Upload
phamque
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TINGKAT KEBIASAAN MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN
PARA SISWA KELAS I DAN KELAS II SMP NEGERI I TIGAPANAH
KAB. KARO SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2007/2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Asa Rehulina Br Ginting
041114057
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Segala Perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku”(Filipi 4:13).
Skipsi ini Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang selalu menyertai aku
Bapak K. Ginting dan Mamak A. Br Tarigan yang tercinta
Kakak dan Adik-adikku Krista, Desvina dan Yedija yang
tercinta
Abangku Surya Dinata S. yang tercinta
Sahabat-sahabatku yang terkasih
Almamaterku yang tercinta Universitas Sanata Dharma.
v
vi
ABSTRAKTINGKAT KEBIASAAN MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN PARA
SISWA KELAS I DAN KELAS II SMP NEGERI I TIGAPANAHKAB. KARO SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2007/2008
Asa Rehulina Br. GintingUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2008
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif bidang bimbingan belajar denganmenggunakan metode survey seksional menyilang ( cross- sectional surveys). Tujuandari penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai kebiasaan mempelajari bahanmata pelajaran para siswa kelas I dan siswa kelas II. Populasi penelitian ini adalah siswakelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008 berjumlah 443orang siswa dan sampel penelitian berjumlah 220 orang siswa. Alat pengumpul data yangdigunakan adalah kuesioner tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.
Masalah pertama yang akan diteliti adalah bagaimanakah tingkat kebiasaanmempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I SMP Negeri I Tigapanah tahunajaran 2007/2008? Masalah kedua adalah bagaimanakah tingkat kebiasaan mempelajaribahan mata pelajaran para siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran2007/2008? Masalah ketiga adalah apakah terdapat perbedaan tingkat kebiasaanmempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan siswa kelas II SMP Negeri ITigapanah tahun ajaran 2007/2008? Teknik pengolahan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah (1) Penyusunan tabulasi skor dari item-item yang ada dalamkuesioner dan menghitung total skor untuk masing-masing item (2) Menghitung nilaiChi- Kuadrat untuk menguji hipotesis dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah siswa kelas I yang termasuk kategori tinggidalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak dari pada jumlahsiswa yang termasuk kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran(48%); (2) Jumlah siswa kelas II yang termasuk kategori rendah dalam kebiasaanmempelajari bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yangtermasuk kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (48%); (3)Tidak ada perbedaan yang berarti dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaranantara para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008.
vii
ABSTRACTTHE STUDENTS’ HABIT LEVEL ON STUDYING LESSON MATERIAL
OF SEVENTH AND EIGHTH GRADE JUNIOR HIGH SCHOOLIN SMP NEGERI I TIGAPANAH
KARO REGENCY, NORTH SUMATERA
Asa Rehulina Br.GintingSanata Dharma University
Yogyakarta2008
This research was a kind of descriptive research on study guidance using cross-sectional survey method. It aimed to find a description about seventh and eighth gradestudents’ habit on studying lesson material. Research population was 443 students ofseventh and eighth grade in SMP Negeri I Tigapanah in 2007/2008 and the amount ofresearch sample was 220 students. Questionaire of studying lesson material habit levelwas used as data gathering instrument.
The first problem researched was how the seventh grade students’ studying lessonmaterial habit level of SMP Negeri I Tigapanah in 2007/2008 was. Second problem washow eighth grade students’ studying lesson material habit level of SMP Negeri ITigapanah in 2007/2008 was. The third problem reserched whether there was differencesbetween seventh and eighth grade students’ studying lesson material habit level of SMPNegeri I Tigapanah. Data gathering techniques used in this research were (1) Composingscore tabulation from items which were in the questionaire and counting score total fromeach item (2) Counting Chi-cuadrat to examine hipothesis with 5% sicnificant degree.
Research results were (1) the amount of seventh grade students which had highhabit level of studying lesson material (52%) was much more than students had low habitlevel of studying lesson material (48%); (2) the amount of eighth grade students whichhad low habit level of studying lesson material (52%) was much more than students hadhigh habit level of studying lesson material (48%); (3) there were no significantdifferences in students’ habit to study lesson material between seventh and eighth gradestudents of SMP Negeri I Tigapanah.
viii
ix
KATA PENGANTAR
Syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Kasih yang telah membimbing
dan menerangi pikiran dan hati penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari banyak pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati penulis menyampaikan banyak
terima kasih khususnya kepada:
1. Bapak Drs. Wens Tanlain M.Pd., pembimbing yang penuh kesabaran telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai selesai.
2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program studi Bimbingan dan Konseling.
3. Para dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis selama menempuh studi.
4. Kepala Sekolah SMP Negeri I Tigapanah yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.
5. Guru Pembimbing yang telah memberikan bantuan dalam proses pengumpulan
data penelitian di SMP Negeri I Tigapanah.
6. Seluruh siswa kelas I dan siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran
2007/2008 yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya sehingga penulis
memperoleh data penelitian.
7. Bapak dan Mamak yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis selama menempuh studi.
x
8. Adik-adikku, Krista, Desvina, Yedija Isakkar yang selalu memberikan semangat
selama proses menyelesaikan skripsi.
9. Kakakku, Paskawati Br Ginting yang banyak membantu dalam proses
pengumpulan data di SMP Negeri I Tigapanah.
10. Abangku, Surya Dinata Sinulingga yang selalu mendukung dan membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Saudara-saudaraku, Mas Adi, Kak Soni, Mbak Ajeng Mahanani, Mbak Wahyuni,
Bang Ibe, Kak Milka, Bang Niko, Mira, Wandi, Timotious, dan Eprata yang
selalu mendukung penulis dalam doa.
12. Sahabat-sahabatku Priska Nawang, Natalia Devian, Anting Pramusekar, Ardi,
Suster Yustisia CB, Veronika Br Barus, Aldes Dwi Pikal, Seprianus, Andreas
Kristiadi, Sigit Sudarisman, Fransiska Dwi Yuniati, Ria Tri Wardani, Kristina
Sitanggang, Irna Paulina, Elsinta, Bertus, Rini, Sinta (PBI) dan semua teman-
teman angkatan 2004 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala dukungan dan
bantuan baik langsung maupun tidak langsung, terutama dalam penulisan skripsi
ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
yang berminat terhadap Bimbingan dan Konseling.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….. v
ABSTRAK……………………………………………………………………….. vi
ABSTRACT……………………………………………………………………… vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… x
DAFTAR TABEL………………………………………………………………… xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 5
E. Batasan Istilah dan Batasan Variabel…………………………………… 5
F. Hipotesis………………………………………………………………… 6
xii
BAB II KAJIAN TEORITIS……………………………………………………. 6
A. Kegiatan dan Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran… 7
1. Kegiatan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran………………... 7
2. Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran…………....... 8
B. Proses Pembentukan Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan
Mata Pelajaran…………………………………………………………. 9
1. Sikap Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran………………….. 9
2. Cara Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran…………………... 14
3. Bimbingan dan Konseling Belajar………………………………... .. 20
C. Tingkat Kelas dan Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran……. 25
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………. 27
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………. 27
B. Alat Pengumpul Data……………………………………………………. 28
1. Kuesioner………………………………………………………......... 28
2. Validitas Kuesioner………………………………………………….. 28
3. Reliabilitas Kuesioner……………………………………………..... 28
4. Penafsiran Koefisien Validitas dan Reliabilitas Kuesioner……......... 29
5. Susunan Kuesioner…………………………………………………. 29
C. Populasi dan Sampel Penelitian………………………………………. 32
1. Populasi Penelitian………………………………………………….. 32
2. Sampel Penelitian………………………………………………...... 32
xiii
D. Prosedur Pengumpulan Data……………………………………………...32
1. Tahap Persiapan……………………………………………………… 32
2. Tahap Pelaksanaan………………………………………………….. 32
E. Teknik Analisis Data……………………………………………………...33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………... 35
A. Hasil Penelitian………………………………………………………….. 35
B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………………. 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 42
A. Kesimpulan……………………………………………………………… 42
B. Saran Terhadap Kegiatan Bimbingan…………………………………... 42
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 45
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Kuesioner Tingkat Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata
Pelajaran………………………………………………………… 47
Lampiran 2: Tabel untuk Menghitung Koefisien Korelasi Product Moment… 52
Lampiran 3: Tabel Skor Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
kelas I dan II…………………………………………………… 61
Lampiran 4: Surat Ijin Mengadakan Penelitian……………………………… 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pemberian bantuan oleh orang
yang sudah dewasa kepada orang yang belum dewasa untuk mencapai
kedewasaanya. Proses pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia dan
dapat dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pendidikan di sekolah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Kegiatan pengajaran bertujuan agar
siswa mengetahui cara mempelajari bahan mata pelajaran di sekolah sehingga
proses (mempelajari) mata pelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Kegiatan pendidikan di sekolah dimulai dari kelas I, demikian juga
dengan Sekolah Menengah Pertama mulai pengajaran sejak kelas I. Kegiatan
pengajaran di SMP berlangsung sesuai dengan kurikulum dan program yang
telah dibuat oleh sekolah.
Kegiatan pendidikan di sekolah berlangsung di kelas dan di luar kelas.
Kegiatan di kelas ada yang berbentuk pengajaran, pembimbingan dan
pelatihan. Pengajaran di kelas dimulai dengan dialog antara guru dan siswa
untuk mengenal bahan mata pelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan guru
pengajar atau guru pembimbing memberikan tugas atau latihan kepada siswa
baik secara perorangan ataupun secara kelompok. Siswa baik perorangan atau
2
berkelompok mulai untuk berlatih mengerjakan tugas dan latihan yang
diberikan oleh guru. Hasil pekerjaan siswa dilihat oleh guru bersama siswa
untuk melihat kemajuan siswa.
Proses pengajaran di kelas membutuhkan partisipasi atau keterlibatan
siswa. Pada saat proses pengajaran kelas berlangsung ada siswa yang dengan
tekun dan teratur mengikuti kegiatan pengajaran di kelas dan ada yang siswa
yang berbicara dengan temannya, bermain handphone, dan ada yang keluar
masuk kelas. Jika guru mata pelajaran memberikan tugas sebagai latihan
kepada siswa, tidak semua siswa mengerjakannya dengan serius. Ada yang
menyontek hasil dari temannya, dan ada juga siswa yang sama sekali tidak
mengerjakan tugas tersebut.
Latihan di kelas biasanya dilanjutkan dengan guru memberikan tugas
kepada siswa. Tugas ini lazimnya disebut dengan pekerjaan rumah. Siswa
berlatih menyelesaikan tugas itu baik perorangan maupun bersama kelompok.
Tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dikumpulkan dan diperiksa oleh guru.
Hasil latihan siswa yang telah diperiksa, ditulis oleh guru.
Selain latihan di sekolah dan latihan di rumah siswa mempelajari
sendiri bahan mata pelajaran dengan menggunakan buku catatan, buku
pelajaran, buku ilmu, kamus, rekaman, televisi dan radio. Siswa mempelajari
bahan mata pelajaran dengan rencana dan jadwal yang diatur oleh siswa.
Pengaturan waktu dan tempat belajar yang teratur dapat membantu siswa
membentuk kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.
3
Jadi kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran dibentuk oleh
siswa melalui suatu proses yang diulang-ulang, yaitu mulai dengan latihan di
kelas, mengerjakan tugas rumah, dan berlatih mempelajari sendiri. Pertanyaan
yang muncul adalah bagaimanakah keadaan perkembangan kebiasaan
mempelajari bahan mata pelajaran dari para siswa.
Perkembangan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran dapat
ditempuh dengan dua cara. Pertama, dengan cara mengikuti perkembangan
siswa di tahun I SMP, tahun ke II SMP sampai dengan tahun ke III SMP yang
disebut dengan perkembangan longitudinal. Kedua, dengan cara meneliti
kelompok-kelompok siswa pada saat yang sama seperti para siswa tahun I
SMP, para siswa tahun ke II SMP dan para siswa tahun ke-III SMP yang
disebut dengan silang kelompok (cross-sectional). Penelitian terhadap
pertanyaan di atas menggunakan cara yang kedua, yaitu cross-sectional yaitu
pada kelompok siswa tahun I dan kelompok siswa tahun ke II SMP Negeri I
Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008.
Informasi objektif mengenai kebiasan mempelajari bahan mata
pelajaran dapat diperoleh melalui penelitian dan untuk itu dilaksanakan
penelitian ini yang terpusat pada para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I
Tigapanah Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008.
SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara salah satu
Sekolah Menengah Pertama yang beralamat di Jln. Besar Tigapanah-Merek
Km. 9. Sekolah ini belum melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling,
4
khususnya bimbingan klasikal. Belum ada guru pembimbing yang secara
khusus menangani kegiatan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Masalah pokok penelitian ini adalah bagaimanakah keadaan perkembangan
kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan kelas II
SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008?.
Masalah pokok ini dijabarkan menjadi tiga masalah berikut ini.
1. Bagaimanakah tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran
para siswa kelas I SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara
tahun ajaran 2007/2008?
2. Bagaimanakah tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran
para siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera
Utara tahun ajaran 2007/2008?
3. Apakah ada perbedaan tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata
pelajaran para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab.
Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mendeskripsikan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para
siswa kelas I SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara
tahun ajaran 2007/2008.
5
2. Mendeskripsikan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran. para
siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara
tahun ajaran 2007/2008.
3. Mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan kebiasaan mempelajari
bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan II SMP Negeri I
Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing untuk
meningkatkan program bimbingan belajar kepada siswa kelas I dan II SMP
Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008 dalam
rangka meningkatkan kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran
yang rutin dan teratur.
E. Batasan Istilah dan Variabel:
1. Batasan Istilah
a. Belajar siswa adalah kegiatan siswa dalam mempelajari bahan-bahan
pelajaran di sekolah untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan sikap dalam bidang akademik.
b. Kebiasaan adalah salah satu pola yang tidak disadari oleh individu,
namun apa yang menjadi kebiasaan tersebut dilakukan secara
konsisten dan terus-menerus oleh individu tersebut.
c. Kebiasaan mempelajari (study habits) adalah perilaku yang digunakan
oleh siswa secara berulang-ulang, terus-menerus, teratur, terjadwal,
6
dan menetap untuk menguasai bahan-bahan pelajaran di sekolah oleh
siswa.
2. Variabel
a. Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran adalah kegiatan-
kegiatan siswa dalam mengolah bahan-bahan pelajaran di sekolah
secara rutin dan teratur mencakup sikap belajar, cara belajar, waktu
belajar, jadwal belajar, tempat belajar, peralatan belajar, bahan belajar,
dan sumber belajar. Ada dua kategori tingkat kebiasaan belajar siswa,
yaitu tingkat kebiasaan belajar kategori rendah dan tinggi.
b. Tingkat kelas yaitu lama studi di SMP. Ada dua tingkat yaitu tahun
pertama (kelas I) dan tahun kedua (kelas II) pada tahun ajaran
2007/2008.
F. Hipotesis
Terdapat perbedaan antara para siswa kelas I dan para siswa kelas II
SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008
dalam tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Dalam bab ini akan diuraikan secara berturut-turut mengenai kegiatan siswa
mempelajari bahan mata pelajaran, kebiasaan siswa mempelajari bahan mata
pelajaran dan proses pembentukan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.
A. Kegiatan dan Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
1. Kegiatan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
Howard L. Kingsley (Sardiman, 2005:20), mendefinisikanbelajar adalah:
“Learning is the process by which behavior (in the boardersence) is originated or changed through pratice or training”.Cronbach mendefinisikan: Learning is showen by a change inbehavior as a result of experience. Geoch, mengatakan Learningis a change in performance as a result of practice.
Belajar adalah proses yang di dalamnya terjadi tingkah laku atau
perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan. Latihan dan praktek
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Jadi, belajar adalah kegiatan latihan dan praktek yang dilakukan oleh
seseorang dan membawa perubahan pada tingkah lakunya. Jika siswa
belajar, maka siswa berlatih dan berpraktek dalam mata pelajaran dan ia
mengalami perubahan dalam dirinya dalam mata pelajaran tersebut. Jadi,
siswa belajar bermakna lebih terpusat pada mata pelajaran sehingga lebih
tepat disebut siswa mempelajari bahan mata pelajaran.
8
2. Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
Kebiasaan merupakan salah satu aspek kegiatan hidup seseorang.
Kebiasaan adalah kecenderungan individu melakukan sesuatu secara
konsisten dan terus-menerus. Dalam kehidupan sehari-hari individu biasanya
melakukan sesuatu menurut keterampilan yang ia latih. Ia menggunakannya
secara berulang-ulang, terus-menerus. Kebiasaan ikut membentuk kualitas
hidup seseorang. Contohnya, kebiasaan siswa mempelajari bahan mata
pelajaran dengan cara membaca membentuk siswa berminat pada bahan
bacaan. Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran dibentuk melalui
suatu proses.
Menurut Good (1959:565), kebiasaan mempelajari bahan mata
pelajaran adalah:
Study habit is (i). the tendency of a pupil or student to studywhen the opportunity is give; (ii). The pupil’s or student’sway of studying, whether systematic or unsystematic or,efficeient or inefficient
Jadi kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran dapat diatur,
direncanakan sehingga menjadi kecenderungan siswa secara rutin
melakukan kegiatan mengolah bahan mata pelajaran di sekolah dan di
rumah dengan tujuan memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
dan sikap yang berkaitan dengan isi pelajaran. Siswa yang biasa melakukan
kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran secara rutin dan teratur akan
9
semakin memiliki tingkat kebiasaan yang tinggi dalam mempelajari bahan
mata pelajaran.
B. Proses Pembentukan Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata
Pelajaran.
Kegiatan siswa secara rutin dan teratur mempelajari bahan mata
pelajaran mengalami perkembangan menjadi kebiasaan siswa mempelajari
bahan mata pelajaran. Proses ini berlangsung secara lancar atau tidak
ditentukan oleh sikap dan cara siswa mempelajari bahan mata pelajaran
(penggunaan waktu dan jadwal serta tempat mempelajari bahan mata pelajaran,
dan bahan serta sumber belajar).
1. Sikap siswa mempelajari bahan mata pelajaran
a. Arti Sikap
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang
sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian
individu menghasilkan reaksi menolak atau menerima sesuatu itu. Dalam
kata lain, sikap merupakan kecenderungan seseorang memberikan reaksi
terhadap sesuatu. Menurut Hawes dan Lynne sikap adalah
A general predisposition or mental set with regard to anypersons, belief, or other entities; educational system typicallyseek to encourage the development or certain attitudes in theirstudents, in edition to inculcating knowledge (The Liang Gie,1994:25).
Pengertian ini menekankan bahwa sikap adalah kecenderungan
umum atau kesiagaan mental dalam hubungannya dengan keyakinan atau
10
entitas lainnya; sistem pendidikan secara khas berusaha mendorong
perkembangan sikap-sikap tertentu dalam diri para murid.
Menurut Droba (Allport, 1954:45) sikap adalah “a mental
dispotition of the human individual to act for or against a definite
object”. Pengertian ini menekankan bahwa sikap adalah suatu
kecenderungan individu untuk bertingkahlaku terhadap suatu objek.
Allport (1954:45) mendefinisikan sikap adalah:
“a mental state of readness, organized through experience,exerting a directive or dynamic influence upon theindividual’s respons to all objects and situations with whichit is related”.
Jadi, dapat dikatakan bahwa sikap adalah kecenderungan siswa untuk
memberikan reaksi menolak atau menerima sesuatu.
b. Sikap Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
Sikap siswa mempelajari bahan mata pelajaran berarti
kecenderungan siswa untuk memberikan reaksi menerima atau menolak
kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran. Siswa yang menerima
kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran cenderung suka
mempelajari suatu mata pelajaran sekolah. Siswa akan menggunakan
waktunya untuk melakukan kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran
atau untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru atau latihan
tanpa tugas dari guru (belajar mandiri). Sebaliknya, siswa yang menolak
kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran cenderung tidak suka
11
mempelajari bahan mata pelajaran. Siswa tersebut tidak mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru dan tidak berusaha belajar secara
mandiri. Jadi, kegiatan siswa mempelajari bahan mata pelajaran
mencerminkan sikap siswa mempelajari bahan mata pelajaran.
Sikap siswa terhadap kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran
tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan hasil belajar siswa. Sikap
siswa mempelajari bahan mata pelajaran dapat berubah. Menurut
Ahmadi (1991:171), ada dua faktor yang menyebabkan adanya
perubahan sikap. Faktor tersebut adalah faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern, yaitu faktor yang terdapat di dalam diri siswa itu sendiri.
Faktor ini berupa kemampuan siswa untuk memilih apakah ia akan
bersikap menerima kegiatan mempelajari bahan mata pelajajaran atau
sebaliknya, bersikap menolak mempelajari bahan mata pelajaran. Faktor
yang kedua adalah faktor ekstern, yaitu faktor yang terdapat di luar diri
siswa yang mempengaruhi siswa apakah ia akan menerima atau
menolak mempelajari bahan mata pelajaran. Misalnya, orang tua,
teman-teman, radio, televisi, surat kabar, majalah dan lain sebagainya.
Pengaruh dari luar diri siswa terhadap pembentukan sikap siswa
mempelajari bahan mata pelajaran biasanya disesuaikan dengan pilihan
yang ada di dalam diri siswa.
12
c. Alasan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
Sikap siswa mempelajari bahan mata pelajaran didasarkan oleh
alasan-alasan tertentu. Alasan tersebut mungkin disadari oleh siswa, tetapi
mungkin juga siswa kurang disadari oleh siswa.
Menurut pandangan beberapa ahli ada alasan-alasan tertentu yang
mendorong siswa belajar.
1). Teori Aktualisasi
Menurut Maslow (Duane Schultz, 1991:104) individu memiliki
kebutuhan akan privasi dan independensi ialah preferensi dan
kemampuan pengaktualisasi diri untuk berfungsi secara otonom
terhadap lingkungan sosial dan fisik. Carl Rogers (1959),
menyebutkan “Kecenderungan tiap orang untuk mengaktualisasikan
diri mendorong dia melakukan kegiatan secara otonom, lepas dari
kendali kekuatan luar; ia mencari situasi bagi pengalaman baru dan
mengembangkan gambaran diri yang positif. Alasan untuk
mengaktualisasikan diri inilah yang mendorong siswa untuk
melaksanakan kegiatan, termasuk kegiatan mempelajari bahan mata
pelajaran.
2). Teori Kompetensi
Menurut White (Entwistle 1981:193), manusia memiliki
dorongan untuk bergaul efektif dengan lingkungannya dan
mengendalikan lingkungannya. Untuk dapat bergaul efektif dengan
13
lingkungannya dan dapat mengendalikan lingkungan individu
membutuhkan kompetensi tertentu.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 fungsi Pendidikan Nasional
adalah:
Pendidikan nasional…, bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab” (Departemen Pendidikan Nasional RepublikIndonesia, 2003:8).
Setiap mata pelajaran jika dipelajari oleh siswa, maka siswa
akan memperoleh kompetensi. Kompetensi digunakan dalam
kehidupan sehari-hari Alasan-alasan di atas menjadi dasar bagi siswa
untuk untuk melakukan kegiatan belajar.
3). Teori Ingin Tahu Lebih
Menurut Maw anda Maw (Entwistle 1981:195), “Ingin tahu
lebih merupakan karakteristik personal”. Pada umumnya siswa yang
memiliki rasa ingin tahu lebih akan semakin banyak bertanya.
Semakin banyak siswa bertanya, maka semakin banyak informasi dan
pengetahuan yang diperolehnya. Rasa ingin tahu inilah yang menjadi
alasan siswa mengapa siswa mempelajari bahan mata pelajaran.
14
4). Teori Penyebab
Menurut De Charms (Entwistle 1981:196), siswa yang melihat
dirinya sebagai penyebab belajarnya menunjukkan tanda-tanda: ia
mengetahui tujuan belajar yang akan dicapainya; ia giat menentukan
sendiri kegiatan belajarnya; ia memahami kenyataan yang dialaminya
dan mengatur sendiri kegiatan belajarnya. Wainer (Entwistle
1981:196), menambahkan “Kegitan belajar yang sungguh-sungguh
dilakukan oleh siswa menandakan bahwa siswa menerima dirinya
sebagai penyebab hasil apapun dari kegiatannya itu”. Siswa yang
menyadari bahwa dirinya yang menjadi penyebab kegiatan belajarnya
dapat merencanakan sendiri kegiatan belajarnya. Inilah yang menjadi
alasan bagi siswa untuk mempelajari bahan mata pelajaran. Jadi, siswa
yang sadar akan alasan-alasannya akan bersikap menerima dan
mempelajari secara tekun bahan mata pelajaran.
2. Cara Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
Peranan guru dan siswa di dalam kelas penting dalam mencapai tujuan
dari setiap mata pelajaran. Guru dan siswa bersama-sama mengolah bahan
mata pelajaran, guru menunjuk cara mengolah dan siswa mendengarkan,
menerima, meniru. Guru mata pelajaran melatihkan kepada siswa cara
mempelajari bahan mata pelajaran tersebut, sehingga siswa menjadi tahu cara
mempelajari bahan mata pelajaran tersebut.
15
Siswa mempelajari bahan mata pelajaran yang telah dilatihkan oleh
guru. Kegiatan latihan dan praktek dapat dilakukan dengan mengerjakan
tugas-tugas dari guru di kelas atau di rumah dan latihan mandiri oleh siswa.
a. Latihan Siswa di Kelas (Dependent Study)
Pada saat guru dan siswa mengolah bahan pelajaran, siswa menjadi
tahu cara mempelajari mata pelajaran tersebut. Selanjutnya, guru
memberikan tugas kepada siswa agar siswa berlatih memahami cara
mempelajari bahan pelajaran. Latihan dapat dilakukan secara
berkelompok ataupun secara individual dengan menggunakan petunjuk
yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran.
Secara berkelompok siswa mencoba berlatih mengenai bahan mata
pelajaran yang diberikan oleh guru mata pelajaran. Siswa dalam latihan
kelompok tersebut berdiskusi untuk memahami bahan mata pelajaran yang
sedang mereka pelajari. Siswa yang belum memahami mata pelajaran
yang dilatihkan menanyakan kepada teman sekelompoknya untuk
mendapatkan penjelasan mengenai bahan mata pelajaran yang sedang
dilatihkan kepadanya. Siswa yang sudah memahami bahan mata pelajaran
memberikan penjelasan kepada teman kelompok latihannya.
Secara individual siswa berlatih sendiri menyelesaikan tugas bahan
mata pelajaran yang telah diberikan oleh guru dengan menggunakan cara
yang telah dilatihkan oleh guru.
16
Latihan dan praktek yang dilakukan oleh siswa untuk memahami
cara mempelajari bahan mata pelajaran. Latihan dan praktek siswa di
kelas masih bergantung kepada guru, yaitu dengan arahan dan
pemberian tugas dari guru mata pelajaran.
b. Latihan Siswa di rumah (Dependent Study)
Latihan siswa di rumah adalah siswa berlatih sendiri mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru di rumah, misalnya latihan mengerjakan
soal, membuat ringkasan, dan sebagainya. Latihan ini bertujuan agar
siswa semakin memahami cara mempelajari materi bahan mata pelajaran
dan sekaligus memahami bahan mata pelajaran yang telah dibahas di
sekolah. Latihan di rumah yang merupakan tugas yang diberikan oleh
guru disebut dengan pekerjaan rumah. Siswa berlatih mengerjakan tugas
rumah yang diberikan oleh guru dengan menggunakan petunjuk
pengerjaan tugas yang telah dijelaskan oleh guru mata pelajaran,
menggunakan catatan mata pelajaran, buku mata pelajaran, buku ilmu dan
kamus.
Latihan di rumah dilakukan oleh siswa baik bersama kelompok
maupun secara individu. Latihan bersama kelompok dapat dilakukan di
rumah dalam rangka mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan oleh
guru. Siswa bersama kelompok berdiskusi mengenai bahan mata pelajaran
yang telah dibahas oleh guru dan siswa di sekolah, atau siswa bersama
kelompok mengerjalan tugas yang telah diberikan oleh guru.
17
c. Siswa Latihan Mandiri (Independent Study)
Siswa latihan mandiri adalah kegiatan siswa mempelajari bahan
mata pelajaran di luar kelas tanpa pendampingan dan penugasan dari guru.
Latihan dan praktek yang dilakukan oleh siswa berdasarkan keinginannya
sendiri mengenai program pendidikannya. Latihan ini berupa latihan
mempelajari bahan mata pelajaran dari sumber bahan pelajaran secara
mandiri. Kegiatan ini diatur sendiri oleh siswa. Skager berpendapat
“studying independently is obviously indicate of self direction”
(Skager,1984:104). Hal itu berarti bahwa belajar mandiri dilaksanakan
akan keinginan atau inisiatif siswa sendiri. Dengan demikian siswa
memiliki kesempatan untuk memilih waktu, tempat, dan sumber belajar
yang akan ia gunakan.
Latihan mandiri siswa dapat berupa mengerjakan soal-soal yang
terdapat di buku dengan menggunakan buku catatan pelajaran, buku
pelajaran, kamus, buku ilmu.
1). Cara menggunakan catatan tiap mata pelajaran
Siswa menggunakan buku catatan tiap mata pelajaran siswa dengan
membaca catatan tersebut, menghafal informasi, merumuskan
pemahaman, memecahkan masalah, terampil menggunakan alat, dan
menanamkan sikap.
18
2). Cara menggunakan buku pelajaran
Siswa mempelajari bahan-bahan tertulis dengan menggunakan metode
SQ3R.
3). Cara menggunakan buku kamus
Siswa menggunakan buku kamus untuk mencari arti kata-kata yang
baru yang belum ia pahami. Setelah siswa menemukan arti kata-kata
tersebut siswa menghafalkan artinya dan menggunakannya untuk
membantu dia dalam mempelajari sumber bahan yang lain.
4). Cara menggunakan buku ilmu
Siswa menggunakan buku ilmu untuk menambah penguasaan ilmu
yang diperlukan oleh siswa untuk mengerjakan soal-soal. Siswa
menggunakan metode SQ3R untuk mempelajari buku ilmu.
5). Cara menggunakan bahan rekaman
Cara belajar siswa menggunakan sumber bahan rekaman untuk
mencari informasi, berlatih ulang, dan memahami suatu masalah.
6). Cara menggunakan radio dan televisi
Siswa menggunakan bahan radio dan televisi untuk mencari informasi
dari program-program yang sesuai dengan kebutuhannya dan
kemudian siswa merumuskan kembali dan memahaminya.
d. Cara menggunakan sumber-sumber dalam masyarakat
Sumber bahan masyarakat diperoleh siswa melalui kegiatan
observasi yang dilakukan siswa terhadap sejumlah peristiwa dan
19
pengalaman yang terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Siswa
menarik kesimpulan dari hasil observasinya dan kemudian memahaminya
sehingga diharapkan dapat membantunya dalam memahami materi mata
pelajaran. Kegiatan belajar dengan menggunakan model ini disebut
dengan belajar arahan sendiri.
Skager merumuskan belajar arahan sendiri (self directed
learning) sebagai berikut:
Self- directed learning refers to the planning and managementof learning by individuals (either singly or collectively) toaccomplish their personal, social, and vocational developmentby recognizing suitable technique, resources and learningopportunities.(Skager,1984:18-19)
Hal itu berarti belajar mata pelajaran arahan sendiri siswa adalah
kegiatan belajar bahan mata pelajaran yang direncanakan dan diatur oleh
siswa untuk menyempurnakan perkembangan personal, sosial, dan
vokasional siswa. Dengan demikian siswa memiliki kesempatan untuk
memilih waktu, tempat, dan sumber belajar yang akan ia gunakan.
Siswa yang melakukan kegiatan belajar arahan sendiri dapat
dibedakan menjadi dua tingkat yaitu: siswa yang tingkat belajar arahan
sendiri tinggi dan siswa yang tingkat belajar arahan sendiri rendah
Menurut Skager (1984:177), terdapat perbedaan karakteristik siswa pada
kedua tingkat tersebut.
20
“The high SDL’s to more task involved in the classroom andto be much more able to shift smoothly to engagement in anew, planned task. Contrary to expectation, low SDL’s wererated as more panful and better at dealing with unplannedchanges such as interruptions. These results are somewhatdifficult to interpret, since “planning” was not a regular orcommonly observed activity among students in theCommunity school, and the lower task involvement of the lowSDL’s may have been the reason that they appear to be lesssensitive to unplanned changes in their environment.
Siswa yang tingkat belajar mandirinya tinggi, memiliki
keterlibatan yang tinggi pada aktivitas belajar di sekolah dan dapat dengan
mudah beradaptasi dengan situasi belajar yang berbeda. Sebaliknya siswa
yang tingkat belajar mandirinya rendah, memiliki keterlibatan yang rendah
pada aktivitas belajar di sekolah dan dapat dengan mudah melakukan
kegiatan lain selain belajar. Kegiatan belajar arahan sendiri dapat
dilakukan oleh setiap siswa melalui metode proyek.
3. Bimbingan dan Konseling Belajar
Menurut Shertzer dan Stone (1981:40) bimbingan adalah “the process
of helping individuals to understand themselves and their world”. Menurut
Glanz (1964:5-6) bimbingan merupakan “process of helping individuals to
solve problems and to be free and responsible members of a world community
within which they live”. Bimbingan belajar merupakan kegiatan pemberian
informasi yang terpusat pada berlatih cara mengolah informasi untuk
pemecahan masalah siswa.
21
Bimbingan belajar dilaksanakan guru pembimbing bersama siswa
secara klasikal di dalam kelas. Cara belajar siswa dapat ditingkatkan melalui
kegiatan bimbingan belajar secara klasikal di dalam kelas yang dilaksanakan
oleh guru pembimbing bersama siswa.
Menurut Krumboltz & Thoresen (1976) konseling merupakan
“a process of helping people with their troubles” (Shertzer dan Stone, 1981 :
168). Menurut Mortensen & Schmuller (1976:395) konseling merupakan
“a person-to-person process in which one person in helped by another to
increase in understanding and ability to meet his problems”. Konseling
merupakan bantuan yang diberikan oleh konselor kepada seseorang untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
Belkin (1975:432) mendefinisikan konseling belajar adalah:
“.....the total process of helping the client decide upon his educational plans,
make sound and appropriate choices, and succeed in all his educational
endeavors” . Konseling belajar berarti konselor membantu siswa memutuskan
rencana-rencana pendidikan, membuat keputusan dan pilihan-pilihan yang
tepat, dan berhasil dalam segala usaha keras pendidikannya. Siswa yang
belum baik kebiasaan belajarnya dapat ditingkatkan melalui kegiatan
konseling belajar. Dalam kegiatan ini tiap siswa dilatih menggunakan cara
pemecahan masalah mengenai kegiatan pendidikan yang dialaminya sehingga
ia mahir dalam menggunakannya.
22
a. Latihan Penggunaan Sumber Belajar Tertulis
Sumber belajar tertulis berupa buku digunakan oleh siswa dalam
mempelajari bahan mata pelajaran. Latihan penggunaan sumber belajar
tertulis berupa penggunaan metode SQ3R.
Menurut Robinson (Gage:1984:526), langkah-langkah yang
ditempuh dalam metode tersebut ada lima. Langkah pertama, orientasi
(Survey/S) adalah kegiatan mengamati secara keseluruhan tiap judul
dengan memusatkan diri pada tiap bagian dari judul tersebut; kesimpulan
dan rangkuman; gambar dan grafik; dan daftar kata yang sering
dicantumkan pada akhir judul. Tujuan langkah ini adalah untuk
mengetahui gambaran mengenai materi yang diamati. Pada langkah ini
siswa belum mempelajari amteri secara mendalam. Langkah kedua,
bertanya (Question/Q) adalah langkah dimana siswa membuat pertanyaan-
pertanyaan yang diperoleh dari langkah survey. Pertanyaan-pertanyaan
yang diperoleh akan dicari jawabannya oleh siswa dalam langkah
berikutnya. Pertanyaan-pertanyaan ditulis dan dibuat secara berurut
berdasarkan materi yang dipelajari. Langkah ketiga, membaca (Read/R)
adalah langkah siswa mempelajari bahan/materi pelajaran untuk
menjawab pertanyaan yang telah ia rumuskan. Siswa membaca secara
berurutan mengikuti bahan tertulis dan pertanyaan tersebut. Tujuan
langkah ini adalah agar siswa dapat memahami isi bacaan secara
mendalam dan terinci. Langkah keempat, merumuskan (Recite/R) adalah
23
langkah siswa mempelajari bahan/materi pelajaran dengan cara
merumuskan kembali jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
telah dibuat. Rumusan jawaban yang dibuat oleh siswa sebaiknya
menggunakan kata-kata dan pemahaman sendiri, sehingga rumusan yang
dibuat tidak berdasarkan bahasa buku yang digunakannya. Langkah
kelima, merangkum (Review/R) adalah langkah dimana siswa merangkum
atau memadukan semua yang sudah dirumuskan sehingga siswa dapat
memperdalam pengertiannya tentang pelajaran yang sudah ia pelajari.
Siswa berlatih melihat hubungan antara bacaan yang dibaca dan
pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.
Guru pembimbing dapat membantu siswa memahami kebiasaan
siswa mempelajari bahan mata pelajaran melalui kegiatan bimbingan
belajar dan konseling belajar dengan memberikan informasi kepada siswa
mengenai metode SQ3R ini dan melatihkan kepada siswa bagaimana cara
menggunakannya. Dengan demikian diharapkan siswa semakin
berkembang dalam kegiatan akademiknya.
b. Latihan Penggunaan Sumber Belajar: Masyarakat
Siswa dapat menggunakan masyarakat di sekitarnya dalam
melaksanakan kegiatan belajarnya. Sumber belajar masyarakat berupa
dosen, teman-teman, orang tua, orang lain dan lingkungan sekitar. Sumber
belajar perlu dimanfaatkan secara tetap oleh siswa. Penggunaan metode
24
belajar dengan menggunakan buku dan masyarakat sebagai sumber belajar
disebut dengan metode proyek.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam metode proyek
adalah:
1). Siswa memilih permasalahan hidup sehari-hari yang menarik
perhatiannya dan ingin ia pecahkan. Siswa menyadari permasalahan
ini lalu menegaskannya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
2). Siswa mengajukan jawaban-jawaban sementara berdasarkan
pengetahuan yang sudah ia miliki atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3). Siswa melakukan observasi lapangan untuk memperoleh informasi-
informasi yang dibutuhkan.
4). Siswa menganalisis informasi-informasi terkumpul dan mengkaitkan
dengan tiap-tiap pertanyaan yang telah ia rumuskan.
5). Siswa membandingkan hasil-hasil analisis dengan jawaban sementara
yang telah ia kemukakan di atas dan pada akhirnya menarik
kesimpulan-kesimpulan akhir.
c. Latihan Pengaturan Waktu, Jadwal Belajar dan Tempat Belajar
Kegiatan siswa mempelajari bahan mata pelajaran dapat
dilakukan di luar sekolah yang ditentukan oleh siswa sendiri. Siswa
perlu merencanakan waktu dan jadwal belajar di rumah. Waktu dan
jadwal belajar yang telah dibuat menjadi motivasi intrinsik bagi siswa.
25
Belajar sesuai dengan jadwal yang telah dibuat akan sangat membantu
siswa mengembangkan ketekunan belajar dan keteraturan belajar.
Penentuan tempat belajar di rumah juga sangat penting bagi siswa.
Tempat belajar yang baik adalah lingkungan fisik mendukung
konsentrasi siswa belajar antara lain: lingkungan yang tenang, teratur,
rapi, bersih, dan memiliki penerangan yang cukup.
C. Tingkat Kelas dan Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
Tingkat kelas di SMP dibagi atas tiga yaitu, tingkat kelas tahun pertama,
tingkat kelas tahun kedua, dan tingkat kelas tahun ketiga. Tingkat kelas
menunjuk pada lama studi siswa di sekolah. Pada umumnya lama studi siswa
berpengaruh terhadap bertambahnya pengalaman siswa. Semakin lama studi
siswa atau semakin tinggi tingkat kelas siswa, maka semakin banyak
pengalaman yang dimilikinya dalam mempelajari bahan mata pelajaran.
Pada dasarnya siswa yang berada pada tingkat kelas tahun kedua
memiliki kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran yang lebih rutin dan
teratur dibandingkan dengan siswa yang berada pada tingkat kelas tahun
pertama. Hal ini disebabkan karena perbedaan lama waktu studi yang sudah
ditempuh oleh siswa yang membuat perbedaan pengalaman dalam mempelajari
bahan mata pelajaran oleh siswa tingkat kelas I dan tingkat kelas II.
26
Pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mempelajari bahan mata
pelajaran berpengaruh terhadap pembentukan kebiasaan siswa mempelajari
bahan mata pelajaran. Pengalaman siswa dalam mempelajari bahan mata
pelajaran dalam jangka waktu tertentu ditambah dengan latihan-latihan siswa
dalam mempelajari bahan mata pelajaran membentuk kebiasaan mempelajari
bahan mata pelajaran siswa yang rutin dan teratur.
Pembentukan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran siswa yang
rutin dan teratur juga didukung oleh guru yang memberikan tugas kepada
siswa. Siswa berlatih mengerjakan tugas yang diberikan baik di sekolah
maupun di rumah. Selain itu layanan bimbingan dan konseling, khususnya
layanan bimbingan dan konseling pribadi, sosial, dan ademik dari guru
pembimbing dapat membantu siswa untuk membentuk dan mempertahankan
kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran yang rutin dan teratur.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei
seksional menyilang (cross-sectional surveys) mengenai kebiasaan siswa
mempelajari bahan mata pelajaran dari kelompok siswa tahun pertama (kelas I)
dan kelompok siswa tahun kedua (kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo
Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008. Metode ini ditempuh karena tidak
membutuhkan waktu yang lama tetapi hasilnya dapat memberikan gambaran
tentang perkembangan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran di
lingkungan sekolah yang sama. Metode ini digunakan untuk melihat
perkembangan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa dalam
kaitannya dengan lamanya waktu pendidikan yang ditempuh.
Menurut Arif Sardiman (1986:89) survei seksional menyilang adalah
suatu survei yang unit-unit di dalamnya hanya diukur satu kali”. Bagian batasan
“unit-unit yang di dalamnya hanya diukur satu kali”, artinya unit-unit atau
kelompok-kelompok pada saat yang bersamaan. Kelompok-kelompok dalam
survei ini adalah kelompok siswa tahun pertama (kelas I) dan kelompok siswa
tahun kedua (kelas II).
28
B. Alat Pengumpul Data
1. Kuesioner
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kuesioner Tingkat Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran.
Kuesioner sebagai alat ukur harus valid dan reliabel.
2. Validitas Kuesioner
Alat ukur yang valid adalah alat ukur yang mengukur apa yang diteliti.
Alat ukur yang valid disusun berdasarkan variabel yang diteliti. Kuesioner ini
disusun berdasarkan rumusan variabel pada BAB I dan uraian pada BAB II.
Menurut Donald Ary, dkk “validitas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur” (Furchan, 2004 : 293).
Menurut Azwar (2007:5) validitas mempunyai arti “sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”. Validitas
kuesioner termasuk validitas isi. Koefesien validitas kuesioner (t
r ) adalah
0,97. (Lampiran 2)
3. Reliabilitas Kuesioner
Alat ukur harus reliabel, artinya hasil pengukurannya dipercaya.
Menurut Donald Ary, dkk reliabilitas menunjuk kepada “derajat keajegan alat
tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2004 : 310).
Koefisien reliabilitas kuesioner (tt
r ) adalah 0,96. (Lampiran 2)
29
4. Penafsiran Koefisien Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Garrett (1967:349) mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran
koefisien korelasi sebagai berikut.
Tabel 1. Klasifikasi koefisien reliabilitas dan validitas suatu tesKoefisien Korelasi Klasifikasi
± 0, 70 - ± 1, 00 Tinggi-Sangat Tinggi
± 0, 40 – ± 0,70 Cukup
±0, 20 - ±0, 40 Rendah
0, 00 - ± 0, 20 Tidak ada atau sangat rendah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas dan
koefiesien validitas penelitian kuesioner kebiasaan mempelajari bahan mata
pelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Koefisien reliabilitas dan validitas penelitian kuesioner kebiasaanmempelajari bahan matapelajaran.
Koefisien Penelitian
Reliabilitas 0, 96
Validitas 0, 97
Jadi reliabilitas dan validitas kuesioner kebiasaan siswa mempelajari
bahan mata pelajaran termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi. Hal ini berarti
alat yang digunakan dalam penelitian ini mengukur apa yang seharusnya
diukur dan dapat dipercaya.
5. Susunan Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
berbentuk tertutup. “Kuesioner bentuk tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan
30
yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut”
(Furchan, 2004 : 260). Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa ini terdiri
dari empat bagian, yaitu pendahuluan, identitas diri siswa, petunjuk pengisian
dan item pertanyaan. Kisi-kisi kuesioner disajikan dalam tabel berikut di
bawah ini.
Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner
No Variabel Indikator Nomor Item
1 Kebiasaan
mempelajari bahan
mata pelajaran
bersama guru
(dependent study)
Kegiatan yang dilakukan
secara teratur dan tetap
dalam:
a. Latihan mengerjakan
tugas di kelas secara
individu.
b. Latihan mengerjakan
tugas di kelas bersama
kelompok.
c. Latihan mengerjakan
tugas rumah secara
individu
d. Latihan mengerjakan
tugas rumah bersama
kelompok.
1,2,3,4,5,6,7,8
9,10,11,12,13
14,15,16,17,18,19,20,
21
22,23,24,25,26,27,28
2 Kebiasaan belajar
yang dilakukan
Kegiatan yang dilakukan
secara teratur dan tetap
31
secara mandiri
(independent
study)
dalam:
a. Cara menggunakan
catatan, buku
pelajaran, kamus,
buku ilmu rekaman,
radio dan televisi
dalam mempelajari
bahan mata pelajaran.
b. Cara menggunakan
sumber bahan
masyarakat.
c. Cara menggunakan
sumber bahan tertulis.
d. Cara menggunakan
sumber belajar
tertulis.
e. Cara menggunakan
waktu, jadwal dan
tempat belajar.
29.30,31,32,33,34,
35,36,37,38,39,40,41,
42,43,44,45
46, 47,48,49,50,51
52, 53,54,55,56,57,58
59,60,61,62,63,64,65,
66,67,68
69,70
Item-item kuesioner dapat dilihat pada lampiran 1.
Pemberian skor tiap pernyataan adalah sebagai sebagai berikut.
Tabel 4. Tabel Pemberian Skor KuesionerSelalu Banyak Kali Kadang-kadang Tidak Pernah
4 3 2 1
32
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Donald Ary, populasi adalah “semua anggota sekelompok
orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas” (Furchan,
2004 : 193). Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas I dan II
SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008. Kelas I ada 6 paralel yang
terdiri dari 228 orang siswa dan kelas II ada 6 paralel yang terdiri dari 215
orang siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah “sebagian dari populasi” (Furchan, 2004 : 193). Sampel
penelitian ini adalah sebagian dari populasi tersebut, yaitu para siswa kelas I
yang berjumlah 3 kelas yang terdiri dari 113 orang siswa dan kelas II yang
berjumlah 3 kelas yang terdiri dari 107 orang siswa.
D. Prosedur Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan.
a. Penyusunan kuesioner tingkat kebiasaan para siswa mempelajari bahan
mata pelajaran dengan bimbingan dosen pembimbing.
b. Konsultasi dengan kepala sekolah dan guru pembimbing SMP Negeri I
Tigapanah untuk mendapatkan ijin penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengiriman kuesiner kepada guru BK.
b. Pengumpulan data tanggal 28-30 Mei 2008 dengan bantuan guru BK.
33
c. Penerimaan kembali kuesioner yang telah diisi oleh siswa kepad penulis di
Yogyakarta.
D. Teknik Analisis Data
1. Penyusunan tabulasi skor dari item-item yang ada di dalam kuesioner dan
menghitung total skor untuk masing-masing item.
2. Penghitungan Mean dengan rumus:
NXM (Hadi, 2000:40)
Dimana:
M : Mean
N : Jumlah siswa
∑X : Jumlah semua skor
3. Menghitung koefisien reliabilitas kuesioner dengan menggunakan teknik belah
dua dari Spearman-Brown dengan rumus sebagai berikut:
)(1
)(2
xy
xyr
rttr
(Guildford, 1965:457)
Di mana:
ttr : Koefisien reliabilitas Spearman-Brown
xyr : Koefisien korelasi antara kedua belahan
34
4. Penghitungan koefisien validitas kuesioner dengan menggunakan rumus:
tr ttr (Guilford, 1965 : 443)
5. Uji hipotesis dengan teknik Chi-kuadrat dengan menggunakan rumus:
χ² =
)db()ca(dcba
2bcadn
(Hadi, 2004: 266)
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat deskripsi tingkat kebiasaan belajar siswa dan pembahasan
hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Para Siswa Kelas I
Masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat kebiasaan
mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I SMP Negeri I Tigapanah
tahun ajaran 2007/2008? Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran
adalah kegiatan-kegiatan siswa dalam mengolah bahan-bahan pelajaran di
sekolah secara rutin dan teratur mencakup sikap belajar, cara belajar,
penggunaan waktu dan tempat belajar, dan penggunaan bahan belajar dan
sumber belajar. Ada dua kategori tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata
pelajaran, yaitu tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran kategori
rendah dan tinggi.
Siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari
bahan mata pelajaran adalah siswa yang memperoleh skor kuesioner
kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran sama atau lebih besar dari Mean.
Siswa yang termasuk kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari bahan
mata pelajaran adalah siswa yang memperoleh skor kuesioner kebiasaan
mempelajari bahan mata pelajaran dibawah Mean. Nilai Mean adalah 167.
Hasil analisis disajikan dalam tabel berikut ini.
36
Tabel 5. Tabel distribusi frekuensi kebiasaan mempelajari bahan matapelajaran para siswa kelas I SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran2007/2008.
TKM ∑ f
T 59
R 54
∑ f 113
Berdasarkan data di atas, disimpulkan bahwa jumlah siswa yang
termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran
(52%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang termasuk kategori rendah
dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (48%).
2. Tingkat Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Para Siswa
Kelas II
Masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat kebiasaan
mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas II SMP Negeri I
Tigapanah tahun ajaran 2007/2008? Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata
pelajaran adalah kegiatan-kegiatan siswa dalam mengolah bahan-bahan
pelajaran di sekolah secara rutin dan teratur mencakup sikap belajar, cara
belajar, penggunaan waktu dan tempat belajar, dan penggunaan bahan belajar
dan sumber belajar. Ada dua kategori tingkat kebiasaan mempelajari bahan
mata pelajaran, yaitu tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran
kategori rendah dan tinggi.
37
Siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi adalah siswa
yang memperoleh skor kuesioner kebiasaan mempelajari bahan mata
pelajaran sama atau lebih besar dari Mean. Nilai Mean adalah 167. Siswa
yang memili tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran rendah
adalah siswa yang memperoleh skor kuesioner kebiasaan mempelajari bahan
mata pelajaran dibawah Mean. Hasil analisis disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 6. Tabel distribusi frekuensi kebiasaan mempelajari bahan matapelajaran para siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran2007/2008.
TKM ∑f
T 51
R 56
∑f 107
Berdasarkan data di atas, disimpulkan bahwa jumlah siswa yang
termasuk kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran
(52%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi
dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (48%).
3. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian:
Terdapat perbedaan antara para siswa kelas I dan para siswa kelas II SMP
Negeri I Tigapanah dalam tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata
pelajaran.
38
Hipotesis statistik:
Terdapat perbedaan jumlah antara para siswa kelas I dan kelas II dalam
tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.
Hipotesis nol:
Tidak terdapat perbedaan frekuensi antara para siswa kelas I dan kelas II
dalam tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.
Uji hipotesis dengan taraf kepercayaan 5% dan d.b 1. Perhitungan nilai Chi
Square (χ²) adalah dengan menggunakan tabel berikut ini.
Tabel 7. Tabel distribusi frekuensi kebiasaan mempelajari bahan matapelajaran para siswa kelas I dan II SMP Negeri I Tigapanah tahunajaran 2007/2008.
KelasTKM
I II ∑ f
T 59 51 110
R 54 56 110
∑ f 113 107 220
Perhitungan nilai Chi-Square:
χ² =
)db()ca(dcba
2bcadn
=
)107()113(110110
27543304220 2
39
=
146301100
²550220
=
146301100
302500220
=14630110066550000
= 0, 45
χemp adalah 0, 45 dengan d.b = 1 dan taraf signifikansi 5 %. χemp = 0, 45 lebih
kecil dari pada χtabel (3, 841). Berarti hipotesis nol diterima. Jadi tidak terdapat
perbedaan tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran antara para siswa
kelas I dan siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah (1) jumlah siswa kelas I yang termasuk kategori
tinggi dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak
daripada jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari
bahan mata pelajaran (48%); (2) jumlah siswa kelas II yang termasuk kategori rendah
dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak daripada
jumlah siswa yang termasuk dalam kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari
bahan mata pelajaran (48%); (3) tidak ada perbedaan yang berarti dalam kebiasaan
40
mempelajari bahan mata pelajaran antara para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri
I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008.
Perbedaan lama studi siswa menimbulkan adanya perbedaan pengalaman
yang dimiliki oleh siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran. Semakin banyak
pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran dan
ditambah dengan latihan-latihan siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran
membentuk kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran siswa yang rutin dan
teratur.
Siswa yang tidak rutin dan teratur mempelajari bahan mata pelajaran akan
kurang memahami bahan mata pelajaran sekolah, sehingga hasil akademik yang ia
peroleh rendah. Sebaliknya, siswa yang memiliki kebiasaan mempelajari bahan mata
pelajaran yang rutin dan teratur akan semakin memhami bahan mata pelajaran di
sekolah, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan hasil akademik yang tinggi
semakin besar.
Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran yang rutin dan teratur
merupakan hasil usaha siswa. Hal itu berarti bahwa kebiasaan tersebut dibentuk oleh
siswa itu sendiri. Kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran yang rutin dan teratur
dapat terbentuk dari sikap siswa terhadap peraturan sekolah. Siswa yang taat terhadap
peraturan sekolah cenderung akan melakukan kewajiban mereka sebagai siswa di
sekolah. Siswa yang taat peraturan sekolah akan mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru, baik tugas di sekolah maupun tugas di rumah.
41
Kebiasaan yang rutin dan teratur dalam mempelajari bahan mata pelajaran
juga dapat dibentuk oleh siswa dengan membuat jadwal belajar, baik jadwal belajar di
sekolah maupun jadwal belajar siswa di rumah. Siswa yang memiliki jadwal belajar
biasanya akan lebih menyadari tugasnya sebagai seorang siswa. Jadwal belajar siswa
akan membantu siswa untuk menaati waktu belajar siswa, sehingga jadwal belajar
siswa lebih teratur dan menetap dalam siswa. Kebiasaan belajar yang baik yang rutin
dan teratur diharapkan dapat membawa hasil belajar yang baik bagi siswa, sehingga
kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran yang baik dan teratur semakin kuat dan
semakin dipertahankan.
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran-
saran terhadap kegiatan bimbingan.
A. Kesimpulan
Hasil-hasil penelitian ini adalah
a. Jumlah siswa kelas I yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari
bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang termasuk
kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (48%).
b. Jumlah siswa kelas II yang termasuk kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari
bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang termasuk
kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (48%).
c. Tidak ada perbedaan yang berarti dalam kebiasaan mempelajari bahan mata
pelajaran antara para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun
ajaran 2007/2008.
B. Saran Terhadap Kegiatan Bimbingan
Dua saran dikemukakan dari hasil penelitian dan pembahasan adalah:
1. Program bimbingan belajar dipusatkan pada pengembangan sikap yang positif
siswa terhadap kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran. Kepada siswa
dilatihkan cara-cara mempelajari bahan mata pelajaran yang teratur yang terpusat
pada cara siswa berlatih di kelas, cara siswa berlatih di rumah, cara siswa berlatih
43
secara mandiri, dan cara siswa berlatih dengan menggunakan masyarakat dalam
mempelajari bahan mata pelajaran.
2. Program konseling belajar terhadap siswa untuk membantu siswa yang memiliki
kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran rendah. Program konseling belajar
ini dilakukan dapat dilakukan secara individu maupun dengan kelompok.
Kegiatan konseling ini terpusat pada latihan. Latihan ini dapat mencakup:
a. Pembentukan sikap positif siswa terhadap kegiatan mempelajari bahan mata
pelajaran.
Guru pembimbing membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang
terdiri atas lima orang siswa. Masing-masing kelompok diberi tugas yang
harus diselesaikan. Tugas tersebut akan selesai apabila siswa mempunyai
sikap yang positif terhadap tugas tersebut. Setelah siswa menyelesaikan tugas
tersebut, maka guru pembimbing dapat menyimpulkan bahwa tiap siswa yang
menyelesaikan tugas dengan memiliki sikap yang positif tentu akan mencapai
hasil yang maksimal. Dengan demikian, sikap yang positif terdapap kegiatan
mempelajari bahan mata pelajaran akan terus dipertahankan.
b. Penggunaan metode belajar untuk mempelajari bahan mata pelajaran tertulis
(metode SQ3R)
Siswa dilatih untuk mengamati isi dari tiap judul mata pelajaran yang akan
dipelajari, latihan membuat pertanyaan-pertanyaan secara tertulis, latihan
merumuskan bahan mata pelajaran yang telah dipelajari dengan menggunakan
bahasanya sendiri, dan siswa dilatih untuk membuat rangkuman atau
44
ringkasan dari semua bahan mata pelajaran yang telah dipelajari menjadi satu
kesatuan dan saling berhubungan. Jadi, apabila latihan ini dilatihkan secara
berulang-ulang dari guru pembimbing kepada siswa, maka siswa akan
semakin terbiasa dan terampil untuk menggunakan metode belajar dalam
mempelajari sumber bahan mata pelajaran tertulis.
Dengan demikian, bimbingan belajar yang terpusat pada latihan, akan membantu
siswa untuk memiliki sikap yang positif terhadap kegiatan mempelajari bahan mata
pelajaran dan siswa akan semakin mampu untuk menggunakan metode belajar dalam
mempelajari bahan mata pelajaran sehingga kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran
siswa yang rutin dan teratur dapat dipertahankan dalam diri siswa itu sendiri.
45
DAFTAR PUSTAKA
Allport, G.W. 1954. Handbook of Social Psychology. London: Addison-WesleyPublishing Company.
Azwar, Saifuddin. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Edisi Ketiga. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Belkin, Gary S. 1975. Practical Counseling In The Schools. Iowa: William C. BrownCompany Publishers.
Berliner, Gage. 1984. Educational Psychology Third Edition. Boston: HoughtonMifflin Company.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal DepartemenPendidikan Nasional.
Entwistle, Noel. 1981. Styles Of Learning and Teaching. USA: Jhon Wiley & SonsLtd.
Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi.
Garret, Henry. 1967. Statistics In Pschology And Education. London. LongmansGeen and Co., Ltd.
Glanz, Edward C. 1964. Foundations And Principles Of Guidance. Boston: Allyn andBacon, Inc.
Guilford, J.P. 1965. Fundamental Statistics In Psychology And Education. 4 th. Ed.New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Liang, Gie The. 1994. Cara Belajar Yang Efektif I. Yogyakarta : Liberty
Mortensen, Donald G & Alan M. Schmuller. 1976. Guidance In Today’s Schools. 3rd.Ed. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Sardiman, Arif. 1986. Metode dan Analisis Penelitian. Jakarta: Erlangga.
46
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Shertzer, Bruce & Shelley C. Stone. 1981. Fundamentals Of Guidance. 4 th. Ed.Boston: Houghton Mifflin Company.
Skager, R. 1984. Organizing Schools To Encourage Self-Direction In Learners.Hamburg: Unesco Institute For Education.
Lampiran 1 47
KUESIONER TINGKAT KEBIASAAN SISWA MEMPELAJARI BAHAN MATAPELAJARAN
Petunjuk
Berikut ini disediakan sejumlah pernyataan tentang “Kebiasaan Siswa MempelajariBahan Mata Pelajaran”.Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan apa yang Anda alamidengan memberikan tenda centang (√) pada kolom yang tersedia:
S : SelaluBK : Banyak KaliKD : Kadang-KadangTP : Tidak Pernah
Tabel 8. Kuesioner Tingkat Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran
No Pernyataan JawabanS BK KD TP
1. Saya senang mengerjakan tugas yang diberikan olehguru mata pelajaran di kelas.
2. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dikelas karena ingin mengetahui cara mempelajari bahanpelajaran.
3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dikelas karena saya ingin mengetahui dan memahami isimata pelajaran.
4. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dikelas dengan sungguh-sungguh.
5. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru matapelajaran di kelas secara individu (sendiri).
6. Saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasyang diberikan oleh guru di kelas, lalu saya bertanyakepada guru mata pelajaran.
7. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dikelas berdasarkan petunjuk yang telah diberikan olehguru mata pelajaran.
8. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dikelas dengan menggunakan buku catatan matapelajaran.
9. Saya mengerjakan tugas mata pelajaran di kelasbersama kelompok belajar di sekolah dengan sungguh-sungguh.
10. Saya berdiskusi dengan teman-teman saya di kelastentang cara mengerjakan tugas mata pelajaran yangbelum saya pahami.
Lampiran 1 48
No Pernyataan JawabanS BK KD TP
11. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dikelas bersama kelompok dengan menggunakanpetunjuk yang telah disampaikan oleh guru matapelajaran.
12. Saya bertanya kepada teman sekelompok di kelas jikasaya belum memahami cara mengerjakan tugas yangtelah diberikan oleh guru.
13. Saya menjelaskan kepada teman sekelompok yangbelum memahami cara mengerjakan tugas yangdiberikan oleh guru di kelas.
14. Saya mengerjakan tugas rumah yang diberikan olehguru mata pelajaran dengan teratur di rumah.
15. Saya mengerjakan tugas rumah dengan menggunakanbuku mata pelajaran sebagai pedoman.
16. Saya mengerjakan tugas rumah pada waktu belajaryang telah saya buat.
17. Saya segera mengerjakan tugas rumah yang diberikanoleh guru di rumah.
18. Saya mengerjakan tugas rumah di rumah.19. Saya senang mengerjakan tugas rumah yang diberikan
oleh guru.20. Saya mengerjakan tugas rumah dengan mengikuti
petunjuk yang telah dilatihkan oleh guru di sekolah.21. Saya mengerjakan tugas rumah dengan menggunakan
catatan mata pelajaran.22. Saya mengerjakan tugas rumah besama teman
kelompok belajar saya.23. Saya berdiskusi dengan teman kelompok belajar saya
untuk mengerjakan tugas rumah.24 . Saya bekerjasama dengan teman kelompok
mengerjakan tugas rumah yang dianggap sulit.25. Saya berdiskusi dengan teman kelompok jika
mengalami kesulitan mengerjakan tugas rumah.26. Saya senang mengerjakan tugas rumah bersama
kelompok.27. Saya bertanya kepada teman kelompok jika saya belum
memahami cara mengerjakan tugas rumah.28. Saya memberikan penjelasan kepada teman kelompok
saya yang belum memahami cara mengerjakan tugasrumah.
29. Saya membaca kembali catatan pelajaran yang telahdibahas di sekolah.
30. Saya mengulangi kembali di rumah pelajaran yangsudah dibahas di sekolah.
Lampiran 1 49
No Pernyataan JawabanS BK KD TP
31. Saya berlatih soal-soal latihan mata pelajaran untukmemperdalam pemahaman saya terhadap matapelajaran tersebut.
32. Saya berlatih mengerjakan soal latihan di rumahdengan serius.
33. Saya mempelajari bahan mata pelajaran sebelum matapelajaran itu dibahas di sekolah.
34. Saya mengulangi kembali di rumah bahan matapelajaran yang telah di bahas di sekolah.
35. Saya membuat pertanyaan-pertanyaan dari bahan matapelajaran yang akan dibahas di sekolah pada malamhari sebelum bahan mata pelajaran tersebut dibahas.
36. Saya merumuskan jawaban sementara atas pertanyaanyang telah saya buat sebelum saya mendapat jawabanyang pasti dari guru.
37. Saya mempelajari bahan mata pelajaran di rumahkarena keinginan saya sendiri.
38. Saya menggunakan catatan mata pelajaran untukberlatih mengerjakan soal-soal mata pelajaran.
39. Saya menggunakan buku pelajaran untuk mengerjakansoal-soal latihan.
40. Saya membaca kamus untuk mencari arti dari istilahyang belum saya ketahui.
41. Saya menghafalkan di rumah arti istilah baru yang sayaketahui dari kamus.
42. Saya menggunakan buku paket mata pelajaran sebagaipedoman saya berlatih mengerjakan soal-soal latihansaya.
43. Saya menggunakan rekaman untuk mendapatkaninformasi yang saya butuhkan yang berkaitan denganmata pelajaran.
44. Saya menonton televisi untuk mendapatkan informasidari program televisi tersebut yang berhubungandengan mata pelajaran yang saya pelajari.
45. Saya mendengarkan siaran radio untuk mendapatkaninformasi dari program radio tersebut yangberhubungan dengan mata pelajaran yang saya pelajari.
46. Saya bertanya kepada orang tua saya jika saya tidakbisa memecahkan soal latihan.
47. Saya bertanya kepada teman saya jika saya tidak bisamemecahkan soal latihan sendiri.
48. Saya berdiskusi dengan teman saya dalam mengerjakansoal latihan yang berkaitan dengan mata pelajaran.
Lampiran 1 50
No Pernyataan JawabanS BK KD TP
49. Saya menanyakan kepada kakak saya jika ada masalahdalam mempelajari bahan mata pelajaran.
50 Saya bertanya kepada guru pembimbing mengenai carabelajar.
51. Saya bertanya kepada guru pembimbing mengenaimengatur waktu belajar.
52. Saya mempelajari berbagai buku pelajaran selain bukuyang ditentukan oleh guru.
53. Saya mencari sendiri buku-buku pelajaran selain bukupelajaran yang ditentukan oleh guru mata pelajaran.
54. Saya mempelajari berbagai buku pelajaran karenakeinginan saya sendiri.
55. Saya meminjam buku-buku di perpusatakaan untuksaya pelajari di rumah.
56. Saya membuat ringkasan setiap buku yang sayapelajari.
57. Saya membandingkan isi berbagai buku yang sayapelajari untuk menarik kesimpulan.
58. Saya menyimpulkan sendiri isi masing-masing isi bukumata pelajaran yang saya pelajari dalam catatan saya.
59. Saya melakukan pengamatan (observasi) di lapanganuntuk mendapatkan infomasi yang saya butuhkan untukmemahami bahan pelajaran.
60. Saya menganalisis informasi-informasi yang sayadapatkan dari lapangan untuk memahami pelajaran.
61. Saya mencari hubungan antara informasi yang sayaperoleh dengan mata pelajaran yang saya pelajari.
62. Saya membandingkan hasil analisis yang saya perolehdengan jawaban sementara yang telah saya buat danmenarik kesimpulan atas perbandingan tersebut.
63 Saya mengamati buku secara keseluruhan untukmendapatkan gambaran isi buku tersebut..
64. Saya merumuskan pertanyaan mengenai isi buku yangtelah saya baca.
65. Saya membaca buku secara mendalam untuk mencarijawaban atas pertanyaan yang telah saya rumuskan.
66. Saya menjawab pertanyaan yang telah saya buatdengan menggunakan kata-kata saya sendiri.
67. Saya membuat rangkuman tentang bahan matapelajaran yang saya pelajari.
68. Saya berlatih melihat hubungan antara bacaan yangsaya baca dengan pengetahuan yang saya miliki.
69. Saya belajar sendiri di rumah ditempat belajar yangbersih, rapi dan tenang.
Lampiran 1 51
No Pernyataan JawabanS BK KD TP
70. Saya merencanakan sendiri jadwal belajar saya setiaphari.
Lampiran 2 52
Tabel 9. Tabel Perhitungan Koefisien Reliabilitas Kuesioner dengan Teknik Belah DuaGasal-Genap
No. L/P X Y x y x² y² xy
1 P 99 104 15 21 225 441 315
2 P 99 90 15 7 225 49 105
3 P 72 76 -12 -7 144 49 84
4 P 85 76 1 -7 1 49 -7
5 P 92 84 8 1 64 1 8
6 P 85 84 1 1 1 1 1
7 P 81 76 -3 -7 9 49 21
8 P 74 85 -10 2 100 4 -20
9 P 84 90 0 1 0 1 0
10 P 71 85 -13 -12 169 144 156
11 P 78 75 -6 -8 36 64 48
12 P 95 95 11 12 121 144 132
13 P 98 95 14 12 196 144 168
14 P 73 73 -11 -10 121 100 110
15 P 72 73 -12 -10 144 100 120
16 P 81 89 -3 6 9 36 -18
17 P 89 92 5 6 25 36 30
18 P 91 76 7 -7 49 49 -49
19 P 69 72 -15 -10 225 100 150
20 P 90 88 6 5 36 25 30
21 P 94 95 10 12 100 144 120
22 P 73 72 -11 -11 121 121 121
23 P 78 68 -6 -15 36 225 90
24 P 69 67 -15 -16 225 256 240
25 P 65 63 -19 -20 361 400 380
26 P 87 95 3 13 9 169 39
27 P 93 97 9 15 81 225 135
28 P 95 97 11 15 121 225 165
29 P 66 81 -18 -2 324 4 36
30 P 98 88 14 5 196 25 70
31 P 92 90 8 7 64 49 56
32 P 88 85 4 2 16 4 8
33 P 76 79 -8 -4 64 16 32
Lampiran 2 53
34 P 90 85 6 2 36 4 12
35 P 73 76 -11 -7 121 49 77
36 P 87 87 3 4 9 16 12
37 P 101 80 17 -3 289 9 -51
38 P 99 91 15 8 225 64 120
39 P 78 65 -6 -18 36 324 108
40 P 98 97 14 14 196 196 196
41 P 85 85 1 2 1 4 2
42 P 89 89 5 6 25 36 30
43 P 91 81 7 -2 49 4 -14
44 P 64 68 -20 -15 400 225 300
45 P 78 76 -6 -7 36 49 42
46 P 71 79 -13 -4 169 16 52
47 P 71 79 -13 -4 169 16 52
48 P 94 85 10 2 100 4 20
49 P 101 95 17 12 289 144 204
50 P 66 66 -18 -17 324 289 306
51 P 76 53 -8 -30 64 900 240
52 P 88 78 4 -5 16 25 -20
53 P 73 72 -11 -11 121 121 121
54 P 83 78 -1 -5 1 25 5
55 P 79 76 -5 -7 25 49 35
56 P 127 120 43 37 1849 1369 1591
57 P 118 108 34 25 1156 625 850
58 P 90 102 6 19 36 361 114
59 P 101 88 17 5 289 25 85
60 P 80 73 -4 -10 16 100 40
61 P 101 97 17 14 289 196 238
62 P 81 83 -3 0 9 0 0
63 P 86 90 2 7 4 49 14
64 L 83 75 -1 -8 1 64 8
65 L 70 73 -14 -10 196 100 140
66 L 102 102 18 19 324 361 342
67 L 101 96 17 13 289 169 221
68 L 88 87 4 4 16 16 16
69 L 83 88 -1 5 1 25 -5
Lampiran 2 54
70 L 100 104 16 21 256 441 336
71 L 83 89 -1 6 1 36 -6
72 L 83 83 -1 0 1 0 0
73 L 85 83 1 0 1 0 0
74 L 83 85 -1 2 1 4 -2
75 L 87 85 3 2 9 4 6
76 L 81 86 -3 3 9 9 -9
77 L 70 78 -14 -5 196 25 70
78 L 94 100 10 17 100 289 170
79 L 75 79 -9 -4 81 16 36
80 L 62 64 -22 -19 484 361 418
81 L 78 69 -6 -14 36 196 84
82 L 77 77 -7 -7 49 49 49
83 L 72 77 -12 -7 144 49 84
84 L 74 74 -10 -9 100 81 90
85 L 80 82 -4 -1 16 1 4
86 L 78 79 -6 -4 36 16 24
87 L 57 62 -27 -21 729 441 567
88 L 88 94 4 11 16 121 44
89 L 80 93 -4 10 16 100 -40
90 L 79 75 -5 -8 25 64 40
91 L 82 89 -2 6 4 36 -12
92 L 78 68 -6 -15 36 225 90
93 L 83 78 -1 -5 1 25 5
94 L 80 84 -4 1 16 1 -4
95 L 80 78 -4 -5 16 25 20
96 L 77 72 -7 -11 49 121 77
97 L 68 74 -16 -9 256 81 144
98 L 81 83 -3 0 9 0 0
99 L 101 89 17 6 289 36 102
100 L 91 89 7 6 49 36 42
101 L 77 76 -7 -7 49 49 49
102 L 66 68 -18 -15 324 225 270
103 L 89 88 5 5 25 25 25
104 L 67 67 -17 -16 289 256 272
105 L 90 89 6 6 36 36 36
Lampiran 2 55
106 L 94 98 10 15 100 225 150
107 L 80 79 -4 -4 16 16 16
108 L 93 87 9 4 81 16 36
109 L 101 101 17 18 289 324 306
110 L 98 94 14 11 196 121 154
111 L 89 80 5 -3 25 9 -15
112 L 90 91 6 8 36 64 48
113 L 82 86 -2 3 4 9 -6
114 P 84 84 0 1 0 1 0
115 P 72 80 -12 -3 144 9 36
116 P 82 75 -2 -9 4 81 18
117 P 81 78 -3 -5 9 25 15
118 P 83 87 -1 4 1 16 -4
119 P 94 97 10 14 100 196 140
120 P 97 98 13 15 169 225 195
121 P 95 91 11 8 121 64 88
122 P 94 90 10 7 100 49 70
123 P 77 73 -7 -10 49 100 70
124 P 58 61 -26 -22 676 484 572
125 P 90 92 6 9 36 81 54
126 P 73 73 -11 -10 121 100 110
127 P 79 73 -5 -10 25 100 50
128 P 66 64 -18 -19 324 361 342
129 P 108 103 24 20 576 400 480
130 P 104 95 20 12 400 144 240
131 P 86 90 2 7 4 49 14
132 P 80 74 -4 -9 16 81 36
133 P 88 75 4 -8 16 64 -32
134 P 86 74 2 -9 4 81 -18
135 P 99 94 15 11 225 121 165
136 P 98 105 14 22 196 484 308
137 P 94 92 10 9 100 81 90
138 P 114 102 30 19 900 361 570
139 P 87 78 3 -5 9 25 -15
140 P 50 92 -34 9 1156 81 -306
141 P 71 68 -13 -15 169 225 195
Lampiran 2 56
142 P 74 74 -10 -9 100 81 90
143 P 73 77 -11 -6 121 36 66
144 P 82 72 -2 -11 4 121 22
145 P 72 59 -12 -24 144 576 288
146 P 96 89 12 6 144 36 72
147 P 88 84 4 1 16 1 4
148 P 72 70 -12 -13 144 169 156
149 P 72 70 -12 -13 144 169 156
150 P 88 84 4 1 16 1 4
151 P 69 78 -15 -5 225 25 75
152 P 78 78 -6 -5 36 25 30
153 P 75 78 -9 -5 81 25 45
154 P 88 71 4 -12 16 144 -48
155 P 80 79 -4 -4 16 16 16
156 P 72 72 -12 -11 144 121 132
157 P 84 93 0 10 0 100 0
158 P 87 75 3 -8 9 64 -24
159 P 89 92 5 9 25 81 45
160 P 81 78 -3 -5 9 25 15
161 P 90 94 6 11 36 121 66
162 P 96 89 12 6 144 36 72
163 P 94 88 10 5 100 25 50
164 P 105 107 21 24 441 576 504
165 P 94 83 10 0 100 0 0
166 P 103 99 19 16 361 256 304
167 P 124 128 40 45 1600 2025 1800
168 P 107 105 23 22 529 484 506
169 P 98 100 14 17 196 289 238
170 L 103 95 19 12 361 144 228
171 L 81 78 -3 -5 9 25 15
172 L 96 96 12 13 144 169 156
173 L 97 90 13 7 169 49 91
174 L 86 81 2 -2 4 4 -4
175 L 80 87 -4 4 16 16 -16
176 L 96 95 12 12 144 144 144
177 L 91 86 7 3 49 9 21
Lampiran 2 57
178 L 80 81 -4 -2 16 4 8
179 L 82 80 -2 -3 4 9 6
180 L 66 76 -18 -7 324 49 126
181 L 53 56 -31 -27 961 729 837
182 L 88 82 4 -1 16 1 -4
183 L 80 75 -4 -8 16 64 32
184 L 87 80 3 -3 9 9 -9
185 L 92 85 8 2 64 4 16
186 L 76 73 -8 -10 64 100 80
187 L 79 75 -5 -8 25 64 40
188 L 68 71 -16 -12 256 144 192
189 L 74 74 -10 -9 100 81 90
190 L 87 70 3 -13 9 169 -39
191 L 90 91 6 8 36 64 48
192 L 76 75 -8 -8 64 64 64
193 L 50 58 -34 -25 1156 625 850
194 L 89 84 5 1 25 1 5
195 L 86 82 2 -1 4 1 -2
196 L 62 67 -22 -16 484 256 352
197 L 67 71 -17 -12 289 144 204
198 L 69 61 -19 -22 361 484 418
199 L 80 67 -4 -16 16 256 64
200 L 87 79 3 -4 9 16 -12
201 L 94 84 10 1 100 1 10
202 L 97 90 13 7 169 49 91
203 L 105 115 21 32 441 1024 672
204 L 86 80 2 -3 4 9 -6
205 L 85 95 1 12 1 144 12
206 L 74 77 -10 -6 100 36 60
207 L 100 105 16 22 256 484 352
208 L 93 100 9 17 81 289 153
209 L 80 80 -4 -3 16 9 12
210 L 100 99 16 16 256 256 256
211 L 75 73 -9 -10 81 100 90
212 L 80 56 -4 -27 16 729 108
213 L 82 70 -2 -13 4 169 26
Lampiran 2 58
214 L 86 89 2 6 4 36 12
215 L 81 73 -3 -10 9 100 30
216 L 77 80 -7 -3 49 9 21
217 L 97 104 13 21 169 441 273
218 L 95 86 11 3 121 9 33
219 L 83 82 -1 -1 1 1 1
220 L 84 82 0 -1 0 1 0
TOTAL 18574 18269 90 -13 32928 31252 26523
1. Perhitungan Mean
Mx =N
x
=220
18574
= 84
My =N
y
=220
18269
= 83
2. Penghitungan standar deviasi.
xSD =N
2x
=220
32928
= 12
Lampiran 2 59
ySD =N
2y
=220
31252
= 12
3. Penghitungan koefisien korelasi antara kedua belahan, yaitu:
xyr =ySD.N xSD
xy
= 1212220
26523
=3168026523
= 83,0
4. Penghitungan Koefisien reliabilitas kuesioner
ttr =
xy1
xy2
rr
= 83,01
83,02
=83,166,1
= 0,91
Lampiran 2 60
5. Penghitungan koefesien validitas
tr = ttr
= 91,0
= 0,95
60Lampiran 3
Tabel 10. Tabel skor kebiasaan mempelajari bahan matapelajaran kelas I dan II
No. L/P X Ket.1 P 203 T2 P 189 T3 P 148 R4 P 161 R5 P 176 T6 P 169 T7 P 157 R8 P 159 R9 P 174 T
10 P 156 R11 P 153 R12 P 190 T13 P 193 T14 P 146 R15 P 145 R16 P 170 T17 P 181 T18 P 167 T19 P 141 R20 P 178 T21 P 189 T22 P 145 R23 P 146 R24 P 136 R25 P 128 R26 P 182 T27 P 190 T28 P 192 T29 P 147 R30 P 186 T31 P 182 T32 P 173 T33 P 155 R34 P 175 T35 P 149 R36 P 174 T
61Lampiran 3
37 P 181 T38 P 190 T39 P 143 R40 P 195 T41 P 170 T42 P 178 T43 P 172 T44 P 132 R45 P 154 R46 P 150 R47 P 150 R48 P 179 T49 P 196 T50 P 132 R51 P 129 R52 P 166 R53 P 145 R54 P 161 R55 P 155 R56 P 247 T57 P 226 T58 P 192 T59 P 189 T60 P 153 R61 P 198 T62 P 164 T63 P 176 T64 L 158 R65 L 143 R66 L 204 T67 L 197 T68 L 175 T69 L 171 T70 L 204 T71 L 172 T72 L 166 T73 L 168 T74 L 168 T75 L 172 T
62Lampiran 3
76 L 167 T77 L 148 R78 L 194 T79 L 154 R80 L 126 R81 L 147 R82 L 154 R83 L 149 R84 L 148 R85 L 162 R86 L 157 R87 L 119 R88 L 182 T89 L 173 T90 L 154 R91 L 171 T92 L 146 R93 L 161 R94 L 164 R95 L 158 R96 L 149 R97 L 142 R98 L 164 R99 L 190 T
100 L 180 T101 L 153 R102 L 134 R103 L 177 T104 L 134 R105 L 179 T106 L 192 T107 L 159 R108 L 180 T109 L 202 T110 L 192 T111 L 169 T112 L 181 T113 L 168 T114 P 168 T
63Lampiran 3
115 P 152 R116 P 157 R117 P 159 R118 P 170 T119 P 191 T120 P 195 T121 P 186 T122 P 184 T123 P 150 R124 P 119 R125 P 182 T126 P 146 R127 P 152 R128 P 130 R129 P 211 T130 P 199 T131 P 176 T132 P 154 R133 P 163 R134 P 160 R135 P 193 T136 P 203 T137 P 186 T138 P 216 T139 P 165 R140 P 142 R141 P 139 R142 P 148 R143 P 150 R144 P 154 R145 P 131 R146 P 185 T147 P 172 T148 P 142 R149 P 142 R150 P 172 T151 P 147 R152 P 156 R153 P 153 R
64Lampiran 3
154 P 159 R155 P 159 R156 P 144 R157 P 177 T158 P 162 R159 P 181 T160 P 159 R161 P 184 T162 P 185 T163 P 182 T164 P 212 T165 P 177 T166 P 202 T167 P 252 T168 P 212 T169 P 198 T170 L 198 R171 L 159 R172 L 192 T173 L 187 T174 L 167 T175 L 167 T176 L 191 T177 L 177 T178 L 161 R179 L 162 R180 L 142 R181 L 109 R182 L 170 T183 L 155 R184 L 167 T185 L 177 T186 L 149 R187 L 154 R188 L 139 R189 L 148 R190 L 157 R191 L 181 T192 L 151 R
65Lampiran 3
193 L 108 R194 L 173 T195 L 168 T196 L 129 R197 L 138 R198 L 130 R199 L 147 R200 L 166 R201 L 178 T202 L 187 T203 L 220 T204 L 166 R205 L 180 T206 L 151 R207 L 205 T208 L 193 T209 L 160 R210 L 199 T211 L 148 R212 L 136 R213 L 152 R214 L 175 T215 L 154 R216 L 157 R217 L 201 T218 L 181 T219 L 165 R220 L 166 R
TOTAL 36843