Upload
vokien
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI
TENTANG PENTINGNYA MENGKONSUMSI
TABLET Fe SAAT MENSTRUASI DI SMA
MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
SRI WARSITI
NIM : B10 051
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI
TENTANG PENTINGNYA MENGKONSUMSI
TABLETFE SAAT MENSTRUASI DI SMA
MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN
TAHUN 2013
Diajukan oleh :
SRI WARSITI
B10 051
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal Juli 2013
Pembimbing
(ENI RUMIYATI, SST)
NIK. 200682019
iii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI
TENTANG PENTINGNYA MENGKONSUMSI
TABLET FE SAAT MENSTRUASI DI SMA
MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN
TAHUN 2013
Diajukan Oleh :
SRI WARSITI
NIM B10 051
Telah dipertahankan di depan Dewan penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal Juli 2013
PENGUJI I PENGUJI II
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT) (ENI RUMIYATI, SST)
NIK. 200582015 NIK. 200682019
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK.200582015
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Ynag Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI tentang
Pentingnya Mengkonsumsi Tablet Fe saat Menstruasi di SMA Muhammadiyah 1
Sragen Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, SSiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Eni Rumiyati, SST, selaku pembimbing yang telah bersedia
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian
Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Seluruh Dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang diberikan.
v
5. Bagian perpustakaan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah
menyedia literature bagi penulis dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah
ini.
6. Bapak Mustofa, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyaah 1
Sragen, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
pengambilan data.
7. Siswi kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang telah bersedia
memberikan informasi tentang pengetahuan mereka untuk keperluan
pengambilan data awal studi pendahuluan.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulis Karya Tulis Ilmiah masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Sri Warsiti
B10.051
TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS XI
TENTANG PENTINGNYA MENGKONSUMSI
TABLET FE SAAT MENSTRUASI DI SMA
MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN
TAHUN 2013
xiv + 53 halaman + 15 lampiran + 4 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : SKRT tahun 2007 menyatakan bahwa prevalensi anemia gizi
pada remaja putri usia 10-18 tahun yaitu 57,1% dan usia 19-45 tahun yaitu 39,5%.
Pada remaja putri yang sedang menstruasi volume darah yang hilang selama
menstruasi berkisar antara 25-30 cc per bulan. Jumlah ini mencerminkan
kehilangan zat besi sebanyak 12,5-15 mg per bulan atau 0,4-0,5 mg per hari
selama 28 hari. Kekurangan zat besi secara berkelanjutan dapat menimbulkan
penyakit anemia gizi (kurang darah), sehingga saat menstruasi seorang remaja
(wanita) membutuhkan tambahan zat besi (Fe) untuk mengganti darah yang
hilang. Berdasar studi pendahuluan pada 6 siswi di SMA Muhammadiyah Sragen
dengan wawancara didapatkan hasil 1 siswi (16,67%) kategori baik, 3 siswi (50%)
kategori cukup dan 2 siswi (33,33%) kategori kurang.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan
siswi kelas XI tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi pada
tingkat baik, cukup, kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian diskriptif kuantitatif, lokasi dan waktu penelitian di SMA
Muhammadiyah 1 Sragen tanggal 08 s/d 11 April 2013, populasi penelitian 134
siswi, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sample random
samplingsehingga diperoleh 34 responden. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya, teknik analisa data dilakukan
dengan komputerisasi menggunakan program SPSS.
Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 34 siswi kelas XI di SMA
Muhammadiyah 1 Sragen diperoleh hasil 4 siswi (11,8%) dalam kategori baik, 23
siswi (67,6%) dalam kategori cukup, 7 siswi (20,6%) dalam kategori kurang.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Sragen mempunyai pengetahuan cukup
23 siswi (67,6%) tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi.
Kemungkinan dipengaruhi oleh informasi dan pengalaman.
Kata Kunci : Pengetahuan, siswi kelas XI, tablet Fe, menstruasi
Kepustakaan : 29 literatur ( 2004-2012 )
vii
MOTTO
♥ Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh
(Andrew Jackson).
♥ Janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang
paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman(Ali Imron :
139).
♥ Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, seseungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir (Yusuf : 87).
♥ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah : 6).
♥ Hindarilah kesedihan, karena kesedihan itu adalah racun. Jauhi sikap lemah
karena ia adalah kematian. Hindari kemalasan karena ia adalah kegagalan.
Tinggalkan kekacauan dalam berpikir karena hal itu berarti pengaturan yang
sangat buruk. Tempat paling mulia di dunia adalah pelana sedangkan teman
terbaik sepanjang waktu adalah buku.
♥ Kuman di seberang lautan tampak tapi gajah dikelopak mata tidak tampak
(Hadist Rasululloh saw).
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis
persembahkan :
♥ Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya yang luar biasa.
♥ Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan do’a,
perhatian serta dukungannnya kepadaku, terimakasih atas
cinta kasih Bapak Ibu.
♥ Mbah kakung, mbah uti, adek dan keluarga besarku yang
tercinta, yang selalu memberikan support, do’a dan
nasehat-nasehatnya kepadaku.
♥ Sahabatku “GG” terkasih (Inang, Natalia, Putri, Susi,
Yuni, Riyanti) senasib seperjuangan yang selalu
memberikan dukungan dan semangatnya bahwa aku bisa
melalui segala sesuatu dengan baik.
♥ Kekasihku Luthfi Hakim Adib Ahsani yang selalu
memberi kasih sayangnya serta support setiap langkahku.
♥ Teman-temanku tersayang baik kebidanan maupun
keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan
2010/2011.
♥ Almamater tercinta.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Sri Warsiti
Tempat/Tanggal Lahir : Sragen 14 Agustus 1992
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sengkleyan RT 17/RW 06, Jenggrik Kedawung
Sragen
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Jenggrik 1, Banaran Jenggrik LULUS TAHUN 2004
2. SMPN 1 Kedawung LULUS TAHUN 2007
3. SMA Muhammadiyah 1 Sragen LULUS TAHUN 2010
4. Prodi DIII KebidananSTIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan
2010/2011
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. . vii
CURICULUM VITAE ............................................................................... . viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ............................................................... 6
F. Sistematika Penulisan .......................................................... 7
x
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ....................................................................... 10
1. Pengetahuan .................................................................. 10
2. Remaja........................................................................... 20
3. Menstruasi ..................................................................... 25
4. ZatBesi (Fe) ................................................................... 28
B. Kerangka Teori ...................................................................... 33
C. Kerangka Konsep .................................................................. 34
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 35
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 36
D. Instrumen Penelitian .............................................................. 37
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 40
F. Variabel Penelitian ................................................................ 41
G. Definisi Operasional .............................................................. 42
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 42
I. Etika Penelitian ...................................................................... 45
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ................................................................ 46
B. Hasil Penelitian ................................................................... 46
C. Pembahasan ......................................................................... 48
D. Keterbatasan ........................................................................ 51
xi
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 52
B. Saran .................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner ..................................................................... 38
Tabel 3.2. Definisi Operasional .................................................................... 42
Tabel 4.1. Mean dan Standar Deviasi .......................................................... 47
Tabel 4.2. Hasil Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI
Tentang Pentingnya Mengkonsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi
di SMA Muhammadiyah 1 Sragen ............................................. 48
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Teori .......................................................................... 32
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ...................................................................... 33
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Hasil Uji Validitas
Lampiran 12. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 13. Hasil Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 14. Distribusi Frekuensi
Lampiran 15. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa, yakni masa bayi,
masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimakterium dan
masa senium. Masa pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-
kanak dan masa dewasa. Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-
14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun. Kejadian yang
penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-
ciri kelamin sekunder, menarche dan perubahan psikis (Prawirohardjo, 2007).
Pada remaja perempuan mulai terjadi menarchedan mensis disertai
pembuangan sejumlah Fe (Djaeni, 2004). Menarchemerupakan menstruasi
pertama perempuan yang umumnya terjadi pada usia sekitar 10-11
tahun.Menstruasi merupakan siklus yang kompleks karena melibatkan
berbagai unsur dalam tubuh perempuan, diantaranya panca indra, korteks
serebri, hipotalamus, aksis hipofisis-ovarium dan organ tujuan (uterus,
endometrium serta organ seks sekunder). Menstruasi sesungguhnya yang
disertai ovulasi sebagian besar dicapai pada umur sekitar 17-18 tahun
(Manuaba, 2007).
Remaja putri adalah salah satu kelompok yang rawan terhadap
defisiensi zat besi, dapat mengenai semua kelompok status sosial-ekonomi,
terutama yang berstatus sosial-ekonomi rendah (Soetjiningsih, 2010). Pada
2 �
saat remaja putri sedang dalam masa pertumbuhan puncak (peak growth)
dibutuhkan zat besi yang lebih tinggi yaitu untuk kebutuhan basal tubuh dan
pertumbuhan itu sendiri. Satu tahun setelah peak growth, remaja putri
biasanya akan mengalami haid pertama (menarche). Kebutuhan zat besi yang
tinggi pada saat peak growthakan menetap karena selanjutnya diperlukan
untuk menggantikan zat besi yang hilang pada saat menstruasi atau haid yaitu
perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
endometrium (Wijanarko, 2007).
Kehilangan darah pada waktu haid berarti mengeluarkan zat besi yang
ada dalam darah. Perdarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan
anemia. Mengalami haid setiap bulan, sehingga membutuhkan zat besi dua
kali lebih banyak dari pada pria, oleh karena itu wanita cenderung menderita
anemia dibandingkan dengan pria (Wikipedia, 2012). Pada remaja putri yang
sedang menstruasi volume darah yang hilang selama menstruasi berkisar
antara 25-30 cc per bulan (Dito, 2007).
Anemia disebabkan karena peningkatan kebutuhan tubuh terutama pada
remaja. Salah satu faktor penyebab anemia pada wanita adalah terjadinya
kehilangan darah pada saat menstruasi, banyaknya darah yang keluar
berperan pada kejadian dalam tubuh tidak dapat menggantikan hilangnya zat
besi saat menstruasi. Kebanyakan pada remaja putri saat menstruasi tidak
mengkonsumsi tablet Fe dikarenakan pada saat mengkonsumsi tablet Fe
terasa mual dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi
tablet Fe. Anemia yang diderita oleh remaja putri dapat menyebabkan
3 �
menurunnya prestasi belajar, menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah
terkena penyakit infeksi (Wijiastuti, 2006).
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel
darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan
zat besi secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau
yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah (Path, 2004).
Suplementasi pemberian tablet tambah darah dalam program
penanggulangan anemia gizi telah dikaji dan diuji secara ilmiah
efektivitasnya apabila dilaksanakan sesuai dosis dan ketentuan. Dianjurkan
agar WUS mulai mengkonsumsi tablet tambah darah ketika memasuki usia
remaja, saat menjelang pranikah (calon pengantin), masa kehamilan dan nifas
serta selama masih mendapatkan haid (Depkes R.I, 2005).
Pengaruh kekurangan zat besi terutama melalui kondisi gangguan
fungsi hemoglobin (Hb) yang merupakan alat transportasi O2 yang diperlukan
pada banyak reaksi metabolik tubuh. Pada anak-anak sekolah telah
ditunjukkan adanya hubungan erat antara kadar Hb dan kesanggupan anak
untuk belajar. Dikatakan bahwa pada kondisi anemia daya konsentrasi dalam
belajar tampak menurun (Djaeni, 2004).
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2007 menyatakan
bahwa prevalensi anemia gizi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas
45,1%, ramaja putri usia (10-18 tahun) 57,1% dan usia 19-45 tahun 39,5%.
Dari semua kelompok umur tersebut wanita mempunyai resiko paling tinggi
untuk menderita anemia, terutama remaja putri (SKRT, 2007).
4 �
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 18 Oktober
2012 pada siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dengan jumlah
siswinya 134 siswi, dengan cara wawancara kepada 6 siswi tentang
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe pada remaja putri saat menstruasi,
didapatkan hasil 1 siswi (16,67%) kategori baik, 3 siswi (50%) kategori
cukup dan 2 siswi (33,33%) kategori kurang.
Berdasarkan latar belakang diatas, serta peneliti merasa bahwa remaja
putri sangat membutuhkan tambahan zat besi. Maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI
tentang Pentingnya Mengkonsumsi Tablet Fe saat Menstruasi di SMA
Muhammadiyah 1 Sragen”. Dengan harapan dapat mengetahui tingkat
pengetahuan remaja di Sekolah Menengah Atas wilayah tersebut.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan
masalah yaitu “Bagaimana tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi di SMA Muhammadiyah
1 Sragen?”
5 �
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi di SMA
Muhammadiyah 1 Sragen.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi di SMA
Muhammadiyah 1 Sragendalam tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi di SMA
Muhammadiyah 1 Sragen dalam tingkat cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi di SMA
Muhammadiyah 1 Sragendalam tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu pengetahuan
khususnya tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi.
6 �
2. Bagi diri sendiri
Dengan penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan
penelitian.
3. Bagi institusi
a. Bagi SMA Muhammadiyah 1 Sragen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai tambahan informasi
tentang pentingnya tablet Fe pada remaja putri.
b. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi
perpustakaan khususnya tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe
saat menstruasi.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang serupa, pernah diteliti oleh :
Kumalasari, Ratih Dian (2008), dengan judul “Tingkat Pengetahuan
Tentang Mengkonsumsi Tablet Fe saat Menstruasi Pada Siswi SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif dan menggunakan metode penelitian cross sectional.
Alat/instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total samplingyaitu
25 responden. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2011.
Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan siswi SMA
7 �
Muhammadiyah 3 Surakarta tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat
menstruasi dalam kategori baik 7 siswi (28%), cukup 14 siswi (56%), kurang
4 siswi (16%).
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan keaslian penelitian
adalah pada responden, tempat, waktu, teknik pengambilan sampel.
Sedangkan persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan keaslian
penelitian adalah jenis penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dan
alat/instrument penelitian menggunakan kuesioner.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui secara menyeluruh isi karya tulis ilmiahini penulis
menguraikan gambaran umum sistematika penulisan Bab I sampai Bab V,
yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan gambaran tentang isi karya tulis secara keseluruhan,
terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan ditulis mengenai pengetahuan remaja tentang
menstruasi dan tablet Fe yang meliputi : pengetahuan mencakup
pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan, faktor-faktor yang
mempengaruhi, tingkat pengetahuan, cara memperoleh
pengetahuan, cara mengukur pengetahuan dan sumber
8 �
pengetahuan. Remaja yang mencakup pengertian, penggolongan
remaja, perubahan fisik remaja putriserta pertumbuhan dan
perkembangan remaja. Zat besi (Fe) yang meliputi pengertian,
sumber zat besi (Fe), pentingnya tablet besi (Fe) bagi wanita dan
remaja putri serta dampak kekurangan zat besi (Fe). Menstruasi
mencakup pengertian, siklus menstruasi, gangguan menstruasi,
tanda dan cara menjaga kebersihan saat menstruasi. Teori-teori
yang mendukung alasan dilaksanakannya studi disebut kerangka
konsep dibahas pula dalam bab ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang jenis dan rancangan penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan tehnik
pengambilan sampel, instrument penelitian, tehnik pengumpulan
data, variabel penelitian, definisi operasional, pengolahan dan
analisis data, dan etika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang gambaran umum tempat
penelitian, hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan,
pembahasan dan keterbatasan dalam penelitian.
9 �
BAB V PENUTUP
Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang
ditujukan bagi Sekolah Menengah Atas, bagi STIKes Kusuma
Husada Surakarta, bagi tenaga kesehatan, dan bagi peneliti
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan
(mata), indera pendengaran (telinga), indera penciuman (hidung),
indera perasa (lidah) dan indera peraba (tangan). Sebagaian besar
pengetahuan diperoleh dari mata dan telinga ( Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai
hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dengan
kepercayaan (believe), takhayul (supersition) dan penerangan-
penerangan yang keliru (miss information) (Soerjono, 2005).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang cukup dalam
dominan kognitif mempunyai 6 tingkat pengetahuan, yaitu :
1) Know (Tahu)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah
di pelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari
11 �
seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah
diterima.
2) Comprehension (Memahami)
Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek, yang diketahui, dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap objek atau materi yang harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang di pelajari.
3) Application (Aplikasi)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan utuk materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (riil).
Aplikasi di sini dapat diartikan penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip dan lain sebagainya dalam konteks atau
situasi lain.
4) Analysis (Analisa)
Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja.
5) Synthesis (sintesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
12 �
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis ini
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluation (evaluasi)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
penelitian terhadap suatu objek. Penilaian-penilaian ini
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada 6 antara lain :
1) Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan
sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.
Tingkat pendidikan menunjukkan korelasi positif dengan
terjadinya perubahan perilaku positif yang meningkat dengan
demikian pengetahuan juga meningkat. Pembagian pendidikan
menurut Depdiknas yaitu pendidikan dasar (SD, SMP),
menengah (SMK, MA, MAK), tinggi (Akademi, PT).
2) Informasi
Seorang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
13 �
3) Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam
memenuhi kebutuhan meliputi sikap dan keperayaan.
4) Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.
5) Sosial Ekonomi
Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat ekonomi akan
menambah pengetahuan.
6) Umur
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik.
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), ada berbagai macam cara yang
digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, yaitu :
1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah
a) Cara coba salah (trialanderror)
Cara ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
kemungkinan dan memecahkan masalah, dan apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan
yang lain.
14 �
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi secara tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin
masyarakat baik informal, ahli agama, pemegang
pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain,
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas
dan kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoriritas
pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau
pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Upaya ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang
lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang
dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk
memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula
menggunakan atau merujuk cara tersebut. Tetapi bila ia
gagal menggunakan cara tersebut, ia tidak akan
mengulangi cara itu, dan berusaha untuk mencari cara
yang lain, sehingga berhasil memecahkannya.
15 �
e) Cara akal sehat (commonsense)
Akal sehat atau commonsense ini dapat menemukan teori
atau kebenaran.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini
harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama
yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran
tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima
oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena
hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses
diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau
berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar
dipercaya karena kebenaran ini menggunakan cara-cara
yang rasional atau sistematis. Kebenaran ini diperoleh
seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau
bisikan hati saja.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,
cara berfikir umat manusia pun ikut berkembang. Dari sini
16 �
manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuannya.
i) Induksi
Merupakan proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang
bersifat umum.
j) Deduksi
Merupakan pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir
deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar
secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga
kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada
setiap yang termasuk dalam kelas itu.
2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer
disebut metodologi penelitian (researchmethodology). Pada
mulanya diadakan penelitian langsung terhadap gejala-gejala
alam atau kemasyarakatan. Kemudian diambil kesimpulan
umum dan ditetapkan ciri-ciri atau unsur-unsur yang pasti ada
pada sesuatu gejala. Prinsip-prinsip umum ini kemudian
dijadikan dasar untuk mengembangkan metode penelitian yang
lebih praktis.
17 �
e. Cara Mengukur Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
tingkatan diatas (Notoatmodjo, 2007).
Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan
tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik,
cukup dan kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan
normatif yang menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku
(standar deviation).
Menurut Riwidikdo (2010), ada 3 pengukuran pengetahuan :
1) Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
2) Cukup, bila nilai mean � 1 SD � x � mean + 1 SD
3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean � 1
SD
f. Sumber Pengetahuan
Menurut Notoadmojo (2007), sumber-sumber pengetahuan
sebagai berikut:
1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat dan agama
Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam
kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu
terkandung pengetahuan yang kebenarannya tidak dapat
18 �
dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik
untuk diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan tanpa
keraguan dan percaya secara bulat. Pengetahuan yang
bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan)
tetapi subjektif.
2) Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang
lain
Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang
dapat dipercayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang
dituakan, dan sebagainya. Apa pun yang mereka katakan,
benar atau salah, baik atau buruk, dan indah atau jelek, pada
umumnya diikuti dan dijalankan dengan patuh tanpa kritik.
Karena kebanyakan orang telah mempercayai mereka sebagai
orang-orang yang cukup berpengalaman dan berpengetahuan
lebih luas.
Sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tetapi
persoalannya terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa
dipercaya. Lebih dari itu, sejauh mana kesaksian
pengetahuannya itu merupakan hasil pemikiran dan
pengalaman yang telah teruji kebenarannya. Jika kesaksiannya
adalah kebohongan, hal ini akan membahayakan kehidupan
manusia dan masyarakat itu sendiri.
19 �
3) Pengalaman
Bagi manusia, pengalaman adalah alat vital
penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata,
telinga, hidung, lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan
secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup .
4) Akal pikiran
Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat
lebih rohani. akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang
metafisis, spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan yang
bersifat tetap. Akal pikiran cenderung memberikan
pengetahuan yang lebih umum, objektif dan pasti.
5) Intuisi
Berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat
bersifat spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal
pikiran dan kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang
bersumber dari intuisi merupakan pengalaman batin yang
bersifat langsung. Artinya, tanpa melalui sentuhan indera
maupun olahan akal pikiran. Ketika dengan serta-merta
seseorang memutuskan untuk berbuat atau tidak berbuat
dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada di dalam
pengetahuan yang intuitif. Dengan demikian, pengetahuan
intuitif ini kebenarannya tidak dapat diuji dan bersifat
personal.
20 �
2. Remaja
a. Pengertian
1) Remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa yang ditandai adanya perubahan
aspek fisik, psikis, dan psikososial (Dariyo, 2004).
2) Remaja adalah suatu tahapan antara masa kanak-kanak dengan
masa dewasa (Proverawati&Misaroh, 2009).
3) Remaja putri adalah tahapan antara masa kanak-kanak menuju
masa dewasa yang menunjukkan masa dari awal pubertas
sampai tercapainya kematangan pada usia 12 tahun
(Proverawati&Misaroh, 2009).
b. Penggolongan Remaja
Menurut Dariyo (2004), penggolongan remaja terbagi menjadi
3 tahap, yaitu :
1) Remaja awal (usia 13-14 tahun)
2) Remaja tengah (usia 15-17 tahun)
3) Remaja akhir (usia 18-21 tahun)
Menurut Yusuf (2006), karena pertumbuhan yang cepat dari fisik,
emosional, kognitif, dan sosial yang terjadi selama masa remaja,
adalah bermanfaat untuk memisahkan periodenya dalam 3 masa
perkembangan, yaitu :
21 �
1) Remaja Awal 12-15 tahun (pra puber)
Dalam masa ini remaja suka mengamati dan ingin
mengetahui tentang apa yang dilakukan oleh remaja yang lebih
besar atau orang dewasa dengan jenis kelamin yang sama dan
berusaha untuk meniru mereka.
2) Remaja Madya 15-18 tahun (pubertas)
Remaja pada tahap ini mulai membandingkan antara diri
mereka dengan teman-teman sebayanya yang sejenis. Dalam
tahap ini remaja sangat memperhatikan perkembangan dirinya,
karena pada tahap ini bisa dikatakan masa pencarian jati diri.
3) Remaja Akhir 19-22 tahun (adolescentia)
Keinginan untuk meninggalkan rumah dan keluarganya
meningkat selama remaja akhir. Pada masa ini remaja
mengharapkan pendidikan yang lebih tinggi atau pekerjaan
dengan tempat tinggal terpisah dengan sedikit keinginan untuk
meninggalkan perlindungan rumah dari orang tua dan untuk
berpisah dari teman-teman sebaya, lebih banyak pikiran
dicurahkan pada pendidikan atau pekerjaan dimasa
perkembangan remaja yang akan datang.
22 �
c. Perubahan Fisik Remaja Putri
Menurut Asrinahdkk (2011), ada beberapa perubahan fisik
yang dialami oleh remaja putri antara lain :
1) Keringat menjadi lebih banyak
2) Tangan dan kaki bertambah besar
3) Bertambahnya panjang dan leher tulang-tulang wajah, sehingga
tidak tampak seperti wajah anak kecil lagi
4) Pantat menjadi lebih lebar
5) Kulit dan rambut berminyak
6) Bertambah besarnya indung telur
7) Payudara bertambah besar
8) Muka cenderung tumbuh jerawat
9) Vagina mulai mengeluarkan cairan yang harus dijaga
kebersihannya
10) Setiap bulan akan mengalami menstruasi
d. Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Menurut Moersintowati (2002), pada masa remaja seorang
individu akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, sebagai
berikut :
1) Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel
serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Pertumbuhan
23 �
bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat di ukur
dengan menggunakan satuan panjang atau satuan berat. Ciri-ciri
pertumbuhan diantaranya :
a) Kecepatan pertumbuhan yang tidak teratur.
Kecepatan pertumbuhan mulai konsepsi sampai akhir
masa remaja tidaklah tetap, ada masa dimana pertumbuhan
sangat pesat, yaitu masa prenatal, bayi dan masa remaja.
Sedangkan setelah itu pertumbuhan akan semakin lambat.
b) Masing-masing organ memiliki pola pertumbuhan yang
berbeda.
Pada umumnya pertumbuhan bagian-bagian tubuh
mengikuti pertumbuhan tinggi badan utamanya tulang dan
otot. Sedangkan organ tubuh tertentu tidak mengikuti pola
pertumbuhan umum, tetapi mempunyai pola tersendiri.
Organ-organ itu adalah otak dan tulang tengkorak, organ
reproduksi dan jaringan limfoid.
2) Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan ini bersifat
kualitatif yang pengukurannya jauh lebih sulit dari pada
pertumbuhan. Perkembangan terjadi secara simultan dengan
pertumbuhan. Perkembangan merupakan hasil interaksi
24 �
kematangan susunan syaraf pusat dengan organ yang
mempengaruhinya. Adapun ciri-ciri perkembangan antara lain :
a) Perkembangan melibatkan perubahan.
Karena perkembangan terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan, maka setiap pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi. Perkembangan system reproduksi misalnya
pasti akan disertai dengan perubahan organ kelamin.
Perkembangan intelegensi menyertai pertumbuhan otak dan
serabut syaraf.
b) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Pada tahap ini dilalui seseorang mengikuti pola yang
teratur dan berurutan dan tahap-tahap ini tidak bisa terjadi
terbalik.
c) Perkembangan memiliki kecepatan yang berbeda.
Seperti hanya pertumbuhan, perkembangan
berlangsung dalam kecepatan yang berbeda. Kaki dan tangan
memiliki perkembangan yang pesat pada awal remaja,
sedangkan bagian tubuh yang lain akan berkembang dengan
pesat pada masa yang lain.
25 �
3. Menstruasi
a. Pengertian
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang
dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Menstruasi ini merupakan
peristiwa dialami setiap perempuan. Seorang perempuan yang
pertama kali mendapatkan haid adalah pertanda bahwa ia siap
bereproduksi atau menghasilkan keturunan (Bobak, 2004).
Menstruasi adalah perubahan ���������� dalam tubuh wanita
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi
baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam
hal ����� ��. Pada �������, hal ini biasanya terjadi setiap bulan
antara usia ����� sampai ������ (Wikipedia, 2012).
b. Siklus Menstruasi
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari,
walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki
siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21
hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari,
kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7
hari. Umumnya ����� yang hilang akibat menstruasi adalah 10 mL
hingga 80 mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35 mL per
harinya (Wikipedia, 2012).
26 �
c. Tanda dan Gejala Menstruasi
Menurut Wikipedia (2012), beberapa tanda dan gejala yang
dapat terjadi pada saat masa menstruasi, yaitu :
1) Perut merasa mulas, mual dan panas
2) Terasa nyeri saat buang air kecil
3) Tubuh tidak fit
4) Demam
5) Sakit kepala dan pusing
6) Keputihan
7) Radang pada vagina
8) Gatal-gatal pada kulit
9) Emosi meningkat
10) Nyeri dan bengkak pada payudara
11) Bau badan tidak sedap
d. Bentuk Keluhan Menstruasi
Menurut Manuaba (2009), ada beberapa bentuk keluhan yang
terkait dengan menstruasi, antara lain :
1) Emosional
a) Mudah tersinggung
b) Gelisah
c) Sukar tidur
d) Sakit kepala
e) Perut kembung
27 �
2) Gangguan yang berat
a) Depresi
b) Rasa takut
c) Gangguan konsentrasi
e. Cara Menjaga Kebersihan Saat Menstruasi
Menurut Wikipedia (2011), ada beberapa cara untuk menjaga
kebersihan saat menstruasi, yaitu :
1) Darah yang keluar pada saat menstruasi harus ditampung
dengan baik, karena jika darah tidak ditampung dapat
menyebabkan penyakit.
2) Menampung darah dapat dilakukan dengan menggunakan
pembalut.
3) Menampung darah dengan pembalut tidak memberikan efek
negatif.
4) Pembalut harus diganti setiap mandi atau kalau perlu setiap
buang air, karena pembalut yang tidak diganti dapat
menyebabkan terjadinya penyakit.
28 �
4. Zat Besi (Fe)
a. Pengertian
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses
pembentukan sel darah merah (Path, 2004).
Zat besi (Fe) merupakan mikroelemant yang esensial bagi
tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam hemophobesis
(pembentukan darah), yaitu dalam sintesahemoglobin (Hb).
Disamping itu berbagai jenis enzim memerlukan Fe sebagai faktor
pengingat (Djaeni, 2004).
b. Sumber Zat Besi (Fe)
Zat besi (Fe) secara alamiah diperoleh dari makanan. Sumber
utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan
serta sayuran berwarna hijau tua. Kesulitan utama untuk memenuhi
kebutuhan Fe adalah rendahnya tingkat penyerapan zat besi di dalam
tubuh, terutama sumber zat besi nabati hanya diserap 1-2%,
sedangkan tingkat penyerapan zat besi makanan asal hewani dapat
mencapai 10-20%. Ini berarti bahwa zat besi Fe pangan asal hewani
lebih mudah diserap daripada zat besi pangan asal nabati.
Keanekaragaman konsumsi makanan berperan penting dalam
membantu meningkatkan penyerapan Fe di dalam tubuh. Kehadiran
protein hewani seperti daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A,
Zink (Zn), asam folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan
penyerapan zat besi dalam tubuh (Depkes R.I, 2005)
29 �
Menurut Djaeni (2004), didalam tubuh sebagian besar Fe dapat
terkonjugasi dengan protein, dan terdapat dalam bentuk Ferro atau
Ferri. Bentuk-bentuk konjugasi Fe itu adalah :
1) Hemoglobin mengandung bentuk Ferro. Fungsi hemoglobin
adalah mentranspor CO2 dari jaringan ke paru-paru untuk di
ekskresikan ke dalam udara pernafasan dan membawa O2 dari
paru-paru ke sel-sel jaringan. Hemoglobin terdapat di dalam
eritrosit.
2) Myoglobin terdapat di dalam sel-sel otot, mengandung Fe
bentuk Ferro. Fungsi myoglobin adalah dalam proses kontraksi
otot.
3) Transferrin, mengandung Fe bentuk Ferro. Transferrin
merupakan konjugat Fe yang berfungsi mentranspor Fe tersebut
di dalam plasma darah, dari tempat penimbunan Fe ke jaringan-
jaringan (sel) yang memerlukan (sumsum tulang di mana
terdapat jaringan hemopoietik). Transferrin terdapat juga di
dalam berbagai jaringan tubuh, dan mempunyai karakteristik
yang berlainan. Transferrin yang terdapat dalam air susu disebut
lactotransferin, di dalam telur disebut ovotransferin, sedangkan
di dalam plasma disebut serotransferin.
4) Feritin adalah bentuk simpanan Fe, dan mengandung bentuk
ferri. Kalau Fe feritin diberikan pada transferrin untuk
ditranspor, zat besinya diubah menjadi ferro dan sebaliknya Fe
30 �
dari transferrin yang berasal dari penyerapan di dalam usus,
diberikan pada ferritin sambil diubah dalam bentuk ferri, untuk
kemudian ditimbun.
5) Hemosiderin adalah konjugat protein dengan ferri dan
merupakan bentuk simpanan dari zat besi juga. Hemosiderin
bersifat lebih inert dibandingkan dengan ferritin. Untuk
dimobilisasikan, Fe dari hemosiderin diberikan lebih dahulu
kepada ferritin dan kemudian pada transferrin.
c. Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) bagi Wanita dan Remaja Putri
Menurut Djaeni (2004), wanita dan remaja putri perlu
meminum tablet tambah darah karena :
1) Wanita mengalami haid sehingga memerlukan zat besi untuk
mengganti darah yang kurang.
2) Wanita hamil, menyusui, sehingga kebutuhan zat besinya sangat
tinggi yang perlu dipersiapkan sedini mungkin semenjak remaja.
3) Mengobati wanita dan remaja putri yang menderita anemia.
4) Meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan kerja dan
kualitas sumber daya manusia serta generasi penerus.
5) Meningkatkan status gizi dan kesehatan remaja putri dan wanita.
d. Dampak Kekurangan Zat Besi (Fe)
Kekurangan zat besi secara berkelanjutan dapat menimbulkan
penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit
kurang darah. Tanda-tanda anemia gizi besi antara lain: pucat,
31 �
lemah, lesu, pusing dan penglihatan sering berkunang-kunang.
Anemia gizi besi (AGB) terutama banyak diderita oleh wanita hamil,
wanita menyusui dan wanita usia subur. Pada umumnya karena
fungsi kodrati, peristiwa kodrati wanita adalah haid, hamil,
melahirkan dan menyusui yang menyebabkan kebutuhan Fe atau zat
besi relatif tinggi daripada kelompok lain (Path, 2004).
Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan mensis
disertai pembuangan sejumlah zat besi (Fe). Pengaruh defisiensi Fe
terutama melalui kondisi gangguan fungsi hemoglobin (Hb) yang
merupakan alat transportasi O2 yang diperlukan pada banyak reaksi
metabolik tubuh. Pada anak-anak sekolah telah ditunjukkan adanya
korelasi erat antara kadar Hb dan kesanggupan anak untuk belajar.
Pada kondisi anemia daya konsentrasi dalam belajar tampak
menurun. Pada wanita subur, lebih banyak Fe terbuang dari badan
dengan adanya menstruasi, sehingga kebutuhan Fe wanita dewasa
lebih tinggi dari pada laki-laki (Djaeni, 2004).
e. Kebutuhan Zat Besi saat Menstruasi
Pada remaja putri yang sedang menstruasi volume darah yang
hilang selama menstruasi berkisar antara 25-30 cc per bulan. Jumlah
ini mencerminkan kehilangan zat besi sebanyak 12,5-15 mg per
bulan atau 0,4-0,5 mg per hari selama 28 hari. Bila ditambah dengan
kehilangan basal, kehilangan zat besi total remaja putri sekitar 1,25
mg per hari dan bila dihitung berdasarkan frekuensinya distribusi
32 �
kehilangan darah menstruasi, dapat diketahui bahwa hanya 2,5 %
remaja putri yang membutuhkan zat besi lebih dari 2,4 mg per hari
(Dito, 2007).
Tablet tambah darah mengandung 200 mg ferrosulfat, setara
dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat. Dengan
minum tablet tambah darah, maka tanda-tanda kurang darah akan
menghilang (Depkes R.I, 2005).
33 �
B. Kerangka Teori
Kerangka teori tingkat pengetahuan remaja putri tentang pentingnya
mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi ditunjukkan dalam skema berikut :
Gambar 2.1 Kerangka teori tingkat pengetahuan pentingnya tablet Fe
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2007)
Tingkat Pengetahuan Siswi
tentang Pentingnya
Mengkonsumsi Tablet Fe
Tablet besi (Fe) :
1. Pengertian
2. Sumber zat besi (Fe)
3. Pentingnya tablet zat
besi (Fe)
4. Dampak kekurangan
zat besi (Fe)
5. Kebutuhan zat besi
(Fe) saat menstruasi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1. Tingkat pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial ekonomi
6. Umur
34 �
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
keterangan :
� � Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat
pengetahuan :
1. Tingkat pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial ekonomi
6. Umur
Tingkat pengetahuan siswi
tentang pentingnya tablet
Fe saat menstruasi Cukup
Kurang
Baik
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk
melihat gambar fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam
suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010).
Deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan
secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab
permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang
(Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau
data yang diangkakan (Sugiyono, 2007).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut
dilakukan dan lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup
penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian yang digunakan
oleh peneliti adalah SMA Muhammadiyah 1 Sragen.
36 �
2. Waktu
Waktu penelitian merupakan waktu penelitian tersebut akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2007). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 08 April 2013
s/d 13 April 2013.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan (Riwidikdo, 2010). Populasi yang yang diteliti dari penelitian
ini adalah seluruh siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang
berjumlah 134 siswi.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat
dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling. Sedangkan
sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi
yang ada (Riwidikdo, 2010). Jika besarnya subjek populasi kurang dari
100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya lebih dari 100 maka
dapat diambil antara 20-30% (Arikunto, 2010). Sampel yang peneliti ambil
untuk untuk penelitian ini adalah 25% dari jumlah populasi, didapatkan
hasil yaitu 34 siswi.
37 �
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel adalah suatu penelitian akan dilakukan
dengan pengambilan sampel, agar sampel penelitian tersebut dapat
mewakili populasi dan menghasilkan penelitian yang valid perlu dilakukan
cara atau teknik tertentu (Suyanto, 2008).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah simple random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak
sederhana dengan cara mengundi sampel (Suyanto, 2008).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang peneliti gunakan
adalah kuesioner dengan jumlah 31 soal. Menurut Hidayat (2007), kuesioner
merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa
pernyataan. Jenis kuesioner yang peneliti gunakan adalah kuesioner tertutup,
dimana responden hanya memilih jawaban “Benar” atau “Salah”. Kuesioner
ini menggunakan 2 pernyataan yaitu pernyataan favorable dan unfavorable.
Pernyataan favorable (pernyataan positif) jika menjawab “Benar”
mendapatkan nilai 1 dan menjawab “Salah” mendapatkan nilai 0, dan
pernyataan unfavorable (pernyataan negatif) jika menjawab “Salah”
mendapatkan nilai 1 dan menjawab “Benar” mendapatkan nilai 0. Pengisian
kuisioner dengan memberi tanda centang (�) pada jawaban yang dianggap
benar.
38 �
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan
kisi-kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini :
Tabel. 3.1 Kisi – kisi Kuesioner
Variabel Indikator No. Kuesioner Jumlah
Favourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan siswi
kelas XI tentang
pentingnya
mengkonsumsi
tablet Fe saat
menstruasi di SMA
Muhammadiyah 1
Sragen
Pengertian remaja
Pengertian remaja
putri
Pengertian zat besi
(Fe)
Sumber zat besi (Fe)
Pentingnya tablet zat
besi (Fe)
Dampak kekurangan
zat besi (Fe)
Pengertian
menstruasi
Siklus menstruasi
Tanda dan gejala
menstruasi
Bentuk keluhan
menstruasi
Cara menjaga
kebersihan saat
menstruasi
Perilaku remaja putri
mengkonsumsi tablet
zat besi (Fe)
1
2
3,4
5,7,10
11,12,13,15,16
18
22
23,24
25
26
27,28
30
-
-
-
6,8,9
14
17,19,20,21
-
-
-
-
29
31
1
1
2
6
6
5
1
2
1
1
3
2
JUMLAH 31
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar
adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas
(Hidayat, 2007). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner ini dilakukan di SMA
PGRI 1 Karangmalang Sragen dengan jumlah responden 30 siswi.
39 �
1. Uji Validitas
Uji validitas ini untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid,
valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk
mengukur sebuah variabel yang akan diukur. Uji validitas dapat
menggunakan rumus person product moment, dengan menggunakan
perhitungan komputer dengan SPSS. Instrumen dikatakan valid jika nilai
rhitung > rtabel dengan taraf signifikasi 5% (0,05) (Riwidikdo, 2010).
Rumus person product moment :
Keterangan :
N : Jumlah Responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan di SMA PGRI 1
Karangmalang Sragen pada 30 responden dengan jumlah soal 36
pernyataan dikatakan valid karena rhitung > 0,361, didapatkan hasil 5 soal
yang tidak valid yaitu soal nomor 4, 20, 24, 26, 32, karena rhitung < 0,361.
Dengan adanya soal yang tidak valid tersebut maka peneliti
menghilangkan 5 soal tersebut. Sehingga soal yang digunakan penelitian
sejumlah 31 soal.
( ) ( ) }Y - Y{N }XX{
YX. - XY . N
222 2ΣΣΣ−Σ
ΣΣΣ=
Nrxy
40 �
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur yang mempunyai prinsip keajegan,
dimana dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda mempunyai
kemampuan mengukur yang sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen
menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan komputer SPSS for
windows. Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai
alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009).
Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
Keterangan :
r1 : Reliabilitas instrument
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Si2 : Proporsi yang menjawab benar
St2
: Simpangan baku dari skor total
Dari hasil uji reliabilitas yang telah peneliti lakukan, didapatkan nilai
alpha 0,746 yang berarti 0,746 > 0,7. Sehingga kuesioner ini dapat dikatakan
reliabel untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk
mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007).
Menurut Riwidikdo (2009), ada 2 metode untuk memperoleh data, yaitu :
��
���
� Σ−
−=
2
2
1 11
t
i
s
s
k
kr
41 �
1. Data primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh
peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer diperoleh secara
langsung dari sumbernya dan diperoleh jawaban dari pernyataan yang
disediakan melalui kuesioner.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek peneliti. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang dapat
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara
komersial maupun non komersial. Data sekunder diperoleh dari SMA
Muhammadiyah 1 Sragen yang berupa jumlah siswi kelas XI SMA
Muhammadiyah 1 Sragen.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri,
sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin,
pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit
dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Variabel penelitian ini menggunakan
variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang pentingnya
mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi.
42 �
G. Definisi Operasional
Merupakan uraian tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang
apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Tingkat Pengetahuan Pentingnya Tablet Fe saat Menstruasi
Variabel Definisi
Operasional
Alat
Ukur
Skala Hasil Ukur
Tingkat pengetahuan
siswi kelas XI
tentang pentingnya
mengkonsumsi tablet
Fe saat menstruasi di
SMA
Muhammadiyah 1
Sragen
Kemampuan siswi
dalam menjawab
pertanyaan tentang
pentingnya
mengkonsumsi
tablet Fe saat
menstruasi
Kuesioner Ordinal a. Baik, bila nilai
responden (x) >
mean + 1 SD
b. Cukup, bila nilai
mean � 1 SD � x
� mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai
responden (x) <
mean � 1 SD
(Riwidikdo, 2010)
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Menurut Hidayat (2007), dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya :
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
43 �
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
yang terdiri atas beberapa kategori.
c. Data entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam master tabel atau database computer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat table
kontigensi.
d. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian
akan menggunakan ilmu statistic terapan yang disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dianalisis. Penelitian deskriptif menggunakan
statistic deskriptif yaitu statistika yang membahas cara-cara meringkas,
menyajikan dan mendiskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah
dimengerti dan lebih mempunyai makna.
2. Analisis data
Menurut Notoatmodjo (2010), ada 3 jenis analisis data yaitu
univariate, bevariate dan multivariate. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis univariate, yaitu pengolahan hasil data yang
bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariate
yaitu distribusi pengetahuan kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen
tentang pentingnya mengkonsunsi tablet Fe saat menstruasi.
44 �
Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
a) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
b) Cukup, bila nilai mean – 1 SD < x < mean + 1 SD
c) Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus :
n
x
x
n
i
i�= 1:
Keterangan :
xi : Nilai dari data
n : Jumlah data
Sedangkan untuk mencari SD (standar deviasi) yaitu dengan rumus :
Adapun rumus untuk memperoleh
skor prosentase adalah :
������������� � �������� ��������������������
������������������ �
������������������
�� ����
Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah siswi tentang pengetahuan
mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi menurut tingkat pengetahuan
adalah :
������������� � ��������������� ����� ����
����������������� ����
( )
1
2
1
1
1
2
−
−
=
�� =
=
n
n
x
x
SD
n
in
i
i
45 �
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus
diperhatikan. Yang perlu diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent
adalah subjek mengerti maksud, tujuan penelitian dan mengetahui
dampaknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data
atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang
terletak di Jl. Raya Sukowati dengan Kotak Pos 108 Sragen dan Kode Pos
57213 Telp (0271) 891946. SMA Muhammadiyah 1 Sragen ini sebelah barat
dan timur dibatasi oleh pemukiman penduduk, sebelah utara dibatasi oleh
persawahan, dan sebelah selatan dibatasi oleh SMK Muhammadiyah 4
Sragen. SMA Muhammadiyah 1 Sragen ini terbagi menjadi 3 tingkat kelas
yaitu kelas X, XI dan XII, kelas XI dan XII terbagi dalam 2 jurusan, yaitu
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dimana
jumlah siswa kelas X sebanyak 205 siswa yang terdiri dari 68 siswa dan 137
siswi, kelas XI sebanyak 219 siswa terdiri dari 85 siswa dan 134 siswi, dan
kelas XII sebanyak 265 siswa yang terdiri dari 86 siswa dan 179 siswi. Jadi
jumlah seluruh siswa SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2012/2013
sebanyak 689 siswa.
B. Hasil Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA
Muhammadiyah 1 Sragen sebanyak 34 siswi. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai mean dan standar deviasi seperti pada tabel 4.1 di bawah ini :
47 �
Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan
Siswi Kelas XI tentang
Pentingnya
Mengkonsumsi Tablet
Fe saat Menstruasi di
SMA Muhammadiyah 1
Sragen
23,79 3,32
Darinilai mean
danstandardeviasitersebutkemudiandihitungkategoripengetahuanresponden,
yaitu :
1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh x > mean + 1 SD
x >23,79 + 3,32
x > 27,11
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden >27,11
2. Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD � x � mean +1 SD
23,79 – 3,32� x � 23,79 + 3,32
20,49 � x � 27,11
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 20,49 � x � 27,11
3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean � 1 SD
x< 23,79 – 3,32
x< 20,47
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden x < 20,47
�
48 �
Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1
Sragen pada tanggal 08 April 2013 s/d 13 April 2013 diperoleh distribusi
frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.2
Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Tentang Pentingnya Mengkonsumsi
Tablet Fe Saat Menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen
No. Pengetahuan Responden Prosentase
1 Baik 4 11,8%
2 Cukup 23 67,6%
3 Kurang 7 20,6%
Jumlah 34 100%
Sumber : Data primer
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan tingkat pengetahuan siswi
kelas XI tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi di SMA
Muhammadiyah 1 Sragen yaitu pada tingkat baik sebanyak 4 siswi (11,8%),
cukup sebanyak 23 siswi (67,6%) dan kurang sebanyak 7 siswi (20,6%). Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan siswi kelas XI
SMA Muhammadiyah 1 Sragen tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe
saat menstruasi terbanyak pada kategori cukup yaitu 23 siswi (67,6%).
C. Pembahasan
Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi di SMA Muhammadiyah
1 Sragen dapat dikategorikan mempunyai pengetahuanbaik sebanyak 4 siswi
(11,8%), cukup sebanyak 23 siswi (67,6%) dan kurang sebanyak 7 siswi
(20,6%).
49 �
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil
penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga) dan
indera penglihatan (mata).Faktor-fakor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang adalah tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, sosial
ekonomi dan umur.
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan
sel darah merah (Path, 2004). Menstruasi adalah perdarahan periodik pada
uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Menstruasi ini merupakan
peristiwa dialami setiap perempuan. Seorang perempuan yang pertama kali
mendapatkan haid adalah pertanda bahwa ia siap bereproduksi atau
menghasilkan keturunan (Bobak, 2004).
Mengingat setiap bulannya wanita mengalami menstruasi yang
berarti juga kehilangan zat besi dalam darah, maka saat menstruasi sangat
dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet tambah darah, sehingga darah yang
hilang mendapat gantinya didalam tubuh. Hal ini dilakukan sebagai upaya
untuk mencegah penyakit anemia (kurang darah). Pengaruh kekurangan zat
besi dapat berdampak buruk bagi siswi, karena dapat menurunkan
kemampuan dan konsentrasi belajar (Path, 2004).
50 �
Untuk responden yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup
sebanyak 23 siswi (67,6%). Hal ini dikarenakan siswi kurang mengerti
tentang pentingnya tablet zat besi (Fe).Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) bagi
Wanita dan Remaja Putri yaituwanita mengalami haid sehingga memerlukan
zat besi untuk mengganti darah yang kurang, wanita hamil, menyusui,
sehingga kebutuhan zat besinya sangat tinggi yang perlu dipersiapkan sedini
mungkin semenjak remaja, mengobati wanita dan remaja putri yang
menderita anemia, meningkatkan kemampuan belajar, kemampuan kerja dan
kualitas sumber daya manusia serta generasi penerus, meningkatkan status
gizi dan kesehatan remaja putri dan wanita (Djaeni, 2004).
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan siswi kelas XI tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat
menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen terbanyak pada kategori cukup
yaitu 23 siswi (67,6%). Pengetahuan siswi kelas XI SMA Muhammadiyah 1
Sragen dalam kategori cukup ini menurut peneliti dipengaruhi oleh informasi
dan pengalaman. Seseorang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas baik dari pendidikan formal
maupun non formal dan sesuatu yang pernah dialami seseorang akan
menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. Begitu juga
dengan lingkungan berpengaruh terhadap masuknya pengetahuan yang dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku siswi.
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang. Bila sesesorang memperoleh banyak
51 �
informasi maka siswi cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan
dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut (Dewi dan Wawan, 2010).
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan yaitu :
1. Kendala
Penelitian ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar
sehingga harus mencari waktu diluar kegiatan pembelajaran.
2. Kelemahan
a. Penelitian ini menggunakan satu variabel saja yaitu tingkat
pengetahuan, sehingga hasil penelitian ini terbatas pada tingkat
pengetahuan saja.
b. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga
responden tidak dapat menjabarkan alasan dari jawabannya dan
hanya terpaku pada jawaban yang ada.
52
BAB V
PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk
mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang pentingnya
mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen, maka
dengan mengambil sampel sebanyak 34 responden, serta berdasarkan penelitian
dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang pentingnya mengkonsumsi
tablet Fe saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dalam
kategori pengetahuan baik 4 siswi ( 11,8% ).
2. Tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang pentingnya mengkonsumsi
tablet Fe saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dalam
kategori pengetahuan cukup 23 siswi ( 67,7% ).
3. Tingkat pengetahuan siswi kelas XI tentang pentingnya mengkonsumsi
tablet Fe saat menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen dalam
kategori pengetahuan kurang 7 siswi ( 20,6% ).
53 �
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan siswi
kelas XI tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi di SMA
Muhammadiyah 1 Sragen, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :
1. Bagi Responden (Siswi SMA)
Diharapkan siswi untuk lebih memperluas pengetahuan tentang tablet Fe
dengan cara mencari informasi yang lebih banyak melalui media
elektronik, media cetak maupun internet.
2. Bagi Institusi Pendidikan
a. Bagi SMA Muhammadiyah 1 Sragen
Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan siswi dan bekerja sama
dengan tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan khususnya
tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi.
b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan menambah sumber bacaan dan referensi terbaru
terutama tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat
menstruasi yang dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan penelitian lebih mendalam
dengan waktu yang lebih lama serta memperhatikan lebih banyak
variabel-variabel yang mempengaruhinya.
54
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Asrinah, S. J. S. 2011. Menstruasi dan Permasalahannya. Yogyakarta : Pustaka
Panasea.
Bobak, 2004. Konsep Dasar Menstruasi.
(http//qittun.blogspot.com/2008/11/konsep-dasar-menstruasi.html.). 28
Oktober 2012.
Dariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Ghalia Indonesia: Bogor
Depkes R.I. 2005. Anemia Gizi dan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk wanita
usia subur. Jakarta : Departemen Kesehatan.
Dewi, M, A, Wawan. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
Dito, A. 2007. Menstruasi pada Remaja. (Netsains.net/author/ditto-
anurogo/2007/05/02/menstruasi-dan-remaja/). 10 November 2012.
Djaeni, A. 2004. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat.
Health, Pro. 2009. Pengetahuan dan Faktor0faktor yang Mempengaruhi. (
http://forbetterhealth.wordpress/2009/04/19/pengetahuan dan faktor-faktor
yang mempengaruhi/). 04 April 2013.
Hidayat, A. A. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba, I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
_____________. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita edisi 2. Jakarta
: EGC.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta.
_____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Path, E. F. 2004. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP.
55 �
Proverawati, A, M, S. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Warna.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia.
___________. 2010. Statistik atau Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Setiawan, Aris. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta : Trans info media.
Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Refika Aditama.
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung :
Alfabeta
Suyanto. 2008. Riset Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia.
Soetdjiningsih. 2010. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta :
CV. Sagung Seto.
Wijanarko. 2007. Remaja dan Anemia.
(http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/remaja-dan-anemia/). 05
November 2012.
Wijiastuti. 2006. Remaja dan Zat Besi.
(http://dawaa.wordpress.com/2009/06/18/gejala-kurang-darah-anemia-zat-besi/).
20 November 2012.
Wikipedia. 2011. Menstruasi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Menstruasi). 07
November 2012.
________. 2012. Menstruasi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Menstruasi). 07
November 2012.
Yusuf. 2006. Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosdakarya.