31

TIM PENYUSUN - pori.or.id

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TIM PENYUSUN - pori.or.id
Page 2: TIM PENYUSUN - pori.or.id

TIM PENYUSUN

Prof. Dr. H.M. Djakaria, SpRad(K)OnkRad Prof. DR. Dr. R. Susworo, SpRad(K)OnkRad

Prof. DR. Dr. Soehartati Gondhowiardjo, SpRad(K)OnkRad Prof. DR. Dr. Salugu Maesadji T., SpRad(K)OnkRad

Dr. Nana Supriana, SpRad(K)OnkRad DR. Dr. Sri Mutya Sekarutami, SpRad(K)OnkRad

Dr. Irwan Ramli, SpRad(K)OnkRad Dr. Lulus Handayani, SpRad(K)OnkRad

Komisi P2KB PORI :

DR. Dr. Setiawan Soetopo, Sp. Rad (K) Onk. Rad Dr. Ratnawati Soediro, Sp. Onk. Rad

Dr. Ngakan Putu Daksa Ganapati, Sp. Onk. Rad

Page 3: TIM PENYUSUN - pori.or.id

iii

DAFTAR ISI

Tim Penyusun ii

Daftar Isi iii

Sambutan Ketua PORI iv

Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan PORI

A. Pendahuluan 1

B. Dasar Kebijakan 2

C. Tujuan 2

D. Organisasi 2

E. Ketentuan Umum 4

F. Penyelenggara P2KB 5

G. Penyelenggaraan P2KB 6

H. Perencanaan dan Dokumentasi 7

I. Alur Proses Sertifikat 7

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengembangan Pendidikan

Keprofesian Berkelanjutan PORI

A. Pendahuluan 10

B. Akreditasi Penyelenggaraan P2KB 10

C. Evaluasi Borang Penilaian Diri 11

D. Bidang Tugas 12

Lampiran 1 : Borang Sertifikasi Ulang Dokter Spesialis Onkologi Radiasi PORI 13

Lampiran 2 : Ringkasan Penilaian Evaluator 19

Lampiran 3 : Pedoman Perhitungan SKP P2KB PORI 20

Lampiran 4 : Surat Rekomendasi Kepada Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia 26

Untuk Penerbitan Sertifikasi Kompetensi

Page 4: TIM PENYUSUN - pori.or.id

iv

SAMBUTAN KETUA UMUM PORI

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas bimbingan, petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita, maka buku Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan PORI dapat diterbitkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia.

Buku ini merupakan hasil karya dan kerja bersama antara berbagai pihak seperti yang diamanahkan oleh Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Tujuan penerbitan buku ini adalah sebagai pegangan bagi seluruh anggota PORI dan merupakan kelengkapan administrasi bagi kompetensi dan persyaratan administrasi untuk mendapatkan izin praktek yang harus diperbaharui setiap 5 tahun. Pada terbitan tahun 2018 ini, telah dilakukan penyempurnaan dari pedoman P2KB terdahulu.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang selama ini telah bekerja keras menyusun di dalam pembuatan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan PORI. Semoga segala upaya yang telah dilakukan ini akan bermanfaat dalam mencapai tujuan kita bersama didalam pelaksanaannya mendapat bimbingan serta kekuatan yang tiada henti dari Allah SWT. Amien

Jakarta, Agustus 2018

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia Prof. DR. Dr. Soehartati G, Sp.Rad (K) Onk.Rad

Page 5: TIM PENYUSUN - pori.or.id

1

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN PORI A. PENDAHULUAN Kompetensi seorang Dokter Spesialis Onkologi Radiasi harus selalu dipertahankan dan ditingkatkan sebagai modal dasar untuk memberikan pelayanan radioterapi kepada yang membutuhkannya sesuai dengan standar mutu. Perkembangan pesat ilmu dan teknologi kedokteran, perubahan pola penyakit di masyarakat, perubahan teknik diagnostik dan staging penyakit keganasan dan perkembangan pesat tata laksana pengobatan kanker baik secara umum maupun radioterapi serta meningkatnya pemahaman pasien terhadap hak–haknya sebagai konsumen dalam hubungan dokter – pasien menuntut setiap dokter harus terus menerus belajar untuk tetap dapat menjalankan profesinya. Proses pembelajaran dan pendidikan berkelanjutan tersebut dikenal sebagai Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) atau Continuing Professional Development (CPD). Yang dimaksud dengan P2KB adalah upaya pembinaan (oversight) bersistem bagi pofesional, dalam hal ini dokter, yang bertujuan mempertahankan/ meningkatkan pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan (skill), serta mengembangakan sikap (attitude) agar ia senantiasa dapat menjalankan/mempertanggung jawabkan profesinya dengan baik. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) atau Continuing Medical Education (CME) telah dikenal lama dan telah diterapkan IDI dengan angka kredit yang disebut sebagai satuan kredit partisipasi (SKP). Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan model lama hanya menekankan pada peningkatan pengetahuan saja, sedangkan P2KB mempertimbangkan semua aspek profesionalisme (kompetensi, akuntabilitas, altruisme, etika dan kolegialitas), bahkan kemampuan manajerial juga ikut dikembangkan. Oleh karena itu P2KB merupakan alat untuk mempertahankan, meningkatkan, mengembangkan, serta menambah pengetahuan, ketrampilan dan perilaku, disamping itu dijadikan juga sebagai alat ukur untuk menetapkan kompetensi seorang dokter dalam menjalankan profesinya. Hal tersebut merupakan hal ensesial standar profesi dokter dalam menjalankan tugas profesi. Dengan demikian P2KB dilaksanakan sesuai standar pendidikan dan standar pelatihan.

Dalam Muktamarnya yang ke – XXVI tahun 2006 di Semarang, IDI mengeluarkan Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Berkelanjutan. Untuk pelaksanaan IDI pada tahun 2007 telah membuat Pedoman Pelaksanaan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan. Pelaksanaan P2KB adalah semua Perhimpunan Dokter Spesialis (PDS), Perhimpunan Dokter Pelayanan Pertama (PDPP), dan Perhimpunan lainnya dilingkungan IDI.

Page 6: TIM PENYUSUN - pori.or.id

2

Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI) sebagai organisasi profesi di bawah naungan IDI mempunyai kewajiban kepada setiap anggotanya agar dapat melaksanakan P2KB dengan tujuan dicapainya suatu tingkatan kompetensi sehingga pelayanan radioterapi sesuai dengan standar mutu dengan memperhatikan juga aspek keselamatan pasien/ patient safety.

B. DASAR KEBIJAKAN 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran :

- Pasal 3 : Setiap dokter dan dokter gigi harus mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan.

- Pasal 28 : Setiap dokter yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran berkelanjutan (P2KB) yang diselenggarakan oleh organisasi profesi kedokteran dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi dalam rangka penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. PPKB dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi profesi kedokteran.

2. Permenkes No. 512 tahun 2007 tentang CPD Spesialis I dan Spesialis II. 3. Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Berkelanjutan

(PPPKB) IDI tahun 2006. 4. Pedoman Pelaksanaan ProgramPengembangan Pendidikan Keprofesian

berkelanjutan (P2KB) IDI tahun 2007. 5. Rapat Pengurus PORI tanggal 7 Januari 2010, PORI membentuk Komisi P2KB. C. TUJUAN Tujuan P2KB adalah :

1. Memelihara, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi tiap anggota. 2. Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat melalui peran serta aktif

dokter spesialis onkologi radiasi dalam sistim kesehatan nasional dengan kemampuan keprofesian yang dapat di pertanggung jawabkan.

D. ORGANISASI

Pengelola P2KB adalah badan khusus yang dibentuk oleh PORI, dalam bentuk sebuah Komisi yang berkedudukan di Jakarta. Komisi P2KB bertanggung jawab kepada Ketua PORI.

Page 7: TIM PENYUSUN - pori.or.id

3

Anggota Komisi P2KB berkedudukan di Jakarta, terdiri atas : 1. Wakil yang ditunjuk oleh PORI 2. Wakil dari Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia 3. Wakil dari institusi pendidikan bidang Radioterapi

Stuktur Komisi P2KB sekurang-kurangnya terdiri dari :

1. Ketua 2. Sekretaris 3. Anggota

Komisi P2KB diangkat dan diberhentikan oleh PORI. Masa jabatan Komisi P2KB mengikuti masa jabatan kepengurusan PORI. Komisi P2KB bertugas :

1. Menyusun pedoman pelaksanaan P2KB PORI 2. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan P2KB PORI 3. Memberikan asupan kepada Badan P2KB (BP2KB) IDI Pusat mengenai akreditasi

penyelenggaraan P2KB dalam bidang ilmu kesehatan Onkologi Radiasi. 4. Mengakreditasi kegiatan P2KB internal PORI. 5. Mengkonversi akreditasi penyelenggaraan kegiatan P2KB yang tidak sesuai

dengan panduan P2KB PORI. 6. Memeriksa kebenaran dokumen P2KB yang menyertai borang penilaian diri

anggota. 7. Mengevaluasi borang penilaian diri yang telah diisi anggota. 8. Menghitung SKP P2KB anggota yang tertera dalam borang penilaian diri. 9. Memberikan asupan kepada BP2KB IDI mengenai akreditasi penyelenggaraan

P2KB dalam bidang ilmu kesehatan onkologi radiasi. 10. Memberikan rekomendasi kepada Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia (KORI)

yang akan memberi sertifikat kompetensi untuk mengurus sertifikasi/ resertifikasi ke Konsil Kedokteran Indonesia guna mendapatkan Surat Tanda Registrasi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Surat Ijin Praktek.

Pembiayaan kegiatan Komisi P2KB berasal dari :

1. Biaya pengurusan evaluasi P2KB dan rekomendasi sertifikat kompetensi yang

diterima dari anggota melalui PORI. 2. Sumber lain.

Page 8: TIM PENYUSUN - pori.or.id

4

E. KETENTUAN UMUM

1. Kompetensi seorang Dokter Spesialis Onkologi Radiasi (Sp.Onk.Rad) dinilai setiap 5 tahun.

2. Setiap anggota PORI harus untuk mendapat nilai SKP minimal 250 dari mengikuti kegiatan P2KB yang dikumpulkan dalam kurun waktu lima tahun yang diperlukan untuk mendapat sertifikat kompetensi ulang.

3. Setiap dokter Sp.Onk.Rad mencatat sendiri nilai SKP yang diperolehnya dari kegiatan P2KB ke dalam sistem P2KB PORI secara online pada situs www.pori.or.id dengan melampirkan dokumen bukti, mengacu pada Pedoman Perhitungan SKP P2KB PORI (lampiran 1)

4. Komisi P2KB memeriksa kebenerannya. 5. SKP diperoleh dengan mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan baik secara

mandiri, di lingkungan kerja, maupun yang berskala lokal, nasional dan internasional yang terdiri atas 6 ranah :

a. Kegiatan Pembelajaran (learning), yaitu kegiatan yang membuat seseorang

mempelajari suatu tema, misalnya membaca artikel di jurnal, menelusuri informasi EBM melalui jurnal/internet/pertemuan atau menjadi peserta seminar/lokakarya/pelatihan.

b. Kegiatan Profesional, yaitu kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan profesinya sebagai dokter dan memberinya kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, misalnya menangani pasien, menyajikan makalah, menjadi instruktur/ moderator dalam suatu seminar/lokakarya/pelatihan.

c. Kegiatan Pengabdian Masyarakat, yaitu kegiatan dilakukan sehubungan profesinya sebagai dokter untuk pengabdian masyarakat umum, misalnya memberikan penyuluhan kesehatan (ceramah, penulisan artikel kesehatan, talk show dan sebagainya) atau terlibat dalam kegiatan organisasi masyarakat.

d. Kegiatan Pengabdian Profesi, yaitu kegiatan yang dilakukan sehubungan profesinya sebagai dokter untuk pengabdian kepada masyarakat profesinya. Misalnya duduk sebagai anggota/pengurus suatu pokja kesehatan/organisasi profesi kesehatan atau duduk sebagai panitia pelaksana suatu kegiatan P2KB organisasi profesi kesehatan.

e. Kegiatan Publikasi Ilmiah, yaitu kegiatan yang menghasilkan karya tulis di bidang kesehatan yang dipublikasi, misalnya menulis buku, menterjemahkan buku atau menulis makalah yang dipublikasi di jurnal ilmiah.

f. Kegiatan Pengembangan Ilmu, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bidang ilmu kesehatan, misalnya meklakukan penelitian, mendidik / mengajar / membimbing dan menguji.

6. Untuk setiap ranah kegiatan, diperhitungkan jumlah capaian nilai SKP. 7. Dalam memperhitungkan SKP PORI menetapkan perhimpunannya masuk dalam

layanan kelompok medis dengan intervensi, sehingga bobot kegiatan yang

Page 9: TIM PENYUSUN - pori.or.id

5

diharapkan adalah bidang kognitif 60%, psikomotor 20%, afektif 10% dan nonklinik 10%.

8. Satuan kredit partisipasi untuk kegiatan simposium, pelatihan, lokakarya/workshop diberikan oleh IDI. Khusus anggota PORI, SKP tersebut bila perlu dapat dikonversikan dengan nilai SKP PORI oleh Komisi P2KB.

9. Topik-topik dalam P2KB PORI untuk mempertahankan kompetensi antara lain : a. Onkologi Dasar/Onkologi disiplin lain di luar onkologi radiasi . b. Radiobiologi c. Fisika Radiasi d. Onkologi Radiasi :

• Onkologi Radiasi Dasar

• Teknologi Radiasi ( mutakhir )

• Kasus Keganasan : o Kepala dan Leher o Sistem Syaraf Pusat o Toraks o Payudara o Gastrointestinal o Ginekologi dan Genitourinaria o Limfoma dan Leukemia o Kulit, Tulang dan Jaringan Lunak o Radiobiologi o Fisika Teknologi Radiasi

Kasus keganasan utama adalah : 1. Karsinoma Serviks/ Leher Rahim 2. Karsinoma Payudara 3. Karsinoma Nasofaring

F. PENYELENGGARA P2KB Kegiatan P2KB di luar kegiatan mandiri dapat dilakukan oleh lembaga yang memenuhi syarat dan terakreditasi oleh Badan P2KB IDI. Penyelenggara P2KB di bidang ilmu kesehatan Onkologi Radiasi yang otomatis diakui oleh IDI dengan asupan PORI :

1. Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi serta rumah sakit pendidikan utama dan jejaring

2. PORI 3. Kelompok Studi PORI 4. Organisasi profesi/seminat yang menjadi anggota IDI

Selain yang disebut diatas, institusi/lembaga/organisasi yang akan menyelenggarakan P2KB di bidang ilmu kesehatan Onkologi Radiasi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Page 10: TIM PENYUSUN - pori.or.id

6

1. Mempunyai misi yang sesuai dengan tujuan P2KB PORI. 2. Mempunyai struktur organisasi yang jelas. 3. Mampu menyelenggarakan P2KB sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan

P2KB PORI. 4. Penilaian SKP disesuaikan dengan ketentuan IDI

Penyelenggara P2KB yang memerlukan akreditasi mengajukannya ke BP2KB IDI Pusat/Wilayah yang selanjutnya minta pertimbangan ke Komisi P2KB PORI melalui anggota ex officio PORI dalam P2KB IDI Pusat/Wilayah. G. PENYELENGGARAAN P2KB Penyelenggaraan P2KB yang diakui oleh Komisi P2KB PORI harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Dilaksanakan dalam bentuk yang sesuai dengan salah satu bentuk kegiatan ilmiah untuk meningkatkan kompetensi.

2. Mempunyai tujuan dan hasil akhir yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. 3. Mempunyai daftar acara kegiatan ilmiah yang terdiri dari atas judul/topik,

alokasi waktu dan nama pembicara. 4. Mempunyai riwayat hidup setiap pembicara untuk menentukan kualifiikasi

pembicara. 5. Topik dalam bidang ilmu kesehatan onkologi radiasi sesuai dengan kaidah ilmiah

yang lazim, sesuai dengan kode etik kedokteran dan tidak bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.

6. Menyedikan sarana kegiatan ilmiah, termasuk indetitas peserta, panitia dan pembicara/pelatih, alat tulis audio-visual, serta makalah yang disajikan.

7. Menyediakan fasilitas fisik untuk mendukung berjalannya kegiatan P2KB. 8. Melakukan tes sumatif sebagai evaluasi, khusus pada lokakarya/pelatihan. 9. Memberikan kuesioner kepada peserta sebagai umpan balik mengenai

penyelenggaraan secara keseluruhan dan masing – masing topik secara khusus meliputi judul, pembicara, isi makalah, cara presentasi.

10. Menerbitkan sertifikat partisipasi dan sertifikasi tanda lulus (bila diperlukan) dengan bobot dan tanggal surat keputusan SKP IDI.

11. Lokasi tempat penyelenggaraan terjangkau.

Page 11: TIM PENYUSUN - pori.or.id

7

H. PERENCANAAN DAN DOKUMENTASI Perencanaan Setiap dokter Sp.Onk.Rad merencanakan sendiri P2KB-nya sejak mendaftarkan ke PORI. Dokumentasi Seorang dokter Sp.Onk.Rad yang menjalani profesinya harus melakukan dokumentasi P2KB untuk periode 5 tahun dengan mengisi borang penilaian diri. Dokumentasi dilaksanakan dengan :

1. Memasukkan data P2KB online pada situs pori.or.id 2. Sertifikat 3. Bukti publikasi 4. lain – lain: surat tugas, bukti kehadiran, dsb.

Borang penilaian diri terdiri atas :

I. Identitas Anggota II. Lingkup Penilaian Diri :

A. Kegiatan Pembelajaran B. Kegiatan Profesional C. Kegiatan Pengabdian Masyarakat D. Kegiatan Pengabdian Profesi E. Kegiatan Publikasi Ilmiah F. Kegiatan Pengembangan Ilmu

III. Rekomendasi Etik IV. Kondisi Kesehatan

I. ALUR PROSES SERTIFIKAT

1. Anggota PORI mengisi borang penilaian diri (lampiran 1) dan mengacu kepada pedoman perhitungan P2KB PORI (lampiran 2) dan melengkapi dokumen yang diperlukan ke dalam sistem P2KB PORI secara online pada situs www.pori.or.id

2. Komisi P2KB memeriksa kelengkapan dan kebenaran dokumen yang menyertai borang penilaian diri dan menghitung jumlah SKP P2KB.

3. Borang penilaian diri yang telah diperiksa Komisi P2KB dan telah memenuhi syarat, dikirim ke Komisi P2KB untuk dievaluasi. Bila kelengkapan SKP anggota belum memenuhi persyaratan, komisi P2KB akan menginformasikan kepada anggota melalui fitur pesan pada sistem P2KB online.

4. Komisi P2KB melakukan evaluasi dan bilamana SKP-nya sudah memenuhi syarat, memberikan surat rekomendasi kepada Kolegium Onkokogi Radiasi Indonesia (lampiran 3) untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi.

5. Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia mengeluarkan Sertifikat Kompetensi diberikan kepada anggota untuk dipergunakan sebagai persyaratan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedoktreran Indonesia.

Page 12: TIM PENYUSUN - pori.or.id

8

DIAGRAM ALUR PROSES SERTIFIKASI

Borang Penilaian Diri

Sertifikat Kompetensi

Komisi P2KB Anggota PORI

Surat Pengantar Anggota

Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia

Borang Penilaian Diri

Surat Rekomendasi

Konsil Kedokteran Indonesia

Surat Tanda Registrasi

Page 13: TIM PENYUSUN - pori.or.id

9

SUMBER BACAAN 1. Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia. Standar Profesi, Standar

Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia. Jakarta; 2007. 2. Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia. Standar Kompetensi

Dokter Spesialis Onkologi Radiasi. Jakarta; 2007. 3. Perhimpunan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Indonesia. Panduan

dan Petunjuk Teknis Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB). Jakarta; 2007.

4. Ikatan Dokter Indonesia. Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian

Berkelanjutan (Continuing Professional Development) IDI 2007. Jakarta; 2007.

Page 14: TIM PENYUSUN - pori.or.id

10

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN PORI

A. PENDAHULUAN Dalam pelaksanaan kegiatan P2KB ini diperlukan suatu petunjuk teknis pelaksanaan. B. AKREDITASI PENYELENGGARAAN P2KB Setiap penyelenggaraan P2KB di bidang ilmu Onkologi Radiasi harus mendaftar pada BP2KB IDI Pusat/Wilayah yang akan minta asupan dari Komisi P2KB PORI. Penyelenggara kegiatan P2KB dapat diakui oleh PORI atau tidak diakui (harus memenuhi syarat tertentu). Penyelenggara kegiatan P2KB yang sudah diakui oleh PORI harus : 1. Mengajukan permohonan penyelenggara kegiatan P2KB kepada Badan P2KB IDI

Pusat/ Wilayah paling lambat 3 bulan sebelum tanggal kegiatan. 2. Menyertakan dokumen sebagai berikut : a. Susunan Panitia b. Susunan Acara Kegitan termasuk topik, pembicara/pelatih, alokasi waktu. c. Daftar Riwayat Hidup pembicara/pelatih. 3. Membayar biaya administrasi sesuai ketentuan BP2KB IDI Pusat/ Wilayah. Penyelenggara kegiatan P2KB yang tidak otomatis diakui oleh PORI, selain harus menyerahkan dokumen tersebut diatas juga harus menyerahkan : 1. Struktur Organisasi Penyelenggara 2. Proposal Kegiatan P2KB, termasuk tujuan dan hasil akhir yang ingin dicapai dari

kegiatan tersebut. 3. Surat jaminan/izin dari penyedia tempat penyelenggaraaan kegiatan, termasuk

sarana kegiatan. Dokumen dibuat rangkap dua dan dikirim ke Badan P2KB IDI Pusat/Wilayah dengan tembusan ke Komisi P2KB PORI.

Page 15: TIM PENYUSUN - pori.or.id

11

C. EVALUASI BORANG PENILAIAN DIRI Kewajiban Anggota 1. Memiliki buku Pedoman dan Petunjuk Teknis P2KB PORI dari Komisi P2KB. 2. Mengikuti P2KB dengan memperhatikan proporsi muatan wajib untuk kompetensi

sebagai Dokter Spesialis Onkologi Radiasi. 3. Menyimpan dokumen (sertifikat, surat tugas, bukti kehadiran, sinopsis jurnal, dll)

dan memasukkan ke dalam sistem P2KB PORI secara online pada situs www.pori.or.id

4. Setiap tahun mengecek akumulasi pencapaian SKP diri pada data base PORI dan menginformasikan bila ada dokumen yang belum masuk kepada Komisi P2KB.

5. Untuk mendapatkan rekomendasi, setiap anggota akan dimintakan biaya sesuai kebutuhan.

Hak Anggota 1. Mendapat Sertifikat Kompetensi. 2. Mendapatkan informasi kegiatan P2KB. Tugas Komisi P2KB 1. Menerima laporan dokumentasi kegiatan P2KB anggota. 2. Melakukan pemeriksaan dan verifikasi dokumen P2KB (borang penilaian diri pada

sistem P2KB online, serta dokumen bukti) anggota sepanjang tahun serta mendokumentasikannya dalam data base anggota.

3. Jika ada data isian anggota yang dinilai tidak benar atau disangsikan kebenarannya, termasuk teguran dari komite etik, dicatat dalam formulir hasil verifikasi (borang penilaian diri), serta mengkomunikasikan hasil temuan dengan anggota bersangkutan.

4. Memeriksa dan menilai kembali jumlah SKP dalam borang penilaian diri anggota, termasuk mengkonversi SKP dari IDI bila diperlukan untuk anggota.

5. Setiap 5 tahun membuat rekomendasi kepada Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia paling lambat 1 bulan setelah menerima dokumen, dengan kemungkinan hasil sebagai berikut :

• Telah memenuhi nilai SKP sehingga LAYAK mendapat rekomendasi untuk memperoleh sertifikat kompetensi.

• Belum memenuhi nilai SKP dan dianjurkan untuk menambah nilainya dengan mengikuti kegiatan P2KB yang masih belum mencapai nilai minimal

Page 16: TIM PENYUSUN - pori.or.id

12

D. BIDANG TUGAS Komisi P2KB Sehubungan dengan tugas Komisi P2KB yang meliputi tugas akreditasi, evaluasi dan administrasi, dibentuk subkomisi dengan tugas sebagai berikut : 1. Subkomisi akreditasi a. Menerima permohonan akreditasi penyelenggaraan P2KB. b. Memeriksa kebenaran dokumen penyelenggara P2KB. c. Menilai dan menentukan nilai SKP kegiatan tersebut. d. Memberikan keputusan hasil akreditasi dan meneruskannya ke BP2KB IDI

Pusat/Wilayah. 2. Subkomisi evaluasi a. Menerima laporan dokumentasi kegiatan P2KB anggota. b. Melakukan pemeriksaan dan verifikasi dokumen P2KB (borang penilaian diri,

serta dokumen bukti) anggota sepanjang tahun serta mendokumentasikannya dalam data base anggota.

c. Memeriksa dan menilai kembali jumlah SKP dalam borang penilaian diri anggota, termasuk mengkonversi SKP IDI bila diperlukan

d. Setiap 5 tahun membuat rekomendasi kepada Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia paling lambat 1 bulan setelah menerima dokumen.

3. Subkomisi administrasi a. Menggandakan buku Pedoman dan Petunjuk Teknis P2KB PORI, dan menyiapkan

borang penilaian diri P2KB PORI dan formulir yang diperlukan. b. Melaksanakan administrasi semua surat dan dokumen yang masuk serta

meneruskannya ke subkomisi yang bersangkutan. c. Melaksanakan administrasi keuangan Komisi P2KB PORI dan

mempertanggungjawabkannya setiap tahun ke Ketua Komisi P2KB yang akan mempertanggungjawabkannya kepada PP PORI.

d. Membuat daftar Anggota yang telah dan belum melaksanakan kegiatan P2KB. e. Mengingatkan Anggota untuk melaksanakan kegiatan P2KB.

Page 17: TIM PENYUSUN - pori.or.id

13

Lampiran 1 1. Formulir Sertifikasi Ulang Dokter Spesialis Onkologi Radiasi pada Sistem P2KB

Online

Page 18: TIM PENYUSUN - pori.or.id

14

2. DATA KEGIATAN 2.1. DATA KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIVIDU

a. Kegiatan Pembelajaran Individu

SKP Maksimum Dokumen

Pendidikan lanjutan S2 (usulan)

Fotokopi Sertifikat Pendidikan lanjutan S3 (usulan)

Guru Besar (usulan)

Fellowship Dalam/Luar Negeri

• < 1 bulan

• ≥ 1 bulan

Fotokopi Sertifikat Fellowship

Observership Fotokopi Sertifikat / Surat Keterangan

Melakukan Penelitian sebagai Peneliti Utama

Ringkasan Hasil Penelitian

Membaca Jurnal Jurnal ybs

Membuat Tinjauan Atas Kasus Khusus

Logbook / Salinan Status Pasien

b. Kegiatan Ilmiah

SKP Maksimum

Dokumen Peserta Moderator

Panitia (usulan)

KONAS

Fotokopi Sertifikat Kegiatan

PIT

Rumah Sakit yang terakreditasi

Institusi Pendidikan Onkologi Radiasi

Skill Transfer Course

• Kursus

• Workshop

Diselengarakan oleh Organisasi profesi bukan PORI

Seminar di Luar Negeri (usulan)

Page 19: TIM PENYUSUN - pori.or.id

15

2.2. KEGIATAN PROFESIONAL

Kinerja Terapi SKP

Maksimum Dokumen

Pasien Baru radiasi eksterna 2 D (usulan)

Surat verifikasi yang menunjukkan jumlah

pasien dan operasi dari RS dan ditandatangani oleh Komite Medik /

Direktur/ Kepala Departemen.

• 100 – 150 pasien /tahun

• 151 - 200 pasien /tahun

• ≥ 201 pasien baru/ tahun

Pasien baru radiasi eksterna 3 D (usulan)

• 50 – 75 pasien/tahun

• 76 – 100 pasien / tahun

• 101 – 125 pasien/ tahun

• ≥ 126 pasien / tahun

Pasien Baru Radiasi Eksterna IMRT

• <25 Pasien/ tahun

• 25 – 50 pasien/ tahun

• 51 – 75 pasien/ tahun

• ≥ 76 pasien/ tahun

Pasien Baru radiasi Eksterna SRT/SRS/IGRT (usulan)

• < 5 pasien/ tahun

• 5 – 10 pasien/ tahun

• 11 – 15 pasien / tahun

• ≥ 16 pasien/ tahun

Page 20: TIM PENYUSUN - pori.or.id

16

Brakhiterapi 2 D * (usulan)

• < 25 pasien

• 25 – 50 pasien/ tahun

• 51 – 75 pasien/ tahun

• ≥ 76 pasien/ tahun

Brakhiterapi 3 D (usulan)

• < 10 pasien

• 10 – 20 pasien

• 20 – 30 pasien

• 30 – 40 pasien

• ≥ 41 pasien

Brakhiterapi khusus: Implant / Nasofaring

• < 2 pasien / kasus

• 3 – 5 pasien / kasus

• 6 - 8 pasien / kasus

• ≥ 9 pasien / kasus

Note : * : Diperuntukan yang hanya yang memiliki pelayanan brakiterapi 2.3. DATA KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN PROFESI

Kegiatan Pengabdian Masyarakat *) Jumlah SKP Dokumen

• Manajerial o Rapat Internal o Rapat Eksternal o Perencanaan – Pengembangan

Instalasi/ Departemen Radioterapi o Capaian Kegiatan – Implementasi o Monitoring dan Evaluasi Instalasi/

Departemen Radioterapi

• Mengadakan penyuluhan penyakit kanker/ terapi radiasi /dialog interaktif (usulan)

• Pembicaraan kasus baik onkologi radiasi atau multidisiplin (usulan)

• Kerjasama dengan Organisasi Massa/ LSM

Surat Keterangan dari Pihak

Penyelenggara Surat undangan/ notulen (usulan)

Page 21: TIM PENYUSUN - pori.or.id

17

Kegiatan Pengembangan Profesi *)

SK Pengangkatan dalam Organisasi

• Menjad Pengurus PORI ( Aktif jika mengikuti lebih dari ¾ rapat pengurus)

• Menjadi Anggota PORI aktif

• Menjadi Anggota IDI

• Menjadi Anggota Perhimpunan lain yang bergerak di Bidang Onkologi

• Menjadi anggota perhimpunan onkologi regional/international (usulan)

2.4. DATA KEGIATAN PUBLIKASI ILMIAH

2.5. KEGIATAN PENGEMBANGAN PUBLIKASI ILMIAH

Kegiatan/kali/tahun SKP

Maksimum Dokumen

• Media Cetak/Elektronik: Wawancara /Penyuluhan/ Nara Sumber

Kliping / Surat Keterangan dari Media

ybs

• Pertemuan Popular o Menjadi Moderator /Panelis/Nara

Sumber o Pembicara Tamu

Sertifikat/Surat

Keterangan

• Pembicara Tamu Pertemuan Ilmiah dalam negeri yang diselenggarakan:

➢ Muktamar/Kongres Nasional

➢ PIT PORI

➢ Multidisiplin Ilmu

➢ Rumah Sakit terakreditasi

➢ Institusi Pendidikan

Sertifikat / Surat Keterangan

Media Publikasi Jumlah SKP Dokumen

Majalah Popular/Koran

Fotokopi Majalah/ Buku/

Karya Ilmiah

Dokumentasi pada Perpustakaan Lokal

Majalah Ilmiah Lokal

Majalah Ilmiah Nasional

Majalah Ilmiah Nasional Terakreditasi

Majalah Ilmiah Regional Terakreditasi

Majalah Ilmiah Internasional Terakreditasi

Monograf/Video Pendidikan

Buku Teks (ISBN tercantum)

Page 22: TIM PENYUSUN - pori.or.id

18

• Pembicara tamu pada Pertemuan Ilmiah di Luar Negeri/Internasional (usulan)

Invitation Letter

• Instruktur dalam kegiatan kursus dan workshop

Fotokopi Sertifikat

• Menjadi co-author dari makalah yang dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah PORI / LN

Fotokopi Makalah

Ilmiah

• Membimbing/mendidik secara magang o Spesialis Onkologi Radiasi o Fellowship/Spesialis disiplin lain

(usulan)

SK Pengangkatan

• Membimbing/mendidik dalam Program Terstruktur o Fakultas Kedokteran o Program Pendidikan Dokter

Spesialis Onkologi Radiasi

SK Pengangkatan

• Membuat Materi Pengajaran Onkologi radiasi.

• Menyusun Guidline/Protokol tata laksana pengobatan kanker

Fotokopi Materi

• Tugas pergi ke dalam/luar negeri sebagai onkologi radiasi dalam rangka pengembangan keilmuan/manajerial (usulan)

Surat tugas/undangan

Page 23: TIM PENYUSUN - pori.or.id

19

Lampiran 2

RINGKASAN PENILAIAN EVALUATOR

No Jenis Kegiatan Tempat SKP Total Nilai*

1a Kegiatan Pembelajaran Individu

1b Kegiatan Ilmiah Profesi

a. Kehadiran

b. Penilaian Evaluasi

2 Kegiatan Profesional

3 Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Profesi

4 Kegiatan Publikasi Ilmiah

5 Kegiatan Pengembangan Keilmuan

6 Etika Profesi

7 Kondisi Kesehatan

Total Niilai Minimum

*Nilai diisi berdasarkan Pedoman Pertungan SKP P2KB PORI (Lampiran 3) CATATAN / TEGURAN KOMISI ETIK Tidak Ada / Ada, ....................................................... KONDISI KESEHATAN Baik / Kurang Baik / Tidak Layak HASIL EVALUASI

a. Diberikan Sertifikat Ulang tampa syarat b. Diberikan Sertifikat Ulang dengan program

remedial dalam bidang yang tidak dipenuhi c. Ditolak/ Degradasi

Page 24: TIM PENYUSUN - pori.or.id

20

Lampiran 3

PEDOMAN PERHITUNGAN SKP P2KB PORI

KEBUTUHAN SKP TIAP 5 TAHUN Agar jenis kegiatan P2KB merata, jumlah SKP yang harus dikumpulkan dalam 5 tahun menurut ranah kegiatannya adalah sebagai berikut :

No Jenis Kegiatan SKP

1a Kegiatan Pembelajaran Individu 25

1b Kegiatan Ilmiah Profesi

a Kehadiran dalam Kegiatan Ilmiah sebagai Peserta dan Moderator

100

b. Penilaian Evaluasi 0

2 Kegiatan Profesional 100

3 Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Profesi

15

4 Kegiatan Publikasi Ilmiah 5

5 Kegiatan Pengembangan keilmuan 5

6 Etika Profesi Laik

7 Kondisi Kesehatan Sehat

Total Nilai Minimum 250

Page 25: TIM PENYUSUN - pori.or.id

21

PERHITUNGAN SKP MENURUT JENIS KEGIATAN 1. Kegiatan Pembelajaran Individu

a. Kegiatan Pembelajaran Individu

SKP Maksimum Dokumen

Pendidikan lanjutan S2 (usulan) 50

Fotokopi Sertifikat Pendidikan lanjutan S3 (usulan) 100

Fellowship Dalam/Luar Negeri

• < 1 bulan

• ≥ 1 bulan

5

10

Fotokopi Sertifikat Fellowship

Observership 3 Fotokopi Sertifikat / Surat Keterangan

Melakukan Penelitian sebagai Peneliti Utama

5 Ringkasan Hasil Penelitian

Membaca Jurnal 1 Jurnal ybs

Membuat Tinjauan Atas Kasus Khusus

1 Logbook / Salinan Status Pasien

b. Kegiatan Ilmiah

SKP Maksimum

Dokumen Peserta Moderator

Panitia

KONAS 20 2 2

Fotokopi Sertifikat Kegiatan

PIT 15 2 4

Rumah Sakit yang terakreditasi 10 1 3

Institusi Pendidikan Onkologi Radiasi

10 1 3

Skill Transfer Course

• Kursus

• Workshop

10 15

-

4

Diselengarakan oleh Organisasi profesi bukan PORI

5

2

4

Seminar Internasional (usulan) 15 10 -

Page 26: TIM PENYUSUN - pori.or.id

22

2. Kegiatan Profesional

Kinerja Terapi SKP

Maksimum Dokumen

Pasien Baru radiasi eksterna 2 D (usulan)

Surat verifikasi yang menunjukkan jumlah

pasien dan operasi dari RS dan ditandatangani oleh Komite Medik /

Direktur/ Kepala Departemen.

• <100 pasien 3

• 100 – 150 pasien /tahun 5

• 151 - 200 pasien /tahun 15

• ≥ 201 pasien baru/ tahun 25

Pasien baru radiasi eksterna 3 D (usulan)

• < 50 Pasien 5

• 50 – 75 pasien/tahun 15

• 76 – 100 pasien / tahun 20

• 101 – 125 pasien/ tahun 25

• ≥ 126 pasien / tahun 30

Pasien Baru Radiasi Eksterna IMRT

• <25 Pasien/ tahun 20

• 25 – 50 pasien/ tahun 25

• 51 – 75 pasien/ tahun 30

• ≥ 76 pasien/ tahun 35

Pasien Baru radiasi Eksterna SRT/SRS/IGRT (usulan)

• < 5 pasien/ tahun 25

• 5 – 10 pasien/ tahun 35

Page 27: TIM PENYUSUN - pori.or.id

23

• 11 – 15 pasien / tahun 40

• ≥ 16 pasien/ tahun 45

Brakhiterapi* 2D (usulan)

• < 25 pasien 3

• 25 – 50 pasien/ tahun 5

• 51 – 75 pasien/ tahun 15

• ≥ 76 pasien/ tahun 25

Brakhiterapi* 3D (usulan)

• < 10 pasien 10

• 10 – 20 pasien 15

• 20 – 30 pasien 20

• 30 – 40 pasien 25

• ≥ 41 pasien 30

Brakhiterapi* khusus: Implant / Nasofaring

• < 2 pasien / kasus 5

• 3 – 5 pasien / kasus 10

• 6 - 8 pasien / kasus 15

• ≥ 9 pasien / kasus 20

Note : * : Diperuntukkan yang hanya memiliki Pesawat Brakhiterapi saja. 3. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Profesi

Kegiatan Pengabdian Masyarakat *) SKP

Maksimum Dokumen

• Manajerial o Rapat Internal o Rapat Eksternal o Perencenaan – Pengembangan

Instalasi/ Departemen Radioterapi o Capaian kegiatan – Implementasi o Monitoring dan Evaluasi Instalasi/

Departemen Radioterapi

• Mengadakan penyuluhan penyakit kanker/ terapi radiasi

• Kerjasama dengan Organisasi Massa/ LSM

1 1 1

1 1

5

5

Surat Keterangan dari Pihak

Penyelenggara

Kegiatan Pengembangan Profesi *)

Page 28: TIM PENYUSUN - pori.or.id

24

• Menjadi Pengurus PORI ( Aktif jika mengikuti lebih dari ¾ rapat pengurus)

5/10 (usulan) SK Pengangkatan dalam Organisasi

• Menjadi Anggota PORI aktif 5

• Menjadi Anggota IDI 5

• Menjadi Anggota Perhimpunan lain yang bergerak di Bidang Onkologi

5

• Menjadi Anggota Organisasi Onkologi Internasional

10

4. Kegiatan Publikasi Ilmiah

5. Kegiatan Pengembangan Keilmuan

Media Publikasi Jumlah SKP Dokumen

Majalah Popular/Koran 5

Fotokopi Majalah/ Buku/

Karya Ilmiah

Dokumentasi pada Perpustakaan Lokal 5

Majalah Ilmiah Lokal 5

Majalah Ilmiah Nasional 5

Majalah Ilmiah Nasional Terakreditasi 5

Majalah Ilmiah Regional Terakreditasi 5

Majalah Ilmiah Internasional Terakreditasi 15

Monograf/Video Pendidikan 5

Buku Teks (ISBN tercantum) 5

Kegiatan/kali/tahun SKP

Maksimum Dokumen

• Media Cetak/Elektronik: Wawancara /Penyuluhan/ Nara Sumber 1

Kliping / Surat Keterangan dari

Media ybs

• Pertemuan Popular o Menjadi Moderator /Panelis/Nara

Sumber o Pembicara Tamu

2 2

Sertifikat/Surat Keterangan

• Pembicara Tamu Pertemuan Ilmiah dalam negeri yang diselenggarakan:

➢ Muktamar/Kongres Nasional

➢ PIT PORI

➢ Multidisiplin Ilmu

➢ Rumah Sakit terakreditasi

➢ Institusi Pendidikan

5 5 4 3 3

Sertifikat / Surat Keterangan

Page 29: TIM PENYUSUN - pori.or.id

25

• Pembicara tamu pada Pertemuan Ilmiah di Luar Negeri

10

Invitation Letter

• Instruktur dalam kegiatan kursus dan workshop

5 Fotokopi Sertifikat

• Menjadi co-author dari makalah yang dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah PORI / LN

2 Fotokopi

Makalah Ilmiah

• Membimbing/mendidik secara magang o Spesialis Onkologi Radiasi o Fellowship dr. spesialis disiplin lain

(usulan)

2 2

SK Pengangkatan

• Membimbing/mendidik dalam Program Terstruktur o Fakultas Kedokteran o Program Pendidikan Dokter Spesialis

Onkologi Radiasi

2 3

SK Pengangkatan

• Membuat Materi Pengajaran Onkologi Radiasi.

• Menyusun Guidline/Protokol tata laksana pengobatan kanker

2

3

Fotokopi Materi

• Tugas pergi ke dalam negeri sebagai onkolog dalam rangka pengembangan keilmuan/manajerial (usulan)

5

• Tugas pergi ke luar Negeri sebagai onkolog dalam rangka pengembangan keilmuan/manajerial (usulan)

10

Page 30: TIM PENYUSUN - pori.or.id

26

Lampiran 4

SURAT REKOMENDASI KEPADA KOLEGIUM ONKOLOGI RADIASI INDONESIA UNTUK PENERBITAN

SERTIFIKAT KOMPETENSI No. : Hal : Rekomendasi Re-sertifikasi Kompetensi Lamp. : Kepada Yth. Ketua Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia di- Jakarta Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa : Nama : Tempat/Tanggal Lahir : Nomor Anggota IDI : Nomor Anggota PORI : Alamat : Periode 5 tahun : Jumlah SKP yang dicapai selama 5 tahun : Berdasarkan penilaian atas dokumen P2KB, yang bersangkutan dinyatakan telah memenuhi syarat sehingga layak mendapat rekomendasi untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi. Jakarta, Atas Nama Komisi P2KB, ( )

Page 31: TIM PENYUSUN - pori.or.id