Upload
lamkhuong
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA
TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN DI BPS DYAH
SUMARMO DESA TANJUNGSARI KECAMATAN
BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh:
DEFI FRITASARI
NIM. B10 008
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda-
Tanda Persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan
Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
sebagai syarat untuk dapat menyusun tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis berterima kasih kepada:
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
3. Ernawati, S.ST, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan bantuan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Hutari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes., selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.
5. Ibu Dyah Sumarmo, SST yang telah memberikan ijin penelitian.
6. Seluruh dosen dan staff Prodi Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
atas segala bantuan yang diberikan.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu
selesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
v
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun saya
harapkan.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Defi Fritasari
B10.008
ABSTRAK
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG
TANDA-TANDA PERSALINAN DI BPS DYAH SUMARMO DESA
TANJUNGSARI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN 2013
xiii + 48 Halaman + 16 Lampiran + 4 Tabel + 2 Gambar
Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih
tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Menurut
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di
Indonesia masih berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian
kematian Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49,5%,
kematian waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24%. Penulis melakukan
wawancara terhadap 10 ibu primigravida didapatkan 2 ibu hamil dengan
pengetahuan baik, 3 ibu hamil dengan pengetahuan cukup, dan 5 ibu hamil
dengan pengetahuan kurang.
Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-
tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Boyolali Desa Tanjungsari Kecamatan
Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Penelitian dilakukan pada tanggal 8-13 Maret 2013. Lokasi penelitian di BPS
Dyah Sumarmo Boyolali. Populasi adalah seluruh ibu hamil primigravida di BPS
Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari sebanyak 32 responden bulan September
sampai dengan bulan November 2012. Jumlah sampel sebanyak 32 responden.
Teknik sampling dengan menggunakan total sampling. Instrumen penelitian
dengan menggunakan kuesioner. Analisa dengan analisa univariat.
Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-
tanda persalinan dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 5 responden
(15,6%).Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda
persalinan dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 20 responden
(62,5%).Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda
persalinan dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (21,9%).
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda
persalinan di BPS Dyah Sumarmo Boyolali Desa Tanjungsari Kecamatan
Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013 mayoritas dengan kategori
pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (62,5%). Kata Kunci : Pengetahuan, Kehamilan, Persalinan.
Kepustakaan : 26 literatur (tahun 2003s/d 2011)
vii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
‘Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka setelah selesai suatu
urusan segeralah menyelesaikan urusan yang lain dan kepada tuhan Mu lah
hendaknya kamu berharap”
(QS Al Insyirah, 6-7)
“Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orangtua. Doa mereka akan
menjadi benteng yang kuat yang menjaga dari semua hal”
(La Tahzan)
PERSEMBAHAN
1. ALLAH SWT yang selalu memberikan
perlindungan dan selalu memberi kemudahan
dalam setiap langkahku.
2. Ayah dan bunda tercinta (Indardjo, dan Alm.
Indiyah Wijayanti) yang selalu memberikan
do’a, kasih sayang dan semangat. Selalu
memberikan yang terbaik buat aku dan selalu
bekerja keras demi kebahagiaan anakmu.
3. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma Husada,
Ibu Ernawati ,Ibu Hutari Puji Astuti dan Ibu
Leni Kurniawati terima kasih atas bimbingan,
masukan dan motivasinya.
4. Kakakku dan adikku Erica,Chandra dan Dodit
yang selalu memberi semangat dan kasih
sayang.
5. Sahabat-sahabat Princess (Evi, Dika, Iga, Puput)
dan 3 serangkai (Andi, Adi, Ali) terimakasih
atas support dan terima kasih sudah menjadi
sahabat yang baik.
6. Almamater tercinta
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
CURRICULUM VIATE ................................................................................ viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan ........................................................................... 7
B. Kehamilan .............................................................................. 12
C. Persalinan ............................................................................... 14
D. Kerangka Teori ....................................................................... 26
E. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 26
x
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.............................................. 27
B. Lokasi dan Tempat Penelitian ................................................ 27
C. Populasi, sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 28
D. Instrumen Penelitian ............................................................... 30
E. Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 31
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 33
G. Variabel Penelitian ................................................................ 34
H. Defini Operasional.................................................................. 35
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................... 35
J. Etika penelitian ...................................................................... 38
K. Jadwal Penelitian .................................................................... 39
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ................................................................... 40
B. Hasil Penelitian ....................................................................... 40
C. Pembahasan ........................................................................... 42
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 46
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 47
B. Saran ....................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner . ................................................................... 30
Tabel 3.2. Definisi Operasional. ................................................................... 35
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-Tanda Persalinan......... 41
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-
Tanda Persalinan di BPS Dyah Sumarmo ................................... 41
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori....................................................................... 26
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 26
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi pendahuluan
Lampiran 3 Surat Keterangan Studi pendahuluan
Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5 Surat Keterangan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 8 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 10 Kuesioner
Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 13 Tabel R Product Moment
Lampiran 14 Hasil Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 15 Hasil Uji Statistik
Lampiran 16 Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi
jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Menurut Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di Indonesia
masih berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian
kematian Ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49,5%,
kematian waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24%
(Kementrian Kesehatan RI, 2012).
WHO memprediksikan bahwa 15% ibu hamil dapat mengalami
komplikasi yang membahayakan jiwa. Faktor penting dalam mengurangi
mortalitas maternal ialah memilki tenaga kesehatan yang terampil saat
persalinan. Selain itu, sangat penting bekerja dengan ibu, keluarga dan
masyarakat dalam mempersiapkan persalinan atau kelahiran serta membuat
rencana tindakan apabila terjadi komplikasi pada kehamilan dan persalinan
(Tri Ningsih, dkk, 2010).
Persalinan merupakan tahap tertinggi di mana semua persiapan selama
kehamilan telah dilaksanakan. Persalinan dapat membuat cemas sebagian
besar kaum wanita, di mana setiap wanita mengharapkan persalinannya
lancar dan membahagiakan bagi dirinya sendiri maupun semua keluarga.
Persalinan yang sehat juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang
kehamilan dan persalinannya. Mengetahui tanda-tanda persalinan merupakan
hal yang penting yang perlu dimiliki oleh setiap ibu hamil. Hal ini bertujuan
2
untuk mendeteksi adanya komplikasi yang akan terjadi pada saat persalinan
nantinya, misalnya KPD, pre eklampsi, persalinan macet dan lain-lain,
sehingga akan tercipta persalinan yang normal, aman bagi ibu dan bayinya
(Stoppard, 2008)
Proses persalinan berbeda-beda pada setiap wanita, namun tanda-
tanda dari persalinan sama, sehingga dapat membantu, khususnya pada ibu
primigravida untuk memperkirakan kapan waktu persalinan tiba. Ibu yang
pernah hamil dan melahirkan (multigravida) sudah memiliki pengalaman.
Pada ibu primigravida kehamilan dan persalinan merupakan hal yang baru
bagi mereka, apalagi bila ibu pernah mendengar trauma atau kegagalan dalam
menghadapi perubahan yang terjadi selama kehamilan dan persalinan yang
dapat menimbulkan kecemasan, selain itu ibu yang kurang mengetahui tanda
persalinan maka ibu tidak mengetahui kapan waktu yang tepat untuk pergi ke
pelayanan kesehatan dan tidak tau apa saja yang dapat dilakukan bila ada
tanda-tanda persalinan pada dirinya (Lubis, 2009).
Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 19 November
2012 di BPS Dyah Sumarmo Boyolali Desa Tanjungsari Kecamatan
Banyudono Kabupaten Boyolali. Jumlah ibu hamil primigravida yang
melakukan kunjungan pada bulan September sampai dengan November 2012
sebanyak 32 ibu. Penulis melakukan wawancara terhadap 10 ibu
primigravida didapatkan 2 ibu hamil dengan pengetahuan baik, 3 ibu hamil
dengan pengetahuan cukup, dan 5 ibu hamil dengan pengetahuan kurang.
Berdasarkan hasil tersebut didapatkan banyak ibu hamil primigravida yang
belum mengetahui tentang persiapan melahirkan dan tanda-tanda persalinan.
3
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti lebih
lanjut tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda-
tanda Persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan
Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah
penelitian sebagai berikut “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo
Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Boyolali Desa
Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari
Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013 pada tingkat
baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari
4
Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013 pada tingkat
cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang
tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari
Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013 pada tingkat
kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Untuk menambah kajian pustaka mengenai kehamilan dan
persalinan khususnya pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan.
2. Bagi Peneliti
Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peneliti mengenai
kehamilan dan persalinan .
3. Bagi BPS Dyah Sumarmo
Digunakan gambaran tentang pengetahuan masyarakat mengenai
kesiapan dalam menghadapi persalinan yang dilihat dari tingkat
pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan.
E. Keaslian Penelitian
Tri Ningsih, dkk (2010), penelitian dengan judul “Gambaran
Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Persiapan Melahirkan dan Tanda-tanda
Persalinan di Poli Hamil RSUD dr. R. Koesma Tuban”. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu
primigravida di Poli Hamil RSUD Dr. R Koesma Tuban Kabupaten Tuban
5
berjumlah 22 orang. Besar sampel yang didapat yaitu 21 orang. Sampel
dipilih secara purposive sampling. Sebagai variabel penelitian adalah
pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan melahirkan dan tanda–tanda
persalinan. Analisa data dengan Analisa Univariat. Hasil penelitian sebagian
besar ibu primigravida berumur antara 20–35 tahun, hampir seluruhnya
berpendidikan di atas SD, sebagian kecil ibu primigravida masing-masing
bekerja sebagai petani dan swasta, Sebagian besar ibu primigravida memiliki
pengetahuan baik tentang persiapan melahirkan, semua ibu primigravida
mempunyai pengetahuan yang baik tentang tanda-tanda persalinan.
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama
meneliti pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan, menggunakan metode
penelitian yang sama, yaitu metode desktiptif serta metode analisa data yang
sama yaitu analisa univariat.
Perbedaan keaslian penelitian diatas dengan penelitian ini terletak
pada tempat, waktu penelitian, dan sampel penelitian.
F. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun menjadi lima
BAB. Adapun penyusunannya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori pengetahuan, teori kehamilan, teori
persalinan, kerangka teori, dan kerangka konsep.
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan data, etika penelitian, dan
jadwal penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, hasil
penelitian, dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini terdiri kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan pencapain seseorang dalam memperoleh
informasi dan dapat mengingat kembali informasi tersebut. Pengetahuan
merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali
kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja
dan terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap
suatu objek tertentu (Mubarak et al, 2007).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan indra peraba. Akan tetapi, sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Novita, 2011).
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut Notoatmodjo (2007),
pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif ada 6 tingkatan
yaitu:
8
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan
sebagainya.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks
atau situasi nyata.
9
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Evaluasi
dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang
telah ada.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Mubarak et al (2007), Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang yaitu:
a. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang
lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat
10
dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah
pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak
pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat
pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan seseorang
terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang baru
diperkenalkan.
b. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara
tidak langsung.
c. Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada
aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara
garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran,
perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri
baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek
psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan
dewasa.
d. Minat
Minat sebagai suatu kecenderunagan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan
menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam.
11
e. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderunagan
pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk
melupakan, namun juka pengalaman terhadap obyek tersebut
menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat
mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya
dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya.
f. Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh
besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah
mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka
sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkunagn sangat
berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.
g. Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
4. Cara Pengukuran Pengetahuan
Cara mengukur pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara,
angket atau kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
diukur dari subyek penelitian atau responden (Mubarak, 2007).
Hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang tanda-tanda
persalinan menurut Riwidikdo (2010) dibagi menjadi:
12
a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X > mean + 1SD
b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah
mean - 1SD ≤ X ≤ mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah
X< mean - 1SD.
B. Kehamilan
1. Pengertian
Masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir, kehamilan terbagi dalam tiga triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan
kedua dari bulan keempat sampai ke enam, triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan (Ambarwati dan Wulandari, 2008).
Masa mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu
(Wiknjosastro, 2005).
2. Tanda gejala kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2005), tanda gejala kehamilan sebagai
berikut:
a. Tanda presumtif/tidak pasti
1) Amenorea/ tidak hamil
2) Mual muntah (nausea and vomiting)
13
3) Mengidam
4) Tidak tahan bau-bauan
5) Pingsan di tempat yang sesak
6) Anoreksia (hilang nafsu makan)
7) Lelah/fatigue
8) Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri
9) Sering miksi dan kencing
10) Konstipasi
11) Pigmentasi kulit
12) Varises
b. Tanda kemungkinan hamil
1) Perut membesar
2) Uterus membesar
3) Tanda hegar: konsistensi uterus lebih lunak
4) Tanda chadwik: warna vulva dan vagina lebih merah/agak
kebiru-biruan
5) Tanda piscaseck: uterus membesar kesalah satu jurusan
6) Tanda brakxton his: bila uterus di rangsang berkontraksi
7) Teraba ballottement
8) Reaksi kehamilan positif
c. Tanda pasti /positif hamil
1) Terdapat gerakan janin yang dapat dilihat/dirasakan/diraba juga
bagian-bagian janin
14
a) Denyut jantung janin didengar dengan stetoskop moral
Laennec
b) Dicatat dan didengar dengan alat dopler
c) Dicatat dengan foto-elektro kardiogram
d) Dilihat pada ultrasonografi
2) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.
C. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin+uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir
atau dengan jalan lain (Mochtar, 2003).
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks,
dan diakhiri dengan pelahiran plasenta (Varney, 2008)
2. Macam-Macam Persalinan
Menurut Mochtar (2003), macam-macam persalinan sebagai
berikut:
a. Persalinan Spontan
Adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir.
15
b. Persalinan Buatan
Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar misalnya
ekstraksi dengan forceps atau dilakukan dengan operasi sectio
caesarea.
c. Persalinan Anjuran
Persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk
hidup diluar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga
menimbulkan kesulitan dalam persalinan.
3. Sebab-Sebab Mulainya Persalinan
Menurut Mochtar (2003), sebab-sebab mulainya persalinan
sebagai berikut:
a. Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim sebaliknya
estrogen meninggikan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan
terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen
didalam darah tetapi pada akhir progesteron dan estrogen didalam
darah tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun
sehingga timbul his.
b. Teori Oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxyton bertambah, oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
16
c. Keregangan otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila
dindingnya teregang oleh karena isinya. Demikian pula dengan
rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot
dan otot-otot rahim makin rentan
d. Pengaruh janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin juga memegang
peranan oleh karena pada anencepalus kehamilan sering lebih lama
dari biasa.
e. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua disangka menjadi
salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari percobaan
menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara
intravena, intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi
myometrium pada setiap umur prostaglandin yang tinggi baik dalam
air ketuban maupun darah perifer pada ibu hamil sebelum
melahirkan atau selama persalinan.
4. Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
Tanda-tanda pemulaan persalinan menurut Rose (2007), sebagai
berikut:
a. Adanya Kontraksi Rahim
Secara umum, tanda awal bahwa ibu hamil untuk melahirkan
adalah mengejangnya rahim atau dikenal dengan istilah kontraksi.
17
Kontraksi tersebut berirama, teratur, dan involuter, umumnya
kontraksi bertujuan untuk menyiapkan mulut lahir untuk membesar
dan meningkatkan aliran darah di dalam plasenta. Setiap kontraksi
uterus memiliki tiga fase yaitu:
1) Increment : Ketika intensitas terbentuk.
2) Acme : Puncak atau maximum.
3) Decement : Ketika otot relaksasi
Mulanya kontraksi terasa seperti sakit pada punggung bawah
berangsur-angsur bergeser ke bagian bawah perut mirip dengan
mules saat haid (Rose, 2007). Kontraksi terjadi simetris di kedua sisi
perut mulai dari bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim,
kontraksi rahim terus berlangsung sampai bayi lahir (Indiarti, 2008).
Kontraksi uterus memiliki periode relaksasi yang memiliki
fungsi penting untuk mengistirahatkan otot uterus, memberi
kesempatan istirahat bagi wanita, dan mempertahankan
kesejahteraan bayi karena kontraksi uterus menyebabkan konstraksi
pembuluh darah plasenta. Ketika otot uterus berelaksasi diantara
kontraksi, uterus terasa lembut dan mudah ditekan, karena uterus
berkontraksi, ototnya menjadi keras dan lebih keras, dan keseluruhan
uterus terlihat naik ke atas pada abdomen sampai ke ketinggian yang
tertinggi. Setiap kali otot berkontraksi, rongga uterus menjadi lebih
kecil dan bagian presentasi atau kantong amnion didorong ke bawah
ke dalam serviks. Serviks pertama-tama menipis, mendatar, dan
18
kemudian terbuka, dan otot pada fundus menjadi lebih tebal. Durasi
kontraksi uterus sangat bervariasi, tergantung pada kala persalinan
wanita tersebut. Kontraksi pada persalinan aktif berlangsung dari 45
sampai 90 detik dengan durasi rata-rata 60 detik. Pada persalinan
awal, kontraksi mungkin hanya berlangsung 15 sampai 20 detik.
Frekuensi kontraksi ditentukan dengan mengukur waktu dari
permulaan satu kontraksi ke permulaan kontraksi selanjutnya.
Kontraksi biasanya disertai rasa sakit, nyeri, makin mendekati
kelahiran. Kejang nyeri tidak akan berkurang dengan istirahat atau
elusan, wanita primipara ataupun yang sedang dalam keadaan takut
dan tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya serta tidak
dipersiapkan dengan teknik relaksasi dan pernapasan untuk
mengatasi kontraksinya akan menagis dan bergerak tak terkendali di
tempat tidur hanya karena kontraksi ringan, sebaliknya wanita yang
sudah memiliki pengalaman atau telah dipersiapkan dalam
menghadapi pengalaman kelahiran dan mendapat dukungan dari
orang terdekat atau tenaga professional yang terlatih memimpin
perslinan, atau wanita berpendidikan tidak menunjukkan kehilangan
kendali atau menagis bahkan pada kontraksi yang hebat sekalipun
(Varney, 2007).
Ketika merasakan kontraksi uterus, mulailah untuk
menghitung waktunya. Catatlah lamanya waktu antara satu kontraksi
dengan kontraksi berikutnya, dan lamanya kontraksi berlangsung.
19
Jika ibu merasakan mulas yang belum teratur akan lebih baik
menunggu di rumah sambil beristirahat dan mengumpulkan energi
untuk persalinan. Jika kontraksi sudah setiap 5 menit sekali atau
sangat sakit dapat berangkat ke rumah sakit dengan membawa
perlengkapan yang sudah dipersiapkan (Indiarti, 2008).
b. Keluarnya lendir bercampur darah
Lendir disekresi sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir
servik pada awal kehamilan. Lendir mulanya menyumbat leher
rahim, sumbatan yang tebal pada mulut rahim terlepas, sehingga
menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna kemerahan bercampur
darah dan terdorong keluar oleh kontraksi yang membuka mulut
rahim yang menandakan bahwa mulut rahim menjadi lunak dan
membuka. Lendir inilah yang dimaksud sebagai blood slim
(Maulana, 2008).
Blood slim paling sering terlihat sebagai rabas lendir
bercampur darah yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat
dari perdarahan murni. Ketika melihat rabas sering, wanita sering
kali berpikir bahwa ia melihat tanda persalinan. Bercak darah
tersebut biasanya akan terjadi beberapa hari sebelum kelahiran tiba,
tetapi tidak perlu khawatir dan tidak perlu tergesa-gesa ke rumah
sakit, tunggu sampai rasa sakit di perut atau bagian belakang dan
dibarengi oleh kontraksi yang teratur. Jika keluar pendarahan hebat,
dan banyak seperti menstruasi segera ke rumah sakit
(Maulana, 2008).
20
c. Keluarnya air-air (ketuban)
Proses penting menjelang persalinan adalah pecahnya air
ketuban. Selama sembilan bulan masa gestasi bayi aman melayang
dalam cairan amnion. Keluarnya air-air dan jumlahnya cukup
banyak, berasal dari ketuban yang pecah akibat kontraksi yang
makin sering terjadi (Maulana, 2008). Ketuban mulai pecah
sewaktu-waktu sampai pada saat persalinan. Kebocoran cairan
amniotik bervariasi dari yang mengalir deras sampai yang menetes
sedikit demi sedikit, sehingga dapat ditahan dengan memakai
pembalut yang bersih. Tidak ada rasa sakit yang menyertai
pemecahan ketuban dan alirannya tergantung pada ukuran, dan
kemungkinan kepala bayi telah memasuki rongga panggul ataupun
belum (Stoppard, 2008). Jika ketuban yang menjadi tempat
perlindungan bayi sudah pecah, maka sudah saatnya bayi harus
keluar. Bila ibu hamil merasakan ada cairan yang merembes keluar
dari vagina dan keluarnya tidak dapat ditahan lagi, tetapi tidak
disertai mulas atau tanpa sakit, merupakan tanda ketuban pecah dini,
yakni ketuban pecah sebelum terdapat tanda-tanda persalinan,
sesudah itu akan terasa sakit karena ada kemungkinan kontraksi. Bila
ketuban pecah dini terjadi, terdapat bahaya infeksi terhadap bayi. Ibu
akan dirawat sampai robekannya sembuh dan tidak ada lagi cairan
yang keluar atau sampai bayi lahir. Normalnya air ketuban ialah
cairan yang bersih, jernih, dan tidak berbau. Segera hubungi dokter
21
bila dicurigai ketuban pecah, dan jika pemecahan ketuban tersebut
disertai dengan ketuban yang berwarna coklat kehijauan, berbau
tidak enak, dan jika ditemukan warna ketuban kecoklatan berarti
bayi sudah buang air besar di dalam rahim, yang sering sekali
menandakan bahwa bayi mengalami distres (meskipun tidak selalu
dan perlu segera dilahirkan), pemeriksaan dokter akan menentukan
apakah janin masih aman untuk tetap tinggal di rahim atau
sebaliknya (Nolan, 2003).
d. Pembukaan servik
Pembukaan servik Penipisan mendahului dilatasi servik,
pertama-pertama aktivitas uterus dimulai untuk mencapai penipisan,
setelah penipisan kemudian aktivitas uterus menghasilkan dilatasi
servik yang cepat (Liu, 2003). Membukanya leher rahim sebagai
respon terhadap kontraksi yang berkembang. Tanda ini tidak
dirasakan oleh pasien tetapi dapat diketahui dengan pemeriksaan
dalam. Petugas akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan
pematangan, penipisan, dan pembukaan leher rahim (Simkin, 2008).
Servik menjadi matang selama periode yang berbeda-beda sebelum
persalinan, kematangan servik mengindikasikan kesiapanya untuk
persalinan (Varney, 2007).
5. Tanda persalinan palsu
Kontraksi ini terjadi pada trimester tiga dan sering salah
memperkirakan kontraksi Braxton Hicks yang kuat sebagai kontraksi
22
awal persalinan. Kontraksi Braxton Hicks yang kuat dapat disalah artikan
sebagai tanda datangnya persalinan, dan ini dikenal sebagai persalinan
palsu. Menghitung waktu awal kontraksi selama lebih dari satu jam dan
jika kontraksi tersebut terjadi berdekatan satu sama lain dan berlangsung
lama, mungkin memasuki persalinan (Stoppard, 2008). Persalinan palsu
dapat terjadi selama berhari-hari atau secara intermiten bahkan tiga atau
empat minggu sebelum persalinan yang sebenarnya. Persalinan palsu
terasa sangat nyeri dan wanita dapat mengalami kurang tidur dan
kekurangan energi dalam menghadapinya. Wanita tidak tahu cara
memastikan apakah ia benar-benar mengalami persalinan yang
sebenarnya karena hal tersebut hanya dapat dipastikan dengan
pemeriksaan dalam. Persalinan palsu dapat memberikan indikasi bahwa
persalinan sudah dekat (Varney, 2007).
6. Tanda-tanda Persalinan
Menurut Indarti (2008), tanda-tanda persalinan sebagai berikut:
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
b. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada serviks
c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada
7. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan
a. Power : kekuatan his adekuat dan tambahan kekuatan mengejan
b. Passage : jalan lahir tulang, jalan lahir otot
c. Passanger : janin, plasenta dan selapu ketuban (Manuaba, 2007).
23
8. Tahapan Persalinan
Ada beberapa tahapan dalam persalinan, yaitu:
a. Persalinan kala I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his,
kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturient
masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida
berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam.
Berdasarkan kurve friedman, diperhitungkan pembukaan
primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multigravida 2 cm/jam.
Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat
diperkirakan (Manuaba, 2003).
b. Persalinan kala II
Gejala dan tanda kala II dalam persalinan adalah:
1) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi.
2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan
vaginanya.
3) Perineum menonjol
4) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
(JNPK-KR, 2008).
Pada kala II His menjadi lebih kuat dan cepat, kira-kira 2-3
menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah
masuk di ruang panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa
24
mengejan. Wanita merasa pula tekanan rectum dan hendak buang air
besar. Perineum menonjol dan menjadi besar dengan anus
membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala
janin tampak dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah
baik berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi di luar his, dibawah
simpisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum, setelah
istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan
anggota badan lainnya. pada primigravida kala II berlangsung rata-
rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata 0,5 jam
(Prawirohardjo, 2007).
c. Persalinan kala III
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus
teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta
yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul
his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit seluruh
plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan
atau dengan sedikit dorongan dari atas simpisis atau fundus uteri.
Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit seluruh bayi lahir.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira
100-200 cc (Mochtar, 2003).
d. Persalinan kala IV
Menurut Prawirohardjo (2007), kala ini dianggap perlu untuk
mengamat-amati apakah ada perdarahan post partum setelah
plasenta lahir:
25
1) Lakukan rangsangan taktil (masase) uterus untuk merangsang
uterus berkontraksi baik dan kuat.
2) Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan pada anda
secara melintang dengan pusat sebagai patokan. Umumnya,
fundus uteri setinggi atau beberapa jari di bawah pusat.
3) Memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan.
4) Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan (laserasi dan
episiotomi) perineum.
5) Evaluasi keadaan umum ibu.
6) Dokumentasikan semua Asuhan dan temuan selama persalinan
kala IV di bagian belakang potografi, segera setelah asuhan
diberikan penilaian dilakukan (JNPK-KR, 2008).
26
D. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Modifikasi dari Notoatmodjo (2010) dan Mubarak (2007)
E. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar : 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan
Tingkat
Pengetahuan :
a. Tahu
b. Paham
c. Aplikasi
d. Analisa
e. Sintesis
f. Evaluasi
Persalinan Meliputi :
a. Pengertian Persalinan
b. Macam-macam persalinan
c. Sebab-sebab mulainya persalinan
d. Tanda-tanda Persalinan:
1) Adanya kontraksi rahim
2) Keluarnya lendir bercampur
darah
3) Keluarnya air-air (ketuban)
4) pembukaan serviks
Tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida
tentang tanda-tanda
persalinan
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. pengalaman
6. Kebudayaan
lingkungan sekitar
7. Informasi
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran/dekriptif suatu keadaan secara obyektif, sedangkan kuantitatif
adalah pemaparan data statistik (data berbentuk) angka. Kemudian melakukan
analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
(Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini menggambarkan tentang tingkat
pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS
Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten
Boyolali tahun 2013.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk
pengambilan data selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2003).
Penelitian ini dilaksanakan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari
Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis
untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).
28
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 sampai dengan 13 Maret
2013.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2010)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
primigravida di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari pada bulan
September sampai dengan bulan November 2012. Rata-rata ibu hamil
prmigravida yang melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 32 ibu
hamil.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2010). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010)
Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau
subjeknya besar, maka dapat diambil 10-15% atau 20-30% tergantung
pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua
anggota populasi menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini diambil
32 responden.
29
Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi, sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Merupakan batasan ciri atau karakter umum pada suatu
obyek penelitian Hidayat (2007), yaitu :
1) Ibu hamil primigravida
2) Ibu hamil periksa di BPS Dyah sumarmo
3) Ibu hamil tanpa disertai komplikasi kehamilan
4) Ibu hamil bersedia menjadi responden (Hidayat, 2007).
b. Kriteria Ekslusi
Adalah sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi,
harus dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab yang dapat
mempengaruhi hasil penelian (Hidayat, 2007).
1) Ibu hamil multrigravida
2) Ibu hamil dengan komplikasi kehamilan
3) Tidak bersedia menjadi responden
3. Teknik Pengambilan Sampel.
Teknik Pengambilan Sampel adalah suatu proses seleksi sampel
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga
jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Karena
keterbatasan waktu dan dana, maka pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu pengambilan
sampel dimana semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007).
30
D. Instrumen Penelitian.
Penelitian ini menggunakan cara kuesioner tertutup yang diisi
langsung oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya. Sistem
penilaian untuk pernyataan favorable (pernyataan positif) apabila jawaban
benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Sedangkan pertanyaan
unfavorable (pernyataan negatif) apabila jawaban benar diberi nilai 0 dan
jawaban salah diberi nilai 1:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Tentang Tanda-Tanda Persalinan
Variabel Indikator Pernyataan Jumlah
Favorable Un Favorable
Tingkat
pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang tanda-tanda persalinan
Pengertian
Persalinan
Sebab-sebab mulainya
persalinan
Tanda-tanda Permulaan
Persalinan
Tanda
Persalinan
palsu
Tanda
inpartus
persalinan
1, 2
4,5,6
9,10,11, 12 13
14, 15, 16, 17
18, 19, 20
3
7, 8
21, 22
23, 24, 15
3
4
6
3
6
Total 22
31
E. Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas,
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik
seperti sejenis di luar lokasi penelitian.
1. Uji Validitas
Sebelum instrumen/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari
kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2008). Uji validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen (Arikunto, 2006).
Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, dan
instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung
korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skore total, dengan
rumus product moment (Arikunto, 2006). Uji validitas dilakukan BPM
Dyah Susillowati Ngemplak Kabupaten Boyolali. Uji validitas dalam
penelitian ini menggunakan teknik product moment. Adapun rumus yang
digunakan sebagai berikut
{ }{ }2222 )()(
).()(
yyNxxN
yxxyNr
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan:
r : koefisien korelasi
x : pernyataan
y : skor total
xy : skor pernyataan
N : Jumlah sampel
32
Secara keseluruhan uji validitas didapat jika rhitung > rtabel maka,
Item pernyataan dinyatakan valid, dan jika rhitung < rtabel maka item
pertanyaan dikatakan tidak valid.
Uji validitas dilakukan pada tanggal 10 Februari 2013.Uji
valididas dilakukan di BPM Dyah Susilowati. Berdasarkan hasil
perhitungan didapatkan 3 item pernyataan yaitu pernyataan no 12 dengan
r hitung 0.062 < r tabel 0.361, pernyataan no 16 dengan r hitung 0.038 <
r tabel 0.361, dan pernyataan no 25 dengan r hitung 0.206 < r tabel 0.361,
sehingga ketiga pernyataan dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat
ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan
sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo,
2008). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai
dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama
hasilnya (Arikunto, 2006).
Rumus untuk mengukur reliabel atau tidaknya instrumen
penelitian menggunakan pendekatan rumus Alpha Cronbach adapun
rumusnya sebagai berikut:
∑
−−
=2
2
11ki
r
tS
iSk
33
Keterangan:
r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen
k = mean kuadrat antara subjek
∑2
iS = jumlah mean kuadrat kesalahan
2t
S = varian total
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach
minimal 0,7 (Riwidikdo, 2008). Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai
koefisien alpha sebesar 0,980. Hasil pengujian menunjukkan nilai
koefisien alpha (0,950) > (0,700) sehingga instrumen penelitian
dinyatakan reliabel.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk
mengumpulkan data (Hidayat, 2007).
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui
kuesioner (Hidayat, 2007). Sebelum mengisi kuesioner responden diberi
penjelasaan tentang cara mengisi kuesioner dan selanjutnya memberikan
informed concent yang diikuti penyerahan kuesioner. Setelah kuesioner
diterima oleh responden, responden langsung mengisi kuesioner yang
diberikan sesuai dengan ketentuan yang ada.
34
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang atau
tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri (Hidayat, 2007).
Data sekunder dalam penelitian diperoleh dari jumlah ibu hamil
primigravida di BPS Dyah Sumarmo Boyolali.
G. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Variabel
dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan.
H. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan
menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2008). Definisi pada penelitian
ini dijabarkan sebagai berikut.
35
Tabel 3.2
Definisi Operasional Penelitian
No Variabel Definisi
Operasional Alat Ukur
Skala
Ukur Hasil Ukur
1. Tingkat
Pengetahuan
ibu hamil
primigravida
tentang tanda-tanda
persalinan
Segala
sesuatu
yang
diketahui
oleh ibu hamil
primigravida tentang
tanda-tanda
persalinan
Kuesioner Ordinal a. Baik: apabila
X > mean + SD
b. Cukup: apabila
mean - SD ≤ X ≤ mean
+ SD c. Kurang : apabila skor
X < mean - SD (Riwidikdo, 2008).
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan dara. Proses pengolahan data menurut Notoadmodjo
(2005) adalah:
a. Editing
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah
diserahkan oleh para pengumpul data, pemeriksaan daftar pertanyaan
yang telah selesai ini dilakukan terhadap:
1) Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah ada
jawabannya, meskipun jawaban hanya hanya berupa tidak tahu
atau tidak mau menjawab.
36
2) Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan
mempersulit pengolahan data atau berakibat pengolah data salah
membaca.
3) Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak
relevan maka editor harus menolaknya.
Pada penelitian ini peneliti melakukan editing pada saat
menerima kuesioner yang telah di isi oleh responden, di periksa
kebenaran dan kelengkapannya. Bila didapatkan seorang responden
yang belum lengkap maka peneliti meminta responden tersebut
untuk melengkapinya.
b. Coding
Coding adalah memberikan kode dalam hubungan dengan
pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini
pengolah data memberikan kode pada semua variabel, kemudian
mencoba menetukan tempatnya di dalam coding sheet/ coding form
(Arikunto, 2010). Coding pada penelitian ini peneliti memberikan
kode atau tanda pada setiap jawaban untuk mempermudah dalam
pengolahan dan analisis data serta berpedoman pada definisi
operasional.
c. Tabulating
Tabulasi adalah pekerjaan menyusun tabel mulai dari
penyusunan tabel utama yang berisi seluruh data dan informasi
yang berhasil dikumpulkan dengan daftar pertanyaan sampai dengan
37
tabel khusus yang telah benar-benar ditentukan bentuk dan isinya
sesuai dengan tujuan penelitian. Yang termasuk dalam kegiatan
tabulasi ini antara lain: memberi skor terhadap aitem- aitem yang
perlu diberi scor, memberi kode, mengubah jenis data, memberikan
kode (Arikunto, 2010)
2. Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2007). Selanjutnya hasil
untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan
maka, ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut :
a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X > mean + SD
b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah
mean - SD ≤ X ≤ mean + SD
c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah X < mean - SD
(Riwidikdo, 2008).
Nilai rata-rata diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
n
XiX
∑=
X : nilai rata-rata
∑ Xi : jumlah nilai total dari data
n : jumlah data
Standar deviasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
38
( )
1
2
−
−=∑ ∑
n
n
XiXi
SD
∑ Xi : jumlah nilai total dari data
n : jumlah data
Prosentase diperoleh dengan rumus:
%100prosentaseBesar xn
f=
Keterangan:
f : jumlah atau distribusi frekuensi
n : jumlah total data
J. Etika Penelitian
Etika penelitian menurut Hidayat (2007) adalah etika penelitian
merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat
penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi
etika penelitian harus diperhatikan. Setiap penelitian yang menggunakan
obyek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden
dapat terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan
menekankan pada masalah etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan
pada masalah etika yang meliputi:
1. Informed Consentt
Informent consent diberikan sebelum melakukan penelitian.
Informent consent ini berupa lembar persetuan untuk menjadi responden.
Pemberian informent consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud
39
dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia,
maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan
tersebut (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini semua responden akan di
beri lembar persetujuan.
2. Anonymity (Kerahasiaan nama/ identitas)
Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data
(Hidayat, 2007).
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang
harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2007)
Dalam penelitian ini kerahasiaan hasil/ informasi yang telah
dikumpulkan dari setiap subyek akan di jamin oleh peneliti.
K. Jadwal Penelitian
Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoadmodjo, 2010). Jadwal penelitian terlampir.
40
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian dilakukan di BPS Dyah Sumarmo Desa Tanjungsari
Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. BPS Dyah Sumarmo melayani
persalinan, pemeriksaan kehamilan, KB, imunisasi dan pelayanan kesehatan
dasar. BPS Dyah Sumarmo dengan jumlah tenaga kesehatan 3 orang bidan,
dan 2 orang perawat. BPS Dyah Sumarmo memiliki 2 ruang perawatan nifas,
1 kamar bersalin, 1 kamar periksa, dan 1 kamar mandi.
BPS Dyah Sumarmo merupakan satu-satunya bidan praktik swasta yang
berada di wilayah Desa Tanjungsari. Desa Tanjungsari merupakan salah satu
desa swasembada di Kecamatan Banyudono dengan jumlah penduduk
sebanyak 2.429 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 746,
yang tersebar pada 2 RW, dan 15 RT. Desa Tanjungsari dengan luas 123 Ha.
Desa Tanjungsari sudah mempunyai fasilitas kesehatan yang cukup memadai,
yaitu dengan 7 posyandu, 1 Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), dan jarak ke
Puskesmas atau RS Banyudono yang relatif dekat 2.5 km.
B. Hasil Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa
Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013, dengan
41
hasil diperoleh nilai mean, dan stándar deviasi yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Primigravida Tentang Tanda-Tanda Persalinan
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat pengetahuan ibu
hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan
15,56 3,08
Sumber: SPSS versi 15.00.
Prosentase masing-masing tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda-tanda persalinan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-
Tanda Persalinan di BPS Dyah Sumarmo
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%)
1 Baik 5 15,6
2 Cukup 20 62,5
3 Kurang 7 21,9
Total 32 100
Sumber: Data Primer (Maret, 2013).
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda-tanda persalinan, dimana responden dengan
tingkat pengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,6%), responden dengan
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (62,5%), dan responden
dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (21,9%). Hasil
penelitian di atas dapat disimpulkan tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda-tanda persalinan hasil mayoritas responden
tingkat pengetahuannya cukup.
42
C. Pembahasan
Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida
tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo dengan hasil mayoritas
responden tingkat pengetahuannya cukup, yaitu 20 responden (62,5%).
Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan
diukur berdasarkan indikator yang meliputi: pengertian persalinan, sebab-
sebab mulainya persalinan, tanda-tanda permulaan persalinan, tanda
persalinan palsu, dan tanda inpartu persalinan.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden sudah cukup
memahami tentang pengertian persalinan, sebab-sebab mulainya persalinan,
tanda-tanda permulaan persalinan, tanda persalinan palsu, dan tanda inpartu
persalinan. Menurut Notoatmodjo (2007) memahami diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui
dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan
contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari.
Menurut Mubarak (2007) pengetahuan yang cukup dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan ibu yang cukup baik, informasi tentang tanda-tanda
persalinan yang cukup, umur, dan pekerjaan. Umur dapat mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang. Bertambahnya umur seseorang akan terjadi
perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Makin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada
43
akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika
seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan
seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang baru
diperkenalkan.
Tingkat pengetahuan ibu tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah
Sumarmo dengan pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (62,5%).
Tingkat pengetahuan cukup keungkinan dipengaruhi oleh pendidikan.
Menurut Mubarak et al (2007) pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami.
Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak
pula pengetahuan yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat
pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan seseorang terhadap
penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
Desa Tanjungsari dengan lokasi yang cukup dekat dengan perkotaan.
Masyarakat desa dengan status ekonomi menengah ke atas memungkinkan
untuk mendapatkan pendidikan yang cukup baik. Data yang diperoleh BPS
Dyah Sumarmo menunjukkan rata-rata warga dengan pendidikan SMA, hal
ini menunjukkan pendidikan cukup baik sehingga mempengaruhi
pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda persalinan dengan
kategori cukup baik. Pendidikan yang cukup baik juga dapat dilihat dari
sarana dan prasarana yang berada di Desa Tanjung sari, yaitu dekat dengan
sekolah, baik sekolah tinggi maupun sekolah menengah.
44
Faktor lingkungan juga mempengaruhi pengetahuan. Menurut
Mubarak et al (2007) kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam
suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan
maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu
menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh
dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. Lingkungan sosial
Desa Tanjungsari yang sebagain besar bekerja sebagai wiraswasta, karyawan
swasta. Lingkungan yang kondusif dengan pemerintah desa yang pro aktif
terhadap kesehatan warganya hal ini memungkinkan adanya interaksi antar
warga untuk bertukaran pikiran. Hal ini dapat dilihat dari kondisi Posyandu
untuk ibu hamil yang aktif, kader-kader kesehatan yang aktif dalam
bersosialisasi dengan ibu hamil. Hal-hal tersebut mempengaruhi pengetahuan
yang cukup tentang tanda-tanda persalinan. Rata-rata ibu yang bekerja
sebagai karyawan swasta dan wiraswasta memungkinkan cukup berinteraksi,
bertukar informasi mengenai kehamilan dan persalinan, hal ini dapat
meningkatkan pengetahuannya.
Faktor informasi yang mudah didapat mempengaruhi pengetahuan
yang cukup. Menurut Mubarak et al (2007) kemudahan untuk memperoleh
suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh
pengetahuan yang baru. Ibu hamil cukup mudah mendapatkan informasi
mengenai kehamilan yang dapat diperoleh melalui posyandu, kader, atau BPS
yang berada di wilayah Desa Tanjungsari. Posyandu ataupun bidan setempat
45
cukup aktif memberikan informasi baik melalui kegiatan ibu-ibu rumah
tangga seperti pengajian dan sebagainya juga memberikan informasi melalui
leaflet atau pamflet yang ditempel di posyandu-posyandu. Informasi tentang
tanda-tanda persalinan mudah didapatkan terutama dari penjelasan bidan atau
petugas kesehatan pada saat pemeriksaan kehamilan. Berbagai bentuk media
massa seperti televisi, radio, juga sudah tersedia. Adanya informasi baru
mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
Kemudahan memperoleh informasi tanpa didukung oleh pendidikan
yang baik, maka informasi yang baru aku sulit untuk terserap. Pendidikan
yang baik akan membantu ibu dalam menyerap setiap informasi yang
diberikan mengenai tanda-tanda persalinan. Tidak dapat dipungkiri bahwa
makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima
informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang
dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan
menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan
nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Mubarak et al, 2007).
Faktor pendidikan, lingkungan dan informasi yang dijelaskan di atas
mempengaruhi pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda persalinan
dengan kategori cukup baik. Adanya pengetahuan yang cukup baik
diharapkan ibu dapat mengenali tanda-tanda persalinan sehingga jika ada
komplikasi ibu mengetahui cara penanganan yang tepat.
46
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
a. Responden kurang begitu antusias dalam mengisi lembar kuesioner
yang diberikan.
b. Peneliti sulit menemui responden, banyak responden yang bekerja
sehingga memerlukan waktu untuk menemui responden. Ketika
ditemui peneliti juga menemukan kesulitan responden kurang serius
mengisi kuesioner yang dibagikan.
2. Keterbatasan variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal,
sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan ibu primigravida
tentang tanda-tanda persalinan, penelitian ini akan berbeda hasil jika
faktor yang mempengaruhi diteliti. Instrumen dalam penelitian ini hanya
dengan menggunakan kuesioner tertutup sehingga peneliti tidak dapat
menggali informasi yang diketahui ibu mengenai tanda-tanda persalinan
secara mendalam.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mengambil judul “tingkat pengetahuan ibu hamil
primigravida tentang tanda-tanda persalinan di BPS Dyah Sumarmo Desa
Tanjungsari Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali tahun 2013 dengan
jumlah 32 responden, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda
persalinan dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 5 responden
(15,6%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda
persalinan dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 20 responden
(62,5%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda-tanda
persalinan dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 7 responden
(21,9%).
B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan untuk ibu hamil mendapatkan informasi yang benar
mengenai tanda-tanda persalinan dan lebih rajin melakukan pemeriksaan
kehamilan sesuai dengan jadwal yang sudah dianjurkan.
48
2. Bagi BPS Dyah Sumarmo
Diharapkan lebih aktif membantu memberikan informasi yang
benar mengenai tanda-tanda persalinan baik melalui konsultasi pada saat
pemeriksaan kehamilan maupun dalam kegiatan-kegiatan lainnya.
3. Penelitian selanjutnya
Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang sejenis
dengan menambah variabel dan jumlah sampel penelitian sehingga
didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati dan Wulandari 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra
Cendikia.
Anggraeni. 2010. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-
Tanda Persalinan dengan Sikap dan Tindakan Persiapan Persalinan.
Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Peelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Budiarto. 2003. Biostatistika. Jakarta: EGC
Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Kesehatan. Surabaya: Health Books
Publissing
Indiarti, MT. 2008. Kehamilan, persalian & perawatan bayi, Yogyakarta:
Diglossia Media
JNPLR. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes RI
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Liu, D.T.Y.2007. Manual persalinan edisi 3, Jakarta: EGC
Lubis. D.R., 2009. Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Tanda-Tanda
Persalinan Di Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan Sri Wahyuni
Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009. Karya Tulis Ilmiah. Medan:
Programd-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara
Maulana, M. 2008. Paduan lengkap kehamilan, Yogyakarta : Katahati
Mochtar Rustam. 2003. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Mubarak, I. M., dkk. 2007. Promosi Kesehatan:Sebuah Pengantar Proses Belajar
Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Nolan, M.2003. Kehamilan dan melahiran, Jakarta: Arcan
Novita. 2011. Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba medika.
Prawirohardjo. 2005. Ilmu kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Riwidgdo. 2010. Statistika Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Rose Wendy, N. 2007. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan, Jakarta: Dian
Rakyat
Simkin, P. 2007. Paduan lengkap kehamilan, melahirkan, dan bayi, Jakarta:
Arcan
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Stoppard, 2008. Buku pintar kehamilan dan persalinan modern, Yogyakarta:
Quills Book Publishers
Tri Ningsih, dkk, 2010. Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang
Persiapan Melahirkan Dan Tanda-Tanda Persalinan di Poli Hamil RSUD
Dr. R.Koesma Tuban. Jurnal Keperawatan Vol III No. 1 April 2010
Varney. 2007. Varney Midwivery. (Terjemah) Bandung: Sekeola Publisher
Wiknjosastro, 2005. Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharojo