35

Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri
Page 2: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri
Page 3: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

ii

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN

MATEMATIKA 2016 PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA – FKIP – UNIVERSITAS MADURA

Pamekasan, 28 Mei 2016

Page 4: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

iii

Tim Penilai Makalah (Reviewer):1. Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd.(Universitas Negeri Surabaya)2. Dr. H. Hobri, M.Pd. (Universitas Jember)3. Dr. Edy Bambang Irawan, M.Pd. (Universitas Negeri Malang)4. Evawati Alisah, M.Pd (UIN MALIKI Malang)5. Ukhti Raudhatul Jannah, M.Pd.(Universitas Madura)6. Sri Indriati Hasanah, M.Pd. (Universitas Madura)

EDITOR:Hasan Basri Moh. Zayyadi Sri Irawati Hairus SalehChairul Fajar Tafrilyanto Agus SubaidiHarfin Lanya Ema SurahmiSepti Dariyatul Aini Fetty Nurita Sari Rohmah Indahwati

PENATA LETAK :Akbar Iman

DESAIN COVER:Fauzi Rahman

TEBAL BUKU:

PENERBIT:PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MADURA

BEKERJA SAMA DENGAN

Ganding Pustaka, Jogjakarta

c Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Cetakan Pertama, Mei 2016ISBN No. 978-602-74238-7-9

Page 5: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga prosiding ini dapat terselesaikan dengan baik. Prosiding ini berisi kumpulan makalah dari berbagai daerah di Indonesia yang telah dipresentasikan dan didiskusikan dalam Seminar Nasional Pendidikan yang diadakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Madura Pamekasan pada Hari Sabtu, 28 Mei 2016. Seminar ini mengangkat tema “Peran Matematika dan Pembelajarannya Dalam Mengembangkan Kearifan Budaya Lokal Untuk Mendukung Pendidikan Karakter Bangsa”.

Prosiding ini disusun untuk mendokumentasikan gagasan dan hasil penelitian terkait pembelajaran matematika, terapan matematika dan teknologi pembelajaran. Selain itu, diharapkan prosiding ini dapat memberikan wawasan tentang perkembangan dalam pembelajaran dan upaya-upaya yang terus dilakukan demi terwujudnya pendidikan berkemajuan. Artikel yang diterbitkan dalam prosiding ini telah melalui beberapa tahapan proses seleksi, dimulai dari seleksi awal terhadap abstrak-abstrak yang dikirimkan untuk dipresentasikan pada seminar nasional; dilanjutkan dengan proses presentasi oral, sekaligus review melalui tanya jawab oleh sesama peserta seminar.

Dalam penyelesaian prosiding ini, kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaiaannya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini panitia menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya, kepada :1. Rektor Universitas Madura Pamekasan, Drs.Abdul Roziq, MH, yang telah memberikan

dukungan dan memfasilitasi kegiatan ini.2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Madura Pamekasan, Dra. Sri

Harini, MM, atas segala support dan motivasi dalam kegiatan ini.3. Pembicara tamu, Prof. Dr. Mega Teguh Budiarto, M.Pd dan Dr. H. Hobri, M.Pd4. Bapak/Ibu/Mahasiswa seluruh panitia yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta

pemikiran demi kesuksesan acara ini.5. Bapak/Ibu seluruh dosen, guru dan pejabat instansi penyumbang artikel hasil penelitian

dan pemikiran ilmiahnya dalam kegiatan seminar nasional ini.Akhir kata, jika ada yang kurang berkenan selama penyelenggaraan kegiatan

seminar maupun dalam penerbitan buku prosiding ini mohon dimaafkan. Semoga apa yang telah kita lakukan ini bermanfaat bagi kemajuan kita di masa depan. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pamekasan, Mei 2016 Ketua Panitia

Hasan Basri, M.Pd

Page 6: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul iPenilai Makalah iiiTim Editor iiiKata Pengantar ivDaftar Isi v

1. Peran Matematika dan Pembelajarannya dalam Mengembangkan KearifanBudaya Lokal untuk Mendukung Pendidikan Karakter BangsaMega Teguh Budiarto ........................................................................................... 1

2. Lesson Study for Learning Community: Review Hasil Short Term on Lesson Study V di JepangHobri ..................................................................................................................... 12

3. Membangun Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Melalui Scientific Approachdalam Pembelajaran MatematikaA Mujib MT ........................................................................................................... 22

4. Pengaruh Outdoor Learning Pelajaran Matematika Bab Geometri Terhadap Hasil Belajar SiswaAchmad Rofiudin & Anisa Fatwa Sari.................................................................... 28

5. Pembelajaran Matematika Berbasis Discovery LearningAfif Alfa Robi ........................................................................................................ 33

6. Peran Keterampilan Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah MatematikaAfifah Nur Aini ..................................................................................................... 38

7. Profil Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Trigonometri Ditinjau dari Kemampuan Matematika TinggiAgus Subaidi ......................................................................................................... 44

8. Pengaruh ICE BREAKING Terhadap Daya Serap Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di SMA Taruna SurabayaAhmad Irfan Alfaruqi & Agustin Ernawati........................................................ 50

9. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Tingkat TinggiAkhmad Hasan Sani & Hobri ............................................................................ 56

10. Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Melalui PendekatanConstructive ControversyAlfia Nur Filah ..................................................................................................... 62

11. Analisis Buku Matematika Kelas IX Kurikulum 2013 Berdasarkan Kesesuaiannya Dengan Materi Matematika Menurut Kriteria Bell Dan Pendekatan SaintifikAlfin Fajriatin ....................................................................................................... 67

Page 7: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

vi

12. Kajian Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Self-Confidence Siswa PadaPembelajaran MatematikaAndi Kriswanto ..................................................................................................... 74

13. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Pendekatan Saintifik Model Problem Based Learning dan High Order Thinking Materi Barisan dan Deret SMK Kelas XAnggraeny Endah Cahyanti, Hobri, & Nanik .................................................... 79

14. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Fungsi Kuadrat Pada Siswa Kelas XI SMKN I SumenepArini Rabbi Izzati, Gatot Muhstyo, & I Made Sulandra ................................... 85

15. Fungsi Kognitif Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Ditinjau Dari GenderAthar Zaif Zairozie ............................................................................................... 92

16. Penentuan Cara Hafalan Terbaik dalam Kitab Alfiyah Ibnu Malik dengan Menggunakan Metode Weighted ProductBuhari, Tony Yulianto, & Kuzairi ..................................................................... 100

17. Profil Berpikir Relasional Siswa SMA Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field IndependentChairul Fajar Tafrilyanto .................................................................................... 105

18. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Pendekatan Saintifik Berbasis Potensi Keunggulan Lokal Kabupaten BanyuwangiChrise Putrining Galih, Sunardi, & Muhtadi Irfan .......................................... 115

19. Koneksi Matematika dalam Pembelajaran Matematika di SekolahDonny Youngki Rangkuti ..................................................................................... 120

20. Meningkatkatkan Kemampuan Spasial Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)Elly Anjarsari ........................................................................................................ 126

21. Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Matematika SD Sebagai Bentuk Interaksi Sosial SiswaEma Surahmi ........................................................................................................

132

22. Peran Scaffolding dalam Pembelajaran Pemecahan Masalah MatematikaEndah Indriyana ................................................................................................... 140

23. Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Peningkatan Pemahaman dan Berpikir Kreatif Serta Disposisi Matematika Siswa SMPEndang Poetri Astutik .......................................................................................... 147

Page 8: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

vii

24. Potensi Model Pembelajaran Open-Ended Kolaboratif dalam MeningkatkanKemampuan Berpikir Kreatif pada Siswa Akademik Atas dan BawahEni Titikusumawati .............................................................................................. 153

25. Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Menyelesaikan Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field IndependentFais Satur Rohmah, Sunardi, & I Made Tirta .................................................. 160

26. Proses Berpikir Siswa dalam Aktivitas Koneksi Matematika Melalui Problem SolvingFatimatuzzuhro, Susanto, & Hobri ................................................................... 166

27. Scaffolding untuk Membantu Komunikasi Matematis Siswa Impulsif dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Pertidaksamaan Linear Dua VariabelFeriyanto ............................................................................................................... 173

28. Proses Berpikir Mahasiswa Dalam Mengkonstruksi Bukti Pada Pembelajaran Geometri Ditinjau Dari Teori Van HielleFetty Nuritasari ..................................................................................................... 180

29. Pengaruh Strategi Pembelajaran Matematika Lah Bako Terhadap Hasil Belajar Siswa Sebagai Bentuk Kearifan Budaya Lokal Kota JemberFury Styo Siskawati .............................................................................................. 190

30. Profil Pemahaman Siswa Smp Kelas VII Terhadap Konsep Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Ditinjau dari Kemampuan Matematika Galuh Tyasing Swastika ....................................................................................... 197

31. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model kooperatif Tipe Jigsaw dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Mengembangkan Kreatifitas Siswa SMP/MTs Kelas VII pada pokok Bahasan Persamaan Linier Satu Variabel dan Aritmetika SosialHanifatul Atiqah ................................................................................................... 201

32. Profil Pemahaman Siswa SMP Berkemampuan Matematika Tinggi Terhadap Konsep PerbandinganHarfin Lanya ........................................................................................................ 208

33. Potensi Pemanfaatan Facebook sebagai Madia Pembelajaran untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas MaduraHasan Basri & Ukhti Raudhatul Jannah ............................................................ 212

34. Soal PISA Berbasis Android Mobile Learning Sebagai Media Melatih Kemampuan Literasi MatematikaHassan Asy Syaibani ............................................................................................ 217

35. Efektifitas Matematika dalam Menafsirkan Al-Qur`an dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Siswa antara Pemahaman Konsep Matematika dengan Nilai Akhlaqul Karimah Sebagai Generasi Bangsa BerkarakterHeryanto Cahyohadi ............................................................................................. 225

Page 9: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

viii

36. Problem Based Learning Ditinjau dari Teori Belajar Kontekstual Yang RelevanHessy Susanti ........................................................................................................ 231

37. Profil Calon Guru Berdasarkan Indikator SEARS MTIchwan Handi Pramana ...................................................................................... 238

38. Pemanfaatan Program Aplikasi Statistical Package For The Social Sciences (SPSS) Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Statistika Matematika II Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI MadiunIka Krisdiana ........................................................................................................ 243

39. Pengaruh Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran MatematikaImam Muhtadi Azhil & Moch. Lutfianto ........................................................... 247

40. Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Change And Relationship Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Inge Wiliandani Setya Putri & Hobri .................................................................

252

41. Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Geometri Melalui Proses Pemecahan MasalahJoni Susanto .......................................................................................................... 259

42. Hasil Analisis Kesulitan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika Dengan Pendekatan Saintific Pada Materi Peluang (The Result Analysis Of Student Difficulities In Math Problem Solving In The Matter Opportunities)Komarudin A., Susanto, & Nanik Yulianti ......................................................... 262

43. Berpikir Lateral Pada MatematikaLabibah Nilna Faizah ........................................................................................... 269

44. Pengembangan Paket Soal Berdasarkan TIMSS 2015 Mathematics FrameworkUntuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIIILukman Jakfar Shodiq, Dafik, & I Made Tirta ................................................. 273

45. Analisis Kesesuaian Karakteristik Indikator 5m (Mengamati, Menanya, Menggali Informasi, Menalar,dan Menyajikan) Pada Buku Matematika K13 Kelas VIIM Qoyum Zuhriawan, Sunardi, & I Made Tirta ............................................... 279

46. Implementasi Model Pencapaian Konsep Pada Pembelajaran MatematikaM. Imamuddin ...................................................................................................... 284

47. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Berfikir Tingkat TinggiMoh. Abdul Qohar ................................................................................................

292

Page 10: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

ix

48. Profil Berpikir Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dalam MemecahkanMasalah Matematika Ditinjau dari GenderMoh. Zayyadi & Wildan Heri Maulana ..............................................................

297

49. Proses Berpikir Koneksi Matematis Materi Persamaan Garis Lurus Siswa Kelas VIIIMohamad Irfan Fauzy .........................................................................................

301

50. Kendali Optimal Pemanenan Pada Model Prey Predator dengan Adanya Makanan Alternatif dan Fungsi Holling TIPE IIIMohammad Rifa’i .................................................................................................

309

51. Pengaruh Pemberian Teka-Teki Matematika Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar SiswaMohammad Yusuf Efendi & Kurnia Noviartati .................................................

313

52. Keterkaitan Frekuensi Waktu Olahraga dengan Kemampuan Berhitung SiswaMuhammad Adi Priyanto & Moch. Lutfianto .....................................................

320

53. Profil Berpikir Statistis Siswa SMP Ditinjau dari Gaya KognitifMuhammad Jamaluddin ......................................................................................

327

54. Analisis Koneksi Matematis Siswa SMA dalam Memahami Masalah Matematika (Kasus Siswa Berkemampuan Tinggi)Muhammad Romli ................................................................................................

334

55. Kemampuan Berfikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Gaya BelajarNafisatur Rohmah ................................................................................................

341

56. Pembelajaran Menggunakan Model LC 5E-STAD dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fungsi Kuadrat dan GrafiknyaNahrowi .................................................................................................................

347

57. Mengenal Matematika dan Pembelajarannya dalam Perspektif Filsafat IlmuNila Herawati ........................................................................................................

352

58. Analisis Buku Matematika Kurikulum 2013 Berdasarkan Pendekatan Saintifik dan Domain Kognitif Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)Novem Khoirul Ambarwati, Hobri, & Muhtadi Irvan ......................................

358

59. Proses Berpikir Lateral Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif dan GenderNovita Eka Muliawati ...........................................................................................

366

60. Lesson Study dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Prisma dan Limas Tegak Di SMP Negeri 3 PamekasanNur Fitriyah Indraswari .......................................................................................

374

Page 11: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

x

61. Kajian Logika Matematika dalam Al-Qur’anNurul Imamah Ah ................................................................................................

380

62. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Mengkonstruksi Teorema pada MatematikaNuris Hisan Nazula ..............................................................................................

387

63. Penerapan Tahap Ikonik (Teori Bruner) Pada Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangat BulatNurul Laily ............................................................................................................

390

64. Mengembangkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Aktivitas Pengajuan MasalahOktaviyanto Catur Fajar Mulyono ...................................................................... 395

65. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar SiswaOrthio Rizki Pratama & Anisa Fatwa Sari ......................................................... 399

66. Pembelajaran Matematika dalam Kelas Inklusi (Studi Pada SDN 1 Medana Kab. Lombok Utara)Parhaini Andriani ................................................................................................. 403

67. Penggunaan Berbagai Jenis Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Media Pembelajaran MatematikaR. A. Rica Wijayanti ............................................................................................. 410

68. Pengembangan Soal Matematika Model TIMSS Tipe Short Answer Menggunakan Aplikasi Interaktif Berbasis Android Untuk Siswa Kelas VIII Rachma Windasari ............................................................................................... 415

69. Pengembangan Model Problem Creating Setting Peer Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir KreatifRatih Puspasari & Subanji ................................................................................... 421

70. Study Komparatif Antara Metode Cooperative Think Pair And Share Melalui Pendekatan Metakognitif dan Metode Improve Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pokok Bahasan Lingkaran Di SMPN 1 Pasrujambe Tahun Ajaran 2014-2015Restin Suliani & Deka Anjariyah ........................................................................ 431

71. Berpikir Logis dan Sikap Positif dalam Matematika Melalui Realistic Mathematics Education (RME)Risa Aries Diana MR ............................................................................................ 438

72. Profil Pemahaman Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Berdasarkan Gaya Kognitif Field DependentRisang Narendra ................................................................................................... 443

Page 12: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

xi

73. Level Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam MemecahkanMasalah Geometri AnalitikRohmah Indahwati ............................................................................................... 447

74. Berpikir Kritis Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan GenderRoisatun Nisa’ ...................................................................................................... 451

75. Profil Berpikir Visual Siswa SMP Laki-laki dalam Memecahkan Masalah GeometriSepti Dariyatul Aini .............................................................................................. 455

76. Pemahaman Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Aljabar Ditinjau dari Kecerdasan SpasialSetia Widia Rahayu .............................................................................................. 461

77. IbM Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Bulungan “Workshop Media Pembelajaran “Recycle Handmade” beserta Cara Membelajarkannya”Shinta Wulandari, Suciati , & Jero Budi Darmayasa ....................................... 469

78. Integrasi Problem Based Learning (PBL) dalam Lesson Study For Learning CommunitySiska Ari Andini & Hobri................................................................................... 473

79. Representasi Siswa SMP dalam Memahami Masalah Volume Bangun Ruang Ditinjau dari Gaya Belajar SiswaSri Hartatik ........................................................................................................... 477

80. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Program Linier Menggunakan Aplikasi GeogebraSri Irawati & Sri Indriati Hasanah....................................................................... 485

81. Proses Berpikir Siswa Sma Perempuan dengan Gaya Kognitif Field Independent dalam Memecahkan Masalah MatematikaSuesthi Rahayuningsih ......................................................................................... 492

82. Pengembangan Soal Matematika Model PISA Konten SPACE AND SHAPE Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Berdasarkan Analisis Model RASCHSuryo Purnomo, Dafik & Kusno .......................................................................... 499

83. Notice Guru Dalam Pembelajaran Terkait Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis SiswaSyaifuddin ............................................................................................................. 507

84. Pengaruh K-3D Terhadap Pemahaman Konsep Jarak Topik Geometri Kelas XSyaiful Bakhri & Mohammad Zahri ................................................................... 513

Page 13: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

ix

85. Analisis Proses Berpikir Siswa Pada Materi Geometri Berdasarkan Teori VanHiele Berbasis Scientific ApproachTirta Primasyah HPS, Susanto & Nanik Yulianti ................................................. 520

86. Profil Kemampuan Literasi Matematika Siswa Melalui Soal Matematika Tipe PISATitiek Indahwati .................................................................................................... 526

87. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis CONSTRUCTIVE CONTROVERSYAPPROACHES DAN CONFLICT RESOLUTION untukMeningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta DidikTitis Rini Chandrasari, Dafik & Muhtadi Irfan .................................................... 531.

88. Perbandingan Pemilihan Jenis Laptop Menggunakan Metode SAW Dan TOPSISTony Yulianto, Luthfi & Kuzairi .......................................................................... 537

89. Pengembangan Paket Tes Penalaran Proporsional Siswa SMP (Development of Mathematical Reasoning Test Package For Junior High School)Tri novita irawati Susanto & Muhtadi Irvan ........................................................ 543

90. Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Melalui Lembar Kegiatan Siswa Dengan Pendekatan Saintifik Pokok Bahasan Teorema PythagorasUji Rosanti ............................................................................................................ 550

91. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Dengan discovery Learning Terintegrasi Hots Materi Pola Bilangan Kelas VII SMP Weindy Pramita Ariandari, Hobri & Dafik ......................................................... 558

92. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Model Pendekatan Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis SiswaY. Danni Prihartanto ............................................................................................ 564

93. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis MasalahYudy Tri Utami ..................................................................................................... 570

xii

Page 14: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

ix

PROFIL BERPIKIR RELASIONAL SISWA SMA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT

CHAIRUL FAJAR TAFRILYANTOUniversitas Madura

Alamat : Jalan Raya Panglegur, Km 3,5 Pamekasan Email : [email protected]

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses berpikir relasional siswa dalam pemecahan

masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif field independent. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pemberian tes GEFT, tes kemampuan matematika, tugas pemecahan masalah dan wawancara. Dalam penelitian ini digunakan satu siswa kelas X-MIPA2 SMA Negeri 3 Pamekasan sebagai subjek penelitian yang memiliki gaya kognitif field independent. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah, yaitu reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk mendapatkan data penelitian yang valid, dalam penelitian ini digunakan triangulasi waktu.

Dalam memahami masalah SFI membaca lebih dari tiga kali agar mengerti maksud soal dan mendapatkan 3 informasi. SFI menghubungkan informasi yang di dapat dengan persamaan linier secara umum dan mengaitkan informasi dengan apa yang ditanyakan. Dalam merencanakan penyelesaian, SFI akan menggunakan eliminasi dan substitusi, dia tidak menjelaskan berapa kali akan menggunakan eliminasi dan substitusi tersebut untuk menjawab pertanyaan dalam soal. Dalam melaksanakan penyelesaian SFI melaksanakan apa yang sudah direncanakan dengan baik, SFI lebih cenderung mengggunakan substitusi daripada proses eliminasi berdasarkan apa yang sudah dikerjakan SFI menggunakan eliminasi sekali dan substitusi 3 kali pada TPM 1 dan pada TPM 2 eliminasi 2 kali dan substitusi 3 kali. Dalam memeriksa kembali hasil penyelesaian, SFI membaca, menghitung dan mengecek ulang langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah sehingga subjek yakin jawabannya benar dengan mesubstitusikan nilai variabel yang diperoleh ke persaman yang terdiri dari dua variabel, dan mencocokan hasilnya dengan salah satu barang yang sudah diketahui harganya.

Kata Kunci: Berpikir Relasional, Pemecahan Masalah, Gaya Kognitif Field Independent

PendahuluanMata pelajaran matematika

merupakan mata pelajaran wajib yang diberikan pada siswa SMA. Sebagai mata pelajaran wajib, tentunya para siswa diharapkan dapat menguasai konsep–konsep materi matematika yang dipelajari dan menyelesaikan soal–soal yang diberikan. Agar siswa dapat memahami konsep matematika dengan baik, maka dalam pembelajaran matematika seharusnya siswa tidak hanya menghafal atau mencontoh cara– cara penyelesaian masalah yang dilakukan guru saja, tetapi harus bisa merelasikan konsep–konsep yang telah didapatkan sebelumnya dengan yang didapatkan sekarang.

Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi saat ini tidak terlepas dari perkembangan matematika. Melihat pentingnya peran matematika dalam berbagai disiplin ilmu dan dalam perkembangan teknologi, maka diperlukan penguasaan matematika yang kuat

sejak dini. Sehingga tidak mengherankan pelajaran matematika diberikan mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Matematika diajarkan disekolah dengan tujuan agar siswa memiliki kemampuan berikut.1. Memahami konsep matematika,

mejelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

105

Page 15: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

ix

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. (Depdiknas, 2006 : 146)

Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkan dalam mempelajari matematika siswa tidak hanya menghafal informasi– informasi yang diberikan tetapi juga memahaminya, karena dengan memahami suatu konsep, diharapkan siswa dapat mengaitkan antar konsep yang satu dengan yang lain dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Proses berpikir seseorang dalam memecahkan masalah dapat berbeda-beda dalam menyusun dan mengolah informasi serta pengalaman yang dimiliki untuk menghadapi masalah tersebut. Begitu pula dengan proses berpikir relasional siswa dalam memecahkan masalah matematika. Menurut Doumas dan Hummel (2005) berpikir relasional adalah kemampuan untuk memahami analogi antara objek atau peristiwa yang tampaknya berbeda dan menerapkan aturan abstrak dalam situasi baru. Dengan demikian berpikir relasional merupakan aktivitas mental yang ditandai dengan membangun keterkaitan diantara unsur–unsur informasi yang diberikan dengan pengalaman yang dimiliki sebelumnya maupun pengetahuan tentang sifat–sifat atau struktur matematika untuk menyelesaikan masalah matematika.

Berpikir dan pemecahan masalah adalah dua hal yang tak terpisahkan, karena salah satu tujuan dari pemikiran adalah untuk memecahkan masalah (Solso, 1995). Untuk memecahkan masalah tentunya perlu proses berpikir, dan kemampuan berpikir dapat dilatih dengan menggunakan pemecahan masalah secara umum, dan khususnya masalah matematika. Pemecahan masalah adalah hal yang sangat penting dalam belajar matematika di sekolah karena dengan pemecahan masalah tersebut, siswa dapat memiliki kemampuan dalam cara berpikir, kebiasaan untuk bertahan, rasa ingin tahu yang tinggi, kepercayaan diri dalam situasi apapun, dan mungkin juga mampu

106

Page 16: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

ix

menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka secara umum. Sehingga, kemampuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah matematika selalu menimbulkan perhatian dari guru matematika di sekolah. Karena ketika siswa dihadapkan masalah atau soal matematika dan memecahkannya, maka akan terjadi kegiatan mental di dalam dirinya yaitu berpikir. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta siswa menceritakan langkah–langkah yang ada dalam pikirannya ketika memecahkan masalah tersebut.

Pemecahan masalah ini tidak monoton dan seragam kegiatan, karena masalah tidak selalu sama, tergantung pada isi, bentuk dan proses mereka. Hejný, Jirotková dan Kratochvilová (2006) menyatakan bahwa pendekatan untuk pemecahan masalah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu meta strategi prosedural dan meta strategi konseptual. Siswa memecahkan masalah menggunakan meta strategi konseptual juga dapat disebut sebagai berpikir relasional, yaitu pemikiran yang dapat menggunakan hubungan antara unsur- unsur dalam kalimat dan di antara struktur ilmu hitung (Molina, Castro, & Mason, 2008; Stephens, 2006; Carpenter & Franke 2001 ) atau yang mungkin menganalisis ekspresi (Molina & Ambrose, 2008) yang dapat menggunakan pemikiran struktural atau pemikiran aljabar.

Salah satu konsep matematika yang dipelajari di SMA kelas X adalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Konsep SPLTV ini harus benar–benar diupayakan dapat dikuasai siswa, karena banyak kegunaannya dalam kehidupan sehari–hari, salah satunya dalam bidang perdagangan. Berdasarkan pengalaman peneliti masih ada siswa SMA yang belum bisa mengaitkan konsep–konsep yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan SPLTV, dimana materi SPLTV merupakan pengembangan dari SPLDV yang telah dipelajari sebelumnya. Sehingga dalam pemecahan masalah pada materi SPLTV diperlukan kemampuan siswa untuk merelasikan pemahaman terhadap konsep yang telah didapatkan sebelumnya untuk memecahkan masalah.

Page 17: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

ix

Memecahkan masalah matematika bukan merupakan hal yang mudah bagi siswa. Ketika seorang siswa dihadapkan dengan permasalahan, maka dalam dirinya akan terjadi berbagai kondisi, antara lain : apa sebenarnya yang menjadi masalah dan bagaimana menyelesaikannya. Untuk sampai pada kondisi tersebut seorang perlu memahami informasi yang ada pada permasalahan dan relasi diantara informasi yang diberikan serta pengetahuan yang dimilki sebelumnya. Seorang yang berpikir relasional ketika akan menyelesaikan masalah akan melakukan hal–hal : menciptakan gambaran masalah dalam pikirannya secara keseluruhan, menganalisis untuk menemukan struktur ini, mencari beberapa elemen penting atau relasi untuk membangun sebuah strategi penyelesaian.

Pada saat menyelesaikan suatu masalah, setiap siswa pasti mempunyai proses berpikir. Proses berpikir tersebut dimungkinkan karena adanya gaya kognitif masing-masing siswa. Menurut Hansen (1995), gaya kognitif secara umum dapat digambarkan sebagai cara dimana informasi diperoleh dan diproses. Langkah-langkah gaya kognitif tidak menunjukkan isi informasi tetapi hanya bagaimana otak merasakan dan memproses informasi. Kozhevnikov (2007) mendefinisikan gaya kognitif sebagai sikap yang stabil atau strategi kebiasaan yang menentukan gaya atau cara individu dalam menerima, mengingat, dan memecahkan masalah. Sedangkan menurut Allinson dan Hayes (2012:6), gaya kognitif merupakan cara yang lebih disukai seseorang dalam pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data yang mempengaruhi bagaimana seseorang mengamati, mengatur dan menafsirkan suatu informasi.

Banyak pengertian tentang gaya kognitif yang dikemukakan oleh para ahli beberapa diantaranya seperti yang diuraikan di atas. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil gaya kognitif field independent.

Gaya kognitif field independent adalah gaya yang dimiliki siswa dimana siswa cenderung menyatakan suatu gambaran lepas dari latar belakang gambaran tersebut, dan mampu membedakan objek-objek dari konteks sekitarnya. Gaya kognitif mengacu pada pertanyaan bagaimana?, bagaimana informasi itu diproses. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kognitif adalah cara seseorang menggunakan kemampuannya. Seseorang yang mempunyai gaya kognitif field independent dapat menguraikan informasi atau masalah yang dihadapi menjadi bagian-bagian kecil dan menemukan hubungan antar bagian-bagian tersebut. Mereka mengerjakan tugas secara tidak berurutan dan merasa efisien bekerja sendiri. Selain itu penelitian Atasoy,dkk (2008) menyatakan bahwa siswa dengan gaya kognitif field independent cenderung lebih menyukai penyelesaian yang tidak ditetapkan/bebas. Atau dengan kata lain siswa dengan gaya kognitif field independent lebih menyukai menyelesaikan sesuatu dengan bebas sehingga dapat mengembangkan ide-ide yang didapatnya.

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan berpikir relasional siswa SMA dengan gaya kognitif field independent dalam pemecahan masalah matematika. Berpikir relasional adalah proses mental yang ditandai dengan membangun keterkaitan diantara unsur–unsur informasi yang diberikan dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya maupun pengetahuan tentang sifat–sifat atau struktur matematika untuk menyelesaikan masalah matematika. Masalah matematika adalah soal matematika terbuka yang dapat diselesaikan dengan menggunakan lebih dari satu pendekatan atau cara dan sesuai dengan struktur kognitif siswa. Masalah matematika yang dimaksud adalah soal cerita tentang Sistem Persamaan Linier pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV)

107

Page 18: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

ix

Indikator Berpikir Relasional dalam Pemecahan Masalah

Tahapan Polya Aktivitas Berpikir Relasional Indikator

Membaca/Memahami Masalah

Membangun relasi berdasarkan unsur informasi dalam masalah atau pengetahuan sebelumnya

Cara Siswa :a. Menentukan unsur – unsur penting

dalam masalahb. Membangun relasi dalam setiap unsur

dan antar unsurc. Membangun relasi tentang masalah

secara keseluruhanMembuat Rencana/Memilih Strategi

Membangun relasi berdasarkan unsur informasi dalam masalah atau pengetahuan sebelumnya

Cara siswa :Membangun relasi dalam memilih strategi penyelesaian

Membangun relasi dengan menggunakan sifat/struktur matematika

Cara siswa :a. Menggunakan simbol, sifat atau aturan

untuk menghasilkan modelb. Membangun relasi antara bilangan

yang tidak diketahui dan operasi aljabarMelaksanakan Rencana

Membangun relasi berdasarkan unsur informasi dalam masalah atau pengetahuan sebelumnya

Cara siswa :Membangun relasi pada pelaksanaan rencana

Membangun relasi dengan menggunakan sifat/struktur matematika

Cara siswa :a. Menggunakan simbol, sifat atau aturan

untuk menghasilkan modelb. Membangun relasi antara bilangan yang

tidak diketahui dan operasi aljabarMemeriksa Kembali Membangun relasi

berdasarkan unsur informasi dalam masalah atau pengetahuan sebelumnya

Cara siswa :Membangun relasi pada saat memeriksa kembali

Membangun relasi dengan menggunakan sifat/struktur matematika

Cara siswa :Merasionalkan penggunaan sifat atau operasi aljabar

Diadaptasi dari Baiduri (2013)Dalam penelitian ini yang dimaksud

dengan gaya kognitif adalah cara seseorang dalam menerima, merespon dan mengolah informasi serta menyusunnya berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dialaminya. Gaya kognitif dikelompokkan menjadi dua salah satunya gaya kognitif field independent. Untuk mengukur gaya kognitif siswa field independent dapat digunakan instrumen yang dikembangkan oleh Witkin yang disebut Group Embedded Figure Test (GEFT). Instrumen tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan telah diujicobakan oleh beberapa peneliti, salah satunya adalah

Mallala (2003). Dalam GEFT terdapat tiga kelompok soal. Untuk kelompok pertama terdiri dari 7 soal dan ini digunakan sebagai latihan, sedangkan kelompok kedua dan ketiga masing-masing terdiri dari 9 soal dan bagian ini sebagai tes sebenarnya (Tedjo, E. 1990 dan Ismanoe, 1988 dalam Mallala, 2003:19), kelompok pertama merupakan soal-soal yang paling mudah atau sederhana. Sedangkan soal-soal pada kelompok kedua dan ketiga lebih rumit jika dibandingkan soal-soal kelompok pertama. Peneliti menggunakan kriteria pemilihan subjek sebagaimana yang digunakan oleh Kepner

108

Page 19: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

ix

dan Neimark dengan ketentuan bahwa subjek field independent diambil dari siswa yang memperoleh skor lebih mendekati 18 dari kriteria (10-18).

MetodePenelitian ini digolongkan dalam

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berpikir siswa SMA dalam pemecahan masalah yang nantinya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari subjek penelitian tentang perilaku yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi instrumen utama dan instrumen bantu. Instrumen utama adalah peneliti sendiri karena peneliti sebagai pengumpul data dan menginterpretasikan data yang diperoleh selama proses penelitian. Sedangkan instrumen bantu berupa tes GEFT (Group Embedded Figures Test), tes kemampuan matematika, tugas pemecahan masalah, dan pedoman wawancara.

Hasil Dan PembahasanBerdasarkan hasil penelitian yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya tentang berpikir relasional siswa bergaya kognitif field independent (SFI) dalam pemecahan masalah matematika, diperoleh beberapa hal sebagai berikut:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa SFI dalam memahami masalah kurang baik

karena tidak dapat menjelaskan maksud soal yang diberikan, SFI hanya membaca soalnya

kembali. SFI memenuhi semua indikator berpikir relasional dalam pemecahan masalah matematika, yakni dalam memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah,

melaksanakan rencana pemecahan masalah dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh.

Pertama, pada langkah Polya memahami soal/masalah, SFI memahami soal yang dihadapi dengan cara membaca

soal secara berulang dengan bersuara sambil menunjuk kalimat yang dibaca dan memikirkan maksud soal tersebut. SFI langsung mengerti apa yang dimaksud dalam

soal, ditunjukkan ketika SFI langsung dapat menyebutkan apa yang ditanyakan dalam

soal. SFI dapat memahami soal ketika membaca soal tersebut berulang-ulang sampai lebih dari 3 kali. SFI mengerti

109

Page 20: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

ix

maksud soal akan tetapi SFI merasa kebingungan ketika diminta untuk menyebutkan informasi yang ada dalam soal. Tapi setelah beberapa lama SFI dapat menyebutkan informasi dalam soal tersebut, dalam TPM 1 SFI menyebutkan terdapat 3 informasi sedangkan pada TPM 2 SFI menyebutkan terdapat 4 informasi. Akan tetapi pada dasarnya informasi dalam TPM 1 dan TPM ada 3. SFI hanya memecahnya pada TPM 2. SFI dapat mengaitkan informasi yang telah didapatkan dari soal tersebut, SFI mengaitkan informasi yang ditanyakan dengan persamaan linier yang telah dipelajari sebelumnya. SFI mengaitkan informasi- informasi yang telah didapat dengan apa yang ditanyakan menggunakan eliminasi dan substitusi untuk mendapatkan apa yang ditanyakan dalam soal.

Kedua, pada langkah Polya merencanakan pemecahan soal/masalah, SFI merencanakan untuk

menghitung mengggunakan metode eliminasi dan substitusi, SFI yakin dengan menggunakan metode tersebut akan dapat menjawab pertanyaan dalam soal. SFI merencanakan untuk mengeliminasi persamaan 1 dan 2 karena merupakan persamaan 3 variabel, sehingga nantinya akan menghasilkan persamaan yang lebih sederhana yang terdiri atas dua variabel. Dalam merencanakan SFI memisalkan barang yang ada dalam soal dengan variabel x, y dan z, agar nantinya SFI dapat menuangkan kalimat dengan dalam sebuah persamaan dengan variabel x, y dan z. SFI menggunakan metode eliminasi terlebih dahulu baru menggunakan metode substitusi. Sedangkan untuk TPM 2 ada tambahan yaitu menjumlahkan variabel yang telah didapatkan untuk menjawab pertanyaan. Dalam perencanaan ini SFI tidak menjelaskan secara mendalam apa yang nantinya akan dilakukan dalam pelaksanaan rencana untuk menyelesaikan masalah, SFI hanya menjelaskan secara garis besar saja apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah. SFI menyesuaikan dengan persamaan yang akan didapatkan nanti apa yang akan dilakukan, yang jelas secara garis besar cara yang akan digunakan sudah SFI jelaskan.

Ketiga, pada langkah Polya pelaksanaan rencana

pemecahan soal/masalah, Sesuai dengan rencana

yang

Page 21: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

dibuat sebelumnya SFI memisalkan harga sabun mandi x, pasta gigi y dan sampo z dan mendapatkan persamaan pertama, kedua dan ketiga. SFI melaksanakan rencana untuk mengeliminasi variabel z pada persamaan 1 dan 2 yang awalnya merupakan persamaan 3 variabel menjadi persamaan dua variabel. SFI menyamakan koefesien dari variabel yang akan dieliminasi sehingga dapat menghilangkan variabel untuk menyederhanakan persamaan menjadi persamaan dua variabel. SFI sesuai dengan rencana yang telah dibuat akan menggunakan eliminasi pada persamaan pertama dan kedua untuk menghilangkan salah satu variabel sehingga nantinya akan menghasilkan persamaan dua variabel yang disebut persamaan 4 dengan variabel x dan y pada TPM1 dan x dan z pada TPM 2. SFI mensubstitusikan persamaan 3 ke persamaan 4 dengan menggantikan variabel y sehingga didapatkan nilai variabel x pada TPM1 sedangkan pada TFI mensubstitusikan persamaan 3 ke persamaan 2 untukmendapatkan persamaan 5 yang terdiri 2 variabel yaitu x dan z. Pada TPM 1 SFI mensubstitusikan nilai variabel x ke persamaan 4 untuk mendapatkan nilai y sedangkan untuk TPM2 SFI mengeliminasi variabel x dari persamaan 4 dan 5 sehingga memperoleh nilai variabel z. Pada TPM 1 SFI mensubstitusikan nilai variabel x dan y ke persamaan yang memiliki 3 variabel sehingga mendapat nilai z, untuk TPM1 sudah terjawab apa yang ditanyakan dalam soal. Sedangkan pada TPM 2 SFI masih mensubstitusikan persamaan 3 ke persamaan 2 beserta nilai z-nya sehingga mendapatkan nilai variabel y dan selanjutnya mensubstitusikan nilai z ke persamaan 5 untuk mendapatkan nilai variabel x. Setelah SFI mendapatkan nilai masing-masing variabel pada TP 2, SFI menjumlahkan nilainya untuk menjawab pertanyaan yang ada pada TPM 2. Dapat dikatakan pelaksanaan rencana kurang efisien karena pada proses pengerjaan TPM1 dan TPM 2 SFI ada beberapa yang berbeda walaupun hasilnya sama. Dalam melaksanakan rencana pada TPM 1 SFI membutuhkan 1 kali eliminasi dan 3 kali substitusi sedangkan TPM 2 SFI membutuhkan 2 kali eliminasi dan 3 kali substitusi untuk mendapatkan nilai variabel yang dicari.

Keempat, pada langkah Polya memeriksa kembali pemecahan masalah soal/masalah, SFI membaca dan menghitung kembali dengan cara menyesuaikan dengan kalimat bahwa harga pasta gigi 500 lebih mahal dari dua sabun mandi, sehingga SFI mengalikan harga sabun mandi dengan 2 kemudian ditambah dengan 500 dan mencocokkan dengan hasil pasta gigi yang didapatkan secara tidak langsung sama halnya mensubstitusikan ke persamaan 3 pada TPM 1, pada TPM SFI membaca dan menghitung kembali dengan cara menyesuaikan dengan kalimat bahwa harga baju 16.000 lebih murah dari harga celana, sehingga SFI mengurangi harga celana dengan harga baju kemudian hasilnya dicocokkan dengan 16.000. SFI juga mensubstitusikan nilai variabel x, y dan z ke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri dan kanan, begitu juga pada TPM 2. Intinya SFI dalam memeriksa penyelesaian masalah lebih menekankan untuk menghitung ulang hasil yang didapatkan dengan cara mensubstitusi ke persamaan yang di dapatkan.

Berdasarkan hasil penyelesaian masalah dan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa SFI menuliskan dengan rinci dan lengkap langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah. Jika diamati berdasarkan waktu SFI cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah karena cara yang digunakan kurang efisien. Selain itu jawaban subjek saat wawancara terlalu terburu-buru. Hal ini menunjukkan ketelitian dan kecermatan subjek dalam menyelesaikan masalahnya kurang baik. Sesuai dengan Witkin (dalam Suradi) ciri-ciri siswa yang memiliki gaya kognitif FI cenderung mempersepsi bagian-bagian yang terpisah suatu pola menurut komponen- komponennya. Dalam melaksanakan tugas atau menyelesaikan suatu soal, maka individu field independent akan bekerja lebih baik jika diberikan kebebasan.

Penutup Simpulan

Pada tahap memahami soal/masalah, SFI menentukan unsur-unsur penting dalam masalah yaitu menyebutkan informasi yang

110

Page 22: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Maduradiketahui dan yang ditanyakan dalam soal

111

Page 23: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

dengan membaca soal lebih dari tiga kali sehingga SFI mengerti maksud soal dan mendapatkan 3 informasi dan menyebutkan apa yang ditanyakan dalam soal. SFI juga membangun relasi dalam setiap unsur dan antar unsur yaitu menghubungkan informasi yang diketahui dengan pengetahuan sebelumnya dengan saling mengaitkan informasi-informasi yang telah diperoleh persamaan linier yang telah dipelajari sebelumnya. SFD membangun relasi tentang masalah secara keseluruhan yaitu menghubungkan antara informasi yang diketahui dengan apa yang ditanyakan dalam soal dengan mengaitkan bahwa informasi yang didapatkan digunakan untuk menjawab apa yang ditanyakan.

Pada tahap merencanakan pemecahan soal/masalah, SFI membangun relasi dalam memilih strategi penyelesaian yaitu menyusun rencana penyelesaian masalah dengan menggunakan metode eliminasi dan substitusi dengan merecanakan akan menggunakan metode eliminasi dan substitusi untuk menjawab pertanyaan yang diminta dalam soal. SFI juga membangun relasi antara bilangan yang tidak diketahui dan operasi aljabar yaitu Menghubungkan tiap langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yaitu menggunakan metode eliminasi dan substitusi untuk mengurangi variabel dari persamaan dan menentukan apa yang tidak diketahui dengan cara mengeliminasi persamaan yang terdiri dari tiga variabel, merencakan akan memisalkan barang yang ada pada soal dengan variabel x, y dan z sehingga nantinya akan mendapatkan persamaan yang disederhakan dan dapat menggunakan metode eliminasi dan substitusi untuk menentukan nilai dari variabel yang tidak diketahui.

Pada tahap pelaksanaan rencana pemecahan soal/masalah, SFI membangun relasi pada pelaksanaan rencana yaitu menggunakan informasi yang ada pada soal dan menghubungkan dengan metode eliminasi dan substitusi untuk menentukan apa yang tidak diketahui sesuai dengan rencana SFI memisalkan barang ada dalam soal dengan variabel x, y dan z. Setelah itu menjadikan informasi menjadi persamaan- persamaan kemudian persamaan yang terdiri dari 3 variabel dieliminasi salah satu

variabelnya. SFI juga menggunakan simbol, sifat atau aturan untuk menghasilkan model yaitu membuat persamaan untuk menentukan nilai yang belum diketahui dengan menggunakan metode eliminasi dan substitusi dengan menyamakan setiap koefesien dari variabel yang akan dieliminasi. SFI membangun relasi antara bilangan yang tidak diketahui dan operasi aljabar yaitu menggunakan metode eliminasi, substitusi dan operasi aljabar untuk menentukan apa yang tidak diketahui dengan cara mengeliminasi persamaan yang terdiri tiga variabel kemudian mencari variabel yang lain satu persatu dengan menggunakan eliminasi sekali dan substitusi tiga kali pada TPM 1 dan pada TPM 2 eliminasi 2 kali dan substitusi 3 kali. Dalam hal ini SFI lebih cenderung menggunakan substitusi dari pada eliminasi sehingga proses yang dibutuhkan lebih banyak.

Pada tahap memeriksa kembali hasil pemecahan soal/masalah, SFI membangun relasi pada saat memeriksa kembali yaitu membaca, menghitung dan mengecek ulang langkah-langkah yang telah subjek lakukan untuk menyelesaikan masalah sehingga subjek yakin jawabannya benar dengan mesubstitusikan nilai variabel yang diperoleh ke persaman yang terdiri atas dua variabel dan mencocokan hasilnya dengan salah satu barang yang sudah diketahui harganya. SFI membangun relasi dengan menggunakan sifat/struktur matematika yaitu memeriksa kembali operasi aljabar yang telah dilakukan dengan cara memeriksa perhitungan secara keseluruhan ketika dalam memproses mencari nilai dari variabel yang dicari.Saran

Dari hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan antara lain:

1. Kajian dalam penelitian ini masih terbatas pada subjek bergaya kognitif field independent, untuk memperkaya tinjauan peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan ditinjau dari beberapa aspek lainnya seperti gaya kognitif field dependent, gaya kognitif refleksif dan impulsif, gaya belajar, kemampuan matematika dan gender.

2. Kajian dalam penelitian ini masih terbatas pada matematika aljabar, untuk

112

Page 24: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Maduramenambah khasanah pengetahuan dan

113

Page 25: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

memperkaya tinjauan peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian lanjutan pada materi bilangan, statistika dan geometri.

3. Subjek kajian dalam penelitian ini masih kurang variatif dan luas, karena hanya

Daftar RujukanAllinson C., Hayes, John. (2012). The

Cognitive Style Index. Pearson Education. www.talentlens.co.uk. Diakses pada 30 Maret 2015

Al-Salameh, E. M. (2011). A Study of Al- Barqa‟ Applied University StudentsCognitive Style. Journal International Education Studies. Vol. 4, No. 3, page 189-193.http://www.ccsenet.org/journal/index.p hp/ies/article/download/11590/8207 Diakses pada 31 Maret 2015

Atasoy, Bilal., Somyurek, Sibel., Guyer Tolga. (2008). The Effect of IndividualDifferences on Learrner‟s Navigation in A Coursware. The Turkish Online Jurnal of Educational Technology_TOJET. ISSN: 1303-6521. Volume 7 Issue 2 Article 4. www.tojet.net/volume/v10i1.pdf.Diakses pada 29 Maret 2015

Baiduri. (2013). Profil Berpikir Relasional Siswa SD Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika ditinjau dari Kemampuan Matematika dan Gender. Disertasi tidak dipublikasikan. UNESA Surabaya.

Brenner, John. Student‟s Cognitive Styles in Asynchronous Distance Education Course at a Community College. Associate Professor of Sociology and Human Services Southwest Virginia Community College. sloanconsortium.org/conference/.../bre nner.doc.. Diakses pada 30 Maret 2015

Carpenter, T.P, Franke, M.L, Madison, Levi, L.,Zeringue, J.K.(2005). “ Algebra in Elementary School : Developing Relational Thinking “, ZDM, Vol. 37 (1) pp.53 -59

terdiri dari 1 (satu) subjek dan subjek tersebut siswa SMA. Oleh sebab itu, peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan yang lebih variatif terhadap siswa SD, SMP dan mahasiswa.

De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2003). Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman. Bandung : kaifa.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kompetensi Dasar Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs, Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA). Jakarta : Pusat Kurikulum, Balitbang Diknas. Jakarta.

Doumas. L. A. A. And Hummel. J. E. (2005). Approaches to Modelling Human Mental Representations : What Works, What Doesn‟t, and Why “. In Holyoak.K.J and Morisson. R.G (Ed). The Cambridge Handbook of Thinking and Reasoning. Cambridge. University Press.

Hansen, John W. (1995). Student Cognitive Styles in Postsecondary Technology Programs. Journal of Technology Education., Vol. 6 No. 2, Spring. scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/.../han sena.pdf. Diakses pada 29 Maret 2015

Hejny, M., Jirotkova, D. & Kratochvilova, D.(2006).”Early Conceptual thinking”. In Novotna, J., Moraova, H., Kratka,M. & Sthelikova, N. (Eds.), Proceesings 30th Conferences of the international Group for the Psychology of Mathematics Education, Vol. 3, pp. 289-296. Prague : PME

Hudojo, Herman. (2001). Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pembelajaran Matematika. Malang : Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang.

Kozhevnikov, Maria. (2007). Cognitive Styles in the Context of Modern Psychology: Toward an Integrated Framework of Cognitive Style. Psychological Bulletin, Vol 133, No.

114

Page 26: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura3, 464-481. American Psychological Association.

115

Page 27: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

nmr.mgh.harvard.edu/.../cognitive_styl es2007.pdf. Diakses pada 31 Maret 2015.

Lucas- Stanard, P.(2003). Cognitive Styles : A Review Of The Major Theories and Their Aplication To Information Seeking In Virtual Environments. Http://www.doostoc.com. Diakses 1Februari 2015

Mallala, Syamsuddin. (2003). Pengaruh GayaKognitif dan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II SMA Di Kota Samarinda. Tesis. PPs Unesa Surabaya.

Moleong, Lexy. L. (2007). Metodology PenelitianKualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Nasution. (2005). Berbagai Pendekatan dalamProses Belajar & Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara

NCTM. (2000). Executive Summary:Principlesand standards for school mathematics. Reston, VA: National Council of Teachers ofMathematics. www.nctm.org/.../Math_Standards/127 52_exec_p . Diakses pada 1 Februari 2015

Pimta, S., Tayruakham, S., Nuangchalerm, P. (2009). “Factor Influencing Mathematics Problem Solving Ability of Sixth Grade Student”. Journal of social Sciences, 5 (4) : 381-385

Polya, G. (1973). How to Solve it. 2nd Ed.Princeton University Press, ISBN 0- 691-08097-6

Rahman, Abdul. (2008). Analisis Hasil BelajarMatematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Kognitif Secara Psikologis dan Konseptual Tempo pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Makasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No 072, Tahun Ke-

14. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1 407208452473.pdf Diakses pada 30 Maret 2015.

Ratumanan, Tanwey Gerson. (2003). Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa di Kota Ambon. Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 5, No. 1, 2003:1-10.http://dikdas.jurnal.unesa.ac.id/2_13/p engaruh-model-pembelajaran-dan- gaya-kognitif-terhadap-hasil-belajar- matematika-siswa-sltp-di-kota-ambon Diakses pada 29 Maret 2015.

Santrock, John W. (2009). Psikologi Pendidikan.Jakarta: Salemba Humanika

Slameto. (2010). Belajar dan Foktor-Faktor yangMempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiman, Yaya S.,.Kusumah, dan Jozua Subandar. (2009).Pemecahan masalah matematik dalam matematika realistic. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ 131930135/2009a_pm_dalam PMR.pdf. Download pada 12 Desember 2012 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Bandung: Alfabeta

Siswono, Tatag Y E. (2008). Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya : Unesa University Press.

Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia : Konstanti Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Solso, Robert L.(1995). Cognitive Psychology.Boston. Allyn and Bacon Stephens, C. A. (2006). “Equivalence and Relational Thinking”. Preservice elementary teachers awareness of opportunities and misconceptions”. Journal of Mathemathics Teacher Education, 9, hal.249 -278

Suradi.(2007). Profil Gaya Berpikir Siswa SMP dalam Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No 067, Tahun Ke-13.

Triantafillou E., Stavros D., & Andreah P. Adaptive Hypermedia and Cognitive

116

Page 28: Tim Penilai Makalah (Reviewer): - Fakultas Keguruan …fkip.unira.ac.id/.../PROSIDING-UNIRA-2016-kumpul-2017.docx · Web viewke persamaan 1 dan 2 dan mencocokkan dengan ruas kiri

Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas MaduraStyles: Can Performance

be

Influenced?. Department of Informatics, Aristotle University Thessaloniki, Greece. http://delab.csd.auth.gr/bci1/Panhelleni c/510triantafyllou.pdf Diakses pada 31 Maret 2015

117