Upload
dangdang
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TINGKAT GANGGUAN KUALITAS HIDUP
MAHASISWA PSKPD ANGKATAN 2013-2016
DENGAN AKNE VULGARIS DI FKIK UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA MENGGUNAKAN
CARDIFF ACNE DISABILITY INDEX (CADI)
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
DISUSUN OLEH:
NUR IZDIHAR HADI
NIM : 1113103000070
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN 2016 M/ 1438 H
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
segala rahmat, ridho, dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penelitian ini.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari kritik, saran,
serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT selaku kaprodi Program Studi Kedokteran
dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Rahmatina, Sp.KK dan dr. Risahmawati, Ph.D selaku dosen pembimbing
dalam penelitian saya, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing
saya dengan memberi masukan, menolong, dan menyemangati saya sejak
penelitian saya dimulai hingga akhir penelitian.
4. Seluruh dosen Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter yang sangat
berdedikasi dalam mengajar kepada seluruh mahasiswa selama menjalani
pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. dr. Flori Ratna Sari, Ph. D selaku penanggung jawab modul riset PSKPD
2013.
6. Sutopo Hadi, Almh. Sri Endah Purwaningrum dan Rina Medianasari selaku
orang tua saya dan adik-adik saya yang selalu memberikan dukungan
motivasi dan dukungan moril yang tidak dapat ternilai harganya.
7. Pak Agus selaku pengelola Program Beasiswa Santri Berprestasi yang telah
membantu peneliti mendapatkan beasiswa di kemenag.
8. Kawan seperjuangan dalam penelitian saya, Yusuf Abdul Hadi, Inggrid
Nourmalydza dan Melda Agustin yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian saya
9. Kawan belajar dan bermain Hazrina Julia, Muh. Kafabillah, Salsabila
Firdausi, dan teman dekat lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada saya dalam
penyelesaian penelitian.
10. Seluruh responden riset yang telah bersedia membantu meluangkan waktunya
untuk menjadi subjek penelitian pada penelitian ini.
11. Seluruh mahasiswa/i Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan
2013, seluruh staff pengajar di Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang turut membantu dalam penelitian ini.
12. Seluruh teman-teman CSSMORA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan semangat kepada saya, khususnya teman-teman CSSMORA
angkatan 2013 yang selalu memberikan keceriaan dalam mengerjakan riset
ini.
Wassalammualaikum Wr.Wb
Ciputat, 14 Oktober 2016
Nur Izdihar Hadi
ABSTRAK
Nur Izdihar Hadi. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter. Kualitas Hidup
Mahasiswa PSKPD Angkatan 2013-2016 dengan Akne Vulgaris di FKIK :
Menggunakan Cardiff Acne Disability Index (CADI)
Latar belakang: Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang self-limiting namun
kemunculan akne dapat meresahkan penderitanya sehingga dapat mempengaruhi kualitas
hidup mereka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas hidup
mahasiswa PSKP dengan akne berdasarkan usia, jenis kelamin dan keparahan akne.
Metode: Penelitian ini berdesain deskriptif cross-sectional. Total subjek penelitian
adalah 85 orang. Kuesioner yang dipakai adalah kuesioner CADI. Pemeriksaan keparahan
akne dilakukan oleh peneliti yang sudah dilatih oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.
Penentuan derajat keparahan akne menggunakan kriteria Lehman. Hasil: Didapatkan
gambaran gangguan kulitas hidup sangat berat terdapat pada kelompok perempuan
(7,1%) dibandingkan laki-laki (3,4%) namun sebagian besar kelompok memiliki
gangguan kualitas hidup ringan 51,8% dan 79,3%. Gangguan kualitas hidup sangat berat
pada kelompok keparahan akne berat lebih besar (20%) dibandingkan kelompok
keparahan akne lain; dan terdapat pada kelompok umur 19 tahun (11,5%) dibandigkan
kelompok umur lain. Kesimpulan: Gangguan kualitas hidup berat terdapat pada
perempuan dibandingkan dengan laki-laki, lebih banyak pada kelompok dengan
derajat keparahan akne berat dibandingkan derajat ringan dan/atau sedang, dan
lebih banyak terdapat pada usia 21 tahun.
ABSTRACT
Nur Izdihar Hadi. Medical Education and Profession Program. Quality of Life of
Medical Student Generation 2013-2016 with Acne Vulgaris in UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta : Use by Cardiff Acne Disability Index (CADI)
Background: Akne vulgaris is a skin desease that is self-limitng, but the presence of acne
can be unsettling, so that may affect the quality of line of patients with acne. Objectives:
The aim of this study was to observe the quality of life students with acne vulgaris by
age, sex and severity of acne. Methods: This study was descriptive cross-sectional
design. A total of subjects of this study are 85 peoples. This study was used of
questionnaire CADI. Physical examination of severity of acne by the researcher trained of
dermatologist. Determining of the severity of acne using the criteria of Lehman. Results:
It was shown very severe disruption quality of life wass found in the group of women
(7.1%) than men (3.4%) but the majority of the group had mild impaired quality of life
51.8% and 79.3%. Severe impaired quality of life in the group of severe acne severity is
greater (20%) compared to other groups of acne severity; and are in the age group of 19
years (11.5%) compared to the other groups of ages. Conclusions: Impaired quality of
life are more severe in women than men, more in the group with severe acne severity
compared with mild and/or moderate, and is more prevalent at the age of 19 years.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL .............................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................iv
ABSTRAK .........................................................................................................vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................4
1.3 Hipotesis ...................................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................4
1.4.1 Tujuan Umum ...................................................................................4
1.4.2 Tujuan Khusus ..................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................5
1.5.1 Bagi Peneliti......................................................................................5
1.5.2 Bagi Perguruan Tinggi ......................................................................5
1.5.3 Bagi Masyarakat ...............................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................6
2.1. Landasan Teori ........................................................................................6
2.1. Akne Vulgaris .....................................................................................6
2.1.1.1. Definisi Akne Vulgaris ...............................................................6
2.1.1.2. Epidemiologi Akne Vulgaris ......................................................6
2.1.1.3. Etiologi Akne Vulgaris ...............................................................7
2.1.1.4. Patogenesis Akne Vulgaris .........................................................10
2.1.1.5. Manifestasi Klinis Akne Vulgaris ..........................................13
2.1.1.6. Gradasi Akne Vulgaris ............................................................14
2.1.1.7. Tatalaksana Akne Vulgaris ........................................................16
2.1.1.8. Pencegahan Akne Vulgaris ........................................................19
2.1.2. Kualitas Hidup .................................................................................19
2.1.2.1. Definisi Kualitas Hidup ..............................................................19
2.1.2.2. Kualitas Hidup Penderita Akne Vulgaris ...................................20
2.1.2.3. Pengukuran Kualitas Hidup Penderita Akne Vulgaris ...............21
2.2. Kerangka Teori ........................................................................................23
2.3. Kerangka Konsep ....................................................................................24
2.4. Definisi Operasional ................................................................................25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................27
3.1. Desain Penelitian .....................................................................................27
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................27
3.3. Sumber Data ............................................................................................27
3.4. Metode Pengumpulan Data .....................................................................27
3.5. Populasi dan Sampel ...............................................................................28
3.5.1. Kriteria Inklusi .................................................................................28
3.5.2. Kriteria Eksklusi ..............................................................................28
3.6. Besar Sampel .............................................................................................29
3.7. Variabel Penelitian .....................................................................................30
3.8. Alur Penelitian ...........................................................................................30
3.9. Manajemen Data ........................................................................................31
3.9.1. Pengolahan Data ...................................................................................31
3.9.2. Teknis Analisis Data ............................................................................31
3.9.2.1. Analisis Data Univariat.................................................................31
3.9.2.2. Rencana Penyajian Data ...............................................................31
3.9.2.3. Etika Penelitian .............................................................................31
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................31
4.1 Hasil Penelitian ...........................................................................................31
4.1.1 Analisis Univariat ...............................................................................31
4.1.1.1. Distribusi Subjek Penelitian .........................................................31
4.1.1.1.1. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia .......................31
4.1.1.1.2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin .......32
4.1.1.1.3. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Keparahan Akne ...
4.1.1.1.1 Vulgaris ....................................................................................33
4.1.1.1.4. Distribusi Kualitas Hidup Pasien Akne Vulgaris ....................33
4.1.1.2. Kualitas Hidup Berdasarkan Variabel Bebas Penelitian ..............34
4.2. Pembahasan ...............................................................................................36
4.3 Keterbatasan Penelitian ..............................................................................38
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................39
5.1 Kesimpulan ...............................................................................................39
5.2 Saran .........................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................40
LAMPIRAN .......................................................................................................45
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Patogenesis Akne ...........................................................................11
Gambar 2.2 Peran Hormonal dalam Patogenesis Akne .....................................12
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Teori ...................................................................23
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Konsep. ................................................................24
Gambar 4.1 Distribusi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin .................................31
Gambar 4.2 Distribusi Kualitas Hidup Berdasarkan Usia .................................34
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Gradasi AV menurut Pillsbury ............................................................14
Tabel 2.2 Gradasi AV menurut Frank .................................................................14
Tabel 2.3 Gradasi AV menurut Plewig dan Kligman .........................................15
Tabel 2.4 Gradasi AV menurut Lehman .............................................................15
Tabel 2.5 Gradasi AV menurut Doshi, Zaheer dan Stiller ..................................15
Tabel 2.6 Efek Pengobatan Akne ........................................................................17
Tabel 4.1 Distribusi Subjek Berdasarkan Usia ...................................................31
Tabel 4.2 Distribusi Subjek Berdasarkan Keparahan Akne ................................32
Tabel 4.3 Distribusi Subjek Berdasarkan Kualitas Hidup ..................................32
Tabel 4.4 Distribusi Kualitas Hidup Berdasarkan Jenis Kelamin .......................34
Tabel 4.5 Distribusi Kualitas Hidup Berdasarkan Keparahan Akne ..................34
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Informed Consent dan Kuesioner Penelitian .....................42
Lampiran 2 Hasil Uji Statistik ............................................................................47
Lampiran 2 Riwayat Penulis ..............................................................................50
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu masalah pada kulit yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat
terutama kalangan remaja adalah jerawat atau di dalam dunia medis disebut
sebagai Akne Vulgaris (AV). Penyakit ini bukan merupakan suatu masalah yang
berpengaruh besar pada kesehatan secara umum, hanya saja kemunculan penyakit
ini cukup merisaukan penderitanya. Hal ini disebabkan karena AV dapat
menurunkan kepercayaan diri seseorang akibat berkurangnya keindahan wajah
penderita.1
Akne Vulgaris adalah penyakit kulit yang dapat sembuh sendiri, berupa
peradangan kronis folikel pilosebasea dengan peningkatan produksi sebum,
hiperkornifikasi duktus, simbiosis dengan mikroorganisme komensal
(Propionobacterium acnes) dan inflamasi kulit. Produksi sebum yang meningkat
merupakan kelainan yang mendasar dalam proses patogenesis penyakit ini.
Etiologi untuk penyakit ini masih belum diketahui secara pasti, namun ada
beberapa teori etiologi yang terlibat, berupa faktor intrinsik, yaitu genetik, ras dan
hormonal, serta faktor ekstrinsik berupa stress, diet, suhu/iklim/kelembapan,
kosmetik dan obat-obatan.2 Gambaran klinis pada penyakit ini adalah komedo,
papul, pustul, nodul serta kista. Hal-hal yang biasanya dikeluhkan penderita
terkait penyakit berupa papul ataupun pustul yang dapat disertai rasa gatal, sakit
atau rasa panas pada kulit di sekitar daerah jerawat.3 Tempat predileksi akne yaitu
wajah, telinga, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan bagian atas,
namun AV lebih sering muncul pada daerah wajah karena daerah tersebut
memiliki kelenjar sebasea yang lebih banyak dibandingkan daerah lain.4
Menurut IDAI tahun 2013, akne adalah masalah kulit yang mengganggu
remaja dan ditemukan pada 80% remaja. Insiden akne bervariasi pada remaja
antara 30-60% dengan insiden terbanyak pada usia 14-17 tahun pada perempuan
dan 16-19 tahun pada laki-laki.5 Data epidemiologi yang diperoleh ini
menunjukkan cukup tingginya angka penderita AV. yang mana AV ini merupakan
penyakit kulit yang sering menyerang kelompok usia remaja dengan puncak usia
1
terjadinya adalah saat usia 17 tahun.6 Sebenarnya derajat akne yang sedang dapat
terjadi pada saat bayi baru lahir, yang diduga disebabkan oleh karena masih
tingginya aktivitas hormon androgen adrenal sehingga mampu menstimulasi
folikel sebasea dan hal ini dapat berlanjut sampai periode neonatus atau bayi.
Pada pasien yang sangat muda, lesi yang dominan pada pasien adalah komedo,
yang dapat berubah menjadi AV jika faktor-faktor yang memicu perubahan itu
mendukung.
Prevalensi AV meningkat pada periode pertengahan-akhir remaja dengan
lebih dari 85% remaja mengalami hal ini dan prevalensinya menurun bersamaan
dengan meningkatnya usia7. Wanita lebih sering terserang AV dibanding pria.
Downie et al. tahun 2004 menyebutkan bahwa prevalensi AV pada wajah yang
terjadi pada perempuan antara umur 26 tahun-44 tahun sebesar 14%,8
namun
dalam penelitian Adityan tahun 2009, dari 309 pasien akne, 137 (44,3%) adalah
perempuan dan 172 (55,7%) adalah laki-laki.
Pada sebuah studi lain juga
dipaparkan bahwa AV merupakan kelainan kulit yang dapat diturunkan.
Prevalensi pada pelajar menengah keatas dengan AV derajat sedang-berat adalah
sebesar 19,9% dengan riwayat keluarga yang memiliki akne. Sedangkan pada
pasien yang tidak terdapat riwayat keluarga penyakit akne mempunyai prevalensi
sebesar 9,8%.9
Sebuah literatur penelitian yang dilakukan pada populasi mahasiswa,
dilaporkan bahwa banyak mahasiswa merasa agresif, frustasi atau malu sebagai
akibat memiliki akne vulgaris. Hal ini mempengaruhi kehidupan penderitanya
pada berbagai aspek terutama penurunan kepercayaan diri karena berkurangnya
penampilan dan estetika mereka. Diterangkan juga bahwa sebagian dari mereka
baru memiliki jerawat atau jerawat mereka memburuk saat sedang stress karena
ujian atau karena banyaknya tugas perkuliahan.14
Akne vulgaris dapat mempengaruhi kehidupan pasien sepeti keluhan efek
fungsional, sosial, psikologikal dan emosional yang berdampak pada
terganggunya aktivitas sehari-hari oleh karena penyakit ini.1 Sebagian besar
penderita akne memiliki masalah kepercayaan-diri dan kesulitan dalam
berinteraksi. Lebih dari 50% penderita mengalami kondisi tertekan oleh komentar
ataupun gurauan oleh keluarga dan teman di lingkungannya.
Kepercayaan diri yang menurun ini dikarenakan berkurangnya penampilan
kecantikan ataupun ketampanan pasien karena adanya AV terutama pada bagian
wajah. Sedangkan penampilan pada sebagian besar individu merupakan hal kunci
untuk membangkitkan kepercayaan diri.10
Meskipun penyakit akne adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-
limiting disease) tetapi pada umunya penyakit ini dapat berkembang menuju
derajat keparahan yang lebih tinggi ataupun menetap dalam waktu yang lama.
Saat penyakit ini sembuh, AV dapat meninggalkan bekas luka di wajah dan
daerah yang terkena berupa hiperpigmentasi pasca inflamasi dan/atau skar yang
dapat menetap beberapa bulan, tahun bahkan seumur hidup. Hal-hal inilah yang
dapat menurunkan kepercayaan diri pasien AV.11
Terapi yang efektif pada pasien
akne dapat memperbaiki kepercayaan diri pasien sehingga kualitas hidup pasien
dapat meningkat.
Safitri dkk. tahun 2010 melaporkan individu yang menderita akne
mengalami masalah pada pekerjaan. Ansietas dan depresi adalah perubahan
psikologis yang paling sering didapatkan bahkan pada pasien akne yang ringan
sampai sedang. Penderita akne dilaporkan memiliki tingkat impairment dalam
kesehatan mental yang lebih besar dibandingkan dengan penderita asma, epilepsi,
.diabetes dan nyeri tulang belakang. Data dari studi tersebut menunjukkan bahwa
penyakit AV juga membutuhkan perhatian yang sama seperti pada penyakit yang
telah disebutkan diatas.11
Studi yang dilakukan oleh Safitri dkk pada bulan Maret sampai Mei 2009
ini menggunakan index kuesioner CADI (Cardiff Acne Disability Index). Populasi
yang dipakai adalah seluruh pasien yang berobat di Divisi Kosmetik Medik URJ
Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr.Soetomo Surabaya, dengan keluhan AV
baik penderita baru maupun lama. Sampel yang diambil adalah sebanyak 195
orang.
Penderita yang telah dipilih akan diberikan dan diminta menjawab
kuesioner Data yang didapat dari kuesioner didapatkan hasil skor CADI terbanyak
adalah 6-10 yang berarti terdapat gangguan pada kualitas hidupnya sedang sampai
berat pada 96 orang (49,2%) diikuti skor antara 11-15 (gangguan kualitas hidup
sangat berat pada 54 orang (27,7%). Keterangan skoring pada kuesioner ini adalah
0 = tidak terdapat gangguan kualitas hidup; 1-5 = gangguan kualitas hidup ringan;
6-10 = gangguan kualitas hidup sedang sampai berat; 11-15 = gangguang kualitas
hidup sangat berat.
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengukur bagaimana kualitas hidup
penderita jerawat yang ada di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menggunakan kuesioner CADI. Kuesioner CADI adalah kuesioner dari
Cardiff University yang dikembangkan pada tahun 1992 dan berisi tentang 5
pertanyaan sederhana tentang kualitas hidup pasien AV. CADI dapat menilai
kualitas hidup pasien pada semua umur dalam 5 kategori yaitu status psikologis,
sosial, emosional, hubungan dengan aktivitas dan keparahan akne secara umum
menurut penderita. CADI merupakan instrumen yang paling sering digunakan
untuk mengukur kualitas hidup pasien akne. Semakin tinggi skor CADI, semakin
terganggu kualitas hidup penderita.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, rumusan masalah
pada tulisan ini adalah “Bagaimana kualitas hidup penderita AV pada mahasiswa
PSKPD angkatan 2013-2016 FKIK UIN Syarif Hidayatullah?”
1.3. Hipotesis
Terdapat gangguan kualitas hidup pada mahasiswa dengan AV di PSKPD
FKIK UIN Syarif Hidayatullah.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan umum
a. Mengetahui gambaran kualitas hidup mahasiswa PSKPD dengan AV di
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan kuesioner CADI.
1.4.2. Tujuan khusus
a. Mengetahui kualitas hidup penderita AV bedasarkan keparahan derajat AV.
b. Mengetahui kualitas hidup penderita AV bedasarkan usia penderita.
c. Mengetahui kualitas hidup penderita AV bedasarkan jenis kelamin
penderita.
1.5. Manfaat penelitian
1.5.1. Manfaat bagi peneliti
- Sebagai syarat kelulusan pendidikan preklinik Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Menambah pengetahuan tentang hubungan derajat keparahan AV
dengan kualitas hidup pada masa remaja .
1.5.2. Manfaat bagi perguruan tinggi
- Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat.
- Memberikan rujukan atau acuan bagi peneliti selanjutnya yang
tertarik dengan penelitian tentang kualitas hidup penderita AV.
1.5.3. Manfaat bagi masyarakat
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
masyarakat terutama kalangan remaja dan bagi penulis sendiri
tentang seberapa jauh masalah jerawat dapat mempengaruhi
penderitanya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.6. Latar Belakang
Salah satu masalah pada kulit yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat
terutama kalangan remaja adalah jerawat atau di dalam dunia medis disebut
sebagai Akne Vulgaris (AV). Penyakit ini bukan merupakan suatu masalah yang
berpengaruh besar pada kesehatan secara umum, hanya saja kemunculan penyakit
ini cukup merisaukan penderitanya. Hal ini disebabkan karena AV dapat
menurunkan kepercayaan diri seseorang akibat berkurangnya keindahan wajah
penderita.1
Akne Vulgaris adalah penyakit kulit yang dapat sembuh sendiri, berupa
peradangan kronis folikel pilosebasea dengan peningkatan produksi sebum,
hiperkornifikasi duktus, simbiosis dengan mikroorganisme komensal
(Propionobacterium acnes) dan inflamasi kulit. Produksi sebum yang meningkat
merupakan kelainan yang mendasar dalam proses patogenesis penyakit ini.
Etiologi untuk penyakit ini masih belum diketahui secara pasti, namun ada
beberapa teori etiologi yang terlibat, berupa faktor intrinsik, yaitu genetik, ras dan
hormonal, serta faktor ekstrinsik berupa stress, diet, suhu/iklim/kelembapan,
kosmetik dan obat-obatan.2 Gambaran klinis pada penyakit ini adalah komedo,
papul, pustul, nodul serta kista. Hal-hal yang biasanya dikeluhkan penderita
terkait penyakit berupa papul ataupun pustul yang dapat disertai rasa gatal, sakit
atau rasa panas pada kulit di sekitar daerah jerawat.3 Tempat predileksi akne yaitu
wajah, telinga, bahu, leher, dada, punggung bagian atas dan lengan bagian atas,
namun AV lebih sering muncul pada daerah wajah karena daerah tersebut
memiliki kelenjar sebasea yang lebih banyak dibandingkan daerah lain.4
Menurut IDAI tahun 2013, akne adalah masalah kulit yang mengganggu
remaja dan ditemukan pada 80% remaja. Insiden akne bervariasi pada remaja
antara 30-60% dengan insiden terbanyak pada usia 14-17 tahun pada perempuan
dan 16-19 tahun pada laki-laki.5 Data epidemiologi yang diperoleh ini
menunjukkan cukup tingginya angka penderita AV. yang mana AV ini merupakan
penyakit kulit yang sering menyerang kelompok usia remaja dengan puncak usia
1
terjadinya adalah saat usia 17 tahun.6 Sebenarnya derajat akne yang sedang dapat
terjadi pada saat bayi baru lahir, yang diduga disebabkan oleh karena masih
tingginya aktivitas hormon androgen adrenal sehingga mampu menstimulasi
folikel sebasea dan hal ini dapat berlanjut sampai periode neonatus atau bayi.
Pada pasien yang sangat muda, lesi yang dominan pada pasien adalah komedo,
yang dapat berubah menjadi AV jika faktor-faktor yang memicu perubahan itu
mendukung.
Prevalensi AV meningkat pada periode pertengahan-akhir remaja dengan
lebih dari 85% remaja mengalami hal ini dan prevalensinya menurun bersamaan
dengan meningkatnya usia7. Wanita lebih sering terserang AV dibanding pria.
Downie et al. tahun 2004 menyebutkan bahwa prevalensi AV pada wajah yang
terjadi pada perempuan antara umur 26 tahun-44 tahun sebesar 14%,8
namun
dalam penelitian Adityan tahun 2009, dari 309 pasien akne, 137 (44,3%) adalah
perempuan dan 172 (55,7%) adalah laki-laki.
Pada sebuah studi lain juga
dipaparkan bahwa AV merupakan kelainan kulit yang dapat diturunkan.
Prevalensi pada pelajar menengah keatas dengan AV derajat sedang-berat adalah
sebesar 19,9% dengan riwayat keluarga yang memiliki akne. Sedangkan pada
pasien yang tidak terdapat riwayat keluarga penyakit akne mempunyai prevalensi
sebesar 9,8%.9
Sebuah literatur penelitian yang dilakukan pada populasi mahasiswa,
dilaporkan bahwa banyak mahasiswa merasa agresif, frustasi atau malu sebagai
akibat memiliki akne vulgaris. Hal ini mempengaruhi kehidupan penderitanya
pada berbagai aspek terutama penurunan kepercayaan diri karena berkurangnya
penampilan dan estetika mereka. Diterangkan juga bahwa sebagian dari mereka
baru memiliki jerawat atau jerawat mereka memburuk saat sedang stress karena
ujian atau karena banyaknya tugas perkuliahan.14
Akne vulgaris dapat mempengaruhi kehidupan pasien sepeti keluhan efek
fungsional, sosial, psikologikal dan emosional yang berdampak pada
terganggunya aktivitas sehari-hari oleh karena penyakit ini.1 Sebagian besar
penderita akne memiliki masalah kepercayaan-diri dan kesulitan dalam
berinteraksi. Lebih dari 50% penderita mengalami kondisi tertekan oleh komentar
ataupun gurauan oleh keluarga dan teman di lingkungannya.
Kepercayaan diri yang menurun ini dikarenakan berkurangnya penampilan
kecantikan ataupun ketampanan pasien karena adanya AV terutama pada bagian
wajah. Sedangkan penampilan pada sebagian besar individu merupakan hal kunci
untuk membangkitkan kepercayaan diri.10
Meskipun penyakit akne adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-
limiting disease) tetapi pada umunya penyakit ini dapat berkembang menuju
derajat keparahan yang lebih tinggi ataupun menetap dalam waktu yang lama.
Saat penyakit ini sembuh, AV dapat meninggalkan bekas luka di wajah dan
daerah yang terkena berupa hiperpigmentasi pasca inflamasi dan/atau skar yang
dapat menetap beberapa bulan, tahun bahkan seumur hidup. Hal-hal inilah yang
dapat menurunkan kepercayaan diri pasien AV.11
Terapi yang efektif pada pasien
akne dapat memperbaiki kepercayaan diri pasien sehingga kualitas hidup pasien
dapat meningkat.
Safitri dkk. tahun 2010 melaporkan individu yang menderita akne
mengalami masalah pada pekerjaan. Ansietas dan depresi adalah perubahan
psikologis yang paling sering didapatkan bahkan pada pasien akne yang ringan
sampai sedang. Penderita akne dilaporkan memiliki tingkat impairment dalam
kesehatan mental yang lebih besar dibandingkan dengan penderita asma, epilepsi,
.diabetes dan nyeri tulang belakang. Data dari studi tersebut menunjukkan bahwa
penyakit AV juga membutuhkan perhatian yang sama seperti pada penyakit yang
telah disebutkan diatas.11
Studi yang dilakukan oleh Safitri dkk pada bulan Maret sampai Mei 2009
ini menggunakan index kuesioner CADI (Cardiff Acne Disability Index). Populasi
yang dipakai adalah seluruh pasien yang berobat di Divisi Kosmetik Medik URJ
Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr.Soetomo Surabaya, dengan keluhan AV
baik penderita baru maupun lama. Sampel yang diambil adalah sebanyak 195
orang.
Penderita yang telah dipilih akan diberikan dan diminta menjawab
kuesioner Data yang didapat dari kuesioner didapatkan hasil skor CADI terbanyak
adalah 6-10 yang berarti terdapat gangguan pada kualitas hidupnya sedang sampai
berat pada 96 orang (49,2%) diikuti skor antara 11-15 (gangguan kualitas hidup
sangat berat pada 54 orang (27,7%). Keterangan skoring pada kuesioner ini adalah
0 = tidak terdapat gangguan kualitas hidup; 1-5 = gangguan kualitas hidup ringan;
6-10 = gangguan kualitas hidup sedang sampai berat; 11-15 = gangguang kualitas
hidup sangat berat.
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengukur bagaimana kualitas hidup
penderita jerawat yang ada di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menggunakan kuesioner CADI. Kuesioner CADI adalah kuesioner dari
Cardiff University yang dikembangkan pada tahun 1992 dan berisi tentang 5
pertanyaan sederhana tentang kualitas hidup pasien AV. CADI dapat menilai
kualitas hidup pasien pada semua umur dalam 5 kategori yaitu status psikologis,
sosial, emosional, hubungan dengan aktivitas dan keparahan akne secara umum
menurut penderita. CADI merupakan instrumen yang paling sering digunakan
untuk mengukur kualitas hidup pasien akne. Semakin tinggi skor CADI, semakin
terganggu kualitas hidup penderita.
1.7. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, rumusan masalah
pada tulisan ini adalah “Bagaimana kualitas hidup penderita AV pada mahasiswa
PSKPD angkatan 2013-2016 FKIK UIN Syarif Hidayatullah?”
1.8. Hipotesis
Terdapat gangguan kualitas hidup pada mahasiswa dengan AV di PSKPD
FKIK UIN Syarif Hidayatullah.
1.9. Tujuan Penelitian
1.9.1. Tujuan umum
b. Mengetahui gambaran kualitas hidup mahasiswa PSKPD dengan AV di
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan kuesioner CADI.
1.4.2. Tujuan khusus
a. Mengetahui kualitas hidup penderita AV bedasarkan keparahan derajat AV.
b. Mengetahui kualitas hidup penderita AV bedasarkan usia penderita.
c. Mengetahui kualitas hidup penderita AV bedasarkan jenis kelamin
penderita.
1.10. Manfaat penelitian
1.10.1. Manfaat bagi peneliti
- Sebagai syarat kelulusan pendidikan preklinik Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Menambah pengetahuan tentang hubungan derajat keparahan AV
dengan kualitas hidup pada masa remaja .
1.10.2. Manfaat bagi perguruan tinggi
- Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat.
- Memberikan rujukan atau acuan bagi peneliti selanjutnya yang
tertarik dengan penelitian tentang kualitas hidup penderita AV.
1.10.3. Manfaat bagi masyarakat
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
masyarakat terutama kalangan remaja dan bagi penulis sendiri
tentang seberapa jauh masalah jerawat dapat mempengaruhi
penderitanya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kategorik observasional.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross-sectional.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-September 2016 di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta.
3.3. Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Dalam
penelitian ini yang menjadi data primer adalah data yang berhubungan dengan
kualitas hidup seseorang. Untuk memperoleh data tersebut peneliti membagikan
kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan terkait dengan masalah pasien
(dalam hal ini adalah akne vulgaris).
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipakai dalam penelitian untuk mengumpulkan data adalah
dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner CADI. Kuesioner CADI adalah kuesioner yang dikeluarkan oleh
Cardiff University dan berisi 5 pertanyaan sederhana mengenai akne vulgaris.
Lima pertanyaan kuesioner CADI adalah berdasarkan status psikologis, sosial,
emosional, hubungan dengan aktivitas dan keparahan akne secara umum menurut
penderita.
Jawaban dari responden akan dinilai berdasarkan skor dari masing-masing
jawaban sebagai berikut :
1. Sangat besar, skor = 3
2. Besar, skor = 2
27
3. Kecil, skor = 1
4. Tidak sama sekali, skor = 0
Lalu skor dari masing-masing pertanyaan dijumlah dan dilihat interpretasi
hasilnya dengan ketentuan berikut :
1. 0 =Tidak terdapat gangguan kualitas hidup
2. 1-5 =Gangguan kualitas hidup ringan
3. 6-10 =Gangguan kualitas hidup sedang sampai berat
4. 11-15 =Gangguan kualitas hidup sangat berat
3.5. Populasi dan Sampel
Populasi yang akan diteliti adalah mahasiswa FKIK UIN Syarif
Hidayatullah angkatan 2013-2016.
Sampel diperoleh dengan teknik consecutive sampling yaitu semua sampel
yang ada dan memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai
jumlah yang diperlukan dipenuhi.
3.5.1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi sampel adalah
1. Menderita akne vulgaris
2. Mahasiswa/i PSKPD FKIK angkatan 2013-2016 UIN Syarif
Hidayatullah
3. Bersedia mengikuti penelitian
3.5.2 Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi sampel adalah
1. Mahasiswa/i tidak menyelesaikan pengisian kuesioner
2. Memiliki penyakit kulit lain selain akne vulgaris
3.6 Besar sampel
Rumus yang digunakan dalam menentukan besar sampel adalah besar
sampel jenis deksriptif kategorik, sebagai berikut :
Dengan keterangan berupa :
N = jumlah sampel
Zα = deviat baku
= 1,96
P = prevalensi penelitian sebelumnya
= 67% (0,67)
Q = 1-P
d = presisi
= 10% (0,1)
Perhitungan
(setelah dibulatkan)
Jadi banyaknya sampel yang diperlukan pada penelitian ini adalah 85 responden.
3.7 Variabel penelitian
1. Variabel independent :
a. Akne vulgaris berdasarkan keparahan
b. Usia
c. Jenis kelamin
2. Variabel dependent : Tingkat kualitas hidup
3.8 Alur penelitian
Penyebaran kuesioner
Penjaringan sampel sesuai
kriteria penelitian
Pemeriksaan derajat
keparahan akne sampel
terpilih
Pengolahan data
menggunakan software
Mengajukan Ethical
Clerence kepada Komisi
Etik
Menjelaskan prosedur dan
informed consent kepada
subjek penelitian
Pengisian kuesioner CADI
pada sampel terpilih
3.9 Manajemen data
3.9.1. Pengolahan data
Pengolahan data penelitian menggunakan software SPSS versi 22.0
dengan melakukan pemilihan data yang terkumpul, lalu data yang ada diberi kode
atau angka tertentu setelah disesuaikan dengan data kuesioner. Data dimasukkan
berdasarkan kode dan urutan yang telah diurutkan pada masing-masing variabel
sehingga menjadi suatu data dasar. Data digolongkan, diurutkan kemudian
disederhanakan sehingga mudah dibaca.
2.9.2. Teknik Analisis Data
2.9.2.1. Analisis Data Univariat
Analisis data univariat bertujuan untuk mendeskripsikan tiap variabel
dependen dan independen untuk memahami karakteristik data yang ada yaitu
kualitas hidup pasien akne vulgaris pada mahasiswa/i PSKPD UIN Jakarta. Data
disajikan dalam bentuk tabel dan histogram.
2.9.2.2.Rencana Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk narasi, tabel dan gambar yang
memperlihatkan hasil pengolahan data kuesioner untuk melanjutkan hasil yang
didapatkan.
2.9.2.3.Etika Penelitian
Jenis penelitian ini sudah melewati informed consent.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian mengenai tingkat kualitas hidup pasien AV ini dilaksanakan
pada bulan Juli-September 2016. Subjek penelitian adalah mahasiswa PSKPD
angkatan 2013-2016 berusia antara 16-21 tahun di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Subjek pada penelitian ini
berjumah 85 subjek.
4.1.1. Uji Validasi Kuesioner
Penelitian ini tidak melakukan validasi kuesioner dikarenakan kuesioner
diambil dari website Cardiff University dan tidak dilakukan penambahan atau
pengurangan terhadap konten kuesioner. Kuesioner CADI berbahasa banyak
dipakai pada penelitian di Indonesia sehingga tidak dilakukan validasi kuesioner.
4.1.2. Analisis Univariat
Variabel yang terdapat pada penelitian ini akan dideskripsikan dengan
analisis univariat yang akan memberikan gambaran terhadap karakteristik subjek.
4.1.1.1. Distribusi Subjek Penelitian
Berikut ini adalah distribusi subjek yang ditampilkan dalam bentuk tabel
dan gambar berdasarkan usia, jenis kelamin dan keparahan AV.
4.1.1.1.1. Distribusi Subjek Berdasarkan Usia
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa subjek
penelitian paling banyak adalah mahasiswa berusia 19 tahun (30,6%) dan yang
paling sedikit adalah mahasiswa berusia 16 tahun (2,4%.) (Tabel 4.1 ).
31
Tabel 4.1. Distribusi Subjek Berdasarkan Usia
No Kelompok Usia Frekuensi (orang) Persentase (%)
1. 16 tahun 2 2,4
2. 17 tahun 7 8,2
3. 18 tahun 16 18,8
4. 19 tahun 26 30,6
5. 20 tahun 24 28,2
6. 21 tahun 10 11,8
Jumlah 85 10
4.1.1.1.2. Distribusi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Data subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan
sebesar 65,9% dan laki-laki sebesar 34,1% (Gambar 4.1).
Gambar 4.1. Distribusi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
0
10
20
30
40
50
60
Laki-laki Perempuan
Jum
lah
Jenis Kelamin
4.1.1.1.3. Distribusi Subjek Berdasarkan Keparahan Akne Vulgaris
Derajat keparahan AV ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, sehingga
diperoleh tiga kelompok subjek yaitu akne ringan, akne sedang dan akne berat.
Dari pemeriksaan yang dilakukan, didapatkan subjek penelitian paling banyak
adalah kelompok akne sedang (57,6%) dan yang paling sedikit adalah derajat akne
berat (5,9%) (Tabel 4.2).
Tabel 4.2. Distribusi Subjek Berdasarkan Keparahan Akne
No. Keparahan Akne Jumlah (orang) Persentase (%)
1. Ringan 31 36,5
2. Sedang 49 57,6
3. Berat 5 5,9
Jumlah 85 100,0
4.1.1.4.1. Distribusi Kualitas Hidup Pasien Akne Vulgaris
Gambaran kualitas hidup pasien AV dengan kuesioner CADI ditampilkan
pada tabel 4.3, dari tabel tersebut didapatkan kelompok subjek terbanyak adalah
yang kualitas hidupnya terganggu ringan (61,2%) dan yang paling sedikit adalah
kelompok yang tidak memiliki gangguan kualitas hidup (4,7%).
Tabel 4.3. Distribusi Subjek Berdasarkan Kualitas Hidup
No. Kualitas hidup Jumlah Persentase
1. Tidak terganggu 4 4,7
2. Ringan 52 61,2
3. Sedang-Berat 24 28,2
4. Sangat Berat 5 5,9
Jumlah 85 100,0
4.1.1.2. Kualitas Hidup Berdasarkan Variabel Bebas Penelitian
Kualitas hidup penderita akne vulgaris berdasarkan usia diterangkan pada
tabel 4.4 dan gambar 4.2 berikut ini.
Gambar 4.2. Distribusi Kualitas Hidup Berdasarkan Usia
Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia terhadap kualitas hidup
(Tabel 4.4 dan Gambar 4.2) didapatkan gangguan kualitas hidup sangat berat
terdapat pada kelompok usia 19 tahun (11,5%) dibandingkan kelompok usia lain.
Tabel 4.4 dan gambar 4.2 menerangkan bahwa semua kelompok usia memiliki
gangguan kualitas hidup ringan, dengan persentase pada kelompok usia 16 tahun
(100%), usia 17 tahun (71,4%), usia 18 tahun (75%), 19 tahun (46,2%), 20 tahun
(62,5%) dan kelompok usia 21 tahun (60%).
Kualitas hidup penderita akne vulgaris berdasarkan jenis kelamin
diterangkan pada tabel 4.5 berikut ini.
0 0 6.3 3.8 4.2
10
100
71.4 75
46.2
62.5 60
0
28.6
18.8
38.5
29.2
20
0 0 0
11.5 4.2
10
0
20
40
60
80
100
120
16 17 18 19 20 21
Jum
lah
(%
)
usia (tahun)
tidak terganggu
Ringan
Sedang-Berat
Sangat Berat
Tabel 4.5. Distribusi Kualitas Hidup Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
kelamin
Skor CADI (Tingkat Kualitas Hidup)
Tidak
terganggu Ringan
Sedang-
Berat
Sangat
Berat Total
Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah
(%)
Jumlah
(%)
Laki-laki 6,9 79,3 10,3 3,4 100,0
Perempuan 3,6 51,8 37,5 7,1 100,0
Total 4,7 61,2 28,2 5,9 100,0
Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin terhadap kualitas
hidup (Tabel 4.5) didapatkan hasil bahwa pada kelompok perempuan dan laki-
laki, kedua subjek cenderung memiliki gangguan kualitas hidup ringan yaitu
sebesar 51,8% dan 79,3%. Sedangkan gangguan kualitas hidup sangat berat pada
perempuan (7,1%) lebih besar dibandingkan laki-laki (3,4%).
Kualitas hidup penderita akne vulgaris berdasarkan keparahan akne
diterangkan pada tabel 4.6. berikut ini.
Tabel 4.6. Distribusi Kualitas Hidup Berdasarkan Keparahan Akne
Keparahan
Skor CADI (Tingkat Kualitas Hidup)
Tidak
terganggu Ringan
Sedang-
Berat
Sangat
Berat Total
Jumlah (%) Jumlah
(%) Jumlah (%)
Jumlah
(%)
Jumlah
(%)
Ringan 6,5 67,7 19,4 6,5 100,0
Sedang 4,1 57,1 34,7 4,1 100,0
Berat 0,0 60,0 20,0 20,0 100,0
Total 4,7 61,2 28,2 5,9 100,0
Dari tabel 4.6 didapatkan bahwa baik subjek dengan kelompok keparahan
akne ringan, sedang dan berat paling banyak memiliki gangguan kualitas hidup
ringan, dengan persentase berturut-turut 67,7%, 57,1% dan 60,0%. Sedangkan
kelompok yang memiliki gangguan kualitas hidup sangat berat paling besar
terdapat pada kelompok subjek dengan derajat keparahan yang berat (20%)
dibandingkan keparahan akne ringan (6,5%) dan sedang (4,1%).
4.2. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas hidup pasien AV dari
berbagai variabel. Pada penelitian ini didapatkan subjek penelitian sebanyak 85
mahasiswa berusia 16-21 tahun yang berasal dari mahasiswa PSKPD angkatan
2013-2016 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta.
Gambaran umum subjek didapatkan bahwa subjek terbanyak pada
penelitian ini adalah perempuan dibandingkan laki-laki. Hasil yang sama
dikemukakan juga dalam penelitian lain oleh Yuanisa, bahawa subjek terbanyak
adalah perempuan (61,4%) dibanding laki-laki (38,6%) pada siswa SMAN 1
Prambanan, Sleman.46
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Downie8
bahwa prevalensi akne terbanyak adalah wanita.
Gambaran subjek berdasarkan usia pada penelitian ini adalah mahasiswa
dengan usia 16-21 tahun, dengan proporsi terbanyak adalah usia 19 tahun dan
yang paling sedikit adalah usia 16 tahun. Distribusi usia subjek pada penelitian ini
berbeda dengan yang dilakukan oleh Kokandi47
, bahwa distribusi usia subjek
dalam penelitian tersebut adalah pasien berusia antara 18-40 tahun. Hal ini
disebabkan oleh karena Kokandi mengambil sampel penelitian dari pasien
mahasiswa yang datang ke klinik dermatologi King Abdul Aziz. Perbedaan
distribusi usia subjek penelitian ini dan penelitian oleh Kokandi karena peneliti
mengambil sampel dari populasi mahasiswa yang masuk dalam kategori remaja
pertengahan (15-18 tahun)-akhir (18-21 tahun). Hasil distribusi subjek penelitian
hampir serupa dengan yang diungkapkan oleh Al-Shidani.48
Penelitian ini
dilakukan di salah satu universitas di Saudi Arabia dengan populasi penelitian
adalah mahasiswa pada universitas tersebut, dan distribusi subjek berdasarkan
usia pada penelitian tersebut adalah berusia 17-25 tahun.
Dari keseluruhan subjek pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagian
besar mahasiswa memiliki akne sedang (57,6%) sedangkan pada penelitian
Ogedegbe49
, sebagian besar subjek adalah memiliki derajat akne ringan (89,4%).
Berdasarkan data epidemiologi prevalensi AV berdasarkan keparahan, disebutkan
bahwa 69% dari wanita dewasa berusia 17-40 tahun memiliki derajat keparahan
akne ringan hingga sedang.50
Bila berpatokan terhadap data epidemiologi tersebut,
data prevalensi dari peneliti sendiri dan dari Ogedegbe dianggap sesuai dengan
data epidemiologi. Namun, menurut pandangan peneliti hal tersebut tidak sesuai
dikarenakan data epidemiologi yang sudah dijelaskan hanya mewakili dari
kelompok berjenis kelamin wanita, sedangkan angka prevalensi yang peneliti
dapat adalah perwakilan dari kelompok berjenis kelamin wanita dan pria. Pada
penelitian lain yang dilakukan di rumah sakit pendidikan, Agheai, et all51
menjelaskan bahwa sebagian besar subjek adalah pasien yang memiliki derajat
akne berat. Hal ini mungkin disebabkan oleh semakin berat derajat akne yang
dimiliki maka pasien akan cenderung mencari pengobatan sehingga mereka
datang ke rumah sakit.
Berdasarkan keparahan akne terhadap kualitas hidup, pada penelitian ini
berbagai derajat keparahan akne sebagian besar memiliki kualitas hidup yang
ringan. Hal ini serupa dengan yang disampaikan oleh Ogedegbe49
, di Nigeria.
Beberapa literatur penelitian disebutkan bahwa
Subjek dengan kualitas hidup berdasarkan jenis kelamin, didapatkan
bahwa perempuan lebih banyak memiliki gangguan kualitas hidup sangat berat
(7,1%) dibandingkan laki-laki (3,4%). Hal ini serupa dengan yang disampaikan
oleh Samanthula39
dalam penelitiannya, bahwa 73% perempuan memiliki kualitas
hidup yang lebih buruk dibandingkan laki-laki (57%). Fakta tersebut benar adanya
karena perempuan lebih sensitif tentang penampilan mereka dibandingkan laki-
laki, sehingga saat wanita memiliki akne mereka merasa lebih terganggu
dibandingkan laki-laki dan hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup
mereka.
4.3. Keterbasan Penelitian
Keterbatasan yang terdapat di dalam penelitian ini yang harus
dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya antaralain sebagai berikut:
1. Penelitian ini berdesain deskriptif cross-sectional sehingga hanya
menggambarkan kualitas hidup mahasiswa, tidak mengkaji adanya
hubungan antara variabel penelitian.
2. Penelitian ini dilaksanakan dipopulasi mahasiswa dengan kisaran usia 16-
21 tahun sehingga tidak terdapat variasi yang beragam pada kelompok
usia.
3. Sampel dalam penelitian masih dirasa kurang untuk mewakilkan gambaran
dari populasi sebenarnya, karena kurangnya teknik dalam penjaringan
sampel penderita akne seperti penjelasan lisan tentang akne ataupun
memberikan gambar contoh akne.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan keparahan derajat akne sebagian besar subjek memiliki
gangguan kualitas hidup ringan, namun subjek dengan keparahan akne
berat memiliki gangguan kualitas hidup yang berat.
2. Bedasarkan usia penderita, semua kelompok umur memiliki gangguan
kualitas hidup ringan. Gangguan kualitas hidup sangat didapatkan pada
kelompok umur 19 tahun.
3. Berdasarkan jenis kelamin, baik subjek perempuan dan laki-laki memiliki
gangguan kualitas hidup ringan, namun gangguan kualitas hidup sangat
berat lebih didapatkan pada subjek perempuan.
5.2. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran untuk peneliti
selanjutnya:
1. Diharapkan dapat meneliti hubungan berbagai faktor yang mempengaruhi
penderita akne.
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan memakai desain analitik untuk
mencari hubungan tiap faktor
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat menjaring sampel
penderita akne lebih banyak dengan cara menjelaskan, memberi gambar
dan cara lain kepada sampel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
1. RA, Yandi. dkk. Quality of Life of Acne Vulgaris Patient in DR.H.Abdul
Moeloek hospital at Lampung. Lampung.UNILA. 2014.
2. Sitohang, irma, Wasitaatmadja. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin : Acne
vulgaris. Jakarta : FKUI. 2015.
3. Andy. Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan
Terhadap Jerawat. USU. 2009.
4. Brown, Graham., R.Burns. Lecture Notes on Dermatology. Oxford :
Blackwell Publishing. 2005.
5. IDAI. Overview Adolescent Health Problems and Services. Jakarta. 2013.
6. Purdy, S & De Berker, D. Acne Vulgaris:bSystematic Review. Clinical
Evidence. 2010; 1:549-550.
7. Goldsmith, Lowell A., Katz, SI., Gilchrest, BA. et all. Fitzpatrick’s :
Dermatology in General Medicine. New York:Mc Graw Hill. 2008
8. Downie, MM., Sanders, DA, Kealey, T. Modelling the Remission of
Individual Acne Lession in Vitro. Br J Dermatol. 2004; 147:869-878.
9. Plewig, G. Fulton, JE. Kligman, AM. Pomade Acne. Arch Dermatol.
2000; 101:580-584.
10. Vilar, GN. Filho, JFS. Santos, LAD. Quality of Life, Self Esteem and
Psychosocial Factors in Adolescents with Acne Vulgaris. An Bras
Dermatol.201; 90(5):622-629.
11. Safitri, Yunia., Sukanto, Hari., Ervianti, Evy. Profil Kualitas Hidup
Penderita Akne Vulgaris di RSUD Dr.Soetomo Surabaya : Studi
Menggunakan Cardiff Acne Disability Index (CADI). Surabaya : Unair.
2010; 22 (1) : 25-33.
12. Dawson, AL. Dellavalle, RP. Acne Vulgaris. BMJ. 2013; 346:2-7.
13. Theresia. Acne Vulgaris. IDI. 2013; 40(8):1-10.
14. Wasitaatmadja, SM. Masalah Jerawat pada Remaja. FK UI. 2007.
15. Fulton,J. Acne Vulgaris. Emedicine Meds. 2009
16. Ningrum, PF. Pramuningtyas, R. Devi, Usydina. Hubungan Antara Akne
Vulgaris dengan Tingkat Kualitas Hidup pada Remaja di SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta. UMS. 2011
17. Bakry, Ola Ahmed., Elshazly, RMA., Kotb, Dalia. Role of hormones and
blood lipids in the pathogenesis of acne vulgaris in non-obese, non-hirsute
females. India. Indian Dermatol Online J. 2014; 5(1) : s9-s16.
18. Thiboutout, Diane. 2001. Hormones and Acne: Pathophysiology, Clinical
Evaluation, and Therapies. Hershey. Semin Cutan Surgery. September,
2001; 20 (3) : 144-153.
19. George, Rosalyn., Clarke, Shari., Thiboutot, Diane. Hormonal Therapy for
Acne. Hershey. Semin Cutan Med Surg. 2008 ; 27 : 188-196.
20. Waluch, AR., Pawlaczyk, M., Cybulaki, M., Zurawaki, J., Kaczmarek, M.,
Michalak, M., Mojs, E. Stressful Events and Serum Concentration of
Substance P in Acne Patients. Poland. Ann Dermatol. 2016; 28 (4) :464-
469 2016
21. Orion, Edith., Wolf, Ronni. Psychologic factors in the development of
facial dermatoses. Israel. Clinics in Dermatology. 2014
22. Pascoe, Vanessa L., Kimball, Alexander B. Seasonal variation of acne and
psoriasis: A 3-year study using the Physician Global Assessment severity
scale. USA. J Am ACAD Dermatol. 2015; 73 (3) : 523-525.
23. Kligman, AM., Mills, OH. Journal : Acne Cosmetica. Arch Dermatol.
1972; 106 : 843-850.
24. Dumont-Wallon, G., Dreno, B. Specificity of Acne in Women Older Than
25 Years. Presse Med. 2008; 37 ( 4 Pt 1);585-591.
25. Singh, Sanjay., Mann, BK., Tiwary, Narendra T. Acne Cosmetica
Revisited : A Case Control Study Shows a Dose-Dependent Inverse
Association Between Overall Cosmetic Use and Post-Adolescent Acne.
Indian Dermatol J.2013. 1:1-5.
26. Wolkenstein, P., Misery, L., Amici, JM., Maghia, R., Branchoux, S.,
Cazeau, C., Voisard, JJ., Taieb, C. Smoking and Dietary Factors
Associated with Moderate-to-Severe Acne in French Adolescents and
40
Young Adults : Results of a Survey Using a Representative Sample. 2014.
1:1-6.
27. Tahir, Muhammad Ch. Review Article : Pathogenesis of Acne Vulgaris :
Simplified. Journal of pakistan Association of Dermatol. 2010; 20:93-97.
28. Movita, Theressia. Acne Vulgaris. Jakarta CDK-203. 2010; 40(3):269-
272.
29. Mike. Pathogenesis of Acne. Skin Health Care. 2016; 1-3.
30. Bhambri, Sanjay., Del Rosso, JQ., Bhambri, Avani. Pathogenesis of Acne
Vulgaris : Recent Advances. J of Grugs in Dermatol. 2009; 1:1-6.
31. Selway, JL., Kurczab, T., Kealey, T., Langlands, K. Toll-like Receptor 2
Activation and Comedogenesis : Implication for the Pathogenesis of
Acne.BMC Dermatology. 2013; 13:10-17.
32. Acherman, Y., Goldstein, EJC., Coenye, T., Shirtliff, ME.
Propionibacterium Acnes : from Comensal to Opportunistic Biofilm
Associated Implant Pathogen. Journal ASM. 2014; 27 (3):419-440.
33. Davis, Erica C., Callender, VD. A Review of Acne in Ethnic
Skin:Pathogenesis, Clinical Manifestation, and Management Strategies. J
Clin Aesthetic Dermatol. 2010; 3(4):24-38.
34. Ramli, Roshaslinie., Malik, Aamir S., Hani, Ahmad FM., Jamil,
Adawiyah. Review : Acne Analysis, Grading and Computational
Assessment Methods : an overview. Singapore. Skin Reserach and
Technology.2012; 18 : 1-14.
35. Lehman, HP., Robinson, KA., Andrews, JS., Hollovay, V., Goodman, SN.
Acne Therapy : a Metodologic Review. J Am Acad Dermatology. 2002;
47 : 231-240.
36. Adityan, B., Kumari, R., Thappa, DM. Scoring Systems in Acne
Vulgaris.Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2009; 75: 323-326.
37. Chairani, N. Kualitas Hidup. USU. 2013.
38. Gupta, A., Sharma, YK., Dash, KN. Et all. Quality of life in Acne Vulgaris
: Relationship to Clinical Severity and Demographic Data. Indian J
Dermatol Venereol Leprol. 2016; 82:292-297.
39. Samanthula, H., Kodali, M., Gutta, A. Impact of Acne on Quality of Life-a
Gender Based Study. Int J Med Pharm Sci. 2013; 3(10):17-22.
40. Nguyen, CM., Koo, John., Cordoro, KM. Psychodermatologic Effects of
Atopic Dermatitis and Acne : A Review on Self-Esteem and Identify. Ped
Dermatol. 2016; 33(2):129-135.
41. Dalgard, F., Halvorsen JA., Kwatra SG et al. Acne Severity and Itch are
Associated : Result from Norwegian Survey of 3775 Adolescents. Br J
Dermatol. 2013; 169:215-216.
42. Feton-Danou, N. Psychological Impact of Acne Vulgaris. Ann Dermato
Venereol. 2010; 137(2):719-721.
43. Gieler, U., Gieler, T., Kupfer, JP. Acne and Quality of Life-Impact and
Management. J Acad Europ Dermatol Venereol. 2015; 29(4):12-14.
44. WHO. The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)-
BREF. Jakarta. Kemenkes. 2004.
45. Motlay, RJ., Finlay, AY. CADI Information and Instructions. Cardiff
University. 1992.
46. Devi, Yuanisa P. Hubungan Acne Vulgaris dengan Tingkat Kualitas
Hidup. UMS. 2011.
47. Kokandi, Amal. Evaluation of Acne Quality of Life and Clinical Severity
in Acne Female Adults. Hindawi Publishing Corporation. 2010; 2010:1-3.
48. Al-Shidani, A., Al-Rashdi, S., Al-Habsi, H., Rizvi, S. Impact of Acne on
Quality of Life of Students at Sultan Qaboos University. Oman Medical
Journal. 2014; 29(6):42-47.
49. Ogedegbe, EE., Henshaw, EB. Severity and Impact of Acne Vulgaris in
the Quality of Life of Adolescent in Nigeria. Clinical, Cosmetic and
Investigational Dermatol. 2014; 7:329-334.
50. Astutiningsih, Sri Pitri. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dengan
Timbulnya Akne Vulgaris pada Siswa-Siswi SMA Negerei 3 Klaten.
UMS. 2014.
51. Agheai, S., Mazaharinia, N., Jafari, P., Abbasfard, Z. The Persian Version
of the Cardiff Acne Disability Index. Reliability and Validity Study. Saudi
Med J. 2006; 27(1):80-82.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Informed Consent dan Kuesioner Responden Subjek Penelitian
NASKAH PENJELASAN KEPADA PESERTA PENELITIAN
Saya, Nur Izdihar Hadi, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta semester VI, melakukan penelitian dengan
judul “Kualitas Hidup Pada Pasien Akne Vulgaris”. Penelitian ini dilaksanakan
dalam rangka memenuhi persyaratan penyelesaian studi di Fakultas Kedokteran.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan akne vulgaris dengan
kualitas hidup pasien. Akne vulgaris, atau yang biasa disebut dengan jerawat,
merupakan penyakit kulit yang umum yang ditandai dengan bentuk yang
bervariasi. Kualitas hidup merupakan derajat kepuasan yang dialami oleh
seseorang dalam melakukan aktivitas seharian.
Data yang saya peroleh dari saudara akan saya rahasiakan dan tidak akan
saya sebarkan. Penelitian ini bersifat sukarela dan tidak memaksa. Apabila
saudara bersedia menjadi peserta penelitan, dengan senang hati kami
mengharapkan untuk dapat kiranya mengisi formulir yang kami sediakan dan
melakukan pemeriksaan fisik jerawat jika sudah terpilih menjadi subjek penelitian
Atas partisipasi dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih
Agustus, 2016
Peneliti
Nur Izdihar Hadi
Fak. Kedokteran UIN Jakarta
Tanggal Pengambilan:
KUOSIONER KUALITAS HIDUP PASIEN AKNE VULGARIS PADA
MAHASISWA MAHASISWI FKIK ANGKATAN 2015-2013 UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
No Kuosioner:
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan mengerti mengenai Riset
Kualitas Hidup Pasien Akne Vulgaris pada Mahasiswa/i FKIK Angkatan 2015-
2013 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA oleh Nur Izdihar hadi,
Mahasiswa jurusan pendidikan dokter angkatan 2013 FKIK UIN Syarif
Hidayatullah. Saya mengerti bahwa partisipasi saya dilakukan secara sukarela.
Pernyataan bersedia diwawancarai dan diperiksa.
Tangerang, Februari 2016
( _______________________ )
44
IDENTITAS PASIEN
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
No. HP :
Prodi :
Angkatan :
I. Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Pada usia berapakah saudara pertama kali menderita jerawat?
-
2. Saat itu, saudara sedang menempuh pendidikan :
a. SMP
b. SMA
c. Kuliah
3. Apakah saat ini saudara sedang menderita/memiliki jerawat?
a. Ya
b. Tidak
4. Jika “Ya”, sudah berapa lamakah saudara memiliki jerawat sampai saat
ini?
a. <1 minggu c. >1 minggu-<1 bulan e. > 1 tahun
b. 1 minggu d. >1 bulan f. Lain-
lain.................
5. Apakah jerawat yang saudara derita :
a. Hilang timbul (pernah sembuh lalu muncul kembali)
b. Terus menerus
6. Apakah saudara sudah melakukan pengobatan terhadap jerawat yang
saudara miliki?
a. Ya
b. Tidak
7. Jika “Ya”, jenis pengobatan bagaimana yang saudara lakukan?
a. Pengobatan resep dokter
b. Pengobatan herbal
c. Lain-lain, sebutkan : ..........................................................
8. Apakah saudara menderita penyakit kulit lain pada wajah?
a. Ya. Deskripsikan................................................................
b. Tidak
9. Apakah saudara melakukan pengobatan untuk penyakit tersebut?
a. Ya. Deskripsikan................................................................
b. Tidak
II. Kuesioner CADI (Cardiff Acne Disability Index)
Instruksi : Pertanyaan-pertanyaan ini dibuat untuk mengukur kualitas hidup
anda dikarenakan jerawat yang anda derita. Berilah tanda centang (√) pada
kotak pilihan yang anda pilih.
1. Dikarenakan oleh jerawat
pada beberapa bulan
terakhir, apakah saudara
merasa sedih, frustasi dan
malu?
(a) Sangat banyak
(b) Banyak
(c) Sedikit
(d) Tidak sama sekali
2. Apakahmenurut saudara
jerawat yang saudara
derita mengganggu
kehidupan sosial sehari-
hari, kegiatan sosial, atau
gangguan dalam menjalin
hubungan dengan lawan
jenis saudara?
(a) Berat, mempengaruhi semua
aktivitas
(b) Ssedang, mempengaruhi
sebagian besar aktivitas
(c) Terkadang, atau hanya dalam
beberapa aktivitas
(d) Tidak sama sekali
3. Selama beberapa bulan
terakhir, apakah saudara
pernah menghindari
fasilitas umum atau
memakai pakaian renang
dikarenakan masalah
jerawat?
(a) Sepanjang waktu
(b) Hampir setiap waktu
(c) Kadang-kadang
(d) Tidak sama sekali
4. Bagaimana saudara
mendiskripsikan perasaan
saudara tentang
penampilan wajah saudara
dalam beberapa bulan
terakhir?
(a) Sangat depresi dan tidak senang
(b) Biasanya cemas
(c) Kadang-kadang cemas
(d) Tidak sama sekali
5. Tolong jelaskan, menurut
saudara, seberapa parah
jerawat yang anda alami
sekarang ini?
(a) Paling parah
(b) Masalah besar
(c) Masalah kecil
(d) Tidak parah sama sekali
Lampiran 2. Hasil Uji Statistik
Statistics
Gender Usia Keparahan Kualitas
N Valid 85 85 85 85
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Gender
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid L 29 34.1 34.1 34.1
P 56 65.9 65.9 100.0
Total 85 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 16 2 2.4 2.4 2.4
17 7 8.2 8.2 10.6
18 16 18.8 18.8 29.4
19 26 30.6 30.6 60.0
20 24 28.2 28.2 88.2
21 10 11.8 11.8 100.0
Total 85 100.0 100.0
Keparahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Berat 5 5.9 5.9 5.9
Ringan 31 36.5 36.5 42.4
Sedang 49 57.6 57.6 100.0
Total 85 100.0 100.0
Kualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ringan 52 61.2 61.2 61.2
Sangat Berat 5 5.9 5.9 67.1
Sedang-Berat 24 28.2 28.2 95.3
Tidak Terganggu 4 4.7 4.7 100.0
Total 85 100.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Gender * Kualitas 85 100.0% 0 0.0% 85 100.0%
Usia * Kualitas 85 100.0% 0 0.0% 85 100.0%
Keparahan * Kualitas 85 100.0% 0 0.0% 85 100.0%
Crosstab
Kualitas
Total Ringan Sangat Berat Sedang-Berat
Tidak
Terganggu
Gender L Count 23 1 3 2 29
% within Gender 79.3% 3.4% 10.3% 6.9% 100.0%
P Count 29 4 21 2 56
% within Gender 51.8% 7.1% 37.5% 3.6% 100.0%
Total Count 52 5 24 4 85
% within Gender 61.2% 5.9% 28.2% 4.7% 100.0%
Crosstab
Kualitas
Total Ringan Sangat Berat Sedang-Berat
Tidak
Terganggu
Usia 16 Count 2 0 0 0 2
% within Usia 100.0% 0.0% 0.0% 0.0% 100.0%
17 Count 5 0 2 0 7
% within Usia 71.4% 0.0% 28.6% 0.0% 100.0%
18 Count 12 0 3 1 16
% within Usia 75.0% 0.0% 18.8% 6.3% 100.0%
19 Count 12 3 10 1 26
% within Usia 46.2% 11.5% 38.5% 3.8% 100.0%
20 Count 15 1 7 1 24
% within Usia 62.5% 4.2% 29.2% 4.2% 100.0%
21 Count 6 1 2 1 10
% within Usia 60.0% 10.0% 20.0% 10.0% 100.0%
Total Count 52 5 24 4 85
% within Usia 61.2% 5.9% 28.2% 4.7% 100.0%
Crosstab
Kualitas
Total Ringan
Sangat
Berat
Sedang-
Berat
Tidak
Terganggu
Keparahan Berat Count 3 1 1 0 5
% within
Keparahan 60.0% 20.0% 20.0% 0.0% 100.0%
Ringan Count 21 2 6 2 31
% within
Keparahan 67.7% 6.5% 19.4% 6.5% 100.0%
Sedang Count 28 2 17 2 49
% within
Keparahan 57.1% 4.1% 34.7% 4.1% 100.0%
Total Count 52 5 24 4 85
% within
Keparahan 61.2% 5.9% 28.2% 4.7% 100.0%
Lampiran 3. Riwayat Hidup Penulis
Identitas
Nama : Nur Izdihar Hadi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Lampung, 01 Desember 1995
Agama : Islam
Alamt : Jl. Asoka 175 E Bataranila, Rajabasa, Bandar
Lampung, Lampung
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
2001 – 2006 : SDS Al-Kautsar Bandar Lampung
2007 – 2009 : Ponpes Islam Al-Muhsin Metro Lampung
2010 – 2012 : Ponpes Islam Al-Muhsin Metro Lampung
2013 – Sekarang : Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta