143
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN DAN DUKUNGAN SOSIAL (Studi Kasus di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto Dan Jombang) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh: ANIK SUPRIANI NIM : S540809103 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN DAN DUKUNGAN SOSIAL

(Studi Kasus di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto Dan Jombang)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh:

ANIK SUPRIANI

NIM : S540809103

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE

KEPRIBADIAN DAN DUKUNGAN SOSIAL DI UPT

PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

DAN JOMBANG

DISUSUN OLEH:

ANIK SUPRIANI S540809103

Telah Disetujui Oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd ....................... .................. NIP. 19440404 197603 1001 Pembimbing II Eti Poncorini, dr. MPd ........................ .................... NIP. 197503112002122002

Mengetahui Ketua Program Kedokteran Keluarga

Prof. Dr. Didik G.Gunawan Tamtomo,dr, PAK,MM, M.Kes NIP. 19480313 197610 1001

Page 3: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN DAN DUKUNGAN SOSIAL DI UPT

PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOKERTO DAN JOMBANG

Disusun Oleh:

Anik Supriani

S540809103

Telah Disetujui Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Prof. Dr. Didik Tamtomo, MM, M.Kes, PAK ....................... ............... NIP. 19480313 197610 1001 Sekretaris Dr. Nunuk Suryani, MPd ......................... ................ NIP. 196611081990032001 Anggota 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd .......................... ................. 2. Eti Poncorini, dr. MPd .......................... .................

Mengetahui Ketua Program Studi Kedokteran Kelurga Prof. Dr. Didik Tamtomo, MM, M.Kes, PAK .......................... .................. NIP. 19480313 197610 1001 Direktur Program Pasca Sarjana Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D ........................... .................. NIP. 195708 20198503 1004

Page 4: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PERNYATAAN

Nama : Anik Supriani

NIM : S540809103

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Tingkat Depresi Pada

Lansia Ditinjau Dari Tipe Kepribadian dan Dukungan Sosial Di UPT Panti

Werdha Mojopahit Mojokerto Dan Jombang adalah karya sendiri. Hal-hal yang

bukan karya saya, dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam

daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh tersebut.

Surakarta, Desember 2010

Yang membuat pernyataan,

Anik Supriani

Page 5: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas limpahan berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian tesis dengan

judul “Tingkat depresi pada lansia ditinjau dari tipe kepribadian dan dukungan

sosial di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto” Usulan penelitian tesis ini

dapat tersusun berkat adanya dukungan, doa, bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis

menghaturkan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Moch. Syamsul Hadi, dr, Sp.Kj (K), selaku Rektor

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan wawasan

ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan usulan penelitian ini.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan surat

keputusan pengangkatan Dosen Pembimbing tesis mahasiswa program

studi Magister Kedokteran Keluarga.

3. Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr, PAK, MM, M.Kes, selaku Ketua

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk

menempuh pendidikan di Program Studi Magister Kedokteran Keluarga.

4. Pancrasia Murdani, dr, MHPEd, selaku Ketua Minat Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah menyetujui permohonan ijin penelitian.

5. Prof. Dr. Samsi Haryanto,MPd, selaku dosen pembimbing I yang

senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam penulisan usulan

penelitian ini.

Page 6: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6. dr Eti Poncorini, M.Pd, selaku pembimbing II dalam penyusunan usulan

penelitian tesis ini

7. Kepala UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto dan Jombang yang telah

memberikan kesempatan pada peneliti untuk menyelesaikan penyusunan

usulan penelitian tesis ini.

8. Seluruh Dosen dan staff Akper Kosgoro yang telah memberikan masukan

serta saran demi untuk kesempurnaan ususlan penelitian tesis ini.

9. Keluarga tercinta dan semua teman – teman yang selalu memberikan

semangat untuk segera menyelesaikan usulan penelitian tesis ini.

10. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya penyusunan

ususlan penelitian tesis ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa usulan penelitian tesis ini masih terdapat

kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan. Akhir kata, penulis

berharap semoga ususlan penelitian tesis ini dapat dilanjutkan dan bermanfaat

bagi semua pihak.

Mojokerto, Desember 2010

Penulis

Page 7: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...................................................

HALAMAN PENGESAHAN TESIS...................................................................

PERNYATAAN....................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

DAFTAR TABEL................................................................................................

DAFAR GAMBAR..............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................

ABSTRAK............................................................................................................

ABSTRACK.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

A. Latar Belakang .........................................................................................

B. Identifikasi Masalah..................................................................................

C. Pembatasan Masalah...................................................................................

D. Rumusan Masalah.........................................................................................

E. Tujuan Penelitian......................................................................................

F. Manfaat Penelitian.......................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, HIPOTESIS.............

A. Konsep Teori................................................................................................

1. Konsep Dasar Lansia.................................................................................

2.Konsep Dasar kepribadian..........................................................................

3. Konse Dasar Dukungan Sosial..................................................................

B. Penelitian Yang Relevan...........................................................................

C. Kerangka Berpikir.....................................................................................

D. Hipotesis Penelitian..................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................

A. Jenis Penelitian...........................................................................................

B. Waktu dan Lokasi Penelitian...................................................................

i

ii

iii

iv

v

vii

ix

x

xi

xii

xiii

1

1

5

5

5

6

7

8

8

8

20

34

50

51

52

55

55

55

Page 8: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Populasi, Sample, Sampling................................................................. 55

D. Definisi Operasional..............................................................................

E. Instrumen Penelitian...............................................................................

F. Prosedur Pengumpulan Data.........................................................................

G. Tehnik Analisa Data..............................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................

A. Hasil Penelitian......................................................................................

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................................

2. Deskripsi Karakteristik Umum Responden.....................................

3. Deskripsi Karakteristik Khusus Responden....................................

4. Pengujian Hipotesis..........................................................................

B. Pembahasan............................................................................................

1. Perbedaan Pengaruh Tipe-Tipe Kepribadian.....................................

2. Perbedaan Pengaruh Dukungan Sosial.............................................

3. Interaksi Pengaruh Tipe Kepribadian dan Dukungan Sosial

Terhadap Tingkat Depresi................................................................

BAB V PENUTUP.............................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................................

B. Implikasi.................................................................................................

C. Saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

56

58

62

62

66

66

66

66

69

70

73

73

75

77

81

81

81

83

84

Page 9: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi Operasional....................................................................................

Tabel 2. Hasil Uji Realibilitas...............................................................................

Tabel 3. Waktu Pelaksanaan Penelitian..................................................................

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasar Pendidikan................................................

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasar Umur....................................................

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasar Status Perkawinan....................................

Tabel 7. Distribusi Responden Berdasar Agama....................................................

Tabel 8. Distribusi Responden Berdasar Alasan Masuk......................................

Tabel 9. Tipe Kepribadian Responden...................................................................

Tabel 10. Dukungan Sosial Responden................................................................

Tabel 11. Depresi Pada Lansia..............................................................................

Tabel 12. Hasil Analisis Kruskall-Wallis tentang Perbedaan Pengaruh Tipe-

Tipe Kepribadian..................................................................................

Tabel 13. Hasil Analisis Kruskall-Wallis Tentang Perbedaan Pengaruh

Dukungan Sosial...................................................................................

Tabel 14. Hasil Analisis Friedman Test Interaksi Pengaruh Tipe Kepribadian

Dan Dukungan Sosial Terhadap Tingkat Depresi..................................

Tabel 15. Kesimpulan Uji Statistik Friedman Test................................................

56 61 65 66 67 67 68 68 69 69 70 70 71 71 72

Page 10: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir................................................................................53

Page 11: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden Penelitian...................................

Lampiran 2. Formulir Persetujuan Menjadi Responden.......................................

Lampiran 3. Lembar Kuesioner ...........................................................................

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian..........................................................................

Lampiran 5. Surat Jawaban Penelitian..................................................................

Lampiran 6. Tabel Induk Uji Coba Kuesioner Tipe Kepribadian.............................

Lampiran 7. Hasil Uji Statistik Person Produck Moment Tipe Kepribadian.......

Lampiran 8. Tabel Induk Uji Coba Kuesioner Dukungan Sosial.........................

Lampiran 9. Hasil Uji Statistik Person Produck Moment Dukungan Sosial........

Lampiran 10. Tabel Induk Uji Coba Kuesioner Tongkat Depresi........................

Lampiran 11. Hasil Uji Statistik Person Produck Moment Tingkat Depresi.......

Lampiran 12. Hasil Pengumpulan Data................................................................

Lampiran 13. Hasil Uji SPSS Kruskall-Wallis....................................................

Lampiran 14. Hasil Uji SPSS Friedman Test.......................................................

87 88 89 99 100 101 102 114 115 120 121 127 128 130

Page 12: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

ABSTRACT

Anik Supriani, S540809103. 2010. Depression Rate In Reviewed Elderly Type Of Personality And Social Support In UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Thesis: The Master of the Family Medicine Department in Health Professions Education Program Postgraduate Program Sebelas Maret University of Surakarta

The prevalence of depression is a disorder incident psychological top of the elderly. Depression is caused by many factors from outside or from within. Type personality and social support can affect levels of depression in the elderly. Introverted personality type and less social support lead to value severe levels of depression.

This research aims to determine differences the influence of personality types and social support on the level of depression in elderly in UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto.

This research of cross sectional studies, in Panti Werdha Mojopahit Mojokerto with a sample of 30 elderly, simple random sampling technique dependent sampling. Variable levels of depression in the elderly, the independent variable type personality and social support. Data collected with using questionnaires and analyzed with the Kruskal - Wallis and friedman test.

Based results found no differences influence the types of introvert and extrovert personalities on the level depression in the elderly (ρ = 0.000), there are differences influence less social support and well on the level of depression in the elderly (ρ = 0.001), no interaction effect of type personality and social support to levels of depression (ρ = 0.000).

So introverted personality type with social support less cause depression levels of high value severe depression. Expected the family and the nursing staff understand the type of personality the elderly and provide support social care of the elderly as possible to reduce levels of depression in the elderly. Keywords: personality type, social support, level depression

Page 13: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lanjut usia (lansia) jumlahnya akan meningkat dengan peningkatan taraf

kesehatan bangsa Indonesia.Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan

tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan menurunnya

kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stressor. Pada umumnya tanda

proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah

pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada faktor-faktor risiko yang

mempengaruhi penuaan, yaitu faktor endogen dan faktor eksogen. Salah satu

faktor endogennya adalah tipe kepribadian, karena kepribadian seseorang akan

sangat berpengaruh sejak muda hingga setelah memasuki masa lansia. Sedangkan

faktor eksogennya adalah dukungan sosial yang akan menentukan ketentraman

hidup lansia (Kuntjoro, 2002).Keberadaan lansia dalam melewati kehidupannya

dengan tetap tinggal bersama keluarga dan ada pula yang hidup dipanti. Lansia

yang tinggal dipanti memiliki sisi positif, lingkungan panti dapat memberikan

kesenangan tersendiri karena sosialisasi dilingkungan yang memiliki tingkat usia

sebaya (Soepangat, 2004). Dalam segi perawatan yang diberikan, petugas dipanti

mempunyai pengalaman maupun ketrampilan khusus perawatan lansia sehingga

kualitas hidup dari segi fisik maupun mental dalam kondisi stabil. Kecemasan

yang terjadi pada lansia dapat menciptakan mekanisme pertahanan yang negatif

sehingga muncul depresi, terutama wanita mempunyai insiden lebih sering

3

Page 14: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(Sa’abah, 2000). Lansia di UPT Panti werdha Mojopahit Mojokerto sebanyak 38

lansia yang banyak mengatakan merasa sedih jauh dari keluarga , merasa tidak

berguna dan berharga. Selain itu banyak lansia yang habis pensiun kemudian

masuk panti merasa sudah tidak berguna dan berkurang hubungan dengan

masyarakat. diharapkan keadaan lansia bisa dalam kondisi sehat fisik maupun

mental. Tapi pada kenyataannya tidak semua penghuni panti dalam kondisi mental

yang stabil. Didapatkan lansia yang mengalami depresi dipanti jompo 21% dari 70

lansia (Ballo dikutip Luecknenotte, 1998).

Perubahan-perubahan secara fisik maupun mental banyak terjadi saat

seseorang memasuki usia senja (Wirakusumah, 2000). Penyakit-penyakit mental

akibat penuaan, seperti depresi, hipokondriasis, demensia, delirium, ansietas,

paranoid dan sebagainya. Pada lansia, depresi merupakan salah satu problem yang

sering ditemukan. . Tahun 2015 jumlah lanjut usia diperkirakan mencapai 24,5

juta orang (Sikhan,2009). Di Jawa Timur jumlah lanjut usia mencapai 3,5 juta

orang lansia (BPS 2003). Selain itu berdasarkan data terbaru tahun 2010 yang

didapatkan dari Dinas Sosial Mojokerto bahwa jumlah lanjut usia yang ada di

Mojokerto kurang lebih sekitar 2000 jiwa. Prevalensi depresi pada lansia 15 -

20% dari populasi usia lanjut di masyarakat menderita depresi (Darmodjo, 2004).

Pada tahun 2020 depresi akan menduduki urutan teratas dari negara berkembang

termasuk Indonesia (FKUI, 2000). Menurut the national old people’s walfare

council di Inggris yang dikutip oleh Nugroho (2000) menyatakan bahwa depresi

merupakan salah satu penyakit atau gangguan umum pada lansia yang menduduki

rangking atas. Pada usia lanjut, dimana stressor sering menyebabkan depresi dan

Page 15: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kemampuan beradaptasi sudah menurun, akibat depresi pada usia lanjut sering

kali tidak sebaik usia muda (Van der Carmmen dikutip Darmojo, 2004). Adanya

depresi yang berkelanjutan dengan disertai gejala rasa putus asa, rasa cemas yang

hebat, rasa tidak berharga lagi, gangguan nafsu makan, gangguan tidur berat, serta

aktivitas lain akan berisiko percobaan bunuh diri.

Depresi bukan merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh patologi

tunggal tetapi bersifat multifaktorial (Darmodjo, 2004). Depresi merupakan suatu

gangguan afektif yang ditandai dengan hilangnya minat atau kesenangan dalam

aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari dan pada waktu yang lampau

(Townsend, 1998). Terjadinya depresi pada lansia merupakan interaksi faktor

biologis, psikologis dan sosial. Faktor sosial adalah berkurangnya dukungan

sosial, kesepian, berkabung, kemiskinan dapat mencetuskan depresi. Pada

penelitian yang dilakukan Erawati (2002) dukungan keluarga mempunyai

hubungan yang signifikan dengan tingkat depresi pada lansia yang berarti semakin

baik dukungan keluarga yang diterima lansia semakin kecil kemungkinan untuk

terjadi depresi pada lansia tersebut. Dukungan sosial berasal dari seorang yang

mempunyai ikatan emosi sangat mendalam, keluarga, teman, petugas panti, orang

yang sangat dipercaya atau orang yang sangat dicintai, sangat besar manfaatnya

bagi seseorang yang apabila tidak terpenuhi akan menyebabkan depresi (Kuntjoro,

2002). Sedangkan faktor psikologis yang berperan dalam timbulnya depresi

adalah tipe kepribadian introvert yang timbul rasa kurang percaya diri,

kecenderungan perenung/pemikir, suka menyendiri, dan kecenderungan

membayangkan kesukaran dalam hidup yang seringkali dapat menimbulkan

Page 16: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

depresi (Ingram, 2003). Dari aspek biologis lansia mengalami kehilangan dan

kerusakan banyak sel-sel syaraf maupun zat neurotransmitter. Depresi pada usia

lanjut seringkali kurang atau tidak terdiagnosis karena kombinasi beberapa gejala

gangguan depresi (Darmojo, 2004). Menurut Ericson tahap lansia sebagai tahap

integrity versus dispair yakni individu yang cukup melampaui tahap ini akan

dapat beradaptasi dengan baik, menerima berbagai perubahan dengan tulus,

mampu berdamai dengan keterbatasannya, dan bertambah bijak menyikapi

kehidupan. Sebaliknya mereka yang gagal akan melewati tahap ini dengan penuh

pemberontakkan, putus asa dan ingkar terhadap kenyataan yang dihadapinya

(FKUI, 2000). Sukses tidaknya seseorang melewati tahap ini dipengaruhi oleh

maturitas kepribadian, tekanan hidup yang dihadapinya, dan dukungan dari sosial

sekitar. Hampir semua orang sekali waktu dalam hidupnya pernah memiliki

pikiran untuk lebih baik mati saja. Motivasi ini sangat kompleks. Apakah buah

pikiran itu akan menjadi perbuatan atau tidak, tergantung pada keadaan

lingkungan sosial dan fisik, serta juga pada keadaan jiwa maupun badan orang itu.

Pada lansia yang mengalami depresi yang berkelanjutan akan mengalami krisis

mental, bilamana tidak teratasi maka individu yang bersangkutan akan jatuh

kedalam keadaan yang lebih buruk lagi (bunuh diri) (Maramis, 2004).

Melihat keragaman masalah atau dampak akibat depresi pada lansia dan

dengan adanya penghuni panti yang mengalami depresi diharapkan pengelola

panti dapat mengetahui hubungan tipe kepribadian dan dukungan sosial dengan

depresi pada lansia. Pengelola panti dapat memberikan intervensi untuk mencegah

atau mengurangi depresi pada lansia, yaitu dengan cara mengembangkan persepsi

Page 17: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

diri lansia yang positif dan realistik sesuai tipe kepribadian; mengatasi kesedihan

dengan pendekatan hangat, menerima, dan empati; strategi pertahanan dengan

pelaksanaan aktivitas sehari-hari dan evaluasi potensi diri lansia; jalin hubungan

terapeutik dengan komunikasi terbuka; serta meningkatkan hubungan sosial yang

berharga dengan mendukung respon adaptif lansia dan ketrampilan interpersonal

yang efektif (Stuart Sundeen, 1998).

B. Identifikasi Masalah

1. Dukungan sosial yang baik dapat menurunkan terjadinya depresi pada lansia.

2. Pentingnya mengenal tipe kepribadian lansia dalam menrunkan depresi pada

lansia.

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan uraian di depan agar permasalahan yang dikaji tidak terlalu

luas maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Tipe kepribadian dan dukungan sosial variable bebas

2. Depresi lansia variable terikat.

D. Rumusan Masalah

1. Adakah perbedaan pengaruh antara tipe kepribadian introvert dan ekstrovert

terhadap tingkat depresi pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit

Mojokerto?

Page 18: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Adakah perbedaan pengaruh pada lansia antara lansia yang mendapat

dukungan sosial kurang dan baik terhadap tingkat depresi pada lansia di UPT

Panti Werdha Mojopahit Mojokerto?

3. Apakah ada interaksi pengaruh antara tipe kepribadian dengan dukungan

sosial terhadap tingkat depresi pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit

Mojokerto?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis perbedaan pengaruh tipe kepribadian dan dukungan

sosial terhadap tingkat depresi pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit

Mojokerto.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis perbedaan pengaruh pada tipe-tipe kepribadian (introvert

dan ekstrovert) terhadap tingkat depresi pada lansia di UPT Panti Werdha

Mojopahit Mojokerto.

b. Menganalisis perbedaan pengaruh pada lansia yang mendapat dukungan

sosial kurang dan baik terhadapap tingkat depresi pada lansia di UPT

Panti Werdha Mojopahit Mojokerto.

c. Menganalisis interaksi pengaruh antara tipe kepribadian dengan dukungan

sosial terhadap tingkat depresi pada lansia di UPT Panti Werdha

Mojopahit Mojokerto.

Page 19: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan

ilmu keperawatan gerontik

b. Diharapkan dapat menambah wacana studi dalam ilmu keperawatan

gerontik tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat

depresi pada lansia.

2. Manfaat praktis

a. Diharapkan dapat menambah masukan bagi lansia dalam mengurangi

keadaan depresinya

b. Diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan dalam

menanggulangi depresi lansia pada penghuni panti.

Page 20: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Konsep Teori

1. Konsep Dasar Lansia

a. Definisi lansia

Menurut UU Kesehatan nomor 23 tahun 1992 pasal 19 ayat 1

“Manusia usia lanjut (Growing old) adalah seseorang yang karena usianya

mengalami perubahan biologis, fisik, sikap, perubahan akan memberikan

pengaruh pada keseluruhan aspek kehidupan termasuk kesehatan”.

Lanjut usia adalah seseorang laki-laki atau perempuan yang berusia

60 tahun atau lebih, baik yang secara fisik masih berkemampuan (potensial)

maupun karena sesuatu hal tidak lagi mampu berperan secara aktif dalam

pembangunan (tidak patensial) (Sikhan. 2009).

b. Batasan-batasan lansia

1) Menurut organisasi kesehatan dunia WHO (dikutip Nugroho, 2000).

Batasan umur lansia sebagai berikut:

a) Usia pertengahan atau middle age ialah kelompok usia 45 sampai 59

tahun.

b) Lanjut usia atau elderly ialah kelompok usia 60 tahun sampai 70 tahun

c) Lanjut usia tua atau old ialah kelompok usia 75 tahun sampai 90

tahun.

d) Usia sangat tua atau very old ialah kelompok usia diatas 90 tahun.

10

Page 21: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2) Menurut Koessoenoto Setyonegoro (dikutip Nugroho, 2000).

a) Usia dewasa muda atau elderly adulthood yaitu usia sekitar 18 tahun

atau 20 tahun sampai 25 tahun.

b) Usia dewasa penuh atau midlle years atau maturitas yaitu usia 25

tahun sampai 60 tahun atau 65 tahun.

c) Lanjut usia atau geriatric age yaitu usia lebih dari 65 atau 70 tahun,

dalam hal ini dibagi untuk usia:

(1) Usia 70 sampai 75 tahun atau young old.

(2) Usia 75 sampai 80 tahun atau old.

(3) Usia lebih dari 80 tahun atau very old.

c. Teori-teori proses menua (Darmodjo, 1999)

1) Teori Geriatric Clock

Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk

spesies tertentu. Tiap spesies didalam inti selnya mempunyai suatu jam

genetik yang telah diputar menurut replikasi tertentu. Jam ini akan

menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidal diputar,

jadi menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal

dunia meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit

akhir.

Konsep geriatric clock didukung oleh kenyataan bahwa ini merupakan

cara menerangkan mengapa pada beberapa spesies terlihat adanya

perbedaan harapan hidup yang nyata.

Page 22: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) Teori Error Catastrope atau mutasi somatic

Hal-hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam

menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya proses menua adalah

faktor lingkungan yang menyebabkan terjadi mutasi somatik.

Sekarang sudah umum diketahui bahwa radiasi dan zat imia dapat

memperpendek umur sebaliknya untuk menghindari terkenanya

radiasi atau tercemar zat kimia yang bersifat karsinogenik atau toksik

dapat memperpanjang umur.

Menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresif pada DNA

sel somatik akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan

fungsional sel tersebut.

3) Teori Rusaknya Sistem Imun Tubuh

Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi

dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh

mengenali dirinya sendiri (self recognition).

Jika mutasi somatik menyebabkan terjadinya kelainan pada

antigen permukaan sel maka hal ini dapat menyebabkan sistem imun

tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai

sela asing dan menghancurkannya. Perubahan inilah yang menjadi

dasar terjadinya peristiwa autoimun.

4) Teori Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidal stabilnya

radikal bebas atau kelompok atom mengakibatkan oksidasi oksigen

Page 23: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini

menyebabkan sel-sel tidak bisa regenerasi.

5) Teori Menua akibat Metabolisme

Pada tahun 1935 Mc. Kay Etal memperlihatkan bahwa

pengurangan intake kalori pada rodentia muda akan menghambat

pertumbuhan dan memperpanjang umur. Perpanjangan umur karena

penurunan jumlah kalori tersebut antara lain disebabkan karena

menurunnya salah satu atau beberapa proses metabolisme.

d. Faktor-faktor risiko penuaan (Wirakusumah, 2000)

Penuaan dapat terjadi secara fisiologis dan patologis. Perlu hati-

hati dalam mengidentifikasi penuaan. Bila seseorang mengalami penuaan

fisiologis, diharapkan mereka tua dalam keadaan sehat. Ada faktor-faktor

risiko yang mempengaruhi penuaan seseorang, yaitu:

1) Faktor endogen, yaitu faktor bawaan (keturunan) yang

berbeda pada setiap individu. Faktor inilah yang mempengaruhi

perbedaan efek menua pada setiap individu, dapat lebih cepat atau

lebih lambat. Seperti seseorang yang mempunyai bawaan penuaan

dini, penyakit tertentu, perbedaan tingkat intelegensia, warna kulit

dan tipe kepribadian. Seseorang yang memahami adanya faktor

keturunan yang dapat mempercepat proses penuaan harus lebih

hati-hati. Ia harus berusaha menangkal efek negatif yang

ditimbulkan oleh genetiknya. Misalnya, seseorang yang

mempunyai keturunan terkena diabetes atau obesitas maka perilaku

Page 24: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pola makan, aktivitas atau perilaku lainnya tidak bisa sama dengan

orang yang berisiko.

Faktor intelegensia sedikit banyak mempengaruhi proses

penuaan. Umumnya orang berintelegensia tinggi cenderung

memiliki pola pikir kedepan yang lebih baik sehingga berusaha

menerapkan pola hidup sehat. Ras kulit juga akan mempengaruhi

kecepatan proses penuaan. Golongan kulit putih mempunyai risiko

terserang osteoporosis lebih tinggi daripada kulit hitam.

Perbedaan tipe kepribadian dapat juga memicu seseorang lebih

awal memasuki masa lansia. Kepribadian yang selalu ambisius,

senantiasa dikejar-kejar tugas, cepat gelisah, mudah tersinggung,

cepat kecewa dan sebagainya akan mendorong seseorang cepat

stres dan frustasi. Akibatnya, orang tersebut mudah mengalami

berbagai penyakit.

2) Faktor eksogen, yaitu faktor luar yang dapat mempengaruhi

penuaan. Biasanya faktor lingkungan, sosial budaya dan gaya

hidup. Misalnya, diet atau asupan gizi, merokok, polusi, obat-

obatan maupun dukungan sosial. Faktor lingkungan dan gaya hidup

berpengaruh luas dalam menangkal proses penuaan. Tidak heran

bila untuk menyangkal proses penuaan dilakukan dengan cara

menyiasati faktor ini.

Page 25: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

e. Perubahan-perubahan lanjut usia (Nugroho, 2000)

1) Perubahan fisik

(a) Sel

(1) Lebih sedikit jumlahnya

(2) Lebih kecil ukurannya

(3) Berkurangnya jumlah cairan tubuh

(b) Sistem persyarafan

(1) Cepatnya menurun hubungan persyarafan

(2) Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi khususnya

dengan stress

(3) Mengecilnya syaraf panca indera

Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,

mengecilnya syaraf penciuman, dan perasa lain sensitif

terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan

terhadap suhu dingin.

(c) Sistem pendengaran

(1) Prebiaskusis atau gangguan pada pendengaran.

Hilangnya kemapuan atau daya pendengaran pada telinga

dalam terutama terhadap bunyi suara atau nada tinggi, suara

tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia

diatas 65 tahun.

(2) Membran tympani menjadi atropi

(3) Terjadinya pengumpulan serumen yang dapat mengeras karena

meningkatnya kerotin.

Page 26: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(d) Sistem penglihatan

(1) Spingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap

sinar

(2) Kornea lebih terbentuk sferis atau bola

(3) Lensa lebih suram

(4) Meningkatnya ambang peningkatan sinar

(5) Hilangnya daya akomodasi

(6) Menurunnya lapang pandang

(e) Sistem kardiovaskuler

(1) Katub jantung menebal dan menjadi kaku

(2) Kemampuan memompa darah menurun 1% setiap tahun

sesudah berumur 20 tahun. Hal ini menyebabkan menurunnya

kontraksi dan volumenya.

(3) Kehilangnya elastisitas pembuluh darah

(4) Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya

resistensi dari pembuluh darah perifer.

(f) Sistem respirasi

(1) Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku

(2) Menurunnya aktifitas silia

(3) Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas berat,

kapasitas pernafasan maksimal menurun

(4) alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya

berkurang

Page 27: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(5) O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg

(6) CO2 pada arteri tidak berganti

(7) Kemampuan untuk batuk berkurang

(g) Sistem gastrointestinal

(1) Kehilangan gigi

Penyebab utama adanya periodental disease yang biasa

terjadi setelah umur 30 tahun. Penyebab lain meliputi

kesehatan gigi yang buruk.

(2) Indera pengecap menurun

Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi

pengecap, hilangnya sensitifitas dari syaraf pengecap dilidah

terutama rasa manis dan asin.

(3) Oesofagus melebar

(4) Lambung

a)) Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi

b)) Fungsi absorbsi melemah

(5) Liver

Makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan,

berkurangnya aliran darah.

(h) Sistem genito urinaria

(1) Ginjal

Page 28: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Mengecil dan nephron menjadi atropi sehingga aliran darah

ke ginjal menurun sampai 50% fungsi tubulus berkurang,

penyaringan di glomerulus menurun.

(2) Vesiko urinaria atau kandung kemih

Otot-otot menjadi lemah kapasitasnya menurun sampai 200

ml atau penyebabnya frekuensi buang air kecil menigkat.

(3) Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria usia

diatas 65 tahun.

(4) Atropi vulva

(5) Vagina

Sel lendir menjadi kering, elastisitas jaringan menurun juga

permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi

sifatnya alkali, terjadi perubahan warna.

(6) Daya seksual

Orang-orang yang makin menua masih juga

membutuhkannya, tidak ada batasan umur tertentu dimana

fungsi seksual seseorang berhenti.

(i) Sistem endokrin

(1) Produksi dari hampir semua hormon menurun

(2) Fungsi parathyroid dan sekresinya tidak berubah

(3) Pituitari

Page 29: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Pertumbuhan hormon terhadap terapi lebih rendah dan hanya

dalam pembuluh darah. Berkurangnya produksi dari ACTH,

TSH, FSH, dan LH.

(4) Menurunnya produksi aldosteron

(5) Menurunnya sekresi hormon kelamin

Misalnya: progesteron, estrogen, testosteron

(j) Sistem kulit

(1) Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak

(2) Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu

(3) Rambut dalam hidung dan telinga menebal

(4) Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan

vaskularisasi.

(5) Kuku jari tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk

(6) Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya

(k) Sistem muskuloskeletal

(1) Tulang kehilangan density atau cairan dan makin rapuh

(2) Kiposis

(3) Pinggang, lutut dan jari-jari pergelangan terbatas

(4) Discusintervertebralis menipis dan menjadi pendek atau

tingginya berkurang

(5) Persendian membesar dan menjadi kaku

(6) Tendon mengkerut dan mengalami sklerosis

(7) Atropi serabut otot atau otot-otot serabut mengecil

Page 30: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Serabut otot mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi

lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor

2) Perubahan mental

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental

a) Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa

b) Kesehatan umum

c) Tingkat pendidikan

d) Keturunan (hereditas)

e) lingkungan

3) Perubahan psikososial

a) Pensiun

Nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya, dikaitkan

dengan peranan dalam perkerjaannya.

b) Merasakan atau sadar akan kematian.

c) Perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki rumah perawatan

bergerak lebih sempit.

d) Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan.

e) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.

f) Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial sehingga

timbul depresi.

g) Gangguan syaraf panca indera timbul kebutaan dan ketulian.

h) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.

Page 31: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

i) Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan

teman-teman dan keluarga.

j) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik.

4) Perubahan spiritual

a) Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya

(Maslow dikutip Nugroho, 2000).

b) Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini

terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan

Zentner dikutip Nugroho, 2000).

f. Penyakit yang sering dijumpai pada lansia

Menurut “The National Old People’s Welfare Council” di Inggris

yang dikutip Nugroho (2000) mengemukakan bahwa penyakit atau

gangguan umum pada lansia ada 12 macam, yakni:

1) Depresi

2) Gangguan pendengaran

3) Bronkitis kronis

4) Gangguan pada tungkai/sikap berjalan

5) Gangguan pada sendi

6) Anemia

7) Demensia

8) Gangguan penglihatan

9) Ansietas

10) Dekompensasi kordis

Page 32: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

11) Diabetes mellitus, osteomalisia, dan hipotiroidisme

12) Gangguan pada defekasi

2. Konsep Dasar Kepribadian

a. Definisi kepribadian

Menurut Sunaryo (2004) menyatakan bahwa ada beberapa

pendapat batasan atau definisi kepribadian, diantaranya sebagai berikut:

1) Kepribadian adalah bagaimana individu menampilkan dan

menimbulkan kesan bagi individu lain.

2) Kepribadian adalah sesuatu organisasi yang dinamis dari sistem-sistem

psikologis didalam individu yang menentukan penyesuaian yang khas

terhadap lingkungannya.

3) Kepribadian adalah keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku

yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus-

dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan

terhadap segala rangsang, baik yang datang dari dalam dirinya maupun

lingkungannya sehingga corak dan cara kebiasaan itu merupakan suatu

kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu.menerus terhadap

hidupnya.

4) Kepribadaian adalah struktur yang terdiri dari tiga sistem, id, ego dan

superego.

5) Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun

Page 33: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

6) Kepribadian adalah himpunan segala fungsi kejiwaan seseorang sebagai

suatu kesatuan dinamis dengan mengusahakan penyesuaian diri orang

tadi terhadap tuntutan hidup sambil menjaga keseimbangan diri, baik

secara fisik (jasmani) maupun psikis (rohaniah).

7) Kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata tertib dan keharmonisan

terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda dilakukan si

individu.

Jadi kepribadian meliputi segala corak tingkah laku individu yang

terhimpun dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri

terhadap segala rangsang, baik yang datang dari luar dirinya atau lingkungannya

(eksternal) maupun dari dalam dirinya sendiri (internal) sehingga corak tingkah

lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu.

Dengan kata lain, segala tingkah laku individu adalah manifestasi dari kepribadian

yang dimilikinya sebagai perpaduan yang timbul dari dalam diri dan

lingkungannya.

Dari perumusan kepribadian diatas disimpulkan bahwa kepribadian

berkembang sesuai dengan cara penyesuaian terhadap lingkungan sehingga dapat

dikatakan bahwa kepribadian merupakan suatu hasil dari fungsi keturunan dan

lingkungan.

Tipe kepribadian berkenderungan relatif stabil, karena kepribadian

seseorang akan sangat berpengaruh sejak muda hingga setelah memasuki masa

lansia (Kuntjoro,2002). Dalam usaha mengerti seseorang, mengerti

Page 34: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

kepribadiannya perlu kita mengikuti lingkungan manakah yang berperan pada

proses perkembangan dan masa hidupnya.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian

Menurut Sabri (2001) dalam mempelajari kepribadian kita perlu

mengetahui bagaimana sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian itu terbentuk dan

bagaimana proses perkembangannya, siapa-siapa dan apa saja peristiwa-

peristiwa yang mempengaruhi perkembangannya. Dalam hubungan ini ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan/perkembangan

kepribadian, yaitu:

1) Heredity

Untuk mengetahui bagaimana atau sejauh mana pengaruh heredity

atau warisan genetik atau pembawaan terhadap perkembangan atau

pembentukan kepribadian, kita bisa peroleh dari hasil-hasil penelitian

yang dilakukan para ahli psikologi, dengan cara mambandingkan antara

orang-orang yang hereditasnya sama, tetapi hidup di alam lingkungan

yang berbeda-beda. Dalam hal ini kita perlu percaya kepada hasil studi

para ahli yang dilakukan tehadap anak kembar identik.

Dalam kenyataan di masyarakat, si kembar banyak dipengaruhi

kerjasama lingkungan; pada umumnya orang-orang tua cenderung

memperlakukan anak-anak kembar secara kembar segala-galanya; ini

berarti bahwa faktor lingkungan juga seolah-olah sudah cukup dapat

memaksa untuk menyamakan kepribadian sepasang anak kembar. Tetapi

hasil penelitian yang dilakukan para ahli psikologi diatas telah

Page 35: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

membuktikan bahwa kesamaan kepribadian pada sepasang anak kembar

identik tidak cukup dipengaruhi faktor lingkungan tersebut.bagi anak

kembar identik dipisahkan hidupnya atau lingkungannya, karena tidak

dikehendaki sama kepribadiannya,maupun yang dipaksakan dengan

perlakuan atau pengalaman kekembaran yang sama, akan tetapi tetap

terbukti kepribadian mereka sama juga; dan kesamaannya itu tidak dapat

diterangkan oleh sebab faktor lingkungan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa heredity dalam hal ini merupakan faktor yang lebih

berpengaruh dari pada faktor lingkungan.

Di samping itu, penyelidikan yang lain juga telah membuktikan

bahwa ciri-ciri kepribadian tertentu yang spesifik adalah warisan genetik

semata-mata. Demikian pula halnya dengan sifat introvert, ambivert, dan

ekstrovert telah terbukti melalui penelitian, ciri-ciri kepribadian tersebut

banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur genetic atau heredity yang sudah

menjadi pembawaan seseorang sejak lahir.

2) Pengalaman

Meskipun setiap unsur heredity anak mudah mereaksi terhadap

pengalaman-pengalaman baru (menurut tingakat kematangan atau

kecenderungan temperamennya), akan tetapi reaksi-reaksinya itu akan

berubah oleh interaksinya dengan orang tua, teman main, sanak keluarga

dan sebagainya.

Menurut kenyataan yang bisa menghasilkan atau membentuk

kepribadian yang “well adjusted” itu sebetulnya bukan masalah cara,

Page 36: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

tetapi masalah situasi (pengalaman yang dialami anak) dilingkungan

keluarga itu sendiri, yaitu apabila setiap lingkungan mampu memelihara

rasa aman dan perasaan saling menghargai satu sama lain yang selaras

atau mengimbangi situasi yang ada di luar rumah, maka anak-anak akan

berkembang menjadi orang yang “well adjusted”.

3) Kebudayaan

Tingkah laku dapat diwariskan orang tua kepada anak, karena anak

mempunyai kecenderungan meniru tingkah laku atau perbuatan yang

dilakukan orang tua dan orang lain yang dekat dengan nya. Banyak

aspek-aspek budaya dan sikap-sikap moral yang diwariskan pada anak-

anak melalui cara-cara peniruan seperti ini.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa faktor-faktor lingkungan yang

membentuk kepribadian itu sangat berkaitan erat denga aspek-aspek

budaya yang ditunjukkan oleh pribadi-pribadi orang yang dijadikan

contoh peniruan si anak. Setiap kebudayaan/masyarakat mempunyai

masing-masing standart tingkah laku sendiri-sendiri sebagai model

tingkah laku yang diakui masyarakat dan merupakan sifat-sifat

kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap warganya. Pengaruh

kebudayaan bersifat multidimensional dan berlangsung seumur hidup.

c. Pola dan struktur kepribadian

Menurut Sabri (2001), pola kepribadian yang dimaksud disini,

ialah gambaran tentang garis-garis besar (bentuk) kepribadian manusia pada

umumnya. Menurut ahli psikologi, pola kepribadian ini terdiri dari dua

Page 37: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

bagian: sebagian disebut “The Concept of Self” yang merupakan core atau

pusat atau terasnya bentuk kepribadian kita: dan sebagian lainnya disebut

“Trait” yang merupakan kemudi atau rodanya kepribadian itu. “Trait” ini

berhubungan erat dan dipengaruhi oleh bagian pusat (self concept). Jadi

konsep ini terbentuk dari respon atau penerimaan orang terhadap dirinya.

Sedangkan “Ideal self concept” adalah gambaran orang mengenal apa yang

mereka cita-citakan dari dirinya. “Trait” atau sifat-sifat pribadi, adalah

pola-pola penyesuaian diri seseorang, yang sudah menjadi sifat atau

kualitas tingkah lakunya yang spesifik; seperti misalnya reaksi terhadap

frustasi, cara dalam menghadapi masalah dan sebagainya. Sifat-sifat

kepribadian ini menyatu dan dipengaruhi oleh self concept. Dalam

menggambarkan kepribadian secara ilmiah, ahli psikologi mencoba mencari

atau menunjukkan karakteristik atau ciri-ciri terpenting dari tingkah laku

individu yang tampak dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri khas daripada

tingkah laku individu itu disebut ciri-ciri kepribadian (personality trait).

Menurut Jung seperti dikutip Kartono (1996) kepribadian atau

psyche adalah totalitas dari semua peristiwa psikis, baik yang sadar meupun

tidak sadar. Kedua-duanya mempunyai fungsi adaptasi. Alam sadar

(kesadaran atau consious) yang berfungsi untuk mengadakan penyesuaian

terhadap dunia luar. Alam sadar ini tidak lain adalah ego. Alam tak sadar

(ketidaksadaran atau unconsious) yang berfungsi mengadakan adaptasi atau

penyesuaian terhadap kehidupan batiniah (dunia dalam). Ketidaksadaran itu

menjadi tenaga primer bagi manusia. “ketidaksadaran itu merupakan induk

Page 38: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kreatif yang kekal dari kesadaran” kata Jung. Karena itu ketidaksadaran

bukanlah lawan dari kesadaran, akan tetapi merupakan faktor pelengkap

bagi kesadaran, agar kedua-duanya bisa berfungsi dengan sehat.

d. Tahapan kepribadian

Pembahasan pakar psikologi tentang tahapan kepribadian terutama

menyangkut perbedaan individual maupun karakteristiknya yang

membedakan satu individu dari individu yang lain. Menurut Atkinson

(1996) individu itu dari lahir mengalami tahapan-tahapan yang penting,

yaitu:

1) Masa kanak-kanak (pembentukan kepribadian)

Bayi lahir dengan potensialitas tertentu. Karakteristik fisik pada

dasarnya ditentukan pada saat konsepsi. Intelegensi dan kemampuan

khusus tertentu, dalam beberapa hal juga bergantung pada hereditas.

Jadi belum memiliki bermacam-macam sifat yang kemudian

dimilikinya. Dengan kata lain belum memiliki kepribadian. Penelitian

pada bayi yang baru lahir menemukan bahwa perbedaan karakteristik

seperti tingkat keaktifan, rentang perhatian, kemampuan untuk

menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, dan suasana hati

umumnya, dapat diamati segera setelah kelahiran. Salah seorang bayi

mungkin mempunyai karakteristik aktif, mudah terganggu dan mau

menerima objek serta orang baru; bayi yang lain mungkin pasif, tekun

berkonsentrasi pada suatu aktifitas, dan takut pada hal-hal yang baru.

Karakteristik temperamen awal ini cenderung bertahan dalam diri anak.

Page 39: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Orang tua memberikan respon yang berbeda terhadap bayi yang

mempunyai karakteristik berbeda. Dalam hal ini, terjadi proses timbal

balik yang memperkuat karakteristik kepribadian yang ada sejak lahir.

Pertumbuhan merupakan proses diferensiasi dan integrasi yang

berlangsung terus-menerus. Anak kecil telah menunjukkan perbedaan-

perbedaan yang berkualitas, misalnya perbedaan ekspresi-ekspresi

emosional yang cenderung untuk tetap dan terbentuk menjadi cara

penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya. Jadi beberapa tingkah

laku anak itu merupakan perintis bagi pola-pola kepribadian

selanjutnya.

2) Masa remaja (membentuk identitas)

Perkembangan ini merupakan periode peralihan dari masa kanak-

kanak ke masa dewasa. Ini bearti anak-anak masa kini harus

meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan, dan juga

harus mempelajari sikap dan pola perilaku yang baru pengganti perilaku

dan sikap yang ditinggalkan. Akibat sikap peralihan ini remaja bersikap

ambivalensi: di satu pihak ingin diperlakukan sebagai orang dewasa,

jangan terlalu di perintah seperti anak kecil, tetapi di lain pihak segala

kebutuhannya masih minta dipenuhi seperti halnya pada anak-anak.

Masa remaja adalah sebagai masa mencari identitas, kalau masa-

masa sebelumnya penyesuaian diri dengan standar kelompok adalah jauh

lebih penting bagi anak-anak daripada individualitas. Atau kalau pada

masa lalu anak merasa puas apabila dirinya telah menjadi sama dengan

Page 40: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

teman-temannya dalam segala hal, tetapi sekarang di masa remaja ini

yang didambakannya atau yang paling penting adalah mencari dan

menemukan identitas dirinya sendiri.

3) Masa Dewasa (maturasi kepribadian)

Pada orang dewasa faktor yang menentukan maturasi kepribadian

adalah sifat-sifat (trait) yang terorganisasikan dan selaras. Sifat-sifat ini

timbul dalam berbagai cara dari perlengkapan-perlengkapan sampai

batas-batas tertentu berfungsinya sifat-sifat itu disadari dan rasional.

Biasanya individu yang normal mengerti atau menyadari apa yang

dikerjakannya dan mengapa itu dikerjakannya.

Dalam meneliti kepribadian, para pakar psikologi mencoba

menemukan keteraturan perilaku. Asumsi yang menjadi dasar sebagian

besar teori kepribadian adalah bahwa orang melakukan perilaku secara

konsisten dari situasi yang satu ke situasi yang lain dan di sepanjang

waktu. Teori trait berasumsi bahwa sifat (trait) kepribadian dasar tertentu

menentukan karakteristik seseorang dalam berbagai situasi dari hari ke

hari dan sampai tahap tertentu selama hidup. Jadi, bila orang tampak

melakukan perilaku secara jujur atau bersungguh-sungguh dalam

beberapa situasi, kita bisa berasumsi bahwa kita dapat memprediksi

bagaimana perilaku orang tersebut dalam berbagai situasi dan bagaimana

perilakunya dalam setahun kemudian. Teori psikoanalisis juga

mengasumsikan konsistensi; konflik masa kanak-kanak yang tidak

terpecahkan (misalnya, yang berkisar pada pembiasaan kebersihan) akan

Page 41: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

mengarah pada sejumlah karakteristik kepribadian (keras kepala,

kebersihan yang berlebihan, dan perhatian terhadap hal yang kecil-kecil)

yang akan menjadi ciri orang itu sepanjang hidupnya. Dipandang dari

sudut kepribadian, perasaan konsistensi dalam pikiran dan perilaku

merupakan hal yang penting untuk kesejahteraan. Hilangnya perasaan

konsistensi merupakan karakteristik kekacauan pribadi.

e.Tipologi kepribadian Carl Gustav Jung

Profesor C.G Jung membedakan tiga tipe kepribadian, bergantung

pada sikapnya terhadap dunia luar dan dunia batiniah sendiri yaitu tipe

ekstrovert, tipe introvert dan ambivert (Sunaryo,2004).

Menurut Jung ekstrovert berarti minat yang terarah keluar (termasuk dunia

manusia), sedang introvert menunjukkan bahwa minat dan nilai terutama

dari dirinya; pikiran perasaan, cita-citanya sendiri yang menjadi sumber dan

minat-minat dan nilai-nilainya.

Pada ekstrovert, pandangan hidupnya “dalam masa kini” (titik

berat cara hidupnya bukan masa lampau atau masa mendatang) dan mereka

menilai dan menghargai miliknya serta menghargai keberhasilannya dalam

bergaul dengan masyarakat. Sedangkan introvert biasanya melamun dalam

hidupnya melamunkan dan merencanakan untuk masa yang akan datang

serta yang dipentingkan atau yang dijadikan ukuran adalah norma-norma

atau nilai-nilai dan kecenderungan-kecenderungannya dirinya sendiri.

Tipe ekstrovert arah minatnya pada dunia kenyataan yang dapat

dilihat, sedangkan introvert tertuju pada tenaga/potensi dan hal-hal atau

Page 42: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

kondisi-kondisi yang mendasarinya yang bersifat konsep verbal yang tidak

tampak dari dunia sekelilingnya (cara menafsirkan dan memehami segala

sesuatu ditujukan kedalam). Selain itu para ekstrovert beesifat praktis

sedangkan introvert bersifat intuitif dan berkencederungan “menghayal”,

dan para ekstrovert lebih suka cepat bertindak serta mudah membuat

keputusan, sedang introvert lebih menyukai untuk “merenungkan” dan

“merencanakan” serta biasanya ragu-ragu dalam mencapai keputusan

terakhir. Ada tiga dimensi yang tergabung dalam sifat introvert yaitu:

kecenderungan atau suka akan “perenungan atau pemikiran, sebagai lawan

terhadap kecenderungan “bertindak”; lebih cenderung untuk “menyendiri”

daripada “turut serta aktif ditengah-tengah sekumpulan orang atau

masyarakat” dan kecenderungan untuk “mencari” atau membayangkan

kesukaran dalam hidupnya.

Diantara itu, masih ada suatu tipe kepribadian yang tidak dapat

dimasukkan dalam golongan introvert atau ekstrovert. Orang yang memiliki

tipe ditengah-tengah introvert dan ekstrovert ini dalam psikologi disebut tipe

“ambivert”. Tipe ini memiliki lima ciri atau sifat tertentu yang masih

berkaitan, yaitu: minat yang berubah, segan atau malu bergaul, suka

merenung dan menganalisa diri (lawan dari: berfikir praktis), pesimis

(merasa hidup sengsara atau suram), tindakan atau keputusan berubah-ubah,

mudah menerima nasib (lawan dari berusaha keras, pantang menyerah).

Diantara ekstrovert dan introvert juga terdapat keseimbangan yang

kompensatoris. Biasanya salah satu jadi dominan. Unsur yang inferior selalu

Page 43: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

berusaha mengadakan kompensasi. Karena berlangsungnya kompensasi itu

ada pada dataran ketidaksadaran, dan diluar kontrol kepribadian, maka

kadang kala ada muncul bentuk-bentuk tingkah laku yang primitif atau

neurotis.

Ciri-ciri kepribadian adalah sebagai berikut:

1. Ekstrovert

Lebih menyenangi bersama orang lain. Dia tidak merasa terpaksa

untuk bersama orang lain atau hadir dalam acara-acara sosial. Dia juga tidak

merasa kaku untuk berbicara didepan khalayak ramai yang belum dikenal. Dia

mudah bergaul dan menyenangi bertemu dengan orang-orang baru, dia tidak

kaku dan canggung dalam pergaulan. Biasanya dia disenangi oleh

lingkungannya, tindakannya cepat dan tegas (Iskandar, 2004).

Kelemahan dirinya adalah dia bisa hanyut terbawa arus dunia luar

dan berbuat terlampau cepat tanpa pertimbangan (Kartini, 1996).

2. Introvert

Adaptasi terhadap dunia luar biasanya sulit dan buruk, sedangkan

tingkah lakunya lamban dan ragu-ragu (Kartini, 1996). Dia lebih senang

menyendiri, tidak suka dengan orang baru, tidak suka bicara didepan umum,

tidak suka menonjol. Dia tidak berani memulai percakapan, khususnya dengan

orang baru. Dia terlihat kaku bila bersama dengan orang banyak, apalagi orang

yang tidak dikenal. Dia juga mudah tersinggung oleh lelucon yang mengenai

dirinya. Dia juga kurang percaya diri, pemalu dan pendiam (Iskandar, 2004).

Page 44: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3. Ambivert

Tipe kepribadian seseorang yang memiliki kedua tipe dasar

sehingga sulit untuk memasukkan kedalam salah satu tipe.

f. Tes kepribadian

MMPI (Minessota Multiphasic Personality Inventory) adalah suatu

instrumen psikologis kompleks yang didesain untuk mendiagnosis tipe

kepribadian serta keadaan mental penderita, yang pada awalnya (tahun

1930-1940) digunakan untuk mengetahui kondisi penderita dalam berbagai

kategori neurotik maupun psikotik. Pada perkembangannya penggunaan

MMPI kemudian meluas untuk berbagai keperluan, termasuk digunakan di

lembaga-lembaga tenaga kerja, pusat-pusat konseling di universitas, klinik-

klinik kesehatan jiwa, sekolah-sekolah maupun di industri-industri. MMPI

juga banyak digunakan untuk penelitian dan seleksi.

Pada tes ini penderita diminta memberi jawaban ya atau tidak pada

banyak pertanyaan. Kemudian hasil yang timbul berupa skala-skala yang

kemudian dianalisis dan disimpulkan, sesuai profil peningkatan atau

penurunan atau normalnya skala. Pada penelitian ini dikaji skala kepribadian

introvert, ambivert dan ekstrovert dan terdiri dari 24 item.

Pada tes ini jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban yang ada.

Diberi nilai 1 untuk jawaban yang cocok dan nilai 0 untuk jawaban yang

tidak cocok.

Dari 24 item maka skor yang diperoleh digolongkan dalam:

Page 45: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a.Ekstrovert 13 – 24

b.Introvert ≤ 12

Interprestasinya sebagai berikut:

Ekstrovert

Anda adalah benar-benar menyenangi pergaulan, kawan anda banyak,

senang mempelajari ilmu pengetahuan, sedikit urakan, progresif, kurang

suka nilai-nilai tradisional, barani tampil kemuka, siap memimpin.

Beberapa kawan anda menyebut anda ambisius, tak mau mengalah,

terutama orang-orang yang iri pada anda. Selain itu anda juga jarang

murung. Anda merupakan personality yang baik, kawan-kawan anda

banyak, dan anda tidak takut kemuka, memimpin dengan demokratis.

Musuh-musuh anda menyebut anda urakan, mau menang sendiri dan

tidak mau kalah. Sahabat anda menyebut anda periang, suka bergaul,

berani dan sukses.

Ambivert

Personality anda adalah kompleks. Disuatu pihak anda ingin bergaul

dengan orang-orang, di pihak lain banyak sekali hambatan. Anda selalu

memikirkan orang lain sehingga anda ragu-ragu bertindak. Anda suka

malu, tetapi kalau terpaksa baru mau maju. Anda perlu dorongan yang

kuat baru bisa keluar dari benteng anda. Musuh-musuh anda menyebut

anda dingin, kaku, malas dan sombong. Sebaliknya kawan-kawan anda

menyebut anda periang, sopan dan serius.

Page 46: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3) Introvert

Anda tidak mempunyai keberanian untuk bergaul, pemalu dan penakut.

Tak percaya pada diri sendiri. Cenderung konservatif dan birokratis.

Malas bergaul dan belajar, memilih teman hanya sesuai dengan anda,

baru mau bergaul. Suka menyendiri dan sering frustasi. Teman anda

sepakat untuk mengatakan anda pemalu, pendiam, malas, penakut,

konservatif dan penurut. Anda sering frustasi. Anda marah-marah pada

diri sendiri dan keluarga tanpa berani menuntut hak. Orang-orang

melihat anda sebagai orang yang sulit diajak bergaul. Anda rendah diri,

karena merasa pengetahuan anda kurang.

3. Konsep Dasar Dukungan Sosial

a. Definisi dukungan sosial

Dukungan sosial (social support) didefenisikan oleh Gottlieb

(1983) sebagai informasi verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang

nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab

dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran

dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau

berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Pendapat senada

dikemukakan juga oleh Sarason (1983) yang mengatakan bahwa dukungan

sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang

dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Pandangan yang sama

juga dikemukakan oleh Cobb yang mendefinisikan dukungan sosial

Page 47: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang

dengan sikap menerima kondisinya, dukungan sosial tersebut diperoleh

dari individu maupun kelompok (Kuntjoro, 2002).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan

sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima individu dari

orang-orang tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan

sosial tertentu yang membuat si penerima merasa diperhatikan, dihargai

dan dicintai.

b. Bentuk dukungan sosial

Menurut House (dalam Smet, 1994) bentuk dukungan sosial antara lain:

1) Informatif, yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat

digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan-persoalan

yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide-ide atau

informasi lainnya yang dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan

kepada orang lain yang mungkin menghadapi persoalan yang sama atau

hampir sama.

2) Perhatian emosional, setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi

dari orang lain, dukungan ini berupa rasa simpatik, empati, cinta,

kepercayaan dan penghargaan. Dengan demikian seseorang yang

menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung beban

sendirian tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, mau

mendengarkan segala keluhannya, bersimpati dan empati terhadap

Page 48: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu memecahkan

masalah yang dihadapi.

3) Bantuan instrumental, bantuan bentuk ini bertujuan untuk

mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan

dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya, atau menolong secara

langsung kesulitan yang dihadapinya, misalnya dengan menyediakan

peralatan lengkap dan memadai bagi penderita, menyediakan obat-

obatan yang dibutuhkan dal lain-lain.

4) Penilaian, yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang

kepada pihak lain berdasarkan kondisi yang sebenarnya dari lansia.

Penilaian ini bisa positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat

berarti sekali bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan sosial maka

penilaian yang sangat membantu adalah penilaian yang positif.

c. Sumber-sumber dukungan sosial

Sumber-sumber dukungan sosial banyak diperoleh individu dari

lingkungan sekitarnya. Namun perlu diketahui seberapa banyak sumber

dukungan sosial ini efektif bagi individu yang memerlukan. Sumber

dukungan sosial merupakan aspek paling penting untuk diketahui dan

dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut, seseorang akan

tahu kepada siapa ia akan mendapatkan dukungan sosial sesuai dengan

situasi dan keinginannya yang spesifik, sehingga dukungan sosial memiliki

makna yang berarti bagi kedua belah pihak.

Page 49: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Menurut Rook dan Dooley (1985) ada dua sumber dukungan sosial

yaitu sumber artifisial dan sumber natural. Dukungan sosial yang natural

diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupannya secara

spontan dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, misalnya anggota

keluarga (anak,istri, suami dan kerabat), teman dekat atau relasi, dan orang

yang mempunyai ikatan emosi (dokter, perawat, petugas panti maupun

pekerja sosial). Dukungan sosial ini bersifat non-formal. Sementara itu yang

dimaksud dengan dukungan sosial artifisial adalah dukungan sosial yang

dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang, misalnya dukungan sosial

akibat bencana alam melalui berbagai sumbangan sosial (Kuntjoro, 2002).

d. Komponen-komponen dalam dukungan sosial

Para ahli berpendapat bahwa dukungan sosial dapat dibagi ke

dalam berbagai komponen yang berbeda-beda. Menurut Weiss dikutip

Kuntjoro (2002), mengemukakan adanya 6 (enam) komponen dukungan

sosial yang disebut sebagai “The Social Provision Scale”, dimana masing-

masing komponen dapat berdiri sendiri-sendiri , namun satu sama lain

saling berhubungan. Adapun komponen-komponen tersebut adalah :

1) Kerekatan Emosional (Emotional Attachment)

Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan seseorang

memperoleh kerekatan (kedekatan) emosional sehingga menimbulkan

rasa aman bagi yang menerima. Orang yang menerima dukungan sosial

semacam ini merasa tenteram, aman dan damai yang ditunjukkan dengan

sikap tenang dan bahagia. Sumber dukungan sosial semacam ini yang

Page 50: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup, atau

anggota keluarga atau teman dekat atau sanak keluarga yang akrab dan

memiliki hubungan yang harmonis. Bagi lansia adanya orang kedua yang

cocok, terutama yang tidak memiliki pasangan hidup, menjadi sangat

penting untuk dapat memberi dukungan sosial atau dukungan moral

(moral support).

2) Integrasi sosial (Social Integration)

Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan lansia untuk

memperoleh perasaan memiliki suatu kelompok yang memungkinkannya

untuk membagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang sifatnya

rekreatif secara bersama-sama. Sumber dukungan semacam ini

memungkinkan lansia mendapatkan rasa aman, nyaman serta merasa

memiliki dan dimiliki dalam kelompok. Adanya kepedulian oleh

masyarakat untuk mengorganisasi lansia dan melakukan kegiatan

bersama tanpa ada pamrih akan banyak memberikan dukungan sosial.

Mereka merasa bahagia, ceria dan dapat mencurahkan segala ganjalan

yang ada pada dirinya untuk berceritera, atau mendengarkan ceramah

ringan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. Hal itu semua merupakan

dukungan sosial yang sangat bermanfaat bagi lansia.

3) Adanya Pengakuan (Reanssurance of Worth)

Pada dukungan sosial jenis ini lansia mendapat pengakuan atas

kemampuan dan keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain

atau lembaga. Sumber dukungan sosial semacam ini dapat berasal dari

Page 51: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

keluarga atau lembaga ata instansi atau perusahaan ata organisasi dimana

sang lansia pernah bekerja. Karena jasa, kemampuan dan keahliannya

maka ia tetap mendapat perhatian dan santunan dalam berbagai bentuk

penghargaan. Uang pensiun mungkin dapat dianggap sebagai salah satu

bentuk dukungan sosial juga, bila seseorang menerimanya dengan rasa

syukur. Bentuk lain dukungan sosial berupa pengakuan adalah

mengundang para lansia pada setiap event atau hari besar untuk

berpartisipasi dalam perayaan tersebut bersama-sama dengan para

pegawai yang masih berusia produktif. Contoh: Setiap hari besar TNI

maka para mantan pejabat yang telah pensiun atau memasuki masa lansia

biasa diundang hadir dalam upacara atau pun resepsi yang diadakan oleh

Instansi tersebut.

4) Ketergantungan yang dapat diandalkan ( Reliable Reliance)

Dalam dukungan sosial jenis ini, lansia mendapat dukungan sosial berupa

jaminan bahwa ada orang yang dapat diandalkan bantuannya ketika

lansia membutuhkan bantuan tersebut. Jenis dukungan sosial jenis ini

pada umum berasal dari keluarga. Untuk lansia yang tinggal di lembaga,

misalnya pada Sasana Werdha ada petugas yang selalu siap untuk

membantu para lansia yang tinggal di lembaga tersebut, sehingga para

lansia mendapat pelayanan yang memuaskan.

5) Bimbingan (Guidance)

Dukungan sosial jenis ini adalah berupa adanya hubungan kerja atau pun

hubungan sosial yang memungkinkan lansia mendapatkan informasi,

Page 52: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

saran, atau nasehat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan

mengatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis dukungan sosial jenis ini

bersumber dari guru, alim ulama, pamong dalam masyarakat, figur yang

dituakan dan juga orang tua.

6) Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nurturance)

Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal akan perasaan

dibutuhkan oleh orang lain. Jenis dukungan sosial ini memungkinkan

lansia untuk memperoleh perasaan bahwa orang lain tergantung padanya

untuk memperoleh kesejahteraan. Menurut Weiss, sumber dukungan

sosial ini adalah keturunan (anak-anak) dan pasangan hidup. Itulah

sebabnya sangat banyak lansia yang merasa sedih dan kurang bahagia

jika berada jauh dari cucu-cucu atau pun anak-anaknya.

e. Manfaat dukungan sosial

Dukungan sosial (social support) tidak hanya berwujud dalam

bentuk dukungan moral, melainkan dukungan spiritual dan dukungan

material. Tujuan pemberian dukungan ini adalah untuk ikut meringankan

beban bagi seorang atau sekelompok orang yang menghadapi masalah yang

dirasakan cukup berat. Dukungan sosial sangat besar manfaatnya bagi

seseorang yang mengalami masalah, terutama dukungan sosial yang berasal

dari seorang yang mempunyai ikatan emosi sangat mendalam, orang-orang

dekat, sahabat, orang yang sangat dipercaya atau orang yang sangat dicintai.

Dukungan yang diberikan merupakan suatu dorongan untuk mengobarkan

Page 53: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

semangat hidupnya, menyadarkan bahwa masih ada orang lain yang peduli,

merasa dirinya masih berharga dan berarti bagi orang lain.

f. Indikator untuk mengukur dukungan social

Indikator dukungan social menurut Houe (1988)

1) Informasi

Selalu mendapat informasi dari orang lain bagaimana memecahkan

masalah dan memberikan saran serta penjelasan tentang kondisinya.

2) Perhatiaan emosional

Adanya pehatian dari pihak lain kepada lansia dalam menghadapi

masalah dan dalam kondisi yang bagaimanapun.

3) Bantuan Instrumental

Memberikan dukungan baik sarana maupun materi saat tidak atau sedang

menghadapi masalah.

4) Penilaian positif

Lansia memerlukan dukungan secara moril dalam menghadapi suatu

masalah.

4. Konsep Dasar Depresi

a. Definisi depresi

Depresi adalah suatu kelainan alam perasaan berupa hilangnya

minat atau kesenangan dalam aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan

sehari-hari dan pada waktu yang lampau (Townsend, 1998). Rentan respon

Page 54: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

emosi individu dapat berfluktuasi dalam rentan respon emosi dari adaptif

sampai mal adaptif.

Menurut Kelliat (1996) depresi adalah respon emosi yang mal

adaptif berat dan dapat dikenal melalui intensitas, rembetan, terus-menerus

dan pengaruhnya pada fungsi sosial dan fisik individu.

b. Jenis-jenis depresi

Penggolongan depresi dapat dibedakan:

1) Menurut gejalanya

a) Depresi neurotik

Depresi neurotik biasanya terjadi setelah menglami peristiwa yang

menyedihkan tetapi yang jauh lebih berat daripada yang biasanya.

Penderitanya seringkali dipenuhi trauma emosional yang mendahului

penyakit misalnya kehilangan orang yang dicintai, pekerjaan, milik

berharga, atau seorang kekasih. Orang yang menderita depresi

neurotik bisa merasa gelisah, cemas dan sekaligus merasa depresi.

Mereka menderita hipokondria atau ketakutan yang abnormal seperti

agrofobia tetapi mereka tidakmenderita delusi atau halusinasi.

b) Depresi psikotik

Secara tegas istilah “psikotik” harus dipakai untuk penyakit depresi

yang berkaitan dengan delusi dan halusinasi atau keduanya.

c) Psikosis depresi manik

Depresi manik biasanya merupakan penyakit yang kambuh kembali

disertai gangguan suasana hati yang berat. Orang yang mengalami

Page 55: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

gangguan ini menunjukkan gabungan depresi dan rasa cemas tetapi

kadang-kadang hal ini dapat diganti dengan perasaan gembira, gairah

dan aktivitas secara berlebihan, gambaran ini disebut mania.

d) Pemisahan diantara keduanya

Para dokter membedakan antara depresi neurotik dan psikotik tidak

hanya berdasarkan gejala lain yang ada tetapi seberapa terganggunya

perilaku orang tersebut.

2) Menurut penyebabnya

a) Depresi reaktif

Pada depresi reaktif, gejalanya diperkirakan akibat stres luar seperti

kehilangan seseorang atau kehilangan pekerjaannya.

b) Depresi endogenus

Pada depresi endogenus, gejalanya terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor

luar.

c) Depresi primer dan sekunder

Tujuan penggolongan ini adalah untuk memisahkan depresi yang

disebabkan penyakit fisik atau psikiatrik atau kecanduan obat atau

alkohol (depresi sekunder) dengan depresi yang tidak mempunyai

penyebab-penyebab ini (depresi primer). Penggolongan ini lebih banyak

digunakan untuk penelitian tujuan keperawatan.

3) Menurut arah penyakit

a) Depresi tersembunyi

Page 56: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Diagnosa depresi tersembunyi (atau tipikal) kadang-kadang dibuat

bilamana depresi dianggap mendasari gangguan fisik dan mental yang

tidak dapat diterangkan seperti wanita lanjut usia yang suka mengutil.

b) Berduka

Proses kesedihan itu wajar dan merupakan reaksi yang diperlukan

terhadap suatu kehilangan. Proses ini membuat orang yang kehilangan

itu mampu menerima kenyataan tersebut, mengalami rasa sakit akibat

kesedihan yang menimpa, menderita putusnya hubungan dengan orang

yang dicintai dan penyesuaian kembali.

c) Depresi pasca melahirkan

Banyak wanita kadang-kadang mengalami periode gangguan dalam 10

hari pertama setelah melahirkan bayi ketika emosi mereka masih labil

dan mereka sedih dan suka menangis. Seringkali hal itu berlangsung

selama satu atau dua hari kemudian berlalu.

d) Depresi lansia

Usia tua merupakan saat meningkatnya kerentanan terhadap depresi.

Saat ini ganguan depresi pada lansia kurang dipahami sehingga banyak

kasus depresi pada lansia tidaka dikenali (under diagnosed) dan tidak

diobati (under treated).

Gambaran depresi pada lansia umumnya tidak khas dan sering bertumpah

tindih dengan penyakit lain. Gejala depresi yang muncul seringkali dianggap

sebagai bagian dari proses menua. Kadang-kadang depresi pada lansia ditutupi

oleh penyakit fisik dan cacat tubuh seperti penglihatan atau pendengaran yang

Page 57: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

terganggu. Terjadinya depresi pada lansia selalu merupakan interaksi faktor

biologik, psikologik dan sosial.

Seseorang lanjut usia yang mengalami depresi kebanyakan meyangkal

adanya mood depresi yang terlihat adanya gejala hilangnya tenaga (loyo),

hilangnya rasa senang, tidak bisa tidur atau keluhan rasa sakit atau nyeri. Menurut

Brodaty gejala yang sering tampil adalah kecemasan, perlambatan motorik,

kelelahan, mencela diri sendiri, insomnia, pikiran bunuh diri. Oleh karena itu,

sangatlah penting untuk mengingat kemungkinan terjadinya penyakit depresi pada

lansia.

c. Faktor pencetus depresi

Ada empat sumber utama stressor yang dapat mencetuskan depresi

(Sundeen & Stuart, 1998):

1) Kehilangan keterikatan, yang nyata atau yang dibayangkan, termasuk

kehilangan cinta, seseorang, fungsi fisik, kedudukan, atau harga diri.

Karena elemen aktual atau simbolik melibatkan konsep kehilangan,

maka persepsi pasien merupakan hal yang sangat penting.

2) Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai

pendahuluan episode depresi dan mempunyai dampak terhadap

masalah-masalah yang dihadapi sekarang dan kemampuan

menyelesaikan masalah.

3) Peran dan ketegangan peran telah dilaporkan mempengaruhi

perkembangan depresi, terutama wanita.

Page 58: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4) Perubahan fisiologik diakibatkan oleh obat-obatan atau berbagai

penyakit fisik, seperti infeksi, neoplasma, dan gangguan keseimbangan

metabolik, dapat mencetuskan depresi.

d. Diagnosis depresi

Gangguan depresi pada usia lanjut ditegakkan berpedoman pada

PPDGJ III (pedoman penggolongan diagnostik gangguan jiwa III) yang

merujuk pada ICD 10 (International Classification Diagnostic 10) gangguan

depresi dibedakan dalam depresi ringan, sedang dan berat sesuai dengan

banyak dan beratnya gejala serta dampaknya terhadap fungsi kehidupan

seseorang, menurut ICD 10 pada gangguan depresi ada 3 gejala utama,

yaitu:

Mood terdepresi (suasana perasaan hati murung atau sedih)

Hilangnya minat atau gairah

Hilang tenaga dan mudah lelah, yang disertai gejala lain seperti:

1) Konsentrasi menurun

Perasaan bersalah

Pesimis memandang masa depan

Ide menyakiti diri sendiri

Pola tidur berubah

Nafsu makan menurun

Cara mendiagnosa depresi pada lansia dapat pula dengan menggunakan

skala depresi lansia Beck and Deck (1972), yang terdiri dari:

a) Kesedihan

Page 59: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

(0) Saya tidak merasa sedih

(1) Saya merasa sedih

(2) Saya galau atau merasa sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat

keluar darinya

(3) Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tidak dapat

menghadapinya

b) Pesimisme

(0) Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang massa depan

(1) Saya pesimis tentang masa depan

(2) Saya merasa tidak memiliki apa-apa untuk memandang masa depan

(3) Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan tidak dapat

membaik

c) Rasa kegagalan

(0) Saya tidak merasa gagal

(1) Saya merasa gagal melebihi orang pada umumnya

(2 Melihat kehidupan kebelakag semua yang dapat saya lihat hanya

kegagalan

(3) Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)

d) Ketidakpuasan

(0) Saya tidak merasa tidak puas

(1) Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan

(2) Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun

(3) Saya tidak puas dari segalanya

Page 60: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

e) Rasa bersalah

(0) Saya tidak benar-benar merasa bersalah

(1) Saya merasa buruk atau tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang

baik

(2) Saya merasa sangat bersalah

(3) Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga

f) Tidak menyukai diri sendiri

(0) Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya

(1) Saya tidak suka dengan diri saya

(2) Saya muak dengan diri saya

(3) Saya benci diri saya sendiri

g) Membahayakan diri sendiri

(0) Saya tidak punya pikiran membahayakan diri saya sendiri

(1) Saya merasa lebih baik mati

(2) Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri

(3) Saya akan bunuh diri saya sendiri jika saya punya kesempatan

h) Menarik diri dari sosial

(0) Saya tidak kehilangan minat kepada orang lain

(1) Saya kurang berminat kepada orang lain daripada sebelumnya

(2) Saya telah kehilangan minat

(3) Saya telah kehilangan senua minat saya

i) Keragu-raguan

(0) Saya membuat keputusan yang baik

Page 61: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

(1) Saya berusaha mengambil keputusan

(2) Saya mempunyai banyak kesulitan dalam mengambil keputusan

(3) Saya tidak dapat mengambil keputusan

j) Perubahan gambaran diri

(0) Saya merasa tidak bahwa saya tampak lebih buruk dari sebelumnya

(1) Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik

(2) Saya merasa bahwa saya ada perubahan yang permanen dalam

penampilan saya ini membuat saya tidak menarik

(0) Saya merasa jelek dan tampak menjijikkan

k) Kesulitan kerja

(0) Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya

(1) Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu

(2) Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan

sesuatu

(3) Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali

l) Keletihan

(0) Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya

(1) Saya merasa lelah dari biasanya

(2) Saya merasa lelah untuk melakkan sesuatu

(3) Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

m) Anoreksia

(0) Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

(1) Nafsu makan saya sebaik sebelumnya

Page 62: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

(2) Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang

(3) Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali

B. Penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah

dilakukan berhubungan dengan tingkat depresi dengan dukungan sosial yang

dilakukan oleh Lailatul Nur Hidayati (2009) dengan judul Hubungan Dukungan

sosial dengan Tingkat Depresi pada Lansia di Kelurahan Daleman, Tulangan

Klaten, dengan hasil penelitian terdapat hubungan dukungan sosial dengan depresi

pada lansia di Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Hasil

pengujian Chi-Square hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada

lansia dimana diperoleh nilai sebesar 14,484 dengan p-value = 0,001. Hasil uji

Chi Square tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia di Desa Daleman,

Tulung, Klaten. Kuatnya hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi

lansia di kelurahan Daleman kecamatan Tulung kabupaten Klaten adalah sedang

dengan nilai coefisien contingency sebesar 0,483

Penelitian yang berhubungan dengan tingkat depresi dengan tipe

kepribadian yang dilakukan oleh Noviana Dewi Purwitasari (2008) dengan judul

Hubungan Tipe Kepribadian dengan Tingkat Depresi pada Lansia di wilayah desa

Bumiharjo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri dengan hasil terdapat

hubungan tipe kepribadian dengan kejadian depresi pada lansia dimana lansia

Page 63: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

introvert cenderung mengalami depresi lebih tinggi dibandingkan lansia

ektrovert.Hasil penelitian signifikan ρ= 0,002

Menurut Tri Rahayu (2006) tipe kepribadian dengan tingkat depresi pada

lansia dengan uji statistik Chi Square ada nilai bermakna ρ=0,008.Dan dinyatakan

ada pengaruh tipe kepribadian dengan tingkat depresi pada lansia.Sedangkan

dukungan sosial dengan tingkat depresi dengan uji statistik Sperman,s Rhow ada

nilai bermakna ρ= 0,000, dan r = - 0,812 yang berarti ada hubungan yang sangat

kuat. Dan dinyatakan ada pengaruh antara dukungan sosial dengan tingkat depresi

pada lansia. Jadi dapat disimpulkan bahwa tipe kepribadian dan dukungan sosial

mempengaruhi tingkat depresi pada lansia.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di depan, maka dapat

dikemukakan kerangka berpikir dalam penelitian ini:

1. Perbedaan antara tipe-tipe kepribadian terhadap tingkat depresi

Kepribadian merupakan kualitas seseorang yang menyebabkan ia

disenangi atau tidak disenangi oleh orang lain. Seseorang dengan kepribadian

introvert cenderung tenggelam dalam pikirannya sendiri atau tindakannya lebih

dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Apabila mendapatkan kesulitan, individu

dengan kepribadiani introvert akan menyalahkan dirinya sendiri. Berbeda

dengan tipe kepribadian ekstrovert, yang cenderung terbuka, lincah, dan

tindakannya dipengaruhi dari dunia luar. Apabila mengalami kegagalan,

individu ini tidak begitu merasakannya dan jarang mengkritik dirinya sendiri.

Page 64: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Sedangkan untuk ambivert merupakan personality yang kompleks. Di pihak lan

inin bergaul di pihak lain ada hambatan. Selalu memikirkan orang lain

sehingga ragu-ragu dalam bertindak.

Dengan melihat perbedaan tipe kepribadian antara introvert dan

ekstrovert, maka diduga mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovert untuk

tingkat deprsi lebih rendah dibanding introvert.

2. Perbedaan dukungan sosial pihak lain terhadap tingkat depresi.

Dukungan sosial (social support) tidak hanya berwujud dalam bentuk

dukungan moral, melainkan dukungan spiritual dan dukungan material. Tujuan

pemberian dukungan ini adalah untuk ikut meringankan beban bagi seorang

atau sekelompok orang yang menghadapi masalah yang dirasakan cukup berat.

Dukungan sosial sangat besar manfaatnya bagi seseorang yang mengalami

masalah, terutama dukungan sosial yang berasal dari seorang yang mempunyai

ikatan emosi sangat mendalam, orang-orang dekat, sahabat, orang yang sangat

dipercaya atau orang yang sangat dicintai. Dukungan yang diberikan

merupakan suatu dorongan untuk mengobarkan semangat hidupnya,

menyadarkan bahwa masih ada orang lain yang peduli, merasa dirinya masih

berharga dan berarti bagi orang lain.

Dengan melihat dukungan sosial begitu besar manfaatnya diharapkan

dengan adanya dukungan sosial yang tinggi akan menurunkan tingkat depresi

pada lansia dan lansia hidup dengan bahagia sehingga lansia akan terhindar

dari berbagai macam penyakit.

Page 65: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3. Interaksi tipe-tipe kepribadian dan dukungan soaial dari pihak lain terhadap

tingkat depresi

Dukungan sosial yang tinggi akan menjadikan lansia lebih bisa

diterima dan dihargai dan di akui keberadaannya. Dukungan sosial dapat

membantu memecahkn semua masalah pada lansia sehingga tingkat depresi pada

lansia lebih rendah. Dengan menurunkan tingkat depresi pada lansia, maka akan

meningkatkan kehidupan lansia.

Dengan diketahuinya tipe kepribadian lansia, maka Staf panti dan yang

terkait didalamnya dapat memahami karakteristik lansia. Dengan demikian, dapat

diduga bahwa ada interaksi antara tipe-tipe kepribadian dan dukungan sosial pihak

lain akan berpengaruh terhadap tingkat depresi pada lansia. Kerangka pemikiran

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gb.1. Kerangka berfikir

Introvert

Tipe kepribadian

Ekstrovert

Dukungan sosial

Kurang

Depresi pada lansia

Baik

Page 66: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

D. Hipotesis

1. Ada perbedaan pengaruh tipe-tipe kepribadian introvert dan ekstrovert

terhadap tingkat depresi pada lansia.

2. Ada perbedaan pengaruh dukungan sosial kurang dan baik terhadap tingkat

depresi pada lansia.

3. Ada interaksi pengaruh tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap tingkat

depresi pada lansia.

Page 67: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Konsep Teori

1. Konsep Dasar Lansia

a. Definisi lansia

Menurut UU Kesehatan nomor 23 tahun 1992 pasal 19 ayat 1

“Manusia usia lanjut (Growing old) adalah seseorang yang karena usianya

mengalami perubahan biologis, fisik, sikap, perubahan akan memberikan

pengaruh pada keseluruhan aspek kehidupan termasuk kesehatan”.

Lanjut usia adalah seseorang laki-laki atau perempuan yang berusia

60 tahun atau lebih, baik yang secara fisik masih berkemampuan (potensial)

maupun karena sesuatu hal tidak lagi mampu berperan secara aktif dalam

pembangunan (tidak patensial) (Sikhan. 2009).

b. Batasan-batasan lansia

5) Menurut organisasi kesehatan dunia WHO (dikutip Nugroho, 2000).

Batasan umur lansia sebagai berikut:

e) Usia pertengahan atau middle age ialah kelompok usia 45 sampai 59

tahun.

f) Lanjut usia atau elderly ialah kelompok usia 60 tahun sampai 70 tahun

g) Lanjut usia tua atau old ialah kelompok usia 75 tahun sampai 90

tahun.

h) Usia sangat tua atau very old ialah kelompok usia diatas 90 tahun.

57

Page 68: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

2) Menurut Koessoenoto Setyonegoro (dikutip Nugroho, 2000).

f) Usia dewasa muda atau elderly adulthood yaitu usia sekitar 18 tahun

atau 20 tahun sampai 25 tahun.

g) Usia dewasa penuh atau midlle years atau maturitas yaitu usia 25

tahun sampai 60 tahun atau 65 tahun.

h) Lanjut usia atau geriatric age yaitu usia lebih dari 65 atau 70 tahun,

dalam hal ini dibagi untuk usia:

(4) Usia 70 sampai 75 tahun atau young old.

(5) Usia 75 sampai 80 tahun atau old.

(6) Usia lebih dari 80 tahun atau very old.

c. Teori-teori proses menua (Darmodjo, 1999)

6) Teori Geriatric Clock

Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk

spesies tertentu. Tiap spesies didalam inti selnya mempunyai suatu jam

genetik yang telah diputar menurut replikasi tertentu. Jam ini akan

menghitung mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidal diputar,

jadi menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggal

dunia meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit

akhir.

Konsep geriatric clock didukung oleh kenyataan bahwa ini merupakan

cara menerangkan mengapa pada beberapa spesies terlihat adanya

perbedaan harapan hidup yang nyata.

Page 69: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

7) Teori Error Catastrope atau mutasi somatic

Hal-hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam

menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya proses menua adalah

faktor lingkungan yang menyebabkan terjadi mutasi somatik.

Sekarang sudah umum diketahui bahwa radiasi dan zat imia dapat

memperpendek umur sebaliknya untuk menghindari terkenanya

radiasi atau tercemar zat kimia yang bersifat karsinogenik atau toksik

dapat memperpanjang umur.

Menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresif pada DNA

sel somatik akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan

fungsional sel tersebut.

8) Teori Rusaknya Sistem Imun Tubuh

Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi

dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh

mengenali dirinya sendiri (self recognition).

Jika mutasi somatik menyebabkan terjadinya kelainan pada

antigen permukaan sel maka hal ini dapat menyebabkan sistem imun

tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai

sela asing dan menghancurkannya. Perubahan inilah yang menjadi

dasar terjadinya peristiwa autoimun.

9) Teori Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidal stabilnya

radikal bebas atau kelompok atom mengakibatkan oksidasi oksigen

Page 70: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini

menyebabkan sel-sel tidak bisa regenerasi.

10) Teori Menua akibat Metabolisme

Pada tahun 1935 Mc. Kay Etal memperlihatkan bahwa

pengurangan intake kalori pada rodentia muda akan menghambat

pertumbuhan dan memperpanjang umur. Perpanjangan umur karena

penurunan jumlah kalori tersebut antara lain disebabkan karena

menurunnya salah satu atau beberapa proses metabolisme.

d. Faktor-faktor risiko penuaan (Wirakusumah, 2000)

Penuaan dapat terjadi secara fisiologis dan patologis. Perlu hati-

hati dalam mengidentifikasi penuaan. Bila seseorang mengalami penuaan

fisiologis, diharapkan mereka tua dalam keadaan sehat. Ada faktor-faktor

risiko yang mempengaruhi penuaan seseorang, yaitu:

4) Faktor endogen, yaitu faktor bawaan (keturunan) yang

berbeda pada setiap individu. Faktor inilah yang mempengaruhi

perbedaan efek menua pada setiap individu, dapat lebih cepat atau

lebih lambat. Seperti seseorang yang mempunyai bawaan penuaan

dini, penyakit tertentu, perbedaan tingkat intelegensia, warna kulit

dan tipe kepribadian. Seseorang yang memahami adanya faktor

keturunan yang dapat mempercepat proses penuaan harus lebih

hati-hati. Ia harus berusaha menangkal efek negatif yang

ditimbulkan oleh genetiknya. Misalnya, seseorang yang

mempunyai keturunan terkena diabetes atau obesitas maka perilaku

Page 71: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

pola makan, aktivitas atau perilaku lainnya tidak bisa sama dengan

orang yang berisiko.

Faktor intelegensia sedikit banyak mempengaruhi proses

penuaan. Umumnya orang berintelegensia tinggi cenderung

memiliki pola pikir kedepan yang lebih baik sehingga berusaha

menerapkan pola hidup sehat. Ras kulit juga akan mempengaruhi

kecepatan proses penuaan. Golongan kulit putih mempunyai risiko

terserang osteoporosis lebih tinggi daripada kulit hitam.

Perbedaan tipe kepribadian dapat juga memicu seseorang lebih

awal memasuki masa lansia. Kepribadian yang selalu ambisius,

senantiasa dikejar-kejar tugas, cepat gelisah, mudah tersinggung,

cepat kecewa dan sebagainya akan mendorong seseorang cepat

stres dan frustasi. Akibatnya, orang tersebut mudah mengalami

berbagai penyakit.

5) Faktor eksogen, yaitu faktor luar yang dapat mempengaruhi

penuaan. Biasanya faktor lingkungan, sosial budaya dan gaya

hidup. Misalnya, diet atau asupan gizi, merokok, polusi, obat-

obatan maupun dukungan sosial. Faktor lingkungan dan gaya hidup

berpengaruh luas dalam menangkal proses penuaan. Tidak heran

bila untuk menyangkal proses penuaan dilakukan dengan cara

menyiasati faktor ini.

Page 72: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

e. Perubahan-perubahan lanjut usia (Nugroho, 2000)

5) Perubahan fisik

(a) Sel

(4) Lebih sedikit jumlahnya

(5) Lebih kecil ukurannya

(6) Berkurangnya jumlah cairan tubuh

(b) Sistem persyarafan

(4) Cepatnya menurun hubungan persyarafan

(5) Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi khususnya

dengan stress

(6) Mengecilnya syaraf panca indera

Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,

mengecilnya syaraf penciuman, dan perasa lain sensitif

terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan

terhadap suhu dingin.

(c) Sistem pendengaran

(1) Prebiaskusis atau gangguan pada pendengaran.

Hilangnya kemapuan atau daya pendengaran pada telinga

dalam terutama terhadap bunyi suara atau nada tinggi, suara

tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia

diatas 65 tahun.

(2) Membran tympani menjadi atropi

(3) Terjadinya pengumpulan serumen yang dapat mengeras karena

meningkatnya kerotin.

Page 73: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

(d) Sistem penglihatan

(7) Spingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap

sinar

(8) Kornea lebih terbentuk sferis atau bola

(9) Lensa lebih suram

(10) Meningkatnya ambang peningkatan sinar

(11) Hilangnya daya akomodasi

(12) Menurunnya lapang pandang

(e) Sistem kardiovaskuler

(8) Katub jantung menebal dan menjadi kaku

(9) Kemampuan memompa darah menurun 1% setiap tahun

sesudah berumur 20 tahun. Hal ini menyebabkan menurunnya

kontraksi dan volumenya.

(10) Kehilangnya elastisitas pembuluh darah

(11) Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya

resistensi dari pembuluh darah perifer.

(f) Sistem respirasi

(1) Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku

(2) Menurunnya aktifitas silia

(3) Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas berat,

kapasitas pernafasan maksimal menurun

(4) alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya

berkurang

Page 74: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

(12) O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg

(13) CO2 pada arteri tidak berganti

(14) Kemampuan untuk batuk berkurang

(g) Sistem gastrointestinal

(1) Kehilangan gigi

Penyebab utama adanya periodental disease yang biasa

terjadi setelah umur 30 tahun. Penyebab lain meliputi

kesehatan gigi yang buruk.

(2) Indera pengecap menurun

Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi

pengecap, hilangnya sensitifitas dari syaraf pengecap dilidah

terutama rasa manis dan asin.

(3) Oesofagus melebar

(4) Lambung

a)) Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi

b)) Fungsi absorbsi melemah

(5) Liver

Makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan,

berkurangnya aliran darah.

(h) Sistem genito urinaria

(1) Ginjal

Page 75: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Mengecil dan nephron menjadi atropi sehingga aliran darah

ke ginjal menurun sampai 50% fungsi tubulus berkurang,

penyaringan di glomerulus menurun.

(2) Vesiko urinaria atau kandung kemih

Otot-otot menjadi lemah kapasitasnya menurun sampai 200

ml atau penyebabnya frekuensi buang air kecil menigkat.

(3) Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria usia

diatas 65 tahun.

(4) Atropi vulva

(5) Vagina

Sel lendir menjadi kering, elastisitas jaringan menurun juga

permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi

sifatnya alkali, terjadi perubahan warna.

(6) Daya seksual

Orang-orang yang makin menua masih juga

membutuhkannya, tidak ada batasan umur tertentu dimana

fungsi seksual seseorang berhenti.

(i) Sistem endokrin

(6) Produksi dari hampir semua hormon menurun

(7) Fungsi parathyroid dan sekresinya tidak berubah

(8) Pituitari

Page 76: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Pertumbuhan hormon terhadap terapi lebih rendah dan hanya

dalam pembuluh darah. Berkurangnya produksi dari ACTH,

TSH, FSH, dan LH.

(9) Menurunnya produksi aldosteron

(10) Menurunnya sekresi hormon kelamin

Misalnya: progesteron, estrogen, testosteron

(j) Sistem kulit

(7) Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak

(8) Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu

(9) Rambut dalam hidung dan telinga menebal

(10) Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan

vaskularisasi.

(11) Kuku jari tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk

(12) Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya

(k) Sistem muskuloskeletal

(8) Tulang kehilangan density atau cairan dan makin rapuh

(9) Kiposis

(10) Pinggang, lutut dan jari-jari pergelangan terbatas

(11) Discusintervertebralis menipis dan menjadi pendek atau

tingginya berkurang

(12) Persendian membesar dan menjadi kaku

(13) Tendon mengkerut dan mengalami sklerosis

(14) Atropi serabut otot atau otot-otot serabut mengecil

Page 77: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Serabut otot mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi

lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor

6) Perubahan mental

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental

a) Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa

b) Kesehatan umum

c) Tingkat pendidikan

i) Keturunan (hereditas)

j) lingkungan

7) Perubahan psikososial

a) Pensiun

Nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya, dikaitkan

dengan peranan dalam perkerjaannya.

b) Merasakan atau sadar akan kematian.

c) Perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki rumah perawatan

bergerak lebih sempit.

d) Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan.

e) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.

f) Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial sehingga

timbul depresi.

g) Gangguan syaraf panca indera timbul kebutaan dan ketulian.

h) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.

Page 78: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

i) Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan

teman-teman dan keluarga.

j) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik.

8) Perubahan spiritual

a) Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya

(Maslow dikutip Nugroho, 2000).

b) Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini

terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan

Zentner dikutip Nugroho, 2000).

f. Penyakit yang sering dijumpai pada lansia

Menurut “The National Old People’s Welfare Council” di Inggris

yang dikutip Nugroho (2000) mengemukakan bahwa penyakit atau

gangguan umum pada lansia ada 12 macam, yakni:

13) Depresi

14) Gangguan pendengaran

15) Bronkitis kronis

16) Gangguan pada tungkai/sikap berjalan

17) Gangguan pada sendi

18) Anemia

19) Demensia

20) Gangguan penglihatan

21) Ansietas

22) Dekompensasi kordis

Page 79: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

23) Diabetes mellitus, osteomalisia, dan hipotiroidisme

24) Gangguan pada defekasi

2. Konsep Dasar Kepribadian

a. Definisi kepribadian

Menurut Sunaryo (2004) menyatakan bahwa ada beberapa

pendapat batasan atau definisi kepribadian, diantaranya sebagai berikut:

1) Kepribadian adalah bagaimana individu menampilkan dan

menimbulkan kesan bagi individu lain.

2) Kepribadian adalah sesuatu organisasi yang dinamis dari sistem-sistem

psikologis didalam individu yang menentukan penyesuaian yang khas

terhadap lingkungannya.

3) Kepribadian adalah keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku

yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang

terus- dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi dan

menyesuaikan terhadap segala rangsang, baik yang datang dari dalam

dirinya maupun lingkungannya sehingga corak dan cara kebiasaan itu

merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia

itu.menerus terhadap hidupnya.

4) Kepribadaian adalah struktur yang terdiri dari tiga sistem, id, ego dan

superego.

5) Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun

Page 80: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

6) Kepribadian adalah himpunan segala fungsi kejiwaan seseorang sebagai

suatu kesatuan dinamis dengan mengusahakan penyesuaian diri orang

tadi terhadap tuntutan hidup sambil menjaga keseimbangan diri, baik

secara fisik (jasmani) maupun psikis (rohaniah).

7) Kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata tertib dan

keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda

dilakukan si individu.

Jadi kepribadian meliputi segala corak tingkah laku individu yang

terhimpun dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri

terhadap segala rangsang, baik yang datang dari luar dirinya atau lingkungannya

(eksternal) maupun dari dalam dirinya sendiri (internal) sehingga corak tingkah

lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu.

Dengan kata lain, segala tingkah laku individu adalah manifestasi dari kepribadian

yang dimilikinya sebagai perpaduan yang timbul dari dalam diri dan

lingkungannya.

Dari perumusan kepribadian diatas disimpulkan bahwa kepribadian

berkembang sesuai dengan cara penyesuaian terhadap lingkungan sehingga dapat

dikatakan bahwa kepribadian merupakan suatu hasil dari fungsi keturunan dan

lingkungan.

Tipe kepribadian berkenderungan relatif stabil, karena kepribadian

seseorang akan sangat berpengaruh sejak muda hingga setelah memasuki masa

lansia (Kuntjoro,2002). Dalam usaha mengerti seseorang, mengerti

Page 81: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

kepribadiannya perlu kita mengikuti lingkungan manakah yang berperan pada

proses perkembangan dan masa hidupnya.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian

Menurut Sabri (2001) dalam mempelajari kepribadian kita perlu

mengetahui bagaimana sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian itu terbentuk dan

bagaimana proses perkembangannya, siapa-siapa dan apa saja peristiwa-

peristiwa yang mempengaruhi perkembangannya. Dalam hubungan ini ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan/perkembangan

kepribadian, yaitu:

1) Heredity

Untuk mengetahui bagaimana atau sejauh mana pengaruh heredity

atau warisan genetik atau pembawaan terhadap perkembangan atau

pembentukan kepribadian, kita bisa peroleh dari hasil-hasil penelitian

yang dilakukan para ahli psikologi, dengan cara mambandingkan antara

orang-orang yang hereditasnya sama, tetapi hidup di alam lingkungan

yang berbeda-beda. Dalam hal ini kita perlu percaya kepada hasil studi

para ahli yang dilakukan tehadap anak kembar identik.

Dalam kenyataan di masyarakat, si kembar banyak dipengaruhi

kerjasama lingkungan; pada umumnya orang-orang tua cenderung

memperlakukan anak-anak kembar secara kembar segala-galanya; ini

berarti bahwa faktor lingkungan juga seolah-olah sudah cukup dapat

memaksa untuk menyamakan kepribadian sepasang anak kembar. Tetapi

hasil penelitian yang dilakukan para ahli psikologi diatas telah

Page 82: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

membuktikan bahwa kesamaan kepribadian pada sepasang anak kembar

identik tidak cukup dipengaruhi faktor lingkungan tersebut.bagi anak

kembar identik dipisahkan hidupnya atau lingkungannya, karena tidak

dikehendaki sama kepribadiannya,maupun yang dipaksakan dengan

perlakuan atau pengalaman kekembaran yang sama, akan tetapi tetap

terbukti kepribadian mereka sama juga; dan kesamaannya itu tidak dapat

diterangkan oleh sebab faktor lingkungan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa heredity dalam hal ini merupakan faktor yang lebih

berpengaruh dari pada faktor lingkungan.

Di samping itu, penyelidikan yang lain juga telah membuktikan

bahwa ciri-ciri kepribadian tertentu yang spesifik adalah warisan genetik

semata-mata. Demikian pula halnya dengan sifat introvert, ambivert, dan

ekstrovert telah terbukti melalui penelitian, ciri-ciri kepribadian tersebut

banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur genetic atau heredity yang sudah

menjadi pembawaan seseorang sejak lahir.

2) Pengalaman

Meskipun setiap unsur heredity anak mudah mereaksi terhadap

pengalaman-pengalaman baru (menurut tingakat kematangan atau

kecenderungan temperamennya), akan tetapi reaksi-reaksinya itu akan

berubah oleh interaksinya dengan orang tua, teman main, sanak keluarga

dan sebagainya.

Menurut kenyataan yang bisa menghasilkan atau membentuk

kepribadian yang “well adjusted” itu sebetulnya bukan masalah cara,

Page 83: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

tetapi masalah situasi (pengalaman yang dialami anak) dilingkungan

keluarga itu sendiri, yaitu apabila setiap lingkungan mampu memelihara

rasa aman dan perasaan saling menghargai satu sama lain yang selaras

atau mengimbangi situasi yang ada di luar rumah, maka anak-anak akan

berkembang menjadi orang yang “well adjusted”.

6) Kebudayaan

Tingkah laku dapat diwariskan orang tua kepada anak, karena anak

mempunyai kecenderungan meniru tingkah laku atau perbuatan yang

dilakukan orang tua dan orang lain yang dekat dengan nya. Banyak

aspek-aspek budaya dan sikap-sikap moral yang diwariskan pada anak-

anak melalui cara-cara peniruan seperti ini.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa faktor-faktor lingkungan yang

membentuk kepribadian itu sangat berkaitan erat denga aspek-aspek

budaya yang ditunjukkan oleh pribadi-pribadi orang yang dijadikan

contoh peniruan si anak. Setiap kebudayaan/masyarakat mempunyai

masing-masing standart tingkah laku sendiri-sendiri sebagai model

tingkah laku yang diakui masyarakat dan merupakan sifat-sifat

kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap warganya. Pengaruh

kebudayaan bersifat multidimensional dan berlangsung seumur hidup.

c. Pola dan struktur kepribadian

Menurut Sabri (2001), pola kepribadian yang dimaksud disini,

ialah gambaran tentang garis-garis besar (bentuk) kepribadian manusia pada

umumnya. Menurut ahli psikologi, pola kepribadian ini terdiri dari dua

Page 84: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

bagian: sebagian disebut “The Concept of Self” yang merupakan core atau

pusat atau terasnya bentuk kepribadian kita: dan sebagian lainnya disebut

“Trait” yang merupakan kemudi atau rodanya kepribadian itu. “Trait” ini

berhubungan erat dan dipengaruhi oleh bagian pusat (self concept). Jadi

konsep ini terbentuk dari respon atau penerimaan orang terhadap dirinya.

Sedangkan “Ideal self concept” adalah gambaran orang mengenal apa yang

mereka cita-citakan dari dirinya. “Trait” atau sifat-sifat pribadi, adalah

pola-pola penyesuaian diri seseorang, yang sudah menjadi sifat atau

kualitas tingkah lakunya yang spesifik; seperti misalnya reaksi terhadap

frustasi, cara dalam menghadapi masalah dan sebagainya. Sifat-sifat

kepribadian ini menyatu dan dipengaruhi oleh self concept. Dalam

menggambarkan kepribadian secara ilmiah, ahli psikologi mencoba mencari

atau menunjukkan karakteristik atau ciri-ciri terpenting dari tingkah laku

individu yang tampak dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri khas daripada

tingkah laku individu itu disebut ciri-ciri kepribadian (personality trait).

Menurut Jung seperti dikutip Kartono (1996) kepribadian atau

psyche adalah totalitas dari semua peristiwa psikis, baik yang sadar meupun

tidak sadar. Kedua-duanya mempunyai fungsi adaptasi. Alam sadar

(kesadaran atau consious) yang berfungsi untuk mengadakan penyesuaian

terhadap dunia luar. Alam sadar ini tidak lain adalah ego. Alam tak sadar

(ketidaksadaran atau unconsious) yang berfungsi mengadakan adaptasi atau

penyesuaian terhadap kehidupan batiniah (dunia dalam). Ketidaksadaran itu

menjadi tenaga primer bagi manusia. “ketidaksadaran itu merupakan induk

Page 85: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

kreatif yang kekal dari kesadaran” kata Jung. Karena itu ketidaksadaran

bukanlah lawan dari kesadaran, akan tetapi merupakan faktor pelengkap

bagi kesadaran, agar kedua-duanya bisa berfungsi dengan sehat.

d. Tahapan kepribadian

Pembahasan pakar psikologi tentang tahapan kepribadian terutama

menyangkut perbedaan individual maupun karakteristiknya yang

membedakan satu individu dari individu yang lain. Menurut Atkinson

(1996) individu itu dari lahir mengalami tahapan-tahapan yang penting,

yaitu:

1) Masa kanak-kanak (pembentukan kepribadian)

Bayi lahir dengan potensialitas tertentu. Karakteristik fisik pada

dasarnya ditentukan pada saat konsepsi. Intelegensi dan kemampuan

khusus tertentu, dalam beberapa hal juga bergantung pada hereditas.

Jadi belum memiliki bermacam-macam sifat yang kemudian

dimilikinya. Dengan kata lain belum memiliki kepribadian. Penelitian

pada bayi yang baru lahir menemukan bahwa perbedaan karakteristik

seperti tingkat keaktifan, rentang perhatian, kemampuan untuk

menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, dan suasana hati

umumnya, dapat diamati segera setelah kelahiran. Salah seorang bayi

mungkin mempunyai karakteristik aktif, mudah terganggu dan mau

menerima objek serta orang baru; bayi yang lain mungkin pasif, tekun

berkonsentrasi pada suatu aktifitas, dan takut pada hal-hal yang baru.

Karakteristik temperamen awal ini cenderung bertahan dalam diri anak.

Page 86: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Orang tua memberikan respon yang berbeda terhadap bayi yang

mempunyai karakteristik berbeda. Dalam hal ini, terjadi proses timbal

balik yang memperkuat karakteristik kepribadian yang ada sejak lahir.

Pertumbuhan merupakan proses diferensiasi dan integrasi yang

berlangsung terus-menerus. Anak kecil telah menunjukkan perbedaan-

perbedaan yang berkualitas, misalnya perbedaan ekspresi-ekspresi

emosional yang cenderung untuk tetap dan terbentuk menjadi cara

penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya. Jadi beberapa tingkah

laku anak itu merupakan perintis bagi pola-pola kepribadian

selanjutnya.

2) Masa remaja (membentuk identitas)

Perkembangan ini merupakan periode peralihan dari masa kanak-

kanak ke masa dewasa. Ini bearti anak-anak masa kini harus

meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan, dan juga

harus mempelajari sikap dan pola perilaku yang baru pengganti perilaku

dan sikap yang ditinggalkan. Akibat sikap peralihan ini remaja bersikap

ambivalensi: di satu pihak ingin diperlakukan sebagai orang dewasa,

jangan terlalu di perintah seperti anak kecil, tetapi di lain pihak segala

kebutuhannya masih minta dipenuhi seperti halnya pada anak-anak.

Masa remaja adalah sebagai masa mencari identitas, kalau masa-

masa sebelumnya penyesuaian diri dengan standar kelompok adalah jauh

lebih penting bagi anak-anak daripada individualitas. Atau kalau pada

masa lalu anak merasa puas apabila dirinya telah menjadi sama dengan

Page 87: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

teman-temannya dalam segala hal, tetapi sekarang di masa remaja ini

yang didambakannya atau yang paling penting adalah mencari dan

menemukan identitas dirinya sendiri.

3) Masa Dewasa (maturasi kepribadian)

Pada orang dewasa faktor yang menentukan maturasi kepribadian

adalah sifat-sifat (trait) yang terorganisasikan dan selaras. Sifat-sifat ini

timbul dalam berbagai cara dari perlengkapan-perlengkapan sampai

batas-batas tertentu berfungsinya sifat-sifat itu disadari dan rasional.

Biasanya individu yang normal mengerti atau menyadari apa yang

dikerjakannya dan mengapa itu dikerjakannya.

Dalam meneliti kepribadian, para pakar psikologi mencoba

menemukan keteraturan perilaku. Asumsi yang menjadi dasar sebagian

besar teori kepribadian adalah bahwa orang melakukan perilaku secara

konsisten dari situasi yang satu ke situasi yang lain dan di sepanjang

waktu. Teori trait berasumsi bahwa sifat (trait) kepribadian dasar tertentu

menentukan karakteristik seseorang dalam berbagai situasi dari hari ke

hari dan sampai tahap tertentu selama hidup. Jadi, bila orang tampak

melakukan perilaku secara jujur atau bersungguh-sungguh dalam

beberapa situasi, kita bisa berasumsi bahwa kita dapat memprediksi

bagaimana perilaku orang tersebut dalam berbagai situasi dan bagaimana

perilakunya dalam setahun kemudian. Teori psikoanalisis juga

mengasumsikan konsistensi; konflik masa kanak-kanak yang tidak

terpecahkan (misalnya, yang berkisar pada pembiasaan kebersihan) akan

Page 88: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

mengarah pada sejumlah karakteristik kepribadian (keras kepala,

kebersihan yang berlebihan, dan perhatian terhadap hal yang kecil-kecil)

yang akan menjadi ciri orang itu sepanjang hidupnya. Dipandang dari

sudut kepribadian, perasaan konsistensi dalam pikiran dan perilaku

merupakan hal yang penting untuk kesejahteraan. Hilangnya perasaan

konsistensi merupakan karakteristik kekacauan pribadi.

e.Tipologi kepribadian Carl Gustav Jung

Profesor C.G Jung membedakan tiga tipe kepribadian, bergantung

pada sikapnya terhadap dunia luar dan dunia batiniah sendiri yaitu tipe

ekstrovert, tipe introvert dan ambivert (Sunaryo,2004).

Menurut Jung ekstrovert berarti minat yang terarah keluar (termasuk dunia

manusia), sedang introvert menunjukkan bahwa minat dan nilai terutama

dari dirinya; pikiran perasaan, cita-citanya sendiri yang menjadi sumber dan

minat-minat dan nilai-nilainya.

Pada ekstrovert, pandangan hidupnya “dalam masa kini” (titik

berat cara hidupnya bukan masa lampau atau masa mendatang) dan mereka

menilai dan menghargai miliknya serta menghargai keberhasilannya dalam

bergaul dengan masyarakat. Sedangkan introvert biasanya melamun dalam

hidupnya melamunkan dan merencanakan untuk masa yang akan datang

serta yang dipentingkan atau yang dijadikan ukuran adalah norma-norma

atau nilai-nilai dan kecenderungan-kecenderungannya dirinya sendiri.

Tipe ekstrovert arah minatnya pada dunia kenyataan yang dapat

dilihat, sedangkan introvert tertuju pada tenaga/potensi dan hal-hal atau

Page 89: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

kondisi-kondisi yang mendasarinya yang bersifat konsep verbal yang tidak

tampak dari dunia sekelilingnya (cara menafsirkan dan memehami segala

sesuatu ditujukan kedalam). Selain itu para ekstrovert beesifat praktis

sedangkan introvert bersifat intuitif dan berkencederungan “menghayal”,

dan para ekstrovert lebih suka cepat bertindak serta mudah membuat

keputusan, sedang introvert lebih menyukai untuk “merenungkan” dan

“merencanakan” serta biasanya ragu-ragu dalam mencapai keputusan

terakhir. Ada tiga dimensi yang tergabung dalam sifat introvert yaitu:

kecenderungan atau suka akan “perenungan atau pemikiran, sebagai lawan

terhadap kecenderungan “bertindak”; lebih cenderung untuk “menyendiri”

daripada “turut serta aktif ditengah-tengah sekumpulan orang atau

masyarakat” dan kecenderungan untuk “mencari” atau membayangkan

kesukaran dalam hidupnya.

Diantara itu, masih ada suatu tipe kepribadian yang tidak dapat

dimasukkan dalam golongan introvert atau ekstrovert. Orang yang memiliki

tipe ditengah-tengah introvert dan ekstrovert ini dalam psikologi disebut tipe

“ambivert”. Tipe ini memiliki lima ciri atau sifat tertentu yang masih

berkaitan, yaitu: minat yang berubah, segan atau malu bergaul, suka

merenung dan menganalisa diri (lawan dari: berfikir praktis), pesimis

(merasa hidup sengsara atau suram), tindakan atau keputusan berubah-ubah,

mudah menerima nasib (lawan dari berusaha keras, pantang menyerah).

Diantara ekstrovert dan introvert juga terdapat keseimbangan yang

kompensatoris. Biasanya salah satu jadi dominan. Unsur yang inferior selalu

Page 90: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

berusaha mengadakan kompensasi. Karena berlangsungnya kompensasi itu

ada pada dataran ketidaksadaran, dan diluar kontrol kepribadian, maka

kadang kala ada muncul bentuk-bentuk tingkah laku yang primitif atau

neurotis.

Ciri-ciri kepribadian adalah sebagai berikut:

1. Ekstrovert

Lebih menyenangi bersama orang lain. Dia tidak merasa terpaksa

untuk bersama orang lain atau hadir dalam acara-acara sosial. Dia juga tidak

merasa kaku untuk berbicara didepan khalayak ramai yang belum dikenal. Dia

mudah bergaul dan menyenangi bertemu dengan orang-orang baru, dia tidak

kaku dan canggung dalam pergaulan. Biasanya dia disenangi oleh

lingkungannya, tindakannya cepat dan tegas (Iskandar, 2004).

Kelemahan dirinya adalah dia bisa hanyut terbawa arus dunia luar

dan berbuat terlampau cepat tanpa pertimbangan (Kartini, 1996).

2. Introvert

Adaptasi terhadap dunia luar biasanya sulit dan buruk, sedangkan

tingkah lakunya lamban dan ragu-ragu (Kartini, 1996). Dia lebih senang

menyendiri, tidak suka dengan orang baru, tidak suka bicara didepan umum,

tidak suka menonjol. Dia tidak berani memulai percakapan, khususnya dengan

orang baru. Dia terlihat kaku bila bersama dengan orang banyak, apalagi orang

yang tidak dikenal. Dia juga mudah tersinggung oleh lelucon yang mengenai

dirinya. Dia juga kurang percaya diri, pemalu dan pendiam (Iskandar, 2004).

Page 91: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

3. Ambivert

Tipe kepribadian seseorang yang memiliki kedua tipe dasar

sehingga sulit untuk memasukkan kedalam salah satu tipe.

f. Tes kepribadian

MMPI (Minessota Multiphasic Personality Inventory) adalah suatu

instrumen psikologis kompleks yang didesain untuk mendiagnosis tipe

kepribadian serta keadaan mental penderita, yang pada awalnya (tahun

1930-1940) digunakan untuk mengetahui kondisi penderita dalam berbagai

kategori neurotik maupun psikotik. Pada perkembangannya penggunaan

MMPI kemudian meluas untuk berbagai keperluan, termasuk digunakan di

lembaga-lembaga tenaga kerja, pusat-pusat konseling di universitas, klinik-

klinik kesehatan jiwa, sekolah-sekolah maupun di industri-industri. MMPI

juga banyak digunakan untuk penelitian dan seleksi.

Pada tes ini penderita diminta memberi jawaban ya atau tidak pada

banyak pertanyaan. Kemudian hasil yang timbul berupa skala-skala yang

kemudian dianalisis dan disimpulkan, sesuai profil peningkatan atau

penurunan atau normalnya skala. Pada penelitian ini dikaji skala kepribadian

introvert, ambivert dan ekstrovert dan terdiri dari 24 item.

Pada tes ini jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban yang ada.

Diberi nilai 1 untuk jawaban yang cocok dan nilai 0 untuk jawaban yang

tidak cocok.

Dari 24 item maka skor yang diperoleh digolongkan dalam:

Page 92: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

a.Ekstrovert 13 – 24

b.Introvert ≤ 12

Interprestasinya sebagai berikut:

Ekstrovert

Anda adalah benar-benar menyenangi pergaulan, kawan anda banyak,

senang mempelajari ilmu pengetahuan, sedikit urakan, progresif, kurang

suka nilai-nilai tradisional, barani tampil kemuka, siap memimpin.

Beberapa kawan anda menyebut anda ambisius, tak mau mengalah,

terutama orang-orang yang iri pada anda. Selain itu anda juga jarang

murung. Anda merupakan personality yang baik, kawan-kawan anda

banyak, dan anda tidak takut kemuka, memimpin dengan demokratis.

Musuh-musuh anda menyebut anda urakan, mau menang sendiri dan

tidak mau kalah. Sahabat anda menyebut anda periang, suka bergaul,

berani dan sukses.

Ambivert

Personality anda adalah kompleks. Disuatu pihak anda ingin bergaul

dengan orang-orang, di pihak lain banyak sekali hambatan. Anda selalu

memikirkan orang lain sehingga anda ragu-ragu bertindak. Anda suka

malu, tetapi kalau terpaksa baru mau maju. Anda perlu dorongan yang

kuat baru bisa keluar dari benteng anda. Musuh-musuh anda menyebut

anda dingin, kaku, malas dan sombong. Sebaliknya kawan-kawan anda

menyebut anda periang, sopan dan serius.

Page 93: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

3) Introvert

Anda tidak mempunyai keberanian untuk bergaul, pemalu dan penakut.

Tak percaya pada diri sendiri. Cenderung konservatif dan birokratis.

Malas bergaul dan belajar, memilih teman hanya sesuai dengan anda,

baru mau bergaul. Suka menyendiri dan sering frustasi. Teman anda

sepakat untuk mengatakan anda pemalu, pendiam, malas, penakut,

konservatif dan penurut. Anda sering frustasi. Anda marah-marah pada

diri sendiri dan keluarga tanpa berani menuntut hak. Orang-orang

melihat anda sebagai orang yang sulit diajak bergaul. Anda rendah diri,

karena merasa pengetahuan anda kurang.

3. Konsep Dasar Dukungan Sosial

a. Definisi dukungan sosial

Dukungan sosial (social support) didefenisikan oleh Gottlieb

(1983) sebagai informasi verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang

nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab

dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran

dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau

berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Pendapat senada

dikemukakan juga oleh Sarason (1983) yang mengatakan bahwa dukungan

sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang

dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Pandangan yang sama

juga dikemukakan oleh Cobb yang mendefinisikan dukungan sosial

Page 94: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

sebagai adanya kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong orang

dengan sikap menerima kondisinya, dukungan sosial tersebut diperoleh

dari individu maupun kelompok (Kuntjoro, 2002).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan

sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima individu dari

orang-orang tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan

sosial tertentu yang membuat si penerima merasa diperhatikan, dihargai

dan dicintai.

b. Bentuk dukungan sosial

Menurut House (dalam Smet, 1994) bentuk dukungan sosial antara lain:

1) Informatif, yaitu bantuan informasi yang disediakan agar dapat

digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan-

persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan,

ide-ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan dan informasi ini

dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin menghadapi

persoalan yang sama atau hampir sama.

2) Perhatian emosional, setiap orang pasti membutuhkan bantuan

afeksi dari orang lain, dukungan ini berupa rasa simpatik, empati,

cinta, kepercayaan dan penghargaan. Dengan demikian seseorang

yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung

beban sendirian tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan,

mau mendengarkan segala keluhannya, bersimpati dan empati

Page 95: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

terhadap persoalan yang dihadapinya, bahkan mau membantu

memecahkan masalah yang dihadapi.

3) Bantuan instrumental, bantuan bentuk ini bertujuan untuk

mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya berkaitan

dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya, atau menolong

secara langsung kesulitan yang dihadapinya, misalnya dengan

menyediakan peralatan lengkap dan memadai bagi penderita,

menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan dal lain-lain.

4) Penilaian, yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan

seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi yang sebenarnya

dari lansia. Penilaian ini bisa positif dan negatif yang mana

pengaruhnya sangat berarti sekali bagi seseorang. Berkaitan

dengan dukungan sosial maka penilaian yang sangat membantu

adalah penilaian yang positif.

c. Sumber-sumber dukungan sosial

Sumber-sumber dukungan sosial banyak diperoleh individu dari

lingkungan sekitarnya. Namun perlu diketahui seberapa banyak sumber

dukungan sosial ini efektif bagi individu yang memerlukan. Sumber

dukungan sosial merupakan aspek paling penting untuk diketahui dan

dipahami. Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut, seseorang akan

tahu kepada siapa ia akan mendapatkan dukungan sosial sesuai dengan

situasi dan keinginannya yang spesifik, sehingga dukungan sosial memiliki

makna yang berarti bagi kedua belah pihak.

Page 96: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Menurut Rook dan Dooley (1985) ada dua sumber dukungan sosial

yaitu sumber artifisial dan sumber natural. Dukungan sosial yang natural

diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupannya secara

spontan dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, misalnya anggota

keluarga (anak,istri, suami dan kerabat), teman dekat atau relasi, dan orang

yang mempunyai ikatan emosi (dokter, perawat, petugas panti maupun

pekerja sosial). Dukungan sosial ini bersifat non-formal. Sementara itu yang

dimaksud dengan dukungan sosial artifisial adalah dukungan sosial yang

dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang, misalnya dukungan sosial

akibat bencana alam melalui berbagai sumbangan sosial (Kuntjoro, 2002).

d. Komponen-komponen dalam dukungan sosial

Para ahli berpendapat bahwa dukungan sosial dapat dibagi ke

dalam berbagai komponen yang berbeda-beda. Menurut Weiss dikutip

Kuntjoro (2002), mengemukakan adanya 6 (enam) komponen dukungan

sosial yang disebut sebagai “The Social Provision Scale”, dimana masing-

masing komponen dapat berdiri sendiri-sendiri , namun satu sama lain

saling berhubungan. Adapun komponen-komponen tersebut adalah :

1) Kerekatan Emosional (Emotional Attachment)

Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan seseorang

memperoleh kerekatan (kedekatan) emosional sehingga menimbulkan

rasa aman bagi yang menerima. Orang yang menerima dukungan sosial

semacam ini merasa tenteram, aman dan damai yang ditunjukkan dengan

sikap tenang dan bahagia. Sumber dukungan sosial semacam ini yang

Page 97: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup, atau

anggota keluarga atau teman dekat atau sanak keluarga yang akrab dan

memiliki hubungan yang harmonis. Bagi lansia adanya orang kedua yang

cocok, terutama yang tidak memiliki pasangan hidup, menjadi sangat

penting untuk dapat memberi dukungan sosial atau dukungan moral

(moral support).

2) Integrasi sosial (Social Integration)

Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan lansia untuk

memperoleh perasaan memiliki suatu kelompok yang memungkinkannya

untuk membagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang sifatnya

rekreatif secara bersama-sama. Sumber dukungan semacam ini

memungkinkan lansia mendapatkan rasa aman, nyaman serta merasa

memiliki dan dimiliki dalam kelompok. Adanya kepedulian oleh

masyarakat untuk mengorganisasi lansia dan melakukan kegiatan

bersama tanpa ada pamrih akan banyak memberikan dukungan sosial.

Mereka merasa bahagia, ceria dan dapat mencurahkan segala ganjalan

yang ada pada dirinya untuk berceritera, atau mendengarkan ceramah

ringan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. Hal itu semua merupakan

dukungan sosial yang sangat bermanfaat bagi lansia.

3) Adanya Pengakuan (Reanssurance of Worth)

Pada dukungan sosial jenis ini lansia mendapat pengakuan atas

kemampuan dan keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain

atau lembaga. Sumber dukungan sosial semacam ini dapat berasal dari

Page 98: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

keluarga atau lembaga ata instansi atau perusahaan ata organisasi dimana

sang lansia pernah bekerja. Karena jasa, kemampuan dan keahliannya

maka ia tetap mendapat perhatian dan santunan dalam berbagai bentuk

penghargaan. Uang pensiun mungkin dapat dianggap sebagai salah satu

bentuk dukungan sosial juga, bila seseorang menerimanya dengan rasa

syukur. Bentuk lain dukungan sosial berupa pengakuan adalah

mengundang para lansia pada setiap event atau hari besar untuk

berpartisipasi dalam perayaan tersebut bersama-sama dengan para

pegawai yang masih berusia produktif. Contoh: Setiap hari besar TNI

maka para mantan pejabat yang telah pensiun atau memasuki masa lansia

biasa diundang hadir dalam upacara atau pun resepsi yang diadakan oleh

Instansi tersebut.

4) Ketergantungan yang dapat diandalkan ( Reliable Reliance)

Dalam dukungan sosial jenis ini, lansia mendapat dukungan sosial berupa

jaminan bahwa ada orang yang dapat diandalkan bantuannya ketika

lansia membutuhkan bantuan tersebut. Jenis dukungan sosial jenis ini

pada umum berasal dari keluarga. Untuk lansia yang tinggal di lembaga,

misalnya pada Sasana Werdha ada petugas yang selalu siap untuk

membantu para lansia yang tinggal di lembaga tersebut, sehingga para

lansia mendapat pelayanan yang memuaskan.

5) Bimbingan (Guidance)

Dukungan sosial jenis ini adalah berupa adanya hubungan kerja atau pun

hubungan sosial yang memungkinkan lansia mendapatkan informasi,

Page 99: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

saran, atau nasehat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan

mengatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis dukungan sosial jenis ini

bersumber dari guru, alim ulama, pamong dalam masyarakat, figur yang

dituakan dan juga orang tua.

6) Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nurturance)

Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal akan perasaan

dibutuhkan oleh orang lain. Jenis dukungan sosial ini memungkinkan

lansia untuk memperoleh perasaan bahwa orang lain tergantung padanya

untuk memperoleh kesejahteraan. Menurut Weiss, sumber dukungan

sosial ini adalah keturunan (anak-anak) dan pasangan hidup. Itulah

sebabnya sangat banyak lansia yang merasa sedih dan kurang bahagia

jika berada jauh dari cucu-cucu atau pun anak-anaknya.

e. Manfaat dukungan sosial

Dukungan sosial (social support) tidak hanya berwujud dalam

bentuk dukungan moral, melainkan dukungan spiritual dan dukungan

material. Tujuan pemberian dukungan ini adalah untuk ikut meringankan

beban bagi seorang atau sekelompok orang yang menghadapi masalah yang

dirasakan cukup berat. Dukungan sosial sangat besar manfaatnya bagi

seseorang yang mengalami masalah, terutama dukungan sosial yang berasal

dari seorang yang mempunyai ikatan emosi sangat mendalam, orang-orang

dekat, sahabat, orang yang sangat dipercaya atau orang yang sangat dicintai.

Dukungan yang diberikan merupakan suatu dorongan untuk mengobarkan

Page 100: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

semangat hidupnya, menyadarkan bahwa masih ada orang lain yang peduli,

merasa dirinya masih berharga dan berarti bagi orang lain.

f. Indikator untuk mengukur dukungan social

Indikator dukungan social menurut Houe (1988)

1) Informasi

Selalu mendapat informasi dari orang lain bagaimana memecahkan

masalah dan memberikan saran serta penjelasan tentang kondisinya.

6) Perhatiaan emosional

Adanya pehatian dari pihak lain kepada lansia dalam menghadapi

masalah dan dalam kondisi yang bagaimanapun.

7) Bantuan Instrumental

Memberikan dukungan baik sarana maupun materi saat tidak atau sedang

menghadapi masalah.

8) Penilaian positif

Lansia memerlukan dukungan secara moril dalam menghadapi suatu

masalah.

4. Konsep Dasar Depresi

a. Definisi depresi

Depresi adalah suatu kelainan alam perasaan berupa hilangnya

minat atau kesenangan dalam aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan

sehari-hari dan pada waktu yang lampau (Townsend, 1998). Rentan respon

Page 101: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

emosi individu dapat berfluktuasi dalam rentan respon emosi dari adaptif

sampai mal adaptif.

Menurut Kelliat (1996) depresi adalah respon emosi yang mal

adaptif berat dan dapat dikenal melalui intensitas, rembetan, terus-menerus

dan pengaruhnya pada fungsi sosial dan fisik individu.

b. Jenis-jenis depresi

Penggolongan depresi dapat dibedakan:

1) Menurut gejalanya

a) Depresi neurotik

Depresi neurotik biasanya terjadi setelah menglami peristiwa yang

menyedihkan tetapi yang jauh lebih berat daripada yang biasanya.

Penderitanya seringkali dipenuhi trauma emosional yang mendahului

penyakit misalnya kehilangan orang yang dicintai, pekerjaan, milik

berharga, atau seorang kekasih. Orang yang menderita depresi

neurotik bisa merasa gelisah, cemas dan sekaligus merasa depresi.

Mereka menderita hipokondria atau ketakutan yang abnormal seperti

agrofobia tetapi mereka tidakmenderita delusi atau halusinasi.

b) Depresi psikotik

Secara tegas istilah “psikotik” harus dipakai untuk penyakit depresi

yang berkaitan dengan delusi dan halusinasi atau keduanya.

c) Psikosis depresi manik

Depresi manik biasanya merupakan penyakit yang kambuh kembali

disertai gangguan suasana hati yang berat. Orang yang mengalami

Page 102: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

gangguan ini menunjukkan gabungan depresi dan rasa cemas tetapi

kadang-kadang hal ini dapat diganti dengan perasaan gembira, gairah

dan aktivitas secara berlebihan, gambaran ini disebut mania.

d) Pemisahan diantara keduanya

Para dokter membedakan antara depresi neurotik dan psikotik tidak

hanya berdasarkan gejala lain yang ada tetapi seberapa terganggunya

perilaku orang tersebut.

4) Menurut penyebabnya

a) Depresi reaktif

Pada depresi reaktif, gejalanya diperkirakan akibat stres luar seperti

kehilangan seseorang atau kehilangan pekerjaannya.

b) Depresi endogenus

Pada depresi endogenus, gejalanya terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor

luar.

c) Depresi primer dan sekunder

Tujuan penggolongan ini adalah untuk memisahkan depresi yang

disebabkan penyakit fisik atau psikiatrik atau kecanduan obat atau

alkohol (depresi sekunder) dengan depresi yang tidak mempunyai

penyebab-penyebab ini (depresi primer). Penggolongan ini lebih banyak

digunakan untuk penelitian tujuan keperawatan.

5) Menurut arah penyakit

a) Depresi tersembunyi

Page 103: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Diagnosa depresi tersembunyi (atau tipikal) kadang-kadang dibuat

bilamana depresi dianggap mendasari gangguan fisik dan mental yang

tidak dapat diterangkan seperti wanita lanjut usia yang suka mengutil.

b) Berduka

Proses kesedihan itu wajar dan merupakan reaksi yang diperlukan

terhadap suatu kehilangan. Proses ini membuat orang yang kehilangan

itu mampu menerima kenyataan tersebut, mengalami rasa sakit akibat

kesedihan yang menimpa, menderita putusnya hubungan dengan orang

yang dicintai dan penyesuaian kembali.

c) Depresi pasca melahirkan

Banyak wanita kadang-kadang mengalami periode gangguan dalam 10

hari pertama setelah melahirkan bayi ketika emosi mereka masih labil

dan mereka sedih dan suka menangis. Seringkali hal itu berlangsung

selama satu atau dua hari kemudian berlalu.

d) Depresi lansia

Usia tua merupakan saat meningkatnya kerentanan terhadap depresi.

Saat ini ganguan depresi pada lansia kurang dipahami sehingga banyak

kasus depresi pada lansia tidaka dikenali (under diagnosed) dan tidak

diobati (under treated).

Gambaran depresi pada lansia umumnya tidak khas dan sering bertumpah

tindih dengan penyakit lain. Gejala depresi yang muncul seringkali dianggap

sebagai bagian dari proses menua. Kadang-kadang depresi pada lansia ditutupi

oleh penyakit fisik dan cacat tubuh seperti penglihatan atau pendengaran yang

Page 104: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

terganggu. Terjadinya depresi pada lansia selalu merupakan interaksi faktor

biologik, psikologik dan sosial.

Seseorang lanjut usia yang mengalami depresi kebanyakan meyangkal

adanya mood depresi yang terlihat adanya gejala hilangnya tenaga (loyo),

hilangnya rasa senang, tidak bisa tidur atau keluhan rasa sakit atau nyeri. Menurut

Brodaty gejala yang sering tampil adalah kecemasan, perlambatan motorik,

kelelahan, mencela diri sendiri, insomnia, pikiran bunuh diri. Oleh karena itu,

sangatlah penting untuk mengingat kemungkinan terjadinya penyakit depresi pada

lansia.

c. Faktor pencetus depresi

Ada empat sumber utama stressor yang dapat mencetuskan depresi

(Sundeen & Stuart, 1998):

1) Kehilangan keterikatan, yang nyata atau yang dibayangkan, termasuk

kehilangan cinta, seseorang, fungsi fisik, kedudukan, atau harga diri.

Karena elemen aktual atau simbolik melibatkan konsep kehilangan,

maka persepsi pasien merupakan hal yang sangat penting.

2) Peristiwa besar dalam kehidupan sering dilaporkan sebagai

pendahuluan episode depresi dan mempunyai dampak terhadap

masalah-masalah yang dihadapi sekarang dan kemampuan

menyelesaikan masalah.

3) Peran dan ketegangan peran telah dilaporkan mempengaruhi

perkembangan depresi, terutama wanita.

Page 105: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

4) Perubahan fisiologik diakibatkan oleh obat-obatan atau berbagai

penyakit fisik, seperti infeksi, neoplasma, dan gangguan keseimbangan

metabolik, dapat mencetuskan depresi.

d. Diagnosis depresi

Gangguan depresi pada usia lanjut ditegakkan berpedoman pada

PPDGJ III (pedoman penggolongan diagnostik gangguan jiwa III) yang

merujuk pada ICD 10 (International Classification Diagnostic 10) gangguan

depresi dibedakan dalam depresi ringan, sedang dan berat sesuai dengan

banyak dan beratnya gejala serta dampaknya terhadap fungsi kehidupan

seseorang, menurut ICD 10 pada gangguan depresi ada 3 gejala utama,

yaitu:

Mood terdepresi (suasana perasaan hati murung atau sedih)

Hilangnya minat atau gairah

Hilang tenaga dan mudah lelah, yang disertai gejala lain seperti:

1) Konsentrasi menurun

Perasaan bersalah

Pesimis memandang masa depan

Ide menyakiti diri sendiri

Pola tidur berubah

Nafsu makan menurun

Cara mendiagnosa depresi pada lansia dapat pula dengan menggunakan

skala depresi lansia Beck and Deck (1972), yang terdiri dari:

a) Kesedihan

Page 106: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

(0) Saya tidak merasa sedih

(1) Saya merasa sedih

(2) Saya galau atau merasa sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat

keluar darinya

(3) Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tidak dapat

menghadapinya

b) Pesimisme

(0) Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang massa depan

(1) Saya pesimis tentang masa depan

(2) Saya merasa tidak memiliki apa-apa untuk memandang masa depan

(3) Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan tidak dapat

membaik

c) Rasa kegagalan

(0) Saya tidak merasa gagal

(1) Saya merasa gagal melebihi orang pada umumnya

(2 Melihat kehidupan kebelakag semua yang dapat saya lihat hanya

kegagalan

(3) Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)

d) Ketidakpuasan

(0) Saya tidak merasa tidak puas

(1) Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan

(2) Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun

(3) Saya tidak puas dari segalanya

Page 107: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

e) Rasa bersalah

(0) Saya tidak benar-benar merasa bersalah

(1) Saya merasa buruk atau tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang

baik

(2) Saya merasa sangat bersalah

(3) Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga

f) Tidak menyukai diri sendiri

(0) Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya

(1) Saya tidak suka dengan diri saya

(2) Saya muak dengan diri saya

(3) Saya benci diri saya sendiri

g) Membahayakan diri sendiri

(0) Saya tidak punya pikiran membahayakan diri saya sendiri

(1) Saya merasa lebih baik mati

(2) Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri

(3) Saya akan bunuh diri saya sendiri jika saya punya kesempatan

h) Menarik diri dari sosial

(0) Saya tidak kehilangan minat kepada orang lain

(1) Saya kurang berminat kepada orang lain daripada sebelumnya

(2) Saya telah kehilangan minat

(3) Saya telah kehilangan senua minat saya

i) Keragu-raguan

(0) Saya membuat keputusan yang baik

Page 108: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

(1) Saya berusaha mengambil keputusan

(2) Saya mempunyai banyak kesulitan dalam mengambil keputusan

(3) Saya tidak dapat mengambil keputusan

j) Perubahan gambaran diri

(0) Saya merasa tidak bahwa saya tampak lebih buruk dari sebelumnya

(1) Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik

(2) Saya merasa bahwa saya ada perubahan yang permanen dalam

penampilan saya ini membuat saya tidak menarik

(0) Saya merasa jelek dan tampak menjijikkan

k) Kesulitan kerja

(0) Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya

(1) Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu

(2) Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan

sesuatu

(3) Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali

l) Keletihan

(0) Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya

(1) Saya merasa lelah dari biasanya

(2) Saya merasa lelah untuk melakkan sesuatu

(3) Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

m) Anoreksia

(0) Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

(1) Nafsu makan saya sebaik sebelumnya

Page 109: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

(2) Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang

(3) Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali

B. Penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah

dilakukan berhubungan dengan tingkat depresi dengan dukungan sosial yang

dilakukan oleh Lailatul Nur Hidayati (2009) dengan judul Hubungan Dukungan

sosial dengan Tingkat Depresi pada Lansia di Kelurahan Daleman, Tulangan

Klaten, dengan hasil penelitian terdapat hubungan dukungan sosial dengan depresi

pada lansia di Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Hasil

pengujian Chi-Square hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada

lansia dimana diperoleh nilai sebesar 14,484 dengan p-value = 0,001. Hasil uji

Chi Square tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia di Desa Daleman,

Tulung, Klaten. Kuatnya hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi

lansia di kelurahan Daleman kecamatan Tulung kabupaten Klaten adalah sedang

dengan nilai coefisien contingency sebesar 0,483

Penelitian yang berhubungan dengan tingkat depresi dengan tipe

kepribadian yang dilakukan oleh Noviana Dewi Purwitasari (2008) dengan judul

Hubungan Tipe Kepribadian dengan Tingkat Depresi pada Lansia di wilayah desa

Bumiharjo Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri dengan hasil terdapat

hubungan tipe kepribadian dengan kejadian depresi pada lansia dimana lansia

Page 110: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

introvert cenderung mengalami depresi lebih tinggi dibandingkan lansia

ektrovert.Hasil penelitian signifikan ρ= 0,002

Menurut Tri Rahayu (2006) tipe kepribadian dengan tingkat depresi pada

lansia dengan uji statistik Chi Square ada nilai bermakna ρ=0,008.Dan dinyatakan

ada pengaruh tipe kepribadian dengan tingkat depresi pada lansia.Sedangkan

dukungan sosial dengan tingkat depresi dengan uji statistik Sperman,s Rhow ada

nilai bermakna ρ= 0,000, dan r = - 0,812 yang berarti ada hubungan yang sangat

kuat. Dan dinyatakan ada pengaruh antara dukungan sosial dengan tingkat depresi

pada lansia. Jadi dapat disimpulkan bahwa tipe kepribadian dan dukungan sosial

mempengaruhi tingkat depresi pada lansia.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di depan, maka dapat

dikemukakan kerangka berpikir dalam penelitian ini:

4. Perbedaan antara tipe-tipe kepribadian terhadap tingkat depresi

Kepribadian merupakan kualitas seseorang yang menyebabkan ia

disenangi atau tidak disenangi oleh orang lain. Seseorang dengan kepribadian

introvert cenderung tenggelam dalam pikirannya sendiri atau tindakannya lebih

dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Apabila mendapatkan kesulitan, individu

dengan kepribadiani introvert akan menyalahkan dirinya sendiri. Berbeda

dengan tipe kepribadian ekstrovert, yang cenderung terbuka, lincah, dan

tindakannya dipengaruhi dari dunia luar. Apabila mengalami kegagalan,

individu ini tidak begitu merasakannya dan jarang mengkritik dirinya sendiri.

Page 111: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Sedangkan untuk ambivert merupakan personality yang kompleks. Di pihak lan

inin bergaul di pihak lain ada hambatan. Selalu memikirkan orang lain

sehingga ragu-ragu dalam bertindak.

Dengan melihat perbedaan tipe kepribadian antara introvert dan

ekstrovert, maka diduga mahasiswa dengan tipe kepribadian ekstrovert untuk

tingkat deprsi lebih rendah dibanding introvert.

5. Perbedaan dukungan sosial pihak lain terhadap tingkat depresi.

Dukungan sosial (social support) tidak hanya berwujud dalam bentuk

dukungan moral, melainkan dukungan spiritual dan dukungan material. Tujuan

pemberian dukungan ini adalah untuk ikut meringankan beban bagi seorang

atau sekelompok orang yang menghadapi masalah yang dirasakan cukup berat.

Dukungan sosial sangat besar manfaatnya bagi seseorang yang mengalami

masalah, terutama dukungan sosial yang berasal dari seorang yang mempunyai

ikatan emosi sangat mendalam, orang-orang dekat, sahabat, orang yang sangat

dipercaya atau orang yang sangat dicintai. Dukungan yang diberikan

merupakan suatu dorongan untuk mengobarkan semangat hidupnya,

menyadarkan bahwa masih ada orang lain yang peduli, merasa dirinya masih

berharga dan berarti bagi orang lain.

Dengan melihat dukungan sosial begitu besar manfaatnya diharapkan

dengan adanya dukungan sosial yang tinggi akan menurunkan tingkat depresi

pada lansia dan lansia hidup dengan bahagia sehingga lansia akan terhindar

dari berbagai macam penyakit.

Page 112: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

6. Interaksi tipe-tipe kepribadian dan dukungan soaial dari pihak lain terhadap

tingkat depresi

Dukungan sosial yang tinggi akan menjadikan lansia lebih bisa

diterima dan dihargai dan di akui keberadaannya. Dukungan sosial dapat

membantu memecahkn semua masalah pada lansia sehingga tingkat depresi pada

lansia lebih rendah. Dengan menurunkan tingkat depresi pada lansia, maka akan

meningkatkan kehidupan lansia.

Dengan diketahuinya tipe kepribadian lansia, maka Staf panti dan yang

terkait didalamnya dapat memahami karakteristik lansia. Dengan demikian, dapat

diduga bahwa ada interaksi antara tipe-tipe kepribadian dan dukungan sosial pihak

lain akan berpengaruh terhadap tingkat depresi pada lansia. Kerangka pemikiran

dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gb.1. Kerangka berfikir

Introvert

Tipe kepribadian

Ekstrovert

Dukungan sosial

Kurang

Depresi pada lansia

Baik

Page 113: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

D. Hipotesis

1. Ada perbedaan pengaruh tipe-tipe kepribadian introvert dan ekstrovert

terhadap tingkat depresi pada lansia.

2. Ada perbedaan pengaruh dukungan sosial kurang dan baik terhadap tingkat

depresi pada lansia.

3. Ada interaksi pengaruh tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap tingkat

depresi pada lansia.

Page 114: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik observasional dengan

jenis penelitian cross-sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada

waktu pengukuran atau observasi dan variable independent dan dependen hanya

satu kali, pada satu saat.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Werdha Mojopahit Mojokerto dan

Jombang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai bulan Januari 2011.

C. Populasi, Sample dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah

yang diteliti (Nursalam, 2009). Dalam penelitian ini populasinya adalah lansia

penghuni Panti Werdha Mojopahit Mojokerto dengan jumlah 38 orang lansia, dan

penghuni Panti werdha Jombang dengan jumlah 25 lansia

106

Page 115: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah lansia sebanyak 30 lansia. Dan untuk

uji validitas dan reliabilitas 20 lansia. Berdasarkan:

a. Kriteria Insklusi

1) Bersedia diteliti dengan menandatangani surat persetujuan.

2) Mampu berkomunikasi.

3) Sehat fisik atau tidak dalam gawat darurat

b. Kriteria ekslusi

1) Menderita demensia (pikun) berat.

3. Tehnik Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Dalam penelitian ini pemilihan sampel dengan cara

Simple Random Sampling yaitu merupakan jenis probabilitas yang paling

sederhana. Untuk mencapai sampling ini, setiap eleven diseleksi secara random

(acak).Jika sampling frame kecil nama bisa ditulis di secarik yertas, diletakkan di

kotak, diaduk dan diambi secara acak.setelah semuanya terkumpul. ( Nursalam,

2003).

Page 116: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

D. Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi Operasional

Variabel Definisi

Konsep

Parameter Alat ukur Skala

Pengu-

kuran

Skor

Variabel

bebas

Tipe

Kepriba

dian

Kepribadian

adalah bagaimana

individu

menampilkan dan

menimbulkan

kesan bagi

individu lain.

(Sunaryo,

2004)

Kepribadian :

1. Ekstrovert

a. Prinsip praktis

b Kecenderungan

bertindak

c.Kecenderungan

turut serta aktif

bersama orang/

masyarakat

2. Introvert

a Kecenderungan

perenung/

pemikiran,

intuitif

b Kecenderungan

menyendiri

c Kecenderungan

Kuesioner

MMPI

Nominal

Pertanyaan positif:

Jawab “ya” = 1

Jawab “tidak” = 0

Pertanyaan negatif

Jawab “ya” = 0

Jawab “tidak” = 1

Jumlah skor:

Introvert

≤ 12

Ekstrovert

13 - 24

Page 117: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Dukunga

n sosial

sebagai adanya

kenyamanan,

perhatian,

penghargaan atau

menolong orang

dengan sikap

menerima

kondisinya,

dukungan sosial

tersebut diperoleh

dari individu

maupun

kelompok

(Kuntjoro, 2002).

membayangka

kesukaran

dalam hidup

Bentuk dukungan

sosial

- Informasi (1-3)

- Perhatian (4-6)

emosional

- Bantuan

intrumental

(7-9)

- Penilaian

positif

(10-12)

Kuesioner

Miller

Ordinal

Pernyataan positif

(no1,3,5,7,9,11, 12)

Selalu = 4

Sering = 3

Kadang-kadang=2

Tidak pernah = 1

Pertanyaan negatif

(no 2,4,6,8,10)

Tidak pernah = 4

Kadang-kadang=3

Sering = 2

Selalu = 1

Pengelompokkan:

Dukungan kurang

≤ 67% jawaban

benar

Dukungan baik

(68-100%)

Variabel

terikat

Respon emosi

yang mal adaptif

Beck Depression

Inventory (1972)

Kuesioner Interval Nilai tingkat

depresi dari nilai

Page 118: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Depresi berat dan dapat

dikenal melalui

intensitas

rembetan, terus

menerus dan

pengaruhnya pada

fungsi social dan

fisik individu.

(Kelliat,1996)

- Kesedihan

- Pesimisme

- Rasa kegagalan

- Ketidakpuasan

- Rasa bersalah

- Tidak menyukai

diri sendiri

- Membahayakan

diri

- Menarik diri

- Keragu-raguan

- Perubahan

gambaran diri

- Kesulitan kerja

- Keletihan

- Anoreksia

BDI

minimal sampai

nilai maksimal (0-

39)

E. Instrumen penelitian

1. Penyusunan instrumen

Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data supaya pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap, obyektif dan sisitimatis. Kuesioner

merupakan alat ukur yang tepat karena data yang dihasilkan relative obyektif

Page 119: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

dan konstan serta dapat mengukur aspek psikososial, dapat digunakan dalam

jumlah sample banyak dan relative murah. Untuk mengetahui Variabel bebas

tentang tipe kepribadian dan dukungan sosial menggunakan alat pengukuran

dengan kesione dan variable terikat juga menggunakan kuesioner baku dari

Deck dan Beck, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden.

a. Angket Tipe kepribadian

Instrumen penelitian (alat pengumpulan data) yang digunakan

adalah dalam bentuk kuesioner. Untuk mengukur tipe kepribadian

ekstrovert, introvert digunakan test personaliti yaitu modifikasi MMPI

(Minessota Multiphasic Personality Inventory) oleh Yayasan Dharma

Graha berbahasa Indonesia disusun oleh Dr. H. Yul Iskandar, Psikiater,

Ph.D. tes ini dalam bentuk kuesioner closed ended dichotomy question

yaitu pertanyaan tertutup dengan jawaban “ya” atau “tidak”.

b. Angket Dukungan sosial

Instrumen penelitian (alat pengumpulan data) yang digunakan

adalah dalam bentuk kuesioner. Untuk mengetahui dukungan sosial

menggunakan modifikasi dari Miller (1995), dengan parameter informasi,

emosional, intrumental dan penilaian. Kuesioner closed ended multiple

choice yaitu pertanyaan tertutup dengan empat alternatif jawaban yaitu

selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah.

Page 120: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

c. Angket Tingkat depresi

Instrumen penelitian (alat pengumpulan data) yang digunakan

adalah dalam bentuk kuesioner. Untuk mengetahui tingkat depresi

menggunakan Beck Depression Inventory (BDI). Kuesioner ini dalam

bentuk forced choiced question yaitu pernyataan yang mewakili perasaan

responden.

2. Uji Coba Instrumental

Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data, instrument penelitian

dukungan sosial perlu diuji cobakan kepada 20 lansia di UPT Panti Werdha

Jombang. untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Hasil uji coba instrumentasi :

a. Uji validitas

Oleh karena kuesioner dukungan social belum pernah digunakan, maka

diuji cobakan terlebih dahulu untuk menguji validitas. Maka dilakukan

dengan menghitung korelasi antara masing – masing pertanyaan

dengan skore total dengan menggunakan rumus product moment dari

person yang rumusnya sebagai berikut :

N (∑XY) – (∑X∑Y)

r =

√(N∑X� - (∑X)�(N∑Y� - (∑Y)�)

Ket :

R = Koefisien korelasi Y=variable dependent

X = variable independent N= Jumlah sampel

Page 121: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Taraf sigmifikan ditentukan 5 %, jika diperoleh hasil korelasi yang

lebih besar dari r table pada taraf signifikan 0,05 berarti pertanyaan

tersebut valid.

Untuk uji validitas pertanyaan tipe kepribadian, dukungan sosial, dan

tingkat depresi dinyatakan semua valid.

b. Reliabilitas instrumen

Untuk mengetahui reabilitas pertanyaan angket dan checklist

digunakan rumus Alpha crounbach perlu dicari harga varians masing

– masing item dan varians total

Adapun rumus varians masing – masing item adalah..

(∑Xi)�/∑Xi� - N

� =

N

Untu rumus varians totalnya adalah :

(∑Xi)�/∑Xi� - N

� =

N

Sedangkan untuk rumus koefisien Alpha yaitu sebagai berikut :

N ∑�

Rii = 1 –

n – 1 � 

Page 122: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Pertanyaan Hasil Kesimpulan

Tipe kepribadian

Dukungan sosial

Tingkat depresi

0,899

0,796

0,743

Tinggi

Tinggi

Tinggi

F. Prosedur pengumpulan data

Pertama kali meminta surat ijin penelitian dari Direktur Pasca Sarjana

Pendidikan Kesehatan Keluarga. Setelah itu menyampaikan surat penelitian ke

Dinas Sosial Mojokerto dengan tembusan ke Pimpinan Panti Werdha Mojopahit

Mojokerto. Setelah mendapatkan ijin dari pimpinan Panti Werdha Mojopahit

Mojokerto, peneliti mengadakan pendekatan atau membuat kontrak pertemuan

kepada lansia untuk mendapatkan persetujuan sebagai responden peneliti.

Responden adalah lansia yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data

dilakukan peneliti sendiri dengan tehnik interview terstruktur kepada lansia di

panti dengan kuesioner yang telah disiapkan atau wawancara terstruktur dengan

menggunakan perangkat kuesioner tertutup.

Page 123: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

G. Tehnik analisis data

Data yang sudah terkumpul kemudian dilakukan coding dan perhitungan.

Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan perangkat SPSS

17.0 For Windows.

1. Analisis deskriptif

a. Variabel tipe kepribadian

Untuk tes tipe kepribadian terdiri dari 24 pertanyaan (no 1-24) terdiri dari

11 pertanyaan negatif (no 1,5,6,7,10,11,13,16,18,19,20) dan 13 nomor

lainnya pertanyaan positif. Pertanyaan positif jawaban “ya” nilai 1, bila

“tidak” nilai 0. Pertanyaan negatif jawaban “ya” nilai 0, bila “tidak” nilai

1. Jumlah skor dikategorikan:

13 – 24 = Ekstrovert

≤ 12 = Introvert

b. Variabel dukungan sosial

Untuk dukungan sosial terdiri 12 pertanyaan (no 1-12), terdiri dari 7

pertanyaan positif (no 1,3,5,7,9,11,12) dan 5 nomor yang lain adalah

pertanyaan negatif (no 2,4,6,8,10). Dukungan sosial, diukur dengan skala

Likert yang terdiri dari 4 jawaban. Pertanyaan positif jawaban “selalu”

nilai 4, “sering” nilai 3, “kadang-kadang” nilai 2, dan “tidak pernah” nilai

1. Pertanyaan negatif jawaban “tidak pernah” nilai 4, “kadang-kadang”

nilai 3, “sering” nilai 2 dan “selalu” nilai 1. Dukungan sosial mencakup

aspek informasi ada 4 pertanyaan (1-3), aspek perhatian emosional (no 4-

Page 124: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

6), aspek bantuan instrumental (no 7-9), dan aspek penilaian (no 10-12).

Jumlah skor dikelompokkan dalam dukungan baik (68-100%), dan

dukungan kurang (≤ 67%), dengan menggunakan rumus Arikunto (1998)

adalah sebagai berikut:

Q

P = x 100 %

R

Keterangan:

P = nilai prosentasi R = skor tertinggi

Q = skor yang didapat

b) Variabel tingkat depresi

Untuk mengukur tingkat depresi terdiri 13 pertanyaan dari 13 aspek,

masing-masing diwakili 1 pertanyaan. Skala pengukuran yang

digunakan semantic differential (SD) yaitu responden diminta untuk

memberikan tanda (x) pada skala yang sesuai pada 4 poin skala. Jumlah

skor untuk tingkat depresi nilai minimal 0 dan nilai maksimal 39.

2. Analisis statistik

Analisis pada tahap pertama dihasilkan tabel-tabel tabulasi dan

diagram untuk memberikan gambaran secara umum tentang semua variabel

yang diteliti. Analisis tahap kedua dilakukan untuk mengetahui perbedaan

pengaruh tipe kepribadian introvert dan ekstrovert terhadap tingkat depresi dan

untuk mengetahui perbedaan pengaruh dukungan social kurang dan baik

Page 125: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

dilakukan uji statistik kruskall-wallis, sedangkan untuk mengetahui interaksi

pengaruh tipe kepribadian dan dukungan sosial menggunakan uji statistic

Friedman test dengan SPSS window’s 17.0.

H. Jadwal Penelitian

Tabel 3. Waktu Pelaksanaan Penelitian

NO KEGIATAN Agust Sept Okt Nop Des Jan Feb

1 Penyusunan prososal

2 Seminar proposal

3 Revisi proposal

4 Pelaksanaan

penelitian

5 Penulisan laporan

6 Seminar hasil

7 Revisi laporan

8 Pengumpulan tesis

Page 126: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum lokasi Penelitian

UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto terletak di Jalan Brangkal no.862

Sooko Mojokerto. Berdiri bulan Mei 1962. Bangunan Panti terdiri dari kantor,

ruang pertemuan, dapur, mushola, kamar tidur. Jumlah tempat tidur ada 55 buah

dengan lansia berjumlah 38 lansia. Petugas panti terdiri dari 3 bagian kebersihan,

2 orang yang bertugas sebagai perawat, 1 orang dokter, 3 juru masak, dan 2

orang penjaga. Manajemen kegiatan panti yaitu pengajian, senam, pemeriksaan

kesehatan rutin, kunjungan sosial dan kunjungan keluarga. Dan di UPT Panti

werdha Jombang 25 lansia. Ada dapur, kantor, mushola dan kamar tidur.

2. eskripsi Karakteristik Umum Responden

a. Distribusi responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

1. Tidak tamat SD 24 80%

2. SD 4 13,3%

3. SLTP 2 6,7%

4. SMA 0 0%

Jumlah 30 100%

Sebagian besar responden berpendidikan tidak tamat SD sebesar 80%.

116

Page 127: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

b. Distribusi responden berdasarkan umur.

Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan umur.

No Umur Jumlah

Persentase

1. < 65 th 0 0%

2. 65 – 70 th 6 20%

3. 71 – 75 th 12 40%

4. 76 – 80 th 12 40%

Jumlah 30 100%

Sebagian besar responden mempunyai umur 71-75 th sebesar 40% dan

umur 76- 80 th sebesar 40%

c. Distribusi responden berdasarkan status perkawinan.

Tabe 6. Distribusi responden berdasarkan status perkawinan.

No Status perkawinan Jumlah Persentase

1. Tidak kawin 0 0%

2. Janda/duda 28 93,3%

3. Kawin 2 6,7%

Jumlah 30 100%

Sebagian besar responden janda atau duda sebesar 93,3%

Page 128: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

d. Dstribusi responden berdasarkan agama.

Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan agama

No Agama Jumlah Persentase

1. Islam 30 100%

2. Kristen 0 0%

Jumlah 30 100%

Semua responden mempunyai agama Islam sebesar 100%.

e. Distribusi responden berdasakan alasan masuk.

Tabel 8. Distribusi responden alasan masuk.

No Alasan Masuk Jumlah Persentase

1. Sukarela 13 43,3%

2. Terpaksa 0 0%

3. Dipaksa 12 40%

4. Harapan Khusus 2 6,7%

5. Dilema 3 10%

Jumlah 30 100%

Sebagian besar responden alasan masuk panti karena sukarela sebesar

(43,3%). Yang paling kecil harapan khusus (6,7%) dan dilema (10%).

Lansia dengan harapan khusus alasannya untuk kehidupannya akan

menjadi lebih baik dan tenang dalam meniti hari tua. Sedangkan dilema

pernah hidup sendiri tanpa keluarga hampir celaka baik oleh orang lain

atau oleh diri sendiri.

Page 129: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

3. Deskripsi Karakteristik Khusus Responden.

Deskripsi ini menggambarkan tentang data khusus pada responden yang

meliputi tipe kepribadian, dukungan sosial dan tingkat depresi.

Tabel 9. Tipe kepribadian responden.

Tipe Kepribadian Jumlah Persentase

Introvert 14 46,67%

Ekstrovert 16 53,33%

Jumlah 30 100%

Tipe kepribadian pada lanisa sebagian besar ádalah ekstrovert sebesar

(53,33%).

Tabel 10. Dukungan sosial.

Dukungan sosial Jumlah Persentase

Kurang 12 40%

Baik 18 60%

Jumlah 30 100%

Dukungan sosial pada lansia sebagian besar ádalah baik sebesar 60%.

Page 130: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Tabel 11. Depresi pada lansia.

Depresi Jumlah Presentase

Nilai 0 – 39

3 2 6,67%

4 8 26,67%

5 3 10%

7 4 13,33%

8 1 3,33%

9 2 6,67%

11 2 6,67%

15 4 13,33%

24 2 6,67%

32 2 6,67%

Jumlah 30 100%

Sebagian besar responden mempunyai nila 4 sebesar (26,67%).

4. Pengujian Hipótesis.

Tabel 12. Hasil analisis kruskal-wallis tentang Perbedaan pengaruh tipe-tipe

kepribadian terhadap tingkat depresi pada lansia.

Type kepribadian N Mean Significan

Introvert

Ekstrovert

Jumlah

14

16

30

21,89

9,91

0,000

Page 131: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Berdasarkan tabel diatas ada perbedaan pengaruh tipe-tipe kepribadian

introvert dan ekstrovert terhadap tingkat depresi ( ρ=0,000). Nilai mean paling

besar pada tipe kepribadian introvert sebesar 21,89

Tabel 13. Hasil Uji analisis kruskal-wallis perbedaan pengaruh dukungan sosial

terhadap tingkat depresi pada lansia.

Dukungan sosial N Mean Significan

Kurang

Baik

Jumlah

12

18

30

22,00

11,17

0,001

Berdasarkan tabel diatas ada perbedaan pengaruh antara dukungan soaial

kurang dan baik terhadap tingkat depresi (ρ=0,001). Nilai mean paling besar pada

dukungan sosial kurang adalah sebesar 22,00.

Tabel 14. Hasil analisis frieadman test interaksi pengaruh tipe kepribadian dan

dukungan sosial terhadap tingkat depresi.

Mean Signifikan

Tipe kepribadian

Dukungan sosial

Tingkat depresi

Interaksi

1,43

1,57

3,00

1,18

0,000

Page 132: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Tabel 15. Kesimpulan uji statistik Friedman test.

T. Kepribadian

Duk.Sosial

Introvert Ekstrovert Total

Kurang N = 9

X = 19,66

N =3

X = 6,33

N = 12

X = 22,00

Baik N = 5

X = 7,8

N =13

X = 5,31

N = 18

X = 11,17

Total N = 14

X = 21,89

N = 16

X = 9,91

N = 30

X = 10,03

Pengujian hipotesis untuk interaksi pengaruh tipe kepribadian dan

dukungan sosial terhadap tingkat depresi pada lansia dengan menggunakan uji

kruskal-wallis hasilnya ada interaksi dengan nilai signifikan ρ=0,000. Dari

kesimpulan yang paling berbeda tipe kepribadian introvert dengan dukungan

sosial kurang, mempunyai nila mean tertinggi sebesar 19,66. Berarti dengan nilai

mean tinggi tingkat depresi berat. Sedangkan tipe kepribadian ekstrovert dengan

dukungan sosial kurang nilai maean 6,33, dengan dukungan sosial baik untuk nilai

mean 5,31, berarti tingkat depresi minimal atau ringan.

Page 133: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

B. Pembahasan

1. Perbedaan Pengaruh tipe-tipe kepribadian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh tipe-tipe

kepribadian terhadap tingkat depresi dengan signifikasi ρ=0,000.Perbedaan

terlihat pada tipe kepribadian introvert (46,67%) dengan nilai mean sebesar

21,89. Ini menunjukkan bahwa nilai mean semakin tinggi, nilai depresi juga

semakin tinggi atau tingkat depresi berat. Tetapi sebagian besar lansia di panti

Werdha Mojopahit Mojokerto sebagian besar mempunyai tipe kepribadian

ekstrovert sebesar (53,33%)

Kepribadian introvert yang selalu ambisius, senantiasa dikejar-kejar tugas,

cepat gelisah, mudah tersinggung, cepat kecewa dan sebagainya akan mendorong

seseorang cepat stres dan frustasi. Akibatnya, orang tersebut mudah mengalami

berbagai penyakit. Perlu diketahui bahwa setiap individu akan melewati fase

perkembangan yang akan menentukan tipe kepribadian individu tersebut.

Relevansi antara perkembangan dengan kepribadian sangat erat karena jika

perkembangan tidak berjalan secara sempurna maka tidak akan tercipta

kepribadian yang dinamis. Tipe kepribadian intovert dapat timbul rasa kurang

percaya diri, kecenderungan perenung atau pemikir, suka menyendiri, dan

kecenderungan membayangkan kesukaran dalam hidup yang seringkali dapat

menimbulkan depresi (Ingram, 2003).

Berbeda denga kepribadian ekstrovert dimana kepribadian ini lebih

menyenangi bersama orang lain. Dia tidak merasa terpaksa untuk bersama orang

lain atau hadir dalam acara-acara sosial. Dia juga tidak merasa kaku untuk

Page 134: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

berbicara di depan khalayak ramai yang belum dikenal. Dia mudah bergaul dan

menyenangi bertemu dengan orang baru, dia tidak kaku dan canggung dalam

pergaulan.(Iskandar, 2004)

Kelompok lansia dengan tipe kepribadian ekstrovert menduduki jumlah

tertinggi sebesar 53,33% tetapi mempunyai mean kecil sebesar 9,91% yang berarti

tingkat depresi ringan.. Sebagian besar lansia berumur 71-75 tahun dan 76-80

tahun.Kepribadian ekstrovert benar-benar mnyenangi pergaulan, kawan ada

banyak,senang mempelajari ilmu pengetahauan, sedikit urakan, progresf, kurang

suka nilai-nilai tradisional, berani tampil di muka, siap memimpi.Tipe kepribadian

ekstrovert jarang murung, perian, suka bergaul, berani dan sukses. Sehingga tidak

akan mudah jatuh pada penyakit yang namanya depresi.

Lansia dengan tipe introvert dalam berinteraksi dengan individu atau

kelompok lebih konservatif karena mereka sulit untuk beradaptasi karena terlihat

kaku bila bersama dengan orang banyak apalagi dengan orang yang tidak dikenal.

Pada saat terjadi persaingan, introvert cenderung kurang berespon karena

cenderung penuh pertimbangan dalam membuat keputusan. Jika terjadi suatu

konflik, introvert cenderung kurang bisa menerima karena hidupnya bersifat

intuitif sehingga mudah larut dalam konflik yang berkepanjangan. Namun mereka

mampu menyembunyikan perasaan tersebut dari orang lain karena apabila orang

lain mengetahuinya akan membahayakan integritas egonya. Dalam hal

penyesuaian, keberhasilan tipe introvet membutuhkan rentang waktu lebih lama

karena masing-masing lansia mempunyai tujuan dan harapan untuk dicapai. Hal

Page 135: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

inilah yang mempengaruhi tingkat depresi lansia selama tinggal di panti, sehingga

lansia dengan tipe kepribadian introvert lebih mudah mengalami depresi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Noviana Dewi Purwitasari (2008)

menunjukkan bahwa ada hubungan tipe kepribadian dengan depresi dengan

(ρ=0,002). Hal tersebut menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian ini.Dan

yang paling berbeda adalah tipe kepribadian introvert.

Hasil penelitian Tri Rahayu (2006) ada hubungan tipe kepribadian dengan

tingkat depresi pada lansia dengan (ρ = 0,008). Yang berarti tipe kepribadian

mempengaruhi tingkat depresi pada lansia. Dan hasil ini sesuai dengan penelitian

yang ada.

2. Perbedaan Pengaruh dukungan sosial

Hasil penelitian dukungan sosial ada perbedaan pengaruh pada tingkat

depresi dengan nilai signfikan ρ= 0,001.Perbedan pengaruh yang paling berbeda

pada dukungan sosial kurang (40%) dengan nilai mean 22,00. Dapat dilihat

semakin tinggi nilai mean semakin tinggi nilai depresi yang menunjukkan tingkat

depresi berat. Sedangkan dukungan sosial baik (60%) dengan nilai mean 11,17

Dukungan sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima

individu dari orang-orang tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam

lingkungan sosial tertentu yang membuat si penerima merasa diperhatikan,

dihargai dan dicintai. Namun perlu diketahui seberapa banyak sumber dukungan

sosial ini efektif bagi individu yang memerlukan. Sumber dukungan sosial

merupakan aspek paling penting untuk diketahui dan dipahami. Pengetahuan dan

Page 136: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

pemahaman yang dimiliki seseorang akan membuat ia tahu kepada siapa akan

mendapatkan dukungan sosial sesuai dengan situasi dan keinginannya yang

spesifik, sehingga dukungan sosial memiliki makna yang berarti bagi kedua belah

pihak. (Kuntjoro,2002)

Menurut Smet (1994) bahwa dukungan sosial akan dapat mempengaruhi

kesehatan seseorang dengan melindungi orang tersebut terhadap efek negatif dari

stres yang berat. Gambaran depresi pada lansia umumnya tidak khas dan sering

bertumpah tindih dengan penyakit lain. Gejala depresi yang muncul seringkali

dianggap sebagai bagian dari proses menua. Kadang-kadang depresi pada lansia

ditutupi oleh penyakit fisik dan cacat tubuh seperti penglihatan atau pendengaran

yang terganggu. Terjadinya depresi pada lansia selalu merupakan interaksi faktor

biologik, psikologik dan sosial.

Dukungan sosial yang baik dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia,

sebaliknya dukungan sosial yang kurang dapat meningkatkan depresi pada

lansia.Sehingga diperlukan sekali dukungan sosial dari pihak lain dan dalam

bentuk apapun karena seorang sosok yang kehilangan segalanya. Dukungan sosial

tidak hanya berwujud dalam bentuk dukungan moral, melainkan dukungan

spiritual dan dukungan material. Tujuan pemberian dukungan ini adalah untuk

ikut meringankan beban bagi seorang atau sekelompok orang yang menghadapi

masalah yang dirasakan cukup berat. Dukungan yang diberikan merupakan suatu

dorongan untuk mengobarkan semangat hidupnya, menyadarkan bahwa masih ada

orang lain yang peduli, merasa dirinya masih berharga dan berarti bagi orang

lain.Sehingga menurunkan stres yang berakibat pada depresi.

Page 137: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Hasil penelitian Lailatul Nur Hidayati (2008) menunjukkan bahwa

terdapat hubungan dukungan sosial dengan depresi pada lansia dengan (ρ=0,001).

Hal tersebut menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian ni, bahwa dukungan

sosial yang baik dapat menurunkan depresi pada lansia.

Hasil penelitian Tri Rahayu ( 2006) menunjukkan bahwa terdapat

hubungan dukungan sosial terhadap tingkat depresi pada lansia dengan (ρ=0,000)

dan r = -0,812, Yang berarti ada hubungan yang sangat kuat. Jadi dukungan sosial

mempengaruhi tingkat depresi pada lansia sesuai dengan penelitian yang ada.

3. Interaksi pengaruh tipe kepribadian dan dukugan social

Hasil penelitian ada interaksi antara tipe kepribadian dan dukungan sosial

terhadap tingkat depresi dengan nilai signifikan ρ = 0,000. Untuk tipe kerpibadian

introvert dengan dukungan sosial kurang mempunyai nilai mean 19,66. Hal

tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai mean semakin tinggi nilai

depresi dengan tingkat depresi berat.Berarti tipe kepribadian introvert sebaiknya

diberi dukungan sosial baik untuk mempnyai nilai depresi minimal sehingga

tingkat depresi tidak ada atau ringan. Untuk tipe kepribadian ekstrovert

nampakanya diberi dukungan sosial kurang atau baik untuk nilai mean tidak teralu

berpengaruh hampir sama, berarti nilai depresi dengan tingkat depresi tidak ada

atau ringan.

Sesuai teori dari Sunaryo (2004) bahwa introvert biasanya melamun dalam

hidupnya dan merencanakan untuk masa yang akan datang serta yang

dipentingkan yang dijadikan ukuran adalah norma-norma atau nilai-nilai dan

Page 138: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

kecenderungan-kecenderungan dirinya sendiri, bersifat intuitif dan

berkecenderungan menghayal. Introvert untuk membuat keputusan lebih

menyukai untuk merenungkan dan merencanakan serta biasanya ragu-ragu untuk

membuat keputusan terakhir.Introvert lebih suka menyendiri, tidak suka dengan

orang baru, tidak suka bicara di depan umum. Sedangkan ekstrovert pandangan

hidupnya masa kini dan ekstrovert menghargai miliknya serta menghargai

keberhasilannya dalam bergaul dengan masyarakat. Ekstrovert bersifat praktis,

lebih suka cepat bertindak serta mudah membuat keputusan. Dan ekstrovert lebih

menyukai bersama orang lain.

Menurut Kntjoro (2002) dukungan sosial sebagai adanya kenyamanan,

perhatian, penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima kondisinya,

dukungan sosial tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok. Dukungan

sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima individu dari orang-orang

tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan sosial tertentu yang

membuat si penerima merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai.

Menurut Gottlieb (1983) sebagai informasi verbal, atau nonverbal, saran,

bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang

akarab dengan subyek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran

dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada

tingkah laku penerimanya.

Faktor psikologis pencetus depresi pada lansia adalah tipe kepribadian.

Terutama tipe kepribadian introvert yang cenderung bersifat senang menyendiri,

tidak suka dengan orang lain dan tidak suka bicara di depan umum.Hal ini sulit

Page 139: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

terutama lansia untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dialaminya

sehingga diperlukan dukungan sosial yang baik dari lingkungan sekitar baik dari

keluarga, staf panti dan teman-teman panti. Dukungan sosial dapat berupa

dukungan moral, spiritual dan dukungan material. Tujuan dukungan sosial ini

untuk meringankan beban bagi seseorang yang mengahadapi masalah cukup berat,

sehingga tidak akan menjadi depresi.Untuk mendukung lansia sebelumnya

terutama petugas panti harus mengerti tipe kepribadian jenis tipe kepribadian yang

mana sehingga mudah untuk mengerti karakteristik dan apa yang diinginkan

lansia. Dukungan sosial yang semakin baik dapat menurunkan tingkat depresi

pada lansia sehingga kwalitas kehidupan lansia dapat meningkat. Sesuai teori

diatas tipe kepribadian introvert perlu mendapat dukungan sosial baik untuk

menurunkan tingkat depresi pada lansia. Menua merupakan bagian dari proses

kehidupan yang tidak bisa diingkari, namun kualitas hidup harus diupayakan tetap

terjaga sehingga dapat sehat, aktif dan mandiri. Jadi ada interaksi tipe kerpibadian

dan dukungan sosial terhadap tingkat depresi.

Menurut penelitian dari Tri Rahayu (2006) terdapat pengaruh tipe

kepribadian dan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia. Tipe

kepribadian juga dipengaruhi oleh umur paling banyak lebih dari 71 tahun,

pendidikan paling banyak tidak tamat SD dan status perkawinan banyak yang

janda atau duda. Untuk dukungan sosial dapat dipengaruhi oleh faktor dukungan

keluarga, dukungan teman, dan perawatan pengelola panti.

Page 140: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Keterbatasan penelitian dalam penelitian ini adalah pada tahap interview

terpimpin dengan lansia merasa kesulitan karena lansia usianya banyak yang

diatas 71 tahun dan banyak yang tidak tamat SD sehingga perlu pendekatan dan

penjelasan kepada lansia. Dan perlu adanya pengulangan untuk penjelasan setiap

kuesioner yang ditanyakan. Selain itu untuk jenis penelitian ini sebaiknya

menggunakan kohort dimana jenis penelitian ini menggunakan pendekatan waktu

secara longitudinal atau time period approach. Menurut Sastroasmoro dan Ismail

(1995) peneliti mengobservasi variabel independen terlebih dahulu (faktor resiko),

kemudian subyek diikuti sampai waktu tertentu untuk melihat terjadinya pengaruh

pada variabel dependen.

Page 141: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tipe kepribadian lansia yang berbeda-beda dapat mempengaruhi depresi pada

lansia dengan signifikan (ρ=0,000). Untuk tipe kepribadian introvert sebanyak

(46,67%) dengan nilai mean sebesar 21,89 yang menunjukkan tingkat depresi

berat. Yang paling banyak tipe kepribadian ekstrovert (53,33%) dengan mean

9,91% yang menunjukkan tingkat depresi ringan.

2. Dukungan sosial kurang, dan baik dapat mempengaruhi depresi pada lansia

dengan signifikan (ρ=0,001). Dukungan sosial kurang (40%) dengan nilai

mean sebesar 22,00. Nilai mean besar menunjukkan nilai depress tinggi

dengan tingkat depresi berat. Dukungan sosial baik (60%) dengan nilai mean

sebesar 11,17. Dukungan sosial baik dapat mempengaruhi tingkat depresi pada

lansia. Dimana dukungan sosial baik dapat menurunkan tingkat depresi pada

lansia.

3. Ada interaksi pengaruh antara tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap

depresi pada lansia dengan signifikan (ρ=0,00).

B. Implikasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe kepribadian yang berbeda-beda

berpengaruh terhadap depresi pada lansia. Terutama tipe kepribadian introvert.

Mengetahu tipe kepribadian pada lansia penting untuk mengarahkan lansia tidak

131

Page 142: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

tenggelam dalam dunianya sehingga dapat menghindari terjadinya depresi.

Kepribadian berkembang sesuai dengan cara penyesuaian terhadap

lingkungan.Sebagai staf panti harus melakukan pendekatan pada lansia bahkan

bias minta bantuan kepada pakar psikologis memahami tipe kepribdian lansia.

Sehingga seminimal mungkin kita dapat menghndari lansia dari depresi sehingga

lansia menjalani sisa hidup lebih tenang dan produktif yang lebih lama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berpengaruh

terhadap depresi pada lansia. Selain mengetahui tipe kepribadian tetapi kita juga

jangan mengabaikan dukunan sosial pada lansia. Dukungan social manfaatnya

besar sekali terutama pada lansia yang merasa bahwa lansia sendiri di dunia ini.

Dimana manfaatnya adalah meringankan beban bagi seorang atau sekelompok

yang menghadapi masalah cukup berat terutama dukungan orang terdekat.

Dukungan sosial dapat dilakukan melalui kerekatan emosional, integrasi social,

pengakuan lansia, ketergantungan yang dapat dihandalkan, bimbingan dan

memberi kesempatan pada lansian untuk mengasuh. Oleh karena itu dukungan

sosial yang baik dapat menurunkan depresi pada lansia.

Iteraksi tipe kepribadian dan dukungan sosial terhadap tingkat depresi,

dilakukan bersama-sama. Petugas panti pada umumnya harus memahami tipe

kepribadian setiap lansia. Untuk dapat memahami dengan mudah masalah-

masalah yang dihadapai lansia. Itu sudah termasuk dukungan sosial kepada

lansia.secara psikologis. Walaupun lansia orang yang sudah tua tetapi masih

mempunyai keinginan dan harapan-harapan. Dukungan dari semua pihak baik dari

teman, keluarga, dan petugas panti sangat diperlukan. Lansia tidak mengharap

Page 143: TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DITINJAU DARI TIPE … · proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). Ada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

harta yang melimpah, tetapi dihargai kehadirannya dan diperhatikan memberi rasa

aman, tenang dan nyaman. Jadi selain mendukung lansia petugas panti juga harus

mengetahui tipe kepribadian lansia.

C. Saran

1. Bagi staf panti sebaiknya memahami tipe kepribadian lansia dengan baik

mengingat lansia adalah seorang yang membutuhkan perhatian yang lebih.

2. Mengupayakan dukungan sosial yang baik apapun yang dibutuhkan lansia,

baik material, emosional, instrumen dan menghubungi keluarganya yang

masih mempunyai keluarga untuk tetap mengunjungi lansia.

3. Perlu adanya penyegaran (pelatihan) petugas panti dalam cara

mengembangkan persepsi diri lansia yang positif dan realistic sesuai dengan

tipe kepribadian terutama pada tipe kepribadian introvert.

4. Perlu adanya penambahan jenis pelayanan yaitu pelayanan psikologis untuk

mengetahui lebih lanjut masalah depresi dan konsep solusinya.