7
TINJAUAN PUSTAKA Susu Pasteurisasi Pasteurisasi pada susu pertama kali dilakukan oleh Franz vonSoxhlet pada tahun 1886. Susu pasteurisasi atau dikenal dengan istilah pasteurized milk adalah produk susu yang diperoleh dari hasil pemanasan susu pada suhu minimum161°F. selama minimum 15 detik, segera dikemas pada kondisi yang bersih dan terjaga sanitasinya. Ada beberapa bakteri yang bertahan pada suhu pasteurisasi, dalam jumlah sedikit, namun dipertimbangkan tidak berbahaya dan tidak akan merusak susu selama kondisi pendinginan yang normal (Shearer, dkk., 1992). Produk hasil pasteurisasi bila disimpan pada suhu kamar hanya bertahan 1-2 hari, sedangkan jika disimpan pada suhu rendah dapat bertahan selama 1 minggu 19 (Sarinengsih, 2009). Penerimaan Konsumen Penerimaan konsumen merupakan sikap positif konsumen terhadap sebuah inovasi dan niat konsumen dalam mengkonsumsi produk atau layanan tersebut. (Vergragt, 2006). Moskowitz et al. (2012) mendefinisikan penerimaan konsumen sebagai suatu pengalamanm atau fitur dari pengalaman, ditandai dengan sikap positif terhadap produk, dan/atau pemnafaatan aktual produk oleh konsumen. Menurut Kotler (2002) ada 4 faktor yang mempengaruhi proses penerimaan yaitu:

TINJAUAN PUSTAKA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SUSU PASTEURISASI

Citation preview

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

Susu Pasteurisasi

Pasteurisasi pada susu pertama kali dilakukan oleh Franz vonSoxhlet pada tahun 1886.

Susu pasteurisasi atau dikenal dengan istilah pasteurized milk adalah produk susu yang diperoleh

dari hasil pemanasan susu pada suhu minimum161°F. selama minimum 15 detik, segera dikemas

pada kondisi yang bersih dan terjaga sanitasinya. Ada beberapa bakteri yang bertahan pada suhu

pasteurisasi, dalam jumlah sedikit, namun dipertimbangkan tidak berbahaya dan tidak akan

merusak susu selama kondisi pendinginan yang normal (Shearer, dkk., 1992). Produk hasil

pasteurisasi bila disimpan pada suhu kamar hanya bertahan 1-2 hari, sedangkan jika disimpan

pada suhu rendah dapat bertahan selama 1 minggu 19 (Sarinengsih, 2009).

Penerimaan Konsumen

Penerimaan konsumen merupakan sikap positif konsumen terhadap sebuah inovasi dan

niat konsumen dalam mengkonsumsi produk atau layanan tersebut. (Vergragt, 2006). Moskowitz

et al. (2012) mendefinisikan penerimaan konsumen sebagai suatu pengalamanm atau fitur dari

pengalaman, ditandai dengan sikap positif terhadap produk, dan/atau pemnafaatan aktual produk

oleh konsumen.

Menurut Kotler (2002) ada 4 faktor yang mempengaruhi proses penerimaan yaitu:

1. Kesiapan orang-orang untuk mencoba produk baru sangat berbeda. Sampai titik mana

seseorang lebih dini menerima gagasan baru dibandingkan anggota masyarakat lainnya.

2. Pengaruh pribadi dalam penerimaan produk baru. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh

seseorang terhadap orang lain dalam hal probabilitas sikap dan pembelian.

3. Karakteristik inovasi mempengaruhi tingkat penerimaannya. Beberapa produk dapat

langsung disukai, sedangkan produk lain memerlukan waktu yang lama untuk diterima.

Ada 5 karakteristik yang sangat penting yang mempengaruhi tingkat penerimaan suatu

inovasi yaitu:

a. Keunggulan relatif (relative advantage)

Sampai tingkat mana inovasi itu tampak lebih unggul daripada produk yang sudah ada.

b. Kesesuaian (compatibility)

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA

Yaitu sejauh mana inovasi tersebut sesuai dengan nilai dan pengalaman perorangan dalam

masyarakat.

c. Kerumitan (complexity)

d. Yaitu sejauh mana inovasi itu relatif sukar dimengerti atau digunakan.

e. Kemampuan berkomunikasi (communicability)

Yaitu sampai sejauh mana manfaat yang diperoleh dari penggunaan inovasi tersebut dapat

diamati atau dijelaskan kepada orang lain.

4. Perbedaan kesiapan organisasi untuk mencoba produk baru. Penerimaan (adopsi) akan

terkait dengan berbagai variabel di lingkungan organisasi (kemajuan masyarakat,

pendapatan masyarakat), organisasi itu sendiri (ukuran, laba, tekanan untuk berubah) dan

pengelolaannya (level pendidikan, umur, kecanggihannya).

Minat Beli

Minat merupakan aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan (afektif) dan

pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan. Minat beli dapat diartikan

sebagai suatu sikap senang terhadap objek yang membuat individu berusaha untuk

mendapatkan objek tersebut dengan cara membayar dengan uang atau dengan pengorbanan

(Schiffman & Kanuk ,1997).

Sedangkan pengertian minat beli konsumen menurut Kotler (2005:205) adalah sesuatu

yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul

ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk

membeli agar dapat memilikinya (Kotler, 2005:205).

Menurut E. Jerome Mc. Carthy (2002:298): Minat beli merupakandorongan yang

timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan

kebutuhannya.

Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu sikap

senang yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya sehingga

menimbulkan dorongan seseorang untuk membeli produk sesuai dengan kebutuhannya.

Menurut Ferdinand (2002:129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator

sebagai berikut:

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA

2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada

orang lain.

3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki

prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi

sesuatu dengan produk prefrensinya.

4. Minta eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari

informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung

sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Atribut Produk

Kotler dan Amstrong (2001:354) menyatakan bahwa atribut produk adalah

pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.

Manfaat ini dikomunikasikan dan diserahkan melalui atribut produk yang meliputi kualitas,

fitur dan desain (rancangan). Suatu atribut produk dapat menentukan tingkat kepuasan

konsumen. Konsumen mencoba untuk memuaskan suatu kebutuhan (need) dengan cara

mencari beberapa manfaat (benefit) dari produk. Konsumen melihat sebuah produk sebagai

kumpulan atribut dengan kemampua yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang

dicari dan memuaskan kebutuhannya. Atribut yang menarik bagi pembeli berbeda-beda

untuk setiap produk. Konsumen membedakan atribut produk yang dicarinya berdasarkan

relevan atau menonjolnya. Mereka akan membayar suatu produk yang mereka anggap paling

menarik dan memberikan manfaat bagi mereka.

Menurut Tjiptono (2007) atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang

penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Kemudian

menurut Kotler dan Amstrong (2003) atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau

jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.

a. Merek adalah sesuatu yang ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang

atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk  penjual dapat dalam bentuk

nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut. Dalam

melakukan pembelian konsumen tidak hanyamemperhatikan macam dari produk. Merek

yang baik adalah merek yang mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu, adapun

karakteristik merek yang baik adalah :

1. Mengingatkan suatu tentang karakteristik produk dan kegunaannya.

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA

2. Mudah dieja, dibaca dan diingat.

3. Bisa diadaptasi oleh produk-produk baru yang mungkin ditambahkandilini produk.

4. Bisa didaftarkan dan dilindungi hak paten.

b. Kemasan sebuah produk merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi banyaknya

penjualan atau minatnya konsumen terhadap produk tersebut.$eberapa unsur yang

mempengaruhi penjualan produk seperti kualitas produk, pelayanan, pemasaran, dan

kemasan juga saling mendukung satu sama lain.

c. Label adalah setiap keterangan mengenai barang yang dapat berupagambar, tulisan atau

kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan

pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku yang disertakan pada produk,dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau

merupakan bagian kemasan kegunaan label adalah memberikan infomasi yang benar, jelas

dan lengkap baik mengenai kuantitas, isi, kualitas maupun hal-hal lain yang diperlukan

mengenai barang yang diperdagangkan. label bagi konsumen adalah konsumen akan

memperoleh informasi yang benar, jelas dan baik mengenaikuantitas, isi, kualitas mengenai

barang:jasa beredar dan dapat menentukan pilihan sebelum membeli atau mengkonsumsi

barang dan jasa.

d. Jaminan atau garansi merupakan pelayanan purna jual yang berbentuk janji produsen kepada

konsumennya, dimana para konsumen akan diberikan ganti rugiatau apabila ternyata

produknya tidak berfungsi sebagaimana yang dijanjikan. Jaminan dapat meliputi diantaranya

:

1. Kualitas produk

2. Perawatan

3. Reparasi

4. Ganti rugi (ditukar/uang kembali)

e. Aroma susu mudah berubah dari yang dikehendaki menjadi aroma yang tidak dikehendaki,

hal ini dipengaruhi oleh sifat lemak susu yang mudah menyerap bau disekitarnya. Nurwanto

(2009) menyatakan bahwa bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah

bila terkena benda-benda tertentu.

f. Rasa bagi sebagian besar orang merupakan atribut mutu yang paling penting dalam

menetukan tingkat penerimaan terhadap produk yang bersangkutan. Rasa didefinisikan oleh

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA

DeMan (1997) sebagai perasaan yang dihasilkan oleh sesuatu yang dimasukkan ke mulut

kemudian dirasakan oleh indera perasa pada suhu mulut.

g. Warna merupakan salah satu faktor yang penting bagi makanan. Bersama-sama dengan bau,

rasa dan tekstur, warna memegang peranan penting dalam penerimaan makanan. Warna bisa

menjadi parameter mutu pertama yang dipertimbangkan oleh konsumen sebelum menilai

mutu organoleptik lainnya (Rahayu, 2001).