13
Ny.M (45 tahun) datang ke RST bersama suaminya dengan membawa surat rujukan dari bidan. Tertulis disurat status obstetri G6P4A1H37 mg dengan susp.solusio plasenta. Saat wawancara, klien mengeluh mengalami perdarahan melalui vagina berwarna kehitaman sejak tadi malam, disertai nyeri dan kram pada perut yang terus menerus serta janin bergerak aktif. Klien berfikir akan segera melahirkan dan datang ke bidan dekat rumah keesokan paginya, tapi klien justru dirujuk ke RS. Klien menceritakan selama kehamilan ini baru memeriksakan kehamilannya sekali, yaitu pada saat dinyatakan (+) hamil 12 mg oleh bidan. Setelah itu tidak pernah lagi memeriksakan kehamilan karena ini bukan kehamilan yang pertama. Sebelum kehamilan ini, klien mempunyao riwayat perdarahan dan mengalami keguguran pada usia kehamilan 16 mg. Selama pemeriksaan fisik perawat mencatat TTV sebagai berikut : TD=80/55 mmHg, N=110x/Mnt, P= 28x/Mnt, S= 36 , uterus keras , tegang, seperti papan, nyeri tekan (+), TFU=36 cm, His (-), DJJ dan palpasi janin sulit. Klien terlihat pucat, lemah, tampak kesakitan, kulit teraba dingin, konjungtiva anemis, pembalut penuh dengan darah berwarna kehitaman. Klien kemudian melakukan pemeriksaan USG dan terlihat solusio plasenta partialis dengan hematoma, DJJ 82x/Mnt, aktifitas janin lemah, perdarahan aktif (+)

Tinjauan Kasus Solutio Plasem

Embed Size (px)

Citation preview

Ny.M (45 tahun) datang ke RST bersama suaminya dengan membawa surat rujukan dari bidan. Tertulis disurat status obstetri G6P4A1H37 mg dengan susp.solusio plasenta. Saat wawancara, klien mengeluh mengalami perdarahan melalui vagina berwarna kehitaman sejak tadi malam, disertai nyeri dan kram pada perut yang terus menerus serta janin bergerak aktif. Klien berfikir akan segera melahirkan dan datang ke bidan dekat rumah keesokan paginya, tapi klien justru dirujuk ke RS.Klien menceritakan selama kehamilan ini baru memeriksakan kehamilannya sekali, yaitu pada saat dinyatakan (+) hamil 12 mg oleh bidan. Setelah itu tidak pernah lagi memeriksakan kehamilan karena ini bukan kehamilan yang pertama. Sebelum kehamilan ini, klien mempunyao riwayat perdarahan dan mengalami keguguran pada usia kehamilan 16 mg.Selama pemeriksaan fisik perawat mencatat TTV sebagai berikut : TD=80/55 mmHg, N=110x/Mnt, P= 28x/Mnt, S= 36, uterus keras , tegang, seperti papan, nyeri tekan (+), TFU=36 cm, His (-), DJJ dan palpasi janin sulit. Klien terlihat pucat, lemah, tampak kesakitan, kulit teraba dingin, konjungtiva anemis, pembalut penuh dengan darah berwarna kehitaman.Klien kemudian melakukan pemeriksaan USG dan terlihat solusio plasenta partialis dengan hematoma, DJJ 82x/Mnt, aktifitas janin lemah, perdarahan aktif (+)

C. Analisa DataDataMasalahEtiologi

Data Subjektif1.Klien mengeluh mengalami perdarahan melalui vagina berwarna kehitaman sejak tadi malam2.Klien mengatakan mempunyai riwayat perdarahan pada kehamilan sebelumnyaData Objektif1.TTV : TD= 80/55 mmHgNadi : 110x/menitRR : 28x/menitSuhu: 36oC2.Klien terlihat pucat, lemah3.Kulit klien teraba dingin4.TFU = 36 cm5.Konjungtiva anemis6.Pembalut penuh dengan darah berwarna kehitaman7.Hasil pemeriksaan USG terlihat solusio plasenta parsialis dengan hematoma8.Perdarahan aktif (+)

Data tambahan1.Dari inspekulo, tampak darah mengalir dari ostium berwarna merah kehitaman2.Hb (6,8 g/dL)3.turunnya kadar fibrinogen (106 mg/L), dan meningkatnya kadar D-dimer (2,0 mg/L).Kekurangan volume cairanPerdarahan terus menerus

Data Subjektif1.Klien mengeluhnyeri dan keram pada perut yang terus-menerusData Objektif1.Tertulis di surat status obstetric G6P4A1H37 minggu (gestasi ke 6, pastus 4 kali, abortus 1 kali dan sekarang usia kehamilan 37 minggu)dengan suspect solusio plasenta2.TTV : nadi = 110 x/menitRR = 28x/menit3.Uterus keras4.Uterus Tegang seperti papan5.Nyeri tekan +6.Klien tampak kesakitan7.Hasil pemeriksaan USG terlihat solusio plasenta parsialis dengan hematomaGangguan Rasa nyaman : nyeri (akut)Trauma jaringan

Data Subjektif1.Klien mengeluh janin yang ada didalam kandungannya bergerak aktifData Objektif1.Tertulis di surat status obstetric G6P4A1H37 minggu (gestasi ke 6, pastus 4 kali, abortus 1 kali dan sekarang usia kehamilan 37 minggu)dengan suspect solusio plasenta2.Dari hasil pemeriksaan fisik : His (- ), DJJ dan palpasi janin sulit3.Dari hasil pemeriksaan USG : DJJ = 82 x /menit , Aktivitas janin lemahResiko gawat janinSolusio plasenta

D.Diagnosa Keperawatan1.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan terus menerus2.Gangguan Rasa nyaman : nyeri (akut) berhubungan dengan trauma jaringan3.Resiko gawat janin berhubungan dengan solusio plasenta

E.Rencana Asuhan KeperawatanDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan terus menerusTujuan :Setelah dilakukan perawatanselama 1 x 24jam kekurangan volume cairan teratasiKriteria Hasil :1.Keadaan umum baik2.Perdarahan yang keluar 200 ml3.Tinggi fundus uteri1.Monitor intake dan output setiap 5-10 menit2.Monitor tanda vital TD 120/80 mmHg, nadi: 88 x/menit, RR 22 24 x/menit, suhu 36-37 C)3.Lakukan masage uterus dengan satu tangan sertatangan lainnya diletakan diatas simpisis.4.Batasi pemeriksaan vagina dan rectumKolaborasi1.Infus atau cairan intravena2.Antibiotik3.Transfusi whole blood ( bila perlu )1.Perubahan output merupakan tanda adanya gangguan fungsi ginjal2.Perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan semakin hebat3.Merangsang kontraksi uterus dan membantu pelepasan placenta, satu tangan diatas simpisismencegah terjadinya inversio uteri4.Trauma meningkat terjadi perdarahan yang lebih hebat, bila terjadi laserasi pada serviks / perineumatau terdapat hematomKolaborasi1.Merangsang kontraksi uterus danmengontrol perdarahan2.Mencegah infeksi yang mungkin terjadi3.Membantu menormalkan volume cairan tubuh.

Gangguan Rasa nyaman : nyeri (akut) berhubungan dengan trauma jaringanTujuan:Setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam nyeri berkurangKriteria Hasil :1.klien akan mengungkapkan penatalaksanaan atau reduksi nyeri2.Uterus tidakTegang seperti papan3.Nyeri tekan (-)4.Klien tidak terlihat kesakitan1.Bantu dengan penggunaan tekhnik pernafasan2.Anjurkan klien untuk menggunakan teknik relaksasi.Berikan instruksi bila perlu.3.Berikan tindakan kenyamanan (pijatan, gosokan punggung, sandaran bantal, pemebrian kompres sejuk, dll)4.Kolaborasi memberikan sedatif sesuai dosis1.mendorong relaksasi dan memberikan klien cara mengatasi dan mengontrol tingkat nyeri.2.relaksasi dapat membantu menurunkan tegangan dan rasa takut, yang memperberat nyeri.3.meningkatkan relaksasi dan meningkatkan kooping dan kontrol klien.4.meningkatkan kenyamanan dengan memblok impuls nyeri.

Resiko gawat janin berhubungan dengan solusio plasentaTujuan :Setelah dilakukan perawatan 3- 4 jam tidak terjadi kondisi gawat janinKriteria Hasil :1.DJJ dalam batas normal (120-160 x /menit)2.His +3.Bayi lahir dengan selamat4.gerakan janin normal1.Istirahatkan ibu2.Anjurkan ibu agar tidur miring ke kiri3.Pantau tekanan darah ibu4.Memantau bunyi jantung ibu1.dengan mengistirahatkan ibu diharapkan metabolism tubuh menurun dan peredaran darah ke placenta menjadi adekuat, sehingga kebutuhan O2 untuk janin dapat dipenuhi2.dengan tidur miring ke kiri diharapkan vena cava dibagian kanan tidak tertekan oleh uterus yang membesar sehingga aliran darah ke placenta menjadi lancar3.untuk mengetahui keadaan aliran darah ke placenta seperti tekanan darah tinggi, aliran darah ke placenta berkurang, sehingga suplai oksigen ke janin berkurang.4.dapat mengetahui keadaan jantung janin lemah atau menurukan menandakan suplai O2 ke placenta berkurang sehingga dapat direncanakan tindakan selanjutnya.

F.Implementasi dan Evaluasi SOAP dari Diagnosa UtamaTanggal/jamDiagnosa KeperawatanImplementasiEvaluasi

19-02-2012Jam 11.00Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan terus menerus1.Memonitor intake dan output setiap 5-10 menit karena perubahan output merupakan tanda adanya gangguan fungsi ginjal2.Memonitor tanda vital karena perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan semakin hebat5.Melakukan masage uterus dengan satu tangan serta tangan lainnya diletakan diatas simpisis untuk Merangsang kontraksi uterus dan membantu pelepasan placenta, satu tangan diatas simpisismencegah terjadinya inversio uteri3.Membatasi pemeriksaan vagina dan rectum karenatrauma meningkat terjadi perdarahan yang lebih hebat, bila terjadi laserasi pada serviks / perineumatau terdapat hematomKolaborasi1.Berkolaborasi dalam pemberian Infus atau cairan intravena karena merangsang kontraksi uterus danmengontrol perdarahan2.Memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi yang mungkin terjadi3.Transfusi whole blood (bila perlu) karena Membantu menormalkan volume cairan tubuhS : klien mengatakan perdarahan yang keluar dari vagina sudah berkurang.O : TTV dalam batas normalA : masalah kekurangan volume cairan teratasi sebagianP : pertahankan balance cairan tubuh klien