
Salah kaprah akan cara mendapatkan peningkatan upah, dengan
gelar tambahan, membuat mereka kehilangan arah, sebagai
seorang pendidik sesungguhnya bagi anak-anak bangsa ini.
Tentunya, tidak semua pendidik di Negara ini, yang terjebak
dengan sistem yang kurang benar ini. Gerakan Indonesia
mengajar, membuat guru-guru yang terpanggil untuk mendidik
ke pedalaman, membuat kami merinding mendengarnya. Mereka
tidak peduli dengan apa itu namanya upah, mereka melupakan
kepentingan keluarga mereka, mereka meninggalkan
The Rising of Economic Leaders 2 35
kesenangan lainnya, hanya ingin melihat, seluruh anak bangsa
yang ada dipelosok terpencil, juga mendapatkan pendidikan
yang akan membekali hidup mereka nantinya. Tentu saja hal
ini, tidak mudah mereka lewati. Cercaan, omelan yang mereka
dapatkan dari keluarga untuk dapat berkeluarga normal seperti
orang lainnya. Tidak memiliki teman yang cukup, juga akan
membuat kurangnya wawasan mereka nanti dalam pengajaran
ini. Lain ceritanya dengan beberapa gelintir orang yang memiliki
kemewahan, untuk memberangkatkan anaknya ke luar negri
untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Dan dengan bekal ahlak dan kebangsaan yang baik, seharusnya
anak bangsa itu kembali kepangkuan ibu pertiwi untuk
membangun bangsanya. Tidak sedikit yang malah nyangkut
dinegara lain, karena kurangnya fasilitas yang dapat mereka
peroleh, untuk aktualisasinya. Namun, juga tidak sedikit mereka
yang pulang untuk membangun bangsa, dengan cara dan peran
mereka masing masing. Beberapa orang dibawah ini, adalah
contoh anak- anak bangsa yang mengharumkan nama bangsa
Indonesia di dalam dan luar negeri.
1. Pak BJ Habibie
Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara,
pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini
Puspowardojo. Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli pertanian
berasal dari etnis Gorontalo dan memiliki keturunan Bugis,
sedangkan ibunya beretnis Jawa. R.A. Tuti Marini Puspowardojo
adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang
36 The Rising of Economic Leaders 2
bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah. B.J.
Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei
1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie
dan Thareq Kemal Habibie. Ia pernah berilmu di SMAK Dago. Ia
belajar teknik mesin di Universitas Indonesia Bandung (Sekarang
Institut Teknologi Bandung) tahun 1954. Pada 1955-1965 ia
melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi
pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima
gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur
pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan
mantan presiden Soeharto. Habibie saat bertemu Helmut Kohl
di Jerman. Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset
dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum
menjabat sebagai Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J.
Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998)
dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.
Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
2. Panji Pragiwaksono
Lahir di Singapura, 18 Juni 1979. Panji adalah sosok idola dari
karya-karyanya pada stand up komedi. Sebagai komika, Panji
telah berjuang dalam mengumandangkan Indonesia ke manca
Negara, dan dia terus menerus, mengajak anak bangsa untuk
pulang ke tanah air, untuk melanjutkan karya mereka
The Rising of Economic Leaders 2 37
3. Wishnutama Kusubandio
Wishnutama Kusubandio adalah salah satu pendiri PT. Net
Mediatama atau dikenal dengan NET. Tama menghabiskan
masa SMA nya di Kooralbyn International School di
Queensland Australia dan di International School of Singapore.
Menyelesaikan kuliah Liberal Arts di Mount Ida College
Boston, Amerika Serikat, namun lebih banyak mendapatkan
ilmu komunikasi dan pertelevisian pada saat dia kuliah di
Emerson College, Boston. Ia memulai karier dari bawah sebagai
Production Assistant di New England Cable News Amerika
Serikat dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di
WHDH-TV, Boston. Tama juga pernah mengenyam pendidikan
di The Military College of Vermont, Norwich University.
4. Nadiem Makarim
Di ketahui bahwa Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di
Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura, dari Singapura ia
kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International
Relations di Brown University, Amerika Serikat. dan selama
setahun ia mengikuti program foreign exchange di London
School of Economics.
Ia juga melanjutkan studinya di Harvard Business School,
Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA
(Master Business Of Administration).Nadiem Makarim diketahui
pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company
sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa
selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah
38 The Rising of Economic Leaders 2
bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora
Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku.
Berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim
kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya
dan mendirikan perusahaan GO-JEK pada tahun 2011. Saya
percaya, masih banyak lagi anak bangsa yang sudah berkiprah
di dalam dan luar negeri, yang tidak dapat saya kupas satu demi
satu. Gerakan membaca, membutuhkan banyak aplikasi yang
interaktif sehingga bangsa ini lebih giat membaca.
Dengan segala rangsangan dan insentif dalam beberapa
permainan, akan membuat adik-adik dari kecil mulai terbiasa
untuk mau membaca. Tentu saja, ini butuh dorongan dari orang
tua masing-masing. Belum lagi, dunia perfilman yang dalam 5
tahun ini, mulai melakukan banyak gebrakan. Film nya mulai
merangkak naik lebih edukatif, mendidik cintanya terhadap
bangsa ini, dan mendidik ahlak dan etika berkeluarga, berbangsa
dan bernegara. Salut buat aktor dan arti perfilman yang berhasil
melakukan terobosan-terobosan, hingga filmnya mau ditonton
banyak anak-anak bangsa.
Dan memiliki andil dalam menyebarkan pengaruh positif dalam
dunia nya masing-masing.
1. Laskar Pelangi
2. Indonesia Merdeka
3. Toba Dream
4. Aisyah, biarkan kami bersaudara
5. Filosofi kopi
6. Tjokroaminoto
The Rising of Economic Leaders 2 39
7. 5CM
8. Negeri 5 Menara
Dari area olahraga, prestasi anak-anak bangsa mulai
bermunculan, dengan segala kemelut dan konflik yang terjadi di
organisasinya. Sebut saja Pemain muda bulutangkis kita, pemain
sepak bola, petinju, pembalap. Kiprah mereka di manca Negara,
semakin membangun keharuman bangsa ini. Berapa besar devisa
yang akan kita dapatkan dari Monetizing, bilamana para atlit
ini mampu mengumandangkan lagu Indonesia raya secara terus
menerus.
Pada Ristekdikti sendiri, sudah banyak anak bangsa yang
berhasil menemukan energy terbarukan, kendaraan-kendaraan
yang dirakit sendiri, bahkan pesawat terbang yang dibuat anak
bangsa, sangat diminati oleh Manca Negara belakangan ini. Jadi
perlu rasanya, kita semua mempersiapkan wadah untuk tempat
bermain, bekerja dan berkarya untuk bangsa ini. Perlu adanya
visi yang besar untuk menyatukan kekuatan anak bangsa, agar
semakin banyak bermunculan anak-anak bangsa yang akan
menjadi pemimpin ekonomi bagi bangsa ini. Sudah banyak
teman-teman kita yang sudah mengawalinya, kapan giliran kita ?
Kapan giliran Anda ?
40 The Rising of Economic Leaders 2
Wawasan terhadap ekonomi Global Terakhir untuk dapat memulainya, adalah menambah wawasan
kita bersama, dari faktor makro di belahan dunia lainnya.
“Belajarlah ilmu sampai ke Negara China”, sepertinya, pernyataan
itu, bukan sekedar pernyataan. Terbukti bahwa Negara dengan
jumlah cadangan devisa terbanyak didunia sebesar, 272,5 Milyar
USD, pertumbuhan yang tertinggi didunia, dengan semua
produk yang terbuat dari China,
The Rising of Economic Leaders 2 41
membuat Negara-negara lainnya, mengakui kedigdayaan
Negara ini. Paris yang kotanya hanya 3 kali kota Jakarta, dapat
mendatangkan wisatawan dari mancanegara terbanyak di dunia
ini. Sebanyak 80 juta orang datang kekota itu setiap tahunnya.
Indonesia dengan seluruh kekayaan alam dan budayanya hanya
mampu meraih kurang dari 10 juta jiwa pertahunnya. Padahal
Negara Thailand yang lebih kurang dibandingkan dengan Negara
kita, dapat mendatangkan lebih dari 25 juta orang ke negaranya.
Silicon Valley, yang telah menguasai hampir seluruh pelosok
dunia, dengan semua temuan teknologi, baik perangkat keras
maupun lunaknya. Membuat Negara Paman Sam ini, tetap
dapat bertahan menumbuhkan perekonomian Negara mereka,
disaat Negara-negara maju lainnya, berbalik arah pertumbuhan
ekonomi kearah negatif. Korea Selatan, yang terus merangsak
keatas, dengan semua keberhasilannya, dari teknologi, otomotif,
film, makanan, membuat banyak Negara lainnya, mulai
memperhitungkan Negara ini, sebagai kompetitor yang layak
dicontoh.
Bahkan Negara sekecil Singapura, yang tidak memiliki sumber
daya alam yang cukup, dapat memanfaatkan lokasi strategisnya,
untuk menjadi tempat transit dunia dari barat ke timur.
Persinggahan ini telah mencetak 27 juta wisatawan mancanegara
kenegara ini. Dengan hutan buatan, air olahan laut, tanah
buatan. Negara ini berhasil berdiri tegak di asia dan diakui
dunia. Mari kita bersama, belajar banyak dari apa yang telah
mereka capai, bukan sekadar perjalanan saja yang dibutuhkan.
Keinginan tahuan lah yang akan membuat Negara ini, dapat
terus mengibarkan Merah putihnya lebih tinggi. Membuat lagu
42 The Rising of Economic Leaders 2
A
Indonesia Raya, berkumandang diseluruh dunia ini. Sesuaikan
dengan kearifan budaya lokal, tentunya akan membuat Negara ini
semakin seksi dimata dunia lainnya.
C. Merubah Masalah dan Resiko menjadi Peluang
pa arti sebuah masalah untuk seorang pemimpin ?
Tantangan ? Cobaan ? “ The way you see the problem is
the problem “. Dari pernyataan itu, masalah sebenarnya
adalah bagaimana kita melihat masalah itu sendiri. Semakin
banyak masalah yang kita hadapi, semakin keras pula kita
memakai pemberian Tuhan yang bernama Otak itu. Dan
Masalah terbesar sebenarnya, bilamana kita tidak mengetahui
apa sebenarnya masalah yang terjadi ? Masalah adalah teman
bagi seorang manusia yang masih hidup. Bukan berarti, hidup itu
adalah untuk mencari masalah.
Coba kita lihat, masalah masalah dari zaman ke zaman, di
abad 18, kita masih kesulitan untuk mendapatkan penerangan
di malam hari, Thomas Alfa Edison, dengan segala ketidak
berhasilan yang dilakukan dari uji cobanya, telah berhasil
menemukan Lampu Pijar. Dan hal itu kita nikmati, tanpa
mengetahui, betapa sulitnya penerangan pada abad itu. Alat
transportasi pun hanya tersedia dengan bantuan hewan seperti,
kuda, sapi, kerbau. Hewan tersebut menarik sebuah gerobak yang
berisikan manusia untuk berpergian jarak jauh. Sekarang,
The Rising of Economic Leaders 2 43
bukan hanya mobil, motor, kapal laut, pesawat terbang. Semua
berlomba untuk membuat kendaraan cepat, dengan energi
terbarukan. Dulu kita hanya dibantukan dengan mesin tik, untuk
menulis semua hasil kerja kita, sekarang sudah ada komputer PC,
Laptop, Tablet sampai Fablet. Belum lagi Smart Phone yang telah
merubah dunia ini. Sudah banyak temuan, yang ditemukan oleh
para ahli disetiap zamannya.
Di zaman kita di abad 21 ini, tentunya juga ribuan masalah
menghadang umat manusia. Menipisnya ozon di muka bumi
ini, perubahan iklim yang begitu drastis, teknologi yang begitu
cepatnya, tidak menunggu kesiapan manusia menghadapinya.
Suka atau tidak, semua masalah itu tetap akan datang. Bagi
beberapa orang, hal itu menjadi sebuah peluang, untuk
ditemukan jalan keluarnya.
Dengan segala upaya yang dilakukan untuk mendapatkan jalan
keluar dari permasalahannya. Terobosan demi terobosan terus
dilakukan oleh semua orang di masing-masing generasinya. Jadi
masalah buat kita, mungkin sudah tidak menjadi masalah bagi
generasi berikutnya. Dan bukan berarti, generasi berikutnya tidak
akan memiliki masalah. Masalahnya akan menjadi semakin besar
nantinya, bilamana kita tidak menemukan jalan keluar dari segala
persoalan yang dihadapi bangsa dan dunia ini.
44 The Rising of Economic Leaders 2
Mengubah sudut pandang Reframing, atau mengubah sudut pandang. Pada saat kita
melihat dari ketinggian dalam sebuah pesawat, anda akan melihat
hal yang hanya akan dapat anda lihat dari satu sisi. Anda harus
pindah kesisi lainnya, untuk dapat melihat hal yang berbeda.
Terlebih lagi, anda dapat melihatnya dari kokpit. Dalam analogi
ini, seorang yang mempunyai pandangan yang jauh lebih luas
dan komprehensif lah yang dapat melihat apa yang sebenarnya
dari sebuah masalah. Dan bagi orang-orang yang hanya dapat
melihat dari satu sudut pandang saja, akan menjadi sulit dalam
menghadapi permasalahan itu.
Hanya pemimpin yang berjiwa besar lah yang mampu membuat
dirinya, dapat melihat dari semua sudut pandang yang ada.
Bahkan terkadang pandangan orang lainlah yang membuat kita
lebih sadar, bahwa ada yang lebih bodoh, sekaligus juga ada yang
lebih pintar dari kita. Tanpa memiliki sebuah kemampuan untuk
dapat berpikir secara holistik, berat rasanya seorang pemimpin
dapat menjalankan tugasnya, apalagi dalam hal ini, pemimpin
yang ingin memberikan dampak luar biasa kepada ekonomi
The Rising of Economic Leaders 2 45
bangsa ini. Dan hanya orang-orang besarlah yang mampu
merubah dunia ini, menjadi sebuah tatanan yang lebih baik,
yang dapat menjadi hunian yang terbaik bagi umat manusia.
Orang-orang besar itu, adalah orang yang mampu melihat segala
tantangan menjadi sebuah peluang, untuk bekerja dan berkarya
untuk bangsanya.
Mari kita bersama, belajar banyak dari apa yang telah mereka
capai, bukan sekadar perjalanan saja yang dibutuhkan.
Keinginan tahuan lah yang akan membuat Negara ini, dapat
terus mengibarkan Merah putihnya lebih tinggi. Membuat lagu
Indonesia Raya, berkumandang diseluruh dunia ini. Sesuaikan
dengan kearifan budaya lokal, tentunya akan membuat Negara
ini semakin seksi dimata dunia lainnya. Selanjutnya, siapkah
kita memulai perjalanan kita dengan melihat segala resiko yang
akan menghadang disepanjang perjalanan anda, mengabdi untuk
46 The Rising of Economic Leaders 2
Negara dalam membawa dampak perubahan perekonomian ini
? Yang perlu anda ketahui, Pertumbuhan perekonomian negara-
negara berkembang melemah, meskipun pada umumnya di
tingkat yang lebih tinggi dari negara-negara maju. Dan melihat
perkembangan ekonomi dunia, resiko akan semakin besar, walau
disertai dengan pertumbuhan yang semakin pesat, muncul
banyak ketidakpastian yang perlu diantisipasi dari awalnya.
Berikut beberapa resiko yang sudah terlihat didepan mata kita,
Resiko ekonomi Mikro dan Makro Fluktuasi (penurunan) harga komoditas termasuk energi, hal ini
membuat konsumen semakin senang, walau membuat kalangan
pengusaha kalang kabut, dengan tingginya fluktuasi yang terjadi.
Dunia usaha perlu satu kepastian, dan dalam hal ini, pemerintah
harus dan tidak dapat ditawar, menjaga mati-matian agarharga
yang diterjadi dipasar, menguntungkan semua pihak dan tidak
terjadi fluktuasi yang sedemikian besarnya.
Dengan banyak ditemukan energi-energi yang terbarukan,
membuat semua Negara produsen minyak, seolah-oleh
kekompakkan mereka sudah terorganisir, menurunkan harga
habis-habisan, agar masyarakat, lebih tidak ambil pusing untuk
tetap memakai sumber energi lama itu. Banyak pengusaha yang
ditemui, mengatakan,” kami tidak masalah kalau dollar naik,
yang penting tidak naik turun fluktuasi secara drastis. Prediksi-
prediksi akan salah pada saat itu terjadi. Disinilah peran Bank
Indonesia sebagai penjaga moneter, berfungsi untuk menjaga
The Rising of Economic Leaders 2 47
kestabilannya. Komoditas pertanian yang amat bergantung
pada pasar ekspor umumnya lebih rentan dan berisiko lebih
buruk dibandingkan dengan komoditas yang mampu memiliki
pangsa alternatif pasar domestik yang lebih besar. Kebiasaan para
perumus kebijakan membuat generalisasi dan melihatnya dari
permukaan, keengganan mencermati detail dan menganggap
sepele, serta kesibukan urusan politik murahan dan dimensi
pencitraan tidak akan mampu membuat fondasi pembangunan
ekonomi yang lebih beradab dan berkualitas tinggi.
Banyak upaya beserta jalan keluar yang ditawarkan untuk
menanggulangi dan mencegahnya di masa mendatang. Kelompok
komoditas perkebunan mengalami penurunan harga paling
signifikan selama dua tahun ini. Lesunya perekonomian global
ikut mengurangi permintaan terhadap komoditas perkebunan,
memicu kelebihan penawaran dan penurunan harga. Kelompok
pangan biji-bijian, seperti beras, jagung, kedelai, dan gandum,
mengalami peningkatan walau tidak sedrastis tahun 2008.
Fenomena ”the cheap food price is over” tampak masih berlaku,
terutama karena kekeringan hebat tahun 2008 di Amerika
Serikat, Rusia, dan Turki sebagai produsen jagung, kedelai, dan
gandum dunia. Harga kelompok daging sapi, daging ayam,
pakan ternak, dan udang cenderung naik karena tingkah laku
para produsen yang sulit diduga. Negara yang hanya terbiasa
menggantungkan pada pangan impor justru akan menanggung
konsekuensi ekonomi yang tidak ringan. Penurunan harga
pada kelompok perkebunan dapat memengaruhi sistem insentif
48 The Rising of Economic Leaders 2
ekonomi yang tercipta dan kegairahan petani domestik dalam
meningkatkan produksi dan produktivitasnya. Penurunan harga
komoditas ekspor yang terlalu lama berkonsekuensi mengganggu
keseimbangan internal dan eksternal perekonomian. Penerimaan
devisa dari ekspor ini sangat penting untuk membiayai impor
barang modal, memperbesar anggaran pembangunan, agar
mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi berkualitas,
menyerap lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan
menciptakan lapangan kerja.
Selanjutnya, untuk tujuh komoditas utama (padi, jagung, kedelai,
gula, daging sapi, bawang merah dan cabai merah), terjadi
ketidak seimbangan balas jasa terhadap margin pemasaran
produk. Hasil perhitungan keseluruhan menunjukan bahwa total
margin yang tercipta dalam perdagangan tujuh komoditas ini
selama setahun mencapai Rp 383,6 triliun. Belum lagi kebijakan
impor yang dengan tujuan melindungi produksi dan jasa lokal,
tanpa kajian yang mendasar, telah mengganggu kestabilan pasar.
Karena kenyataannya, produksi dalam negeri, belum bisa
bersaing dengan produk dan jasa dari mancanegara. Lihat saja
pada importir buah, dalam 1 karton box jeruk yang mereka
dapatkan dari produk lokal, hanya tersisakan 1-2 yang tidak
busuk pada saat sampai ditempat pengirimannya. Sedangkan
produk impor baik dari China, Australia, New Zealand sampai
amerika, dalam 1 karton, cuma kadang-kadang terdapat 1 buah
yang agak bonyok. Kemampuan petani kita dalam pengolahan
pasca panen dan distribusi, menjadi sebuah kendala besar, apabila
The Rising of Economic Leaders 2 49
keran impor ini ditutup. Sehingga perlu ada kajian yang lebih
matang, untuk meningkatkan keseluruhan mata rantai sebuah
produk maupun jasa, sebelum keran impor ditutup. “Banker New
Clothes”, Pada sektor perbankan, sistem perbankan saat ini telah
menunjukkan bahwa risiko di perbankan dapat menyebabkan
biaya yang signifikan terhadap perekonomian. Banyak klaim,
seberapa aman pun sistem perbankan, akan tetap ada resiko dari
pinjaman itu sendiri.
Pertumbuhan ekonomi disektor ini, telah menimbulkan faktor-
faktor yang dapat membahayakan perbankan itu sendiri. Bankir
‘New Clothes meneliti klaim dan narasi yang digunakan oleh
para bankir, politisi, dalam hal regulasi, rasionalisasi dan
reformasi masih belum valid untuk digunakan. Hal ini membuat
kegalauan bagi para perbankan yang sudah seharusnya jor-
joran menyalurkan kredit mereka, dalam rangka mendukung
pertumbuhan ekonomi ini.
Admati dan Hellwig berpendapat kita dapat memiliki sistem
perbankan yang lebih aman dan sehat tanpa mengorbankan salah
satu manfaat dari sistem, dan pada dasarnya tidak mengeluarkan
biaya bagi masyarakat. Mereka menunjukkan bahwa bank
sangat rapuh, bukan karena merekaharus menghemat semua
biaya, namun karena keinginan merekalah yang seharusnya
tidak membuat mereka berpaling akan hal ini. Dengan
situasi yang menguntungkan para bankir, akan mendistorsi
ekonomi dan menghadapkan masyarakat untuk risiko yang
tidak perlu. Lemahnya regulasi dan penegakan hokum, efektif
50 The Rising of Economic Leaders 2
memungkinkan penumpukan risiko yang terjadi pada krisis
keuangan 2007-2009. Banyak yang dapat dilakukan untuk
menciptakan sistem yang lebih baik dan mencegah krisis. Namun
pelajaran dari krisis itu sendiri belum dipelajari. Admati dan
Hellwig berusaha untuk melibatkan masyarakat yang lebih luas
dalam perdebatan. Untuk menyederhanakan bahasa perbankan,
penanganan masalah yang lebih sederhana dan mudah diakses.
Bankir ‘New Clothes menyerukan reformasi yang ambisius dan
menguraikan langkah-langkah spesifik dan sangat bermanfaat
yang dapat diambil segera. MEA, Masyarakat Ekonomi Asean
yang telah di Gong di akhir tahun 2015 kemarin, telah bergulir
sedemikian kencangnya. Kesiapan kompetensi kembali
menjadi pertanyaan bagi para stakeholder di Indonesia. Baik
dari insitusi pemerintahan, swasta dan masyarakat itu sendiri.
Kualitas, kemasan, harga, kuantitas, produksi, distribusi masih
menunjukkan pekerjaan rumah yang masih sangat besar untuk
segera dicarikan jalan keluarnya.
The Rising of Economic Leaders 2 51
dengan peringkat ke 38 di dunia, membuat Indonesia harus
cepat merumuskan program-program untuk dapat menaikkan
daya saing ini. Bilamana tidak, semakin banyak pula berguguran
pelaku ekonomi lokal dalam menghadapi persaingan bebas ini.
Padahal kekuatan UMKM ini telah menyelamatkan negara ini,
sebagai penopang ekonomi negara sebanyak 57% dari semua
PDB yang dihasilkan dinegara ini. Pembangunan disegala bidang
yang secara massive, telah digelontorkan oleh pemerintahan pak
Jokowi ini. Tanpa sejalan dengan pembangunan manusianya,
rasa-rasanya akan menjadi masalah didepan harinya.
Turunnya data statistik kemiskinan dinegara ini pun belum
dapat menjawab, apakah kita sudah siap-siap memenangkan
persaingan ekonomi di MEA ini. Data kemisikinan ini menurun,
dengan naiknya Upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
Namun sayangnya, kenaikan upah ini, masih belum diimbangi
52 The Rising of Economic Leaders 2
dengan perkembangan kompetensi yang diharapkan.
Globalisasi seperti TPP (Trans Pacific Partnership), TPP
sengaja digambarkan sebagai perjanjian “berstandar tinggi”
yang diarahkan untuk menangani masalah perdagangan abad
ke-21, TPP adalah perjanjian dagang antara 12 (dua belas)
negara yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), Jepang, Australia,
Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Malaysia, Meksiko, New
Zealand, Singapura, Peru dan Vietnam. Secara total, perjanjian
itu mencakup $30 triliun Produk Domestik Bruto (PDB) atau 40
persen dari total PDB dunia.
Jumlah yang amat besar itu membuat TPP layaknya artis
pendatang baru yang mendapat sorotan dari seluruh penjuru
dunia. Jika berhasil, TPP akan menjadi perjanjian dagang terbesar
yang pernah ada dalam sejarah. Salah satu studi memperkirakan
TPP akan meningkatkan PDB dunia sebesar USD223 miliar atau
0,2 persen pada tahun 2025. telah ditandatangani 12 negara pada
tanggal 4 february 2016, telah membuat sebuah perkongsian
yang semakin besar, antar negara-negara yang lebih siap untuk
berkompetisi secara terbuka nantinya.
Indonesia telah menyatakan, perlu waktu yang agak panjang
untuk dapat bergabung dalam TPP ini. Salah satu hal terpenting
yang ditekankan adalah perlunya kehati-hatian dalam
mengkalkulasi keuntungan dan kerugian bagi kepentingan
nasional. Salah satu estimasi tentang manfaat yang timbul dari
TPP menunjukkan jumlah USD 110 milyar setiap tahunnya dan
bagi dunia USD 298 milyar. Sedangkan kerugian negara-
The Rising of Economic Leaders 2 53
negara Asia yang tidak berpartisipasi, termasuk RRT karena
menurunnya pendapatan diperkirakan USD 35 milyar per
tahun. Negara-negara pendiri TPP juga belum ratifikasi, baru
kesepakatan. Tapi mereka harus melewati proses 12 parlemen
untuk meratifikasi. Masing-masing untuk ratifikasi butuh waktu
1-2 tahun,” kata Thomas Lembong.
Dengan kata lain, siap atau tidak, negara-negara maju dan
berkembang lainnya didunia ini, terus melakukan perubahan-
perubahan ekonominya mereka, Target yang semakin besar dari
tahun ke tahun dari semua pemangku kepentingan. Indonesia
yang terus mengejar ketinggalan diberbagai sektor, terutama
ekonomi ini, membutuhkan lebih banyak pemimpin ekonomi
untuk menyelamatkan bangsa ini dimasa depannya. Sehingga
negara ini tidak terus menerus menjadi incaran negara negara
kapitalisasi lainnya.
Resiko Sosial Koefisien Gini (Gini Ratio) adalah ukuran ketidakmerataan
atau ketimpangan agregat (secara keseluruhan) yang angkanya
berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu
(ketimpangan yang sempurna). Metrotvnews.com, Jakarta:
Institute for Development of Economic and Finance (Indef)
menyatakan rasio gini yang diambil dari pertumbuhan ekonomi
berdasar Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di
atas Amerika Serikat (AS). “Rasio Gini kita di atas Amerika. Ini
artinya ada ketimpangan sosial di mana pertumbuhan ekonomi
54 The Rising of Economic Leaders 2
nasional yang berdasarkan pada PDB hanya dinikmati sebagian
golongan saja,” kata Peneliti Indef Dzulfian Syafrian, seperti
dikutip dari Antara, di Kantor Indef, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Kalangan yang menikmati pertumbuhan ekonomi tersebut, kata
Dzulfian, adalah golongan menengah atas yang memainkan peran
dalam perekonomian lebih besar. Parameter yang menunjukkan
ketimpangan antara orang kaya dan miskin di Indonesia tersebut
tampak pada rasio gini yang mencapai 0,41 sampai dengan 0,42
persen saat ini.
Rasio gini yang menggunakan skala antara 0-1, di mana 0
menunjukkan tidak adanya kesenjangan sosial di masyarakat dan
angka satu tingkat kesenjangan sosial mencapai titik maksimal.
“Kita ini sudah berada di titik rawan karena jika sudah berada di
level 0,5 gini ratio ini akan menimbulkan banyak kecemburuan
sosial di masyarakat,” jelasnya. Dari data yang dipaparkan Indef,
lanjut Dzulfan, pada 2013 saja, BPS mencatat masyarakat yang
tingkat perekonomiannya lemah hanya mendapat distribusi
pendapatan sekitar 13 persen dan memburuk.
Sedangkan pendapatan masyarakat tingkat menengah juga
menunjukan penurunan hingga di bawah 35 persen dari
pendapatan nasional. Akan tetapi masyarakat atas yang hanya
20 persen di Indonesia hampir 50 persen mendapat distribusi
pendapatan negara. Untuk menyiasati hal ini, pemerintah telah
memutuskan untuk membangun negara dari pedesaan. Hal ini
seharusnya dapat disambut oleh semua pemangku kepentingan
untuk secara bergelombang, mewujudkan apa yang
The Rising of Economic Leaders 2 55
memang seharusnya secepatnya dilakukan ini. Ketimpangan ini
akan menjadi masalah besar bilamana diabaikan. Belum lagi,
Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, akan semakin
dekat bilamana keberhasilan pembangunan pedesaan ini dapat
disambut baik oleh seluruh jajaran, baik dari pemda, suku dinas,
pihak swasta dan masyarakat penerima dan pengawal jalannya
semua rencana yang telah dicanangkan. Disinilah, kesadaran
akan Kepedulian seharusnya berbanding sejajar dengan pengaruh
yang telah didapatkan oleh pemimpin ekonomi sebelumnya.
Kebersihan hati dan komitmen pembangunan ekonomi negara,
menjadi sebuah tantangan yang tidak kecil rintangan dan
cobaannya. Bagaimana tidak, sebagai pembayar pajak, pengusaha
tidak mendapatkan fasilitas dari pemerintah untuk mendukung
tujuan pemerintah itu sendiri. Apatisnya masyarakat terhadap
kinerja pemerintah, membuat keengganan mereka turut ikut
serta dan berperan membangun negara ini. Sedangkan pegawai
dan pejabat pemerintah, punya kepentingan Penilaian kinerja
yang ditargetkan secara mikro, tanpa memikirkan faktor
makronya.
Kabar gembiranya, sebuah keuntungan atas jumlah penduduk
terbanyak ke 4 didunia ini, Indonesia juga sedang mendulang
generasi X dan Y yang begitu berlimpah, diprediksi
akan mencapai puncaknya di tahun 2028-2031 dalam
menyumbangkan kontribusinya. Dengan semangat dan idealisme
atas pembelajaran selama yang mereka dapatkan di bangku
sekolah maupun kuliah, terasa gelombang yang terus berdatangan
56 The Rising of Economic Leaders 2
dari generasi ini. Produktifitas yang dihasilkan oleh mereka,
menjadikan Demografi Deviden bagi bangsa ini. Coba kita ikuti
berita yang terjadi di negara tirai bambu, yang belakangan ini,
sedang merubah kebijakan 1 anak, menjadi lebih dari 1 anak.
Mereka sadar harus ada generasi penerus dari semua yang telah
mereka rangkai.
Dan jumlah generasi muda wanita yang terbatas, membuat
pemerintahan China, segera merubah kebijakannya. Sedangkan
yang dilakukan negara lainnya yang sudah tidak lagi menganggap
anak ini sebagai deviden. Bagi mereka yang menganggap anak
sebagai beban besar yang harus mereka pikul, membuat mereka
membuka keran untuk impor warga negara lain untuk menjadi
Warga negara mereka.
The Rising of Economic Leaders 2 57
Dan momentum ini seharusnya membuat negara ini, segera
memanfaatkannya. Bayangkan buah yang telah kita tanam selama
ini tidak dipanen. Busuk dan akhirnya jatuh ke tanah dan tidak
dapat dinikmati oleh yang menanamnya bukan ?
Dan sekali lagi, ketimpangan kompetensi dan kepedulian,
telah menjadikan pemerintah ini, mengeluarkan kebijakan
untuk seluruh perusahaan menyisihkan 5 % anggaran institusi
dan perusahaan, untuk meningkatkan kompetensi dan etika
dalam bekerja dan berkarya. Tidak heran, Indonesia begitu
seksi sehingga menjadi incaran semua negara-negara maju,
berdatangan untuk menjadikan negara ini sebagai negara
investasi mereka.
58 The Rising of Economic Leaders 2
Resiko Geo Politik Pada Masalah geopolitik, konflik dan terorisme, serta
Perkembangan pemilihan Capres di AS yang tidak menenangkan,
baik calon Demokrat maupun Republik yang membingungkan
dan mengkhawatirkan. Membuat semua mata tertuju ke negara
paman Sam ini. Strategi yang tepat yang harus mereka putuskan
untuk masing-masing negara mereka di dunia ini, membuat
mereka terus berpikir keras. terpilihnya salah satu calon baik
Hillary Clinton sebagai wanita pertama Presiden Amerika, atau
Donald Trump, calon dari partai republik yang kontroversi ini.
Akan berbanding terbalik strategi yang dibutuhkan semua
negara, yang hampir bergantung pada kekuasaan besar yang telah
tersebar diseluruh dunia. Wacana Inggris untuk melepaskan
diri dari Uni Eropa (UE) atau brexit menjadi perhatian dunia
dalam beberapa pekan terakhir. British Exit (Inggris Keluar) atau
disingkat Brexit pun menjadi salah satu kekhawatiran negara-
negara lainnya.
Dengan terus terkikis pertumbuhan ekonomi di Uni Eropa,
membuat hal ini sebagai kewaspadaan atas semua yang akan
diputuskan oleh Negara Inggris. Sudah menjadi rahasia umum
bahwa banyak rakyat Inggris tidak menyukai keanggotaan Inggris
di UE. Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian warga Inggris
menilai UE sudah banyak berubah. Mereka berpikir karena
semakin banyaknya negara yang menjadi anggota, UE cenderung
mengontrol semua aspek dari negara-negara tersebut.
The Rising of Economic Leaders 2 59
Dari sinilah muncul wacana Inggris akan menjadi negara yang
lebih baik tanpa terikat aturan UE. Merespon situasi tersebut
saat pemilu tahun lalu, PM David Cameron menjanjikan bahwa
pihaknya akan mengadakan referendum untuk memutuskan
apakah Inggris akan tetap tinggal di UE atau keluar. Setelah
kemenangan pemilu 2015 tersebut, Cameron masih berupaya
untuk menghindari Brexit dengan melakukan renegosiasi dengan
Uni Eropa untuk “meluruskan” hal-hal yang dianggap negatif.
Namun kesepakatan terbukti sulit didapat. Ia masih berharap
akan mencapai kesepakatan tertentu pada akhir Februari ini,
tetapi bersama dengan itu terpaksa mengumumkan akan
mengadakan referendum pertengahan tahun ini. Akhirnya 20
Februari 2016 lalu, PM Inggris David Cameron memutuskan
untuk menggelar Referendum apakah Inggris akan tetap di UE
atau Keluar (brexit) pada 23 Juni 2016.
Berikut 5 hal yang sering diperdebatkan menjadi pro (setuju)
kontra (tidak setuju) Brexit:
Perdagangan Luar Negeri ekonomi Inggris sangat tergantung
kepada UE karena sebagian besar ekspornya dikirim ke
negara-negara UE.
Kalangan pro brexit berpendapat Inggris dapat menegosiasikan
hubungan dagang baru dengan UE tanpa harus ada ikatan
keanggotaan UE dan juga dapat membuat kesepakatan dagang
baru dengan negara-negara penting lain seperti AS, China,
Jepang dan India.Sementara kalangan kontra brexit berpendapat
60 The Rising of Economic Leaders 2
sebagai anggota UE justru selama ini Inggris telah merasakan
keuntungan bisa bebas dari tarif ekspor, hambatan non-tarif dan
mendapatkan kemudahan lain dari UE.
Rata-rata Inggris membayar iuran keanggotaan UE 340
pounds per rumah tangga per tahunnya ke UE.
Kalangan pro brexit memperhitungkan bahwa Inggris
bisa menghemat biaya 350 juta pounds tiap pekan ke UE
dan mengalihkan penggunaannya untuk riset ilmiah serta
pengembangan industri-industri baru. Sementara kalangan
kontra brexit memperhitungkan bahwa manfaat yang didapat
dari iuran keanggotan tersebut diperkirakan mencapai 3,000
pounds per tahunnya (hampir 100x lipat), sehingga keanggotaan
Inggris di UE sangat menguntungkan.
Banyak regulasi terpusat UE yang mengubah standar nasional
Inggris.
Kalangan pro brexit menilai dengan meninggalkan UE
berarti Inggris bisa mandiri mengambil alih regulasi tentang
ketenagakerjaan, kesehatan dan keamanan. Menurut riset
terbaru dari lembaga Business for Britain, hal ini cenderung lebih
disukai perusahaan-perusahaan Inggris. Sementara kalangan
kontra brexit menilai bahwa regulasi UE tersebut positip
akan mengurangi hambatan non-tarif dan menguntungkan
bisnis Inggris. Jika masih dalam UE, maka Inggris bisa
memperjuangkan regulasi yang lebih baik.
The Rising of Economic Leaders 2 61
Banyak warga Inggris khawatir mengenai pengaruh UE dalam
aturan imigrasi mereka.
UE saat ini memperbolehkan para pengungsi untuk mengakses
pekerjaan dan “keuntungan” negara tersebut. Sementara Inggris
tidak memperbolehkan para pengungsi untuk mengakses
pekerjaan dan “keuntungan” negara tersebut hingga tinggal
selama 4 tahun. Kalangan pro brexit berpikir jika keluar dari
UE, maka Inggris bisa menyingkirkan sistem imigrasi UE yang
telah memaksa Inggris untuk membuka pintu bagi imigran
dari sesama negara UE (yang kualitas SDM-nya diragukan) dan
akhirnya Inggris dapat menyambut imigran non-UE yang bisa
berkontribusi lebih besar. Sementara kalangan kontra brexit
berpikir bahwa meninggalkan UE tidak menjadi jaminan arus
imigrasi akan berkurang.
Peran Inggris dalam percaturan ekonomi
Internasional. Kalangan pro menyatakan Inggris punya pengaruh
yang sangat kecil dalam UE. Padahal jika keluar dari UE, maka
Inggris bisa mengambil alih sendiri kursi-kursi di lembaga
internasional dan memposisikan diri sebagai negara berpengaruh
dalam perdagangan bebas dan kerjasama internasional.
Sementara kalangan kontra menyatakan jika tetap menjadi
anggota UE maka kepentingan Inggris di kalangan internasional
justru dapat diwakili dua orang yaitu perwakilan dari Inggris
sendiri dan dari UE. Hal ini belum termasuk perdebatan
kebijakan bahwa semua negara yang tergabung dalam EU harus
memakai Euro pada tahun 2020.
62 The Rising of Economic Leaders 2
sumber: Seputar Forex, The Economist, Bloomberg, Investing, dll
Ditambah dengan perubahan yang terus terjadi di negara China,
dimana pembangunan infrastruktur yang sudah mencapai
klimaks, membuat pertumbuhan negara ini turun drastis.
Membawa dampak negatif kepada pengusaha pemasok Batubara,
Besi dan lain-lain, sebagai bahan baku dan bahan pendukung
pembangunan infrastruktur negara itu.
Build Less, Buy More. Benar benar memporakporandakan
perekonomian dunia yang menjadikan negara China
sebagai negara ekspor mereka. Belum lagi, keputusan untuk
mendevaluasi mata uang RMB tahun lalu. Hal-hal tersebut
diatas, membuat semua negara berhitung ulang kembali semua
perencanaanya.
The Rising of Economic Leaders 2 63
64 The Rising of Economic Leaders 2
“Panama Papers” adalah kumpulan 11,5 juta dokumen rahasia
yang dibuat oleh penyedia jasa perusahaan asal Panama, Mossack
Fonseca. Dokumen ini berisi informasi rinci mengenai lebih dari
214.000 perusahaan luar negeri, termasuk identitas pemegang
saham dan direkturnya. Apa itu Panama Paper? Seperti apa
bentuk skandalnya? Di bawah ini, kami hadirkan tujuh hal yang
perlu Anda ketahui mengenai skandal Panama Paper.
1. Apa itu Panama Paper?
ICIJ dan koalisi media internasional, di mana dari Indonesia
hanya diwakili oleh majalah Tempo, melakukan investigasi
terhadap bocoran data sebesar 2,6 terabita mengenai informasi
dunia offshore dari tahun 1977 hingga 2015. Informasi tersebut
konon menyebut skandal bisnis yang dilakukan oleh para rekanan
Presiden Vladimir Putin, pelanggaran kode etik bisnis para
petinggi FIFA, hingga penyelewengan pajak beberapa pebisnis
besar dunia.
2. Mengapa skandal ini disebut Panama Paper?
Selama hampir empat dekade lamanya, sebanyak lebih dari
11 juta dokumen offshore terhubung oleh Mossack Fonseca,
sebuah firma hukum internasional yang berbasis di Panama. ICIJ
menyebut bahwa firma ini melayani pembentukan perusahaan
bodong dan pengelabuan pajak bagi banyak institusi bisnis
global. ICIJ juga melaporkan bahwa pada audit 2015 lalu,
The Rising of Economic Leaders 2 65
Mossack Fonseca diketahui menyimpan rahasia 204 nama
institusi bisnis terkemuka dunia dari lebih 14.000 perusahaan
yang terdaftar di Seychelles, sebuah kepulauan kecil di Samudera
Hindia yang terkenal sebagai surga pajak.
3. Apakah skandal Panama Paper terbukti ilegal?
Kumpulan dokumen tersebut tidak sepenuhnya mengindikasikan
aktivitas ilegal. Namun, faktanya memang para perusahaan
bodong dan akun fiktif tersebut dapat menjadi topeng untuk
menyembunyikan transaksi dan kepemilikan finansial tertentu.
Bocoran rahasia terkait juga menyebut beberapa nama dan
perusahaan yang maduk daftar hitam di Eropa dan Amerika
Serikat (AS) akibat keterlibatan pada perdagangan narkoba,
terorisme, dan lain-lain.
4. Siapa saja yang terlibat dalam skandal Panama Paper?
Bocoran dokumen tersebut menyebut 12 nama pemimpin dunia
(sekarang dan mantan), serta 128 politisi dunia dan beberapa
figur publik terkenal. Selain Putin dan petinggi FIFA, skandal
Panama Paper juga menyebut keterlibatan Perdana Menteri
Islandia melalui akun milik istrinya.
5. Apakah sudah ada respon terhadap terkuaknya skandal
Panama Paper?
Pusat pemerintahan Rusia, Kremlin, aktif menampik tudingan tersebut dengan ‘alasan’ menggangu rencananya tampilnya Putin
pada pemilu mendatang Sementara itu, FIFA berkomentar
66 The Rising of Economic Leaders 2
bahwa skandal Panama Paper adalah hal yang konyol. Namun,
beberapa negara seperti Inggris, Prancis, Australia, dan Meksiko
telah mengumumkan komando investigasi untuk membuktikan
kebenaran skandal tersebut.
6. Apa yang dikatakan oleh Mossack Fonseca?
Pada Senin (4/4) kemarin, Mossack Fonseca mengeluarkan
pernyataan resmi yang menyayangkan tuduhan tersebut karena
dianggap merusak reputasi sang firma selama hampir empat
dekade lamanya beroperasi. Pendiri firma tersebut, Ramon
Fonseca, mengatakan bahwa bocoran rahasia tersebut tidak
benar, tidak akurat, dan beberapa kondisi yang disebutkan
oleh ICIJ tidak pernah terhubung dengan para klien yang
ditanganinya.
7. Bagaimana ICIJ mendapatkan bocoran skandal Panama
Paper?
Sebuah sumber rahasia memberikan dokumen terkait kepada surat kabar Jerman, Suddeutsche Zeitung, dan kemudian
disalurkan ke ICIJ. Beberapa organisasi media kemudian ikut
melaporkan bocoran tersebut, seperti BBC, The Guardian, dan
Tempo. * Minggu (3/4/2016), Konsorsium Jurnalis Investigasi
Internasional (ICIJ) dan pengaruh Terorisme serta ISIS, menjadi
salah satu agenda yang terus diteropong.
The Rising of Economic Leaders 2 67
Dengan ditolaknya semua aktifitas ini oleh dunia, menjadikan
kegiatan terorisme dan ISIS juga sebagai prioritas yang harus
dikawal ketat. Apalagi sebagai negara yang jumlah penduduk
muslim terbanyak didunia. Pemerintah sangat menjaga agar
pengaruhnya tidak merebak ke Indonesia.
Resiko Teknologi Teknologi yang begitu cepat kemajuannya, bukan tanpa
konsekuensi, Kerahasiaan data, masalah virus, kehilangan
database, penyalah gunaan wewenang dari petugas yang
ditempatkan, dan masih banyak lagi permasalahan yang terjadi
dengan teknologi ini, begitu menakutkan. Kejahatan yang
dilakukan di dunia maya begitu banyaknya. Kasus pemerasan,
kasus pelecehan, penghinaan, pornografi juga membuat
pemerintah harus mencari tenaga-tenaga ahli didunia maya ini.
Dan peperangan di dunia maya antar negara, menjadi begitu
rapuhnya. Pembuat regulasi dan eksekusi dibuat pontang-
panting, sehingga tidak terjadi kekacauan yang juga besar
kemungkinan akan terjadi. Bayangkan kejahatan perbankan yang
dilakukan dengan memanfaatkan jeda waktu dari satu negara ke
negara lain, yang telah merugikan perbankan di negara tertentu,
terjadi hanya dalam hitungan sepersekian detik saja. Membuat
penatakelolaan Informasi dan teknologi ini, harus memenuhi
standarisasi ISO yang berlapis-lapis.
68 The Rising of Economic Leaders 2
Beritasatu.com, 12 Maret 2016, Dhaka, Bangladesh –
Peretas berhasil menembus sistem keamanan Bank Sentral
Bangladesh dan mencuri sekitar US$ 80 juta yang disimpan di
Bank Sentral New York, Amerika Serikat. Para peretas diduga
memasukkan malware ke sistem komputer Bank Sentral
Bangladesh dan selama berminggu-minggu memantau cara
menarik uang. Para peretas berusaha mencuri US$ 1 miliar
namun hanya berhasil menarik US$ 80 juta.
Pejabat Bank Sentral Bangladesh mengatakan dari US$ 80 juta
tersebut, sebagian lari ke Filipina, beberapa kasino, Hong Kong
dan sekitar US$ 20 juta ditransfer ke sebuah organisasi nirlaba
di Srilanka Transfer uang yang begitu besar ke Srilanka dan
salah eja nama organisasi tersebut membuat Bank Sentral New
York merasa ada yang aneh. Transaksi itu kemudian diblokir
bersamaan dengan permintaan transfer lain sejumlah US$
870 juta. Divisi Forensik FireEye Inc diperbantukan untuk
menyelidiki bagaimana para peretas bisa membobol sistem
The Rising of Economic Leaders 2 69
keamanan. Diduga peretas mencuri data rahasia sistem SWIFT
milik Bank Sentral Bangladesh. Sistem SWIFT adalah sistem yang
digunakan oleh bank-bank di seluruh dunia untuk melindungi
komunikasi finansial. “SWIFT dan Bank Sentral Bangladesh
bekerja sama untuk menyelesaikan masalah operasi internal di
Bank Sentral Bangladesh.
Saat ini sistem inti SWIFT tidak terpengaruh akibat peretasan
tersebut dan beroperasi normal,” demikian disampaikan kantor
pusat SWIFT di Belgia, Jumat (11/3). Pejabat Bank Sentral
Bangladesh mengatakan pelaku mungkin sudah menanam
malware sejak lama. Kejadian penarikan uang dari Bank Sentral
New York terjadi pada 4 Februari dan 5 Februari. Bank Sentral
Bangladesh mengatakan bahwa dibutuhkan waktu dua tahun
untuk memperbaiki masalah ini.
Jeff Wichman dari perusahaan keamanan teknologi informasi
Optiv mengatakan bahwa kemungkinan pelaku menggunakan
malware yang dikenal dengan nama Remote Access Trojan
(RAT) yang memungkinkan pelaku mengambil alih komputer
dari jarak jauh. Dia juga menduga bahwa pelaku kemungkinan
memanfaatkan kelemahan dalam piranti lunak yang bernama
zero day. Dia berharap sampel malware akan diberikan kepada
para peneliti supaya bisa segera menentukan bagaimana cara
pelaku membobol sistem keamanan.
70 The Rising of Economic Leaders 2
The Rising of Economic Leaders 2 71
Illicit Financing Flows, di bidang ekonomi, merujuk pada bentuk
pelarian modal ilegal dan terjadi ketika uang secara ilegal
diperoleh, ditransfer, atau menghabiskan. Uang ini dimaksudkan
untuk menghilang dari catatan di negara asal, dan pendapatan
pada saham dari arus keuangan ilegal di luar negeri umumnya
tidak kembali ke negara asal. Illicit Financing Flows, dapat
dihasilkan dalam berbagai cara yang tidak terungkap dalam
akun nasional atau keseimbangan tokoh pembayaran, termasuk
mispricing perdagangan, pergerakan uang tunai massal, transaksi
hawala, dan penyelundupan.
Meskipun arus keuangan terlarang berhubungan erat dengan
pelarian modal, mereka berbeda dalam satu hal utama; pelarian
modal adalah ekspresi yang menempatkan hampir seluruh
masalah pada negara-negara berkembang keluar dari mana uang
berasal. Ini menunjukkan, tanpa cukup mengatakan demikian,
bahwa hampir seluruhnya tanggung jawab mereka untuk
mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut. Ekspresi arus
keuangan terlarang melakukan pekerjaan yang lebih baik dari
menjelaskan bahwa fenomena ini adalah jalan dua arah.
72 The Rising of Economic Leaders 2
The Rising of Economic Leaders 2 73
Resiko Lingkungan Setelah protokol Kyoto yang telah ditandatangani beberapa tahun
yang lalu mengalami kemandekan, padahal deadline sudah
lewat bertahun tahun, COP UNFCCC yang juga menjemukan,
Kesadaran manusia terhadap bumi yang harus dijaga ini, seakan
tidak tahu apa yang akan terjadi 10 tahun, 20 tahun kedepan,
bilamana terus terjadinya eksploitasi lingkungan besar-besaran
ini. Kirey Askiya, Masyarakat global kini dengan lantang
menuntut haknya terhadap “A Just and Livable Planet for now,
and in the future.”
Dan untuk mewujudkan cita-cita Paris Agreement yang
tidak akan melewati ambang batas 2 derajat celcius kenaikan
suhu dengan target utama tidak lebih dari 1,5 derajat celcius
membutuhkan komitmen global yang kuat, yakni manusia harus
rela membiarkan 80% fossil fuel tetap di dalam tanah, tidak dirilis
ke atmosfer karena akan berakibat buruk terhadap efek climate
change yang sudah dan akan terus terjadi. Kini terserah kita
untuk memperparah keadaan atau sadar untuk memperbaikinya
sekarang, sebelum terlambat.
Karena alam tidak butuh dibela, manusia yang butuh
diselamatkan, bukan? Alam ini dibutuhkan manusia, dan Alam
tidak membutuhkan manusianya. Bahkan Pulihnya ekonomi
dunia tidak akan ada gunanya, bilamana bumi tempat tinggal
ini, sudah tidak akan dapat dihuni lagi. Perubahan iklim drastis
ini, menjadi agenda penting lainnya, bagi para pelaku ekonomi
74 The Rising of Economic Leaders 2
untuk mengikut sertakan perencanaannya dalam menjaga alam
ini. Suka tidak suka, hal ini harus terus dikumandangkan. Pernah
saya berbicara dengan para ahli di pangan, mereka mengatakan,
bumi yang sudah dihuni lebih dari 7 milyar orang ini, ternyata
sudah mengalami kekurangan pangan. Karena nyatanya, pangan
yang dihasilkan hanya dapat memenuhi permintaan sebanyak 5
milyar orang. Indonesia sendiri telah kehilangan 2,5 juta petani,
karena perusakan alam ini.
Mereka yang tanpa teknologi pangan, menyerahkan nasibnya,
kepada generasi berikut berurbanisasi kekota besar, mengadu
nasib yang tidak sama dengan orang tuanya yang sebagian besar
ilmunya hanya pertanian konvensional.
The Rising of Economic Leaders 2 75
Tangselpos.co.id, Berdasarkan rilis Dinas Pertanian Kehutanan
Perkebunan Peternakan (Distanhutbunnak) Kabupaten Serang,
jumlah petani selama 10 tahun terakhir telah mengalami
penyusutan hingga 40 persen. Penyusutan ditenggarai
terjadi lantaran banyaknya lahan pertani yang beralih fungsi
menjadi lahan industri. Kepala Seksi Tanaman Pangan
pada Distanhutbunnak Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana
membenarkan hal tersebut.
Pihaknya bersama BPS memiliki program sensus rumah
tangga (RT) petani yang dilakukannya setiap 10 tahun sekali.
Dari periode 2003-2013 terungkap bahwa jumlah RT petani di
Kabupaten Serang telah menyusut hingga 40 persen. “Selama
kurun waktu 10 tahun terakhir jumlah penduduk di Kabupaten
Serang yang berprofesi sebagai petani kian menurun bahkan
persentase penurunannya mencapai 40 persen,” ujarnya, Minggu
(10/4). Ia menuturkan, berdasarkan data dari sensus tersebut RT
petani pada 2013 berjumlah 127.438 RT.
Sedangkan pada 2003 jumlah RT Petani lebih banyak yakni
mencapai 212.396 RT. “Namun RT petani yang bertahan hingga
saat ini hanya 60 persen dari jumlah sepuluh tahun yang lalu,”
katanya. Menurut dirinya, menurunnya jumlah RT petani terjadi
lantaran banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi
lahan industri. Dari luas lahan pertanian yang ada yaitu 49.000
hektar kini telah berkurang menjadi 30.000 hektar. “Sebanyak
19.000 lahan pertanian kini sudah tidak ada lagi karena
fungsinya sudah diubah menjadi lahan industri seperti contoh di
76 The Rising of Economic Leaders 2
Kecamatan Kramatwatu seluas 2.400 hektar,” ungkapnya. Masih
menurut Zaldi, selain alasan berubahnya fungsi lahan alasan
lain menurunnya jumlah RT petani dikarenakan banyaknya
keturunan petani yang lebih memilih untuk menekuni profesi
yang tidak sama seperti orang tuanya. Sebagian besar dari mereka
memilih menjadi buruh dan pegawai kantoran. Dikatakan Zaldi,
dengan adanya penurunan jumlah petani sangat berpengaruh
terhadap jumlah produksi hasil tani.
Mengingat hal tersebut, Distanhutbunnak telah mengambil
langkah antisipasi agar hasil tani tetap melimpah. Salah satu
caranya adalah dengan mengadakan alat produksi tani bernama
combine harvester. “Dengan alat itu petani hanya perlu
memasukan padi dan nantinya keluar berupa beras yang sudah
terbungkus karung. Jadi lebih efektif dari segi waktu dan jumlah
pekerja, meski pekerja sedikit namun hasil tani tetap sama seperti
dikerjakan puluhan petani,” tuturnya.
Namun untuk itu, belum bisa dirasakan semua petani di setiap
kecamatan mengingat harganya yang cukup mahal mencapai
Rp 250 juta per unit. Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD
Kabupaten Serang, Heri Azhari menyampaikan, seharusnya
Pemkab Serang memberikan perhatian lebih terhadap sektor
pertanian. Pasalnya, sektor pertanian adalah salah satu bidang
yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat Kabupaten
Serang. “Harus ada perhatian lebih karena sekarang pemerintah
pusat memiliki program swasembada pangan,” tegasnya.
The Rising of Economic Leaders 2 77
D. Mengukur Tingkat Kepemimpinan anda
5 Tingkat Kepemimpinan
Coba anda ukur tingkat kepemimpinan anda melalui
questioner ini :
Kepemimpinan yang memiliki Visi tidak sama dalam hal
menciptakan hasil positif yang dramatis.
1. Pemimpin visioner adalah Orang-orang dengan Passion
2. Pemimpin visioner adalah Orang-Orang yang Sangat Kreatif
3. Pemimpin visioner, Percaya Terhadap Orang
4. Pemimpin visioner adalah Ahli Belajar dan Mengajarkan
5. Pemimpin visioner Mencapai Penguasaan Pribadi
Anda akan diminta untuk memberikan tingkatan yang sesuai
dengan diri Anda pada setiap pernyataan yang ada. Skala dari
satu hingga lima (dengan lima sebagai angka yang tertinggi)
telah disediakan. TOLONG JUJUR TERHADAP DIRI ANDA
SENDIRI!
78 The Rising of Economic Leaders 2
Tes Skor Kepemimpinan
1. Pemimpin Visioner adalah Orang – Orang dengan Passion
2. Pemimpin Visioner adalah Orang-Orang yang Sangat
Kreatif
The Rising of Economic Leaders 2 79
3. Pemimpin Visioner Percaya Terhadap Orang
4. Pemimpin Visioner adalah Ahli Belajar dan Mengajarkan
80 The Rising of Economic Leaders 2
5. Pemimpin Visioner adalah Ahli Secara Pribadi dan Bisnis
Representasi Visual dari Skor Anda sebagai Kunci Seorang
Pemimpin Visioner
Representasi grafik yang disediakan diatas tidak menunjukkan
siapa Anda dalam konteks Kepemimpinan yang memiliki
Visi. Skor dan representasi visual menunjukkan tingkatan dari
kesetujuan yang Anda miliki tentang kualitas kepemimpinan
yang memiliki Visi.
The Rising of Economic Leaders 2 81
Apa yang diperlukan untuk membuat ANDA menjadi seorang
Pemimpin Visioner?
Apa yang hilang?
Mengapa Anda ingin menjadi Pemimpin Visioner? Jenis sukses
tersebut seperti apa rasanya?
Apa Anda bersedia menyerah untuk menjadi orang yang Anda
inginkan?
Tes Kepekaan panca indera pemimpin Ditambah dengan kecenderungan indera mana yang lebih
dominan anda pakai, dalam mempraktekkan Kepemimpinan
anda, silahkan dites,
The Language System Diagnostic Instrument
Cresencio Torres
Part One
Instructions: This instrument contains three parts. Part One
consists of five sets of three paragraphs each. For each set, select
the one paragraph that is easiest for you to read. Do not be
concerned with the actual content of the paragraph, merely with
how you respond to it compared to the other paragraphs in the
set. Read all three paragraphs and then make your selection, but
do not deliberate too long; your first response generally is the
best. Indicate the letter of the paragraph that you have selected on
82 The Rising of Economic Leaders 2
your answer sheet by circling the appropriate letter (A, B or C) for
each set.
You have five minutes in which to complete the entire instrument.
1. A. The tinkle of the wind chimes tells me that the breeze
is still rustling outside. In the distance, I can hear the
whistle of the train.
B. I can see the rows of flowers in the yard, their colours
shining and fading in the sunlight and shadows, their
petals waving in the breeze.
C. As I ran, I could feel the breeze on my back. My feet
pounded along the path. The blood raced through my
veins, and I felt very alert.
2. A. I Like to be warm. On a cold night, I like to relax by
a warm fire in a comfortable room with a cup of smooth,
warm cocoa and a fuzzy blanket.
B. The child talked in to the toy telephone as though he
were calling a friend. Listening to the quiet conversation,
I could almost hear the echoes of another child, long ago.
C. The view was magnificent. It was one of the most
beautiful things I have ever seen. The panorama of the
green countryside stretched out clearly below us in the
bright, sparkling sun.
The Rising of Economic Leaders 2 83
3. A. They appeared to be surprised when they noticed that
there were other people on the beach. The amazement on
their faces turned to eagerness as they looked to see if
they knew any of the people on the sand.
B. I was helped up and supported until I felt my strength
coming back. The tingling sensation that ran up and
down my legs - especially in my calves - was stronger
after I stood up, and my body was extremely warm.
C. People will express themselves more verbally if they
can talk about their interests or assets. You can hear the
increased enthusiasm in their conversations, and they
usually become more fluent.
4. A. The feedback that the speaker received was an
indication that she was communicating more effectively.
The people in the audience seemed to be in tune with
what she was talking about.
B. I want to understand how people feel in their inner
worlds, to accept them as they are, to create an
atmosphere in which they feel free to think and feel and
be anything they desire.
C. Children watch adults. They notice more than we
realise. You can see this if you observe them at play. They
mimic the behaviour of the grown-ups they see.
84 The Rising of Economic Leaders 2
5. A. Creative, artistic people have an eye for beauty.
They see patterns and forms that other people do not
notice. They respond to the colours around them, and
their visual surroundings can affect their moods.
B. They heard the music as if for the first time. Each
change of tone and tempo caught their ears. The sounds
soared throughout the room, while the rhythms echoed
in their heads.
C. Everybody was stunned by the deep emotions
generated by the interaction. Some felt subdued and
experienced it quietly. Others were stimulates and
excited. They all felt alert to each new sensation.
Part Two
Instructions: This part consists of ten sets of items. Each item
includes three lists (sets) of words. For each item, circle the letter
(A, B or C) of the set of words that is easiest for you to read. Do
not focus on the meanings of the words. Try to work quickly.
6. A. Witness, Look, See
B. Interview, Listen, Hear
C. Sensation, Touch, Feel
7. A. Stir, Sensitive, Hustle
B. Watch, Scope, Pinpoint
C. Squeal, Remark, Discuss
The Rising of Economic Leaders 2 85
8. A. Proclaim, Mention, Acoustic
B. Texture, Handle, Tactile
C. Exhibit, Inspect, Vista
9. A. Scrutinise, Focused, Scene
B. Articulate, Hearken, Tone
C. Exhilarate, Support, Grip
10. A. Ringing, Hearsay, Drumbeat
B. Movement, Heat, Rushing
C. Glitter, Mirror, Outlook
11. A. Dream, Glow, Illusion
B. Listen, Quiet, Silence
C. Motion, Soft, Tender
12. A. Upbeat, Listen, Record
B. Firm, Hold, Concrete
C. Bright, Appear, Picture
13. A. Feeling, Lukewarm, Muscle
B. Hindsight, Purple, Book
C. Hearsay, Audible, Horn
14. A. Show, Observant, Glimpse
B. Tempo, Articulate, Sonar
C. Move, Powerful, Reflex
86 The Rising of Economic Leaders 2
15. A. Purring, Overhear, Melody
B. Smooth, Grasp, Relaxed
C. Glowing, Lookout, Vision
Part Three
This part consists of ten sets of three short phrases each. In each
set, circle the letter (A, B, or C) of the phrase that you find easiest
to read. Try to complete this task in the time remaining.
16. A. An eyeful
B. An earful
C. A handful
17. A. Lend me an ear
B. Give him a hand
C. Keep an eye out
18. A. Hand in hand
B. Eye to eye
C. Word for word
19. A. Get the picture
B. Hear the word
C. Come to grips with
20. A. The thrill of the chase
B. A flash of lightning
C. The roll of thunder
The Rising of Economic Leaders 2 87
21. A. Outspoken
B. Underhanded
C. Short-sighted
22. A. I see
B. I hear you
C. I get it
23. A. Hang in there
B. Bird’s-eye view
C. Rings true
24. A. Clear as a bell
B. Smooth as silk
C. Bright as day
25. A. Look here
B. Listen up
C. Catch this
Language System Diagnostic Instrument
Scoring and Interpretation Sheet
Name :
Instructions:
1. Transfer your responses from the LSDI to this sheet by circling the letter that you chose for each of the numbered items.
88 The Rising of Economic Leaders 2
Part One :
1. A B C
2. B C A
3. C A B
4. A C B
5. B A C
6. B A C
7. C B A
8. A C B
9. B A C
10. A C B
11. B A C
12. A C B
13. C B A
14. B A C
15. A C B
16. B A C
17. A C B
18. C B A
19. B A C
20. C B A
21. A C B
22. C B A
23. C B A
24. A C B
25. B A C
TOTALS I II III
The Rising of Economic Leaders 2 89
2. Now, total the letters circled in each vertical column. Place
these three scores form Columns I, II, and III in the box below.
3. Multiply each of the column scores by 4. This will give you your
actual scores.
4. Chart your actual scores on the graph below by colouring in
the space that represents your actual score in each of the three
columns.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Column I Auditory
Column II Visual
Column III Kinaesthetic
Column I x 4 = (Actual Score)
Column II x 4 = (Actual Score)
Column III x 4 = (Actual Score)
90 The Rising of Economic Leaders 2
5. Your highest score indicates that the primary mode that you
use to interpret and communicate with the world around you.
You probably use this mode (auditory, visual, or kinaesthetic
) the most, particularly when you are problem solving or in
stressful situations. Your second highest (middle) score indicates
your secondary mode, which you most likely use in everyday
conversation, in combination with your primary mode. Your
lowest score indicates your tertiary mode, which you may not use
as much as the other two or at all in your normal conversation.
In fact, it often remains at the unconscious level. These three
modes of perceiving and talking about one’s experiences are
called “Language Representational Systems.” A visual person is
likely to say “I See” or “That looks right.” An auditory person is
likely to say “I hear you” or “ That sounds right.” A kinaesthetic
person is more likely to say “I’ve got it” or “ That feels right.” the
items that you selected on this instrument reflected these three
systems or ways of describing experiences.
Each individual seems to be most comfortable in using one or
two of these systems. Some people believe, however, that if
an individual could learn to communicate in all three modes,
or systems, he or she could establish more rapport and trust
with people whose primary systems differ from his or her own.
Increased ability to communicate in all three systems thus might
lead to increased effectiveness in communication.
The Rising of Economic Leaders 2 91
REFERENCES
Bandler, R., & Grinder, J. (1975). Structure of Magic I. Palo Alto,
CA: Science and Behavior Books.
Bandler, R., & Grinder, J. (1979). Frogs into princes. Moab, UT:
Real People Press.
Bandler, R., & Grinder, J. (1982). Reframing: Neurolinguistic
programming and the transformation of meaning. Moab, UT:
Real People Press.
Dilts, R., Grinder, J., Bandler, R., Bandler, L., & DeLozier, J.
(1980). Neurolinguistic programming: Volume I. The study of
subjective experience. Cupertino, CA: Meta Publications.
Dilts, R., & Meyers-Anderson, M. (1980). Neuro-linguistic
programming in education. Santa Cruz, CA: Not Ltd. Division of
Training and Research (D.O.T.A.R.).
Dorn, F. (1983a). The effect of counselor-client predicate
preference similarity on counselor attractiveness. AMHCA
Journal, 5, 22-30.
Dorn, F. (1983b). Assessing primary representational systems
(PRS) preference for neurolinguistic programming (NLP) using
three methods. Counselor Education and Supervision, 23(2), 149-
156.
92 The Rising of Economic Leaders 2
Dowd, E. T., & Pety, J. (1982). The effect of counselor predicate
matching on perceived social influence and client satisfaction.
Journal of Counseling Psychology, 29, 206-209.
Falzett, W. (1981). Matched versus unmatched primary
representational systems and their relationship to perceived trust
worthiness in a counseling analogue. Journal of Counseling
Psychology 28, 305-308.
Grinder, J., & Bandler, R. (1981). Trance-formations. Moab, UT:
Real People Press.
Grinder, J., & Bandler, R. (1976) Structure of Magic II. Palo Alto,
CA: Science and Behavior Books.
Gumm, W., Walker, M., & Day, J. (1982). Neurolinguistic
programming: Method or myth? Journal of Counseling
Psychology, 29, 327-330.
Harmon, R., & O’Neill, C. (1981). Neurolinguistic programming
for counselors. Personnel and Guidance Journal, 59, 449-453.
Maron, D. (1979). Neurolinguistic programming: The answer to
change? Training and Development Journal, 10, 69-71.
Torres, C., & Katz, J.H. (1983). Neurolinguistic programming:
Developing effect communication in the classroom. The Teacher
Educator, 19, 25-32.
Reprinted from The 1986 Annual: Developing Human Resources,
J. William Pfeiffer and Leonard D. Goodstein (Eds.) San Diego,
The Rising of Economic Leaders 2 93
CA: University Associates.
The stages presented here, and the labels used to identify them,
are based in particular on the work of Hall (1994) Fisher, Rooke
& Torbert (2003), and Beck & Cowan (1998).
Brian Hall, “Values Shift”, Twin Lights, 1994.
Don Beck and Chris Cowan, “Spiral Dynamics”, Blackwell, 1996.
Dalmar Fisher, David Rooke & Bill Torbert, “Personal and
Organisational Transformations though Action Enquiry” Edge\
Work Press, 2003
94 The Rising of Economic Leaders 2
Penutup Jelas sudah dari semua data yang dibaca anda dari buku kedua
ini, Menjadi bagian dari pemimpin ekonomi bangsa, merupakan
sebuah panggilan yang tidak dapat anda tolak, tidak dapat
ditunggu lagi, bilamana anda ingin melihat bangsa, negara
bahkan bumi ini sebagai tempat tinggal anda bekerja dan
berkarya. Saya yakin, dengan semua permasalahan ini, pasti ada
jalan keluarnya, pasti bahkan muncul peluang peluang baru,
terobosan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Asal kita mau berpikir. Pendahulu kita telah membuktikannya,
sekarang giliran kita mengukir sejarah, demi anak cucu cicit kita
yang akan meneruskan segala halnya didunia ini. Saya sekali lagi
mengajak pembaca, untuk memulai apa yang dapat anda mulai,
untuk menjadi bagian dari bangsa ini. Sekecil apapun yang akan
anda berikan, dan mungkin sudah anda berikan, tidak akan
menjadi penaburan garam di air laut. Tindakan tindakan kecil,
yang dilakukan oleh jumlah orang yang banyak dan konsisten,
pasti akan berarti.
Jadikan semangat penataan pekerjaan anda, menjadi bagian yang
lebih baik untuk bangsa dan dunia ini. Pada buku selanjutnya,
The Rising of Economic Leaders, saya akan mengupas
banyak orang-orang dari kalangan pengusaha, Pemerintah
dan masyarakat yang sedang berjuang untuk dapat menjadi
pemimpin ekonomi bagi bangsanya. perjalanan mereka serasanya
dapat dipetik pelajarannya. Ada pepatah mengatakan, belajar
The Rising of Economic Leaders 2 95
dari pengalaman adalah guru yang terbaik. Namun sekarang
pernyataan itu telah berkembang, belajar dari pengalaman orang
lain. Itu harganya mahal dan lebih baik. Semoga semua tulisan
yang telah anda baca, dapat menjadi sebuah manfaat dan berkat
bagi, diri anda sendiri, keluarga, bangsa dan dunia ini !
Amin.
96 The Rising of Economic Leaders 2