4
National Kidney Foundation merekomendasikan tiga tes sederhana untuk skrining penyakit ginjal: tekanan darah pengukuran, cek spot untuk protein atau albumin dalam urin, dan perhitungan laju filtrasi glomerulus (GFR ) berdasarkan pengukuran kreatinin serum. Mengukur urea nitrogen dalam darah memberikan informasi tambahan (NIDDK, 2009). Parameter Pemeriksaan Fungsi Ginjal 1. Ureum urine Ureum adalah suatu molekul kecil yang mudah mendifusi ke dalamcairan ekstrasel, tetapi pada akhirnya dipekatkan dalm urin dan diekskresikan.Jika keseimbangan nitrogen dalam keadaan mantap ekskresi ureum kira-kira 25mg per hari (Widman K, 1995), ureum merupakan produk akhir dari metabolism e nitrogen yang penting pada manusia, yang disintesis dari ammonia, karbondioksida dan nitrogen amida aspartat (Murray dkk., 1999). Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam aminoyang telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dandiekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg 40 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normalprotein yang di makan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum(Murray dkk., 1999). 2. Kreatinin urine Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot

tinjauan pustaka bioklin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pustaka biokimia klinik

Citation preview

Page 1: tinjauan pustaka bioklin

National Kidney Foundation merekomendasikan tiga tes sederhana untuk skrining

penyakit ginjal: tekanan darah pengukuran, cek spot untuk protein atau albumin dalam

urin, dan perhitungan laju filtrasi glomerulus (GFR) berdasarkan pengukuran kreatinin

serum. Mengukur urea nitrogen dalam darah memberikan informasi tambahan (NIDDK,

2009).

Parameter Pemeriksaan Fungsi Ginjal

1. Ureum urine

Ureum adalah suatu molekul kecil yang mudah mendifusi ke dalamcairan

ekstrasel, tetapi pada akhirnya dipekatkan dalm urin dan diekskresikan.Jika

keseimbangan nitrogen dalam keadaan mantap ekskresi ureum kira-kira 25mg per

hari (Widman K, 1995), ureum merupakan produk akhir dari metabolisme

nitrogen yang penting pada manusia, yang disintesis dari ammonia,

karbondioksida dan nitrogen amida aspartat (Murray dkk., 1999).

Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam aminoyang

telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dandiekskresikan rata-

rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg setiap

100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normalprotein yang di makan

dan fungsi hati dalam pembentukan ureum(Murray dkk., 1999).

2. Kreatinin urine

Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme

otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir konstan dan diekskresi

dalam urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh ginjal

melalui kombinasi filtrasi dan sekresi, konentrasinya relative sama dalam plasma

hari ke hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya

gangguan fungsi ginjal. (Corwin J.E, 2001).

Kadar kreatinin berbeda setiap orang, umumnya pada orang yang berotot kekar

memiliki kadar kreatinin yang lebih tinggi daripada yang tidak berotot. Hal ini juga

yang memungknkan perbedaan nilai normal kreatinin pada wanita dan laki-laki. Nilai

normal kadar kreatinin pada wanita adalah 0,5 – 0,9 mg/dL. Sedangkan pada laki-

laki adalah 0,6 – 1,1 mg/dL.Peningkatan dua kali lipat kadar kreatinin serum

mengindikasikan adanya penurunan fungsi ginjal sebesar 50 %, demikian juga

Page 2: tinjauan pustaka bioklin

peningkatan kadar kreatinin tiga kali lipat mengisyaratkan penurunan fungsi ginjal

sebesar 75 % ( Soeparman dkk, 2001 )

3. Asam urat

Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir purin (konstituen asam nukleat yang

berhubungan dengan gen). Produksi asam urat tergantung dari makanan yang

dikonsumsi (misalnya hati, daging pankreas anak sapi, ginjal, dan sejenis ikan hering

kecil (anchovy) dapat meningkatkan kadar asam urat). Normalnya, dua-pertiga

sampai tiga-perempat asam urat dikeluarkan oleh ginjal, dan sebagian besar oleh

saluran pencernaan. Batas normal pengeluaran asam urat dalam urine adalah 250-

800 mg/hari (1,49-4,76 mmol/hari), namun nilai ini dapat berbeda-beda pada tiap

laboratorium. Biasanya, pengeluaran asam urat dalam urine dapat meningkat pada

keadaan gangguan pada ginjal, gangguan hati, gangguan metabolisme, gangguan

hormon, tumor dan konsumsi obat-obatan tertentu. Kadar asam urat yang rendah

biasanya juga didapatkan pada penderita gangguan ginjal yang lama (kronis). Akan

tetapi, kadar asam urat yang tinggi atau rendah belum tentu mengindikasikan adanya

gangguan sebab hal ini tergantung dari makanan yang dikonsumsi dan metabolisme,

seperti yang telah disebutkan sebelumnya ( lamb, E dkk.2006)

4. Elektrolit urine

Elektrolit terdapat dalam tubuh kita, dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh

sangat penting untuk menjalankan fungsi normal berbagai sel dan organ tubuh kita.

Elektrolit yang umum diperiksa adalah natrium (sodium), dan kalium (potasium).

Kedua elektrolit tersebut dikeluarkan oleh tubuh melalui ginjal. Urine yang

digunakan dalam melakukan pemeriksaan ini biasanya adalah urine 24 jam ( lamb, E

dkk.2006).

Dafftar Pustaka

Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku Suku Patafisiologi (hands book of pathophysiologi)

Jakarta: EGC.

NIDDK. 2009. The Kidneys and How They Work. Available online at

http://kidney.niddk.nih.gov/Kudiseases/pubs/yourkidneys/ [Diakses tanggal 15 juni

Page 3: tinjauan pustaka bioklin

2014)

Soeparman, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Murray, Robert, K. Darylk, Granner, Peter, A. mayos, Victor, W. Rodwell. 2003. Biokimia Harper .

EGC: Jakarta

Widmann, Frances K. 1995. Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Edisi 9.

Terj. : Gandasoebroto, et al. EGC. Jakarta

Lamb E, Newman DJ, Price CP. Kidney Function Test. Dalam: Burtis CA,Ashwood ER, Burns DE. 2006. Tietz Textbook of Clinical Chemistry andMolecular Diagnostic 4th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders, 4: 797-826.