Upload
truongcong
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG
PERUBAHAN FISIOLOGI KEHAMILAN DI BPS ARIYANTI
GEMOLONG SRAGEN
TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
SEPTAURUMY RACHINTIYA PUTERI
NIM : B09.108
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG
PERUBAHAN FISIOLOGI KEHAMILAN DI BPS ARIYANTI
GEMOLONG SRAGEN
TAHUN 2012
Diajukan oleh :
SEPTAURUMY RACHINTIYA PUTERI
NIM : B09.108
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal :
Pembimbing
(ENI RUMIYATI, S.ST)
NIK. 200682019
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG
PERUBAHAN FISIOLOGI KEHAMILAN DI BPS ARIYANTI
GEMOLONG SRAGEN
TAHUN 2012
Karya Tulis Ilmiah
Disusun oleh :
SEPTAURUMY RACHINTIYA PUTERI
NIM : B09.108
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program DIII Kebidanan
Pada tanggal : .......................
PENGUJI I PENGUJI II
(RETNO WULANDARI, S.ST) (ANIS NURHIDAYATI, S.ST,M.KES)
NIK. 200985034 NIK. 200685025
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar AhliMadya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
DHENY ROHMATIKA, S.SiT
NIK. 200582015
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida
Tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen
Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi D III STIKes Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta.
3. Eni Rumiyati, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Bidan Ariyanti selaku Bidan Desa Gemolong Sragen, yang telah bersedia
memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Ibu - ibu hamil primigravida di BPS Ariyanti selaku responden yang telah
bersedia mengisi kuesioner yang diberikan oleh penulis.
v
6. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
vi
Diploma III Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Septaurumy Rachintiya Puteri
B09.108
TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG
PERUBAHAN FISIOLOGI KEHAMILAN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA
ARIYANTI GEMOLONG
TAHUN 2012
xiii+ 41 Halaman + 11 Lampiran + 4 Tabel + 2 Gambar
ABSTRAK
Latar Belakang :Perubahan wanita hamil antara lain meliputi perubahan fisik
yaitu pada uterus, perubahan pada kulit, perubahan payudara, perubahan sirkulasi
darah, perubahan sistem respirasi, perubahan traktus digestivus, perubahan traktus urinarius dan perubahan psikologis. Apabila ibu hamil primigravida sudah
mengerti tentang perubahan fisiologi yang terjadi pada masa kehamilan maka rasa
takut dan cemas selama hamil dapat dihindari dan apabila terdapat suatu kelainan
pada kehamilan, ibu akan mengerti dan segera memeriksakan diri ke petugas
kesehatan.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan di bidan praktek swasta Ariyanti Gemolong Sragen
pada tingkat baik, cukup dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di bidan praktik swasta Ariyanti Gemolong,
Kabupaten Sragen pada tanggal 15 mei – 18 juni 2012. Teknik pengambilan
sampel yaitu sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner.
Teknik analisa data penelitian ini adalah Analisa univariat Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan
Fisiologi Kehamilan di bidan praktek swasta Ariyanti Gemolong Sragen dapat
dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 11 responden (32,35%), pengetahuan
cukup sebanyak 20 responden (58,83%), pengetahuan kurang sebanyak 3
responden (8,82%).
Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida di bidan praktek swasta
Ariyanti Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu
sebanyak 20 responden (58,83%).
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Primigravida, Perubahan Fisiologi
Kehamilan.
Kepustakaan : 15 buku (Tahun 2002-2011)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jadi Diri Sendiri, Cari Jati Diri, dan Dapatkan Hidup Yang Mandiri. Optimis,
karena Hidup Terus Mengalir Dan Kehidupan Terus Berputar. Sesekali Lihat ke
Belakang Untuk Melanjutkan Perjalanan Yang Tiada Berujung.
Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan
mendapatkan pengetahuan yang baru? Melakukan yang belum kita ketahui adalah
pintu menuju pengetahuan
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
serta karunia-Nya, sehingga penulisan Karya Tulis
ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak dan Mama tercinta terima kasih atas segala
do’a, dukungan, pengorbanan, serta kasih sayang
yang tulus selama ini.
3. Kedua adikku tercinta Ayu dan Rizky terima kasih
atas do’a, dukungan, perhatian dan kasih sayang
selama ini.
4. Sahabat-sahabatku tersayang Fitri, Nika, Intan, Gina
dan Fita yang selalu memberiku semangat dan
dukungan.
5. Sahabatku semua yang tak bisa aku sebutkan satu
persatu kalian akan selalu ada di dalam jiwa dan
semoga kita semua sukses selalu.
6. Almamater tercinta
CURICULUM VITAE
viii
BIODATA
Nama : Septaurumy Rachintiya Puteri
Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 23September 1991
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kwangen, Gemolong, Sragen
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N Kwangen 1 tahun 2003
2. SMP N I Gemolong tahun 2006
3. SMA N I Gemolong tahun 2009
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
ABSTRAK ......... .................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
CURICULUM VITAE ............................................................................ iv
DAFTAR ISI .... .... ................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ......................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ......................................................... 5
F. Sistematika Penelitian ...................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................ 7
1. Pengetahuan .............................................................. 7
2. Kehamilan .............................................................. 12
x
3. Perubahan Fisiologi Selama Kehamilan .................. 16
B. Kerangka Teori .............................................................. 22
C. Kerangka Konsep .......................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........ 25
D. Instrumen penelitian ....................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 29
F. Variabel Penelitian ......................................................... 30
G. Definisi Operasional ....................................................... 30
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ............................. 31
I. Etika penelitian ............................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................... 35
B. Hasil Penelitian............................................................... 35
C. Pembahasan .................................................................... 37
D. Keterbatasan Penelitian ................................................... 39
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN .............................................................. 40
B. SARAN ......................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perubahan Organogenesis pada berbagai periode kehamilan .. 14
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner .....................................................................29
Tabel3.2 Definisi Operasional......................................................................31
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang
Perubahan Fisiologi Kehamilan ............................................. 36
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ..................................................................... 22
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................. 23
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Uji Penggunaan Lahan
Lampiran 3 Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Validitas
Lampiran 5 Surat Balasan dari Lahan Uji Validitas
Lampiran 6 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7 Lembar Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 8 Kuesioner Penelitian
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 10 Data Hasil Penelitian
Lampiran 11 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 226
per 100.000 kelahiran hidup pada Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2010-2011 atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin
meninggal dunia karena berbagai sebab dan target yang diharapkan dapat
dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000
kelahiran hidup (Kary, 2012).
Kematian ibu ini dapat dipengaruhi dari kehamilan yang beresiko.
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang
ada di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus
mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh
terhadap morbiditas dan mortalitas ibu, hal tersebut terbukti dari angka
kematian ibu masih tinggi di negara kita yaitu 226 per 100.000 kelahiran
hidup dengan keadaan tersebut memacu kita untuk memberikan
penatalaksanaan yang benar pada saat kehamilan. Asuhan pada kehamilan
normal ini diperlukan karena masa ini adalah masa kritis pada ibu hamil
disebabkan adanya komplikasi pada kehamilan (Syaifudin, 2001).
Pada wanita hamil atau ibu yang sedang hamil penjelasan mengenai
perubahan alat kandungan sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak
ibu atau wanita yang sedang hamil belum mengetahui tentang perubahan-
2
perubahan yang ada pada diri mereka, baik alat kandungan yang berada di
dalam ataupun yang ada di luar. Maka dari itu peran dari bidan sangatlah
penting dan dibutuhkan untuk menjelaskan tentang perubahan yang terjadi
pada tubuh ibu atau wanita yang sedang hamil dan juga memberikan
pelayanan kesehatan psikologis, sosial dan spiritual tanpa membedakan suku,
ras, agama, terutama pada ibu hamil yang belum mengetahui tentang
perubahan fisiologi alat kandungan serta ibu hamil yang mengalami kelainan
pada alat kandungannya. Perubahan wanita hamil antara lain meliputi
perubahan fisik yaitu pada uterus, perubahan pada kulit, perubahan payudara,
perubahan sirkulasi darah, perubahan sistem respirasi, perubahan tractus
digestivus, perubahan traktus urinarius dan perubahan psikologis
(Prawirohardjo, 2005).
Apabila ibu hamil primigravida sudah mengerti tentang perubahan
fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan maka rasa takut dan cemas selama
hamil dapat dihindari dan apabila terdapat suatu kelainan pada kehamilan, ibu
akan mengerti dan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan, sebaliknya
jika ibu hamil tidak mengerti perubahan fisiologis yang terjadi pada masa
kehamilan seorang ibu akan merasa cemas dan takut akan perubahan yang
terjadi pada tubuhnya selama hamil. Salah satu hal yang dapat dilakukan agar
ibu hamil memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan
adalah dengan pemeriksaan antenatal care (Kary, 2012).
Diharapkan dengan antenatal care dapat meningkatkan kesehatan ibu
dan janin sehingga kehamilan berlangsung secara fisiologis. Jika semua
3
kehamilan berlangsung secara fisiologis maka kematian karena komplikasi
selama kehamilan dapat berkurang, (Kary, 2012).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan tanggal 24
Februari 2012 di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong pada 15 orang ibu
hamil terdapat 6 ibu hamil yang paham tentang perubahan fisiologi kehamilan
dan 9 ibu hamil yang tidak paham tentang perubahan fisiologi kehamilan.
Kejadian tersebut menunjukan bahwa ibu hamil khususnya ibu hamil
primigravida banyak yang belum paham mengenai perubahan fisiologis yang
terjadi pada dirinya.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “ Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perubahan Fisiologi
Kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah Tingkat
Pengetahuan Ibu Primigravida tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan di
Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ari Gemolong
Tahun 2012.
4
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan dengan kategori baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan dengan kategori cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan dengan kategori kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat menambah pengetahuan terutama dalam keilmuan tentang
perubahan fisiologi kehamilan.
2. Bagi Ibu Hamil
Menambah pengetahuan ibu primigravida terhadap perubahan fisiologi
pada kehamilan sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu dan
mampu melakukan tindakan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi
pada dirinya.
3. Bagi Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengelola program
Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong yaitu memberikan masukan
agar dapat meningkatkan pelayanan kehamilan seoptimal mungkin di
5
wilayah kerjanya dalam rangka peningkatan profesionalisme kerja dan
pengabdian kepada masyarakat.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini untuk menambah pemahaman penulis mengenai perubahan
fisiologis pada kehamilan dan penerapan secara langsung dari teori yang
didapat di pendidikan.
5. Bagi Institusi
Menjadi tambahan bahan kepustakaan serta meningkatkan wawasan
peneliti selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah Pujiastuti
(2010), Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida tentang perubahan
fisiologis Selama Kehamilan Di Bidan Praktek Swasta Sri Widati Kartasura
Sukoharjo Tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan
sebagian besar masuk dalam kategori cukup sebanyak 16 responden (53.33%)
dari 30 responden.
6
F. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II. TUJUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan
diteliti, kerangka teoritis dan kerangka konsep.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini tentang jenis dan rancangan penelitian lokasi
penelitian, populasi dan sampel, alat penelitian, pngumpulan data,
jalannya penelitian, variable penelitian, definisi operasional, teknik
pengolahan data, analisa data.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian, hasil
penelitian dan pembahasan.
BAB V. PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah kesan didalam fikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca inderanya (Soekanto, 2001). Pengetahuan
(knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab
pertanyaan ‘what’, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2002).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan peraba.
Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga (Notoatmodjo, 2003).
b. Tingkatan Pengetahuan
Tingkatan pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan (Notoatmojo, 2003) yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkatan pengetahuan
7
8
yang paling rendah karena tingkatan ini hanya mengingat kembali
(recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan atau
menggunakan materi yang sudah dipelajari pada situasi atau
kondisi riil (sebenarnya).
4) Analisis (Analysis)
Analisis diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih
didalam satu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu sama lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau suatu obyek
9
berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Soekanto (2000) faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan antara lain :
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan
sehingga terjadi perilaku positif yang meningkat.
2) Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
3) Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi
kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.
4) Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang untuk memilih kebutuhan
tentang sesuatu yang bersifat informal.
5) Sosial Ekonomi
Tingkatan kemampuan seseorang untuk memilih kebutuhan
hidup. Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah
tingkat pengetahuan.
6) Umur
Jumlah tahun yang dihabiskan sejak kelahirannya
10
7) Pekerjaan
Kegiatan yang dilakukan sehari – hari secara lengkap
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo ( 2002) dalam memperoleh pengetahuan dibagi
dalam 2 kelompok :
1) Cara Tradisional
Cara ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode
penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan
pengetahuan pada periode ini antara lain, meliputi
a) Cara Coba-Salah (Trial and error)
Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut
tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Pengalaman
yang diperoleh melalui penggunaan metode ini banyak
membantu perkembangan berfikir dan kebudayaan manusia
kearah yang lebih sempurna.
b) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau
kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemuka
agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. Para pemegang
otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama maupun
11
ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai
mekanisme yang sama didalam penemuan pengetahuan.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
d) Melalui Jalan Pikiran
Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan
menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun
deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara
tidak langsung melalui pernyatan-pernyataan yang
dikemukakan dan dicari hubungannya sehingga dapat dibuat
suatu kesimpulan.
2) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa
ini lebih sistematis, logis dan murah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah atau lebih populer (research methodology).
Setelah diadakan penggabungan antara proses berpikir deduktif -
induktif maka lahirlah suatu penelitian yang dikenal dengan
metode penelitian ilmiah.
12
e. Tingkat Pengetahuan
Menurut Nursalam (2003), tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang dapat dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1) Baik, bila 76-100%
2) Cukup, bila 56-75%
3) Kurang, bila < 56%
2. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah kejadian yang sangat fisiologis dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lama dari kehamilan normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (Saifuddin, 2006).
b. Pengertian Primigravida
Primigravida adalah kehamilan untuk pertama kali (Danis, 2005).
c. Pembagian Tahap dalam kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2007), kehamilan dibagi menjadi tiga periode :
1) Triwulan pertama : 0 sampai 12 minggu
2) Triwulan kedua : 12 sampai 28 minggu
3) Triwulan ketiga : 28 sampai 40 minggu
13
d. Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut Rustam (2008), tanda kehamilan ada 3 macam yaitu
tanda dugaan hamil dan tanda kemungkinan hamil serta tanda pasti
hamil.
1) Tanda-tanda dugaan hamil : amenore mual dan muntah, mengidam,
tak ada nafsu makan, kadang pingsan, payudara membesar, miksi
sering, konstipasi hiperpigmentasi kulit, varises.
2) Tanda-tanda kemungkinan hamil : perut membesar, uterus
membesar, tanda hegar, tanda Chadwick, Braxton hicks, teraba
balotement, serta reaksi kehamilan positif.
3) Tanda-tanda pasti kehamilan : gerakan janin dapat dilihat atau
diraba dan dirasa, DJJ positif, terlihat tulang-tulang janin dalam
foto roentgen.
e. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Pada 2 minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan
perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6
mulai disebut mudigah (embrio), dan sudah dibuahi minggu ke-6
disebut fetus. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi pada
berbagai periode kehamilan (Manuaba, 2005).
14
Tabel 2.1 Perubahan organogenesis pada berbagai periode kehamilan
Umur
Kehamilan
Panjang
Fetus Pembentukan Organ
4 minggu 7,5–10
cm Rudimental mata, telinga dan hidung.
8 minggu 2,5 cm Hidung, kuping, jari jemari mulai
dibentuk, kepala menekur ke dada.
12 minggu 9 cm
Daun kuping lebih jelas, kelopak mata
melekat, leher mulai berbentuk, alat
kandungan luar terbentuk namun belum
berdiferensiasi.
16 minggu 16-18 cm Genitalia eksterna terbentuk dan dapat
dikenal, kulit tipis dan warna merah.
20 minggu 25 cm
Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di
kepala dan rambut halus (lanugo) tumbuh
di kulit.
24 minggu 30-32 cm Kedua kelopak mata tumbuh bulu mata
serta kulit keriput, kepala besar, bila lahir
dapat bernafas, tetapi hanya bertahan hidup
beberapa jam saja.
28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi verniks
kasiosa. Bila lahir, dapat bernafas,
menangis pelan dan lemah. Bayi imatur.
32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan keriput. Bila lahir,
kelihatan seperti orang tua kecil (little
oldman).
36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi prematur.
40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks
kasiosa banyak, rambut kepala tumbuh
baik, organ-organ baik. Pada pria, testis
sudah berada dalam skrotum, sedangkan
pada wanita, labiya mayora berkembang
baik, tulang-tulang kepala menulang pada
80 % kasus telah terjadi Center osifikasi
pada epifisis libia proksimal.
(Manuaba, 2005).
15
f. Perubahan-Perubahan Ibu Hamil
Menurut Hyre (2003), perubahan – perubahan ibu hamil meliputi :
1) Perubahan fisik ibu hamil
a) Perubahan Anatomi
Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan pada bentuk
tubuhnya yaitu perut akan membesar sesuai kehamilan,
payudara akan membesar dan terasa tegang (Rustam, 2004).
b) Perubahan Fisiologi
Perubahan pada sistem cardiovaskuler dan hematologis pada
ibu hamil adalah: Cardilac output : akan meningkat 30-40 %
dan tetap tinggi sampai persalinan, tekanan darah : tekanan
menurun 10-15 mmHg sistolik selama 24 minggu pertama
kehamilan dan menurun 10-15 mmHg dyastolik selama 24
minggu pertama kehamilan, masa sel darah merah : meningkat
mulai pada usia kehamilan 10 minggu dan terus meningkat
selama kehamilan, volume plasma : meningkat mulai pada usia
kehamilan 1 minggu sampai persalinan.
2) Perubahan psikologis ibu hamil
a) Trimester pertama : sering membenci kehidupan kehamilan.
b) Trimester kedua : rasa tidak nyaman pada kehamilan mulai
berkurang.
c) Trimester ketiga : ibu tidak sabar menunggu kelahiran
anaknya, ibu mungkin merasa takut akan bahaya fisik yang
16
akan timbul pada waktu persalinan, ibu merasa dirinya aneh
dan jelek.
3. Perubahan Fisiologi selama kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2008), dengan terjadinya kehamilan maka
seluruh genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga
dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomatropin,
estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada:
a. Rahim atau uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan
melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.
Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah
besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti
keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada
perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas
10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi
suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan
amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5
liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-rata
1100 gram. Sehingga pembesaran uterus mempengaruhi berat badan
ibu hamil.
17
b. Vagina (liang senggama)
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat
jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada
vagina akan terlihat bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda
Chadwicks. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya
sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos. Perubahan
ini akan mempengaruhi warna kulit dan elastisitas vagina ibu hamil.
c. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di
ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
progesterone dalam jumlah yang relative minimal. Pada ibu hamil
ovarium berubah fungsi dari penghasil sel telur berubah menjadi
penghasil hormone progesterone.
d. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat kehamilan, yaitu
estrogen, progesterone, dan somatromatropin. Perubahan payudara
akan mempengaruhi berat badan ibu hamil.
18
e. Sirkulasi darah ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi
retro-plasenter.
3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat.
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran
darah, yaitu:
a) Volume darah
Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum darah
lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya
pada hamil 32 minggu. Serum darah (volume darah)
bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah
sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%.
Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur
hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung harus
berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu
memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan
sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Pada
postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga
sampai kelima.
19
b) Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat
mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi
pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan
volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia
fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah
sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia maka laju
endap darah semakin tinggi dan dapat mencapi 4 kali dari
angka normal.
f. Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu.
Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang
meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari
biasanya. Perubahan system respirasi ini membuat ibu hamil menjadi
bernafas agak sedikit sesak karena desakan diafragma.
g. Sistem pencernaan
Pengaruh hormon esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat
menyebabkan :
1) Pengeluaran air liur belebihan (hipersalivasi)
2) Daerah lambung terasa panas
20
3) Terjadi mual-mual sakit atau pusing kepala terutama di pagi hari
(morning sickness)
4) Mual (emesis gravidarum) jika berlebihan sampai mengganggu
kehidupan sehari-hari disebut "hiperemesis gravidarum" yang
memerlukan perawatan di sarana kesehatan. Pada kasus fisiologis
(mual muntah) ibu dianjurkan makan dan minum dengan porsi
yang kecil tetapi sering
5) Hormon progesteron menimbulkan gerak usus berkurang sehingga
ibu hamil sering mengeluh konstipasi atau sembelit, dianjurkan
asupan makanan tinggi serat dan air dikonsumsi lebih banyak untuk
menghindari konstipasi
h. Traktus urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering
kemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila
uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala
janin sudah mulai turun ke pintu panggul, keluhan itu akan timbul
kembali.
i. Perubahan pada kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae
gravidarum.
21
j. Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami
perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. Diperkirakan
selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg. Sebagian
besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus
dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
ekstraselular. Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa
yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia
postprandial dan hiperinsulinemia. Zinc (Zn) sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa peneliatian
menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan
janin terhambat. Perubahan metabolisme mempengaruhi kadar gula
pada ibu hamil.
22
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
(Sumber Notoatmojo, 2005)
Pengetahuan
1. Tahu
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Analisa
5. Sintesis
6. Evaluasi
Perubahan fisiologi
selama kehamilan
Rahim atau uterus
Ovarium
Vagina
Payudara
Sirkulasi darah
Respirasi
Pencernaan
Traktus urinarius
Perubahan pada kulit
Metabolisme
23
C. Kerangka Konsep
Keterangan : variabel yang diteliti.
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Perubahan
fisiologi selama
kehamilan
Kurang
Baik
Cukup
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Menurut
Notoadmodjo (2005) metode penelitian deskriptif digunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi.
Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka
(Riwidikdo,2009).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPS
Ariyanti, Gemolong, Sragen.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis
untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).
Penelitian ini dilaksanakan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong pada
tanggal 15 Mei – 18 Juni 2012.
24
25
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti yang dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2005).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
primigravida yang datang ke Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong
pada tanggal 15 Mei – 18 Juni 2012 sejumlah 34 ibu hamil primigravida.
2. Sampel dan Tehnik Sampling
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2005).
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
Sampling Jenuh menurut (Sugiyono, 2007) yaitu teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi sampel yang
digunakan adalah seluruh ibu primigravida yang datang ke Bidan Praktek
Swasta Ariyanti Gemolong pada tanggal 15 Mei – 18 Juni 2012 sejumlah
34 ibu hamil.
26
D. Instrumen Penelitian
Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang,
dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan
tanda – tanda tertentu (Nototmodjo, 2005)
Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida, kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabanya,
sehingga mereka tinggal memilih. Untuk pernyataan positif jika benar dengan
skor 1 dan jika salah dengan skor 0. pernyataan negatif jika benar dengan
skor 0 dan jika salah dengan skor 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan
memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.
Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti
sejenis di luar lokasi penelitian. Uji validitas dan uji reliabilitas dilaksanakan
di BPS Diah Sumarmo Kuncen Tanjungsari Banyudono Boyolali.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya
hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus
product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Rumus
product moment adalah:
27
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Untuk jumlah responden 30 orang dengan tingkat kepercayaan 95%,
maka taraf signifikansinya adalah 0,361. Bila rxy ³ r tabel (0,361) maka
butir soal tersebut valid, bila rxy < r tabel (0,361) maka butir soal tersebut
tidak valid. Setelah dilakukan uji validitas kepada 30 responden
didapatkan hasilnya dari 25 pernyataan dan keseluruhan valid.
Penghitungan uji validitas menggunakan sistem komputerisasi
menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) for
Windows Release 11.0 dengan taraf kesalahan 5%.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX. - XY . N
222 2 SSS-S
SSS=
Nrxy
28
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha
Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus
Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é-
=t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir
σt2
= Varians total
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria
(0,7) (Notoatmodjo, 2005).
Dengan menggunakan rumus alpha cronbach’s, kuesioner akan
dikatakan baik atau reliabel apabila nilai alfa > 0,7 (Notoatmodjo, 2005).
Hasil dari olah data nilai alpha cronbach’s pengetahuan adalah 0,933. Jadi
instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel.
29
3. Kisi – kisi kuesioner.
Tabel. 3.1 . Kisi – kisi kuesioner
Indikator No Soal Jumlah
Positif Negative
Perubahan rahim dan
vagina
1,,3,4,5 2,6 6
Perubahan ovarium dan
payudara
7,10 8,9 4
Perubahan sirkulasi darah
dan respirasi
12, 13,15 11,14 5
Perubahan pencernaan dan
traktus urinarius
16,17,18,19,20 - 5
Perubahan pada kulit dan
metabolisme
23,24 21,22,25 5
Total 25
E. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan memberikan kuesioner di Bidan Praktek Swasta
Ariyanti Gemolong, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.
Responden disuruh mengisi kuesioner hingga selesai dan kuesioner diambil
pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari subernya atau objek
penelitian oleh peneliti perorangan tau organisasi (Riwidikdo, 2006).
Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner
tentang perubahan fisiologi kehamilan yang diisi ibu hamil primigravida di
BPS Ariyanti Gemolong.
30
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data
rekam medis di BPS Ariyanti Gemolong.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yan
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam
penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan
ibu primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah ruang lingkup atau pengertian variabel-
variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi
batasan atau ”Definisi Operasional”. Definisi Operasional juga bermanfaat
untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-
variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur)
(Notoatmodjo, 2005).
31
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Variabel Definisi operasional Alat Ukur Skala Kategori
pengetahuan
ibu
primigravida
tentang
perubahan
fisiologi
kehamilan
Segala sesuatu yang
dimengerti oleh ibu
primigravida tentang
perubahan fisiologi
selama kehamilan.
Kuesioner Ordi
nal
Baik (76% - 100%)
Cukup (56% - 75%)
Kurang (< 56%)
(Nursalam, 2003)
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006)
adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil
jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan
kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap.
Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau
tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap
tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam
pengolahan data selanjutnya.
32
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari
jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian
dimasukkan ke dalam tabel.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Selanjutnya hasil untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan
fisiologi kehamilan maka, ditunjukan dengan prosentase dengan
keterangan sebagai berikut :
a. Baik (76% - 100%)
b. Cukup (56% - 75%)
c. Kurang (< 56%)
(Nursalam, 2003)
Persentase hitung diperoleh:
%100xn
xP ÷
ø
öçè
æ=
Keterangan :
P : Prosentase
x : Nilai responden
n : Jumlah soal
33
Selanjutnya hasil penelitian gambaran pengetahuan dimasukkan ke dalam
tabel distribusi frekuensi dengan rumus :
Keterangan :
df : distribusi frekuensi
f : frekuensi
n : jumlah responden
(Budiarto, 2002)
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Alimul (2007), meliputi:
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan
serta manfaat yang dilakukan penelitian. Setelah diberikan penjelasan,
lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek
penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
df= f / N X 100
34
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak
mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan
inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar tersebut.
3. Confodentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek
penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang
akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum
BPS Ariyanti terletak di Desa Gandurejo Kabupaten Sragen. Secara
umum jenis pelayanan yang diberikan di BPS Ariyanti Kabupaten Sragen
antara lain pelayanan kesehatan meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan
normal, KB, Imunisasi, Konseling gizi dan pelayanan balita. Tenaga kesehatan
di BPS Ariyanti Kabupaten Sragen yaitu terdiri 1 bidan dibantu 1 tenaga non
medis. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan
sudah cukup memadai, yaitu 1 ruang nifas ibu dan bayi dirawat dengan sistem
rawat gabung (roomimg in) selama 24 jam penuh, 1 ruang bersalin, 1 ruang
pemeriksaan.
B. Hasil Penelitian
penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida
Tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan” di BPS Ariyanti Kabupaten Sragen
dengan jumlah responden 34 orang.
Hasil data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi
kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012.
35
36
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu primigravida
tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek
Swasta Ariyanti Gemolong Tahun 2012.
Sumber : Data primer
Dari tabel diatas menunjukan tingkat pengetahuan ibu primigravida
tentang perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti
Gemolong Tahun 2012 dengan 11 responden (32.35%) mempunyai
pengetahuan baik, 20 responden (58.83%) mempunyai pengetahuan cukup
dan 3 responden (8.82%) mempunyai pengetahuan kurang.
No Pengetahuan Frekuensi Prosentase
1 Baik 11 32.35
2 Cukup 20 58.83
3 Kurang 3 8.82
Jumlah 34 100%
37
A. Pembahasan
Penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong
Tahun 2012 ini, dilakukan terhadap 34 responden. Hasil yang didapatkan
dalam penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang
perubahan fisiologi kehamilan di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong
Tahun 2012 sejumlah 11 responden (32.35%) mempunyai pengetahuan baik,
20 responden (58.83%) mempunyai pengetahuan cukup dan 3 responden
(8.82%) mempunyai pengetahuan kurang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
berpengetahuan cukup yaitu 20 responden (58.83%). Hal ini dikarenakan ibu
primigravida di Bidan Praktek Swasta Ariyanti Gemolong sudah cukup
memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan karena ibu primigravida
banyak mendapat informasi tentang perubahan fisiologi kehamilan baik dari
media cetak maupun media informasi. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Soekanto (2004) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan antara lain pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, sosial
ekonomi, umur dan pekerjaan. Mayoritas ibu yang berpengetahuan baik sudah
sangat memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan, dimana menurut
Prawirohardjo (2008), dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia
wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
38
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh
faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan
pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka
orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, sehingga seseorang
semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan, ketrampilan dan
pendidikan dalam berinterkasi dengan lingkungan. Karena hasil pendidikan
ikut membentuk pola berpikir, pola persepsi dan sikap pengambilan keputusan
seseorang. Faktor pengetahuan memegang peranan penting dalam menjaga
kebersihan dan hidup sehat. Dengan adanya pendidikan dan pengetahuan
mendorong kemampuan dan kemauan yang ditujukan terutama kepada ibu
hamil. Sehingga orang yang berpengetahuan mampu memahami arti hidup,
mampu menjalani hidup dengan terarah. Masalah yang muncul dalam dirinya
mampu dikelola dengan pemikiran yang lebih rasional.
Menurut Soekanto (2002), bahwa pengetahuan seseorang di pengaruhi
oleh pengalaman yang pernah dialaminya akan menambah pengetahuan
tentang sesuatu yang bersifat informal. Seiring dengan pengalamannya
mengeksplorisasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk
memodifikasi, menambah atau mengganti skema yang sebelumnya ada.
Responden dengan kategori baik yaitu 11 responden (32.35%) secara
umum sudah sangat memahami tentang perubahan fisiologi kehamilan
meliputi perubahan rahim, vagina, ovarium, payudara, sirkulasi darah,
respirasi, pencernaan, traktus urinarius, perubahan pada kulit dan
39
metabolisme. Hal ini menunjukkan bahwa ibu dengan kategori baik mampu
memahami perubahan pada dirinya selama hamil.
Responden dengan kategori kurang dengan jumlah 3 responden (8.82%)
menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan kurang belum memahami
tentang perubahan fisiologi kehamilan sehingga menjawab salah pada
pernyataan yang diajukan peneliti pada kuesioner.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian
terbatas pada pengetahuan tentang perubahan fisiologi kehamilan dan
penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang memapengaruhi diteliti.
2. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa
menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur
pengetahuan secara mendalam.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei -18 juni
2012, maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi
kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong di kategorikan berpengetahuan baik
sebanyak 11 responden (32,35%).
2. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi
kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong di kategorikan berpengetahuan
cukup sebanyak 20 responden (58,83%).
3. Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi
kehamilan di BPS Ariyanti Gemolong dikategorikan kurang sebanyak 3
responden (8,82%).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu
primigravida tentang perubahan fisiologi kehamilan, maka saran yang dapat
peneliti sampaikan adalah :
40
41
1. Bagi Responden
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu lebih aktif mencari
informasi lewat media cetak, televisi dan ikut dalam penyuluhan kesehatan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan
2. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat bermanfaat
dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding bagi penelitian-penelitian
selanjutnya dan juga dapat mengembangkan variabel penelitian dan
sampel penelitian lebih banyak.
3. Bagi Institusi
a. BPS
Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat
memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu primigravida
tentang perubahan fisiologi kehamilan.
b. Pendidikan
Diharapkan akan lebih mengembangkan penelitian yang lebih lanjut
tentang perunahan fisiologi kehamilan sehingga dapat dijadikan
refrensi dan bahan bancaan.