Upload
doankhuong
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TIM PENYUSUN
Pengarah
Helmiati
Penyusun
Nurharyadi Ichsan Nur Ahadi Agus Hidayatullah Dibba Reymita Nadzib Subkhi
Pusat Data Dan Informasi
Badan Penelitian dan Pembangunan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
2016
i
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
KATA PENGANTAR
Pembangunan kawasan perdesaan dengan desa-desa yang menjadi
wilayah pengembangannya bertujuan untuk pemenuhan standar pelayanan
minimum desa sesuai dengan kondisi geografisnya, penanggulangan
kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat desa,
pembangunan sumber daya manusia, peningkatan keberdayaan, dan
pembentukan modal sosial budaya masyarakat desa, pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan, serta penataan ruang kawasan
perdesaan, dan pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk
mendorong keterkaitan desa-kota. Untuk itu pada tahun 2015 telah
ditetapkan sebanyak 108 kawasan perdesaan yang tersebar di 72 kabupaten
diantaranya Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian.
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian terletak di
Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma yang meliputi 5 desa, yaitu Desa
Lawang Agung, Pasar Ngalam, Kunkai Baru, Tawang Rejo, dan Sukasari. Buku
ini berisi tentang profil, kebijakan daerah dalam arahan pembangunan dan
pengembangan yang beririsan dengan Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan,
dan Pertanian. Dalam penyajian informasi kawasan perdesaan ini,
pendekatannya melalui data-data per kecamatan dan desa sesuai dengan yang
tersedia di lintas sektor.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyediaan data dan informasi maupun dalam proses penulisan buku
ini. Harapan kami semoga sajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata,
Perikanan, dan Pertanian di Kabupaten Seluma dapat bermanfaat dalam
menunjang perencanaan dan pengambilan kebijakan pengembangan kawasan
perdesaan.
Jakarta, Desember 2016 Kepala Pusat
Data dan Informasi
Helmiati
ii
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
iii
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar...................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................... iii
Daftar Tabel .......................................................................................... v
Daftar Gambar ...................................................................................... vi
Daftar Lampiran .................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2. Tujuan ............................................................................. 2
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan ............................................ 2
1.4. Metode Penulisan ............................................................ 3
II. PROFIL KABUPATEN SELUMA ……………………………………………....... 7
2.1. Wilayah administrasi, Letak Geografis, dan Aksesibilitas. 7
2.2. Iklim, Topografi, dan Hidrologi ……………………………………… 7
2.3. Penggunaan Lahan ………………………………………………………. 9
2.4. Kependudukan …………………………………………………………….. 9
2.5. Pendidikan …………………………………………………………………… 10
2.6. Kesehatan …………………………………………………………………… 13
2.7. Transportasi dan Komunikasi ……………………………………….. 13
2.8. Perekonomian ……………………………………………………………… 14
2.9. Pertanian ……………………………………………………………………… 19
2.10. Indeks Pembangunan Desa ………………………………………….. 26
III. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN SELUMA ……........……. 29
3.1. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang ……………………….. 29
3.2. Sub Satuan Wilayah Pengembangan ................................ 31
3.3. Kebijakan Pembangunan …………………………………....……….. 33
IV. KAWASAN PERDESAAN WISATA, PERIKANAN, DAN PERTANIAN DI KECAMATAN AIR PERIUKAN ………………………………..................
41
4.1. Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan …………………………………….............
41
4.2. Indeks Pembangunan Desa ………………………………………….. 41
4.3. Kependudukan …………………………………………………………….. 44
4.4. Pendidikan …………………………………………………………………… 46
4.5. Kesehatan ……………………………………………………………………. 46
iv
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
4.6. Transportasi dan Komunikasi ……………………………………….. 47
4.7. Lembaga Ekonomi ………………………………………………………… 47
4.8. Pertanian ……………………………………………………………………… 48
4.9. Perkebunan …………………………………………………………………. 48
4.10. Perikanan …………………………………………………………............. 50
4.11. Pariwisata ......................................................................... 52
4.12. Program Pengembangan ……………………………………………... 52
V. PENUTUP …………………………………………………………………………………. 57
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….. 59
v
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1.1 Struktur Data Aktifitas ………………………………………………….. 4
Tabel 1.2 Struktur Tabel LQ …………………………………………………………. 4
Tabel 2.1 Peggunaan Lahan di Kabupaten Seluma .......................... 9
Tabel 2.2 Perkembangan Kependudukan Kabupaten Seluma
Tahun 2011-2015 ………………………....................................
10
Tabel 2.3 Jumlah Murid dan Guru di Kabupaten Seluma Tahun
Ajaran 2013/2014 …………………………………………………………
10
Tabel 2.4 Panjang jalan di Kabupaten Seluma …………..…………………. 14
Tabel 2.5 PDRB Kabupaten Seluma Tahun 2010 – 2014 (Juta Rp) .. 18
Tabel 2.6 Luas Panen Tanaman Pangan Kabupaten Seluma Tahun
2014 ………………………………………………….............................
20
Tabel 2.7 Luas Lahan Tanaman Buah-buahan Kabupaten Seluma
Tahun 2014 …………………………………………………..................
20
Tabel 2.8 Luas Lahan Tanaman Holtikultura Semusim Kabupaten
Seluma Tahun 2014 ………………………………………………….....
21
Tabel 2.9 Jumlah Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan di
Kabupaten Seluma ………………………………………………….......
22
Tabel 2.10 Luas Lahan Tanaman Perkebunan di Kabupaten Seluma
Tahun 2014 dan Perhitungan Location Quotient (LQ) .....
23
Tabel 2.11 Jenis Ternak dan Populasinya di Kabupaten Seluma
Tahun 2014 .………………………………………………….................
24
Tabel 2.12 Produksi Sub-sektor Budidaya Perikanan Kabupaten
Seluma Tahun 2014 …………………………………………………......
25
Tabel 2.13 Luas Hutan di Kabupaten Seluma .................................... 26
Tabel 4.1 Desa dan Status IPD di Kecamatan Air Periukan .............. 42
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk di Kecamatan Air Periukan dan di
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian
Tahun 2015 ……………………………………….............................
44
Tabel 4.3 Komoditas Perkebunan di Kecamatan Air Periukan
Tahum 2010 dan 2014 ………………………………………............
48
Tabel 4.4 Objek Wisata di Kabupaten Seluma ……………………………… 52
vi
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
DAFTAR GAMBAR Hal. Gambar 2.1 APM SD/MI Kabupaten Seluma 2010-2014 .................... 11 Gambar 2.2 APK SD/MI Kabupaten Seluma 2010-2014 ..................... 13 Gambar 2.3 Pertumbuhan PDRB 2011-2014 ..................................... 16 Gambar 2.4 Pertumbuhan PDRB atas Harga Berlaku dan Konstan
tahun 2010 .....................................................................
18 Gambar 2.5 IPD 2014 Kab. Seluma (Bappenas 2015) ......................... 27 Gambar 4.1 Status Perkembangan Desa Berdasarkan IPD 2014 di
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian Kabupaten Seluma .........................................................
43 Gambar 4.2 Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk Desa
pada Sektor Pertanian di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian ...............................................
45 Gambar 4.3 Luas (Ha) Karet dan Kelapa Sawit menurut Kecamatan
di Kabupaten Seluma Tahun 2013 ..................................
49 Gambar 4.4 Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton) menurut
Kecamatan di Kabupaten Seluma Tahun 2011 ...............
51
DAFTAR LAMPIRAN Hal.
Lampiran 1
Komoditas Perkebunan Unggulan di Kabupaten Seluma
Tahun 2013 ………………………………………...........................
60
Lampiran 2
Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton) Tahun
2011 ………………………………………………..............................
61
1
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kawasan perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan
utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan,
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, pembangunan kawasan
perdesaan merupakan perpaduan pembangunan antar-Desa dalam 1
(satu) Kabupaten/Kota (Pasal 83 Ayat (1)). Pembangunan kawasan
perdesaan dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan pihak ketiga yang terkait dengan
pemanfaatan Aset Desa dan tata ruang Desa wajib melibatkan Pemerintah
Desa (Pasal 84 Ayat (1)).
Dalam RPJMN 2015-2019 arah kebijakan dan strategi pembangunan
desa dan kawasan perdesaan adalah (1) Pemenuhan Standar Pelayanan
Minimum Desa sesuai dengan kondisi geografisnya, (2) Penanggulangan
kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa, (3)
Pembangunan sumber daya manusia, peningkatan keberdayaan, dan
pembentukan modal sosial budaya masyarakat Desa, (4) pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan, serta penataan
ruang kawasan perdesaan, dan (5) pengembangan ekonomi kawasan
perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota.
Untuk melaksanakan pembangunan kawasan perdesaan, pada tahun
2015 Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen.
PKP)1 telah menetapkan 108 kawasan perdesaan yang tersebar di 72
Kabupaten dan diharapkan akan menjadi lokus dalam pembangunan
kawasan perdesaan di tahun-tahun berikutnya. Pelaksanaan
pembangunan di kawasan perdesaan yang telah ditetapkan tersebut
tentunya harus searah dengan kebijakan dan arahan dalam penataan
ruang yang ditetapkan di wilayah tersebut.
1 Penetapan Kawasan Perdesaan tahun 2015, Dit. PPKP, Ditjen PKP.
2
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Salah satu kawasan perdesaan yang ditetapkan pada tahun 2015
tersebut adalah Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di
Kecamatan Air Periukan. Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan
Pertanian tersebut mempunyai wilayah pengembangan sebanyak lima (5)
desa, yaitu Desa Lawang Agung, Pasar Ngalam, Kungkai Baru, Tawang Rejo
dan Sukasari. Potensi unggulan yang akan dikembangkan dalam Kawasan
Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian adalah kawasan wisata,
perikanan dan perkebunan dengan komoditas karet dan kelapa sawit.
Sebagai bahan informasi ke masyarakat, maka kegiatan penyusunan data
dan informasi tentang kawasan perdesaan menjadi penting untuk
dilakukan.
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk menyajikan informasi
mengenai Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di
Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, baik
potensi pengembangannya sebagai kawasan perdesaan dan
pengembangan potensi unggulannya.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penyajian informasi Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan,
dan Pertanian, di Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi
Bengkulu, ruang lingkup pembahasannya meliputi :
a. Profil Kabupaten Seluma termasuk di dalamnya Kawasan Perdesaan
Wisata, Perikanan, dan Pertanian yang meliputi letak wilayah
administrasi, letak geografis, dan aksesibilitas, kondisi fisik daerah, dan
aspek sosial diantaranya kependudukan, pendidikan, dan kesehatan,
perekonomian (PDRB dan pertumbuhan ekonomi), komoditas yang
cukup potensial dikembangkan di daerah tersebut.
b. Kebijakan pemerintah daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Seluma.
3
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
1.4. Metode Penulisan
a. Metode Pengumpulan dan Jenis Data yang Dikumpulkan
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan perjalanan dinas
ke Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu untuk mendapatkan data dan
informasi di BPS kabupaten Seluma, Rencana Pembangunan Daerah
(RPJMD atau RTRWP/RTRWK) di Bappeda Kabupaten Seluma, serta data
dan informasi pendukung dari SKPD terkait Kecamatan Air Periukan, dan
desa wilayah pengembangan Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan,
dan Pertanian. Data-data penunjang lainnya diperoleh dari unit-unit
kerja di Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi serta didapatkan dari
sumber-sumber lain, misalnya dari internet.
b. Metode pengolahan data
b.1. Location Quotient
Data yang diperoleh berupa data sekunder, selanjutnya diolah
dengan membuat tabulasi data untuk selanjutnya digunakan sebagai
bahan analisis. Untuk mengetahui pemusatan/basis (aktivitas)
digunakan metode analisis Keunggulan Komparatif Wilayah (Location
Quotient/LQ Analysis). Location Quotient merupakan suatu indeks
untuk membandingkan pangsa sub wilayah dalam aktivitas tertentu
dengan pangsa total aktivitas tersebut dalam total aktivitas wilayah.
Secara lebih operasional, LQ didefinisikan sebagai rasio persentase dari
total aktivitas pada sub wilayah ke-j terhadap persentase aktivitas total
wilayah yang diamati.
Analisis LQ dilakukan terhadap pengusahaan tanaman pangan,
perkebunan, dan hortikultura di Kecamatan Air Periukan dibandingkan
dengan Kabupaten Seluma. Struktur data aktivitas tertera pada Tabel
1.1, sedangkan struktur tabel LQ tertera pada Tabel 1.2. Asumsi yang
digunakan dalam analisis ini adalah bahwa (1) kondisi geografis relatif
seragam, (2) pola-pola aktivitas bersifat seragam, dan (3) setiap aktifitas
menghasilkan produk yang sama.
4
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Persamaan dari LQ adalah:
XXXXLQ
I
JIJ
IJ...
.
/
/
Di mana:
Xij : derajat aktivitas ke-i di sub wilayah ke-j
X.j : total aktivitas di sub wilayah ke-j
Xi. : total aktivitas ke-i di wilayah
X.. : derajat aktivitas total di wilayah
Tabel 1.1 Struktur Data Aktivitas
Sektor Kecamatan Lokasi (j)
Jumlah Xi.
(Kabupaten) i Nama Komoditas
1 X1j X1.
2 X2j X2.
… ... ... ... n Xnj Xn.
Jumlah X.j X..
Tabel 1.2 Struktur Tabel LQ
Sektor LQ Kecamatan (j)
i Nama Komoditas
1 LQ1j
2 LQ2j
… … ... n LQnj
Untuk dapat menginterpretasikan hasil analisis LQ, digunakan batasan
sebagai berikut:
1) Jika nilai LQij > 1, maka hal ini menunjukkan terjadinya konsentrasi
suatu aktivitas di kecamatan-j secara relatif dibandingkan dengan
total kabupaten atau terjadi pemusatan aktivitas di kecamatan-j.
2) Jika nilai LQij = 1, maka kecamatan-j tersebut mempunyai pangsa
aktivitas setara dengan pangsa total atau konsentrasi aktivitas di
kecamatan-j sama dengan rata-rata total kabupaten.
5
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
3) Jika nilai LQij < 1, maka kecamatan-j tersebut mempunyai pangsa
relatif lebih kecil dibandingkan dengan aktivitas yang secara umum
ditemukan di seluruh kabupaten.
b.2. Shift-Share Analysis
Shift-share Analysis (SSA) digunakan melengkapi Location
Quotient Analysis. Shift-share analysis merupakan teknik analisis untuk
memahami pergeseran struktur aktivitas di suatu lokasi tertentu
dibandingkan dengan suatu referensi (dengan cakupan wilayah lebih
luas) dalam dua titik waktu (Panuju dan Rustiadi, 2005)2. Pemahaman
struktur aktivitas dari hasil SSA juga menjelaskan kemampuan
berkompetisi (competitiveness) aktivitas tertentu di suatu wilayah
secara dinamis atau perubahan aktivitas dalam cakupan wilayah lebih
luas. Hasil SSA menjelaskan kinerja (performance) suatu aktivitas di
suatu sub wilayah dan membandingkannya dengan kinerjanya di dalam
total wilayah.
Shift-share Analysis mampu memberikan gambaran sebab-sebab
terjadinya pertumbuhan suatu aktivitas di suatu wilayah. Sebab-sebab
yang dimaksud dibagi menjadi tiga bagian yaitu: sebab yang berasal dari
dinamika lokal (sub wilayah), sebab dari dinamika aktivitas/sektor (total
wilayah), dan sebab dari dinamika wilayah secara umum. Dari hasil SSA
ini diperoleh gambaran kinerja aktivitas di suatu wilayah. Gambaran
kinerja ini dapat dijelaskan dari 3 komponen hasil analisis, yaitu:
1) Komponen Laju Pertumbuhan Total (Komponen share). Komponen
ini menyatakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu yang
menunjukkan dinamika total wilayah.
2) Komponen Pergeseran Proporsional (Komponen proportional shift).
Komponen ini menyatakan pertumbuhan total aktivitas tertentu
secara relatif, dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum
2 Panuju DR dan Rustiadi E. 2005. Dasar-Dasar Perencanaan Pengembangan Wilayah. Departemen Ilmu
Tanah dan Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
6
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
dalam total wilayah yang menunjukkan dinamika sektor/aktivitas
total dalam wilayah.
3) Komponen Pergeseran Diferensial (Komponen differential shift).
Ukuran ini menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi
(competitiveness) suatu aktivitas tertentu dibandingkan dengan
pertumbuhan total sektor/aktivitas tersebut dalam wilayah.
Komponen ini menggambarkan dinamika (keunggulan/
ketidakunggulan) suatu sektor/aktivitas tertentu di sub wilayah
tertentu terhadap aktivitas tersebut di sub wilayah lain.
Persamaan SSA adalah sebagai berikut :
a b c
dimana:
a : komponen share
b : komponen proportional shift
c : komponen differential shift, dan
X.. : Nilai total aktivitas dalam total wilayah
Xi. : Nilai total aktivitas tertentu dalam total wilayah
Xij : Nilai aktivitas tertentu dalam unit wilayah tertentu
t1 : titik tahun akhir
t0 : titik tahun awal
Dari hasil analisis LQ dan SSA diharapkan dapat diperoleh gambaran
mengenai lapangan usaha yang tumbuh dan memiliki keunggulan di sub
wilayah tertentu terhadap aktivitas lapangan usaha dalam wilayah.
c. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan dalam penulisan buku ini adalah
secara deskriptif hasil dari pengolahan data dan informasi yang
diperoleh baik di daerah survey maupun dari lembaga terkait.
XX
XX
XX
XX
XX
SSAti
ti
tij
tij
t
t
ti
ti
t
t
)0(
)1(
)0(
)1(
)0(
)1(
)0(
)1(
)0(
)1(
..
......
1
7
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
BAB II PROFIL KABUPATEN SELUMA
2.1. Wilayah Administrasi, Letak Geografis, dan Aksesibilitas
Secara administratif Kabupaten Seluma dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Muko-Muko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur dengan luas
2.400,44 km2 atau 12,13% dari luas Provinsi Bengkulu dan wilayah laut
seluas 1.728,02 km² sehingga total keseluruhan luas Kabupaten Seluma
adalah 4.128,46 km².
Secara geografis Kabupaten Seluma terletak di pesisir barat
Sumatera sebelah selatan. Kabupaten Seluma berada di koordinat 03o 49’
55,66” – 04o 21’ 40,22” LS dan 101o 17,27’ 57” – 102o 59’ 40,54” BT. Batas-
batas administratif Kabupaten Seluma adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Bengkulu
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera
Selatan
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
WilayahKabupaten Seluma terbagi menjadi empat belas kecamatan
dengan 182 desa dan 20 kelurahan dengan aksesibilitas transportasi yang
cukup baik.
2.2. Iklim, Topografi, dan Hidrologi
2.2.1. Iklim
Wilayah Kabupaten Seluma memiliki sifat iklim tropis dengan dua
musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan dengan curah hujan
tahunan pada umumnya tinggi. Kabupaten Seluma beriklim tropis dengan
suhu udara rata-rata maksimum antara 31C - 33C dan rata-rata suhu
minimum antara 22C - 23C, sedangkan kelembaban rata-rata antara
80% - 88%.
8
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Rata-rata curah hujan di Kabupaten Seluma pada tahun 2014
sebesar 234,73 mm, dimana rata-rata curah hujan terbesar terjadi pada
bulan November. Sedangkan bulan dengan jumlah rata-rata curah hujan
terkecil yaitu pada bulan Juni. Curah hujan tertinggi tercatat pada
bulan November di pos Rimbo Kedui sebesar 677 mm. Sedangkan curah
hujan terendah tercatat pada bulan Juni di pos Air Periukan sebesar 0
mm.
2.2.2. Topografi
Kabupaten Seluma memiliki topografi yang sangat beragam. Pola
topografi wilayah secara umum semakin melandai ke arah barat daya. Di
sebelah timur merupakan daerah perbukitan yang melandai ke arah
Samudera Hindia di sebelah barat. Kabupaten Seluma memiliki
ketinggian tempat antara 0 sampai > 1.000 m dpl.
Kelompok daerah perbukitan menempati lereng bawah dari
rangkaian Bukit Barisan yang memanjang ke arah barat laut - tenggara
dengan perbedaan ketinggian sekitar 300 m. Puncak-puncaknya berada
pada ketinggian 500 – 2. 000 m dpl dan ditengah-tengah jalur rangkaian
dijumpai sistem patahan Sumatera.
2.2.3. Hidrologi
Sungai-sungai yang terdapat di wilayah Kabupaten Seluma yang
relatif besar mengalir dari hulunya di pegunungan Bukit Barisan dan
bermuara di Samudera Indonesia. Sementara sungai-sungai yang relatif
kecil dengan arah aliran yang sama, namun hulunya belum sampai ke
Pegunungan Bukit Barisan.
Kabupaten Seluma memiliki sungai besar dan kecil, antara lain : Air
Ngalam, Air Seluma, Air Simpang, Air Dingin, Air Plubang, Air Gambiran,
Air Rika, Air Plubang Simpang Kanan dan Simpang Kiri, Air Tanjung Aur,
Air Nelas Kiri, Air Keruh, Air Nelas, Air Sindur, Air Kungkai, Air Penago, Air
Talo, Air Alas, dan Air Maras. Sungai-sungai tersebut ada yang langsung
bermuara ke Samudera Indonesia.
9
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Sungai di Kabupaten Seluma berfungsi sebagai sumber irigasi dan
sumber air minum PDAM. Wilayah Kabupaten Seluma juga berbatasan
dengan lautan Samudera Indonesia dengan kedalaman laut cukup
bervariasi mulai dari 5 m s/d 200 m di bawah permukaan air laut. Pada
kondisi tertentu pasang air laut tercatat maksimum 120 cm di Muara
Sungai Seluma.
2.3. Penggunaan Lahan
Berdasarkan data dalam Provinsi Bengkulu dalam Angka (2015)
penggunaan lahan tahun 2014 di wilayah Kabupaten Seluma untuk
sawah, lahan bukan sawah, dan lahan bukan pertanian adalah sebesar
237.425 hektar. Sebagian besar penggunaan lahan di Kabupaten Seluma
adalah lahan bukan sawah seluas 187.228 hektar (78,85%), sedangkan
sisanya diperuntukkan untuk lahan bukan pertanian seluas 32.067 hektar
(13,51%). dan sawah seluas 18.130 hektar (7,64%). Luas Penggunaan
Lahan di Kabupaten Seluma disajikan pada table berikut ini.
Tabel 2.1 Penggunaan Lahan di Kabupaten Seluma
Penggunaan Lahan Luas (Ha) %
1. Sawah 18.130 7,64
2. Lahan bukan sawah 187.228 78,85
3. Lahan bukan pertanian 32.067 13,51
Jumlah 237.425 100,00 Sumber: Provinsi Bengkulu dalam Angka, 20153.
2.4. Kependudukan
Penduduk Kabupaten Seluma dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh pengembangan kawasan ex-
transmigrasi yang banyak mendatangkan penduduk dari daerah lain.
Tercatat pada tahun 2003 sebanyak 156.157 jiwa untuk kemudian di
tahun 2013 menjadi 181.242 jiwa. Berikut merupakan table jumlah
penduduk Kabupaten Seluma tahun 2010 hingga tahun 2015.
3 [BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. Provinsi Bengkulu Dalam Angka, 2015.
10
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Tabel 2.2 Perkembangan Kependudukan Kabupaten Seluma Tahun 2011-2015
Data 2011 2012 2013 2014 2015*)
Luas Wilayah
(Km2) 2.400,44 2.400,44 2.400,44 2.400,44 2.400,44
Jumlah
Penduduk 176,193 178,689 181,242 183,420 186,629
Pertambahan
Penduduk (%) 1.55% 1.42% 1.43% 1.20%
Kepadatan 73.40 74.44 75.50 76.62 77.75
Sumber : Seluma Dalam Angka 2011-20154.
2.5. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator untuk mengukur
kemajuan suatu daerah karena dengan pendidikan, kualitas penduduk
akan lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk maka akan
semakin baik sumber daya manusia dan produktivitasnya.
Jumlah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten
Seluma sebanyak 199 sekolah atau dengan kata lain hampir di setiap desa
terdapat bangunan sekolah dasar atau sederajat.
Tabel 2.3 Jumlah Murid dan Guru di Kabupaten Seluma Tahun Ajaran 2013/2014
Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa
(orang) Jumlah Guru
(orang) 1. Sekolah Dasar 23.953 1.910 2. Madrasah Ibtidaiyah 1.508 - 3. Sekolah Menengah Pertama 8.486 840 4. Madrasah Tsanawiyah 919 - 5. Sekolah Menengah Atas 3.297 404 6. Sekolah Menengah Kejuruan 1.433 - 7. Madrasah Aliyah 317 -
Sumber: Bappeda Kabupaten Seluma, 2016
4 [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Seluma. Seluma Dalam Angka 2010-1015.
11
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
2010 2011 2012 2013 2014
Nasional 94,76 91,03 92,49 95,53 96,45
Provinsi Bengkulu 95,54 92,75 94,04 97,34 98,03
Kab. Seluma 93,42 95,86 91,29 98,55 99,10
94,76
91,03
92,49
95,53
96,45
95,54
92,75
94,04
97,3498,03
93,42
95,86
91,29
98,5599,10
2.5.1. Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada
kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang
pendidikan yang seusia dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak
pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan. APM digunakan untuk
mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu. Bila seluruh anak
usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu usia sekolah maka APM akan
mencapai nilai 100.
Di tingkat SD/MI pada periode 2010-2014, Angka Partisipasi Murni
(APM) Kabupaten Seluma menunjukkan peningkatan. Sebagaimana
terlihat dalam grafik dibawah ini, APM SD/MI Kabupaten Seluma
meningkat dari 93,42% pada tahun 2010 menjadi 99,10% pada tahun
2014. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 99% anak usia 7-12
tahun di Kabupaten Seluma telah bersekolah tepat waktu.
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma, 2015.
Gambar 2.1 APM SD/MI Kabupaten Seluma 2010-2014.
12
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Adapun sebaran APM SD/MI di tingkat kecamatan tahun 2014
terendah berada di Kecamatan Sukaraja (78,03%), Kecamatan Seluma
Barat (79,94%), Kecamatan Talo Kecil (80,86%), Kecamatan Seluma Timur
(81,36%) dan Kecamatan Ulu Talo (83,18%).
2.5.2. Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan partisipasi penduduk
yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang
pendidikannya. APK merupakan persentase jumlah penduduk yang
sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya)
terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang
pendidikan tersebut.
APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program
pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka
memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan.
APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya
serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Nilai
APK bisa lebih dari 100% jika populasi murid yang bersekolah pada suatu
jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar batas usia sekolah
pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Kabupaten Seluma selama
kurun waktu 2010-2014 relatif stabil di angka 114% dan selalu diatas
capaian nasional dan Provinsi Bengkulu. Dalam hal ini APK tidak
memperhitungkan usia sekolah ideal untuk tingkat SD/MI yaitu usia 7-12
tahun.
Sementara itu dalam kurun waktu 2010-2014 APK SMP/MTs dan
APK SMA/MA Kabupaten Seluma berfluktuatif. Pada tahun 2014, nilainya
APK SMP/MTs mencapai 90,49 sedangan APK SMA/MA mencapai
73,86%.
13
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
2010 2011 2012 2013 2014
Nasional 111,68 102,58 104,30 107,69 108,87
Provinsi Bengkulu 112,85 106,04 107,69 111,28 113,95
Kab. Seluma 114,60 117,23 110,20 112,80 114,83
114,60
117,23
110,20
112,80114,83
Relevansi Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI (%) Kab. Seluma Terhadap Nasional Tahun 2010 - 2014
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Seluma, 2015.
Gambar 2.2 APK SD/MI Kabupaten Seluma 2010-2014.
2.6. Kesehatan
Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok
penduduk selain sandang dan pangan. Fasilitas dan kualitas pelayanan
kesehatan yang baik sudah menjadi tuntutan utama dalam menjaga
kesehatan masyarakat. Kabupaten Seluma pada tahun 2013, terdapat
satu buah Rumah Sakit Umum (RSU), 22 Puskesmas, 48 buah Puskesmas
Pembantu (Pustu), dan 7 Apotek dengan jumlah tenaga medis sebanyak
534 orang.
2.7. Transportasi dan Komunikasi
Panjang jalan kabupaten di Kabupaten Seluma mencapai 1.831,97
kilometer, yang terdiri dari jalan provinsi sepanjang 630,64 kilometer dan
jalan nasional sepanjang 102,95 kilometer. Angkutan penumpang di
Kabupaten Seluma belum memiliki perusahaan yang resmi. Sarana
angkutan yang melayani trayek antar kota hanya berupa usaha pribadi
milik masyarakat. Tercatat sebanyak 276 armada jenis mikrolet dengan
kapasitas penumpang sebanyak sembilan orang.
14
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Transportasi yang ada di Kabupaten Seluma sebagian besar hanya
berupa transportasi jalan raya. Jalan di Kabupaten Seluma terbagi
berdasarkan status pertanggung jawaban jalan, yaitu jalan nasional, jalan
provinsi, jalan kabupaten, dan jalan lingkungan kabupaten. Tabel berikut
merupakan tabel panjang jalan di Kabupaten Seluma berdasarkan status
pertanggungjawaban jalan.
Tabel 2.4 Panjang jalan di Kabupaten Seluma
Status Jalan Panjang Jalan (Km)
1. Jalan Nasional 102,96
2. Jalan Provinsi 185,20
3. Jalan Kabupaten 630,64
4. Jalan Lingkungan Kabupaten 913,67
Jumlah 1.831,97 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Seluma, 2015.
Untuk sarana komunikasi, jumlah sambungan induk pesawat
telepon di Kabupaten Seluma tahun 2013 adalah 330 SST yang terletak di
Kecamatan Seluma, Seluma Timur, dan Kecamatan Sukaraja. Angka ini
meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang berjumlah 239 SST.
2.8. Perekonomian
Pada Tahun 2013, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Seluma
sebanyak 88.343 jiwa. Bila dibandingkan dengan Penduduk Usia Kerja
yang mencapai 123.716 jiwa, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
sebesar 71,41. Angka ini berarti bahwa dari setiap 100 orang tenaga kerja,
yang berada dalam pasar kerja mencapai 71 orang.
PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun.
Peranan Kabupaten Seluma dalam perekonomian Provinsi Bengkulu
tergolong rendah. Hal ini terlihat dari relatif kecilnya nilai PDRB atas dasar
harga berlaku (nilai nominal) Kabupaten Seluma dibandingkan dengan
nilai PDRB atas dasar harga berlaku kabupaten dan kota yang terdapat di
Provinsi Bengkulu.
15
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan ekonomi
suatu wilayah yang dihitung berdasarkan PDRB tas dasar harga konstan.
Angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Seluma atas dasar harga
konstan pada tahun 2013 sebesar 5,29 persen, mengalami perlambatan
bila dibandingkan dengan angka pertumbuhan pada tahun 2012 yakni
5,72 persen.
Hal ini disebabkan oleh melambatnya percepatan pertumbuhan di
beberapa sektor ekonomi serta perlambatan pembangunan fasilitas dan
infrastruktur di Kabupaten Seluma. Peningkatan produksi pada sektor
pertanian menjadi salah satu pendorong kenaikan dikarenakan kontribusi
sektor pertanian cukup besar mencapai lebih dari 50 persen terhadap
total PDRB sehingga pengaruhnya sangat signifikan terhadap ekonomi.
Seiring dengan meningkatnya kinerja PDRB Kabupaten Seluma pada
kurun waktu 2000-2013, tingkat kesejahteraan penduduk di Kabupaten
Seluma pada kurun waktu yang sama relative meningkat. Kondisi ini
terlihat dari peningkatan nilai nominal PDRB per kapita per tahun atas
dasar harga berlaku maupun nilai riil PDRB per kapita per tahun atas dasar
harga konstan penduduk di Kabupaten Seluma.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat
penting dalam analisis pembangunan ekonomi suatu wilayah.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan aktivitas perekonomian
menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode
tertentu. Mengingat pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu
proses penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan output, maka
proses ini pada akhirnya akan menghasilkan balas jasa terhadap faktor
produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan
ekonomi, diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi akan meningkat.
Tantangan yang harus diatasi oleh pemerintah daerah adalah
menjaga efektivitas dan efisiensi kebijakan dan program pengurangan
16
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
6,44 6,40
5,81
5,49
2011 2012 2013 2014
kemiskinan, dan secara bersamaan mendorong percepatan
pembangunanekonomi dengan prioritas sektor atau kegiatan ekonomi
yang punya potensi berkembangseperti pertanian, perkebunan, kelautan
dan perikanan, serta perdagangan dan jasa.
Hal ini mengindikasikan bahwa perluasan lapangan kerja terjadi
pada sektor ekonomi dengan pertumbuhan rendah seperti pertanian
danperikanan.Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhanekonomi
yang tinggi di wilayah tersebut, tetapi tidak dapat menurunkan jumlah
pengangguran. Daerah tersebut termasuk daerah perkebunan, dan
daerah perkotaan yang harus menampung migrasi penduduk dari daerah
perdesaan. Tantangan yang harus dihadapi adalah mendorong
pengembangan sektor dan kegiatan ekonomi yang menyerap tenaga
kerja relatif tinggi seperti pertanian dan perkebunan. Tantangan lainnya
adalah mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi yang
mampu menyerap tenaga kerja di sektor informal.
Sumber : Kabupaten Seluma Dalam Angka Tahun 2015.
Gambar 2.3 Pertumbuhan PDRB 2011-2014.
Perekonomian Kabupaten Seluma pada tahun 2014 mengalami
perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju
pertumbuhan PDRB Seluma tahun 2014 mencapai 5,49 persen,
sedangkan tahun 2013 sebesar 5,81 persen. Pertumbuhan ekonomi
tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan
minum sebesar 9,97 persen dan yang terendah adalah lapangan usaha
17
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah dengan pertumbuhan
sebesar 0,66 persen.
Potensi ekonomi Kabupaten Seluma dapat dilihat dari struktur
perekonomiannya yang didasari pada PDRB atas dasar harga berlaku,
dimana perekonomian Kabupaten Seluma didominasi oleh lapangan
usaha pertanian dengan peranan sebesar 53,65 persen. Meskipun peran
lapangan usaha ini masih dominan, namun jika dilihat dari trennya
tampak gejalapenurunan peranan pertanian setiap tahun meskipun kecil.
Pada sisi lain, lapangan usaha pertanian memiliki produktifitas
tenaga kerja yang rendah dan juga didominasi oleh tenagakerja tidak
dibayar (pekerja keluarga), sehingga pertumbuhan yang terjadi pada
lapanganusaha ini belum mampu memberikan manfaat banyak terhadap
kesejahteraan masyarakat (petani). Petani tetap dalam kemiskinan dan
cenderung kian kehilangan tanah sebagai asetnya yang menyebabkan
banyaknya keluarga miskin di pedesaan.
Lapangan usaha pertanian harus mendapatkan perhatian serius
mengingat peranannya yang penting dalam perekonomian Kabupaten
Seluma. Hal ini didasari beberapa alasan: Pertama, lapangan usaha
pertanian menyerap tenaga kerja terbesar yaitu hampir 60 persen tenaga
kerja terserap di lapangan usaha pertanian. Kedua, lapangan usaha
pertanian dapat digunakan untuk mendukung perkembangan lapangan
usaha industri dengan adanya keterkaitan melalui pengembangan
agroindustri bahkan agrowisata. Ketiga, komoditas ekspor andalan
berupa komoditas pertanian seperti sawit dan karet merupakan sumber
devisa yang diperlukan. Keempat, keberhasilan lapangan usaha pertanian
dalam menciptakan pendapatan regional, menjadi sumber tabungan
masyarakat untuk membiayaii investasi sehingga tidak tergantung pada
sumber pendanaan luar.
Selanjutnya dari analisis terhadap struktur perekonomian
Kabupaten Seluma, diketahui juga peranan terbesar kedua ditempati
oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan dengan share sebesar
18
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
3.000.000
3.500.000
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Harga Berlaku
Harga Konstan
8,84 persen. Kemudian disusul lapangan usaha Industri pengolahan
denganperanan sebesar 7,99 persen. Sedangkan lapangan usaha
pengadaan listrik dan gas menjadiyang paling kecil peranannya hanya
sebesar 0,06 persen.
Berikut merupakan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga
Konstan di Kabupaten Seluma dari tahun ke tahun yang ditampilkan
pada indikator dibawah ini.
Tabel 2.5 PDRB Kabupaten Seluma Tahun 2010 – 2014 (Juta Rp)
PDRB 2010 2011 2012 2013 2014
1. Harga
Berlaku 1,803,454.2 2,040,912.1 2,296,264.5 2,588,876.8 2,896,472.9
2. Harga
Konstan
2010 1,803,454.2 1,919,541.2 2,042,443.1 2,161,165.2 2,279,804.8 Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Seluma, BPS
Kabupaten Seluma, 2015.
Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Seluma, BPS
Kabupaten Seluma, 2015.
Gambar 2.4 Pertumbuhan PDRB atas Harga Berlaku dan Konstan tahun 2010.
19
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Perkembangan PDRB Kabupaten Seluma atas dasar harga berlaku
dari tahun ke tahun semakin meningkat. PDRB tahun 2010 hanya sebesar
Rp 1.803,454 milyar, meningkat di tahun 2011 menjadi Rp 2.040,912
milyar, pada tahun 2012 PDRB Kabupaten Seluma menjadi Rp 2.296,264
milyar, tahun 2014 meningkat menjadi Rp. 2.588,876 milyar, serta pada
tahun 2014 menjadi Rp. 2.896,472 milyar. Jika dibandingkan pada tahun
2010 dengan tahun 2014 terjadi peningkatan PDRB sebesar Rp 1.093,091
milyar atau meningkat sebesar 60,61 %.
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Seluma
masih sangat dominan. Kedudukan sektor pertanian sebagai leading
sector dalam perekonomian di Kabupaten Seluma masih sangat sulit
ditransformasikan oleh sektor-sektor lainnya. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten Seluma
dibandingkan dengan sektor-sektor lain.
2.9. Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam perekomomian
Kabupaten Seluma. Komoditas yang dihasilkan Kabupaten Selumadari
pertanian diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu tanaman pangan,
tanaman buah-buahan, holtikultura, tanaman perkebunan, peternakan,
perikanan, dan kehutanan.
2.10.1. Pertanian Tanaman Pangan
Komoditas pertanian tanaman pangan yang dikembangkan di
Kabupaten Seluma diantaranya adalah padi sawah, padi ladang, jagung,
ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau. Kontribusi
luas panen padi sawah terhadap luas tanaman pangan lainnya di
Kabupaten Seluma adalah 91,35% dengan jumlah produksi mencapai
61.608 ton pada tahun 2014. Secara rinci luas panen dan jumlah produksi
dari delapan komoditas tanaman pangan di Kabupaten Seluma disajikan
pada tabel di bawah ini.
20
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Tabel 2.6 Luas Panen Tanaman Pangan Kabupaten Seluma Tahun 2014
Komoditas Luas Panen Produksi
(Ton) (Ha) (%)
1. Padi Sawah 20.108 91,35 61.608
2. Padi Ladang 1.048 4,76 1.831
3. Jagung 384 1,74 1.308
4. Ubi Jalar 46 0,21 444
5. Ubi Kayu 116 0,53 1.398
6. Kacang Tanah 110 0,50 139
7. Kedelai 159 0,72 165
8. Kacang Hijau 41 0,19 40
Jumlah 22.012 100,00 Sumber: Provinsi Bengkulu Dalam Angka, 2015.
2.9.1. Pertanian Tanaman Buah-buahan (Tahunan)
Komoditas pertanian tanaman buah-buahan yang dikembangkan di
Kabupaten Seluma diantaranya adalah alpukat, belimbing, langsat,
durian, jambu biji, jeruk siam atau keprok, jeruk besar, manga, manggis,
nangka, nanas, papaya, pisang, rambutan, markisa, sirsak, sukun,
semangka dan salak. Dari berbagai jenis komoditas tanaman buah-
buahan yang dikembangkan di Kabupaten Seluma, komoditas yang
memiliki kontribusi besar adalah durian (20,27%), rambutan (19,39%) dan
pisang (18,06%). Luas lahan tanaman buah-buahan Kabupaten Seluma
disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.7 Luas Lahan Tanaman Buah-buahan Kabupaten Seluma Tahun 2014
Komoditas Luas Lahan (Ha) (%)
1. Alpukat 328 1,23
2. Belimbing 130 0,49
3. Langsat 1.619 6,05
4. Durian 5.427 20,27
5. Jambu Biji 266 0,99
6. Jeruk Siam/Keprok 325 1,21 7. Jeruk Besar 3 0,01
8. Mangga 1.385 5,17
9. Manggis 808 3,02
21
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Komoditas Luas Lahan (Ha) (%)
10. Nangka 1.438 5,37 11. Nanas 202 0,75
12. Pepaya 1.934 7,23
13. Pisang 4.834 18,06
14. Rambutan 5.190 19,39 15. Markisa 1 0,00
16. Sirsak 94 0,35
17. Sukun 325 1,21
18. Semangka 2.102 7,85 19. Salak 356 1,33
Jumlah 26.767 100,00 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2015.
2.9.2. Pertanian Tanaman Hortikultura Semusim (Sayur-Sayuran)
Komoditas tanaman holtikultura semusim (sayur-sayuran) yang
dikembangkan di Kabupaten Seluma diantaranya adalah bawang merah,
cabai, kentang, kubis, wortel, petsai, bawang daun, tomat, terung,
ketimun, kangkung dan bayam. Luas tanaman holtikultura semusim
(sayur-sayuran) Kabupaten Seluma disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.8 Luas Lahan Tanaman Holtikultura Semusim Kabupaten Seluma Tahun 2014
Komoditas Luas Lahan Produksi
(Kuintal) Ha % 1. Bawang Merah 0 0,00 0 2. Cabai 217 26,24 3.632 3. Kentang 0 0,00 0 4. Kubis 3 0,36 60 5. Wortel 0 0,00 0 6. Petsai 2 0,24 25 7. Bawang Daun 12 1,45 123 8. Tomat 80 9,67 812 9. Terung 172 20,80 2.524
10. Ketimun 153 18,50 2.856 11. Kangkung 107 12,94 1.498 12. Bayam 81 9,79 965
Jumlah 827 100,00 12.495 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2015.
22
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Dari berbagai jenis komoditas tanaman holtikultura semusim
(sayur-sayuran) yang dikembangkan di Kabupaten Seluma, komoditas
yang memiliki kontribusi besar adalah komoditas cabai (26,24%), terung
(20,80%) dan ketimun (18,50%).
2.10.4. Tanaman Perkebunan
Komoditas tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan di
Kabupaten Seluma antara lain cengkeh, kopi, kelapa, lada, karet, kayu
manis, aren, kapuk, kemiri, kelapa sawit, coklat dan pinang. Dari jenis
tanaman perkebunan tersebut yang mempunyai jumlah produksi dalam
ton terbesar yaitu komoditas kelapa sawit. Komoditas kelapa sawit
memiliki jumlah produksi yang tinggi dari tahun ke tahun, pada tahun
2011 sebanyak 67.274 ton, tahun 2012 sebanyak 67.280 ton dan pada
tahun 2013 sebanyak 66.807 ton. Jumlah produksi tanaman perkebunan
di Kabupaten Seluma dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.9 Jumlah Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan di Kabupaten Seluma
Jenis komoditas Produksi (Ton)
2011 2012 2013
1. Kopi 4.810,00 4.912,00 4.908,00
2. Kelapa 1.129,00 1.131,00 1.311,00
3. Karet 25.817,00 25.580,00 26.136,00
4. Kelapa Sawit 67.274,00 67.280,00 66.807,00
5. Coklat 587,00 521,00 531,00
6. Pinang 186,00 187,00 158,00 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2015.
Tanaman perkebunan yang memiliki kontribusi besar di Kabupaten
Seluma yaitu kelapa sawit (46,82%) dan karet (39,16%). Luas Tanam dari
komoditas tanaman perkebunan dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
23
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Tabel 2.10 Luas Lahan Tanaman Perkebunan di Kabupaten Seluma Tahun 2014 dan Perhitungan Location Quotient (LQ)
Komoditas Air Periukan Seluma
LQ Ha (%) Ha (%)
1. Kopi 62,0 0,83 8.163,0 11,89 0,07
2. Kelapa 117,0 1,57 1.264,0 1,84 0,85
3. Karet 3.620,0 48,64 26.506,0 38,61 1,26
4. Kelapa Sawit 3.523,0 47,34 31.381,0 45,71 1,04
5. Kakao 112,0 1,50 870,0 1,27 1,19
6. Pinang 8,0 0,11 465,0 0,68 0,16
Jumlah 7.442,0 100,00 68.649,0 100,00 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2015.
Salah satu Kecamatan yang terdapat di wilayah Kabupaten Seluma
yaitu Kecamatan Air Periukan. Luas tanaman perkebunan di Kecamatan
Air Periukan yang mempunyai kontribusi besar adalah karet (48,64%) dan
kelapa sawit (47,34%). Hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa karet
dan kelapa sawit selain memiliki kontribusi besar dalam hal luas panen
juga memiliki nilai LQ > 1. Hal ini menunjukkan bahwa karet dan kelapa
sawit merupakan komoditas basis di Kecamatan Air Periukan.
Untuk melengkapi analisis LQ dilakukan penghitungan Shift-Share
Analysis (SSA). Analisis SSA merupakan teknik analisis untuk memahami
pergeseran struktur aktivitas dalam hal ini pengusahaan komoditi di
suatu lokasi tertentu dibandingkan dengan suatu referensi (dengan
cakupan wilayah lebih luas) dalam dua titik waktu. Pemahaman struktur
aktivitas dari hasil analisis Shift-share juga menjelaskan kemampuan
berkompetisi (competitiveness) aktivitas tertentu di suatu wilayah secara
dinamis atau perubahan aktivitas dalam cakupan wilayah lebih luas.
Aktivitas yang memiliki keunggulan kompetitif berarti di dalamnya
memiliki lingkungan yang kondusif bagi aktivitas yang bersangkutan.
Komponen differensial menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi
(competitiveness) suatu aktivitas dalam hal ini pengembangan komoditas
tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total pengembangan
komoditas tersebut dalam wilayah. Komponen ini juga menggambarkan
24
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
dinamika (keunggulan/ketidakunggulan) pengembangan komoditi
tertentu di sub wilayah tertentu terhadap pengembangan komoditi
tersebut di sub wilayah lain.
Data yang dipergunakan untuk analisis SSA adalah data
pengusahaan komoditas tanaman perkebunan di Kecamatan Air Periukan
dan Kabupaten Seluma pada tahun 2011 (Kab. Seluma Dalam Angka,
2012) dan 2014 (Kab. Seluma Dalam Angka, 2015). Hasil perhitungan SSA
di Kecamatan Air Periukan menunjukkan terhadap komoditas yang nilai
LQ > 1 hanya karet yang pertumbuhannya lebih besar dibandingkan
dengan pertumbuhan di Kabupaten Seluma dan nilai differensialnya
positif. Hal ini menunjukkan bahwa karet merupakan tenaman
perkebunan unggulan di Kecamatan Air Periukan (Tabel Lampiran 1).
2.10.5. Peternakan
Komoditas peternakan yang dikembangkan di Kabupaten Seluma
yaitu ternak besar, ternak kecil serta ternak unggas. Untuk ternak besar
populasinya didominasi oleh populasi sapi sebanyak 16.861 ekor,
sedangkan untuk ternak kecil populasinya didominasi oleh kambing
sebanyak 91.234 ekor. Untuk populasi ternak unggas didominasi oleh
populasi ayam kampung sebanyak 919.757 ekor. Jumlah populasi hewan
ternak dan produksi dagingnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.11 Jenis Ternak dan Populasinya di Kabupaten Seluma Tahun 2014
Jenis Ternak Populasi (Ekor) Produksi Daging (Ton)
TERNAK BESAR
1. Sapi 16.861 122,16
2. Kerbau 448 204,08
TERNAK KECIL
1. Kambing 91.234 33,38
2. Domba 642 18,97
3. Babi 4.907 31,26
25
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Jenis Ternak Populasi (Ekor) Produksi Daging (Ton)
TERNAK UNGGAS
1. Itik 14.630 59,69
2. Ayam Ras 730.987 0
3. Ayam Kampung 919.757 332,49
Sumber: Provinsi Bengkulu Dalam Angka, 2015.
2.10.6. Perikanan
Sektor perikanan di Kabupaten Seluma memiliki potensi yang baik
untuk dikembangkan lebih lanjut. Berdasarkan Provinsi Bengkulu Dalam
Angka tahun 2015, Kabupaten Seluma memiliki potensi produksi
perikanan budidaya yang cukup baik, dengan besar produksi perikanan
budidaya air tawar sebanyak 27,7 ton pada tahun 2012. Dalam kurun
waktu dua tahun jumlah produksi sektor perikanan meningkat drastis.
Jumlah produksi sektor perikanan Kabupaten Seluma tahun 2014 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.12 Produksi Sub-sektor Budidaya Perikanan Kabupaten Seluma Tahun 2014
Jenis Budidaya Perikanan Produksi Subsektor
(Ton)
1. Perikanan Laut 1.592,10
2. Tambak Air Payau 8,28
3. Kolam 2.717,53
4. Pembenihan 8.837,86
5. Jaring Insang 675,00
6. Alat Pengumpul Kerang 345,00
7. Alat Pengumpul Rumput Laut 125,00
Jumlah 14.300,77
Sumber: Provinsi Bengkulu Dalam Angka, 2015.
2.10.7. Kehutanan
Hasil hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat
penting untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia baik secara langsung
maupun tidak langsung. Produksi hasil hutan di Kabupaten Seluma lebih
banyak berupa kayu gergajian. Pada tahun 2012 jumlah produksi kayu
26
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
gergajian sebanyak 7.342,5 m3, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak
208,25 m3. Pemanfaatan hutan sebagai komoditas belum banyak
dimanfaatkan di Kabupaten Seluma, terkait dengan pemanfaatan hutan
yang dimanfaatkan sebagai kawasan hutan lindung dan cagar alam. Luas
hutan dan pemanfaatannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.13 Luas Hutan di Kabupaten Seluma
Jenis Hutan Luas Lahan (Ha)
Cagar Alam 748,6
Taman Buru 5.417,2
Hutan Lindung 66533,3
Hutan Produksi Terbatas 15.708,2
Jumlah 88.407,3 Sumber: Provinsi Bengkulu dalam Angka, 2015.
2.10. Indeks Pembangunan Desa
Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang
disusun menggunakan beberapa dimensi, variabel, dan indikator
kuantitatif untuk menggambarkan tingkat kemajuan desa pada suatu
waktu. Apabila IPD diukur secara berkala dan ditampilkan antar waktu,
maka dapat diperoleh dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa.
Dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa secara tidak langsung
merupakan ukuran kinerja pembangunan di desa atau kawasan
perdesaan.
Pengukuran IPD berdasarkan 5 Dimensi, 12 Variabel, dan 42
Indikator menghasilkan ukuran komposit yang dapat digunakan sebagai
bahan penyusunan tipologi desa yaitu: Desa Tertinggal, Desa
Berkembang, dan Desa Mandiri (Bappenas, 2015).
1. Desa Tertinggal, adalah desa dengan nilai IPD kurang dari sama dengan
50.
2. Desa Berkembang, adalah desa dengan nilai IPD lebih dari 50 namun
kurang dari sama dengan 75.
27
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
3. Desa Mandiri, Desa yang telah terpenuhi pada aspek kebutuhan sosial
dasar, infrastruktur dasar, sarana dasar, pelayanan umum, dan
penyelenggaraan pemerintahan desa dan secara kelembagaan telah
memiliki keberlanjutan. Desa Mandiri merupakan desa dengan nilai
IPD lebih dari 75.
Selain itu, hasil pengukuran IPD
menyediakan informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan:
(a) penetapan target pencapaian
dan lokasi sasaran RPJMN 2015
– 2019, dan (b) evaluasi “kinerja
pembangunan desa”. IPD tahun
2014 ini dimungkinkan menjadi
baseline, perlu dipertim-
bangkan upaya penyediaan data
dan pengukuran serupa di masa datang. Berdasarkan Data Podes (2014), hasil
perhitungan Indeks Pembangunan Desa di Kabupaten Seluma yang dilakukan
oleh Bappenas bekerjasama dengan BPS dengan jumlah desa sebanyak 182
desa, terdapat Desa Tertinggal sebanyak 66 desa(36,26%), Desa Berkembang
sebanyak 115 desa (63,18%) dan Desa Mandiri sebanyak 1 desa (0,55%).
28
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
29
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KABUPATEN SELUMA
3.1. Kebijakan Strategis Kabupaten Seluma
Penataan ruang wilayah kabupaten bertujuan untuk mewujudkan
Kabupaten Seluma yang maju, mandiri, aman, adil dan sejahtera serta
perekonomian rakyat berdaya saing tinggi melalui tumbuhnya kegiatan
jasa lingkungan dan agribisnis dalam kerangka agropolitan dan pariwisata
alam yang bersinergi dan bermitra bersama wilayah sekitarnya dengan
mengutamakan perencanaan berbasis mitigasi bencana. Untuk mencapai
tujuan tersebut ditetapkan kebijakan sebagai berikut:
1. Pengembangan organisasi ruang wilayah kabupaten yang efisien
melalui susunan pusat kegiatan yang berhirarki dan mencakup seluruh
ruang wilayah kabupaten.
2. Pengembangan keseimbangan dan keserasian perkembangan antar
wilayah antar sektor melalui terwujudnya kawasan agropolitan dan
kawasan wisata yang serasi dan saling mendukung serta menjamin
keberlanjutan pembangunan pertanian dan pariwisata dengan
berfokus pada pemanfaatan jasa lingkungan melalui pelestarian
kawasan.
3. Pengembangan kawasan lindung minimal menjadi 30 (tiga puluh)
persen dari luasan DAS Kabupaten, memanfaatkan kawasan budidaya
yang dapat berfungsi lindung, dan mengendalikan pemanfaatan
sumber daya alam dan buatan pada kawasan lindung.
4. Penguatan pengendalian pemanfaatan kawasan rawan bencana
dengan melibatkan masyarakat.
Adapun strategi untuk mencapai tujan diatas, adalah sebagai berikut:
1. Strategi untuk melaksanakan kebijakan agar dapat mencapai
pengembangan organisasi ruang wilayah kabupaten yang efisien,
terdiri atas:
30
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
a. mengembangkan kabupaten sebagai bagian dari kawasan andalan
Bengkulu.
b. Mengembangkan pusat-pusat permukiman wilayah kabupaten
menjadi 3 (tiga) pusat pelayanan, hirarki dan beberapa kota sebagai
pusat pertumbuhan wilayah berdasarkan daya tarik masing-masing
kota kecamatan.
2. Strategi untuk melaksanakan kebijakan untuk pengembangan
keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah antar
sektor, terdiri atas:
a. Sistem jaringan transportasi wilayah untuk mengembangkan
jaringan ke sentra-sentra produksi membuka daerah terisolir
penunjang pertanian.
b. Mengembangkan sistem jaringan infrastruktur wilayah melalui
adaptasi pengembangan prasarana kota terpadu.
c. Mengembangkan fasilitas social dan fasilitas umum baru skala
wilayah ke wilayah selatan kabupaten.
d. Mengembangkan agribisnis melalui revitalisasi komoditas
pertanian dari komoditas bahan mentah menjadi produk akhir dan
optimalisasi industry, jasa dan institusi keuangan pertanian dan
perdesaan.
e. Mengembangkan kawasan agropolitan di kabupaten melalui
penumbuhan dan pengembangan sentra komoditas ungguan
wilayah andalan di setiap distrik agropolitan.
3. Strategi untuk melakukan kebijakan untuk pengembangan kawasan
lindung dan pemanfaatan kawasan budidaya yang dapat berfungsi
lindung dan pemanfaatan sumber daya alam dan buatan pada
kawasan lindung, terdiri atas:
a. Melestarikan dan melindungi kawasan lindung yang ditetapkan dari
alih fungsi.
b. Mengembangkan kawasan yang potensial sebagai jalur hijau
pengaman prasarana.
31
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
c. Mengembangkan intensifikasi dan ekstensifikasi ruang terbuka
hijau.
d. Mempertahankan fungsi dan menata ruang terbuka hiijau yang
ada, dan mengendalikan alih fungsi ke fungsi lain.
4. Strategi untuk melaksanakan kebijakan untuk penguatan
pengendalian pemanfaatan kawasan rawan bencana dengan
melibatkan masyarakat, terdiri atas:
a. Menetapkan kawasan rawan bencana alam melalui zona-zona
kawasan dengan perda rawan bencana gempa, tsunami dan banjir.
b. Mengembangkan ruang-ruang dan jalur evakuasi bencana dan
jalur-jalur penyelamatan bencana tsunami.
c. Mengendalikan pemanfaatan kawasan rawan bencana dengan
melibatkan masyarakat.
d. Peringatan dini dilakukan di lokasi yang rawan bencana.
e. Melakukan sosialisasi mitigasi bencana melalui media massa.
3.2. Sub Satuan Wilayah Pengembangan
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Seluma, terdapat 4
(empat) wilayah pembangunan, yaitu:
1. Wilayah Pembangunan Seluma A
Wilayah Pembangunan Seluma A berpusat di Cahaya Negeri Sukaraja
dengan area seluas 58.925 hektar yang mencakup wilayah di bagian
utara Kabupaten Seluma yang berbatasan dengan Kota Bengkulu.
Kegiatan perekonomian yang menonjol pada Wilayah Pembangunan
Seluma A yaitu perkebunan (perkebunan besar dan perkebunan
rakyat), pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering. Kegiatan
perekonomian yang potensial untuk dikembangkan yaitu perdagangan
dan jasa pertambangan, peternakan, pariwisata, industri pengolahan
hasil pertanian dan industri kecil lainnya.
2. Wilayah Pembangunan Seluma B
Wilayah Pembangunan Seluma B berpusat di Tais dengan area seluas
62.894 hektar yang merupakan daerah perkotaan dengan fungsi
32
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
utama sebagai ibukota kabupaten. Kegiatan perekonomian yang
menonjol pada Wilayah Pembangunan Seluma B yaitu perkebunan
(perkebunan besar dan perkebunan rakyat), pertanian lahan basah
dan pertanian lahan kering. Kegiatan perekonomian yang potensial
untuk dikembangkan yaitu perdagangan dan jasa pertambangan,
peternakan, perikanan (terutama perikanan laut), pariwisata, industry
pengolahan hasil pertanian dan industri kecil lainnya.
3. Wilayah Pembangunan Seluma C
Wilayah Pembangunan Seluma C berpusat di Masmambang dengan
area seluas 52.475 hektar yang mencakup wilayah kecamatan Talo,
Ulu Talo, Ilir Talo dan Talo Kecil. Kegiatan perekonomian yang
menonjol pada Wilayah Pembangunan Seluma C yaitu perkebunan
(perkebunan besar dan perkebunan rakyat), pertanian lahan basah
dan pertanian lahan kering. Kegiatan perekonomian yang potensial
untuk dikembangkan yaitu perdagangan dan jasa pertambangan,
peternakan, perikanan (terutama perikanan laut), pariwisata, industri
pengolahan hasil pertanian dan industri kecil lainnya.
4. Wilayah Pembangunan Seluma D
Wilayah Pembangunan Seluma D berpusat di Kembang Mumpo
dengan area seluas 65.850 hektar yang mencakup wilayah kecamatan
Semidang Alas Maras dan Semidang Alas. Wilayah ini merupakan
bagian paling selatan Kabupaten Seluma yang berbatasan dengan
Kabupaten Bengkulu Selatan. Kegiatan perekonomian yang menonjol
pada Wilayah Pembangunan Seluma C yaitu perkebunan (perkebunan
besar dan perkebunan rakyat), pertanian lahan basah dan pertanian
lahan kering. Kegiatan perekonomian yang potensial untuk
dikembangkan yaitu perdagangan dan jasa pertambangan,
peternakan, perikanan (terutama perikanan laut), pariwisata, industri
pengolahan hasil pertanian dan industri kecil lainnya.
33
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
3.3. Kebijakan Pembangunan
3.3.1. Fokus Pembangunan
Pemerintah Kabupaten Seluma masih melakukan pengembangan
beberapa kawasan strategis di Kabupaten Seluma yang terbagi menjadi:
1. Kawasan strategis provinsi, yaitu kawasan Lambaitaritam di
Kecamatan Air Periukan dan Kecamatan Sukaraja.
2. Kawasan strategis kabupaten, yang terdiri atas :
a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, kawasan yang
dimaksud meliputi:
1) Kecamatan agropolitan, yang berlokasi di Kecamatan Sukaraja,
Kecamatan Air Periukan, Kecamatan Lubuk Sandi, Kecamatan
Seluma, Kecamatan Seluma Utara, Kecamatan Seluma Barat,
Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan Seluma Timur,
Kecamatan Talo, Kecamatan Talo Kecil, Kecamatan Ilir Talo,
Kecamatan Ulu Talo, Kecamatan Semidang Alas dan Kecamatan
Semidang Alas Maras.
2) Kecamatan minapolitan, yang berlokasi di Kecamatan Seluma
Selatan, Kecamatan Sukaraja, dan Kecamatan Air Periukan.
b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya, terdapat
di kawasan pusat pemerintahan di Kecamatan Seluma.
c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup yang berupa kawasan lindung, meliputi
Kecamatan Lubuk Sandi, Kecamatan Seluma Utara, Kecamatan Ulu
Talo dan Kecamatan Semidang Alas.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Seluma Tahun 2012-2032
terdapat 2 (dua) klasifikasi penggunaan tata ruang berdasarkan fungsi utama
kawasa, yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya5. Rencana Pola Ruang
Wilayah Kabupaten Seluma yang menjadi focus pembangunan terdiri atas:
5 [PEMDA] Pemerintah Daerah Kabupaten Seluma. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Seluma
2012-2032.
34
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
1. Kawasan lindung, meliputi:
a. Kawasan hutan lindung di Kabupaten Seluma berupa hutan lindung
Bukit Sanggul seluas kurang lebih 62.942 (enam puluh dua ribu
Sembilan ratus empat puluh dua) hektar meliputi Kecamatan Lubuk
Sandi, Kecamatan Seluma Utara, Kecamatan Ulu Talo dan
Kecamatan Semidang Alas.
b. Dalam kawasan lindung juga terdapat kawasan resapan air dimana
curah hujan yang tinggi, struktur tanah yang mudah meresapkan air
dan bentuk geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan
secara besar-besaran.Kawasan resapan air di Kabupaten Seluma
terdapat di Kecamatan Lubuk Sandi, Kecamatan Seluma Utara,
Kecamatan Ulu Talo, dan Kecamatan Semidang Alas. Kawasan
lindung juga berada pada kawasan perlindungan setempat yang
meliputi kawasan sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan
sekitar danau atau waduk, sempadan mata air, ruang terbuka hijau.
Pada kawasan lindung di Kabupaten Seluma juga terdapat kawasan
suaka alam dan cagar budaya.
2. Kawasan budidaya, meliputi:
a. Kawasan peruntukan hutan produksi, meliputi:
1) Hutan Produksi Terbatas Air Talo reg. 77 seluas kurang lebih
2.533,79 (dua ribu lima ratus tiga puluh tiga tujuh sembilan)
hektar di Kecamatan Ulu Talo.
2) Hutan Produksi Terbatas Bukit Badas reg. 76 seluas 9.044,42
(Sembilan ribu empat puluh empat koma empat dua) hektar di
Kecamatan Seluma Utara dan Kecamatan Lubuk Sandi.
3) Hutan Produksi Terbatas Bukit Rambang reg. 78 seluas 2.632
(dua ribu enam ratus tiga puluh dua) hektar di Kecamatan
Semidang Alas.
35
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
b. Kawasan peruntukan pertanian, meliputi:
1) Kawasan budidaya tanaman pangan, dengan luas kurang lebih
25.086 hektar terdapat di Kecamatan Sukaraja, Air Periukan,
Lubuk Sandi, Seluma Barat, Seluma Timur, Seluma Utara,
Seluma, Seluma Selatan, Talo, Talo Kecil, Ulu Talo, Ilir Talo,
Semidang Alas, Semidang Alas Maras.
2) Kawasan budidaya holtikultura, dengan luas kurang lebih 34.633
hektar terdapat di Kecamatan Sukaraja, Air Periukan, Lubuk
Sandi, Seluma Barat, Seluma Utara, Seluma, Seluma Selatan,
Talo, Talo Kecil, Ilir Talo, Semidang Alas, Semidang Alas Maras.
Kawasan peruntukan pertanian baik pertanian tanaman pangan
dan hortikultura telah memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap pembangunan Kabupaten Seluma, baik terhadap PDRB,
dan penyerapan tenaga kerja. Potensi sumberdaya lahan tanaman
pangan dan hortikultura meliputi lahan sawah dan lahan bukan
sawah yang terdiri dari pekarangan, ladang, dan tegalan/kebun.
Dari potensi yang ada masih menunjukkan bahwa intensitas
pertanaman masih rendah, terutama lahan bukan sawah.
c. Kawasan budidaya perkebunan
Kawasan budidaya perkebunan seluas kurang lebih 118.796 hektar
yang terdiri dari 86.303 (delapan puluh enam ribu tiga ratus tiga)
hektar diperuntukkan untuk perkebunan besar dan sisanya untuk
perkebunan rakyat dan cadangan lahan perkebunan. Kawasan
budidaya perkebunan meliputi:
1) Kecamatan Sukaraja dengan luasan sebesar 18.026 Hektar.
2) Kecamatan Air Periukan dengan luasan sebesar 10.780 Hektar.
3) Kecamatan Lubuk Sandi dengan luasan 13.194 Hektar.
4) Kecamatan Seluma Barat dengan luasan sebesar 6.805 Hektar.
5) Kecamatan Seluma Timur dengan luasan sebesar 2.084 Hektar.
6) Kecamatan Seluma Utara dengan luasan sebesar 17.470 Hektar.
7) Kecamatan Seluma dengan luasan sebesar 756 Hektar.
36
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
8) Kecamatan Seluma Selatan dengan luasan sebesar 1.522
Hektar.
9) Kecamatan Talo dengan luasan sebesar 5.975 Hektar.
10) Kecamatan Talo Kecil dengan luasan sebesar 2.825 Hektar.
11) Kecamatan Ulu Talo dengan luasan sebesar 4.784 Hektar.
12) Kecamatan Ilir Talo dengan luasan sebesar 8.712 Hektar.
13) Kecamatan Semidang Alas dengan luasan sebesar 20.846
Hektar.
14) Kecamatan Semidang Alas Miras dengan luasan sebesar 5.017
Hektar.
d. Kawasan budidaya peternakan yang terdapat di Kecamatan
Sukaraja, Air Periukan, Lubuk Sandi, Seluma Barat, Seluma Timur,
Seluma Utara, Seluma, Seluma Selatan, Talo, Talo Kecil, Ilir Talo,
Semidang Alas, Semidang Alas Maras.
e. Kawasan peruntukan perikanan, terdiri atas:
1) Kawasan peruntukan perikanan tangkap.
2) Kawasan peruntukan perikanan budidaya, meliputi:
a) Kawasan perikanan budidaya perairan umum yang meliputi
Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Air Periukan, Kecamatan
Seluma Barat, Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan Ilir
Talo, Kecamatan Talo Kecil dan Kecamatan Semidang Alas
Maras.
b) Kawasan perikanan budidaya kolam air tenang yang meliputi
Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Air Periukan, Kecamatan
Seluma Selatan, Kecamatan Ilir Talo, Kecamatan Talo Kecil
dan Kecamatan Semidang Alas Maras.
c) Pengembangan prasarana pendidikan perikanan budidaya
meliputi Balai Benih Ikan (BBI dan Unit Pembibitan Rakyat
(UPR) meliputi Kecamatan Seluma dan Kecamatan Seluma
Selatan.
3) Kawasan pengolahan dan pemasaran hasil.
37
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
f. Kawasan peruntukan pertambangan
Kawasan peruntukan pertambangan seluas 44.089 (empat puluh
empat ribu delapan puluh sembilan) hektar berupa pertambangan
mineral dan batubara yang tidak termasuk di dalam kawasan cagar
alam. Kawasan peruntukan pertambangan berada di Kecamatan
Sukaraja, Lubuk Sandi, Seluma Utara, Seluma, Selatan, Seluma
Timur, Ulu Talo, Ilir Talo, Semidang Alas, Semidang Alas Maras.
Dalam mengelola usaha pertambangan, pemerintah menetapkan
Wilayah Pertambangan (WP), yang terdiri dari Wilayah Usaha
Pertambangan (WUP), Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan
Wilayah Pencadangan Negara (WPN).
g. Kawasan peruntukan pariwisata, meliputi:
1) Daerah Pengembangan pariwisata I yang meliputi Koridor
Kungkai Baru, Muara Siabun, Riak Siabun dan Pasar Ngalam
2) Daerah Pengembangan Pariwisata II meliputi Koridor Tais, Puguk
dan Lubuk Resam
3) Daerah pengembangan Pariwisata III meliputi Koridor Pasar
Seluma
4) Daaerah Pengembangan pariwisata IV meliputi Masmambang,
Giri Nanto, Penago Baru dan pasar Talo
5) Daerah pengembangan pariwisata V meliputi koridor Pajar
Bulan, Air Melancar, Cugung Langu, Ketapang Baru dan Muara
Maras.
h. Kawasan peruntukan permukiman, terdiri atas:
1) Permukiman perkotaan, yang meliputi Tais, Masmambang,
Cahaya Negeri dan Rimbo Kedui
2) Permukiman perdesaan yang meliputi Kembang Mumpo, Pajar
bulan, Padang Cekur, Sukamerindu, Air Keruh, Pagar Agung,
Selebar, Puguk, Dermayu, dan Rena Panjang
Kawasan permukiman merupakan kawasan di luar kawasan lindung
yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal yang berada di
38
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
wilayah perkotaan dan perdesaan Kabupaten Seluma, dengan
mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan diupayakan tidak
melakukan peralihan fungsi terhadap lahan pertanian teknis.
Pengembangan potensi kawasan permukiman diarahkan untuk
mendukung pengembangan pusat-pusat kegiatan dan pusat
pelayanan yang tersebar.
i. Kawasan peruntukan industri, meliputi:
1) Kawasan peruntukan industri kecil and mikro yang meliputi
Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan
Talo, Kecamatan Ilir Talo, Kecamatan Ulu Talo, Kecamatan Talo
Kecil dan Kecamatan Semidang Alas.
2) Kawasan peruntukan industri menengah dan besar yang
meliputi Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Lubuk Sandi,
Kecamatan Air Periukan, Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan
Seluma Utara, Kecamatan Talo Kecil, Kecamatan Ulu Talo,
Kecamatan Talo, Kecamatan Semidang Alas, dan Kecamatan
Semidang Alas Maras.
j. Kawasan peruntukan lainnya
Kawasan peruntukan lainnya yang dimaksudkan yaitu kawasan
pertahanan dan keamanan diperuntukkan bagi daerah perbatasan
Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Kabupaten
Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Lahat
Provinsi Sumatera Selatan serta Daerah Pesisir pantai, yang
meliputi Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Seluma, Kecamatan
Seluma Timur, Kecamatan Semidang Alas Maras dan Kecamatan
Talo.
39
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
3.3.2. Pengembangan Wilayah Kecamatan Air Periukan sebagai Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian
Kecamatan Air Periukan memiliki berbagai potensi yang dapat
dikembangkan. Kecamatan Air Periukan merupakan salah satu penghasil
karet yang cukup besar di Kabupaten Seluma. Untuk di Kecamatan Air
Periukan pengembangan wilayahnya terdapat di Desa Pasar Ngalam,
Desa Sukasari, Desa Kungkai Baru, Desa Lawang Agung dan Desa Tawang
Rejo.
Selain kelapa sawit, Kecamatan Air Periukan memiliki potensi
wisata berupa pesisir pantai barat Sumatera yang cukup panjang.
Pengelolaan kawasn wisata masih dalam tahap pengembangan dengan
harapan Kecamatan Air Periukan menjadi Kawasan Perdesaan Wisata
unggulan di Kabupaten Seluma. Pengembangan Kawasan Wisata
berfokus di wilayah Kungkai Baru.
Kawasan peruntukan pariwisata adalah kawasan yang didominasi
oleh fungsi kepariwisataan dapat mencakup sebagian areal dalam
kawasan lindung atau kawasan budidaya lainnya dimana terdapat
konsentrasi daya tarik dan fasilitas penunjang pariwisata. Pengembangan
potensi kepariwisataan dilakukan dengan membagi destinasi pariwisata
Kabupaten Seluma kedalam 5 (lima) Destinasi Pengembangan Pariwisata
(DPP), sebagai berikut:
1. DPP I , meliputi Koridor Kungkai Baru dan Pasar Ngalam.
2. DPP II, meliputi Koridor Tais, Puguk dan Lubuk Resam.
3. DPP III, meliputi Koridor Pasar Seluma.
4. DPP IV, meliputi Masmambang, Penago Baru dan Pasar Talo.
5. DPP V, meliputi Koridor Pajar Bulan, Air Melancar, dan Ketapang Baru.
40
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
41
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
BAB IV KAWASAN PERDESAAN WISATA, PERIKANAN, DAN
PERTANIAN DI KECAMATAN AIR PERIUKAN
4.1. Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan
Kabupaten Seluma merupakan kabupaten pemekaran dari
Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2003 yang memiliki tujuan
sebagai salah satu kabupaten unggulan di Provinsi Bengkulu. Kabupaten
Seluma memiliki potensi besar di bidang wisata, perikanan dan pertanian.
Pengelolaan sumber daya yang potensial di Kabupaten Seluma dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber komoditas utama yang
lebih berkualitas.
Salah satu lokasi yang ideal untuk pengembangan ketiga sektor
tersebut untuk dijadikan sebagai satu kawasan perdesaan terpadu yaitu
Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Kawasan Wisata, Perikanan
dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan memiliki wilayah
pengembangan sebanyak 5 desa, yaitu Desa Lawang Agung, Desa Pasar
Ngalam, Desa Sukasari, Desa Tawang Rejo dan Desa Kungkai Baru.
4.2. Indeks Pembangunan Desa (IPD)
Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang
disusun menggunakan beberapa dimensi, variabel, dan indikator
kuantitatif untuk menggambarkan tingkat kemajuan desa pada suatu
waktu. Apabila IPD diukur secara berkala dan ditampilkan antar waktu,
maka dapat diperoleh dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa.
Dinamika dan perubahan tingkat kemajuan desa secara tidak langsung
merupakan ukuran kinerja pembangunan di desa atau kawasan
perdesaan.
Berdasarkan Data Podes (2014), hasil perhitungan Indeks
Pembangunan Desa di Kecamatan Air Periukan yang dilakukan oleh
Bappenas bekerjasama dengan BPS dengan jumlah desa sebanyak 15
42
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
desa, seluruh desa di Kecamatan Air Periukan merupakan desa dengan
status IPD berupa Desa Berkembang (100%).
Tabel 4.1 Desa dan Status IPD di Kecamatan Air Periukan
Desa Status IPD Keterangan
1. Air Periukan Berkembang
2. Keban Agung Berkembang
3. Kungkai Baru Berkembang Bagian Kws. Perdesaan
4. Lawang Agung Berkembang Bagian Kws. Perdesaan
5. Lokasi Baru Berkembang
6. Lubuk Gilang Berkembang
7. Padang Pelasan Berkembang
8. Pasar Ngalam Berkembang Bagian Kws. Perdesaan
9. Sukamaju Berkembang
10. Sukasari Berkembang Bagian Kws. Perdesaan
11. Taba Lubuk Puding Berkembang
12. Talang Alai Berkembang
13. Talang Benuang Berkembang
14. Talang Sebaris Berkembang
15. Tawang Rejo Berkembang Bagian Kws. Perdesaan Sumber: Indeks Pembangunan Desa 2014 “Tantangan Pemenuhan Standar
Pelayanan Minimum Desa” (Bappenas, 2015).
43
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Gambar 4.1 Status Perkembangan Desa Berdasarkan IPD 2014 di Kawasan
Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian Kabupaten Seluma.
44
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
4.3. Kependudukan
Pada tahun 2008, jumlah penduduk Kecamatan Air Periukan 18.876
jiwa yang terdiri dari 9.408 penduduk laki-laki dan 9.468 penduduk
perempuan. Hasil Sensus Penduduk pada tahun 2010, jumlah penduduk
Kecamatan Air Periukan berkurang menjadi 18.526 jiwa yang terdiri dari
9.487 penduduk laki-laki dan 9.039 penduduk perempuan. Pada tahun
2015, penduduk Kecamatan Air Periukan dilaporan sebesar 21.935 jiwa
yang terdiri dari 11.124 jiwa penduduk laki-laki dan 10.711 jiwa penduduk
perempuan dengan rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Air
Periukan sebesar 104. Hal ini menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki.
Sebagian besar penduduk di Kecamatan Air Periukan merupakan
penduduk pendatang yang berasal dari luar daerah Sumatera, seperti
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan lain-lain. Hal ini terjadi karena sebagian
besar desa di Kecamatan Air Periukan merupakan desa eks-transmigrasi
yang sudah berubah menjadi desa definitif sejak tahun 2009. Penghasilan
sebagian besar penduduk adalah pertanian dengan komoditi
perkebunan.
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk di Kecamatan Air Periukan dan di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian Tahun 2015
Desa Penduduk (Jiwa) % Desa Dalam
Kawasan
1. Lawang Agung 1.196 15,21
2. Pasar Ngalam 1.659 21,10
3. Sukasari 1.762 22,41
4. Tawang Rejo 1.530 19,46
5. Kungkai Baru 1.714 21,80
Jumlah dalam Kawasan 7.861 100,00
Kecamatan Air Periukan 21.935
% Kawasan Terhadap Kecamatan 35,84 Sumber: Kecamatan Air Periukan Dalam Angka, 2016.6
6 [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Seluma. Kecamatan Air Periukan Dalam Angka, 2016.
45
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Gambar 4.2 Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk Desa pada Sektor
Pertanian di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian.
46
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
4.4. Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kecamatan Air Periukan yaitu
sekolah dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah
Atas (SMA). Sedangkan di desa-desa Kawasan Perdesaan Wisata,
Perikanan dan Pertanian yang tersedia hanya sampai tingkat Sekolah
Dasar (SD). Untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi
masyarakat di Kawasan Perdesaan harus bersekolah ke desa lain.
Di Kecamatan Air Periukan, pada
tahun pelajaran 2015/2016, jumlah
murid Taman Kanak-kanak (TK)
sebanyak 487 murid pada 14 sekolah.
Untuk Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtida’iah (MI) sebanyak
3.914 murid di 14 sekolah dengan
jumlah guru sebanyak 119 orang. Pada
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 860 murid di 4 sekolah
dengan jumlah guru sebanyak 113 orang. Pada jenjang Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 526 murid di 1 sekolah dengan jumlah guru
sebanyak 24 orang dan Sekolah Menengah Kejuruan terdapat 580 murid
di 1 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 22 orang.
4.5. Kesehatan
Pelayanan Kesehatan merupakan
salah satu kebutuhan pokok penduduk
selain sandang dan pangan. Fasilitas
dan kualitas pelayanan kesehatan yang
baik sudah menjadi tuntutan utama
dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Fasilitas kesehatan yang tersedia di
Kecamatan Air Periukan berupa
puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, dan poskesdes. Puskesmas
yang menjadi rujukan utama di Kecamatan Air Periukan berada di Desa
47
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Dermayu. Untuk jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
Dermayu sebanyak 46 orang yang terdiri dari 45 tenaga kesehatan dan 1
orang tenaga non kesehatan.
Untuk desa-desa di dalam wilayah Kawasan Perdesaan Wisata,
Perikanan dan Pertanian memiliki sarana kesehatan terdekat di
Puskesmas Air Periukan yang berada di Desa Sukasari. Selain itu juga
tersedia dukun bayi dan tukang gigi.
4.6. Transportasi dan Komunikasi
Jenis sarana transportasi yang terdapat di Kawasan Perdesaan
Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan yaitu sepeda
motor atau ojeg. Untuk sarana komunikasi yang tersedia di Kawasan
Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian Kecamatan Air Periukan
yaitu internet di Kantor Desa Lawang Agung. Sinyal telepon seluler di 5
desa yang terdapat di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan
Pertanian cukup baik.
Secara umum untuk fasilitas transportasi dan komunikasi di
Kecamatan Air Periukan memiliki kondisi sebagai berikut: jalan arteri
primer (jalan utama), jalan lingkungan dan arteri sekunder banyak yang
rusak, lebar badan jalan yang lama rata-rata tidak sama, kapasitas badan
jalan yang semakin terbatas terutama di dalam kawasan perdesaan.
4.7. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi yang terdapat di Kecamatan Air Periukan yaitu
koperasi (1 buah) dan bank (1 buah). Sedangan di dalam Kawasan
Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian tidak terdapat lembaga
ekonomi.
48
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
4.8. Pertanian
Berdasarkan Kecamatan
Air Periukan Dalam Angka
Tahun 2016 (BPS Kabupaten
Seluma), Kecamatan Air
Periukan memiliki lahan sawah
seluas 287 hektar yang terdiri
dari sawah tadah hujan yang
ditanami padi sebanyak 1 kali
dalam setahun seluas 180
hektar dan yang ditanami padi sebanyak 2 kali dalam setahun sebanyak
87 hektar, serta lahan sawah rawa pasang surut seluas 20 hektar hanya
ditanami padi 1 kali dalam setahun.
4.9. Perkebunan
Komoditas perkebunan yang dominan diusahakan di Kecamatan Air
Periukan pada tahun 2014 adalah karet dan kelapa sawit. Namun
demikian hanya peningkatan luas tanamnya relative besar dibandingkan
dengan tahun 2010 hanyalah karet yaitu meningkat dari 34,7% menjadi
48,6%.
Tabel 4.3 Komoditas Perkebunan di Kecamatan Air Periukan Tahum 2010 dan 2014
Komoditas
Luas Tanam
2010 2014
Ha % Ha %
1. Kopi 72,0 0,9 62,0 0,8
2. Kelapa 129,0 1,5 117,0 1,6
3. Karet 2.928,0 34,7 3.620,0 48,6
4. Kelapa Sawit 5.183,0 61,4 3.523,0 47,3
5. Coklat 123,5 1,5 112,0 1,5
6. Pinang 0,0 0,0 8,0 0,1
Jumlah 8.435,5 100,0 7.442,0 100,0 Sumber: Kecamatan Air Periukan Dalam Angka, 2016.
49
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Gambar 4.3 Luas (Ha) Karet dan Kelapa Sawit menurut Kecamatan di Kabupaten Seluma Tahun 2013.
50
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
4.10. Perikanan
Sebagai salah satu daerah
pesisir, Kecamatan Air Periukan
memiliki potensi yang besar pada
sektor perikanan. Selain perikanan
laut, banyaknya sungai dan perairan
umum lainnya turut membantu
menunjang potensi sektor perikanan.
Produksi perikanan tangkap di
perairan umum di Kecamatan Air
Periukan tahun 2007 sebesar 100,85 ton. Sedangkan pada tahun 2008
produksi sebesar 28 ton. Pada tahun 2009 jumlah produksi sebesar 30
ton, dan pada tahun 2010 dan 2011 jumlah produksi perikanan tangkap
dikecamatan Air Periukan sebesar 38.90 ton, Pada tahun 2012 jumlah
produksi perikanan tangkap di Kecamatan Air Periukan sebanyak 15,82
ton.
Produksi perikanan budidaya air tawar di Kecamatan Air Periukan
tahun 2009 sebanyak 39 ton, Pada tahun 2010 produksi perikanan
budidaya air tawar di Kecamatan Air Periukan meningkat menjadi 79 ton,
sedankan untuk produksi perikanan air payau di kecamatan Air periukan
sebanyak 139 ton. Pada tahun 2011 produksi perikanan budidaya
dikecamatan Air Periukan sebesar 246,3 ton yang terdiri dari 118,3 ton
produksi perikanan budidaya air tawar dan 128 ton produksi perikanan
budidaya air payau. Selain itu, menurut data dari Dinas Kelautan dan
Perikanan Kecamatan Air Periukan memiliki potensi lahan tambak seluas
266 ha yang dapat dikembangkan lebih baik lagi.
51
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Gambar 4.4 Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton) menurut Kecamatan di Kabupaten Seluma Tahun 2011.
52
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
4.11. Pariwisata
Kecamatan Air Periukan
berada di kawasan pesisir yang
dapat dimanfaatkan sebagai
kawasan wisata. Garis pantai yang
dimiliki oleh Kecamatan Air
Periukan cukup panjang. Selain itu
terdapat dua objek wisata di
Kecamatan Air Periukan yaitu air
terjun Kruya di Desa Talang Sebaris, objek wisata Pantai Muara Kungkai
yang terletak di Desa Kungkai Baru dan Pantai Muara Ngalam yang
terletak di Desa Pasar Ngalam.
Dua objek wisata yang berada di Kawasan Perdesaan Wisata berupa
pantai yang terdapat di Desa Kungkai Baru dan Desa Pasar Ngalam. Kedua
pantai memiliki akses yang mudah dijangkau dan memiliki panorama
yang indah sehingga dapat menjadi kawasan wisata yang potensial.
Tabel 4.4 Objek Wisata di Kabupaten Seluma
Objek Wisata Lokasi Jarak dari
Ibukota Kab.
1. Air Terjun Kruya Desa Talang Sebaris 37 km
2. Pantai Muara Kungkai Desa Kungkai Baru 30 km
3. Pantai Muara Ngalam Desa Pasar Ngalam 30 km Sumber: Kabupaten Seluma Dalam Angka, 2014.
4.12. Arahan Pengembangan
Arahan pengembangan khusus untuk Kawasan Perdesaan
Wisata, Perikanan dan Pertanian Kabupaten Seluma belum tersusun. Dari
beberapa referensi yang ada terkait dengan arahan yang ada dalam
RTRW Kabupaten Seluma (2012) belum ada arahan pengembangan
Kawasan Wisata, Perikanan dan Pertanian yang lebih spesifik. Akan tetapi
terdapat beberapa arahan pengembangan Kecamatan Air Periukan
sebagai bagian dari pengembanganKabupaten Seluma.
53
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
4.12.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Transportasi
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Seluma tahun 2012, pembangunan
infrastruktur dianggap penting dari berbagai dimensi percepatan
pertumbuhan ekonomi membutuhkan tambahan kuantitas dan
perbaikan kualitas infrastruktur. Salah satu program pembangunan
infrastruktur adalah perkerasan jalan Desa Sukasari – Desa Tawang Rejo
yang menghubungkan Desa Sukasari dan Desa Tawang Rejo. Terdapat
pula perbaikan jembatan yang menghubungkan Desa Tawang Rejo dan
Desa Kungkai Baru.
4.12.2. Prasarana Ekonomi
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Seluma tahun 2012 pembangunan
ekonomi Kabupaten Seluma diarahkan pada upaya untuk menciptakan
perekonomian daerah yang kuat dan handal melalui suatu sistem yang
mampu menciptakan sinergis antar pelaku ekonomi. Dengan berbasis
ekonomi kerakyatan, maka arah kebijakan pembangunan ekonomi
Kabupaten Seluma diarahkan pada:
1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan;
2. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya secara optimal, dan
berkelanjutan;
3. Mempercepat proses pengentasan kemiskinan masyarakat dan
mengurangi pengangguran;
4. Menyeimbangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada
keragaman pangan dan budaya;
5. Mengembangkan komoditi unggulan yang berorientasi ekspor;
6. Mengembangkan perekonomian global dengan membangun
keunggulan kompetitif;
7. Meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat
guna dan manajemen usaha profesional;
54
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
8. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana publik;
9. Mengembangkan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu
sehingga mampu berkompetisi dan mandiri;
10. Mempermudah akses pendirian lembaga keuangan;
11. Mengembangkan promosi, kebijakan, dan insentif pada investasi;
12. Menata ulang kawasan hutan dan perkebunan;
13. Mengembangkan industri yang berorientasi nilai tambah dan bersih
lingkungan;
14. Membangun iklim industri yang kondusif bagi investasi;
15. Mengembangkan kebijakan perluasan kerja dan berusaha bagi
masyarakat;
16. Membudayakan pengusaha mikro, kecil, menengah dan koperasi
agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
4.12.3. Pengembangan Komoditas Unggulan
Pengembangan komoditas unggulan
di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan
dan Pertanian meliputi pengembangan
kelembagaan, pengembangan pengolahan
pasca panen, pengembangan produksi
komoditas, pengembangan kemampuan
pemasaran.
Salah satu contoh pengembangan komoditas dilakukan oleh Desa
Lawang Agung yang mengembangkan budidaya tanaman pepaya yang
dijadikan sebagai snack ringan yang dapat dijual sebagai komoditas
pangan siap makan.
Budidaya pepaya dilakukan untuk memanfaatkan lahan yang
tersisa di sepanjang jalan utama Desa Lawang Agung. Selain untuk
menambah keragaman jenis tanaman di lingkungan desa, budidaya
pepaya juga dilakukan untuk menambah komoditas alternatif yang dapat
dimanfaatkan sebagai produk yang dapat diperjualbelikan oleh
55
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
masyarakat desa. Selain komoditas di atas, peluang investasi dalam
sektor pertanian dan perkebunan mempunyai prospek yang dapat
dikembangkan diantaranya: perkebunan sawit, cokelat, karet, lada, jarak,
kapas, rambutan, salak, jagung dan hortikultura.
Selain komoditas pertanian, potensi kelautan dan perikanan di
Kecamatan Air Periukan yang dapat dikembangkan atau diusahakan
meliputi: 1) potensi budidaya air payau yaitu potensi tambak atau
budidaya air payau, 2) potensi budidaya perikanan air tawar, dan 3)
potensi wisata bahari.
56
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
57
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
BAB V PENUTUP
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air
Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu dengan wilayah pengembangan
sebanyak lima (5) desa, yaitu Desa Lawang Agung, Desa Pasar Ngalam, Desa Sukasari,
Desa Kungkai Baru dan Desa Tawang Rejo. Lima desa tersebut merupakan bagian dari
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian. Potensi unggulan yang akan
dikembangkan di Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian adalah
perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit dan cokelat.
Hasil Perhitungan LQ untuk wilayah Kecamatan Air Periukan diperoleh
gambaran sebagai berikut. Untuk tanaman perkebunan rakyat, karet dan kelapa sawit
merupakan komoditas basis nilai LQ > 1 dan mempunyai kontribusi besar terhadap
tanaman perkebunan di Kecamatan Air Periukan. Kecamatan Air Periukan merupakan
bagian kawasan budidaya dengan peruntukan kawasan perkebunan. Beberapa arahan
pengembangan dalam RTRW Kabupaten Seluma yang terkait langsung adalah
pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet, yang meliputi diantaranya
pengembangan sarana dan prasarana transportasi, prasarana ekonomi,
pengembangan komoditas unggulan. Pengembangan komoditas unggulan utama di
kawasan perdesaan wisata, perikanan, dan pertanian yaitu pengembangan komoditas
karet, kelapa sawit, dan kakao.
58
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
59
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
LAMPIRAN
60
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Lampiran 1 Komoditas Perkebunan Unggulan di Kabupaten Seluma Tahun
2013
Kecamatan Luas (Ha)
Karet Kelapa Sawit
1. Semidang Alas Maras 1.166 2.343 2. Semidang Alas 1.187 2.276
3. Talo 1.423 1.091
4. Ilir Talo 1.299 3.682
5. Talo Kecil 1.290 1.515
6. Ulu Talo 732 1.005
7. Seluma 723 280
8. Seluma Selatan 171 1.737
9. Seluma Barat 2.416 2.743 10. Seluma Timur 1.329 1.262
11. Seluma Utara 994 805
12. Sukaraja 6.650 8.173 13. Air Periukan 3.627 3.518
14. Lubuk Sandi 3.478 924
Jumlah 26.485 31.354
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, 2014.
61
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan, dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma
Lampiran 2 Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton) Tahun 2011
Kecamatan Produksi (Ton)
1. Semidang Alas Maras 20,4
2. Semidang Alas 21,2 3. Talo 40,7
4. Ilir Talo 100,9
5. Talo Kecil 35,8 6. Ulu Talo 24,4
7. Seluma 27,7
8. Seluma Selatan 140,5
9. Seluma Barat 81,3 10. Seluma Timur 32,6
11. Seluma Utara 29,3
12. Sukaraja 112,6
13. Air Periukan 118,3 14. Lubuk Sandi 28,5
Jumlah 814,2
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Seluma, 2011.
62
Kawasan Perdesaan Wisata, Perikanan dan Pertanian di Kecamatan Air Periukan – Kab. Seluma