Upload
yunis-andriani
View
115
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENJAMINAN MUTU
TINJAUAN BUKU
DOSEN PENGAMPU : Dr. C. Rudy
Prihantoro
DISUSUN OLEH
YUNIS ANDRIANI
NO.REG. 7816120892
PROGRAM STUDI PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2013
TINJAUAN BUKU
Judul Buku : Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru
Pengarang : Dr. Rusman, M.Pd
Penerbit/Tempat : Rajawali Pers, Jakarta
Tahun Terbit : April 2011, cetakan ke 3
Jumlah Halaman : xvi + 420 halaman
Jenis Kertas : HVS
Deskripsi Sampul : Warna hijau dengan slide foto horizontal kegiatan belajar
mengajar dikelas pada bagian bawah. Bagian tengah atas logo
penerbit, judul utama huruf berwarna hijau dan warna putih untuk
sub judul. Pada bagian belakang sampul memuat synopsis isi
buku.
Ukuran Buku : 23,8 cm X 15,7 cm X 1,8 cm
Ringkasan
Buku ini terdiri dari 14 bab. Bagian awal buku ini (Bab 1), berupa pendahuluan ,
berisi paparan singkat tentang belajar dan hakikatnya dan apa itu model pembelajaran.
Pada bagian pendahuluan ini penulis juga menyatakan bahwa dalam mempelajari
model-model pembalajaran biasanya didasarkan pada teori belajar yang dikelompokkan
menjadi empat model pembelajaran. Penulis juga mengutip pendapat Joyce dan Weil
yang menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang serta
merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran dikelas atau
diluar kelas.
Pada Bab 2 membahas tentang standar proses satuan pendidikan berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 yang
berisi tentang perencanaan proses pembelajaran,prinsip-prinsip penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran (supervisi) yang dilakukan oleh
kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Pada Bab selanjutnya (Bab 3), berbicara tentang segala sesuatu tentang guru
yang menjadi ujung tombak pendidikan. Disini dibahas mengenai pentingnya menjadi
guru profesional, syarat-syarat menjadi guru profesional, kompetensi dan keterampilan
yang harus dimiliki guru sebagai tenaga profesional. Pada bagian akhir bab 3 ini
dilampirkan kode etik guru lengkap dengan pasal-pasalnya serta Format-Format
( Penilaian kinerja guru dan penilaian guru terhadap siswa dalam proses belajar
mengajar). Dalam kaitannya dengan kurikulum, pada buku ini juga dibahas mengenai
peran guru sebagai pengembang kurikulum dan pengimplementasi kurikulum dalam
pembelajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran. Pemilihan dan
penerapan model pembelajaran yang sesuai dan baik,akan berimplikasi pada
penjaminan mutu pendidikan.
Bab 4 sampai bab 14 dibahas mengenai model-model desain pembelajaran dan
model-model pembelajaran. Dalam buku ini dibahas dengan cukup mendetail deskripsi
dan langkah-langkah masing-masing model, lengkap dengan kelebihan dan kelemahan
masing-masing model. Model-model pembelajaran ini berangkat dari 2 pendekatan
pembelajaran yaitu : pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered approaches) dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered approaches). Ada 4 model desain pembelajaran, 4 model
pembelajaran berdasarkan teori dan 9 model pembelajaran yang dibahas dalam buku
ini. Empat desain pembelajaran tersebut adalah : 1) Model PPSI (Prosedur
Pengembangan Sistem Instrruksional), 2) Model Glasser, 3) Model Jerold E. Kemp, 4)
Model Gerlach dan Ely. Empat model pembelajaran berdasarkan teori yaitu : 1) Model
interaksi sosial, 2) Model pemrosesan informasi, 3) Model personal, dan 4) Model
modifikasi tingkah laku. Sembilan model pembelajaran yang dibahas dalam buku ini
yaitu : 1) Model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), 2) Model
pembelajaran kooperatif, 3) Model pembelajaran berbasis masalah (PBM), 4) Model
pembelajaran tematik, 5) Model pembelajaran berbasis computer, 6) Model PAKEM
(Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, 7) Model pembelajaran berbasis
web, 8) Model pembelajaran mandiri dan 9) Model lesson study.
Analisis Isi Buku
Buku ini cukup membantu guru untuk menambah pengetahuan dan panduan
mengenai seluk beluk tugas profesional guru, yang tugas utamanya adalah mengajar,
sehingga dituntut untuk mempunyai kompetensi dalam menjalankan tugasnya, terutama
dalam mengembangkan dan menerapkan model-model pembelajaran didalam kelas.
Penjelasan mengenai guru profesional cukup lengkap, mulai dari syarat-syarat seorang
guru yang dapat dikatakan profesional, kompetensi apa yang harus dimiliki oleh
seorang guru, penilaian kinerja guru, format penilaian kinerja guru serta format
pengembangan silabus dan RPP. Buku ini juga memuat pasal-pasal kode etik guru
yang bisa menjadi pengetahuan bagi guru yang biasanya terbiasa dengan paradigm
dan kebiasaan lama dalam mengajar tanpa “peduli” dengan kode etik guru.
Pada bagian awal buku, penulis mencoba memberikan pencerahan bahwasanya
guru memiliki peranan yang vital dalam dunia pendidikan, tugas guru bukan hanya
mengajar yang menyajikan materi dan melakukan evaluasi, tetapi juga sebagai teladan,
agen peubah dan “pencetak” generasi masa depan yang berkarakter kuat sehingga
dapat membangun bangsa yang kuat pula. Selain mengajar dikelas, tugas utama guru
adalah mendidik, membimbing,melatih dan mengembangkan kurikulum. Dalam
pengembangan kurikulum ini, guru hendaknya memiliki pengetahuan yang luas tentang
kurikulum dan landasan kependidikan. Penulis juga menekankan pentingnya seorang
guru memiliki empat kompetensi (pedagogik, kepribadian,sosial dan profesional) dalam
menjalankan tugasnya agar dapat meningkatkan kualitas peserta didik, sehingga dapat
memanfaatkan ilmu yang dimilikinya. Dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
Penulis juga menjabarkan peran guru sebagai pengembang kurikulum (hal 65-
70), pada bagian ini sekilas penulis menjelaskan apa yang dimaksud dengan kurikulum.
Untuk pengertian kurikulum ini penulis sepakat dengan pandangan modern tentang
kurikulum yang dikemukakan oleh Doll (1974),Tanner and Tanner (1980) dan Miller and
Saller (1985) yang pada intinya menyatakan bahwa kurikulum tidak hanya terbatas
pada mata pelajaran yang diberikan tettapi juga menyangkut pengalaman belajar,
seperti kebiasaan, moral, sikap dan lain sebagainya (hal 66). Penulis juga mengutip
pendapat Miller dan Saller yang dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum
sesungguhnya terjadi pada saat proses belajar mengajar. Sehingga dapat dikatakan
bahwa kurikulum dalam dimensi kegiatan adalah sebagai manifestasi dari upaya untuk
mewujudkan kurikulum yang masih berupa dokumen tertulis menjadi aktual dalam
serangkaian aktivitas belajar mengajar. Dalam pembahasan ini penulis
mengelompokkan tiga aktivitas guru sebagai pengembang kurikulum yaitu aktivitas guru
dalam: merencanakan kurikulum,melaksanakan kurikulum dan menilai kurikulum.
Masing-masing dibahas oleh penulis dengan cukup jelas dan lengkap disertai dengan
pendapat para penulis dan pakar pendidikan, secara tidak langsung penulis juga
mencoba menghubungkan peran guru dalam mengembangkan kurikulum tersebut
dengan kompetensi propfesional guru.
Buku ini mencoba mengupas secara lengkap mengenai proses satuan
pendidikan yang menjadi inti dari pendidikan itu sendiri. Selain dibahas mengenai
semua hal yang menyangkut tugas profesional guru, buku ini juga menghadirkan
pentingnya pemantauan atau supervisi terhadap guru. Supervisi atau pemantauan
yang menjadi tugas kepala sekolah dan pengawas menjadi salah satu komponen
penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam membahas mengenai
pemantauan yang dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas satuan pendidikan,
penulis mencoba untuk mengajak pembaca keluar dari anggapan lama yang
memposisikan guru sebagai objek pasif yang selalu dicari kesalahan atau
kekurangannya saat pelaksanaan proses pembelajaran dikelas dan akan “dihakimi”
segala kekurangan-kekurangannya tanpa melalui pendekatan humanis. Penulis
menekankan bahwa sebagai pemantau atau supervisor, kepala sekolah dan pengawas
sekolah saat melakukan supervisi dikelas,hendaknya mengamati dengan sungguh-
sungguh apa yang dilakukan guru dikelas dan apa yang seharusnya dilakukan guru
dikelas, kemudian dievaluasi secara bersama-sama dengan melibatkan guru yang
bersangkutan untuk dicari solusinya.
Pada bahasan mengenai model-model pembelajaran, penulis membahas secara
cukup lengkap, mulai dari model pembelajaran yang diterapkan sejak tahun 1975
sampai sekarang. Penulis mengutip beberapa pendapat para pengarang buku dan
pakar pendidikan mengenai pengertian model pembelajaran, pendekatan-pendekatan
dalam pembelajaran, dasar/pertimbangan memilih model pembelajaran dan pola-pola
pembelajaran serta ciri-ciri model pembelajaran. Selain memaparkan mengenai teori
dan konsep model pembelajaran, penulis juga mengajak untuk menelusuri sejarah
model-model pembelajaran yang pernah diterapkan diIndonesia secara singkat.
Dibagian ini penulis memberikan pemahaman pada pembaca bahwasanya model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum.
Kelebihan lain dari buku ini adalah pada setiap pokok bahasan dan pada setiap
model pembelajaran yang dibahas memuat kesimpulan. Selain itu, setiap
pembelajaran yang dibahas memuat latar belakang lahirnya model pembelajaran
tersebut, langkah-langkah penerapannya dikelas dan telaah singkat mengenai model
pembelajaran tersebut. Bahasa yang mudah dipahami menjadi nilai tambah bagi buku
ini. Selain model-model pembelajaran yang telah diterapkan di Indonesia penulis juga
memaparkan model-model pembelajaran yang telah diterapkan dinegara lain.
Dalam membahas penerapan model-model pembelajaran penulis mencoba untuk
menyelami,kemudian memaparkan karakteristik model-model pembelajaran tersebut.
Disamping itu penulis juga menekankan bahwa penerapan model pembelajaran yang
dipilih guru untuk diterapkan dikelas sebagai salah satu bagian penting dalam
pengembangan dan implementasi kurikulum, bahkan secara tidak langsung penulis
mengajak guru agar dapat berpikir kritis dan mengkritisi kesalahan-kesalahan yang
terjadi dalam praktik pelaksanaan kurikulum dilapangan khususnya dalam penerapan
model-model pembelajaran.
Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) penulis secara khusus
memasukkan bahasan perencanaan kurikulum dan pengembangan kurikulum .
Perencanaan kurikulum merupakan awal dari pengembangan kurikulum yang berpijak
pada tujuan program kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, Penulis
membaginya dalam 3 level yaitu mega level, makro level dan mikro level. Masing-
masing level ini berisi teknis pelaksanaan pengembangan kurikulum yang
diimplementasikan pada model pembelajaran PBM.
Tentang penjaminan mutu pendidikan pada buku ini memang tidak diungkapkan
secara eksplisit, hanya saja jika ditelaah masing-masing model pembelajaran yang
dipaparkan penulis memiliki kontribusi terhadap penjaminan mutu pendidikan.
Sebagaimana yang tercantum dalam peraturan menteri pendidikan nasional no. 63
tahun 2009 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan pada bagian 3 pasal 3 bagian
1 b, bahwa paradigma penjaminan mutu pendidikan adalah pembelajaran sepanjang
hayat berpusat pada peserta didik yang memperlakukan, memfasilitasi, dan mendorong
peserta didik menjadi insan pembelajar mandiri yang kreatif, inovatif, dan
berkewirausahaan; dan bagian 1c : pendidikan untuk perkembangan, pengembangan,
dan/atau pembangunan berkelanjutan (education for sustainable development), yaitu
pendidikan yang mampu mengembangkan peserta didik menjadi rahmat bagi sekalian
alam. Berdasarkan paradigma tersebut model-model pembelajaran yang dipaparkan
pada buku ini telah mengarah pada paradigma tersebut, terutama pendekatan
pembelajaran student centered atau pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa
disini bukan sebagai objek tapi sebaliknya sebagai subjek dalam pembelajaran, dengan
active learning, siswa akan dapat memiliki pengalaman belajar dan menemukan sendiri
konsep yang mereka pelajari. Guru hanya sebagai fasilitator dan mengarahkan siswa,
dengan model pembelajaran melalui pendekatan yang berpusat pada siswa, akan
banyak menggali potensi-potensi yang dimiliki siswa,, memandirikannya dalam
belajar,sehingga mendorong mereka menjadi aktif,kreatif dan inovatif. Dengan
demikian belajar bukan lagi suatu keterpaksaan atau kewajiban tetapi belajar menjadi
suatu kebutuhan. Konsep belajar yang merupakan suatu kebutuhan membuat mereka
akan terus belajar sepanjang hayat, dan memanfaatkan ilmu hasil belajar tersebut
untuk orang lain dan semesta alam.
Beberapa kelemahan buku ini adalah penulis memaparkan secara berulang
mengenai keterampilan dasar yang harus dimiliki guru, yang dijelaskan pada bahasan
keterampilan dasar mengajar guru pada hal 80 dan diulang lagi pembahasannya pada
keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran hal 117, walaupun pada pemaparannya
terdapat sedikit perbedaan, namun kesan pengulangan bahasan terasa kental,sehingga
dapat membuat pembaca merasa bosan. Selain itu penulis kurang memberikan porsi
yang seimbang untuk membahas setiap model-model pembelajaran. Beberapa model
pembelajaran dibahas lengkap, sementara model pembelajaran yang lain dibahas tidak
terlalu mendetail, sebagai contoh, penulis membahas dengan mendetail mengenai
model pembelajaran Gerlach dan Ely dan model pembelajaran Jerold E. Kemp lengkap
dengan kelebihan dan kekurangannya serta desainnya. Selain itu penulis juga
membahas dengan panjang model pembelajaran tematik dan model pembelajaran
lesson study . Sementara pembahasan mengenai model-model pembelajaran
kooperatif dan model-model pembelajaran mandiri dibahas dengan cukup
singkat,hanya beberapa model saja yang dibahas sementara masih ada model
pembelajaran lain yang termasuk dalam model pembelajaran kooperatif dan mandiri
tidak dibahas.
Selain itu dalam buku ini juga belum ditampilkan desain setiap model-model
pembelajaran, hanya beberapa saja yang disajikan desain modelnya. Bila penulis
dapat menyajikan desain setiap model pembelajaran, akan sangat membantu guru
untuk dapat mempelajari dan menerapkan model pembelajaran tersebut. Penulis juga
belum secara keseluruhan menyajikan kelebihan dan kekurangan masing-masing
model pembelajaran. Hanya beberapa model saja yang dipaparkan mengenai
kelebihan dan kekurangannya. Walaupun penulis telah memaparkan mengenai
implementasi kurikulum dan penjaminan mutu pendidikan pada setiap pokok bahasan
pada buku ini, terutama yang berhubungan dengan tugas dan peran guru serta
penerapan model-model pembelajaran, namun penekanan tersebut terasa kurang
tajam dan gamblang, hanya pada pembahasan model PBM (Pembelajaran Berbasis
Masalah), penulis membahas secara jelas tentang pengembangan dan implementasi
kurikulum.
Secara keseluruhan buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan
panduan bagi guru untuk dapat menjadi guru yang profesional dan menyenangkan
serta kreatif dengan menerapkan dan mengembangkan model-model pembelajaran
yang bervariasi, sehingga anggapan negatif terhadap guru selama ini perlahan-lahan
dapat berubah menjadi positif dan profesi guru menjadi profesi yang diperhitungkan dan
bermartabat. Melalui buku ini juga penulis mengajak guru berperan sebagai
pengembang dan pengimplementasi kurikulum dengan menerapkan model-model
pembelajaran dikelas yang sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Makin
sadarnya guru akan tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak bangsa,mutu
pendidikan akan dapat meningkat, karena kegiatan pembelajaran dikelas yang tidak
dapat dilepaskan dengan penerapan model pembelajaran, merupakan salah satu
komponen dalam penjaminan mutu pendidikan. Dengan penerapan model
pembelajaran yang sesuai dan baik,maka tujuan pembelajaran dan tujuan nasional
pendidikan akan dapat tercapai.
Manfaat
Buku ini perlu dibaca oleh praktisi pendidikan, bukan hanya guru tapi juga
kepala sekolah dan pengawas sekolah karena beberapa hal berikut :
1. Bermanfaat untuk memahami profesi guru yang ideal
2. Sebagai salah satu acuan untuk memahami dan menerapkan model-model
pembelajaran.
3. Memberikan pencerahan bagi guru, kepala sekolah dan pengawas dengan
menyajikan hal-hal yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran dan
pentingnya proses pembelajaran tersebut dikelola dengan baik.
4. Bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah buku ini juga bermanfaat untuk
menambah wawasan yang dapat dibagi dengan guru-guru sebagai binaannya, selain
itu dalam buku ini juga memuat tentang pentingnya pemantauan yang dilakukan oleh
kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan.
5. Membuka wawasan bagi guru tentang perannya sebagai pengembang dan
pengimplementasi kurikulum serta sebagai salah satu komponen dalam penjaminan
mutu pendidikan.
6. Bagi mahasiswa calon guru dan mahasiswa kependidikan S1, S2, S3, buku ini
bermanfaat untuk mendalami dan membantu memahami model-model pembelajaran.
7. Buku ini juga memuat pesan moral yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan
bahwasanya proses pembelajaran merupakan proses membentuk generasi masa
depan yang mempunyai karakter kuat untuk membangun sebuah bangsa dan
peradaban.
FOTO SAMPUL DEPAN SAMPUL BELAKANG